ATMOSFER MATA PELAJARAN GEOGRAFI MENU PRAKIRAAN MUSIM BIODATA SUHU STANDAR KOMPETENSI MATERI CURAH HUJAN MATAHARI AWAN KOMPETENSI DASAR LKS ANGIN INDIKATOR LATIHAN SOAL KELEMBABAN PRAKIRAAN CUACA EVALUASI STANDAR KOMETENSI MENGANALISIS GEJALA FISIK DAN PERKEMBANGAN BENTUK MUKA BUMI SERTA PELESTARIANNYA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS ATMOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI MUKA BUMI INDIKATOR MENGANALISIS DINAMIKA UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM PENYINARAN MATAHARI, SUHU, ANGIN, KELEMBABAN, DAN CURAH HUJAN UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM 1. PENYINARAN MATAHARI o Suatu tempat yang lokasinya semakin dekat dengan lintang 0 (garis khatulistiwa), temperatur udaranya semakin panas. Matahari Matahari dikenal dalam bahasa Inggris sebagai 'Sun'. Matahari merupakan bintang terdekat dengan bumi dengan jarak rata-rata 149.680.000 kilometer (93.026.724 batu / miles). Matahari serta kesembilan buah planet membentuk tata surya. Matahari berdiameter 1.391.980 kilometer dengan suhu permukaan 5.500 °C dan suhu pada intinya 15 juta °C. Matahari dikelaskn sebagai bintang kecil jenis G. Cahaya matahari menempuh masa 8 menit untuk sampai ke bumi dan cahaya matahari yang terang ini dapat mengakibatkan siapapun yang memandang terus kepada matahari, menjadi buta. 2. SUHU UDARA Matahari merupakan salah satu sumber panas bagi permukaan bumi. Banyak sedikitnya sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi tergantung pada : - Sudut datang sinar matahari - Lamanya penyinaran matahari - tebal tipisnya awan - Ada tidaknya penghalang di permukaan bumi (seperti rumah dan vegetasi - permukaan bumi yang disinari (daratan lebih cepat menerima panas dari pada lautan) ANGIN Udara akan bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi menuju daerah yang bertekanan rendah PRAKIRAAN MUSIM DPM adalah daerah prakiraan musim yang pola hujan rata-ratanya memiliki perbedaan yang jelas antara kreteria musim kemarau dan kreteria musim hujan. NON DPM adalah daerah-daerah yang pola hujan rata-ratanya tidak memiliki perbedaan yang jelas antara musim kemarau dan musim hujan. KELEMBABAN UDARA Kelembaban Mutlak (Absolut) Kelembaban Relatif ( Nisbi) AWAN Para Ahli Mengelompokkan Awan ke dalam tiga kelompok berdasarkan bentuknya yaitu : Awan Sirrus Awan Kumulus Awan Stratus Awan Berdasarkan Ketinggianya Awan Tinggi ( 6-12 Km) Awan menengah (3-6 km) Awan Rendah ( kuarang dari 3 km) Awan Karena Gerak Naik (500 – 1500 m) Kabut CURAH HUJAN Hujan Zenithal Hujan Orografis Hujan Frontal PRAKIRAAN CUACA BULANAN DASARIAN adalah rentang waktu 10 (sepuluh) hari. Dasarian I adalah Tanggal 1 sampai 10 Dasarian II adalah Tanggal 11 sampai 20 Dasarian III adalah Tanggal 21 sampai dengan akhir bulan NORMAL Diatas Normal (A) Normal (N) Diatas Normal (A) : rata-rata curah hujan selama 30 tahun : jika nilai perbandingannya >115% : jika nilai perbandingannya antara 85% -115% : jika nilai perbandingannya <85% Lembar Kerja Siswa Kualitas Udara Sejak tahun 1976 BMG telah melakukan pemantauan terhadap beberapa parameter kualitas udara yang berdampak negatif terhadap keselamatan dan kesehatan masyarakat. Tujuan pemantauan kualitas udara yang dilakukan oleh BMG adalah untuk mengetahui tingkat konsentrasi polutan di udara, serta untuk menyajikan informasi kualitas udara sehingga dapat dimanfaatkan sebagai peringatan dini terhadap gejala perubahan iklim. Lembar Kerja Siswa KD. Atmosfer Sejarah Pendirian Stasiun Pemantauan Kualitas Udara di Indonesia Pendirian