PROSIDING SEMINAR NASIONAL REKAYASA KIMIA DAN PROSES 2004 ISSN : 1411 - 4216 PENGEMBANGAN SISTEM “VACUM FRYING” MENGGUNAKAN UAP SEBAGAI TENAGA PEMBANGKIT VAKUM Halomoan P. Siregar UPT-Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna – LIPI Jl. Ks. Tubun 5 Subang 41213, Telp. (0260) 411478, Fax. 411239 E-mail : [email protected] Abstrak Dirancang suatu sistem penggorengan vakum untuk industri kecil menengah dimana sistem pembangkitan vakum menggunakan tenaga uap dari ketel uap (boiler) melalui mekanisme ejektor. Komponen utama dalam sistem proses penggorengan vakum adalah komponen pembangkit vakum, yang biasanya banyak menggunakan pompa vakum dimana unit komponen pompa ini dapat dikatakan relatif mahal dan memerlukan pemeliharaan khusus agar dapat beroperasi dalam kinerja prima. Dalam industri makanan secara umum, biasanya fasilitas unit boiler sudah terdapat pada sistem peralatan proses produksi sebagai sarana menghasilkan uap untuk energi proses seperti untuk merebus, memasak dan lain sebagainya, sehingga dalam kerangka pengembangan diversifikasi produk, misalnya produk keripik buah-buah-an maupun produk sejenis yang memerlukan proses penggorengan, dapat dikembangkan lebih ekonomis bila menggunakan sistem uap yang tersedia. Untuk pengembangan peralatan dan proses berdasarkan data pengujian yang sudah dilakukan pada sistem pompa vakum sebelumnya, maka dirancang kondisi vakum suatu unit peralatan proses penggorengan vakum kurang lebih 70 – 80 cmHg dan kapasitas bahan gorengan (buah nangka) 10 kg,. Dalam tulisan ini akan dibahas rancangan sistem pembangkit vakum menggunakan uap, rancangan mekanisme ejektor, aspek kebutuhan energi uap, tekno-ekonomi konstruksi peralatan proses. Kata Kunci : Aspek Ekonomi; Ejektor; Energi Uap; Industri Kecil Menengah; Proses Penggorengan; Rancangan; Sistem Pembangkit Vakum Pendahuluan Sistem peralatan dan proses penggorengan vakum telah mulai banyak dikembangkan untuk menghasilkan produk dengan kualitas cukup baik apabila dibandingkan dengan hasil sistem penggorengan konvensional baik dari segi penampakan produk maupun dari segi cita rasa asli relatif masih seperti buah asli. Sistem vakum yang berkembang adalah dari sistem mekanik menggunakan pompa vakum. Pompa vakum merupakan “jantung” dari sistem peralatan unit penggorengan vakum dan relatif mahal serta memerlukan pemeliharaan khusus agar dapat beroperasi dengan baik. Industri pengolahan makanan tradisional banyak berkembang di Jawa Barat seperti di wilayah Sukabuni, Cianjur, Garut dan di Jawa Tengah seperti di Purwokerto, Yogyakarta dan lainnya, maka untuk tujuan diverifikasi produk yang telah ada, potensi pengembanan jenis proses sistem vakum ini cukup baik karena dapat menghasilkan produk makanan gorengan khususnya produk buah-buahan dengan kualitas baik. Sebagian dari industri ini sudah menggunakan unit boiler dalam proses pengolahannya. Umumnya industri makanan menggunakan uap untuk proses pemasakan, perebusan dan lain sebagainya. Oleh karena itu pengembangan sistem vakum dengan menggunakan tenaga uap akan dimungkinkan, karena investasi peralatan hanya pada sistem pembangkitan vakum saja. Dalam tulisan ini akan dipaparkan rancangan sistem vakum menggunakan tenaga uap. Tenaga uap yang diperlukan dalam sistem pembangkitan vakum ini adalah pada tekanan uap 2,0 bar. Pembangkitan kondisi vakum pada kisaran 50 – 80 cm Hg dan kapasitas penggorengan 10 kg buah nangka. Mekanisme pembangkitan vakum menggunakan komponen unit ejektor merupakan komponen utama dalam rancangan ini akan dibahas demikian juga aspek penggunaan energi uap dan tekno-ekonomi peralatan dan proses. Bahan dan Metode Rancangan Sistem Peralatan Vakum Dengan Mekanisme Ejektor Tabung penggorengan dimana bahan buah nangka akan digoreng diletakkan dalam suatu keranjang tabung berlobang setengah silinder membujur. Keranjang bahan dapat dibenam dalam genangan minyak JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG C-5-1 goreng dan dapat diangkat melalui fasilitas engkol pada waktu pengambilan produk setelah matang. Pada unit tabung ini akan dihubungkan dengan sistem pembangkit vakum dengan mekanisme ejektor (gambar 1). 