fisiologi kelenjar tiroid dan paratiroid

advertisement
KBMENTERIAI\ RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS UDAYANA
UPT PERPUSTAKAAN
Alamat : Kampus Unud Bukit Jimbaran Badung, Bali - 80364
Telepon (0361) 702772, Fax (0361) 701907
perpr-rstakaanudayana@)rahoo.co.id
E-mail :
Laman : www.e-lib.unr-rd.ac.id
SURAT KETERANGAN
NO : 0023/UN. 14.I.2. 1/Perpus/0 0.09 12016
Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala UPT Perpustakaan Universitas Udayana menerangkan
bahwa:
Nama
: I Nyoman Sulabda
NIP.
:
1959123 1 198903101
1
Studi : Kedokteran Hewan
Memang benar telah menyerahkan I eksemplar Karya Ilmiah dan 1 keping
Fakultas/Program
Perpr-rstakaan Universitas Udayana, dengan
CD di UPT
judul:
Fisiologi Kelenjar Tiroid Dan Paratiroid
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunaliin-sebagaimana mestinya.
'
,^'-".:
t-'
Bukit Jimbaran,0lFebruari
Mengetahui,
Ka. Perrrl
20 1 6
Universitas Udayana
lahan Koleksi
FISIOLOGI
KELENJAR TIROID DAN PARATIROID
Oleh :
I NYOMAN SULABDA
SISWANTO
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmatNYa pembuatan paper ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Penulisan paper yang berjudul : Fisiologi Kelenjar Tiroid dan
Paratiroid, bertujuan untuk mengetahui bagaimana mekanisme terbentuknya
serta fungsi dari hormone-hormon yang dihasilkan, dan bagaimana apabila terjadi
gangguan fungsi dari kedua kelenjar tersebut.
Saya menyadari substansi dan tehnik penulisan paper ini masih sangat jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya kearah perbaikan
sangat saya harapkan. Semoga paper ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
2i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................
i
DAFTAR ISI ......................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................
1
1.1
Latar Belakang .............................................................
1
1.2
Rumusan Masalah ........................................................
2
1.3
Tujuan Penulisan ..........................................................
3
1.4
Manfaat Penulisan ........................................................
3
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................
4
2.1
Kelenjar Tiroid dan Paratiroid .......................................
2.2
Hormon yang dihasilkan oleh Kelenjar Tiroid dan
4
Paratiroid ......................................................................
4
2.3
Fungsi Kelenjar Tiroid dan Paratiroid ............................
5
2.4
Cara Kerja Kelenjar Tiroid dan Paratiroid......................
6
2.5
Gangguan Fungsi Kelenjar Tiroid dan Paratiroid ..........
8
BAB III KESIMPULAN .....................................................................
10
DAFTAR PUSTAKA
ii3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semua hewan vertebrata (ikan, amfibi, reptil, burung dan mamalia,
termasuk manusia) memiliki kelenjar endokrin yang sama dan melepaskan
hormon yang mirip dengan pengendalian pembangunan, pertumbuhan,
reproduksi dan tanggapan lainnya. Berikut adalah beberapa kelenjar
utama.Hipotalamus, Kelenjar pineal, Anterior kelenjar pituitary, Posterior
kelenjar hipofisis, Kelenjar gondok (tiroid) Kelenjar paratiroid, Timus,
Kelenjar adrenal (medula dan korteks), Pankreas, Ovarium (dan corpus
luteum folikel), Testis, Hipotalamus. Tidak semua kelenjar endokrin berada
dibawah kendali kelenjar hipofisis, beberapa diantaranya memberikan respon,
baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi zat-zat di dalam
darah Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap
gula dan asam lemak, Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium
dan fosfat, Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon
terhadap perangsangan langsung dari sistem saraf parasimpatis.
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau
kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai
saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran
darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka
hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh
hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon
biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya
pertumbuhan dan pemasakan seksual.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kelenjar tiroid dan paratiroid?
2. Apa saja hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid dan paratiroid?
3. Apa saja fungsi kelenjar tiroid dan paratiroid?
4. Bagaimana cara kerja kelenjar tiroid dan paratiroid?
5. Apa saja gangguan sistem tubuh hewan yang dipengaruhi oleh kelenjar
tiroid dan paratiroid?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kelenjar tiroid dan paratiroid.
2. Untuk mengetahui apa saja hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid
dan paratiroid.
3. Untuk mengetahui fungsi dari kelenjar tiroid dan paratiroid.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja dari kelenjar tiroid dan paratiroid.
5. Untuk mengetahui gangguan sistem tubuh hewan yang dipengaruhi
oleh kelenjar tiroid dan paratiroid.
