Strukturisasi Materi Tata Surya No 1 Penjelasan Materi Benda langit yang dapat a. Pada siang hari dapat diamati benda langit yaitu matahari, dilihat dengan mata sementara pada malam hari yang cerah dapat diamati berbagai telanjang dan benda langit benda langit, seperti bintang, bulan, planet tertentu dan yang dapat dilihat dengan terkadang penjelajah kecil tata surya semisal meteor (bintang alat jatuh) dan komet tertentu. Benda-benda langit tersebut dapat dilihat langsung dengan mata telanjang, dalam artian manusia dapat melihatnya secara langsung tanpa bantuan alat khusus. b. Dengan bantuan alat, yaitu teleskop dapat dilihat lebih banyak bintang, kawah di bulan, satelit planet, dan penjelajah kecil lain yaitu asteroid. 2 Bintang Bintang merupakan benda langit yang dapat memancarkan cahaya sendiri. Pembentukan bintang berawal dari awan gas (kebanyakan hydrogen) dan debu antarbintang. Atom-atom dari awan ini tarikmenarik akibat gaya gravitasi, sehingga awan gas terus mengerut dan memanas. Suatu saat suhu menacapai jutaan derajat Kelvin dan memungkinkan terjadinya fusi hydrogen menjadi helium, menghasilkan energi bintang. Energy fusi nuklir ini menaikkan tekanan gas sehingga dapat mengimbangi tarik menarik akibat gaya gravitasi. Proses pengerutan awan gas berhenti dan terbentuklah bintang baru. Dapat disimpulkan, energy bintang untuk bersinar berasal dari rekasi fusi. Ketika bahan bakar hydrogen habis, bintang akan mendingin dan mengerut, namun masih dapat berkontraksi sehingga suhunya meningkat kembali dan bintang itu dapat mulai menggunakan atom heliumnya. Sebagai akibatnya bintang membesar menjadi bintang raksasa merah kemudian mengerut secara bertahap menghasilkan -- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)-- bintang katai putih yang pada akhirnya berhenti bersinar dan menjadi gumpalan zat yang mati. 3 Planet Planet adalah benda langit yang mengelilingi pusat tata surya, planet tidak menghasilkan cahaya sendiri namun hanya memantulkan cahaya yang diterimanya dari bintang atau matahari. Berdasarkan hasil kesepakatan Persatuan Astronomi Internasional (International Astronomical Union = IAU), 26 Agustus 2006, definisi planet sebagai berikut: a. Planet adalah benda angkasa yang mengorbit mengelilingi sebuah bintang dan ia sendiri bukanlah sebuah bintang. b. Planet berukuran cukup besar sehingga mampu mempertahankan bentuk bulat seperti bola. c. Orbit (garis edar) planet tidak boleh bersinggungan dengan orbit planet tetangganya. Penamaan planet menggunakan nama-nama dewa dari mitologi yunani dan romawi. Misalnya planet ke tujuh, Uranus, merupakan nama dewa yunani dan neptunus dari mitologi romawi. Para astronom mengelompokkan planet dengan beberapa cara, yaitu: a. Berdasarkan jarak, terbagi menjadi: 1) Planet Inferior, planet yang jaraknya lebih kecil atau sama dengan 1 satuan astronomi( 1 SA= jarak bumi ke matahari), maka yang termasuk adalah merkurius, venus, bumi. 2) Planet Luar (superior), merupakan planet yang jaraknya lebih dari satu satuan astronomi, maka yang termasuk adalah Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. b. Berdasarkan sifat fisis, dibagi menjadi: 1) Planet terestrial, yaitu planet yang memiliki sifat kebumian baik ukuran, massa,massa jenis maupun komposisi kimianya (Merkurius, Venus, Bumi, Mars) 2) Planet Jovian, yaitu planet yang tidak memiliki sifat kebumian, memiliki massa jenis yang relatif kecil karena tersusun dari gas-gas (Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus). -- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)-- 4 Perbedaan bintang dengan Bintang merupakan benda langit yang dapat memancarkan cahaya planet sendiri dimana energinya berasal dari reaksi fusi, sedangkan planet merupakan benda langit yang hanya memantulkan cahaya bintang atau matahari, berbentuk seperti bola, dimana benda langit ini bergerak mengelilingi pusat tata surya dengan orbit tertentu. 