STRUKTUR ATOM

advertisement
STRUKTUR ATOM
ASHFAR KURNIA, M.Farm., Apt
Teori Atom
• Semua jenis materi tersusun oleh partikel
yang sama, atom.
• Penggagas teori atom  John Dalton
• J.Dalton: materi tersusun dari partikel terkecil
yang tidak dapat dibagi lagi.
• J.J.Thompson menemukan partikel subatomik
• Rutherford  Bohr  Kuantum
Teori Atom Leuciplus dan Democrotus
• Sekitar 2,5 abad yang lalu, ahli filsafat Yunani,
Leuciplus berpendapat bahwa materi tersusun
dari butiran kecil
• Sejalan dengan itu muridnya, Democritus
mengembangkan menjadi butiran kecil yang
tidak dapat dibagi.
• Namun semuanya tanpa bukti yang jelas.
MODEL ATOM DALTON
Atom ialah bagian terkecil suatu zat
yang tidak dapat dibagi-bagi. Atom
tidak dapat dimusnahkan & diciptakan
MODEL ATOM DALTON
• Konsep Model Atom Dalton:
1. Setiap benda (zat) tersusun atas partikel partikel
terkecil yg tidak dapat dipisahkan lagi disebut
atom.
2. Setiap benda (zat) mempunyai sifat yg sama dg
atom- atom penyusunnya.
3. Bila sifat - sifat suatu zat berbeda dg lainnya,
menunjukkan atom - atom penyusun zat-zat
tersebut berbeda pula.
MODEL ATOM DALTON
• Konsep Model Atom Dalton:
4. Dalam peristiwa reaksi kimia pada hakekatnya
merupakan penyusunan kembali atom dalam
suatu zat
5. Pada peristiwa reaksi kimia jumlah atom2 yg
terlibat dalam penyusunan zat punya
perbandingan berupa bilangan bulat sederhana.
Kelemahan
• Saat ini ternyata dengan reaksi kimia
nuklir suatu atom dapat berubah menjadi
atom yang lain
• tidak dapat menjelaskan sifat listrik
materi
• tidak dapat menjelaskan daya gabung
unsur-unsur. Misalnya, mengapa satu
atom oksigen dapat mengikat dua atom
hidrogen membentuk air
MODEL ATOM THOMSON
Thompson melakukan
percobaan lampu tabung.
MODEL ATOM THOMSON
Menghasilkan teori yaitu:
1. Atom bukan sebagai partikel
terkecil dari suatu benda
2.Atom berbentuk bola pejal,dimana
terdapat muatan listrik positif dan
negative yang tersebar merata di
seluruh bagian seperti roti kismis.
MODEL ATOM THOMSON
Menghasilkan teori yaitu:
3.Pada atom netral jumlah muatan
listrik negatif sama dengan jumlah
muatan listrik positif
4.Masa elektron jauh lebih kecil
dibandingkan dengan masa atom
Thompson melakukan percobaan
lampu tabung.
TEORI ATOM THOMSON
J.J. Thomson menyusun model atom yang merupakan
penyempurnaan dari model atom dalton, setelah ia
menemukan elektron
Menurut Thomson dalam atom terdapat elektron
yang tersebar merata bermuatan positif
Keadaan tersebut diumpamakan roti kismis
Kelemahan
Tidak dapat menerangkan dinamika
reaksi kimia yang terjadi antar atom
MODEL ATOM RUTHERFORD
RUTHERFORD mengajukan model
atom dengan ketentuan sebagai
berikut :
• Atom terdiri atas inti atom yang
bermuatan listrik positif, dimana
masa atom hampir seluruhnya
berada pada inti atom.
MODEL ATOM RUTHERFORD
• Muatan listrik negatif ( elektron )
terletak sangat jauh dari inti.
• Untuk menjaga kestabilan jarak
muatan listrik negatif terhadap
inti, maka muatan listrik negatif
senantiasa bergerak mengelilingi
inti.
Percobaan Rutherford
Bila berkas hamburan
sinar α ditembakkan pd
lempeng emas,maka
sinar yg keluar dari
lempeng mengalami
hamburan. Dapat
diamati pada cahaya
terang & gelap di layar
pendar .
Percobaan Rutherford
1. Sebagian besar partikel
sinar α dpt tembus karena
melalui daerah hampa.
2. Partikel α yg mendekati inti
atom dibelokkan karena
mengalami gaya tolak inti.
