PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP

advertisement
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KEMAMPUAN
BERHITUNG PADA ANAK TK B PAUD CAHAYA CEMERLANG
AISYIYAH PUNTUKREJO KARANGANYAR TAHUN 2014
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajatSarjana S-1
Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini
Diajukan Oleh:
Ambar Subekti
NIM: A520100105
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KEMAMPUAN
BERHITUNG PADA ANAK TK B PAUD CAHAYA CEMERLANG
AISYIYAH PUNTUKREJO KARANGANYAR TAHUN 2014
ABSTRAK: Ambar Subekti, A 520 100 105, Program Studi Pendidikan Anak
Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2014. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh permainan
tradisional terhadap kemampuan berhitung pada anak TK B di PAUD Cahaya
Cemerlang Aisyiyah Puntukrejo Tahun Ajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini
penelitian Pre- Experimental Designs. Lokasi penelitian ini di TK B PAUD Cahaya
Cemerlang Aisyiyah. Subjek penelitian ini seluruh anak TK B PAUD Cahaya
Cemerlang Aisyiyah, yang berjumlah 17 anak. Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis paired sample t-test, yang mana diperoleh rata-rata pretest
sebesar 23,29 dan rata-rata posttest sebesar 31,06. Dengan thitung 27,906 > ttabel 2,120
dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan
bahwa
ditolak karena
>
. sehingga permainan tradisional berpengaruh
signifikan terhadap kemampuan berhitung pada anak TK B PAUD Cahaya
Cemerlang Aisyiah Puntukrejo Tahun Ajaran 2014.
Kata kunci:Permainan Tradisional dan Kemampuan Berhitung
PENDAHULUAN
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan perwujudan
diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Sebagaimana
dijelaskan dalam Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 1ayat (1) dan (2) , tercantum pengertian pendidikan.
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Permainan berhitung merupakan bagian dari matematika, diperlukan untuk
menumbuh kembangkan ketrampilan berhitung yang sangat di perlukan dalam
kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan juga dasar bagi
1
pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti
pendidikan dasar.
Kemampuan berhitung anak di PAUD Cahaya Cemerlang Aisyiyah Puntukrejo
masih lemah.Ada beberapa hal yang menyebabkan demikian, diantaranya adalah
penyajian yang kurang menarik, dan alat peraga yang masih minim. Sehingga dalam
kegiatan belajar mengajar (KBM) anak didik kurang begitu semangat anak cenderung
bosan dengan tugas yang diberikan akibatnya proses KBM (Kegiatan Belajar
Mengajar) terhambat dan kurang maksimal. Karena minimnya alat peraga di PAUD
Cahaya Cemerlang Aisyiyah Puntukrejo kegiatan belajar berhitung hanya
menggunakan media papan tulis dan pohon hitung saja. Di PAUD Cahaya Cemerlang
Aisyiyah belum ada atau belum pernah menggunakan permainan tradisional. Hal ini
sangat mempengaruhi tingkat belajar, semangat dan kemampuan anak dalam
pembelajaran berhitung.
Permainan tradisional memiliki banyak keunggulan diantaranya yaitu untuk
meningkatkan kemampuan berhitung anak. Karena begitu pentingnya kemampuan
berhitung bagi anak usia dini dalam kehidupan sehari-hari dan menyiapkan kesiapan
anak untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang akan dibahas
dalam penelitian ini adalah: “Apakah ada pengaruh permainan tradisional terhadap
kemampuan berhitung anak TK B PAUD Cahaya Cemerlang Aisyiyah puntukrejo
karanganyar 2014?”. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh permainan tradisional terhadap kemampuan
berhitung anak TK B PAUD Cahaya Cemerlang Aisyiyah puntukrejo karanganyar
2014.
