Asep Andi Suryandi (23212059) Menara Transmisi 500 kV sirkuit

advertisement
Asep Andi Suryandi (23212059)
1.
Menara Transmisi 500 kV sirkuit ganda dengan 2 kawat tanah (jarak antara 2 kawat tanah โ€“ 12
meter) setinggi 70 meter disambar petir langsung ke menara dengan arus petir 60 kA dengan
kecuraman gelombang 30 kA/µs, impedansi surja menara 250 ohm dan kawat tanah 400 ohm.
Isolator pada tiang akhir 30 piringan.
Diketahui :
Arus Petir, Is = 60 kA,
Is terbagi menjadi 5 (4 ke kawat tanah dan 1 ke kawat fasa)
Menara Transmisi 500 kV, h = 70 m
Jarak antara 2 kawat tanah = 12 m
Isolator pada tiang akhir 30 piringan
di/dt = 30 kA/µs
Impedansi surja menara, Zt = 250 ohm
Impedansi kawat tanah, Zk = 400 ohm
Zk = 400 ohm
Zt = 250 ohm
Rangkaian Ekivalen:
Zt = 250 ohm
60 kA
Zk = 400 ohm
Re = 10 ohm
Zk ekivalen = 400//400//400//400 = 100 ohm
Impedansi Menara, Zm = Zt + Re = 260 ohm
Maka Arus petir pada menara, Im = ๐‘
๐‘๐‘˜ ๐‘’๐‘˜๐‘–๐‘ฃ๐‘Ž๐‘™๐‘’๐‘›
๐‘š +๐‘๐‘˜ ๐‘’๐‘˜๐‘–๐‘ฃ๐‘Ž๐‘™๐‘’๐‘›
๐‘ฅ ๐ผ๐‘  = 16,67 ๐‘˜๐ด
Arus petir pada 4 kawat tanah, It = ๐ผ๐‘  โˆ’ ๐ผ๐‘š = 43,33 ๐‘˜๐ด (masing-masing 10,8325 kA)
1
Asep Andi Suryandi (23212059)
Zk = 400 ohm
Zt = 250 ohm
a. Berapa besar tegangan yang dapat terjadi pada isolator di menara jika tahanan tanah 10 ohm
dan induktansi menara 1 µH/m, apakah terjadi back flashover ?.
Jawab :
Tahanan tanah, Re = 10 ohm
Induktansi menara = 1 µH/m
L = h x induktansi menara = 70 m x 1 µH/m = 70 µH
VL = 500 .
โˆš3
โˆš2
= 408,248 kV
Maka tegangan yang dapat terjadi pada isolator di menara, Vm :
Vm = Im.Re + L.(di/dt) + VL = 16,67 kA.10ฮฉ + 70 µH. 30 kA/µs + 408,248 kV
Vm = 2674,948 kV
BIL isolator untuk 30 piringan adalah 2145 kV (berdasarkan tabel 10)
Sehingga pada menara terjadi back flashover karena tegangan pada isolator menara (Vm) lebih
besar dari BIL isolator (Vm > BIL isolator).
b. Berapa besar sudut lindung dari kawat tanah yang terpasang pada menara tersebut agar fasa
terluar aman jika sambaran petir datang dari samping transmisi / menara. Fasa terluar adalah 10
meter dari tengah menara pada ketinggian 50 meter dari tanah.
Jawab :
Fasa terluar adalah 10 m dari tengah menara pada ketinggian 50 m dari tanah.
Jarak sambar, r = 6,7 x (Is) 0,8 = 6,7 x (60) 0,8 = 177,254 m
2
Asep Andi Suryandi (23212059)
50 m
Maka besar sudut lindung agar fasa terluar aman adalah
10โˆ’6
)
70โˆ’50
ฮฑ = tan-1(
2.
4
20
= tanโˆ’1 ( ) = 11,309 o
Pada tiang akhir sebuah hantaran udara 150 kV disambung dengan kabel tenaga sepanjang 50
meter ke sebuah trafo 150/20 kV dengan impedansi tak terhingga di dalam gardu induk.
Arus impuls petir 20 kA dengan kecuraman gelombang sama dengan soal no.1 diatas, menyambar
langsung ke kawat fasa (Shielding Failures) antara menara kedua dan tiang akhir, sebagian
gelombang bergerak menuju kabel yang terhubung ke trafo dalam GI, jumlah isolator pada menara
12 piringan impedansi surja hantaran udara 300 ohm dan impedansi surja kabel 50 ohm,
permitivitas relatif kabel adalah 9. Jawablah pertanyaan berikut.
