Strukturisasi Materi Tata Surya No Penjelasan Materi 1 Benda langit

advertisement
Strukturisasi Materi Tata Surya
No
1
Penjelasan
Materi
Benda langit yang dapat a. Pada siang hari dapat diamati benda langit yaitu matahari,
dilihat
dengan
mata
sementara pada malam hari yang cerah dapat diamati berbagai
telanjang dan benda langit
benda langit, seperti bintang, bulan, planet tertentu dan
yang dapat dilihat dengan
terkadang penjelajah kecil tata surya semisal meteor (bintang
alat
jatuh) dan komet tertentu. Benda-benda langit tersebut dapat
dilihat langsung dengan mata telanjang, dalam artian manusia
dapat melihatnya secara langsung tanpa bantuan alat khusus.
b. Dengan bantuan alat, yaitu teleskop dapat dilihat lebih banyak
bintang, kawah di bulan, satelit planet, dan penjelajah kecil lain
yaitu asteroid.
2
Bintang
Bintang merupakan benda langit yang dapat memancarkan cahaya
sendiri. Pembentukan bintang berawal dari awan gas (kebanyakan
hydrogen) dan debu antarbintang. Atom-atom dari awan ini tarikmenarik akibat gaya gravitasi, sehingga awan gas terus mengerut
dan memanas. Suatu saat suhu menacapai jutaan derajat Kelvin dan
memungkinkan
terjadinya
fusi
hydrogen
menjadi
helium,
menghasilkan energi bintang. Energy fusi nuklir ini menaikkan
tekanan gas sehingga dapat mengimbangi tarik menarik akibat gaya
gravitasi. Proses pengerutan awan gas berhenti dan terbentuklah
bintang baru. Dapat disimpulkan, energy bintang untuk bersinar
berasal dari rekasi fusi.
Ketika bahan bakar hydrogen habis, bintang akan mendingin dan
mengerut, namun masih dapat berkontraksi sehingga suhunya
meningkat kembali dan bintang itu dapat mulai menggunakan atom
heliumnya. Sebagai akibatnya bintang membesar menjadi bintang
raksasa merah kemudian mengerut secara bertahap menghasilkan
-- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)--
bintang katai putih yang pada akhirnya berhenti bersinar dan
menjadi gumpalan zat yang mati.
3
Planet
Planet adalah benda langit yang mengelilingi pusat tata surya,
planet
tidak
menghasilkan
cahaya
sendiri
namun
hanya
memantulkan cahaya yang diterimanya dari bintang atau matahari.
Berdasarkan hasil kesepakatan Persatuan Astronomi Internasional
(International Astronomical Union = IAU), 26 Agustus 2006,
definisi planet sebagai berikut:
a. Planet adalah benda angkasa yang mengorbit mengelilingi
sebuah bintang dan ia sendiri bukanlah sebuah bintang.
b. Planet
berukuran
cukup
besar
sehingga
mampu
mempertahankan bentuk bulat seperti bola.
c. Orbit (garis edar) planet tidak boleh bersinggungan dengan
orbit planet tetangganya.
Penamaan planet menggunakan nama-nama dewa dari mitologi
yunani dan romawi. Misalnya planet ke tujuh, Uranus, merupakan
nama dewa yunani dan neptunus dari mitologi romawi.
Para astronom mengelompokkan planet dengan beberapa cara,
yaitu:
a. Berdasarkan jarak, terbagi menjadi:
1) Planet Inferior, planet yang jaraknya lebih kecil atau sama
dengan 1 satuan astronomi( 1 SA= jarak bumi ke matahari),
maka yang termasuk adalah merkurius, venus, bumi.
2) Planet Luar (superior), merupakan planet yang jaraknya lebih
dari satu satuan astronomi, maka yang termasuk adalah Mars,
Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
b. Berdasarkan sifat fisis, dibagi menjadi:
1) Planet terestrial, yaitu planet yang memiliki sifat kebumian
baik ukuran, massa,massa jenis maupun komposisi kimianya
(Merkurius, Venus, Bumi, Mars)
2) Planet Jovian, yaitu planet yang tidak memiliki sifat
kebumian, memiliki massa jenis yang relatif kecil karena
tersusun dari gas-gas (Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus).
-- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)--
4
Perbedaan bintang dengan
Bintang merupakan benda langit yang dapat memancarkan cahaya
planet
sendiri dimana energinya berasal dari reaksi fusi, sedangkan planet
merupakan benda langit yang hanya memantulkan cahaya bintang
atau matahari, berbentuk seperti bola, dimana benda langit ini
bergerak mengelilingi pusat tata surya dengan orbit tertentu.
