Limits vol 8 no 1 maret 2012

advertisement
Volume 8No.1Maret 2012
Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik
LIMIT’S
TeknikKonfigurasi Router UntukPembatasanAkses Internet
BerbasisWaktu
Sukarno BahatNauli
PengolahanLimbahCairKertasdan Pulp DenganMenggunakan
AerasidanTekanan Filter KarbonAktif
Nurhayatidan Imam Mahmudin
PembuatanAplikasiSistemInformasiPendataanPenjualan
PadaToko Virgo Jaya Berbasis Java Netbeans
PrionggoHendradidanLickeSilvanaAdhinata
EfektivitasBijiKelor (Moringaoleifera) PadaPengolahan Air
SumurTercemarLimbahDomestik
TambakManurung, YusrianiSaptaDewi, Benjamin J.Lekatompessy
AnalisisRancanganDeteksiSinyalBerbasisSyarafListrik
PertumpunGurusingadan Ignatius WidagdoSidik
Volume 8Nomor1Tahun 2012
ISSN 0216-1184
JURNAL ILMIAH FAKULTAS TEKNIK
LIMIT’S
SUSUNAN REDAKSI
PimpinanUmum/PenanggungJawab:
Berlin Sitorus, S.Kom.,M.Kom (DekanFakultasTeknik)
Staff Ahli:
Dr. Ir. Jupiter Sitorus, M.Eng.
Dr. YusrianiSaptaDewi, MSi.
Dr. IrTambakManurung, MS.
Drs. S.H. Hutapea, M.Kom
PimpinanRedaksi:
Ir. NunungNurhayati, M.Si
SekretarisRedaksi:
Kiki Kusumawati, ST, MMSi.
AnggotaDewanRedaksi:
Drs. Charles Situmorang, M.Si.
Sukarno BahatNauliSitorus, S.Kom.,M.Kom.
AgungPriambodo, S.Kom.,M.Kom.
Dra.PertumpunGurusinga, M.MSi.
HernalomSitorus, ST.,M.Kom.
BosarPanjaitan, SSi.,M.Kom.
RiamaSibarani, SSi.M.MSi
PrionggoHendradi, S.Kom.M.Kom
Sekretariat:
LinaMursadi, SE.
AlamatRedaksiPublikasiIlmiah:
FakultasTeknik – UniversitasSatya Negara Indonesia
Jl. ArteriPondok Indah No. 11 Jakarta Selatan 12240Indonesia
Telp. (021) 7398393, Fax: (021) 7200352
http://www.usni.ac.id
DAFTAR ISI
TeknikKonfigurasi Router UntukPembatasanAkses Internet
BerbasisWaktu
Sukarno BahatNauli
PengolahanLimbahCairKertasdan Pulp DenganMenggunakan
AerasidanTekanan Filter KarbonAktif
Nurhayatidan Imam Mahmudin
1 - 13
14 - 26
PembuatanAplikasiSistemInformasiPendataanPenjualan
PadaToko Virgo Jaya Berbasis Java Netbeans
PrionggoHendradidanLickeSilvanaAdhinata
27 - 36
EfektivitasBijiKelor (Moringaoleifera)PadaPengolahan Air
SumurTercemarLimbahDomestik
TambakManurung, YusrianiSaptaDewi, Benjamin J.Lekatompessy
37 - 46
AnalisisRancanganDeteksiSinyalBerbasisSyarafListrik
PertumpunGurusingadanIgnatius WidagdoSidik
47 - 56
NALISIS RANCANGAN DETEKSI SINYAL BERBASIS SYARAF LISTRIK
Pertumpun Gurusinga dan Ignatius Widagdo Sidik
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik
Universitas Satya Negara Indonesia
[email protected] A
Abstrak
Sistem Alarm tidak cukup sensitif digunakan sebagai alat deteksi pada sistem keamanan alat
pendeteksi dengan menggunakan saraf listrik dapat membantu mengatasinya karena isyarat
sinyal,suara yang ditangkap hanya dapat diketahui oleh petugas keamanan yang berada diruang
kontrol utama
Aplikasi Saraf listrik ditempatkan pada PC bekerja dengan rangkaian yang didisain menggunakan
sensor Infra merah sebagai pendeteksi , terdiri dari rangkaian Transmiter- Receiver , antarmuka LPT
Printer Paralel Port DB25 yang dilengkapi Optocoupler. Pewaktu menggunakan multivibrator Astabil.
