Makalah Sumber Daya Data

advertisement
Tugas Makalah : Sistem Informasi
Bab 1
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada jaman era globalisasi banyak orang yang berlomba-lomba untuk
memanfaatkan kecanggihan teknologi di berbagai aspek kehidupan. Sistem
Informasi sangat penting dalam segala hal pekerjaan dengan tujuan agar
mempermudah dan membantu pekerjaan manusia dengan waktu yang singkat
dan akurat. Komputer merupakan alat yang mendukung Sistem Informasi
yang dibutuhkan oleh manusia, karena komputer bisa memproses data ( Input
) menjadi keluaran yang diinginkan (output ) dengan waktu yang singkat dan
mendapatkan hasil yang akurat tentunya dengan biaya yang relatif murah.
1.2 Tujuan Makalah
Makalah ini bertujuan untuk mengenalkan dan mempelajari Sistem Informasi
tentang Manajemen Sumber Daya Data. Adapun Tujuan yang ingin dicapai dalam
makalah ini adalah:
1. Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem
Informasi supaya kita semua bisa mendapatkan nilai.
2. Saling memberi informasi dan menjelaskan kepada temen-temen kuliah
tentang Dasar-Dasar Konsep Data, Jenis-jenis Database, Pemprosesan file
tradisoinal, Basis Data, dan Merancang Database.
1
Tugas Makalah : Sistem Informasi
Bab 2
I
MANAJEMEN SUMBER DAYA DATA
2.1 Pengertian Konsep Dasar Data
Data sering disebut sebagai bahan mentah informasi. Tapi menurut Murdick,
dkk (1984) merumuskan bahwa data adalah fakta yang tidak sedang
digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa
maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan.
Menurut Zulkifli Amsyah (1987) data adalah fakta yang sudah ditulis dalam
bentuk catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk media. (Gultom et al,
2005).
Adapun definisi dari kata data adalah suatu istilah majemuk dari datum yang
berarti fakta atau bagian dari kata yang mengandung arti, yang berhubungan
dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata angka-angka,
huruf-huruf atau simbol-simbol yang menunjukkan ide, objek, kondisi atau
situasi. Jelasnya data itu dapat berupa apa saja dan dapat ditemui dimana
saja. Kegunaan data adalah sebagai bahan dasar yang objektif dalam proses
penyusunan kebijakan dan keputusan. Dalam kaitannya dengan pengolahan
data dengan computer, pengertian data dapat dibatasi pada fakta-fakta yang
dapat direkam. Dalam setiap pengolahan data, data merupakan sumber
informasi yang dapat dihasilkan.
2.2 JENIS – JENIS DATABASE
Pada era komputer dan internet ini, peran database atau basis data sangat
dominan. Hampir semua kegiatan administratif di perkantoran dan institusi
kini diintegrasikan ke sistem komputasi dengan model database terpadu.
Demikian juga, layanan-layanan online di internet juga tidak terlepas dari
peran database. Lantas apakah jenis-jenis teknologi yang digunakan untuk
mengelola database?
Berikut ini adalah daftar jenis-jenis teknologi database, yang sebagian besar
merupakan Relational Database Management System (RDBMS):
2
Tugas Makalah : Sistem Informasi
 Apache Derby (sebelumnya dikenal sebagai IBM Cloudscape),
merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat open source,
dikembangkan oleh Apache Software Foundation. Lazim digunakan di
program Java dan untuk pemrosesan transaksi online.
 IBM DB2, merupakan aplikasi pengolah database yang dikembangkan IBM
secara proprietary (komersial). DB2 terbagi menjadi 3 varian, yaitu DB2
untuk Linux - Unix - Windows, DB2 untuk z/OS (mainframe), dan DB2
untuk iSeries (OS/400).
 Firebird, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat open
source, dikembangkan oleh Firebird Project. Lazim dijalankan di Linux,
Windows dan berbagai varian Unix.
