3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data 2.1.1

advertisement
3
BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data
2.1.1 Literatur Buku
•
•
Buku referensi teori
-
Our Choice, A Plan To Solve The Climate Crisis, by Al Gore
-
Perkembangan Anak, by John W. Santrock,
Buku referensi desain
-
The Fundamentals of Animation, by Paul Wells
-
Animation The Whole Story, by Howard Beckerman
2.1.2 Literatur artikel
•
http://en.wikipedia.org/wiki/
•
http://www.trijayafmplg.net/berita/2012/02/energi-fosil-tinggal-23-tahun/
•
http://rimanews.com/read/20120207/53880/keamanan-energi-terancamindonesia-negara-boros-energi-listrik
http://esdm.go.id/publikasi/statistik.html
http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id
=13
http://fatamorghana.wordpress.com/2010/11/19/definisi-e-learning/
http://www.resene.co.nz/homeown/use_colr/coloursforliving.htm
http://www.bp.com/bodycopyarticle.do?categoryId=1&contentId=7052055
•
•
•
•
•
2.2 Data Umum
2.2.1 Pengertian Animasi
Animasi adalah tampilan cepat dari urut-urutan gambar karya seni 2-D atau
3-D, atau posisi model dalam rangka menciptakan ilusi gerakan. Efeknya adalah ilusi
optik pergerakan karena adanya fenomena persistensi dari penglihatan, dan dapat
diciptakan dan dipraktekkan dalam beberapa cara. Metode yang paling umum dalam
pertunjukan animasi adalah sebagai film atau program video, walaupun ada metode
lainnya.
4
2.2.1.1 Sejarah Animasi
Animasi berasal dari bahasa latin, yaitu animātiō yang berarti
“membawa kehidupan”; dari “animō” yang berarti “untuk menggerakan atau
menghidupkan” dan “–ātiō” yang berarti “perbuatan dari”.
Awal dari perkembangan animasi ditemukan dalam lukisan goa
paleolitik, terlihat upaya pada zamannya mereka berusaha mendapatkan
fenomena gambar yang bergerak. Kemudian ditemukannya sebuah mangkuk
yang terbuat dari tanah yang berusia 5000 tahun, terdapat lima gambar
kambing di sepanjang sisinya, ditemukan di Iran di Shahr-i-Sokhta, yang
kemudian hal ini diakui sebagai contoh dari awal lahirnya animasi.
Dilanjutkan dengan ditemukannya sebuah alat zoetrope dari China pada
tahun 180 masehi.
Gambar 2.1 Phenakistoscope
Phenakistoscope, praxinoscope, dan buku umum merupakan alat
animasi yang terkenal dan ditemukan pada abad ke-19.
Gambar 2.2 Praxinoscope
Alat ini menampilkan penampakan dari gambar yang disusun
berurutan menggunakan teknologi, namun animasi tidak berkembang lebih
jauh lagi sampai kelahiran film. Kemudian disusul dengan kinetograph dan
kinetoscope.
5
Gambar 2.3 Kinetograph (kiri) dan Kinetoscope (kanan)
Setelah melewati masa-masa panjang perkembangan animasi,
munculah teknik stop motion animation, era itu berkisar sekitar abad ke-18.
Cukup banyak yang meminati pertunjukan tersebut di Amerika. J. Stuart
Blackton merupakan orang Amerika pertama yang menggunakan teknik stop
motion animation.
Gambar 2.4 J. Stuart Blackton
Yang kemudian difilmkan oleh Edison Motion Picture Company.
“The Enchanted Drawing” (1900) dan “Humorous Phases of Funny
Faces” (1906) adalah film-film yg ia buat dengan teknik stop motion
animation. Kemudian, setelah perkembangan zaman telah memasuki era
teknologi komputer, munculah berbagai animasi yang menggunakan teknik 2
dimensi dan 3 dimensi.
6
Gambar 2.5 “The Enchanted Drawing” (kiri) dan
“Humorous Phases of Funny Faces (kanan)
Winsor McCay, yang menginjak usia 30 tahun, menggambar
kartun-kartun politik untuk majalah humor Amerika yang terkenal saat itu,
ketika Max Fleischer masih berumur 16 tahun, bekerja sebagai office boy di
departemen seni di Brooklyn Daily Eagle.
Gambar 2.6 Winsor M Cay
Karya dari McCay yang terkenal pada saat itu adalah “Gertie”
(1914) dan “the Sinking of Lusitania” (1918). Pada “Gertie”, McCay
membuat kisah tentang seekor dinosaur yang diselipkan dengan cerita humor
dan kepribadian yang lucu, yang bertujuan untuk menghibur penonton.
“Gertie” dibuat dengan menyesuaikan timing dari aktor yang berinteraksi
dengannya sehingga seakan-akan antar “Gertie” dan sang aktor terlihat
seperti berkomunikasi dengan timing yang sinkron.
7
Gambar 2.7 “Gertie”
Kemudian bermunculan animator-animator terkemuka pada zaman
itu yakni Ivan Ivano-Vano, Lotte Reiniger, Walt Disney, Jiri Trnka, John
Halas, Czechoslovakia, Norman McLaren, dan John Hubley’s.
Walt Disney adalah orang yang paling tersohor dalam bidang 2D.
Beliau banyak menghasilkan karya-karya 2D yang banyak digemari
masyarakat pada zamannya, contohnya yang paling fenomenal adalah
“Mickey Mouse”, dan menyusul karya lainnya, yaitu “Donald Duck”,
“Pinocchio”, “Snow White”, dan lainnya.