Kata kunci : sistem alarm, aplikasi syaraf listrik, multivibrator
Abstract
Sensitive insufficient by System Alarm used as of appliance detect [at] security system ,
appliance of pendeteksi by using electrics nerve can assist overcoming it because signal of
sinyal,suara the capturer can only know by security guard residing in especial control room
Application Nerve electrics placed at PC work with designed network use censor Infra squeeze as
detection , consist of network of Transmiter- Receiver , interface of LPT Parallel Printer of Port of
DB25 equiped by Optocoupler Timer used multivibratorly of Astabil.
Keywords: alarmsystem, electricalnerveapplication, multivibrator
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bidang Keamanan yang rentan terhadap segala aspek negatif membuat sistem keamanan
tidak hanya mengandalkan manusia ataupun hewan seperti anjing sebagai penjaga keamanan
inipun belum mampu mengatasi persoalan keamanan yang semakin rawan termasuk juga dengan
menggunakan perangkat canggih seperti alat sensor atau anti maling berupa alarm sentuh, alarm
tekan, alarm peka cahaya yang banyak dijual dipasaran , tetapi alat ini bekerja ketika maling atau
pencuri menyentuh sensor alarm tersebut, sehingga menimbulkan suara yang cukup keras yang
dapat memberikan isyarat atau tanda kepada pencuri untuk segera meninggalkan lokasi sebelum
petugas keamanan datang , alat lain yang dapat digunakan adalah sensor atau alat deteksi circuit
Televisi tertutup (Closed Circuit Television CCTV) yang digunakan oleh pengguna gedung dengan
kamera pengintai yang terus menerus bekerja,dengan mendeteksi setiap orang yang lewat tanpa
disadari telah direkam oleh alat rekam CCTV tersebut.
Pada penelitian ini penulis membuat suatu alat deteksi sinyal suara ataupun getaran
berbasis syaraf listrik dengan sinar infra merah yang dapat bekerja dalam areal tertentu , petugas
keamanan yang berada pada ruang kontrol utama dapat mengetahui keadaan areal tersebut setiap
waktu, sehingga jika ada orang yang memasuki areal dapat diketahui petugas keamanan. Diharapkan
sistem ini dapat digunakan sebagai sebuah sistem kontrol berbasis komputer .
Perumusan Masalah :
Lemahnya Sistem Keamanan dengan sensor alarm sentuh , alarm tekan atau alarm cahaya
karena sensor ini bekerja jika alat sensor tersentuh atau jarak baca yang pendek jika ketahuan
berniat jahat masih dapat menghindar , tidak terlalu peka
Ruang Lingkup Penelitian :
Aplikasi Saraf Listrik pada Personal Komputer (PC) dapat mendukung sistem sensor Infra Merah
yang dibuat untuk bekerja sebagai sistem deteksi sistem keamanan
Tujuan Penelitian :Mendapatkan alat keamanan diteksi sinyal Berbasis Saraf Listrik yang
mampu untuk mengatasi sistem keamanan yang masih manual
LANDASAN TEORI
Saraf Listrik (Neura electric)
Saraf listrik pada penelitian ini adalah sebuah pogram aplikasi berbasis visual dan dijalankan
dalam sistem operasi MS Windows, program Saraf listrik ini dapat bekerja seperti saraf pada
rangkaian kontrol listrik, digunakan untuk mengendalikan suatu alat yang difungsikan sebagai pelacak
(deteksi) sinyal dalam areal tertentu. Secara umum komponen saraf listrik terdiri dari kontak buka(
normali open NO) , kontak tutup(normali close NC) , kontaktor ON delay, kontaktor OFF delay,
Kontaktor Counter, Kontaktor ON delay, Impuse, Out Pulse, Lampu, Speaker Jumper semuanya
tertera pada program aplikasi tersebut Yang termasuk komponen Input antara lain Input NO/NC,
Kontak (NO/NC, dan komponen output antara lain lampu, kontaktor, kontaktor on/off, dan jumper
(tegak dan datar)
Komponen Fisis Saraf Listrik
Aplikasi Saraf Lisrik tidak dapat difungsikan sebagai alat deteksi jika hanya divisualkan , oleh
sebab itu harus digandeng (antarmuka) dengan alat elekronika yang bekerja sebagai sumber.
