Sejarah Persekutuan Davidian

advertisement
Salam persaudaraan dalam kasih Yesus Kristus!
Tidak putus-putusnya kami ucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang telah
memberikan kesempatan yang baik ini bagi kita untuk bertemu melalui WAO Edisi
10 September 2004 ini. Kiranya edisi kali ini dapat bermanfaat bagi kehidupan
kerohanian kita semua, adalah doa dan harapan kami.
Pada kesempatan yang indah ini, kami, seluruh tim WAO, mengucapkan; “Selamat
Ulang Tahun ke 50 bagi GMAHK Jemaat Anjasmoro, Surabaya”. Kami berdoa
kiranya tangan Tuhan yang telah menuntun perjalanan pelayanan jemaat Anjasmoro
selama 50 tahun yang lalu juga akan memimpin perjalanan pelayanan jemaat
Anjasmoro sampai Tuhan datang yang kedua kalinya.
Sebagai wujud ungkapan rasa turut bersukacita kami atas ulang tahun ke 50 jemaat
Anjasmoro, kami sengaja dan telah merencanakan jauh-jauh hari sebelumnya untuk
meliput momentum yang sangat baik ini dengan sebuah Liputan Khusus. Kiranya
persembahan kami yang sederhana ini melalui terbitan WAO, dapat diterima seluruh
anggota jemaat dengan sukacita. Kami sadari bahwa masih ada kekurangan di sanasini. Untuk itu kami mohon maaf dan mohon doa saudara/i sekalian bagi kemajuan
pelayanan WAO di waktu-waktu yang akan datang.
Di samping liputan khusus ulang tahun jemaat Anjasmoro, Surabaya, pada edisi ini
juga kami menyajikan artikel-artikel dan tulisan-tulisan yang kami harapkan dapat
menambah wawasan dan pengertian kita akan beberapa hal yang sehubungan
dengan kehidupan kerohanian kita.
Surat-surat yang masuk ke ‘meja’ redaksi melalui [email protected] dan
buku tamu di website WAO http://www.wartaadvent.org, baik berupa pertanyaanpertanyaan dan juga masukan-masukan, sangat bermanfaat bagi kami. Kami tidak
putus-putusnya mengucapkan rasa terima kasih kami yang tulus atas perhatian yang
diberikan. Bilamana ada pertanyaan anda yang belum kami jawab, kami mohon
maaf. Untuk beberapa pertanyaan yang sifatnya doktrin dan topik fundamental
lainnya, kami berusaha menghubungi pihak yang berkompeten untuk memberikan
jawabannya sehingga anda dapat dipuaskan dengan jawaban yang diberikan.
Akhir kata, selamat menikmati sajian WAO kali ini. Semoga materi yang kami
sajikan dalam edisi ini dapat menambah wawasan dan pengertian akan beberapa
topik yang perlu diketahui oleh umat dan menjadi saluran berkat bagi penyelesaian
pekerjaan Tuhan di muka bumi ini.
Kiranya Tuhan menolong kita untuk tetap setia sampai Maranatha!
Salam WAO!
GAMBAR SAMPUL
Logo Perayaan Ulang Tahun ke-50
GMAHK Anjasmoro, Surabaya.
RENUNGAN
4
Mengambil Tempat Setan
EDITORIAL
5 Tragedi Kemanusiaan
DARI REDAKSI
2 Selamat Ulang Tahun ke-50 bagi
GMAHK Anjasmoro dari seluruh
tim WAO dan beberapa informasi.
KOLOM TETAP
10 Terjemahan SDA Bible
Commentary
10 Terjemahan Kutipan Roh Nubuat,
Mrs. E.G. White
7
Jadwal Buka/Tutup Sabat (Sunset)
KOLOM KHUSUS
6 Mengenal Sejarah dan Ajaran
8
Davidian. Oleh Dr. Jonathan Kuntaraf
(lanjutan).
Liputan khusus Ulang Tahun ke–50
GMAHK Anjasmoro, Surabaya
BERITA ADVENT SEJAGAT
15 Konser Just for You, Lord
17 Tahun Penginjilan The 7th Singers
18 Pekan Doa Sekolah Advent 1, Manado
18 KKR Jemaat Tikala, Manado
ARTIKEL
11 Perjalanan Bangsa Israel Badani
dan Israel Rohani
14 Pemberdayaan SDM Dalam
Pelayanan
KOLOM PEMBACA
3 Surat-surat
MINGGU DEPAN
Pada Edisi minggu depan kami akan
menyajikan tulisan dari Pdt. E. Gultom
mengenai aliran Kharismatik. Nantikan
WAO edisi minggu depan !
PENTING!
- Redaksi berhak menentukan tulisan
dan/atau berita untuk dimuat atau tidak
dengan/tanpa pemberitahuan kepada
sumber/pengirim berita.
- Redaksi berhak memeriksa keaslian dari
tulisan/sumber tulisan/berita.
- Redaksi berhak mengedit kata atau
kalimat dalam berita untuk tujuan
mempertegas makna, kesantunan
bahasa dan tujuan positif lainnya.
- Photo/gambar yang masuk menjadi hak
WAO.
Warta Advent On-line (WAO)
10 September 2004
2
redaksi yang terhormat
:: Media Penyejuk & Penjernih ::
Penasehat
Pdt. Berlin Samosir
Penanggung Jawab
Philip C. Wattimena
Catatan Redaksi:
Beberapa dari surat ini diambil dari Buku
Tamu di Website WAO. Beberapa e-mail
dijawab langsung kepada yang
bersangkutan. Oleh karena keterbatasan
spasi, kami mohon maaf bilamana kami
belum memuat beberapa surat dan masukan
lainnya, baik melalui e-mail ke Redaksi
maupun di Buku Tamu WAO.
Puji Tuhan, karena Warta Advent On line,
memiliki satu tujuan mulia "Melayani
Melalui Media". Dengan kerendahan hati
saya usul, agar dibuat kolom pendek,
kesaksian nyata bagi siapa saja yang mau
bersaksi, sehingga pembaca dapat dikuatkan
dan meresapi arti Mazmur 23: Tuhan
adalah Gembalaku. Dengan kesaksian orang
lain, kita dikuatkan, iman kita makin
mantap (1 Korintus 5:7)
Salam dari Redaksi
– HANS MANDALAS
Pemimpin Redaksi
Bonar Panjaitan
Dewan Redaksi
Pdt. Berlin Samosir
Philip C. Wattimena
Bonar Panjaitan
Wilhon Silitonga
Jeffrey E.R. Kiroyan
Frederik J. Wantah
Richard A. Sabuin
Samuel Pandiangan
Yusran Tarihoran
Albert Panjaitan
Tata Letak:
Wilhon Silitonga
Samuel Pandiangan
Webmasters:
Yusran Tarihoran
Albert Panjaitan
Tapson Manik
Kontributor Khusus:
Dr. Albert Hutapea
Dr. Jonathan Kuntaraf
Hans Mandalas
Edy Nurhan
Pieter Ramschie
Dr. Rudolf Sagala
Dave Sampouw
Dr. Praban Saputro
Andrey Sitanggang
Dirjon Sitohang
Dr. E.H. Tambunan
Dr. Tommy Wuysang
Kirim berita ke:
[email protected]
Website:
http://www.wartaadvent.org
Berlangganan gratis:
[email protected]
Redaksi WAO,
Senang rasanya mendapatkan berkat
firman Tuhan melalui WAO. Banyak
rubrik-rubrik menarik dan menguatkan iman
yang telah disajikan. Namun, saya sedikit
agak bertanya dalam hati seiring dengan
terbitnya WAO ini.
Apa bedanya WAO dengan
REBUSKA? Dan saya melihat bahwa
pengurus di WAO ini mayoritas adalah
pengurus di REBUSKA, atau memang
pengurus WAO yang tadinya di REBUSKA
sudah tidak aktif lagi?
Dengan terbitnya WAO di hari Jumat,
maka ada dua bacaan yang muncul di hari
yang sama, yaitu WAO dan REBUSKA.
Pada dasarnya kita sangat senang dengan
hal itu. Namun, pertanyaan "mengapa harus
ada dua?" tetap menjadi sebuah pertanyaan
bagi kami. Dan jika memang mungkin,
bagaimana jika WAO terbit bukan pada hari
Jumat, mengingat REBUSKA menamakan
dirinya RENUNGAN BUKA SABAT.
Namun, ini hanya sebuah pemikiran saja, itu
semua tergantung redaksi yang mempunyai
pemikiran dan pertimbangan yang lebih
baik.
Semoga WAO dapat selalu
memberikan pelayanan yang terbaik dan ini
dapat memberikan berkat bagi semuanya
dan terlebih memberikan kemuliaan bagi
nama-Nya.
Congratulations!. Semoga Injil kekal
melalui cyber ministry ini semakin meluas
dan berhasil. Terima kasih atas usaha
mengisi berita yang tidak tumpang tindih
dgn Kadnet, Seiman dan website yang lain.
Tuhan memberkati kita semua.
– WAROUW POLII
Date: 2004-08-26
Email: [email protected]
Comments: Wah salut dan bangga melihat
websitenya. Juga atas ide brilliannya untuk
memperkenalkan ajaran SDA & Tuhan Yesus
melalui cyber ministry. Mudah-mudahan
beritanya tidak tumpang tindih dengan Kadnet,
SEIMAN dan website yang lain. Dan kalau boleh
lebih berbeda dengan website atau bulletin yang
sdh ada. Tuhan memberkati
– CHRISTIAN SIHOTANG
Great job. Keep going WAO. Kiranya
Tuhan senantiasa memberkati pelayanan
saudara di media ini.
– OKSAN KATTIANDAGHO
Cover Edisi Minggu Lalu
Salam WAO,
– BERNARD
JEMAAT PASAR MINGGU – REMIDI
Selamat atas terbitnya WAO, semoga
semakin sukses. Dan Tuhan akan lebih
melimpahkan berkat-Nya kepada para
redaksi atas usaha kerasnya dalam media
yang sangat bermanfaat ini. Semoga media
ini dapat menjadi media yang dapat
mempertumbuhkan iman kita. Sambil
menunggu kedatangan-Nya yang tidak lama
lagi. Semoga sukses selalu.
– ERNA TAMBUNAN
Warta Advent On-line (WAO)
10 September 2004
3
R
E
N U
N G
A
N
“Mengambil Tempat Setan,”
Saya (Sebagai Pendeta) Ingin Sekali
P
ada waktu Setan mendekati
Hawa di taman Eden, ia tidak
menyerupakan dirinya sebagai
mahluk yang mengerikan ataupun
menakutkan, ia menggunakan medium
ular. Waktu itu ular adalah hewan yang
paling cerdik (Kejadian 3:1) dan
mahluk yang paling indah di dunia serta
memiliki sayap yang berwarna
cemerlang dan keemasan (PP 53).
