BENTUK-BENTUK MOLEKUL 10. 1. Menggambarkan Molekul dan

advertisement
BENTUK-BENTUK MOLEKUL
10. 1. Menggambarkan Molekul dan Ion dengan Struktur Lewis
Berikut adalah langkah-langkah dalam menggambarkan molekul dengan ikatan tunggal
menggunakan struktur Lewis:
1) Letakkan atom relatif sesuai dengan grup masing-masing. Meletakkan molekul
dengan nomor atom terendah dengan elektronegativitas yang rendah di pusat,
karena molekul tersebut membutuhkan lebih banyak elektron untuk membentuk
oktet. Contoh:
NF3 (Grup 5A; EN = 3,0). N memiliki lima elektron, maka N membutuhkan 3
elektron lagi yang berasal dari F (Grup 7A; EN = 4,0).
2) Menentukan jumlah total dari elektron valensi yang tersedia. Contohnya, dalam
NF3, N memiliki 5 elektron valensi, dan tiap F memiliki 7:
[1 × N(5e)] + [3 × F(7e)] = 5e + 21e = 26 elektron valensi
3) Menggambarkan ikatan tunggal dari setiap atom yang mengelilingi atom pusat.
Lalu kurangi 2 elektron tiap ikatan tunggal dari jumlah total elektron valensi yang
ada.
4) Mendistribusikan elektron yang tersisa di dalam ikatan agar setiap atom memiliki
delapan elektron. Pertama, letakkan pasangan elektron bebas di sekitar atom agar
oktet. Apabila ada elektron yang tertinggal, letakkan di sekeliling atom sentral.
Perlu diingat, bahwa hampir semua senyawa memiliki senyawa:
 Atom hidrogen membentuk satu ikatan.
 Atom karbon membentuk empat ikatan.
 Atom nitrogen membentuk tiga ikatan
 Atom oksigen membentuk dua ikatan.
 Halogen membentuk satu ikatan ketika mereka berada di
sekeliling atom; fluorin selalu berada di sekeliling atom.
Contoh Persoalan 10.1
Menulis Struktur Lewis untuk Molekul dengan Satu Atom Sentral.
Persoalan: Tuliskan struktur Lewis untuk CCl2F2, salah satu komponen yang
berperan dalam penipisan ozon stratosfir.
Solusi:
1. Tempatkan atom relatif satu sama lain. Pada CCl2 F2, karbon memiliki golongan
dan elektronegatifitas terendah, maka karbon sebagai atom sentral. Atom-atom
halogen lainnya berada di sekeliling atom karbon, namun posisi spesifik dari
atom-atom tersebut tidak begitu penting.
2. Menentukan jumlah total dari elektron valensi (dari golongan A):
C berada di golongan 4A, F dan Cl berada di golongan 7A. Oleh
karena itu:
[1 × C(4e)] + [2 × F(7e)] + [2 × Cl(7e)] = 32 elektron valensi.
3. Menggambar ikatan tunggal untuk atom sentral dengan mengurangi dua
elektron pada tiap ikatan.
4. Mendistribusikan elektron yang tersisa dalam pasangan, dimulai
dengan atom sekitarnya, sehingga tiap atom memiliki oktet.
Contoh Persoalan 10.2
Menulis Struktur Lewis untuk Molekul dengan Satu Atom Sentral.
Persoalan: Tuliskan struktur Lewis untuk metanol (dengan rumus
molekul CH4O), komponen penting dalam industri alkohol yang
kemudian digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk mesin mobil.
Solusi:
1. Tempatkan atom relatif satu sama lain. Atom H hanya memiliki satu ikatan,
maka atom C dan O harus berdekatan satu sama lain. Mengingat bahwa atom C
memiliki empat ikatan dan O memiliki dua, maka atom H dapat diatur seperti
pada gambar.
2. Temukan jumlah dari elektron valensi:
[1 × C(4e)] + [2 × O(6e)] + [4 × H(1e)] = 14 elektron valensi.
