KIMIA ORGANIK (Kode : E-15) MAKALAH PENDAMPING ISBN : 978-979-1533-85-0 AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI SEMIPOLAR EKSTRAK ETANOL BUAH STROBERI (Fragaria x ananassa) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus MULTIRESISTEN ANTIBIOTIK Ayu Dian Pratiwi, Haryoto, Peni Indrayudha Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani, Pabelan, Kartasura, Surakarta 57102, Jawa Tengah Abstrak Penyakit infeksi merupakan masalah penting pada saat ini. Pengobatan infeksi yang paling umum dilakukan adalah dengan terapi antibiotik. Namun, dewasa ini banyak terjadi kekebalan bakteri terhadap antibiotik sehingga menyebabkan angka kematian semakin meningkat. Cara pengobatan dengan menggunakan kombinasi berbagai antibiotik juga dapat menimbulkan masalah resistensi. Resistensi sel mikroba adalah suatu sifat tidak terganggunya sel mikroba oleh antimikroba. Resistensi terhadap antibiotik hanyalah salah satu contoh proses alamiah yang tidak pernah ada akhirnya yang dilakukan oleh organisme untuk mengembangkan toleransi terhadap keadaan lingkungan yang baru. Dalam menghadapi masalah tersebut, dilakukan penelitian-penelitian untuk mengatasi masalah resistensi bakteri. Salah satunya dengan memanfaatkan bahan-bahan obat alam seperti buah stroberi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri fraksi semipolar ekstrak etanol buah stroberi (Fragaria x ananassa) terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus multiresisten antibiotik serta mengetahui kandungan senyawa kimia dalam fraksi semipolar ekstrak etanol buah stroberi (Fragaria x ananassa). Ekstrak etanol buah stroberi diperoleh melalui ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan penyari etanol 96%. Ekstrak yang didapat kemudian difraksinasi menggunakan metode Kromatografi Cair Vakum dengan eluen etil asetat:metanol menjadi tiga fraksi yaitu fraksi nonpolar, semipolar dan polar. Setelah mendapatkan fraksi semipolar kemudian diuji aktivitas antibakterinya terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus multiresisten antibiotik dengan metode dilusi cair dan parameter yang digunakan adalah Kadar Hambat Minimal (KHM). Seri konsentrasi yang digunakan adalah 0,5% b/v, 1% b/v, 2% b/v, 4% b/v, dan 8% b/v. Untuk mengetahui kandungan kimia dari fraksi tersebut, maka dilakukan analisis KLT dengan fase gerak etil asetat:metanol (8:2) dan fase diam yang digunakan silika gel GF254. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi semipolar ekstrak etanol buah stroberi (Fragaria x ananassa) memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli multiresisten antibiotik dengan KHM 8% b/v dan terhadap S. aureus multiresisten antibiotik dengan KHM 4% b/v. Serta kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam fraksi semipolar ekstrak etanol buah stroberi (Fragaria x ananassa) adalah flavovoid. Kata kunci : Fragaria x ananassa (stroberi), Staphylococcus aureus, Escherichia coli multiresisten, fraksi semipolar. PENDAHULUAN Infeksi merupakan penyebab utama dengan menggunakan antibiotik juga dapat kombinasi berbagai menimbulkan masalah penyakit di dunia terutama di daerah tropis, resistensi (Tjay & Rahardja, 1986). Resistensi seperti 2001). terhadap antibiotik hanyalah salah satu contoh Pengobatan infeksi yang paling umum dilakukan proses alamiah yang tidak pernah ada akhirnya adalah dengan terapi antibiotik (Waluyo, 2004). yang Antibiotik adalah salah satu produk metabolik mengembangkan toleransi terhadap keadaan yang dihasilkan suatu organisme tertentu, yang lingkungan yang baru (Pelczar et al., 1988). dalam Diantara bakteri yang dapat menyebabkan infeksi Indonesia jumlah (Kuswandi kecil dapat et al., merusak atau dilakukan oleh organisme untuk menghambat mikroorganisme. Cara pengobatan Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 611 adalah bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus (Jawetz et al., 2005). Berdasarkan data empiris dan penelitian inilah, mendorong penelitian untuk dapat Escherichia coli adalah bakteri gram membuktikan secara ilmiah kandungan senyawa negatif yang merupakan bagian flora normal kimia tanaman stroberi dan khasiatnya sebagai gastrointestinal manusia tapi juga merupakan antibakteri penyebab umum infeksi saluran urin, diare pada perkembangan musafir, dan penyakit lain (Jawetz et al., 2001). karena bakteri di Indonesia. Staphylococcus aureus merupakan sehingga bermanfaat pengobatan penyakit bagi infeksi patogen utama bagi manusia. Hampir setiap orang pernah METODE PENELITIAN mengalami berbagai infeksi S. aureus selama a) hidupnya, dari keracunan makanan yang berat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampai infeksi yang tidak dapat disembuhkan seperangkat (Jawetz et al., 2001). S. aureus merupakan flora (Heidolph), normal pada kulit dan selaput lendir manusia, Vakum), alat-alat gelas, inkubator (Memert), mulut dan saluran nafas bagian atas. Infeksi S. autoklaf (Cina), Silika GF254 ukuran 3x10 cm, aureus lampu dapat menyebabkan endokartitis, Alat dan Bahan alat kolom UV254nm, maserasi, KCV dan evaporator (Kromatografi Cair seperangkat alat meningitis dan infeksi terhadap paru-paru (Jawetz penyemprot. et al., 2001). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini Salah satu diduga adalah buah stroberi yang diambil dari salah mempunyai potensi sebagai antibakteri adalah satu perkebunan stroberi di Cemoro sewu, tanaman stroberi (Fragaria x ananassa). Buah Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa stroberi dan Timur sebagai bahan utama, bahan penyari stroberi etanol 96%, Silika Gel GF254, etil asetat (teknis) mengandung flavanoid yang memiliki kemampuan dan metanol (teknis), ekstrak etanol buah menghambat pertumbuhan bakteri (Gunawan dkk, stroberi (Fragaria x ananassa), silika impreg GF 2010). 60 ukuran 0,2 mesh, Escherichia coli dan mempunyai menyegarkan. Menurut tanaman rasa Selain khas itu manis buah penelitian Staphylococcus aureus multiresisten antibiotik, diperoleh bahwa ekstrak etanol buah stroberi pereaksi semprot (FeCl3, uap ammonia dan (Fragaria vesca L.) memenuhi parameter standar sitroborat), seri konsentrasi fraksi semipolar, mutu total akuades steril, suspensi bakteri (10 CFU/mL), sebesar 1,9003 ± 1,5449 μg/mL dan memiliki Media BHI (Brain Heart Infusion), MH (Mueller aktivitas antimikroba terhadap bakteri E. coli Hinton), suspending agent (CMC Na 1%). dengan konsentrasi efektif ekstrak 513 ppm dan b) Jalannya Penelitian terhadap bakteri S.dysentriae pada konsentrasi 1) Determinasi tanaman efektif ekstrak 980,842 ppm (Anggani, 2009). Detreminasi tanaman dilakukan di Laboratorium Dimana dari penelitian tersebut belum mengalami Biologi fraksinasi dan purifikasi secara sederhana yang Muhammadiyah Surakarta. ditujukan untuk mendapatkan bagian semi polar 2) dari ekstrak yang polar. Oleh karena itu perlu Buah diteliti fraksi semipolar ekstrak etanol buah perkebunan stroberi. Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa ekstrak paparan yang dengan hasil kadar flavonoid 6 Fakultas Farmasi Universitas Pengumpulan dan Penyiapan Bahan stroberi di diperoleh daerah dari salah Cemoro satu Sewu, Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 612 Timur. Buah stroberi ini dibersihkan, kemudian didapatkan ampas dan filtrat etanol, kemudian diblender hingga halus dan dikeringkan di dilakukan remaserasi sebanyak 3 kali yaitu bawah sinar matahari dengan tertutup kain ampas direndam lagi selama 24 jam dan diaduk berlubang. Setelah kering, diblender kembali sehingga didapatkan ampas dan filtrat etanol. sehingga didapat serbuk yang lebih halus. Filtrat etanol dipekatkan 3) rotary Penyarian yang didapat dengan evaporator dicampur menggunakan yang dan vacuum bertujuan untuk Serbuk kering buah sebanyak 272,6142 g menghilangkan pelarut dari ekstrak sehingga dimasukkan dalam 2000 mL etanol 96% dalam menghasilkan beker glass, ditutup rapat dan didiamkan selama stroberi 24 jam sambil diaduk-aduk dan terlindung dari rendemen sebesar 50,92%. cahaya. Setelah 24 jam disaring ekstrak sebanyak kental 138,81 etanol gram buah dengan hingga 4) Fraksinasi Ekstrak etanol buah stroberi Fraksinasi menggunakan eluen etil astet:metanol 1 3 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Fraksi polar Fraksi nonpolar Fraksi semipolar Di KLT dengan fase gerak etil asetat:metanol (8:2) Gambar 1. Proses Fraksinasi Ekstrak Etanol Buah Stroberi media yang ditimbang disesuaikan dengan 5) Pembuatan Media Media yang digunakan telah tersedia dalam volume yang dibutuhkan. kemasan, sehingga dalam pembuatannya 6) Pembuatan Suspensi Bakteri hanya dengan cara, melarutkan media dalam Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aquadest sesuai dengan instruksi yang aureus masing-masing diambil satu mata ose kemasan. dari biakan induk dalam agar, disuspensikan Banyaknya media yang ditimbang untuk tiap dalam 2mL media BHI ss, diinkubasikan liternya adalah sebagai berikut: media MH 38 selama 24 jam pada suhu 37°C. Dari hasil gram, media BHI 37 gram, untuk BHI double biakan tersebut diambil 200µL, kemudian strength dibuat dengan penimbangan dua disuspensikan dalam 2mL BHI ss dan kalinya, yaitu 74 gram untuk 1 liter. Jumlah diinkubasikan selama 3-5 jam kemudian terdapat pada masing-masing Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 613 konsentrasinya disamakan dengan standar 8 Kontrol yang digunakan dalam uji aktivitas CFU/mL dengan cara antibakteri fraksi semipolar ekstrak etanol mensuspensikannya dalam aquadest steril buah stroberi (Fragaria x ananassa) terhadap hingga diperoleh kekeruhan yang sama Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dengan multiresisten antibiotik yaitu: kontrol media Mc Farland 10 standar. Untuk mendapatkan 6 suspensi bakteri 10 CFU/mL, maka diambil (K1) yang berisi Media BHI, kontrol sebanyak 100 µL dan disuspensikan dalam pertumbuhan (K2) yang berisi Media BHI dan 10 mL media BHI Ds. suspensi bakteri, kontrol suspending agent (K3) yang berisi Media BHI, suspensi bakteri 7) Pembuatan Seri Konsentrasi Fraksi Dibuat larutan stok 8% b/v fraksi semipolar dengan cara melarutkan 80mg fraksi yang dan suspending agent CMC Na 1%. 