5 Matahari sebagai bintang Matahari adalah bintang karena memiliki sumber cahaya sendiri. yang paling dekat dengan Matahari tampak sebagai bintang paling besar karena letak bumi matahari paling dekat dari pada bintang- bintang yang lainnya dari bumi. Penyusun Matahari adalah Hidrogen 75% dan Helium 20%. Warna Matahari berkaitan dengan suhu Matahari. Pada pagi/ sore hari warna Matahari kemerahan karena suhu belum tinggi. Pada siang hari warnanya putih kekuningan bahkan kebiruan karena suhunya tinggi. Energi Matahari dibentuk dalam inti Matahari berdasarkan fusi nuklir dari dua inti hydrogen menjadi satu inti helium menghasilkan energi yang sangat besar. Dalam fusi nuklir massa dua inti hydrogen lebih besar dari satu inti helium. Massa yang hilang berubah menjadi energi sesuai dengan persamaan Einstein E= mc² Lapisan matahari: a. Inti Suhu di lapisan ini diperkirakan mencapai l6 juta oC. Oleh karena itu, di lapisan inilah reaksi fusi dapat berlangsung. Energi hasil reaksi fusi dipancarkan ke luar secara radiasi. -- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)-- b. Fotosfer (Lapisan Cahaya) tebalnya kurang lebih 350 km. Lapisan inilah yang memancarkan cahaya sangat kuat. Oleh karena itu. fotosfer juga disebut lapisan cahaya. Suhu di fotosfer diperkirakan rata-rata 6.000oC. Pada suhu tersebut, suatu benda memancarkan cahaya berwarna kuning. Hal ini sesuai dengan cahaya matahari yang berwarna kekuning-kuningan. c. Kromosfer Lapisan gas yang tebalnya sekitar l6.000 km. Oleh karena itu, kromosfer sering disebut lapisan atmosfer matahari. Suhu kromosfer diperkirakan sekitar 4.000 oC. Makin ke atas. suhu kromosfer makin tinggi. Pada lapisan yang paling atas, suhu kromosfer diperkirakan mencapai 10.000 oC. Kromosfer, hanya dapat dilihat pada saat terjadi gerhana matahari total. Pada saat itu, Kromosfer tampak seperti gelang atau cincin yang berwarna merah. d. Korona Lapisan ini juga sering disebut lapisan atmosfer matahari bagian luar. Korona juga merupakan lapisan gas yang sangat tipis,sering tampak seperti mahkota putih cemerlang yang mengelilingi rnatahari. Oleh karena itu, lapisan gas tersebut disebut korona, artinya mahkota. Karena merupakan lapisan gas tipis. bentuk korona selalu berubah-ubah. Tebal korona diperkirakan mencapai 2,5 juta km. Adapun suhunya diperkirakan mencapai 1 juta oC Korona dapat diamati setiap saat dengan teleskop. Gangguan-Gangguan pada Matahari Gejala-gejala aktif pada matahari atau aktivitas matahari sering menimbulkan gangguan-gangguan pada matahari, sebagai berikut: a. Gumpalan pada Fotosfer (Granulasi) Gumpalan-gumpalan ini timbul karena rambatan gas panas dari inti matahari ke permukaan. Akibatnya, permukaan matahari tidak rata melainkan bergumpal-gumpal. b. Bintik Matahari (Sun Spot) Bintik matahari merupakan daerah tempat munculnya medan magnet yang sangat kuat. Bintik-bintik ini bentuknya lubang-- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)-- lubang di permukaan matahari di mana gas panas menyembur dari dalam inti matahari, sehingga dapat mengganggu telekomunikasi gelombang radio di permukaan bumi. c. Lidah Api Matahari Lidah api matahari merupakan hamburan gas dari tepi kromosfer matahari. Lidah api (prominensa) dapat mencapai ketinggian 10.000 km, terdiri atas massa proton dan elektron atom hidrogen yang bergerak dengan kecepatan tinggi. Sebelum masuk ke bumi, pancaran partikel ini tertahan oleh medan magnet bumi (sabuk Van Allen), sehingga kecepatan partikel ini menurun dan bergerak menuju kutub, kemudian lama-kelamaan partikel berpijar yang disebut aurora. Hamburan partikel ini mengganggu sistem komunikasi gelombang radio. Aurora di belahan bumi selatan disebut Aurora Australis, sedangkan di belahan bumi utara disebut Aurora Borealis. d. Letupan (Flare) Flare adalah letupan-letupan gas di atas permukaan matahari. Flare dapat menyebabkan gangguan sistem komunikasi radio, karena letusan gas tersebut terdiri atas partikel-partikel gas bermuatan listrik. 