Salam persaudaraan dalam kasih Yesus Kristus! Tidak putus-putusnya kami ucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang telah memberikan kesempatan yang baik ini bagi kita untuk bertemu melalui WAO Edisi 10 September 2004 ini. Kiranya edisi kali ini dapat bermanfaat bagi kehidupan kerohanian kita semua, adalah doa dan harapan kami. Pada kesempatan yang indah ini, kami, seluruh tim WAO, mengucapkan; “Selamat Ulang Tahun ke 50 bagi GMAHK Jemaat Anjasmoro, Surabaya”. Kami berdoa kiranya tangan Tuhan yang telah menuntun perjalanan pelayanan jemaat Anjasmoro selama 50 tahun yang lalu juga akan memimpin perjalanan pelayanan jemaat Anjasmoro sampai Tuhan datang yang kedua kalinya. Sebagai wujud ungkapan rasa turut bersukacita kami atas ulang tahun ke 50 jemaat Anjasmoro, kami sengaja dan telah merencanakan jauh-jauh hari sebelumnya untuk meliput momentum yang sangat baik ini dengan sebuah Liputan Khusus. Kiranya persembahan kami yang sederhana ini melalui terbitan WAO, dapat diterima seluruh anggota jemaat dengan sukacita. Kami sadari bahwa masih ada kekurangan di sanasini. Untuk itu kami mohon maaf dan mohon doa saudara/i sekalian bagi kemajuan pelayanan WAO di waktu-waktu yang akan datang. Di samping liputan khusus ulang tahun jemaat Anjasmoro, Surabaya, pada edisi ini juga kami menyajikan artikel-artikel dan tulisan-tulisan yang kami harapkan dapat menambah wawasan dan pengertian kita akan beberapa hal yang sehubungan dengan kehidupan kerohanian kita. Surat-surat yang masuk ke ‘meja’ redaksi melalui [email protected] dan buku tamu di website WAO http://www.wartaadvent.org, baik berupa pertanyaanpertanyaan dan juga masukan-masukan, sangat bermanfaat bagi kami. Kami tidak putus-putusnya mengucapkan rasa terima kasih kami yang tulus atas perhatian yang diberikan. Bilamana ada pertanyaan anda yang belum kami jawab, kami mohon maaf. Untuk beberapa pertanyaan yang sifatnya doktrin dan topik fundamental lainnya, kami berusaha menghubungi pihak yang berkompeten untuk memberikan jawabannya sehingga anda dapat dipuaskan dengan jawaban yang diberikan. Akhir kata, selamat menikmati sajian WAO kali ini. Semoga materi yang kami sajikan dalam edisi ini dapat menambah wawasan dan pengertian akan beberapa topik yang perlu diketahui oleh umat dan menjadi saluran berkat bagi penyelesaian pekerjaan Tuhan di muka bumi ini. Kiranya Tuhan menolong kita untuk tetap setia sampai Maranatha! Salam WAO! GAMBAR SAMPUL Logo Perayaan Ulang Tahun ke-50 GMAHK Anjasmoro, Surabaya. RENUNGAN 4 Mengambil Tempat Setan EDITORIAL 5 Tragedi Kemanusiaan DARI REDAKSI 2 Selamat Ulang Tahun ke-50 bagi GMAHK Anjasmoro dari seluruh tim WAO dan beberapa informasi. KOLOM TETAP 10 Terjemahan SDA Bible Commentary 10 Terjemahan Kutipan Roh Nubuat, Mrs. E.G. White 7 Jadwal Buka/Tutup Sabat (Sunset) KOLOM KHUSUS 6 Mengenal Sejarah dan Ajaran 8 Davidian. Oleh Dr. Jonathan Kuntaraf (lanjutan). Liputan khusus Ulang Tahun ke–50 GMAHK Anjasmoro, Surabaya BERITA ADVENT SEJAGAT 15 Konser Just for You, Lord 17 Tahun Penginjilan The 7th Singers 18 Pekan Doa Sekolah Advent 1, Manado 18 KKR Jemaat Tikala, Manado ARTIKEL 11 Perjalanan Bangsa Israel Badani dan Israel Rohani 14 Pemberdayaan SDM Dalam Pelayanan KOLOM PEMBACA 3 Surat-surat MINGGU DEPAN Pada Edisi minggu depan kami akan menyajikan tulisan dari Pdt. E. Gultom mengenai aliran Kharismatik. Nantikan WAO edisi minggu depan ! PENTING! - Redaksi berhak menentukan tulisan dan/atau berita untuk dimuat atau tidak dengan/tanpa pemberitahuan kepada sumber/pengirim berita. - Redaksi berhak memeriksa keaslian dari tulisan/sumber tulisan/berita. - Redaksi berhak mengedit kata atau kalimat dalam berita untuk tujuan mempertegas makna, kesantunan bahasa dan tujuan positif lainnya. - Photo/gambar yang masuk menjadi hak WAO. Warta Advent On-line (WAO) 10 September 2004 2 redaksi yang terhormat :: Media Penyejuk & Penjernih :: Penasehat Pdt. Berlin Samosir Penanggung Jawab Philip C. Wattimena Catatan Redaksi: Beberapa dari surat ini diambil dari Buku Tamu di Website WAO. Beberapa e-mail dijawab langsung kepada yang bersangkutan. Oleh karena keterbatasan spasi, kami mohon maaf bilamana kami belum memuat beberapa surat dan masukan lainnya, baik melalui e-mail ke Redaksi maupun di Buku Tamu WAO. Puji Tuhan, karena Warta Advent On line, memiliki satu tujuan mulia "Melayani Melalui Media". Dengan kerendahan hati saya usul, agar dibuat kolom pendek, kesaksian nyata bagi siapa saja yang mau bersaksi, sehingga pembaca dapat dikuatkan dan meresapi arti Mazmur 23: Tuhan adalah Gembalaku. Dengan kesaksian orang lain, kita dikuatkan, iman kita makin mantap (1 Korintus 5:7) Salam dari Redaksi – HANS MANDALAS Pemimpin Redaksi Bonar Panjaitan Dewan Redaksi Pdt. Berlin Samosir Philip C. Wattimena Bonar Panjaitan Wilhon Silitonga Jeffrey E.R. Kiroyan Frederik J. Wantah Richard A. Sabuin Samuel Pandiangan Yusran Tarihoran Albert Panjaitan Tata Letak: Wilhon Silitonga Samuel Pandiangan Webmasters: Yusran Tarihoran Albert Panjaitan Tapson Manik Kontributor Khusus: Dr. Albert Hutapea Dr. Jonathan Kuntaraf Hans Mandalas Edy Nurhan Pieter Ramschie Dr. Rudolf Sagala Dave Sampouw Dr. Praban Saputro Andrey Sitanggang Dirjon Sitohang Dr. E.H. Tambunan Dr. Tommy Wuysang Kirim berita ke: [email protected] Website: http://www.wartaadvent.org Berlangganan gratis: [email protected] Redaksi WAO, Senang rasanya mendapatkan berkat firman Tuhan melalui WAO. Banyak rubrik-rubrik menarik dan menguatkan iman yang telah disajikan. Namun, saya sedikit agak bertanya dalam hati seiring dengan terbitnya WAO ini. Apa bedanya WAO dengan REBUSKA? Dan saya melihat bahwa pengurus di WAO ini mayoritas adalah pengurus di REBUSKA, atau memang pengurus WAO yang tadinya di REBUSKA sudah tidak aktif lagi? Dengan terbitnya WAO di hari Jumat, maka ada dua bacaan yang muncul di hari yang sama, yaitu WAO dan REBUSKA. Pada dasarnya kita sangat senang dengan hal itu. Namun, pertanyaan "mengapa harus ada dua?" tetap menjadi sebuah pertanyaan bagi kami. Dan jika memang mungkin, bagaimana jika WAO terbit bukan pada hari Jumat, mengingat REBUSKA menamakan dirinya RENUNGAN BUKA SABAT. Namun, ini hanya sebuah pemikiran saja, itu semua tergantung redaksi yang mempunyai pemikiran dan pertimbangan yang lebih baik. Semoga WAO dapat selalu memberikan pelayanan yang terbaik dan ini dapat memberikan berkat bagi semuanya dan terlebih memberikan kemuliaan bagi nama-Nya. Congratulations!. Semoga Injil kekal melalui cyber ministry ini semakin meluas dan berhasil. Terima kasih atas usaha mengisi berita yang tidak tumpang tindih dgn Kadnet, Seiman dan website yang lain. Tuhan memberkati kita semua. – WAROUW POLII Date: 2004-08-26 Email: [email protected] Comments: Wah salut dan bangga melihat websitenya. Juga atas ide brilliannya untuk memperkenalkan ajaran SDA & Tuhan Yesus melalui cyber ministry. Mudah-mudahan beritanya tidak tumpang tindih dengan Kadnet, SEIMAN dan website yang lain. Dan kalau boleh lebih berbeda dengan website atau bulletin yang sdh ada. Tuhan memberkati – CHRISTIAN SIHOTANG Great job. Keep going WAO. Kiranya Tuhan senantiasa memberkati pelayanan saudara di media ini. – OKSAN KATTIANDAGHO Cover Edisi Minggu Lalu Salam WAO, – BERNARD JEMAAT PASAR MINGGU – REMIDI Selamat atas terbitnya WAO, semoga semakin sukses. Dan Tuhan akan lebih melimpahkan berkat-Nya kepada para redaksi atas usaha kerasnya dalam media yang sangat bermanfaat ini. Semoga media ini dapat menjadi media yang dapat mempertumbuhkan iman kita. Sambil menunggu kedatangan-Nya yang tidak lama lagi. Semoga sukses selalu. – ERNA TAMBUNAN Warta Advent On-line (WAO) 10 September 2004 3 R E N U N G A N “Mengambil Tempat Setan,” Saya (Sebagai Pendeta) Ingin Sekali P ada waktu Setan mendekati Hawa di taman Eden, ia tidak menyerupakan dirinya sebagai mahluk yang mengerikan ataupun menakutkan, ia menggunakan medium ular. Waktu itu ular adalah hewan yang paling cerdik (Kejadian 3:1) dan mahluk yang paling indah di dunia serta memiliki sayap yang berwarna cemerlang dan keemasan (PP 53). Dengan cara ini Setan menipu umat manusia, olehnya ia dijuluki pembohong, penipu dan taktik ini selalu digunakannya. Rasul Paulus menggambarkan hal ini pada waktu dia menulis: “Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang” (2 Korintus 11:14). Ia membawa manusia ke dalam dosa dalam cara ini sehingga ia disebut pembohong dan penipu. Selain itu ia juga pemberontak terhadap Allah, di samping merampok dan mencuri milik