Gambar 2.8 Walt Disney
Setelah sukses dengan animasi 2D dan karakter-karakter buatannya,
Walt Disney berinovasi dengan membuat film animasi yang diiringi dengan
suara. Beliau merupakan orang pertama dalam inovasi-inovasinya. Contoh
film animasi buatannya yang diiringi dengan suara adalah film “Mickey
Mouse”, yang diputar pertama kali pada 18 November 1928, di Colony
Theatre, New York.
8
Gambar 2.9 Film“Steamboat Willie”
Pada tahun 1932, Walt Disney kemudian tidak berhenti disitu saja,
ia melanjutkan dengan membuat animasi berwarna yang berjudul “Flower
and Trees”.
Setelahnya, film animasi terus berkembang ke negara-negara Asia.
Sejak tahun 1913, Jepang telah mengembangkan film animasi, yang diikuti
dengan
sejak “First Experiments in Animation” oleh Shimokawa
Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro . Seperti di Amerika,
Jepang juga memproduksi animasi dengan diiringi suara dan warna yang
kemudian pada akhirnya kedua negara ini bersaing dalam dunia animasi yang
masing-masing
memiliki
kelebihan
tersendiri,
misalnya
Amerika
menggunakan teknologi yang canggih dengan alur cerita yang simple, dan
sedangkan Jepang menyajikan animasi dengan jalan cerita yang lebih
kompleks namun tetap menarik.
2.2.2 Energi
Energi merupakan hal yang fundamental dalam kehidupan kita. Dalam segala
kegiatan kita memerlukan energi. Makna dari energi itu sendiri adalah kemampuan
sesuatu sistem atau benda untuk melakukan suatu usaha.Energi tidak dapat dilihat
maupun disentuh, dirasakan, didengar, ataupun dicium.Energi pun tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Namun, keberadaan energi sangat berguna
dalam kehidupan kita.
2.2.2.1 Energi Fosil
Energi fosil berasal dari alam. Merupakan sumber daya yang tidak
dapat
diperbaharui
dan
sudah
menjadi
pengetahuan
umum
akan
9
kelangkaannya. Bahan bakar fosil terdiri dari 3 jenis, yaitu batu bara, minyak
dan gas alam, yang kemudian dikonversi menjadi bahan bakar kendaraan
bermotor sampai menjadi pembangkit listrik. Fosil berasal dari bahasa Latin
“fossa” yang berarti "menggali keluar dari dalam tanah" adalah sisa-sisa atau
bekas-bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral. Untuk menjadi
fosil, sisa-sisa hewan atau tanaman ini harus segera tertutup sedimen. Oleh
para pakar dibedakan beberapa macam fosil. Ada fosil batu biasa, fosil yang
terbentuk dalam batu ambar, fosil ter, seperti yang terbentuk di sumur ter La
Brea di Kalifornia. Hewan atau tumbuhan yang dikira sudah punah tetapi
ternyata masih ada disebut fosil hidup. Fosil yang paling umum adalah
kerangka yang tersisa seperti cangkang, gigi dan tulang. Fosil jaringan lunak
sangat jarang ditemukan. Ilmu yang mempelajari fosil adalah paleontologi,
yang juga merupakan cabang ilmu yang direngkuh arkeologi.
2.2.2.1.1 Asal Muasal Energi Fosil
Tumbuhan dan hewan yang telah mati mengalami proses
penghancuran secara kimiawi mengikuti kondisi alam yang ada,
dan membutuhkan waktu lebih dari ratusan juta tahun sebelum pada
akhirnya menjadi fosil. Di dalam fosil, terkandung zat karbon yang
sangat tinggi.
Selama 500 juta tahun, melalui begitu banyak proses,
bangkai-bangkai masuk ke dasar bumi atau lautan. Yang lain
membentuk batu-batuan karena dipengaruhi oleh temperatur yang
ekstrem. Ada juga yang tenggelam dan menjadi bahan bakar. Bahan
bakar fosil juga sering disebut sebagai “sinar matahari yang
tertimbun”. Hal ini dikarenakan bahan bakar fosil terbentuk akibat
sisa-sisa dari tanaman yang berfotosintesis dari matahari, dan
hewan yang memakan tumbuhan.
Dalam kandungannya dapat di jabarkan bahwa fosil berasal
dari bahan bakar fosil yang dihasilkan dari pemfosilan senyawa
hidrokarbon dengan rumus kimia { Cx (H2O)y, yang diproduksi oleh
tanaman hidup dengan proses fotosintesa saat ia merubah energi
surya menjadi energi kimia. Kebanyakan bahan bakar fosil
diproduksi pada abad Carboniferius dalam era paleozoic bumi,
10
sekitar 325 juta tahun yang lalu. Kemudian, tanaman mati,
karbohidrat dikonversi menjadi senyawa hidrokarbon dengan
menggunakan rumus kimia umum CxHy, karena tekanan dan panas,
juga ketidak adanya oksigen. Maka dari itu, dapat disimpulkan
bahwa seluruh kandungan bahan bakar fosil terdiri dari senyawa
hidrokarbon.
2.2.2.1.2 Energi fosil : Batu Bara
Batu bara adalah batuan sedimen yang dapat terbakar,
terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa
tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsurunsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.
