jalan menuju kehidupan kekal

advertisement
JALAN MENUJU
KEHIDUPAN KEKAL
Jalan Menuju Kehidupan Kekal
Tanggal 22 November 1963, hari yang menghebohkan dan menggemparkan
seluruh dunia – yaitu hari ketika Presiden Amerika Serikat, John F Kennedy,
menemui ajalnya karena peluru dari seorang pembunuh. Dunia yang sedang sibuk
itu berhenti ketika salah seorang pemimpin besarnya gugur.
Pukulan hebat oleh kejadian ini terasa di seluruh dunia; meskipun demikian
tetap saja yang paling merasakan hal ini adalah kota Dallas di mana peristiwa ini
terjadi. Dan bagi mereka yang menyaksikan dengan mata kepala sendiri peristiwa
ini, hari itu tidak akan dapat dilupakan. Di antara orang-orang yang menyaksikan
peristiwa yang mengerikan itu adalah putra saya yang bungsu, Dennis.
Pagi hari tanggal 22 November 1963, Dennis dengan dua orang anak lakilaki lainnya mengendarai Volkswagen merah menuju ke bandara Love Field. Di
tengah jalan ketika mereka memperhatikan jam besar di sebuah gedung yang
terletak di jalan raya jam telah menunjukkan pukul sebelas lewat sedikit. Mereka
harus bergegas-gegas karena mereka tahu bahwa sebentar lagi pesawat jet yang
ditumpangi presiden akan mendarat. Mereka tiba di bandara tepat sebelum
pesawat tiba. Tak lama kemudian pesawatpun mendarat, dan dalam beberapa
menit mobil presiden telah meluncur melalui pintu gerbang bandara. Seorang di
antara anak-anak itu duduk di atas atap mobil Volkswagen itu untuk mengambil
foto. Presiden melihat anak itu, ia tersenyum, lalu melambai-lambaikan tangan
kepada khalayak ramai.
Dennis dan teman-temannya telah berhasil mendapatkan karcis ke gedung
umum di mana menurut rencana Presiden dijadwalkan akan berpidato dalam
satu jam lagi. Sementara anak-anak ini berjalan-jalan di gedung, mereka melihat
seorang wartawan dengan membawa alat walki-talkie berlari-lari untuk posisi
fotografi. Pada waktu itu sebuah mobil meluncur dengan kencangnya di jalan raya
dengan bunyi sirene. Mobil itu harus mengurangi kecepatannya ketika melewati
sebuah tikungan. Sekarang, Dennis mendapat kesempatan untuk membuat film
dengan kameranya. Ketika ia melihat melalui lensa, apa yang ia lihat sangat
2
mengejutkannya. Presiden telah tersungkur di lantai, dan Nyonya Kennedy
dan seorang pria sedang bersandar padanya. Salah seorang fotografer berteriak,
“Presiden telah tertembak!”
Semua anak laki-laki itu dengan cepat kembali ke Volkswagen dan mengikuti
mobil yang sedang meluncur dengan kencangnya ke rumah sakit. Petugas dinas
rahasia belum ditempatkan pada pintu-pintu penjagaan. Terdorong rasa ingin tahu
seorang anak, merekapun masuk. Mereka mengikuti seorang wartawan ke sebuah
kamar di mana presiden yang telah tertembak itu dibawa. Seorang juru rawat
bergegas-gegas datang dan bertanya apa golongan darah mereka dan apakah
mereka mau menyumbangkan darah untuk transfusi. Dennis berkata bahwa ia
akan memberikannya dengan senang hati, tetapi sebelum keputusan dapat diambil,
para dokter memanggil jururawat kembali dan mengatakan kepadanya bahwa hal
itu tidak ada gunanya. President tidak dapat ditolong lagi. Segera diumumkan
bahwa Presiden telah mati!
Ketika anak-anak itu kembali ke sekolah, mereka sangat terharu. Tak
seorangpun bercakap-cakap. Mereka melewati jam besar yang telah mereka lihat
hanya dua jam yang lalu. Waktu itu mereka belum mengetahui bahwa di bawah di
bawah jam besar itulah senjata dari si pembunuh berdentum.
Mereka menyeberang ke Oak Cliff. Kemudian mereka dikejutkan lagi,
Mereka melihat orang tembak-menembak di jalan itu. Darah mengalir di pinggir
jalan, dan polisi sibuk memburu orang yang telah membunuh seorang polisi.
Para petugas segera menangkapnya dan dibawa ke kantor polisi. Di sana mereka
pelajari bahwa kemungkinan orang itulah yang telah membunuh presiden. Bukti
kemudian menyatakan bahwa memang demikian.
Itu adalah hari yang penuh dengan peristiwa dan menyadarkan bagi anakanak itu. Saya bertanya kepada Dennis kesan apa yang ditimbulkan setelah ia
menyaksikan peristiwa yang bersejarah dan menyedihkan itu. Dengan penuh
kesadaran dia menjawab, “Hal ini menunjukkan kepada kami betapa singkat
hidup ini dan kematian dapat datang dengan tiba-tiba. Hal ini menyebabkan saya
sadar bahwa walaupun engkau punya ratusan pengawal, engkau bisa direnggut
dalam hitungan detik, dan engkau harus siap.”
Apakah Ada Hidup Sesudah Kematian?
Sejak Ayub mengucapkan kata-kata ini, “Jika seseorang mati apakah ia
akan hidup kembali?” Umat manusia bertanya: Dari manakah kita berasal? Ke
manakah kita akan pergi? Apakah tujuan akhir manusia? Kalau manusia dapat
hidup lagi, seperti apakah kehidupan itu nantinya?
Ada sesuatu dalam hati manusia – yaitu naluri keinginan untuk hidup kekal.
Ada sesuatu di dalam dirinya yang menyatakan bahwa kematian dan kubur
bukanlah akhir dari kehidupan ini. Sesungguhnya hampir tidak ada orang di dunia
ini yang tak memiliki semacam kepercayaan mengenai kehidupan sesudah mati.
Manusia adalah ciptaan yang paling tinggi yang hidup di muka bumi ini –
3
meskipun kerajaan binatang yang paling rendah sekalipun memiliki naluri yang
menakjubkan. Misalnya, seekor merpati yang ditempatkan dalam kotak tertutup,
dan angkutlah dia ke sebuah tempat yang berkilometer jauhnya yang belum
pernah dikenalnya, apa yang terjadi? Setelah merpati itu dilepaskan dia akan
segera terbang ke udara, berputar-putar beberapa kali untuk mencari jejaknya,
lalu kemudian berangkat menuju rumahnya. Dengan segera dia akan kembali ke
tempat asalnya.
Sekarang, apakah mungkin naluri yang ada dalam merpati pos itu
membawanya selamat ke rumahnya dan meskipun demikian naluri manusia
tidak bisa memimpin dia kembali kepada Allah dan rumahnya di surga? Betapa
manusia jauh lebih berharga dibandingkan dengan seekor burung? Inilah yang
Yesus katakana ketika Dia berbicara tentang burung pipit.
“Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor daripadanya tidak
akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamu pun
terhitung semuanya, sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga
daripada banyak burung pipt.” Matius 10:19-31
Alam mengajar bahwa ada kehidupan sesudah mati. Sebutir gandum jatuh
ke tanah, kelihatannya hanya untuk mati. Tetapi sebenarnya tidak! Alam telah
menyiapkan mujizat. Dari kematian itu muncul kehidupan! Butir gandum yang
mati tidak hanya menerima kehidupan, tetapi juga melipatgadakan dirinya
berkali-kali lipat. Pastinya manusia jauh lebih berharga dari sebutir gandum!
Yesus dengan jelas mengajar bahwa ada kehidupan sesudah kematian. Ketika
orang-orang Saduki menyangkal bahwa ada kebangkitan Ia berkata, “Kamu sesat,
sebab tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah! Tetapi tentang kebangkitan
orang-orang mati tidakkah kamu baca apa yang difirmankan Allah, ketika Ia
bersabda: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah
Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.” (Matius 22:29, 31-32)
Ya, anda dan saya akan hidup lagi sesudah hidup ini. Satu-satunya pertanyaan
yang paling penting adalah akankah keberadaan kita ada dalam kondisi yang
bahagia, atau, jangan sampai hal yang berikutnya terjadi, akankah keadaan
tersebut dipenuhi kesadaran akan hilangnya kesempatan yang kita miliki semasa
hidup kita di bumi?
Siapakah Allah Itu?
Hampir setiap orang di dunia, kecuali di mana atheisme telah menjadi
kebijakan pemerintah, percaya kepada kuasa Yang Maha Tinggi – Yang Maha
Kuasa, lebih dari pada manusia, yang kita sebut Allah. Manusia yang diciptakan
segambar dengan Allah, dengan nalurinya berseru kepadaNya pada saat tertekan
dan dalam pencobaan. Pada saat-saat yang demikian, akal budi menyatakan bahwa
ada Allah. Desain berbicara dan berkata bahwa pasti ada desainernya. Ciptaan
menyatakan bahwa pasti ada Penciptanya. Akibat-akibat yang ada menunjukkan
4
bahwa pasti ada penyebabnya.
Walaupun hampir semua percaya kepada Allah, banyak yang mengetahui
sedikit tentang Dia. Bagaimana dan di mana pengetahuan ini dapat diperoleh? Para
Filsuf dan ilmuwan menyatakan sesuatu tentang pekerjaanNya – yang sungguh
amat luar biasa; Alam semesta ada dalam satu tatanan dan desain, dan semuanya
dikerjakan oleh hukum yang abadi. Alam menunjukkan Allah sebagai Pencipta
keindahan dan keragaman yang luar biasa. Dari milyaran keping salju yang jatuh
ke bumi, tidak satupun yang benar-benar sama. Namun, ilmu pengetahuan dan
alam tidak dapat menyingkapkan aspek moral dari Allah. Mereka tidak dapat
menceritakan pada kita bahaw Dia adalah Bapa yang penuh kasih, atau Dia
adalah Allah yang kudus yang membenci dosa. Pengetahuan ini harus datang
dari pewahyuan. Hanya ada satu buku di dunia ini yang bisa memberikan hal itu
kepada kita – yaitu Kitab Suci, Alkitab.
Alkitab menyatakan bahwa Allah adalah Roh. Orang-orang zaman dulu yakin
bahwa mereka melihat Allah dalam Surga yang bisa dilihat. Mereka menyembah
matahari, bulan dan bintang. Orang-orang Yunani mempunyai dewa-dewa yang
berasal dari manusia – dewa laki-laki dan perempuan. Ada juga yang menduga
bahwa Allah memiliki wujud seekor binatang atau bahkan ular. Namun, Yesus
membawa pewahyuan yang benar dari Allah kepada manusia. Dia menyatakan
bahwa ada satu Allah, dan Dia adalah Roh, “dan barangsiapa yang menyembah
Dia harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran.” (Yohanes4:24)
Karena Allah itu Roh, Dia dapat hadir di mana juga pada waktu yang sama.
KuasaNya tidak terbatas, walaupun kita tidak dapat melihat roh dengan mata
jasmani kita, namun kita tahu roh itu ada. Kita adalah roh juga yang hidup dalam
tubuh. Ketika tubuh mati, roh kita tetap hidup.