Allah, ia pembunuh umat manusia dan mengarahkan manusia pada segala macam kejahatan sebab ia adalah sumber segala kejahatan. Apakah saya (sebagai pendeta) ingin sekali mengambil tempatnya? Posisinya sebagai pembohong, penipu, pemberontak, pencuri, perampok, pembunuh atau penjahat? Dijauhkanlah kiranya untuk saya menjadi rasul palsu, pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul Kristus (2 Korintus 11:13). Apa yang saya inginkan adalah tempatnya sebelum ia berobah menjadi penjahat, yaitu sorga. Yang saya maksudkan juga bukan kedudukannya atau posisi hirarkinya di antara malaikat-malaikat sorga, tetapi keberadaannya di sorga bersama dengan Allah. Setan sudah dibuang dari sorga bersama-sama pengikutnya (malaikatmalaikatnya). Kekosongan inilah yang ingin sekali saya tempati. Betapa indah bersama Allah di sorga, “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersamasama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka” (Wahyu 21:3). Saya ingin sekali supaya hal ini menjadi kenyataan bagiku, tetapi bagaimana? Allah katakan, bahwa tiada yang cemar Warta Advent On-line (WAO) yang boleh hidup dengan Allah di menuntut hukuman yang dinyatakan sorga. Saya dapati sebagai pengerja terhadap mereka (PK 589). (pendeta) yang masih aktif kecemaran Tuduhan Setan inilah yang kita masih ada, barangkali bukan yang manusia tidak memiliki jawabannya. kelihatan seperti kecemburuan, (halTapi puji Tuhan, Ia (Tuhan) memiliki hal) negatif, dan lain-lain. Tidak ada jawaban untuk kita di mana jawaban ini yang tersembunyi di jitu dan membungkam hadapan Allah, tuduhan Setan. Tuhan “Apa yang saya inginkan segala sesuatu akan katakan, bahwa adalah tempatnya tentang aku terbuka walaupun pengikutsebelum ia berobah jelas di depan matapengikut Kristus ini Nya. Dan juga telah berdosa, mereka menjadi penjahat, yaitu Setan itu memiliki tidak menyerahkan diri sorga. Yang saya pengetahuan yang mereka dikendalikan maksudkan juga bukan akurat tentang dosaoleh agen-agen Setan. kedudukannya atau dosaku (PK 588). Mereka telah bertobat posisi hirarkinya di Ia adalah penuntut dari dosa-dosa mereka hukum yang ahli. dan telah mencari antara malaikat-malaikat Tuduhannya tentang Tuhan dalam sorga, tetapi dosaku di hadapan kerendahan hati, keberadaannya di sorga Allah itu benar, penyesalan serta bersama dengan Allah.” saya tidak bisa pertobatan. Pengacara memungkirinya. Ilahi telah berbicara Ellen G. White menuliskan, bahwa atas nama mereka dengan berkata, di dalam kekuatannya, manusia tidak “Tuhan kiranya menghardik engkau, dapat menangkis tuduhan-tuduhan hai Iblis!” (Zakharia 3:2). Setan (PK 586). Setan akan menuntut Saya telah mengikuti satu keadilan Tuhan, ia akan katakan kepada pengadilan di mana pengacara dan Tuhan, bahwa kalau kecemarannya hakim jelas berada pada pihak tertuduh telah membuatnya terusir dari sorga, karena hakim sendiri memberi jalan bagaimana dengan orang yang cemar agar tertuduh menang dalam kasusnya. seperti saya ini. Ia (Setan) akan Perasaan bersyukur harus selalu kita katakan, bahwa orang-orang ini yang miliki dan kembangkan karena Yesus, akan mengambil tempatku dan Bapa dan Roh bekerja untuk malaikat-malaikat pengikutku di sorga. kepentingan kita agar kita boleh Mereka mengaku menurut hukum menempati sorga tempat Setan dahulu. Allah, tetapi apakah mereka telah Tetapi kerja sama dengan Tuhan pun menurut perintah-perintah-Nya? harus ditingkatkan dengan selalu Bukankah mereka telah mengasihi diri memandang Allah. Kepada mereka mereka lebih dari mengasihi Tuhan? yang berseru kepada-Nya untuk Bukankah mereka telah menempatkan memohon kekuatan dalam kepentingan pribadi mereka di atas perkembangan tabiat Kristen, Ia akan pelayanan kepada Allah? Bukankah berikan segala pertolongan yang mereka telah mencintai perkara-perkara dibutuhkan. Puji duniawi? Tengoklah dosa-dosa yang Tuhan karena telah menandai kehidupan mereka. anugerah-Nya boleh Lihatlah keadaan mereka yang cinta menempatkan kita di diri, memiliki keinginan yang jahat dan tempat Setan dahulu kebencian satu dengan yang lain. yaitu (kerajaan) Akankah Tuhan membinasakan saya Sorga. Selamat Sabat dan malaikat-malaikat pengikutku, dan Maranatha! tetapi menyelamatkan mereka yang bersalah sama dengan dosa-dosa saya? PDT. DR. ADRIE LEGOH Engkau tidak dapat lakukan ini, oh Gembala Jemaat Indonesian Pioneer Tuhan, karena dalam keadilan-Mu juga SDA Church, NJ dan mantan dosen Unklab & AIIAS 10 September 2004 4 E D I T O R I A L “Tragedi Kemanusiaan” Kegembiraan segera berubah menjadi kesedihan manakala ada orang yang memaksakan kehendaknya. Dapatlah kiranya dimengerti mengapa Tuhan memberikan kebebasan memilih kepada manusia. Dia tidak ingin manusia dibelenggu oleh keterpaksaan. Tuhan ingin supaya manusia menghargai kebebasan yang Dia berikan. B eslan, kota kecil berpenduduk sekitar 40000 di Negara Bagian Ossetia Utara, Rusia mendadak menjadi pusat perhatian dunia. Bermula dari kejadian pada hari Rabu (1/9) di Sekolah Nomor 01 yang sedang memulai tradisi perayaan hari pertama masuk sekolah. Pada pagi hari sebelum acara dimulai tibatiba satu truk tentara memasuki lokasi dan orang-orang bertopeng berlompatan dari atas truk diikuti dengan penembakan ke udara. Tidak lama kemudian mereka yang berada di dalam kompleks sekolah telah menjadi sandera. Bisa dibayangkan kalau pemerintah Rusia jengkel dan panik karena dalam tempo hanya beberapa minggu telah terjadi tiga peristiwa teror di negaranya. Perundingan memang coba dilakukan tetapi kelihatannya emosi memegang peranan juga. Hal ini bisa juga terlihat dari informasi yang berubah-ubah dari waktu ke waktu sehubungan dengan rangkaian peristiwa naas itu. Informasi dari jumlah sandera ternyata semakin lama semakin besar setelah terjadinya penyerbuan. Demikian pula jumlah korban yang bertambah secara drastis dari hari ke hari. Dunia menangisi peristiwa yang merenggut begitu banyak korban di akhir penyenderaan selama 53 jam itu. Dalam kemustahilan untuk berbuat sesuatu sehubungan dengan tragedi di atas, setidak-tidaknya kita terpanggil untuk selalu mendoakan agar perbedaan pendapat yang sering terjadi dapat dikurangi melalui terjalinnya hubungan komunikasi yang baik dan tulus. Pemerintah kita juga mempunyai banyak masalah dengan berbagai pihak yang tidak sependapat dengan pemerintah dalam menangani berbagai kasus. Negara ini yang terdiri dari banyak pulau dan dihuni oleh penduduk dengan latar belakang dan kebudayaan yang berbeda sering mengalami letupanletupan. Hal ini seyogyanya mengingatkan pemerintah bahwa lain lubuk lain ikannya, dengan demikian kasus per kasus harus ditangani secara arif dan bijaksana. Hal yang sama juga berlaku bagi organisasi di mana kita menjadi anggotanya. Mulai dari general conference, divisi, uni, daerah/konferens termasuk jemaat dan bahkan rumah tangga kita masing-masing. “Tuhan ingin supaya manusia menghargai kebebasan yang Dia berikan.” Teror, penyanderaan, penculikan dan sejenisnya merupakan indikasi adanya masalah dalam hubungan komunikasi. Hampir dapat dipastikan bahwa para pelaku semula tidak bermaksud untuk membunuh anak-anak sekolah. Tragedi itu telah terjadi karena apa yang diharapkan tidak terjadi, baik oleh para pelaku maupun oleh pemerintah Rusia. Masing-masing mencoba untuk menerapkan apa yang dipandangnya baik. Yang sangat disesalkan adalah bahwa orang-orang yang tidak terlibat sering menjadi korban. Sungguh memilukan bilamana menyaksikan bagaimana Fatima Tetova meratapi jenazah dua orang putrinya Irina (13) dan Alina (12) yang menjadi korban. Warta Advent On-line (WAO) Komunikasi yang baik adalah wajib hukumnya bagi mereka yang ingin hidup berdampingan secara damai. Bagi umat Tuhan, hal itu bahkan dimulai di dalam rumah tangga kita masing-masing. Dengan demikian kita sangat berterima kasih dengan adanya KKR Akbar yang bertemakan “Membangun Rumah Tangga Bahagia” yang sedang berlangsung. Bagi kita yang mengikutinya diharapkan dapat menjadi teladan dalam berkomunikasi dengan sesama. Kiranya rumah tangga kita boleh menjadi surga kecil di dunia yang akan membawa kesejukan bagi orang di sekitar kita. Marilah kita doakan pemerintah kita agar diberikan akal budi dari surga untuk memimpin negara ini dengan arif dan bijaksana sehingga kita masih dapat beribadah dengan bebas. Kita juga patut doakan keluarga yang berduka di Rusia agar diberi ketabahan dan kekuatan sehubungan dengan tragedi yang terjadi. Semoga hal yang sama tidak terjadi di tanah air kita. – TIM REDAKSI WAO 10 