Yesus Kristus, Anak Allah (Mrk 1:1) Pengantar: - Presentasi ini untuk membangun iman - Teks-teks yang diajukan bukan semata-mata sebagai bukti, melainkan sebagai bahan untuk renungan / meditasi - suasana: membuka hati bagi Allah. - Jenis data: a. empirik= bds observasi b. logis= bds penalaran c. intuitif= bds pengalaman d. iman= apa yang diyakini dan dihayati oleh orang Kristiani yang juga memperhatikan ke3 jenis data sebelumnya. 1. Siapakah Yesus Bagi Orang Kristiani Awali? a. Alam pikir Yahudi: Ul 21:23 “Seorang yang digantung, terkutuk oleh Allah” b. Luk 24:19-25 “… Padahal kami dulu… Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari… beberapa perempuan … telah mengejutkan kami. c. Kis 2:22-32: Sengsara-wafat- kebangkitan Yesus adalah titik tolak iman Kristiani. “… Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.” d. Yesus adalah orang benar yang disiksa oleh orang fasik. - Mzm 1: hidup orang benar vs orang fasik. - Mrk 15:34 adalah doa orang benar dalam Mzm 22 - Kisah Yesus: dibunuh sebagai orang benar, lalu dimuliakan Allah menurut Yes 52:1353:12 - Hos 6:2: hari ke-3 ia bangkit - Keb 3:7-8: orang benar itu menjadi penyerta dalam pemerintahan Allah “… duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa; dari situ Ia akan datang mengadili orang yang hidup dan yang mati”. Kesimpulan: Sengsara-wafat-kebangkitan Yesus: - Kis 4:12:sumber keselamatan - Mrk 15:33=Am 5:18-20 → Mal 4:1-3: awal zaman baru: langit-bumi baru/ ciptaan baru/ manusia baru. 2. Mengapa Yesus Disebut “Kristus”? a. Kristus (Yun)= Mesias (Ibr) artinya: “Dia yang diurapi”. b. Alam pikir Yahudi: sebutan untuk raja dan imam agung: dikuduskan/ dikhususkan bagi Allah untuk menunaikan kekuasan atas nama Allah (Mzm 2). c. Dalam situasi krisis pasca pembuangan, orang Israel merindukan seorang raja ideal, putra Daud yg memulihkan masa jaya Israel: paham ini diambil alih oleh orang Kristiani dan dikenakan pada Yesus yang bangkit. d. “Seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan (Kyrios) dan Kristus” (Kis 2:36). e. Yesus Kristus=Yesus dari Nazaret yang bangkit dan yang menjadi “Raja Zaman Akhir” (Rom 1:3-4) f. Yesus sadar bahwa Ia adalah Mesias itu (Yoh 4:25-26); Andreas (Yoh 1:41) dan Marta (Yoh 11:27: “Aku percaya bahwa Engkaulah Kristus, Putra Allah yang hidup”) mengakui hal itu. g. Ke-Mesias-an Yesus ada dalam struktur “Sejarah Keselamatan” (Luk 2:11): di dalam Yesus yang bangkit, Allah menciptakan langit dan bumi baru. Di dalam dunia baru itu, Yesus adalah Raja / Mesias / Kristus. h. Penyamaan Orang benar/ Hamba Yahwe = Mesias/ Kristus - Kis 4:25-30 yang merujuk ke Mzm 2. “Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?” (Luk 24:26). - Fil 2:6-11: perendahan dalam kematian sebagai “Hamba” dan peninggian dalam kemuliaan sebagai “Mesias”. - Mrk 10:45: kematian Hamba Yahwe (Yes 53:4.10-11) menyelamatkan. 1 Ptr 2:21-25 adalah ringkasan dari keyakinan Kristiani awali. 3. Mengapa Yesus Disebut “Putra Allah”? a. Alam pikir Yahudi: gelar putra Allah=gelar Mesias. b. PB menghubungkan gelar putra Allah dengan kebangkitan Yesus dari alam maut dan kedatangan-Nya pada akhir zaman: 1Tes 1:10; Kis 13:3 (=Mzm 2:7); Rom 1:3-4. c. Putra Allah itu adalah raja, penguasa, dan hakim pada akhir zaman (1Kor 15:23-28). d. Dlm Rom 1:3, Paulus menyebut Yesus di dunia sebagai Putra Allah maksudnya: orang yang sekarang meraja sebagai Putra Allah di surga pernah hidup di dunia ini dengan nama Yesus dari Nazaret. e. Pembaptisan Yesus di sungai Yordan= pelantikan-Nya sebagai Mesias dan Putra Allah (rujuk ke Mzm 2:7). Hal ini menyatakan bahwa Yesus sudah Putra Allah ketika Ia belum bangkit (Mrk 15:39). Jadi, sejak awal keberadaan-Nya, Ia adalah Putra Allah. - Luk 1:32: Yesus=“Putra dari Yang Mahatinggi” - Luk 1:35: Yesus= “Putra Allah”. Sebagai Putra Allah, Yesus dikandung dari Roh Kudus yang adalah Roh Masehi dan Roh Pencipta. f. Yoh 5:25-27: Yesus sebagai Putra Allah sudah mengadakan pengadilan-Nya melalui pewartaan-Nya (lewat hidup, karya, dan perkataan-Nya). Ia adalah pernyataan diri Allah (Yoh 8:3). Pertanyaan Renungan: • Siapakah Yesus bagiku? • Apakah pemahamanku mempengaruhi cara hidup imanku? • Bagaimana bentuk nyata keterikatanku pada Yesus?