PENERAPAN PSAK 45 TENTANG PELAPORAN - E

advertisement
PENERAPAN PSAK 45 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA
BAGI YAYASAN PENDIDIKAN
Poly Endrayanto EC., SE., MM., Ak., CA
[email protected]
Universitas Respati Yogyakarta
ABSTRACT
Through Act No. 20 of 2003 on National Education System, the state has provided a clear
framework to the Government in the implementation of national education in accordance with the
mandate of Article 31 paragraph (3) of the Constitution of the Republic of Indonesia of 1945. The
issue in this study is how the presentation, measurement and disclosure of financial transactions
that occur on a foundation of education according to PSAK 45 on financial reporting nonprofit
entity.
This research-based study of literature, aims to explain: the presentation, measurement and
disclosure of financial transactions that occur on a foundation of education according to PSAK 45,
so that the non-profit entity's financial statements can be more easily understood, relevance, and
comparability. Results of this study are useful for the users of financial statements profit entities
that have a common interest in order to assess: a. services rendered by the foundation of education
and its ability to provide these services; b. how the manager or the board of trustees in carrying out
its responsibilities and other aspects of their performance. For-profit entity's financial statements in
accordance with PSAK 45 educational foundation consists of: (a) the statement of financial position
(balance sheet) at the end of the reporting period (total assets, liabilities, and net assets); (b) the
statement of activities and cash flows for a reporting period; (c) the notes to the financial
statements.
Keywords: presentation, measurement, disclosure, financial reporting, nonprofit entities,
educational foundations
keterampilan
PENDAHULUAN
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
1 menyatakan bahwa: Pendidikan adalah
Nasional, negara telah memberikan kerangka
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
yang
suasana belajar dan proses pembelajaran agar
jelas
kepada
Pemerintah
dalam
penyelenggaraan pendidikan nasional yang
peserta didik secara aktif mengembangkan
sesuai dengan amanat Pasal 31 ayat (3)
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
pengendalian
dirinya,
Melalui Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pasal
keagamaan,
diperlukan
masyarakat, bangsa, dan negara.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 12
spiritual
yang
Undang-Undang
diri,
Dasar
Negara
Republik
Indonesia Tahun 1945. Meskipun demikian
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
83
agar
Karakteristik entitas nirlaba berbeda
Pendidikan Tinggi dapat lebih berfungsi
dengan entitas bisnis. Perbedaan utama
dalam mengembangkan Ilmu Pengetahuan
terletak pada cara entitas nirlaba memperoleh
dan Teknologi dengan memperhatikan dan
sumber
menerapkan
untuk
melakukan berbagai aktivitas operasinya.
pemberdayaan dan pembudayaan bangsa.
Entitas nirlaba memperoleh sumber daya dari
Untuk mewujudkan tujuan tersebut Pasal 31
sumbangan
ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara
penyumbang lain yang tidak mengharapkan
Republik
1945
imbalan apapun dari entitas nirlaba tersebut.
Pemerintah
Akibat dari karakteristik tersebut, dalam
mengusahakan dan menyelenggarakan satu
entitas nirlaba timbul transaksi tertentu yang
sistem
yang
jarang atau tidak pernah terjadi dalam entitas
ketakwaan
bisnis, misalnya penerimaan sumbangan.
masih
memerlukan
pengaturan
nilai
Humaniora
Indonesia
mengamanatkan
agar
pendidikan
meningkatkan
Tahun
nasional
keimanan
dan
daya
yang
para
beberapa
dibutuhkan
anggota
bentuk
dan
para
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak
Pada
mulia dalam rangka mencerdaskan bangsa
meskipun tidak ada kepemilikan, entitas
yang diatur dalam undang-undang. Selain itu
nirlaba
Pasal 31 ayat (5) mengamanahkan agar
modalnya
Pemerintah memajukan Ilmu Pengetahuan
operasinya dari pendapatan atas jasa yang
dan Teknologi dengan menjunjung tinggi
diberikan
nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk
pengukuran jumlah, saat, dan kepastian aliran
kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat
kas masuk menjadi ukuran kinerja penting
manusia.
bagi para pengguna laporan keuangan entitas
tersebut
dari
entitas
untuk
mendanai
utang,
kepada
dan
publik.
nirlaba,
kebutuhan
kebutuhan
Akibatnya,
adalah
suatu
nirlaba tersebut, seperti kreditor dan pemasok
tujuan-tujuannya
tidak
dana lainnya. Entitas semacam ini memiliki
mencakup penciptaan laba pribadi bagi
karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan
pemilik atau pengelolanya, organisasi nirlaba
entitas bisnis pada umumnya (PSAK No. 45,
sering kali berusaha mencapai keuntungan
2011:1).
Organisasi
organisasi
yang
nirlaba
Para
finansial, tetapi keuntungan-keuntungannya
pengguna
laporan
keuangan
tersebut digunakan untuk mencapai tujuan
entitas nirlaba memiliki kepentingan bersama
sosial atau pendidikan dari organisasi dan
yang tidak berbeda dengan entitas bisnis,
bukannya untuk kepentingan pribadi (Nickels,
yaitu untuk menilai jasa yang diberikan oleh
et al., 2009:8).
entitas nirlaba dan kemampuannya untuk
84
terus memberikan jasa tersebut, dan cara
pelaporan keuangan entitas nirlaba, sehingga
manajer melaksanakan tanggung jawabnya
diharapkan laporan keuangan entitas nirlaba
dan aspek kinerja manajer. Kemampuan
dapat lebih mudah untuk dipahami, memiliki
entitas nirlaba untuk terus memberikan jasa
relevansi, dan daya banding.
dikomunikasikan
melalui
keuangan
menyediakan
yang
laporan
posisi
informasi
TINJAUAN PUSTAKA
mengenai aset, liabilitas, aset neto, dan
Laporan keuangan (financial statements) adalah
informasi mengenai hubungan di antara
dokumen bisnis yang digunakan perusahaan
unsur-unsur tersebut (PSAK No. 45, 2011:2).
untuk melaporkan hasil aktivitasnya kepada
dari
berbagai kelompok pemakai, meliputi: manajer,
Undang-Undang Pendidikan dan Yayasan,
investor, kreditor, dan agen regulator. Pihak-
serta PSAK No. 45 memberikan dorongan
pihak tersebut menggunakan informasi yang
bagi peneliti untuk mengekplorasi berbagai
dilaporkan untuk membuat berbagai keputusan,
aturan yang terkait dengan pembuatan laporan
seperti apakah akan melakukan investasi atau
keuangan oleh yayasan pendidikan agar
meminjamkan uang kepada perusahaan (Walter
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
T. Harrison Jr., dkk., 2012:2).
Berbagai
sumber
masukan
Kerangka kerja konseptual (conceptual
Keuangan No. 45 tentang pelaporan keuangan
framework)
entitas nirlaba.
meletakkan
pondasi
untuk
memecahkan persoalan “besar” dalam akuntansi.