September 2004 5 T O P I K K H U S U S Sejarah Persekutuan Davidian (sambungan) Oleh: Dr. Jonathan Kuntaraf mendirikan kantor pusat di gunung ini yang diketemukan dalam nubuatan, namun kita tinggal di sini untuk jangka waktu yang sangat pendek." (V.T. Houteff, The Symbolic Code, Vol. 1, No. 14 (Agustus 1935), 5. J anji kedua yang telah diberikan oleh Houteff ialah, "Saudara Houteff juga setuju untuk tidak meneruskan untuk mempropagandakan "Tongkat Gembala" selama ia yang mengendalikan, di Uni Konferens Pasifik, selama pemeriksaan sedang diadakan." Namun ternyata Houteff telah ingkar dengan janjinya. Selama pemeriksaan berlangsung antara 19 Februari - 18 Maret 1934, ia telah mengadakan pertemuan-pertemuan dan terus mempropagandakan ajarannya. General Conference kembali membentuk komite untuk meneliti tulisan Houteff pada tanggal 16 April 1934, yang menghasilkan traktat yang berjudul, A Warning Against Error. Pada tanggal 8 Mei 1934, sebuah komite lagi dibentuk yang terdiri dari W.E. Howell, LE. Froom, CS Longacre, FD Nichol dan NZ Town untuk memeriksa manuskrip yang disediakan oleh Komite Uni Pasifik. Pada tanggal 14 Mei 1934, komite GC telah menyetujui pencetakan lebih banyak manuskrip yang telah disiapkan oleh Komite Uni Pasifik tersebut. Pada komite musim rontok tahun 1934, dengan perwakilan Gereja Masehi Advent Hari ketujuh dari seluruh dunia, disetujui keputusan sikap MAHK terhadap ajaran Davidian yang tidak sesuai dengan Gereja Masehi Advent Hari ketujuh, serta pencetakan buku, A Reply to the Shepherd's Rod. Beberapa kegiatan dari Houteff atau Gerakan Davidian setelah peristiwa ini yang patut dicatat adalah sebagai berikut: Mulainya Pusat Gunung Karmel, Waco, Texas, pada bulan Mei 1935. Untuk itu, Houteff berkata, "Benar kita Warta Advent On-line (WAO) Terbentuknya organisasi dengan nama "General Association of the Shepherd's Road Seventh-day Adventist setelah pernikahan V.T. Houteff dengan Florence Hermanson pada tangal 1 Januari 1937. Nama pengurus yang tercatat adalah Ketua: V.T. Houteff, Sekretaris: Ny. Florence Houteff, Bendahara: Ny. S. Hermanson (mertua dari V.T. Houteff). Houteff memimpin organisasinya dengan "sistim theokrasi" seperti Tuhan memimpin orang Israel masa lalu. la merasa mendapat panggilan langsung dari Tuhan, sebab itu dalam menentukan kedudukan pembantupembantunya, ia sendiri yang memilihnya, tidak melalui sistem komite yang demokratis. Ia memangku kedudukan sebagai ketua sampai ia meninggal. anggotanya harus mempunyai kartu keanggotaan khusus. Dengan nama khusus ini, iapun mengakui bahwa Davidian adalah "offshoot" dari gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Bahkan pada tahun 1950, ia mengatakan bahwa "Davidian adalah yang terutama dari keluarga "offshoot" yang makin bertambah".(V.T. Houteff, 1950, General Conference, Special, 3). Houteff mempunyai keyakinan penuh dengan kebenaran yang ia miliki, serta mengatakan sebagai berikut: "Bila kita menerima satu kebenaran yang dinyatakan oleh 'Tongkat', maka kita harus menerima semuanya sebagai kebenaran .... Oleh sebab itu kita mempunyai posisi bahwa kebenaran yang terdapat dalam 'Tongkat' adalah bebas dari kesalahan sehubungan dengan pendapat yang ada di dalamnya." (V.T. Houteff, Timely Greetings, Vol. 1, no. 18, December 7, 1947, hal. 10. Dengan tanpa diduga, V.T. Houteff meninggal pada tanggal 5 Februari 1955. Florence Houteff mengambil alih pimpinan sebagai ketua dari Davidian. Dalam soal keuangan, ia menganjurkan agar anggota memberikan perpuluhan kepadanya. Ia mengkritik gereja MAHK yang tidak mengijinkan anggotanya memberikan perpuluhan untuk menyokong pekerjaannya. Pada tanggal 15 Februari 1935, ia menganjurkan pengikut-pengikutnya agar tetap di dalam gereja Advent supaya jangan dianggap sebagai "offshoot," namun memberikan persembahan dan perpuluhan kepadanya. Ia tidak menghendaki agar Davidian dianggap sebagai "Offshoot" (V.T. Houteff, The Symbolic Code, Vol. 1, no. 8, February 15, 1935). Di bawah pimpinan Florence, Davidian mengumumkan kepada umum bahwa akhir nubuatan 1260 hari sebagaimana yang tertulis dalam Wahyu 11 berakhir pada tanggal 22 April 1959, pada waktu itu Tuhan akan meletakan kerajaan Daud di Palestina. Menyambut panggilan ini, banyak pengikut Davidian berkumpul di Waco, Texas, pada tangal 16-22 April 1959, siap untuk berangkat ke Palestina begitu ada pimpinan Allah. Beberapa ratus yang menunggu sangat kecewa, bingung dan malu. Banyak yang kembali ke gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Pada tahun 1942, oleh sebab perlunya identifikasi diri untuk anggotanya pada masa Perang Dunia II, maka secara resmi mendaftarkan diri kepada pemerintah dengan nama "Davidian Seventh-Day Adventist," dan semua Setelah masa kekecewaan tersebut, ada dialog khusus antara pimpinan Davidian dengan komite yang ditunjuk oleh General Conference sejak 27 Juli7 Agustus, 1959. Dengan suasana kekeluargaan, diadakan16 pertemuan, 10 September 2004 6 dan semua pertemuan mengdiskusikan pelajaran dengan Alkitab dan Roh Nubuat. Namun pada pertemuan ke 17, secara mengejutkan, pemimpin dari Davidian mengatakan bahwa pembahasan-pembahasan jangan lagi menggunakan tulisan Mrs. White. Ini adalah hal yang bertentangan dengan prinsip Davidian yang mendukung tulisan Roh Nubuat. Pertemuan masih diadakan sampai yang ke sembilan belas, dan Davidian kembali mengulangi permohonan agar tulisan Roh Nubuat jangan digunakan. Oleh sebab perbedaan paham ini, akhirnya pertemuan berakhir. Banyak yang kembali bergabung ke gereja MAHK, namun banyak yang tetap mengikuti Florence Houteff. Florence Houteff dengan wakilwakilnya mengakui secara umum dan dengan cetakan terbuka pada tanggal 12 Desember 1961, dan 16 Januari 1962 bahwa Gerakan Davidian dan ajarannya tidak beralasan. Akhirnya pada tanggal 11 Maret 1962, mereka mengundurkan diri dari kepengurusan, membubarkan kelompok Davidian, dan menutup pusat Gunung Karmel. Setelah peristiwa ini beberapa kelompok pecahan Davidian, dan masing-masing memperebutkan Pusat Gunung Karmel di Waco. Salah satu pecahan yang disebut “Branch Davidian,” adalah yang dipimpin oleh Benjamin Roden, dan kelompok ini berkembang menjadi bidat, oleh sebab ajarannya lebih menyimpang dari Alkitab dan ajaran Masehi Advent Hari Ketujuh. Salah satu keyakinan mereka ialah bahwa pemimpin Davidian adalah sama seperti Raja Daud dan Yesus Kristus. Benjamin Roden mengaku sebagai yang dilambangkan sebagai Daud. Namun tahun 1978 ia meninggal dan istrinya Lois Roden mengambil pucuk pimpinan. Ia mengajarkan satu ajaran yang lain, yaitu Roh Suci adalah bagian betina dari Keilahian. Ia mulai mencetak majalah dengan nama shekinah, dengan penekanan kepada “she”. Ia juga mempromosikan pengurapan wanita. Pada tahun 1981, bekas anggota Advent yang bernama Vernon Howel bergabung dengan kelompok ini, dan setelah merebut kepemimpinan dari Lois Roden dan George Roden (anak dari Ben Roden), dengan kekerasan senjata, akhirnya Vernon Howel Warta Advent On-line (WAO) memimpin kelompok Davidian. Ia menggantikan namanya dengan David Koresh, dengan mengatakan bahwa ia adalah yang dilambangkan sebagai Daud, dan juga raja Koresh, ia akan membangun kembali kota Jerusalem. Ia juga mengatakan sebagai jelmaan dari Yesus Kristus. Apa yang terjadi dengan David Koresh dan pertumpahan darah di Waco, umumnya telah diketahui oleh dunia. Jadwal Buka/Tutup Sabat Diolah oleh P.C. Wattimena KOTA - KOTA PILIHAN Di samping "Branch Davidian," dengan kelompok David Koresh yang menggemparkan dunia, beberapa pengikut Victor Houteff terpecah dalam beberapa kelompok. Tiga di antaranya yang berpusat di Bashan Hill (Exeter, Missouri), Salem (South Carolina) dan Waco (Texas). Kelompok yang berpusat dari Waco adalah pecahan dari Salem, yang untuk tahun 1997 dipimpin oleh Norman Archer. Kelompok ini melakukan banyak kegiatan di Amerika Serikat, Kepulauan Carrabean, Inggris dan Swedia dan banyak bergerak di kalangan orang berkulit hitam asal Jamaica. Kelompok ini juga yang melebarkan sayapnya ke Philippine dan Indonesia. Kelompok di Indonesia yang semula berkiblat ke Salem, sekarang berkiblat ke Waco. Medan Pekanbaru Palembang Jakarta Semarang Surabaya Denpasar Mataram Pontianak Banjarmasin Balikpapan Makassar Kendari Manado Ambon Tembagapura Jayapura Manila Andrews Univ.