“Merumuskan Tahap-Tahap Konseptual Mikrotaching” Di Susun oleh Nama : Stengling AV Korois Prodi : PAK M. K : Micro Teaching Dosen : Eppi manik M. Pdk Universitas Halmahera Tahun 2013 Kata pengantar Makalah ini dibuat dalam rangkah sebagai persyaratan bagi yang mengikuti Ujian Akhir semester (UAS) khususnya mata kuliah Mroteaching. Adapun makalah ini berisikan tentang bagaimana membuat atau merumuskan tahap-tahap konseptual Miro teaching yang di dalamnya juga akan membahas tentang strategi pengajaran yang komplek sederhana dan terpadu, sehingga pengajaran dapat berlangsung dengan baik dan anak-anakpun akan merasa lebih kretif dan belajara secara baik dan leluasa/ enjoi, konsep pengajaran ini akan menjadi bekal bai kita sebagai guru yang profesional dalam hal mengajar ataupun menyampakan materi ajar Penulispun tak lupa menaikan syukur kepada Tuhan shingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, yang meskipun penulis menyadari masih ada kekurngannya. Dan juga tak lupa penulis berterima kasih kepada ka teman-teman dan kepada semua pihak yang sudah turut membantu, sehingga tulisan ini dapat di selesaikan. Adapun penulis menyadari bahwa makalah ini masi ada kekurangannya, karena itu, usul dan saran sangat di perlukan baik dari teman-teman, penggemar pembaca, terutama dari dosen pengampu, sehingga penulis dapat memperbaikinya sebagai pengembangan makalah ini, dan juga dapat memberi pengetahuan yang mendalam dan terpadu. Penulis Daftar isi Kata Pengantar ........................................................................................................i. Daftar Isi ...................................................................................................................i Bab I PENDAHULUAN .........................................................................................1 - Latar belakang .............................................................................................1 Bab II PEMBAHASAN ..........................................................................................2 A. Rumusan Tahap- Tahap Mikro Teaching .................................................2 B. Langka-Langkah Pembelajaran Mikro Teaching ....................................3 C. Resep Mikro Teaching Yang Sukses ..........................................................5 BAB III PENUTUP .................................................................................................7 - Kesimpulan ...................................................................................................7 KEPUSTKAAN BAB I PENDAHULUAN - Latar Belakang Mikoteaching adalah suatu sisitem, keterampilan terpadu, khusus atau secara utuh dalam proses pembelajaran. Mikroteaching juga mempunyai artinya bahwa suatu pengajaran yang sifatnya centralistis dan terpadu. Itu berarti, dalam suatu pengejaran, guru harus jeli melihat situasi dan kondisi dalam pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan atau pergumulan peserta didik. Sistim pengajaran mikro selalu menitik beratkan pada bagaimana pekembangan pengetahuan sikap dan kreatifitas siswa itu sendiri. Karena itu sangatlah dibutuhkan kesiapan yang baik bagi seorang guru dalam melakukan pengajaran. Sistim pegajaran micro selalu berusaha bagaimana membangun niat atau biasanya disebut dengan motivasi. Guru harus melakukan pengajaran secara praktis atau sederhana kreatif. Berdasarkan maksud mikro teaching tersebut maka sebenarnya, dalam realitas kehirupan pendidikan sosial masi banyak guru yang melakukan pengajaran yang tidak mencapai sasaran yang terpaduh sesuai dengan apa yang didinginkan oleh pihak sekolah dan siswa, apalagi pengajaran yang kreatif dilakukan secara baik untuk membangkitkan semangat belajara siswa. Sudah banyak guru yang pintar, tetapi belum bisa mempraktekan apa yang dia tahu. Sudah banyak guru yang tahu bagaimana mengajar secara teoritis atau sistematis, tetapi masi sangat susah kita melihat