3. Partikel α yg menuju inti
atom dipantulkan karena
inti bermuatan positif &
sangat masif.
PERCOBAAN
RUTHERFORD
Rutherford
membuktikan adanya
inti atom
melalui
percobaanny
a yaitu
dengan
menembakka
n sinar-α
pada sebuah
pelat
MODEL ATOM RUTHERFORD
Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
•Atom merupakan susunan berongga yang mirip
tata surya
•Seluruh muatan positif dan seluruh mussa atom
terpusat pada inti atom. Pada intiatom terdapat
Proton Selama beredar pada lintasannya, elektron
tidak mengalami perubahan energi
Elektron dapat berpindah dari tingkat energi
rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi jika
mnyerap energi dan sebaliknya
Elektron-elektron beredar mengelilingi inti dalam
lintasan dengan tinkat energi tertentu
Kelemahan:
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron
yang beredar mengelilingi inti tidak jatuh
ke inti karena ada gaya tarik-menarik
antara inti dan elektron
Untuk menjelaskan kestabilan jarak elektron
terhadap gaya tarik inti diperhitungkan :
1. Karena muatan listrik elektron berlawanan jenis
dengan muatan listrik inti atom, sehingga
elektron mengalami gaya tarik inti atom berupa
gaya elektrostatik atau gaya coulumb sebesar
Dimana :
Fc : Gaya Coulumb ( N )
e : muatan listrik elektron ( -1,6 x 10-19 ) C
εo : permivisitas ruang hampa ( 8,85 x 10-12 )
r : jarak elektro terhadap inti ( meter )
Untuk menjelaskan kestabilan jarak elektron
terhadap gaya tarik inti diperhitungkan :
2. Gerak elektron menghasilkan gaya sentrifugal
sebagai gaya penyeimbang, sebesar :
Dimana :
Fs = gaya sentrifugal
(N)
m = massa elektron
(9,1 x 10-31 )
v = kelajuan gerak elektron (m.s-1 )
Kelemahan Rutherford
–Energi total akan semakin kuat, elektron jatuh
ke inti tetapi kenyataannya tidak pernah
–Spektrum atom kontinu, padahal terputus /
diskrit
SPEKTRUM ATOM HIDROGEN
•
Th 1885 J.J Balmer menemukan formulasi
empiris dari 4 garis spektrum atom
hidrogen.
R = konstanta Ryberg
•
Setelah Balmer, banyak ahli fisika ygberhasil
melakukan percobaan, shg tersusunlah
formulasi deret-deret sbb:
1. Deret Lyman (Deret Ultraungu )
2. Deret Balmer (Deret Cahaya Tampak)
3. Deret Paschen (Deret inframerah I)
4. Deret Brackett(Deret inframerah II)
5. Deret Pfund (Deret inframerah III)
MODEL ATOM BOHR
Pada tahun 1913, Niels Bohr
mengemukakan teori baru
mengenai struktur dan sifat
atom. Teori atom Bohr pada
prinsipnya menggabungkan teori
kuantum Planck dan teori atom
dari Rutherford yang
dikemukakan pada tahun 1911.
Model atom Bohr dinyatakan
dalam postulat-postulat
berikut :
• Elektron mengelilingi inti
dalam orbit berbentuk
lingkaran dibawah pengaruh
gaya Coulomb.
Elektron mengelilingi inti melalui lintasan
stasioner.
Elektron tidak mengorbit mengelilingi inti
melalui sembarang lintasan , melainkan hanya
melalui lintasan tertentu dengan momentum
anguler tertentu tanpa membebaskan energi.
Lintasan ini disebut lintasan stasioner dan
memiliki energi tertentu . momentum anguler
elektron selama mengelilingi inti atom harus
berupa bilangan bulat positif h :
•
Keterangan :
m = massa elektron (kg)
V = kecepatan linear elektron (m/s)
r = jari-jari lintasan electron (m)
n = nomor kulit atau bilangan kuantum
utama (n=1,2,3…)
h = konstanta Planck = 6,62.10-34 J.s
• Pada lintasan stasioner,
elektron mengorbit tanpa
memancarkan energi.
• Elektron bisa berpindah dari satu orbit ke
orbit lainnya. Apabila elektron berpindah
dari kulit luar ke kulit yang lebih dalam,
akan dibebaskan energi dan sebaliknya
akan menyerap energi.
