Pengantar Sistem Basis Data

advertisement
Pengantar
Sistem Basis Data
1
Pendahuluan
Pentingnya Data dalam Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah pengelolaan Data,
Orang/Pengguna, Proses dan Teknologi
Informasi yang berinteraksi untuk
mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
menyediakan sebagai output informasi yang
diperlukan untuk mendukung sebuah
organisasi. (Jeffery L. Whitten dkk, 2004 )
2
Input-Proses-Ouput
Data
Formulir
Input Data
Proses
Informasi
3
Apa itu Basis Data ?
Basis Data, adalah mekanisme yang digunakan untuk
menyimpan informasi atau data.
Informasi adalah sesuatu yang kita gunakan sehari-hari
untuk berbagai alasan. (Stephens dan Plew ;2000), Dengan basisdata
pengguna dapat menyimpan data secara terorganisasi.
Setelah data disimpan, informasi harus mudah diambil.
Cara data disimpan dalam basisdata menentukan seberapa
mudah mencari informasi berdasarkan banyak kriteria.
Data pun harus mudah ditambahkan ke dalam basisdata,
dimodifikasi, dan dihapus.
4
Konsep Dasar Basis Data
Apa itu Basis Data ?
Silberschatz, dkk (2002), mendefinisikan
basisdata sebagai kumpulan data berisi
informasi yang sesuai untuk sebuah
perusahaan.
Menurut Mc Leod, dkk (2001), basisdata adalah
kumpulan seluruh sumber daya berbasis
komputer milik organisasi.
5
Konsep Dasar Basis Data
Apa itu Basis Data ?
Ramakrishnan dan Gehrke (2003), menyatakan basisdata sebagai
kumpulan data, umumnya mendiskripsikan aktivitas satu
organisasi atau lebih yang berhubungan. Misalnya, basisdata
universitas mungkin berisi informasi mengenai hal berikut :
Hubungan antar entitas seperti registrasi mahasiswa dalam
matakuliah, fakultas yang mengajarkan matakuliah dan pengguna
ruang kuliah.
Entitas seperti mahasiswa, fakultas, mata kuliah, dan ruang
kuliah.
6
Berbagai Definisi Basis Data
Silberschatz, dkk (2002),
Stephens dan Plew ;2000
-Kumpulan data berupa
Informasi
-Menyimpan Informasi dan data
Mc Leod, dkk (2001),
Ramakrishnan dan Gehrke
(2003)
- kumpulan seluruh sumber
daya berbasis komputer
Definisi
Basis Data
-Kumpulan data yg
mendiskripsikan aktivitas
7
Apa Itu Basis Data
file1
file2
file4
file3
8
Konsep Dasar Basis Data
Apa itu Basis Data ?
Kesimpulan :
Basis data didefinisikan sebagai sekumpulan
data yang saling berhubungan, disimpan
dengan minimum redundansi untuk melayani
banyak aplikasi secara optimal.
9
Konsep Dasar Basis Data
Basis Data VS Pemrosesan File Tradisonal
Pemrosesan File Tradisional
Pemrosesan data diperlukan untuk mengolah data
menjadi informasi. Integrasi informasi dapat
menjadikan informasi menjadi lengkap dan relevan,
sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal.
Secara tradisional atau konvensional, kegiatan
pemrosesan data suatu aplikasi dilaksanakan oleh
bagian yang terkait dengan aplikasi tersebut.
10
Konsep Dasar Basis Data
Pemrosesan File Tradisional
Suatu aplikasi terdiri atas sekumpulan program aplikasi,
file data, dan prosedur yang mengerjakan suatu proses
atau fungsi
Setiap program aplikasi di dalam suatu lingkungan
pemrosesan file tradisional, khusus beroperasi pada file
data yang dibuat specifik untuk aplikasi itu
Antar file data (di dalam satu aplikasi atau antar
aplikasi) tidak ada hubungan, dan pada umumnya data
didefinisikan dan disusun dengan cara yang berbeda
untuk setiap aplikasi
11
Konsep Dasar Basis Data
Pemrosesan File Tradisional
A plikasi
A kademik
A plikasi
Keuangan
A plikasi
A lumni
File Data
A kademik
File Data
Keuangan
File Data
A lumni
Kenyataan ini membuat sulit dilakukannya integrasi data
Dengan karakteristik sebagaimana telah disebutkan,
terdapat sejumlah keterbatasan yang menyebabkan
beaya pemrosesan menjadi mahal dan meningkatkan
kemungkinan terjadinya kesalahan.