Gambar 2.10 Batu bara
Salah satu bahan bakar padat yang berasal dari sisa
tumbuhan adalah batu bara. Batu bara dapat digunakan untuk
memanaskan ruangan, sumber energi listrik, dan sebagai bahan
bakar penggerak kereta api. Batu bara memakan waktu lebih lama
daripada humus dalam waktu pembusukan. Humus banyak
digunakan untuk pemanas ruangan dan memasak.
Batu bara merupakan salah satu sumber penghasil energi
terbesar di dunia. Batu bara dapat diperoleh melalui proses
penambangan bawah tanah. Batu bara banyak digunakan untuk
pembangkit listrik, panas dari batu bara yang dibakar digunakan
untuk
menghasilkan
uap
yang
dapat
menggerakan
turbin
pembangkit tenaga listrik. Batu bara juga dapat digunakan dalam
industri semen dan emas. Batu bara dengan kualitas yang kurang
baik, digunakan untuk pembuatan briket.
11
Indonesia memiliki cadangan batu bara yang sangat
berlimpah, yaitu puluhan milyar ton batu bara. Daerah penghasil
batu bara di Indonesia adalah Pulau Sumatra bagian timur dan juga
sebagian besar Pulau Kalimantan. Dilihat dari jumlahnya, cadangan
batu bara Indonesia dapat digunakan sampai seratus tahun ke
depan. Indonesia tidak mungkin dapat membakar semua batu bara
untuk keperluan industri, namun kebanyakan digunakan untuk
pembangkit listrik, yang memiliki dampak negatif terhadap
lingkungan.
Di Indonesia, batu bara merupakan bahan bakar utama
selain solar (diesel fuel) yang telah umum digunakan pada banyak
industri, dari segi ekonomis batu bara jauh lebih hemat
dibandingkan solar, dengan perbandingan sebagai berikut: Solar Rp
0,74/kilokalori sedangkan batu bara hanya Rp 0,09/kilokalori,
(berdasarkan harga solar industri Rp. 6.200/liter).
Gambar 2.11 Harga batu bara
12
Pada gambar 2.11, dapat dilihat bahwa pada tahun 2009 ke
2010 harga batu bara naik, dan harga naik secara drastis pada tahun
2011. Dari tahun ke tahun harga batu bara cenderung naik, dan
menurut hukum ekonomi bahwa harga naik karena disebabkan oleh
banyaknya permintaan dan sedikitnya persediaan barang yang dapat
dijual.
Dari segi kuantitas batu bara termasuk cadangan energi
fosil terpenting bagi Indonesia. Jumlahnya sangat berlimpah,
mencapai puluhan milyar ton. Jumlah ini sebenarnya cukup untuk
memasok kebutuhan energi listrik hingga ratusan tahun ke depan.
Sayangnya, Indonesia tidak mungkin membakar habis batu bara
dan mengubahnya menjadi energis listrik melalui PLTU. Selain
mengotori lingkungan melalui polutan CO2, SO2, NOx dan
CxHy cara ini dinilai kurang efisien dan kurang memberi nilai
tambah tinggi.
2.2.2.1.3 Energi fosil : Minyak Bumi
Manusia telah menggunakan minyak bumi sejak zaman
dahulu, dan sampai sekarangpun manusia masih menggunakan
minyak bumi. Minyak bumi sangat berperan besar bagi kehidupan
manusia, apalagi setelah ditemukannya mesin. Minyak mentah
terdiri dari campuran hidrokarbon, dan minyak mentah dapat
digunakan sebagai bahan bakar setelah melalui proses distilasi
fraksional. Proses distilasi fraksional adalah proses pemisahan
hidrokarbon.
Minyak bumi sudah digunakan manusia sejak 4000 tahun
yang lalu, tablet Persia Kuno menyatakan bahwa obat-obatan dan
penerangan untuk kalangan menengah keatas menggunakan minyak
bumi. Pada tahun 347, orang China memproduksi minyak dari
sumur yang digali menggunakan bambu. Proses distilasi minyak
tanah dari minyak bumi ditemukan oleh Ignacy Lukasiewicz pada
tahun 1850an. Sejak itu, pemakaian minyak untuk keperluan
penerangan meningkat drastis di Amerika Utara. Kemudian pada
tahun 1853, sumur minyak komersial pertama yang ada di dunia
13
terletak di Polandia. Mulai saat itu, pengeboran minyak terus
menerus meluas, dan perusahaan Branobel, Azerbajian menguasai
produksi minyak dunia pada akhir abad ke-19.
Minyak bumi dieksploitasi dengan cara mengebor kulit
bumi. Setelah itu minyak bumi dikelompokan menjadi berbagai
jenis bahan bakar di kilang minyak. Minyak tanah dapat digunakan
untuk memasak, bensin dan solar untuk bahan bakar. Kelebihan
dari minyak bumi adalah mudah digunakan dan disimpan dan harga
relatif murah dibanding bahan bakar non fosil. Di Indonesia,
sebagian besar minyak bumi diolah menjadi bahan bakar minyak
(BBM) dan digunakan untuk industri.
Gambar 2.12 Harga minyak Bumi (2004 – 2011)
14
Gambar 2.13 Produksi minyak Bumi
Pada gambar 2.12 dan 2.13, harga minyak bumi dari
berbagai jenis naik dari tahun ke tahun, dan peningkatan yang
cukup signifikan dari tahun 2004 ke 2011 tersebut juga
berhubungan dengan produksi minyak bumi yang terus menerus
menurun. Harga minyak bumi terus naik karena persediaan yang
semakin sedikit dan apabila terus menerus digunakan maka minyak
bumi dapat menjadi barang langka yang harganya sangat mahal.