6 10 8 2 4 5 1 3 9 7 Gambar 1. Skema susunan sistem peralatan “vacum frying” tenaga uap Keterangan gambar : 1. Tangki tabung penggorengan 2. Kotak panel “vacum frying” 3. Unit Boiler ( Siregar H.P., 2002) 4. Kotak panel boiler 5. Unit Burner 6. Difuser 7. Tabung gas elpiji 8. Pipa keluaran uap 9. Keranjang bahan gorengan 10.Nosel Konvergen Gambar 2. Foto konstruksi unit ejektor JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG C-5-2 a) b) Gambar 3. a). Profil diagram tekanan dan kecepatan uap penggerak, suction terhadap fluida uap dari tabung minyak goreng. b). Diagram Mollier digunakan untuk mencari besaran setiap posisi titik proses. Unit ejektor uap (steam jet ejector) mempunyai 4 komponen dasar (gambar 3a) yaitu : komponen flens uap, nosel, ruang pencampuran dan difuser. Diagram pada gambar 3a, meng-ilustrasikan operasi dasar ejektor. Tekanan uap dari boiler masuk pada sisi 1 dan diekspansikan melalui nosel konvergen pada posisi 2; fluida terisap pada posisi 3 dan bercampur dengan uap penggerak dari boiler pada ruang pencampuran 4; kemudian dikompress melalui difuser 5. Ejector uap dirancang untuk mengkonversikan energi tekanan (pressure energy) dari uap penggerak menjadi energi kecepatan (velocity energy) untuk memberikan efek hisapan (suction) pada fluida yang akan disedot dan kemudian dikompress kembali untuk mengkonversikan energi kecepatan menjadi energi tekanan. Perubahan pressure head menjadi velocity head adalah sebagai dasar dari prinsip vakum jet. Apabila beberapa data besaran variabel dapat diketahui seperti tekanan uap penggerak dari boiler diekspansikan pada tekanan tertentu (ditentukan), maka besaaran variabel lainnya dapat dicari dengan menggunakan diagram Mollier (gambar 3a). Data Masukan dan Pendekatan Rumusan Matematik Ditentukan tekanan uap boiler 2 -3 bar diekspansikan melalui nosel konvergen. Dengan pendekatan rumusan matematik berikut diperoleh kecepatan keluar nosel konvergen Ve atau V2, V = 91,5 he − h1 e 1) Angka konstanta 91,5 dipakai apabila satuan entalpi Kcal/kg dan satuan kecepatan m/detik. Apabila satuan entalpi adalah KJ/kg dan kecepatan m/detik maka angka konstanta 44,7. Untuk mendapatkan kecepatan aktual uap keluar nosel, faktor koefisien kecepatan (ϕ) harus dimasukkan dengan angka (0,91 – 0,98). Persamaan untuk luasan penampang minimum nosel keluar (fmin) untuk kondisi uap jenuh dan superheated dinyatakan dengan, f min = G 203 p1 / v1 (2) (3) Dan panjang bagian divergen difuser, d −d l = e min 2 tan α / 2 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG C-5-3 Dimana de dan dmin masing-masing diameter difuser pada sisi keluar uap dan leher, sedangkan sudut α adalah sudut divergen difuser (6 – 12 0). Prinsip konservasi momentum dan persamaan Bernoulli digunakan pada aliran fluida pada sistem ejektor (gambar 3a), M1V2 + M3V3 = (M1 + M3) V4 Head operasi : Head discharge : V2 2 2g V4 2 2g M = 3 = p − p 1 3 (5) sp. gr . 1 p5 − p 3 (6) sp. gr . 5 = M V2 1 V4 (4) − 1 (7) Perbandingan head operasi dan head discharge = RH , RH = Perbandingan M3 dan M1 = Rw, ( p1 − p 3 ) / sp. gr .1 ( 8) ( p 5 − p ) / sp. gr . 