 Microsoft SQL Server, merupakan aplikasi pengolah database yang
dikembangkan oleh Microsoft dan bersifat proprietary (komersial),namun
tersedia juga versi freeware-nya. Lazim digunakan di berbagai versi
Microsoft Windows.
 MySQL, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat open source,
dikembangkan oleh Oracle (sebelumnya Sun dan MySQL AB). Merupakan
pengolah database yang paling banyak digunakan di dunia dan lazim
diterapkan untuk aplikasi web.
 Oracle, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat proprietary
(komersial), dikembangkan oleh Oracle Corporation. Pengolah database ini
terbagi dalam beberapa varian dengan segmen dan tujuan penggunaan
yang berbeda-beda.
 PostgreSQL atau Postgres, merupakan aplikasi pengolah database yang
bersifat open source, dikembangkan oleh PosgreSQL Global Development
Group. Tersedia dalam berbagai platform sistem operasi seperti Linux,
FreeBSD, Solaris, Windows, dan Mac OS.
 SQLite, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat open source,
dikembangkan oleh D. Richard Hipp. Dikenal sebagai pengolah database
yang sangat kecil ukuran programnya, sehingga lazim ditanamkan di
berbagai aplikasi komputer, misalnya di web browser.
 Sybase, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat proprietary
(komersial), dikembangkan oleh SAP. Ditargetkan untuk pengembangan
aplikasi mobile.
 WebDNA, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat freeware,
dikembangkan oleh WebDNA Software Corporation. Didesain untuk
digunakan di web.
 Redis, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat open source,
dikembangkan oleh Salvatore Sanfilippo (disponsori oleh VMware.
Difungsikan untuk jaringan komputer.
 MongoDB, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat open
source, dikembangkan oleh 10gen. Tersedia untuk berbagai platform
sistem operasi dan dikenal telah digunakan oleh situs Foursquare, MTV
Networks, dan Craigslist.
3
Tugas Makalah : Sistem Informasi
 CouchDB, merupakan aplikasi pengolah database yang bersifat open
source, dikembangkan oleh Apache Software Foundation. Difokuskan untuk
digunakan di server web.
Menurut Pengaksesannya Database dibagi menjadi 4 yaitu :
1. Database individual
adalah database yang digunakan oleh perseorangan. Biasanya database
seperti ini banyak dijumpai dilingkungan PC, Visual dBASE, Corel Paradox,
dan Filemaker Pro merupakan contoh perangkat lunak yang biasa digunakan
untuk mengelola database untuk kepentingan pribadi.
2. Database Perusahaan
adalah database yang dimaksudkan untuk diakses oleh sejumlah pegawai
dalam sebuah perusahaan dalam sebuah lokasi. Database seperti ini disimpan
dalamsebuah server dan para pemakai dapat mengakses dari masing-masing
komputer yang berkedudukan sebagai client.
3. Database Terdistribusi
Adalah database yang disimpan pada sejumlah komputer yang terletak pada
beberapa lokasi. Model seperti ini banyak digunakan bank yang memiliki
sejumlah cabang di berbagai kota dan melayani transaksi perbankan yang
bersifat online.
4. Basis data Publik
Adalah Database yang dapat diakses oleh siapa saja (publik). Sebagai
contoh, banyak situs web (misalnya yahoo.com) yang menyediakan data
yang bersifat publik dan dapat diambil siapa saja secara gratis. Namun
adakalanya seseorang harus menjadi anggota dan membayar iuran untuk
memperoleh data publik.
