Edisi 309 – 26 September 2014 Page 1 Edisi 309 – 26 September 2014 PIMPINAN BAIT MINISTRY Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey Sekertaris – Janette Sepang Bendahara – Yance Pua PENGURUS BULETIN BAIT Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee Pemimpin Umum : Handry Sigar Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun Pemred : Willy Wuisan Wapemred : Herschel Najoan Sekretaris : Meilien Langi-M Bendahara : Yance Pua BAIT MINISTRY Visi: Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan HRD : Janette Sepang, Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu. Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk, Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing Cerita Anak Max Kaway Catatan Kami Denny Kalangi Berbahagia Ketika Ada Cobaan Dalam Tuhan Ada Kemenangan Lima Anak Darah Hanya Sebuah Koin Penyok Sabat Dalam Perspektif Advent Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi, Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew Tulisan Roh Nubuat Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa Multimedia : Ellen Mangkey Distribution Pdtm. Dale Sompotan Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan, Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Sangir Talaud Pdt. Edison Takasanakeng Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi , Vanda Karundeng Tumbel Medan Hartoyo Tismail Cerita Untuk Anak Suatu Pekabaran Amaran & Permohonan Sahabat Allah Yang Setia Pathfinder Pedoman Administrative PA Remaja Palakat - Berita Page 2 Edisi 309 – 26 September 2014 Berbahagia Ketika ada Cobaan Pembaca setia BAIT dimana saja berada, ada satu pepatah mengatakan berakit rakit ke hulu berenang renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang senang kemudian. Kurang lebih artinya adalah awalnya mungkin ada kesulitan tetapi harus tabah menjalaninya karena didepan nantinya akan ada kesenangan dan sukacita. Saudara yang dikasihi Tuhan, menurut Yakobus Orang Kristen disuruh untuk menganggap bahwa cobaan itu sebagai kesempatan untuk berbahagia, mengapa? Jawabannya sederhana karena Kebahagiaan terbesar yang bisa dirasakan orang Kristen apabila imannya bertumbuh, dan cobaan menjadi alat yang ampuh untuk membuat dan membangun iman yang dari padanya kerohanian orang Kristen menjadi berkembang dan bertumbuh lebih baik. Itulah sebabnya kita harus berbahagia bila berhadapan dengan cobaan karena kita tahu itulah yang akan menuntun kita kepada ketekunan yang berujung pada kesempurnaan dalam iman. Dalam pengalaman, biasanya sesuatu yang dimulai dengan sulit pasti akan berakhir dengan happy ending, karena secara manusia normal tentunya ketika berhadapan dengan kesulitan maka kita akan berusaha untuk menyelesaikan kesulitan itu, berusaha tabah, tekun dan sabar untuk menghadapinya tentunya dengan pertolongan dan kekuatan dari Tuhan. Jadi syukuri semua cobaan yang datang sebagai batu loncatan menuju kepada kebaikan dalam perjalanan iman kita di atas dunia ini. Apa yang akan menjadi cobaanmu atau masalahmu setiap hari? Hadapi itu dengan penuh kebahagiaan, mungkin itu datang dari keluarga kita, teman kerja kita, sahabat kita, bahkan yang sengaja mungkin direncanakan oleh musuh kita, mintalah kekuatan dari Tuhan untuk menghadapi semua itu karena itulah jalan yang akan membuat engkau menjadi sempurna, mematangkanmu, membuat dewasa imanmu dan akan membuat karaktermu muncul bagaikan emas murni yang sudah teruji. Pada bulletin BAIT edisi minggu ini, Pdt. Moldy Mambu memberikan renungan dengan judul Dalam Tuhan Ada Kemenangan di mana memberikan penjelasan bahwa meskipun mendapatkan tantangan namun bila bersama Tuhan, masalah atau cobaan akan menjadi batu loncatan bagi kita untuk mencapai tujuan. Dalam Opini, Sam Kamuh memaparkan mengenai Lima Anak Darah Yang Bijaksana dan Lima Anak Darah Yang Bodoh. Pdt. Sonny Moromon kembali melanjutkan artikel mengenai wahyu yang kali ini membahasa me ngenai Iman Yesus dan pdt. Kalvein Mongkau melanjutkan artikelnya mengenai Sabat Alkitab dalam Perspektif Advent. Ada beberapa artikel lain yang anda dapat nikmati melalui bulletin ini, begitu juga dengan berita dari beberapa tempat. Salam dari kami, Redaksi BAIT Page 3 Edisi 309 – 26 September 2014 S ebuah nasihat perang dari dengan Abia dari garis Raja Daud, raja kerajaan Yehuda (2 Jenderal Tiongkok Kuno Sun Tawarikh 13).Secara hitung-hitungan kekuatan mana mungkin Tzu (535 SM) untuk mereka Raja Abia akan memenangkan pertempuran ini yang yang ingin menang dalam nampaknya berat sebelah dan tidak berimbang. Kerajaan sebuah pertempuran “Dia yang Yehuda mempunyai 400 ribu tentara sedangkan Kerajaan Israel mengenal musuh maupun dirinya datang dengan kekuatan 800 ribu tentara gagah perkasa. Selain sendiri takkan pernah beresiko dalam menang dalam jumlah pasukan, Yerobeam mempunyai jenderal seratus pertempuran; Dia yang tidak yang ahli strategi (ayat 13). Pasukan Raja Abia dihadang oleh mengenal musuh tetapi mengenal tentara Yerobeam yang melingkar dari garis belakang sehingga dirinya sendiri akan sesekali menang mereka terjepit. Mereka menghadapi dua front, terkepung. dan sesekali kalah; Dia yang tidak Cerita perang kolosal yang melibatkan ratusan ribu tentara mengenal musuh atau pun dirinya secara campuh, saling berhadapan tak dapat dihindari. Di mata sendiri akan beresiko dalam setiap pertempuran.” Petuah ini pasukan pasukan Israel bahwa kemenangan sudah di depan mata sangat penting bila berhadapan dengan lawan agar tau kapan karena mustahil mereka kalah dengan jumlah yang besar. Tetapi mengangkat perang dan kapan menciptkan zona damai. di pihak Raja Abia melihat situasi yang benar-benar sulit ini dengan kacamata keniscayaan bahwa dengan Tuhan akan ada Sekitar 400 tahun sebelum Sun Tzu menulis strategi perang ini, kemenangan. Alkitab mencatat peristiwa luar biasa ini dalam 2 Raja Abia - אביםבן- רחבעםמלךיהודהdari Yehuda merasakan Tawarikh 13:14,15 “ Ketika Yehuda menoleh ke belakang, pengalaman yang sangat sulit karena keadaan. Ketika itu di abad lihatlah, mereka harus menghadapi pertempuran dari depan dan ke 9 SM Negara Israel pimpinan Yerobeam mengangkat perang dari belakang. Mereka berteriak kepada TUHAN, sedang para Bejana Advent Indonesia Timur Page 4 Edisi 309 – 26 September 2014 imam meniup nafiri, dan orang-orang Yehuda memekikkan pekik perang. Pada saat orang orang Yehuda itu memekikkan perang, Allah memukul kalah Yerobeam dan segenap orang Israel oleh Abia dan Yehuda”. Sejarah Alkitab mencatat bahwa korban yang terjadi pada pasukan Israel sangatlah besar yaitu 500 ribu orang pilihan. ketika tanah berjatuhan di tubuhnya lebih banyak. Dalam sesaat keledai mengambil keputusan, apakah dia akan berdiam diri menerima nasib atau berbuat sesuatu untuk keselamatannya. Dalam diam keledai bertekad untuk selamat, setiap ada tanah yang jatuh dipunggungnya si keledai lalu menggoncangkan tubuhnya dan tanah jatuh ke kakinya menjadi pijakan baru.Lebih lama tanah itu bertambah tinggi. Tetap saja keledai menggoncangkan tubuhnya lalu tanah itu