Ada sejumlah orang yang mau berdebat mengenai Allah. Seseorang tidak
dapat mengerti Allah dengan berdebat…..dia dapat menguraikan bagaimana
Allah menciptakan dunia ini dari yang tidak ada atau bagaimana Dia ada dari
permulaan. Kita mengerti dan mengenal Allah dengan iman.
Kita tidak bisa melihat gelombang radio atau suara, tetapi kita tahu keduanya
ada. Gelombang-gelombang itu melewati mobil-mobil dan juga rumah-rumah
kita. Zaman sekarang, ketika kita menyalakan radia, kita bisa mendengar siaran
dari yang datang dari ratusan kilometer jauhnya. Demikian juga, walaupun kita
tidak bisa melihat Allah dengan mata jasmani kita, dengan iman kita tahu bahwa
Allah itu hadir dan bahwa Ia mendengar ketika kita berdoa. Seperti yang dikatakan
oleh firman, “ apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila
kamu menanyakan Aku dengan segenap hati.” (Yeremia 19:13)
Apa Yang Memisahkan Manusia Dari Allah?
Alkitab menjelaskan bahwa Allah adalah Allah yang penuh kasih yang lembut
dan penuh dengan kemurahan, tetapi ia juga menjelaskan Dia sebagai Allah yang
kudus. Karena Allah adalah kudus dan manusia itu berdosa sehingga terjadilah
sebuah jurang yang besar memisahkan keduanya. Allah yang kudus tidak dapat
5
melihat dan menyetujui dosa. Karena hal inilah persekutuan antara Allah dan
manusia telah putus. Orang berdosa itu sendiri tidak bisa menemukan jalan untuk
memulihkan hubungan itu. Ia tidak dapat mengangkat dirinya sendiri ke Surga
dengan pekerjaannya sendiri. Manusia terpisah dengan Allah selama-lamanya,
kecuali ia dapat menemukan seseorang yang memiliki kuasa untuk menebus dia.
Tetapi bagaimana dosa, yang telah memisahkan manusia dari Allah, masuk
ke dalam dunia? Tidak seorangpun dapat menyangkal adanya dosa. Ada orang
yang tidak mengakui dirinya sebagai orang berdosa, tetapi semua pasti setuju
bahwa ada dosa dalam dunia ini. Seseorang hanya perlu membaca surat kabar
yang halamannya dipenuhi dengan berita-berita pembunuhan, kebrutalan dan
kejahatan untuk mengetahui bahwa ada kekeliruan dalam masyarakat kita. Orang
hanya perlu memperhatikan kenakalan anak-anak remaja, meningkatnya kejahatan
disertai dengan kekejaman, ribuan wanita muda melacurkan tubuh mereka dalam
hidup yang memalukan, lembaga-lembaga negara yang dibanjiri dengan orangorang yang pikirannya terganggu dan hancur untuk mengetahui bahwa ada yang
sangat tidak beres dan mengerikan terjadi di dunia ini.
Dosa tidak terbatas pada hasil perbuatan jahat dari penduduk saja. Masyarakat
mengeluh akan kejahatan yang merajalela di lapisan di dalamnya – ketidaksetiaan
dalam pernikahan, perceraian, kemabukan, penyimpangan dan kejahatan. Seperti
yang telah dijelaskan Alkitab, “Tidak ada yang benar, seorangpun tidak karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma
3:10,23)
Dari Manakah Dosa Itu Berasal?
Pertanyaannya ialah dari manakah dosa itu berasal? Apakah dosa itu
memang sudah ada di dunia? Kalau tidak, dari manakah dosa itu mulai ada?
Untuk mendapatkan jawaban ini kita harus kembali ke Taman Eden. Ketika
Allah menciptakan manusia dan menempatkan manusia di Eden, manusia itu
sempurna dan tidak terdapat kesalahan dalam dirinya. Karena manusia diciptakan
segambar dengan Allah, dia memiliki kuasa untuk memilih.Tanpa pilihan, dia
tidak akan menjadi makhluk yang bebas secara moral. Manusia diberi kebebasan
untuk mematuhi atau tidak mematuhi perintah-perintah Allah. Sungguh dia
memiliki kesempatan berkembang dan berekspresi yang tidak terbatas. Allah
menyuruh dia menguasai dunia dan menaklukkannya (Kejadian 1:28). Manusia
diberi kuasa ini dengan pengertian bahwa ia harus lulus dalam ujian yang satu
ini. Adam memilih untuk tidak taat; dia gagal dalam ujian itu, dan sejak saat
itu umat manusia menanggung akibat dosa. Allah berkata ketidaktaatan akan
menyebabkan kematian, dan karena itu dunia telah berubah menjadi kuburan yang
luas. Kekecewaan, keputusasaan, penderitaan, kesusahan dan hati yang hancur
telah menjadi kisah umat manusia sejak zaman Adam sampai sekarang. Penyakit
dari dosa yang telah diwarisi dari Adam telah diteruskan turun menurun ke setiap
generasi. Setiap anggota umat manusia adalah orang yang berdosa (Roma 5:12).
6
Inilah yang dinamakan “dosa” yang telah mencegah manusia untuk mencapai
potensi, harapan dan tujuannya. Dosalah yang telah menyebabkan setiap
peradaban gagal. Melalui upayanya senidri, manusia telah membuat usaha yang
tak terhitung banyaknya untuk membangun sebuah negara yang sempurna di
bumi, tetapi cepat atau lambat dalam segala hal dia telah gagal. Sementara dunia
bergantung pada necaranya, saat ini keadaan yang tragis merupakan saksi yang
tepat untuk melihat fakta bahwa pada saat ini manusia telah melenceng jauh dari
tujuannya dibandingkan dari waktu-waktu yang sebelumnya.
Apakah Arti Perkara Yang Disebut “Dosa”?
Dosa ada di dalam Taman Eden – manusia lebih suka memilih jalannya sendiri
daripada jalan Allah. Inilah yang disebut sebagai memempatkan pemenuhan
keinginan pribadi lebih dari pada memenuhi keinginan dan kehendak Allah.
Pilihan terhadap kehendak pribadi inilah yang menyebabkan Setan jatuh.
Ia telah diciptakan sebagai suatu makhluk yang sempurna dan kudus, tetapi dia
memutuskan untuk takluk kepada kehendaknya sendiri daripada kehendak Allah
dan untuk membangun di sekelilingnya suatu kerajaan yang dijadikannya sendiri.
Secara rohani ia jatuh, dan kemudian dibuang ke bumi di mana dia telah menjadi
mahkluk yang jahat sampai saat ini.
Kesanggupan manusia menggunakan kuasa kehendak bebas untuk memenuhi
tujuan egois pribadi inilah yang telah menyebabkan kesusahan yang sedang
dialami oleh dunia saat ini. Meskipun demikian manusia berspekulasi bahwa ada
“kuasa dari atas” di alam semesta ini dan proses “evolusi” yang pada waktunya
nanti akan menghasilkan superman dari umat manusia, tanpa Kristus, semuanya
akan menurun.
Kita tidak berani mengambil pandangan ringan terhadap dosa. Dosa
adalah pelanggaran hukum Allah. Sifat manusia yang tercemar menyebabkan
ia menganggap remeh dosa dan membuatnya menjadi bahan lelucon. Tetapi
Yesus berkata bahwa dari tabiat yang jahat dalam manusia timbullah berbagai
macam kejahatan. “sebab dari dalam hati, dari hati orang, timbul segala pikiran
jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan,
kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal
jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.” (Markus 7:21-23).
Ada orang-orang yang menganggap dosa-dosa tertentu tidak sejelek dosadosa yang lain. Memang benar ada dosa-dosa yang lebih jahat dari dosa-dosa
yang lain, tetap saja semua dosa mematikan. Dunia menganggap bahwa para
kriminal yang membunuh dan merampok sebagai orang yang sangat kejam,
sedangkan orang yang menipu sedikit, bersumpah sedikit, berdusta sedikit dan
tidak pernah masuk penjara merupakan orang yang cukup baik. Bagaimanapun
juga, dosa walaupun kecil atau besar merupakan ekspresi dari tabiat manusia yang
jatuh. Mungkin bahaya yang paling tidak kelihatan yang dihadapi setiap individu
adalah perasaan bahwa dirinya tidak sejahat orang lain, dan oleh sebab itu tidak
7
memerlukan keselamatan. Sebenarnya, ketidakpercayaan terhadap perhitungan
Allah mengenai dosa merupakan penghinaan terhadap kebenaranNya. Dengan
memalingkan telinga yang tertutup terhadap Injil yang menyatakan bahwa semua
manusia harus bertobat, maka orang itu memastikan kebinasaan dirinya sendiri.
Biasanya orang yang berdosa tidak sadar akan bahaya dosa. Ia lebih condong
untuk memaafkan dirinya dengan berkata bahwa orang lainpun berbuat hal
yang sama atau bahkan lebih buruk. Dosa memiliki akibat-akibat khusus. Ia
mencengkeram manusia dan menjadi bagian dari dirinya. Alkitab mengatakan
pada kita tentang Musa yang memilih “lebih suka menderita sengsara dengan umat
Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dosa.” (Ibrani 11:25).
Dosa memberi kenikmatan sementara saja, teteapi hanya untuk sementara waktu
saja. Ada waktunya dosanya berbalik pada korbannya dan menjadi tuannya.
Ada kisah tentang seorang penjinak binatang buas yang tinggal di London.
Dia menyimpan seekor ular boa sejak ia masih kecil. Dia memeliharanya sampai
ular itu menjadi besar sekali. Pada akhir pertunjukkannya, binatang itu meluncur
ke depan panggung dan atas perintah yang diberikan, dia meliliti pemiliknya,
lilit demi lit, sampai pada akhirnya sang penjinak hilang dari pandangan. Yang
bisa dilihat hanyalah kepada monster yang mengerikan yang melambai-lambai
di udara. Para hadirin bersorak-sorak dengan riuhnya, sampai tiba-tiba mereka
menjadi diam dalam kengerian. Jeritan siksaan dari mangsa ular itu terdengar.
Mereka mendengar retakan tulang-tulang sang penjinak ular itu satu demi satu
sampai tidak terdengar lagi. Ular itu telah menjadi tuan. Orang itu terlalu sering
bermain dengan ular itu. Ini adalah suatu gambaran yang jelas tentang apa yang
dilakukan dosa atas mangsanya.
Apa Yang Terjadi Atas Manusia Yang Mati Dalam Dosanya?
Apa sebenarnya yang terjadi atas diri orang-orang berdosa yang mati tanpa
Kristus? Apakah ia tidak akan ada lagi? Apakah jiwanya tidur, atau apakah ia
berada di suatu tempat dalam keadaan sadar? Apakah neraka itu ada? Sangat
dimengerti bahwa orang yang belum bertobat biasanya tidak begitu suka
menerima tentang keberadaan neraka. Namun, hal ini sudah jelas entahkah
seseorang mempercayainya atau tidak, keadaan tersebut tidak berubah.
