BUNYI BAHASA BELANDA 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Imu Budaya Universitas Padjadjaran) Sebagaimana bahasa Indonesia, huruf bahasa Belanda (sebagai lambang bunyi) hampir seluruhnya dapat diucapkan seperti tulisannya. Itu berbeda sekali dengan bahasa Inggris. Ada memang beberapa vokal dan satu dua konsonan yang diucapkan agak berbeda. Untuk mengucapkan vokal kadangkala Anda perlu memoncongkan bibir, membulatkan bibir, memajukan rahang bawah. Dengan berlatih beberapa kali Anda akan dengan fasih menuturkan bunyi Belanda. Disarankan Anda sesekali menggunakan cermin untuk melihat langsung bibir Anda saat mengucapkan bunyi vokal tertentu. Bab ini sebagian besar berdasarkan Wojowasito (1999) dan Sugeng Riyanto dll. (2012) dengan berbagai penyesuaian. 1 Vokal 1.1 Vokal Pendek dan Vokal Panjang Vokal bahasa Belanda membedakan vokal pendek (pekak) dan vokal panjang. Vokal pendek diucapkan pendek dan vokal panjang diucapkan panjang. Vokal pendek dituliskan tunggal (satu huruf), vokal panjang dituliskan ganda atau tunggal (jika merupakan suku kata terbuka atau suku kata yang diakhiri vokal). Perbedaan panjang pendek itu penting karena membedakan arti; hal yang tidak berlaku dalam bahasa Indonesia 2 : pendek man mannen laki-laki (tunggal) 3 laki-laki (jamak) panjang maan manen bulan (tunggal) bulan (jamak) bom bommen bom (tunggal) bom (jamak) boom bomen pohon (tunggal) pohon (jamak) pen pennen pen (tunggal) pen (jamak) peen penen wortel besar (tunggal) wortel besar (jamak) bord borden piring (tunggal) piring (jamak) beeld beelden gambar (tunggal) gambar (jamak) Perhatikan penulisannya, terutama dalam bentuk jamaknya. Jika di belakang vokal terdapat dua konsonan, vokal itu pasti diucapkan pendek. Jika di belakang vokal hanya terdapat satu konsonan, vokal itu diucapkan panjang (bentuk ini yang sulit). Jika di belakang kata terdapat dua konsonan dan di depannya terdapat dua vokal, dua vokal itu 1 Makalah ini bagian dari buku Sugeng Riyanto (2015), Gramatika Ringkas Bahasa Belanda, diterbitkan oleh Graha Ilmu, Yogyakarta. 2 Saat berbahasa Belanda orang Indonesia biasanya menuturkan vokal pendek masih kurang pendek dan vokal panjang kurang panjang. Agar tuturan mirip dengan penutur jati (asli) latihan untuk menuturkan vokal pendek dan panjang harus dilakukan, bahkan bila perlu menggunakan cermin atau merekam bunyi yang dituturkan. 3 Tunggal: satu; jamak: lebih dari satu. 1 tetap dituliskan sebagai dua vokal saat nominanya ditambahi imbuhan, misanya akhiran penjamak –en: beeld – beelden (tetapi peen – penen). 1.1.1 Vokal Pendek <a> [a] 4 Vokal ini seperti <a> pada pekak, akhlak, contoh: tak takken cabang pohon man mannen laki-laki <o> [ɔ] Vokal ini seperti <o> pada sol, botol, contoh: pot potten pot bunga zon zonnen matahari <e> [ε] Vokal ini seperti <e> pada bel, rem, contoh: spel spellen mengeja wet wetten undang-undang <i> [Ι] Vokal ini seperti <i> pada pil, adil, contoh: vis vissen ikan wil willen ingin <u> (bunyi ini tidak ada dalam bahasa Indonesia) Vokal ini mirip dengan <e> pada senang, renang yang diucapkan dengan bibir dimoncongkan sedikit atau seperti