Diketahui :
Tiang Transmisi 150 kV disambung kabel ke trafo 150/20 kV, โ„“ = 50 m
Arus impuls petir, Is = 20 kA
di/dt = 30 kA/µs
Jumlah isolator pada menara 12 piringan
permitivitas relatif kabel, ๐œ€๐‘Ÿ = 9
Impedansi surja hantaran udara, า1 = 300 ohm
Impedansi surja kabel, า2 = 50 ohm
Impedansi tak terhingga dalam gardu induk, า3 = โˆž ohm
3
Asep Andi Suryandi (23212059)
a. Apakah terjadi flashover pada isolator ditiang akhir menara ?.
Jawab :
Tegangan gelombang berjalan, U1โ€™ = Isโ€™. า1 = 10 kA.300 ohm = 3000 kV
BIL Isolator untuk 12 piringan = 1105 kV (dari tabel 10)
Karena U1โ€™ > BIL isolator, sehingga terjadi flashover pada isolator di tiang akhir tower
b. Gambar perjalanan gelombang pada kabel dengan diagram Bewley beserta koefisien refleksi dan
refraksi. Berapa besar tegangan yang merambat dari tiang akhir ke kabel tenaga? Apakah perlu
dipasang Arrester pada kabel yang terhubung ke hantaran udara ?.
Jawab :
Koefisien Refleksi
า2โˆ’า1
50โˆ’300
ฮฒ1 = า2+า1 = 50+300 = โˆ’0,714
า3โˆ’า2
ฮฒ2 = า3+า2 = 1
า1โˆ’า2
ฮฒ3 = า1+า2 = 0,714
Koefisien Refraksi
ฯ1 = 1 + ฮฒ1 = 0,286
ฯ2 = 1 + ฮฒ2 = 2
ฯ3 = 1 + ฮฒ3 = 1,714
4
Asep Andi Suryandi (23212059)
Flash over
3000 kV
1105 kV
Tegangan yang merambat dari titik A (tiang akhir) ke kabel tenaga adalah
Ua = ฯ1.Uโ€™ + ฯ1. ฮฒ2. Uโ€™ = 0,286 . 1105 + 0,286 . 1 . 1105 = 632,06 kV
Tegangan pengenal Arester, UA = 150 . 1,1 . 0,8 = 132 kV
Rating Arester 138 kV, tegangan kerja Arester = Ut = 460 kV (berdasarkan tabel 4)
TID Trafo = Ut . 1,2 = 460 . 1,2 = 552 kV
TID peralatan = TID Trafo . 1,1 = 607,2 kV, dari tabel 7 kita pilih yang 650 kV
Karena TID peralatan dari table 7 > Ua , maka tidak diperlukan arester.
c. Berapa tegangan diujung kabel yang tersambung ke trafo setelah pemantulan kedua trafo ?.
Jawab :
Tegangan di titik B (diujung kabel yang tersambung ke trafo) setelah pemantulan kedua adalah
Ub = ฯ1 . ฯ2 . Uโ€™ + ฯ1 . ฯ2 . ฮฒ2 . ฮฒ3 . Uโ€™ = 0,286 . 2 . 1105 + 0,286 . 2 . 1 . 0,714 . 1105
Ub = 1083,35 kV
5
Asep Andi Suryandi (23212059)
d. Berapa tegangan ditengah-tengah kabel setelah gelombang berjalan selama t = 2.5 mikro detik
?.
Jawab :
v=
3.108
โˆšโ„ฐ๐‘Ÿ
โ„“
= 108 ๐‘š/๐‘ 
50
t = ๐‘ฃ = 108 = 0,5 µs
T
Saat t = 2,5 µs, posisi tegangan ada pada titik T :
Uc
= ฯ1.Uโ€™ + ฯ1. ฮฒ2. Uโ€™ + ฯ1. ฮฒ2 . ฮฒ3.Uโ€™ + ฯ1. ๐›ฝ22 . ฮฒ3 .Uโ€™ + ฯ1. ๐›ฝ22 . ๐›ฝ32 . Uโ€™
= 0,286 . (1 + 1 + 0,714 + 0,714 + 0,7142). 1105
Uc
= 1244,462 kV
Jadi, tegangan ditengah-tengah kabel setelah gelombang berjalan selama t = 2,5 µs adalah
1244,462 kV
3.
Tentukan tegangan pengenal Arrester jika transformator tersebut di atas memerlukan Arester di
depan trafo yang disambungkan ke sisi 150 kV, titik bintang trafo ditanahkan dan variasi perubahan
tegangan sebesar 15 %.