Kemampuan dapat diartikan sebagai potensi seseorang yang dapat melakukan
dan menyelesikan suatu hal dengan baik. Menurut Poerwodarminto (2007: 742)
kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti kuasa (sanggup melakukan
sesuatu), kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, dan kekuatan.Dari pengertian
para ahli tersebut dapat di simpulkan bahwa, kemampuan merupakan potensi
seseorang yang mempunyai kesanggupan, kecakapan, dan kekuatan dalam melakukan
dan menyelesaikan suatu hal dengan baik, sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Menurut Chaplin (1997: 37) kemampuan adalah “ability” (kemampuan, kecakapan,
ketangkasan, bakat, kesanggupan) merupakan tenaga (daya kekuatan) untuk
melakukan suatu perbuatan (http://ian43.wordpress.com ).
Menurut Poerwodarminto (2007: 422) berhitung adalah membimbing yang
mencakup menjumlahkan, mengurangi, mengalikan, dan membagi. Sedangkan
menurut Suriasumantri (dalam Yuliani dkk, 2006: 11.3) Berhitung adalah usaha
melakukan,
mengerjakan
hitungan
seperti
menjumlah,
mengurangi
serta
memanipulasi bilangan-bilangan dan lambang-lambang matematik. Lambanglambang matematika bersifat artifisial dan baru memiliki arti setelah sebuah makna
diberikan kepadanya. Sehingga berhitung merupakan bagian dari matematika.
Dari pengertian “Berhitung”diatas, dapat
disimpulkan bahwa berhitung
merupakan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anak dalam hal matematika seperti
kegiatan mengurutkan bilangan atau membilang, mengenal penjumlahan dan
pengurangan, untuk menumbuh kembangkan ketrampilan yang sangat diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari, yang merupakan juga dasar bagi pengembangkan
kemapuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar bagi
anak.
Tujuan berhitung antara lain : 1) Dapat berfikir logis dan sistematis sejak dini,
melalui pengamatan terhadap benda-benda kongkrit, gambar-gambar atau angkaangka yang terdapat di sekitar anak. 2) Dapat menyesuaikan dan melibatkan diri
dalam
kehidupan
bermasyarakat
yang
dalam
kesehariannya
memerlukan
keterampilan berhitung. 3) Memiliki ketelitian, konsentrasi, abstraksi dan daya
apresiasi yang tinggi. 4) Memiliki pemahaman konsep ruang dan waktu serta dapat
memperkirakan kemungkinan urutan sesuatu peristiwa yang terjadi disekitarnya. 5)
Memiliki kreatifitas dan imajinasi dalam menciptakan sesuatu secara spontan
(Depdiknas, 2007: 2).
Penelitian ini memfokuskan pada penerapan permainan tradisional untuk
merngetahui pengaruhnya terhadap kemampuan berhitung anak.Permainan tradisional
yang dilakukan dengan menggunakan permainan dakon/congklak, ular tangga, dan
bandaran.
Permainan berasal dari kata “main” yang berarti berbuat sesuatu yang
menyenangkan hati. Poerwadarminta (dalam astuti 2009: 20) permainan adalah
aktivitas manusia dalam berbagai bentuk sebagai cermin kebutuhan untuk
memperoleh pengetahuan baru secara menyenangkan. Berkaitan dengan anak-anak,
permainan dapat diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan anak dalam berbagai
bentuk secara spontan, tanpa paksaan, mendatangkan kegembiraan, dan dalam
suasana menyenangkan.
Menurut Mulyani (2013: 1) permainan tradisional adalah permainan anak-anak
dari bahan sederhana sesuai dengan aspek budaya dalam kehidupan masyarakat.
Permainan tradisional merupakan sebuah kegiatan rekreatif yang tidak hanya
bertujuan menghibur diri, tetapi juga sebagai alat pemeliharaan hubungan dan
kenyaman sosial. Dengan demikian bermain suatu kebutuhan bagi anak.
Permainan congklak adalah suatu permainan tradisional yang di lakukan oleh dua
orang yang menggunakan sebuah papan dan
biji sebagai isinya. Permainan ini
biasanya di gemari oleh anak-anak dan wanita. Papan congklak terbuat dari kayu
yang di bentuk memanjang menyerupai lesung. Kadang-kadang sebagai ganti papan
congklak,
lubang-lubangnya
di
buat
di
atas
tanah
(http://page2rss.com/page?url=www.bionaturally.net/).