menjadi tempat pijakan baru. Sementara orang-orang sibuk melemparkan tanah, kemudian si keledai sudah dekat dengan permukaan lalu melompat keluar dari sumur menyelamatkan dirinya. Kemenangan Raja Abia karena mengandalkan Tuhan (ayat 18) menjadi inspirasi bagi kita dewasa ini. Pertempuran melawan kuasa kegelapan, peperangan rohani yang terjadi bukan tidak mungkin musuh itu sangat besar, dua kali dari kekuatan kita namun dengan Tuhan maka Ia akan ganti berperang untuk kita. Dalam kehidupan, tantangan datang silih berganti tapi janganlah Kehidupan akan melemparkan berbagai masalah dan tantangan kita menyerah. Akan ada banyak jalan keluar yang datangnya untuk mengubur kita, bila masalah itu menjadi tanah pijakan dari Tuhan untuk memperoleh kemenangan. untuk naik lalu menjadi batu loncatan maka kita tidak akan ditimbun tetapi malah akan keluar dari setiap kesulitan yang Pada suatu kali, seekor keledai jatuh ke sumur yang sudah lama datang. Terserah kepada kita, apa mau terkubur dengan tidak digunakan. Setelah mengetahui keadaannya si keledai tantangan atau merubah tantangan jadi peluang kelepasan. menangis dan kemudian si petani pemilik keledai datang. Setelah menghitung-hitung si petani memikirkan bahwa si “It’s not what happens to you that determines how far you will keledai sudah tua dan sumur itu sudah tidak digunakan lagi serta go in life; it is how you handle what happens to you.” Berakta sangat berbahaya untuk masa mendatang maka sebaiknya sumur Zig Ziglar. ditimbun saja bersama dengan keledai. Dia memanggil tetangga untuk menolongnya. Semua dating dengan sekop lalu menimbun Mau jadi pemenang atau pecundang, keputusan ada di tangan sumur dengan tanah. Menyadari bahwa dia akan ditimbun dalam kita. sumur, si keledai menangis amat sangat. Keledai diam sejenak Bejana Advent Indonesia Timur Page 5 Edisi 309 – 26 September 2014 Matius 25:1-13. Ayat 1 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Ayat 2. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Ayat 3 Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, Ayat 4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. Ayat 5 Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. Ayat 6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! Ayat 7 Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Ayat 8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Ayat 9 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. Ayat 10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. Ayat 11 Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! Ayat 12 Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Ayat 13 Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya." D Ini adalah perumpamaan perihal Yesus sebagai Penganten Pria yang akan menjemput umat/gerejaNya yang telah bersedia, yang diibaratkan sebagai Penganten Wanita pada kedataganNya yang kedua kali. Ayat 1. Penganten laki-laki disini adalah Yesus.Sepuluh Anak Dara adalah orang orang Kristen yang sedang menunggu kedatangan Yesus. Pelita adalah lambang Alkitab yang dimiliki oleh orangorang Kristen. Baca Mazmur 119:105“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”Jadi orang-orang Kristen dengan Alkitab mereka hendak bertemu dengan Penganten Pria atau sedang menunggu kedatangan Yesus Kristus. Bejana Advent Indonesia Timur Ayat 2.Yesus sedang membagi gerejaNya menjadi dua,yaitu pengikutNya yang bodoh dan pengikutNya yang bijaksana. Ayat 3 dan 4. Minyak di sini adalah lambang dari Roh Suci. Baca Zakarias 4:12 lalu baca artinya pada ayat 6. (4:12) Untuk kedua kalinya berbicaralah aku kepadanya: "Apakah arti kedua dahan pohon zaitun yang di samping kedua pipa emas yang menyalurkan cairan emas dari atasnya itu?" (4:6) Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku,firman TUHAN semesta alam. Jadi sebelum kedatangan Yesus yang kedua kali, ada satu kelompok besar orang Kristen yang memiliki Alkitab dan menunggu kedatangan-Nya tapi tidak memiliki minyak atau Page 6 Edisi 309 – 26 September 2014 Ayat 9. Gadis-gadis pintar akan menolak dan menyuruh mereka pergi mengambil minyak di tempat lain. Artinya, kita harus memiliki sendiri pengalaman hidup dengan Allah oleh sebab kita tidak dapat mengembangkan karakter Allah pada saat Krisis. Krisis tidak akan mengembangkan karakter tapi hanya akan menunjukkan karakter yang ada pada kita. Roh Suci dalam kehidupan mereka, mereka inilah yang disebut gadis bodoh. Kelompok lainnya memiliki minyak atau roh Suci dalam pikiran dan kehidupan mereka. Roh Suci bergerak dan hidup dalam hati mereka. Kedua kelompok ini diibaratkan sebagai gadis perawan atau orang-orang Kristen, kelompok yang memiliki lampu atau yang memiliki Alkitab dan kedua kelompok ini sedang menunggu kedatangan Yesus,tapi tidak semua siap! Artinya bilamana tidak ada roh suci dalam kehidupan kita, kita semua digolongkan gadis-gadis bodoh. Profesi saja tidak cukup, kita harus hidupkan yangkita katakan. Kita harus sungguh-sungguh mau hidup dengan Yesus jangan hanya sekedar mengatakan“Ya”dalam sumpah baptisan. Ayat 10. Perhatikan bahwa hanya mereka yang siap sebelum krisis datang yang akan masuk bersama Mempelai Pria ke ruang perjamuan kawin atau Surga. Pintu kasihan tertutup berarti kesempatan untuk diselamatkan telah tertutup bagi mereka yang tidak siap. Ayat 5. Kita semua mengantuk lalu tertidur. Yesus tidak datang-datang sejak 2000 tahun lalu, lalu kita tertidur. Itulah keadaan gereja saat ini. Kita semua tertidur, tidak sadar akan kedekatan kedatanganNya. Ayat 13. Yesus menutup perumpamaan ini dengan satu pekabaran fundamental. Kita harus berjaga-jaga, sebab kita tidak tahu kapan pintu kasihan akan tertutup bagi kita. Ayat 6. Tengah malam di sini artinya kita tidak mengharapkan sesuatu terjadi. Kita tidak mengharapkan ketukan pada pintu. Namun justru pada saat itulah terdengar teriakan: “mempelai datang, songsonglah dia!”. Jelas bukan pada saat tersebut kedatangan Yesus, ini menunjuk pada suatu peristiwa yang akan datang,pada suatu saat yang tidak terduga, yang akan membangunkan semua gadis atau menyadarkan semua orang Kristen. Kapan itu ? Saya tidak tahu, tapi saya mau bersedia untuk itu. Ayat 7.Kalau krisis akhir atau masa kesesakan itu datang besok, apakah kira kira yang pertama kali akan dicari oleh orang Kristen? Alkitab ! Persis seperti apa yang Yesus katakan. Pada saat teriakan terdengar, gadis-gadis ini mengambil lampunya. Semua ingin berhubungan dengan Allah melalui Alkitab. Ayat 8.Yesus katakan bahwa banyak orang ketika masa kesesakan besar tiba, akan sadar bahwa lampu mereka tidak memiliki minyak, atau Alkitab tidak dapat mereka pahami, Alkitab tidak dapat menghubungkan mereka dengan Yesus Kristus, di tengah masa kesesakan yang besar itu. Sehingga mereka pergi kepada gadis gadis pintar untuk meminta bantuan. Mereka akan mengatakan: “Alkitab tidak dapat menghubungkan saya dengan Allah, coba tolong terangkan padaku! “Oleh sebab mereka melihat gadis gadis pintar ini bisa berhubungan dengan Allah. Bejana Advent Indonesia Timur Ayat 11,12. Ini adalah ayat yang paling menyedihkan. Orangorang ini memanggil: “Tuan-tuan!” Artinya mereka ini percaya pada Yesus tapi hanya mengaku percaya saja tapi tidak menghidupinya, tidak memiliki pengalaman hidup dengan Yesus. Ini adalah penghakiman terakhir. Yesus pun berkata: “Aku tidak mengenal kamu!”