9) Uji Aktivitas Antibakteri ditambahkan sampai 1mL CMC Na 1%. Dari Fraksi semipolar ekstrak etanol diuji dengan larutan masing-masing stok 8% b/v, lalu dibuat seri konsentrasi akhir 8% b/v, 4% b/v, 2% b/v, 1% diperoleh, b/v, terhadap dan 0,5% konsentrasi b/v. Pembuatan seri dengan cara dilakukan seri diuji konsentrasi aktivitas Escherichia Staphylococcus yang antibakterinya coli aureus dan multiresisten menyiapkan 6 ependorf. Pada ependorf antibiotik. Pengujian dilakukan dengan cara pertama dan kedua ditambahkan 0,5mL yaitu dari masing-masing seri konsentrasi larutan Pada ependorf kedua ditambahkan 0,5mL BHI ss dan 0,5mL 0,5mL aquades steril, suspensi bakteri yang telah distandarkan kemudian dicampur homogen, dan dari dengan standart Mc Farland III, sehingga campuran untuk diperoleh volume total setiap ependorf yaitu Pada 1,5mL. Kemudian diinkubasi pada suhu 37 C stok. ditambahkan ini dimasukkan diambil ke 0.5mL ependorf ketiga. o ependorf ketiga ditambahkan 0,5mL aquades selama steril, kemudian dicampur homogen, dan dari masing-masing 10 µL dengan menggunakan campuran untuk ose steril pada media MH yang telah dimasukkan ke ependorf keempat. Pada dipadatkan dengan keadaan miring dalam ependorf keempat 0,5mL tabung reaksi, dan diinkubasi pada suhu aquades steril, dicampur 37 C selama 24 jam. Kemudian diamati ini diambil 0,5mL ditambahkan kemudian homogen, dan dari campuran ini diambil 0,5mL untuk dimasukan ke ependorf kelima. 24 jam. Selanjutnya dioleskan o Kadar Hambat Minimumnya. c) Analisis Data Analisis hasil uji aktivitas antibakteri Pada ependorf kelima ditambahkan 0,5mL dicampur dari fraksi semipolar ekstrak etanol buah homogen, dan dari campuran ini diambil stroberi dibandingkan dengan kontrol. Hasil 0,5mL dilihat ada tidaknya pertumbuhan bakteri aquades keenam. steril, untuk kemudian dimasukkan Selanjutnya ke yang ependorf digunakan pada media, dikatakan (+) jika ada sebagai seri konsentrasi adalah ependorf pertumbuhan bakteri dan dikatakan (-) jika pertama tidak sampai kelima dengan urutan konsentrasi dari konsentrasi tinggi ke rendah. 8) Penyiapan Kontrol ada pertumbuhan bakteri. Kadar terkecil yang dapat menghambat bakteri merupakan Kadar Hambat Minimal (KHM). Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 614 Plat kontrol yaitu kontrol media (K1), kontrol KLT yang sudah dikeringkan diamati di bawah sinar UV254 nm dan 366 pertumbuhan (K2), kontrol suspending agent nm, dan sesudah disemprot dilihat pada sinar (K3). tampak. Warna yang timbul diamati dan mengetahui dibandingkan bakteri atau kontaminan lain yang tidak dengan pembanding dan Kontrol media ada bertujuan tidaknya untuk pertumbuhan diharapkan sehingga media yang digunakan pustaka, serta dihitung Rf bercak. harus steril. Kontrol pertumbuhan digunakan untuk mengetahui bakteri dapat tumbuh baik HASIL DAN PEMBAHASAN pada a) Determinasi Tanaman media. Kontrol bertujuan adalah untuk memperoleh kepastian dan agent tidak mempunyai aktivitas antibakteri. mengetahui kebenaran mengetahui agent Tujuan dilakukan determinasi tanaman ini untuk untuk suspending suspending Tahap berikutnya dilakukan uji aktivitas identitas untuk fraksi semipolar eksrak etanol buah stroberi menghindari kesalahan dalam pengumpulan (Fragaria x ananassa) terhadap bakteri E. bahan yang diteliti. Determinasi tanaman coli dan S. aureus multiresisten