PERUMUSAN MASALAH
IFRS Framework for the Preparation of
Berdasarkan permasalah di atas, dapat dilihat
Presentation
beberapa masalah, yaitu bagaimana penyajian,
menggambarkan sifat, fungsi, dan batasan, dalam
pengukuran
transaksi
hal ini akuntansi keuangan dan pelaporan
keuangan yang terjadi pada yayasan pendidikan
keuangan beroperasi. IFRS Framework berfokus
menurut PSAK 45 tentang pelaporan keuangan
pada laporan keuangan bertujuan umum (general
entitas nirlaba.
purpose financial statements), yang dibuat dan
dan
pengungkapan
disajikan
of
Financial
(setidaknya)
setiap
Statements
tahun
serta
TUJUAN PENELITIAN
ditujukan pada kebutuhan akan informasi umum
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan:
mengenai berbagai pemakai laporan keuangan
Penyajian,
(Walter T. Harrison Jr., dkk., 2012:7).
pengukuran
dan
pengungkapan
IFRS Framework menyatakan bahwa
transaksi keuangan yang terjadi pada yayasan
pendidikan
menurut
PSAK
45
tujuan
tentang
85
laporan
keuangan
adalah
untuk
menyediakan
keuangan,
informasi
kinerja,
dan
mengenai
posisi
mengidentifikasi tren dalam posisi dan kinerja
perubahan
posisi
keuangannya (Walter T. Harrison Jr., dkk.,
2012:9-10).
keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi
banyak pemakai ketika membuat keputusan
Undang-Undang Republik Indonesia
ekonomi. Pemakai akan mengevaluasi laporan
Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan
keuangan untuk membuat keputusan seperti
Tinggi. Standar Pendidikan Tinggi terdiri dari:
apakah akan melakukan investasi tambahan ke
(a) Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang
dalam
dan
ditetapkan oleh Menteri atas usul suatu badan
pembiayaan, atau menilai kinerja manajemen
yang bertugas menyusun dan mengembangkan,
(Walter T. Harrison Jr., dkk., 2012:8).
Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan (b)
entitas,
menyediakan
kredit
IFRS framework menggunakan istilah
Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh
(qualitative
setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada
characteristics) untuk menggambarkan atribut
Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Perguruan
yang membuat informasi yang tersedia dalam
Tinggi memiliki otonomi untuk mengelola
laporan keuangan bermanfaat bagi pemakai.
sendiri
Keempat karakteristik kualitatif yang utama
penyelenggaraan
adalah dapat dipahami, relevansi, reliabilitas, dan
pengelolaan Perguruan
komparabilitas. Dapat Dipahami berarti bahwa
berdasarkan prinsip:
informasi akuntansi harus cukup transparan,
transparansi; (c) nirlaba; (d) penjaminan mutu;
sehingga masuk akal bagi pemakai informasi.
dan (e) efektivitas dan efisiensi.
karakteristik
kualitatif
lembaganya
sebagai
Tridharma.
pusat
Otonomi
Tinggi dilaksanakan
(a) akuntabilitas;
(b)
Relevansi, agar menjadi relevan, informasi harus
Undang-Undang Republik Indonesia
mampu menyajikan perbedaan bagi pembuat
Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Perubahan
keputusan, yang memiliki nilai prediktif atau
Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001
umpan balik. Reliabilitas, informasi dianggap
Tentang Yayasan. Ikhtisar laporan tahunan
dapat diandalkan bila lengkap, bebas dari
Yayasan diumumkan pada papan pengumuman
kesalahan atau bias yang material, terpercaya,
di kantor Yayasan. Ikhtisar laporan keuangan
dan dapat diharapkan untuk merepresentasikan
yang merupakan bagian dari ikhtisar laporan
secara wajar substansi ekonomi dari peristiwa
tahunan wajib diumumkan dalam surat kabar
atau
harian berbahasa Indonesia bagi Yayasan yang:
transaksi
yang
Komparabilitas,
para
membandingkan
laporan
selama
suatu
periode
mendasarinya.
pemakai
(a) memperoleh bantuan Negara, bantuan luar
biasanya
keuangan
entitas
negeri,
waktu
untuk
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau
86
dan/atau
pihak
lain
sebesar
lebih, dalam 1 (satu) tahun buku; atau (b)
yang dibatasi penggunaannya oleh penyumbang
mempunyai kekayaan di luar harta wakaf sebesar
disajikan terpisah dari kas atau aset lain yang
Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah)
tidak terikat penggunaannya.
atau lebih. Laporan keuangan Yayasan, wajib
Klasifikasi Aset Neto Terikat atau
diaudit oleh Akuntan Publik. Hasil audit
Tidak Terikat. Laporan posisi keuangan
terhadap
Yayasan,
menyajikan jumlah masing-masing kelompok
disampaikan kepada Pembina Yayasan yang
aset neto berdasarkan ada atau tidaknya
bersangkutan dan tembusannya kepada Menteri
pembatasan oleh penyumbang, yaitu: terikat
dan instansi terkait. Laporan keuangan disusun
secara permanen, terikat secara temporer, dan
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
tidak terikat. Informasi mengenai sifat dan
yang berlaku.
jumlah dari pembatasan permanen atau temporer
laporan
keuangan
diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah
Laporan posisi keuangan mencakup
entitas
nirlaba
secara
keseluruhan
tersebut dalam laporan keuangan atau dalam
dan
catatan atas laporan keuangan.
menyajikan total aset, liabilitas, dan aset neto.
Pembatasan permanen terhadap: (1) aset,
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Laporan posisi
keuangan (neraca), termasuk catatan atas laporan
seperti
keuangan, menyediakan informasi yang relevan
disumbangkan untuk tujuan tertentu, untuk
mengenai likuiditas, fleksibilitas keuangan, dan
dirawat dan tidak untuk dijual, atau (2) aset yang
hubungan antara aset dan liabilitas. Informasi
disumbangkan
tersebut
dengan
mendatangkan pendapatan secara permanen
pengumpulan aset dan liabilitas yang memiliki
dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam
karakteristik serupa dalam suatu kelompok yang
kelompok aset neto yang penggunaanya dibatasi
relatif homogen. Entitas nirlaba, umumnya
secara permanen atau disajikan dalam catatan
melaporkan masing-masing unsur aset dalam
atas laporan keuangan. Pembatasan permanen
kelompok yang homogen, seperti: (a) kas dan
kelompok kedua tersebut berasal dari hibah atau
setara kas; (b) piutang pasien, pelajar, anggota,
wakaf dan warisan yang menjadi dana abadi
dan penerima jasa yang lain; (c) persediaan; (d)
(endowment).
umumnya
disajikan
tanah
atau
untuk
Pembatasan
sewa, asuransi, dan jasa lainnya yang dibayar di
karya
seni,
investasi
temporer
terhadap:
yang
yang
(1)
muka; (e) instrumen keuangan dan investasi
sumbangan berupa aktivitas operasi tertentu, (2)
jangka panjang; (f) tanah, gedung, peralatan,
investasi untuk jangka waktu tertentu, (3)
serta aset tetap lainnya yang digunakan untuk
penggunaan selama periode tertentu dimasa
menghasilkan barang dan jasa. Kas atau aset lain
depan, atau (4) pemerolehan aset tetap, dapat
87
disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok
menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja
aset neto yang penggunaannya dibatasi secara
manajer.
temporer atau disajikan dalam catatan atas
Klasifikasi
Pendapatan,
Beban,
laporan keuangan. Pembatasan temporer oleh
Keuntungan dan Kerugian. Laporan aktivitas
penyumbang dapat berbentuk pembatasan waktu
menyajikan pendapatan sebagai penambah aset
atau pembatasan penggunaan, atau keduanya.
neto tidak terikat, kecuali jika penggunaannya
umumnya
dibatasi oleh penyumbang, dan menyajikan
meliputi pendapatan dari jasa, penjualan barang,
beban sebagai pengurang aset neto tidak terikat.
sumbangan, dan dividen atau hasil investasi,
Sumbangan disajikan sebagai penambah aset
dikurangi beban untuk memperoleh pendapatan
neto tidak terikat, terikat permanen, atau terikat
tersebut. Batasan terhadap penggunaan aset neto
temporer,
tidak terikat dapat berasal dari sifat entitas
pembatasan. Dalam hal sumbangan terikat yang
nirlaba. Informasi mengenai batasan-batasan
pembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode
tersebut umumnya disajikan dalam catatan atas
yang sama, dapat disajikan sebagai sumbangan
laporan keuangan.
tidak terikat sepanjang disajikan secara konsisten
Aset
neto
Laporan
tidak
terikat
Aktivitas.
