Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 44-48 La Ode Sarihudin, Badruzaman HUBUNGAN REACTION TIME DAN COORDINATION DENGAN HASIL SERANGAN LANGSUNG PADA ATLET UKM ANGGAR UPI La Ode Sarihudin, Badruzaman 1 Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 [email protected] Abstrak Olahraga anggar merupakan salah satu olahraga yang banyak mengandalkan kekuatan fisik. Komponen fisik yang paling penting dalam permainan anggar berupa kecepatan, waktu reaksi, kekuatan, koordinasi, daya tahan dan masih banyak lagi. Beberapa komponen kondisi fisisk tersebut sangat berperan dalam permainan anggar, baik pada saat bertahan maupun pada saat melakukan serangan. Namun sejauh ini belum ada penelitian tentang berapa besar kontribusi dari komponen kondisi fisik tersebut terhadap hasil serangan, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan reaction time (waktu reaksi) dan coordination (koordinasi) dengan hasil serangan dan seberapa besar kontribusi yang dihasilkan. Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya pengetahuan tentang komponen kondisi fisik mana yang paling banyak dibutuhkan dalam olahraga anggar. Dengan mengetahui komponen mana yang paling banyak berkontribusi, maka porsi latihannya bisa ditentukan. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dengan jumlah sampel 15 orang atlet UKM anggar UPI. Dari hasil uji korelasi terdapat hubungan antara reaction time dan coordination dengan hasil serangan dengan nilai korelasi sebesar -0,536 dan -0,534. Sementara kontribusi reaction time terhadap hasil serangan sebesar 28,5% dan coordination terhadap hasil serangan sebesar 28,7%. Kata kunci: Reaction Time, Coordination, Serangan, Anggar anggar merupakan salah satu olahraga tertua di PENDAHULUAN Anggar olahraga merupakan permainan dipertandingkan disetiap salah yang kejuaraan satu dunia, sebagaimana yang sering dikemukakan oleh Giulio S. Roi dan Diana baik Bianchedi (2008, hlm. 446) “Anggar merupakan nasional maupun internasional. Olahraga anggar salah satu olahraga tertua, mulai dipertandingkan pada pekan olahraga dipraktekkan di Mesir kuno nasional yang diselenggrakan pada tahun 1951 1200 SM”. yang telah setidaknya dari di Jakarta. Sedangkan di olimpiade, olahraga Olahraga anggar merupakan salah satu anggar mulai dipertandingkan pada tahun 1896 olahraga beladiri yang memainkan tiga senjata di Yunani. Sehingga bisa disimpulkan bahwa (pedang), yaitu sabel (sabre), floret (foil), dan degen (epee). Ketiga senjata memiliki cirri khas 44 Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 44-48 La Ode Sarihudin, Badruzaman masing-masing, baik dari segi bentuk,pegangan kesulitan untuk menghindar. Sebagaimana yang dan sasaran pada saat bertanding. Dalam dikemukakan oleh Purnama (2012, hlm. 18) permainanan anggar dikenal beberapa teknik “bahwa Pemain yang reaksinya lambat akan seperti the solute (hormat), step (langkah), the menemui kesulitan, baik pada saat menyerang lung (serang) dan parry (tangkisan). Salah satu maupun pada saat bertahan”. teknik permainan anggar adalah serangan (the Selain waktu reaksi hal lain yang tidak kalah lunge). Serangan dalam permainan anggar ada penting bermacam-macam misalnya serangan langsung koordinasi. Koordinasi atau coordination adalah (direct attack), satu langkah serang (one step kemampuan seseorang dalam mengintegrasikan lunge), flash (the glide), ballestra (the jump gerakan yang berbeda kedalam suatu pola lunge), dan dua kali serang (redoubleman). gerakan tunggal secara efektif (Sajoto, 1988, yang dalam permainan anggar adalah Serangan merupakan salah satu teknik hlm.59). Didalam permainan anggar, koordinasi benar-benar sangat penting baik dalam posisi menyerang harus dikuasai dalam permainan anggar, karena serangan merupakan maupun suatu usaha untuk mendapatkan poin. Serangan Sebagaimana yang dikemukakan Oleh Dede yang dilakukan harus cepat dan tepat sehingga Syamsul ( 2015, hlm.2) “bahwa menyerang lawan tidak bisa menghindar dari serangan adalah salah satu gerakan yang dianggap penting tersebut. dan sulit dalam anggar, karena Ketepatan adalah kemampuan pada saat sedang gerakan ini seseorang untuk melakukan suatu tindakan membutuhkan sesuai dengan sasaran yang direncanakan. koordinasi yang baik antara lengan dan Sedangkan Serangan merupakan salah satu tungkai”. Hal yang sama juga dikemukakan oleh teknik dalam bermain anggar yang dimaksudkan Borysiuk dan Waskiewicz (2008, hlm. 65) untuk menjangkau senjata agar mengenai “kemampuan untuk mengenali kondisi sinyal sasaran lawan yang sah guna mendapatkan poin dan koordinasi yang baik dari kaki dan lengan, (Syamsul, 2015, hlm.21). memainkan peran kunci dalam permainan Hasil serangan dalam permainan anggar anggar”. kekuatan, bertahan. Penelitian ini kecepatan, bertujuan dan untuk dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya mengetahui hubungan antara rection time dan waktu reaksi dan koordinasi. Menurut Auwelle coordination dengan hasil serangan langsung yang dikutip dari tesis Setyo wahyu wiboyo pada olahraga anggar. (2007, hlm. 150) “bawa waktu reaksi adalah interval waktu yang dimulai dari saat reseptor sensorik panca indera seseorang menerima METODE Penelitian ini menggunakan metode rangsangan sampai dengan saat memulai respon deskriptif