Harus diakui bahwa topik tentang neraka adalah salah satu yang paling
sulit dalam Alkitab untuk diterangkan. Billy Graham mengatakan dia biasanya
mengambil waktu sepanjang malam untuk membahas soal neraka selama KKR
yang diadakannya. Dia menambahkan, namun demikian, selama beberapa hari
kemudian masih banyak surat datang kepada redaksi surat kabar dari orang-orang
yang berdebat tentang pro dan kontra tentang topik ini.
Ada yang mengajarkan bahwa kalau neraka itu ada tapi tidak kekal. Namun,
harus diterangkan bahwa kata yang sama yang dipakai untuk menunjukkan
kebahagian yang kekal bagi orang benar juga dipakai untuk menggambarkan
kekekalan dari orang-orang yang tidak percaya.
8
Ada juga yang mengajar bahwa mereka yang menolak Kristus mempunyai
kesempatan kedua. Kami hanya bisa berkata bahwa kalau hal itu benar, anehnya
Alkitab membisu tentang hal itu. Di sisi lain, ayat-ayat firman berulang-ulang kali
membuat pernyataan sebagai berikut, “Hari ini adalah hari keselamatan….Hari
ini adalah saat perkenanan….Hari ini jikalau engkau mendengar suaraNya!”
Sudah sangat jelas bahwa perlu adanya pengertian yang lebih kelas mengenai
apa itu neraka dan kenapa manusia pergi ke sana. Ada orang-orang yang ekstrim
telah mengajar bahwa manusia harus rela dibuang ke neraka kalau itu demi
kemuliaan Allah. Tentunya ini merupakan kesalahan besar, sebab hal ini telah
menjadikan Allah seperti seorang teman yang bersuka hati akan kematian orang
berdosa. Sebenarnya, kebalikannyalah yang benar. Yesus berkata,”Karena begitu
besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.”(Yohanes 3:16). Alkitab dengan jelas mengajar bahwa
Allah sendiri telah menyediakan segala sumber, termasuk penyaliban PuteraNya
supaya semua orang diselamatkan.
Mari kita membahas beberapa pertanyaan tentang kematian yang biasanya
ditanyakan. Atheisme percaya bahwa kalau seseorang mati, ia mati seperti seekor
hewan – itulah apa yang ada padanya. Pandangan yang demikian bagaimanapun
juga bertentangan dengan naluri manusia dan pengamalan dari mereka yang pernah
memperhatikan orang yang meninggal. Alkitab sendiri sangat menitikberatkan
dalam ajarannya bahwa roh manusia tetap sadar setelah kematian. Yesus berkata
kepada perampok yang di salib bahwa “hari ini engkau akan berada bersama Aku
di Fridaus.” Dia berbicara mengenai Abraham dan Lazarus dan orang kaya yang
dalam keadaan sadar setelah kematian. Paulus juga sepakat dengan perkataan
ini, “terpisah dari tubuh, dan ada bersama Tuhan.” Karena terbatasnya tempat
kami tidak bisa mengutip banyak ayat dari Alkitab yang mengajarkan tentang
kebenaran ini. Kami hanya dapat menyampaikan bukti yang begitu nyata bahwa
Gereja, secara keseluruhan, di sepanjang segala zaman telah secara konsisten
mengajarkan bahwa manusia itu tetap sadar setelah kematian.
Pertanyaan yang sesungguhnya bukanlah apakah orang yang meninggal
itu sadar, tetapi apakah mereka ada dalam keadaan damai atau dalam keadaan
tidak bahagia. Banyak yang percaya bahwa surga adalah bagi orang benar, tetapi
mereka tidak yakin apa yang akan terjadi atas diri orang-orang yang berdosa.
Dapatkah Allah bersikap tidak baik dengan menutup pintu surga bagi mereka?
Kita bertanya, akankah orang berdosa senang di surga dengan dosa-dosanya?
Sewaktu di bumi ke manakah dia pergi untuk bergaul? Apakah dia suka untuk
berada dalam rumah Allah? Apakah dia ditemui dalam ibadah doa? Apakah dia
bersuka cita dengan merkea yang bersukacita ketika orang berdosa bertobat? Atau
apakah dia lebih suka bergaul dengan orang berdosa dan yang berpikir duniawi?
Tindakan seseorang di dunia ini akan memberi jawaban ke mana dia akan berada
9
nanti…orang yang tidak percaya ingin bersama-sama dengan orang yang tidak
percaya, sementara orang-orang percaya rindu berada bersama dengan orang
percaya. Inilah hukum daya tarik dan penolakan. Hukum tersebut bukan saja
berlaku di dunia yang sekarang tetapi juga di dunia yang akan datang.
Jika orang berdosa, yang mati dalam dosanya, masuk ke dalam hadirat orangorang yang kudus dan yang telah ditebus, dia pasti akan sangat tidak senang.
Dia akan merasa asing dan tidak enak dalam suasana penyembahan. Dia akan
lebih suka bersama-sama dengan mereka yang serupa dengan dia – yaitu orangorang yang tidak suci dan tidak kudus. Inilah sebabnya mengapa Yesus, yang
waktu berbicara kepada orang-orang Yahudi yang belum bertobat dan tidak mau
menerima hukum-hukumNya, berkata, “Aku akan pergi dan kamu akan mencari
Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin
kamu datang.” (Yohanes 8:21).
Ketika seseorang mati rohnya harus pergi ke suatu tempat. Ke manakah dia
akan pergi? Ingat, yang sejenis akan menarik yang sejenis juga. Orang benar
yang telah dibasuh dalam darah Yesus akan ditarik kepada perhimpunan orang
benar. Orang berdosa akan ditarik kepada perhimpunan orang berdosa dan tidak
suci. Kalau orang benar harus pergi ke daerah orang-orang yang belum bertobat,
mereka akan sangat menderita. Untuk alasan inilah Allah telah meletakkan suatu
jurang antara orang jahat dan orang benar.
Hades adalah tempat bagi orang-orang yang tidak bertobat. Hukum daya
tarik menarik akan menarik mereka yang belum dibasuh oleh darah Kristus ke
daerah orang-orang yang berdosa. Demikianlah halnya dengan orang kaya yang
diceritakan oleh Yesus di dalam Lukas 16:19-31. Sewaktu dia hidup di bumi, dia
berpakaian kain ungu dan kain halus dan tiap-tiap hari makan makanan lezat.
Tidak disebutkan apakah dia sorang penjahat atau seorang yang tidak baik.
Tidak heran dia dipandang sebagai seorang pengusaha yang sukses. Orang kaya
itu begitu tenggelam dalam kekayaan dan harta dunia sehingga dia tidak punya
waktu untuk mempersiapkan diri bagi kehidupan yang akan datang.
Sebaliknya, seorang pengemis bernama Lazarus, yang berbaring di pintu
gerbang penuh dengan luka-luka dan berpakaian kain buruk, tidak punya siapasiapa untuk berpaling selain kepada Allah. Pada waktu dia mati, para malaikat
membawanya ke Firdaus.
Orang kaya itu juga mati dan dikubur, mungkin dihormati dengan upacara
pemakaman yang mewah. Itulah yang menandai akhir riwayat orang kaya kalau
bumi yang mencatat ceritanya; namun Kristus masih melanjutkan ceritanya lebih
jauh lagi. Hanya Tuhan sendiri yang dapat membuka tabir dari dunia yang akan
datang. Bibir yang paling baik dan lemah lembut yang pernah berbicara pada
manusia itu menyampaikan pada kita bahwa orang kaya itu pergi ke Hades. Di
sana dia menderita, bukan dengan nyala api jasmani, tetapi dari api si jahat yang
ada di daerah kegelapan.
Orang kaya itu dalam bentuk roh memiliki bagian yang bisa berkorespondensi
dengan semua yang dia miliki sewkatu dia masih ada dalam tubuh jasmaninya.
10
Dia bisa melihat, karena dia melihat Abraham dari jauh. Dia bisa merasa; dia
bisa mendengar, dia bisa bercakap-cakap; dia bisa mengecap; dia mengalami
penyesalan. Dengan sia-sia, dia mengusulkan supaya Lazarus membawa pesan
kepada lima saudaranya, supaya mereka berubah dan jangan datang ke tempat
di mana dia berada. Orang kaya itu juga tidak mengekspresikan pengharapan
sedikitpun untuk terlepas dari tempat itu. Ada suatu jurang yang dalam terletak
antara dia dan tempat Lazarus berada.
Pada dasarnya Hades, atau Neraka, adalah tempat pemisahan dengan Allah,
suatu tempat pembuangan dari segala perkara yang jahat. Itu adalah negeri malam
dan kegelapan; dan gambaran yang Alkitab berikan tentang neraka menyatakan
tidak ada harapan untuk kondisi yang akan datang menjadi lebih baik. Jika
sekiranya demikian, Alkitab tidak memberikan petunjuk apapun tentang hal ini.
Apakah yang akan terjadi dengan orang Kristen sesudah mati? Seperti yang
sudah disebutkan, Lazarus diangkat oleh para malaikat ke tempat orang-orang
benar yang disebut Firdaus. Paulus menceritakan waktu ia diangkat ke Firdaus,
atau langit tingkat ketiga dan perkara-perkara yang dia lihat begitu mulia sehingga
ketika dia kembali dia dilarang untuk menceritakannya (2 Korintus 12:1-4).
Kitab Wahyu menggambarkan Yerusalem Baru sebagai rumah masa depan bagi
gereja. Gambaran yang diberikan dalam Wahyu 21 dan 22 menunjukkan bahwa
sumber dari Allah yang Maha besar yang telah menjadikan Firdaus adalah di luar
kesanggupan apa yang mampu dibayangkan manusia.
Ada dua jalan – jalan menuju pada kehidupan dan jalan kematian. Yesus
membicarakan keduanya dalam Matius 7:13-14
“Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah
jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;
karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan
sedikit orang yang mendapatinya.”
Bukan setiap orang yang mengaku Kristus akan masuk ke dalam Kerajaan
Sorga. Hanya mereka yang melakukan kehendak Allah. “Bukan setiap orang
yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga,
melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga” (Matius 7:21)
Bagaimana Kristus Bisa Menyelamatkan Aku?
Kami telah memberi ruang yang cukup untuk menunjukkan konsekuensi dosa
dan akibatnya terhadap orang berdosa di dunia yang akan datang. Manusia tidak
dapat sepenuhnya mengerti tempat Kristus dalam rencana penebusan sampai dia
lebih dahulu melihat dosa sebagai penyakit yang membinasakan. Hanya pada saat
dia sadar akan kuasanya untuk mengutuk dan menghancurkan barulah dia akan
mulai mencari jalan kelepasan.
Kristus adalah jalan kelepasan. Dia berkata, “Akulah jalan,kebenaran dan
kehidupan. Tidak ada sorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui
Aku.” (Yohanes 14:6).
11
Manusia telah mencoba berbagai cara di luar Allah untuk membawa manusia
kembali kepada kesempurnaan Eden, tetaou tak satupun yang berhasil. Manusia
telah jatuh, rusak dan tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Tidak ada jalan
keluar lain kecuali ada seseorang yang dapat membayar hukuman dosa. Terpujilah
Allah ada Satu yang bisa – yaitu Tuhan Yesus Kristus!