Tujuan
bergantung
pada
ada
tidaknya
dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi.
utama
laporan aktivitas menurut PSAK 45 adalah
Laporan aktivitas menyajikan jumlah
menyediakan informasi mengenai: (a) pengaruh
pendapatan dan beban secara bruto, kecuali
transaksi dan peristiwa lain yang mengubah
diatur berbeda oleh SAK lain atau SAK
jumlah dan sifat aset neto, (b) hubungan antar
ETAP. Laporan aktivitas menyajikan jumlah
transaksi, dan peristiwa lain, dan (c) bagaimana
neto keuntungan dan kerugian yang berasal dari
penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan
transaksi insidental atau peristiwa lain yang
berbagai program atau jasa.
berada di luar pengendalian entitas nirlaba dan
manajemen. Misalnya, keuntungan atau kerugian
Informasi dalam laporan aktivitas, yang
digunakan
bersama
dengan
penjualan tanah dan gedung yang tidak
pengungkapan
digunakan lagi.
informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat
membantu para penyumbang anggota entitas
Laporan Arus Kas. Tujuan utama
nirlaba, kreditur dan pihak lainnya untuk: (a)
laporan arus kas adalah menyajikan informasi
mengevaluasi kinerja dalam suatu periode, (b)
mengenai penerimaan dan pengeluaran kas
menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan
dalam suatu periode. Laporan arus kas disajikan
entitas nirlaba dan memberikan jasa, dan (c)
sesuai PSAK 2 (revisi 2009). Laporan Arus Kas
dengan tambahan berikut ini: (a) aktivitas
88
dari
penyajian laporan keuangan berdasarkan
penyumbang yang penggunaannya dibatasi
PSAK No. 45 tentang pelaporan keuangan
untuk jangka panjang, penerimaan kas dari
organisasi nirlaba dan penerapan Total
sumbangan dan penghasilan investasi yang
Quality Management secara parsial dan
penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan,
simultan berpengaruh terhadap kinerja
pembangunan dan pemeliharaan aset tetap, atau
yayasan.
pendanaan,
yaitu:
penerimaan
kas
2.
peningkatan dana abadi, bunga dan dividen yang
David
Hasibuan
(2010:29),
hasil
dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang;
penelitiannya menunjukkan bahwa laporan
(b) pengungkapan informasi mengenai aktivitas
keuangan
investasi
Mandiri Anak Bangsa Nusantara belum
dan
pendanaan
nonkas
adalah
yang
dibuat
oleh Yayasan
sesuai dengan laporan keuangan PSAK No.
sumbangan berupa bangunan atau aset investasi.
45.
Informasi arus kas berguna untuk
3.
menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan
Luh ardiana, Anantawikrama Tungga
kas dan setara kas dan memungkinkan para
Atmadja, Nyoman Ari Surya Darmawan
pengguna mengembangkan model untuk menilai
(2014), melakukan penelitian perlakuan
dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas
akuntansi aktiva tetap pada yayasan dana
masa depan (future cash flows) dari berbagai
punia
entitas. Informasi tersebut juga meningkatkan
penelitian menyimpulkan bahwa Yayasan
daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai
Dana Punia tidak melakukan pencatatan
entitas karena dapat meniadakan pengaruh
secara benar sesuai dengan PSAK.
4.
penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda
singaraja
tahun
2013,
hasil
Mei Witria Ulfa, R. Anastasia Endang
Susilawati, dan Abdul Halim (2014),
terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.
berdasarkan wawancara dan bukti dokumen
Beberapa hasil penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan laporan keuangan untuk entitas
yang
nirlaba sektor pendidikan adalah sebagai berikut:
pelaporan akuntansi yang dilakukan di
1.
Wawan Sukmana, dan Yesi Gusman
SMK Negeri 4 Malang hanya sebatas
(2008:428), menyimpulkan bahwa kinerja
melaporkan jurnal umum yaitu mencatat kas
yayasan yang mengelola perguruan tinggi
masuk dan kas keluar.
5.
swasta di Tasikmalayapun lebih baik setelah
menyajikan
berdasarkan
laporan
PSAK
No.
diperoleh
Nikmatuniayah
kesimpulan
(2014:279),
bahwa:
kesimpulan
keuangannya
yang dapat disampaikan dalam program
45
penerapan penyusunan laporan keuangan
tentang
yaitu
pelaporan keuangan organisasi nirlaba, dan
89
terbentuknya
sistem
penerimaan
donasi, sistem pengeluaran donasi, dan
Tanggung
Jawab
Pendanaan.
Pendanaan pendidikan menjadi tanggung
laporan keuangan publik yayasan.
jawab bersama antara Pemerintah, pemerintah
METODE PENELITIAN
daerah, dan masyarakat. Pemerintah dan
Tujuan penelitian ini untuk memahami: (a)
pemerintah
Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah
menyediakan
yang
sebagaimana diatur dalam Pasal 31 ayat (4)
berkaitan
yayasan,
(b)
dengan
pendidikan
Bagaimana
dan
daerah
Undang-Undang
penyajian,
bertanggung
anggaran
Dasar
jawab
pendidikan
Negara
Republik
pengukuran dan pengungkapan pelaporan
Indonesia Tahun 1945. Ketentuan mengenai
keuangan bagi yayasan pendidikan sesuai
tanggung
dengan
Akuntansi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
Keuangan Nomor 45 tentang Pelaporan
(2) diatur lebih lanjut dengan peraturan
Keuangan Entitas Nirlaba.
pemerintah.
Pernyataan
Standar
Jenis data yang dikumpulkan dalam
jawab
Sumber
pendanaan
Pendanaan
pendidikan
Pendidikan.
penelitian ini adalah data sekunder. Data
Sumber pendanaan pendidikan ditentukan
sekunder merupakan data yang berhubungan
berdasarkan prinsip keadilan, kecukupan, dan
dengan peraturan pemerintah dan undang-
keberlanjutan.
undang yang berkaitan dengan pendidikan
daerah, dan masyarakat mengerahkan sumber
dan yayasan, pernyataan standar akuntansi
daya yang ada sesuai dengan peraturan
keuangan, berbagai sumber data dari internet
perundang-undangan yang berlaku. Ketentuan
yang berkaitan dengan pembuatan laporan
mengenai
keuangan bagi yayasan pendidikan, dan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
berbagai sumber data dari buku literatur.
(2) diatur lebih lanjut dengan peraturan
Pemerintah,
sumber
pendanaan
pemerintah
pendidikan
pemerintah.
Pengelolaan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dana
Pendidikan.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia
Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi,
Pendidikan Nasional, yang berkaitan dengan
dan akuntabilitas publik. Ketentuan mengenai
pendanaan pendidikan, menjelaskan beberapa
pengelolaan dana pendidikan diatur lebih
hal yang berkaitan dengan tanggung jawab
lanjut dengan peraturan pemerintah.
pendanaan, sumber pendanaan pendidikan,
Undang
dan pengelolaan dana pendidikan.
