Komponen Utama Sistem Informasi

advertisement
Komponen Utama Sistem Informasi
Sebuah Sistem informasi berbasiskan komputer melibatkan
banyak komponen, antara lain :
• Basis data, sebagai media penyimpanan data
• DBMS, sebagai perangkat lunak pembangun dan
manajemen basis data
• Aplikasi perangkat lunak, sebagai antarmuka penggunaan
SI
• Perangkat keras komputer termasuk media penyimpanan
• Personal yang menggunakan dan mengembangkan sistem
Komponen Utama Sistem Informasi
 Basis data merupakan komponen dasar sebuah sistem
informasi
 Pengembangan serta penggunaannya sebaiknya
dipandang dari perspektif kebutuhan organisasi yang
lebih besar.
 Maka siklus hidup sebuah sistem informasi organisasi
berhubungan dengan siklus hidup sistem basis data
yang mendukungnya.
 Siklus kehidupan sistem informasi sering disebut macro
life cycle, dan siklus kehidupan basis data merupakan
micro life cycle.
 Proses perancangan basis data merupakan bagian dari
siklus hidup sistem informasi
Lanjut ….
• Sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan basis
data dan untuk membangun sistem memerlukan
langkah-langkah yang jelas.
• Hal yang penting adalah mengetahui bahwa hidup
aplikasi sistem informasi dapat tidak berurutan, tetapi
melibatkan beberapa langkah pengulangan yang
biasanya disebut sebagai feedback loop
Lanjut ….
Sebagai contoh : masalah-masalah yang ditemui selama
perancangan sistem informasi mungkin harus
mengumpulkan dan menganalisis kebutuhan-kebutuhan
tambahan.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam membangun
sebuah sistem informasi berbasis komputer atau disebut
sebagai siklus hidup sistem informasi :
Siklus hidup Sistem Informasi
1. Database
Pada tahap ini menentukan model data dari basis data yang ingin
dikembangkan.
2. System definition
Definisi sistem menentukan ruang lingkup aplikasi Sistem
Informasi berupa para pemakai, awal dan berakhirnya system.
3. Requirements collection and Analysis
• Tahap ini melakukan pengumpulan data dan analisa
dari hasil data yang telah terkumpul.
• Untuk penjelasan lebih lengkap apa saja yang harus
dilakukan pada tahap perancangan basis data.
4. Database Design & Application Design
• Perancangan basis data dan perancangan aplikasi
dari Sistem Informasi dilakukan pada tahap ini.
• Fase perancangan basis data meliputi secara
konseptual, logical dan fisik.
5. Implementation
• Pemrosesan dari penulisan definisi basis data
secara konseptual, eksternal, dan internal,
pembuatan file-file basis data yang kosong, dan
implementasi aplikasi yang telah dirancang ke
dalam kode program perangkat lunak yang
telah digabung dengan sistem basis data yang
dibuat.
6. Data loading and Conversion
• Data dimasukkan ke dalam sistem data dan
selanjutnya melakukan konversi-konversi dari
sistem yang lama ke dalam sistem yang baru.
7. Testing
• Sistem diuji dalam hal input, proses dan
output untuk menghasilkan suatu p engujian
yang menyeluruh sehingga dapat diketahui
apabila ada kesalahan sistem, operasi atau
pun kesalahan dalam proses.
8. Operational & Maintenance
• Selama fase operasi, sistem secara konstan
memonitor dan memelihara basis data.
Pertambahan dan pengembangan data dan
aplikasi-aplikasi perangkat lunak dapat
terjadi.
• Modifikasi dan pengaturan kembali basis data
mungkin diperlukan dari waktu ke waktu.
Proses Perancangan Basisdata
(Database Design Process)
• Merancang database merupakan suatu hal sangat
penting.
• Perancangan Database adalah proses untuk
menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan
untuk mendukung berbagai rancangan sistem.
• Kesulitan utama dalam merancang database adalah
bagaimana merancang sehingga dabatabase dapat
memuaskan keperluan saat ini dan masa mendatang.
• Pada basis data yang digunakan oleh single user atau
hanya beberapa saja, perancangan basis data tidak
sulit.