* GC at DC* Loma Linda* – JONATHAN KUNTARAF Associate Director Departemen Sekolah Sabat/ Pelayanan Perorangan General Conference 10 September 2004 Seattle* Delft* Edison, N.J. * BUKA SABAT TUTUP SABAT 10-Sep-04 11-Sep-04 18:28 18:15 18:00 17:52 17:37 17:28 18:17 18:13 17:44 18:22 18:13 18:01 17:49 17:42 18:27 17:52 17:38 18:03 19:06 18:27 18:04 18:34 19:13 18:17 18:27 18:15 18:00 17:51 17:37 17:27 18:17 18:13 17:43 18:22 18:13 18:01 17:49 17:41 18:26 17:52 17:37 18:02 19:04 18:25 18:03 18:32 19:11 18:16 PENTING: Daftar waktu matahari terbenam ini diolah berdasarkan daerah waktu tunggal. Untuk kota-kota yang menerapkan daylight savings time pada musim tertentu (*), diingatkan untuk merubah waktu terbenamnya matahari sesuai dengan perubahan yang dilakukan. 7 L I P U T A N K H U S U S Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Jemaat Anjasmoro, Jl. Anjasmoro 12, Surabaya Sejarah Pendirian Sampai dengan tahun 1954, hanya ada satu gereja MAHK di kota Surabaya, yaitu di Jalan Tanjung Anom 5 dan digunakan secara bergantian untuk kebaktian Jemaat Indonesia dan Jemaat Belanda. Pada tahun 1954 atas prakarsa Tan Swie Gwan dan Kan To Lam didirikan Jemaat Tionghoa (Sidang Tionghoa ) dan sampai dengan tahun 1961 berbakti di Loge Gebouw, Jalan Tunjungan 80 Surabaya (sebuah gedung yang disewa dan sekarang menjadi kantor Badan Pertanahan Nasional), itulah sebabnya beberapa tahun kemudian jemaat ini lebih dikenal sebagai Jemaat Tunjungan (Sidang Tunjungan). Menjelang tahun 1960, Liem Soen Hoo membeli sebuah rumah di jalan Anjasmoro 12 Surabaya dan disumbangkan kepada gereja MAHK untuk dibangun menjadi gedung gereja yang memadai untuk tempat kebaktian. Atas usaha gotong royong seluruh jemaat, tanggal 10 September 1961 ditahbiskan gedung gereja MAHK yang baru di jalan Anjasmoro 12 tersebut, sehingga Jemaat Tionghoa yang saat itu sudah menjadi Jemaat Tunjungan, Warta Advent On-line (WAO) 10 September 2004 menjelma menjadi Jemaat Anjasmoro sampai sekarang. Gedung gereja tersebut telah beberapa kali mengalami renovasi, yang terbesar pada tahun 1994 dan terakhir pada tahun ini menyambut ulang tahun ke 50. Sama seperti pada waktu membangun gedung gereja pada tahun 1960 – 1961, semua biaya renovasi beserta kelengkapannya berasal dari sumbangan para anggota jemaat secara gotong royong. Para gembala jemaat yang pernah melayani adalah: Pdt. Auw Tian Siong, Pdt. F. Kilapong, Pdt. Ezra E. Missah, Pdt. Dirk A. Dompas, Pdt. Basir Sutjipto, Pdt. Daniel Kabanga, Pdt. Daniel Masela, Pdt. Sadino Wiryosaputro, Pdt. Fritz V. Sumarauw, Pdt. Muljoredjo Ngatino, Pdt. Slamet Darmosukartono, Pdt. Arnold J. Dompas dan Pdt. Leonard Mamentu sampai saat ini. Beberapa gembala sempat melayani Jemaat Anjasmoro dua kali, yaitu Pdt. Auw Tian Siong, Pdt. Daniel Kabanga dan Pdt. Sadino Wiryosaputro. 8 dimulai. Tepat pukul 17:00 prosesi Paduan Suara Jemaat Anjasmoro memasuki ruangan kebaktian melalui pintu utama dan menandakan dimulainya acara kebaktian syukur. Beberapa lagu pilihan dikumandangkan oleh paduan suara dan diikuti oleh panggilan berbakti oleh Pdt. Leo Mamentu, gembala jemaat Anjasmoro. Perluasan Pelayanan Sampai ulang tahun yang ke 50 ini, Jemaat Anjasmoro telah merintis pendirian jemaat dan atau pembangunan gedung gereja di Surabaya, yaitu : • Jemaat Sepanjang, dirintis oleh gembala dan anggota Jemaat Anjasmoro sejak tahun 1965 dan diresmikan sebagai suatu jemaat pada akhir tahun 1966. • Jemaat Simosidomulyo, Jemaat Anjasmoro turut membantu pembangunan gedung gereja MAHK Simosidomulyo, dan ditahbiskan pada tahun 1966. • Jemaat Putro Agung, dirintis dan dibangun oleh Jemaat Anjasmoro sampai diresmikan dan ditahbiskan pada tanggal 28 Maret 1982. Perguruan Advent Anjasmoro Diresmikan pada bulan Desember 1973 dan siap beroperasi mulai tahun ajaran 1974 diawali dengan Sekolah Taman Kanak–kanak. Saat ini Perguruan Advent Anjasmoro adalah satu–satunya lembaga pendidikan Advent yang dikelola oleh sebuah jemaat di kota Surabaya yang meliputi Sekolah Taman Kanak–kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolah Menengah Umum. Nuansa Tionghoa sangat terasa melalui ‘lantern’ Cina yang menghiasi ruang kebaktian dan halaman gereja, di mana juga panitia, tua-tua jemaat dan anggota paduan suara memakai pakaian bermotif Cina. Hal mana terasa sangat wajar mengingat jemaat Anjasmoro berasal dari jemaat Tionghoa yang berkembang dari jemaat Tanjung Anom. Bersamaan dengan ulang tahun Jemaat Anjasmoro ke 50, maka diperingati pula ulang tahun Perguruan Advent Anjasmoro ke 30 pada tahun ini. Sumber: Buku Peringatan Ulang Tahun Emas Jemaat Anjasmoro Surabaya Anggota jemaat, tua-tua jemaat, termasuk para ‘pioneer’ yang masih ada dan aktif di gereja, para mantan pendeta sidang dan janda mantan pendeta sidang beserta para undangan lainnya sudah memenuhi ruang kebaktian dengan tertib jauh sebelum acara Kebaktian Pengucapan Syukur JUBELIUM Jemaat Anjasmoro Kebaktian Pengucapan Syukur 50 tahun (Ulang Tahun Emas) jemaat Anjasmoro, Surabaya, pada tanggal 5 September 2004, berlangsung hikmat dan penuh dengan rasa kekeluargaan. Warta Advent On-line (WAO) Ketua Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT) Pdt. JWS Wagiran, dalam khotbah ucapan syukur “Great is Thy Faithfullness” menyampaikan pentingnya bagi umat Tuhan untuk senantiasa mengingat tuntunan Tuhan di dalam kehidupan kita di dunia. Acara berikut berupa penghargaan diberikan kepada para pioneer yang masih hidup, antara lain: Bpk. John Lee, Bpk. Tan Tjwan Gho, Ibu Lim Lian Suan, dan juga kepada Pak Daim dan istri, koster gereja selama 30 tahun terakhir. Kenang-kenangan juga diberikan kepada seluruh pendeta yang pernah bertugas di jemaat Anjasmoro, yang mana beberapa diwakili oleh janda pendeta yang bersangkutan. Acara syukur Ulang Tahun Emas ini diakhiri dengan pembukaan layar prasasti gedung gereja yang baru direnovasi oleh Bpk. Tan Tjwan Gho dan diikuti dengan pemotongan tumpeng oleh sesepuh gereja Anjasmoro, Bpk. John Lee. Suasana meriah kemudian berlanjut dengan makan bersama di halaman gereja oleh seluruh undangan dan anggota jemaat. JEFFREY KIROYAN & PDTM. JUAN C. SAMPOUW 10 September 2004 9 KUTIPAN ROH NUBUAT & TERJEMAHAN SDA BIBLE COMMENTARY Diterjemahkan bebas oleh: Richard A. Sabuin - WAO dapat bertahan terhadap segala serangan Setan selama dia berperang dalam kekuatan dan terang Surga. Namun, Allah memelihara mereka yang mau dipelihara. Bila bertentangan dengan nasihat Ilahi manusia dengan sengaja menempatkan diri mereka pada wilayah musuh, maka jangan harap mereka akan dilindungi oleh kuasa Allah. Terjemahan SDA Bible Commentary Sumber: Nichol, Francis D., The Seventh-day Adventist Bible Commentary, (Washington, D.C.: Review and Herald Publishing Association) 1978. Yohanes 10:16 Domba-domba lain. Mereka adalah orang-orang dari bangsa lain. Yesaya telah nubuatkan bahwa Mesias akan menjadi "terang untuk bangsa-bangsa" (Yes 42:6; cf. Yes 49:6). Yesus menyatakan diriNya sebagai terang (Mat 12:16-21). Dia adalah terang bukan untuk bangsa Yahudi saja tetapi untuk seluruh dunia (Yoh 8:12). "Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan" Yesus (Yoh 3:16). Pada saat orang-orang dari bangsa lain mendapat tempat dalam kerajaan rohani, banyak orang Yahudi yang justru ditolak (Mat 8:11, 12; Rom 11:1-26). Ajaran Yesus sangat jelas dalam hal ini sekalipun hal itu sukar dimengerti. Posisi bangsa lain dalam gereja yang mula-mula adalah sebuah pokok bahasan yang hangat saat itu (lihat Kis 15:1). Mendengarkan suara-Ku. Sama seperti domba-domba yang lainnya (ay. 3). Satu kawanan. KJV menterjemahkan “satu kandang,” yang mana terjemahan tersebut tidak didukung oleh satu pun naskah Yunani, dan diperkenalkan oleh Jerome, yang menterjemahkan aule (aula) dam poimne (kawanan domba) dengan bahasa Latin ovile (rumah/kandang/tempat). Pemahaman Jerome sesuai dengan asumsi Roma Katholik bahwa gereja merekalah merupakan satusatunya rumah sejati. Di sisi lain, interpretasi yang diberikan mengenai ayat ini oleh banyak pengulas Protestan, bahwa ada banyak rumah/atap di mana satu kawanan berada, tidak dimaksudkan dalam ayat ini. Yohanes 17:11 Tidak ada lagi. Masa depan yang segera dianggap sebagai masa sekarang. Oleh perhitungan waktu cara Yahudi, hari penyaliban telah tiba. Aku datang kepada-Mu. Atau, “Aku sedang datang kepada-Mu,” sebuah kalimat bentuk sekarang tetapi ada unsur futuristik, menunjuk pada kedatangan Yesus kepada Bapa, bukan mengartikan Yesus menghampiri Bapa dalam doa. Bapa yang Kudus. Gelar ini hanya terdapat satu kali dalam PB. Dalam ay. 1, 5 bentuk sapaannya adalah “Bapa,” dan dalam ay. 25 adalah “Bapa yang adil.” Tak diragukan, pernyataan itu dipilih