LUBRICATING SYSTEM ( Sistim pelumasan )

advertisement
LUBRICATING SYSTEM
( Sistim pelumasan )
Pelumasan (Lubrication)
Pelumasan (Lubrication)
• Pelumasan adalah tindakan menempatkan
pelumas antara permukaan yang saling
bergeser untuk mengurangi keausan dan
friksi.
• Pelumasan pada jaman modern, sistim
pelumasan didesain untuk mengurangi
keausan alat sehingga dapat beroperasi lama
dan tanpa pemeliharaan.
Pelumasan (Lubrication)
Perkembangan pelumasan
Alam
menggunakan
cairan
yang
disebut
synovial fluid pada pelumasan tulang sendi
hewan dan manusia. Sedangkan manusia
jaman prasejarah menggunakan lumpur untuk
menarik seluncur.
Pelumasan (Lubrication)
Pelumas dari lemak binatang dipakai untuk
gerobak pertama, dan terus digunakan
sampai abad 19 ketika industri minyak bumi
(petroleum) muncul, yang kemudian mejadi
sumber utama pelumas mineral (mineral
oil) atau pelumas petro (petroleum
lubricant).
Pelumasan (Lubrication)
Kemampuan
pelumas
petro
terus
dikembangkan untuk memenuhi bervariasi
kebutuhan spesifik seperti sepeda motor,
mobil, pesawat, mesin turbo, kereta api,
mesin pembangkit tenaga dll. dan tuntutan
bertambahnya kecepatan dan kapasitas
mesin transportasi maupun mesin industri.
Pelumasan (Lubrication)
• Zaman jet dan ruang angkasa memperbaharui minat
orang pada pelumas sintetik (synthetic lubricants)
karena menawarkan unjuk kerja superior dibandingkan
pelumas petro. Minyak lumas sintetik walaupun sudah
banyak dipasarkan namun harganya masih beberapa kali
lebih
mahal
dibandingkan
dengan
pelumas
petro
konvensional.
• Akhir-akhir ini kepedulian orang terhadap lingkungan
memperbarui minat pada pelumas bio dari minyak
nabati (vegetable oils) yang bersifat ramah lingkungan.
Jenis Pelumasan
Ada tiga jenis pelumasan yaitu :
1. Pelumasan oleh lapisan cairan (Fluid-film),
2. Pelumasan Batas ( Boundary Lubrication),
3. Pelumasan padat ( Solid Lubrication)
Jenis Pelumasan
1. Pelumasan Lapisan Fluida (Fluid-film
lubrication)
• Pelumasan
ini
dilakukan
dengan
menyisipkan (interposing) lapisan cairan
yang dapat memisahkan secara sempurna
permukaan yang bergerak.
• Lapisan cairan mungkin secara sengaja
disediakan seperti minyak lumas pada
bantalan (bearings) atau tanpa sengaja
misalnya air yang tergenang di jalan dan
roda mobil.
Jenis Pelumasan
• Jika tekanan antara dua permukaan
ditimbulkan oleh hasil gerakan dan bentuk
dari permukaan tersebut, sistim ini disebut
pelumasan hidrodinamik (hydrodynamic
lubrication).
• Jenis pelumasan ini bergantung pada
viskositas dari pelumas cair.
Jenis Pelumasan
• Jika
tekanan
fluida
diantara
dua
permukaan diberikan dari luar, misalnya
pompa, pelumsan ini disebut pelumasan
hidrostatik (hydrostatic lubrication).
Jenis Pelumasan
2. Pelumasan Batas (Boundary lubrication)
• Suatu kondisi antara pelumasan lapisan
fluida dan keadaan tanpa pelumas dan ada
disebut
pelumasan
batas
(boundary
lubrication). Pada kondisi ini properti
permukaan
dan
properti
pelumas
menentukan besarnya friksi sistim ini.
• Pelumasan batas menunjukkan salah satu
fenomena pelumasan yang sangat penting,
yang dijumpai terutama pada saat mesin
start dari keadaan berhenti.
Jenis Pelumasan
3. Pelumasan Padat (Solid lubrication)
• Materi padat seperti graphite, molybdenum
disulfide (Moly) dan PTFE (Teflon)
digunakan secara luas jika pelumas biasa
tidak memiliki kemampuan menahan beban
dan suhu yang ektrim. Pelumas tidak hanya
dari lemak, serbuk, gas tapi juga kadang
bahan logam dipakai sebagai permukaan
gesek pada beberapa mesin.
Pelumasan (Lubrication)
• Seperti yang terdapat pada banyak sistim
mekanik yang bekerja berdasarkan nilai
friction,lubrication and wear.
• Dilain pihak dapat dijumpai efek tribologi yang
menciptakan kebisingan, sehingga diperlukan
kehati-hatian dalam mendesain sistim, agar
tidak menciptakan ketidak nyamanan akibat
masalah friksi ataupun keausan berlebihan.
• Secara umum dapat dikatakan bahwa friksi
biasanya membuang energi yang cukup besar,
sedangkan keausan adalah membuang waktu
produksi, karena harus mengganti komponen
mesin.
• Tujuan Penerapan Tribologi
• Meningkatkan pengertian apa yang terjadi
diantara dua permukaan yang saling
bergesek.
• Mengoptimalkan unjuk kerja peralatan
• Mengurangi keausan dan konsumsi energi
• Strategi Penyelesaian Berdasarkan :
• Pengetahuan yang mendalam tentang mekanisme
dasar pelumasan,
• Pengembangan pelumas yang dapat memberi unjuk
kerja baik pada kondisi temperatur, tekanan, dan
lingkungan tertentu.
• Penyempurnaan desain dan geometri componen
mesin yang mengurangi gesekan dan keausan serta
jumlah pelumas yang disuplai.
• Pemilihan bahan yang lebih tahan.
• Penerapan
pengetahuan
tribologi
menjajikan penghematan sebagai berikut
• Penghematan Tenaga kerja
• Penghematan Pelumas
• Penghematan Investasi
• Memperkecil Gesekan
• Hidup Mesin Lebih Panjang
• Lebih Sedikit Gangguan
• Lebih Sedikit Mantenance dan Penggantian
Download