• tetapi jika ukuran basis data yang sedang atau besar (
25- ratusan pengguna yang berisikan jutaan bytes
informasi dan melibatkan banyak query dan programprogram aplikasi , contoh industri2, rumah sakit, hotel,
asuransi dll, maka ini memerlukan perancangan
database yang baik, sehingga harapan para pemakai
dengan penggunaan database
dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan seluruh pengguna.
Tujuan perancangan basis data ialah :
• Memenuhi informasi yang berisikan kebutuhankebutuhan pengguna secara khusus dan aplikasi
aplikasinya.
• Memudahkan pengertian struktur informasi
• Mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan
beberapa obyek penampilan (response time,
processing time, dan storage space)
Gambar Fase Perancangan basisdata sebuah sistem
• Fase
1
merupakan
kumpulan
informasi
yang
berhubungan dengan penggunaan basis data.
• Fase 6 merupakan implementasi basis datanya. Fase 1
dan 6 kadang-kadang bukan merupakan bagian dari
perancangan basis data, tetapi merupakan bagian dari
siklus kehidupan sistem informasi secara umum.
• Inti dari proses perancangan basis data adalah fase
2,3,4,5
Tahapan Perancangan Basis Data
Tahap 1, pengumpulan requirement dan analisa
Tahap 2, pembuatan conceptual database design
Tahap 3, pemilihan DBMS
Tahap 4, Data model mapping / pembuatan logical
database design
Tahap 5, pembuatan physical database design
Tahap 6, implementasi sistem basis data
Tahap I, pengumpulan requirement dan analisa
• Proses identifikasi dan analisa kebutuhan2 data
disebut pengumpulan data dan analisa.
• Dalam menentukan kebutuhan2 sistem basis
data, yang pertama kali dilakukan adalah
mengenal bagian2 lain dari sistem informasi
yang akan berinteraksi/berhubungan dgn sistem
basis data, termasuk user yang ada dan user2
baru serta aplikasi-aplikasinya.
• Kebutuhan pemakai dan aplikasi inilah yang
kemudian dikumpulkan dan dianalisa.
Aktifitas pengumpulan data dan analisa :
1. Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang
aplikasinya
• Menentukan aplikasi utama dan kelompok pengguna
yang akan menggunakan basis data.
• Individu utama pada tiap-tiap kelompok pemakai
dan bidang aplikasi yang telah dipilih, merupakan
peserta utama pada langkah-langkah berikutnya dari
pengumpulan dan spesifikasi data.
Lanjut …..
2) Peninjauan dokumentasi yang ada
• Dokumen yang ada yang berhubungan dengan
aplikasi-aplikasi dipelajari dan dianalisa.
• Dokumen-dokumen lainnya (seperti : kebijakankebijakan, form, report, dan bagan organisasi) diuji
dan ditinjau kembali untuk menguji apakah dokumendokumen tsb berpengaruh terhadap kumpulan data
dan proses spesifikasi.
Lanjut …..
3. Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data
• Informasi yang sekarang dan yang akan datang
diperinci dan dipelajari.
• Termasuk juga analisa jenis-jenis transaksi dan
frekuensi-frekuensi transaksinya dan juga arus
informasi dalam sistem. Informasi tersebut berupa
input-output data.
4)
Daftar pertanyaan dan wawancara
• Jawaban pertanyaan – pertanyaan yang telah
dikumpulkan dari para pemakai basis data yang
berpotensi.
• Ketua kelompok (individu utama) dapat
diwawancarai sehingga input yang banyak dapat
diterima dari mereka dengan memperhatikan
informasi yang berharga dan mengadakan prioritas.
Tahap II. Perancangan database secara konseptual
( conceptual database design )
• Tujuan tahap ini adalah menghasilkan conceptual
schema untuk database yang tergantung pada sebuah
DBMS yang spesifik
• Sering menggunakan sebuah high-level data model
seperti ERD (Entity Relationship Diagram)
• Dalam conceptual schema, kita harus merinci aplikasiaplikasi database yang diketahui dan transaksitransaksi yang mungkin.