Dengan cara ini Setan menipu umat
manusia, olehnya ia dijuluki
pembohong, penipu dan taktik ini selalu
digunakannya. Rasul Paulus
menggambarkan hal ini pada waktu dia
menulis: “Hal itu tidak usah
mengherankan, sebab Iblispun
menyamar sebagai malaikat Terang” (2
Korintus 11:14). Ia membawa manusia
ke dalam dosa dalam cara ini sehingga
ia disebut pembohong dan penipu.
Selain itu ia juga pemberontak terhadap
Allah, di samping merampok dan
mencuri milik Allah, ia pembunuh umat
manusia dan mengarahkan manusia
pada segala macam kejahatan sebab ia
adalah sumber segala kejahatan.
Apakah saya (sebagai pendeta)
ingin sekali mengambil tempatnya?
Posisinya sebagai pembohong, penipu,
pemberontak, pencuri, perampok,
pembunuh atau penjahat?
Dijauhkanlah kiranya untuk saya
menjadi rasul palsu, pekerja curang,
yang menyamar sebagai rasul Kristus
(2 Korintus 11:13). Apa yang saya
inginkan adalah tempatnya sebelum ia
berobah menjadi penjahat, yaitu sorga.
Yang saya maksudkan juga bukan
kedudukannya atau posisi hirarkinya di
antara malaikat-malaikat sorga, tetapi
keberadaannya di sorga bersama
dengan Allah.
Setan sudah dibuang dari sorga
bersama-sama pengikutnya (malaikatmalaikatnya). Kekosongan inilah yang
ingin sekali saya tempati. Betapa indah
bersama Allah di sorga, “Lihatlah,
kemah Allah ada di tengah-tengah
manusia dan Ia akan diam bersamasama dengan mereka. Mereka akan
menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi
Allah mereka” (Wahyu 21:3). Saya
ingin sekali supaya hal ini menjadi
kenyataan bagiku, tetapi bagaimana?
Allah katakan, bahwa tiada yang cemar
Warta Advent On-line (WAO)
yang boleh hidup dengan Allah di
menuntut hukuman yang dinyatakan
sorga. Saya dapati sebagai pengerja
terhadap mereka (PK 589).
(pendeta) yang masih aktif kecemaran
Tuduhan Setan inilah yang kita
masih ada, barangkali bukan yang
manusia tidak memiliki jawabannya.
kelihatan seperti kecemburuan, (halTapi puji Tuhan, Ia (Tuhan) memiliki
hal) negatif, dan lain-lain. Tidak ada
jawaban untuk kita di mana jawaban ini
yang tersembunyi di
jitu dan membungkam
hadapan Allah,
tuduhan Setan. Tuhan
“Apa yang saya inginkan
segala sesuatu
akan katakan, bahwa
adalah tempatnya
tentang aku terbuka
walaupun pengikutsebelum ia berobah
jelas di depan matapengikut Kristus ini
Nya. Dan juga
telah berdosa, mereka
menjadi penjahat, yaitu
Setan itu memiliki
tidak menyerahkan diri
sorga. Yang saya
pengetahuan yang
mereka dikendalikan
maksudkan juga bukan
akurat tentang dosaoleh agen-agen Setan.
kedudukannya atau
dosaku (PK 588).
Mereka telah bertobat
posisi hirarkinya di
Ia adalah penuntut
dari dosa-dosa mereka
hukum yang ahli.
dan telah mencari
antara malaikat-malaikat
Tuduhannya tentang
Tuhan
dalam
sorga, tetapi
dosaku di hadapan
kerendahan hati,
keberadaannya di sorga
Allah itu benar,
penyesalan serta
bersama dengan Allah.”
saya tidak bisa
pertobatan. Pengacara
memungkirinya.
Ilahi telah berbicara
Ellen G. White menuliskan, bahwa
atas nama mereka dengan berkata,
di dalam kekuatannya, manusia tidak
“Tuhan kiranya menghardik engkau,
dapat menangkis tuduhan-tuduhan
hai Iblis!” (Zakharia 3:2).
Setan (PK 586). Setan akan menuntut
Saya telah mengikuti satu
keadilan Tuhan, ia akan katakan kepada
pengadilan di mana pengacara dan
Tuhan, bahwa kalau kecemarannya
hakim jelas berada pada pihak tertuduh
telah membuatnya terusir dari sorga,
karena hakim sendiri memberi jalan
bagaimana dengan orang yang cemar
agar tertuduh menang dalam kasusnya.
seperti saya ini. Ia (Setan) akan
Perasaan bersyukur harus selalu kita
katakan, bahwa orang-orang ini yang
miliki dan kembangkan karena Yesus,
akan mengambil tempatku dan
Bapa dan Roh bekerja untuk
malaikat-malaikat pengikutku di sorga.
kepentingan kita agar kita boleh
Mereka mengaku menurut hukum
menempati sorga tempat Setan dahulu.
Allah, tetapi apakah mereka telah
Tetapi kerja sama dengan Tuhan pun
menurut perintah-perintah-Nya?
harus ditingkatkan dengan selalu
Bukankah mereka telah mengasihi diri
memandang Allah. Kepada mereka
mereka lebih dari mengasihi Tuhan?
yang berseru kepada-Nya untuk
Bukankah mereka telah menempatkan
memohon kekuatan dalam
kepentingan pribadi mereka di atas
perkembangan tabiat Kristen, Ia akan
pelayanan kepada Allah? Bukankah
berikan segala pertolongan yang
mereka telah mencintai perkara-perkara
dibutuhkan. Puji
duniawi? Tengoklah dosa-dosa yang
Tuhan karena
telah menandai kehidupan mereka.
anugerah-Nya boleh
Lihatlah keadaan mereka yang cinta
menempatkan kita di
diri, memiliki keinginan yang jahat dan
tempat Setan dahulu
kebencian satu dengan yang lain.
yaitu (kerajaan)
Akankah Tuhan membinasakan saya
Sorga. Selamat Sabat
dan malaikat-malaikat pengikutku,
dan Maranatha!
tetapi menyelamatkan mereka yang
bersalah sama dengan dosa-dosa saya?
PDT. DR. ADRIE LEGOH
Engkau tidak dapat lakukan ini, oh
Gembala Jemaat Indonesian Pioneer
Tuhan, karena dalam keadilan-Mu juga
SDA Church, NJ dan
mantan dosen Unklab & AIIAS
10 September 2004
4
E
D
I T
O R
I
A
L
“Tragedi Kemanusiaan”
Kegembiraan segera berubah menjadi
kesedihan manakala ada orang yang
memaksakan kehendaknya. Dapatlah
kiranya dimengerti mengapa Tuhan
memberikan kebebasan memilih kepada
manusia. Dia tidak ingin manusia
dibelenggu oleh keterpaksaan. Tuhan
ingin supaya manusia menghargai
kebebasan yang Dia berikan.
B
eslan, kota kecil berpenduduk sekitar 40000 di
Negara Bagian Ossetia Utara, Rusia mendadak
menjadi pusat perhatian dunia. Bermula dari
kejadian pada hari Rabu (1/9) di Sekolah Nomor
01 yang sedang memulai tradisi perayaan hari pertama
masuk sekolah. Pada pagi hari sebelum acara dimulai tibatiba satu truk tentara memasuki lokasi dan orang-orang
bertopeng berlompatan dari atas truk diikuti dengan
penembakan ke udara. Tidak lama kemudian mereka yang
berada di dalam kompleks sekolah telah menjadi sandera.
Bisa dibayangkan kalau pemerintah Rusia
jengkel dan panik karena dalam tempo
hanya beberapa minggu telah terjadi tiga
peristiwa teror di negaranya.
Perundingan memang coba dilakukan
tetapi kelihatannya emosi memegang
peranan juga. Hal ini bisa juga terlihat
dari informasi yang berubah-ubah dari
waktu ke waktu sehubungan dengan
rangkaian peristiwa naas itu. Informasi
dari jumlah sandera ternyata semakin
lama semakin besar setelah terjadinya
penyerbuan. Demikian pula jumlah korban yang bertambah
secara drastis dari hari ke hari. Dunia menangisi peristiwa
yang merenggut begitu banyak korban di akhir
penyenderaan selama 53 jam itu.
Dalam kemustahilan untuk berbuat sesuatu
sehubungan dengan tragedi di atas, setidak-tidaknya kita
terpanggil untuk selalu mendoakan agar perbedaan pendapat
yang sering terjadi dapat dikurangi melalui terjalinnya
hubungan komunikasi yang baik dan tulus. Pemerintah kita
juga mempunyai banyak masalah dengan berbagai pihak
yang tidak sependapat dengan pemerintah dalam menangani
berbagai kasus. Negara ini yang terdiri dari banyak pulau
dan dihuni oleh penduduk dengan latar belakang dan
kebudayaan yang berbeda sering mengalami letupanletupan. Hal ini seyogyanya mengingatkan pemerintah
bahwa lain lubuk lain ikannya, dengan
demikian kasus per kasus harus ditangani
secara arif dan bijaksana. Hal yang sama
juga berlaku bagi organisasi di mana kita
menjadi anggotanya. Mulai dari general
conference, divisi, uni, daerah/konferens
termasuk jemaat dan bahkan rumah tangga
kita masing-masing.
“Tuhan ingin
supaya manusia
menghargai
kebebasan yang
Dia berikan.”
Teror, penyanderaan, penculikan dan sejenisnya merupakan
indikasi adanya masalah dalam hubungan komunikasi.
Hampir dapat dipastikan bahwa para pelaku semula tidak
bermaksud untuk membunuh anak-anak sekolah. Tragedi
itu telah terjadi karena apa yang diharapkan tidak terjadi,
baik oleh para pelaku maupun oleh pemerintah Rusia.
Masing-masing mencoba untuk menerapkan apa yang
dipandangnya baik. Yang sangat disesalkan adalah bahwa
orang-orang yang tidak terlibat sering menjadi korban.
Sungguh memilukan bilamana menyaksikan bagaimana
Fatima Tetova meratapi jenazah dua orang putrinya Irina
(13) dan Alina (12) yang menjadi korban.
Warta Advent On-line (WAO)
Komunikasi yang baik adalah wajib
hukumnya bagi mereka yang ingin hidup
berdampingan secara damai. Bagi umat
Tuhan, hal itu bahkan dimulai di dalam rumah tangga kita
masing-masing. Dengan demikian kita sangat berterima
kasih dengan adanya KKR Akbar yang bertemakan
“Membangun Rumah Tangga Bahagia” yang sedang
berlangsung. Bagi kita yang mengikutinya diharapkan
dapat menjadi teladan dalam berkomunikasi dengan sesama.
Kiranya rumah tangga kita boleh menjadi surga kecil di
dunia yang akan membawa kesejukan bagi orang di sekitar
kita. Marilah kita doakan pemerintah kita agar diberikan
akal budi dari surga untuk memimpin negara ini dengan arif
dan bijaksana sehingga kita masih dapat beribadah dengan
bebas. Kita juga patut doakan keluarga yang berduka di
Rusia agar diberi ketabahan dan kekuatan sehubungan
dengan tragedi yang terjadi. Semoga hal yang sama tidak
terjadi di tanah air kita.
