artikel ilmiah usaha guru dalam meningkatkan perhatian

advertisement
ARTIKEL ILMIAH
USAHA GURU DALAM MENINGKATKAN PERHATIAN
SISWA PADA PEMBELAJARAN SAINS DI SD NEGERI
NOMOR 128/IX SUNGAI KELEMAK MUARO JAMBI
Oleh :
Rindi Andika Ulandari
A1D109108
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2014
USAHA GURU DALAM MENINGKATKAN PERHATIAN
SISWA PADA PEMBELAJARAN SAINS DI SD NEGERI
NOMOR 128/IX SUNGAI KELEMAK MUARO JAMBI
Oleh :
Rindi Andika Ulandari
A1D109108
(PGSD FKIP UNIVERSITAS JAMBI)
ABSTRAK
Rindi Andika Ulandari, 2014. Usaha Guru dalam Meningkatkan Perhatian Siswa pada
Pembelajaran Sains di SD Negeri Nomor 128/IX Sungai Kelemak
Muaro Jambi. Dosen Pembimbing I : Drs.Andi Suhandi, S.Pd,
M.Pd.I, Dosen Pembimbing II : Drs. .Marjohan, S.Pd.
Kata Kunci : Perhatian siswa, Pembelajaran Sains.
Penelitian dilatar belakangi pengamatan penulis tentang adanya fenomena di SD
Negeri Nomor 128/IX Sungai Kelemak Muaro Jambi, dimana sekolah ini cukup dekat
dengan ibukota kabupaten namun tertinggal jika dibandingkan dengan sekolah lain disekitar
mereka, ini terbukti dengan jumlah siswa mereka jauh lebih sedikit dibandingkan dengan
siswa disekolah sekitar bahkan penduduk disekitar lingkungan sekolah banyak yang lebih
memilih menyekolahkan anak mereka di sekolah di luar desa daripada menyekolahkan anak
mereka di SD Negeri Nomor 128/IX Sungai Kelemak ini.
Subjek penelitian pada skripsi ini adalah kelas IV, V dan VI, dengan metode
penelitian menggunakan angket untuk siswa, observasi yang penulis lakukan terhadap
aktifitas pembelajaran sains di sekolah dan mengadakan wawancara kepada guru tentang
aktifitas pembelajaran sains.
Hasil yang penulis temukan adalah, dengan menggunakan skala penilaian yaitu Baik
Sekali, Baik, Cukup, Kurang dan Kurang Sekali, maka diketahui bahwa pada angket siswa
mengakui bahwa guru-guru mereka telah melakukan usaha untuk meningkatkan perhatian
siswa terhadap pembelajaran sains dengan nilai Baik, sedangkan pada observasi diketahui
bahwa guru telah Cukup dalam melakukan usaha tersebut, begitu juga pada wawancara
kepada guru diketahui mendapat nilai Cukup.
Tujuan dari penelitian ini agar penulis dapat memberikan masukan kepada
penyelenggara sekolah, baik Kepala Sekolah, guru maupun pegawai Tata Usaha terutama
kepada pihak SD Negeri Nomor 128/IX Sungai Kelemak Muaro Jambi untuk lebih
meningkatkan perhatian siswa dalam belajar dengan memaksimalkan penggunaan media
pembelajaran serta variatif dalam menggunakan metode pembelajaran, agar perhatian siswa
dalam belajar dapat maksimal sehingga prestasi berupa nilai rapor siswa dapat berhasil
dengan baik.