saat orang Sunda mengucapkan [u] pada bus, kurikulum contoh: bus bussen bus put putten sumur <y> [Ι] Vokal ini mirip <i> pada pil, adil, contoh: gymnastiek gimnastik, senam, gerak badan 1.1.2 Vokal Panjang <aa> [a.] (pada suku kata tertutup) <a> [a.] (pada suku kata terbuka) 5 Vokal ini seperti <a> pada merayakan, siapa, mengapa, contoh: 4 Tanda [ ] merupakan lambang fonetik untuk bunyi; tanda < > mengapit huruf. Satu huruf dapat dilambangkan dengan beberapa bunyi, misalnya <e> Æ [e], [ε], [ǝ]; <o> Æ [o], [ɔ]. Bahasa Belanda membedakan hal itu. 5 Suku kata tertutup adalah suku kata yang diakhiri konsonan; terbuka jika diakhiri vokal yang bersangkutan. Suku kata tertutup: maan, baan; suku kata terbuka, misalnya ma- dan ba- pada ma-nen, banen. 2 taak maak taken (ta-ken) maken (ma-ken) tugas membuat <oo> [o] (pada suku kata tertutup) <o> [o] (pada suku kata terbuka) Vokal ini seperti <u> pada subur, makmur, contoh: poot poten (po-ten) kaki binatang/meja zoon zonen (zo-nen) putra <ee> [e] (pada suku kata tertutup) <e> [e] (pada suku kata terbuka) Vokal ini seperti <e> pada jahe, mente (mirip [ei], contoh: speel spelen (spe-len) bermain weet weten (we-ten) mengetahui <ie> [i] Vokal ini seperti <i> pada pagi, padi, sapi, contoh: kies kiezen (kie-zen) gigi wiel wielen (wie-len) roda <uu> (pada suku kata tertutup) (bunyi ini tidak ada dalam bahasa Indonesia) <u> (pada suku kata terbuka) Vokal ini diucapkan seperti saat mengucapkan [i] tetapi dengan bibir dimoncongkan, contoh: fuut futen (fu-ten) sejenis burung tukik (Podiceps) muur muren (mu-ren) tembok <y> [i] Vokal ini diucapkan <i> pada pagi, padi, sapi, contoh: cylinder (diucapkan si-linder) silinder <oe> [u] Vokal ini diucapkan seperti <u> pada udang, baru, madu, contoh: boek boeken (boe-ken) buku moer moeren (moe-ren) mur (pelengkap baut) <eu> [ö] (bunyi ini tidak ada dalam bahasa Indonesia) Vokal ini diucapkan seperti dalam kata bahasa Sunda <eu> peuyeum, beureum (seperti mengucapkan [ǝ] dengan bibir sedikit dimoncongkan, contoh: neus neuzen (neu-zen) hidung keur keuren (keu-ren) kir (pengujian berkala), menguji berkala Coba cermati beda vokal pendek dan panjang yang berikut (tanda penggalan dapat membantu panjang-pendeknya itu): pendek panjang 3 tak takken (tak-ken) man mannen (man-nen) pot potten (pot-ten) zon zonnen (zon-nen) met spel spellen (spel-len) wet wetten (wet-ten) vis wil willen (wil-len) put putten (put-ten) taak taken (ta-ken) maan manen (ma-nen) poot poten (po-ten) zoon zonen (zo-nen) meet speel spelen (spe-len) weet weten (we-ten) vies wiel wielen (wie-len) fuut futen (fu-ten) Coba berlatih dengan vokal panjang berikut (ingat: perbedaan sering terjadi karena bulat tidaknya bibir, moncong tidaknya bibir, serta pergerakan lidah): baar staar maar daar bier stier mier dier beer boor buur teer stoor stuur meer moor muur deer door duur 1.2 Vokal Ganda (Diftong) Bahasa Belanda mengenal banyak vokal ganda, orang Indonesia yang berbahasa pertama Jawa, Sunda, Betawi sering mengalami kesulitan dalam mengucapkan diftong sehingga mereka memerlukan pelatihan yang serius. <au> ou [ɔu] Kedua diftong diucapkan