6 Pergerakan dan lintasan Garis edar (lintasan) planet mengelilingi titik focus (matahari) planet disebut orbit. Garis edar planet atau orbit planet berbentuk elips. Orbit planet digambarkan sebagai berikut: -- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)-- Karena orbitnya yang berbentuk elips, akan ada suatu saat dimana planet tersebut berada pada jarak yang paling dekat dengan titik fokus atau titik paling jauh dari titik fokusnya. Titik pada orbit saat sebuah planet berada pada posisi paling dekat dengan titik focus (matahari) disebut titik perihelium sedangkan titik pada orbit saat sebuah planet berada pada posisi paling jauh dengan titik focusdisebut titik aphelium. 7 Matahari sebagai pusat Pada abad ke-16, Nicolaus peredaran planet Copernicus berpendapat bahwa matahari merupakan pusat tata surya. Planet- planet mengelilingi matahari karena adanya gravitasi matahari. Peredaran planet mengelilingi matahari disebut revolusi. Selain berevolusi terhadap matahari, planet juga berotasi. 8 Matahari sebagai pusat tata Sebagai pusat dari pergerakan planet dan benda langit lainnya, surya matahari dapat dikatakan merupakan pusat dari suatu system yang disebut tata surya. 9 Anggota tata surya Tata surya (bahasa Inggris: solar system) terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut ialah: a. Matahari Matahari adalah benda langit terbesar di Tata Surya. Ia juga bintang yang terdekat dengan bumi. Bergaris tengah 100 kali -- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)-- lebih panjang atau lebih besar daripada bumi, jaraknya 150 juta km dari bumi. Matahari tersusun atas dua macam gas, yaitu hidrogen dan helium dengan temperatur permukaan mencapai 6.000oC Manfaat matahari: 1) Energi pancaran matahari telah membuat bumi tetap hangat bagi kehidupan, membuat udara dan air di bumi bersirkulasi, tumbuhan bisa berfotosintesis, dan banyak hal lainnya. 2) Merupakan sumber energi (sinar panas). 3) Mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, tahun serta mengontrol planet lainnya. 4) Dimanfaatkan sebagai energi alternatif b. Planet 1) Merkurius adalah planet yang paling dekat dengan Matahari ( ± 58 juta km). Planet Merkurius merupakan planet terkecil dalam tata surya dengan diameter 4.878 km. Periode revolusi 88 hari, kala rotasi Merkurius 59 hari. Merkurius dapat didekati oleh satelit Mariner 10 pada tahun 1974 dan diambil gambarnya. 2) Venus Venus dijuluki Bintang Kejora( cahayanya sangat terang ) dan tampak di sebelah timur ketika pagi dan di sebelah barat ketika senja. Venus selalu diselubungi kabut putih. Rotasi Venus berlawanan dengan planet lain sehingga terbit di sebelah barat dan tenggelam di sebelah timur. 3) Bumi Sebagian besar permukaan bumi berupa lautan yakni 70% dari seluruh permukaan. Sisanya adalah daratan yang -- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)-- tersusun dari dataran, gunung dan lembah. Bumi dilingkupi oleh atmosfer. Sebagian besar atmosfer bumi terdiri dari gas Nitrogen (4/5 bagian), sisanya (1/5 bagian) berupa gas Oksigen. Terdapat pula gas-gas lain tetapi kadarnya sangat kecil. 4) Mars Permukaan Mars berupa gurun dan bebatuan yang berwarna merah sehingga dijuluki planet merah. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 24,62 jam. Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. 5) Jupiter Sebuah planet gas tanpa daratan, semuanya berbentuk gas dengan suhu yang sangat dingin serta angin badai yang berlangsung selama ratusan tahun. Planet ini besarnya sekitar 318 kali Bumi. Jarak rata-rata antara Jupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter 14.