. Pelajaran yang bisa kita ambil dari perumpamaan ini adalah: 1. Yesuslah mempelai laki-laki dan Dia akan datang. 2. Kita harus memiliki minyak yaitu Roh Suci dalam kehidupan kita. 3. Mengaku orang Kristen dan membawa Alkitab ke mana-mana,tidaklah cukup. Kita harus memiliki sesuatu yang lebih mendalam. Kita harus memiliki pengalaman hidup bersamaNya. Kita harus menghidupkan firman Allah dalam kehidupan kita sehari-hari. 4. Saat masa kesesakan besar itu tiba, hanya mereka yang memiliki pengalaman berjalan dengan Yesus, yang bisa selamat. Yang tidak memiliki pengalaman tersebut, pada masa kesesakan itu, akan tertinggal dan pintu akan tertutup bagi mereka. Hanya mereka yang telah siap, yang akan masuk bersama-sama dengan Dia ke ruang perjamuan kawin Anak Domba Allah. Perkawinan itu akan terwujud segera, mempelai laki-lakiya itu Yesus Kristus sendiri akan turun menjemput mempelai perempuan yaitu umat-umatNya, yang telah bersedia bagi kedatanganNya. BIlamana saudara dan saya sudah mengatakan: “Ya” kepada Yesus, biarlah kita bersungguh-sungguh di dalam hati, sehingga Allah akan memberikan minyak emas yaitu Roh Suci sehingga kita bisa menjadi seperti 5 gadis bijaksana yang telah siap bagi kedatanganNya yang kedua kali. *** Page 7 Edisi 309 – 26 September 2014 Artikel Rohani BIBLICAL SABBATH: ADVENTIST PERSPECTIVE (SABAT ALKITAB: PERSPEKTIF ADVENT) Oleh: Ángel Manuel Rodríguez, Ph.D, (Mantan Direktur Lembaga Penelitian Alkitab Dari General Conference) Satu Makalah Yang Dipaparkan Pada Percakapan Antara Advent dan Katholik, Mei 2002 di John Knox Center di Jenewa, Swiss (Diterjemahkan Oleh: Pdt. Kalvein Mongkau, S.Ag) Lanjutan …. Menurut Keluaran 20:8, Sabat memperingati bukti bahwa Allah adalah Pencipta yang beristirahat pada hari ketujuh. Itu menjelaskan asal-usul Sabat oleh menempatkannya pada perhentian ilahi sesudah penciptaan.1 Oleh karena itu, “memelihara kekudusan Sabat adalah sebuah usaha tandingan terhadap tindakan-tindakan Allah pada masa penciptaan.”2 Alasan mengapa Sabat harus dipelihara adalah bahwa pada hari itu Allah beristirahat dan bahwa Ia memberkati dan menguduskannya. Akibatnya, “Israel dapat secara tegas melakukan hal yang sebaliknya.”3 Fakta bahwa perhentian Sabat diberikan untuk semua; “bukanlah sesuatu yang hanya untuk Israel memeliharanya; bahkan hewan-hewan dan orang-orang asing pun harus menghormatinya. Namun demikian perhentian ilahi lebih dari sekedar suatu gerak tubuh manusiawi atau paradigma bagi perhentian makhluk ciptaan saja-sebab Allah sendiri juga melakukannya, maka sudah seharusnya makhluk ciptaan pun 1 Jeffrey H. Tigay, The JPS Torah Commentary: Deuteronomy (Philadelphia: Jewish Publication Society, 1996), hlm. 69. 2 Ibid., hlm. 68. 3 John I. Durham, Exodus (Waco, TX: Word, 1987), hlm. 290. Bejana Advent Indonesia Timur melakukannya. Itulah tindakan agama dengan implikasiimplikasi kosmik.”4 Versi catatan hukum di dalam Ulangan 5 memperkenalkan gagasan baru bahwa maksud dan alasanalasan memelihara Sabat dari pada sekedar asal-usulnya seperti kasus yang ada di dalam kitab Keluaran.5 Salah satu dari berbagai alasan yang diberikan untuk memelihara kekudusan Sabat yakni “Tuhan Allahmu memerintahkannya kepadamu.” Untuk melakukan itu. (5:12). Itulah asal mula dan kekuatan normatif yang dinaungi di dalam kehendak kasih Allah bagi umat-Nya. Tetapi secara spesifik, Sabat untuk dipelihara kesuciannya di dalam ingatan terhadap kelepasan Israel dari Mesir. Hal ini berbeda dari apa yang kita temukan di dalam Keluaran di mana alasan diberikan “bahwa Sabat sudah menjadi sebuah hari yang suci sejak penciptaan.” 6 Sesuai dengan kitab Ulangan, menaati perintah melengkapi dua maksud: “Engkau akan mengingat pekerjaan penebusan Allah demi engkau, dan engkau akan menyediakan perhentian bagi hamba-hamba di bawah pengontrolanmu. Jadi kasus dari Keluaran, masyarakat tersebut dipanggil untuk mengingat dan menuruti di luar memori (ingatan) itu; di dalam tipe Ulangan, masyarakat menurut untuk memelihara secara hidup-hidup memori (ingatan) penebusan dan membawa persediaan perhentian dari kerja keras untuk semua anggota masyarakat. 7 Ulangan memperkenalkan ke dalam hukum dimensi keselamatan (soteorologis) yang melembagakannya ke dalam suatu memorial penebusan. Pada akibatnya makna teologis hukum Sabat sudah diperkaya dengan agung. Sekarang, makna fundamental dari Sabat keduanya mengingatkan kepada kita ciptaan Allah (Keluaran 20:8-11) dan membawa ingatan kebebasan dari perbudakan berbagai bentuk, digapai oleh Allah dan Allah memberikannya kepada semua makhluk manusia (bandingkan Keluaran 23:13).”8 Seseorang seharusnya tidak menyimpulkan bahwa di dalam Ulangan, Sabat dilembagakan sebab terhadap Keluaran; agaknya bahwa “sebab kelepasan dari tanah Mesir,” bangsa Israel didesak untuk memelihara Sabat…”9 4 Terence E. Fretheim, Exodus (Louisville, KY: John Knox, 1991), hlm. 229. Ia tetap mengembangkan gagasan itu: “Perhentian Allah adalah satu tindakan ilahi yang membangun ke dalam karya menciptakan benda-benda yang sangat teratur dari sebuah irama pekerjaan/perhentian. Hanya ketika alunan itu dihormati oleh semua ciptaan apa yang Allah maksudkan itu terjadi. Sabat itu secara ilahi sedemikian rupa adalah diberikan berarti bagi semua ciptaan untuk menjadi seirama dengan benda-benda ciptaan teratur. Bahkan, pemeliharaan-sabat adalah sebuah tidakan ciptaan-pemeliharaan. Memelihara Sabat adalah berpartisipasi di dalam maksud Allah di dalam irama ciptaan. Tidak memelihara Sabat adalah pelanggaran terhadap aturan ciptaan, itu mengembalikan satu aspek dari aturan yang kalang kabut itu” (hlm. 230). 5 Tigay, Deuteronomy, hlm. 69. 6 Patrick D. Miller, Deuteronomy (Louisville, KY: John Knox, 1990), hlm. 80. 7 Ibid 8 Hasel, "Sabbath in the Pentateuch," hlm. 32. Lihat juga diskusi berguna dari Michel Sales, "The Fulfillment of the Sabbath: From the Holiness of the Seventh Day to God's Resting in God," Communion 21 (Spring, 1994):30-35. 