Kristus saja yang dapat membayar hukuman itu. Ia sendiri yang memenuhi
syarat untuk menjadi pengganti demi mengambil tempat orang berdosa, tetapi
bagaimana Ia dapat melakukannya? Kalau Kristus mau mengambil tempat orang
berdosa, Dia harus menjadi manusia, yang menjadi serupa dengan manusia. Kalau
Dia mau mengalahkan pencobaan, Ia harus dicobai dalam segala segi kehidupan
seperti kita. Kalau Dia mau menyediakan harga penebusan, Ia harus membayarnya
dengan darahNya sendiri. Sebagaimana Petrus katakan,”Sebab kamu tahu, bahwa
kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek
moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau
emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti
darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.”(1 Petrus 1:18-19)
Karena upah dosa adalah maut, kalau Kristus mau mengambil tempat
orang berdosa, Dia juga harus mengalami kematian orang berdosa. Dia harus
mati sebagaimana orang berdosa mati – ditinggalkan oleh Allah. Apakah Kristus
melakukan hal-hal ini? Ya, dan bahkan lebih dari itu! Dilahirkan oleh perawan
Maria, Dia menjadi dewasa, sama seperti halnya dengan anak manusia lainnya.
Ketika Dia menjadi dewasa, Dia memberitakan Injil, memenuhi kebutuhankebutuhannya, menyembuhkan orang sakit, dicobai dalam segala segi kehidupan
seperti kita, menumpahkan darahNya, mati di kayu salib untuk keselamatan
banyak orang dan bangkit kembali.
Ada orang yang gemetar mendengar tentang darah Yesus yang diperlukan
untuk menyelamatkan umat manusia. Menurut mereka kapasitas emosional
mereka dianggap “terlalu halus” untuk menerima “agama yang berdarah.”
Mereka tidak bisa melihat pentingnya orang lain mati ganti mereka. Namun, mari
kita melihat sebentar apa yang terjadi di tahun 1940 ketika tentara Nazi mencoba
mengalahkan Inggris. Perancis dan negara-negara lainnya telah jatuh. Pada saat
itu kelihatannya semua telah kalah. Banyak yang berkata bahwa tidak satupun
dapat terjadi yang bisa menyelamatkan Inggris.
Sekalipun demikian, sesuatu benar-benar terjadi, dan hal itu menyelamatkan
bangsa itu. Para pemudalah yang berjuang dengan pesawat temput dan menghabisi
angkatan udara Hitler yang bergerak cepat menghabisi Inggris dalam misi
penghacurannya. Para pemuda dalam pertarungan habis-habisan itu membalas
serangan-serangan pemboman yang mematikan, dan bangsa itu diselamatkan.
Faktanya tetap sama, ada harga yang harus dibayar. Sebelum pertempuran
Britania berakhir, bunga angkatan udara Inggris telah terbunuh. Mereka mati
supaya banyak orang lain bisa hidup. Apakah orang-orang Inggris menganggap
remeh pengorbanan dari para pemuda itu? Sama sekali tidak. Bangsa itu sadar
12
bahwa mereka berhutang rasa terimakasih yang mendalam yang tidak akan pernah
terbayarkan. Winston Churchil dalam kata-katanya yang abadi memberikan
ekspresi yang terbaik: “Never did so many owe so much to so few.” (Belum
pernah begitu banyak orang berhutang begitu banyak kepada sedikit orang).
Walaupun demikian ada satu pengecualian. Seluruh dunia berhutang seluruh
kesempatan keselamatannya kepada Satu Orang – Tuhan Yesus Kristus. Dia
menghadapi musuh seorang diri dan menyelamatkan pada saat semua yang
lainnya gagal. Melalui Dialah kita memiliki pengampunan dosa dan pembebasan
dari kematian kekal.
Jadi mari kita menyanyikan pujian yang mengajak kita:
Seperti aku apa adanya, ku tak malu
Tetapi DarahMu telah tercurah bagiku
Dan Engkau yang mengundangku kepadaMu
Anak domba Allah, aku datang, aku datang
Ada orang yang yakin Kristus bisa menyelamatkan mereka, tetapi mereka
tidak yakin apakah Allah dapat memelihara mereka. Mereka takut kalau di tengah
jalan ada pencobaan yang besar datang yang lebih dari kesanggupan mereka.
Jawabannya adalah, kita diselamatkan oleh anugerah, dan kita dipelihara oleh
anugerah. Allah telah menyediakan anugerah untuk sepanjang perjalanan itu,
kalau kita tetap mengarahkan pandangan kita pada Kristus.
Saya teringat ketika membaca tentang seorang gadis kecil yang mengadakan
perjalanan yang jauh naik kereta, kereta itu menyeberangi sejumlah sungai.
Air sungai yag bisa terlihat dari jauh, selalu menimbulkan keraguan dan
ketakutan dalam diri anak itu. Dia tidak mengerti bagaimana kereta itu bisa
menyeberanginya dengan selamat. Ketika mereka mendekat, terlihatlah jembatan
yang menghubungkan jalan itu. Untuk beberapa kali hal sama terjadi. Akhirnya,
dengan menarik nafas lega dan yakin, dia berkata, “Ada orang yang telah
meletakkan jembatan itu di sepanjang jalan.” Demikian juga dengan kita. Kristus
telah menyediakan jembatan itu di sepanjang jalan.
Kenyataannya adalah bahwa keselamatan itu lebih dari suatu pembaharuan/
reformasi atau membalik lembaran baru. Ini merupakan pengalaman supranatural.
Suatu perasaan lahir baru.
Apakah Artinya Untuk Dilahirkan Baru?
“Jikalau seorang tidak dilahirkan kembali, Ia tidak dapat melihat kerajaan Allah.”
(Yohanes 3:3)
Seorang pemimpin religius Israel yang bernama Nikodemus datang kepada
Yesus pada waktu malam. Dengan caranya yang dibuat-buat, dia membenarkan
bahwa Yesus mungkin seorang nabi. Namun Kristus tidak memberi komentar
mengenai hal ini, tetapi langsung menuju pada pokok persoalan dengan
menunjukkan kepada Nikodemus keperluan pribadinya. Terlepas dari fakta
13
bahwa orang Farisi memegang jabatan tinggi dalam keagamaan, hal ini tidak
bisa memberinya kepastian masuk sorga. Kecuali dia dilahirkan kembali,
Yesus katakana, dia tidak bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah. Kata-kata ini
mengherankan dan membingungkan orang Farisi ini. Kemudian, barulah nyata
bahwa Nikodemus datang untuk mengerti apa yang Yesus maksud, sebab dia
membahayakan kedudukannya di kalangan Sanhendrin untuk pergi dengan Yusuf
dari Arimatea dan dengan terang-terangan menuntut tubuh Kristus untuk dikubur
setelah penyaliban dan kematianNya.
Kelahiran baru bukanlah suatu reformasi atau pembaharuan; melainkan suatu
transformasi. Manusia tidak bisa terlepas dari dosanya dengan memutihkannya;
dosa itu harus dibasuh dalam darah Yesus. Tidak ada yang bisa membuat manusia
bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah. Keadaan “lahir baru” inilah yang disebut
pertobatan. Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu
tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke
dalam Kerajaan Sorga.” (Matius 18:3).
Seringkali orang-orang mulai mencoba mengerjakan banyak perkara ketika
mereka mulai memikirkan tentang keselamatan jiwanya. Ada yang mencari
kedamaian dengan memelihara Taurat, tetapi Taurat itu tidak memiliki kuasa untuk
menyelamatkan. Firman Tuhan menyatakan, “Sebab tidak seorangpun yang dapat
dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat” (Roma 3:20).
Ada juga yang berusaha memperoleh keselamatan dengan membuang sejumlah
kebiasaan yang buruk. Berhenti dari kebiasaan yang buruk itu baik, tetapi untuk
melakukannya tanpa Kristus sama saja seperti berusaha membinasakan ilalang
dengan memotong unjungnya. Akar-akarnya masih ada, dan ilalang tetap
bertumbuh dan berkembang biak dengan sendirinya, sehingga keadaannya jauh
lebih buruk dari sebelumnya.
Ada orang yang mencoba mendapat keselamatan dengan cara menjadi
“baik”. Apakah seseorang yang terdakwa melakukan kejahatan bisa diampuni
dengan janji dia tidak akan mengulangi perbuatannya? Misalnya seseorang tibatiba berhenti dari semua dosanya – yang tidak seorangpun bisa melakukan hal ini
dengan kekuatannya sendiri – dia tetap harus menerima hukuman untuk dosadosa yang telah dia lakukan.
Suatu kesalahan umum yang dibuat orang setelah mereka terbukti salah
adalah suatu pemikiran bahwa kalau mereka mencoba berbuat lebih baik,
dan sedikit demi sedikit menjauhkan diri dari perbuatan dosa, mereka bisa
mengerjakan keselamtan mereka sendiri. Seseorang tidak bisa menjadi lebih baik
dengan mengurangi jumlah dosa, tetapi dengan bertobat dari semua dosanya dan
percaya kepada Yesus. D.L Moody, penginjil yang terkenal, berkata begini dalam
salah satu kotbahnya:
“Orang-orang datang kepada saya dan merasa keberatan karena saya
menyatakan bahwa Allah dapat menyelamatkan seseorang saat itu juga. Mereka
mengatakan kepada saya bahwa orang itu harus diselamatkan secara bertahap.
Sedikit demi sedikit seseorang dibawa kepada anugerah. Ini omong kosong.
14
Misalnya seseorang datang kepada saya dan berkata, “Tuan Moody, Saya dalam
keadaan yang parah. Saya telah mencuri $1500 dari atasan saya. Apa yang harus
saya lakukan? Akankah saya berkata kepada atasan saya untuk memikirkannya
lagi dan tidak segera membuat perubahan? Haruskah saya berkata bahwa tahun
depan dia hanya mencuri $1000 dan tahun yang berikutnya $500, dan dalam tiga
atau empat tahun dia hampir-hampir tidak akan mencuri sama sekali? Tentu saja
saya tidak akan mengatakan demikian kepada orang itu. Pertobatan dan iman
dalam Kristus adalah suatu tindakan yang seketika.”
Apakah Pertobatan Itu?
Kenyataannya adalah manusia harus bertobat; mereka harus dilahirkan
kembali. Mereka harus menerima kehidupan baru. Sebagaimana Rasul Paulus
katakan,”Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama
sudah berlalu , sesungguhnya yang baru sudah datang.” (2 Korintus 5:17)
Keunikan dan kemulian dalam Kekristenan inilah yang memberi suatu
kehidupan yang sepenuhnya baru kepada seseorang. Ada yang telah menjalani
kehidupan yang sangat berdosa. Mereka telah menjadi begitu jahat sehingga
mereka hampir tidak bisa mengampuni diri mereka sendiri. Sewaktu mereka
melihat ke belakang atas tahun-tahun yang terbuang, mereka jadi membenci masa
lalu mereka. Apakah jawabannya? Hanya di dalam Kristus ada jawaban. Di dalam
Dia, kita mati kepada kehidupan yang lama dan dilahirkan baru kepada hidup
yang baru. Kita sepenuhnya menjadi ciptaan baru dalam Kristus Yesus.