-
Undang
Republik
Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 Tentang
90
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
menengah yang mencakup program diploma,
16 Tahun 2001 Tentang Yayasan. Undang-
program sarjana, program magister, program
undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang
doktor, dan program profesi, serta program
Yayasan dimaksudkan agar Yayasan tetap
spesialis,
dapat
perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan
berfungsi
dalam
usaha
mencapai
yang
maksud dan tujuannya di bidang sosial,
bangsa Indonesia.
keagamaan, dan kemanusiaan berdasarkan
Peraturan
prinsip
keterbukaan
Pemerintah
oleh
Republik
akuntabilitas.
Indonesia Nomor 2 Tahun 2013 Tentang
Kekayaan Yayasan baik berupa uang, barang,
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
maupun
Nomor
kekayaan
dan
diselenggarakan
lain
yang
diperoleh
63
Tahun
2008
Tentang
Undang-Undang
Tentang
Yayasan berdasarkan Undang-undang ini,
Pelaksanaan
dilarang dialihkan atau dibagikan secara
Yayasan.
langsung atau tidak langsung, baik dalam
masyarakat
bentuk gaji, upah, maupun honorarium, atau
maksud, dan tujuan tertentu di bidang sosial,
bentuk lain yang dapat dinilai dengan uang
keagamaan,
dan
kepada Pembina, Pengurus dan Pengawas.
berkembang
pesat
Pengecualian atas ketentuan sebagaimana
coraknya. Sehubungan dengan hal tersebut
dimaksud pernyataan di atas, dapat ditentukan
untuk menjamin kepastian dan ketertiban
dalam Anggaran Dasar Yayasan bahwa
hukum serta mengembalikan fungsi Yayasan
pengurus
sebagai
menerima
gaji,
upah,
atau
Keberadaan
untuk
pranata
Yayasan
mencapai
kegiatan,
kemanusiaan
dan
hukum
dalam
makin
telah
beragam
dalam
rangka
honorarium, dalam hal pengurus yayasan: (a)
mencapai kegiatan, maksud, dan tujuannya,
bukan pendiri yayasan dan tidak terafiliasi
telah diatur dengan Undang-Undang Nomor
dengan pendiri, pembina, dan pengawas; dan
16 Tahun 2001 tentang Yayasan sebagaimana
(b) melaksanakan kepengurusan
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
secara langsung dan penuh.
mengenai
gaji,
upah,
yayasan
28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Penentuan
atau
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001
honorarium
tentang Yayasan.
ditetapkan oleh pembina sesuai dengan
kemampuan kekayaan yayasan.
Undang-Undang
Penyajian,
Pengungkapan
Republik
Secara
Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang
rinci,
Pengukuran
Pelaporan
tujuan
laporan
dan
Keuangan.
keuangan,
Tinggi
termasuk catatan atas laporan keuangan,
adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan
menurut Indra Bastian (2007:74) adalah untuk
Pendidikan
Tinggi.
Pendidikan
91
menyajikan informasi mengenai: (a) jumlah
memiliki
karakteristik
yang
tidak
jauh
dan sifat aktiva, kewajiban, serta aktiva bersih
berbeda dengan entitas bisnis pada umumnya.
transaksi,
Menurut PSAK No. 45 (2010:2)
peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah
laporan keuangan yang disajikan oleh entitas
nilai serta sifat aktiva bersih, (c) jenis dan
nirlaba memiliki karakteristik sebagai berikut:
jumlah arus masuk serta arus keluar sumber
(a) Sumber daya entitas nirlaba berasal dari
daya selama satu periode dan hubungan di
para penyumbang yang tidak mengharapkan
antara keduanya, (d) cara suatu yayasan
pembayaran kembali atau manfaat ekonomi
mendapatkan
kas,
yang sebanding dengan jumlah sumber daya
memperoleh pinjaman, serta faktor lainnya
yang diberikan, (b) menghasilkan barang
yang berpengaruh terhadap likuiditasnya, (e)
dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba,
usaha jasa suatu yayasan.
dan jika entitas nirlaba menghasilkan laba,
suatu
yayasan,
(b)
dan
pengaruh
membelanjakan
nirlaba
maka jumlahnya tidak dibagikan kepada para
memperoleh sumber daya dari sumbangan
pendiri atau pemilik entitas nirlaba tersebut,
para anggota dan para penyumbang lain yang
(c) tidak ada kepemilikan seperti lazimnya
tidak mengharapkan imbalan apapun dari
pada
entitas nirlaba tersebut, sehingga dalam
kepemilikan dalam entitas nirlaba tidak dapat
entitas nirlaba timbul transaksi tertentu yang
dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau
jarang atau bahkan tidak pernah terjadi dalam
kepemilikan tersebut tidak mencerminkan
entitas
proporsi pembagian sumber daya entitas
Yayasan
bisnis,
sebagai
entitas
misalnya
penerimaan
entitas
bisnis,
dalam
arti
bahwa
nirlaba pada saat likuidasi atau pembubaran
sumbangan.
entitas nirlaba.
Yayasan pendidikan sebagai entitas
Beberapa
nirlaba dalam mendanai kebutuhan modalnya
pengertian
istilah
yang
digunakan dalam PSAK No. 45 (2010:3):
dapat bersumber dari utang, dan kebutuhan
Pembatasan
permanen
adalah
pembatasan penggunaan sumber daya
yang ditetapkan oleh penyumbang
agar
sumber
daya
tersebut
dipertahankan secara permanen, tetapi
entitas nirlaba diizinkan untuk
menggunakan sebagian atau semua
penghasilan atau manfaat ekonomi
lainnya yang berasal dari sumber daya
tersebut.
Pembatasan
temporer
adalah
pembatasan penggunaan sumber daya
operasinya dari pendapatan atas jasa yang
diberikan kepada publik. Pengukuran jumlah,
saat, dan kepastian aliran kas masuk menjadi
ukuran kinerja penting bagi para pengguna
laporan keuangan entitas nirlaba tersebut,
seperti kreditor dan pemasok dana lainnya.
Yayasan pendidikan sebagai entitas nirlaba
92
oleh penyumbang yang menetapkan
agar
sumber
daya
tersebut
dipertahankan sampai dengan periode
tertentu
atau
sampai
dengan
terpenuhinya keadaan tertentu.
Sumbangan terikat adalah sumber
daya yang penggunaannya dibatasi
untuk
tujuan
tertentu
oleh
penyumbang. Pembatasan tersebut
dapat
bersifat
permanen
atau
temporer.
Sumbangan tidak terikat adalah
sumber daya yang penggunaannya
tidak dibatasi untuk tujuan tertentu
oleh penyumbang.
kelompok yang homogen, seperti: (a) kas dan
setara kas; (b) piutang pasien, pelajar,
anggota, dan penerima jasa yang lain; (c)
persediaan; (d) sewa, asuransi, dan jasa
lainnya yang dibayar di muka; (e) instrumen
keuangan dan investasi jangka panjang; (f)
tanah, gedung, peralatan, serta aset tetap
lainnya yang digunakan untuk menghasilkan
barang dan jasa.