I. PENDAHULUAN
II. LANDASAN TEORI
III. METODE PENELITIAN
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
V. KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
I. PENDAHULUAN
Salah satu tujuan pembangunan nasional Indonesia adalah menciptakan sumber daya
manusia yang berkualitas, hal itu dapat dicapai melalui dunia pendidikan dan upaya tersebut
berlangsung sangat panjang mulai dari pendidikan sejak anak belajar di Sekolah Dasar. Salah
satu unsur yang sangat menentukan kualitas penguasan sumber daya manusia yaitu
penguasaan sains. Oleh karena itu salah satu mata pelajaran yang perlu ditingkatkan
kualitasnya adalah sains, sedangkan SD merupakan tempat pertama siswa mengenal konsepkonsep dasar sains, karenanya pengetahuan yang diterima siswa hendaknya menjadi dasar
yang dapat dikembangkan ditingkat sekolah yang lebih tinggi kelak, disamping mempunyai
kegiatan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pentingnya siswa menguasai sains adalah mengingat sains sangat berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan nyata. Sains oleh para ahli diartikan sebagai ilmu
yang sistematis yang mencakup empat unsur, yaitu : sikap rasa ingin tahu tentang benda,
fenomena alam dan makhluk hidup, sikap selalu ingin memecahkan masalah melalui metode
ilmiah yaitu eksperimen, sikap yang menghasilkan produk, berprinsip serta mengungkap
fakta, sikap untuk selalu aplikatif menerapkan konsep ilmiah dalam kehidupan sehari-hari.
(Trianto, 2010: 153)
Mengingat pentingnya hakekat pelajaran sains bagi kehidupan sehari-hari serta untuk
menyiapkan siswa pada jenjang pendidikan selanjutnya, maka guru haruslah kreatif dan
inovatif untuk membuka cakrawala berfikir siswa tentang materi sains yang diajarkan.
Menurut Arno. F. Witting yang dikutip oleh Muhibbin Syah (2010 : 111), proses belajar
setiap siswa akan melalui 3 tahap yaitu : tahap pertama disebut Acquition dimana siswa mulai
menerima informasi sebagai stimulus sehingga siswa faham dan respon serta menimbulkan
prilaku baru bagi siswa itu akibat dari informasi tersebut. Proses Acquition dalam belajar
merupakan tahapan yang paling mendasar, kegagalan dalam tahap ini akan mengakibatkan
kegagalan pada tahap selanjutnya. Tahap kedua adalah Storage yaitu seorang siswa secara
otomatis akan mengalami proses penyimpanan pemahaman dan prilaku baru yang ia peroleh
ketika menjalani proses storage. Tahap ketiga yaitu rertrieval dimana siswa akan
mengaktifkan kembali memori ingatannya terhadap informasi yang ia dapat, ini terjadi jika
siswa mendapatkan pertanyaan atau saat memecahkan persoalan. Jika berdasarkan teori
diatas, seorang guru haruslah dapat memberikan pembelajaran yang terbaik sehingga proses
menerima informasi, proses penyimpanan serta proses membangkitkan ingatan kembali bagi
siswa akan berhasil.
Suatu keadaan yang sering ditemui adalah bahwa siswa terkadang tidak begitu
menyukai pelajaran sains, bahkan siswa beranggapan bahwa pelajaran sains adalah pelajaran
yang sulit untuk dipelajari. Akibatnya nilai rata-rata hasil belajar siswa pada pelajaran sains
cenderung lebih rendah dibandingkan mata pelajaran lainnya.
Hal yang sering ditemui bahwa siswa cenderung kurang berminat serta rendahnya
perolehan nilai belajar siswa pada mata pelajaran sains adalah disebabkan kebanyakan guru
dalam mengajar masih menggunakan paradigma lama, yaitu proses belajar siswa dimulai
dengan guru merancang kegiatan pembelajaran, dilanjutkan dengan kegiatan belajar
mengajar, dan diakhiri dengan evaluasi dari guru kepada siswa, dan hal ini mengalir secara
linier. Guru lebih banyak berfungsi sebagai instruktur yang sangat aktif dan siswa sebagai
penerima pengetahuan yang pasif. Pada umumnya juga pembelajaran seperti ini lebih banyak
memaparkan fakta, pengetahuan, hukum, kemudian biasa dihafalkan oleh siswa. Juga siswa
tidak diajari berlatih berfikir memecahkan masalah dan mengkaitkannya dengan pengalaman
empiris dalam kehidupan yang nyata sehingga pembelajaran menjadi kurang bermakna.