5
Matahari sebagai bintang
Matahari adalah bintang karena memiliki sumber cahaya sendiri.
yang paling dekat dengan
Matahari tampak sebagai bintang paling besar karena letak
bumi
matahari paling dekat dari pada bintang- bintang yang lainnya dari
bumi. Penyusun Matahari adalah Hidrogen 75% dan Helium 20%.
Warna Matahari berkaitan dengan suhu Matahari. Pada pagi/ sore
hari warna Matahari kemerahan karena suhu belum tinggi. Pada
siang hari warnanya putih kekuningan bahkan kebiruan karena
suhunya tinggi. Energi Matahari dibentuk dalam inti Matahari
berdasarkan fusi nuklir dari dua inti hydrogen menjadi satu inti
helium menghasilkan energi yang sangat besar. Dalam fusi nuklir
massa dua inti hydrogen lebih besar dari satu inti helium. Massa
yang hilang berubah menjadi energi sesuai dengan persamaan
Einstein
E= mc²
Lapisan matahari:
a. Inti
Suhu di lapisan ini diperkirakan mencapai l6 juta oC. Oleh
karena itu, di lapisan inilah reaksi fusi dapat berlangsung. Energi
hasil reaksi fusi dipancarkan ke luar secara radiasi.
-- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)--
b. Fotosfer (Lapisan Cahaya)
tebalnya
kurang
lebih
350
km.
Lapisan
inilah
yang
memancarkan cahaya sangat kuat. Oleh karena itu. fotosfer juga
disebut lapisan cahaya. Suhu di fotosfer diperkirakan rata-rata
6.000oC. Pada suhu tersebut, suatu benda memancarkan cahaya
berwarna kuning. Hal ini sesuai dengan cahaya matahari yang
berwarna kekuning-kuningan.
c. Kromosfer
Lapisan gas yang tebalnya sekitar l6.000 km. Oleh karena itu,
kromosfer sering disebut lapisan atmosfer matahari. Suhu
kromosfer diperkirakan sekitar 4.000 oC. Makin ke atas. suhu
kromosfer makin tinggi. Pada lapisan yang paling atas, suhu
kromosfer diperkirakan mencapai 10.000 oC. Kromosfer, hanya
dapat dilihat pada saat terjadi gerhana matahari total. Pada saat
itu, Kromosfer tampak seperti gelang atau cincin yang berwarna
merah.
d. Korona
Lapisan ini juga sering disebut lapisan atmosfer matahari bagian
luar. Korona juga merupakan lapisan gas yang sangat tipis,sering
tampak seperti mahkota putih cemerlang yang mengelilingi
rnatahari. Oleh karena itu, lapisan gas tersebut disebut korona,
artinya mahkota. Karena merupakan lapisan gas tipis. bentuk
korona
selalu
berubah-ubah.
Tebal
korona
diperkirakan
mencapai 2,5 juta km. Adapun suhunya diperkirakan mencapai 1
juta oC Korona dapat diamati setiap saat dengan teleskop.
Gangguan-Gangguan pada Matahari
Gejala-gejala aktif pada matahari atau aktivitas matahari sering
menimbulkan gangguan-gangguan pada matahari, sebagai berikut:
a. Gumpalan pada Fotosfer (Granulasi)
Gumpalan-gumpalan ini timbul karena rambatan gas panas dari
inti matahari ke permukaan. Akibatnya, permukaan matahari
tidak rata melainkan bergumpal-gumpal.
b. Bintik Matahari (Sun Spot)
Bintik matahari merupakan daerah tempat munculnya medan
magnet yang sangat kuat. Bintik-bintik ini bentuknya lubang-- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)--
lubang di permukaan matahari di mana gas panas menyembur
dari dalam inti matahari, sehingga dapat mengganggu
telekomunikasi gelombang radio di permukaan bumi.
c. Lidah Api Matahari
Lidah api matahari merupakan hamburan gas dari tepi kromosfer
matahari. Lidah api (prominensa) dapat mencapai ketinggian
10.000 km, terdiri atas massa proton dan elektron atom hidrogen
yang bergerak dengan kecepatan tinggi. Sebelum masuk ke
bumi, pancaran partikel ini tertahan oleh medan magnet bumi
(sabuk Van Allen), sehingga kecepatan partikel ini menurun dan
bergerak menuju kutub, kemudian lama-kelamaan partikel
berpijar yang disebut aurora. Hamburan partikel ini mengganggu
sistem komunikasi gelombang radio. Aurora di belahan bumi
selatan disebut Aurora Australis, sedangkan di belahan bumi
utara disebut Aurora Borealis.
d. Letupan (Flare)
Flare adalah letupan-letupan gas di atas permukaan matahari.