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasi planet ini adalah 9,8 jam, sedangkan periode revolusi adalah 11,86 tahun. Di permukaan planet ini terdapat bintik merah raksasa. Atmosfer Jupiter mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH4), dan amonia (NH3). 6) Saturnus Planet ini terkenal sebagai planet bercincin. Jarak Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari serta berotasi dalam waktu 10 jam 14 menit. Bumi, Saturnus, dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Cincin Saturnus sangat unik. Terdapat beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahanbongkahan es meteorit. Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. -- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)-- 7) Uranus Ditemukan pada 1781 oleh William Herschel (1738-1822). Uranus memiliki jarak dengan Matahari sebesar 2875 juta km. Uranus memiliki diameter mencapai 51.118 km dan memiliki massa 14,54 massa Bumi. Periode rotasi planet ini adalah 17,25 jam, sedangkan periode revolusi adalah 84 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan Bulan dengan permukaan berwarna hijau dan biru. Uranus memiliki 18 satelit alami. 8) Neptunus Neptunus memiliki jarak rata-rata dengan Matahari sebesar 4.450 juta km. Neptunus memiliki diameter mencapai 49.530 km dan memiliki massa 17,2 massa Bumi. Periode rotasi planet ini adalah 16,1 jam., sedangkan periode revolusi adalah 164,8 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan Bulan dengan permukaan terdapat lapisan tipis silikat. Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, jika dilihat dari teleskop, tampak berwarna kehijau-hijauan. c. Satelit Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit: 1) Satelit alami, yaitu benda-benda luar angkasa bukan buatan manusia yang mengorbit sebuah planet atau benda lain yang lebih besar daripada dirinya, seperti misalnya Bulan adalah satelit alami Bumi. 2) Satelit buatan adalah benda buatan manusia yang beredar mengelilingi benda lain misalnya satelit Palapa yang mengelilingi Bumi. Misalnya, satelit astronomi, satelit komunikasi, satelit pengamat bumi, satelit navigasi, satelit mata-mata, satelit tenaga, dan satelit cuaca d. Asteroid Asteroid adalah benda langit kecil dan padat yang terdapat dalam sistem tata surya kita. Asteroid termasuk benda minor di -- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)-- sistem tata surya, bersama dengan komet dan meteoroid. Terdapat beribu-ribu Asteroid dalam sistem tata surya. Sebagian besar ditemukan daerah khusus asteroid antara planet mars dan planet yupiter. e. Komet Komet adalah benda langit yang mengelilingi Matahari dengan garis edar atau orbit yang berbentuk sangat lonjong. Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang dapat membeku jika jauh dari Matahari. Ekor komet selalu menjauh matahari. Apabila komet matahari berada apabila Matahari maka di mendekati ekornya belakang komet maka dan menjauhi ekornya berada di depan. Panjang komet mencapai jutaan kilometer. Berikut ini adalah contoh beberapa komet: 1) Komet Eneke, muncul setiap 3 tahun. 2) Komet Halley, muncul setiap 76 tahun. 3) Komet West, muncul pada tahun 1976. 4) Komet Ikeya-seki, muncul pada tahun 1965. 5) Komet Kohoutek, muncul pada tahun 1973. 6) Komet Howard-Koomen-Michel, muncul tahun 1979. 