Pemancar (Transmiter) dan penerima (Receiver) sehingga sistem ini berfungsi.Adapun komponen
listrik elektronika seperti Penyearah (Amplifier), Optocouple, Transistor, LED, Fotodioda, , Timer dan
Relai alat-alat ini dapat disimulasikan melalui PC untuk mendapatkandata(Input) dan Informasi
(Output) melalui terminal atau port yang disebut Line Port terminal (LPT)
a. Penyearah gelombang,
Alat deteksi yang akan dibuat menggunakan alat-alat elektronika yang banyak dijual dan hara relatif
murah, sedangkan arus utama dari PLN sehingga arus rangkaian ini disearahkan lebih dulu dengan
menggunakan arus searah (setengah gelombang)
1
D4 D1
Vcc
2
D3
D2
C
R
Gambar 1. Rangkaian penyearah dengan filter
Gambar 1 adalah penyearah gelombang sinus kegelombang searah sehingga output rangkaian
adalag tegangan searah(Direct Current)biasanya tegangan output yang dihasilkan sangat kecil
sehingga harus diperkuat dengan penguat penyearah, Besar tegangan outputnya dapat dibaca
dengan alat ukur tegangan atau dapat dihitung dari persamaan
Vdc =
Vm
1
1
4 fCR
dimana
Vdc
: Tegangan penyearah (Volt)
Vm
: Tegangan maksimum (Volt)
f
: Frekuensi (Hz)
C
R
: Capasitansi kapasitor (Farad)
: Resistor (Ohm)
b. LED (Light Emmiting Dioda)
LED adalah dioda pancar cahaya dikelompokkan atas dua 1. LED dengan intensitas rendah, dibuat
dari bahn semikinduktor sambungan p-n yang memancarkan cahaya jika diberi prategam\ngan maju ,
cocok untuk sistem komunikasi jarak pendek, Daya optik LED berbanding lurus dengan arus
penggerak maju yang diberikan padanya.,Umur LED yang baik dapat mencapai 10 5 Jam dan dapat
bekerja pada suhu -650 dan 1250 C. 2. LED Injeksi atau disebut juga Transistor Fotodioda dikenal
dengan Sensor infra merah, LED infra merah dihasilkan dari sebuah bidang temu p-n dalam
spektrum elektromagnetik koheren dan frekuensi tunggal , LED infra merah ini dilengkapi lensa
pelindung agar cahaya infra merah yang dihasilkan terfokus dengan berkas yang sempit tetapi
dapat mengirimkan sinyal kepenerima cocok untuk komunikasi jarak jauh. , Energi cahaya yang
lewat melalui persambungan p-n dengan respon waktu yang cepat terhadap cahaya dengan
intensitas yang tinggi.Makin tinggi intensitas cahaya makin besar energi listrik yang diubah menjadi
energi cahaya.atau makin tinggi arus yang mengalir makin tinggi intensitas cahaya.
c.
RELAI
Relai Bekerja sebagai alat kontrol , menggunakan tenaga listrik yang dapat membuka dan menutup
melalui kontak/saklar sehingga berpengaruh terhadap peralatan lain , terdiri atas kumparan kawat
penghantar yang digulung pada former dengan mengelilingi teras magnit, bila kumparan tersebut
dikenai arus , medan magnet yang dibangun menarik armatur berporos , memaksanya bergerak
cepat kearah teras . Gerakan armatur digunakan melalui pengungkit untuk membuka dan menutup
kontak . Beberapa susunan kontak dapat dipakai , semuanya terisolasi dari rangkaian kumparan.
Secara umum susunan kontak pada relai terdiri dari :
1. Normally open (NO) Kontak tertutup jika relai dikenai arus
2. Normally close (NC) Kontak tertbuka bila relai tdak diberi arus
3. Change Over (CO) relai ini menggunakan kontak tengah sebagai normal tertutup , tetapi
melepaskan diri dari dari posisi tertutup dan membuat kontak dengan yang lain bila relai
dihubungkan, disebut relai amatir , Tegangan kumparan 5Volt dan Unjuk kerja 100 mA
Relai bersifat induktif artinya , beban akan menginduksi Arus yang makin lama makin besar melewati
relai yang dapat menimbulkan drop tegangan, untuk memperkecil kerusakan relai dan transistor
dapat digunakan dioda , sehingga melindungi transistor dari kerusakan jika relai dimatikan.
a. Pewaktu (TIMER)
Timer adalah alat pengatur pulsa waktu yang akan digunakan pada suatu rangkaian elektronika,
disebut juga Timer 555 berupa rangkaian terpadu IC dapat bekerja pada mode Monostabil dan mode
Astabil, contoh Timer 555 antara lain MC!455, LM555, CA555, NE555 bentuk rangkaian Timer 555.