Kas atau aset lain yang dibatasi
penggunaannya oleh penyumbang disajikan
Laporan keuangan entitas nirlaba menurut
terpisah dari kas atau aset lain yang tidak
PSAK 45 meliputi: (a) laporan posisi
terikat penggunaannya. Informasi likuiditas
keuangan (neraca) pada akhir periode laporan,
diberikan dengan cara sebagai berikut: (a)
(b) laporan aktivitas serta laporan arus kas
menyajikan aset berdasarkan urutan likuiditas,
untuk suatu periode pelaporan, dan (c) catatan
dan liabilitas berdasarkan tanggal jatuh
atas laporan keuangan.
tempo; (b) mengelompokkan aset ke dalam
Laporan Posisi Keuangan. Laporan
posisi
keuangan
entitas
nirlaba
lancar dan tidak lancar, dan liabilitas ke
secara
dalam jangka pendek dan jangka panjang; (c)
keseluruhan mencakup dan menyajikan total
mengungkapkan
aset, liabilitas, dan aset neto. Klasifikasi Aset
termasuk
keuangan,
relevan
catatan
menyediakan
mengenai
atas
likuiditas,
liabilitas, termasuk pembatasan penggunaan
laporan
informasi
aset, pada catatan atas laporan keuangan.
yang
Klasifikasi Aset Neto Terikat atau
fleksibilitas
Tidak Terikat. Laporan posisi keuangan
keuangan, dan hubungan antara aset dan
liabilitas.
Informasi
tersebut
mengenai
likuiditas aset atau saat jatuh temponya
dan Liabilitas. Laporan posisi keuangan
(neraca),
informasi
menyajikan jumlah masing-masing kelompok
umumnya
aset
disajikan dengan pengumpulan aset dan
neto
berdasarkan
ada/tidaknya
pembatasan oleh penyumbang, yaitu: terikat
liabilitas yang memiliki karakteristik serupa
secara permanen, terikat secara temporer, dan
dalam suatu kelompok yang relatif homogen.
tidak terikat. Informasi mengenai sifat dan
Sebagai contoh, entitas nirlaba biasanya
jumlah dari pembatasan permanen atau
melaporkan masing-masing unsur aset dalam
temporer
93
diungkapkan
dengan
cara
menyajikan jumlah tersebut dalam laporan
pendapatan
keuangan/dalam
penggunaan aset neto tidak terikat dapat
catatan
atas
laporan
tersebut.
Batasan
terhadap
berasal dari sifat entitas nirlaba. Informasi
keuangan.
mengenai batasan-batasan tersebut umumnya
Pembatasan permanen terhadap (1)
aset, seperti tanah atau karya seni, yang
disajikan
dalam
disumbangkan untuk tujuan tertentu, untuk
keuangan.
catatan
atas
laporan
Laporan Aktivitas. Tujuan utama
dirawat dan tidak untuk dijual, atau (2) aset
yang disumbangkan untuk investasi yang
laporan
aktivitas
adalah
menyediakan
mendatangkan pendapatan secara permanen
informasi mengenai (a) pengaruh transaksi
dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam
dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan
kelompok aset neto yang penggunaanya
sifat aset neto, (b) hubungan antar transaksi,
dibatasi secara permanen atau disajikan dalam
dan peristiwa lain, dan (c) bagaimana
catatan atas laporan keuangan. Pembatasan
penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan
permanen kelompok kedua tersebut berasal
berbagai program atau jasa.
Informasi dalam laporan aktivitas,
dari hibah atau wakaf dan warisan yang
yang
menjadi dana abadi (endowment).
digunakan
pengungkapan
Pembatasan temporer terhadap (1)
bersama
informasi
dalam
dengan
laporan
sumbangan berupa aktivitas operasi tertentu,
keuangan lainnya, dapat membantu para
(2) investasi untuk jangka waktu tertentu, (3)
penyumbang, anggota entitas nirlaba, kreditur
penggunaan selama periode tertentu dimasa
dan pihak lainnya untuk (a) mengevaluasi
depan, atau (4) pemerolehan aset tetap, dapat
kinerja dalam suatu periode, (b) menilai
disajikan
upaya,
sebagai
unsur
terpisah
dalam
kemampuan,
dan
kesinambungan
kelompok aset neto yang penggunaannya
entitas nirlaba dan memberikan jasa, dan (c)
dibatasi secara temporer atau disajikan dalam
menilai pelaksanaan tanggung jawab dan
catatan atas laporan keuangan. Pembatasan
kinerja manajer. Laporan aktivitas mencakup
temporer oleh penyumbang dapat berbentuk
entitas
pembatasan waktu atau pembatasan
menyajikan perubahan jumlah aset neto
penggunaan, atau keduanya.
selama suatu periode. Perubahan aset neto
dan
keseluruhan
dan
neto atau ekuitas dalam posisi keuangan.
meliputi pendapatan dari jasa, penjualan
sumbangan,
secara
dalam laporan aktivitas tercermin pada aset
Aset neto tidak terikat umumnya
barang,
nirlaba
dividen/hasil
Klasifikasi
investasi, dikurangi beban untuk memperoleh
Keuntungan
94
dan
Pendapatan,
Beban,
Kerugian.
Laporan
aktivitas menyajikan
umumnya,
pendapatan sebagai
aktivitas
pendukung
meliputi
penambah aset neto tidak terikat, kecuali jika
aktivitas-aktivitas manajemen dan umum,
penggunaannya dibatasi oleh penyumbang,
pencarian dana, dan pengembangan anggota.
dan menyajikan beban sebagai pengurang aset
Aktivitas manajemen dan umum meliputi
neto
pengawasan, manajemen bisnis, pembukuan,
tidak
terikat.
Laporan
aktivitas
menyajikan keuntungan dan kerugian yang
penganggaran,
diakui dari investasi dan aset lain (atau
administratif lainnya, dan semua aktivitas
liabilitas) sebagai penambah/pengurang aset
manajemen dan administrasi kecuali program
neto tidak terikat, kecuali jika penggunaannya
pemberian jasa atau pencarian dana. Aktivitas
dibatasi.
pencarian
Klasifikasi
pendapatan,
beban,
pendanaan,
dana
meliputi
dan
aktivitas
publikasi
dan
keuntungan dan kerugian dalam kelompok
kampanye pencarian dana; pengadaan daftar
aset neto tidak menutup peluang adanya
alamat
klasifikasi tambahan dalam laporan aktivitas.
khusus pencarian dana; pembuatan dan
Misalnya,
atau
penyebaran manual, petunjuk, dan bahan
beberapa kelompok perubahan dalam aset
lainnya; dan pelaksanaan aktivitas lain dalam
neto, entitas nirlaba dapat mengklasifikasikan
rangka pencarian dana dari individu, yayasan,
unsur-unsurnya menurut kelompok operasi
pemerintah
/nonoperasi, dapat dibelanjakan/tidak dapat
pengembangan anggota meliputi pencarian
dibelanjakan,
anggota baru dan pengumpulan iuran anggota,
dalam
suatu
telah
kelompok
direalisasi/belum
bermanfaat
untuk
secara
dan
pelaksanaan
lain-lain.
acara
Aktivitas
hubungan dan aktivitas sejenis.
direalisasi, berulan/tidak berulang.
Klasifikasi
penyumbang;
Berikut ini disajikan contoh laporan
fungsional
membantu
keuangan untuk entitas nirlaba. Contoh ini
para
penyumbang, kreditur, dan pihak lain dalam
disajikan
menilai pemberian jasa dan penggunaan
anatomis. Entitas nirlaba dianjurkan untuk
sumber daya. Disamping penyajian klasifikasi
menyediakan informasi yang relevan dan
beban secara fungsional, entitas nirlaba
mudah
dianjurkan
informasi
penyumbang, kreditur, dan pemakai laporan
tambahan mengenai beban menurut sifatnya.
keuangan diluar entitas. Penyusunan laporan
Misalnya, berdasarkan gaji, sewa, listrik,
keuangan komparatif juga dianjurkan, namun
bunga, penyusutan.
untuk penyederhanaan contoh yang disajikan
untuk
menyajikan
untuk
dipahami
memberikan
dari
sudut
gambaran
pandang
di bawah ini, laporan arus kas disajikan untuk
Aktivitas pendukung meliputi semua
satu periode.
aktivitas selain program pemberian jasa.