seperti <au> pada engkau, kacau balau: blauw biru kous kaus kaki <ei> ij [εi] Kedua diftong itu diucapkan seperti <ei>: ei telur ijs es <ui> (diftong ini tidak ada dalam bahasa Indonesia) Diftong ini diucapkan seperti <au> tetapi dengan rahang bawah agak dimajukan (tirukan tokoh wayang golek Sunda, Cepot, saat berbicara): 4 huis uit rumah keluar, (berasal) dari <aai> [a.i] Diftong ini diucapkan seperti <a> panjang yang diakhiri dengan <i>: saai membosankan taai liat, sulit diputus <eeu(w)> Diftong ini diucapkan seperti <e> panjang yang diakhiri <w>, mirip dengan <ew> pada dewa, mewah: eeuw abad leeuw singa <ieu(w)> Diftong ini diucapkan seperti <i> panjang yang diakhiri <w> (bandingkan dengan <iu> pada ciuman, siuman): nieuw baru <oei> [ui] Difong ini diucapkan seperti <ui> dalam bui, menggurui: moeilijk sulit <ooi> [oi] Diftong ini diucapkan seperti <o> panjang yang diakhiri <i>: mooi cantik 1.3 Vokal Pepet (Sjwa) Vokal pepet [ǝ] dapat dituliskan dengan <e>, <i>, dan <ij>. <e> [ǝ] me we kunnen saya (bentuk objek atau di belakang preposisi) kami/kita dapat <i> [ǝ] pada akhiran <-ig> aardig baik (hati) onwettig tidak sesuai undang-undang <ij> [ǝ] pada akhiran <-lijk> (jika tidak <ij> diucapkan <ei>) moeilijk sulit wettelijk sesuai undang-undang zakelijk sesuai dengan perkaranya, objektif 1.4 Vokal dengan Tanda Diakritik 5 Tanda diakritik digunakan untuk membatasi bunyi; untuk menandai bahwa ada batas bunyi (tanda ini berbeda dengan umlaut dalam bahasa Jerman, yang berarti vokal diujarkan dengan mengedepankan lidah): ruïne (rui-ne) puing reruntuhn ideeën (idee-en) ide (jamak) zoölogie (zo-ologie) zoologi Indonesië (Indonesi-e) Indonesia maïs (ma-is) jagung Hal yang berikut ini penting untuk diingat: 1. Vokal yang tercetak dua <aa, ee, oo, uu> selalu diucapkan panjang (maan, steen, boom, stuur). 2. Vokal yang tercetak satu diucapkan pendek jika diapit dua konsonan dan setelahnya tidak disusul sebuah suku kata (pak, lek, pot, bus). 3. Vokal yang tercetak satu diucapkan panjang jika setelahnya ada satu konsonan dan setelah itu disusul suku kata yang lain (manen, stenen, bomen, sturen; diucapkan ma-nen, ste-nen, bo-men, stu-ren). 4. Vokal yang tercetak satu diucapkan pendek jika setelahnya ada dua konsonan dan setelah itu disusul suku kata yang lain (mannen, pennen, bommen, bussen; diucapkan man-nen, pen-nen, bom-men, bus-sen). 2 Konsonan Konsonan bahasa Belanda kurang lebih sama dengan konsonan bahasa Indonesia. <b> bal hebben heb [heph] bola memiliki memiliki <c> (sebagai alfabet dibunyikan [se] dibunyikan [k]: contract /kɔntrakt/ [ks]: succes /suksεs/ [s]: citroen /sitrun/ <d> (saat membunyikannya lidah mendekati pangkal gigi atas, lebih ke depan daripada [d] bahasa Indonesia, seperti lidah ‘cedal’) dam onderdeel bed /beth/ rood /ro.t h/ Di akhir kata bunyi [d] menjadi [t h] ([t] yang diaspirasikan). <f> fabriek koffie straf 6 <g> <ch> (keduanya merupakan bunyi tenggorokan yang digetarkan/didesiskan, mirip dengan غdan خdalam bahasa Arab; mirip dengan <kh> dalam khilaf dan akhir) geef glas zeg zeggen lach recht nacht school schip Akhiran –isch berbunyi [-is]: elektrisch <h> haar hier huur heer hoor Indonesisch Arabisch hoer <j> (dicapkan seperti [y] dalam ya, saya, yayasan) ja Juffrouw Jansen jammer <k> kat ook [o.kh] Di akhir kata [k] didesiskan menjadi [kh]. <l> lam bel <m> man sla komen zakelijk minimum <n> (bunyi ini dilafalkan dengan ujung lidah mendekati pangkal gigi, lebih ke depan daripada [n] dalam bahasa Indonesia) niet in nummer dun <ng> (tidak pernah di awal kata) ding dingen jongen spanning <p> politie trappen pop [pɔph] <q> quasi aquaduct <r> (dilafalkan mirip dengan [r] bahasa Indonesia, tetapi tidak terlalu bergetar, berbeda dengan bahasa Inggris; bunyi ini juga dapat dilafalkan dengan menggetarkan tenggorokan (seperti kebanyakan orang Palembang saat melafalkan bunyi [r]) recht straf spoor <s> straf bus fles 7 <t> (di akhir kata bunyi ini didesiskan menjadi [th], di depan dan tengah sama dengan [t] bahasa Indonesia) tent katten tolweg <-tie> (akhiran ini dilafalkan sebagai [-tsie] politie coalitie administratie (dilafalkan [politsi], [koalitsi], [administratsi] <v> video avond valide versnelling <w> (diucapkan kental, mendekati bunyi [v]) wastafel wettelijk winter grondwet <x> (dilafalkan sebagai [ks]) taxi extra <z> zes zie zakelijk oorzaak Alfabet Alfabet dalam bahasa Belanda diucapkan mirip dengan yang ada dalam bahasa Indonesia, kecuali c, g, dan j: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z <c> dilafalkan [se] <g> dilafalkan [kh] <j> dilafalkan [y] 3 Tekanan Kata Tekanan kata dalam bahasa sangat penting karena dapat membedakan arti. Salah dalam memberi tekanan kata akan membuat orang Belanda tidak mengerti apa yang kita ucapkan. Jika kata terdiri atas lebih dari satu suku kata, tekanan dapat jatuh pada suku pertama (sebagian besar) dan suku kata kedua (sebagian kecil) pada kata bersuku kata dua sehingga suku kata itu diucapkan lebih nyaring daripada suku kata lainnya yang tidak diberi tekanan. Pada contoh berikut suku kata yang bertekanan diberi garis bawah: grondwet rechter rechterlijk regel strafbaar straffen wetboek wettelijk wetten bestuur contract docent natuur besturen natuurlijk onwettig 8 Agar mudah pada contoh berikut diberi tanda batas suku kata: grond-wet rech-ter rech-terlijk re-gel straf-baar straf-fen wet-boek wet-telijk wet-ten bes-tuur con-tract do-cent na-tuur bes-tu-ren na-tuur-lijk on-wet-tig Layaknya fonem (bunyi), tekanan kata juga dapat membedakan arti: voorkomen 6 tampil ke muka, muncul voorkomen mencegah doorlopen berjalan terus doorlopen menamatkan 4 Ejaan Bahasa Belanda, sebagaimana bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Jerman memiliki kata yang tidak berubah bentuk dan kata yang berubah bentuk. Kata yang tidak berubah bentuk dapat dicari langsung dalam kamus sementara kata yang berubah bentuk tidak dapat langsung dicari dalam kamus. Kata yang berubah bentuk itu harus diubah dulu menjadi bentuk dasar lalu kemudian dapat dicari dalam kamus. 