12
Konsep Dasar Basis Data
Pemrosesan File Tradisional
Keterbatasan tersebut adalah:
 Data menjadi terpisah dan terisolasi, karena antar file
data tidak terhubung.
 Munculnya redundansi data, yang tidak dapat
dihindarkan karena setiap aplikasi mempunyai file data
sendiri-sendiri.
 Berpotensi terjadinya inkonsistensi data, yaitu jika
dilakukan modifikasi data di suatu file akan tetapi di file
yang lain (yang berisi data yang sama dengan data yang
dimodifikasi) tidak dilakukan hal yang sama.
13
Konsep Dasar Basis Data
Pemrosesan File Tradisional



Munculnya data yang membingungkan (data
confusion), yaitu apabila data yang sama disajikan
dengan terminologi yang berbeda.
Program aplikasi tergantung pada format file
(program-data-dependence), yaitu kapan saja format
data berubah maka seluruh program yang
menggunakan data tersebut harus dimodifikasi.
Sulit untuk menyajikan objek data yang komplek.
14
Konsep Dasar Basis Data
Kesimpulan :
Dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut,
pemrosesan file tradisional kurang mempunyai
keluwesan dan tidak mendukung pemakaian data
bersama (data sharing).
Hal ini menyebabkan tidak dapat dilakukannya
pertukaran data antar aplikasi, dan sering terjadi
terpaksa harus dilakukan pengetikan ulang data dari satu
aplikasi ke aplikasi yang lain.
Sehingga untuk mengatasinya, dikenalkan konsep baru
yang disebut basis data.
15
Basis Data
Basis data didefinisikan sebagai sekumpulan data yang
saling berhubungan, disimpan dengan minimum
redundansi untuk melayani banyak aplikasi secara
optimal.
Redundansi (Kelebihan) :
Penyimpanan data yang sama secara berulang
Jika data yang diperoleh dari data lain disimpan
tersendiri
Data yang sama disimpan dalam banyak table yang
berbeda
16
Konsep Dasar Basis Data
Redundansi
1. Penyimpanan data yang sama secara berulang
NIM
KODE_MK
SKS
NILAI
A10
MK_01
3
A
A10
MK_02
2
B
A11
MK_01
3
A
A12
MK_01
3
A
A12
MK_02
2
B
A12
MK_03
3
B
Terjadi pengulangan penulisan pasangan KODE_MK dan
SKS yang sama. Misalnya untuk MK_01 (ditulis 3 kali),
dan MK_02 (ditulis 2 kali)
17
Konsep Dasar Basis Data
Redundansi
Duplikasi data
NIM
KODE_MK
NILAI
A10
MK_01
A
A10
MK_02
B
A11
MK_01
A
A12
MK_01
A
A12
MK_02
B
A12
MK_03
B
Duplikasi terjadi karena penulisan KODE_MK untuk MK_01 dan
MK_02, yang berturut-turut diulang sebanyak 3 dan 2 kali.
Duplikasi penulisan seringkali tidak dapat dihindarkan dalam
penyimpanan data
18
Konsep Dasar Basis Data
Redundansi
2. Penyimpanan data yang dapat diperoleh dari data lain
NIM
NIP_WALI
NIP_WALI
NAMA_WALI
A10
ADN_011
ADN_011
MAX
A11
AND_012
AND_012
ROBERT
Tabel a)
Tabel b)
NAMA_WALI
TELP_WALI
NIM
TELP_WALI
MAX
(024)001
A10
(024)001
ROBERT
(024)002
A11
(024)002
Tabel c)
Tabel d)
19
Konsep Dasar Basis Data
Redundansi
Dengan mengamati keempat tabel di atas,
ternyata Tabel d) berisi data yang dapat
diperoleh dari tabel lain, yaitu dengan menghubungkan Tabel a), b), dan c). Dengan demikian
untuk menghilangkan redundansi, Tabel d) perlu
dihilangkan.