Mode Monostabil
Timer ini bekerja pada pinggiran pulsa negatif keluarannya dalam bentuk pulsa positif lebar pulsa
ditentukan oleh osilasi Resistor Capasitor (RC) , keluaran positif ini bertahan untuk sementara waktu
dan akan kembali kekeadaan negatif setelah waktu tunda T , dan akan tetap rendah sampai terdapat
picu(triger) berikutnya rangkaian ini disebut juga satu bidikan (One Shot) Pulsa gelombang.
Tinggi pulsa
Lebar pulsa (t)
Gambar 2. Pulsa one shot
Mode Astabil .
Pada mode Astabil Timer bekerja secara bebas memiliki dua output yang tidak stabil , Bila output
berada dalam keadaan positif selama sesaat, maka kemudian berpindah kekeadaan negatif yang
tidak stabil selama sesaat , lalu kembali kekeadaan semula disebut dengan free running mode ini
berosilasi menghasilkan output gelombang segiempat atau rektanguler, Mode Astabil sangat baik
sebagai lonceng dalam sistem digtal. Pulsa gelombang seperti gambar 2-8 berayun antara 0 – 5Vcc
5V
Vcc
0V
Gambar 3 Free Running Astabil
Terminal(PORT) IN/OUT
Untuk sarana komunikasi antara PC dengan pencetak(printer) secara visual biasanya digunakan
Universal Asyncronous Receiver Transmitter (UART) yaitu piranti antarmuka serial/paralel yang
digunakan sebagai penerima dan pengirim tak serentak berupa keping tunggal paduan skala besar
contoh MC6850 UART jenis Lin juga banyak beredar pada umumnya walaupun karakteristik berbeda
tetapi elemen elemennya terdiri dari Receiver dan Transmitter. , dimana bagian penerima (Receiver =
Rx) menyimpan secara seri bit dalam register masukan Penerima seri dan membaca data secara
paralel, bagian pengirim (transmitter Tx) menerima suatu kata bit secara paralel dan menyimpannya
dalam suatu register data pengirim ,lalu ditempatkan dalam suatu regiser keluaran pengirim .
METODOLOGI ( DISAIN RANGKAIAN )
Algoritma Rancangan
Untuk menghubungkan sebuah rangkaian deteksi kekomputer dilakukan langkah-langkah sbb:
1. Mengumpulkan Bahan/komponen-komponen yang digunakan untuk merancang rangkaian alat
deteksi yang diinginkan
2. Instal Program Saraf listrik ke PC yang akan digunakan sebagai visualisasi
3. Hubungkan mirofon langsung keJack mikrofon pada soundcard yang terdapat pada PC
4. Lakukan
proses
perekaman
dengan
tool
Sound
Recorder
sbb:
Star\program\accesories\entertaintment\sound recorder
5. Klik tombol recorder untuk merekam suara dalam hal ini yang direkam adalah suara dan nama
lokasi setelah selesai proses perekaman suara simpan dengan menu File\Save As
6. Beri nama file ini lalu simpan pada folder suara yang terletak dalam folder saraf listrik
Rangkaian Deteksi sinyal untuk keamanan yang dirancang terdiri dari tiga bagian yaitu:
1. Pesonal Komputer (PC) berisi program saraf listrik berfungsi sebagai pengontrol input dan
output pada rangkaian
2. Antarmuka yang dibentuk oleh rangkaian optocoupler dan switch line
3. Sensor infra merah yang dihasilkan dari rangkaian pemancar,penerima dan rangkaian
switchline.