Pilih kelas arus dari penangkap petir sesuai dengan tabel.
Diketahui juga TID trafo pada sisi 150 kV sebesar 650 kV.
Tegangan lebih dinamis: 1,25 dari kerja sistem.
Tegangan percikan frekuensi jala-jala: 1,6 x tegangan pengenal arrester.
Pilih faktor keamanan 5,5 % dari perhitungan.
Diketahui :
Vs = 150 kV
Koefisien pentanahan = 0,8
6
Asep Andi Suryandi (23212059)
Variasi perubahan tegangan 15 % = 1,15
Berapa besar arus impuls petir yang sampai pada ujung kabel ?
Jawab :
Tegangan pengenal Arester, U = 150 x 1,15 x 0,8 = 138 kV
Tegangan kerja Arester, Ua = 460 kV (berdasarkan tabel 4)
Tegangan lebih dinamis = 1,25 x
150
โˆš3
= 108,25 kV
Tegangan percikan jala-jala = 1,6 x 138 kV = 220,8 kV
Tingkat Perlindungan Arester = 460 x 1,1 = 506 kV
Faktor Keamanan = 5,5 %
5,5 % =
5,5 % =
๐‘‡๐ผ๐ท ๐‘ƒ๐‘’๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘™๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž๐‘›โˆ’๐‘‡๐‘–๐‘›๐‘”๐‘˜๐‘Ž๐‘ก ๐‘ƒ๐‘’๐‘Ÿ๐‘™๐‘–๐‘›๐‘‘๐‘ข๐‘›๐‘”๐‘Ž๐‘› ๐ด๐‘Ÿ๐‘’๐‘ ๐‘ก๐‘’๐‘Ÿ
๐‘ฅ100%
๐‘‡๐ผ๐ท ๐‘ƒ๐‘’๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘™๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž๐‘›
๐‘‡๐ผ๐ท ๐‘ƒ๐‘’๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘™๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž๐‘›โˆ’506
๐‘ฅ100%
๐‘‡๐ผ๐ท ๐‘ƒ๐‘’๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘™๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž๐‘›
๐ด๐‘Ÿ๐‘ข๐‘  ๐‘–๐‘š๐‘๐‘ข๐‘™๐‘  ๐‘๐‘’๐‘ก๐‘–๐‘Ÿ, ๐ผ =
4.
TID peralatan = 535,45 kV
2. ๐‘ˆ๐‘‘ โˆ’ ๐‘ˆ๐‘Ž 2.1105 โˆ’ 460
=
= 5,83 ๐‘˜๐ด
๐‘
300
Berapa jarak lindung trafo tiang 20 kV, jika kecuraman arus impuls di daerah trafo dipasangan
tersebut sebesar 25 kA/µs ? Gambarkan cara pemasangan arrester dan sistem grounding pada
gardu tiang 20 kV/380 Volt, 300 kVA, dengan impedansi impuls hantaran udara 200 ohm.
Diketahui :
Vs = 20 kV
Gardu tiang 20 kV/380 Volt
di/dt = 25 kA/µs
impedansi impuls hantaran udara, Z = 200 ohm
Kecepatan rambat gelombang di udara = 300 ๐‘š/µs
Jawab :
Untuk 20 kV maka TID peralatan = 125 kV (berdasarkan tabel 1)
Tegangan gelombang datang pada trafo, Ut =
๐‘‡๐ผ๐ท ๐‘๐‘’๐‘Ÿ๐‘Ž๐‘™๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž๐‘›
1,2
=
125
1,2
= 104, 167 ๐‘˜๐‘‰
Tegangan pengenal arester, U = 20 x 1,1 x 0,8 = 17,6 kV
Maka diambil rating arester = 18 kV
dengan tegangan kerja, Ua = 65 kV (berdasarkan tabel 4)
jadi jarak lindung trafo tiang 20 kV adalah
7
Asep Andi Suryandi (23212059)
๐ฟ=
๐‘ˆ๐‘ก โˆ’ ๐‘ˆ๐‘Ž
104,167 โˆ’ 65
๐‘ฅ๐‘ฃ=
๐‘ฅ300 ๐‘š/µs
๐‘‘๐‘–
2 ๐‘ฅ 200 ๐‘ฅ 25
2๐‘ฅ๐‘๐‘ฅ
๐‘‘๐‘ก
L = 1,17501 meter
Syarat L1 + L2 โ‰ค L
L1 + L2 โ‰ค 1,17501 meter
8
Download