3. Tambahkan ikatan tunggal dan kurangi dua elektron pada setiap ikatan. Lima
ikatan digunakan untuk 10 elektron, jadi 14 elektron – 10 elektron menyisakan 4
elektron.
4. Tambahkan elektron yang tersisa pada pasangan.
oktet,
dan tiap H membagi 2
elektronnya
Karbon
dengan
sudah
atom C;
sehingga untuk 4 elektron valensi yang tersisa, membentuk 2
pasangan elektron bebas pada atom O. Sehingga terbentuk
struktur Lewis untuk metanol.
5)
Hal yang melibatkan beberapa ikatan. Jika setelah
langkah ke empat, atom sentral masih tidak oktet, membuat
beberapa ikatan dengan mengubah pasangan elektron bebas dari
salah satu atom yang mengelilingi atom menjadi sepasang ikatan dengan atom
sentral.
Contoh Permasalahan 10.3
Menulis Struktur Lewis untuk Molekul dengan Ikatan Ganda
Persoalan:
a) Etilen (C2H4), reaktan terpenting dalam pembuatan polimer,
b) Nitrogen (N2), gas yang paling berlimpah di atmosfer.
Solusi:
Melakukan langkah 1-4: menempatkan atom, menghitung jumlah total dari
elektron valensi, membuat ikatan tunggal, dan mendistribusikan elektron valensi
yang tersisa k dalam pasangan untuk mencapai oktet. Lalu dilanjutkan dengan
langkah kelima, yaitu:
a. Untuk C2H4. Setelah langkah 1-4, yang perlu dilakukan adalah
Mengubah pasangan elektron bebas menjadi ikatan berpasangan. Atom C di
sebelah kanan sudah oktet, namun atom C di sebelah kiri hanya memiliki enam
elektron, maka kita mengkonversi pasangan elektron bebas ke ikatan
berpasangan diantara dua atom C:
b. Untuk N2. Setelah langkah 1-4, yang perlu dilakukan adalah :N=N:
Karena N tidak oktet, maka pasangan elektron bebas diubah menjadi sepasang
ikatan.
Dalam hal ini, memindahkan satu pasangan elektron bebas tidak
membuat N menjadi oktet. Oleh karena itu, pasangan elektron
bebas dari N dipindahkan untuk membuat ikatan rangkap tiga:
Resonansi: Pasangan Elektron Ikatan yang Terdelokalisasi
Molekul ditunjukkan dengan lebih tepat menggunakan dua struktur Lewis, yang
disebut “struktur resonansi” (atau bentuk resonansi), dan dua
arah
panah
resonansi di antaranya. Struktur resonansi memiliki penempatan atom relatif yang sama
namun berbeda lokasi ikatan dan pasangan elektron bebasnya. Kita dapat mengkonversi satu
bentuk resonansi ke bentuk lainnya dengan memindahkan pasangan elektron bebasnya ke
posisi ikatan, begitu sebaliknya:
Struktur resonansi bukan penggambaran nyata dari ikatan. Kebutuhan kita akan lebih dari sati
struktur Lewis untuk menggambarkan molekul ozon adalah hasil dari pasangan elektron yang
terdelokalisasi. Dalam ikatan tunggal, ganda, dan rangkap tiga, masing-masing pasangan
elektron tertarik oleh dua buah inti atom yang saling terikat: tiap pasangan elektron
terlokalisasi.
Delokalisasi elektron berdifusi dengan kerapatan elektron selama volume lebih besar,
yang mengurangi gaya tolak-menolak antarelektron dan menstabilkan molekul. Contohnya
benzena (C6H6) yang memiliki dua bentuk resonansi penting, dengan ikatan tunggal dan
ganda yang berbeda posisinya. Molekul sebenarnya memiliki 6 ikatan C-C yang identik
karena ada 6 ikatan C-C dan tiga pasangan elektron yang
terdelokalisasi atas semua 6 atom C, dan sering digambarkan dengan
bentuk lingkaran.