5 3 Rw = RH − 1 pThroath = 0,577 p1 ( 9) (10) Ditentukan kapasitas uap boiler masuk nosel 50 kg/jam = 0,014 kg/detik. Hasil dan Pembahasan Dari hasil perhitungan diperoleh, Spesifikasi ejektor : Diameter lobang nosel konvergen = 3 mm Kapasitas laju uap 50 kg/jam Kecepatan uap keluar nosel + 400 m/detik Dimensi keranjang bahan = jari-jari 45 x 110 cm. Laju uap melalui nosel diperhitungkan 50 kg/jam, dan apabila laju uap ini diperbesar maka laju penguapan penggorengan juga akan meningkat. Kapasitas uap terpasang unit boiler 75 kg/jam, buatan UPTBPTTG-LIPI Subang. Dari segi biaya investasi peralatan, maka penggunaan sistem vakum dengan uap akan lebih murah apabila dibandingkan dengan yang menggunakan pompa vakum mekanik. Biaya investasi untuk peralatan vakum menggunakan pompa vakum mencapai Rp 20 juta, sedangkan pada industri yang sudah menggunakan boiler, hanya membutuhkan investasi tambahan peralatan ejektor dengan biaya dibawah harga Rp 5 juta. Peralatan ejektor mudah dioperasikan, biaya pemeliharaan relatif kecil dan dapat dikonstruksi relatif mudah dan murah walau mungkin hasil machining masih agak kasar. Bahan ejektor dapat dibuat dari bahan kuningan. Kesimpulan Sistem vakum dengan menggunakan tenaga uap, dari segi ekonomi dan teknis lebih handal dibanding dengan menggunakan pompa vakum. Biaya awal investasi rendah, tidak ada komponen yang bergerak, operasi mudah/sederhana. Kebutuhan uap relatif rendah sehingga membutuhkan unit boiler dengan kapasitas rendah antara 50 – 75 kg/jam uap. Daftar Notasi JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG C-5-4 V1, 2,, e v1 po, 1, 2 γ G, M1, 2 a, f min g he, 1 d1, dmin p1, 2, sp.gr. 1, 2, : kecepatan aliran fluida pada posisi 1, 2, e, m/detik : spesifik volume, m3/kg : tekanan fluida aliran, bar gauge; atm : ratio spesific heat : laju :massa aliran fluida, kg/detik : luasan penampang nozzle atau pipa, cm2 : gravitasi bumi, m/detik2 : entalpi pada posisi e, 1, Kcal/kg, KJ/kg : diameter nozzle pada posisi 1, leher, mm : tekanan fluida pada posisi 1,2, .., bar : specific gravity, kg/m3 Daftar Pustaka Siregar H.P., (2003), Rancangan dan Konstruksi Sistem Pembangkit Energi Panas Menggunakan Burner Secara Langsung Untuk Proses Pengeringan, Prosiding Seminar Nasional dan Pameran Teknologi Teknik Mesin, Universitas Pasundan, Bandung. Rudi Firyanto, Herri Susanto, (2001), “Perancangan Ejektor dengan Low Pressure Motive Fluid sebagai Pengisap Gas Produser”, Prosiding Seminar Nasional Rekayasa Kimia dan Proses 2001, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, UNDIP, Semarang. Eugene A.Avallone,Theodore Baumeister III, (1997), Marks’Standard HandBook for Mechanical Engineers, Mc Graw-Hill International Editions,Tenth Edition, New York, hal. 4-20 – 4-24. Lewitt E.H., (1963), “Hydraulics and Fluid Mechanics”, ELBS and Sir Isaac Pitman & Sons Ltd., Tenth Edition, London, hal. 347 – 704. Molyneux F., (1963), “Chemical Plant Design – I”, Butterworths & Co. Ltd. London, hal. 6 –10. Shlyakhin P., (……), “Steam Turbine”, Peace Publisher, Moscow, hal. 19 – 46. Steam Ejector Pumps and Ejectors & Steam Ejectors Theory, http://www.croll.com/croll/pr/vetheory.asp, P.O. Box 668 751 Central Avenue, Westfield, NJ 07091-0668 Tel.: 908-232-4200 Fax: 908-232-2146 Flow-Dyne Engineering, Inc., http://www.flow.dyne.com/nozzle.htm, Texas, USA. LMNO Engineering, Research and Software Ltd., (2002-2003), “Small Bore Orifice Flowmeter Calculation for Gas Flow”, http:// www.imnoeng.com/Flow/SmallOrificeGas.htm, Athens, Ohio-USA. LMNO Engineering, Research and Software Ltd., (2002-2003), “Nozzle flowmeter”, http://www.Imnoeng.com/nozzles.htm, Athens, Ohio-USA. JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG C-5-5