ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN MENINGITIS ANITA APRILIAWATI, NS. SP. KEP.AN Askep Meningitis_anita_2014. DEFINISI Peradangan pada selaput meningens (yang menyelubungi otak dan sumsum tulang belakang. Askep Meningitis_anita_2014. Etiologi Infeksi mikroorganisme : bakteri, virus, jamur, protozoa Infeksi organ lain (sifilis /treponema pallidum, lyme, tuberkulosis, endokarditis), malaria cerebral, mastoiditis, Infeksi parameningeal (abses otak, abses epidural, empiema sinus venosus) Paparan kimia (obat anti inflamasi non steroid, imunoglobulin intravena) Penyakit autoimun Askep Meningitis_anita_2014. Bakteri Penyebab Meningitis Usia Sering Jarang Neonatus Streptokokus grup B Escherichia coli Klebsiela enterobacter Listeria monocytogenes Stafilokokus koagulase negatif Enterococcus faecalis Citrobacter diversus Salmonella Pseudomonas aeruginosa Haemophilus influenzae tipe a,b,c,d,e,f dan nontypable > 1 bulan Streptococcus pneumoniae Neisseria meningitidis H. Influenzae tibe b Streptococcus grup A Batang gram negatif L monocytogenes Askep Meningitis_anita_2014. Virus penyebab Meningitis Enterovirus Coxsackie virus, echovirus dan pada anak yag tidak vaksinasi polio Herpes simplex, epstein barr, sitomegalovirus Virus limfositik koriomeningitis HIV Virus mumps Virus varicella Virus campak Askep Meningitis_anita_2014. Penyebab yang tidak umum borrelia nurgdoferi (penyakit lyme) Bartonella henselae (cat-scratch disease) Mycobacterium tuberculosis Toxoplasma Jamur (cyptococcus, histoplasma, candida dan coccidioides). Parsit (angistrongylus cantonensis, naegleria fowleri , gnathoma spinigerus,schistosoma, dan acanthamoeba) Askep Meningitis_anita_2014. Meningitis Non Infeksi Meningitis dapat timbul akibat beberapa penyebab non-infeksi: Penyebaran dari kanker pada meningen (meningitis neoplasmik) obat-obat tertentu (utamanya obat antiradang nonsteroid, antibiotik dan imunoglobulin intravena) vaskulitis (kondisi radang pada dinding pembuluh darah), seperti penyakit Behçet, Kista epidermoid dan kista dermoid dapat menyebabkan meningitis dengan melepaskan iritan ke dalam daerah subarachnoid Askep Meningitis_anita_2014. Faktor Risiko Gangguan sistem imun Hemoglobinopaati (penyakit sel sabit/ siclecell disease) Asplenia Lingkungan padat seperti asrama universitas/ militer Kebocoran CSS akibat anomali kongenital (spina bifida) atau didapar seperti fraktur basis kranium (S.Pneuominiae) alat yang dipasang di dalam otak dan meningen, seperti shunt serebral, drain ekstraventrikuler Musim panas dan gugur: meningitis enterovirus Askep Meningitis_anita_2014. Manifestasi Klinis Sakit Kepala (90% pada meningitis bakterial Demam Kaku kuduk (70% meningitis bakterial), Perubahan status mental "Kernig's sign“ atau "Brudziński sign“ yang positif. Untuk pemeriksaan "Kernig's sign" pasien dibaringkan telentang, dengan panggul dan lutut difleksikan membuat sudut 90 derajat. Pada pasien dengan "Kernig’s sign” yang positif, rasa nyeri akan membatasi ekstensi lutut secara pasif. Tanda "Brudzinski" positif apabila fleksi pada leher menyebabkan fleksi pada lutut dan panggul secara involunter Askep Meningitis_anita_2014. Menigeal Sign Askep Meningitis_anita_2014. Menigeal Sign Askep Meningitis_anita_2014. Manifestasi Klinis "jolt accentuation maneuver" membantu menentukan apakah terdapat meningitis pada pasien yang mengeluh demam dan sakit kepala. Orang tersebut diminta untuk memutar kepalanya ke arah horizontal dengan cepat; jika sakit kepala tidak bertambah buruk, artinya bukan meningitis. Penurunan kesadaran Fotofobia (intoleransi terhadap cahaya terang) dan fonofobia (intoleransi terhadap suara keras) Ubun-ubun (bagian lembut di bagian atas kepala bayi) dapat menonjol pada bayi berusia hingga 6 bulan. Gejala nonspersifik pada anak: lekas marah dan ngantuk Ruam merah (karena bakteri meningokokus) Askep Meningitis_anita_2014. Pemeriksaan laboratorium Kondisi Tekanan Leukosit (/µL) Protein Glukosa (mg/dL) (mg/dL Normal 50-180 mmH2O <4;60-70% limfosit, 3040% monosit, 1-3% neutofil 20-45 >50% glukosa serum