BAB I PENDAHULUAN

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting dan kompleks bagi
kehidupan manusia lain, baik yang sudah dikenal maupun yang tidak dikenal
sama sekali komunikasi memiliki peran yang sangat
vital bagi kehidupan
manusia, karena itu kita harus memberikan perhatian yang seksama terhadap
komunikasi, khusunya teori komunikasi.1
Dan definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh
Bittner yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui
media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages
communicated through a mass medium to a large number of people. Dari definisi
tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media
massa. Jadi, sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak.
Media komunikasi yang termaksud media massa adalah: radio siaran dan televisi.
Keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah, keduanya
disebut sebagai media cetak; serta media film. Film sebagai media komunikasi
massa adalah film bioskop.2
Pengertian novel Dalam kesasastraan dikenal bermacam-macam jenis
sastra (genre). Menurut Warren dan Wallek bahwa genre sastra bukan sekedar
nama,karena konvensi sastra yang berlaku pada suatu karya membentuk ciri karya
1
2
Morissan,Teori Komunikasi. Ghalia Indonesia. Bogor. 2009 : 1
Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa. Simbiosa Rekatama Putra. Bandung. 2013 : 3
1
2
tersebut. Menurutnya, teori genre adalah suatu prinsip keteraturan.Sastra dan
sejarah sastra diklasifikasikan tidak berdasarkan waktu dan tempat, tetapi
berdasarkan tipe struktur atau susunan sastra tertentu.Genre sastra yang umum
dikenal adalah puisi, prosa dan drama.3
Menurut Nurgiyantoro Dunia kesusastraan mengenal prosa (Inggris:
prose) sebagai salah satu genre sastra di samping genre-genre yang lain. Prosa
dalam pengertian kesusastraan juga disebut fiksi (fiction), teks naratif (narrative
text) atau wacana naratif (narrative discourse). Istilah fiksi dalam pengertian ini
berarti cerita rekaan (disingkat: cerkan) atau cerita khayalan. Bentuk karya fiksi
yang berupa prosa adalah novel dan cerpen.4
Novel sebagai sebuah karya fiksi menawarkan sebuah dunia, dunia yang
berisi model kehidupan yang diidealkan, dinia imajinatif, yang dibangun melalui
sebagai unsur instrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang,
dan lain-lain, yang kesemuannya tentu bersifat naratif.
Novel berasal dari bahasa italia novella, yang dalam bahasa jerman
Novelle, dan dalam bahasa Yunani novellus.Kemudian masuk ke Indonesia
menjadi novel. Dewasa ini istilah novella dan novella mengandung pengertian
yang sama dengan istilah Indonesia novelette (Inggris: novelette), yang berarti
sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cakupan, tidak terlalu panjang, namun
3
4
Rene Wellek dan Austin Warren.Teori Kesusastraan. PT. Gramedia. Jakarta :1989.
Nurgiyantoro, Burhan. Pengkajian Fiksi. Gajah Mada University Press. Yogyakarta : 1995 hal 1
3
Juga tidak terlalu pendek. Novel merupakan karya fiksi yang mengungkapkan
aspek-aspek kemanusiaan yang lebih mendalam dan disajikan dengan halus.5
Menulis adalah aktivitas aktif produktif, yaitu aktivitas menghasilkan
bahasa. Menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan
dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai menulis berarti
mengekpresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan
juga mengungkapkan pendapatnya mengenai menulis yaitu: meletakkan simbol
grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti orang lain.
Menulis dapat dianggap sebagai suatu proses maupun suatu hasil. Menulis
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk menghasilkan sebuah
tulisan.menulis merupakan keterampilan yang sukar dan kompleks.6
Pengertian menulis adalah suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke
dalam lambang-lambang tulisan. Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat
disimpulkan menulis merupakan kegiatan berupa penuangan ide/gagasan dengan
kemampuan yang kompleks melalui aktivitas yang aktif produktif dalam bentuk
simbol huruf dan angka secara sistematis sehingga dapat dipahami oleh orang
lain.