9 Moshe Weinfeld, Deuteronomy 1-11 (New York: Doubleday, 1991), hlm. 309. Ulangan tidak secara utama sedang terkait dengan pertanyaan, mengapa kita berhenti pada hari Sabat, hari ketujuh?, melainkan Page 8 Edisi 309 – 26 September 2014 D. Markus 2:27: Yesus and Sabat Penciptaan. Salah satu dari perikop di dalam Perjanjian Baru yang melokasikan asal-usul Hukum Sabat di dalam cerita penciptaan adalah Markus 2:27: Hari Sabat dijadikan [ginomai] untuk manusia, dan bukan manusia untuk hari Sabat.” Ada dua perincian utama di dalam ayat yang pantas mendapat perhatian kita. Pertama, istilah, “manusia.” Beberapa orang berargumen bahwa oleh sebab ayat tersebut adalah sebuah aphorisme (penyelidikan tajam yang berisikan kebenaran umum), maka istilah “manusia” di ayat itu tidaklah merujuk kepada orangorang Yahudi atau kepada kemanusiaan secara umum. Perikop, yang diargumentasikan, bukanlah sedang mengalamatkan bahwa pertanyaan atau mendirikan perbedaanperbedaan itu.10 Namun demikian, sekalipun perkataan itu adalah aphorisme, dan bahwa itu tidaklah pasti, atau sulit untuk menolak bahwa kata Yunani anthropos (manusia) sudah digunakan di sini di dalam satu cara generik yang merujuk kepada manusia dan tidak hanya tertuju kepada ras tertentu (contohnya ras Yahudi). Kedua, kata kerja ginomai seharusnya tidak dimengerti sebagai, “sekedar sebuah pemakaian kata-kata yang banyak dimana lebih sedikit yang akan berlaku dari tindakan Allah.”11 Penggeneralisasian tersebut terlalu samar-samar dan tertinggal tanpa jawaban terhadap tindakan ilahi khusus yang penulis alkitab miliki dalam pikirannya. Kata kerja dapat dan seharusnya diterjemahkan di sini “dibuat/diciptakan.” Inilah salah satu dari penggunaan yang mungkin dari kata kerja di dalam Perjanjian Baru dan dengan baik mencocokkannya dengan teks masa kini.12 Di samping itu, paralellisme antara “Sabat sudah dibuat bagi manusia” dan pemakaian implisit dari kata kerja yang sama di dalam bagian yang kedua dari ayat tersebut—“manusia bukan diciptakan untuk Sabat”—secara kuat menyarankan bahwa kata kerja tersebut berarti “diciptakan.” Titik awalnya adalah perhitungan penciptaan, kesempatan ketika manusia diciptakan dan Sabat dilembagakan.13 Maksud Allah bahwa Sabat “menjadi sebuah berkat untuk manusia, satu hari perhentian fisik, tetapi juga satu hari berserah kepada latihan-latihan rohani. Orang-orang Farisi dengan pertanyaan apakah kita memelihara hari ketujuh? Apakah yang Sabat itu peringati? Keluaran menjawab pertanyaan itu yang mengatakan bahwa Sabat adalah sebuah peringatan akan penciptaan-Allah diingat sebagai sumber eksistensi. Tetapi Keluaran juga menjawab pertanyaan, mengapa kita beristirahat pada hari ketujuh? Jawabannya adalah, sebab Allah menyucikan, memberkati dan berhenti pada hari itu. Oleh karena itu ada dua alasan untuk pemeliharaan Sabat (Meier, “Sabbath,” hlm. 4), satu alasan untuk berhenti atau memelihara Sabat pada hari ketujuh 10 D. A. Carson, "Jesus and the Sabbath in the Four Gospels," in From Sabbath to Lord's Day: A Biblical, Historical and Theological Investigation, diedit oleh D. A. Carson (Grand Rapids, MI: Zondervan, 1982), hlm. 65. 11 Ibid. Carson sedang mencoba untuk mendemonsrasikan bahwa Yesus tidak sedang merujuk kepada Sabat Penciptaan. 12 Frederick William Danker, A Greek-English Lexicon of the NT and other Early Christian Literature (Chicago, IL: University of Chicago, 2000), hlm. 197. See also Joel Marcus, Mark 1-8: A New Translation with Introduction and Commentary (New York: Doubleday, 2000), hlm. 242. 13 Robert A. Guelich, Mark 1:-8:26 (Dallas, TX: Word, 1989), hlm. 124. Bejana Advent Indonesia Timur memperlakukan hari tersebut sama halnya manusia diciptakan untuk melayani Sabat, dari pada Sabat memenuhi kebutuhankebutuhan manusia.”14 Di dalam Injil Markus Yesus menyatakan kembali sifat alami yang sejati dan maksud hukum Sabat oleh mengajak para pembaca kembali melihat ke belakang kepada asal mula penciptaan terhadap Sabat.15 E. Ringkasan Ayat Alkitab menempatkan asal-usul Sabat di dalam pekerjaan Allah selama minggu penciptaan. Pekerjaan-Nya, diikuti oleh perhentian, mengantisipasi dan memperagakan apa yang akan menjadi pengalaman umat manusia. Pencipta di dalam aktifitas-Nya sendiri menyatakan interaksi antara pekerjaan dan peristirahatan yang mengkarakteristikan cara eksistensi manusia. Ia tidak harus menciptakan di dalam enam hari dan beristirahat pada hari ketujuh; tetapi oleh melakukan yang Ia sedang mendirikan (membangun) sebagai sebuah pola bagi makhluk-makhluk ciptaan-Nya yang cerdas. Itulah Allah yang memberkati dan menyucikan Sabat memberkatinya dengan keuntungan-kuntungan bagi mereka yang memeliharanya dan menentukan satu bagian dari satu hari bukan hanya untuk perhentian fisik tetapi juga sebagai hari persekutuan dengan Oknum Esa. Hari tersebut dimaksud menjadi keuntungan besar bagi umat manusia. Ini ditegaskan ulang oleh Yesus pada satu saat ketika hukum tersebut dibebani dengan aturan-aturan yang memuat pemeliharaannya menjadi sebuah beban yang berat. Kesukaan yang asli dari pemeliharaan Sabat telah dipulihkan Yesus oleh menunjuk kepada sifat sejati dari Sabat Penciptaan dan signifikansinya di 14 Walter F. Specht, "The Sabbath in the New Testament," dalam The Sabbath in Scripture and History, diedit oleh Kenneth A. Strand (Washington, D.C.: Review and Herald, 1982), hlm. 96. Lamar Williamson, Jr., Mark (Louisville, KY: John Knox, 1983), hlm. 74, berkomentar bahwa Markus 2:27 “menggali hukum Sabat di dalam kesejahteraan umat manusia, mengeksplisitkan argumen esensial secara manusiawi bagi pertanyaan sanggahan sebelumnya. Itu menantang setiap legalisme yang membuat Sabat sebagai sebuah beban untuk ditanggung dari pada sebuah pembaharuan untuk sebuah jalan.” 15 Willy Rordorf, Sunday: The History of the Day of Rest and Worship in the Earliest Centuries of the Christian Era (Philadelphia, PA: Westminster, 1968), hlm. 63, berargumen bahwa di dalam markus 2:27 Sabat dikesampingkan oleh Yesus. Ia mengakui bahwa ketika Allah melembagakan Sabat Ia bermaksud itu menjadi berkat bagi manusia dan bukan menjadi sebuah penderitaan. Ketika itu menjadi sebuah kesukaran, maka dikatakan bahwa, saat itulah “kegagalan di dalam maksud ilahinya” kemudian “pemberontakan melawannya atau tidak menganggap hal itu sesuatu dosa.” Ia nampaknya mengabaikan bahwa penggunaan yang salah akan Hukum itu tidak menghapuskan hukum itu. Apa yang diperlukan adalah sebuah pernyataan kembali maksud mula-mula Allah dan, menurut Markus, bahwa itulah apa yang Yesus sedang lakukan. Robert Banks, Jesus and the Law in the Synoptic Tradition (New York: Cambridge University Press, 1975), berargumen bahwa Markus bermaksud mengatakan, “untuk dipahami di dalam sebuah jalan yang sekomprehensif mungkin dan tidak meragukannya sebagai yang terkait suasana yang sepihak dengan aturan-aturan Musa yang relevan” (hlm. 119). Tetapi kemudian ia menambahkan bahwa komunitas Kristen mula-mula tidak memahami secara jelas implikasi-implikasi pernyataan radikal Yesus. Satu hal yang mengherankan, apakah Banks sendiri yang membesar-besarkan implikasiimplikasi perikop Markus. Adalah lebih masuk akal untuk menyimpulkan bahwa komunitas kafir ke mana Markus sedang menulis telah mengerti dengan benar saat mengatakan bahwa Yesus tidak sedang menyampingkan hukum Sabat Page 9 Edisi 309 – 26 September 2014 dalam pekerjaan penebusan dan otoritas Mesianis. 