2.3 PEMPROSESAN FILE TRADISIONAL
Pada pemprosesan file secara tradisional, sumber data dikumpulkan dalam
file-file yang tidak saling terhubung. Pemprosesan ini didasarkan pada
kebutuhan dari masing-masing pemakai. Dengan kata lain, apabila seorang
pengguna menginginkan suatu data, maka setiap aplikasi akan menuliskan
4
Tugas Makalah : Sistem Informasi
data sendiri. Selain itu informasi yang di perlukan berada pada beberapa file
yang berada dan diatur dengan cara yang berbeda, sehingga informasi yang
didapatkan sesuai
menjadikan
para
dengan apa yang di inginkan. Alasan inilah yang
pengguna
akhir
merasa
kesulitan
ketika
organisasi
menggunakan pendekatan pemprosesan file secara tradisional.
Kelemahan pemrosesan file secara tradisional adalah :
1.
Duplikasi Data (Redudancy Data)
Karena setiap pemakai memiliki file sendiri-sendiri, akan menimbulkan
terjadinya dplikasi data atau terdapat beberapa data yang sama pada
beberapa file.
2.
Pemisahan Data (Relatability Data)
Karena masing-masing aplikasi memiliki file sendiri-sendiri, maka akan
mengakibatkan kesulitan dalam memadukan data. Misalnya di berikan
contoh, seorang
manajer menginginkan
data
mengenai
tunjangan
karyawan. Tentu sang manajer akan kesulitan mengingat data tunjangan
dan karyawan berada dalam file yang berbeda.
3.
Ketergantungan Data (Dependensi Data Program)
Perubahan data akan mengakibatkan perusahaan pada aplikasi yang
digunakan, hal ini disebabkan karena komponen-komponen data, lokasi
fisik, penyimpanan, dan program aplikasi yang di gunakan memiliki
saling ketergantungan satu sama lain.
Contoh Pemprosesan Data Tradisional :
Universitas yang mempunyai dua sistem ; yakni sistem yang memproses
data mahasiswa dan sistem yang mengelola data mata kuliah
5
Tugas Makalah : Sistem Informasi
Pemprosesan File Data secara Modern (Sistem Basis Data)
Seiring dengan berjalannya waktu, sistem pemprosesan file ditinggalkan
karena
masih
bersifat
manual
yang
kemudian
dikembangkan
sistem
pemprosesan dengan pendekatan basis data.
Contoh Pemprosesan file dengan menggunakan basis data :
Pada sistem ini record-record data disimpan pada satu tempat yakni basis
data dan diantara program aplikasi maupun pemakai terdapat DBMS
(Database Management System).
2.4 Perbedaan antara File Manajemen Tradisional dan File Manajemen
Database
File Manajemen Tradisional :
File Manajemen Database:
1. Program Oriented
1. Data Oriented
2. Kaku
2. Luwes
3. Adanya Kerangkapan Data
3. Terkontrolnya Kerangkapan Data
2.5 Merancang Database
Pada database yang digunakan oleh single user atau hanya beberapa user
saja, perancangan database tidak sulit. Tetapi jika ukuran database yang
sedang atau besar perancangan database akan menjadi sangat kompleks.
Oleh karena itu para pemakai mengharapkan penggunaan database yang
sedemikian rupa sehingga sistem harus dapat memenuhi kebutuhankebutuhan seluruh user tersebut. Tentunya agar kebutuhan-kebutuhan
tersebut dapat terlayani dengan baik maka harus dilakukan perancangan
6
Tugas Makalah : Sistem Informasi
database yang baik pula, aktifitas-aktifitas apa saja yang dilakukan pada
tahap tersebut.
TUJUAN PERANCANGAN DATABASE
1. Untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user
secara khusus dan aplikasi – aplikasinya.
2. Memudahkan pengertian struktur informasi.
3. Mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek
penampilan (response time, processing time, dan storeage space).
PROSES PERANCANGAN DATABASE
Proses perancangan database terdiri dari 6 tahap:
Tahap 1, Pengumpulan data dan analisis
Merupakan suatu tahap dimana kita melakukan proses indentifikasi dan
analisa kebutuhan-kebutuhan data dan ini disebut pengumpulan data dan
analisa. Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan suatu sistem database,
kita harus mengenal terlebih dahulu bagian-bagian lain dari sistem informasi
yang akan berinteraksi dengan sistem database, termasuk para user yang
ada dan para useryang baru beserta aplikasi-aplikasinya. Kebutuhankebutuhan dari para user dan aplikasi-aplikasi inilah yang kemudian
dikumpulkan dan dianalisa.
