Betawi dan Jawa Barat. Dalam tari tersebut juga memasukkan unsur Jawa dan Tiongkok sebagai ruh dalam tarian. Secara etimologi, nama Rancak Denok berasal dari dua buah kata, yaitu Rancak dan Denok. Rancak memiliki arti cepat dan dinamis, sedangkan denok adalah perempuan. Secara harfiah, nama Rancak Denok bisa diartikan sebagai tarian yang ditarikan oleh perempuan dengan gerakan yang cepat dan dinamis serta menggunakan topeng sebagai properti utama. Biasanya tarian ini ditarikan oleh enam orang, tetapi jumlah tersebut bukan merupakan aturan baku. Oleh sebab itu jumlah penari bisa ditambah ataupun dikurangi, pada intinya lebih disesuaikan dengan kebutuhan dan besar kecilnya panggung. Tari Serimpi Sangupati Tari serimpi merupakan sebuah tarian sakral yang pada jaman dulu hanya dipentaskan oleh kalangan internal keraton. Kata serimpi sendiri merujuk pada makna impi atau mimpi. Sebagai tarian yang lahir dari kalangan Keraton Jawa, baik dari Keraton Surakarta maupun Keraton Yogyakarta. Tari serimpi itu memiliki banyak jenis, salah satunya adalah tari serimpi sangupati. Tari serimpi ini pada awalnya diciptakan dengan nama tari serimpi sangapati, yang berasal dari gabungan kata sang dan apati yang secara harfiah dapat diartikan sebagai sang pengganti raja. Tari serimpi sangupati mempunyai makna yang sangat mendalam tentang nilai-nilai luhur dengan tujuan agar manusia bisa melawan dan mengendalikan hawa nafsunya sendiri. Tari Rong Tek Nama tarian rong tek mungkin masih terdengar asing di telinga masyarakat Jawa Tengah. Tetapi jika ditelisik lebih jauh lagi, tari rong tek merupakan tari kreasi yang berakar dari tari lengger Banyumasan. Secara etimologi, nama rong tek berasal dari dua kata, yaitu “Rong” yang diambil dari suku pertama kata “ronggeng”, dalam bahasa Banyumas dapat diartikan sebagai lengger atau penari. Sementara, kata “tek” diambil dari suara kentongan bambu yang menjadi properti utama dalam pementasan. Dalam tradisi masyarakat Banyumas, bambu bukan hanya sebatas tanaman. Tanaman dengan batang panjang ini juga mempunyai banyak peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Bambu yang masih muda bisa dijadikan sebagai bahan makanan, sementara bambu yang sudah tua bisa dijadikan berbagai macam kerajinan. Fungsi lain dari bambu adalah bisa bisa dijadikan sebagai alat musik dan juga alat komunikasi darurat dalam kegiatan ronda. Sendratari Ramayana Sendratari Ramayana yang diadopsi dari cerita Ramayana karya Walmiki ini merupakan salah satu sendratari kolosal yang sangat terkenal di Pulau Jawa. Sendratari Ramayana awalnya diciptakan oleh seorang seniman asal Surakarta yang bernama Gusti Suryo Hamidjaja di era 60-an. Proyek awal penggarapan sendratari ini juga melibatkan Sardono Waluyo Kusumo dan didukung lebih dari 400 seniman yang berasal dari Solo dan Yogyakarta. Pertunjukkan pertama sendratari ini dipertunjukan di dekat Candi Prambanan, karena candi tersebut merupakan salah satu candi Hindu terbesar di Indonesia. Di dalam kompleks Candi Prambanan, tepatnya di Candi Siwa, terpahat cerita Ramayana. Selain itu, sendratari ini pun dipentaskan saat bulan purnama karena ingin memanfaatkan terangnya cahaya bulan. Ketoprak Sebagian orang berpendapat bahwa kesenian ini merupakan operanya orang Jawa. Ketoprak diperkirakan diciptakan pada awal abad ke-19 oleh seorang musisi Keraton Surakarta. Lahirnya kesenian ini juga dikaitkan dengan perjuangan rakyat terhadap para penjajah. Saat itu, masyarakat tidak diperbolehkan untuk berkumpul karena dicurigai akan melakukan perlawan. Oleh karena itu, dicarilah cara agar bisa berkumpul tanpa harus dibubarkan oleh para tentara penjajah. Kesenian ini pun tumbuh dengan apa adanya. Cerita yang dibawakan merupakan cerita sehari-hari dengan permasalahan yang sehari-hari dialami masyarakat. Para pemainnya pun tidak memerlukan persyaratan khusus. Mereka hanya diberi tahu garis besar cerita, tanpa