16 Fakta bahwa Sabat berasal selama minggu penciptaan secara jelas mengimplikasikan bahwa itu telah dilembagakan untuk keuntungan umat manusia. Tak ada kelompok dan ras tertentu yang harus mengontrol berkat dan kesucian Sabat. Urutan hari peherjaan dan perhentian pada Sabat didirikan oleh Allah pada permulaan milik umat manusia. Pemeliharan Sabat oleh “semua daging,” yaitu oleh mengatakannya umat manusia, menjadikannya di dalam Yesaya sebuah harapan eskatologis yang akan menjadi satu kenyataan di dalam langit dan bumi yang baru (Yesaya 66:23).17 Adalah benar bahwa Allah mempercayakan Hukum-Nya kepada orang-orang Israel tetapi Ia juga menjelaskan kepada mereka bahwa asal-usul hukum tersebut diletakkan di dalam perhentian ilahi pada hari ketujuh sesudah hari-hari pekerjaan-Nya. Di dalam konteks kelepasan dari Mesir teologi Sabat secara signifikan diperkaya oleh cakupannya di dalam pemeliharaan satu teologi penebusan. Sabat menjadi sebuah peringatan akan penciptaan Allah dan penebusan-Nya demi umat-Nya sebuah tindakan rekreasi (pemulihan). Dasar Kristologis untuk pemeliharaan Sabat sudah diantisipasi di dalam Perjanjian Lama ketika Sabat dihubungkan secara langsung dengan kegiatan Allah yang menyelamatkan. Artikel Rohani MENDALAMI BERSAMA PEKABARAN AJARAN DASAR GMAHK MELALUI WAHYU 14:12 Bersambung…. Bagian V Iman Yesus Oleh : Sonny Maromon, STh. Healing Way Indonesia Lanjutan… 16 Sesudah menganalisa penyembuhan-penyembuhan Yesus pada hari Sabat, Bank berkesimpulan bahwa “tidak ada yang menyokong pandangan pembatalan terhadap Sabat di jantung pengajaran-Nya, bahkan Ia tidak sedang menyetujui pelanggaran-pelanggaran yang sering dibuat terhadap hukum Sabat di dalam hadapan beberapa kebutuhan khusus. Lebih memadai adalah tuntutan bahwa otoritas-Nya terhadap Sabat ditempatkan untuk membawa realisasi mula-mula dan maksud mendasarnya. Apakah Yesus, dalam kenyataan, betapapun, mengangkat, bukan sebuah orientasi khusus terhadap hukum Sabat, tetapi mengharapkan bahwa Sabat diorientasi terhadap, ditafsirkan oleh, dan dituruti sesuai dengan, pribadi dan pekerjaan-Nya. Ini lebih dari kembali ke maksud mula-mula dari Sabat di dalam Penciptaan, karena itu terangkai dengan penciptaan kembali manusia yang mengambil tempat melalui pelayanan-Nya” (Jesus and the Law, hlm. 131). 17 Gerhard F. Hasel and W. G. C. Murdoch, "The Sabbath in the Prophetic and Historical Literature of the Old Testament," dalam The Sabbath in Scripture and History, diedit oleh Kenneth A. Strand (Washington, D.C.: Review and Herald, 1982), berkomentar, "Di dalam bidang dunia penciptaan baru di seberang sejarah akan ada pemulihan menyeluruh dari apa yang disebabkan oleh dosa. ‘Semua daging’ di dalam pengertian semua umat manusia, umat tebusan yang tersisa dari segala zaman, akan menyembah sujud di hadapan Tuhan Sabat demi Sabat. Sebagaimana Sabat adalah klimaks penciptaan pertama dan tujuan bagi semua umat manusia (Kejadian 2:1-3), demikian pula Sabat akan menjadi klimaks lagi dari penciptaan baru dan tujuan bagi semua umat manusia di langit baru dan bumi baru (hlm. 49). Bejana Advent Indonesia Timur Ada berapa imankah di semesta alam ini? Eph 4:5 satu Tuhan, SATU IMAN, satu baptisan, Akitab menyatakan bahwa hanya ada satu iman dan tidak ada banyak iman. Hanya satu iman. Kalau begitu Iman yang mana? Iman siapa? Wah 14:12 Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan Imannya Yesus. Kembali lagi kita melihat terjemahan aslinya dari Wahyu 14:12 menyebutkan bukan “iman kepada Yesus” tetapi “Imannya Yesus”. Apakah Iman Yesus itu? Page 10 Edisi 309 – 26 September 2014 Iman Yesus adalah iman yang dimiliki oleh Yesus. Iman itu juga hanya ada pada Yesus dan tidak terpisah dari Yesus (ada di tempat yang lain). Hanya Yesus yang dapat melakukanya. ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya-- Efesus 1:11 Itu adalah iman yang hanya ada pada Yesus yang disebut dengan Iman Yesus. Dan kerena iman hanya satu yaitu Imannya Yesus, maka di luar Iman Yesus bukanlah iman tetapi sebuah tiruan yang menyerupai Iman Yesus. terlihat mirip dengan iman namun bukanlah iman. Semirip apapun tiruan itu dengan yang asli, tiruan itu tetaplah bukan yang asli, dan yang asli bukanlah tiruan. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Kol 1:17 Seperti apakah Iman-Nya Yesus itu? Itu adalah iman dari “Firman” yang melampaui ruang dan waktu dan segala sesuatu ada di dalam “Firman” itu (Roma 10:17, Yoh 1:1-3). Itu adalah iman Firman sehingga Iman Firman itu sendirilah yang melampaui ruang dan waktu dan segala sesuatu ada di dalam “Dia”. Itulah kebenaran yang kekal. “Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.” Yoh 17:23 Iman Firman itu sangat yakin bahwa Ia dapat melakukan segala-galanya bagi kita. Ia sangat yakin bahwa Ia dapat menyelesaikan semua masalah sebab Ia telah melampaui semua ruang dan waktu. Jika ia dapat melampaui semua ruang dan waktu, itu menyatakan bahwa Ia sangat berkuasa, dan memang Ia sangat berkuasa untuk melakukan hukum-hukum itu sendiri dengan sempurna. Hanya Dialah yang dapat melakukan semuanya. Di dalam Iman Firman itu sendiri ada Kuasa yang menopang segala sesuatu. Bagaimanakah tabiat Tuhan dan iman itu dapat menjadi milik “mereka” sementara semuanya itu hanya ada pada Yesus dan Yesuslah yang melakukannya? Jawabannya ada pada Yohanes 3: 16… Joh 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yesus itulah yang diberikan kepada “mereka”. Di dalam Yesus segala sesuatu telah ada sehingga segala sesuatu dapat terjadi di dalam mereka oleh Yesus. “Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.” 1 Korintus 8:6 Sebab justru itulah maksudnya aku menulis surat kepada kamu, yaitu untuk menguji kamu, apakah kamu taat dalam segala sesuatu. 1 Korintus 2:9 Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan--kami yang dari semula Bejana Advent Indonesia Timur Jadi bagaimanakah tabiat Tuhan dan Iman itu dapat menjadi milik mereka? Mereka dan Yesus tidak terpisah… (Aku di dalam mereka, dan mereka di dalam Aku”) “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” Joh 15:4 Mengapa frasa ini mengindikasikan mereka harus memiliki Tabiat Yesus sementara semuaya hanya ada di dalam Yesus dan hanya Yesuslah yang dapat melakukannya? Sebab YANG TUHAN INGINKAN ADALAH PENYATUAN dan bukannya keterpisahan, “sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh 15:5). Keterpisahan itu sendiri adalah dosa (Yes 59:1,2), dan upah dosa adalah maut (Roma 6:23). Penyatuan itulah keselamatan yang Tuhan kehendaki untuk kita. Itulah yang Tuhan demonstrasikan di “salib”. Gambaran ini menggambarkan lebih dari sekedar apa yang “mereka” lakukan namun lebih dari pada itu adalah Kristus yang melakukannya di dalam mereka (Galatia 2:20). Hal ini lebih menggambarkan tentang apa yang menjadi kehendak Tuhan yaitu penyatuan keduanya menjadi “satu daging”. Sebab “di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh 15:5). Nanti kita akan merenungkan lebih dalam juga tentang makna salib yang sesungguhnya sebagai fokus dari semuanya. Kesimpulan sementara untuk observasi frasa 1. “yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus” Manusia adalah pelaku untuk menuruti perintah Allah dan beriman kepada Yesus. 