Setiap era selalu melahirkan generasi penulis popular dengan berbagai
karya yang fenomenal dan memberi nuansa berbeda bagi dunia sastra
Indonesia.Setiap penulis memiliki cirri khas tersendiri dalam karyanya baik itu
55
Nurgiyantoro, Burhan. Pengkajian Fiksi. Gajah Mada University Press. Yogyakarta : 1995 hal 9
St. Y. Slamet.. Dasar-dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar. UNS
Press Surakarta:2008 hal 140
6
4
novel, cerita pendek, fiksi, naskah drama maupun lainnya. Jalan cerita yang unik
dengan para tokoh yang berkarakter dan kuat merupakan salah satu faktor yang
membuat si penulis terkenal, Seperti penulis Raditya Dika, Dee Lestari, Andrea
Hirata, Mira widjaja, Habiburahman El Shirazai Ayu Utami, Marga T, Asma
Nadia, W.S. Rendra, Djenar Maesa, Pramoedya Ananta Toer, Takdir Alisjahbana,
Haji Abdul Malik Karim Amrulla, Chairil Anwar, Ahmd Tohari, Hilman
Hariwijaya dan nama baru untuk penulis pemula di novel pertamanya yang
diangkat peneliti seorang penulis baru yang menyandang tunanetra, walau ini
yang diangkat ini novel pertama tapi Ramaditya ini sebelumnya menulis
otobiografi dengan judul Blind Power dan dan novel pertamanya ini berjudul
Mata Kedua.
Ramaditya Adhikara seorang tunanetra yang kekurangan bukanlah suatu
halangan bagi seseorang untuk berkarya dan menghasilkan sesuatu yang orang
normal umumnya bisa lakukan. hal yang luar biasa, dalam kegelapannya yang
bernama lengkap Eko Ramaditya Adikara yang mengalami kebutaan sejak lahir
begitu tertarik di bidang elektronik khususnya komputer. Pria yang akrab disapa
Rama ini lahir pada 3 Februari 1981, memiliki seabrek keahlian dibidang IT.
Mengenai ketertarikannya dengan komputer, Rama sudah sejak kecil mengenal
komputer. Dan kini Rama sudah menulis buku yang berjudul Mata Kedua .
Novel Mata Kedua, novel ini terinsiprasi dari kisah nyata yang dijalani
Ramaditya saat SMA, dan mebaurkan masa SMP yang tak kalah mengesankan
sehingga penulis mencampur baur pengalaman, tokoh dan tempat yang ada di
5
dalam kenangan penulis dalam satu alur cerita, namun ada yang paling berkesan
dan istimewa bagi penulis yaitu sahabat terbaiknya wanita yang pernah menjadi
“mata kedua” dalam hidup penulis. Rara itulah namanya sosok yang menjadi
motivator terbesar dalam penggarapan novel ini.
Ide yang tertanam selama 10 tahun lebih ini akhirnya tertuang dalam
novel berawal Ramaditya bertemu dengan Achi TM, Achi TM adalah pemilik
lembaga pendidikan dan talenta rumah pena yang secara tidak langsung menjadi
mentor penulis dalam belajar menulis. Novel ini juga adalah tribute untuk rara
sahabat mas Ramaditya yang menajadi Mata Kedua.
Seperti yang peneliti angkat dalm skripsi ini tentang strategi produksi
novel dan yang di pilih oleh penulis adalah novel karya seoarng tunanetra
Ramaditya dengan judul Mata Kedua.
1.1.1 Perumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah diatas, maka rumusan
masalah yang akan di teliti adalah “Bagaiamana Strategi penulisan novel mata kedua
dari penulis tunanetra RamadityaAdhikara.?
1.2
Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada strategi Penulisan Novel Mata kedua dari
penulis Tunanetra Ramaditya Adikara. Dari hilangnya indra penglihatan seorang
penulis, menghambat informasi dan mengingakt kajian membuat novel
membutuhkan wawasan yang luas Adapun rumusan masalah yang dapat
6
dirumuskan berdasarkan fokus tersebut adalah : “Bagaimanakah Strategi
Penulisan Novel Mata kedua dari Penulis Tunanetra Ramaditya Adikara”?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan penjabaran dari latar belakang permasalahan dan rumusan
masalah maka tujuan dari penelitian adalaha untuk mengetahui Strategi penulisan
Novel Mata Kedua infomasi sebuah karya fiksiprosa yang ditulis secara naratif dalam
bentuk cerita yaitu novel, yang memiliki sebuah pesan yang ditulis seorang novelis
tunanetra sehingga terdapat sebuah strategi komunikasi yang imajinatif melalui
pandangan seorang tunanetra.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian dibidang broadcasting
infomasi sebuah karya fiksiprosa yang ditulis secara naratif dalam bentuk ceirta yaitu
novel, yang memiliki sebuah pesan yang ditulis seorang novelis tunanetra sehingga
terdapat sebuah strategi komunikasi yang imajinatif melalui pandangan seorang
tunanetra.
1.4.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan kepada para tunanetra agar tidak putus asa,
karena mereka tetap bisa berkomunkasi dengan imajinasi yang beragam untuk
menggambarkan dunia dan bisa berkarya layaknya orang awas lainnya, tetap bisa
memiliki hobby dan kesukaan yang sama.
Download