20
Konsep Dasar Basis Data
Redundansi
3. Data yg sama disimpan dalam banyak table yg berbeda
Nim
Nama_Mhs
Kd_MK
Nm_MK
SKS
A10
MAX
MK_01
Pancasila
2
A11
ROBERT
MK_02
Agama
2
Tabel Mahasiswa
Tabel Matakuliah
Nim
Nama_Mhs
Kd_MK
Nm_MK
SKS
Nilai
A10
MAX
Pancasila
2
MK_01
A
A11
ROBERT
Agama
2
MK_02
B
Tabel Nilai
21
Konsep Dasar Basis Data
Redundansi
Dengan mengamati ke tiga table diatas, terdapat
redundansi, yaitu atribut(data) Nama_mhs, Nm_MK
dan SKS tersimpan pada beberapa table yang berbeda.
Hal ini harus dihindari dengan jalan menghilangkan
atribut Nama_mhs, Nm_MK dan SKS pada table Nilai
22
Konsep Dasar Basis Data
Akibat redundansi (kelebihan) :
Redundansi menyebabkan masalah pada waktu
memperbarui (update) data, ruang penyimpanan yang
boros, dan dapat menimbulkan tidak konsistennya data.
Untuk membuat suatu basis data yang memberikan
manfaat optimal, suatu inventory data harus dibuat, data
dan informasi yang diperlukan harus dianalisa, file basis
data yang diperlukan harus dirancang, dan prosedur
untuk memelihara basis data harus diadakan
23
Konsep Dasar Basis Data
Keunggulan Penggunaan Basis Data
 Tujuan awal dan utama dalam pengelolaan data dalam sebuah
basis data adalah agar kita dapat memperoleh/menemukan kembali
data dengan mudah dan cepat
Di dalam penggunaan basis data, terdapat suatu tempat
penyimpanan data tunggal yang dikelola
Data tersebut didefinisikan sekali dan kemudian diakses oleh
bermacam pengguna dan aplikasi
Penggunaan basis data memberikan sejumlah keunggulan
potensial dibandingkan dengan pemrosesan file tradisional
24
Konsep Dasar Basis Data
Keunggulan Penggunaan Basis Data yaitu :
1. Kecepatan, Kemudahan dan Efisiensi Ruang
Penyimpanan
2. Redundansi data minimum
3. Konsistensi data
4. Integrasi data
5. Pemakaian data bersama
6. Menjalankan pembakuan
25
Konsep Dasar Basis Data
Keunggulan Penggunaan Basis Data yaitu :
7. Mempermudah pengembangan aplikasi
8. Menyediakan antarmuka banyak pengguna
9. Menggambarkan relasi komplek diantara data
10.Menjalankan batasan keutuhan (integrity)
11.Menyediakan backup dan pemulihan (recovery )
26
Konsep Dasar Basis Data
Resiko Pendekatan Basis Data
1. Spesialisasi baru
2. Perlunya biaya awal (start-up cost)
3. Perlunya konversi data
4. Perlunya backup
5. Meningkatnya kompleksitas data
6. Data mudah diserang (vulnerable)
7. Gangguan dengan adanya data bersama
8. Konflik organisasi
27
ISTILAH DASAR
Character
merupakan bagian data yang terkecil, dapat
berupa karakter numerik,
huruf ataupun
karakter-karakter khusus (special characters)
yang membentuk suatu item data / field.
28
ISTILAH DASAR
Field
merepresentasikan suatu atribut dari record
yang menunjukkan suatu item dari data,
seperti misalnya nama, alamat dan lain
sebagainya. Kumpulan dari field membentuk
suatu record.
field name
harus diberi nama untuk membedakan field
yang satu dengan lainnya
29
ISTILAH DASAR
• Field representation
tipe field (karakter, teks, tanggal, angka, dsb),
lebar field (ruang maksimum yang dapat diisi
dengan karakter-karakter data).
field value
isi dari field untuk masing-masing record.
30
ISTILAH DASAR
• Record
Kumpulan dari field membentuk suatu record.
Record menggambarkan suatu unit data
individu yang tertentu. Kumpulan dari record
membentuk suatu file. Misalnya file
personalia, tiap record dapat mewakili data
tiap karyawan.
31
ISTILAH DASAR
• File
File terdiri dari record-record yang
menggambarkan satu kesatuan data yang
sejenis. Misalnya file mata pelajaran berisi
data tentang semua mata pelajaran yang ada.