1.4 Manfaat Penulisan
Makalah ini dibuat sebagai pedoman, agar mahasiswa mengetahui tentang
kelenjar tiroid dan paratiroid, fungsi hormon yang dihasilkan dari kelenjar
tiroid dan paratiroid dan penyakit yang ditimbulkan jika kelenjar tersebut tak
berfungsi normal.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kelenjar Tiroid dan Paratiroid
2.1.1 Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di
antara keduanya dapat daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di
bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon
tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu
tubuh.
2.1.2 Kelenjar paratiroid adalah empat kelenjar - kelenjar seukuran kacang
polong yang letaknya bilateral yaitu melekat dibagian atas dan bawah
kelenjar tiroid. Kelenjar ini terletak disetiap sisi dari kelenjar tiroid yang
terdapat didalam leher dan kelenjar ini berjumlah 4 buah yang bersusun
berpasangan.
2.2 Hormon Yang Dihasilkan Oleh Kelenjar Tiroid dan Paratiroid
2.2.1 Hormon kelenjar tiroid yaitu :
•
Hormon Tiroksin
Tiroksin merupakan hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar
tiroid. Tiroksin (T4), merupakan bentuk yang dihasilkan oleh kelenjar
tiroid, hanya memiliki efek yang ringan terhadap kecepatan
metabolisme tubuh.Tiroksin dirubah di dalam hati dan organ lainnya
ke dalam bentuk aktif, yaitu tri-iodo-tironin (T3). Tiroksin mengatur
laju metabolisme dengan cara mengalir bersama darah dan memicu sel
untuk mengubah lebih banyak glukosa. Hormon tiroksin mengandung
banyak iodium. Kekurangan hormon tiroksin menurunkan kecepatan
metabolisme sehingga pertumbuhan lambat. Hormon tiroksin berperan
juga Kematangan seks, Pertumbuhan fisik, Mengubah glikogen
menjadi gula dalam hati.
3
•
Hormon Triidotironin
Hormone ini berperan dalam distribusi air dan garam dalam tubuh.
•
Hormon Kalsitonin
Hormon ini berperan dalam Menjaga keseimbangan kalsium dalam
darah. Hormon kelenjar Paratiroid yaitu :
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar paratiroid adalah hormone
parathormon (PTH). Hormone parathormone mengatur metabolisme
kalsium dan phospat tubuh. Organ targetnya yaitu tulang, ginjal, dan
duodenum.
A. Ginjal:
•
Meningkatkan reabsorbsi tubulus ginjal terhadap Ca
B. Tulang:
•
Meningkatkan mobilisasi Ca dan P dari tulang ke dalam cairan
ekstra sel
C. Saluran Pencernaan:
•
Meningkatkan absorbs Ca dan P didalam usus.
Meningkatkan kalsium serum
2.3 Fungsi Kelenjar Tiroid dan Paratoroid
2.3.1 Fungsi kelenjar tiroid
1. Fungsi utama dari kelenjar tiroid Anda adalah untuk mengeluarkan
hormon
tiroid,
yang
bertanggung
jawab
untuk
mengontrol
metabolisme. Jumlah hormon tiroid disekresikan dikendalikan oleh
hormon lain, yang disebut thyroid stimulating hormone (TSH), yang
dilepaskan dari kelenjar hipofisis di kepala. Hormon tiroid yang
terlibat dalam mengatur banyak fimgsi tubuh hewam, seperti tingkat
jantung hewan,
4
2. Memegang peranan penting dalam pertumbuhan fetus khususnya
pertumbuhan saraf dan tulang
3. Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin
4. Efek kronotropik dan Inotropik terhadap jantung yaitu menambah
kekuatan kontraksi otot dan menambah irama jantung.
5. Merangsang pembentukan sel dalam darah
6. Mempengaruhi kekuatan dan ritme pernapasan terhadap kebutuhan
oksigen akibat metabolisme.
2.3.2 Fungsi kelenjar paratiroid
1. Memelihara kosentrasi ion kalsium yang tetap pada plasma.
2. Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal, mempunyai
efek terhadap reabsorbsi hormontubuler dari kalsium dan sekresi fosfor
3. Mempercepat absorbsi kalsium di usus.
4. Jika pemasukan kalsium berkurang, hormon paratiroid menstimulasi
reabsorsi tulang sehingga menambah kalsium dalam darah.