Maka energi yang dibebaskan
dapat ditulis:
• Keterangan :
EA = energi elektron pada lintasan dengan
bilangan kuantum A (joule)
Eb =energi elektron pada lintasan dengan
bilangan kuantum B (joule)
f = frekuensi yang dipancarkan atau diserap
(Hz)
SOAL LATIHAN
1. Deret Lyman terjadi akibat transisi
(perpindahan) elektron dari lintasan
tertentu ke lintasan n=1. jika R = 1,097 x
107 m-1 , maka hitunglah :
a. Panjang gelombang terpanjang pada deret
Lyman !
b. Panjang gelombang terpendek pada deret
Lyman !
PEMBAHASAN
a. Panjang gelombang terpanjang pd deret
Lyman (n = 2) :
λmaks = 1,215 x 10 x 10-7m = 1215 Å
b. Panjang gelombang terpendek pd
garis Lyman (n = ~)
 min = 1,097 x 107 (1 - 0 )
 min = 0, 912 x 107 m = 912 Å
MODEL ATOM BOHR
• Adanya kelemahan dari model atom Rutherford,
membuat Niels Bohr mengemukakan pendapatnya
mengenai Teori Kuantum
• Bohr mengemukakan beberapa idenya mengenai
peredaran elektron dan perpindahan elektron
1. Dalam atom terdapat kulit atau lintasan atau orbit
yang merupakan tempat elektron beredar. Selama
elektron beredar, elektron tidak membebaskan atau
menyerap energi sehingga elektron akan tetap stabil
dan elektron tidak akan jatuh ke inti atom. Kulit
atau tempat elektron beredar merupakan tingkat
energi elektron. Tingkat energi yang palin rendah
ialah kulit yang paling dekat dengan inti, yaitu E1
(kulit K). Selanjutnya tingkat energi kedua (E2) atau
kulit M, dan seterusnya. Urutan tingkat energinya
ialah E1E2E3….dan seterusnya atau kulit K kulit
L kulit M ….dan seterusnya
2. Elektron dapat berpindah dari tingkat energi
terendah ke tingkat energi yang lebih tinggi
dengan cara menyerap energi dan elektron
dapat berpindah dari tingkat energi terendah ke
tingkat energi yang lebih tinggi dengan cara
menyerap energi dan elektron dapat berpindah
dari tingkat energi tertinggi ke tingkat enegi
terendah dengan cara membebaskan energi
TINGKATAN ENERGI MENURUT BOHR
Elektron
berpindah
lintasan
dengan cara
menyerap
dan
membebask
an energi
SEJARAH MOLEKUL
Walaupun keberadaan molekul telah
diterima oleh banyak kimiawan sejak awal
abad ke-19, terdapat beberapa
pertentangan di antara para fisikawan
seperti Mach, Boltzmann, Maxwell, dan
Gibbs, yang memandang molekul hanyalah
sebagai sebuah konsepsi matematis. Karya
Perrin pada gerak Brown (1911) dianggap
sebagai bukti akhir yang meyakinkan para
ilmuwan akan keberadaan molekul
Definisi paling awal mendefinisikan molekul
sebagai partikel terkecil bahan-bahan kimia
yang masih mempertahankan komposisi dan
sifat-sifat kimiawinya
Definisi ini sering kali tidak dapat diterapkan
karena banyak bahan materi seperti
bebatuan, garam, dan logam tersusun atas
jaringan-jaringan atom dan ion yang terikat
secara kimiawi dan tidak tersusun atas
molekul-molekul diskret
PENGERTIAN
Molekul
 partikel terkecil dari suatu senyawa
 tersusun dari dua atom atau lebih
 umumnya tersusun dari atom-atom yang berbeda,
tetapi beberapa molekul tersusun dari atom-atom
yang sama
Molekul yang tersusun dari atom yang sama
dinamakan molekul unsure (unsure diatomic dan
poliatomik)
Molekul yang terdiri atas atom yang berbeda
disebut molekul senyawa
Contoh unsur diatomik dan
poliatomik
Unsur diatomik,
Unsur Nitrogen, N2
Unsur poliatomik,
Unsur Posporus, P4
Contoh molekul senyawa
 Tiap satu molekul air tersusun dari satu
atom oksigen dan dua atom hidrogen
Gambar 2 menunjukkan molekul oksigen
dan molekul air
Atom-atom dan kompleks yang
berhubungan secara non-kovalen
(misalnya terikat oleh ikatan hidrogen