– TIM REDAKSI WAO
10 September 2004
5
T O P I K
K H U S U S
Sejarah Persekutuan Davidian
(sambungan)
Oleh: Dr. Jonathan Kuntaraf
mendirikan kantor pusat di gunung ini
yang diketemukan dalam nubuatan,
namun kita tinggal di sini untuk jangka
waktu yang sangat pendek." (V.T.
Houteff, The Symbolic Code, Vol. 1,
No. 14 (Agustus 1935), 5.
J
anji kedua yang telah diberikan
oleh Houteff ialah, "Saudara
Houteff juga setuju untuk tidak
meneruskan untuk mempropagandakan
"Tongkat Gembala" selama ia yang
mengendalikan, di Uni Konferens
Pasifik, selama pemeriksaan sedang
diadakan." Namun ternyata Houteff
telah ingkar dengan janjinya. Selama
pemeriksaan berlangsung antara 19
Februari - 18 Maret 1934, ia telah
mengadakan pertemuan-pertemuan dan
terus mempropagandakan ajarannya.
General Conference kembali
membentuk komite untuk meneliti
tulisan Houteff pada tanggal 16 April
1934, yang menghasilkan traktat yang
berjudul, A Warning Against Error.
Pada tanggal 8 Mei 1934, sebuah
komite lagi dibentuk yang terdiri dari
W.E. Howell, LE. Froom, CS
Longacre, FD Nichol dan NZ Town
untuk memeriksa manuskrip yang
disediakan oleh Komite Uni Pasifik.
Pada tanggal 14 Mei 1934, komite GC
telah menyetujui pencetakan lebih
banyak manuskrip yang telah disiapkan
oleh Komite Uni Pasifik tersebut. Pada
komite musim rontok tahun 1934,
dengan perwakilan Gereja Masehi
Advent Hari ketujuh dari seluruh dunia,
disetujui keputusan sikap MAHK
terhadap ajaran Davidian yang tidak
sesuai dengan Gereja Masehi Advent
Hari ketujuh, serta pencetakan buku, A
Reply to the Shepherd's Rod.
Beberapa kegiatan dari Houteff atau
Gerakan Davidian setelah peristiwa ini
yang patut dicatat adalah sebagai
berikut:
Mulainya Pusat Gunung Karmel, Waco,
Texas, pada bulan Mei 1935. Untuk itu,
Houteff berkata, "Benar kita
Warta Advent On-line (WAO)
Terbentuknya organisasi dengan nama
"General Association of the Shepherd's
Road Seventh-day Adventist setelah
pernikahan V.T. Houteff dengan
Florence Hermanson pada tangal 1
Januari 1937. Nama pengurus yang
tercatat adalah Ketua: V.T. Houteff,
Sekretaris: Ny. Florence Houteff,
Bendahara: Ny. S. Hermanson (mertua
dari V.T. Houteff).
Houteff memimpin organisasinya
dengan "sistim theokrasi" seperti Tuhan
memimpin orang Israel masa lalu. la
merasa mendapat panggilan langsung
dari Tuhan, sebab itu dalam
menentukan kedudukan pembantupembantunya, ia sendiri yang
memilihnya, tidak melalui sistem
komite yang demokratis. Ia memangku
kedudukan sebagai ketua sampai ia
meninggal.
anggotanya harus mempunyai kartu
keanggotaan khusus. Dengan nama
khusus ini, iapun mengakui bahwa
Davidian adalah "offshoot" dari gereja
Masehi Advent Hari Ketujuh. Bahkan
pada tahun 1950, ia mengatakan bahwa
"Davidian adalah yang terutama dari
keluarga "offshoot" yang makin
bertambah".(V.T. Houteff, 1950,
General Conference, Special, 3).
Houteff mempunyai keyakinan penuh
dengan kebenaran yang ia miliki, serta
mengatakan sebagai berikut: "Bila kita
menerima satu kebenaran yang
dinyatakan oleh 'Tongkat', maka kita
harus menerima semuanya sebagai
kebenaran .... Oleh sebab itu kita
mempunyai posisi bahwa kebenaran
yang terdapat dalam 'Tongkat' adalah
bebas dari kesalahan sehubungan
dengan pendapat yang ada di
dalamnya." (V.T. Houteff, Timely
Greetings, Vol. 1, no. 18, December 7,
1947, hal. 10.
Dengan tanpa diduga, V.T. Houteff
meninggal pada tanggal 5 Februari
1955. Florence Houteff mengambil alih
pimpinan sebagai ketua dari Davidian.
Dalam soal keuangan, ia menganjurkan
agar anggota memberikan perpuluhan
kepadanya. Ia mengkritik gereja
MAHK yang tidak mengijinkan
anggotanya memberikan perpuluhan
untuk menyokong pekerjaannya. Pada
tanggal 15 Februari 1935, ia
menganjurkan pengikut-pengikutnya
agar tetap di dalam gereja Advent
supaya jangan dianggap sebagai
"offshoot," namun memberikan
persembahan dan perpuluhan
kepadanya. Ia tidak menghendaki agar
Davidian dianggap sebagai "Offshoot"
(V.T. Houteff, The Symbolic Code,
Vol. 1, no. 8, February 15, 1935).
Di bawah pimpinan Florence, Davidian
mengumumkan kepada umum bahwa
akhir nubuatan 1260 hari sebagaimana
yang tertulis dalam Wahyu 11 berakhir
pada tanggal 22 April 1959, pada waktu
itu Tuhan akan meletakan kerajaan
Daud di Palestina. Menyambut
panggilan ini, banyak pengikut
Davidian berkumpul di Waco, Texas,
pada tangal 16-22 April 1959, siap
untuk berangkat ke Palestina begitu ada
pimpinan Allah. Beberapa ratus yang
menunggu sangat kecewa, bingung dan
malu. Banyak yang kembali ke gereja
Masehi Advent Hari Ketujuh.
Pada tahun 1942, oleh sebab perlunya
identifikasi diri untuk anggotanya pada
masa Perang Dunia II, maka secara
resmi mendaftarkan diri kepada
pemerintah dengan nama "Davidian
Seventh-Day Adventist," dan semua
Setelah masa kekecewaan tersebut, ada
dialog khusus antara pimpinan
Davidian dengan komite yang ditunjuk
oleh General Conference sejak 27 Juli7 Agustus, 1959. Dengan suasana
kekeluargaan, diadakan16 pertemuan,
10 September 2004
6
dan semua pertemuan mengdiskusikan
pelajaran dengan Alkitab dan Roh
Nubuat. Namun pada pertemuan ke 17,
secara mengejutkan, pemimpin dari
Davidian mengatakan bahwa
pembahasan-pembahasan jangan lagi
menggunakan tulisan Mrs. White. Ini
adalah hal yang bertentangan dengan
prinsip Davidian yang mendukung
tulisan Roh Nubuat. Pertemuan masih
diadakan sampai yang ke sembilan
belas, dan Davidian kembali
mengulangi permohonan agar tulisan
Roh Nubuat jangan digunakan. Oleh
sebab perbedaan paham ini, akhirnya
pertemuan berakhir. Banyak yang
kembali bergabung ke gereja MAHK,
namun banyak yang tetap mengikuti
Florence Houteff.
Florence Houteff dengan wakilwakilnya mengakui secara umum dan
dengan cetakan terbuka pada tanggal 12
Desember 1961, dan 16 Januari 1962
bahwa Gerakan Davidian dan ajarannya
tidak beralasan. Akhirnya pada tanggal
11 Maret 1962, mereka mengundurkan
diri dari kepengurusan, membubarkan
kelompok Davidian, dan menutup pusat
Gunung Karmel. Setelah peristiwa ini
beberapa kelompok pecahan Davidian,
dan masing-masing memperebutkan
Pusat Gunung Karmel di Waco.
Salah satu pecahan yang disebut
“Branch Davidian,” adalah yang
dipimpin oleh Benjamin Roden, dan
kelompok ini berkembang menjadi
bidat, oleh sebab ajarannya lebih
menyimpang dari Alkitab dan ajaran
Masehi Advent Hari Ketujuh. Salah
satu keyakinan mereka ialah bahwa
pemimpin Davidian adalah sama seperti
Raja Daud dan Yesus Kristus.
Benjamin Roden mengaku sebagai
yang dilambangkan sebagai Daud.
Namun tahun 1978 ia meninggal dan
istrinya Lois Roden mengambil pucuk
pimpinan. Ia mengajarkan satu ajaran
yang lain, yaitu Roh Suci adalah bagian
betina dari Keilahian. Ia mulai
mencetak majalah dengan nama
shekinah, dengan penekanan kepada
“she”. Ia juga mempromosikan
pengurapan wanita.
Pada tahun 1981, bekas anggota Advent
yang bernama Vernon Howel
bergabung dengan kelompok ini, dan
setelah merebut kepemimpinan dari
Lois Roden dan George Roden (anak
dari Ben Roden), dengan kekerasan
senjata, akhirnya Vernon Howel
Warta Advent On-line (WAO)
memimpin kelompok Davidian. Ia
menggantikan namanya dengan David
Koresh, dengan mengatakan bahwa ia
adalah yang dilambangkan sebagai
Daud, dan juga raja Koresh, ia akan
membangun kembali kota Jerusalem. Ia
juga mengatakan sebagai jelmaan dari
Yesus Kristus. Apa yang terjadi dengan
David Koresh dan pertumpahan darah
di Waco, umumnya telah diketahui oleh
dunia.
Jadwal Buka/Tutup Sabat
Diolah oleh P.C. Wattimena
KOTA - KOTA
PILIHAN
Di samping "Branch Davidian," dengan
kelompok David Koresh yang
menggemparkan dunia, beberapa
pengikut Victor Houteff terpecah dalam
beberapa kelompok. Tiga di antaranya
yang berpusat di Bashan Hill (Exeter,
Missouri), Salem (South Carolina) dan
Waco (Texas). Kelompok yang
berpusat dari Waco adalah pecahan dari
Salem, yang untuk tahun 1997 dipimpin
oleh Norman Archer. Kelompok ini
melakukan banyak kegiatan di Amerika
Serikat, Kepulauan Carrabean, Inggris
dan Swedia dan banyak bergerak di
kalangan orang berkulit hitam asal
Jamaica. Kelompok ini juga yang
melebarkan sayapnya ke Philippine dan
Indonesia. Kelompok di Indonesia yang
semula berkiblat ke Salem, sekarang
berkiblat ke Waco.