Sarana bermain ular tangga ini terdiri dari selembar papan atau kertas tebal
bergambar kotak-kotak sebanyak 100 buah, dimana terdapat ular dan tangga pada
kotak-kotak tertentu. Lalu terdapat sebuah tabung atau gelas kecil dari plastik dan
dadu kecil berbentuk kotak tapi tumpul pada setiap sudutnya sehingga mudah
menggelinding. Pada sisi-sisi dadu terdapat bintik berjumlah 1 hingga 6 bintik. Dadu
ini juga terbuat dari plastik. Lalu ada sebuah lagi plastik kecil berbentuk kerucut.
Pemain bisa sendirian, bisa juga dengan 2-3 anak laki-laki maupun perempuan. Cara
memainkan bergantian satu per satu ( Mulyani, 2013: 121 ).
Permainan ini bisa dimainkan oleh anak laki-laki atau anak perempuan.Selain itu,
bisa juga dimainkan gabungan antara anak laki-laki dan perempuan. Tempat bermain
bisa dilakukan di halaman rumah atau di lantai rumah. Peralatan yang di gunakan
karet gelang yang di pelintir dan arena bermain berupa garis segi empat yang terbagi
atas beberapa kotak (Prana, 2010: 3).
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu bahwa terdapat
pengaruh permainan tradisional terhadap kemampuan berhitung pada anak TK B
PAUD Cahaya Cemerlang Aisyiyah Puntukrejo Karanganyar 2014.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah penelitian eksperimen.
Menurut Sugiyono (2012: 72) penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Desain penelitian ini yaitu
Pre- Experimental Designs dengan bentuk One Group Pretest-Posttest. PreExperimental Designs adalah eksperimen yang belum sungguh-sungguh karena
masih ada variabel luar yang berpengaruh terhadap terbentuknya variabel
independen. One Group Pretest-Posttest merupakan design dimana terdapat
pretest, sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat
diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum
diberi perlakuan.
B. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014.
Tempat penelitian ini adalah PAUD Cahaya Cemerlang Aisyiyah yang
beralamatkan di Ngranten, Desa Puntukrejo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten
Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah. Waktu penelitian pada semester II tahun
pelajaran 2013/2014.
C. Subjek Penelitian
Seluruh anak TK B PAUD Cahaya Cemerlang Aisiyah Puntukrejo,
Ngargoyoso, Karanganyar tahun pelajaran 2013/2014 dengan usia 6 – 7 tahun
yang berjumlah 17 peserta didik.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
observasi nonpartisipan terstruktur. Menurut Arikunto (2006: 30) Observasi
adalah suatu alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Sedangkan menurut
Sugiyono (2012: 145) Observasi Nonpartisipanmerupakan observasi yang
dilakukan oleh peneliti, tetapi peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat
independen. Observasi Terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara
sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya.
Observasi ini dapat dilakukan apabila peneliti sudah mengetahui dan menentukan
variabel
yang
akan
diamati.
Dalam
melakukan
pengamatan
peneliti
menggunakan instrumen penelitian yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya.
Variabel penelitian ini yaitu kemampuan berhitung dan permainan tradisional.
Instrumen yang digunakan untuk menilai kemampuan anak berupa tanda
check list (√) pada kategori sangat mampu sampai belum mampu, serta
menggunakan rating scale sebagai alat pengamatan. Sistem rating scale dapat
mengetahui secara langsung tingkat kemampuan anak. Dalam penelitian ini
metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan
berhitung anak sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan permainan
tradisional.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis
deskriptif dan analisis inferensial. Menurut Sugiyono (2012: 147) Analisis
deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data, sehingga mudah dipahami.
Termasuk dalam analisis deskriptif adalah penyajian data melalui tabel, grafik,
lingkaran, pengukuran tendensi sentral dan perhitungan presentase.Analisis
inferensial adalah teknik analisis yang digunakan untuk menganalisa data sampel
dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini lebih cocok apabila
sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari
populasi itu dilakukan secara random.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa kemampuan berhitung
anak dapat meningkat dengan adanya metode pengajaran menggunakan permainan
tradisional. Sedangkan analisis korelasi yang diperoleh menunjukkan hasil korelasi
antara sebelum dengan setelah perlakuan menghasilkan nilai 0,891 dengan nilai
probabilitas 0,000. Hal ini menyatakan bahwa hubungan antara sebelum perlakuan
dan sesudah perlakuan memiliki hubungan secara nyata, karena nilai probabilitas <
0,05.