Di sinilah sering kali orang membuat kesalahan yang besar. Mereka tidak
menganggap diri sendiri berdosa. Seperti orang Farisi, mereka menganggap diri
mereka benar. Dosa yang terbesar bukanlah membunuh, mencuri atau berbuat
zinah, sekalipun semua dosa ini jahat. Dosa yang terbesar ialah menolak Kristus
sebagai Juruselamat. Kristus mengampuni pembunuh; Kristus mengampuni
pelacur, tetapi apa yang bisa Dia lakukan terhadap mereka yang menganggap
remeh darahNya yang telah tertumpah? Sebagaimana penulis Ibrani berkata, “Jika
ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas
keterangan dua atau tiga orang saksi. Betapa lebih beratnya hukuman yang harus
dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis
darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?”
(Ibrani 10:28-29)
Orang-orang telah salah paham mengenai pertobatan mereka. Ada yang
mempunyai pengalaman emosi yang mendalam ketika mereka diselamatkan,
dan tentu saja emosi memiliki bagiannya sendiri dalam pertobatan. Namun,
merupakan hal yang salah kalau seseorang mengharapkan pengalamannya sama
persis dengan orang lain. Ada unsur dasar yang perlu bagi semua pertobatan: suatu
perubahan hati. Kalau dulu seseorang telah hidup menurut kemauannya sendiri,
sekarang dia rindu untuk menyerahkan kemauannya kepada Kristus.
Ada pertobatan yang terjadi karena akibat dari krisis yang besar. Mungkin
15
seseorang mengalami kehilangan atau kekecewaan yang besar. Pada masa-masa
membutuhkan, dia berpaling kepada Allah. Kadang-kadang ketika orang yang
kita kasihi diambil, kekosongan hidup tanpa Allah baru terasa. Keadaan-keadaan
ini mungkin terjadi yang akhirnya menghasilkan petobatan yang penuh kuasa dan
dramatis. Bertahun-tahun yang lalu, ada orang yang dikenal sebagai orang yang
menentang Injil dengan keras, dan meskipun demikian, dia tiba-tiba diuahkan,
ditransformasikan. Dia menjadi salah satu pengikut Kristus yang setia. Orang ini
adalah Rasul Paulus.
Namun benar juga bahwa ada banyak orang yang tidak memiliki pengalaman
yang dramatis seperti itu, tetapi telah bertobat dengan sungguh-sungguh. Seringkali
orang-orang semacam ini merasa gelisah karena mereka tidak merasakan apa yang
sepertinya dialami orang lain. Cukup sering hal ini terjadi karena orang-orang ini
telah menjadi Kristen sejak dalam tahap awal hidup mereka. Hal ini menjelaskan
mengapa mereka tidak sampai terjerumus ke dalam dosa seperti yang dialami
orang lain. Hal ini tidak perlu membuat mereka takut. Tidak ada keuntungannya
seseorang harus tenggelam dulu dalam dosa sebelum dia datang pada Kristus.
Suatu perubahan hati yang sesungguhnya adalah satu-satunya unsur yang
penting dalam pertobatan. Banyak orang yang percaya sebatas intelektual saja
terhadap Injil. Mereka bisa menerima Kristus sejauh pada kesadaran dalam mental
mereka, tetapi pertobatan itu tidak cukup dalam untuk menghasilkan perubahan.
Gereja penuh dengan orang-orang yang belum bertobat dengan sungguh-sungguh.
Pada dasarnya kehidupan mereka belum berubah. Mereka belum mengalami
kasih yang sesungguhnya bagi Kristus, dan juga tidak memiliki kebencian yang
mendalam terhadap dosa, tidak juga ada penyerahan hidup yang sesungguhnya
secara total kepada Allah.
Apakah sesungguhnya arti percaya dalam Kristus? Ada sebuah kisah tentang
seorang yang terkenal bisa berjalan di atas tali yang menyeberangi air terjun
Niagara di atas seutas kabel. Ini kisah yang sudah berulang kali diceritakan, tetapi
hal ini akan menggambarkan hal yang ingin kami sampaikan.
Ketika orang yang terkenal itu mengumumkan rencananya yang berani
itu, orang menyangka dia sudah gila. Banyak yang berkata bahwa dia akan
kehilangan nyawanya dalam mencoba melakukan hal tersebut, tetapi ada
seorang wanita tua yang menyatakan bahwa ia mengenal orang tersebut. Dia
yakin bahwa dia akan sanggup menyeberang dengan selamat, dan dia memang
berhasil! Berikutnya, dia mengumumkan bahwa dia akan berjalan menyeberangi
kabel dengan mendorong kursi beroda di depannya. Sekali lagi para penonton
ragu, tetapi wanita tua itu yakin. “Saya percaya dia bisa melakukannya,” dia
berkata. Sekali lagi, orang itupun berhasil. Sekarang, untuk ketiga kalinya, dia
berkata dia akan menyeberang dengan membawa orang di kursi roda itu! Dia
heran, dia tidak menemukan seorangpun yang mau memenuhi permintaannya.
Akhirnya seseorang mengusulkan supaya dia bertanya kepada wanita tua yang
sudah begitu yakin mempercayai orang ini; dia mungkin akan memenuhi tawaran
16
itu. Namun, apapun dari Sorga atau Bumi tidak akan bisa meyakinkan wanita itu
untuk naik ke kursi roda tersebut. Dia ternyata memilki iman dalam kepalanya
dan bukan dalam hatinya. Wanita itu percaya bahwa orang tersebut akan berhasil
menyeberang dengan orang lain di kursi roda itu asalkan bukan dengan dia. Ada
banyak orang memiliki iman di kepala, tetapi bukan dalam hati kepada Kristus.
Mereka percaya bahwa Dia sanggup menyelamatkan orang lain, tetapi tidak
sanggup menyelamatkan mereka.
Apakah suatu pertobatan itu terjadi dengan dramatis, atau terjadi secara
diam-diam, hasil akhirnya akan sama. Pandangan seseorang terhadap kehidupan
akan diperbaharui. Akan terjadi perubahan terhadap hal-hal yang dikasihinya.
Akan terjadi perubahan dalam cara hidupnya. Seseorang tidak mengubah cara
hidupnya supaya diselamatkan. Melainkan cara hidupnya menjadi berubah karena
dia menemukan pelayanan Kristus jauh lebih menarik.
Bagaimana Caranya Seseorang Menjadi Kristen?
Kita telah melihat pentingnya pertobatan, sebab seseorang tidak dapat
menjadi seorang Kristen yang sejati tanpa pengalaman ini. Pertanyaan adalah,
bagaimana seseorang bisa bertobat? Jawabannya hanyalah satu kata – pertobatan.
Pertobatan artinya berputar arah, meninggalkan dosa. Itu berarti menyerahkan
kehidupannya dengan segenap hati kepada Kristus.
Pertobatan tidak pernah menjadi suatu topik yang populer karena selalu
menyampaikan sesuatu yang menimbulkan pertentangan tajam dengan
kesombongan manusia. Sebagai orang berdosa, ketika seseorang melihat
kesalahannya dengan mata kepalanya sendiri, hal ini tidak didisain untuk membuat
dia merasa nyaman atau senang. Posisinya hampir sama seperti seseorang di
dalam pengadilan yang telah diadili dan terbukti bersalah. Hanya ada satu
perbedaan di sini: sementara orang tersebut harus menjalani hukumannya, Allah
sudah menyediakan Seorang Pengganti utuk posisi orang berdosa itu…Seseorang
yang akan membayar hukuman orang berdosa itu. Langkah pertama adalah dia
harus mengakui kesalahannya; dia tidak boleh menganggap remeh dosa-dosanya.
Kristus yang telah memberi kehidupanNya untuk menggantikan orang-orang
berdosa itu bukanlah sesuatu yang bisa dianggap enteng.
Ada dua orang yang telah bersahabat dan berteman sejak dari masa mudanya
berjumpa dalam pengadilan. Yang satunya seorang hakim, yang lainnya seorang
terdakwa. Perkara itu diusut dan terdakwa terbukti bersalah. Apakah hakim itu
dengan mempertimbangkan persahabatan mreka akan bisa mengubah hukuman
tersebut? Tidak, dia tetap harus menjalankan tugasnya; keadilan harus ditegakkan
dan hukum negara harus ditaati. Dia menjatuhkan hukuman, empat belas hari
bekerja keras atau denda $50. Orang yang terhukum itu tidak mempunyai apaapa untuk membayar, jadi penjara sudah menanti. Segera setelah hakim itu
menjatuhkan hukuman, dia bangkit dari kursinya, melepaskan jubahnya, turun
17
dan membayar denda orang terhukum itu. Kemudian dia berkata, “John, mari
pulang ke rumah denganku untuk makan malam bersama.”
Suatu hari datanglah beberapa orang kepada Yesus dan menceritakan tentang
sejumlah orang-orang Galilea yang telah dijatuhi hukuman oleh Pilatus. Yesus
bertanya kepada mereka apakah mereka menanggap orang-orang ini sudah
menjadi terlalu besar dosanya untuk menderita seperti itu dalam kematiannya. Dia
juga memberi perhatian kepada sejumlah orang lainnya yang telah mati karena
menara Siloam yang runtuh atas mereka. Apakah semua orang ini adalah orangorang yang paling berdosa karena semua hal ini terjadi atas mereka? Perhatikan
jawaban yang Yesus berikan:
“Yesus menjawab mereka:’Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar
dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami
nasib itu? Tidak! KataKu kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu
semua akan binasa atas cara demikian’” (Lukas 13:2-3)
Apakah manusia mati akibat kecelakaan, atau kematian yang wajar, atau
karena kejahatan yang mereka lakukan, nasib mereka akan sama – kecuali mereka
bertobat.
Di seluruh Alkitab pertobatan selalu diberitakan. Yohanes Pembaptis, “suara
yang berseru di padang belantara,” keluarlah berita pertobatan. Yesus mengutus
murid-muridNya pergi, memerintahkan mereka untuk mengabarkan orang-orang
untuk bertobat. Pada hari Pentakosta, Petrus berkotbah dengan mengatakan,
“Bertobatlah dan hendaklah kamumasing-masing memberi dirimu dibaptis dalam
nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima
karunia Roh Kudus.” (Kisah Rasul 2:38).
Sekalipun pertobatan berarti menyesali dosa-dosa kita, artinya lebih dalam
dari itu. Ada yang menyesali dosa-dosanya di masa lampau, tetapi tidak cukup
untuk mengubah cara hidup mereka. Pertobatan yang sesungguhnya berarti
menyesali dosa dan berpaling dari padanya. Ada sebuah cerita tentang seorang
petani yang berdoa, “Tuhan, aku orang berdosa. Aku telah mencuri 47 geroak
rumput kering dari petani Green. Tuhan jadikanlah itu 50, sebab aku akan mencuri
3 gerobak lagi besok.”
Petrus telah melakukan dosa yang parah ketika dia menyangkal Tuhannya,
tetapi dia bertobat dengan sungguh-sungguh. Sedangkan Yudas, mengalami
penyesalan yang amat mendalam atas perbuatannya yang jahat, tapi tidak bertobat.