Medan
Pekanbaru
Palembang
Jakarta
Semarang
Surabaya
Denpasar
Mataram
Pontianak
Banjarmasin
Balikpapan
Makassar
Kendari
Manado
Ambon
Tembagapura
Jayapura
Manila
Andrews Univ.*
GC at DC*
Loma Linda*
– JONATHAN KUNTARAF
Associate Director
Departemen
Sekolah Sabat/
Pelayanan
Perorangan
General
Conference
10 September 2004
Seattle*
Delft*
Edison, N.J. *
BUKA
SABAT
TUTUP
SABAT
10-Sep-04
11-Sep-04
18:28
18:15
18:00
17:52
17:37
17:28
18:17
18:13
17:44
18:22
18:13
18:01
17:49
17:42
18:27
17:52
17:38
18:03
19:06
18:27
18:04
18:34
19:13
18:17
18:27
18:15
18:00
17:51
17:37
17:27
18:17
18:13
17:43
18:22
18:13
18:01
17:49
17:41
18:26
17:52
17:37
18:02
19:04
18:25
18:03
18:32
19:11
18:16
PENTING: Daftar waktu matahari
terbenam ini diolah berdasarkan daerah
waktu tunggal. Untuk kota-kota yang
menerapkan daylight savings time pada
musim tertentu (*), diingatkan untuk
merubah waktu terbenamnya matahari
sesuai dengan perubahan yang dilakukan.
7
L I P U T A N K H U S U S
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Jemaat Anjasmoro,
Jl. Anjasmoro 12, Surabaya
Sejarah Pendirian
Sampai dengan tahun 1954, hanya
ada satu gereja MAHK di kota
Surabaya, yaitu di Jalan Tanjung Anom
5 dan digunakan secara bergantian
untuk kebaktian Jemaat Indonesia dan
Jemaat Belanda. Pada tahun 1954 atas
prakarsa Tan Swie Gwan dan Kan To
Lam didirikan Jemaat Tionghoa
(Sidang Tionghoa ) dan sampai dengan
tahun 1961 berbakti di Loge Gebouw,
Jalan Tunjungan 80 Surabaya (sebuah
gedung yang disewa dan sekarang
menjadi kantor Badan Pertanahan
Nasional), itulah sebabnya beberapa
tahun kemudian jemaat ini lebih
dikenal sebagai Jemaat Tunjungan
(Sidang Tunjungan).
Menjelang tahun 1960, Liem Soen
Hoo membeli sebuah rumah di jalan
Anjasmoro 12 Surabaya dan
disumbangkan kepada gereja MAHK
untuk dibangun menjadi gedung gereja
yang memadai untuk tempat kebaktian.
Atas usaha gotong royong seluruh
jemaat, tanggal 10 September 1961
ditahbiskan gedung gereja MAHK yang
baru di jalan Anjasmoro 12 tersebut,
sehingga Jemaat Tionghoa yang saat itu
sudah menjadi Jemaat Tunjungan,
Warta Advent On-line (WAO)
10 September 2004
menjelma menjadi Jemaat Anjasmoro
sampai sekarang.
Gedung gereja tersebut telah
beberapa kali mengalami renovasi,
yang terbesar pada tahun 1994 dan
terakhir pada tahun ini menyambut
ulang tahun ke 50. Sama seperti pada
waktu membangun gedung gereja pada
tahun 1960 – 1961, semua biaya
renovasi beserta kelengkapannya
berasal dari sumbangan para anggota
jemaat secara gotong royong.
Para gembala jemaat yang pernah
melayani adalah: Pdt. Auw Tian Siong,
Pdt. F. Kilapong, Pdt. Ezra E. Missah,
Pdt. Dirk A. Dompas, Pdt. Basir
Sutjipto, Pdt. Daniel Kabanga, Pdt.
Daniel Masela, Pdt. Sadino
Wiryosaputro, Pdt. Fritz V. Sumarauw,
Pdt. Muljoredjo Ngatino, Pdt. Slamet
Darmosukartono, Pdt. Arnold J.
Dompas dan Pdt. Leonard Mamentu
sampai saat ini.
Beberapa gembala sempat melayani
Jemaat Anjasmoro dua kali, yaitu Pdt.
Auw Tian Siong, Pdt. Daniel Kabanga
dan Pdt. Sadino Wiryosaputro.
8
dimulai.
Tepat pukul 17:00 prosesi Paduan
Suara Jemaat Anjasmoro memasuki
ruangan kebaktian melalui pintu utama
dan menandakan dimulainya acara
kebaktian syukur. Beberapa lagu
pilihan dikumandangkan oleh paduan
suara dan diikuti oleh panggilan
berbakti oleh Pdt. Leo Mamentu,
gembala jemaat Anjasmoro.
Perluasan Pelayanan
Sampai ulang tahun yang ke 50 ini,
Jemaat Anjasmoro telah merintis
pendirian jemaat dan atau
pembangunan gedung gereja di
Surabaya, yaitu :
•
Jemaat Sepanjang, dirintis oleh
gembala dan anggota Jemaat
Anjasmoro sejak tahun 1965 dan
diresmikan sebagai suatu jemaat
pada akhir tahun 1966.
•
Jemaat Simosidomulyo, Jemaat
Anjasmoro turut membantu
pembangunan gedung gereja
MAHK Simosidomulyo, dan
ditahbiskan pada tahun 1966.
•
Jemaat Putro Agung, dirintis dan
dibangun oleh Jemaat Anjasmoro
sampai diresmikan dan ditahbiskan
pada tanggal 28 Maret 1982.
Perguruan Advent Anjasmoro
Diresmikan pada bulan Desember
1973 dan siap beroperasi mulai tahun
ajaran 1974 diawali dengan Sekolah
Taman Kanak–kanak. Saat ini
Perguruan Advent Anjasmoro adalah
satu–satunya lembaga pendidikan
Advent yang dikelola oleh sebuah
jemaat di kota Surabaya yang meliputi
Sekolah Taman Kanak–kanak, Sekolah
Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama dan Sekolah Menengah
Umum.
Nuansa Tionghoa sangat terasa melalui
‘lantern’ Cina yang menghiasi ruang
kebaktian dan halaman gereja, di mana
juga panitia, tua-tua jemaat dan anggota
paduan suara memakai pakaian
bermotif Cina. Hal mana terasa sangat
wajar mengingat jemaat Anjasmoro
berasal dari jemaat Tionghoa yang
berkembang dari jemaat Tanjung
Anom.
Bersamaan dengan ulang tahun
Jemaat Anjasmoro ke 50, maka
diperingati pula ulang tahun Perguruan
Advent Anjasmoro ke 30 pada tahun
ini.
Sumber: Buku Peringatan Ulang
Tahun Emas Jemaat Anjasmoro
Surabaya
Anggota jemaat, tua-tua jemaat,
termasuk para ‘pioneer’ yang masih ada
dan aktif di gereja, para mantan pendeta
sidang dan janda mantan pendeta
sidang beserta para undangan lainnya
sudah memenuhi ruang kebaktian
dengan tertib jauh sebelum acara
Kebaktian Pengucapan
Syukur JUBELIUM
Jemaat Anjasmoro
Kebaktian Pengucapan Syukur 50 tahun
(Ulang Tahun Emas) jemaat
Anjasmoro, Surabaya, pada tanggal 5
September 2004, berlangsung hikmat
dan penuh dengan rasa kekeluargaan.
Warta Advent On-line (WAO)
Ketua Konferens Jawa Kawasan Timur
(KJKT) Pdt. JWS Wagiran, dalam
khotbah ucapan syukur “Great is Thy
Faithfullness”
menyampaikan
pentingnya bagi umat Tuhan untuk
senantiasa mengingat tuntunan Tuhan
di dalam kehidupan kita di dunia.
Acara berikut berupa penghargaan
diberikan kepada para pioneer yang
masih hidup, antara lain: Bpk. John
Lee, Bpk. Tan Tjwan Gho, Ibu Lim
Lian Suan, dan juga kepada Pak Daim
dan istri, koster gereja selama 30 tahun
terakhir. Kenang-kenangan juga
diberikan kepada seluruh pendeta yang
pernah bertugas di jemaat Anjasmoro,
yang mana beberapa diwakili oleh
janda pendeta yang bersangkutan.
Acara syukur Ulang Tahun Emas ini
diakhiri dengan pembukaan layar
prasasti gedung gereja yang baru
direnovasi oleh Bpk. Tan Tjwan Gho
dan diikuti dengan
pemotongan tumpeng oleh
sesepuh gereja Anjasmoro,
Bpk. John Lee. Suasana
meriah kemudian berlanjut
dengan makan bersama di
halaman gereja oleh seluruh
undangan dan anggota
jemaat.
JEFFREY KIROYAN &
PDTM. JUAN C. SAMPOUW
10 September 2004
9
KUTIPAN ROH NUBUAT & TERJEMAHAN SDA BIBLE COMMENTARY
Diterjemahkan bebas oleh: Richard A. Sabuin - WAO
dapat bertahan terhadap segala serangan Setan selama dia
berperang dalam kekuatan dan terang Surga. Namun, Allah
memelihara mereka yang mau dipelihara. Bila bertentangan
dengan nasihat Ilahi manusia dengan sengaja menempatkan diri
mereka pada wilayah musuh, maka jangan harap mereka akan
dilindungi oleh kuasa Allah.
Terjemahan SDA Bible
Commentary
Sumber: Nichol, Francis D., The Seventh-day Adventist Bible
Commentary, (Washington, D.C.: Review and Herald
Publishing Association) 1978.
Yohanes 10:16
Domba-domba lain. Mereka adalah orang-orang dari bangsa lain.
Yesaya telah nubuatkan bahwa Mesias akan menjadi "terang untuk
bangsa-bangsa" (Yes 42:6; cf. Yes 49:6). Yesus menyatakan diriNya sebagai terang (Mat 12:16-21). Dia adalah terang bukan
untuk bangsa Yahudi saja tetapi untuk seluruh dunia (Yoh 8:12).
"Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
mengaruniakan" Yesus (Yoh 3:16). Pada saat orang-orang dari
bangsa lain mendapat tempat dalam kerajaan rohani, banyak orang
Yahudi yang justru ditolak (Mat 8:11, 12; Rom 11:1-26). Ajaran
Yesus sangat jelas dalam hal ini sekalipun hal itu sukar
dimengerti. Posisi bangsa lain dalam gereja yang mula-mula
adalah sebuah pokok bahasan yang hangat saat itu (lihat Kis 15:1).
Mendengarkan suara-Ku. Sama seperti domba-domba yang
lainnya (ay. 3).
Satu kawanan. KJV menterjemahkan “satu kandang,” yang mana
terjemahan tersebut tidak didukung oleh satu pun naskah Yunani,
dan diperkenalkan oleh Jerome, yang menterjemahkan aule (aula)
dam poimne (kawanan domba) dengan bahasa Latin ovile
(rumah/kandang/tempat). Pemahaman Jerome sesuai dengan
asumsi Roma Katholik bahwa gereja merekalah merupakan satusatunya rumah sejati. Di sisi lain, interpretasi yang diberikan
mengenai ayat ini oleh banyak pengulas Protestan, bahwa ada
banyak rumah/atap di mana satu kawanan berada, tidak
dimaksudkan dalam ayat ini.