2. “they that keep the commandments of God, namely the faith of Jesus.” a. Melalui bahasa pada frasa ini terlihat memberikan indikasi yang kuat bahwa “mereka” dan “Yesus” tidak terpisahkan. Keduanya menyatu melalui gambaran kalimat “mereka” yang memelihara hukum- Page 11 Edisi 309 – 26 September 2014 hukum Allah, yaitu iman-Nya Yesus (Yesus di dalam Iman-Nya). Mereka yang menuruti perintah-perintah Allah adalah Iman-Nya Yesus yang melakukannya di dalam mereka. Yesus adalah pelaku penurutan mereka terhadap perintah-perintah Allah melalui Iman-Nya. Objek-Nya adalah penurutan kepada hukum-hukum Allah, Subjeknya adalah Yesus yang tidak terpisahkan dengan mereka, dan caranya adalah melalui Iman-Nya di dalam “mereka”. Penyatuan itu bisa juga kita bandingkan dengan contoh korelasi ayat-ayat pembanding lainnya (KJV) yang menyatakan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. b. Hanya ada satu iman (Ef 4:5) Hanya satu pemilik iman itu (Iman-Nya Anak Allah) (Gal 2:20, Efesus 3:12, Wah 14:12 KJV) Hanya satu posisi iman itu berada (Iman yang ada di dalam Yesus Kristus) (Faith in Jesus Christ) (Gal 3:26) Iman mereka (Markus 2:5) Imanmu oleh Yesus (Roma 1:8) Allahlah yang memberikan iman (1 Kor 12:9) Hanya satu yang mengerjakan iman itu (Allah yang mengerjakan segala sesuatu). 1 Kor 12:6 Kristus sebagai yang memulai (mengawali) dan penyelesai iman kita (Ibrani 12:2) Melalui bahasa dalam frasa ini juga menggambarkan pelaku sebenarnya bukanlah “mereka” tetapi Yesus melalui iman-Nya. Hal ini mengindikasikan bahwa melalui penyatuan itu, Yesus sedang melakukannya dan “mereka”adalah orang-orang yang menerima kenyataan bahwa Yesus itulah yang dapat melakukan hukum-hukum itu bagi mereka. Bersambung…. Suatu Pekabaran Amaran dan Permohonan Kisah Para Rasul - Ellen G. White Lanjutan….. asul itu tidak menyebutkan guru-guru palsu yang mencari untuk membinasakan buah-buah pekerjaannya. Sebab kegelapan dan perpisahan di dalam sidang, ia dengan bijaksana menahan diri untuk mengganggu mereka oleh sebutan seperti itu, karena takut untuk membalikkan beberapa orang seluruhnya dari kebenaran. Ia menarik perhatian kepada pekerjaannya sendiri di antara mereka sebagai "seorang ahli bangunan yang cakap" yang telah meletakkan dasar atas mana orang lain telah membangun. Tetapi ia tidak dengan cara itu meninggikan dirinya; karena ia menyatakan, "Kami adalah kawan sekerja Allah." Ia tidak menuntut akal budi untuk dirinya sendiri, tetapi mengakui bahwa kuasa Ilahi saja telah menyanggupkan dia mengemukakan kebenaran dengan suatu cara yang berkenan kepada Allah. Bersatu dengan Kristus, yang terbesar dari segala guru, Paulus telah sanggup menyampaikan pelajaran-pelajaran akal budi Ilahi, yang memenuhi keperluan-keperluan segala golongan, dan yang harus dikenakan pada segala waktu, pada segala tempat, dan di bawah segala keadaan. R Di antara kejahatan-kejahatan yang lebih serius yang telah berkembang di antara orang-orang percaya di Korintus, adalah tentang kembalinya banyak kebiasaan-kebiasaan dari kekafiran yang merendahkan diri. Seorang yang bertobat dari keadaan yang begitu murtad sehingga jalannya yang tak bermoral adalah suatu pelanggaran dari standar moral yang paling rendah yang dipegang oleh dunia kafir. Rasul itu memohon kepada sidang untuk menyingkirkan dari antara mereka, "orang yang melakukan kejahatan." "Tidak tahukah kamu," ia menasihati mereka, "bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan? Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi." Kejahatan menyedihkan lainnya yang telah timbul dalam sidang adalah bahwa saudara-saudara saling mengadili satu terhadap yang lain. Persediaan yang cukup telah diadakan Bejana Advent Indonesia Timur Page 12 Edisi 309 – 26 September 2014 untuk menyelesaikan kesulitan-kesulitan di antara orang-orang percaya. Kristus Sendiri telah memberikan petunjuk yang jelas tentang bagaimana perkara-perkara seperti itu akan diatur. "Apabila saudaramu berbuat dosa," Juruselamat telah menasihati, "tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga." Matius 18:15-18. Kepada orang-orang percaya di Korintus yang telah kehilangan pandangan akan nasihat yang sederhana ini, Paulus menulis dalam istilah nasihat dan teguran yang tidak ragu-ragu. "Apakah ada seorang di antara kamu," ia bertanya "yang jika berselisih dengan orang lain, berani mencari keadilan pada orang-orang yang tidak benar, dan bukan pada orang-orang kudus? Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti? Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari. Sekalipun demikian, jika kamu harus mengurus perkara-perkara biasa, kamu menyerahkan urusan itu kepada mereka yang tidak berarti dalam jemaat? Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya? Adakah saudara yang satu mencari keadilan terhadap saudara yang lain, dan justru pada orang-orang yang tidak percaya? Adanya perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? . . . Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu. Atau tidak tahukah kamu bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah." Setan tetap berusaha untuk memasukkan ketidakpercayaan, perbuatan mengasingkan diri, dan kebencian di antara umat Allah. Kita akan sering digoda untuk merasa bahwa hak-hak kita dilanggar, meskipun tidak ada alasan sebenarnya untuk perasaan-perasaan seperti itu. Mereka yang kasihnya untuk diri sendiri adalah lebih kuat daripada kasih mereka kepada Kristus dan pekerjaan-Nya akan mengutamakan minat mereka sendiri dan akan mengambil jalan yang berguna sekali untuk menjaga dan mempertahankan mereka. Sedangkan banyak orang yang kelihatan orang Kristen yang sungguh-sungguh dihalangi oleh kesombongan dan menghormati diri sendiri untuk tidak pergi seorang diri kepada mereka yang mereka pikir berada dalam kesalahan, supaya mereka boleh berbicara dengan mereka dalam Roh Kristus dan berdoa bersama-sama satu dengan yang Bejana Advent Indonesia Timur lain. Bila mereka memikirkan diri sendiri dilukai oleh saudara-saudaranya, beberapa akan pergi ke pengadilan gantinya mengikuti peraturan Juruselamat. Orang-orang Kristen tidak seharusnya naik banding ke pengadilan sipil untuk membereskan perbedaan paham yang mungkin timbul di antara anggota-anggota sidang. Perbedaan seperti itu harus dibereskan antara mereka sendiri, atau oleh sidang, sesuai dengan petunjuk Kristus. Meskipun ketidakadilan mungkin telah dilakukan, para pengikut Yesus yang lemah lembut dan rendah hati itu akan membiarkan "ditipu" daripada membuka kepada dunia dosa-dosa saudaranya di dalam sidang. Penuntutan perkara di antara saudara-saudara adalah kehinaan kepada pekerjaan kebenaran. Orang-orang Kristen yang pergi ke pengadilan satu dengan yang lain membeberkan kesalahan sidang itu untuk tertawaan bagi musuh-musuh dan menyebabkan kuasa kegelapan mendapat kemenangan. Mereka sedang melukai Kristus sekali lagi dan menyebabkan Dia dipermalukan dengan terang-terangan. Oleh melupakan kekuasaan gereja, mereka menunjukkan hinaan kepada Allah, yang memberikan kuasanya kepada sidang. Dalam suratnya kepada orang Korintus Paulus berusaha menunjukkan kepada mereka kuasa Kristus menjaga mereka dari kejahatan. Ia mengetahui bahwa kalau mereka tunduk kepada syarat-syarat yang diletakkan, mereka akan menjadi kuat dalam kekuatan Yang Mahakuasa. Sebagai alat untuk menolong mereka memecahkan perhambaan dosa dan untuk menyempurnakan kesucian dalam takut akan Allah, Paulus mendesakkan kepada mereka tuntutan-tuntutan tentang Dia kepada siapa mereka telah menyerahkan kehidupan mereka pada waktu pertobatan mereka. "Kamu adalah Kristus punya," ia menerangkan. "Bahwa kamu bukan milik kamu sendiri. Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu." Rasul itu dengan jelas menggariskan akibat berbalik dari kehidupan kemurnian dan kesucian kepada kebiasaan-kebiasaan yang rusak dari kekafiran. "Janganlah sesat!" ia menulis; "orang cabul, penyembah berhala, orang berzina . . . pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah." Ia minta kepada mereka untuk mengendalikan nafsu dan selera yang rendah. "Tidak tahukah kamu," ia bertanya, "bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah." Sementara Paulus mempunyai pemberian intelek yang tinggi, kehidupannya menyatakan kuasa kebijaksanaan yang jarang terjadi, yang memberikan kepadanya kecepatan pandangan dan simpati dari hati, dan membawa dia berhubungan rapat dengan orang-orang lain, menyanggupkan dia untuk bangkit kepada sifat yang lebih baik dan mengilhami mereka untuk kehidupan yang lebih tinggi. Hatinya dipenuhi dengan kasih yang Page 13 Edisi 309 – 26 September 2014 sungguh-sungguh untuk orang-orang percaya di Korintus. Ia mengharapkan untuk melihat mereka menyatakan kesalehan yang di dalam yang akan menguatkan mereka terhadap pencobaan. Ia mengetahui bahwa pada setiap langkah dalam jalan orang Kristen mereka akan ditentang oleh perkumpulan Setan, dan mereka harus melibatkan diri dalam pertentangan-pertentangan setiap hari. Mereka harus menjaga terhadap langkah yang diam-diam dari musuh, memaksa mundur kebiasaan-kebiasaan yang salah dan kecenderungan-kecenderungan bawaan, dan selalu berjaga untuk berdoa. Paulus mengetahui bahwa hasil orang Kristen yang lebih tinggi dapat dicapai oleh banyak doa dan tetap berjaga-jaga, dan hal ini ia berusaha tanamkan ke dalam pikiran mereka. Tetapi mereka mengetahui juga bahwa dalam Kristus yang disalibkan mereka diberikan cukup kuasa untuk mempertobatkan jiwa, dan disesuaikan dengan kuasa Ilahi untuk menyanggupkan mereka melawan segala pencobaan kepada kejahatan. Dengan iman kepada Allah sebagai baju zirah mereka, dan dengan perkataan-Nya sebagai senjata peperangan mereka, mereka akan diperlengkapi dengan kuasa yang akan menyanggupkan mereka untuk mengesampingkan serangan-serangan musuh. Orang-orang percaya di Korintus memerlukan pengalaman yang lebih dalam tentang perkara-perkara Allah. Mereka tidak mengetahui sepenuhnya apa artinya memandang kemuliaan-Nya dan diubahkan dari tabiat kepada tabiat. Mereka telah melihat cahaya yang pertama dari fajar yang mula-mula dari kemuliaan itu. Keinginan Paulus untuk mereka ialah bahwa mereka dapat diisi dengan kepenuhan Allah, mengikuti untuk mengenal Dia yang bergerak maju bagaikan pagi, dan terus belajar tentang Dia sampai mereka harus tiba ke dalam terang yang sempurna dari suatu iman Injil yang sempurna. (29) Kejadian 11:27-32; 12:1-7; 17:1-8, 15-17; 18:9-19. berbuat demikian. Orang-orang di Ur dan di Babel tidak seperti Nuh dan anaknya, Sem, yang selalu melayani Allah. Akhirnya, 350 tahun setelah air bah, Nuh yang setia itu meninggal. Hanya dua tahun kemudian orang yang kalian lihat dalam gambar ini lahir. Ia sangat istimewa bagi Allah. Namanya adalah Abraham. Bersama keluarganya ia tinggal di kota Ur. Pada suatu hari Allah berkata kepada Abraham, ’Tinggalkan Ur dan sanak saudaramu dan pergilah ke sebuah negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.’ Apakah Abraham menaati Allah dan meninggalkan segala kesenangan di Ur? Ya, ia telah berbuat itu. Karena Abraham senantiasa menaati Allah, maka ia telah terkenal sebagai sahabat Allah. Waktu pun berlalu, keturunan Nuh bertambah banyak, salah satu keturnanya adalah Terah. Setelah ia berumur 70 tahun, ia memiliki tiga orang anak yaitu Abram, Nahor dan Haran. Salah satu tempat manusia tinggal setelah Air Bah adalah kota Ur. Kota ini menjadi penting dan di dalamnya ada beberapa rumah tempat tinggal yang bagus. Tetapi orang-orang yang tinggal di kota itu menyembah ilah-ilah palsu. Di Babel mereka juga telah Bejana Advent Indonesia Timur Beberapa orang dari keluarga Abraham ikut serta meninggalkan Ur. Terah, ayah Abraham ikut serta. Begitu pula keponakannya, Lot. Dan tentu istri Abraham, Sarah, ikut juga. Kemudian mereka semua sampai ke suatu tempat yang bernama Haran, di mana Terah meninggal dunia. Mereka sudah jauh sekali dari kota Ur. Beberapa waktu kemudian Abraham dan seisi rumahnya meninggalkan Haran dan sampai ke sebuah tempat yang bernama Kanaan. Di tempat itu Allah berkata, ’Inilah tanah Page 14 Edisi 309 – 26 September 2014 yang akan Kuberikan kepada anak-anakmu.’ Abraham menetap di Kanaan dan tinggal di dalam tenda-tenda. Allah mulai menolong Abraham sehingga ia dapat memiliki banyak kawanan domba, binatang-binatang yang lain dan beratus-ratus pelayan. Tetapi ia dan Sarah tidak mempunyai anak kandung. Ketika Abraham berumur 99 tahun, Allah berfirman “ Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat”. Bagaimankah ini bisa terjadia sedangkan Abraham dan Sarah sekarang sudah terlalu tua untuk mendapat seorang anak? (bersambung) Seorang lelaki berjalan tak tentu arah dgn rasa putus asa. Kondisi finansial keluarganya moratmarit. Saat menyusuri jalanan sepi, kakinya terantuk sesuatu. Ia membungkuk dan menggerutu kecewa. “Uh, hanya sebuah koin kuno yg sudah penyok.” Meskipun begitu ia membawa koin itu ke bank. Di tengah perjalanan dia melewati perumahan baru. Seorang wanita melihat lemari yang indah itu dan menawarnya 200 dollar. Lelaki itu ragu-ragu. Si wanita menaikkan tawarannya menjadi 250 dollar. Lelaki itupun setuju dan mengembalikan gerobaknya. “Sebaiknya koin in dibawa ke kolektor uang kuno”, kata teller itu memberi saran. Lelaki itu membawa koinnya ke kolektor. Beruntung sekali, koinnya dihargai 30 dollar. Istrinya kebetulan melihat dan berlari mendekati suaminya seraya bertanya, “Apa yg terjadi? Engkau baik-baik saja kan? Apa yg diambil oleh perampok tadi?” Lelaki itu begitu senang. Saat lewat toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu obral. Dia pun membeli kayu seharga 30 dollar untuk membuat rak buat istrinya. Dia memanggul kayu tersebut dan beranjak pulang. Lelaki itu mengangkat bahunya dan berkata, “Oh.. bukan apaapa. Hanya sebuah koin penyok yang kutemukan tadi pagi”. Di tengah perjalanan dia melewati bengkel pembuat mebel. Mata pemilik bengkel sudah terlatih melihat kayu bermutu yang dipanggul lelaki itu. Dia menawarkan lemari 100 dollar untuk menukar kayu itu. Setelah setuju, dia meminjam gerobak untuk membawa pulang lemari itu. Bejana Advent Indonesia Timur Saat sampai di pintu desa, dia ingin memastikan uangnya. Ia merogoh sakunya dan menghitung lembaran bernilai 250 dollar. Tiba-tiba seorang