Ikatan parsial, seperti terjadinya resonance hybrids, mengarah pada
ikatan order fraksional. Untuk O3, didapat
ikatan order =
=1
C-C ikatan order pada benzena adalah 9 pasangan elektron/6 ikatan atom yang saling
berpasangan, atau 1 . Untuk ion karbonat, CO32-, tiga struktur resonansi bisa digambarkan
sebagai berikut,
Contoh Persoalan 10.4
Menulis Struktur Resonansi
Persoalan: Menuliskan struktur Lewis, mengingat untuk menambah 1 elektron ke jumlah total
elektron valensi karena bermuatan ionik 1-. Lalu kita pindahkan satu-satunya
ikatan pasangan untuk menuliskan bentuk resonansi lainnya dan hubungkan
mereka dengan panah resonansi.
Solusi:
Setelah langkah ke 1-4, kita mendapatkan
Langkah kelima. Karena N hanya memiliki 6 elektron, maka satu pasangan elektron bebas
pada atom O diubah untuk membentuk ikatan ganda, yang memberikan masing-masing atom
menjadi oktet. Semua atom O adalah ekuivalen, sehingga kita bisa memindahkan pasangan
elektron bebas dari tiga atom O tersebut dan mendapatkan tiga struktur resonansi:
Muatan Umum: Memilih Struktur Resonansi yang Lebih Penting
Salah satu cara untuk memilih bentuk resonansi yang terpenting adalah dengan menentukan
muatan umum dari suatu atom, muatan ini akan memiliki ikatan yang dibagi rata. Muatan
umum suatu atom adalah jumlah total dari elektron valensi dikurangkan dengan jumlah
elektron valensi dari molekul itu sendiri: memiliki seluruh elektron valensi yang tidak dapat
dibagi dan sebagiannya adalah elektron valensi yang dapat dibagi.
Muatan umum suatu atom = elektron valensi – (elektron valensi yang tidak dapat
dibagi + elektron valensi yang dapat dibagi)
Contohnya dalam O3, muatan umum dari oksigen A dalam bentuk resonansi I adalah:
6 elektron valensi – (4 elektron valensi yang tidak dapat dibagi + dari 4 elektron valensi
yang dapat dibagi) = 6 – 4 – 2 = 0.
Muatan umum dari semua atom di dalam bentuk resonansi dua O3 adalah:
Muatan resmi harus dijumlahkan ke dalam muatan yang sebenarnya pada jenisnya; nol untuk
molekul dan muatan ionik untuk ion. Tiga kriteria yang membantu dalam memilih struktur
resonansi yang lebih penting:
 Muatan umum yang lebih kecil (positif atau negatif) lebih baik daripada yang besar.
 Seperti muatan umum pada atom yang berdekatan diinginkan.
 Muatan atom yang lebih negatif harus berada pada atom yang lebih elektronegatif.
Contoh penerapan tiga kriteria di atas pada ion NCO‒ :
Muatan umum (digunakan untuk memeriksa struktur resonansi), tidak sama dengan
bilangan oksidasi (digunakan untuk memantau reaksi redoks):
 Untuk muatan umum, ikatan elektron ditetapkan sama dengan atom (seolah-olah ikatan itu
kovalen nonpolar), jadi setiap atom memiliki setengah dari itu:
Muatan umum = elektron valensi – (pasangan elektron bebas + ikatan elektron)
 Untuk bilangan oksidasi, ikatan elektron ditetapkan dengan lengkap ke atom yang lebih
elektronegatif (seolah-olah ikatan itu ionik):
Bilangan oksidasi = elektron valensi – (pasangan elektron bebas + ikatan elektron)
Berikut adalah muatan umum dan bilangan oksidasi untuk bentuk resonansi ion tiga sianat:
Bilangan oksidasi tidak berubah dari satu bentuk resonansi ke bentuk lainnya (karena
elektronegativitas tidak berubah), tetapi muatan umum berubah (karena jumlah dari ikatan
dan pasangan elektron bebas berubah).
Pengecualian Struktur Lewis dalam Kaedah Oktet
Pengecualian paling signifikan aturan oktet adalah untuk molekul yang mengandung
elektron-kekurangan atom, molekul dengan elektron ganjil, dan terutama atom dengan kulit
valensi yang diperluas.