95
Entitas Nirlaba
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 20x2 dan 20x1
(dalam jutaan)
20x2 20x1
20x2
Aset:
Kas dan setara kas
Piutang bunga
Persediaan dan biaya dibayar di muka
Piutang lain-lain
Investasi Lancar
Properti investasi
Aset Tetap
Investasi jangka panjang
Jumlah Aset
Liabilitas dan Aset Neto:
utang dagang
Pendapatan diterima di muka yang
dapat dikembalikan
utang Lain-Lain
utang wesel
Kewajiban tahunan
utang jangka panjang
20x1
Rp 188
5.325
1.525
7.562
3.500
13.025
154.250
545.175
Rp 1.150
4.175
2.500
6.750
2.500
11.400
158.975
508.750
Rp730.550
Rp696.200
Rp
Rp
6.425
2.625
4.213
13.750
1.625
3.250
2.850
4.250
16.250
Jumlah Liabilitas
Aset Neto:
Tidak Terikat
Terikat temporer (Catatan B)
Terikat permanen (Catatan C)
Rp 26.575
Rp 30.850
Rp 288.070
60.855
355.055
Rp 259.175
63. 675
342.500
Jumlah Aset Neto
Jumlah Liabilitas dan
Aset Neto
Rp 703.975
Rp 665.350
Rp 730.550
Rp 696.200
2.187
96
Bentuk Informasi Kolom Tunggal
Entitas Nirlaba
Laporan Aktivitas
Untuk Tahun Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 20x2
(dalam jutaan rupiah)
Perubahan Aset Neto Tidak Terikat
Pendapatan dan Penghasilan:
Sumbangan
Jasa Layanan
Penghasilan investasi Jangka panjang
(Catatan E)
Penghasilan investasi lain-lain (Catatan E)
Lanjutan Laporan Aktivitas
Rp 21.600
13.500
14.000
2.125
Penghasilan neto investasi jangka
panjang belum direalisasi
Lain-Lain
20.570
375
Jumlah Pendapatan dan Penghasilan
Tidak Terikat
72.170
Aset Neto yang Berakhir Pembatasannya (Catatan D):
Pemenuhan program pembatasan
Pemenuhan pembatasan pemerolehan peralatan
Berakhirnya pembatasan waktu
29.975
3.750
3.125
Jumlah aset yang telah berakhir pembatasannya
36.850
Jumlah Pendapatan, Penghasilan dan Sumbangan lain
Beban dan Kerugian:
Program A
Program B
Program C
Manajemen dan umum
Pencarian dana
109.020
32.750
21.350
14.400
6.050
5.375
Jumlah Beban (Catatan F)
Kerugian akibat kebakaran
79.925
200
Jumlah Beban dan Kerugian
80.125
Kenaikan Jumlah Aset Neto
Tidak Terikat
Rp 28.895
97
Perubahan Aset Neto Terikat Temporer:
Sumbangan
Penghasilan investasi jangka panjang (Catatan E)
Penghasilan neto terealisasikan dan belum panjang
terealisasikan dari investasi jangka (Catatan E)
Kerugian aktuarial untuk kewajiban tahunan
Aset neto terbebaskan dari pembatasan (Catatan D)
Rp
20.275
6.450
7.380
(75)
(36.850)
Penurunan Aset Neto Terikat Temporer
(2.820)
Lanjutan Bentuk A
Perubahan Dalam Aset Neto Terikat Permanen:
Sumbangan
Penghasilan investasi jangka panjang (Catatan E)
Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan
dari investasi jangka panjang (Catatan E)
Kenaikan Aset Neto Terikat Permanen
Kenaikan Aset Neto
Aset Neto Pada Awal Tahun
Rp
700
300
11.550
12.550
38.625
665.350
Aset Neto Pada Akhir Tahun
Rp 703.975
Laporan Arus Kas
Entitas Nirlaba
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 20x2
(dalam jutaan rupiah)
Aliran Kas dari Aktivitas Operasi:
Kas dari pendapatan jasa
Kas dari penyumbang
Kas dari piutang lain-lain
Bunga dan dividen yang diterima
Penerimaan lain-lain
Bunga yang dibayarkan
Kas yang dibayarkan kepada karyawan dan suplier
Hutang lain-lain yang dilunasi
Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi
Aliran Kas dari Aktivitas Investasi:
Ganti rugi dari asuransi kebakaran
Pembelian peralatan
Penerimaan dari penjualan investasi
Pembelian investasi
Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas investasi
98
Rp. 13.050,00
20.075,00
6.537,50
21.425,00
375,00
(955,00)
(59.520,00)
(1.063,50)
(75,00)
625,00
3.750,00
190.250,00
187.250,00
(125,00)
Aliran Kas dari Aktivitas Pendanaan:
Penerimaan dari kontribusi berbatas dari:
Investasi dalam endowment
Investasi dalam endowment berjangka
Investasi bangunan
Investasi perjanjian tahunan
500,00
175,00
3.025,00
500,00
4.200,00
Aktivitas pendanaan lain:
Bunga dan dividen berbatas untuk reinvestasi
Pembayaran kewajiban tahunan
Pembayaran utang wesel
Pembayaran liabilitas jangka panjang
Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan
Kenaikan (Penurunan) neto dalam kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada awal tahun
Kas dan setara kas pada akhir tahun
Rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjadi kas neto
yang digunakan untuk aktivitas operasi:
Perubahan dalam aset neto
Penyesuaian untuk rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjadi
kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi:
Depresiasi
Kerugian akibat kebakaran
Kerugian aktuarial pada kewajiban tahunan
Kenaikan piutang bunga
Penurunan dalam persediaan dan biaya dibayar dimuka
Kenaikan dalam piutang lain-lain
Kenaikan dalam hutang dagang
Penurunan dalam penerimaan dimuka yang dapat
dikembalikan
Penurunan dalam hutang lain-lain
Sumbangan terikat untuk investasi jangka panjang
Bunga dan dividen terikat untuk investasi
jangka panjang
Penghasilan neto terealisasikan dan belum
terealisasikan dari investasi jangka panjang
Kas neto diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi
Data tambahan untuk aktivitas investasi dan pendanaan nonkas:
Peralatan yang diterima sebagai hibah
Pembebasan premi asuransi kematian, nilai kas yang diserahkan
750,00
(363,00)
(2.850,00)
(2.500,00)
(4.962,50)
Rp (762,50)
Rp (962,50)
1.150,00
187,50
38.625,00
8.000,00
200,00
75,00
(1.150,00)
975,00
(812,50)
3.800,00
(1.625,00)
(1.062,05)
(6.850,00)
(750,00)
Rp
Rp.
(39.500,00)
(75,00)
350,00
200,00
Catatan Atas Laporan Keuangan
informasi yang dianjurkan untuk diungkapkan
Ilustrasi Catatan A menguraikan kebijakan
oleh entitas nirlaba. Semua jumlah dalam
pengungkapan
ribuan rupiah.
yang
diwajibkan
yang
menyebabkan Catatan B dan Catatan C wajib
disajikan. Catatan D, E, dan F menyediakan
99
Catatan A
sumbangan tidak terikat kecuali jika ada
Entitas menyajikan hadiah atau wakaf berupa
pembatasan yang secara eksplisit menyatakan
kas atau aset lain sebagai sumbangan terikat
tujuan
jika hibah atau wakaf tersebut diterima
penyumbang. Hibah atau wakaf untuk aset
dengan
membatasi
tetap dengan pembatasan eksplisit yang
penggunaan aset tersebut. Jika pembatasan
menyatakan tujuan pemanfaatan aset tersebut
dari penyumbang telah kadaluwarsa, yaitu
dan sumbangan berupa kas atau aset lain yang
pada saat masa pembatasan telah berakhir atau
harus digunakan untuk memperoleh aset tetap
pembatasan tujuan telah dipenuhi, aset neto
disajikan sebagai sumbangan terikat. Jika
terikat temporer digolongkan kembali menjadi
tidak ada pembatasan eksplisit dari pemberi
aset neto tidak terikat dan disajikan dalam
pemberi sumbangan mengenai pembatasan
laporan aktivitas sebagai aset neto yang
jangka waktu penggunaan aset tetap tersebut,
dibebaskan dari pembatasan.
pembebasan pembatasan dilaporkan pada saat
persyaratan
yang
pemanfaatan
aset
tersebut
aset tetap tersebut dimanfaatkan.