Berbagai gereja memiliki cara-cara yang berbeda dalam menangani orangorang berdosa. Ada gereja yang mengharapkan orang-orang yang bertobat itu
menghabiskan waktu berjam-jam lamanya di bangku sembahyang. Ada juga yang
meminta calon itu berdiri dan berdoa. Metode yang dipakai tidak akan terlalu
banyak membuat perbedaan. Hal yang paling penting adalah apakah orang tersebut
sungguh-sungguh bertobat. Apakah Roh Allah menjangkau sampai ke dalam hati
nurani mereka? Air mata pertobatan merupakan tanda yang baik. Pertobatan
seringkali disertai dengan pengalaman yang luar biasa yang melibatkan emosi.
18
Orang pemungut cukai itu menepuk-nepuk dadanya dan berkata, “Ya Allah,
kasihanilah hamba, orang berdosa ini.” Pertanyaan yang penting adalah, apakah
kita sudah sungguh-sungguh bertobat? Apakah kita membenci dan meninggalkan
dosa yang dulunya kita sukai? Apakah kitas sudah bertekat untuk berpaling dari
padanya untuk selama-lamanya?
Pekerjaan Roh Kudus dalam pertobatan sangat penting. Itulah sebabnya doa
sangat perlu dalam hubungannya dengan usaha untuk kebangunan rohani. Tanpa
kuasa Roh Kudus yang mampu menginsafkan orang, seorang pengkotbah berbakat
bisa menghasilkan suatu pemahaman yang masuk akal mengenai kebenaran
Injil, suatu hasil yang bisa juga dicapai oleh seorang ahli pidato politik. Banyak
pembicara umum yang hebat, yang dulunya dikenal sebagai pemberontak, bisa
membuat pendengar tertawa dan menangis menurut kehendaknya, tetapi mereka
tidak mampu membuat orang bertobat.
Itu adalah pekerjaan Roh Kudus atas Firman yang menghancurkan hati
yang keras dan menyebabkan orang melihat dirinya sendiri dalam keadaan yang
sesungguhnya. Namun keinsafan belum cukup. Felix gemetar ketika Paulus
berkotbah tentang kebenaran dan penghakiman yang akan terjadi nanti, tetapi
keinsafan saja tidak cukup membuat dia untuk berpaling dari dosa. Sebaliknya, ia
berkata pada Paulus, “apabila ada kesempatan baik, aku akan menuruh memanggil
engkau.” (Kisah Rasul 24:25). Kesempatan yang baik itu tidak pernah datang
bagi Felix. Demikian juga hal sama dengan Raja Agripa yang berkata kepada
Paulus,”Hampir-hampir saja kau yakinkan aku mejadi orang Kristen!”(Kisah
Rasul 26:28). Jadi, sejarah menyampaikan kepada kita bahwa Agripa tidak pernah
betul-betul diyakinkan.
Pertobatan ada sesuatu yang secara total mengubahkan kehidupan seseorang.
Billy Graham, dalam bukunya yang luar biasa, Peace with God (Damai dengan
Allah), membuat pernyataan yang menarik perhatian mengenai menjalani ibadah
sebagai hal yang biasa yang banyak ditemukan dalam banyak gereja kita zaman
ini: “Kita mempunyai beratus-ratus orang di Amerika yang namanya tercatat
sebagai anggota gereja. Mereka pergi ke gereja dan menopang segala aktivitasnya.
Mereka bersalaman dengan pendeta setelah kebaktian, dan menyatakan betapa
luar biasa kotbah yang disampaikan. Mereka boleh berbicara dalam bahasa orang
Kristen, dan banyak dari mereka yang mampu mengutip cukup banyak ayat-ayat
Firman yang mereka pelajari, tetapi mereka belum pernah mengalami pertobatan
yang sesungguhnya. Mereka memiliki suatu sikap “masa bodoh, kalau tidak mau
ya sudah” terhadap agama, Mereka berpaling kepada Allah dan berdoa ketika
mereka terjepit, tetapi pada waktu yang lain mereka tidak terlalu memikirkannya.
Alkitab mengajarkan bahwa ketika seseornag datang kepada Kristus, suatu
perubahan terjadi yang akan terlihat dalam segala hal yang dia lakukan.”
“Tidak ada satu ayat pun di dalam Alkitab yang menunjukkan bahwa anda
dapat menjadi orang Kristen dan hidup sesukanya. Ketika Kristus masuk dalam hati
manusia, Dia menghendaki supaya Ia menjadi Tuhan dan Tuan. Dia menghendaki
19
penyerahan yang sepenuhnya. Dia menghendaki suatu pengendalian atas proses
intelektual seseorang. Dia menghendaki tubuh kita hanya tunduk kepada Dia
dan hanya Dia saja. Dia menghendaki seluruh talenta dan kemampuan anda. Dia
menghendaki seluruh pekerjaan dan kerja keras dilakukan dalam namaNya.”
Iman Dalam Kristus – Jalan Menuju Keselamatan
Orang yang telah bertobat siap untuk keselamatan. Pertobatan adalah bagian
manusia. Setelah bertobat, dia harus mengijinkan Allah untuk melakukan
bagianNya. Bahkan orang berdosa yang telah bertobat tidak bisa menyelamatkan
dirinya sendiri. Ia harus percaya sepenuhnya pada kenyataan bahwa Allah telah
menyelesaikan keselamatan untuk dia – pekerjaan penebusan yang sudah selesai
di Kalvari.
Apakah maksud dari ungkapan”Pekerjaan Kristus yang sudah selesai”? Itu
menunjuk pada perkataan Kristus di kayu salib ketika Dia berkata,”Sudah selesai.”
Itulah rencana keselamatan yang pada saat itu telah sepenuhnya digenapi. Tidak
ada lagi pekerjaan yang harus dilakukan. Manusia tidak bisa memperbaikinya; dia
tidak bisa menjadikan dirinya lebih baik; dia tidak bisa memperoleh keselematan
dengan jalan apapun. Keselamatan menjadi milik kita hanya karena hal itu
merupakan pekerjaan penebusan yang sudah selesai di Kalvari.
Menerima Kristus tidak boleh menjadi pengalaman yang sementara. Itu harus
menjadi keputusan yang mutlak. Harus ada penyerahan hidup yang total kepada
Kristus. Sama seperti seorang tentara yang baik yang dipanggil untuk mengabdi
kepada negaranya menemui kesukaran dan bahaya, demikianlah laskar salib
itu terus maju dan tidak pernah mundur. Dia telah membakar semua jembatanjembatan di belakangnya. Dia digerakkan oleh suatu tujuan yang tidak bisa diubah,
yang baik oleh kesukaran atau cobaan hidup tidak bisa mengubahnya. Resolusi
dalam hidupnya adalah apapun yang terjadi, hidup atau mati, tenggelam atau
berenang, keputusannya adalah mengikut Kristus seumur hidupnya. Seseorang
tidak boleh mengatakan, “Aku akan mencobanya dulu, dan lihat saja nanti apakah
ini seperti yang aku harapkan.”
Yesus berkata,”Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke
belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.” (Lukas 9:62). Ketika seseorang
mengijinkan keraguan masuk dalam pikirannya, berarti dia mengalahkan dirinya
sendiri dan menjadi mangsa empuk bagi musuh.
Iman adalah hal yang membedakan manusia dari binatang. Binatang makan,
minum, berteman tetapi tidak memiliki kpaasita untuk mengenal Allah. Ia tidak
memiliki kemampuan untuk sadar akan penciptanya. Hal ini hanya diberikan pada
manusia. Sangat disayangkan ada orang yang tidak mempunyai iman. Mereka
makan, minum, mereka membagikan berkat-berkat kehidupan, tetapi mengenai
iman, mereka tidak lebih dari binatang.
Nikita Khruschev, sewaktu dia masih berkuasa, dengan cara yang mengejek
20
dia meminta astronot-astronot yang dia kirim untuk mengorbitm “untuk mencaricari Allah.” Ketika kemudian mereka menjawab bahwa mereka tidak bisa
menemukan Allah di atas sana, mereka disuruh tetap mencari – mungkin saja
mereka akan melihat Dia. Tentu saja, mereka tidak pernah melihat Allah. Manusia
tanpa iman tidak dapat melihat Allah.
Kesederhanaan keselamatan terlihat dalam pertobatan pencuri di kayu salib.
Ketika dia memperhatikan Juruselamat menderita dalam kesakitan, namun Ia
tetap menunjukkan belas kasihanNya yang mendalam kepada umat manusia
dengan berdoa bagi musuh-musuhNya, dia menjadi yakin bahwa Yesus adalah
Kristus. Dia memarahi temannya, seorang pencuri yang lainnya, karena tidak
menunjukkan penyesalan, dan menyatakan bahwa apa yang mereka derita itu
adil karena dosa-dosa mereka., Dia yang tergantung di antara mereka tidak
bersalah. Dia kemudian berkata kepada Yesus, “Tuhan ingatlah akan aku, ketika
Engkau datang dalam kerajaanMu.” Tuhan berkata kepadanya,”Sesungguhnya
hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”
Sesederhana itu. Sangat jelas bahwa pencuri yang mati itu tidak mempunyai jasa
apapun. Namun, Kristus berjanji bahwa orang itu akan ada bersama dengan Dia
hari itu juga di Firdaus. Bagaimana ini mungkin terjadi? Hal ini disebabkan oleh
pekerjaan yang sudah selesai di Kalvari.
Seperti yang sudah kami sampaikan, bahwa ada orang yang kelihatannya
tidak memiliki iman. Namun demikian Alkitab menyatakan bahwa semua
manusia terlahir dengan suatu takaran iman. Kita tidak akan sanggup menjalani
urusan hidup untuk satu hari pun kalau bukan karena iman. Orang-orang dengan
tidak ragu lagi berjalan masuk ke dalam pesawat jet untuk bepergian ke kota yang
jauh. Jika awak kabin gagal mengambil tindakan pencegahan, memperhatikan
peraturan keselamatan yang ada, atau mengikuti arahan dengan jelas dari petugas
komunikasi, maka semua penumpang bisa kehilangan nyawanya. Namun, orangorang itu memiliki iman; mereka meyakini bahwa awak kabin yang telah terlatih
penuh dalam ilmu navigasi akan membawa mereka dengan selamat ke tempat
tujuan. Semua orang, baik orang kudus maupun orang berdosa memiliki iman;
tetapi ada beberapa yang tidak memiliki iman dalam Allah.
Karena itu, waktu kami berkata bahwa seseorang telah kehilangan imannya,
yang kami maksud adalah dia telah kehilangan iman kepada Allah. Tadinya dia
memiliki iman. Sangatlah alami bagi seorang anak untuk percaya. Yesus berkata,”
Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi
seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.”(Matius
18:3). Justru setelah seseorang menjadi semakin tua dan datang dengan keraguraguan, bersikap skeptis dan dosa dalam hidup mereka, inilah yang menyebabkan
mereka kehilangan iman.
Ada orang yang merasa bahwa mereka harus mengerti segala sesuatu tentang
Allah sebelum mereka menerima keselamatan. Ini adalah teori yang tidak masuk
akal. Ada banyak perkara yang tidak bisa dipahami oleh pikiran kita yang terbatas.
21
Kita tidak bisa memahami bagaimana Allah menciptakan dunia ini dari sesuatu
yang tidak ada. Kita tidak mengerti mengapa Allah sudah dari dulu senantiasa ada.
