BASIS DATA Data, jika dikelola dengan baik, akan menjadi informasi yang merupakan dasar untuk membuat keputusan bisnis. Sedikit tenaga ahli bisnis yang suka membuat atau menjustifikasi keputusan bisnis yang tidak didasarkan pada informasi yang solid, terutama sejak berbagai teknik manajemen data yang modern, ditambah dengan peranti keras, peranti lunak modern, dan staf SI yang terlatih, dapat membuat akses ke informasi tersebut menjadi cepat dan mudah. Perusahaan harus dapat mengumpulkan, mengorganisasi, menganalisis, dan mengartikan data agar dapat bertahan hidup di pasar global yang sangat ketat persaingannya. jadi, manajemen data adalah hal yang sangat penting bagi semua fungsi bisnis. Hierarki Data Sistem komputer mengorganisasi data dalam hierarki yang dimulai dari bit-bit dan diteruskan ke byte, field, record, file, dan basis data (lihat Fifur PT3.1). Sebuah Bit (binary digit) mewakili unit data terkecil yang dapat diproses komputer (0 atau 1), dan satu kelompok bit yang terdiri atas delapan bit, atau satu byte, mewakili satu karakter, yang dapat berupa huruf, angka, atau simbol. Pengelompokan logis untuk berbagai karakter menjadi satu kata, sekelompok kecil kata, atau seluruh angka disebut sebagai field. Contohnya, nama mahasiswa di file komputer universitas akan muncuk di field "namd' 'Pengelompokan logis berbagai field yang saling terkait, seperti nama mahasiswa dengan mata kuliah yang diambil, tanggal, dan nilai, membentuk sebuah record. Pengelompokan berbagai record yang saling terakit disebut file. Contohnya, record mahasiswa dalam sebuah mata kuliah akan terdiri atas file data untuk mata kuliah tersebut. Pengelompokan logis berbagai file yang saling berhubungan akan membentuk basis data. File mata kuliah mahsiswa dapat dikelompokkan dengan berbagai file mengenai data pribadi mahasiswa dan data keuangan untuk menciptakan basis data mahasiswa. Record menjelaskan sebuah entitas. Entitas adalah orang, tempat, sesuatu, atau kegiatan yang dicatat oleh informasi (seperti pelanggan, karyawan, atau produk). Tiap karakteristik atau kualitas yang menjelaskan entitas tertentu disebut sebagai atribut (contohnya, nama pelanggan, nomor karyawan, warna produk). Setiap catatan dalam sebuah file harus berisi paling tidak satu field yang secara unik mengidentifikasi record itu hingga record dapat ditarik, diperbarui, dan diurutkan- Field pengidentifikasi ini disebut sebagai kunci primer (primary key). Contohnya, record mahasiswa di universitas AS mungkin akan menggunakan nomor jaminan sosial sebagai kunci primer. Selain itu, untuk mencari record tertentu mungkin dibutuhkan kunci sekunder (secondary key). Kunci sekunder adalah field-filed lain yang memiliki beberapa informasi pengidentifikasi, tetapi biasanya tidak mengidentifikasi file tersebut dengan akurasi lengkap. Contohnya, nama belakang mahasiswa dapat menjadi kunci sekunder. Nama belakang ini seharusnya jangan jadi kunci primer, karena bisa terdapat lebih dari satu mahasiswa yang memiliki nama belakang sama. 1 LINGKUNGAN FILE TRADISIONAL Dari sejak saat pertama aplikasi komputer dalam bisnis (pertengahan tahun 1950-an) hingga awal tahun 1970-an, perusahaan mengelola datanya dalam suatu lingkungan file. Lingkungan ini dimulai karena perusahaan biasanya mulai mengotomatiskan sebuah aplikasi di suatu waktu. Sistem ini berkembang secara independen, tanpa perencanaan umum. Tiap aplikasi membutuhkan datanya sendiri, yang dikelola dalam sebuah file data. File data adalah sekumpulan record yang saling berhubungan secara logis. Oleh karenanya, dalam lingkungan manajemen file, tiap aplikasi memiliki file data khusus yang terkait dengannya, dan berisi semua record data yang dibutuhkan oleh aplikasi. Dengan berjalannya waktu, perusahaan mengembangkan banyak sekali aplikasi, masing-masing dengan file data terkait dan khusus untuk aplikasi tertentu. Contohnya, universitas dapat memiliki aplikasi berbasis komputer yang melibatkan mahasiswa. Aplikasi ini meliputi pendaftaran mata kuliah, pembayaran SPP, Berta nilai, di samping banyak hal lainnya. Dalam lingkungan manajemen file, tiap aplikasi ini akan memiliki file data mahasiswanya sendiri (lihat Figur PT3.2). Pendekatan manajemen data ini, di mana perusahaan memiliki beberapa aplikasi dan beberapa file data yang terkait dengannya, dianggap sebagai pendekatan tradisional. Masalah dengan Pendekatan File Data Pendekatan file data tradisional mengarah pada banyak masalah. Masalah pertama