antibiotik. dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi Konsentrasi yang digunakan dalam uji ini Fakultas Universitas yaitu 0,5% b/v; 0,25% b/v; 0,125% b/v; dan dengan 0,0625% b/v. Tetapi dari hasil pengamatan tanaman pada dilusi cair, sampai konsentrasi 0,5% tanaman yang digunakan serta Farmasi Muhammadiyah mencocokkan berdasarkan Surakarta morfologi kunci-kunci determinasi belum di mampu membunuh maupun dalam literature sehingga dapat dipastikan menghambat pertumbuhan kedua bakteri. bahwa dalam Hal ini terlihat dari semua konsentrasi pada penelitian ini adalah buah stroberi (Fragaria x dilusi cair menunjukkan kekeruhan, serta ananassa). hasil pengolesan pada media MH yang bahan yang digunakan dipadatkan miring dalam tabung reaksi menunjukkan sampai 0,5% masih terdapat b) Uji Aktivitas Bakteri pertumbuhan Pengujian aktivitas antibakteri dengan bakteri. Oleh karena itu dengan konsentrasi ditingkatkan menjadi 8% b/v, 4% mengamati perumbuhan bakteri pada tiap b/v, 2% b/v, 1% b/v, dan 0,5% b/v (Tabel 2, seri konsentrasi. Penelitian menggunakan 3 3, metode dilusi cair dilakukan 4&5 dan Gambar 2&3). Tabel 2. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Bakteri E. coli Multiresisten Antibiotik pada Dilusi Cair. Konsentrasi Hasil Konsentrasi Bakteri Fraksi (%) b/v RI RII RIII RIV 0,5 Keruh keruh keruh keruh 1 Keruh keruh keruh keruh 2 Keruh keruh keruh keruh 4 Keruh keruh keruh keruh 8 Jernih jernih jernih jernih Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 615 KI Jernih jernih jernih jernih KII Keruh keruh keruh keruh KIII Keruh keruh keruh keruh Tabel 3. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Bakteri S. aureus Multiresisten Antibiotik pada Dilusi Cair. Konsentrasi Hasil Konsentrasi Bakteri Fraksi (%) b/v RI RII RIII RIV 0,5 Keruh keruh keruh keruh 1 Keruh keruh keruh keruh 2 Keruh keruh keruh keruh 4 Jernih jernih jernih jernih 8 Jernih jernih jernih jernih KI Jernih jernih jernih jernih KII Keruh keruh keruh keruh KIII Keruh keruh keruh keruh Berdasar data penelitian diperoleh hasil konsentrasi rendah hingga ke konsentrasi bahwa fraksi semipolar ekstrak etanol buah tertinggi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya stroberi (Fragaria x ananassa) sampai 8% b/v kejernihan pada konsentrasi 8% untuk bakteri E. tidak coli multiresisten antibiotik dan pada konsentrasi memiliki potensi sebagai antibakteri, karena dari hasil pengolesan pada media MH 4% yang telah dipadatkan dalam tabung reaksi antibiotik. secara miring masih terdapat pertumbuhan bakteri baik E. coli maupun S. aureus untuk bakteri S. aureus multiresisten Metode pengolesan dari dilusi cair pada media Mueller Hinton (MH) yang telah multiresisten antibiotik. Tetapi pada hasil dilusi dipadatkan pada tabung secara miring dilakukan cair, dengan tujuan sebagai penegasan hasil uji sudah penghambatan menunjukkan adanya pertumbuhan aktivitas bakteri yang ditandai dengan pengurangan pertumbuhan dari aktivitas pada dilusi cair karena adanya keterbatasan pengamatan secara visual. Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 616 K3 K2 K1 8% 4% 2% 1% 0,5% Gambar 2. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap E.coli Multiresisten Antibiotik. Tabel 4. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Terhadap E.coli Multiresisten Antibiotik. Konsentrasi Hasil Konsentrasi Bakteri Fraksi (%) b/v RI RII RIII RIV 0,5 +++ +++ +++ +++ 1 +++ +++ +++ +++ 2 +++ +++ +++ +++ 4 +++ +++ +++ +++ 8 + + + + KI - - - - KII +++ +++ +++ +++ KIII +++ +++ +++ +++ Keterangan: (+++) : pertumbuhan bakteri sangat banyak (++) : pertumbuhan bakteri banyak (+) : pertumbuhan bakteri sedikit/terhambat (-) : tidak terdapat pertumbuhan bakteri. Kontol I : kontrol media (1mL media BHI) Kontrol II : kontrol pertumbuhan (1mL media BHI + 0,5mL bakteri S. aureus) Kontrol III : kontrol suspending agent (0,5mL media BHI + 0,5mL CMC Na 1% + 0,5mL bakteri S. aureus) Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 617 8% 4% 2% 1% 0,5% K1 K2 K3 Gambar 3. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Bakteri S. aureus Multiresisten Antibiotik. Tabel 5. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Bakteri S. aureus Multiresisten Antibiotik. Konsentrasi Hasil Konsentrasi Bakteri Fraksi (%) RI RII RIII RIV 0,5 +++ +++ +++ +++ 1 +++ +++ +++ +++ 2 +++ +++ +++ +++ 4 ++ ++ ++ ++ 8 + + + + KI - - - - KII +++ +++ +++ +++ KIII +++ +++ +++ +++ Keterangan: (+++) : pertumbuhan bakteri sangat banyak (++) : pertumbuhan bakteri banyak (+) : pertumbuhan bakteri sedikit/terhambat (-) : tidak terdapat pertumbuhan bakteri. KI : kontrol media (1mL media BHI) KII : kontrol pertumbuhan (1mL media BHI + 0,5mL bakteri S. aureus) KIII : kontrol suspending agent (0,5mL media BHI + 0,5mL CMC Na 1% + 0,5mL bakteri S. aureus) Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 618 Berdasar pengamatan pada dilusi cair, selnya lebih rumit yaitu terdiri dari lapisan diperoleh hasil bahwa fraksi semipolar ekstrak peptidoglikan, etanol buah stroberi (Fragaria x ananassa) lipopolisakarida (Jawetz et al., 2005). mempunyai aktivitas penghambatan terhadap E. lipoprotein, selaput luar, dan Pada fraksi semipolar ekstrak etanol buah coli multiresisten antibiotik dengan nilai KHM stroberi sebesar 8%. Sedangkan terhadap bakteri S. Senyawa flavonoid merupakan senyawa fenolik aureus multiresisten antibiotik, fraksi semipolar yang bekerja dengan cara mendenaturasi protein ekstrak x sel dan merusak dinding sel bakteri tanpa ananassa) mempunyai aktivitas penghambatan diperbaiki lagi sehingga pertumbuhan bakteri bakteri dengan nilai KHM sebesar 4%. terhambat (Pelczar dan Chan, 1988). Kandungan etanol buah stroberi (Fragaria Uji ekstrak etanol buah stroberi terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus mengandung senyawa semipolar inilah senyawa yang ekstrak flavonoid. menyebabkan etanol buah fraksi stroberi aureus multiresisten antibiotik yang dilakukan mempunyai aktivitas penghambatan terhadap peneliti bakteri. lain mempunyai aktivitas antibakteri dengan nilai KBM 2% untuk bakteri Escherichia c) Analisis KLT coli multiresisten antibiotik dan KBM 1% pada Senyawa kimia yang terkandung di dalam fraksi Staphylococcus aureus multiresisten antibiotik. semipolar ekstrak etanol buah stroberi dipisahkan Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ekstrak dengan menggunakan fase gerak yang tepat agar pada buah stroberi memiliki potensi antibakteri diperoleh lebih besar daripada fraksi. Hal ini dikarenakan identifikasi kualitatif. Setelah dilakukan optimasi, pada ekstrak etanol buah stroberi masih terdapat fase komponen kimia yang komplek, sehingga pada kloroform:metanol saat komponen kimia tersebut terdapat masih pengembangan dalam bentuk yang utuh akan memberikan pengujian KLT, silika