Namun, Ciptaan menunjukkan bahwa pasti ada Penciptanya. Waktu menunjukkan
bahwa kekekalan itu sudah ada sejak lama. Iman dalam Allah adalah perkara yang
sederhana. Yaitu suatu kepercayaan yang sederhana dalam kebaikannya. Apa
yang Allah katakan itu benar adanya. JanjiNya tidak akan gagal, dan Dia tidak
menciptakan manusia dan memberinya janji penebusan hanya untuk mengejeknya.
Dia adalah Allah yang berkuasa untuk mewujudkan sesuatu menjadi ada yaitu
alam Semesta yang luar biasa ini yang bukan salahnya ada dalam kondisi yang
tidak bisa ditebak. Sebagaimana seorang bapa ingin anaknya mempercayai dia,
demikian juga Allah rindu anak-anakNya mempercayai Dia.
Apakah Iman Itu?
Suatu hari seorang gadis cilik bertanya kepada ayahnya apa yang dimaksud
oleh pendeta ketika dia berbicara tentang iman. Ayahnya meminta dia untuk
menunggu jawabannya. Beberapa hari kemudian, sang ayah sedang mengerjakan
sesuatu di gudang penyimpanan bawah tanah. Pintu masuknya adalah sebuah
panel di lantai. Anak itu memanggil ayahnya yang ada di bawah, “Bolehkan aku
turun ke bawah ayah?”
“Ya,” jawabnya. Gadis cilik itu mulai masuk tetapi dia lihat tangganya sudah tidak ada.
“Aku tidak bisa turun.”katanya. “Tangganya tidak ada.”
“Melompatlah,”kata ayahnya.
“Tapi aku tidak bisa melihat apapun,”jawab anak itu.
“Ayah akan menangkapmu,”kata ayahnya.
“Yah, aku tidak bisa melihat ayah,”jawab anak itu.
“Tapi Ayah bisa melihatmu,”adalah jawaban ayahnya. “Lompatlah dan aku
pasti menangkapmu. Tangan Ayah sudah terbuka lebar sekarang.” Anak itu tidak
ragu lagi. Dia yakin ayahnya ada di bawah siap untuk menangkapnya, sekalipun
dia tidak bisa melihatnya. Dia melompat dan ditangkap dengan selamat di lengan
ayahnya.
Demikian juga dengan iman. Jalan itu nampaknya gelap. Kita tidak bisa
melihat Allah, tetapi Allah ada di sana, siap untuk menerima kita ketika kita datang
menghampiri Dia. Pada waktu kita menerima Dia dengan iman, kita merasakan
lengan yang kekal itu memeluk dan memegang kita erat-erat.
Ketika kita datang pada Kristus, hal sama terjadi. Kita memang mempercayai;
Kristus melakukan mujizat keselamatan. Sungguh ini adalah mujizat. Sesuatu
yang nyata terjadi. Kita telah berpindah dari kematian kepada kehidupan; ada sifat
yang baru. “Yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”
Panggilan Allah Yang Penuh Kasih
Dorongan yang terbesar bagi manusia untuk kembali kepada Allah adalah
panggilan kasihNya yang mengherankan itu. “Karena begitu besar kasih Allah
22
akan dunia ini sehingga Dia mengaruniakan…” Allah memanggil orang-orang
berdosa karena Dia mengasihi mereka.
Seorang hamba Tuhan menyampaikan tentang seorang anak muda yang dia
jumpai pada suatu hari ketika dia bepergian dengan kereta api. Dia memperhatikan
bahwa anak muda itu nampaknya tertekan dan dalam kondisi gelisah. Beberapa
saat kemudian, hamba Tuhan itu mulai bercakap-cakap dengan dia. Dia sampaikan
kepada anak muda itu bahwa dia kelihatannya tertekan dan dia mau menolongnya.
Pada mulanya anak muda itu kelihatannya enggan berbicara, tetapi kemudian
dia memutuskan untuk mecurahkan beban hatinya. Dia bercerita bahwa dia telah
menjalani hidup yang semaunya sendiri dan telah menyebabkan orangtuanya
susah karenanya. Apabila orang tuanya dengan penuh kasih saying meminta
dia untuk mengubah jalan hidupnya, dia dengan kemarahan yang meluap-luap
menyatakan pada orang tuanya bahwa dia meninggalkan rumah dan tidak akan
pernah lagi memasuki pintu rumah mereka. Dia meninggalkan orang tuanya
dalam keadaan hancur hati dan berduka.
Seperti anak yang terhilang, dia telah mengejar jalan hidupnya sendiri selama
beberapa tahun lamanya, memuaskan dirinya dalam, yang dia pikir, kesenangan
duniawi. Sekali lagi, seperti anak yang terhilang, saat kemalangan menimpa
dirinya, dan dia mulai teringat akan ibu dan bapanya yang telah dia perlakuan
dengan sangat tidak hormat.
Perenungan atas segala perbuatannya yang salah di masa lalu telah membuat
dia sadar bahwa dialah yang salah dan menjadi pahit. Dia merasakan suatu
kerinduan dalam hatinya untuk kembali ke rumah dan membuka lembaran baru.
Tapi kemudia dia teringat bagaimana dia telah berkata pada orangtuanya bahwa
dia tidak akan pernah menginjak rumah itu lagi. Dia berpikir bahwa orangtuanya
tidak mau menerimanya kembali apalagi setelah perlakuannya kepada mereka.
Setelah beberapa waktu lamanya, dia memutuskan untuk menulis surat pada
orangtuanya dan mengakui semua kesalahannya, bersedia untuk kembali kalau
mereka masih menginginkan dia. Sekarang, dia tidak yakin kalau mereka masih
menginginkan dirinya. Di dalam surat, dia telah menginformasikan bahwa dia
sedang dalam perjalanan pulang dengan kereta api, tetapi telah membeli karcis
untuk tempat perhentian yang lebih jauh. Karena rumah mereka dekat rel keret
api, dia meminta mereka untuk memasang tanda isyarat yang bisa terlihat sewaktu
kereta itu lewat. Tanda isyarat itu berupa saputangan yang diikatkan ke sebuah
ranting pohon yang tumbuh di antara rumah mereka dan rel kereta. Kalau kereta
lewat dan dia bisa melihat saputangan itu di pohon, maka anak muda itu akan tahu
bahwa dia masih diinginkan. Kalau dia tidak melihat tanda itu, dia akan mengerti
dan dia akan meneruskan perjalanannya.
Sementara anak muda itu menyelesaikan ceritanya, kereta sudah hampir
sampai di kota. Tiba-tiba dia menyadari bahwa ketika mereka tiba di sekitar
tikungan, dia akan dapat terlihat dari rumahnya yang lama. Karena diluapi dengan
emosi perasaannya, dia berkata kepada orang yang menemaninya itu, “Oh pak,
23
tolong lihatlah bagiku. Aku tidak sanggup. Tolong lihat dan sampaikan apa yang
engkau lihat.”
Hamba Tuhan itu memandang keluar melalui jendela dan berkata,”Anak
muda, aku melihat rumah yang engkau jelaskan itu. Aku juga melihat sepasang
orang tua berdiri di tangga, menaungi mata mereka dengan tangannya sambil
melihat ke arah sini dengan penuh perhatian.”
Anak muda itu menjawab,”Oh pak, tapi apakah anda melihat saputangan di pohon
itu?”
Hamba Tuhan itu menjawab,”Cepat Nak, lihatlah sendiri! Bukan hanya satu tapi
ada banyak saputangan di atas pohon itu yang diikatkan di setiap cabang pohon!”
Allah telah mempergunakan berbagai cara yang memungkinkan untuk
membiarkan manusia mengenal kasihNya kepada mereka. Ada juga banyak
saputangan melambai pada setiap cabang Pohon Kehidupan. “Barangsiapa mau
biarlah dia datang dan minum air kehidupan itu dengan cuma-cuma.”
Bagaimana Hidup Untuk Kristus
Apa yang terjadi setelah anda menerima Kristus? Sama seperti bayi yang
baru belajar berjalan dalam dunia ini, demikian pula halnya dengan bayi atau
pemula dalam Kristus harus belajar berjalan secara rohani. Di sini ada beberapa
perkara yang penting bagi seorang petobat baru yang baru memulai kehidupan
Kekristenan.
Pertama, carilah gereja yang baik rohaninya. Kristus berkata kepada muridmuridNya, “dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam
maut tidak akan menguasainya.” (Matius 16:18). Kristus membentuk Jemaat
(Gereja), dan orang-orang percaya harus menjadi bagian di dalamnya. Dengan
kata lain, orang-orang Kristen harus menghadiri gereja. Sementara ada baiknya
mendengarkan program rohani melalui radio atau televisi, tetapi semuanya ini tidak
boleh menggantikan kehadiran kita di rumah Allah. Ada orang yang berpindahpindah gereja. Hal ini tidak bagus. Sangatlah penting untuk menemukan gereja
lokal di mana anda memiliki kesempatan terbesar untuk pertumbuhan rohani.
Kedua, memulai kehidupan doa yang teratur. Tidak ada orang Kristen yang
bisa bertumbuh jika dia bukan orang yang suka berdoa. Allah adalah Allah yang
menjawab dia. Melihat doa yang dijawab merupakan salah satu sukacita yang
terbesar dalam kehidupan orang Kristen. Doa harus dilakukan secara konsisten.
Orang harus menetapkan waktu, dan berdoa tiap hari. Hidup tanpa doa berarti
hidup tanpa kuasa. Jemaat mula-mula memilki jam doanya sendiri (Kisah Rasul
3:1). Kristus sendiri memberi banyak waktu untuk berdoa. Mungkin mula-mula
nampaknya doa kita lemah, tetapi saat anda terus lanjutkan, anda akan temukan
bahwa anda bisa berdoa lebih efektif. Pada waktunya, anda akan menanti-nantikan
sesi doa dengan sukacita dan kesukaan.
Ketiga, bacalah Alkitab dengan teratur. Yesus berkata,”Manusia tidak hidup
dari roti saja tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (Matius 4:4).
24
Seperti halnya tubuh jasmani anda memerlukan makanan, begitu juga jiwa anda
harus diberi makan. Kita bertumbuh secara rohani dengan membaca Firman Allah.
Mungkin yang terbaik adalah dengan mulai membaca kitab Injil dan Mazmur.
Pertama-tama anda mungkin tidak akan memahami semua yang anda baca dalam
Alkitab, tapi jangan putus asa. Sementara anda terus lanjutkan membaca, minat
anda akan bertumbuh, dan Alkitab tidak akan pernah gagal menjadi sumber berkat
dan yang membangun.
Keempat, bersaksi bagi Kristus. Pergunakanlah hikmat dalam memberi
kesaksian, tetapi biarkan dunia tahu di mana pendirian anda. Untuk hal itu anda
disegani. Kristus berkata,”Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia,
Aku juga akan mengakauinya di depan BapaKu yang di sorga.”(Matius 10:32).
Dan jangan pernah lupa bahwa anda memberi kesaksian melalui hidup yang anda
jalani, sama seperti halnya perkataan anda. Sangat menakjubkan kuasa kesaksian
orang Kristen yang baru bertobat atas orang-orang berdosa.