adalah redudansi data. Ketika aplikasi dan file data dibuat oleh berbagai pemrogram selama beberapa lama, potongan informasi yang sama dapat diduplikasi di beberapa tempat. Gambar : Hierarki data untuk sebuah file berbasis komputer. Redundansi data mengarah pads potensi terjadinya inkonsistensi data. Inkonsistensi data artinya berbagai salinan data tidak lagi sesuai. Pengorganisasian file jugs menyebabkan kesulitan dalam mengakses data dari berbagai aplikasi yang berbeda, ini adalah masalah yang disebut sebagai isolasi data. Selain itu, keamanan data—pengendalian akses ke datasulit untuk diterapkan dalam lingkungan file, karena aplikasi barn dapat ditambahkan ke sistem berdasarkan permintaan khusus dan dengan semakin banyaknya aplikasi, maka semakin banyak orang yang memiliki akses ke data. Lingkunganfile dapat menyebabkan masalah integritas data. Contohnya data nomor jaminan social mahasiswa seharusnya tidak berisi karakter yang berupa huruf. Sulit untuk memasukkan batasan integritas data ke 2 beberapafile secara akurat, lengkap, dan andal sesuai maksud kegunaan data. Terakhir, aplikasi tidak harus dikembangkan sesuai dengan cars data disimpan. Dengan kata lain, aplikasi dan data dalam sistem komputer haruslah independenkarakteristik ini disebut independensi aplikasi/data. Dalam lingkungan file, berbagai aplikasi dan file datanya tergantung satu sama lain. Menyimpan data dalam file data yang sangat erat kaitannya dengan aplikasinya akhirnya akan mengarahkan perusahaan untuk memiliki ratusan aplikasi dan file data, dengan tidak seorang pun tabu aplikasi apa yang melakukan apa atau data apa yang dibutuhkannya. Tidak ads daftar terpusat berbagai file data, elemen data, atau definisi data. Banyaknya masalah yang timbul dari pendekatan lingkungan file mengarahkan pads pengembangan basis data. Gambar : File-file berbasis komputer dalam lingkungan file tradisional menyebabkan berbagai masalah seperti redundansi karena adanya duplikasisebagian atau penuh, inkonsistensi di berbagai file, dan isolasi data BASIS DATA : PENDEKATAN MODERN Basis data, yang merupakan sekelompok logis berbagai file yang saling berhubungan dan yang menyimpan data serta hubungan antar-file tersebut, dapat meniadakan berbagai masalah yang berkaitan dengan lingkungan file tradisional. Basis data diatur sehingga satu rangkaian program peranti lunak—sistem manajemen basis datanya—dapat memberikan akses ke semua data. Oleh karenanya, redundansi data, isolasi data, dan inkonsistensi data dapat diminimalkan, dan data dapat dibagi bersama di antara semua pengguna data. Selain itu, keamanan data dan integritas data meningkat, sedang aplikasi dan data independen satu sama lain. 3 Membuat Basis Data Untuk membuat basis data, Para desainer harus mengembangkan desain konseptual dan desain fisik. Desain konseptual basis data adalah model abstrak basis data dari perspektif pengguna atau perusahaan. Desain fisik menunjukkan bagaimana basis data sesungguhnya diatur di berbagai peralatan penyimpanan. Desain basis data konseptual menjelaskan bagaimana berbagai elemen dalam basis data dikelompokkan. Proses desain tersebut mengidentifikasi berbagai hubungan antara elemen data serta cara yang paling efisien untuk mengelompokkan berbagai elemen data menjadi satu untuk memenuhi kebutuhan informasi. Pemodelan relasi entitas (entity relationship) dan normalisasi digunakan untuk menghasilkan desain basis data yang optimal. Pemodelan Relasi Entitas Para desainer basis data merencanakan desain basis data dalam sebuah proses yang disebut pemodelan relasi entitas (entity-relationship modelling). Para desainer tersebut sering kali mendokumentasikan model data konseptual dengan diagram relasi entitas (entity-relationship—ER). Diagram ER terdiri atas berbagai entitas, atribut, dan hubungai" masing-masing terwakili dalam diagram tersebut. Berbagai entitas digambarkan dalam bentuk kotak, dan hubungan dalam bentuk belch ketupat. Atribut untuk tiap entitas dicantumkan di sebelah entitas, dan field kunci digarisbawahi. Figur PT3.4 menunjukkan diagram ER. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, entitas adalah sesuatu yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan keria pengguna. contohnya, bayangkan pendaftaran mahasiswa di sebuah universitas. Para mahasiswa mendaftar berbagai mats kuliah dan mendaftarkan Gambar : Sistem manajemen basis data (database management system—DBMS) memberikan akses ke semua data dalam basis data. 4 5