Untuk menggali potensi serta mengasah kreatifitas siswa dalam belajar, penulis
berpandangan perlu adanya terobosan baru bagi guru yang akan membawa siswa pada
pengalaman belajar yang mengesankan, membangkitkan kreatifitas serta keaktifan siswa
dalam belajar, sehingga keseluruhan proses pembelajaran akan berkesan bagi siswa dan juga
bagi guru. Pengalaman yang diperoleh siswa makin berkesan apabila proses pembelajaran
yang diperoleh merupakan hasil dari penemuannya sendiri, hal ini dapat terjadi jika guru
melibatkan siswa sepenuhnya untuk merumuskan suatu konsep. Guru juga harus memahami
bahwa sudah menjadi kewajibannya untuk memilih dan menerapkan model pembelajaran
yang sesuai dan kompromis bagi siswa, guru tidak lagi hanya sekedar mentransfer
pengetahuan dari guru ke siswa, tetapi pembelajaran harus menjadikan siswa yang aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan.
Seiring perkembangan dunia pendidikan, pilihan pola pembelajaran dengan berbagai
media pembelajaran tersedia cukup banyak diciptakan para ahli untuk membantu guru dalam
upaya menciptakan proses pembelajaran yang efektif, guru hanya perlu memahami serta
memilih salah satu diantara sekian banyak model media pembelajaran. Salah satu diantara
pilihan media pembelajaran yang penulis coba tawarkan sebagai alternatif pilihan guru dalam
mengajar. Namun dalam tulisan ini penulis mencoba mengarahkan perhatian pada metode
pembelajaran sains di SD Negeri No 128/IX Sungai Kelemak Kecamatan Sekernan Muaro
Jambi khususnya kelas di kelas IV, V dan VI, mengingat di SD lah pertama kali siswa belajar
sains yang utuh, dengan harapan pelajaran sains di kelas tersebut dapat berkesan bagi siswa
yang akan sangat berguna bagi daya tarik siswa untuk belajar siswa dikelas selanjutnya
sebagaimana yang dimaksud sebagai acquition, storage dan retrieval yaitu mengenal,
menyimpan dan mengolah materi pelajaran oleh Arno. F. Witting diatas. Oleh karena itu
penulis mencoba mengangkat sebuah karya ilmiah berupa skripsi dengan judul : “Usaha
Guru dalam Meningkatkan Perhatian Siswa pada Pembelajaran Sains di SD Negeri No
128/IX Sungai Kelemak Kabupaten Muaro Jambi”
II. LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan tentang Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan siswa yang berlangsung
secara dinamis, pembelajaran juga merupakan istilah dalam dunia pendidikan sebagai
pengganti dari istilah lama yaitu Proses Belajar Mengajar (PMB), pergantian istilah ini bukan
cuma sekedar berubah secara kata tetapi juga merubah peran guru dalam proses
pembelajaran, dimana siswa bukan sekedar objek yang pasif sementara guru adalah subjek
yang aktif, tetapi antara guru dan siswa tercipta kondisi peran yang seimbang. Pembelajaran
merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusia, materi, fasilitas,
perlengkapan dan prosedur yang mempengaruhi untuk mencapai tujuan (Hamalik, 2001 : 27).
Sedangkan menurut Nasution (2000 : 1), “Pembelajaran adalah sebagai suatu aktifitas psikis
atau mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap”. Dari
berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian
kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa dan guru dengan berbagai cara, fasilitas dan materi
yang digunakan untuk mencapai tujuan. Dalam pembelajaran diperlukan komunikasi yang
harmonis antara guru dengan siswa, antara siswa dengan lingkungan sekitar (sekolah) dan
antara guru dengan lingkungan, sehingga pembelajaran sebagai upaya terjadinya aktifitas
belajar dapat berlangsung secara optimal. Dari uraian diatas, dapat diketahui bahwa kondisi
pembelajaran dalam dunia pendidikan harus mampu memaksimalkan peluang dan
kesempatan bagi siswa dalam belajar, dengan kata lain pembelajaran merupakan
penyempurnaan dan seluruh rangkaian proses belajar dan mengajar.