Tujuan dari pengurangan tersebut dikatakan adalah agar
dana yang sebelumnya digunakan untuk subsidi dapat dialihkan
untuk
hal-hal
lain
seperti
pendidikan
dan
pembangunan
infrastruktur. Di sisi lain, kenaikan tersebut sering memicu
terjadinya kenaikan pada harga barang-barang lainnya seperti
barang konsumen, sembako dan bisa juga tarif listrik sehingga
selalu ditentang masyarakat.
15
2.2.2.1.4 Energi fosil : Gas Alam
Salah satu bentuk bahan bakar fosil adalah gas alam. Gas
alam terbentuk dari pembusukan bakteri yang berasal dari bahan
organik yang mengandung metana. Gas alam juga merupakan
campuran dari hidrokarbon. Gas alam biasanya dapat ditemukan
tidak jauh dari tempat penambangan minyak. Ada dua jenis gas,
yaitu gas kering dan gas basah. Gas kering yaitu etana dan metana,
yang biasa digunakan untuk kompor, sedangkan gas basah, yaitu
butana dan propana, merupakan gas dapat dicairkan. Gas alam
merupakan bahan bakar fosil dibandingkan dengan yang lain,
karena paling sedikit menghasilkan emisi karbondioksida dan
sulfur.
Kegunaan gas alam secara umum dikelompokkan menjadi
3, yaitu:
•
Gas alam sebagai bahan bakar, untuk pembangkit listrik
tenaga gas/ uap, bahan bakar industri, kendaraan
bermotor, dan kebutuhan rumah tangga.
•
Gas alam sebagai bahan baku, untuk industri petrokimia
(pabrik pupuk), plastik, LPG, soft drink, dry ice, hujan
buatan, serta bahan pemadam api.
•
Gas alam untuk komoditas ekspor, contohnya Liquefied
Natural Gas (LNG).
Gas alam mulai digunakan di Indonesia pada tahun 1960-an
untuk produksi gas alam PT Stanvac di Sumatra Selatan yang
dikirim melalui pipa gas ke pabrik pupuk Pusri IA, PT Sriwidjaya.
Pemanfaatan gas alam berkembang pesat sejak tahun 1974, saat
Pertamina mulai mendistribusikan gas dari ladang gas di
Prabumulih, Sumatra Selatan ke pabrik-pabrik pupuk. Pada tahun
1974 pula, Pertamina mendistribusikan gas di lepas pantai laut Jawa
dan daerah Cirebon untuk pabrik pupuk di kawasan Jawa Barat dan
Cilegon. Pipa gas tersebut juga digunakan untuk memasok gas ke
pabrik semen, pupuk, keramik, serta pembangkit listrik.
16
Gambar 2.14 Cadangan gas Bumi
Gambar 2.15 Produksi dan Pemanfaatan Gas Bumi
17
Pada gambar 2.14 dapat diketahui bahwa potensi gas bumi
yang dimiliki Indonesia diperkirakan hanya 48.18 dari total 152.89
yang dimiliki, sehingga penggunaan gas bumi harus dihemat. Pada
gambar 2.15, apabila produksi dan pemanfaatan gas bumi dilakukan
secara tidak efisien, maka lama kelamaan gas bumi akan habis dan
tidak dapat digunakan lagi pada generasi-generasi mendatang.
Selain untuk kebutuhan dalam negeri, gas alam di
Indonesia juga di ekspor dalam bentuk LNG (Liquefied Natural
Gas)
Salah satu daerah penghasil gas alam terbesar di Indonesia
adalah Nanggroe Aceh Darussalam. Sumber gas alam yang terdapat
di
daerah Kota
Lhokseumawe dikelola
oleh PT
Arun
NGL
Company. Gas alam telah diproduksikan sejak tahun 1979 dan
diekspor ke Jepang dan Korea Selatan. Selain itu di Krueng
Geukuh, Nanggroe Aceh Baroh (kabupaten Aceh Utara) juga
terdapat PT Pupuk Iskandar Muda pabrik pupuk urea, dengan bahan
baku dari gas alam
2.2.3 Kekurangan dan Dampak dari Penggunaan Energi Fosil
Salah satu sumber polusi pemanasan global adalah dari produksi energi yang
berasal dari fosil, yaitu batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Akibatnya, solusi yang
paling penting untuk krisis iklim ini membutuhkan perkembangan yang cepat dan
penyebaran CO2 yang sedikit untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh
ekonomi global. Keberadaan mahluk hidup yang bergantung pada bahan bakar fosil
relatif baru dalam sejarah manusia. Meskipun batu bara dan minyak sudah diketahui
dari jaman dahulu, namun hanya digunakan dalam jumlah yang sedikit di lokasi
dimana batu bara dan minyak bumi mudah didapatkan.
Secara keseluruhan, pembakaran hasil industri perminyakan menghasilkan
sekitar 30% lebih sedikit dari CO2 dari hasil pembakaran batu bara, per unit energi
yang dihasilkan.
Gas alam, bentuk energi kedua yang kita gunakan, terutama metana. Saat ini,
gas diperkirakan memenuhi kebutuhan konsumsi energi dunia sebanyak 23%.
18
Hampir 40% dari gas alam digunakandalam industri sebagai bahan kimia mentah
yang akan diproses dan sebagai sumber panas untuk penghangat.