Elektron-Kekurangan Molekul
Molekul gas yang mengandung berillium atau boron sebagai atom sentral sering
mengalami kekurangan elektron; yaitu atom yang memiliki kurang dari delapan elektron di
sekitar atom Be atau B. Struktur Lewis untuk gas berillium klorida dan boron trifluorida
adalah
Hanya ada empat elektron di sekitar berillium dan enam elektron di sekitar boron. Halogen
lebih elektronegatif dibandingkan berillium atau boron, dan muatan umum menunjukkan
bahwa struktur berikut ini adalah struktur yang tidak mungkin terbentuk
Cara utama elektron yang kekurangan atom dalam mencapai oktet adalah dengan membentuk
ikatan tambahan di dalam reaksi. Ketika BF3 bereaksi dengan amonia, secara langsung,
sebuah senyawa terbentuk di mana boron mencapai oktetnya.
Molekul dengan Elektron Ganjil
Beberapa molekul mengandung atom pusat dengan jumlah elektron valensi yang ganjil,
sehingga tidak memungkinkan untuk atom-atom itu berpasangan. Atom yang seperti itu
disebut radikal bebas, mengandung elektron tunggal yang tidak berpasangan, di mana
membuat mereka paramagnetik dan sangat reaktif. Kebanyakan molekul dengan elektron
ganjil memiliki golongan bernomor ganjil, seperti golongan 5A atau 7A.
NO sebagai contoh memiliki beberapa bentuk resonansi. Dua melibatkan atom O
yang ganda terikat. Beberapa yang lain melibatkan penempatan dari elektron tunggal.
Ketika dua molekul NO2 bertabrakan, dua elektron tunggal saling berpasangan membentuk
ikatan N-N pada N2O4 dan tiap N sudah oktet:
Kulit Valensi yang Diperluas
Sebuah atom memperluas kulit valensinya untuk membentuk lebih banyak ikatan.
Untuk itu, perluasan kulit valensi terjadi hanya dengan atom sentral yang berasal dari atom
nonlogam (periode 3 atau lebih). Salah satu contohnya adalah SF6, berbentuk padat dan gas
inert yang digunakan sebagai insulator pada peralatan listrik. Sulfur sebagai
sentral dikelilingi dengan enam ikatan tunggal, satu untuk setiap fluorin,
dengan total 12 elektron.
Contoh selanjutnya adalah PCl5 , P pada senyawa ini sudah oktet.
Namun, dengan menggunakan pasangan elektron bebas untuk membentuk lebih dari dua
ikatan klorin dan memperluas kulit valensi dengan total 10 elektron.
Pada SF6 dan PCl, atmo sentral membentuk ikatan yang terdiri lebih dari empat atom.
Dua dari bentuk resonansiuntuk H2SO4, dengan muatan umumnya,
Ketika asam sulfat kehilangan dua ion H+, itu akan membentuk ion SO42-. Dua dari
enam bentuk tetapnya adalah sebagai berikut:
Jadi, ion SO42- adalah resonansi hibrida dengan 4 ikatan S-O dan dua pasangan ikatan
yang terdelokalisasi atas strukturnya sehingga setiap ikatan S-O memiliki ikatan order 1 .
Struktur Lewis tetap dengan muatan umumnya sama dengan nol:
Sangat penting menyadari bahwa muatan umum adalah sesuatu yang berguna, tetapi
kurang sempurna, sebagai penilai dari pentingnya kontribusi untuk resonansi hibrida.
Dari teori terbaru, dapat diindikasikan bahwa dari sekian banyak jenis dengan atom
pusat yang berasal dari periode 3 atau lebih tinggi, membentuk kulit valensi yang diperluas
dan nol muatan umum yang mungkin akan menjadi kurang penting bila dibandingkan dengan
bentuk yang memiliki muatan umum lebih besar.
