critical illness = ci accelerated

advertisement
“Reach out for a new horizon”
INDONESIA
Allianz Life Indonesia
NEW Critical Illness
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
1
CRITICAL ILLNESS

Definisi Polis 38CRITICAL ILLNESS

Definisi Kedokteran 38CRITICAL ILLNESS

Q&A
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
2
CRITICAL ILLNESS = CI PLUS

Additional, Maksimal 100% UP.

UP Maksimal Juvenile (1-17 th)per jiwa
Rp. 500.000.000/USD 100.000

UP Maksimal Adult (18-64 th) per jiwa
Rp. 2.000.000.000/USD 250.000

Periode eliminasi : 90 hari

Coverage
Printed on 24 July 2017
: 1 – 70 tahun
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
3
CRITICAL ILLNESS = CI PLUS
MANFAAT :

Maslahat dibayarkan 100% UP CI Plus tanpa
mengurangi UP polis Dasar

Setelah maslahat di bayarkan maka otomatis
Pertanggungan Tambahan CI Plus berakhir.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
4
CRITICAL ILLNESS = CI ACCELERATED

Accelerated, Maksimal 100% UP.

UP Maksimal Juvenile (1-17 th)per jiwa
Rp. 500.000.000/USD 100.000

UP Maksimal Adult (18-64 th) per jiwa
Rp. 2.000.000.000/USD 250.000

Periode eliminasi : 90 hari

Coverage
Printed on 24 July 2017
: 1 – 85 tahun
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
5
CRITICAL ILLNESS = CI ACCELERATED
MANFAAT :

Maslahat dibayarkan 100% UP CI
Accelerated dengan mengurangi UP polis
Dasar.

Setelah maslahat di bayarkan maka otomatis
Pertanggungan Tambahan CI Accelerated
berakhir.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
6
CRITICAL ILLNESS = CI ACCELERATED
Tertanggung Berusia dibawah 5 tahun :
Manfaat yang dibayarkan pada usia tertanggung
terdiagnosa penyakit kritis :
< 1 tahun : 20 % UP CI
2 tahun
: 40 % UP CI
3 tahun
: 60 % UP CI
4 tahun
: 80 % UP CI
> 5 tahun : 100 % UP CI
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
7
5 Aktifitas hidup sehari-hari
a.
Mandi : kemampuan sendiri membersihkan tubuh.
b.
Berpakaian : kemampuan sendiri untuk mengenakan,
melepas, mengencangkan, melonggarkan segala jenis
pakaian.
c.
Meyuap : kemampuan sendiri untuk menyuap makanan yang
sudah terhidang.
d.
Buang air : kemampuan sendiri untuk buang air di kamar
kecil atau mampu menahan buang air.
e.
Beralih tempat : kemampuan diri memindahkan tubuh tanpa
alat bantu.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
8
1. Serangan jantung
3 dari 5 kriteria
 Nyeri dada
khas
 Perubahan
ECG
Printed on 24 July 2017

Nyeri yang menjalar dari
bagian dada kiri atas ke
punggung dan lengan kiri.
 Perubahan pada
gelombang rekam jantung
yang khas menunjukkan
adanya kematian otot
jantung dini (pic. Page 4,5,6)
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
9
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
10
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
11
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
12
1. Serangan jantung

Peningkatan kadar
Enzim Jantung
Printed on 24 July 2017

Enzim adalah protein
yang berkhasiat
sebagai katalisator
biologik, dan khas untuk
reaksi tertentu.
Enzim jantung yang
meningkat karena
reaksi kematian otot
jantung adalah CK dan
CK MB. Enzim ini akan
meningkat pada 12 jam
pertama serangan
jantung dan setelah itu
akan menurun ke nilai
normal.
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
13
1. Serangan jantung

Peningkatan
Troponin

LVEF (daya pompa)
Jantung kiri
Printed on 24 July 2017

Troponin = protein
jantung.
 2 jenis protein
jantung yaitu “T” dan
“I”
< 50% selama 3
bulan atau lebih
setelah serangan.
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
14
2. Stroke = CVA

a.
b.

