TUGAS MAKALAH ETIKA BISNIS Oleh : Nama : Suprasetyawati NIM : 01210045 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NAROTAMA BAB I. PENDAHULUAN Moralitas berarti aspek baik atau buruk, terpuji atau tercela, dan karenanya diperbolehkan atau tidak, dari perilaku manusia. Moralitas selalu berkaitan dengan apa yang dilakukan manusia, dan kegiatan ekonomis merupakan suatu bidang perilaku manusia yang penting. Selama perusahaan memiliki produk yang berkualitas dan berguna untuk masyarakat disamping itu dikelola dengan manajemen yang tepat dibidang produksi, finansial, sumberdaya manusia dan lain-lain tetapi tidak mempunyai etika, maka kekurangan ini cepat atau lambat akan menjadi batu sandungan bagi perusahaan tersebut. Bisnis merupakan suatu unsur mutlak perlu dalam masyarakat modern. Tetapi kalau merupakan fenomena sosial yang begitu hakiki, bisnis tidak dapat dilepaskan dari aturan-aturan main yang selalu harus diterima dalam pergaulan sosial, termasuk juga aturan-aturan moral. Dengan kata lain, mengapa bisnis tidak bebas untuk berlaku etis atau tidak? Tentu saja secara faktual, telah berulang kali terjadi hal-hal yang tidak etis dalam kegiatan bisnis, dan hal ini tidak perlu disangkal, tetapi juga tidak perlu menjadi fokus perhatian kita. Pertanyaannya bukan tentang kenyataan faktual, melainkan tentang normativitas : seharusnya bagaimana dan apa yang menjadi dasar untuk keharusan itu. BAB II. PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Etika Etika berasal dari kata Yunani Kuno: “ethikos“, berarti “timbul dari kebiasaan”. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. 2.2 Pengertian Bisnis Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja. 2.3 Pengertian Etika Bisnis Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional. 2.4 Etika Bisnis Yang Baik Menurut Richard De George, bila perusahaan ingin sukses/berhasil memerlukan 3 hal pokok yaitu : 1. Produk yang baik 2. Managemen yang baik 3. Memiliki Etika Tiga aspek pokok dari bisnis yaitu : dari sudut pandang ekonomi, hukum dan etika. 1. Sudut pandang ekonomis. Bisnis adalah kegiatan ekonomis. Yang terjadi disini adalah adanya interaksi antara produsen/perusahaan dengan pekerja, produsen dengan konsumen, produsen dengan produsen dalam sebuah organisasi. Kegiatan antar manusia ini adalah bertujuan untuk mencari untung oleh karena itu menjadi kegiatan ekonomis. Pencarian keuntungan dalam bisnis tidak bersifat sepihak, tetapi dilakukan melalui interaksi yang melibatkan berbagai pihak. Dari sudut pandang ekonomis, good business adalah bisnis yang bukan saja menguntungkan, tetapi juga bisnis yang berkualitas etis. 2. Sudut pandang moral. Dalam bisnis, berorientasi pada profit, adalah sangat wajar, akan tetapi jangan keuntungan yang diperoleh tersebut justru merugikan pihak lain. Tidak semua yang bisa kita lakukan boleh1 dilakukan juga. Kita harus menghormati kepentingan dan hak orang lain. Pantas diperhatikan, bahwa dengan itu kita sendiri tidak dirugikan, karena menghormati kepentingan dan hak orang lain itu juga perlu dilakukan demi kepentingan bisnis kita sendiri. 3. Sudut pandang Hukum Bisa dipastikan bahwa kegiatan bisnis juga terikat dengan “Hukum” Hukum Dagang atau Hukum Bisnis, yang merupakan cabang penting dari ilmu hukum modern. Dan dalam praktek hukum banyak masalah timbul dalam hubungan bisnis, pada taraf nasional maupun international. Seperti etika, hukum juga merupakan sudut pandang normatif, karena menetapkan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Dari segi norma, hukum lebih jelas dan pasti daripada etika, karena peraturan hukum dituliskan hitam atas putih dan ada sanksi tertentu bila terjadi pelanggaran. Bahkan pada zaman kekaisaran Roma, ada pepatah terkenal : “Quid leges sine moribus” yang artinya : “apa artinya undang-undang kalau tidak disertai moralitas “ 2.5 Contoh Kasus Etika Bisnis Dalam Praktek Latar Belakang PT.Bank Panin Tbk Panin Bank merupakan salah satu bank komersial utama di Indonesia. Didirikan pada tahun 1971 di Jakarta, Panin Bank merupakan hasil merger dari 3 bank yaitu Bank Kemakmuran, Bank Industri Djaja Indonesia dan Bank Industri & Dagang Indonesia. Setahun kemudian, pada april 1972, Panin Bank mendapatkan persetujuan menjadi bank Devisa. Pada tahun 