untuk menggambarkan sebuah permohonan. Subyek dalam ay. 1719 adalah pengudusan. Kata “kuduskan” (ay. 17) adalah hagiazo, “membuat kudus,” dan kata untuk “kudus” dalam gelar “Bapa yang kudus” adalah hagios, yang diartikan dengan tepat sebagai “kudus./suci.” Adalah Bapa yang Kudus yang dimohon untuk menguduskan murid-murid itu. Untuk Kekudusan Allah lihat Im 11:44; cf. 1 Petrus 1:16. Gelar “Bapa Yang Kudus” juga muncul dalam sebuah doa syukur dalam Didache 10:2. Peliharalah. Yesus hampir pergi; makanya Ia menyerahkan murid-murid-Nya kepada pemeliharaan Bapa (lihat ay. 11, 12). Murid-murid akan ditinggalkan dalam sebuah dunia yang jahat dan membutuhkan kasih-karunia istimewa dalam peperangan mereka melawan dosa. Kuasa pemeliharaan ini dapat diminta oleh setiap orang Kristen. Allah tidak akan membiarkan seseorang dicobai melebihi yang bisa ditanggungnya (1 Kor 10:13). Dia Warta Advent On-line (WAO) Kutipan Roh Nubuat Persatuan Umat Percaya Sumber: Ellen G. White, “The Living Testimony,” The Signs of the Times, February 7, 1895 “Pada saat kesulitan-kesulitan semakin tebal di sekeliling kita, akan terlihat perpecahan maupun persatuan. Ada yang sekarang sudah siap untuk mengangkat senjata perang, pada saat-saat yang genting akan ketahuan ternyata mereka tidak dibangun atas batu karang yang teguh; mereka akan menyerah pada pencobaan. Mereka yang pernah mempunyai terang yang besar serta kesempatan-kesempatan istimewa, tetapi tidak mengembangkannya, maka dengan satu atau lain alasan, akan keluar meninggalkan kita. Karena belum menerima kasih kebenaran itu, mereka akan terseret dalam tipu daya musuh; mereka akan memperhatikan roh-roh penyesat dan ajaran-ajaran setan, dan akan meninggalkan iman. Tetapi, di sisi lain, pada saat badai penganiayaan menerpa kita, domba sejati akan mendengar suara Gembala sejati. Usaha-usaha penyangkalan diri akan dikerahkan untuk menyelamatkan yang hilang, dan banyak yang sudah keluar dari kandang ini akan datang kembali untuk mengikuti Gembala Agung itu. Umat Allah akan bersatu dan menampilkan pada musuh sebuah barisan depan yang bersatu. Dengan melihat adanya bahaya yang sama di depan, maka usaha untuk menjadi yang lebih utama akan berhenti; Tidak akan ada pertengkaran siapa yang dianggap lebih besar. Tidak satu pun orang percaya yang akan berkata: ‘Saya dari golongan Paulus; dan saya dari golongan Apolos; dan saya dari golongan Kefas.’ Kesaksian setiap bahkan semua orang adalah: ‘Saya bersandar pada Kristus; saya bergembira di dalam Dia sebagai Juruselamat pribadi saya.’”--- Ellen G. White, Maranatha, p. 202 “Jika anggota-anggota jemaat bersatu dengan Kristus, maka akan ada persatuan satu sama lain. Persatuan umat percaya akan menjadi sebuah kesaksian hidup bagi dunia tentang kuasa Injil. Bilamana ada kasih satu sama lain, cahaya terang Surya Kebenaran akan dipancarkan kepada dunia yang berada dalam kegelapan. Mengapa kita tidak bisa melihat dari pelajaranpelajaran Kristus, dan khususnya dari doa-Nya untuk kesatuan umat percaya, bahwa orang-orang Kristen harus sempurna dalam kesatuan untuk dapat menyatakan kemuliaan Penebus mereka? Jika mereka yang percaya pada kebenaran mau mempraktikkan doa Kristus, mereka akan bertumbuh sebagai pria dan wanita yang dewasa di dalam Kristus Yesus. Sebagai orang-orang yang percaya pada Kristus, kita ‘dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.”. 10 September 2004 10 A R T I K E L Perjalanan Bangsa Israel Badani dan Israel Rohani Sesuatu Yang Perlu Direnungkan Kaum Adventist Zaman Ini Oleh Pdt. Dr. E.H. Tambunan D i dalam penantian akan kegenapan janji Yesus Kristus untuk datang ke dunia ini, banyak yang merasa bosan dan menuduh kelambatan kedatangan itu. Namun sebagian orang tidak terfokus pada waktu, dan tetap dalam kesediaan, berjalan bersama Yesus Kristus dalam hidupnya. Ia saleh di dalam penantian itu. Baginya Kristus datang hari ini, besok, ataupun tahun depan, sama dalam kesiapannya. Oleh karena itu perlu kiranya kita mengetahui riwayat perjalanan bangsa Israel dari Mesir dan penantian kegenapannya memasuki Tanah Kanaan yang Tuhan telah janjikan itu kepada nenek moyang mereka. Maka Allah pun memanggil Musa untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir, menuju ke padang gurun untuk berbakti kepada-Nya. Berawal dari satu proses yang menggentarkan, luputnya Musa dari ancaman maut waktu ia masih bayi, masa kanak-kanaknya di bawah asuhan ibunya, kemudian jalan hidupnya yang mulus melalui kasih sayang putri Firaun telah membawa dia masuk ke istana dan mencicipi hidup dan pendidikan kerajaan, pelariannya ke Midian, hingga panggilan Allah untuk kembali ke tanah Mesir menghadap Firaun setelah puluhan tahun, kedongkolan hati yang kemudian mendatangkan kutuk kepada bangsa Mesir itu, hingga hari kelepasan yang agung itu, semuanya jelas di bawah tuntunan Tuhan. Demikian juga perjalanan malam menuju tepi laut Taberau, saat-saat dalam ancaman bahaya dan situasi yang amat kritis, tetapi kemudian atas rahmat Yang Mahamulia, mereka semua menyeberang laut itu di atas tanah yang kering. Perjalanan di padang gurun yang gersang di siang hari yang terik, Tuhan menyediakan tiang awan, tiang api menjadi penerang dan penghangat tubuh di malam hari, makanan manna yang turun dari langit setiap pagi untuk mengenyangkan semua rakyat Israel, Warta Advent On-line (WAO) namun semuanya itu belum dapat memuaskan hati bangsa itu. Menghadapi bangsa Israel yang keras kepala karena dibesarkan di lingkungan masyarakat yang keras dan tertindas, Musa, sebagai pemimpin harus banyak mengorbankan perasaannya. Musa sendiri pernah kehilangan kesabaran sehingga memukul batu untuk mendapat air minum buat rakyat yang keras kepala itu. Dalam hal inilah ia telah melanggar kekudusan Allah (Bil. 20:12). Itulah sebabnya Allah tidak mengizinkan ia masuk ke tanah perjanjian, Tanah Kanaan, dan bangsa itu sendiri harus mengembara selama 40 tahun sebelum memasuki negeri Kanaan. Kekerasan tengkuk dan sifat suka memberontak telah menghalangi banyak berkat yang akan mereka terima dari Allah. A. Perjalanan Bangsa Israel Perjalanan bangsa Israel ditandai dengan 3 dosa yang amat menonjol yang telah menyebabkan perpanjangan pengembaraan mereka hingga 40 tahun lamanya. 1. Sikap Tidak Percaya Sikap tidak percaya Israel telah: a. Meragukan pimpinan Allah. Saat dalam kesulitan kecil yang berhubungan dengan kebutuhan jasmani, yaitu saat mereka memerlukan air minum, tetapi tidak terpenuhinya kebutuhan itu, mereka menjadi tidak sabar di dalam penantian akan terpenuhinya kebutuhan itu, dan mulai meragukan pimpinan Allah (Kel. 10 September 2004 17:7). Walaupun mereka sudah nyata merasakan kuasa Allah itu, tetapi mereka meragukannya. Betapa banyak orang Kristen yang telah mencicipi berkat-berkat Allah, tetapi lupa berterima kasih kepada-Nya. b. Menuduh. Hanya karena tak terpuaskannya kebutuhan jasmani itu, mereka menuduh Musa telah membawa mereka keluar dan mati di padang gurun. Tak terpenuhinya harapan, orang mulai menuduh, mempersalahkan pimpinannya, menyatakan reaksi ketidakpuasannya yang seringkali tidak beralasan. Di dalam kesulitan yang tiba-tiba, atau terjadinya perubahan, ada orang meragukan pimpinan Allah. Sungguh keterlaluan bahwa bangsa Israel yang telah keluar dari Mesir dengan cara yang ajaib kemudian lupa kepada Allah hanya karena masalah kecil yang menyangkut air minum (kebutuhan jasmani). Seringkali kita bertindak seperti orang Israel ini. c. Ketidakpuasan, melahirkan roh perlawanan. “Mengapakah Tuhan membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang dan istri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?” (Bilangan 14:3). Sebuah roh perlawanan bernada kekesalan. Betapa banyak orang telah jatuh, atau gagal sama sekali di dalam penantian berkat-berkat Allah, kehilangan segalanya atas 11 pertimbangan yang salah, ketidakpuasan yang dapat berakhir dengan pemberontakan. d. Bersasaran kepada kepemimpinan. Demikianlah sebagian orang Israel yang merasa tidak puas, yang telah memanjakan roh perlawanan mulai (1) mengadakan konsolidasi— mereka yang seide dan yang berkepentingan, lalu (2) mengambil keputusan yang tergopoh-gopoh (tidak matang karena memang tidak benar). “Dan mereka berkata seorang kepada yang lain: Baiklah kita mengangkat seorang pemimpin, lalu pulang ke Mesir.” Bilangan 14:4. Betapa dangkal pemikiran kelompok ini. Hanya karena kedengkian terhadap kepemimpinan Musa, mereka merajuk hendak mengangkat pemimpin sendiri? Bukankah Allah sudah mengangkat Musa dan Harun memimpin mereka? Kepada mereka telah diberitahu melalui laporan yang disampaikan oleh rombongan pengintai bahwa negeri yang Allah janjikan itu akan mereka miliki asal mereka tidak memberontak. Negeri itu berlimpah-limpah susu dan madu. Bilangan 14:8-9. 