Serangan pembuluh darah otak berupa :
Pecahnya pembuluh darah otak
Penyumbatan pembuluh darah otak yang
menyebabkan kematian jaringan otak.
Gejala neurologis permanen : gejala sisa
yang menetap pada struktur persyarafan
dan pergerakan dan berlangsung > 24
jam.Defisit neurologis berlangsung minimal
6 (enam) mgg.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
15
2. Stroke = CVA
Pengecualian :
 TIA = tegang/kaku pembuluh darah di
otak.
 Kerusakan otak karena infeksi,
radang, luka atau kecelakaan
 Penyakit pembuluh darah mata dan
saraf mata
 Gangguan system vestibuler
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
16
3. Operasi Jantung Koroner

Operasi dengan membuka dinding
dada, untuk melakukan operasi pada
satu atau lebih pembuluh darah arteri
jantung karena penyempitan atau
sumbatan pembuluh arteri.

Tidak termasuk Angioplasti
(Cateterisasi), Laser karena kedua
tindakan ini tidak membuka dinding
dada.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
17
4. Operasi Penggantian Katup




Katup Bikuspid (kiri)
Katup Trikuspid (Kanan)
Katup Aorta
Katup Pulmonal
Dx/ Kateterisasi dan Echocardiogram
Katup adalah pintu penghubung antara
berbagai ruang dalam jantung.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
18
5. Kanker

a.
b.
Tumor Ganas :
Pertumbuhan sel yang tidak terkendali
Sel tumor menyebar dan invasi ke jaringan
lain.
Pengecualian :
a. Lymphotic leukemia
b. Semua Tumor Kulit (Selain Melanoma
Maligna)
c. Semua Tumor Jinak
d. Kanker In Situ
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
19
5. Kanker
Pengecualian :
 Kanker kelenjar prostat klasifikasi T1a
atau T1b
 Papillary microcarinoma thyroid <1cm.
 Papillary microcarsinoma kantong
kemih.
 Infeksi HIV
 Diagnosa pasti ditegakan dengan hasil
pemeriksaan jaringan tumor (PA report)
 Diagnosa : Oncologist atau Pathologist
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
20
6. Gagal Ginjal

Gagal Ginjal adalah Penurunan fungsi
ginjal yang bersifat irreversible yang
menahun dan tidak bisa dipulihkan
kembali.

Cuci darah

Transplantasi ginjal

Diagnosa dari hasil pemeriksaan darah.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
21
7. Kelumpuhan

Hilangnya fungsi :
a.
Kedua tangan atau
b.
Kedua kaki atau
c.
Satu lengan dan satu kaki
d.
Secara total dan tetap dan berlangsung
secara terus menerus paling sedikit 6
(enam) minggu.

Diagnosa ditegakkan oleh dokter ahli syaraf
(neurolog)
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
22
8. Multiple Sclerosis

Proses pengerasan pada syaraf
diberbagai tempat yang menyebabkan
berbagai gangguan/defisit neurologis
(gangguan koordinasi dan fungsi sensor
motorik)pada fungsi organ yang terjadi
pengerasan syaraf tersebut.

Menyerang lebih dari satu syaraf : syaraf
mata, batang otak, sumsum tulang.

Pengecualian SLE dan HIV
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
23
9. Transplantasi Organ Vital Tubuh
a. Ginjal
 b. Paru-paru
 c. Hati
 d. Jantung
 e. Sumsum Tulang

Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
24
10. Alzheimer

Gangguan Otak degenerasi progresif.

Atrofi otak

Bercak pada otak

Penurunan zat neurotransmitters Choline
acetyltransferase.

Kemunduran kemampuan intelektual atau
tingkah laku yang tidak normal, penurunan
fungsi mental dan sosial yang nyata.

Diagnosa ditegakkan dengan pemeriksaan
penunjang dan oleh dokter ahli syaraf

Kecuali neurosis, psikosis, alkohol.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
25
11. Koma

Tanpa reaksi terhadap respon eksternal atau
internal.

Terus menerus ditunjang oleh respirator
paling sedikit 96 jam

Defisit neurologis permanen.

Pengecualian : Koma karena alkohol atau
penyalahgunaan obat .
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
26
12. Penyakit Parkinson

Proses degenerasi fungsi sistem syaraf
pusat secara perlahan tapi progresif.