Flare dapat menyebabkan gangguan sistem komunikasi radio,
karena letusan gas tersebut terdiri atas partikel-partikel gas
bermuatan listrik.
6
Pergerakan dan lintasan
Garis edar (lintasan) planet mengelilingi titik focus (matahari)
planet
disebut orbit. Garis edar planet atau orbit planet berbentuk elips.
Orbit planet digambarkan sebagai berikut:
-- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)--
Karena orbitnya yang berbentuk elips, akan ada suatu saat dimana
planet tersebut berada pada jarak yang paling dekat dengan titik
fokus atau titik paling jauh dari titik fokusnya.
Titik pada orbit saat sebuah planet berada pada posisi paling dekat
dengan titik focus (matahari) disebut titik perihelium sedangkan
titik pada orbit saat sebuah planet berada pada posisi paling jauh
dengan titik focusdisebut titik aphelium.
7
Matahari sebagai pusat
Pada
abad
ke-16,
Nicolaus
peredaran planet
Copernicus berpendapat bahwa
matahari merupakan pusat tata
surya. Planet- planet mengelilingi
matahari karena adanya gravitasi
matahari.
Peredaran planet mengelilingi matahari disebut revolusi. Selain
berevolusi terhadap matahari, planet juga berotasi.
8
Matahari sebagai pusat tata
Sebagai pusat dari pergerakan planet dan benda langit lainnya,
surya
matahari dapat dikatakan merupakan pusat dari suatu system yang
disebut tata surya.
9
Anggota tata surya
Tata surya (bahasa Inggris: solar system) terdiri dari sebuah bintang
yang disebut matahari dan semua objek yang yang mengelilinginya.
Objek-objek tersebut ialah:
a. Matahari
Matahari adalah benda langit terbesar di Tata Surya. Ia juga
bintang yang terdekat dengan bumi. Bergaris tengah 100 kali
-- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)--
lebih panjang atau lebih besar daripada bumi, jaraknya 150 juta
km dari bumi. Matahari tersusun atas dua macam gas, yaitu
hidrogen dan helium dengan temperatur permukaan mencapai
6.000oC
Manfaat matahari:
1) Energi pancaran matahari telah membuat bumi tetap hangat
bagi kehidupan, membuat udara dan air di bumi
bersirkulasi, tumbuhan bisa berfotosintesis, dan banyak hal
lainnya.
2) Merupakan sumber energi (sinar panas).
3) Mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti
mengontrol terjadinya siang dan malam, tahun serta
mengontrol planet lainnya.
4) Dimanfaatkan sebagai energi alternatif
b. Planet
1) Merkurius adalah planet yang paling dekat dengan Matahari
( ± 58 juta km). Planet Merkurius merupakan planet terkecil
dalam tata surya dengan diameter 4.878 km. Periode
revolusi 88 hari, kala rotasi Merkurius 59 hari. Merkurius
dapat didekati oleh satelit Mariner 10 pada tahun 1974 dan
diambil gambarnya.
2) Venus
Venus dijuluki Bintang Kejora( cahayanya sangat terang )
dan tampak di sebelah timur ketika pagi dan di sebelah barat
ketika senja. Venus selalu diselubungi kabut putih. Rotasi
Venus berlawanan dengan planet lain sehingga terbit di
sebelah barat dan tenggelam di sebelah timur.
3) Bumi
Sebagian besar permukaan bumi berupa lautan yakni 70%
dari seluruh permukaan. Sisanya adalah daratan yang
-- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)--
tersusun dari dataran, gunung dan lembah. Bumi dilingkupi
oleh atmosfer. Sebagian besar atmosfer bumi terdiri dari gas
Nitrogen (4/5 bagian), sisanya (1/5 bagian) berupa gas
Oksigen. Terdapat pula gas-gas lain tetapi kadarnya sangat
kecil.
4) Mars
Permukaan Mars berupa gurun dan bebatuan yang berwarna
merah sehingga dijuluki planet merah. Planet ini mengorbit
selama 687 hari dalam mengelilingi matahari. Planet ini juga
berotasi. Kala rotasinya 24,62 jam. Planet ini memiliki 2 buah
satelit, yaitu Phobos dan Deimos.