guru yang kreatif mengajar sesuai denga apa yang di ketahuinya itu. Karena itu, mikro teaching, bukan sekedar mengajar anpa persiapan, dan tanpa mengolah materi dan juga tanpa mengelolah kelas dengan baik dan benar. Guru harus melakukan pengajaran yang kreatif realistis sehingga benar-benar dirasahkan oleh siswa secara baik dan terpadu. Jika guru masi belum bisa melakukan cara pengajaran yang terpadu atau yang khusus ini, bagaimana seharusnya membangkitkan semangat belajar siswa yang tinggi dengan pengajaran mikro ? bagaimana tahap-tahap pengajaran mikro yang baik? BAB II PEMBAHASAN A. RUMUSAN TAHAP-TAHAP MIKROTICING Apa Itu Mikroteaching ? Mikroteaching adalah "Sebuah sistem praktek terkontrol yang memungkinkan untuk berkonsentrasi pada perilaku mengajar yang spesifik untuk berlatih mengajar dalam kondisi terkontrol". Allen dan Hawa (1968). Karakteristik Micro-mengajar: 1. Unsur Mikro: Micro-teaching mengurangi kompleksitas situasi pengajaran dalam hal. 1. Jumlah siswa yang akan diajarkan. 2. Durasi pelajaran. 3. Materi pelajaran yang akan diajarkan untuk memungkinkan peserta pelatihan untuk berkonsentrasi Pada keterampilan mengajar tertentu pada suatu waktu. Satu harus menguasai komponen tugas mengajar sebelum dia mencoba untuk melakukan secara efektif tugas rumit mengajar di tingkat makro 4. Jumlah tujuan instruksional dan konten tetap rendah 5. Mengurangi ketrampilan mengajar dan ukuran dari topik, difokuskan pada peristiwa mikro. 6. Pelatihan perangkat yang sangat individual untuk mempersiapkan guru yang efektif dan memberikan umpan balik untuk pertunjukan trainee. 7. Analisis mikro dari proses pengajaran terdiri dari menganalisis rincian menit mengajar. 2. Keterampilan Mengajar Dan Strategi Pengajaran: a. Keterampilan pra-instruksional. * Mengutamakan penulisan tujuan instruksional. * Berkelanjutan dan mengatur pengetahuan yang akan disajikan dalam rangka untuk mencapai tujuan tertentu. * Konten yang sesuai. * Pengaturan yang tepat. * Pemilihan alat bantu audio-visual yang tepat. b. Keterampilan pembelajaran * Keterampilan memperkenalkan pelajaran. * Keterampilan menjelaskan dan menggambarkan. * Penguatan * Memperkuat partisipasi murid. * Mendiagnosis kesulitan murid ' c. Keterampilan pasca instruksional: * Keterampilan menulis item tes * Menafsirkan kinerja murid dalam ujian. * Perencanaan langkah-langkah perbaikan. d. Tanggapan * Tempat pengajaran yang kondusif * Pengajaran Model e. Prinsip Dasar pengajaran mikro 1. Penegakan. 2. Praktek dan latihan. 3. Kontinuitas. 4. Pengawasan mikroskopis. f. Tahapan Micro-Teaching 1. Akuisisi Pengetahuan Tahap. 2. Keterampilan Akuisisi Tahap. 3. Mentransfer Tahap. g. Langkah Micro-Teaching 1. Mendefinisikan keterampilan Tertentu 2. Demonstrasi keterampilan 3. Rencana Micro-Pelajaran 4. Mengajar sekelompok kecil 5. Tanggapan 6. Perencanaan ulang, Pengajaran ulang dan Evaluasi ulang h. Lima hal dalam Micro-Teaching 1. Rekaman 2. Meninjau 3. Menanggapi 4. Pengilangan 5. Kembali melakukan i. Kelebihan Micro-Teaching * Membantu guru siswa untuk memperoleh sulit mencapai keterampilan mengajar dengan menyediakan situasi nyata untuk berlatih keterampilan. * Karena pengajaran mikro berfokus pada keterampilan tertentu pada suatu waktu, guru siswa dapat mencapai kecakapan dalam mengajarkan keterampilan dalam cara bertahap. * Pemberian umpan balik segera membuat micro-teaching lebih menarik dan dapat diandalkan. * Karena peran utama dimainkan oleh guru siswa, itu dianggap sebagai metode berpusat pada siswa. j. Kerugian dari Micro-Teaching * Memakan waktu * Menghasilkan homogenitas pengajaran * Hal ini dikatakan (salah) bentuk bermain akting di lingkungan alami dan dikhawatirkan bahwa keterampilan yang diperoleh tidak dapat diinternalisasikan. 