Akibat dari hilangnya zat warna (pigmen)
yang mengandung sel neuron otak.

Tidak dapat dikontrol dengan obat-obatan.

Parkinson idiopatik (tidak diketahui
sebabnya).
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
27
12. Penyakit Parkinson

Ketidak mampuan melakukan 3 dari 5
aktivitas sehari-hari dengan atau
tanpa bantuan :
1.
Mandi
2.
Berpakaian
3.
Berpindah/bergerak tempat dari satu
tempat ke tempat lain
4.
Makan
5.
Toileting
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
28
13. Terminal Illness

Stadium akhir

Prognosa atau prediksi dokter harapan
hidup < dari 12 bulan.

Pengecualian : HIV
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
29
14. Penyakit Paru-paru Kronis/Tahap Akhir

Tahap akhir penyakit paru-paru

Memerlukan therapi O2 yang permanen

Hasil tes fungsi paru( spirometri) :
FEV1< 1 liter (Volume udara yang
dikeluarkan dalam 1 detik).

Analisa gas darah arteri : PaO2 <55
mmHg.

Sesak Nafas pada saat istirahat
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
30
15. Penyakit Hati Kronis

a.
b.
c.

Printed on 24 July 2017
Penyakit hati tahap akhir yang ditandai :
Kuning yang permanen pada kulit, dan
mata.
Ascites = cairan pada rongga perut diluar
organ perut
Encepalopathy Hepatis = kumpulan gejala
neuropsikiatrik yang ditandai dengan
adanya perubahan kesadaran dan kelainan
neurologis yang menyertai kelainan hati.
Pengecualian : Obat-obatan dan alkohol
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
31
16. Penyakit Motor Neuron

Penyakit Degenerasi progresif pada
serabut syaraf yang merupakan
penhubung antara syaraf dan otot.

Deficit neurologis yang permanen

Diagnosa oleh dokter ahli syaraf.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
32
17. Muscular Dystrophy

Penyakit yang ditandai dengan
mengecilnya/menyusutnya otot-otot
dan kekakuan secara progresif.

Diagnosa ditegakkan oleh dokter ahli
syaraf.

Ketidakmampuan melakukan 3 dari 5
aktivitas sehari-hari.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
33
18. Anemia Aplastis

Gagal berfungsinya sumsum tulang kronis
dan persisten.

Semua sel-sel darah(darah merah, darah
putih, sel pembeku) berkurang.

Salah satu perawatan di bawah ini :
a.
Transfusi darah
b.
Obat penstimulasi sumsum tulang
c.
Obat imunosupresif
d.
Transplantasi sumsum tulang
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
34
19. Operasi Pembuluh Aorta
Operasi penggantian aorta berupa
aneurisma, penyempitan, penyumbatan
dengan membuka rongga perut atau
dada.
 Aorta Thorakalis
 Aorta Abdominalis
 Pengecualian : Pembedahan yang
minimal invasif atau teknik intra arterial

Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
35
20. Hepatitis Fulminant



a.
b.
Gagal hati dengan serangan yang akut.
Pengecualian : Percobaan bunuh diri,
keracunan, kelebihan dosis, obat
terlarang,alkohol.
Kriteria diagnosis yang harus ada :
Tes fungsi hati yang memperlihatkan adanya
penyakit parenchym hati yang masif,
pengecilan hati secara cepat, icterus nyata.
Portasystemic encephalopathy (gangguan
pada system peredaran darah di hati dan
otak).
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
36
21. Pulmonary Arterial Hypertension Primer

Peningkatan tekanan darah pada arteri
pulmonalis yang disebabkan oleh
meningkatnya tekanan pada pembuluh
kapiler paru atau meningkatnya aliran
darah paru atau meningkatnya
resistensi pembuluh darah paru.