5) Jupiter
Sebuah planet gas tanpa daratan, semuanya berbentuk gas
dengan suhu yang sangat dingin serta
angin badai yang
berlangsung selama ratusan tahun. Planet ini besarnya sekitar
318 kali Bumi.
Jarak rata-rata antara Jupiter dan Matahari adalah 778,3 juta
km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan
diameter 14.980 km dan memiliki massa 318 kali massa
bumi. Periode rotasi planet ini adalah 9,8 jam, sedangkan
periode revolusi adalah 11,86 tahun. Di permukaan planet ini
terdapat bintik merah raksasa. Atmosfer Jupiter mengandung
hidrogen (H), helium (He), metana (CH4), dan amonia
(NH3).
6) Saturnus
Planet ini terkenal sebagai planet bercincin. Jarak Saturnus
berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari serta
berotasi dalam waktu 10 jam 14 menit. Bumi, Saturnus, dan
Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Cincin
Saturnus sangat unik. Terdapat beribu-ribu cincin yang
mengelilingi planet ini. Sejauh ini, diperkirakan yang paling
mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahanbongkahan es meteorit. Hingga 2006, Saturnus diketahui
memiliki 56 buah satelit alami.
-- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)--
7) Uranus
Ditemukan pada 1781 oleh William Herschel (1738-1822).
Uranus memiliki jarak dengan Matahari sebesar 2875 juta
km. Uranus memiliki diameter mencapai 51.118 km dan
memiliki massa 14,54 massa Bumi. Periode rotasi planet ini
adalah 17,25 jam, sedangkan periode revolusi adalah 84
tahun. Bentuk planet ini mirip dengan Bulan dengan
permukaan berwarna hijau dan biru. Uranus memiliki 18
satelit alami.
8) Neptunus
Neptunus memiliki jarak rata-rata dengan Matahari sebesar
4.450 juta km. Neptunus memiliki diameter mencapai
49.530 km dan memiliki massa 17,2 massa Bumi. Periode
rotasi planet ini adalah 16,1 jam., sedangkan periode
revolusi adalah 164,8 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan
Bulan dengan permukaan terdapat lapisan tipis silikat.
Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat
lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, jika dilihat
dari teleskop, tampak berwarna kehijau-hijauan.
c. Satelit
Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode
revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit:
1)
Satelit alami, yaitu benda-benda luar angkasa bukan buatan
manusia yang mengorbit sebuah planet atau benda lain yang
lebih besar daripada dirinya, seperti misalnya Bulan adalah
satelit alami Bumi.
2)
Satelit buatan adalah benda buatan manusia yang beredar
mengelilingi benda lain misalnya satelit Palapa yang
mengelilingi Bumi.
Misalnya, satelit astronomi, satelit komunikasi, satelit
pengamat bumi, satelit navigasi, satelit mata-mata, satelit
tenaga, dan satelit cuaca
d. Asteroid
Asteroid adalah benda langit kecil dan padat yang terdapat
dalam sistem tata surya kita. Asteroid termasuk benda minor di
-- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)--
sistem tata surya, bersama dengan komet dan meteoroid.
Terdapat beribu-ribu Asteroid dalam sistem tata surya. Sebagian
besar ditemukan daerah khusus asteroid antara planet mars dan
planet yupiter.
e. Komet
Komet adalah benda langit yang mengelilingi Matahari dengan
garis edar atau orbit yang berbentuk sangat lonjong. Komet
terdiri dari kumpulan debu dan gas yang dapat membeku jika
jauh dari Matahari. Ekor komet selalu menjauh matahari.
Apabila
komet
matahari
berada
apabila
Matahari
maka
di
mendekati
ekornya
belakang
komet
maka
dan
menjauhi
ekornya
berada di depan. Panjang komet mencapai jutaan kilometer.
Berikut ini adalah contoh beberapa komet:
1) Komet Eneke, muncul setiap 3 tahun.
2) Komet Halley, muncul setiap 76 tahun.
3) Komet West, muncul pada tahun 1976.
4) Komet Ikeya-seki, muncul pada tahun 1965.
5) Komet Kohoutek, muncul pada tahun 1973.
6) Komet Howard-Koomen-Michel, muncul tahun 1979.