1982, Panin Bank mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia), sehingga merupakan bank pertama yang go public di Indonesia . Panin Bank termasuk dalam bank kategori A yang tidak harus direkapitalisasi oleh Pemerintah pasca krisis ekonomi pada tahun 1998. Saat ini pemegang saham Panin Bank adalah PT. Panin Financial (45,46%), Votraint No.1103 Pty Ltd (38,82%), dan public domestic maupun international (15,72%). PaninBank saat ini memiliki 4 entitas anak, yakni PT Clipan Finance Indonesia tbk, PT Asuransi Multi Arta Guna Tbk, Pt. Bank Panin Syariah, dan Pt Verena Multi Finance Tbk Pada akhir tahun 2011 memiliki jarigan lebih ari 440 kantor di berbagai kota besar Indonesia, lebih 700 ATM Panin, tergabung dengan jaringan30.000 ATM Bersama, 5.000 ATM AKTO, 1,5 juta ATM Cirrus di seluruh dunia. Panin Bank juga menyediakan layanan Internet Banking, Mobile Banking, dan juga Phone Banking dan Call Banking serta Debit Card yang bekerja sama dengan Materd Card dan Maestro yang dapat diakses secara International. Melalui layanan produk yang inovatif, jaringan distribusi nasional dan pengetahuan pasar yang mendalam, Panin Bank siap untuk terus memperluas pangsa pasar dan berperan serta dalam meningkatkan fungsi intermediasi keuangan untuk mendukung pertumbuhan nasional. Visi Panin Bank Sebagai salah satu bank papan atas di Indonesia, PaninBank akan senantiasa menjaga dan meningkatkan kinerja keuangannya secara sehat, meneruskan kepeloporan dan peranannya dalam petumbuhan industry perbankan nasional Strategi Panin Bank Nasabah Fokus pada nasabah, memahami kebutuhan mereka dan memberikan value chain services. Produk Mengembangkan dan menawarkan produk-produk unggulan guna mendukung bisnis nasabah Saluran distribusi Membanguna kemampuan distribusi melalui berbagai saluran (multichanel distribution) untuk menjangkau nasabah di seluruh Indonesia dan turut mendukung pertumbuhan ekonomi nasional Efisiensi Mengembangkan proses pelayanan untuk mempercepat transaksi nasabah dan memberikan biaya yang efisien dan kompetitif melalui pengembangan teknoogi Sumber Daya Manusia Menanamkan dan meningkatkan budaya perusahaan dalam rangka menghargai sepenuhnya prestasi individu dan terus memotivasi personil untuk meningkatkan produktivitas dan pelayanan kepada nasabah Pemegang Saham Mengkapitalisasi kekuatan bisnis dan franchise value yang dimiliki untuk mencapai kinerja yang unggul yang akan membawa manfaat bagi para pemangku kepentingan, termasuk pemegang saham Misi Panin Bank Mentransformasi Panin Bank menjadi salah satu bank komersial dan bisnis terkemuka di Indonesia. Corporate Value Panin Bank : I CARE INTGRITRY Jujur , dapat dipercaya, beretika, terbuka dan bertindak sesuai dengan etos kerja yang baik COLLABORATION Berlaku sebagai satu Panin, kerja sama sebagai satu tiem, baerbagi visi, nilai dan tujuan, agar dapat meraih bersama hasil yang terbaik ACCOUNTABILITY Berhubungan dengan rasa memiliki, tanggung jawab dan bertindak sesuai peraturan RESPECT Menghargai dan mendengarkan pendapat orang lain EXCELLECE Performa yang baik, inovasi, belajar, has art, percaya diri dan berani, serta keinginan untuk menjadi yang terbaik BAB III. KESIMPULAN 1. Meningkatkan junlah nasabah setia yang merasa puas dengan kualitas produk dan jasa perbankan Panin Bank akan semakin memperkokoh kinerja Perusahaan dan mendorong pertumbuhan dam meraih pangsa pasar lebih besar ke depan 2. Persaingan dalam memenangkan pangsa pasar mendorong Panin Bank untuk terus mengembangkan berbagai inisiatif guna memenuhi kebutuhan nasabah akan kenyamanan dan kemudahan dalam suatu transaksi perbankan 3. Panin bank terus berupaya membenahi berbagai proses kerja yang ada dengan tujuan akhir untuk memberikan pelayanan yang lebih cepat, lebih akurat, dan lebih berkualitas, yang mampu melebihi ekspektasi nasabah 4. Panin Bank menyadari bahwa penerapan prinsip-prinsip universal Tata Kelola Perusahaan yang baik sesuai standar praktik Internasional terbaik merupakan factor kunci dalam meraih pertumbuhan usaha yang berkelanjutan 5. Panin Bank berpartisipasi aktif dalam mendorong terciptanya lingkungan hidup yang hijau dan sehat, sebagai bagian dari tanggung jawabnyasecara keseluruhan untuk tumbuh dan berkembang bersama dengan komunitas yang dilayani