Kalsifikasi NYHA kelas IV.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
37
22. Meningitis Bakteri

Meningitis Bakteri
Meningitis bakteri yang menimbulkan
peradangan selaput otak atau sumsum
tulang belakang sehingga terjadinya
ketidakmampuan neurologis minimal 6
minggu dimana diagnosanya harus
dikonfirmasi oleh dokter ahli syaraf.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
38
23. Tumor Otak Jinak
Tumor Otak yang menimbulkan gejalagejala khusus dari peningkatan tekanan
di dalam tengkorak yaitu :
pembengkakan saraf mata, gangguan
mental, gangguan indra
 CT Scan, MRI, Dokter ahli Syaraf
 Pengecualian : Kista, Granuloma,
kelainan bentuk arteri atau vena otak,
hematoma, tumor kelenjar pituitary atau
tulang punggung.

Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
39
24. Radang Otak


Printed on 24 July 2017
Radang dari otak yang berhubungan
dengan infeksi virus yang
menimbulkan komplikasi bermakna
yang berlangsung paling sedikit
selama 6 mgg, gangguan syaraf
permanen/menetap (gangguan mental,
emosi, penglihatan, pendengaran,
berbicara, kelemahan atau
kelumpuhan.
Kecuali : HIV
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
40
25. Luka Bakar


Luka bakar derajat 3 : Merusak
dan mengenai seluruh lapisan
kulit.
Minimal 20% dari luas
permukaan tubuh tertanggung.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
41
26. Poliomyelitis


Virus polio
Kelumpuhan dari otot anggota
gerak atau otot pernafasan
yang menyebabkan tidak dapat
melakukan 3 dari 5 aktifitas
hidup sehari-hari secara terus
menerus selama minimal 3
(tiga) bulan.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
42
27. Trauma Kepala Serius





Kecelakaan(dari luar tubuh secara kasat
mata) : Luka
Defisit neurologi permanen yang timbul
< dari 6 mgg sejak kecelakaan terjadi.
Tidak mampu : 3 dari 5 Aktifitas hidup
selama min. 6 bulan.
Diagnosa : Ahli neurolog, MRI, CT
Scan, teknik lain yang diakui.
Pengecualian : Luka/Trauma pada
Spinal cord, luka pada kepala sebab
lain.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
43
28. Apallic Syndrome



Kerusakan cortex otak secara
menyeluruh dengan batang otak
yang normal.
Berlangsung terus menerus
minimal 1 (satu) bulan
Diagnosa : Ahli Neurolog
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
44
29. Penyakit Jantung Koroner Lain
Yang Serius
Penyempitan arteri koroner :
1 Arteri minimal 75% dan
2 Arteri minimal 60%(@60%)
 Diagnosa : Coronary
Arteriography (Kateterisasi)
 Arteri coroner : LC, LAD, RC

Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
45
30. Angioplasti dan Penatalaksanaan
invasif lainnya untuk PJK
 Batasan pembayaran Manfaat :
a. 10% dari Total UP CI atau maksimal tidak
lebih Rp. 200 juta atau USD 50.000.
b. Manfaat hanya 1 kali untuk penyakit ini
c. Sisa manfaat yang ada untuk Rider CI :90%
dari jumlah total UP CI.(Untuk penyakit ini
hanya 1 kali klaim)
 Pengobatan(Setelah dilakukan) :
a. Ballooning angioplasty.
b. Intra Arterial kateter untuk therapi
penyempitan minimal 60% dari satu atau
lebih arteri koroner major.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
46
30. Angioplasti dan Penatalaksanaan
invasif lainnya untuk PJK





Dibuktikan : Angiografic (Kateter)
Semua therapi tersebut harus
sesuai indikasi cardiologist.
Arteri koroner major : LC, LAD, RC.
Tindakan diagnostik dengan
angioplasty dikecualikan.
Maka Payor dan Waiver akan
berlaku juga manfaatnya.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
47
31. Lupus Eritematosus Sistemik (LES)

Penyakit autoimun,multisystemik
 Peningkatan auto-antibodi yang
menyerang antigen tubuh.
 Cover : dibatasi pada jenis LES yang
melibatkan ginjal (Class III s/d V Lupus
Nefritis klasifikasi WHO).
 Pengecualian : LES jenis diskoid, jenis
persendian dan jenis hematologi
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
48
31. Lupus Eritematosus Sistemik (LES)