Berikut ini adalah aktifitas-aktifitas pengumpulan data dan analisa:
-
Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya
Peninjauan dokumentasi yang ada
Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data
Daftar pertanyaan dan wawancara
Tahap 2, Perancangan database secara konseptual
Pada tahap ini akan dihasilkan conceptual schema untuk database yang tergantung
pada sebuah DBMS yang spesifik. Sering menggunakan sebuah high-level data model
seperti ER/EER model selama tahap ini. Dalam conceptual schema, kita harus merinci
aplikasi-aplikasi database yang diketahui dan transaksi-transaksi yang
mungkin.Tahap perancangan database secara konseptual mempunyai 2 aktifitas
pararel:
Perancangan skema konseptual
Menguji kebutuhan-kebutuhan data dari suatu database yang merupakan hasil dari
7
Tugas Makalah : Sistem Informasi
tahap 1 dan menghasilkan sebuah conceptual database schema pada DBMSindependent model data tingkat tinggi seperti EER (Enhanced Entity Relationship)
model. Untuk menghasilkan skema tersebut dapat dihasilkan dengan penggabungan
bermacam-macam kebutuhan user dan secara langsung membuat skema database
atau dengan merancang skema-skema yang terpisah dari kebutuhan tiap-tiap user
dan kemudian menggabungkan skema-skema tersebut. Model data yang digunakan
pada perancangan skema konseptual adalah DBMS-independent dan langkah
selanjutnya adalah memilih DBMS untuk melakukan rancangan tersebut.
Perancangan transaksi
Menguji aplikasi-aplikasi database dimana kebutuhan-kebutuhannya telah dianalisa
pada fase 1, dan menghasilkan perincian transaksi-transaksi ini. Kegunaan tahap ini
yang diproses secara paralel bersama tahapp perancangan skema konseptual adalah
untuk merancang karakteristik dari transaksi-transaksi database yang telah diketahui
pada suatu DBMS-independent. Transaksi-transaksi ini akan digunakan untuk
memproses dan memanipulasi database suatu saat dimana database tersebut
dilaksanakan.
Tahap 3, Pemilihan DBMS
Pemilihan database ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya faktor
teknik, ekonomi, dan politik organisasi. Contoh faktor teknik:
Keberadaan DBMS dalam menjalankan tugasnya seperti jenis-jenis DBMS
(relational, network, hierarchical, dan lain-lain), struktur penyimpanan, dan
jalur akses yang mendukung DBMS, pemakai, dan lain-lain.Faktor-faktor
ekonomi dan organisasi yang mempengaruhi satu sama lain dalam pemilihan
DBMS :
Struktur data
Jika data yang disimpan dalam database mengikuti struktur hirarki, maka
suatu jenis hirarki dari DBMS harus dipikirkan.
Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem
Jika staf programmer dalam suatu organisasi sudah terbiasa dengan suatu
DBMS, maka hal ini dapat mengurangi biaya latihan dan waktu belajar.
Tersedianya layanan penjual
Keberadaan fasilitas pelayanan penjual sangat dibutuhkan untuk membantu
memecahkan beberapa masalah sistem.
Tahap 4, Perancangan database secara logika (data model mapping)
Tahap selanjutnya adalah membuat sebuah skema konseptual dan skema
eksternal pada model data dari DBMS yang terpilih. Tahap ini dilakukan oleh
pemetaan skema konseptual dan skema eksternal yang dihasilkan pada
tahap 2. Pada tahap ini, skema konseptual ditransformasikan dari model
data tingkat tinggi yang digunakan pada tahap 2 ke dalam model data dari
model data dari DBMS yang dipilih pada tahap 3. Pemetaan tersebut dapat
diproses dalam 2 tingkat:
8
Tugas Makalah : Sistem Informasi
Pemetaan system-independent
Pemetaan ke dalam model data DBMS dengan tidak mempertimbangkan
karakteristik atau hal-hal yang khusus yang berlaku pada implementasi
DBMS dari model data tersebut.