Contoh Persoalan 10.5
Menulis Struktur Lewis untuk Pengecualian Kaidah Oktet
Persoalan: Tuliskan struktur Lewis untuk (a) H3PO4; (b) BFCl2
Rencana:
Tuliskan struktur Lreis dan mengujinya untuk pengecualian kaidah oktet. Pada (a), atom
3pusatnya adalah P, di mana P berasal dari periode 3, jadi itu bisa menggunakan orbital d
untuk dapat memiliki lebih dari oktet. Oleh karena itu, kita dapat menuliskan lebih dari satu
struktur Lewis. Kita menggunakan muatan umum untuk menentukan bahwa satu bentuk
resonansi itu lebih penting. pada (b), atom pusatnya adalah B, yang memiliki elektron kurang
dari oktet.
Solusi (a) Untuk H3PO4, dengan dua struktur Lewis yang mungkin, dengan muatan umum,
Struktur II memiliki muatan umum yang lebih rendah, jadi itu merupakan bentuk resonansi
yang terpenting. Lalu (b) untuk BFCl2, struktur Lewis hanya dengan enam elektron yang
mengelilinginya:
Bagian Ringkasan:
Sebuah proses bertahap yang digunakna untuk mengkonversi rumus molekul ke dalam
struktur Lewis,representasi dua dimensi dari molekul atau ion yang menunjukkan
penempatan relatif dari atom dan distribusi elektron valensi di antara ikatan dan pasangan
elektron bebas. Ketika dua atau lebih dari struktur Lewis dapat digambarkan untuk
penempatan relatif yang sama terhadapa atom,, struktur yang sebenarnya merupakan
gabungan dari bentuk-bentuk resonansi. Muatan umum berguna dalam menentukan
kontributor terpenting untuk hibrida. Elektron-kekurangan molekul (dengan pusat Be atau B)
dan elektron dengan jenis yang ganjil (radikal bebas) memiliki kurang dari oktet di sekitar
atom pusatnya tetapi sering mencapai oktet pada reaksi. Di dalam molekul (atau ion) dengan
atom pusat dari periode 3 atau lebih tinggi, atom dapat lebih dari delapan elektron dengan
menggunakan orbital d untuk memperluas kulit valensi.
10. 2. Teori VSEPR dan Bentuk Molekul
Struktur Lewis dari sebuah molekul itu seperti sebuah cetak biru dari bangunan:
sebuah gambar datar yang menunjukkan penempatan relatif dari sebuah bagian (inti
atom), koneksi struktural (golongan dari ikatan elektron valensi), dan beragam
pelengkap (pasangan elektron bebas yang tidak berikatan dari elektron valensi). Untuk
membangun bentuk molekul berdasarkan struktur Lewis, ahli kimia menggunakan teori
VSEPR. Dengan prinsip dasar, bahwa setiap kelompok elektron valensi di sekitar atom
pusat terletak sejauh mungkin dengan yang lainnya dengan tujuan untuk meminimalkan
tolakan (gaya tolak-menolak).
Pengaturan Kelompok Elektron dan Bentuk-bentuk Molekul
Pengelompokan kelompok elektron didefinisikan oleh kelompok elektron valensi,
baik ikatan maupun bukan ikatan, di sekitar atom pusat. Sedangkan, bentuk molekul
didefinisikan oleh posisi relatif dari inti atom. Gambar 10.2B menunjukan bahwa
bentuk molekul terjadi ketika semua kelompok elektron yang berada di sekitar adalah
kelompok ikatan. Untuk mengklasifikasikan bentuk-bentuk molekul, tetapkan tiap
penunjukan spesifik AXmEn, di mana m dan n adalah bilang bulat, A adalah pusat atom,
X adalah yang berada di sekitar atom, dan E adalah kelompok elektron valensi yang
tidak berikatan.
Sudut ikatan adalah sudut yang terbentuk oleh inti dari dua atom yang berada di
sekitar dengan inti dari atom pusat pada titik tertentu. Sudut yang ditunjukkan pada
gambar 10.2B adalah sudut ideal, yang dapat diperkirakan oleh geometri sederhana.