2. Persungutan a. Persungutan timbul karena tak terpenuhinya kebutuhan dasar (basic needs). Orang Israel yang terbiasa hidup di dunia yang keras di negeri Mesir, terbiasa menyatakan ketidakpuasan itu melalui sungut-sungut. “Bersungutsungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: Apakah yang akan kami minum?” Keluaran 15:24. b. Persungutan timbul boleh saja karena rasa takut menghadapi masalah (tidak mampu, tidak mau repot, tidak siap menanggung resiko). Orang-orang Israel menggerutu dalam kemah mereka karena takut terhadap orang-orang Amori, yang kata berita, mereka berbadan besar dan tinggi (Ulangan 1:27). c. Persungutan timbul karena harapan yang tak terpenuhi. Dalam hal ini, Israel menghendaki supaya penduduk kota (Gibeon, Kefira, Beerot, dan Kiryat-Yearim) dibunuh, tetapi pemimpin katakan tidak, sebab para pemimpin itu telah mengikat janji dengan pemimpin kota-kota itu. Yosua Warta Advent On-line (WAO) 9:18. Visi pemimpin jauh ke depan. Ia melihat lebih jauh dari pada apa yang dilihat oleh orangorang lain dalam kelompoknya. Atas pemahaman dan pandangannya yang lebih jauh itulah yang dia telah dilayakkan menduduki jabatan kepemimpinan. d. Persungutan timbul karena selera yang tak terpuaskan. Bangsa Israel telah bersungut-sungut kepada Allah atas makanan daging yang tak tersedia di padang gurun seperti di negeri mereka dahulu—Mesir. (Keluaran 16:8). e. Penggerutuan mematikan suara hati. Israel menggerutu dalam kemah mereka dan tidak mendengarkan suara Tuhan. (Mazmur 106:25). Penggerutu tidak peka terhadap sentuhan Roh Kudus. Mula-mula merupakan kebiasaan, dan kalau terus dipupuk menjadi karakter. Jangan heran kalau orang yang hidupnya terus menggerutu, maka kebiasaan ini akan menular kepada istri dan anak-anak, lalu semuanya menjadi penggerutu. Alangkah malangnya keluarga ini dan betapa malunya menjadi orang Kristen penggerutu. f. Persungutan membawa petaka. Rasul Paulus menulis, “Janganlah bersungut-sungut seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.” 1Korintus 10:10. “Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantahbantah.” Filipi 2:14. Bekerja tanpa bersungut menunjukkan ciri seorang Kristen sejati. 3. Kecemburuan dan Kebencian Musa yang diangkat oleh Allah sebagai pemimpin Israel tidak luput dari ketidakpuasan sekelompok orang. Memang dalam dunia kepemimpinan tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan semua orang yang dipimpin. Kebutuhan yang berbeda sesuai prioritasnya masing-masing menunjukkan tingkah laku yang beraneka di dalam upaya memenuhinya, ada yang kalem, ada yang diam, tetapi ada juga yang amat vokal, agresif, dan tanpa mempertimbangkan norma dan peraturan yang berlaku. Baginya hanya satu, tujuannya tercapai, kebutuhannya terpenuhi, tidak peduli dengan orang 10 September 2004 lain. Ketidakpuasan dapat mengarah kepada: a. Pemberontakan. Demikianlah saat bangsa Israel di padang gurun, Korah, Datan dan Abiram, ketiganya orang-orang terhormat telah menimbulkan reaksi atas ketidakpuasan mereka terhadap kepemimpinan Musa. Masalah utama adalah untuk membagi jabatan atau mengalihkan jabatan keimamatan atas dasar pertimbangan bahwa semua mereka adalah orang kudus. Mereka juga dapat melakukan itu, sebab mereka adalah orang Lewi. Ketiga tokoh itu merasa cakap dan mampu melakukan kepemimpinan, yakni tugas keimamatan yang khusus telah dipercayakan Allah kepada Harun. Sebanyak 250 orang Israel, pemimpin-pemimpin umat, yakni orang-orang yang dipilih oleh rapat, semuanya adalah orangorang kenamaan (Bilangan 16:1-2) telah menunjukkan perlawanan yang demonstratif kepada Musa dan Harun. Semangat pemberontakan itu terus menyala dalam hati pemimpinnya dan orang-orang yang dipimpin. Namun Musa tetap berusaha meyakinkan mereka bahwa tugas keimamatan itu tidak dapat dilaksanakan sembarang orang. Hanya mereka yang diurapi dan dilayakkan dapat melakukan itu. Musa berkata kepada mereka bertiga, “Engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan Tuhan. Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungut kepadanya?” Bilangan 16:11. Musa memanggil Datan dan Abiram, pemimpin pemberontakan itu, tetapi mereka berkata, “Kami tidak mau datang!” (Ayat 12). Mereka telah mengeraskan hati. Orang yang mengeraskan hati akhirnya menolak bisikan Roh Kudus. b. Akibat mengeraskan hati. Melihat kekerasan hati ketiga pemimpin dan ke-250 orang pemberontak itu, Allah bermaksud untuk memusnahkan mereka. Tetapi Musa dan Harun mohon supaya tidak melakukan itu. Mereka berkata, “Ya, Allah, satu orang saja berdosa, masakan Engkau murka terhadap segenap perkumpulan ini?” (Ayat 27). Saat Musa berdiri 12 c. menyampaikan firman Allah yang menyatakan bahwa ia dan Harun abangnya telah dipilih Allah memimpin bangsa itu, saat berhadapan dengan Korah, Datan dan Abiram yang sedang berdiri di depan pintu kemah mereka bersama-sama dengan istri, anakanak dan anak-anak yang kecil. (Ayat 27). Kemudian Musa kembali meyakinkan mereka bahwa dia diutus oleh Allah. Semangat pemberontakan mereka telah menista Tuhan. Baru saja Musa menyampaikan ucapannya pada kekudusan Tuhan, maka terbelahlah tanah yang di bawah mereka, dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya dan semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik mereka. (Ayat 31). Istri dan anak-anak menjadi korban. Betapa banyak penderitaan di dunia ini sebagai akibat tindakan orang tua yang salah. Tanpa menyadari tindakannya yang keliru, hal telah meracuni jiwa anak-anaknya. Apalagi jika orang tua terang-terangan melakukan kesalahan oleh menanamkan kesan ketidakpuasan, keragu-raguan terhadap pimpinan Tuhan, prasangka buruk terhadap orangorang lain, atau melakukan dosa lainnya di mata anak-anaknya, tentu ini merupakan pengaruh buruk yang akan dibawa oleh anakanak itu hingga masa tuanya. Lebih jauh nabi Yehezkiel melihat kejahatan bangsa Israel pada zamannya, lalu ia menulis, “Ayahayah makan buah mentah dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu” (Yehezkiel 18:2). Betapa malangnya hidup kita sebagai anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang rajin ke gereja setiap hari Sabat, giat melakukan tugas tiap hari, tetapi semangat pemberontakan sebagai akibat ketidakpuasan telah merusak konsep istri, dan anak-anak terhadap agama, dan juga kasih terhadap Tuhan mereka. Betapa tersiksanya batin anak-anak, jika orang mengatakan mereka adalah anak-anak dari pemberontak. Betapa malu seorang istri, jika suaminya seorang yang suka bersungut-sungut, dan memberontak terhadap otoritas Warta Advent On-line (WAO) organisasi yang mempekerjakannya. Alangkah kejinya jika ayah yang melakukan hal-hal yang tidak baik di tengahtengah bangsanya, sungguh, ia akan mati karena kesalahannya. (Ayat 18). B. Perjalanan Israel Rohani Siapakah Israel rohani itu? Israel rohani menunjuk pada gereja yang sisa (remnant church). Siapakah “remnant church” itu? Dalam Wahyu 12:17 & Wahyu 14:12 Alkitab menyatakan ciriciri dari ‘gereja yang sisa’ yaitu gereja yang: 1) menuruti hukum-hukum Allah, dan 2) memiliki kesaksian Yesus. Di dalam buku Perjanjian Lama, “yang sisa” atau “remnant” di kalangan Israel menyebutnya sebagai “God’s chosen people”, atau “umat pilihan Allah”. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) yang terorganisasi tahun 1863 adalah Israel rohani pilihan Allah yang sejak awalnya berada dalam penantian kegenapan janji Yesus Kristus, yang akan datang ke dunia ini menjemput umat pilihan-Nya itu. Mereka sedang dalam perjalanan menuju Kanaan semawi, yang di dalam perjalanan itu, banyak masalah yang dihadapi gereja itu. Pertentangan Terhadap Ajaran dan Kepemimpinan. Seperti Musa dan Harun di dalam kepemimpinan mereka, demikian juga sejak zaman berdirinya GMAHK, muncul penentangpenentang yang keras kepala, seperti A.T. Jones (1850-1923); Albion Fox Ballenger (1861-1921); Dudly Marvin Canright (1840-1919); John Harvey Kellogg (1852-1943); kelompok The Massenger; The Hope of Israel dan Marion Party; Gerakan Reformasi Jeman oleh L.R. Conradi; Reformasi Ny. Rowen; Gerakan Tongkat Gembala; Gereja Advent Hari Ketujuh Bersatu, Brinsmith, dan beberapa yang lainnya. Pertentangan dalam kepemimpinan dan doktrin telah membawa penentang-penentang itu ke dalam kemurtadan dan kematian yang tidak terhormat. Menghadapi pertentangan itu, GMAHK tetap pada iman dan penyerahan diri, oleh menurut hukumhukum Allah dan berkembang dalam kesaksian-kesaksian Yesus, yakni Roh Nubuat yang diinspirasikan Allah melalui hamba-Nya Ellen Gould Harmon White. Di atas kesaksiankesaksian itulah gereja telah bekembang sampai saat ini dan sedang 10 September 2004 dalam perjalanan menuju Kanaan semawi. Kesimpulan Mengetahui perjalanan Israel zaman dulu sejalan dengan perjalanan Gereja MAHK membawa kita ke dalam kesadaran betapa pentingnya kita menghargai gereja kita, menekuni dan menerima ajaran-ajarannya, dan menghormati pemimpin-pemimpinnya. Boleh saja mungkin terjadi beda pengertian, beda tanggapan yang timbul karena perbedaan sudut pandang, ataupun karena ketidaktahuan. Tidaklah bijaksana kalau kita langsung mengadakan pertentangan yang dapat berakibat perpecahan dan pemberontakan. Sebaiknya kita menurut perintah Allah, munuruti hukum-hukum-Nya, dan tidak pernah berniat menyimpang dari padanya. Menyimpang melalui keragu-raguan, persungutan dan pemberontakan akan menimbulkan petaka bagi diri kita, keluarga kita, anak-anak kita dan gereja kita. Himbauan Dalam perjalanan menuju Kanaan semawi itu, marilah kita berjalan lurus di hadapan Allah, di hadapan gereja, dan di hadapan sesama kita. Sebagaimana Allah berkata kepada Yosua, “Tuhan Allahmu, kiranya menyertai engkau. . . . Kuatkan dan teguhkanlah hatimu” (Yosua 1:1718). Melalui Rasul Yohanes, Tuhan berkata kepada kita, “Aku datang segera, peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu” (Wahyu 3:11). - Dr. E.H. Tambunan Rektor Perguruan Tinggi Advent Surya Nusantara, Pematangsiantar 13 A R T I K E L Pemberdayaan SDM Dalam Pelayanan B erbasis petunjuk Ilahi melalui hamba-Nya Ny. E.G. White di dalam tulisannya Testimonies on Sabbath School Work, 32-34 menyatakan bahwa perlu pencapaian standar yang lebih tinggi untuk menjadi pelayan Firman; pertumbuhan intelektual dan spiritual hendaknya lebih menonjol daripada semua daya jasmaniah.. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) secara terpadu merupakan hal penting dari rencana besar pelayanan gereja. Pemberdayaan sumber daya manusia berarti memampukan dan memberi kesempatan kepada seseorang / pekerja untuk merencanakan, mengimplementasikan rencana, dan mengendalikan implementasi rencana pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya atau tanggung jawab kelompok, dan merupakan proses yang tidak bisa tidak harus dilaksanakan sebagai akibat tuntutan pergeseran kemajuan teknologi di masa mendatang. Kualitas SDM bagi pelayanan gereja sangat bertentangan prinsip dengan kualitas SDM untuk mempertahankan kehidupan di dalam dunia yang berfokus hanya pada kepuasan kehidupan itu sendiri. Hal ini menjadi begitu penting untuk diperhatikan bagi setiap orang yang mau menjadi pelayan / pengikut Kristus. Secara lebih khusus, Yesus telah meneladani suatu upaya investasi PEMBERDAYAAN yang dapat dilakukan oleh setiap manusia yaitu melalui cara-cara sederhana yang dimiliki setiap orang. Memiliki sesuatu yang murah, sederhana kemudian meningkatkannya menjadi sesuatu yang lebih berguna yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Perhatikan kepada siapa Yesus berinvestasi. Ia mengambil penjala ikan dan menjadikan mereka sebagai penginjil yang sukses. Ia mengambil seorang hamba dan menjadikannya sebagai seorang kedua yang paling berkuasa di Mesir. Ia mengambil seorang pembunuh dan menjadikannya sebagai seorang pembebas umat Yahudi yang perkasa. Ia mengambil seorang pelacur dan mengangkatnya kepada satu kehormatan sebagai keluarga Kristus. Penekanannya adalah bahwa setiap orang dapat membuat dirinya berdaya bila mau menerima kuasa-Nya. Pemberdayaan pekerja (employee empowerment) merupakan trend pengolahan sumber daya manusia di dalam organisasi masa depan yaitu organisasi universal, bukan hanya pada dunia usaha, pendidikan, perdagangan sekular saja tetapi juga berlaku pada organisasi pelayanan di jemaat maupun di Daerah/Konferens.. Ada beberapa pendapat mengenai hal ini. Pemberdayaan dari sudut pandang atasan/koordinator dan pemberdayaan dari sudut pandang pekerja/anggota tim memiliki mindset yang berbeda. Bagi seorang atasan entah itu ketua akan berprinsip bahwa mereka bertanggungjawab untuk menjadikan bawahannya berdaya dalam pengertian dapat dipercaya/dapat diandalkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang diputuskan dan bagi pekerja itu sendiri dia bertanggung jawab untuk menjadikan dirinya berdaya, dalam pengertian dapat menumbuhkan kepercayaan di dalam diri atasan bahwa pekerja tersebut dapat dipercaya untuk melaksanakan tugas yang sebelumnya tidak pernah dilakukannya. Bagi seorang bawahan atau pekerja atau anggota tim sangat berkaitan dengan bagaimana ia dapat dipercaya oleh atasan untuk mengerjakan/mengambil keputusan tentang pekerjaan yang menjadi tanggung-jawabnya. Untuk dapat dipercaya perlu tentu memiliki nilai-nilai dasar dalam diri pekerja tersebut. Nilai nilai dasar utama antara lain: integritas, kerendahan hati serta kesediaan untuk melayani. Hal yang perlu diperhatikan agar memperoleh kepercayaan dari atasan atau koordinatornya adalah: Pemberdayaan pekerja hanya terwujud berdasarkan kepercayaan yang tumbuh dalam diri atasan terhadap pekerja. Warta Advent On-line (WAO) - Kepercayaan atasan terhadap pekerja tumbuh karena kompetensi dan karakter yang dibangun dalam diri pekerja. Kompetensi adalah bentuk motif, sikap, keterampilan, pengetahuan atau karakteristik Pribadi lain yang penting untuk melaksanakan suatu kegiatan atau pekerjaan. Sebagai contoh, bentuk bentuk kompetensi dan indikasi perilaku: • Berwawasan strategis • Berorientasi pada bisnis • Berpikir secara konseptual • Berorientasi pada kepuasan pelanggan • Berpikir secara analitis • Kemampuan menggali/mencari/memperoleh informasi • Kepemimpinan untuk melakukan perubahan • Kepemimpinan dalam kelompok • Berorientasi pada kerja sama kelompok/mendorong orang lain untuk berkembang • Peduli terhadap organisasi • Memberi pengaruh • Mengambil inisiatif • Berorientasi pada pencapaian sasaran • Mengarahkan • Integritas/kejujuran • Percaya diri • Keterikatan dengan organisasi • Berkomunikasi secara efektif • Luwes • Peduli terhadap pribadi • Peduli terhadap keteraturan dan ketelitian • Peduli terhadap lingkungan dan keselamatan kerja Pemberdayaan SDM melalui manajemen SDM yang terpadu akan menghasilkan : • SDM yang terampil dan memiliki sifat sifat unggul. • SDM yang potensial dan berkinerja baik. • Pemberdayaan SDM yang terarah. • Dukungan dalam penilaian kinerja yang objektif. • Lingkungan kerja yang mendukung bagi terciptanya produktivitas kerja. • Motivasi untuk meningkatkan kinerja. Ada banyak pekerja yang kurang pandai memanfaatkan peluang yang selalu diberikan padanya sehingga kegagalan demi kegagalan pemberdayaan bagi dirinya. Nilai-nilai dasar adalah besaran standar yang wajib dimiliki oleh setiap pengikut Kristus. Hal ini yang seringkali kita temui dalam pembinaan pada pekerja pelayanan atau yang lebih dikenal dengan pengerja. Pelayanan bukan hanya sekedar profesi, itu adalah suatu pemindahan kuasa Allah yang mengubahkan kepada manusia yang sekarat atau tidak berdaya agar mereka menjadi baru dalam segala sesuatu. Rasul Paulus di dalam 2 Korintus 2:16 dan 2 Korintus 3:5 Bagaimana seorang Saulus menjadi Paulus, seorang Petrus pengecut menjadi sebuah menara Pentakosta hanya dapat dilakukan dalam kuasa-Nya. Gambaran singkat ini mungkin dapat direnungkan kembali oleh pihak-pihak terkait dalam merencanakan pembinaan terhadap pekerja-pekerja di ladang Tuhan agar pekerjaan-Nya dapat lebih maju lagi. PIETER RAMSCHIE Jemaat Batu Ampar Balikpapan 10 September 2004 14 BERITA ADVENT SEJAGAT Jennifer LaMountain dan Steve Darmody Bersama Once Dewa Dalam Konser “Just For You Lord” D alam rangka tour Jennifer LaMountain dan Steve Darmody ke Asia, maka pada hari Minggu, 29 Agustus 2004 bertempat di Auditorium BPPT, Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta telah diadakan konser lagu-lagu rohani "Just For You, Lord" yang dipersembahkan oleh GMAHK Jemaat Bukit Sion. Seluruh keuntungan dalam konser ini disumbangkan untuk pembangunan gedung ibadah jemaat Bukit Sion di daerah Cipinang Indah II, Jakarta Timur. Konser lagu-lagu rohani ini dimeriahkan juga oleh para penyanyi dari dalam negeri, seperti Quartet Suara Nubuatan, Unceasing Cantica Choir UNAI