7) Komet Shoemaker-Levy, muncul tahun 1993. f. Meteor Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi, lazim disebut sebagai bintang jatuh. Meteorid adalah anggota tata surya yang kemungkinan berasal dari komet dan bagian-bagian pecahan asteroid. Meteroid mengelilingi matahari dan terdapat di ruang antara planet meteor adalah meteorid yang berpijar karena bergesekan dengan atmosfer. -- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)-- Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit. 10 Bumi sebagai planet tempat Bumi merupakan satu-satunya planet dalam system tata surya yang tinggal manusia sampai saat ini diketahui memiliki kehidupan. Hal tersebut dimungkinkan karena bumi diselubungi lapisan atmosfer sehingga perbedaan suhu siang dan malam hari tidak terlalu besar. a. Bentuk dan Dimensi Bumi Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulat pepat (oblate spheroid), sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada bagian khatulistiwa. Diameter rata-rata dari bulatan bumi adalah 12.742 km. Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga bumi yang berasal dari dalam bumi, bersifat membangun permukaan bumi ini. ‘ Tenaga alam eksogen berasal dari luar bumi dan bersifat merusak. Jadi kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam relief di muka bumi ini seperti yang kita tahu bahwa permukaan bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan seperti gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dsb. Adanya bentukan-bentukan tersebut, menyebabkan permukaan -- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)-- bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan tersebut dikenal sebagai relief bumi. b. Komposisi Kimia Kandungan utama bumi adalah besi(32,1%), oksigen (30,1%), silikon (15,1%), magnesium (13,9%), sulfur (2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), and aluminium (1,4%); dan 1,2% selebihnya terdiri dari berbagai unsur-unsur langka. Karena proses pemisahan massa, bagian inti bumi dipercaya memiliki kandungan utama besi (88,8%) dan sedikit nikel (5,8%), sulfur (4,5%) dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka. c. Karakteristik Lapisan Bumi 1) Menurut komposisi (jenis dari materialnya), bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut: a) Kerak Bumi b) Mantel Bumi c) Inti Bumi Inti bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900 °C. Inti bumi bagian dalam mempunyai tebal 1200km dan berdiameter 2600km. Inti bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur dapat mencapai 4800 °C. 2) Menurut sifat mekanik (sifat dari material)-nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut: a) Litosfir b) Astenosfir c) Mesosfir d. Suhu dan Atmosfer Bumi Suhu dan atmosfer adalah unsur penting pertama bagi kehidupan di bumi. Terjaganya selang suhu ini juga berkaitan dengan jumlah panas yang dipancarkan matahari, di samping jarak bumi dengan matahari. Menurut perhitungan, penurunan 10% saja dari panas yang dipancarkan matahari akan membuat permukaan bumi -- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)-- ditutupi lapisan es setebal beberapa meter, dan apabila panas yang dipancarkan matahari naik sedikit saja, seluruh makhluk hidup akan hangus dan mati. Tidak saja suhu rata-rata harus ideal, panas yang tersedia harus tersebar cukup merata ke seluruh planet. Hal ini didukung dengan kemiringan sumbu rotasi bumi sebesar 23o27' terhadap bidang ecliptic, kecepatan rotasi bumi, bentuk geografis bumi. Atmosfer bumi terdiri dari 77% nitrogen, 1% oksigen, dan 1% karbon-dioksida. Oksigen begitu penting bagi kehidupan, karena gas ini terlibat dalam sebagian besar reaksi kimia yang melepaskan energi yang dibutuhkan setiap makhluk hidup. Kadar oksigen di atmosfer saat ini bertahan pada nilai yang tepat, adalah berkat sistem daur ulang makhluk hidup. Tanpa kerjasama dan keseimbangan dari dua kelompok makhluk hidup yang berbeda ini, bumi tidak mungkin dijadikan tempat hidup. e. Massa dan Medan Magnet Bumi Massa bumi sekitar 5,9736×1024 kg. Disebabkan intinya, bumi memiliki medan magnet kuat yang berperan penting dalam menjaga kelangsungan