2.2 Komponen Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang memerlukan suatu interaksi antara
komponen pembelajaran yang terbentuk sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai secara optimal. Masing-masing komponen itu harus dipetakan sesuai tugas dan
fungsinya dan diperankan maksimal demi tercapainya tujuan pembelajaran. Komponen yang
terlibat dalam pembelajaran tersebut adalah siswa, guru, tujuan, Isi pelajaran, metode, media,
evaluasi, evaluasi, kurikulum dan silabus. Terhadap komponen pembelajaran tersebut,
pembelajaran sebagai sistem yang di dalamnya merupakan perpaduan dari komponen yang
saling berhubungan, saling melengkapi dan saling bekerja sama dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran atau mencapai kompetensi tertentu yang telah ditentukan.
2.3 Pembelajaran Sains di SD
2.3.1 Hakikat Sains
Sains merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar sebagai
istilah lain dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, yaitu istilah yang digunakan untuk
merujuk kepada rumpun ilmu dimana objek perhatiannya adalah benda-benda alam dengan
hukum-hukum yang pasti dan berlaku umum, karena itu sains sering juga disebut sebagai
ilmu pasti. Sains diambil dari kata latin yaitu scientia yang secara harfiah berarti
pengetahuan. Dalam situs http//:wikipedia.org/wiki.ilmu_alam/2012/08/16, dijelaskan sains
sebagai proses atau langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan
dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala alam. Manusia sebagai penghuni alam
senantiasa berupaya meningkatkan minat serta pemahaman dan kecerdasannya dalam
mengungkap isi alam yang penuh dengan misteri dan rahasia yang tiada habis-habisnya,
karena itu ilmu sains selalu berkembang dengan pesat mengikuti perkembangan zaman,
istilah yang digunakan untuk menyikapi perkembangan ilmu sains adalah teknologi. Dari
uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa sains adalah ilmu pengetahuan alam yang membahas
tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil
perkembangan zaman serta percobaan dan pengamatan yang secara terus menerus dilakukan
oleh manusia.
2.3.2 Tujuan Pembelajaran Sains di SD
Menurut Samatuwa (2006: 17), ada empat alasan perlunya sains dimasukkan dalam
mata pelajaran di sekolah dasar, yaitu : 1. Bahwa sains sangat berfaedah bagi perkembangan
suatu bangsa dimana perkembangan kemajuan suatu bangsa tergantung pada kemampuannya
menguasai sains atau teknologi. Sains disebut juga dengan tulang punggung pembangunan,
karena orang tidak akan dapat menjadi dokter, ahli pertanian, ahli bangunan dan sebagainya
jika tidak menguasai sains. 2. Bahwa sains, bila diajarkan dengan metode yang tepat, dapat
meningkatkan kreatifitas siswa untuk berfikir dan belajar karena dalam sais dilatih untuk
mencoba, berkreasi bahkan menemukan sendiri tentang suatu objek pelajaran yang dipelajari.
Sehingga jika seorang siswa sekolah dasar pandai atau terampil dalam mata pelajaran sains,
bisa dipastikan akan terampil pula dalam mata pelajaran lainnya karena kreatifitasnya dalam
belajar. 3. Sains bukanlah mata pelajaran yang mengharuskan siswa belajar dengan
menghafal belaka, tetapi dapat menuntut siswa memahami pelajaran dengan melakukan
percobaan-percobaan, karena itu bisa dipastikan bahwa sains merupakan mata pelajaran yang
disukai siswa karena tidak membosankan. 4. Sains dapat mendidik siswa atau membentuk
kepribadian siswa secara keseluruhan menjadi suatu karakter dari siswa itu.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Metode Penelitian
Jenis metode penelitian yang digunakan ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yaitu
penelitian yang berusaha mengembangkan keadaan subjek saat itu, atau menggambarkan
situasi keadaan sebagaimana adanya dilapangan pada saat penelitian dilakukan. Metode
deskriptif juga berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang terjadi pada saat
penelitian dilakukan berdasarkan data-data, menganalisa dan mengolah data tersebut
kemudian digambarkan dalam suatu laporan penelitian. Menurut Sutja (2014 : 119),
penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskrifsikan apa-apa yang saat itu berlaku,
didalamnya ada upaya mencatat, menganalisis, dan menginterpretasikan kondisi-kondisi apa
yang terjadi pada saat penelitian dilakukan. Dengan kata lain penelitian desktriptif bertujuan
untuk memperoleh informasi-informasi pada saat penelitian dilakukan.