2.4 Cara Kerja Kelenjar Tiroid dan Paratiroid
2.4.1 Kelenjar Tiroid
Saat cukup hormon tiroid telah dihasilkam, hipotalamus menghentikan
pembentukan hormon pelepas tiroid. Saat tiroksin dilepaskan, otak
sistem hormonal - hipotalamus - mengirimkan sebuah perintah (TRH,
hormon pelepas tiroid) ke kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid, sebagai titik
akhir rantai perintah ini, segera menanggapi dengan melepaskan
tiroksin dan menyebarkannya ke seluruh tubuh melalui darah. Saat
tiroksin dibutuhkan, hipotalamus mengirimkan perintah ke kelenjar
pituitari (TRH). Kelenjar pituitari yang menerima perintah ini
memahami bahwa kelenjar tiroid harus diaktifkan. Kelenjar pituitari
segera mengirimkan perintah ke kelenjar tiroid (TSH). Sesuai dengan
perintah yang diterima, kelenjar tiroid segera menghasilkan tiroksin,
dan menyebarkannya ke seluruh tubuh lewat aliran darah. Saat jumlah
tiroksin dalam darah naik di atas normal, hormon tiroksin
5
mempengaruhi
kelenjar
pituitari
dan
terkadang
langsung
ke
hipotalamus. Fungsi hormon TRH adalah mengaktifkan kelenjar
pituitari agar mengirimkan perintah (berbentuk hormon TSH) ke
kelenjar tiroid. Molekul tiroksin dilepaskan oleh kelenjar tiroid ke
dalam darah dan harus segera menempel ke molekul yang dirancang
khusus untuk mengangkutnya dalam darah. Saat menempel pada
molekul ini, molekul tiroksin tak dapat menjalankan fungsinya.
2.4.2 Kelenjar Paratiroid
Di dalam melaksanakan kerjanya, kelenjar paratiroid diatur dan
diawasi secara langsung oleh kelenjar hipofisis. PTH adalah
konsentrasi ion-ion kalsium yang terdapat didalam cairan ekstraseluler.
Produksi PTH akan meningkat apabila kadar kalsium didalam plasma
menurun. Didalam keadaan fisiologis normal, kadar kalsium dalam
plasma berada dalam pengawasan hoemostatik dalam batas yang
sangat sempit. Pengawasan ini dipengaruhi oleh perubahan diet setiap
hari dan pertukaran mineral antara tulang dengan darah. Kelenjar
Paratiroid mengeluarkan hormon paratiroid. Hormon paratiroid adalah
suatu hormon peptida yang disekresikan oleh kelenjar paratiroid, yaitu
empat kelenjar kecil yang terletak di permukaan belakang kelenjar
tiroid Hormon Paratiroid bersama-sama dengan vitamin D dan
kalsitonin mengatur kadar kalsium dalam darah. Sintesis paratiroid
hormon dikendaMkan oleh kadar kalsium plasma, yaitu dihambat
sintesisnya bila kadar kalsium tinggi dan dirangsang bila kadar
kalsium rendah. Seperti aldosteron, hormon paratiroid esensial untuk
hidup. Efek keseluruhan Hormon paratiroid adalah meningkatkan
konsentrasi kalsium dalam plasma dan mencegah hipokalsemia.
Apabila Hormon paratiroid sama sekali tidak tersedia, dalam beberapa
hari individu yang bersangkutan akan meninggal, biasanya akibat
asfiksia yang ditimbulkan oleh spasme hipokalsemik otot-otot
pernapasan. Melalui efeknya pada tulang, ginjal, dan usus hormon
paratiroid meningkatkan kadar kalsium plasma apabila kadar elektrolit
6
ini mulai turun sehingga hipokalsemia dan berbagai efeknya secara
normal dapat dihindari. Hormon ini juga bekerja menurunkan
konsentrasi fosfat plasma.
2.5 Gangguan Fungsi Kelenjar Tiroid dan Paratiroid
2.5.1 Gangguan yang disebabkan oleh Kelenjar Tiroid
•
Hipertiroidisme (Hyperthyroidism)
Hipertiroidisme merapakan gangguan sistem tubuh dimana kelenjar
tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon. Hipertiroidisme bisa
ditemukan dalam bentuk penyakit Graves, gondok noduler toksik atau
hipertiroidisme sekunder.
•
Hipotiroidisme (Hypothyroidism)
Hipotiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid tidak memproduksi
hormon tiroid yang cukup atau rendah. Sebagian besar gejala
hipotiroidisme merupakan kebalikan dari gejala hipertiroidisme.