Observasi awal yang diperoleh, siswa memiliki rata-rata nilai keseluruhan
sebesar 23,29. Dalam observasi akhir rata-rata nilai keseluruhan sebesar 31,06,
sehingga adanya peningkatan kemampuan berhitung pada anak setelah adanya
perlakuan yang berbeda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berhitung dengan permainan tradisional
berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berhitung anak TK B PAUD Cahaya
Cemerlang Aisyiah Puntukrejo Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat dari
hasil analisis dengan menggunakan paired sample t-test. Berdasarkan analisis
tersebut terlihat bahwa hasil penilian antara sebelum dan setelah perlakuan (berhitung
dengan permainan tradisional) memiliki perbedaan hasil belajar. Secara mendalam
akan dibahas hasil analisis sebagai berikut:
Hasil uji hipotesis diketahui bahwa analisis paired sample t-test yang menguji
perbedaan rata-rata dua sampel yang berpasangan, menunjukkan adanya perbedaan
yang signifikan. Hal tersebut ditunjukkan dengan analisis paired sample t-test, yang
mana diperoleh thitung> ttabel, yaitu 27,906 > 2,120 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu
0,000. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin besar nilai
thitung terhadap ttabel atau nilai signifikansi < 0,05, maka semakin besar pengaruh
berhitung dengan permainan tradisional terhadap kemampuan anak dalam berhitung.
Sebaliknya jika semakin rendah nilai thitung terhadap ttabel atau nilai signifikansi > 0,05,
maka pengaruh berhitung dengan permainan tradisional tidak dapat mempengaruhi
kemampuan berhitung anak.
Perbedaan hasil rata-rata nilai observasi anak sebelum dan setelah menggunakan
metode ajar permainan tradisional menunjukkan selisih yang banyak, yakni 7,7 poin.
Sehingga terlihat bahwa perlakuan atau permainan tradisional yang diterapkan guna
meningkatkan kemampuan berhitung pada anak dinyatakan berhasil, karena
kemampuan berhitung anak mengalami peningkatan.
Berdasarkan analisis lain diperoleh berupa analisis korelasi atau hubungan antara
sebelum dan setelah perlakuan, yang mana hasil korelasi antara sebelum dengan
setelah perlakuan menghasilkan nilai 0,891 dengan nilai probabilitas 0,000. Hal ini
menyatakan bahwa hubungan antara sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan
memiliki hubungan secaranyata. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif
dan signifikan akan penggunaan metode permainan tradisional terhadap kemampuan
berhitung anak di TK B PAUD Cahaya Cemerlang Aisyiah Puntukrejo Tahun Ajaran
2013/2014.
KESIMPULAN
Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut: Hasil penelitianan antara sebelum dan setelah perlakuan
berhitung dengan permainan tradisional memiliki perbedaan hasil belajar. Hal
tersebut ditunjukkan dengan analisis paired sample t-test, yang mana diperoleh thitung>
ttabel, yaitu 27,906 > 2,120 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Sehingga
menunjukkan bahwa permainan tradisional berpengaruh signifikan terhadap
kemampuan berhitung pada anak TK B PAUD Cahaya Cemerlang Aisyiah
Puntukrejo Tahun Ajaran 2014.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Astuti, Willi. 2010. Bermain Dan Teknik Permainan. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Depdiknas, 2007. Permainan Berhitung Permulaan. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Mulyani, Sri. 2013. 45 Permainan Tradisional Anak Indonesia. Yogyakarta:
Langensari Publishing.
Poerwodarminto, W.J.S. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai
Pustaka.
Prana, Indiyah A.W. 2010. PermainanTreadisionalJawa.Klaten: IntanParwira.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sujiono,Yuliani Nurani, dkk. 2006. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta:
Universitas Terbuka.
http://page2rss.com/page?url=www.bionaturally.net
http://ian43.wordpress.com
Download