7) Komet Shoemaker-Levy, muncul tahun 1993.
f. Meteor
Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer
bumi, lazim disebut sebagai bintang jatuh. Meteorid adalah
anggota tata surya yang kemungkinan berasal dari komet dan
bagian-bagian pecahan asteroid. Meteroid mengelilingi matahari
dan terdapat di ruang antara planet meteor adalah meteorid yang
berpijar karena bergesekan dengan atmosfer.
-- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)--
Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di
atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan
disebut meteorit.
10
Bumi sebagai planet tempat
Bumi merupakan satu-satunya planet dalam system tata surya yang
tinggal manusia
sampai saat ini diketahui memiliki kehidupan. Hal tersebut
dimungkinkan karena bumi diselubungi lapisan atmosfer sehingga
perbedaan suhu siang dan malam hari tidak terlalu besar.
a. Bentuk dan Dimensi Bumi
Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulat pepat (oblate
spheroid), sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi
kutub-kutub
yang
menyebabkan
buncitan
pada
bagian
khatulistiwa. Diameter rata-rata dari bulatan bumi adalah
12.742 km. Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga
bumi yang berasal dari dalam bumi, bersifat membangun
permukaan bumi ini. ‘
Tenaga alam eksogen berasal dari luar bumi dan bersifat
merusak. Jadi kedua tenaga itulah yang membuat berbagai
macam relief di muka bumi ini seperti yang kita tahu bahwa
permukaan bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai
bentukan seperti gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dsb.
Adanya bentukan-bentukan tersebut, menyebabkan permukaan
-- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)--
bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan tersebut dikenal
sebagai relief bumi.
b. Komposisi Kimia
Kandungan utama bumi adalah besi(32,1%), oksigen (30,1%),
silikon (15,1%), magnesium (13,9%), sulfur (2,9%), nikel
(1,8%), kalsium (1,5%), and aluminium (1,4%); dan 1,2%
selebihnya terdiri dari berbagai unsur-unsur langka. Karena
proses pemisahan massa, bagian inti bumi dipercaya memiliki
kandungan utama besi (88,8%) dan sedikit nikel (5,8%), sulfur
(4,5%) dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka.
c. Karakteristik Lapisan Bumi
1) Menurut komposisi (jenis dari materialnya), bumi dapat
dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut:
a) Kerak Bumi
b) Mantel Bumi
c) Inti Bumi
Inti bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km
dan
kedalaman antara 2900-4980 km. Inti bumi bagian luar
terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900 °C.
Inti bumi bagian dalam mempunyai tebal 1200km dan
berdiameter 2600km. Inti bumi terdiri dari besi dan nikel
berbentuk padat dengan temperatur dapat mencapai
4800 °C.
2) Menurut sifat mekanik (sifat dari material)-nya, bumi dapat
dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut:
a) Litosfir
b) Astenosfir
c) Mesosfir
d. Suhu dan Atmosfer Bumi
Suhu dan atmosfer adalah unsur penting pertama bagi
kehidupan di bumi.
Terjaganya selang suhu ini juga berkaitan dengan jumlah panas
yang dipancarkan matahari, di samping jarak bumi dengan
matahari. Menurut perhitungan, penurunan 10% saja dari panas
yang dipancarkan matahari akan membuat permukaan bumi
-- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)--
ditutupi lapisan es setebal beberapa meter, dan apabila panas
yang dipancarkan matahari naik sedikit saja, seluruh makhluk
hidup akan hangus dan mati.
Tidak saja suhu rata-rata harus ideal, panas yang tersedia harus
tersebar cukup merata ke seluruh planet.
Hal ini didukung dengan kemiringan sumbu rotasi bumi sebesar
23o27' terhadap bidang ecliptic, kecepatan rotasi bumi, bentuk
geografis bumi.
Atmosfer bumi terdiri dari 77% nitrogen, 1% oksigen, dan 1%
karbon-dioksida. Oksigen begitu penting bagi kehidupan,
karena gas ini terlibat dalam sebagian besar reaksi kimia yang
melepaskan energi yang dibutuhkan setiap makhluk hidup.
Kadar oksigen di atmosfer saat ini bertahan pada nilai yang
tepat, adalah berkat sistem daur ulang makhluk hidup. Tanpa
kerjasama dan keseimbangan dari dua kelompok makhluk
hidup yang berbeda ini, bumi tidak mungkin dijadikan tempat
hidup.
e. Massa dan Medan Magnet Bumi
Massa bumi sekitar 5,9736×1024 kg. Disebabkan intinya, bumi
memiliki medan magnet kuat yang berperan penting dalam
menjaga kelangsungan hidup.
