Pendapatan Nasional, Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi

advertisement
Pendapatan Nasional, Pertumbuhan
dan Struktur Ekonomi
RISKI ISMINAR ARDIANTI, SE., M.EC.DEV
Konsep- konsep pendapatan Nasional Indonesia

Pengertian pendapatan nasional dalam arti sempit adalah
terjemahan langsung dari National income

Dalam arti luas bisa mengarah pada Gross Domestic Product
(GDP) atau Gross National Bruto (GNP) atau Produk nasional neto
(PNN) atau merujuk ke pendapatan nasional tadi.
PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)/ GROSS DOMESCTIC BRUTO (
GDP)
Jumlah produk berupa uang dan jasa yang dihasilkan oleh unitunit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu
tahun, dalamm perhitungannya termasuk hasil produksi dan jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan/ orang asing yang beroperasi
di wilayah yang bersangkutan.
PRODUK NASIONAL BRUTO (PNB)/ GROSS NATIONAL PRODUCT (
GNP)
Nilai barang dan jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional
hanyalah barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor-faktor
yang dimiliki oleh warga Negara dari Negara yang pendapatan
nasionalnya dihitung, termasuk di dalamnya barang dan jasa
yang dihasikan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di
luar negeri.
GNP=GDP- produk netto terhadap luar negeri
Perhitungan PN tahun (Triliun Rupiah)
4
Persentase
Menurut
Harga
Tetap 1993
1,138.3
70.7
302.1
2. Pengeluaran konsumsi pemerintah
132.1
8.2
35.3
3. Pembentukan modal tetap domestik bruto
325.3
20.2
96.1
96.0
6.0
25.7
5. Ekspor barang dan jasa
569.9
35.4
116.9
6. Dikurangi: impor barang dan jasa
459.6
28.5
98.0
1,610.0
100.0
426.7
77.8
4.8
22.2
PRODUK NASIONAL BRUTO
1,532.2
95.2
404.5
Dikurangi: Pajak tak langsung
71.2
4.4
18.9
Dikurangi: Depresiasi
80.5
5.0
21.3
1,380.5
85.7
364.3
Jenis Pengeluaran
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga
4. Perubahan Stok
PRODUK DOMESTIK BRUTO
7. Pendapatan neto faktor dari luar negeri
PENDAPATAN NASIONAL
Menurut Harga Berlaku
Nilai
Metode Penghitungan pendapatan nasional

Menurut pendekatan produksi,PDB adalah jumlah nilai barang dan
jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah
suatu negara dalam jangka waktu setahun. ( 11 sektor lapangan
usaha)

Menurut pendekatan pendapatan, PDB adalah jumlah balas jasa
yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang turut serta
dalam proses produksi di wilayah suatu negara dalam jangka
waktu satu tahun (sewa, gaji dan upah, bunga modal, dll)

Menurut pendekatan pengeluaran, PDB adalah jumlah seluruh
komponen permintaan akhir yang meliputi, (1). Pengeluaran
konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yg tidak mencari
keuntungan. (2). Pembentukan modal tetap domestik bruto dan
perubahan stok, (3). Pengeluaran konsumsi pemerintah (4).
Ekspor netto dikurangi impor.
Laju Pertumbuhan PDB Indonesia
Pendapatan nasional dan pertumbuhan
Ekonomi, dari supply side dan demand
side
Pendapatan per kapita dan kemiskinan
Tahun
PDB (%)
2002
2003
4.31
4.78
5.03
38,400,000
37,300,000
36,100,000
5.69
5.51
6.32
6.01
4.35
35,100,000
39,300,000
37,170,000
34,960,000
32,520,000
5.8
31,020,000
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Kemiskinan
(Juta)
PENDAPATAN NASIONAL DAN PERTUMBUHAN
EKONOMI

Banyak faktor yang memungkinkan
perekonomian Indonesia tumbuh sangat pesat.
1.
Keberhasilan rehabilitasi sarana dan prasarana
ekonomi pada masa peralihan 1966-1968
termasuk prestasi dalam bidang perbankan dan
penanaman modal yang yang menjadi bekal
utama
2.
Kemantapan situasi dan kemantapan
ketersediaan pangan, tahun1984 Indonesia
mulai swasembada pangan.
PENDAPATAN PER KAPITA DAN KEMISKINAN

Saat ini Indonesia tergolong sebagai Negara
berpendapatan menengah bawah, pendapatan
perkapita tidak satu-satunya tolak ukur untuk
menilai tingkat kemakmuran suatu bangsa, bias
dilihat dari distribusi pendapatan, angka harapan
hidup,rasio dokter penduduk,indeks mutu
kehidupan secara fisik.

Tingkat kesejahteraan penduduk dilihat melalui
alokasi konsumsi.
Struktur Ekonomi Indonesia

Tinjauan makro sektoral adalah perekonomian dapat
berstruktur, misal.agraris, industrial atau niaga
tergantung pada sektor produksi mana/apa yang
menjadi tulang punggung perekonomian yang
bersangkutan.

Tinjauan Keruangan(spasial), suatu perekonomian
dapat dinyatakan berstruktur tradisional berstruktur
modern , hal itu bergantung pada apakah wilayah
pedesaan dgn teknologinya yg tradisional yg mewarnai
kehidupan perekonomian itu, sebaliknya apakah
diwarnai oleh kekotaan.