4.1 Kata yang Tidak Berubah Bentuk Jenis kata berikut tidak mengalami perubahan bentuk: artikel konjungsi adverbia preposisi numeralia pronomina persona : de, het, een : misalnya dat, omdat, hoewel, terwijl : misalnya altijd, alvast, alsnog : misalnya in, voor, naar, bij : misalnya een, twee, drie : misalnya ik, hij, wij 4.2 Kata yang Dapat Berubah Bentuk Kategori kata berikut mengalami perubahan bentuk karena proses gramatikal tertentu: nomina: karena proses penjamakan (man – mannen; maan – manen); adjektiva: karena digabung dengan nomina (mooi dalam mooie meisjes; mooier; mooist); verba: karena perubahan subjek dan kala (waktu); drinken – drink, drinkt; dronk, dronken; gedronken. 7 4.3 Cara Penulisan Vokal dan Konsonan 6 7 Ini verba yang dapat dipisahkan (lihat subseksi yang membahas verba yang dapat dipisahkan). Penjelasan selanjutnya diberikan pada subseksi yang membahas nomina, adjektiva, dan verba. 9 Karena pengaruh proses gramatikal terjadi perubahan pada cara penulisan jenis kata tertentu (tanpa mengubah pengucapannya). Nomina: penjamakan vokal pendek man mannen (man-nen) pot potten (pot-ten) pen pennen (pen-nen) Adjektiva: penambahan akhiran -e plat platte (plat-te) datar dor dorre (dor-re) kering lek lekke (lek-ke) bocor laki-laki pot pen vokal panjang maan manen (ma-nen) bulan poot poten (po-ten) kaki meja peen penen (pe-nen) wortel kaal kale (ka-le) rood rode (ro-de) bleek bleke (ble-ke) botak merah pucat Verba: perubahan subjek dan kala (waktu) Vokal pendek: pakken pak pakt mengambil bidden bid bidt berdoa kussen kus kust mencium bellen bel belt menekan bel stoppen stop stopt berhenti, menghentikan Vokal panjang: slapen slaap slaapt tidur huren huur huurt menyewa eten eet eet makan lopen loop loopt berjalan Pustaka Rujukan Bouman-Noordermeer, D. 2004. Beter Nederlands. Cetakan Keempat dengan Perbaikan. Bussum: Coutinho. Haeseryn, W., K. Romijn, G. Geerts, J. De Rooij, dan M.C. van den Toorn. 1997. Algemene Nederlandse Spraakkunst. Cetakan Kedua dengan Perbaikan. Groningen: Martinus Nijhoff. Riyanto, Sugeng. 1990. Het Relatieve Gewicht van Syntactische en Emantische Middelen bij de Interpretatie van Nederlandse Zinnen. Doctoraal Scriptie Dutch Studies Faculteit der Letteren Rijksuniversiteit Leiden. Riyanto, Sugeng, Putri T. Mutiara, dan Lilie Suratminto. 2011. Bahasa Belanda sebagai Bahasa Sumber: Tata Bahasa Ringkas. Cetakan Pertama 1989. Serie Erasmus Educatief 7. Jakarta: Erasmus Taalcentrum. Riyanto, Sugeng, Yanna Parengkuan, dan Herman Poelman. 2011. Bahasa Belanda sebagai Bahasa Sumber Bidang Hukum. Serie Erasmus Educatief 8. Jakarta: Erasmus Taalcentrum. 10 Riyanto, Sugeng. 2011. Basantara Belanda-Indonesia: Kajian Psikolinguistik pada Tataran Sintaksis. Disertasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Sneddon, J.N. 1996. Indonesian Reference Grammar. St Leonard: Allen & Unwin. Stokkermans, C.J. 1978. Korte Handleiding Nederlandse Grammatica. Pedoman Singkat Tata Bahasa Belanda. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. Suratminto, L. 2008. Tata Bahasa Belanda: Lengkap, Mudah, dan Praktis. Cetakan ke-2, Cetakan Pertama 2004. Jakarta: Grasindo. Toorn, M.C. van den. 1984. Nederlandse Grammatica. Cetakan ke-9 dengan perbaikan. Groningen: Wolters-Noordhoff. Toorn-Schutte, J. 1999. Klare Taal! Uitgebreide Basisgrammatica NT2. Amsterdam: Boom. 11