Medan magnet bumi berperan penting bagi kehidupan. Medan
magnet ini berasal dari struktur inti bumi. Inti bumi terdiri dari
unsur-unsur berat seperti besi dan nikel yang mampu menahan
muatan magnet. Inti dalam berbentuk padat sementara inti luar
cair. Dua lapis inti bergerak saling mengitari, dan gerakan
inilah sumber medan magnet bumi. Menyebar jauh di atas
permukaan, medan ini melindungi bumi dari radiasi merusak
yang berasal dari angkasa luar. Radiasi dari bintang selain
matahari tidak dapat melewati perisai ini. Sabuk Van Allen,
yang medan magnetnya merentang hingga 18.000 km dari
bumi, melindungi bola ini dari energi mematikan.
Jika perisai pelindung ini tidak ada, kehidupan telah
dimusnahkan oleh radiasi mematikan dari waktu ke waktu dan
mungkin tak pernah terwujud sama sekali.
-- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)--
11
Fenomena alam yang
Rotasi bumi menyebabkan:
nampak di bumi akibat dari
a. Pergantian siang dan malam
rotasi dan revolusi bumi
b. Timbulnya arus air laut
c. Peredaran semu harian benda-benda langit
d. Adanya perbedaan waktu berdasarkan garis lintang dan garis
bujur
Revolusi bumi menyebabkan:
a. Pergantian musim
b. Berbedanya rasi bintang yang terlihat dari bumi
c. Peredaran semu tahunan matahari
d. Perubahan lamanya waktu siang dan malam
e. Adanya perhitungan tarikh matahari
12
Hipotesa terjadinya tata
Hipotesa asal-usul tata surya
surya
a. Teori bintang kembar
Teori ini menyatakan ada dua
bintang yang relative berdekatan,
kemudian
salah
satu
meledak.
Kemudian
bintang
pecahan-
pecahannya menjadi plent dan
satelit sementara bintang yang lain menjadi bintang pusat
(matahari)
b. Teori Big Bang
Teori dentuman besar dipelopori oleh G. Lemaitre. Menyatakan
bahwa alam semesta berasal dari
ledakan hebat. Ledakan tersebut
melemparkan
pertikel-partikelnya
ke segala arah. Partikel-partikel
tersebut kemudian menjadi galaksi.
Planet berasal dari sebagian bahan
suatu bintang (matahari) yang terlempar karena ada bintang lain
yang melintas di dekatnya.
-- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)--
c. Teori Kabut
Teori ini dipelopori oleh Kant dan Laplace. Menaytakan bahwa
tata surya pada mulanya merupakan
awan gas dan debu(nebula) yang
terdiri atas gas helium dan hydrogen
bagian tengah terjadi pemampatan
kemudian
berputar.
menyusut
Putarannya
sambil
mula-mula
lambat kemudian menjadi cepat,
sehingga bentuknya menjadi bulat pipih seperti cakram.
Selanjutnya sebgain bahan pada tepinya terlempar menjadi
planet sedangkan intinya menajdi matahari.
d. Teori Pasang surut
Dikemukakan oleh James
Jeans & Harold Jeffreys
(1917). Menjelaskan bahwa
pada permukaan matahari
terjadi proses pasang surut
akibat daya tarik bintang
besar
sehingga
yang
melintas
membentuk
tonjolan seperti cerutu. Kemudian, terputus membentuk tetesan
massa gas raksasa dan membeku menjadi planet-planet dan
matahari memiliki gaya tarik terhadap tetesan massa gas hingga
berubah menjadi tata surya.
e.
Teori Planetisimal
Dikemukakan oleh T.C. Chamberlain
(1843- 1928) dan F.R. Moulton (18721952) pada awal abad 20-an. Teori ini
hampir mirip dengan teori kabut hanya
saja di dalam kabut itu terdapat
material padat yang berhamburan disebut planetesimal. Masingmasing benda padat mempunyai daya tarik sehingga bendabenda saling tarik menarik dan lambat laun terbentuk gumpalan
besar yang disebut planet.
-- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)--
f. Teori Proto Planet
Berawal dari Hipotesis Kabut Laplace dan Kant. Dikembangkan
oleh Karl Von Weiszacker dan Gerard
P. Kuiper tahun 1940-an. Menurut
Kuiper,
planet
golakan
(turbulensi)
membantu
terbentuk
tumbukan
nebula
melalui
yang
planetesimal
sehingga membesar menjadi protoplanet dan kemudian menjadi
planet.
-- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)--
Download