1 1. http://aiuodonk.blogspot.com/2013/04/micro-teaching.html B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN MIKROTEACHING Mikroteaching merupakan sebuah proses praktek mengajar dengan jumlah murid yang sedikit, durasi waktu yang singkat dan fokus pada keterampillan mengajar yang sempit dan spesifik. Sebagai sebuah proses, pelaksanaan micro teaching dilakukan melalui tujuh tahapan. Tujuh tahapan micro teaching tersebut merupakan sebuah siklus. Siklus ini dapat diulang sesuai dengan kebutuhan perbaikan. Berikut ini dijelaskan tahapan-tahapan atau langkah-langkah pembelajaran mikroteaching Tahap 1: Modeling the Skill Tahap ini penting untuk mengarahkan peserta pelatihan kepada keterampilan mengajar yang akan dipraktekkan. Tahapan ini disebut Modeling. Terdapat dua jenis modeling, yaitu Perceptual Model dan Conceptual Model. Model pertama disajikan dengan cara demonstrasi dan secara visual dirasakan oleh peserta pelatihan. Model kedua, disajikan dalam bentuk bahan tertulis dan dikonsep oleh peserta pelatihan. Tahap 2: Planning a micro-lesson Pada tahap ini ditentukan materi pelajaran yang tepat yang dapat memaksimalkan latihan keterampilan mengajar, dalam durasi waktu 5 sampai 7 menit. Tahap 3: The teaching session Rencana pelajaran pada tahap ini dilaksanakan di hadapan supervisor atau teman sebaya. Penampilan guru yang mempraktekkan keterampilan mengajar diamati dan dicatat. Lembar evaluasi, tape recorder, dan/atau video tapes dapat digunakan untuk keperluan tesebut Tahap 4: The critique session Supervisor dan/atau kelompok teman sebaya membahas kinerja guru mikro. Umpan balik dan poin-poin penting disampaikan kepada guru mikro untuk diperbaiki. Alat evaluasi memberikan kesempatan langka kepada guru mikro untuk melihat penampilannya secara objektif. Guru mikro tidak diberi kesempatan untuk mengajukan pembelaan diri. Ini adalah kekuatan dan kekhasan dari micro teaching. Tahap 5: The re-planning session Guru mikro menyusun rencana pengajaran berdasarkan umpan balik yang ditawarkan dalam critique session. Waktu yang disediakan untuk tahap ini adalah 5 sampai 7 menit. Tahap 6: The re-teaching session Langkah ini memberikan kesempatan kepada guru mikro untuk mengajarkan unit yang sama, dan keterampilan yang sama. Namun tentu saja penampilan guru mikro pada sesi ini harus sudah memperhatikan umpan balik dari supervisor dan/atau teman sebaya. Pada sesi ini, pengawas dan/atau pengamat teman sebaya mengevaluasi kinerja guru mikro menggunakan alat evaluasi. Tahap 7: The re-critique session Prosedur yang sama diadopsi sebagaiman disebutkan dalam critique session (Tahap-4). Guru mikro, kembali mendapat umpan balik dan mengetahui sejauh mana perbaikannya. Langkah ini memiliki potensi memotivasi guru-mikro untuk meningkatkan penampilannya di masa yang akan dating. 2 2. http://pembelajaranku.com/langkah-langkah-pembelajaran C. RESEP MIKRO TEACHING YANG SUKSES Saat seorang guru ingin melamar untuk menjadi seorang pengajar di sebuah sekolah setelah lolos tes ini dan itu, tes selanjutnya adalah melakukan mikro teaching. Dengan mikro teaching seorang guru dilihat seberapa efektifnya ia sebagai seorang guru dalam merencanakan dan melaksanakan pengajarannya di kelas. Sebagai sebuah praktek micro teaching juga berguna sebagai sarana sesama guru untuk saling belajar. Terbukti saat PLPG yang berlangsung 10 hari, sebanyak 300 an peserta dibagi menjadi kelas berisi 30 orang, kemudian akan dibagi lagi untuk melakukan mikro teaching menjadi 10 orang. Berikut ini adalah gambaran persiapan dan pelaksanaanya mudah-mudahan berguna saat anda ingin lakukan mikro teaching. Persyaratan Teknis Mikro Teaching; Ada guru dan peserta yang berperan sebagai murid. Kalau anda kenal dengan peserta yang akan jadi muridnya, boleh kompakan dulu, siapa yang mau jadi anak yang ‘aktif’ sampai yang ‘lambat’ belajarnya. Ada Silabus sebagai kerangka kerja dan RPP sebagai peta dan penjelasan tahap demi tahap dalam pembelajaran. biasanya durasinya 20 sampai 35 menit, satu RPP tuntas dijalankan Beberapa Hal Lain Yang Patut Menjadi Perhatian Adalah; Micro teaching membutuhkan