• Tahap perancangan database secara konseptual
mempunyai 2 aktifitas :
1. Perancangan skema konseptual
2. Perancangan transaksi
1. Perancangan skema konseptual
• Menguji kebutuhan2 data dari suatu database
yang merupakan hasil dari tahap Pengumpulan
data dan analisa.
• Menghasilkan sebuah conceptual database
schema pada DBMS-independent model data
tingkat
tinggi
seperti
Relationship) model.
ER-Model
(Entity
Lanjut …
• Skema ini dihasilkan dengan menggabungkan
bermacam-macam kebutuhan pengguna dan secara
langsung membuat skema basis data, atau dengan
merancang skema-skema yang terpisah dari
kebutuhan
tiap-tiap
pengguna,
kemudian
menggabungkan skema-skema tsb.
• Model data yang digunakan pada perancangan skema
konseptual adalah DBMS-independent, dan langkah
selanjutnya adalah memilih sebuah DBMS untuk
melaksanakan rancangan tsb.
Contoh
Kd_dep
(1,1)
Departemen
Nm_dep
(1,1)
mengepalai
memiliki
(1,1)
Nm_Peg
Alm_Peg
Nm_Pry
Tgl_Lhr_Peg
Kd_Peg
(1,n)
Tgl_awal
Tgl_kerja
Kd_Pry
Jabatan
Pegawai
(1,n)
kerja
(0,n)
Lks_Pry
Proyek
Tgl_akhir
NIP
Masa_kontrak
Nm_kel
Nilai_kontrak
Pegawai
Kontrak
Pegawai
Tetap
(1,1)
(1,n)
memiliki
status
Keluarga
Lanjut .....
• Untuk menghasilkan skema tersebut dapat dihasilkan
dengan penggabungan bermacam-macam kebutuhan
user
• secara langsung membuat skema database atau
dengan merancang skema-skema yang terpisah dari
kebutuhan
tiap-tiap
user
dan
menggabungkan skema-skema tersebut.
kemudian
2. Perancangan Transaksi
• Berfungsi untuk menguji aplikasi-aplikasi basis data
dimana kebutuhan-kebutuhannya telah dianalisa
pada fase 1, dan menghasilkan perincian transaksitransaksi ini.
• Pada tahap ini merupakan pembuatan flowchart
dan kegunaan fase ini yang diproses secara paralel
bersama fase perancangan skema konseptual
adalah untuk merancang karakteristik dari
transaksi-transaksi basis data yang telah diketahui
pada suatu DBMS-independent.
Lanjut…
• Transaksi-transaksi ini akan digunakan untuk
memproses dan memanipulasi basis data suatu
saat dimana basis data tsb dilaksanakan.
Contoh Flowchart
Tahap III. Pemilihan DBMS
• Pemilihan database ditentukan oleh beberapa faktor
diantaranya faktor teknik, ekonomi, dan politik
organisasi.
• Contoh faktor teknik:
Keberadaan DBMS dalam menjalankan tugasnya
seperti jenis-jenis DBMS (relational, network,
hierarchical, dan lain-lain), struktur penyimpanan, dan
jalur akses yang mendukung DBMS, pemakai, dan lainlain.
• Faktor-faktor ekonomi dan organisasi yang
mempengaruhi satu sama lain dalam pemilihan DBMS :
1. Struktur data
Jika data yang disimpan dalam database mengikuti
struktur hirarki, maka suatu jenis hirarki dari DBMS
harus dipikirkan.
2. Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem.
Jika staf programmer dalam suatu organisasi sudah
terbiasa dengan suatu DBMS, maka hal ini dapat
mengurangi biaya latihan dan waktu belajar.
3. Tersedianya Layanan Penjual
Keberadaan
fasilitas
pelayanan
penjual
sangat
dibutuhkan untuk membantu memecahkan beberapa
masalah sistem.
Tahap IV. Perancangan database secara logika (data
model mapping)
• Tahap selanjutnya adalah membuat sebuah skema
konseptual dan skema eksternal pada model data dari
DBMS yang terpilih
• Tahap ini dilakukan oleh pemetaan skema konseptual
dan skema eksternal yang dihasilkan pada tahap 2.