PERSONAL KOMPUTER
Personal Komputer (PC) berfungsi untuk mengontrol input dan output pada alat /rangkaian yang
dibuat dengan cara menjalankan program saraf listrik. Sebelum menjalankan program terlebih dulu
CD program aplikasi saraf listrik versi 1.01 diinstal kePC yang digunakan. CD ini berisikan beberapa
file antara lain :

Saraf listrik 1.01 exe (program aplikasi)

Komunikasi (aplikasi untu komunikasi)

Beberapa file dengan ekstensi *SLI (file yang akan didisain)

Folder suaran(beisi file-file suara format WAV)

Folder gambar (berisi beberapa file gambar untuk contoh penerapan aplikasi saraf listrik)
Dari aplikasi ini dua file yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi saraf listrik yaitu file saraf listrik
1.01 exe dan file komunikasi yang mana keduanya harus disimpan dalam folder yang sama.
a. Instalasi Program saraf lisrik
Proses instal pada PC adalah dengan mengkopi semua folder yang ada pada CD kedalam folder
yang kita inginkan atau dengan nama saraf listrik . Setelah proses pengkopian selesai buka folder
yang telah dikopi dan dipastikan properties pada file –file rangkaian (*SLI) tidak disset dalam kondisi
Read ONLY. Program dapat dijalankan dengan mendouble klik kiri pada shortcut saraf listrik.
b. Algoritma Rekam File Suara (file WAV)
Perangkat luar yang digunakan untuk merekam suara adalah mikrofon untuk itu
1. Mcirofon dihubungkan langsung keJack mikrofon pada soundcard yang terdapat pada PC
2. proses perekaman dapat dilakukan dengan tool Sound Recorder sbb:
Star\program\accesories\entertaintment\sound recorder
2. Klik tombol recorder untuk merekam suara dalam hal ini yang direkam adalah suara dan nama
lokasi setelah selesai proses perekaman suara simpan dengan menu File\Save As
3. File diberi nama lalu disimpan pada folder suara yang terletak dalam folder saraf listrik
4. Jika ingin mengaktifkan Spiker suara dapat dilakukan dengan menekan spk 1 pada program
saraf listrik lalu dinamai dengan suarai dan untuk spk 2 dinamai denan spk 2 dst sampai spk
32 (hanya untuk 32 spk)
ANTARMUKA PC DENGAN RANGKAIAN
Antarmuka berfungsi untuk menjembatani pin-pin output pada port paralel PC dengan sensor. Pada
penelitian ini penulis menggunakan Port Paralel LPT DB25 dengan komunikasi serial(USB). Tabel 1
adalah nomor pin dan fungsinya pada rangkain yang akan dibuat sebagai penganti UART
menggunakan 25 pin dengan port LPT 1 dan LPT 2 perbedaan nya adalah pada alamat port dimana
fungsi pin identik dengan kontaktor yang telah disinggung pada saraf listrik.
Tabel 1 Pin yang digunakan dan kesamaannya dengan komponen saraf Listik
No PIN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19-25
Fungsi
Output
Output
Output
Output
Output
Output
Output
Output
Output
Input
Input
Input
Input
Output
Input
Output
Output
Ground
Ground
Status
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Digunakan
Tidak Digunakan
Persamaan Komponen
Kontaktor K9
Kontaktor K1
Kontaktor K2
Kontaktor K3
Kontaktor K4
Kontaktor K5
Kontaktor K6
Kontaktor K7
Kontaktor K8
Input 14
Input 15
Input 13
Input 12
Kontaktor K9
Input 11
Kontaktor K9
Kontaktor K9
Ground
Tidak ada
Tabel 2 Komponen-komponen yang digunakan untuk Antarmuka
No
1
Komponen
Resistor R1 R3
Kapasitas
270 ohm
2
3
4
5
6
7
Resistor R2 R4
Dioda D1, D2
Transistor Tr1, Tr2
Relai 1 & 2
Optocoupler 1 & 2
Power suplly
100 ohm
IN4001
2N2222A
DC 12 V
PC 817
DC 12 V & 9 V
Pin 2
12V
Output
R1
D1
LED1
Pin 18
12 V
Relai
1
Opto
coupler
R2
12 V 12 V
Output
R3
D2
12 V
LED2
LPT Port
DB25
Pin 18
Relai
Opto
coupler