Penyesuain skema ke DBMS yang spesifik
Mengatur skema yang dihasilkan pada langkah 1 untuk disesuaikan pada
implementasi yang khusus di masa yang akan datang dari suatu model data
yang digunakan pada DBMS yang dipilih. Hasil dari tahap ini memakai
perintah-perintah DDL (Data Definition Language) dalam bahasa DBMS yang
dipilih yang menentukan tingkat skema konseptual dan eksternal dari sistem
database. Tetapi 10 dalam beberapa hal, perintah-perintah DDL
memasukkan parameter-parameter rancangan fisik sehingga DDL yang
lengkap harus menunggu sampai tahap perancangan database secara fisik
telah lengkap.Tahap ini dapat dimulai setelah pemilihan sebuah
implementasi model data sambil menunggu DBMS yang spesifik yang akan
dipilih. Contoh: jika memutuskan untuk menggunakan beberapa relational
DBMS tetapi belum memutuskan suatu relasi yang utama. Rancangan dari
skema eksternal untuk aplikasi-aplikasi yang spesifik seringkali sudah selesai
selama proses ini.
Tahap 5, Perancangan database secara fisik
Perancangan database secara fisik merupakan proses pemilihan strukturstruktur penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file database untuk
mencapai penampilan yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi. Selama
fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk database yang disimpan yang
berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan
record dan jalur akses. Berhubungan dengan internal schema (pada istilah 3
level arsitektur DBMS).Beberapa petunjuk dalam pemilihan perancangan
database secara fisik :
Response timeWaktu yang telah berlalu dari suatu transaksi database yang
diajukan untuk menjalankan suatu tanggapan. Pengaruh utama pada
response time adalah di bawah pengawasan DBMS yaitu : waktu akses
database untuk data item yang ditunjuk oleh suatu transaksi. Response time
juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak berada di bawah
pengawasan DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi atau penundaan
komunikasi.
Space utility
Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file database dan
struktur-struktur jalur akses.
Transaction throughput
Rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh sistem
database, dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal :
digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase ini
adalah penentual awal dari struktur penyimpanan dan jalur akses untuk filefile database.
9
Tugas Makalah : Sistem Informasi
Tahap 6, Implementasi Sistem database
Setelah perancangan secara logika dan secara fisik lengkap, kita dapat
melaksanakan sistem database. Perintah-perintah dalam DDL dan
SDL(Storage Definition Language) dari DBMS yang dipilih, dihimpun dan
digunakan untuk membuat skema database dan file-file database (yang
kosong). Sekarang database tersebut dimuat (disatukan) dengan datanya.
Jika data harus dirubah dari sistem komputer sebelumnya, perubahanperubahan yang rutin mungkin diperlukan untuk format ulang datanya yang
kemudian dimasukkan ke database yang baru. Transaksi-transaksi database
sekarang harus dilaksanakan oleh para programmmer aplikasi.Spesifikasi
secara konseptual diuji dan dihubungkan dengan kode program dengan
perintah-perintah dari embedded DML yang telah ditulis dan diuji. Suatu saat
transaksi-transaksi tersebut telah siap dan data telah dimasukkan ke dalam
database, maka tahap perancangan dan implementasi telah selesai, dan
kemudian tahap operasional dari sistem database dimulai.
PENUTUPANJadi dalam merancang database ada 6 tahap. Dalam
perancangan database ini penting sekali untuk dilakukan sebaik-baiknya
agar menghasilkan sistem yang bagus.