gel GF 254 diaktifkan aktivitas yang lebih tinggi bila dibandingkan pada terlebih dahulu dengan dipanaskan dalam oven saat komponen kimia tersebut sudah terpisah- pada suhu 105 C selama 1 jam, fase gerak pisah dalam bentuk fraksi-fraksi (Sediarso, 2006). dijenuhkan Hasil uji aktivitas menunjukkan bahwa fraksi pemisahan gerak yang yang digunakan (9:1) 5cm. optimal pada adalah dengan Sebelum jarak dilakukan o dalam chamber atau bejana kromatografi. Tahap pertama fraksi dilarutkan stroberi dahulu dengan aseton kemudian dilakukan elusi mempunyai aktivitas terhadap S. aureus lebih menggunakan fase gerak yang sesuai dan tinggi dibandingkan E. coli, karena semakin bercak-bercak hasil elusi diidentifikasi dibawah rendah konsentrasi fraksi yang dibutuhkan untuk lampu UV 254nm dan 366nm. Selain itu dengan membunuh tinggi menggunakan beberapa pereaksi semprot seperti keefektifannya sebagai antibakteri. Perbedaan Sitroborat, Liebemann-Burchard, FeCl3, dan uap hasil tersebut disebabkan karena perbedaan amonia. komponen penyusun dinding sel dari kedua KESIMPULAN semipolar ekstrak bakteri etanol maka buah semakin bakteri tersebut. Bakteri S. aureus merupakan Fraksi semipolar ekstrak etanol buah bakeri Gram positif yang dinding selnya terdiri dari stroberi (Fragaria x ananassa) mempunyai Kadar peptidoglikan dan asam theikoat, sedangkan E. Hambat Minimum (KHM) sebesar 8% terhadap coli merupakan bakteri Gram negatif yang dinding Escherichia coli multiresisten antibiotik dan Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 619 sebesar 4% terhadap Staphylococcus aureus multiresisten antibiotik. Kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam fraksi semipolar ekstrak etanol buah stroberi adalah flavonoid. DAFTAR PUSTAKA Anggani, R., 2009, Standarisasi Mutu Ekstrak Etanol Buah Stroberi (Fragaria vesca L.) Melalui Penetapan Kadar Flavonoid Total Sebagai Antimikroba Penyebab Diare, Skripsi, Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto. Gunawan, H. A., Putri, A.R., Widodo, H., dan Mangundjaja, S., 2010, The Effect of Fragaria x ananassa Infusum on Salivary Mutans Streptococci, Karya Ilmiah, Department of Oral Biology Faculty of Dentistry Universitas Indonesia, Jakarta Indonesia. Jawetz, E., Melnick, J. L., dan Adelberg, E. A., 2001, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi XXII, 317-327,371-376, Penerbit Salemba Medika, Jakarta. Jawetz, E., Melnick, J. L., dan Adelberg, E. A., 2005, Mikrobiologi Kedokteran, 315-326, 352-360, Penerbit Salemba Medika, Jakarta. Kuswandi, M., Iravati, S., Asmini, P., dan Hidayati, N., 2001, Daya Antibakteri Minyak Atsiri Cengkeh (Syzygium aromaticum, L.) Terhadap Bakteri Yang Resisten Antibiotika. Pharmacon. 2(2). Pelczar, M. J. dan Chan, E. C. S., 1988, DasarDasar Mikrobiologi, Diterjemahkan oleh Hadioetomo, S. R., Jilid II, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Sediarso, Bucahary, A. S., 2006, Toksisitas Ekstrak Etanol 70%, Fraksi n-Heksan, Fraksi Etil Asetat dan Fraksi Air Biji Mimba (Azadirachta indica A.,Juss.) Terhadap Larva Artemia Salina Leach, Fakta, Vol.3, No. 3, April 2007. Tjay, T.H., dan Rahardja, K., 1986, Obat-obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek Samping, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Waluyo, L., 2004, Mikrobiologi Umum, UMM Press, Malang. Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 620