Diagnosis : dokter spesialis
Rheumatologi dan Imunologi.
Klasifikasi WHO Lupus Nefritis :
Class I : Minimal Change Lupus Glomerulonefritis
Class II : Messangial Lupus Glomerulonefritis(GNF)
Class III : Focal Segmental Proliferative Lupus GNF
Class IV : Diffuse Proliferative Lupus GNF
Class V : Membranous Lupus GNF
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
49
32. HIV didapat melalui Transfusi Darah
dan pekerjaan.
A.
Terinfeksi melalui transfusi
darah :
1.
Pengobatan
Transfusi darah dilakukan di Indoensia
setelah tanggal polis berlaku, tanggal
perubahan polis, tanggal pemulihan polis
yang mana yang terjadi paling akhir.
Sumber infeksi dipastikan berasal dari
lembaga yang menyelenggarakan transfusi
dan asal darah tersebut dapat dilacak.
2.
3.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
50
32. HIV didapat melalui Transfusi Darah
dan pekerjaan.
4. Bukan penderita Thalasemia major atau
Hemophilia.
B. Infeksi dari Kecelakaan akibat dari
pekerjaanya selama melaksanakan
tanggung jawab profesi normal dengan bukti
dan ketentuan perusahaan :
1. Infeksi HIV yang timbul dikarenakan
kecelakaan tersebut harus dalam waktu 30
hari sejak kecelakaan terjadi.
2. Bukti bahwa kecelakaan adalah penyebab
timbulnya infeksi HIV
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
51
32. HIV didapat melalui Transfusi Darah
dan pekerjaan.
3. Bukti bahwa sero-conversion dari HIV negatif
menjadi HIV Positif terjadi dalam waktu 180 hari
setelah kecelakaan terjadi. Bukti ini dg tes antibodi
HIV negatif dalam waktu 5 hari sejak tanggal
kecelakaan.
4. Pengecualian : Kegiatan seksual dan penggunaan
obat-obatan secara intravena.
5. Pekerjaan dimaksud adalah: Tenaga Medis, pelajar
tenaga medis, perawat berijazah, teknisi
laboratorium, dokter gigi, paramedik, bekerja di
pusat kesehatan dan klinik (di Indonesia).
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
52
32. HIV didapat melalui Transfusi Darah
dan pekerjaan.
Manfaat ini tidak berlaku bila :
1. Point A dan B telah dilakukan pengobatan
medis untuk mengobati AIDS atau untuk
mengobati dampak dari infeksi virus HIV.
2. Atau penatalaksanaan untuk mencegah
terjadinya AIDS.
3. Pengobatan yang dimaksud untuk membuat
HIV tidak aktif dan tidak menyebabkan
infeksi.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
53
33. Tuli (Hilangnya fungsi indra pendengaran)
Tidak dapat disembuhkan dan
2. Kehilangan total fungsi pendenganran
pada kedua belah telinga.
3. Akibat dari sakit atau kecelakaan.
4. Diagnosa : Audiometri dan uji
pendengaran oleh dokter THT.
1.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
54
34. Bisu (Kehilangan Kemampuan Bicara)
Tidak dapat disembuhkan dan
2. Kehilangan total kemampuan berbicara
dan harus berlangsung secara terus
menerus selama kurun waktu 12 (dua
belas) bulan.
3. Akibat dari penyakit atau kecelakaan
dari Pita suara.
4. Kecuali : Penyakit kejiwaan dan mental
1.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
55
35. Kebutaan
Kehilangan daya penglihatan dari
kedua mata yang total dan tidak dapat
disembuhkan
2. Akibat dari penyakit atau kecelakaan.
3. Diagnosa : dokter Spesialis mata.
1.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
56
36. Skleroderma progresif
Penyakit pembuluh darah kolagen
sistemik.
2. Menyebabkan terjadinya fibrosis
menyeluruh secara progresif di Kulit,
Pembuluh darah dan organ-organ