Pembangkit listrik tenaga bagan bakar fosil bertanggung jawab penuh
terhadap sebagian besar dari emisi karbon dioksida di seluruh dunia, dan 41% dari
seluruh emisi karbon dioksida yang dihasilkan oleh manusia. Karbon dioksida
diproduksi secara alami oleh alam melalui letusan gunung berapi, pemecahan
biologis, atau respirasi organisme hidup. Karbon dioksida diserap oleh tanaman
melaluifotosintesis atau perairan,
misalnya lautan.
Peningkatan
kadar
karbon
dioksida di atmosfer memicu perubahan iklim termasuk pemanasan global.
2.2.4 Krisis Energi Fosil di Indonesia
Krisis energi adalah kekurangan (atau peningkatan harga) dalam persediaan
sumber daya energi ke ekonomi. Krisis ini biasanya menunjuk ke kekurangan minyak
bumi, listrik, atau sumber daya alam lainnya. Krisis ini memiliki akibat pada
ekonomi, terutama kenaikan biaya produksi listrik, yang menyebabkan naiknya biaya
produksi.
Permasalahan akan krisis energi ini selalu saja menjadi perbincangan,
terutama keterkaitannya dengan ekonomi yang ikut meningkat karena permintaan
energi yang tidak sesuai dengan persediaan yang ada. Belum lagi permasalahan
mengenai borosnya Indonesia dalam menggunakan listrik, yang tentunya terkait
dengan sumber daya fosil yang merupakan sumber utama dari tenaga listrik di
Indonesia.
"Ketergantungan yang tinggi terhadap bahan bakar fosil menyebabkan
cadangan energi semakin menipis dan keamanan energi terancam,"
Berikut tuturan kata dari Koordinator Tim Energy Efficiency in Industrial
Commercial and Public Sector (EINCOPS), Melani Tedja, di sela-sela kegiatan
pekan efisiensi energi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada tanggal 7 Februari
2012 kemarin yang dilansir dari Rima News.
Bukan tanpa alasan mengapa Indonesia dikatakan sebagai negara yang boros
energi, karena menurut beliau penyediaan energi 95,21% masih bergantung pada
energi fosil batu bara yang dapat mengancam cadangan sumber daya alam.
19
Hal ini lah juga yang menyebabkan energi fosil yang semakin menipis
persediaannya, belum lagi dampak-dampak yang dihasilkannya.
“Rasio cadangan minyak dan produksi di Indonesia saat ini, menurut data
Direktorat Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (DJEBTKE)
sudah tinggal 23 tahun, sementara batubara dan gas kurang dari 100 tahun,”
Begitulah kata Ir. Maryam Ayuni – Direktur Konservasi Energi, Kementerian
ESDM di Palembang, pada artikel radio Trijaya FM Palembang pada tanggal 14
Februari 2012 lalu. Maka, sebelum segalanya terlambat, alangkah baiknya apabila
kita sebagai seorang individu yang peduli akan lingkungan dan kelangsungannya,
memerangi segala yang dapat merusak atau bahkan memusnahkan permasalahan
yang dapat mengancam keberadaan sumber daya alam negara kita tercinta, Indonesia
Raya.
2.2.5 Energi Fosil Sebagai Sumber Listrik
Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil menggunakan batu bara, gas
alam, atau minyak bumi. Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil dihasilkan dari
pembakaran fosil dan pada akhirnya berbentuk uap. Sisa pembakaran yang dibuang
mengandung karbondioksida, uap air, nitrogen, nitrogen dioksida, sulfur dioksida,
abu ringan, dan merkuri. Sisa pembakaran inilah yang merupakan penyumbang
terbesar efek rumah kaca. Batu bara menghasilkan gas rumah kaca sedikitnya tiga
kali lebih banyak dari gas alam.
2.2.5.1 Penggunaan Energi Listrik di Indonesia
Penggunaan listrik di Indonesia termasuk digolongkan negara yang
boros dalam penggunaan energi listrik. Dan yang mana penyediaan energi
listrik tersebut masih bergantung pada energi fosil batu bara, yang
mengancam ketersediaan cadangan sumber daya alam. Memang tidak dapat
dipungkiri bahwa batu bara merupakan sumber energi terbesar kapasitasnya
dibandingkan sumber daya alam lainnya. Namun, batu bara bukanlah sumber
daya yang dapat diperbaharui dan dapat habis sedangkan konsumsi akan
listrik terus meningkat tiap tahunnya.
20
Tidak hanya di Indonesia, namun diberbagai negara kebanyakan
terjadi peningkatan konsumsi energi listrik tiap tahunnya.
Gambar 2.16 Penggunaan listrik di dunia
21
Gambar 2.17 Neraca listrik nasional
Pada gambar 2.16, kita dapat mengetahui penggunaan listrik di
seluruh dunia dari tahun 2000 sampai tahun 2010. Sedangkan pada gambar
2.17 kita dapat melihat penggunaan listrik di Indonesia pada tahun 2011.
2.2.5.2 Pemanfaatan Energi Listrik Dalam Rumah Tangga
Energi digunakan dalam berbagai keperluan rumah tangga. Tanpa
energi tentu tidak akan terbayangkan bagaimana sulitnya melakukan aktivitas
rumah tangga. Selain menghemat tenaga, juga menghemat waktu bekerja.
Dibawah ini adalah berbagai pemanfaatan energi didalam rumah tangga.
•
Pemanasan
Pada saat cuaca dingin, sangat dibutuhkan penghangat ruangan,
atau dengan cara yang paling mudah ialah dengan menyalakan
api, baik dengan menggunakan kayu atau pun batu bara.