32
Konsep Dasar
• Key
– Elemen Record yang dipakai untuk menemukan
Record tersebut pada waktu akses
– Jenis-jenis key:
•
•
•
•
•
•
Primary key
Secondary key
Candidate key
Alternate key
Composite key
Foreign key
33
Istilah Dasar
– Primary key
• Field yang mengidentifikasikan sebuah record dalam
file
• Bersifat unik
Primari Key
NIM
0222500250
0222300023
0144500024
NAMA
TUTI
WATI
ALE
UMUR
21
20
24
34
Istilah Dasar
– Secondary key
• Field yang mengidentifikasikan sebuah record dalam
file
• Tidak bersifat unik
NIM
0222500250
0222300023
0144500024
NAMA
TUTI
WATI
ALE
UMUR
21
20
24
Secondary Key
35
Istilah Dasar
– Candidate key
• Field-field yang bisa dipilih (dipakai) menjadi primary
key
NIM
0222500250
0222300023
0144500024
NAMA
TUTI
WATI
ALE
NO_KWIT
789
254
365
JUMLAH
50000
60000
80000
Candicate key
36
Istilah Dasar
– Composite key
• Primary key yang dibentuk dari beberapa field
HARI
SELASA
SELASA
SELASA
RUANG
322
321
333
MATA KULIAH
LOGIKA MATEMATIKA
PANCASILA
KEWARGANEGARAAN
Composite key
37
Istilah Dasar
– Foreign key
• Field yang bukan key, tetapi adalah key pada file yang lain.
KD_DOSEN
D232
D453
D812
NAMA
Warsono, Drs
R. Faisal
Tri Darmadi
Foreign key
Primary key
KD_MK
N18
P25
K1A
MATAKULIAH
MANAJEMEN
PASCAL
INTERNET
SKS
2
4
2
KD_DOSEN
D231
D453
-
38
Istilah Dasar
• Berdasarkan Model operasi :
– Create
Pembuatan berkas dengan cara membuat struktur
berkas lebih dahulu, kemudian record-record dimuat ke
dalam berkas tersebut
– Up-date
Pengubahan isi dari berkas diperlukan untuk menjaga
berkas tetap up to date (diperbaharui)
Ada 3 bagian dalam proses up date :
– Insert/Penyisipan atau penambahan record
– Modify/Perbaikan field
– Delete/Penghapusan record
39
•
Istilah Dasar
Retrieval
Pengaksesan sebuah berkas untuk tujuan mendapatkan
informasi
Menurut ada tidaknya persyaratan, retrieval dibagi
menjadi
•
Comprehensive retrieval
Proses untuk mendapatkan informasi dari semua record dalam
berkas
–
•
Misal : display all, list nama alamat
Selective retrieval
Mendapatkan informasi dari record-record tertentu berdasarkan
persyaratan tertentu
–
Misal : list for program studi == ‘TI’
40
Normalisasi
41
Tujuan Pembelajaran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Memahami pentingnya normalisasi.
Memahami normalisasi bentuk pertama (1NF).
Memahami aturan pembuatan normalisasi 1NF.
Memahami normalisasi bentuk kedua (2NF)
Memahami aturan normalisasi 2NF
Memahami normalisasi bentuk ketiga (3NF)
Memahami normalisasi Boyce-Codd Normal Form
(BCNF)
42
Pentingnya Normalisasi
Karena adanya struktur database yang kurang
bagus
 Data yang sama tersimpan di beberapa tempat (file atau
record)
 Ketidakmampuan untuk menghasilkan informasi tertentu
 Terjadi kehilangan informasi
 Terjadi adanya redundansi (pengulangan) atau duplikasi
data sehingga memboroskan ruang penyimpanan dan
menyulitkan saat proses updating data
 Adanya NULL VALUE
43
Tujuan Normalisasi
• Tujuan normalisasi adalah menyempurnakan
struktur table menjadi lebih baik
• Bentuk normalisasi yang sering digunakan
adalah 1st NF, 2nd NF, 3rd NF, dan BCNF
44
FUNCTIONAL DEPENDENCY (FD)
• Untuk melakukan normalisasi, harus bisa
menentukan terlebih dahulu Functional Dependency
(FD) atau Ketergantungan Fungsional, khususnya
dalam melakukan dekomposisi rancangan database.
• Functional Dependency (FD) dapat disimbolkan
dengan:
A  B : artinya B memiliki ketergantungan dengan A
• Berarti A secara fungsional menentukan B atau B
secara fungsional tergantung pada A.