Sangat penting untuk menyadari kegunaan dari model VSEPR adalah untuk
menjelaskan bentuk-bentuk molekul yang diamati dengan berbagai cara oleh instrumen
laboratorium.
Bentuk
Rincian
Molekul
Linear
Susunan
Contoh
linear AX2:
kelompok elektron -BeCl2
menghasilkan
molekul
dengan
bentuk linear dan -CO2
sudut ikatan 180°.
Trigonal
Kelompok
tiga AX3:
Planar
elektron di sekitar -BF3
atom pusat saling
menolak satu sama
lain
sehingga
membentuk
segitiga sama sisi -NO3
dengan
sudut
ikatan 120°.
AX2E: CH2O
Gambar
Tetrahedral
Kelompok
elektron
4 -AX4: CH4
bergerak
berjauhan
hingga
membentuk sudut
90 ° dan titik ke
-AX3E: NH3
simpul tetrahedron,
sebuah polihedron
dengan empat sisi
terbentuk
dengan
segitiga sama sisi -AX2E2: H2O
yang identik
Trigonal
Terbentuk
Bipiramida
kelompok
ketika -AX5: PCl5
lima
elektron
memaksimalkan
pemisahan mereka.
Ada dua tipe posisi
untuk
kelompok
elektron sekitarnya
dan
dua
sudut
ikatan yang ideal.
Tiga
kelompok
ekuatorial terletak
pada
bidang
trigonal
termasuk
atom
pusat. Dan dua
kelompok aksial
yang terletak di
atas dan di bawah
-AX4E: SF4
bidang ini. Oleh -AX3E2: BrF3
karena itu, sudut
ikatan sebesar 120°
memisahkankelom
pok ekuatorial, dan
90° memisahkan
aksial
dari
kelompok
-AX2E3: I3ekuatorial. Secara
umum,
semakin
besar sudut ikatan,
semakin
lemah
tolakannya.
Oktahedral
Enam kelompok -AX6: SF6
elektron
mengelilingin atom
pusat dan setiap
titik ke salah satu
dari enam simpul,
yang
kemudian
membentuk sudut - AX5E: IF5
ikatan ideal yaitu
90°.
-AX4E2: XeF4
Ringkasan bentuk molekul umum dengan dua sampai enam kelompok elektron.
Menggunakan Teori VSEPR untuk Menentukan Bentuk Molekuler:
1. Tuliskan struktur Lewis dari rumus molekul untuk melihat penempatan relatif dari atom
dan jumlah kelompok elektron.
2. Menetapkan penyusunan kelompok elektron dengan cara menghitung semua elektron
yang berada di sekitar atom pusat.
3. Memperkirakan sudut ikatan ideal dan arah setiap penyimpangan.
4. Menggambar dan menamai bentuk molekul dengan menghitung kelompok ikatan dan
yang tidak terikat secara terpisah.
Bentuk Molekul dengan Lebih dari Satu Atom Pusat
Bentuk-bentuk molekul merupakan kombinasi dari bentuk molekul untuk setiap
atom pusat. Untuk molekul-molekul, dapat ditemukan bentuknya di sekitar atom pusat
pada saat yang bersamaan.
Gambar di atas merupakan contoh dari bentuk molekul dengan lebih dari satu atom
pusat. Dengan A adalah etana dan B adalah etanol.
Bagian Ringkasan:
Teori VSEPR menunjukkan bahwa masing-masing kelompok elektron (ikatan tunggal,
ikatan ganda, pasangan bebas, atau elektron tunggal) yang ada di sekitar atom pusat
berada berjauh-jauhan dari yang lainnya. Masing-masing pengaturan saling terikat
dengan satu atau lebih bentuk molekul. Sudut ikatan yang ideal terjadi ketika bentuk
molekul geometris, penyimpangan dari sudut terjadi ketika atom yang berada di
sekitarnya tidak identik. Pasangan elektron bebas dan ikatan ganda mengeluarkan gaya
tolak yang lebih besar dibandingkan ikatan tunggal. Molekul yang lebih besar memiliki
bentuk yang merupakan gabungan dari beberapa bentuk di sekitar atom pusat.
Download