Sehingga api tersebut dapat menaikan suhu ruangan yang dingin
menjadi hangat. Beberapa telah menggunakan radiator sebagai
penghangat ruangan. Dengan radiator, dapat memindahkan
energi panas yang dihasilkan olehnya ke udara dengan cara
radiasi dan konveksi. Sebagian besar radiator menggunakan
22
energi gas, atau pada jaman sekarang juga banyak yang
menggunakan minyak dan listrik. Selain sebagai penghangat
udara, juga biasanya berfungsi sebagai pemanas air panas.
•
Pendinginan
Sebaliknya dari fungsi pemanasan, energi juga digunakan untuk
pendinginan pada saat cuaca panas. Biasanya banyak digunakan
di negara-negara tropis. Pendingin ruangan dapat menjaga
temperatur udara pada suhu yang nyaman bagi tubuh. Sumber
energinya kebanyakan berasal dari listrik. Selain pendingin
udara, lemari es dan freezer juga digunakan sebagai pendingin,
namun fungsinya sebagai pendingin makanan dan menyimpan
dalam temperatur yang relatif rendah. Begitu rendahnya sampai
dapat menyimpan makanan dalam keadaan beku sampai
berbulan-bulan lamanya
•
Pemasakan
Kita menggunakan kompor dalam memasak, kompor dapat
menghasilkan panas dari api yang dihasilkannya. Kebanyakan
kompor menggunakan gas, namun ada juga yang menggunakan
listrik. Selain kompor, alat lainnya yang digunakan untuk
memasak lainnya adalah oven microwave, yang menggunakan
listrik.
•
Pencahayaan
Pada malam hari kita menggunakan listrik untuk menyalakan
lampu. Lampu yang banyak dipakai dalam rumah tangga adalah
lampu pijar. Namun sekarang ada inovasi untuk menghemat
penggunaan listrik pada lampu, dengan menggunakan lampu
LED (Light Emitting Diode). Bila dulu LED hanya digunakan
untuk perangkat elektronik, kini fungsinya semakin luas dan
telah menjadi sumber pencahayaan buatan dalam bangunan.
Kehadirannya mungkin belum dapat menggantikan lampu pijar
atau neon. Ini karena pendaran lampu LED memang belum bisa
seterang lampu pijar, TL, atau fluorescent.Untuk memberikan
terang yang lebih kuat, sejumlah LED disatukan dalam sebuah
bohlam. Bentuk bohlam ini beragam. Sifatnya yang sangat
23
efisien membuat LED sangat hemat energi. Hal ini disebabkan
oleh karakternya yang menyerap energi dan mengubahnya
menjadi cahaya, bukan panas. Bandingkan dengan halogen yang
menghasilkan panas jauh lebih besar dibandingkan dengan
kuantitas cahayanya. Lampu halogen 70 Watt dapat digantikan
oleh LED 9 Watt. Bayangkan betapa besar penghematan yang
dapat dilakukan.
•
Pencuci dan Pembersih
Mesin cuci dan pengeringnya, mesin cuci piring, penyedot debu,
dan alat-alat pembersih lainnya kebanyakan menggunakan listrik
sebagai sumber energinya. Bahkan sampai dengan penyikat gigi
elektronik sekalipun, pengering rambut, pengeriting, dan lainnya.
•
Hiburan dan Komunikasi
Pada saat bersantai di rumah, televisi merupakan alat elektronik
yang senantiasa menemani kita. Telepon, DVD player, radio, dan
lainnya,
membutuhkan
sumber
energi
listrik
untuk
menyalakannya. Komputer yang pada jaman sekarang ini
merupakan sumber sarana komunikasi dan hiburan yang sedang
berkembang juga membutuhkan listrik sebagai sumber energi
utamanya.
•
Perkakas
Jika memiliki halaman rumah untuk ditanami tanaman, atau pun
kebun, tentunya membutuhkan perkakas, misalnya pemotong
rumput, gergaji mesin, bor, dan lainnya. Memang tidak
seluruhnya menggunakan listrik sebagai sumber energinya,
namun dengan menggunakan alat modern yang menggunakan
listrik, tentunya sangat membantu pekerjaan menjadi lebih
mudah dan cepat.
2.2.6 Penghematan Energi yang Dapat Dilakukan
Jika energi fosil dipakai terus-menerus dan dalam jumlah yang tidak dapat
dikontrol, maka energi fosil akan habis dalam waktu yang tidak lama lagi. Oleh
karena itu, manusia harus menghemat penggunaan energi. Cara yang paling mudah
dan sederhana adalah kita dapat memulai menghemat sumber energi dari lingkungan
24
sekitar kita, contohnya di rumah. Berikut eberapa cara untuk menghemat energi
disekitar kita merujuk dari website Al Gore , antara lain:
1. Mengganti bohlam lampu biasa menjadi lampu hemat energi dapat
mengurangi 300 pon karbondioksida per tahunnya.
2. Berjalan, menggunakan sepeda, atau menggunakan kendaraan umum
dapat mengurangi satu pon karbondioksida untuk setiap milnya saat kita
tidak menggunakan kendaraan pribadi.
3. Kita dapat mengurangi 2400 pon karbondioksida per tahun dengan
mendaur ulang setengah dari sampah rumah tangga anda.
4. Kita dapat menjaga tekanan ban kendaraan untuk menghemat konsumsi
BBM sampai 3%, setiap galon bensin menghasilkan 20 pon
karbondioksida di atmosfer.