tubuh yang lain.
3. Diagnosa : Biopsi dan serologi.
4. Harus sesuai proporsi sistemik yang
berhubungan dengan jantung, paru dan
ginjal.
1.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
57
36. Skleroderma progresif
Pengecualian :
 Skleroderma lokal (Linear atau
morphea)
 Eosinophilic Fascitis (Selaput jaringan
lunak)
 Sindroma CREST
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
58
37. Penyakit Kista Medullary
Penyakit ginjal progresif herediter.
2. Karakteristik : Kista pada medulla,
tubular atrofi (mengecil) dan intertitial
fibrosis.
3. Gejala : Anaemia, polyuria (banyak
kencing), kehilangan zat sodium lewat
ginjal dan menjadi gagal ginjal kronis.
4. Diagnosis : Biopsi ginjal.
1.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
59
38. Cardiomyopathy
Kerusakan fungsi bilik ventrikel
jantung
2. Disebabkan oleh berbagai
penyebab dan meyebabkan
ketidakmampuan fisik secara
permanent (menetap) minimal
Class III NewYork Association
Classification of cardiac
impairment.
1.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
60
38. Cardiomyopathy
Class III : pasien nyaman dalam posisi
istirahat tapi kemampuan aktivitas seharihari sangat terbatas dan ada gejala-gejala
gagal jantung kongestif pada saat
beraktifitas.
Class IV : tidak mampu melakukan aktifitas
apapun. Gejala-gejala gagal jantung
kongestif timbul meskipun pada saat
istirahat.
Pengecualian : Cardiomyopathy krn penyalah
gunaan alkohol.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
61
39. Aneurisma pembuluh darah otak
yg mensyaratkan pembedahan.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
39. Aneurisma pembuluh darah otak
yg mensyaratkan pembedahan.
 Pembedahan
otak untuk memperbaiki
pelebaran pembuluh darah a. cerebral.
 Diagnosa oleh dr. Ahli bedah syaraf dg
standard pemeriksaan cerebral
angiography dan indikasi untuk
dilakukan operasi terbuka.
 Pengecualian : Infeksi dan mycotic
aneurysma, craniotomi terbatas dan
prosedure burr hole.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
40. Terputusnya akar-akar syaraf
Plexus brachialis
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
40. Terputusnya akar-akar syaraf
Plexus brachialis
 Kehilangan
fungsi sensorik yang
menetap dan keseluruhan anggota
gerak atas.
 Terputus 2 (dua) atau lebih akar syaraf
plexus brachialis akibat kecelakaan atau
luka.
 Diagnosa : dokter ahli syaraf dengan
electrodiagnostic.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
41. Stroke yang memerlukan
operasi arteri carotid
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
41. Stroke yang memerlukan
operasi arteri carotid
 Operasi
A. Carotid untuk
membuang timbunan plak pada
stroke yang telah berlangsung lebih
dari 6 bulan.
 Operasi sesuai indikasi oleh dr. ahli
syaraf untuk mencegah
berulangnya serangan ischemic
cerebrovascular.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
42. Operasi scoliosis idiopatik
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
42. Operasi scoliosis idiopatik
Scoliosis adalah letak/posisi dari tulang
belakang yang tidak normal dalam garis
lurus.Posisi curva tulang belakang > 40
derajat sudut cobb.
 Idiopatik (tidak diketahui penyebabnya)
 Operasi spinal untuk koreksi curvature/posisi
tulang belakang agar kembali ke posisi garis
lurus.
 Pengecualian : Kelainan bawaan(congenital)
dan penyakit neuromuscular.

Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
43. Pankreatitis menahun yg berulang
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
43. Pankreatitis menahun yg berulang
Pankreatitis menahun yang berulang akibat
kerusakan pankreas yang berat dan
progresif.
 Kondisi ini disebabkan :
1. Pankreatitis berulang selama 2 tahun
berturut-turut dan
2. Penumpukan calsium dari hasil pemeriksaan
imaging dan
3. Gangguan penyerapan di usus (lemak
berlebih) atau penyakit kencing manis.

Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
44. Penyakit Kaki Gajah Kronis
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
44. Penyakit Kaki Gajah Kronis

1.
2.

Menahun dengan karekteristik :
Pembengkakan yg berat dan menetap mulai
dari lengan dan kaki atau bagian tubuh lain
yang diakibatkan oleh penyumbatan kelenjar
limfe dan
Infeksi microfilaria pada pemeriksaan lab.
Pengecualian :Penyumbatan kelenjar limfe
disebabkan oleh penyakit akibat : Hubungan
seksual, kanker, luka, bekas luka operasi,
radisi, gagal jantung, kelainan congenital.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
45. Hilangnya kemandirian hidup
Hilangnya kemandirian hidup dimana
menyebabkan ketidakmampuan menetap
(tidak dapat disembuhkan)untuk melakukan 3
dari 5 aktifitas hidup sehari-hari dengan atau
tanpa alat pendukung lain yang terjadi
selama 6 bulan berturut-turut.
 Diagnosa oleh dokter ahli.

Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
46. Kematian Selaput Otot atau Jaringan
(Gangrene)
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
75
46. Kematian selaput otot atau jaringan
(gangrene)

1.
2.
3.
Kematian selaput otot atau jaringan
(gangrene) dengan karekteristik sebagai
berikut :
Gejala klinis kematian dan memenuhi
kriteria diagnostik kematian selaput otot
atau jaringan dan
Infeksi bakteri yang spesifik dan
Kerusakan otot yang luas yang
menyebabkan kehilangan yang total dan
tetap yang mengenai bagian tubuh.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
47. Rheumatoid Arthritis Berat

Rheumatoid arthritis kronis sebagai akibat gangguan
autoimun yang didiagnosa oleh dokter ahli
Rheumatology dan Immunology. Karakteristik dari
penyakit ini adalah harus memenuhi semua kriteria :
- Berdasarkan diagnosa dari American College of
Rheumatology, dan
- Kerusakan dan kelainan bentuk paling sedikit 3
(tiga) dari sendi-sendi berikut ini : sendi tangan
interphalangeal, sendi pergelangan tangan, siku,
lutut, persendian pinggul, pergelangan kaki, tulang
leher atau sendi kaki interphalangeal. Semua gejala
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
77
47. Rheumatoid Arthritis Berat
yang timbul harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan
klinis dan studi Imaging yang memperlihatkan
adanya perubahan tersebut, dan
- Ketidakmampuan fisik menyebabkan
ketidakmampuan melakukan 3 (tiga) dari 5 (lima)
aktifitas hidup sehari-hari tanpa bantuan orang lain
secara terus menerus selama periode minimal 6
(enam) bulan.
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
78
48. Colitis Ulcerative Berat (Cronh’s disease)
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
79
48. Colitis Ulcerative Berat (Cronh’s disease)

Penyakit yang ditandai dengan karakteristik
memenuhi minimal 2 (dua) kriteria dari ketentuan di
bawah ini :
- Pengangkatan total usus besar ;
- Pengangkatan sebagian atau beberapa bagian dari
usus dengan beberapa kali pembedahan yang
berbeda;
- Ascending sclerosing cholangitis sebagai penyakit
penyerta dengan penyakit ini;
- Hepatitis aktif kronis autoimmune dan sirosis yang
dibuktikan dengan pemeriksaan pathology.
- Karsinoma in situ usus besar
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
80
49. Penyakit Kawasaki Yang
Mengakibatkan Komplikasi Pada Jantung
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
81
49. Penyakit Kawasaki Yang
Mengakibatkan Komplikasi Pada Jantung

Komplikasi pada jantung berupa pelebaran/
aneurisma dari arteri coroner yang
berlangsung secara terus menerus selama 6
(enam) bulan yang diakibatkan oleh penyakit
kawasaki dan dibuktikan dengan
pemeriksaan echocardiografi. Diagnosa dari
penyakit ini ditegakkan oleh dokter ahli anak
atau dokter ahli lain yang sesuai
Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
82
Pengecualian :
Percobaan bunuh diri/bunuh diri, AIDS
 Penyakit bawaan/congenital
 Diagnosa penyakit ditegakkan pertama kali
sebelum atau dalam periode Eliminasi.
Pertanggungan berakhir :
1. Polis Dasar batal, surrender
2. Mencapai usia 70 thn Ulang tahun polis
untuk CI Plus.
3. Mencapai usia 85 thn Ulang tahun polis
untuk CI accelerated
4. Manfaat ini telah dibayarkan.
83

Printed on 24 July 2017
Copyright ©2003 PT Asuransi Allianz Life Indonesia
Download