Metode ini dipilih karena SD Negeri No 128/IX Sei Klemak Kecamatan Sekernan
Muaro Jambi merupakan sekolah yang cukup tertinggal dibandingkan sekolah-sekolah lain di
desa sekitar, maka sekolah ini memerlukan inovasi baru untuk pengembangan sekolah.
Sehubungan dengan Kepala Sekolah di SD ini baru sekitar 1 tahun bertugas, sehingga
inovasinya diharapkan dalam rangka mengembangkan sekolah. Inovasi yang dimaksud
adalah merubah tradisi belajar metode lama yang semua proses pembelajaran berpusat pada
guru serta monoton dengan guru lebih banyak menerangkan dan diakhiri dengan guru
memberi tugas berupa soal esai, kemudian tradisi tersebut diadakan pembenahan dengan
memanfaatkan media pembelajaran sehingga siswa dapat lebih aktif dalam belajar. Inovasi
juga diperlukan oleh kepala sekolah untuk membuat kebijakan agar suasana pembelajaran
disekolah menjadi menyenangkan. Deskripsi dalam penelitian ini
bertujuan untuk
menggambarkan apa saja usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah terutama rumusan
kebijakan yang selanjutnya dijabarkan dan dilaksanakan oleh guru serta untuk mengetahui
efektifitas pelaksanaan kebijakan tersebut dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa.
3.2 Subjek Penelitian
Di dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah SD Negeri No 128/IX
Sungai Kelemak Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi terutama kelas IV, V dan VI
dengan rincian jumlah siswa yaitu kelas IV sebanyak 14 orang yang terdiri dari 9 orang lakilaki dan 5 orang perempuan, kelas V sebanyak 12 orang terdiri dari 8 orang laki-laki dan 4
orang perempuan serta kelas VI dengan jumlah siswa sebanyak 15 orang yang terdiri dari 6
orang perempuan dan 9 orang laki-laki. Sekolah ini terletak di desa Gerunggung kecamatan
Sekernan kabupaten Muaro Jambi, keadaan sekolah ini cukup memprihatinkan dan dari segi
mutu cukup tertinggal dibanding sekolah lain padahal hanya berjarak sekitar 5 KM dari
ibukota kabupaten Muaro Jambi, hal ini pulalah yang menjadi pertimbangan penulis untuk
melakukan penelitian di sekolah ini.
3.3 Tekhnik Pengumpulan Data
Untuk memecahkan masalah-masalah dalam penelitian ini diperlukan data yang
relevan dengan permasalahannya., tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
1. Dokumen, yaitu penulis mengumpulkan data-data tertulis berupa daftar nilai formatif
siswa Kelas IV, V dan VI serta dokumen lain di SD Negeri No 128/IX Sungai Kelemak
Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi
2. Angket, merupakan tekhnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
(Sugiyono, 2009 : 199). Penulis menyiapkan sejumlah pertanyaan untuk dijawab oleh
seluruh siswa kelas IV, V dan VI. Jawaban dari siswa diberi nilai dan diolah dengan
menggunakan rumus :
X 100%
( )
Keterangan :
P = Prosentasi skor tiap butir pernyataan
∑F = Jumlah skor total jawaban siswa
∑N = Jumlah Responden (siswa)
M = Skor maksimum
Setelah dilakukan analisis data berdasarkan rumus prosentase, maka dilakukan penafsiran
menggunakan kriteria sebagaimana yang dikemukakan oleh Sutja (2014 : 124), kriteria
yang diambil berdasarkan proporsi persentase penilaian, angka prosentase
menggambarkan seberapa besar usaha-usaha yang dilakukan oleh guru untuk