guru yang konsisten, jika RPP nya menggunakan model inkuiri namun jangan sampai saat praktek mengajarnya ‘ceramah’nya justru malah banyak dan mendominasi. Ukuran keberhasilannya pada seberapa aktifnya kelas, bukan RPP silabus yang segunung Micro teaching ukuran keberhasilanya ada pada melibatkan siswa, penggunaan media & strategi belajar jika anda akan mengajar anak TK semakin aktif suasananya, semakin berhasil anda pilih waktu pengajaran anda, jika memilih waktu pagi hari maka berikan suasana pagi hari saat mikro teaching misalnya dengan membuat yel yel khas pagi hari, jika anda memilih memeragakan pelajaran di siang hari jangan langsung memulai pelajaran, selingi dengan permainan dulu 3 menit baru dimulai pelajaran. Boleh juga bawa makanan kecil, atau stiker sebagai hadiah bagi kuis dadakan saat mikro teaching, dijamin peserta yang jadi murid anda akan riang gembira. Hal yang di lakukan saat melakukan praktek mikro teaching adalah; mempersiapkan Silabus dan RPP mata pelajaran, kebetulan saya memilih pembelajaran bahasa Indonesia saya mempraktekan semboyan ‘begin with the end in mind’, yang saya inginkan adalah murid (peserta) bisa melakukan penulisan kreatif mengenai cara penanggulangan sampah dengan stimulasi lewat video clip ‘Toughest Place to be a Bin Man’. Membuka pembelajaran seperti biasa, lakukan apresepsi, minta murid untuk melakukan game round robin, berdasarkan gambar yang berbeda soal sampah, murid diminta untuk menuliskan kata kunci sebanyak-banyaknya, ini berguna agar murid mendapatkan kosa kata dan ide sebanyak-banyaknya soal sampah. Menyiapkan alat peraga, saya menyiapkan gambar-gambar dalam kertas A3, peraturan menulis untuk kelas 4 (pengunaan tanda baca dan lain sebagainya) termasuk gambar bagaimana cara pengelolaan sampah yang baik. 3 3. http://gurukreatif.wordpress.com/2012/07/22/resep-lakukan-praktek-mikro-teaching-dengan-sukses/ BAB III PENUTUP - Kesimpulan Dari uraian materi di atas, maka yang dapat di simpulkan bahwa berbicara tahap-tahap pembelajaran mikroteaching adalah sesuatu pengajaran yang sangat barguna bagi seorang guru untuk melakukan pengajaran yang kreatif, selalu konsisten dengan apa yang di persiapkan, baik materi, waktu dan gaya mengajar, metode yang dipakai , media dan semua yang terangkum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran itu. Jika hal tersebut dilakukan , maka tentu akan tercapai tuuan yang diharapkan. . Selain itu, sistim pengajarn ini juga bisa membangkitkan semangat belajar siswa yaitu dengan cara atau gaya mengajara guru yang kreatif, selalu memunculkan hal yang baru untuk dimengerti , selalu berkesinambungan dari materi satu dengan materi lainnya. Sebagai sorang guru harus lebih menguasai materi, cakap dalam mengajara, menguasai kelas, jeli melihat situasi dan kondisi ruangan/kelas dan juga menguasai kondisi para nara didik, agar apa yang disampaikan dapat diterima dengan baik secara khusus dan terpadu, apalagi mata pelajaran seperti pendidikan agama Kristen, dimana guru selain mengajar secara pengetahuan, juga mendidik untuk membentuk karakter siswa, dan terlebih lagi mampu membawa siswa pada semangat mambangun sifat-sifat religius agar anak buan hanya pintar dari segi pengetahuan tetapi juga memiliki pengalaman khusus dalam berhubungan dengan Tuhan Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua untuk mengembangkan pengetahuan kita terlebih khusus bagi calon guru Agama Kristen kedepan, sehingga pengajaran yang kita berikan bisa secara kreatif, terperinci dan terpadu, yang kemudian anak-anak dapat senang dengan apa yang diajarkan dan merekapun mengerti apa yang di ajarkannya itu. Jika hal ini dilakukan, maka semua yang di inginkan dapat tercapai dengan baik. KEPUSTAKAAN http://aiuodonk.blogspot.com/2013/04/micro-teaching.html http://pembelajaranku.com/langkah-langkah-pembelajaran http://gurukreatif.wordpress.com/2012/07/22/resep-lakukan-praktek-mikroteaching-dengan-sukses/