Baptisan air adalah kesaksian; selain memberi kesaksian akan kematian kita
dengan Kristus, baptisan juga merupakan pengakuan di hadapan umum dari iman
kita. Yesus berkata,”Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan; tetapi
siapa yang tidak percaya akan dihukum.” (Markus 16:16). Baptisan air adalah
kesaksian anda kepada dunia bahwa anda sekarang ini milik Kristus. Tidak ada
sukacita yang lebih besar selain dari memenangkan jiwa bagi Kristus. Firman
berkata,”Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala,
dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang,
tetap untuk selama-lamanya.” (Daniel 12:3).
Kelima, jadilah orang Kristen sejati. Kehidupan Kristen itu lebih dari sekedar
sebuah profesi; ini merupakan kepemilikan. Banyak yang kelihatannya berpikir
bahwa agama yang sejati adalah hanya yang memiliki theologia yang benar.
Walaupun penting mempercayai doktrin yang benar, theologi saja atau hanya
pengetahuan yang sampai di kepala saja tidak cukup. Kita harus punya Kristus
dalam hati kita. Kita harus mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan pikiran.
Kita harus lebih dari pada itu; kita harus mengasihi sesama manusia, orang di
sekeliling kita seperti kita mengasihi diri sendiri. Yesus berkata,”Dengan demikian
semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu
saling mengasihi.”(Yohanes 13:35). Tidak aturan yang lebih baik dari peraturan
utama ini,”Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,
perbuatlah demikian juga kepada mereka.” (Matius 7:12).
Keenam, topanglah Injil. Ketika Yakub menerima penglihatan di Betel, dia
bernazar untuk membayar perpuluhannya kepada Tuhan (Kejadian 28:20-22).
Suatu berkat khusus merupakan janji bagi umat-umat Allah yang dengan setia
membawa perpuluhan mereka (Maleakhi 3:6-8). Perintah yang kita dari Tuhan ada
dua bagian: memberi bagi pengabaran Injil, dan kita sendiri memberitakan Injil.
Yesus berkata,”Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi
kesaksian bagi seluruh bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”(Matius
25
24:14). Kita semua harus menjadi orang Kristen yang mengabarkan Injil.
Ketujuh, jadilah orang Kristen yang dipisahkan. Dengan kalimat ini, kami
tidak bermaksud bahwa seseornag harus menjadi ganjil dan aneh. Ada orang yang
beranggapan bahwa terlihat murung dan sedih itu rohani. Seorang Kristen yang
sejati harus bersinar dan ceria. Bukanlah kehendak Allah untuk umatNya selalu
berduka atau melankolis. Yesus sendiri berkata, “Jangan menjadi seperti orang
munafik, dengan muka sedih.”
Bagaimanapun juga ornag-orang Kristen akan mengalami cobaan dan
seringkali cobaan itu berat. Ada iblis yang nyata yang selalu berusaha melawan
dan merintangi anak-anak Allah. Namun dengan iman anda menang dan hidup
mengatasi serangan-serangan iblis. Jangan berjalan dengan perasaan, sebab
perasaan hanya sementara dan bisa berubah. Sebaliknya, berjalanlah dengan
Firman Allah yang selalu tetap; tidak pernah berubah. Minta kepada Allah untuk
memenuhi anda dengan RohNya, karena dengan kuasa RohNya kita mampu
menjalani hidup Kristen yang berkemenangan.
Sekali anda telah membuat keputusan yang besar, jangan pernah lagi menoleh ke
belakang. Setelah melakukan semuanya ini, tetaplah berdiri teguh. Ada sukacita
yang nyata dalam melayani Kristus dalam hidup ini, dan di dunia yang akan
datang anda akan mewarisi hidup yang kekal.
Terimalah Kristus Sekarang
Sudahkah anda menerima Kristus? Banyak orang bermaksud untuk
mengambil keputusan menerima keselamtan dengan cepat atau lambat, tetapi
menundanya sehingga sudah terlambat. Janganlah menunda lagi! Terimalah
Kristus sekarang! Supaya ketika anda menghembuskan nafas terakhir di dunia
ini, anda tidak akan menyesal bahwa anda tidak melakukannya. Hari ini mungkin
saja kesempatan anda yang terakhir.
Gambaran seorang pendaki tebing, jauh di Utara, yang mengumpulakn telurtelur burung laut. Dia turun dengan seutas tali ke pinggiran yang curam jauh
di bawah. Sewaktu dia beridi dipinggiran yang curam itu talinya terlepas, dan
terayun-ayun jauh dari pijakan yang curam itu. Tali itu terayun dihadapannya lagi.
Jauh lebih dekat sekarang daripada sebelumnya; tapi tidak juga sangat dekat. Apa
yang bisa dia lakukan? Dengan perlahan tali itu kembali. Kalau dia kehilangan
kesempatan ini, yang berikutnya akan semakin tipis. Pria itu memberanikan
diri untuk berayun; dia melompat dan memegang tali itu erat-erat. Dia hampir
pingsan di pinggiran curam itu sementara dia mengikat dirinya lebih erat lagi
untuk menarik dirinya ke atas.
Begitulah gambarannya dengan Tuhan. Kristus dekat dengan anda hari ini.
Mungkin Dia pernah lebih dekat sebelumnya, tetapi Dia cukup dekat dengan
anda untuk menangkap Dia dengan erat dan semua yang Dia siapkan bagi anda.
Maukah anda menerima Dia sekarang?
26
Langlah-Langkah Penting Untuk Menerima Keselamatan
1.MENGAKUI: “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan
kemuliaan Allah” (Roma 3:23).” Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa
ini!”(Lukas 18:13. Di bawah penerangan firman, engkau harus menyatakan
bahwa engkau orang berdosa.
2. BERTOBAT : “… Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan
binasa atas cara demikian.”(Lukas 13:3). “Karena itu sadarlah dan bertobatlah,
supaya dosamu dihapuskan…”(Kisah Rasul 3:19). Engkau harus melihat
buruknya dosa dan kemudian bertobat dari segala perbuatan itu.
3.PENGAKUAN DOSA : “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia
dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita
dari segala kejahatan.” (1 Yohanes1:9). “Karena dengan hati orang percaya dan
dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.”(Roma 10:10).
Akuilah dosamu kepada Allah.
4.MENINGGALKAN: “Baiklah orang fasik meninggalkanjalannya, dan
orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka
Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan
dengan limpahnya.” (Yesaya 55:7). Menyesal karena dosa tidaklah cukup. Kita
harus mau mengakhirinya sekali untuk selamanya.
5.PERCAYA : Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”(Yohanes 3:16).
“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan
percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang
mati, maka kamu akan diselamatkan.” (Roma10:9). Percaya dalam pekerjaan
Kristus di salib sudah genap.
6.MENERIMA : “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang
kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya
diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya
dalam nama-Nya;” (Yohanes 1:11-12). Kristus harus diterima secara pribadi
masuk ke dalam hati dengan iman, kalau engkau rindu memiliki pengalaman
Lahir Baru ini. (Full Gospel Businessman International).
27
Jika engkau rindu menerima Yesus Kristus ke dalam jiwa dan kehidupanmu,
mari berdoa:
Bapa di Surga,
Dan Bapa, tunjukkan kepadaku
Aku bersyukur Engkau mengasihi aku. selangkah demi selangkah rencana yang
Aku minta PuteraMu Yesus Kristus,
sudah Engkau buat untuk hidupku.
mari masuk dalam hidupku.
Aku memberi hidup dan diriku
Aku tahu aku telah berdosa dan
kepadaMu.
melakukan perbuatan yang tidak
Aku menyembah dan memujiMu,
berkenan di hadapanMu.
pencipta dan Tuhanku.
Aku minta ampunilah segala dosaAku akan terus bersyukur untuk
dosaku dan tahirkanlah hidupku.
pengorbanan PuteraMu di kayu salib
Tolong aku untuk mengikut Engkau dan sehingga aku bisa beroleh hidup yang
ajaranMu.
kekal dengan Engkau.
Lindungi aku dari Setan dan Iblis.
Tolong aku untuk memenangkan orang
Ajari aku untuk mengutamakan Engkau
lain kepada Kristus.
dalam seluruh pikiran dan tindakanku. Aku menantikan kembalinya Kristus
Tolong aku mengasihi sesamu seperti
untuk membawa aku ke Surga.
Engkau telah mengasihi aku.
Datanglah segera Tuhan Yesus, Amin.
Bagaimana Caranya Menerima Baptisan Roh Kudus
1. Anda harus lahir baru. Ini artinya meminta Yesus mengampuni dosa-dosa
anda dan kemudian menerima pengampunan Allah, dengan mengetahui, “ Karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,” dan
“Sebab, barangsiapa berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.” (Roma
3:23 dan 10:13).
2. Kalau saat ini anda sudah menerima Kristus menjadi Juruselamat, Roh
Kudus hidup di dalam anda. Yohanes 14:7; 1 Korintus 3:16; 6:19
3. Roh Kudus adalah seorang Pribadi dan akan berbicara sendiri jika anda
mengijinkan Dia melakukannya.
4. Roh Kudus akan memakai bibir, lidah dan suara anda jika anda mengijinkan
Dia–sama seperti waktu anda berkata-kata dengan bahasa Indonesia.
5. Ketika anda dipenuhi dengan Roh Kudus, dengan iman anda harus mulai
untuk melakukan pengucapan. Kisah Rsul 2:4 berkata,”Maka penuhlah mereka
dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain,
seperti yang diberikan Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.”
28
6. Menerima Kristus menjadi Juruselamat memerlukan suatu tindakan iman.
Kesembuhan adalah hasil dari suatu tindakan iman. Berbahasa roh adalah suatu
tindakan iman.
7. Ketika dengan iman anda mulai berbahasa roh, Roh Kudus akan memberi
ucapan–kata-kata untuk diucapkan. Di situlah yang supranatural terlibat.
8. Setiap orang percaya diperintahkan untuk “penuh dengan Roh,” Efesus
5:18, bahkan juga ibu Yesus, Maria, dan saudara-saudara kandung Yesus. Yakobus,
Yusuf, Simon dan Yudas (Matius 13:55), (Kisah Rasul 1:14) dan murid-muridNya
menerima (Kisah Rasul 2:4). Menerima Roh Kudus adalah suatu keharusan.
9. Relaks. “Inilah tempat perhentian…”Yesaya 26:12
10. Roh Kudus adalah sebuah karunia. Kisah Rasul 8:20,2:38,39; 11:17;
Lukas 11:13. Anda tidak mengemis atau bekerja demi menerima karunia. Anda
tinggal menerimanya saja.
11. Mulailah hari anda setiap hari dengan berdoa dalam Roh untuk
membangun diri anda–hal ini sama halnya dengan mengisi batere rohani anda. 1
Korintus 14:4,18
12. Terimalah sekarang, dengan menyembah Yesus dalam hatimu dan
memperkatakan dengan iman di dalam bahasa-bahasa yang asing sebagaimana
yang diberikan oleh Roh Kudus kepada anda untuk mengatakannya.
29
Please let us know how this book has impacted you.
Send your story to: [email protected]
Free downloads are available at:
www.cfn.org/Literature
)ALAN MENUJU KEHIDUPAN KEKAL
CHRIST\':NATIONS
A.
Download