Yohanes 17:11
Tidak ada lagi. Masa depan yang segera dianggap sebagai masa
sekarang. Oleh perhitungan waktu cara Yahudi, hari penyaliban
telah tiba.
Aku datang kepada-Mu. Atau, “Aku sedang datang kepada-Mu,”
sebuah kalimat bentuk sekarang tetapi ada unsur futuristik,
menunjuk pada kedatangan Yesus kepada Bapa, bukan
mengartikan Yesus menghampiri Bapa dalam doa.
Bapa yang Kudus. Gelar ini hanya terdapat satu kali dalam PB.
Dalam ay. 1, 5 bentuk sapaannya adalah “Bapa,” dan dalam ay. 25
adalah “Bapa yang adil.” Tak diragukan, pernyataan itu dipilih
untuk menggambarkan sebuah permohonan. Subyek dalam ay. 1719 adalah pengudusan. Kata “kuduskan” (ay. 17) adalah hagiazo,
“membuat kudus,” dan kata untuk “kudus” dalam gelar “Bapa
yang kudus” adalah hagios, yang diartikan dengan tepat sebagai
“kudus./suci.” Adalah Bapa yang Kudus yang dimohon untuk
menguduskan murid-murid itu. Untuk Kekudusan Allah lihat Im
11:44; cf. 1 Petrus 1:16. Gelar “Bapa Yang Kudus” juga muncul
dalam sebuah doa syukur dalam Didache 10:2.
Peliharalah. Yesus hampir pergi; makanya Ia menyerahkan
murid-murid-Nya kepada pemeliharaan Bapa (lihat ay. 11, 12).
Murid-murid akan ditinggalkan dalam sebuah dunia yang jahat
dan membutuhkan kasih-karunia istimewa dalam peperangan
mereka melawan dosa. Kuasa pemeliharaan ini dapat diminta oleh
setiap orang Kristen. Allah tidak akan membiarkan seseorang
dicobai melebihi yang bisa ditanggungnya (1 Kor 10:13). Dia
Warta Advent On-line (WAO)
Kutipan Roh Nubuat
Persatuan Umat Percaya
Sumber: Ellen G. White, “The Living Testimony,” The
Signs of the Times, February 7, 1895
“Pada saat kesulitan-kesulitan semakin tebal di sekeliling kita,
akan terlihat perpecahan maupun persatuan. Ada yang sekarang
sudah siap untuk mengangkat senjata perang, pada saat-saat yang
genting akan ketahuan ternyata mereka tidak dibangun atas batu
karang yang teguh; mereka akan menyerah pada pencobaan.
Mereka yang pernah mempunyai terang yang besar serta
kesempatan-kesempatan istimewa, tetapi tidak
mengembangkannya, maka dengan satu atau lain alasan, akan
keluar meninggalkan kita. Karena belum menerima kasih
kebenaran itu, mereka akan terseret dalam tipu daya musuh;
mereka akan memperhatikan roh-roh penyesat dan ajaran-ajaran
setan, dan akan meninggalkan iman. Tetapi, di sisi lain, pada saat
badai penganiayaan menerpa kita, domba sejati akan mendengar
suara Gembala sejati. Usaha-usaha penyangkalan diri akan
dikerahkan untuk menyelamatkan yang hilang, dan banyak yang
sudah keluar dari kandang ini akan datang kembali untuk
mengikuti Gembala Agung itu. Umat Allah akan bersatu dan
menampilkan pada musuh sebuah barisan depan yang bersatu.
Dengan melihat adanya bahaya yang sama di depan, maka usaha
untuk menjadi yang lebih utama akan berhenti; Tidak akan ada
pertengkaran siapa yang dianggap lebih besar. Tidak satu pun
orang percaya yang akan berkata: ‘Saya dari golongan Paulus; dan
saya dari golongan Apolos; dan saya dari golongan Kefas.’
Kesaksian setiap bahkan semua orang adalah: ‘Saya bersandar
pada Kristus; saya bergembira di dalam Dia sebagai Juruselamat
pribadi saya.’”--- Ellen G. White, Maranatha, p. 202
“Jika anggota-anggota jemaat bersatu dengan Kristus, maka
akan ada persatuan satu sama lain. Persatuan umat percaya akan
menjadi sebuah kesaksian hidup bagi dunia tentang kuasa Injil.
Bilamana ada kasih satu sama lain, cahaya terang Surya
Kebenaran akan dipancarkan kepada dunia yang berada dalam
kegelapan. Mengapa kita tidak bisa melihat dari pelajaranpelajaran Kristus, dan khususnya dari doa-Nya untuk kesatuan
umat percaya, bahwa orang-orang Kristen harus sempurna dalam
kesatuan untuk dapat menyatakan kemuliaan Penebus mereka?
Jika mereka yang percaya pada kebenaran mau mempraktikkan
doa Kristus, mereka akan bertumbuh sebagai pria dan wanita yang
dewasa di dalam Kristus Yesus. Sebagai orang-orang yang
percaya pada Kristus, kita ‘dibangun di atas dasar para rasul dan
para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di dalam
Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah
yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut
dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.”.
10 September 2004
10
A R T I K E L
Perjalanan Bangsa Israel Badani dan Israel Rohani
Sesuatu Yang Perlu Direnungkan Kaum Adventist Zaman Ini
Oleh Pdt. Dr. E.H. Tambunan
D
i dalam penantian akan
kegenapan janji Yesus
Kristus untuk datang ke
dunia ini, banyak yang
merasa bosan dan menuduh kelambatan
kedatangan itu. Namun sebagian orang
tidak terfokus pada waktu, dan tetap
dalam kesediaan, berjalan bersama
Yesus Kristus dalam hidupnya. Ia
saleh di dalam penantian itu. Baginya
Kristus datang hari ini, besok, ataupun
tahun depan, sama dalam kesiapannya.
Oleh karena itu perlu kiranya kita
mengetahui riwayat perjalanan bangsa
Israel dari Mesir dan penantian
kegenapannya memasuki Tanah
Kanaan yang Tuhan telah janjikan itu
kepada nenek moyang mereka.
Maka Allah pun memanggil
Musa untuk membawa mereka keluar
dari tanah Mesir, menuju ke padang
gurun untuk berbakti kepada-Nya.
Berawal dari satu proses yang
menggentarkan, luputnya Musa dari
ancaman maut waktu ia masih bayi,
masa kanak-kanaknya di bawah asuhan
ibunya, kemudian jalan hidupnya yang
mulus melalui kasih sayang putri
Firaun telah membawa dia masuk ke
istana dan mencicipi hidup dan
pendidikan kerajaan, pelariannya ke
Midian, hingga panggilan Allah untuk
kembali ke tanah Mesir menghadap
Firaun setelah puluhan tahun,
kedongkolan hati yang kemudian
mendatangkan kutuk kepada bangsa
Mesir itu, hingga hari kelepasan yang
agung itu, semuanya jelas di bawah
tuntunan Tuhan. Demikian juga
perjalanan malam menuju tepi laut
Taberau, saat-saat dalam ancaman
bahaya dan situasi yang amat kritis,
tetapi kemudian atas rahmat Yang
Mahamulia, mereka semua
menyeberang laut itu di atas tanah yang
kering. Perjalanan di padang gurun
yang gersang di siang hari yang terik,
Tuhan menyediakan tiang awan, tiang
api menjadi penerang dan penghangat
tubuh di malam hari, makanan manna
yang turun dari langit setiap pagi untuk
mengenyangkan semua rakyat Israel,
Warta Advent On-line (WAO)
namun semuanya itu belum dapat
memuaskan hati bangsa itu.
Menghadapi bangsa Israel yang
keras kepala karena dibesarkan di
lingkungan masyarakat yang keras dan
tertindas, Musa, sebagai pemimpin
harus banyak mengorbankan
perasaannya. Musa sendiri pernah
kehilangan kesabaran sehingga
memukul batu untuk mendapat air
minum buat rakyat yang keras kepala
itu. Dalam hal inilah ia telah melanggar
kekudusan Allah (Bil. 20:12). Itulah
sebabnya Allah tidak mengizinkan ia
masuk ke tanah perjanjian, Tanah
Kanaan, dan bangsa itu sendiri harus
mengembara selama 40 tahun sebelum
memasuki negeri Kanaan. Kekerasan
tengkuk dan sifat suka memberontak
telah menghalangi banyak berkat yang
akan mereka terima dari Allah.
A. Perjalanan Bangsa Israel
Perjalanan bangsa Israel ditandai
dengan 3 dosa yang amat menonjol
yang telah menyebabkan perpanjangan
pengembaraan mereka hingga 40 tahun
lamanya.
1. Sikap Tidak Percaya
Sikap tidak percaya Israel telah:
a. Meragukan pimpinan Allah. Saat
dalam kesulitan kecil yang
berhubungan dengan kebutuhan
jasmani, yaitu saat mereka
memerlukan air minum, tetapi
tidak terpenuhinya kebutuhan itu,
mereka menjadi tidak sabar di
dalam penantian akan terpenuhinya
kebutuhan itu, dan mulai
meragukan pimpinan Allah (Kel.
10 September 2004
17:7). Walaupun mereka sudah nyata
merasakan kuasa Allah itu, tetapi
mereka meragukannya.
Betapa banyak orang Kristen yang
telah mencicipi berkat-berkat
Allah, tetapi lupa berterima kasih
kepada-Nya.
b. Menuduh. Hanya karena tak
terpuaskannya kebutuhan jasmani
itu, mereka menuduh Musa telah
membawa mereka keluar dan mati
di padang gurun. Tak terpenuhinya
harapan, orang mulai menuduh,
mempersalahkan pimpinannya,
menyatakan reaksi
ketidakpuasannya yang seringkali
tidak beralasan. Di dalam kesulitan
yang tiba-tiba, atau terjadinya
perubahan, ada orang meragukan
pimpinan Allah. Sungguh
keterlaluan bahwa bangsa Israel
yang telah keluar dari Mesir
dengan cara yang ajaib kemudian
lupa kepada Allah hanya karena
masalah kecil yang menyangkut air
minum (kebutuhan jasmani).
Seringkali kita bertindak seperti
orang Israel ini.
c. Ketidakpuasan, melahirkan roh
perlawanan. “Mengapakah Tuhan
membawa kami ke negeri ini,
supaya kami tewas oleh pedang
dan istri serta anak-anak kami
menjadi tawanan? Bukankah lebih
baik kami pulang ke Mesir?”
(Bilangan 14:3). Sebuah roh
perlawanan bernada kekesalan.
Betapa banyak orang telah jatuh,
atau gagal sama sekali di dalam
penantian berkat-berkat Allah,
kehilangan segalanya atas
11
pertimbangan yang salah,
ketidakpuasan yang dapat berakhir
dengan pemberontakan.
d. Bersasaran kepada kepemimpinan.