meningkatkan hasil belajar siswa, dari penilaian skala 100 yang terdiri dari 5 kualifikasi
yaitu nilai 100 – 80 kualifikasi BS (baik sekali), nilai 60 – 80 kualifikasi B (baik), 40 – 60
kualifikasi C (cukup),20 – 40 kualifikasi Kurang (K) dan nilai 0 – 20 kualifikasi Kurang
Sekali (KS),
3. Observasi, digunakan untuk mendapatkan data awal yang berkaitan dengan aktifitas
belajar siswa. Iskandar (2011: 122) menuliskan pengertian dari observasi yaitu “metode
yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan
penginderaan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian
responden”. Obeservasi dilakukan ditiga subjek penelitian, dimana subjek 1 adalah kelas
IV, subjek 2 yaitu kelas V dan subjek 3 yang merupakan kelas VI. Menurut Arikunto
(2010 : 36-37), untuk mencari nilai rata-rata dari lebih dari satu variabel penelitian maka
dapat dicari dengan menjumlahkan seluruh nilai dari variabel tesebut kemudian membagi
jumlah variabel yang ada. Maka hasil observasi dari penelitian ini adalah dengan
menghitung nilai seluruh subjek kemudian dicari rata-rata ketiga subjek tersebut. Rumus
yang digunakan adalah :
( )
, dimana
Z = Rata-rata jumlah keseluruhan subjek
Y= Banyaknya indikator
P1 = Nilai subjek 1
P2 = Nilai Subjek 2
P3 = Nilai Subjek 3
Nilai hasil dari usaha guru dalam meningkatkan perhatian siswa dapat dilihat dari kriteria
dibawah ini, dimana dari penilaian skala 5 yang terdiri dari 5 kualifikasi yaitu, maka
masing-masing kriteria yaitu : ≤ 1,8 = Kurang Sekali (KS) berarti usaha guru sangat
kurang, 1,8 - 2,6 = Kurang (K) berarti usaha guru kurang, 2,6 – 3,4 = C (cukup) berarti
usaha guru cukup, 3,4 – 4,2 = B (baik) berarti usaha guru baik dan 4,2 – 5 = BS (baik
sekali) berarti usaha guru sangat baik
4. Wawancara yaitu proses untuk mendapatkan informasi untuk kepentingan penelitian
dengan cara dialog antara peneliti dan informan atau subjek yang berhubungan dengan
penelitian dalam konteks observasi partisipasi. (Iskandar, 2011: 131). Wawancara juga
diberikan nilai dan diolah dengan rumus yang sama dengan observasi.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Angket
Data penelitian ini merupakan hasil penelitian terhadap subjek 1 (kelas IV), subjek 2
(kelas V) dan subjek 3 (Kelas VI) mengenai bentuk usaha guru dalam meningkatkan
perhatian siswa dalam belajar sains yang menurut sudut pandang siswa. Data hasil
penelitian usaha guru dalam meningkatkan perhatian siswa dalam belajar sains menurut
sudut pandang siswa disajikan dalam tabel berikut :
Tabel
Usaha Guru dalam Meningkatkan Perhatian Siswa Terhadap Pembelajaran Sains
Menurut Sudut Pandang Siswa
No
Butir
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Bentuk Usaha
Menjelaskan manfaat
belajar sains
Menyampaikan tujuan
mempelajari materi
Mengkaitkan materi
pelajaran dengan
materi yang lalu
Menggunakan alat
peraga
Menggunakan
peralatan percobaan
sains
Menerapkan metode
diskusi (kerja
kelompok)
Tidak monoton dalam
menyampaikan materi
Memberikan soal
latihan
Memberi kesempatan
kepada siswa untuk
menyampaikan hasil
pekerjaan
Memberikan teguran
jika siswa tidak
mengerjakan instruksi
guru
Memberi bantuan
kepada siswa yang
