konsep nafsu dalam agama islam dan buddha oleh : amirul fahmi

advertisement
No. 459/PAG-U/SU-S1/2014
KONSEP NAFSU
DALAM AGAMA ISLAM DAN BUDDHA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Dalam Ilmu Ushuluddin
OLEH :
AMIRUL FAHMI BIN ADNAN
NIM : 11033104062
PROGRAM S1
JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA (SAA)
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2014
ABSTRAK
Manusia dijadikan oleh Allah terdiri dari jasmani dan rohani. Di dalam rohani
terdapat satu bagian yang disebut dengan nafsu. Nafsu mempunyai peran menentukan
arah dan tujuan dalam kehidupan manusia sehingga nafsu kadang-kadang cenderung
kepada kebaikan dan keburukan. Islam dan Buddha adalah agama yang berbeda
dalam memandang nafsu dari berbagai sisi tetapi keduanya mengakui keberadaannya.
Dalam Islam, nafsu itu adalah suatu unsur dari dalam diri manusia yang
mempengaruhi penganutnya baik melakukan kebaikan, maupun kejahatan. Jadi
semua perbuatan dan prilaku manusia itu tergantung bagaimana kondisi nafsu
pelakunya. Jika nafsunya berada pada tingkat yang baik, maka baiklah hasilnya. Dan
jika nafsunya berada dalam kondisi yang tidak buruk, maka prilaku manusia juga
akan menjadi buruk. Sedangkan dalam pandangan Buddhis, nafsu itu adalah
dipahami sebagai sumber penderitaan yang berlaku di dunia ini. Umat Buddha
diajarkan bahwa ketenangan yang sebenar-benarnya itu adalah apabila hilangnya
nafsu dari tubuh manusia karena nafsu itu adalah sumber utama yang selalu
mempengaruhi manusia untuk berbuat kejahatan. Nafsu ini pada akhirnya akan
dilenyapkan dari kehidupan manusia untuk mencapai ketenangan yang sangat
diinginkan.
v
ABSTRACT
Human has been made by Allah consists of physical and spiritual. In the
spiritual there is one part of what is called the lust. Lust has a role determine the
direction and purpose in life of a man even lust sometimes tend to good and evil.
Islam and the Buddha is a religion that are different in believes that lust from various
sides but they know its existence.
In Islam, lust is an element of the human being which influence the followers
either to do a good thing or the other side. All the actions and behavior of the human
condition are depends on how the lust desires. If his desires are in a good condition,
then let the results. And if his desires are in a condition which is bad, then the
behavior will also be a bad man. Whereas in the Buddhist view, lust is conceived as a
source of suffering that happens in this world. Buddhists are taught that the true peace
that is when the loss of lust from the human body because it is the main source of lust
that always influences people to do wrong. The desire condition is when the lust at
the end to be cut off from human life to achieve peace is very desirable.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah  atas berkat,
rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul “Konsep Nafsu
Dalam Agama Islam Dan Buddha ” dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak
mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai
pihak dan berkah dari Allah  sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat
diatasi. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
kepada Ibu Khotimah M.Ag, selaku pembimbing I dan Bapak Ridwan Hasbi Lc.
MA, selaku pembimbing II yang telah dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, motivasi,
arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun
skripsi.
Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada:
1. Bapak Prof. H. M Nazir, selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau, beserta staf dan jajarannya.
2. Ibu Dr. Salmaini Yeli, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin
Universitas Islam Sultan Syarif Kasim Riau, beserta seluruh wakil dekan
dan segenap para dosen yang telah berjasa membekali ilmu pengetahuan
serta bimbingan.
vii
3. Ibu Khotimah M. Ag selaku ketua Ketua Jurusan Perbandingan Agama
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim yang telah memberikan
dorongan dan semangat untuk segera menyelesaikan penyusunan skripsi
ini.
4. Bapak M. Ridwan Hasbi, Lc, M.Ag selaku pembimbing II skripsi, yang
telah banyak memberikan bimbingan, pelajaran, maupun arahan selama
bimbingan skripsi.
5. Semua karyawan dan karyawati, kepala pustaka pusat dan kepala pustaka
fakultas Ushuluddin yang telah banyak memberikan kerjasama yang baik
kepada penulis baik dari bidang akademis, maupun bidang imigrasi dan
kepolisian.
6. Encik Amirul Taqiyuddin yaitu selaku kosma dan sahabat perjuangan saya
yang telah banyak memberikan ide yang bagus dan memberikan bukubuku rujukan yang sangat berguna kepada penulis, baik selama dalam
mengikuti perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi ini.
7. Rekan-rekan Mahasiswa Jurusan Perbandingan Agama yang telah banyak
memberikan masukan kepada penulis baik selama dalam mengikuti
perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi ini.
8. Ibunda dan Ayahanda, yang sangat banyak memberikan bantuan moral,
material, arahan, dan selalu mendoakan keberhasilan dan keselamatan
selama menempuh pendidikan di sini.
viii
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Pekanbaru, 26 Juni 2014
Penulis
Amirul Fahmi Bin Adnan
11033104062
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING ……………………………...
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………..
HALAMAN MOTTO ……………………………………………………….
ABSTRAK …………………………………………………………………...
KATA PENGANTAR ………………………………………………………
PEDOMAN TRANSLITERASI …………………………………………....
DAFTAR ISI ………………………………………………………………...
i
ii
iii
iv
v
vii
x
xii
BAB I PENDAHULUAN ………………….……………………………...
1
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
Latar Belakang Masalah .……………………………………….
Rumusan Masalah………………………………………………
Tujuan Kegunaan Penelitian …………………………………...
Penegasan Istilah ……………………………………………….
Alasan Pemilihan Judul ………………………………………..
Tinjauan Kepustakaan ………………………………………….
Metodologi Penelitian ………………………………………….
Sistematika Penulisan ………………………………………….
1
6
6
7
8
8
10
13
BAB II NAFSU DALAM AGAMA ISLAM ……………………………...
14
A. Pengertian Nafsu ……………………………………………….
B. Keberadaan Nafsu Dalam Kehidupan Umat Islam …………….
C. Cara-Cara Mengendalikan Nafsu ………………………………
14
19
35
BAB III NAFSU DALAM AGAMA BUDDHA ………………………….
53
A. Pengertian Nafsu ……………………………………………….
B. Keberadaan Nafsu Dalam Kehidupan Umat Buddha …………..
C. Cara-Cara Mengendalikan Nafsu ………………………………
53
55
64
BAB IV ANALISIS KOMPARATIF TENTANG NAFSU ANTAR ISLAM
DAN BUDDHA …………………………………………………...
A. Persamaan Konsep Nafsu Dalam Agama Islam Dan Buddha….
xii
75
75
1. Keberadaan Nafsu Dalam Kehidupan ………………………
2. Nafsu Mempengaruhi Prilaku ………………………………
3. Nafsu Dapat Dikendalikan ………………………………….
B. Perbedaan Konsep Nafsu Dalam Agama Islam Dan Buddha ….
1. Makna Nafsu ……………………………………………….
2. Pembagian Nafsu Baik Dan Buruk………………………….
3. Proses Akhir Nafsu………………………………………….
75
77
80
82
83
83
85
BAB V PENUTUP.........................................................................................
87
A. Kesimpulan..................................................................................
B. Saran-saran ..................................................................................
87
88
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….
BIOGRAFI PENULIS………………………………………………………
90
93
xiii
Download