5. Untuk memanaskan air, membutuhkan banyak energi. Kita dapat
mengurangi 350 pon karbondioksida per tahunnya dengan mengurangi
penggunaan air panas. Mencuci pakaian dengan air dingin atau hangat
juga dapat menengurangi karbondioksida sampai 500 pon per tahun.
6. Kita dapat menghindari penggunaan produk dengan kemasan yang
banyak. Kita dapat mengurangi 1200 pon karbondioksida jika kita
mengurangi sampah sebanyak 10%.
7. Menurunkan suhu termostat 2 derajat pada saat musim dingin dan
meningkatkan 2 derajat pada saat musim panas dapat mengurangi 2000
pon karbondioksida per tahun.
8. Sebuah pohon dapat menyerap satu ton karbondioksida selama
hidupnya.
9. Kita dapat mematikan perangkat elektronik seperti yang tidak digunakan
akan mengurangi ribuan pon karbondioksida per tahunnya.
10. Kita dapat mengurangi konsumsi daging sehari selama seminggu, dapat
mengurangi lebih dari 35.000 galon air. Tidak mengkonsumsi daging
sama sekali dapat mengurangi 5.000 lbs emisi karbon per tahun.
11. Melepaskan kabel steker pada alat-alat elektronik yang tidak kita
gunakan dapat menghemat sampai 20% penggunaan energi di rumah.
2.3 Sinopsis E-Learning
Sebuah e-learning yang dibawakan oleh seorang anak perempuan yang bernama
Nara. Dengan dibawakan oleh narator yang dapat berinteraksi langsung dengan Nara, dan
membimbing Nara bagaimana cara menghemat sumber daya Bumi kita dengan cara yang
paling mudah, yang bahkan seorang anak kecil pun dapat melakukannya.
Dengan bimbingan narator, Nara mengajarkan kepada para penonton akan
kebiasaan baik untuk menghemat energi. Diantaranya antara lain, membuka tirai jendela di
siang hari agar cahaya dapat masuk untuk menghemat penggunaan lampu, menaikkan suhu
25
pendingin ruangan, mematikan alat-alat elektronik yang sedang tidak digunakan dan juga
segera menutup kulkas agar tidak terbuka terlalu lama.
Dan di akhir cerita, narator mengajak penonton untuk membiasakan kebiasaan
baik ini agar dapat terus dibawa sampai ia dewasa.
2.4 Data Produk
2.4.1 Pengertian E-Learning
E-learning adalah segala bentuk penggunaan perangkat elektronik untuk
menciptakan pengalaman belajar pelajar. Definisi ini tidak hanya mencakup pada
perangkat keras (hardware), tetapi juga perangkat lunak (software), dan pihak-pihak
yang terlibat (brainware).
E-learning biasa
disebut
pula
dengan
istilah online
learning, virtual
learning,distributed learning, networked atau web-based learning. Semua mengacu
pada makna yang sama dan dalam penerapannya akan menggunakan teknologi
komputer seperti intranet dan internet. E-learning telah mengubah paradikma
pembelajaran yang berpusat pada pembelajar (teacher centered learning) menjadi
berpusat pada pelajar (student centered learning). Pembelajaran tidak lagi bergantung
pada pembelajar karena pembelajar bukan lagi menjadi satu-satunya sumber
pengetahuan bagi pebelajar. E-learning memungkinkan pelajar untuk mengakses
informasi yang akurat dan up to date tanpa hambatan ruang dan waktu. Kemudahan
mengakses e-learning membuat pelajar dapat belajar dari mana saja dan kapan saja
asal memiliki koneksi internet yang memadai.
2.4.2 2D dan 3D Animasi
Setelah adanya perkembangan teknologi dan komputer ditemukanlah inovasi
baru dalam teknik pembuatan animasi 3D. 3D animasi merupakan kemajuan dari
perkembangan 2D animasi. Dalam 3D animasi, karakter dan penggambaran dalam
visual cerita yang diperlihatkan menjadi semakin hidup dan nyata, bahkan sudah
hampir mendekati wujud manusia aslinya. Semenjak “Toy Story” buatan Disney
(Pixar Studio), maka berlomba-lombalah studio film dunia memproduksi film
sejenis. Bermunculanlah, “Bugs Life”, “AntZ”, “Dinosaurs”, “Final Fantasy”,
“Toy Story 2”, “Monster Inc.”, hingga “Finding Nemo”, “The Incredible”,
“Shark Tale”, “Cars”, dan “Valian”. Kesemuanya itu biasa juga disebut dengan
animasi 3D atau CGI (Computer Generated Imagery).
26
2.5 Studi Bentuk
Dalam pemilihan color mood penulis memilih warna-warna cerah agar lebih
menarik bagi anak-anak, juga dapat mengeksplorasi imajinasi anak tentang warna. Juga
memberikan kesan warm dan cerah. Berikut ini adalah color mood environment yang ingin
dicapai dalam pembuatan e-learning ini.:
Gambar 2.18 Color mood
Untuk pemilihan environment, penulis memilih untuk membuat desain lingkungan
yang simple, lebih kebentuk-bentuk dasar yang tidak terlalu kompleks sehingga mudah
untuk dikenal oleh anak-anak. Berikut ini adalah desain environment yang ingin dicapai
dalam pembuatan e-learning ini.:
27
Gambar 2.19 Studi bentuk environment “Let’s Go Pocoyo”
2.6 Studi Cerita
2.6.1 Plot/Cerita dan Storytelling
Pada e-learning “Simple Habits Kids Can Do To Save The Earth –
Kebiasaan Yang Sederhana Untuk Menyelamatkan Bumi” ini, penulis menggunakan
pendekatan narasi yang persuasif. Dimana adanya interaksi tidak langsung antara
penonton dengan e-learning yang sedang berlangsung. Guna untuk mengajak anakanak untuk lebih berimajinasi akan apa yang sedang mereka saksikan, juga agar
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari karena adanya pengajaran secara tidak
langsung.