jaringan pemantauan kualitas udara di Indonesia berkaitan erat dengan program-program Badan Meteorologi Se Dunia (WMO) antara lain Program Global Ozone Observing System (GO3OS) di tahun 1950-an, Program Background Air Pollution Monitoring Network (BAPMoN) di tahun 1960-an, Program Global Atmosphere Wacth (GAW) tahun 1989 dan Program GAW Urban Research Meteorological and Environment (GURME) tahun 1999. Pemantauan kualitas udara yang dilakukan di stasiun-stasiun pemantau BMG meliputi pengukuran konsentrasi debu (SPM) di 37 stasiun, konsentrasi SO2 dan NO2, ozon permukaan dan aerosol di dua stasiun yaitu stasiun BMG Jakarta dan GAW Bukit Kototabang, dan pemantauan kualitas air hujan di 26 stasiun.Pemantauan Kualitas Air Hujan tersebar di 26 stasiun di Indonesia menghasilkan informasi kualitas air hujan meliputi tingkat keasaman (pH), daya hantar listrik (conductivity) dan komposisi unsur-unsur kimia yang terlarut dalam air hujan. Stasiun Global Atmosphere Wacth (GAW Station) yang berlokasi di Bukit KototabangSumatera Barat terletak pada posisi 00o 12' 17" LS dan 100o 19" 15" BTpada ketinggian 864.5 meter di atas permukaan laut. Disamping parameter-parameter kualitas udara sebagaimana tersebut di atas, stasiun GAW juga melakukan pengukuran Total Carbon (Black Carbon), Poly Aromatic Hydrocarbon (PAH), radiasi langsung dan radiasi Ultra Violet (UV-B), dan pengamatan synoptic (meteorologi permukaan). Lengkapi Pertanyaan di Bawah Ini Lembar Kerja Tahun berapakah stasiun pemantau kualitas udara dibangun di Indonesia? Apa fungsi dari stasiun pemantau kualitas udara ? Berdasarkan teks di atas apa yang anda ketahui tentang kualitas udara ? Apa sajakah yang mempengaruhi kualitas udara di atmosfer? KETERANGAN TINGKAT KETERSEDIAAN AIR DI INDONESIA BULAN JUNI 2006 Tingkat ketersediaan air di tentukan atas kadar air antara 0% pada titik lahan permanen tanaman dan 100% pada kapasitas lapang, untuk lahan yang tidak beririgasi. Cukup : Kadar air sedalam jelajah akar tanaman >60% Sedang : Kadar air sedalam jelajah akar tanaman 40% - 60% Kurang : Kadar air sedalam jelajah akar tanaman <40% RATA-RATA UNSUR IKLIM DI KOTAKOTA DI INDONESIA Rata-rata atau series iklim bisa digunakan untuk membuat tipe (klasifikasi) iklim disuatu daerah. Kegunaan klasifikasi iklim adalah suatu metode untuk memperoleh efisiensi informasi dalam bentuk yang umum dan sederhana. Oleh karena itu, analisis statistik unsur-unsur iklim yang digunakan dapat dilakukan untuk menjelaskan dan memberi batas pada tipe-tipe iklim secara kuantitatif, umum dan sederhana. Khusus untuk aplikasi kegiatan pertanian (tanaman pangan) ada bebarapa hal yang perlu dilakukan untuk penentuan pola jadwal tanam : Pewilayahan tipe iklim oldeman Pewilayahan tipe hujan Analisa neraca air Prospek / prakiraan musim hujan (termasuk periode musim kemarau dan musim hujan, serta sifat hujannya Klasifikasi iklim perlu memperhatikan beberapa hal : Tujuan klasifikasi iklim dibuat untuk : pertanian, kelautan, pernerbangan dll Luas cakupan wilayah klasifikasi iklim : makro. meso, dan mikro. Latar belakang pembuatan klasifikasi iklim. Beberapa metode klasifikasi iklim : Koppen digunakan untuk iklim pada tumbuhan/vegetasi Schmidth-Ferguson digunakan untuk iklim kehutanan dan perkebunan. Oldeman digunakan untuk iklim lahan pertanian pangan INFORMASI MENGENAI RATA-RATA ATAU NORMAL IKLIM DI BEBERAPA KOTA DI INDONESIA BERUPA Rata-rata suhu udara Rata-rata tekanan udara Rata-rata kelembaban Rata-rata kecepatan angin Rata-rata curah hujan RADAR ATMOSFER SELAMAT BELAJAR