korelasi motorik”. Memiliki waktu reaksi yang baik akan kuantitatif. Metode penelitian deskriptif adalah memudahkan seorang pemain dalam menangkis “penelitian serangan dan pada saat menyerang, lawan akan menyelidiki keadaan, kondisi atau hal- hal lain yang dengan pendekatan dimaksudkan untuk 45 Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 44-48 La Ode Sarihudin, Badruzaman yang sudah disebutkan, yang hasilnya negative yang signifikan antara reaction time dipaparkan dalam laporan penelitian” ( Sugiono, dengan hasil serangan langsung pada atlet UKM 2013 :13), sedangkan korelasi adalah penelitian anggar UPI. Hal ini sesuai dengan pendapat yang bertujuan untuk mengetahui hubungan yang dikemukakan oleh Amang Ma’mun ( antara dua atau lebih variabel bebas dengan dalam Retly,2015, hlm. 21) bahwa meskipun variabel terikat. gerakan dalam anggar hanya maju dan mundur, Penelitian ini mengambil sampel 15 namun dibutuhkan kemampuan fisik yang orang atlet UKM anggar Universitas Pendidikan berkualitas terutama unsur-unsur daya tahan, Indonesia kekutan, power, kecepatan, dan kecepatan dengan teknik pengambilan menggunakan purposive sampling. Purposive reaksi. sampling adalah teknik pengambilan sampel coordination dengan hasil serangan langsung dengan pertimbangan tertentu (Sugiono, 2012 pada atlet UKM anggar UPI sebesar, r = -0,536 :96). Pertimbangan tertentu yang dimaksud dan p= 0,04, maka Ho ditolak atau terdapat dalam penelitian ini adalah atlet yang dijadikan hubungan negative yang signifikan antara sampel harus pernah mengikuti kejuaaran baik coordination dengan hasil serangan langsung kejuaraan intern maupun ekstern. pada atlet UKM anggar UPI. Hal yang sama juga Istrumen yang digunakan Sementara nilai korelasi antara dalam dikemukakan oleh Borysiuk dan Waskiewicz penelitian ini diantaranya speed coordination (2008, hlm. 65) “kemampuan untuk mengenali time (untuk mengukur koordinasi atlet), whole kondisi sinyal yang menghubungkan urutan body reaction time (untuk mengukur waktu gerakan dalam rangka, dan memungkinkan reaksi atlet), dan kuhadja fencing test (untuk koordinasi yang baik dari kaki dan lengan, mengukur hasil serangan langsung atlet). memainkan peran kunci dalam permainan Penelitian ini dilakukan selama satu hari dimana anggar”. atlet terlebih dahulu melakukan tes koordinasi, Selain itu, kedua variabel tersebut selanjutnya waktu reksi dan terakhir tes hasil memberikan kontribusi yang cukup signifikan serangan langsung. Adapun analisis data pada terhadap hasil serangan langsung pada atlet penelitian ini menggunakan bantuan program UKM anggar UPI, dengan reaction time SPSS versi 22 dan uji yang dilakukan meliputi memberikan kontribusi sebesar 28,5% dan uji normalitas dan uji korelasi. coordination sebesar 28,7%. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka ditemukan nilai korelasi antara reaction time dengan hasil serangan langsung pada atlet UKM anggar UPI sebesar, r = -0,534 dan p= KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka terdapat hubungan antara reaction time dan coordination dengan hasil serangan langsung pada atlet UKM anggar UPI. 0,04, maka Ho ditolak atau terdapat hubungan 46 Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 44-48 La Ode Sarihudin, Badruzaman Setelah melakukan analisis data dan menyimpulkan hasil penelitian ini, maka ini adalah instrumen yang digunakan masih sangat sederhana. penelititi merekomendasikan: a) Diharapkan kepada para pelatih maupun pelaku olahraga lainnya untuk memperhatikan pentingnya reaction time dan coordination dalam olahraga dan permainan anggar pada khususnya, sehingga program latihan yang dibuat bisa sesuai dengan kebutuhan atlet akan komponen kondisi fisik tersebut. b) Kepada para peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian tentang anggar dengan menggunakan instrumen penelitian yang lebih modern dan terbaru karena salah satu kelemahan penelitian 47 Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 44-48 La Ode Sarihudin, Badruzaman DAFTAR PUSTAKA Borysiuk1 Zbigniew, dan Waskiewicz zbigniew. (2008). Jurnal. Information Processes, Stimulation and Perceptual Training in Fencing Giulio S. Roi dan Diana Bianchedi. (2008). The Science of Fencing Education and Research Department Isokinetic, Bologna, Italy Ma’arif S. Dede. (2015). Kontribusi power lengan dan power tungkai terhadap hasil serangan langsung dalam cabang olahraga anggar jenis senjata degen. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia Retly Chintia. (2015). Pengaruh latihan three hop jump dan latihan frog leaps terhadap peningkatan power tungkai pada atlet anggar. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia Sajoto. (1988). Pembinaan kondisi fisik dalam olahraga. Jakarta. Departemen pendidikan dan kebudayaan Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung. Alfabeta Suherman Adang, Rahayu I.Nur. (2014). Modul Statistika untuk ilmu keolahragaan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Suharsaputra, Uhar. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung : PT Refika Aditama Sutisna Purnama. (2012). Hubungan power tungkai dan reaksi lengan terhadap kemampuan serangan pada olahraga anggar jenis senjata sabel. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia 48