Demikianlah sebagian orang Israel
yang merasa tidak puas, yang telah
memanjakan roh perlawanan mulai
(1) mengadakan konsolidasi—
mereka yang seide dan yang
berkepentingan, lalu (2) mengambil
keputusan yang tergopoh-gopoh
(tidak matang karena memang
tidak benar). “Dan mereka berkata
seorang kepada yang lain: Baiklah
kita mengangkat seorang
pemimpin, lalu pulang ke Mesir.”
Bilangan 14:4. Betapa dangkal
pemikiran kelompok ini. Hanya
karena kedengkian terhadap
kepemimpinan Musa, mereka
merajuk hendak mengangkat
pemimpin sendiri? Bukankah
Allah sudah mengangkat Musa dan
Harun memimpin mereka? Kepada
mereka telah diberitahu melalui
laporan yang disampaikan oleh
rombongan pengintai bahwa negeri
yang Allah janjikan itu akan
mereka miliki asal mereka tidak
memberontak. Negeri itu
berlimpah-limpah susu dan madu.
Bilangan 14:8-9.
2. Persungutan
a. Persungutan timbul karena tak
terpenuhinya kebutuhan dasar
(basic needs). Orang Israel yang
terbiasa hidup di dunia yang keras
di negeri Mesir, terbiasa
menyatakan ketidakpuasan itu
melalui sungut-sungut. “Bersungutsungutlah bangsa itu kepada Musa,
kata mereka: Apakah yang akan
kami minum?” Keluaran 15:24.
b. Persungutan timbul boleh saja
karena rasa takut menghadapi
masalah (tidak mampu, tidak mau
repot, tidak siap menanggung
resiko). Orang-orang Israel
menggerutu dalam kemah mereka
karena takut terhadap orang-orang
Amori, yang kata berita, mereka
berbadan besar dan tinggi (Ulangan
1:27).
c. Persungutan timbul karena harapan
yang tak terpenuhi. Dalam hal ini,
Israel menghendaki supaya
penduduk kota (Gibeon, Kefira,
Beerot, dan Kiryat-Yearim)
dibunuh, tetapi pemimpin katakan
tidak, sebab para pemimpin itu
telah mengikat janji dengan
pemimpin kota-kota itu. Yosua
Warta Advent On-line (WAO)
9:18. Visi pemimpin jauh ke
depan. Ia melihat lebih jauh dari
pada apa yang dilihat oleh orangorang lain dalam kelompoknya.
Atas pemahaman dan
pandangannya yang lebih jauh
itulah yang dia telah dilayakkan
menduduki jabatan kepemimpinan.
d. Persungutan timbul karena selera
yang tak terpuaskan. Bangsa Israel
telah bersungut-sungut kepada
Allah atas makanan daging yang
tak tersedia di padang gurun seperti
di negeri mereka dahulu—Mesir.
(Keluaran 16:8).
e. Penggerutuan mematikan suara
hati. Israel menggerutu dalam
kemah mereka dan tidak
mendengarkan suara Tuhan.
(Mazmur 106:25). Penggerutu
tidak peka terhadap sentuhan Roh
Kudus. Mula-mula merupakan
kebiasaan, dan kalau terus dipupuk
menjadi karakter. Jangan heran
kalau orang yang hidupnya terus
menggerutu, maka kebiasaan ini
akan menular kepada istri dan
anak-anak, lalu semuanya menjadi
penggerutu. Alangkah malangnya
keluarga ini dan betapa malunya
menjadi orang Kristen penggerutu.
f. Persungutan membawa petaka.
Rasul Paulus menulis, “Janganlah
bersungut-sungut seperti yang
dilakukan oleh beberapa orang dari
mereka, sehingga mereka
dibinasakan oleh malaikat maut.”
1Korintus 10:10. “Lakukanlah
segala sesuatu dengan tidak
bersungut-sungut dan berbantahbantah.” Filipi 2:14. Bekerja tanpa
bersungut menunjukkan ciri
seorang Kristen sejati.
3. Kecemburuan dan Kebencian
Musa yang diangkat oleh Allah
sebagai pemimpin Israel tidak luput
dari ketidakpuasan sekelompok orang.
Memang dalam dunia kepemimpinan
tidak mungkin dapat memenuhi
kebutuhan semua orang yang dipimpin.
Kebutuhan yang berbeda sesuai
prioritasnya masing-masing
menunjukkan tingkah laku yang
beraneka di dalam upaya
memenuhinya, ada yang kalem, ada
yang diam, tetapi ada juga yang amat
vokal, agresif, dan tanpa
mempertimbangkan norma dan
peraturan yang berlaku. Baginya hanya
satu, tujuannya tercapai, kebutuhannya
terpenuhi, tidak peduli dengan orang
10 September 2004
lain. Ketidakpuasan dapat mengarah
kepada:
a. Pemberontakan. Demikianlah saat
bangsa Israel di padang gurun,
Korah, Datan dan Abiram,
ketiganya orang-orang terhormat
telah menimbulkan reaksi atas
ketidakpuasan mereka terhadap
kepemimpinan Musa. Masalah
utama adalah untuk membagi
jabatan atau mengalihkan jabatan
keimamatan atas dasar
pertimbangan bahwa semua mereka
adalah orang kudus. Mereka juga
dapat melakukan itu, sebab mereka
adalah orang Lewi. Ketiga tokoh
itu merasa cakap dan mampu
melakukan kepemimpinan, yakni
tugas keimamatan yang khusus
telah dipercayakan Allah kepada
Harun. Sebanyak 250 orang Israel,
pemimpin-pemimpin umat, yakni
orang-orang yang dipilih oleh
rapat, semuanya adalah orangorang kenamaan (Bilangan 16:1-2)
telah menunjukkan perlawanan
yang demonstratif kepada Musa
dan Harun. Semangat
pemberontakan itu terus menyala
dalam hati pemimpinnya dan
orang-orang yang dipimpin.
Namun Musa tetap berusaha
meyakinkan mereka bahwa tugas
keimamatan itu tidak dapat
dilaksanakan sembarang orang.
Hanya mereka yang diurapi dan
dilayakkan dapat melakukan itu.
Musa berkata kepada mereka
bertiga, “Engkau ini dengan
segenap kumpulanmu, kamu
bersepakat melawan Tuhan.
Karena siapakah Harun, sehingga
kamu bersungut-sungut
kepadanya?” Bilangan 16:11.
Musa memanggil Datan dan
Abiram, pemimpin pemberontakan
itu, tetapi mereka berkata, “Kami
tidak mau datang!” (Ayat 12).
Mereka telah mengeraskan hati.
Orang yang mengeraskan hati
akhirnya menolak bisikan Roh
Kudus.
b. Akibat mengeraskan hati. Melihat
kekerasan hati ketiga pemimpin
dan ke-250 orang pemberontak itu,
Allah bermaksud untuk
memusnahkan mereka. Tetapi
Musa dan Harun mohon supaya
tidak melakukan itu. Mereka
berkata, “Ya, Allah, satu orang saja
berdosa, masakan Engkau murka
terhadap segenap perkumpulan
ini?” (Ayat 27). Saat Musa berdiri
12
c.
menyampaikan firman Allah yang
menyatakan bahwa ia dan Harun
abangnya telah dipilih Allah
memimpin bangsa itu, saat
berhadapan dengan Korah, Datan
dan Abiram yang sedang berdiri di
depan pintu kemah mereka
bersama-sama dengan istri, anakanak dan anak-anak yang kecil.
(Ayat 27). Kemudian Musa
kembali meyakinkan mereka
bahwa dia diutus oleh Allah.
Semangat pemberontakan mereka
telah menista Tuhan. Baru saja
Musa menyampaikan ucapannya
pada kekudusan Tuhan, maka
terbelahlah tanah yang di bawah
mereka, dan bumi membuka
mulutnya dan menelan mereka
dengan seisi rumahnya dan semua
orang yang ada pada Korah dan
dengan segala harta milik mereka.
(Ayat 31).
Istri dan anak-anak menjadi
korban. Betapa banyak penderitaan
di dunia ini sebagai akibat tindakan
orang tua yang salah. Tanpa
menyadari tindakannya yang
keliru, hal telah meracuni jiwa
anak-anaknya. Apalagi jika orang
tua terang-terangan melakukan
kesalahan oleh menanamkan kesan
ketidakpuasan, keragu-raguan
terhadap pimpinan Tuhan,
prasangka buruk terhadap orangorang lain, atau melakukan dosa
lainnya di mata anak-anaknya,
tentu ini merupakan pengaruh
buruk yang akan dibawa oleh anakanak itu hingga masa tuanya.
Lebih jauh nabi Yehezkiel melihat
kejahatan bangsa Israel pada
zamannya, lalu ia menulis, “Ayahayah makan buah mentah dan gigi
anak-anaknya menjadi ngilu”
(Yehezkiel 18:2). Betapa
malangnya hidup kita sebagai
anggota Gereja Masehi Advent
Hari Ketujuh yang rajin ke gereja
setiap hari Sabat, giat melakukan
tugas tiap hari, tetapi semangat
pemberontakan sebagai akibat
ketidakpuasan telah merusak
konsep istri, dan anak-anak
terhadap agama, dan juga kasih
terhadap Tuhan mereka. Betapa
tersiksanya batin anak-anak, jika
orang mengatakan mereka adalah
anak-anak dari pemberontak.
Betapa malu seorang istri, jika
suaminya seorang yang suka
bersungut-sungut, dan
memberontak terhadap otoritas
Warta Advent On-line (WAO)
organisasi yang
mempekerjakannya. Alangkah
kejinya jika ayah yang melakukan
hal-hal yang tidak baik di tengahtengah bangsanya, sungguh, ia
akan mati karena kesalahannya.
(Ayat 18).
B. Perjalanan Israel Rohani
Siapakah Israel rohani itu? Israel
rohani menunjuk pada gereja yang sisa
(remnant church). Siapakah “remnant
church” itu? Dalam Wahyu 12:17 &
Wahyu 14:12 Alkitab menyatakan ciriciri dari ‘gereja yang sisa’ yaitu gereja
yang: 1) menuruti hukum-hukum Allah,
dan 2) memiliki kesaksian Yesus. Di
dalam buku Perjanjian Lama, “yang
sisa” atau “remnant” di kalangan Israel
menyebutnya sebagai “God’s chosen
people”, atau “umat pilihan Allah”.
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
(GMAHK) yang terorganisasi tahun
1863 adalah Israel rohani pilihan Allah
yang sejak awalnya berada dalam
penantian kegenapan janji Yesus
Kristus, yang akan datang ke dunia ini
menjemput umat pilihan-Nya itu.
Mereka sedang dalam perjalanan
menuju Kanaan semawi, yang di dalam
perjalanan itu, banyak masalah yang
dihadapi gereja itu.