mengalami kesulitan
Memberi kesempatan
bertanya
Memberikan tugas
kelompok
Memberikan
pekerjaan rumah
Memberi kesempatan
bertanya kepada orang
Subjek I (Kelas IV)
Persentasi
Kategori
Hasil Penelitian
Subjek 2 (Kelas V)
Persentasi
Kategori
Subjek 3 (Kelas VI)
Persentasi Katergori
jlh
Ratarata
Kategori
66,07
B
65,58
B
63,33
B
194,98
64,99
B
64,28
B
70,43
B
68,33
B
203,04
67,68
B
67,85
B
52,08
C
68,33
B
188,26
62,75
B
60,71
B
79,16
B
41,66
C
181,53
60,47
B
35,71
K
56,25
K
36,66
K
128,62
42,87
C
43,30
C
65,58
B
35,00
K
143,88
47,96
C
71,42
B
77,08
B
74,55
B
223,05
74,35
B
96,04
BS
93,75
BS
97,32
BS
287,11
95,70
BS
82,10
BS
72,91
B
68,33
B
223,34
74,44
B
100
BS
89,58
BS
81,66
BS
271,24
90,41
BS
83,9
BS
62,05
B
70,00
B
215,95
71,98
B
87,5
BS
95,83
BS
91,16
BS
274,49
91,49
BS
44,6
C
60,41
C
49,11
C
154,12
51,37
C
80,50
BS
95,83
BS
96,66
BS
272,99
90,99
BS
69,06
B
62,50
B
71,66
B
203,22
67,74
B
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
yang dianggap mampu
Membimbing dalam
membahas soal
latihan, tugas dan
pekerjaan rumah
Mengkoreksi hasil
pekerjaan rumah dan
memberikan nilai
Memberi komentar
pada langkah
pekerjaan siswa
Memberi pujian
Memberi sanksi
Memberi kuis
Memberikan ulangan
Memberikan
penghargaan
Memperlihatkan
kemajuan belajar
siswa
Mengajak
menyaksikan
fenomena alam sekitar
Mengajak karya
wisata
64,2
B
56,25
C
71,66
B
192,11
64,03
B
75,00
B
95,83
BS
95,00
BS
265,83
88,61
BS
71,40
BS
60,41
C
73,33
B
205,14
68,38
B
76,50
64,20
30,36
81,25
B
B
K
BS
74,83
85,41
31,25
97,91
C
BS
K
BS
70,00
80,00
78,33
85,41
B
BS
B
BS
221,33
229,61
139,94
264,57
73,77
76,53
46,64
88,19
B
B
C
BS
30,15
K
38,84
K
29,02
K
97,32
32,67
K
64,28
B
65,58
C
50,00
C
179,86
59,95
C
26,78
K
27,00
K
25,00
K
78,78
26,26
K
25,00
K
25,00
K
25,00
K
75,00
25,00
K
JUMLAH RATA-RATA
RATA-RATA 1705,22 : Jumlah kategori (26)
KATEGORI
1705,22
65,58
B
Keterangan :
BS = Baik Sekali (80-100)
B = Baik (60-80)
C = Cukup (40-60)
K = Kurang (20-40)
KS = Kurang Sekali (0-20)
Dari hasil angket penilaian siswa tentang usaha guru mereka dalam meningkatkan
perhatian siswa terhadap pembelajaran sains, dapat diketahui bahwa terdapat variasi antara
kelas IV, Kelas V dan Kelas VI dimana guru memiliki karakter masing-masing dalam
metode mengajar sains. Namun secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa guru telah
berusaha dengan baik untuk meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran sains di
SD Negeri No 128/IX Sungai Kelemak.
4.2. Observasi
Untuk mengetahui hasil observasi tentang usaha guru dalam meningkatkan perhatian
siswa terhadap pembelajaran sains, maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
( )
, dimana
(
)
, dimana
X = 3
Maka rata-rata nilai dari hasil observasi adalah = 3
Z = jumlah nilai keseluruhan subjek
Y= Banyaknya indikator
P1 = Nilai subjek 1
P2 = Nilai Subjek 2
P3 = Nilai Subjek 3
Dengan nilai rata-rata hasil observasi yaitu nilai 3, dan dianalisa berdasarkan skala
penilaian seperti rumus observasi pada bagian 3 diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
guru-guru di SD Negeri Nomor 128/IX Sungai Kelemak telah cukup melakukan usaha
dalam meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran sains.