45
FUNCTIONAL DEPENDENCY (FD)
• Contoh:
Functional Dependency:
• NRP  Nama
• Mata_Kuliah, NRP  Nilai
Non Functional Dependency:
• Mata_Kuliah  NRP
• NRP  Nilai
46
NORMALISASI 1NF
1st Normal Form (1NF)
• Merubah dari bentuk tabel tidak normal
(unnormalized table) menjadi bentuk normal
(1NF).
• Suatu relasi R disebut 1st NF jika dan hanya jika
kondisi tablenya dari unnormalized dirubah ke
bentuk normal dengan kondisi semua attribute
value-nya harus atomic (tidak boleh ada attribute
yang composit / multivalue)
47
Unnormalized table (tabel tidak
normal)
Suatu tabel dikatakan unnormalized jika :
a) Mempunyai penggandaan field yang sejenis
Contoh :
Tabel dibawah adalah tabel siswa mengambil mata kuliah
SISWA
b) Elemen datanya memungkinkan untuk null value (kosong)
Contoh :
Tabel yang mencatat No. SIM yang dimiliki siswa
SISWA_SIM
48
Tabel dalam bentuk normal 1NF, jika …
• Suatu tabel dikatakan berada pada bentuk
normal I jika ia tidak berada pada bentuk
unnormalized table, dimana terjadi
penggandaan field yang sejenis dan
memungkinkan ada field yang null (kosong)
SISWA
SIM
49
NORMALISASI 2NF
2st Normal Form (2NF)
• Normalisasi 2NF: jika tabel berada dalam
bentuk Normal Pertama (1NF) dan setiap
atribut bukan kunci bergantung penuh pada
kunci primer.
• Sehingga tidak ada atribut bukan kunci yang
bergantung pada sebagian (parsial) kunci
primer.
50
Syarat 2st Normal Form (2NF)
Syarat 2st Normal Form (2NF):
• Memenuhi kriteria tabel Normal I (1NF)
• Di dalam tabel tersebut tidak ada Redundansi
/ Pengulangan data dan Null Value.
• Field-field yang bukan PK adalah Full
Dependent (bergantung penuh) pada PK.
51
Contoh 2NF:
• Suatu format tabel Normal I (1NF) :
(menghilangkan Redundansi)
• Bentuk Normal II (2NF) : (Decompose)
52
Ilustrasi 2NF
• Suatu format tabel Normal I (1NF) : (menghilangkan
Redundansi)
• Bentuk Normal II (2NF) : (Decompose)
53
NORMALISASI 3NF
3rd Normal Form (3NF)
• Suatu relasi R disebut normal III (3rd NF) jika
berada dalam bentuk normal II (2nd NF) dan
tidak dijumpai adanya ketergantungan
transitif (Transitive Dependency).
• Kebergantungan Transitif (Transitive
Dependency) adalah ketergantungan
fungsional antara 2 (atau lebih) atribut bukan
key (kunci).
54
Syarat 3NF
Syarat 3NF:
• Harus berada dalam bentuk normal II (2NF).
• Ketergantungan field-field yang bukan PK
adalah harus secara mutlak (full-dependent).
Artinya harus tidak ada transitive
dependency (ketergantungan secara transitif).
55
Contoh 3NF:
• Bentuk Normal ke Dua (2NF) :
Tabel di samping sudah masuk dalam bentuk
Normal 2. Akan tetapi kita lihat bahwa field
Nama dan Nilai adalah Full-Dependent terhadap
NRP yang bertindak sebagai PK. Berbeda dengan
field Keterangan di atas yang Dependent kepada
NRP akan tetapi Tidak Mutlak. Ia lebih dekat
• Bentuk Normal ke Tiga (3NF) :
ketergantungannya dengan field Nilai. Karena
field Nilai Dependent kepada NRP dan field
Keterangan Dependent kepada Nilai, maka field
Keterangan juga dependent kepada NRP.
Ketergantungan yang demikian ini yang
dinamakan Transitive-Dependent (dependent
secara transitif atau samar/tidak langsung).
Untuk itu dilakukan Normalisasi III (3NF).