Secara khusus proses perancangan berisi 2 aktifitas paralel:
Aktifitas yang melibatkan perancangan dari isi data dan struktur database,
Aktifitas mengenai perancangan pemrosesan database dan aplikasi-aplikasi
perangkat lunak.
Di lain pihak, kita biasanya menentukan perancangan aplikasi-aplikasi
database dengan mengarah kepada konstruksi skema database yang telah
ditentukan selama aktifitas yang pertama.
6 tahapan diatas tadi tidak harus diproses berurutan. Pada tahap ke 1
merupakan kumpulan informasi yang berhubungan dengan penggunaan
database. Tahap 6 merupakan implementasi database-nya.
Tahap 1 dan 6 kadang-kadang bukan merupakan bagian dari perancangan
database. Sedangkan yang merupakan inti dari proses perancangan
database adalah pada tahap 2, 4, 5.
10
Tugas Makalah : Sistem Informasi
5 Aturan Dasar Dalam Merancang Database yang Baik adalah :
1. Tabel dalam database tidak boleh mengandung record (data) ganda, atau
dengan kata lain tidak boleh ada redudancy data. Jika terdapat data yang
sama, maka perlu dilihat kembali rancangan tabelnya.
2. Setiap tabel dalam database, harus memiliki field (kolom) yang unik. Field
ini disebut sebagai Primary Key.
3. Tabel harus sudah normal.
4. Besar atau ukuran database hendaknya dibuat seminimal mungkin. Hal ini
ditentukan oleh pemilihan tipe data yang tepat.
5. Merancang database hendaknya memperhatikan apakah rancangan dapat
menampung data (record) sesuai yang dibutuhkan oleh aplikasi.
Komponen DBMS
1. Perangkat Keras
2. Perangkat Lunak
3. Data
4. Prosedur
5. Personil
DBMS umumnya mengandung komponen-komponen berikut:
1. Kamus Data
Kamus data (data dictionary) digunakan untuk menyimpan deskripsi data yang
digunakan dalam basis data. Setiap elemen data antara lain memiliki tipe dan
ukuran. Kamus data terkadang juga berisi ketentuan yang mengatur nilai yang
bisa
dimasukkan
dalam field.
Sebagai
contoh,
jika
definisi
sebuah field menyatakan bahwa hanya huruf P dan W yang dimasukkan ke
dalam field bernama Jenis_Kelamin, maka sistem akan menolak sekiranya
pemakai memasukkan data L ke field tersebut.
2. Utilitas
Utilitas digunakan untuk memudahkan pemakai dalam menciptakan basis
data dan tabel serta dalam memanipulasi data.
3. Pembangkit Laporan
Pembangkit Laporan adalah fasilitas yang disediakan kepada pemakai untuk
membuat laporan dengan mudah.
11
Tugas Makalah : Sistem Informasi
4. Pembangkit Aplikasi
Pembangkit Aplikasi adalah fasilitas yang digunakan untuk membuat tampilan
yang digunakan oleh pemakai yang akan menggunakan aplikasibasis
data (tampilan seperti ini dikenal dengan istilah formulir), misalnya untuk
mengisikan data.
5. Keamanan Akses
Fasilitas keamanan akses digunakan untuk mengatur hak akses pemakai.
Keamanan akses dapat berupa pengaturan wewenang akses terhadap pemakai
tertentu. Misalnya, pemakai dapat mengubah isi tabel Mahasiswa, tetapi
pemakai B tidak. DBMS seperti pemakai B tidak.
6. Pemulihan Sistem
Fasilitas pemulihan sistem berfungsi untuk mengembalikan data semula ke basis
data sekiranya terjadi kegagalan sistem. Beberapa teknik yangumum digunakan
untuk menangani pemulihan sistem yaitu mirroring,reprocessing, dan rollback.
12
Tugas Makalah : Sistem Informasi
DAFTAR PUSTAKA
13
Tugas Makalah : Sistem Informasi
14
Download