4.3. Wawancara
Setelah dilakukan wawancara kepada guru kelas IV, V dan VI dan dilakukan penilaian,
maka dihitung dan diperoleh nilai sebagai berikut :
( )
, dimana
(
)
, dimana
X = 2, 87
Maka rata-rata nilai dari hasil wawancara adalah = 2,87
Z = jumlah nilai keseluruhan subjek
Y= Banyaknya indikator (16 item)
P1 = Nilai subjek 1
P2 = Nilai Subjek 2
P3 = Nilai Subjek 3
Dengan nilai rata-rata hasil wawancara yaitu nilai 2,87, maka dapat disimpulkan bahwa
guru-guru di SD Negeri Nomor 128/IX Sungai Klemak telah cukup melakukan usaha
dalam meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran sains.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Terhadap usaha yang dilakukan oleh guru dalam meningkatkan perhatian siswa
terhadap pembelajaran sains di SD Negeri Nomor 128/IX Sungai Kelemak Kecamatan
Sekernan Muaro Jambi, dapat tergambar pada metode penelitian yang dilakukan pada
penelitian ini yaitu melalui angket oleh siswa, wawancara kepada guru serta observasi yang
dilakukan oleh penulis sendiri. Hasil penilaian hasil angket, siswa menilai bahwa usaha guru
mereka dalam meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran sains adalah Baik yaitu
memperolah jumlah nilai 65, 58 dari skala 1 sampai 100, observasi oleh penulis mendapatkan
nilai 3 dari sekala 1 sampai 5 dengan ketegori Cukup yang berarti bahwa guru cukup
berusaha untuk meningkatkan perhatian siswa. Serta hasil wawancara guru diperoleh hasil
nilai 2, 87 pada skala 1 sampai 5 yang berarti Cukup, yaitu guru menurut kesimpulan
wawancara telah cukup berusaha meningkatkan perhatian siswa.
Untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran guna meningkatkan perhatian siswa dalam
belajar sains, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Diharapkan dalam pembelajaran sains, guru menggunakan media pembelajaran agar isi
pelajaran dapat tersampaikan dan siswa menjadi antusias dalam belajar.
2. Diharapkan kepada guru untuk lebih melibatkan siswa secara penuh dalam pembelajaran.
3. Diharapkan kepada guru untuk kreatif menggunakan metode yang sesuai dengan pokok
bahasan yang diajarkan.
4. Diharapkan agar guru selalu mendesain kegiatan yang inovatif agar penyampaian materi
pelajaran dapat diserap oleh siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rhani, 2010, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta : Rineke Cipta
Akmal Sutja, Esmosda, Suparjo Herlambang & Nelyahardi, 2014, Panduan Penulisan
Skripsi, Jambi : Program Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Jambi
Arif. S.Budiman, R. Raharjo, Anung Haryono & Raharjito, 2009, Media Pendidikan, Jakarta
: PT. Raja Grafindo Persada
Azhar Arsyad, 2011, Media Pembelajaran, Jakarta : PT. Raja Grafindo Pusada
Dina Indriana, 2011, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, Jogjakarta : Diva Press
Dina Indriana, 2011, Mengenal Ragam Gaya Pembelajaran Efektif, Yogyakarta : Diva Press
Daryanto, 2011, Media Pembelajaran, Bandung : PT. Sarana Totorial Nurani Sejahtera
Hendra Surya, 2009, Menjadi Manusia Pembelajar, Jakarta : PT. Alex Media Komputindo
Iskandar, 2009, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta : Gaung Persadi
Muhibbin Syah 2010, Psikologi Belajar, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persida
Nanang Hanafiah & Cucu Suhana, 2009, Konsep Strategi Pembelajaran, Jakarta : PT Grafika
Aditama
Oemar Hamalik, 2011, Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara
Rayandra Asyar, 2011, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, Jambi : Gaung
Persada
Sugiono, 2009, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta : Alfabeta
S. Nasution, 2009, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar, Jakarta : Bumi
Aksata
S. Nasution, 2008, Asas- Asas Kurikulum, Jakarta : Bumi Aksara
Tukiran Tanireda, Efi Miftah Faridli & Siti Hermianto, 2011, Model- Model Pembelajaran
Inovatif, Jakarta : Alfabeta
Tim Penyusun, 2011, Panduan Penulisan Skripsi, Jambi, FKIP Universitas Jambi
http// : wikipedia.org/wikiilmualam
http// : ekohs.wordpress.com/2009/09/01/lingkungan-sebagai-sumber-dan-mediapembelajaran
Download