dan ikatan ion) secara umum tidak
dianggap sebagai satu molekul tunggal
RUMUS EMPIRIS DAN RUMUS
MOLEKUL
RUMUS EMPIRIS
• Rumus empiris atau rumus perbandingan sebuah senyawa
menunjukkan nilai perbandingan paling sederhana unsur-unsur
penyusun senyawa tersebut
- Sebagai contohnya, air (H2O) selalu memiliki nilai perbandingan
atom hidrogen berbanding oksigen 2:1
- Etanol (C2H5OH) pun selalu memiliki nilai perbandingan antara
karbon, hidrogen, dan oksigen 2:6:1
• Perlu diperhatikan bahwa rumus empiris hanya memberikan
nilai perbandingan atom-atom penyusun suatu molekul dan
tidak memberikan nilai jumlah atom yang sebenarnya
RUMUS MOLEKUL
• Rumus molekul menggambarkan jumlah atom
penyusun molekul secara tepat
Contohnya, asetilena memiliki rumus molekuler C2H2,
namun rumus empirisnya adalah (CH)
• Dikenal beberapa senyawa dengan rumus empiris CH2O,
antara lain :
- Formaldehida, HCHO atau (CH2O); Mr = 30
- Asam asetat, CH3 COOH atau (CH2O)2 ; Mr = 60
- Glukosa, C6H12O6 atau (CH2O)6 ; Mr = 180
Secara umum, rumus molekul dari senyawa
dengan rumus empiris RE dapat dinyatakan
sebagai (RE)n ; adapun harga n bergantung
pada massa molekul relatif (Mr) dari
senyawa yang bersangkutan
BENTUK/STRUKTUR RUANG
MOLEKUL
Bentuk Geometri Molekul
 Struktur ruang suatu molekul dapat ditentukan
berdasarkan adanya Pasangan Elektron Ikatan
(PEI) dan Pasangan Elektron Bebas (PEB) pada
kulit terluar atom pusat molekul tersebut
 Oleh karena antar elektron tersebut memiliki
muatan yang sejenis, maka akan terjadi gaya
tolak-menolak
 Pasangan elektron tersebut akan cenderung
meminimumkan gaya tolak tersebut dengan
cara membentuk suatu susunan tertentu
(berupaya untuk saling menjauh)
 Teori yang dipakai untuk menjelaskan struktur
ruang molekul adalah Teori Tolakan Pasangan
Elektron Kulit Valensi (VSEPR = Valence Shell
Electron Pair Repulsion) yang disempurnakan
dengan Teori Domain Elektron
 Hibridisasi adalah penyetaraan tingkat energi
melalui penggabungan antar orbital senyawa
kovalen atau kovalen koordinasi
 Bentuk molekul suatu senyawa dipengaruhi
oleh bentuk orbital hibridanya
Bentuk dasar molekul (PEB & PEI)
• Linear (PEB+PEI=2)
• Trigonal planar
(PEB+PEI=3)

Tetrahedral
(PEB+PEI=4)

Bipiramida
trigonal
(PEB+PEI=5)

Oktahedral
(PEB+PEI=6)
A In Bm
I
B
dengan :
A
= atom pusat
= pasangan elektron ikatan
= pasangan elektron bebas
n
= jumlah PEI
m
= jumlah PEB
 Bentuk molekul linier
Dalam bentuk ini, atom-atom tertata pada 1 garis
lurus. Sudut ikatannya adalah 1800
 Bentuk molekul segitiga datar / planar
Atom-atom dalam molekul, berbentuk segitiga yang
tertata dalam bidang datar, 3 atom berada pada
titik sudut segitiga sama sisi dan terdapat atom di
pusat segitiga. Sudut ikatan antar atom yang
mengelilingi atom pusat sebesar 1200
 Bentuk molekul tetrahedron
Atom-atom berada dalam suatu ruang piramida
segitiga dengan ke-4 bidang permukaan segitiga
sama sisi. Sudut ikatannya 109,50
Bentuk molekul trigonal bipiramida
Atom pusat terdapat pada bidang sekutu
dari 2 buah limas segitiga yang saling
berhimpit, sedangkan ke-5 atom yang
mengelilinginya akan berada pada sudutsudut limas segitiga yang dibentuk. Sudut
ikatan masing-masing atom pada bidang
segitiga = 1200 sedangkan sudut bidang
datar dengan 2 ikatan yang vertikal = 900
Bentuk molekul oktahedron
Adalah suatu bentuk yang terjadi dari 2
buah limas alas segiempat, dengan
bidang alasnya berhimpit, sehingga
membentuk 8 bidang segitiga. Atom
pusatnya terletak pada pusat bidang
segiempat dari 2 limas yang berhimpit.