Pertentangan Terhadap Ajaran dan
Kepemimpinan. Seperti Musa dan
Harun di dalam kepemimpinan mereka,
demikian juga sejak zaman berdirinya
GMAHK, muncul penentangpenentang yang keras kepala, seperti
A.T. Jones (1850-1923); Albion Fox
Ballenger (1861-1921); Dudly Marvin
Canright (1840-1919); John Harvey
Kellogg (1852-1943); kelompok The
Massenger; The Hope of Israel dan
Marion Party; Gerakan Reformasi
Jeman oleh L.R. Conradi; Reformasi
Ny. Rowen; Gerakan Tongkat
Gembala; Gereja Advent Hari Ketujuh
Bersatu, Brinsmith, dan beberapa yang
lainnya. Pertentangan dalam
kepemimpinan dan doktrin telah
membawa penentang-penentang itu ke
dalam kemurtadan dan kematian yang
tidak terhormat.
Menghadapi pertentangan itu,
GMAHK tetap pada iman dan
penyerahan diri, oleh menurut hukumhukum Allah dan berkembang dalam
kesaksian-kesaksian Yesus, yakni Roh
Nubuat yang diinspirasikan Allah
melalui hamba-Nya Ellen Gould
Harmon White. Di atas kesaksiankesaksian itulah gereja telah
bekembang sampai saat ini dan sedang
10 September 2004
dalam perjalanan menuju Kanaan
semawi.
Kesimpulan
Mengetahui perjalanan Israel
zaman dulu sejalan dengan perjalanan
Gereja MAHK membawa kita ke dalam
kesadaran betapa pentingnya kita
menghargai gereja kita, menekuni dan
menerima ajaran-ajarannya, dan
menghormati pemimpin-pemimpinnya.
Boleh saja mungkin terjadi beda
pengertian, beda tanggapan yang timbul
karena perbedaan sudut pandang,
ataupun karena ketidaktahuan.
Tidaklah bijaksana kalau kita langsung
mengadakan pertentangan yang dapat
berakibat perpecahan dan
pemberontakan. Sebaiknya kita
menurut perintah Allah, munuruti
hukum-hukum-Nya, dan tidak pernah
berniat menyimpang dari padanya.
Menyimpang melalui keragu-raguan,
persungutan dan pemberontakan akan
menimbulkan petaka bagi diri kita,
keluarga kita, anak-anak kita dan gereja
kita.
Himbauan
Dalam perjalanan menuju
Kanaan semawi itu, marilah kita
berjalan lurus di hadapan Allah, di
hadapan gereja, dan di hadapan sesama
kita. Sebagaimana Allah berkata
kepada Yosua, “Tuhan Allahmu,
kiranya menyertai engkau. . . . Kuatkan
dan teguhkanlah hatimu” (Yosua 1:1718). Melalui Rasul Yohanes, Tuhan
berkata kepada kita, “Aku datang
segera, peganglah apa yang ada
padamu, supaya tidak seorang pun
mengambil mahkotamu” (Wahyu
3:11).
- Dr. E.H. Tambunan
Rektor Perguruan Tinggi Advent
Surya Nusantara, Pematangsiantar
13
A R T
I K E L
Pemberdayaan SDM Dalam Pelayanan
B
erbasis petunjuk Ilahi melalui hamba-Nya Ny. E.G.
White di dalam tulisannya Testimonies on Sabbath
School Work, 32-34 menyatakan bahwa perlu
pencapaian standar yang lebih tinggi untuk menjadi
pelayan Firman; pertumbuhan intelektual dan spiritual
hendaknya lebih menonjol daripada semua daya jasmaniah..
Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) secara terpadu
merupakan hal penting dari rencana besar pelayanan gereja.
Pemberdayaan sumber daya manusia berarti memampukan dan
memberi kesempatan kepada seseorang / pekerja untuk
merencanakan, mengimplementasikan rencana, dan mengendalikan
implementasi rencana pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya
atau tanggung jawab kelompok, dan merupakan proses yang tidak
bisa tidak harus dilaksanakan sebagai akibat tuntutan pergeseran
kemajuan teknologi di masa mendatang.
Kualitas SDM bagi pelayanan gereja sangat bertentangan
prinsip dengan kualitas SDM untuk mempertahankan kehidupan di
dalam dunia yang berfokus hanya pada kepuasan kehidupan itu
sendiri. Hal ini menjadi begitu penting untuk diperhatikan bagi
setiap orang yang mau menjadi pelayan / pengikut Kristus.
Secara lebih khusus, Yesus telah meneladani suatu upaya
investasi PEMBERDAYAAN yang dapat dilakukan oleh setiap
manusia yaitu melalui cara-cara sederhana yang dimiliki setiap
orang. Memiliki sesuatu yang murah, sederhana kemudian
meningkatkannya menjadi sesuatu yang lebih berguna yang
memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Perhatikan kepada siapa
Yesus berinvestasi. Ia mengambil penjala ikan dan menjadikan
mereka sebagai penginjil yang sukses. Ia mengambil seorang
hamba dan menjadikannya sebagai seorang kedua yang paling
berkuasa di Mesir. Ia mengambil seorang pembunuh dan
menjadikannya sebagai seorang pembebas umat Yahudi yang
perkasa. Ia mengambil seorang pelacur dan mengangkatnya kepada
satu kehormatan sebagai keluarga Kristus. Penekanannya adalah
bahwa setiap orang dapat membuat dirinya berdaya bila mau
menerima kuasa-Nya.
Pemberdayaan pekerja (employee empowerment) merupakan
trend pengolahan sumber daya manusia di dalam organisasi masa
depan yaitu organisasi universal, bukan hanya pada dunia usaha,
pendidikan, perdagangan sekular saja tetapi juga berlaku pada
organisasi pelayanan di jemaat maupun di Daerah/Konferens.. Ada
beberapa pendapat mengenai hal ini. Pemberdayaan dari sudut
pandang atasan/koordinator dan pemberdayaan dari sudut pandang
pekerja/anggota tim memiliki mindset yang berbeda. Bagi seorang
atasan entah itu ketua akan berprinsip bahwa mereka bertanggungjawab untuk menjadikan bawahannya berdaya dalam pengertian
dapat dipercaya/dapat diandalkan untuk melaksanakan tugas-tugas
yang diputuskan dan bagi pekerja itu sendiri dia bertanggung jawab
untuk menjadikan dirinya berdaya, dalam pengertian dapat
menumbuhkan kepercayaan di dalam diri atasan bahwa pekerja
tersebut dapat dipercaya untuk melaksanakan tugas yang
sebelumnya tidak pernah dilakukannya.
Bagi seorang bawahan atau pekerja atau anggota tim sangat
berkaitan dengan bagaimana ia dapat dipercaya oleh atasan untuk
mengerjakan/mengambil keputusan tentang pekerjaan yang menjadi
tanggung-jawabnya. Untuk dapat dipercaya perlu tentu memiliki
nilai-nilai dasar dalam diri pekerja tersebut. Nilai nilai dasar utama
antara lain: integritas, kerendahan hati serta kesediaan untuk
melayani. Hal yang perlu diperhatikan agar memperoleh
kepercayaan dari atasan atau koordinatornya adalah:
Pemberdayaan pekerja hanya terwujud berdasarkan
kepercayaan yang tumbuh dalam diri atasan terhadap pekerja.
Warta Advent On-line (WAO)
-
Kepercayaan atasan terhadap pekerja tumbuh karena
kompetensi dan karakter yang dibangun dalam diri pekerja.
Kompetensi adalah bentuk motif, sikap, keterampilan,
pengetahuan atau karakteristik Pribadi lain yang penting untuk
melaksanakan suatu kegiatan atau pekerjaan.
Sebagai contoh, bentuk bentuk kompetensi dan indikasi perilaku:
•
Berwawasan strategis
•
Berorientasi pada bisnis
•
Berpikir secara konseptual
•
Berorientasi pada kepuasan pelanggan
•
Berpikir secara analitis
•
Kemampuan menggali/mencari/memperoleh informasi
•
Kepemimpinan untuk melakukan perubahan
•
Kepemimpinan dalam kelompok
•
Berorientasi pada kerja sama kelompok/mendorong orang lain
untuk berkembang
•
Peduli terhadap organisasi
•
Memberi pengaruh
•
Mengambil inisiatif
•
Berorientasi pada pencapaian sasaran
•
Mengarahkan
•
Integritas/kejujuran
•
Percaya diri
•
Keterikatan dengan organisasi
•
Berkomunikasi secara efektif
•
Luwes
•
Peduli terhadap pribadi
•
Peduli terhadap keteraturan dan ketelitian
•
Peduli terhadap lingkungan dan keselamatan kerja
Pemberdayaan SDM melalui manajemen SDM yang terpadu akan
menghasilkan :
•
SDM yang terampil dan memiliki sifat sifat unggul.
•
SDM yang potensial dan berkinerja baik.
•
Pemberdayaan SDM yang terarah.
•
Dukungan dalam penilaian kinerja yang objektif.
•
Lingkungan kerja yang mendukung bagi terciptanya
produktivitas kerja.
•
Motivasi untuk meningkatkan kinerja.
Ada banyak pekerja yang kurang pandai memanfaatkan peluang
yang selalu diberikan padanya sehingga kegagalan demi kegagalan
pemberdayaan bagi dirinya. Nilai-nilai dasar adalah besaran standar
yang wajib dimiliki oleh setiap pengikut Kristus. Hal ini yang
seringkali kita temui dalam pembinaan pada pekerja pelayanan atau
yang lebih dikenal dengan pengerja. Pelayanan bukan hanya
sekedar profesi, itu adalah suatu pemindahan kuasa Allah yang
mengubahkan kepada manusia yang sekarat atau tidak berdaya agar
mereka menjadi baru dalam segala sesuatu. Rasul Paulus di dalam 2
Korintus 2:16 dan 2 Korintus 3:5 Bagaimana seorang Saulus
menjadi Paulus, seorang Petrus pengecut menjadi sebuah menara
Pentakosta hanya dapat dilakukan dalam kuasa-Nya.
Gambaran singkat ini mungkin dapat direnungkan kembali
oleh pihak-pihak terkait dalam merencanakan pembinaan terhadap
pekerja-pekerja di ladang Tuhan agar pekerjaan-Nya dapat lebih
maju lagi.
PIETER RAMSCHIE
Jemaat Batu Ampar Balikpapan
10 September 2004
14
BERITA ADVENT SEJAGAT
Jennifer LaMountain dan Steve Darmody
Bersama Once Dewa
Dalam Konser “Just For You Lord”
D
alam rangka tour Jennifer LaMountain dan Steve
Darmody ke Asia, maka pada hari Minggu, 29 Agustus
2004 bertempat di Auditorium BPPT, Jl. M.H.
Thamrin No. 8, Jakarta telah diadakan konser lagu-lagu rohani
"Just For You, Lord" yang dipersembahkan oleh GMAHK
Jemaat Bukit Sion. Seluruh keuntungan dalam konser ini
disumbangkan untuk pembangunan gedung ibadah jemaat
Bukit Sion di daerah Cipinang Indah II, Jakarta Timur. Konser
lagu-lagu rohani ini dimeriahkan juga oleh para penyanyi dari
dalam negeri, seperti Quartet Suara Nubuatan, Unceasing
Cantica Choir UNAI Bandung, Adventist Junior Chorale dan
Paduan Suara Pelita Kasih (PSPK).