Entitas menyajikan hibah atau wakaf
berupa tanah, bangunan, dan peralatan sebagai
Catatan B
Aset neto terikat temporer untuk periode periode keuangan adalah sebagai berikut:
Aktivitas program A:
Pembelian peralatan
Rp 7.650
Penelitian
10.640
Seminar dan publikasi
3.800
Aktivitas program B:
Perbaikan kerusakan peralatan
5.600
Seminar dan publikasi
5.395
Aktivitas program C:
Umum
7.420
Bangunan dan peralatan
5.375
Perjanjian perwalian tahunan
7.125
untuk periode setelah 31 Desember, 19X1
7.850
Rp 60.855
Catatan C
Aset neto terikat permanen dibatasi untuk:
Investasi tahunan, penghasilannya
dibelanjakan untuk mendukung:
Aktivitas program A
Rp 68.810
Aktivitas program B
34.155
Aktivitas program C
34.155
Kegiatan lain entitas
204.930
100
dari
Rp 342.050
Dana yang penghasilannya untuk ditambahkan pada jumlah
sumbangan awal hingga mencapai nilai
Polis asuransi kematian yang penerimaan
ganti rugi asuransi atas kematian pihak yang
diasuransikan tersedia untuk mendanai
aktivitas umum
Tanah yang harus digunakan untuk area rekreasi
Rp 5.300
200
7.500
Rp 355.050
Catatan D
Aset neto yang dibebaskan dari pembatasan penyumbang melalui
terjadinya beban tertentu atau terjadinya beban tertentu atau
terjadinya kondisi yang diisyaratkan oleh penyumbang.
Tujuan pembatasan yang dicapai:
Beban program A
Rp 14.500
Beban program B
11.500
Beban program C
Rp. 29.975
Peralatan untuk program A yang dibeli dan dimanfaatkan
Pembatasan waktu yang telah terpenuhi:
Jangka waktu yang telah dipenuhi
Kematian penyumbang tahunan
3.975
3.750
Rp 2.125
1.000
Rp 3.125
Rp 36.850
Catatan E
Investasi dicatat sebesar nilai pasar atau nilai
besar investasi jangka panjang dibagi ke
apraisal, dan penghasilan (atau kerugian) yang
dalam dua kelompok. Kelompok A adalah
telah terealisasiakan atau belum terealisasikan
dana permanen dan tidak diwajibkan untuk
dapat dilihat dari laporan aktivitas. Entitas
menaikkan nilai bersihnya. Kelompok B
menginvestasikan kelebihan kas di atas
adalah jumlah yang oleh badan perwalian
kebutuhan harian dalam investasi lancar. Pada
ditujukan untuk investasi jangka panjang.
tanggal
Tabel berikut ini menunjukkan investasi
31
Desember
20X2,
Rp1.400
jangka panjang entitas
diinvestasikan pada investasi lancar dan
menghasilkan Rp 850 per tahun. Sebagian
101
Investasi awal tahun
Hibah tersedia untuk investasi:
untuk dana permanen
untuk dana temporer
untuk dana perwalian
tahunan
Jumlah yang ditarik untuk
penyumbang tahunan yang
meninggal
Kembalian investasi (neto,
setelah dikurangi beban Rp375)
Dividen, bunga, dan sewa
Penghasilan terealisasi dan belum
terealisasikan
Jumlah kembalian investasi
Jumlah tersedia untuk operasi
tahun berjalan
Penghasilan dana perwalian untuk
tahun berjalan dan masa depan
Investasi akhir tahun
Kel A
Kel B
Lain-lain
410.000
82.000
16.750
508.750
200
175
700
175
500
500
500
Jumlah
(1.000)
(1.000)
15.000
5.000
750
20.750
30.000
45.000
9.500
14.500
750
39.500
60.250
(18.750)
(5.000)
436.750
90.000
(23.750)
(450.00)
16.925
(450.00)
545.175
Komponen dalam setiap kelompok investasi dan kepemilikan investasi lain-lain pada tanggal 31
Desember 20X2 disajikan dalam tabel berikut ini.
Kel A
Aset neto terikat permanen
Aset neto terikat temporer
Aset neto tidak terikat
Kel B
Rp 342.050
26.880
67.820
Rp 436.600
91.500
90.000
Lain-lain
5.500
11.425
16.925
Jumlah
347.550
38.305
159.320
545.175
Badan perwalian menerapkan peraturan yang
sumbangan dengan menggunakan
mensyaratkan dana endowment permanen
harga konsumen. Setiap kelebihan di atas
dinilasi sebesar nilai nyata atau daya beli,
dana abadi permanen dapat digunakan untuk
kecuali
eksplisit
tujuan lain yang telah digunakan. Pada tahun
menyatakan penggunaan apresiasi neto yang
20X2, total kembalian investasi kelompok A
yang disyaratkan. Untuk memenuhi tujuan
adalah Rp18.000 (10,6 persen), dan dari
dana,
bahwa
jumlah tersebut Rp4.620 ditahan secara
apresiasi neto dipertahankan secara permanen
permanen untuk mempertahankan nilai nyata
sebesar jumlah yang diperlukan sesuai untuk
sumbangan
menyesuaikan nilai mata uang historis dana
Rp13.380 tersedia untuk tujuan lain yang
penyumbang
manajemen
secara
menetapkan
102
tersebut.
Sisanya
indeks
sebesar
telah ditentukan oleh dewan perwalian.
Catatan f
Beban yang terjadi, seperti pada tabel di bawah ini.
Total
A
Program
B
C
Manajemen
& umum
Gaji, upah
Rp 37.787,50 18.500,00 9.750,00 4.312,50 2.825,00
Biaya lain-lain
11.875,00 5.187,50 1.875,00 4.312,50
Supplies dan
perjalanan
7.887,50 2.162,50 2.500,00 1.225,00
600,00
Biaya jasa dan
Profesiona
l 7.100,00
400,00 3.725,00 1.500,00
500,00
Kantor dan
pekerjaan
6.320,00 2.900,00 1.500,00 1.125,00
545,00
Depresiasi
8.000,00 3.600,00 2.000,00 1.425,00
625,00
Bunga
955,00
955,00
Jumlah Beban Rp79.925,00 32.750,00 21.350,00 14.400,00 6.050,00
Pencarian
Dana
2.400,00
1.400,00
975,00
250,00
350,00
5.375,00
KESIMPULAN
pranata hukum dalam rangka mencapai tujuan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan
28 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas
kemanusiaan. Selain itu, mengingat peranan
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001
Yayasan
Tentang
bahwa:
menciptakan kesejahteraan masyarakat, maka
Undang-undang Nomor 16 Tahun 2001
penyempurnaan Undang-undang Nomor 16
tentang Yayasan yang diundangkan pada
Tahun 2001 tentang Yayasan dimaksudkan
tanggal 6 Agustus 2001, sejak berlaku pada
pula agar Yayasan tetap dapat berfungsi
tanggal
dalam
dalam usaha mencapai maksud dan tujuannya
belum
di
Yayasan,
6
menyatakan
Agustus
perkembangannya
menampung
2002
ternyata
seluruh
kebutuhan
dan
dalam
bidang
kemanusiaan
perkembangan hukum dalam masyarakat.
masyarakat
sosial,
dapat
keagamaan,
berdasarkan
dan
prinsip
keterbukaan dan akuntabilitas.