Bandung, Adventist Junior Chorale dan Paduan Suara Pelita Kasih (PSPK). Penampilan duet Jennifer dan Steve Once Dewa berkolaborasi dengan PSPK Choir Acara yang dimulai tepat pukul 18:30 dengan penampilan music piano dan klarinet dari GMAHK jemaat Kota Wisata. Tepat pukul 19:00 Quartet Suara Nubuatan mengumandangkan lagu "Angkat Nafiri" dan dilanjutkan dengan penampilan Unceasing Cantica Choir UNAI Bandung yang menyanyikan salah satu lagunya secara acapella. Kemudian penampilan koor anak-anak dan remaja, Adventist Junior Chorale yang memukau, menampilkan lagu-lagu pujian dengan lincahnya. Acara tersebut menjadi sangat meriah dengan tampilnya Paduan Suara Pelita Kasih (PSPK) yang tampil bersama musisinya dengan aransemen musik orkestra. Once Dewa, seorang artis penyanyi dari group band ternama di Indonesia saat ini, bernyanyi bersama PSPK Choir membawakan lagu "Unshakekable Kingdom", sebuah lagu yang pernah dinyanyikan oleh Sandi Patty yang di-arrange kembali oleh Gidion Siahaan, conductor PSPK Choir. Lebih dari 1500 penonton meramaikan konser lagu-lagu rohani tersebut, terkagum-kagum dengan tampilnya para penyanyi tersebut. Panitia konser bersama Jennifer dan Steve Warta Advent On-line (WAO) J.P. Manurung, koordinator konser bersama Once Dewa 10 September 2004 15 Jennifer LaMountain yang tujuh tahun lalu datang ke Indonesia dan bernyanyi bersama PSPK Choir, memulai penampilannya pada malam itu kembali bersama PSPK Choir, dengan menyanyikan lagu "How Great Thou Art". Suara Jennifer yang dapat menjangkau nada tinggi dengan merdu itu, dapat membuat bulu roma berdiri, di mana lagu tersebut menunjukkan bagaimana besarnya kasih Allah kepada kita. Jennifer LaMountain dan Steve Darmody (yang bersuara bass) kemudian secara bergantian dan duet melantunkan lagu-lagu rohani. Bahkan Steve Darmody juga membawakan lagu rohani dengan musik bernuansa jazz dan country, di mana penampilan tersebut sangat menarik perhatian penonton. Jennifer and Steve adalah penyanyi lagu-lagu rohani di bawah naungan Morning Songs Group. Jennifer dan Steve sering mengisi acara-acara di siaran TV internasional seperti The Quiet Hour Windows of Hope; 100 Huntley Street di Kanada; Among Friends pada saluran 59 Chicago; Getting Together pada Cornerstone Television Network (CTV); Gabungan TBN di Oklahoma City; Purely Music di Safe TV; dan secara teratur di 3ABN Satellite Network. Duet Jennifer dan Steve ditutup dengan lagu "The Holy City". Lagu tersebut dibawakan dengan backing vocal PSPK Choir. Rikson Siahaan, Concert Stage Manager bersama Once Dewa Gidion Siahaan, Concert Program Manager, bersama Jennifer & Steve Acara konser malam itu ditutup dengan lagu "God is Love" yang dinyanyikan bersama-sama oleh Unceasing Cantica Choir UNAI Bandung, Adventist Junior Chorale, Paduan Suara Pelita Kasih (PSPK), Steve Darmody dan Jennifer LaMountain. Lagu tersebut adalah aransemen Gidion Siahaan, conductor PSPK, yang merupakan medley dari lagu "Jesus Love Me/We shall Behold Him". Penampiral Quartet Suara Nubuatan Penampilan Adventist Junior Chorale bersama Conductor dan Pianist Seluruh acara ini diliput oleh PRO TV Semarang dan PASUNDAN TV Bandung, di mana perekamannya dilakukan secara live, yang disponsori dan dilakukan oleh PRIMA Entertainment, suatu production house yang terkenal di Indonesia. Dalam rangka pengumpulan dana tersebut, maka melalui acara ini akan diproduksi rekaman dalam bentuk CD dan DVD yang akan diedarkan dalam waktu dekat ini. Saat ini Jennifer dan Steve berpartisipasi dalam KKR Akbar di kota Surabaya yang bertemakan “Kemenangan Akhir” yang dibawakan oleh Ev. Stevanus Suwandi bekerjasama dengan Konferens Jawa Timur. Dilaporkan Oleh: Raymond Lesiasel, Ketua Seksi Dokumentasi Konser dan J.P. Manurung, Komunikasi Jemaat GMAHK Bukit Sion. Warta Advent On-line (WAO) 10 September 2004 16 Tahun Penginjilan The Seventh Singers Sesuai dengan rencana kerja kami untuk tahun 2004 ini, maka pada tanggal 21-25 September 2004 akan dilangsungkan Kebaktian Kebangunan Rohani, dengan tema: “Siapa Yang Anda Pilih: Sebuah Pemilu Global”, dengan pembicara utama Pdt. Dr. H.I. Missah. KKR ini akan dimeriahkan pula dengan lagu-lagu pujian yang akan dibawakan oleh The Seventh Singers Choir, The Seventh Singers Quartet dan The Seventh Singers Vocal Group, dan akan dilaksanakan di Gedung Direksi Gelora Warta Advent On-line (WAO) Bung Karno, Ruang Annex lantai 3, Jalan Pintu 1, Senayan Jakarta Selatan. Untuk jelasnya, lokasi berada di belakang Hotel Athlete Century Senayan, Jakarta. Untuk itu kami, melalui media ini, mengundang anda untuk mengajak teman-teman anda di tempat kerja atau tempat kuliah atau siapa saja yang anda untuk selamatkan, untuk menghadiri KKR yang sangat penting ini. Puji Tuhan sampai saat ini semua rencana yang telah disusun oleh seluruh anggota The Seventh Singers tetap 10 September 2004 berjalan dengan baik. Untuk itu, kami memerlukan dukungan anda melalui doa anda, agar rencana yang mulia ini boleh berlangsung dengan baik dengan satu tujuan, agar banyak jiwa-jiwa yang diselamatkan dan dengan demikian nama Tuhan dipermuliakan. Tuhan kiranya memberkati kita semua. Salam dalam kasih Yesus Kristus bagi anda semua dari seluruh anggota dan keluarga The Seventh Singers. Selamat Sabat! 17 Pekan Doa Sekolah: SD, SMP Advent 1, Manado Salah satu program sekolah pada semester pertama 2004/2005 yaitu “Pekan Doa Sekolah” yang sudah dilaksanakan pada tgl 30 Agustus – 3 September 2004 di Aula SD, SMP Advent 1 Tikala Manado, dengan pembicara Pdt. Frendly Antou STh, gembala jemaat GMAHK Tikala Manado, dengan tema “Yesus Jalan Keslamatan”. Kerohanian para siswa ditingkatkan dengan Firman Tuhan yang telah disampaikan selama seminggu. Melalui pekan doa ini juga para siswa dilatih untuk dapat mengembangkan bakat dan talenta yang ada pada diri siswa itu sendiri. Para siswa membawakan lagu-lagu pujian berupa koor, vocal group, solo, duet, dan group musik. Salah satu kelompok koor yang membawakan lagu pujian adalah SMP Advent 3 Ranotana, Manado. Puji Tuhan melalui pekan doa ini para siswa dan guru memperoleh kesegaran iman oleh karena Firman Tuhan yang disampaikan begitu baik. Sehingga di akhir pekan doa, ada 16 murid siswa yang mengambil keputusan untuk mengikut Yesus melalui baptisan yang kudus. Acara baptisan disatukan dengan KKR Global Evangelist dari Pacific Union College, California, pada Sabat 4 September 2004 di pantai Manado Beach Hotel, Tanawangko. TOMMY PANTOUW KKR “Kehidupan Yang Lebih Baik” Jemaat Tikala dan Jemaat Tikala Baru, Manado Sehubungan dengan program dari Global Evangelish, maka sudah diadakan KKR “Kehidupan Yang Lebih Baik” antara Jemaat Tikala dan Jemaat Tikala Baru Manado. Bertempat di Jemaat Tikala Baru Manado, mulai tgl 20 Agust – 3 Sep 2004, dengan Pembicara Sdr. CHAD WASHBURN, California dan didampingi oleh Pdt. R. Kesaulya mantan ketua UNI Timur. Dari malam ke malam Firman Tuhan disampaikan dengan menggunakan Warta Advent On-line (WAO) layar LCD, sehingga Firman yang disampaikan lebih menarik dan lebih dimengerti dengan jelas. Dalam KKR ini juga tidak ketinggalan acara Rumah Tangga yang disampaikan oleh Pdt. R. Kesaulya dengan gayanya yang khas, sehingga para jemaat merasa dipuaskan dan lebih erat lagi hubungan antara suami dan istri juga anak-anak. Sementara KKR berlangsung telah diadakan acara special bagi pembicara. Di mana kedua pembicara berhari ulang tahun, Kel Pdt. Kesaulya–Kolibu, merayakan Ultah Perkawinan yang ke 40 dan Ulang Tahun yang ke 27 sdr Chad Washburn. Di mana dirayakan bersama secara sederhana dengan para 10 September 2004 anggota panitia KKR dan anggota Jemaat. Puji Tuhan, selamat panjang umur. Dan doa berkat sudah disampaikan oleh Pdt. W. Laoh, Gembala Jemaat Tikala Baru. Di akhir KKR antara kedua jemaat ada 14 jiwa yang mengambil keputusan mengikut Yesus sebagai Juruslamat. Di mana 10 orang dari Jemaat Tikala Baru dan 4 orang dari Jemaat Tikala Manado. Dan acara baptisan disatukan di Pantai Manado Beach Hotel, Tanawangko. Puji Tuhan di mana kedua jemaat secara bersama-sama dan bergandengan tangan menyukseskan KKR ini sehingga terjalin satu hubungan yang erat antara kedua jemaat. Sebagai ketua panitia Sdr. Waworuntu (ketua jemaat Tikala Baru) dan Sdr. M. Lakat ( ketua jemaat Tikala). Mari kita doakan jiwa-jiwa yang baru ini. TOMMY PANTOUW Keterangan foto: dari kiri ke kanan, Pdt. W. Tambuwun, Chad Washburn, M. Lakat, Pdt. R. Kesaulya dan Pdt. Frendly Antou. Dan suasana pekan doa sekolah. 18