R4
Gambar 4 Rancangan Rangkaian antarmuka PC dengan LPT Paralel Port DB25
Rancangan Sensor Alat Deteksi Sinyal
Sebagai sumber dan perekam deteksi keamanan yang dibuat penulis meengunakan sensor Infra
merah ,alat ini dilengkapi switchline pada penerima agar sensor ini terhubung dengan pin-pin input
LPT (konektor DB 25) tujuannya adalah supaya saklar-saklar input yang terdapat pada saraf listrik
dapat aktif . Untuk membangkitkan sensor Infra merah rangkaian sumber(pemanca)r menggunakan
IC Timer, yaitu IC type MC 1455 , fungsinya sebagai multivibrator Astabil yang dilengkapi rangkaian
osilasi R-C , hasil kedipannya berupa pulsa- pulsa yang masih kecil diumpankan menuju LED infra
merah yang terhubung secara paralel dan diperkuat dengan amplifier yang tersusun secara kaskade
sehingga dapat ditangkap penerima Jika sinar yang diterima receiver terputus maka rangkain switch
line dalam keadaan tidak aktif , sebaliknya jika sinar yangdiberikan sumber kereceiver tersambung
maka rangkaian menjadi aktif sehingga alat alarm berfungsi (berbunyi untuk speker, menyala jika
menggunakan lampu).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Fungsi
Setelah membuat rangkaian penelitian maka diadakan kegiatan pengujian dengan mengoperasikan
simulasi yang dibuat , untuk menghindari resiko terburuk yang mungkin terjadi pada saat simulasi jika
dilakukan pada komputer maka digunakan Adaptor 4,5 Volt menggantikan PC dengan menberikan
tegangan pada rangkain Antarmuka , jika pengujian berjalan dengan lancar maka dapatl digunakan
komputer PC , Uji fungsi dilaksanakan dengan melakukan pengukuran pada Input dan Output pada
setiap rangkaian.
Alat-alat yang dibutuhkan untuk uji Fungsi antara lain:
1. Multitester
2. Modul Rangkaian Antarmuka dan Transmitter dan Receiver dengan sensor Infra Merah
3. Personal Komputer (PC)
4. Adaptor 9 V dan 12 V DC
Cara Kerja alat yang dibuat.
1. Dengan mengaktifkan program saraf listrik pada PC
2. Klik Short cut pada tampilan utama Window
3. Kabel Printer DB25 dihubungkan ke LPT 1 dan ujung yang lain dari kabel ini dihubungkan
pada soket 1 yang tersedia pada papan PCB rangkaian antarmuka.
4. Soket 2 pada papan PCB antarmuka dihubungkan dengan Kack 1 pada adaptor 1 dan soket
3 dihubungkan dengan Jack 2 pada Adaptor 2
5. Soket 4 pada rangkaian antarmuka 1 dihubungkan dengan jack 3 rangkaian transmittie 1 dan
soket 5 dihubungkan dengan jack 4 pada rangkaian transmitter 2
6. Kabel 1 pada rangkaian detektor 1 dihubungkan dwngan pin 13 soket 1, Kabel 2 pada
rangkaian detektor 2 dihubungkan dengan pin 12 soket 1, Kabel 3 dan 4 dhubungkan
dengan pin 8 soket 1,
7. Saklar 1 dihubungkan dengan Pin 15 dan 18 soket 1, Saklar 2 dihubungkan dengan Pin 10
dan 18 siket 1, Saklar 3 dihubungkan dengan Pin 11 dan 18 soket 1
8. Pada saat Program diaktifkan tegangan keluar dari Pin 2 dan 5 hal ini tampak dengan lampu
LD menyala artinya saklar.menutup sehingga arus menggerakkan antarmuka.
9. Jika relai 1 dan 2 dalam kondisi ON (gambar 9), lampu LED pada sumber menyala artinya
transmiter dapat bekerja , dengan meletakan transmiter dengan rangkaian antarmka berjarak
 100 m sumber masih dapat mengirimkan sinyal artinya sumber masih dapat bekerja
10. Sebelum menjalankan program telah disetting waktu dari kontak KP1, KP2 200 ms dan KP3
disetting 1200 ms, Untuk mengaktifkan output antarmuka maka progrm dijalankan dan pada
saat saklar 1 di ON kan , saklar lampu inikator 11 bergerak menutup sedangkan lampu
indikator pada salkar 11 untuk K1 dan K4 menyala.