56
Boyce-Codd Normal Form
(BCNF)
• Secara praktis, tujuan rancangan database adalah cukup sampai
pada 3NF. Akan tetapi untuk kasus-kasus tertentu kita bisa
mendapatkan rancangan yang lebih baik lagi apabila bisa mencapai
ke BCNF.
• BCNF ditemukan oleh: R.F. Boyce dan E.F. Codd
• Suatu relasi R dikatakan dalam bentuk BCNF: jika dan hanya jika
setiap Atribut Kunci (Key) pada suatu relasi adalah Kunci Kandidat
(Candidate Key).
• Kunci Kandidat (Candidate Key) adalah atribut-atribut dari entitas
yang mungkin dapat digunakan sebagai kunci (key) atribut.
• BCNF hampir sama dengan 3NF, dengan kata lain setiap BCNF
adalah 3NF.
57
Contoh BCNF
• Normal II (2NF) :
• Normal III (3NF) atau BCNF
58
Implementasi Basis Data
59
Implementasi basis data
• Merupakan upaya membangun basis data fisik yang
ditempatkan dalam memori sekunder (disk) dengan bantuan
DBMS
• Diawali dengan melakukan transformasi model data ke
skema/struktur basis data
• Diagram E-R ditransformasi ke basis data secara fisik
• Himpunan entitas dan relasi ditransformasi ke tabel-tabel
(file-file data)
• Atribut-atribut dari himpunan entitas dan relasi
ditransformasi ke field-field dari tabel yang sesuai
60
Transformasi model data ke basis data fisik
•
•
•
•
•
•
•
Transformasi umum/dasar
Implementasi himpunan entitas lemah dan sub entitas
Implementasi relasi tunggal (unary relation)
Implementasi relasi multi entitas (N-ary relation)
Implementasi relasi ganda (redundant relation)
Implementasi spesialisasi dan generalisasi
Implementasi agregasi
61
61
Transformasi umum/dasar
Tabel Mahasiswa
nim
nama_mhs
nim
nama_mhs
alamat_mhs
tgl_lahir
Mahasiswa
alamat_mhs
tgl_lahir
Transformasi himpunan entitas dan atribut ke basis data fisik
62
62
Transformasi umum/dasar
kode_dos
alamat_dos
kode_dos
1
Jurusan
field yang ditambahkan dari relasi
“mengepalai”
nama_dos
Tabel Dosen
kode_dos
nama_jur
1
mengepalai
Dosen
kode_jur
kode_jur
Tabel Jurusan
nama_dos
alamat_dos
kode_jur
nama_jur
kode_dos
Transformasi relasi satu ke satu ke basis data fisik
63
63
Kode_dos
Nama_dos
Alamat_dos
01
Agus
02
Khamidinal
03
Fikri
Kode_jur
Nama_jur
Kode_dos
65
TIF
01
67
KIMIA
02
68
FISIKA
03
64
Kode_dos
Nama_dos
Alamat_dos
01
Agus
65
02
Khamidinal
67
03
Fikri
68
04
Nurochman
05
Didik
Kode_jur
Nama_jur
65
TIF
67
KIMIA
68
FISIKA
Kode_jur
65
Transformasi umum/dasar
nama_dos
kode_dos
kode_dos
1
waktu
Tabel Dosen
kode_dos
Tabel Kuliah
nama_dos
alamat_dos
kode_kul
nama_kul
N
mengajar
Dosen
alamat_dos
kode_kul
kode_kul
Kuliah
tempat
sks
semester
field yang ditambahkan dari relasi
“mengajar”
nama_kul
sks
semester
kode_dos
tempat
waktu
Transformasi relasi satu ke banyak ke basis data fisik
66
66
Kode_dos
Kode_kul
Nama
Nama
Alamat
Sks
Kode-kul
Tempat
Waktu
semester
67
67
Transformasi umum/dasar
nim
nama_mhs
N
alamat_mhs
tgl_lahir
nama_kul
N
mempelajari
Mahasiswa
kode_kul
kode_kul
nim
Kuliah
indeks_nilai
sks
semester
Tabel khusus yang mewakili
himpunan relasi
Tabel Mahasiswa
nim
nama_mhs
Tabel mempelajari/tabel nilai
alamat_mhs
tgl_lahir
nim
Kode_kul
Indeks_nilai
Tabel Kuliah
Kode_kul
nama_kul
sks
semester
Transformasi relasi banyak ke banyak ke basis data fisik
68
68
Download