Tinjauan penyelenggaraan kenegaraan, menjadi
perekonomian yg berstruktur etatis, egaliter/ borjuis.
Predikat itu tergantung pada siapa/ kalangan mana yg
menjadi pemeran utama

Tinjauan birokrasi pengambilan keputusannya, dapat
dibedakan antara struktur ekonomi yang sentralistis
dan yang desentralistis.
Tinjauan lain

Dilihat dari kacamata spasial, perekonomian
telah bergeser dari berstruktur tradisional ke
struktur modern, perkembangan kota-kota
jauh lebih pesat daripada pedesaan,porsi
penduduk yang tinggal di kota lebih banyak
daripada di kota.

Dilihat dari kacamata politik, sejak awal oerde
baru hingga pertengahan dasawarsa 1980 an
perekonomian indonesia berangsur berkurang.
Pemerintah mengundang pihak swasta untuk
berkontribusi
Berdasarkan tinjauan birokrasi pengambilan
keputusan, selama era pembangunan jangka
panjang tahap I sentralistik. Pembuatan
keputusan lebih diambil oleh pemerintah
pusat.Kondisi yg membutuhkan dukungan
pemerintah sebagai agen pembangunan
menjadikannya etatis, dibutuhkannya dukungan
pemerintah pusat disebut sentralistis.
 Pembangunan diarahkan ke industrialisasi dan
mengurangi kadar agregitas struktur
perekonomian.
 Struktur ekonomi yg sedang dihadapi dalam
masa transisi, beralih dari agraris ke
industrial, dari etatis ke borjuis dari pedesaan
ke perkotaan.

Tinjauan makro sektoral
30.0
Persen
25.0
20.0
15.0
10.0
5.0
0.0
1.
Pertanian,
Peternakan, Kehutanan dan
Perikanan
2. Pertambangan
dan
Penggalian
2002
15.4
2003
8.
7.
Keuangan,
PengangPersewaan
kutan dan
9. Jasa-Jasa
dan Jasa
KomunikaPerusahasi
an
3. Industri
Pengolahan
4.
Listrik, Gas
dan Air
Bersih
5.
Bangunan
6. Perdagangan,
Hotel dan
Restoran
11.3
27.9
0.7
5.6
16.2
5.1
8.7
9.2
15.2
10.6
28.0
0.7
5.7
16.3
5.4
8.9
9.2
2004
14.9
9.7
28.4
0.7
5.8
16.4
5.8
9.1
9.2
2005
14.5
9.4
28.1
0.7
5.9
16.8
6.2
9.2
9.2
2006
10.3
7.3
26.4
0.5
6.1
24.0
7.3
10.9
7.2
2007
10.0
7.0
25.9
0.5
6.2
24.4
7.6
11.0
7.3
2008*)
17.6
6.1
23.1
0.5
5.7
22.5
7.4
10.3
6.7
2009**)
17.7
6.1
23.0
0.5
5.7
22.3
7.5
10.3
6.9
Faktor-faktor yg mempengaruhi
dalam kelompok NSB
1.
Kondisi dan stuktur awal ekonomi dalam negeri
(basis ekonomi), Negara yg mempunyai industry
seperti mesin, baja,besi yg relative kuat akan
mengalami proses industrialisasi yg lebih cepat
dibandingkan dengan Negara yg hanya punya
industry ringan seperti tekstil, pakaian jadi.
2.
Besarnya pasar dalam negeri, besarnya pasar
domestic ditentukan oleh jumlah populasi dan
tingkat pendapatan riil per kapita, penduduk
Indonesia yg sekitar 20juta walau pendapatan
perkapita rendah, mrpkn salah satu faktor insentif
bagi pertumbuhan kegiatan ekonomi, termasuk
industry.
3.Pola distribusi pendapatan, walau pendapatan
rata-rata perkapita naik pesat tetapi kalo
distribusinya pincang, kenaikan pendapatan
tersebut tidak terlalu berarti bagi pertuumbuhan
industry selain industry yg embuat barang-barang
sederhana seperti makanan dan minuman.
4.Karakteristik dari indusrialisasi, missal, cara
pelaksanaan atau strategi pengembangan industi
yg diterapkan, jenis industry yang di unggulkan, pola
pembangunan industry dan insentif yang diberikan.
5. Keberadaan SDA, adanya kecenderungan
bahwa Negara yang kaya akan SDA mengalami
pertumbuhan ekonomi yg lebih rendah atau
terlambat melakukan industrialisasi atau tidak
berhasil melakukan diversifikasi ekonomi daripada
Negara yang miskin SDA. Contoh. Jepang,
singapura
6. Kebijakan perdagangan luar negeri, fakta bila di
Negara yang menerapkan kebijakan ekonomi
tertutp pola dan hasil industrialisasinya berbeda
dibandingkan di Negara-Negara yg menerapkan
kebijakan ekonomi terbuka. Indonesia awalnya
menerapkan kebijakan protektif terhadap sector
industrinya hasilnya berkembang tidak efisien,
sedangkan Negara yang menerapkan kebijakan
ekonomi terbuka promosi ekspor sangat berhasil
dalam struktur ekonomi mereka dengan tingkat
efisiensi dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dalam periode yang relative tidak terlalu lama.
Download