11. Jika sensor 1 terdeteksi (terputus) saklar 12 dan K 13 bergerak menutup, Lampu indikator
pada saklar 12 , K13 dan KP1 menyala , KP1t bergerak membuka dan menutup secara
simultan , Lampu indikator KP1t dan Spk 1 berkedap kedip dan speaker multimedia
mengeluarkan suara “ruang satu kode merah Beep” , Proses yang sama terjadi saat sensor 2
terdetksi dan suara yang dihasilkan adalah “ruang dua kode merah Beep”. Dalam tulisan ini
penulis mensetting waktu optimal kontaktor Out Pulsa KP1, dan KP2 adalah 200 ms dan
untuk kontaktor out pulsa KP3 adalah 1200 ms
Data-data hasil Pengukuran
Untuk mengukur tegangan Input dan Output pada tiap bagian rangkaian ditampilka pada tabel 3
3
4
Tabel 3 Hasil Pengukuran tegangan
Uraian
Satuan kondisi
normal (DC)
Tegangan Input antarmuka (1 dan 2)
3,5 V
Tegangan input relai (1 dan 2)
12V
V
Tegangan Input transmiter (1 dan 2)
9V
Tegangan Input Receiver (1 dan 2)
9V
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Tegangan kolektor (Q1 dan Q2)
Tegangan kolektor (Q3 dan Q4)
Tegangan output antarmuka (1 dan 2)
Tegangan output relai kontak NO (1 & 2)
Tegangan output Transmiter(1 &2)
Tegangan output Receiver (1 & 2)
Tegangan Output IC 1 (kaki 3)
Tegangan output Adaptor 1
Tegangan output Adaptor 2
No
1
2
12 V
0V
9V
9V
8,5 V
0V
9V
12 V
9V
Satuan Kondisi
sinar terputus
3,5 V
12V
V
9V
9V
12 V
0V
9V
9V
8,5 V
0V
9V
12 V
9V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Dengan peralatan pendeteksi keamanan berbasis saraf listrik yang dirancang, jarak
pengiriman (komunikas) yang dihasilakn  100 m hasil pengujian dari tabel 11 adalah
konerja yang sesuai dengan rencana
2. Rangkaian dapat bekerja dalam kondisi normal hal ini dapat diketahui dengna menyalanya
lampu indikator pada semua rangkaian.
3. Rangkaian juga dapat bekerja pada kondisi sinar terputus , ditunjukkan dengan padamnya
lampu indikator pada rangkaian Receiver dan munculnya suara yang berulang-ulang pada
Loadseaker PC.
4. Dari Tabel 4-1 dapat disimpulkan bahwa dengan tegangan Output 9 Volt sama dengan
tegangan Input berarti telah terjadi penguatan dan penyaringan pada sinyal yang
dihasilkan(tegnagan Output) jika tegangan out put lebih kecil dari tegangan input maka sinyal
keluaran tidak tampak berarti sistem penguatan belum mampu bekerja dengan baik. dengan
memperbesar daya. . tetapi jika sinyal output lebih besar dari tegangan input alat tidak dapat
bekerja karena arus terlalu tinggi , dapat merusak alat tersebut,
5. Bentuk Rangkaian seperti pada lampiran I dan Lampiran II
Saran
Untuk meningkatkan kemampuannya Rancangan peralatan ini masih dapat dikembangkan misal
dengan menambah komponen PCB dipasang lebih banyak untuk menghubungkannya agar
singkron dapat dilakukan dengan menempatkan multiplekser sebagai perangkat luar tambahan
Daftar Pustaka
Ahmad Muammar 2004 , Sistem Kontrol I/O dan Kontrol Suara Penerbit Andi
Barmawi M Prof Phd 1985 , Transistor Circuit Approximation Erlangga Jakarta
Barmawi M Prof Phd 1985, Elektronika terpadu , Rangkaian dan Analog Digital Erlangga Jakatra
Frank De Frezuela 2000 Elektronika Industri Andi Jogyakarta
Malvino 2004 Prinsip-prinsip Elektronika , Salemba Teknika Jakarta
Nachbar GH 1985 Rangkaian Elektronika Populer Elekmedia Komputindo Jakarta
Pratomo P 1985 Tuntunan Praktis Perancangan dan Pembuatan PCB, Gramedia Jakarta
Suhata ST 2005 Aplikasi Mikrokontroler Sebagai Pengendali Elektronik Elek Media Komindo Jakarta.
Download