• Pada tahap ini, skema konseptual ditransformasikan
dari model data tingkat tinggi yang digunakan pada
tahap 2 ke dalam model data dari model data dari
DBMS yang dipilih pada tahap 3.
Pemetaan tersebut dapat diproses dalam 2 tingkat:
1. Pemetaan system-independent.
Pemetaan ke dalam model data DBMS dengan tidak
mempertimbangkan karakteristik atau hal-hal yang
khusus yang berlaku pada implementasi DBMS dari
model data tersebut.
2. Penyesuain skema ke DBMS yang spesifik.
Mengatur skema yang dihasilkan pada langkah 1 untuk
disesuaikan pada implementasi yang khusus di masa
yang akan datang dari suatu model data yang digunakan
pada DBMS yang dipilih.
Hasil dari tahap ini memakai perintah-perintah DDL (Data
Definition Language) dalam bahasa DBMS yang dipilih
yang menentukan tingkat skema konseptual dan
eksternal dari sistem database.
• perintah-perintah
DDL
memasukkan
parameter-
parameter rancangan fisik sehingga DDL yang lengkap
harus menunggu sampai tahap perancangan database
secara fisik telah lengkap
• Tahap ini dapat dimulai setelah pemilihan sebuah
implementasi model data sambil menunggu DBMS
yang spesifik yang akan dipilih
Contoh:
jika memutuskan untuk menggunakan beberapa
relational DBMS tetapi belum memutuskan suatu
relasi yang utama.
• Rancangan dari skema eksternal untuk aplikasi-aplikasi
yang spesifik seringkali sudah selesai selama proses ini.
Tahap V, Perancangan database secara fisik
• Perancangan database secara fisik merupakan proses
pemilihan struktur-struktur penyimpanan dan jalurjalur akses pada file-file databaseuntuk mencapai
penampilan yang terbaik pada bermacam-macam
aplikasi.
• Selama fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk
database yang disimpan yang berhubungan dengan
struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan
record dan jalur akses.
• Berhubungan dengan internal schema(pada istilah 3
level arsitektur DBMS).
• Beberapa petunjuk dalam pemilihan perancangan
databa sesecara fisik :
1. Response time
Waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi
database yang diajukan untuk menjalankan suatu
tanggapan
Pengaruh utama pada response time adalah di
bawah pengawasan DBMS yaitu :
 Waktu akses database untuk data item yang ditunjuk
oleh suatu transaksi. Response time juga dipengaruhi
oleh beberapa faktor yang tidak berada di bawah
pengawasan DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi
atau penundaan komunikasi.
2. Space utility
Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan
oleh file-file database dan struktur-struktur
jalur akses.
3. Transaction throughput
• Rata-rata jumlah transaksi yang dapat
diproses per menit oleh sistem database, dan
merupakan parameter kritis dari sistem
transaksi
• (misal : digunakan pada pemesanan tempat
di pesawat, bank, dll).
• Hasil dari fase ini adalah penentuan awal dari
struktur penyimpanan dan jalur akses untuk
file file database.
Tahap VI, Implementasi Sistem database
• Setelah perancangan secara logika dan secara
fisik lengkap, kita dapat melaksanakan sistem
database.
• Perintah-perintah dalam DDL dan SDL(Storage
Definition Language) dari DBMS yang dipilih,
dihimpun dan digunakan untuk membuat skema
database dan file-file database (yang kosong).
• kemudian database dimuat /disatukan dengan
datanya.Jika data harus dirubah dari sistem komputer
sebelumnya, perubahan-perubahan yang rutin
mungkin diperlukan untuk format ulang datanya yang
kemudian dimasukkan ke database yang baru.
• Transaksi-transaksi database sekarang harus
dilaksanakan oleh para programmmer aplikasi.
• Spesifikasi secara konseptual diuji dan dihubungkan
dengan kode program dengan perintah-perintah dari
embedded DML yang telah ditulis dan diuji.
• Suatu saat transaksi-transaksi tersebut telah siap dan
data telah dimasukkan ke dalam database, maka
tahap perancangan dan implementasi telah selesai,
dan kemudian tahap operasional dari sistem
database dimulai.
Download