perampok keluar dari semak-semak, mengacungkan belati, merampas uang itu, lalu kabur. INSPIRASI Bila kita sadar kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan? Sebaliknya, sepatutnya kita bersyukur atas segala karunia hidup yang telah Tuhan berikan pada kita, karena ketika datang dan pergi kita tidak membawa apa-apa. Page 15 Edisi 309 – 26 September 2014 KEUANGAN Lanjutan….. KEBUTUHAN AKAN KEUANGAN Jika Klub Pathfinder akan membutuhkan jenis pelatihan yang baik untuk anak-anak muda gereja, maka hal itu akan membutuhkan peralatan, pendanaan, fasilitas klub yang akan membuat program itu menarik. Biasanya itu akan berhubungan dengan pengeluaran yang besar sehubungan dalam keberhasilan pelaksanaan klub remaja/pathfinder. Sebuah klub tidak dapat bertahan tanpa adanya management yang berhati-hati dalam pendanaan dan dalam perencanaan yang matang untuk sepanjang tahun. Sebuah budget harus dengan hati-hati dipersiapkan, dengan bantuan staff dan diberikan kepada Komite Executive klub remaja/payhfinder dan majelis gereja untuk persetujuan. Pertambahan dana yang baik dan adanya promosi gereja adalah sangat penting untuk memperbaiki dukungan keuangan dan antusiasme. Perhatian khusus harus diberikan kepada pendistribusian dan penanganan dana. Klub harus memilih seorang bendahara, biasanya wakil direktur klub remaja/pathfinder. Bendahara harus memberikan uang dari klub kepada bendahara gereja. Klub akan menerima tanda terima dan buku keuangan gereja akan diperiksa, yang mana akan memberikan keamanan kepada pegawai keuangan klub. Bendahara klub harus meminta bendahara gereja untuk sejumlah uang yang akan dipergunakan sebagai petty cash. Uang ini harus diperhitungkan dengan dukungan tanda terima. Dalam satu daerah dimana ada beberapa gereja dibentuk hanya satu klub remaja, mereka memilih satu bendahara untuk melayani satu klub yang besar. Bendahara yang terpilih memegang seluruh keuangan klub. Bendahara-bendahara di beberapa gereja tersebut memberikan dana kepada bendahara klub. Buku keuangan klub kemudian diperiksa sekali setahun dan dengan demikian proteksi ditawarkan kepada pegawai klub tersebut. Bejana Advent Indonesia Timur SUMBER-SUMBER PENDANAAN KLUB 1. Iuran Tahunan Anggota Setiap anggota diharapkan untuk membayar sejumlah uang setiap tahun sebagai bagian dari tanggung jawab keanggotaan. Iuran ini tidak boleh memberatkan. Iuran ini tidak boleh menyebabkan anggota membebaskan diri dari hak istimewa keanggotaan, tetapi tiap-tiap anggota harus menyadari bahwa sesuatu yang berharga itu membutuhkan biaya. 2. Subsidi Gereja - Pengurus Gereja harus memasukkan klub remaja/pathfinder dalam budget gereja. Gereja yang menyadari bahwa pelaksanaan dari klub yang baik adalah bagian yang terbesar dari program seluruh gereja yang akan menyalurkan sejumlah dana yang kontinyu dalam pembiayaan klub. Semua pemimpin klub harus mempertahankan bahwa hal ini harus dipertimbangkan oleh majelis gereja. 3. Persembahan Bagian dari philosopi klub remaja adalah peneriman dari cita-cita pengabaran Injil melalui jangkauan keluar. Satu persembahan diambil pada rapat klub remaja/pathfinder yang digunakan untuk jangkauan keluar. Persembahan ini adalah evangelisasi secara alamiah dan harus dipertimbangkan sebagai biaya lokal. 4. Sponsor oleh Anggota Gereja Ini adalah cara yang umum untuk membiayai project khusus dan untuk menambah keuangan. Anggota gereja dapat dipengaruhi untuk mensponsori satu klub atau beberapa aktifitas sebagai kebutuhan klub. Banyak anggota gereja telah menolong klub remaja terutama yang mempunyai anak di dalam klub itu. 5. Project Khusus Page 16 Edisi 309 – 26 September 2014 Sementara ini bukanlah tugas dari remaja untuk menghabiskan banyak waktunya dalam mencari penambahan dana untuk projeknya, kadang-kadang dapat digunakan setiap tahun untuk projek khusus seperti peralatan baru, ruangan klub yang baru, dsb. Hal ini dapat menangkap rasa antusias dan imaginasi dari setiap anggota. Ruangan klub yang baru atau peralatan baru akan kemudian mempunyai arti yang banyak bagi remaja. 6. Kampanye Penambahan Dana Sebagai satu rencana dalam peristiwa peningkatan dana, adalah baik untuk mengingat bahwa peningkatan dana ini mempunyai banyak petunjuk dan instrukti seperti berikut yang harus disimpan didalam pikiran: a. Semua project peningkatan dana harus mempunyai persetujuan dari kedua Komite Executive klub remaja/pathfinder dan majelis gereja dan majelis wilayah/distrik bila perlu. b. Klub harus diberikan semangat untuk menjual produk yang berhubungan dengan prinsip-prinsip kesehatan dari Gereja Advent Hari Ketujuh. c. Jika terikat dengan kampanye umum dalam masyarakat kesempatan semakin meningkat untuk remaja dalam bersaksi. Literatur yang telah ditinggalkan pada setiap kontak menghasilkan pengaruh pada akhirnya. d. Baik untuk menyediakan sesuatu insentif kepada remaja dalam bentuk hadiah kecil, pita, penghargaan, dsb. e. Buat tujuan-tujuan kepada mereka melalui acara tersebut. Lebih baik menentukan tujuan yang dapat dicapai, dengan demikian remaja akan merasakan kepuasan karena tercapainya tujuan atau melampui tujuan daripada kecewa. f. Satu kata mengenai Penjualan (Salesmenship) : Organisasikan klub dalam program salesmen. Distribusikan beberapa jenis komoditi. Ide-ide baru harus diperkenalkan untuk menjaga ketertarikan remaja. Hentikan sebelum rasa tertarik itu mulai menghilang. Jangan merusak satu rencana. Remaja tidak boleh dibebani dengan kampanye. Bejana Advent Indonesia Timur 7. Ide Penambahan Dana a. Menyediakan dan Pelayanan Makanan Makan malam mie goreng atau pizza, ice cream buatan sendiri, pie, dsb adalah hanya beberapa ide untuk mencari aktifitas tentang makanan yang lezat. b. Jual Murah di Aktifitas Sosial Gereja Klub kepanduan dapat memyediakan hasil karya , kerajinan tangan, dsb pada acara sosial gereja dan lebih baik mengajak anggota untuk membawa bentuk-bentuk penyegaran yang lain yang akan mereka sumbangkan kepada klub remaja untuk dijual pada acara sosial atau program khusus yang lain. c. Menjual dari Pintu ke Pintu Kartu Tahun Baru, label nama dan stikker , ballpoint dengan nama pemilik, kalender dan kotak surat, cake buah-buahan, majalah, sabun, kacang dan bentuk-bentuk lain dapat dijual dari pintu ke pintu untuk dana klub. d. Membuat dan Menjual Barang Ini adalah program yang baik karena ini mengikutsertakan remaja dalam aktifitas dalam klub dan memberi kesempatan untuk menjual setiap bentuk barang yang telah dibuat untuk penambahan dana. Sesuatu seperti pemegang pot bunga, bunga dari kain, pengaturan biji-bijian, bunga kering, semua roti gandum, hasil seni dan kerajinan tangan, artikel natal, dsb adalah beberapa contoh benda yang dapat dibuat. e. Lelang Tunjukkan peragaan hobi, pertunjukkan hewan piaraan atau suatu lelang dengan barang lelang yang baik. Uang masuk yang masuk akal dapat ditarik untuk ikut acara ini. f. Proyek Pekerjaan Bekerja didalam grup yang kecil mengumpulkan dedaunan Membersihkan sepatu - dalam kesatuan Menjaga bayi Membersihkan mobil dan Page 17