Meningitis bacterialis akut Biasanya 100-60.000, biasanya bbrp ribu,predomin an PMN 100-500 Umumnya <40 atau <40% glukosa serum Organisme terdeteksi pada pewarnaan gram dan pemeriksaan kultur Meningitis dengan pengobatan parsial Normal atau 1-10.000 >100 Menurun atau normal Organisme mungkin terdeteksi ,terapi awal menyebabkan CSS menjadi steril to antigen tto perdeteksi Askep Meningitis_anita_2014. Keterangan Pemeriksaan laboratorium Kondisi Tekanan Leukosit (/µL) Protein Glukosa (mg/dL) (mg/dL Keterangan Meningitis TB Umumnya dapat juga me akibat obstruksi CSS 10-500 100-500 dapat lebih tinggi apabila terjasi obstruksi CSS Umumnya <50, me seirimg waktu apabila tidak diobati BTA dapat terlihat pada seidaan apus, terdeteksi pada pemeriksaan kultur dan PCR. Uji PPD dan rotgen positif Jamur Umumnya me 25-500 20-500 Umumnya <50, me seirimg waktu apabila tidak diobati Terdeteksi pada pemeriksaan kultur Meningitis virus /meningoensef alitis Normal atau sedikit meningkat Jarang lebih dari 1000 <200 Umumnya normal , dapat menurun sampai 40 pada beberapa virus (15-20% pada gondongan) Terdeteksi pada pemeriksaan kultur dan PCR Askep Meningitis_anita_2014. Pemeriksaan laboratorium Kondisi Tekanan Leukosit (/µL) Protein (mg/dL ) Glukosa (mg/dL Keterangan Abses (infeksi para meningeal) Normal atau meningkat 0-100 20-200 normal Profil CSS dapat sepernunya normal Askep Meningitis_anita_2014. Pemeriksaan diagnostik Lumbal Fungsi Jarum dimasukkan ke dalam kanalis spinalis untuk mengambil sampel likuor serebrospinals(LCS), yang menyelubungi otak dan sumsum tulang belakang. LCS diperiksa di laboratorium medis. Askep Meningitis_anita_2014. Lumbal fungsi Askep Meningitis_anita_2014. TERAPI Antibiotik: sefotaksim (atau seftriakson) ditambah vankomisin adekuat mengatasi N. Meningitidis, H. Influenza tipe a-f Antivirus Bayi <2 bulan ditambah ampicilin utk kemungkinan infeksi listeria monocytogenes dan eschericia colli Dexametason 0,6-0,8 mg/kg bb per hari dalam 2-3 dosis. Terapi suportif jika terjadi dehidrasi, syok, DIC, SIADH, peningkatan TIK, apnea, aritmia dan koma Askep Meningitis_anita_2014. Therapeutic Management Isolasi Terapi antimikrobial Mempertahankan hydrasi Mempertahankan ventilasi Menurunkan TIK Manajemen syok sistemik Mengontrol kejang Pengontrolan suhu tubuh Penanganan komplikasi Askep Meningitis_anita_2014. KOMPLIKASI Sepsis yang ditandai dengan penurunan tekanan darah, nadi cepat, suhu tubuh abnormal yang tinggi atau rendah, dan RR meningkat. Tekanan darah yang sangat rendah dapat muncul pada tahap awal, khususnya namun tidak eksklusif pada meningitis meningokokus; yang akan mengakibatkan kurangnya suplai darah bagi organ lain. DIC yang merupakan aktivasi berlebihan dari pembekuan darah, dapat mengobstruksi aliran darah ke organ dan secara paradoks meningkatkan risiko pendarahan Infeksi meningokokus dan pneumokokus dapat menyebabkan perdarahan kelenjar adrenal, sehingga menyebabkan sindrom Waterhouse-Friderichsen, yang seringkali mematikan Askep Meningitis_anita_2014. PENCEGAHAN Imunisasi terhadap H. Influenza dan S. Pneumoniae Vaksinasi N.meningitidis direkomendasikan untuk remaja, anggota militer dan pelancong ke area endemik Kemoprofilaksis untuk individu yang kontak dengan penderita N.meningitidis dan H.influenzae: rifampisin, siprofloksasin atau seftriakson Askep Meningitis_anita_2014. Prognosis 10-15% meningirtis bacterial fatal (CDC, 2000) Prognosis tergantung dari: usia anak, durasi sakit hingga mendapatkan antibiotik, type agen penyebab dan keadekuatan terapi. Meningiris bacterial dapat menyebabkan kerusakan otak, kehilangan pendengaran dan gangguan belajar (CDC, 2000) Mortalitas Neonatal meningitis lebih tinggi Mortalitas Meningitis yang disebabkan H. Influenzae type b, S. Pneumoniae dan N. Meningitidis < 10% Sequele bacterial meningitis lebih banyak terjad pada anak usia kurang dari 2 bulan: hypdrosephalus, kehilangan pendengaran Askep Meningitis_anita_2014. Nursing Problem Gangguan perfusi jaringan serebral Risko injury Gangguan rasa nyaman: nyeri Askep Meningitis_anita_2014.