2.5.2 Gangguan Fungsi Kelenjar Paratiroid Hiperparatiroidisme adalah suatu
keadaan dimana kelenjar-kelenjar paratiroid memproduksi lebih banyak
hormon paratiroid dari biasanya. Hiperparatiroidisme dapat menimbulkan
berbagai gejala sepertitulang menjadi rapuh, lemah, dan berbentuk
abnormal. Selain itu, kadar ion kalsium yang berlebihan dalam darah dapat
masuk ke air seni dan mengendap bersama ion fosfat. Endapan ini dapat
membentuk batu ginjal sehingga menyumbat saluran air seni. Jika jumlah
hormon paratiroid yang disekresi lebih banyak dari pada yang dibutuhkan
maka ini disebut hiperparatiroidisme primer. Jika jumlah yang disekresi
lebih banyak karena kebutuhan dari tubuh maka keadaan ini disebut
hiperparatiroidisme sekunder.
Hiperparatiroidisme primer
•
Berkurangnya kalsium dalam tulang sehingga timbul fraktur spontan,
sering nyari pada tulang, tumor tulang. Bagian yang sering terkena
adalah tulang panjang.
7
• Kelainan traktus urinarius : defek (kegagalan) pada tubulus ginjal
biasanya reversible (bisa kembali), batu ginjal, kadang-kadang
neprokalsinosis (deposisi kalsium dalam nepron)
• Manifestasi dari sistem saraf sentral (defresi, konfusi dan koma)
• Kelemahan
neuromuskular,
tenaga
otot
berkurang,
hipotonik
(penurunan tonus) otot, fatigue (hilang tenaga), dan kadang-kadang
terjadi aritmia kardiak.
• Manifestasi gastrointestinal : kurang nafsu makan, nausea, muntah
(vomitus) dan konstipasi.
Hiperparatiroidisme sekunder
• Pada penyakit ini terdapat hiperplasia dan hiperfungsi kelenjar
paratiroid yang disebabkan : gagal ginjal kronik dan kurang efektifhya
PTH pada beberapa penyakit (defisiensi vitamin D dan kelainan
gastrointestinal.
8
BAB III
KESIMPULAN
Hormon tiroid (bahasa Inggris: thyroid hormone, TH) adalah
klasifikasi hormon yang mengacu pada turunan senyawa asam amino tirosina
yang disintesis oleh kelenjar tiroid dengan menggunakan yodium. Terdapat
dua jenis hormon dari klasifikasi ini yaitu tetra-iodotironina dan triiodotironina. Kedua jenis hormon ini mempunyai peran yang sangat vital di
dalam metabolisme tubuh. Istilah hormon tiroid juga sering digunakan untuk
merujuk pada asupan senyawa organik pada terapi hormonal berupa
levotikroksin, atau isoform terkait; meskipun terhadap dua hormon tiroid yang
lain yaitu CT, dan PTH. Fungsi utama hormon tiroid adalah meningkatkan
aktivitas metabolik seluler, sebagai hormon pertumbuhan, dan mempengaruhi
mekanisme tubuh yang spesifik seperti sistem kardiovaskuler dan regulasi
hormon lain.
Kelenjar ini terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat didalam
leher. Kelenjar ini berjumlah empat buah yang tersusun berpasangan yang
menghasilkan hormon paratiroksin. Masing-masing melekat pada bagian
belakang kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yang
berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor didalam darah dan tulang.
9
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2012. Fisiologi kelenjar tiroid dan paratiroid. (Online)
https://aaknasla2.wordpress.com/2012/01/29/fisiologi-tiroi/ (Diakses pada
Tanggal 7 november 2015)
Anonim. 2012.
Makalah kelenjar tiroid dan paratiroid. (Online)
http://lutfieblogs.blogspot.co.id/2012/03/makalah-kelenjar-tiroid-danparatiroid.html (Diakses pada Tanggal 7 november 2015)
Anonim.
2013. Fungsi dan mekanisme kerja hormon. (Online)
http://badudamudabali.blogspot.co.id/2013/12/fungsi-dan-mekanismekerja-dari-hormon.html (Diakses pada Tanggal 7 november 2015)
Anonim. 2014.
Sistem hormon kelenjar pada hewan. (Online)
http://belajarbiologi.com/2014/05/sistem-hormon-kelenjar-padahewan.html/ (Diakses pada Tanggal 8 november 2015)
Wikipedia. __. Kelenjar tiroid..https://id.wikipedia.org/wiki/Kelenjar_tiroid
(Diakses pada Tanggal 8 november 2015)
Anonim. __. http://biologiol.blogspot.co.id/p/blog-page_15.html. (Diakses pada
Tanggal 9 november 2015)
Anonim.
2009.
Hiperparatiroidisme.
(Online).
http://akhtyo.blogspot.co.id/2009/04/hiperparatiroidisme-dan.html
(Diakses pada Tanggal 9 november 2015)
10
Download