Beberapa referensi yang diambil oleh penulis diantaranya ”Dora the
Explorer”, “Let’s Go Pocoyo”, “Tweenies”, dan “Barney and Friends”.
28
Gambar 2.20 Acara anak “Tweenies”
Gambar 2.21 Acara anak “Dora the Explorer”
Gambar 2.22 Acara anak “Barney and Friends”
29
2.6.2 Art Direction
Berkaitan dengan pengambilan angle kamera penulis menggunakan tehknik
pengambilan kamera dengan sangat sederhana, dikarenakan target primer e-learning
“Hemat Energi” ini adalah anak-anak usia 6 – 8 tahun, maka angle-angle kamera
yang digunakan tidaklah terlalu ekstrim, yang terpenting adalah mampu
memperlihatkan kegiatan apa yang sedang berlangsung pada adegan cerita.
Gambar 2.23 Pengambilan kamera pada acara anak “Let’s Go Pocoyo”
Gambar 2.24 Pengambilan kamera pada acara anak “Let’s Go Pocoyo”
2.7 Target Pasar
2.7.1 Target Primer
Demografi
: Laki-laki/perempuan, 6 - 8 tahun,
usia madya, status
Psikografi
ekonomi sosial B – A+.
: Menyukai acara 2D animasi atau 3D animasi anak yang
memiliki unsur edukasi.
Geografi
: Di kota besar.
30
2.7.2 Target Sekunder
Demografi
: Laki-laki/perempuan, 18-40 tahun, remaja akhir, dewasa
muda, status ekonomi sosial C – A+.
Psikografi
: Pemikiran terbuka, peduli lingkungan dan masa depan bumi.
Geografi
: Di kota besar dan sekitarnya,
2.8 Analisa
2.8.1 Pertimbangan Pengambilan Edukasi Mengenai Hemat Energi
Kita dapat menyelesaikan berbagai macam masalah iklim, global warming,
sampai dengan krisis energi yang selalu saja jadi perbincangan hangat oleh berbagai
masyarakat. Hal-hal tersebut dapat dilakukan dengan cara yang mudah dan bahkan
dapat dilakukan oleh anak-anak dalam usia madya. Hanya saja kita harus lebih peka
akan lingkungan dan sekitar kita. Karena tanpa disadari, dengan hal yang sepele saja
dapat menyelesaikan berbagai tantangan yang terus muncul dari tempat kita tinggal,
yang pada dasarnya takdir dari peradaban kita bergantung pada keefektifan,
kooperatif, langkah seluruh manusia di dunia untuk menyelamatkan tempat tinggal
kita di Bumi dan membangun fondasi yang kokoh yang lebih dari sekadar ramah
lingkungan, tetapi juga kehidupan yang makmur. Sebagaimana pantasnya untuk
dimengerti, berbagai macam masalah iklim dan kehidupan yang kita hadapi
semuanya saling berkaitan satu sama lain dan kita tidak menanggapi berapa banyak
sebab-sebab yang mengakibatkan penderitaan dan mala petaka yang telah lama
diabaikan yang padahal nyatanya dapat menuntun kita semua untuk mencapai hidup
lebih baik. Hanya saja kita terlalu malas dan menganggap sepele hal-hal yang
sebenarnya dapat mengubah dunia menjadi lebih baik, atau bahkan sebaliknya.
Banyak sekali upaya yang dapat kita lakukan untuk menghemat energi.
Bahkan dari hal-hal kecil yang mudah kita lakukan di rumah. Maka penulis
berkeinginan untuk memberikan informasi dan mengajak masyarakat untuk bersamasama mengubah kebiasaan yang ternyata dapat memberikan dampak besar terhadap
persediaan energi yang kita gunakan. Diantaranya dengan mematikan lampu-lampu
yang tidak terpakai pada siang hari, juga mematikan alat-alat elektronik yang sudah
tidak digunakan, dan kurangi konsumsi makanan non organik. Target primer penulis
adalah anak-anak, dikarenakan pada masa kanak-kanaklah awal mula dari kebiasaan
yang akan dibawa sampai ia dewasa. Juga karena pertimbangan anak-anak adalah
31
generasi penerus bangsa yang kita tidak dapat menebak bagaimana mereka nantinya
di masa depan.
2.8.2 Faktor Pendukung
•
Banyaknya anak-anak yang menyukai acara 3D animasi yang dikemas secara
persuasif.
•
Semakin meningkatnya tarif listrik dan bahan bakar berbahan dasar fosil.
•
Rendahnya kesadaran masyarakat akan upaya untuk
•
Perkembangan teknologi animasi yang memudahkan mencari referensi
visual.
2.8.3 Faktor Penghambat
•
Jangka waktu yang cukup pendek.
•
Pemantapan konsep dan ide penyampaian mengenai storytelling e-learning
agar efektif.
•
Sarana dan aplikasi yang terbatas untuk memaksimalkan eksekusi visual.
•
Belum adanya kampanye yang signifikan tentang kepedulian energi dan
dampaknya bagi lingkungan di negara sendiri.
Download