hidup. Medan magnet bumi berperan penting bagi kehidupan. Medan magnet ini berasal dari struktur inti bumi. Inti bumi terdiri dari unsur-unsur berat seperti besi dan nikel yang mampu menahan muatan magnet. Inti dalam berbentuk padat sementara inti luar cair. Dua lapis inti bergerak saling mengitari, dan gerakan inilah sumber medan magnet bumi. Menyebar jauh di atas permukaan, medan ini melindungi bumi dari radiasi merusak yang berasal dari angkasa luar. Radiasi dari bintang selain matahari tidak dapat melewati perisai ini. Sabuk Van Allen, yang medan magnetnya merentang hingga 18.000 km dari bumi, melindungi bola ini dari energi mematikan. Jika perisai pelindung ini tidak ada, kehidupan telah dimusnahkan oleh radiasi mematikan dari waktu ke waktu dan mungkin tak pernah terwujud sama sekali. -- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)-- 11 Fenomena alam yang Rotasi bumi menyebabkan: nampak di bumi akibat dari a. Pergantian siang dan malam rotasi dan revolusi bumi b. Timbulnya arus air laut c. Peredaran semu harian benda-benda langit d. Adanya perbedaan waktu berdasarkan garis lintang dan garis bujur Revolusi bumi menyebabkan: a. Pergantian musim b. Berbedanya rasi bintang yang terlihat dari bumi c. Peredaran semu tahunan matahari d. Perubahan lamanya waktu siang dan malam e. Adanya perhitungan tarikh matahari 12 Hipotesa terjadinya tata Hipotesa asal-usul tata surya surya a. Teori bintang kembar Teori ini menyatakan ada dua bintang yang relative berdekatan, kemudian salah satu meledak. Kemudian bintang pecahan- pecahannya menjadi plent dan satelit sementara bintang yang lain menjadi bintang pusat (matahari) b. Teori Big Bang Teori dentuman besar dipelopori oleh G. Lemaitre. Menyatakan bahwa alam semesta berasal dari ledakan hebat. Ledakan tersebut melemparkan pertikel-partikelnya ke segala arah. Partikel-partikel tersebut kemudian menjadi galaksi. Planet berasal dari sebagian bahan suatu bintang (matahari) yang terlempar karena ada bintang lain yang melintas di dekatnya. -- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)-- c. Teori Kabut Teori ini dipelopori oleh Kant dan Laplace. Menaytakan bahwa tata surya pada mulanya merupakan awan gas dan debu(nebula) yang terdiri atas gas helium dan hydrogen bagian tengah terjadi pemampatan kemudian berputar. menyusut Putarannya sambil mula-mula lambat kemudian menjadi cepat, sehingga bentuknya menjadi bulat pipih seperti cakram. Selanjutnya sebgain bahan pada tepinya terlempar menjadi planet sedangkan intinya menajdi matahari. d. Teori Pasang surut Dikemukakan oleh James Jeans & Harold Jeffreys (1917). Menjelaskan bahwa pada permukaan matahari terjadi proses pasang surut akibat daya tarik bintang besar sehingga yang melintas membentuk tonjolan seperti cerutu. Kemudian, terputus membentuk tetesan massa gas raksasa dan membeku menjadi planet-planet dan matahari memiliki gaya tarik terhadap tetesan massa gas hingga berubah menjadi tata surya. e. Teori Planetisimal Dikemukakan oleh T.C. Chamberlain (1843- 1928) dan F.R. Moulton (18721952) pada awal abad 20-an. Teori ini hampir mirip dengan teori kabut hanya saja di dalam kabut itu terdapat material padat yang berhamburan disebut planetesimal. Masingmasing benda padat mempunyai daya tarik sehingga bendabenda saling tarik menarik dan lambat laun terbentuk gumpalan besar yang disebut planet. -- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)-- f. Teori Proto Planet Berawal dari Hipotesis Kabut Laplace dan Kant. Dikembangkan oleh Karl Von Weiszacker dan Gerard P. Kuiper tahun 1940-an. Menurut Kuiper, planet golakan (turbulensi) membantu terbentuk tumbukan nebula melalui yang planetesimal sehingga membesar menjadi protoplanet dan kemudian menjadi planet. -- Strukturisasi Materi ”Tata Surya” (Nurkhaerati MHR)--