Perubahan atas Undang-undang Nomor 16
Tujuan
utama
laporan
keuangan
Tahun 2001 tentang Yayasan dimaksudkan
adalah menyediakan informasi yang relevan
untuk
untuk
lebih
ketertiban
menjamin
hukum,
kepastian
memenuhi
kepentingan
para
memberikan
penyumbang, anggota entitas nirlaba, kreditor,
pemahaman yang benar pada masyarakat
dan pihak lain yang menyediakan sumber
mengenai
Yayasan,
mengembalikan
fungsi
serta
dan
sehingga
dapat
daya bagi entitas nirlaba. Pihak pengguna
Yayasan
sebagai
laporan keuangan entitas nirlaba bagi yayasan
103
pendidikan memiliki kepentingan bersama
sebaiknya membuat laporan keuangan sesuai
untuk menilai: (a) jasa yang diberikan oleh
dengan PSAK 45, agar laporan keuangan
yayasan
yayasan dapat dipahami, relevan, reliabel, dan
pendidikan
dan
kemampuannya
untuk terus memberikan jasa tersebut; (b) cara
dapat
diperbandingkan
manajer atau pengurus yayasan pendidikan
kepentingan bagi para penyumbang, anggota
dalam melaksanakan tanggung jawab dan
entitas nirlaba, kreditor, dan pihak lain yang
kinerja mereka.
menyediakan
sumber
untuk
daya
memenuhi
bagi
entitas
nirlaba. Yayasan pendidikan dalam membuat
Informasi dalam laporan aktivitas,
dengan
laporan keuangan sebaiknya sesuai dengan
laporan
standar akuntansi keuangan (PSAK 45), agar
keuangan lainnya, dapat membantu para
laporan keuangannya: (a) dapat dipahami,
penyumbang, anggota entitas nirlaba, kreditur
artinya bahwa informasi akuntansi harus
dan pihak lainnya
untuk: mengevaluasi
transparan, sehingga masuk akal bagi pemakai
kinerja dalam suatu periode, menilai upaya,
informasi; (b) relevan, artinya informasi harus
kemampuan,
entitas
mampu menyajikan perbedaan bagi pembuat
nirlaba dan memberikan jasa, dan menilai
keputusan, yang memiliki nilai prediktif atau
pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja
umpan balik; (c) reliabel, artinya informasi
manajer/pengurus
pendidikan.
dianggap dapat diandalkan bila lengkap, bebas
Laporan aktivitas mencakup entitas nirlaba
dari kesalahan atau bias yang material,
secara keseluruhan dan menyajikan perubahan
terpercaya, dan dapat diharapkan untuk
jumlah aset neto selama suatu periode.
merepresentasikan secara wajar substansi
Perubahan aset neto dalam laporan aktivitas
ekonomi dari peristiwa atau transaksi yang
tercermin pada aset neto atau ekuitas dalam
mendasarinya; (d) dapat diperbandingkan,
posisi keuangan, (3) catatan atas laporan
artinya
keuangan.
membandingkan laporan keuangan yayasan
yang
digunakan
pengungkapan
bersama
informasi
dan
dalam
kesinambungan
yayasan
selama
para
suatu
pemakai
periode
waktu
biasanya
untuk
SARAN
mengidentifikasi tren dalam posisi dan kinerja
Standar akuntansi keuangan menurut PSAK
keuangan.
45 sebaiknya “diaplikasikan” oleh yayasan
pendidikan, karena merupakan standar bagi
DAFTAR PUSTAKA
pembuatan laporan keuangan dan alat ukur
David Hasibuan. Penerapan PSAK No. 45
Pada Yayasan Mandiri Anak Bangsa
Nusantara Dalam Kaitannya Dengan
kinerja
yayasan.
Yayasan
pendidikan
104
Kualitas
Informasi
Pelaporan
Keuangan (PSAK No. 45 Application
at Yayasan Mandiri Anak Bangsa
Nusantara in Relation to Financial
Statement Information). Jurnal Ilmiah
Kesatuan Nomor 1 Volume 12, April
2010.
Buku 1. Edisi Kedelapan. Jakarta,
Salemba Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No. 2 Laporan Arus Kas, Revisi 2009.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No. 45 Pelaporan Keuangan Entitas
Nirlaba.
Harrison Jr., Walter T., Horngren Charles T.,
Thomas, William C., dan Suwardi,
Themin. 2012. Akuntansi Keuangan
(International Financial Reporting
Standards-IFRS). Bahasa Indonesia
language edition published by Penerbit
Erlangga.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2010. Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No.
50
Instrumen
Keuangan:
Penyajian, 2010.
Indra Bastian. 2007. Akuntansi Yayasan dan
Lembaga Publik. Jakarta, Erlangga.
Luh
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2006 Tentang Pelaksanaan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor
22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi
Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan
Menengah Dan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun
2006 Tentang Standar Kompetensi
Lulusan Untuk Satuan Pendidikan
Dasar Dan Menengah.
Ardiana, Anantawikrama Tungga
Atmadja,
Nyoman
Ari
Surya
Darmawan.
Perlakuan Akuntansi
Aktiva Tetap Pada Yayasan Dana
Punia Singaraja Tahun 2013. eJournal S1 Ak Universitas Pendidikan
Ganesha Jurusan Akuntansi Program
S1. Volume 2 No: 1 Tahun 2014.
Mei Witria Ulfa, R. Anastasia Endang
Susilawati, dan Abdul Halim. Analisis
Penerapan
Pernyataan
Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45
Tentang
Pelaporan
Keuangan
Organisasi Nirlaba (Studi Kasus Pada
Smk Negeri 4 Malang). Journal Riset
Mahasiswa
Akuntansi
(JRMA)
Volume: 02, Nomor: 01, April 2014.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 2 Tahun 2013 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 63 Tahun 2008 Tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Tentang
Yayasan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
16 Tahun 2001 Tentang Yayasan.
Nikmatuniayah. 2014. Penerapan Teknologi
Laporan Keuangan Berdasarkan Sak
Etap Dan Psak 45 IAI Pada Yayasan
Daruttaqwa Kota Semarang. Prosiding
Seminar Nasional Penelitian dan PKM
Sosial, Ekonomi dan Humaniora.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
28 Tahun 2004 Tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 16
Tahun 2001 Tentang Yayasan.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 12
Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi.
Nickels, William G., McHugh, James M.,
McHugh, Susan M. 2009. Pengantar
Bisnis – Understanding Business.
105
Berdasarkan Psak No. 45 Tentang
Pelaporan Keuangan Organisasi
Nirlaba Dan Penerapan Total Quality
Management
Terhadap
Kinerja
Yayasan (Survei Pada Yayasan Yang
Mengelola Perguruan Tinggi Swasta
Di Tasikmalaya). Jurnal Akuntansi FE
Unsil, Vol. 3, No. 1, 2008.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-Undang Dasar 1945, Amandemen
keempat.
Wawan Sukmana, dan Yesi Gusman. Pengaruh
Penyajian
Laporan
Keuangan
106
Download