pendahuluan - IPB Repository

advertisement
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Anjing merupakan mamalia yang paling banyak dipelihara orang dan yang
pertama kali didomestikasi atau disosialisasikan penggunaannya dalam kehidupan
manusia. Menurut penelitian ilmiah dan bukti dilapangan, dewasa ini anjing
banyak dipelihara karena anjing dianggap hewan pintar, mempunyai kecerdasan
yang cukup tinggi. Tingkat kecerdasan anjing tergantung dari jenis ras dan
individu anjing itu sendiri (Untung 1999). Anjing merupakan hewan sosial sama
seperti halnya manusia. Kedekatan pola perilaku anjing dengan manusia
menjadikan anjing bisa dilatih, diajak bermain, tinggal bersama manusia, dan
diajak bersosialisasi dengan manusia dan anjing lain. Anjing memiliki posisi unik
dalam hubungan antarspesies. Kesetiaan dan pengabdian yang ditunjukan anjing
sangat mirip dengan konsep manusia tentang cinta dan persahabatan (Grossman
1993).
Dewasa ini anjing difungsikan sebagai hewan pelacak untuk membantu
aparat keamanan (polisi) dalam memecahkan kasus kriminal, terutama di
Indonesia, seperti pelacak bahan peledak, narkotik, kasus pencurian, pembunuhan,
dan kasus kriminal lainnya. Jenis anjing yang sering digunakan sebagai anjing
pelacak di Indonesia diantaranya yaitu anjing Labrador Retriever, Gembala
Jerman, Rotweiller Retriever, Doberman Pincher, Belgian Melanois, dan Beagle
(Larkin dan Stockman 2001).
Gambar 1 Anjing ras Doberman (Horowitz 2009).
2
Gambar 2 Anjing ras Labrador Retriever (Horowitz 2009).
Anjing tersebut dipilih sebagai anjing pelacak karena memiliki penampilan
yang sangat baik, fisik yang sehat, dan daya intelegensi yang tinggi dibandingkan
anjing lain serta memiliki daya penciuman yang sangat tajam. Anjing mempunyai
sel-sel penciuman yang lebih banyak dari manusia dan lebih sensitif (Horowitz
2009), oleh karena fungsinya itu anjing sangat perlu untuk diperhatikan
kesehatannya.
Darah memiliki peranan yang sangat penting dan kompleks dalam sistem
sirkulasi tubuh yaitu sebagai media transpor nutrisi, oksigen, karbondioksida,
hormon, dan zat-zat hasil metabolisme. Disamping itu darah juga berperan dalam
sistem pertahanan tubuh terhadap agen penyakit (Martini et.al 1992). Darah
adalah salah satu parameter yang dapat dipakai untuk menentukan status
kesehatan hewan. Sebagian besar penyakit diketahui dapat menyebabkan
perubahan gambaran nilai darah (Ganong 2001).
Anjing rentan terhadap berbagai penyakit, mulai yang ringan hingga yang
berbahaya. Beberapa penyakit diantaranya juga merupakan penyakit pada
manusia, tapi sebagian lainnya merupakan penyakit khusus anjing. Salah satu
gejala penyakit berupa anemia pada anjing bisa berdampak fatal hingga kematian.
Anemia bisa disebabkan oleh adanya parasit darah yang hidup di dalam tubuh
anjing, gejala anemia pada anjing dapat di diagnosa melalui pemeriksaan seperti
warna pink pucat pada bagian ginggiva dan konjungtiva serta anjing memiliki
stamina yang kurang baik atau lethargi atau lemah (Lienden 2007). Pentingnya
parasit darah pada anjing, yaitu akan menyerap nutrisi darah sehingga anjing
kekurangan darah (anemia). Parasit yang biasanya menyerang anjing adalah jenis
Babesia sp. dan Theileria sp. (Cleveland et. al 2002). Penelitian ini akan
melakukan pemeriksaan parasit darah yang berasal dari anjing ras Doberman dan
3
Labrador Retriever di kepolisian Kelapa Dua Depok. Anjing tersebut
memperlihatkan gambaran darah yang mengarah pada anemia (Patmawati 2007;
Anggayasti 2007). Beberapa dari anjing tersebut diantaranya telah mati. Oleh
karena itu pemeriksaan terhadap darah anemia ini dianggap sangat penting.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui infeksi parasit dalam sel darah
merah yang dapat dilihat dengan preparat ulas darah dari anjing ras Doberman dan
Labrador Retriever yang berasal dari kepolisian Kelapa Dua Depok.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan informasi tentang
keberadaan dan jenis protozoa yang menginfeksi anjing ras Doberman dan
Labrador Retriever. Informasi yang diperoleh dapat dijadikan dasar untuk
melakukan tindakan pengobatan serta pencegahan secara berkala guna
mengurangi kemungkinan terjadi penularan protozoa pada anjing.
Download