Sudut ikatannya = 900
2
3
4
Jumlah PEB
Rumus Umum
Bentuk Molekul
Contoh
0
AI2B0
Linear
BeCl2 ; HgCl2
1
AI2B1
Planar bentuk V
SO2 ; O3
2
AI2B2
Bengkok
H2O
3
AI2B3
Linear
XeF2
0
AI3B0
Trigonal planar
BF3
1
AI3B1
Piramida trigonal
NH3
2
AI3B2
Planar bentuk T
ClF3 ; BrF3
0
AI4B0
Tetrahedral
CH4
Tetrahedron
5
6
1
AI4B1
2
AI4B2
Segiempat planar
XeF4
0
AI5B0
Bipiramida trigonal
PCl5
1
AI5B1
Piramida segiempat
BrF5 ; IF5
0
AI6B0
Oktahedral
SF6
terdistorsi
SF4
Linear
Trigonal planar
Planar bentuk V /
bengkok
Piramida trigonal
Planar bentuk T
Tetrahedral
terdistorsi
Tetrahedral
Bipiramida trigonal
Segiempat planar
Oktahedral
Piramida
segiempat
Teori Domain Elektron
• Adalah suatu cara untuk meramalkan bentuk molekul
berdasarkan gaya tolak-menolak elektron pada kulit luar
atom pusat
• Teori ini merupakan penyempurnaan dari teori VSEPR.
Domain elektron berarti kedudukan elektron atau daerah
keberadaan elektron.
• Jumlah domain elektron ditentukan sebagai berikut :
– Setiap PEI ( baik itu ikatan tunggal, rangkap 2
maupun rangkap 3 ) berarti 1 domain.
– Setiap PEB berarti 1 domain.
Prinsip dasar TDE
– Antar domain elektron pada kulit luar atom pusat, saling tolakmenolak sehingga domain elektron akan mengatur diri sedemikian
rupa sehingga gaya tolaknya menjadi minimum.
– Urutan kekuatan gaya tolaknya : PEB – PEB > PEB – PEI > PEI – PEI
– Perbedaan gaya tolak ini terjadi karena PEB hanya terikat pada 1
atom saja, sehingga bergerak lebih leluasa dan menempati ruang
lebih besar daripada PEI.
– Akibat dari perbedaan gaya tolak ini, maka sudut ikatan akan
mengecil karena desakan dari PEB.
– Domain yang terdiri dari 2 atau 3 pasang elektron ( ikatan rangkap 2
atau 3 ) akan mempunyai gaya tolak yang lebih besar daripada
domain yang hanya terdiri dari sepasang elektron.
– Bentuk molekul hanya ditentukan oleh PEI.
Senyawa biner berikatan tunggal
Dirumuskan :
[ EV  I ]
B
2
EV = jumlah elektron valensi atom pusat
B = jumlah PEB
I = jumlah PEI ( jumlah atom yang terikat
pada atom pusat )
Dengan demikian, tipe molekul dapat ditentukan
dengan urutan sebagai berikut :
-Tentukan jumlah EV atom pusat.
-Tentukan jumlah domain elektron ikatan atau PEI
( I ).
-Tentukan jumlah domain elektron bebas atau PEB
( B ).
Senyawa Biner Berikatan Rangkap
Dirumuskan :
'
[
EV
I ]
B
2
EV = jumlah elektron valensi atom pusat
B = jumlah PEB
I ’= jumlah elektron yang digunakan atom
pusat
POCl3
• Jumlah EV atom pusat (P ) = 5
• Jumlah PEI ( I ) = 4; tetapi jumlah elektron
yang digunakan atom pusat = 3 x 1 (
untuk Cl ) + 1 x 2 ( untuk O ) = 5
• Jumlah PEB ( B ) =
• Tipe molekulnya = A I4 ( Tetrahedral ).
Teori Hibridisasi (Teori Ikatan Valensi)
• Hibridisasi adalah peristiwa pembentukan
orbital hibrida ( orbital gabungan ) yang
dilakukan oleh suatu atom pusat.
• Orbital hibrida adalah beberapa orbital (
dalam suatu atom ) yang tingkat
energinya berbeda bergabung
membentuk orbital baru dengan tingkat
energi yang sama guna membentuk
ikatan kovalen.
Download