Penampilan duet Jennifer dan Steve
Once Dewa berkolaborasi dengan PSPK Choir
Acara yang dimulai tepat pukul 18:30 dengan penampilan music piano dan klarinet dari GMAHK jemaat Kota Wisata. Tepat
pukul 19:00 Quartet Suara Nubuatan mengumandangkan lagu "Angkat Nafiri" dan dilanjutkan dengan penampilan Unceasing
Cantica Choir UNAI Bandung yang menyanyikan salah satu lagunya secara acapella. Kemudian penampilan koor anak-anak dan
remaja, Adventist Junior Chorale yang memukau, menampilkan lagu-lagu pujian dengan lincahnya. Acara tersebut menjadi sangat
meriah dengan tampilnya Paduan Suara Pelita Kasih (PSPK) yang tampil bersama musisinya dengan aransemen musik orkestra.
Once Dewa, seorang artis penyanyi dari group band ternama di Indonesia saat ini, bernyanyi bersama PSPK Choir membawakan
lagu "Unshakekable Kingdom", sebuah lagu yang pernah dinyanyikan oleh Sandi Patty yang di-arrange kembali oleh Gidion
Siahaan, conductor PSPK Choir. Lebih dari 1500 penonton meramaikan konser lagu-lagu rohani tersebut, terkagum-kagum
dengan tampilnya para penyanyi tersebut.
Panitia konser bersama Jennifer dan Steve
Warta Advent On-line (WAO)
J.P. Manurung, koordinator konser bersama Once Dewa
10 September 2004
15
Jennifer LaMountain yang tujuh tahun lalu datang ke Indonesia dan bernyanyi bersama PSPK Choir, memulai penampilannya
pada malam itu kembali bersama PSPK Choir, dengan menyanyikan lagu "How Great Thou Art". Suara Jennifer yang dapat
menjangkau nada tinggi dengan merdu itu, dapat membuat bulu roma berdiri, di mana lagu tersebut menunjukkan bagaimana
besarnya kasih Allah kepada kita. Jennifer LaMountain dan Steve Darmody (yang bersuara bass) kemudian secara bergantian dan
duet melantunkan lagu-lagu rohani. Bahkan Steve Darmody juga membawakan lagu rohani dengan musik bernuansa jazz dan
country, di mana penampilan tersebut sangat menarik perhatian penonton. Jennifer and Steve adalah penyanyi lagu-lagu rohani di
bawah naungan Morning Songs Group. Jennifer dan Steve sering mengisi acara-acara di siaran TV internasional seperti The
Quiet Hour Windows of Hope; 100 Huntley Street di Kanada; Among Friends pada saluran 59 Chicago; Getting Together pada
Cornerstone Television Network (CTV); Gabungan TBN di Oklahoma City; Purely Music di Safe TV; dan secara teratur di 3ABN
Satellite Network. Duet Jennifer dan Steve ditutup dengan lagu "The Holy City". Lagu tersebut dibawakan dengan backing vocal
PSPK Choir.
Rikson Siahaan, Concert Stage Manager bersama Once Dewa
Gidion Siahaan, Concert Program Manager, bersama Jennifer & Steve
Acara konser malam itu ditutup dengan lagu "God is Love" yang dinyanyikan bersama-sama oleh Unceasing Cantica Choir UNAI
Bandung, Adventist Junior Chorale, Paduan Suara Pelita Kasih (PSPK), Steve Darmody dan Jennifer LaMountain. Lagu tersebut
adalah aransemen Gidion Siahaan, conductor PSPK, yang merupakan medley dari lagu "Jesus Love Me/We shall Behold Him".
Penampiral Quartet Suara Nubuatan
Penampilan Adventist Junior Chorale bersama Conductor dan Pianist
Seluruh acara ini diliput oleh PRO TV Semarang dan PASUNDAN TV Bandung, di mana perekamannya dilakukan secara live,
yang disponsori dan dilakukan oleh PRIMA Entertainment, suatu production house yang terkenal di Indonesia. Dalam rangka
pengumpulan dana tersebut, maka melalui acara ini akan diproduksi rekaman dalam bentuk CD dan DVD yang akan diedarkan
dalam waktu dekat ini. Saat ini Jennifer dan Steve berpartisipasi dalam KKR Akbar di kota Surabaya yang bertemakan
“Kemenangan Akhir” yang dibawakan oleh Ev. Stevanus Suwandi bekerjasama dengan Konferens Jawa Timur. Dilaporkan Oleh:
Raymond Lesiasel, Ketua Seksi Dokumentasi Konser dan J.P. Manurung, Komunikasi Jemaat GMAHK Bukit Sion.
Warta Advent On-line (WAO)
10 September 2004
16
Tahun Penginjilan The Seventh Singers
Sesuai dengan rencana kerja kami
untuk tahun 2004 ini, maka pada
tanggal 21-25 September 2004 akan
dilangsungkan Kebaktian Kebangunan
Rohani, dengan tema: “Siapa Yang
Anda Pilih: Sebuah Pemilu
Global”, dengan pembicara utama Pdt.
Dr. H.I. Missah. KKR ini akan
dimeriahkan pula dengan lagu-lagu
pujian yang akan dibawakan oleh The
Seventh Singers Choir, The Seventh
Singers Quartet dan The Seventh
Singers Vocal Group, dan akan
dilaksanakan di Gedung Direksi Gelora
Warta Advent On-line (WAO)
Bung Karno, Ruang Annex lantai 3,
Jalan Pintu 1, Senayan Jakarta Selatan.
Untuk jelasnya, lokasi berada di
belakang Hotel Athlete Century
Senayan, Jakarta. Untuk itu kami,
melalui media ini, mengundang anda
untuk mengajak teman-teman anda di
tempat kerja atau tempat kuliah atau
siapa saja yang anda untuk selamatkan,
untuk menghadiri KKR yang sangat
penting ini.
Puji Tuhan sampai saat ini semua
rencana yang telah disusun oleh seluruh
anggota The Seventh Singers tetap
10 September 2004
berjalan dengan baik. Untuk itu, kami
memerlukan dukungan anda melalui
doa anda, agar rencana yang mulia ini
boleh berlangsung dengan baik dengan
satu tujuan, agar banyak jiwa-jiwa yang
diselamatkan dan dengan demikian
nama Tuhan dipermuliakan. Tuhan
kiranya memberkati kita semua. Salam
dalam kasih Yesus Kristus bagi anda
semua dari seluruh anggota dan
keluarga The Seventh Singers. Selamat
Sabat!
17
Pekan Doa Sekolah: SD, SMP Advent 1, Manado
Salah satu program sekolah pada semester pertama 2004/2005
yaitu “Pekan Doa Sekolah” yang sudah dilaksanakan pada tgl
30 Agustus – 3 September 2004 di Aula SD, SMP Advent 1
Tikala Manado, dengan pembicara Pdt. Frendly Antou STh,
gembala jemaat GMAHK Tikala Manado, dengan tema “Yesus
Jalan Keslamatan”. Kerohanian para siswa ditingkatkan dengan
Firman Tuhan yang telah disampaikan selama seminggu.
Melalui pekan doa ini juga para siswa dilatih untuk dapat
mengembangkan bakat dan talenta yang ada pada diri siswa itu
sendiri. Para siswa membawakan lagu-lagu pujian berupa koor,
vocal group, solo, duet, dan group musik. Salah satu kelompok
koor yang membawakan lagu pujian adalah SMP Advent 3
Ranotana, Manado.
Puji Tuhan melalui pekan doa ini para siswa dan guru
memperoleh kesegaran iman oleh karena Firman Tuhan yang
disampaikan begitu baik. Sehingga di akhir pekan doa, ada 16
murid siswa yang mengambil keputusan untuk mengikut Yesus
melalui baptisan yang kudus. Acara baptisan disatukan dengan
KKR Global Evangelist dari Pacific Union College, California,
pada Sabat 4 September 2004 di pantai Manado Beach Hotel,
Tanawangko.
TOMMY PANTOUW
KKR “Kehidupan Yang Lebih Baik” Jemaat Tikala dan
Jemaat Tikala Baru, Manado
Sehubungan dengan program dari
Global Evangelish, maka sudah
diadakan KKR “Kehidupan Yang Lebih
Baik” antara Jemaat Tikala dan Jemaat
Tikala Baru Manado. Bertempat di
Jemaat Tikala Baru Manado, mulai tgl
20 Agust – 3 Sep 2004, dengan
Pembicara Sdr. CHAD WASHBURN,
California dan didampingi oleh Pdt. R.
Kesaulya mantan ketua UNI Timur.
Dari malam ke malam Firman Tuhan
disampaikan dengan menggunakan
Warta Advent On-line (WAO)
layar LCD,
sehingga
Firman yang
disampaikan
lebih
menarik dan
lebih
dimengerti
dengan
jelas.
Dalam KKR
ini juga
tidak
ketinggalan
acara
Rumah
Tangga
yang
disampaikan
oleh Pdt. R. Kesaulya dengan gayanya
yang khas, sehingga para jemaat merasa
dipuaskan dan lebih erat lagi hubungan
antara suami dan istri juga anak-anak.
Sementara KKR berlangsung telah
diadakan acara special bagi pembicara.
Di mana kedua pembicara berhari ulang
tahun, Kel Pdt. Kesaulya–Kolibu,
merayakan Ultah Perkawinan yang ke
40 dan Ulang Tahun yang ke 27 sdr
Chad Washburn. Di mana dirayakan
bersama secara sederhana dengan para
10 September 2004
anggota panitia KKR dan anggota
Jemaat. Puji Tuhan, selamat panjang
umur. Dan doa berkat sudah
disampaikan oleh Pdt. W. Laoh,
Gembala Jemaat Tikala Baru.
Di akhir KKR antara kedua jemaat ada
14 jiwa yang mengambil keputusan
mengikut Yesus sebagai Juruslamat. Di
mana 10 orang dari Jemaat Tikala Baru
dan 4 orang dari Jemaat Tikala
Manado. Dan acara baptisan disatukan
di Pantai Manado Beach Hotel,
Tanawangko. Puji Tuhan di mana
kedua jemaat secara bersama-sama dan
bergandengan tangan menyukseskan
KKR ini sehingga terjalin satu
hubungan yang erat antara kedua
jemaat. Sebagai ketua panitia Sdr.
Waworuntu (ketua jemaat Tikala Baru)
dan Sdr. M. Lakat ( ketua jemaat
Tikala). Mari kita doakan jiwa-jiwa
yang baru ini.
TOMMY PANTOUW
Keterangan foto: dari kiri ke kanan, Pdt.
W. Tambuwun, Chad Washburn, M. Lakat,
Pdt. R. Kesaulya dan Pdt. Frendly Antou.
Dan suasana pekan doa sekolah.
18
Download