perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 BAB I

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Globalisasi memberikan dampak yang cukup signifikan dewasa ini. Hal
tersebut ditandai dengan berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) secara pesat dan menyeluruh disemua belahan dunia. Berkembangnya
IPTEK juga merasuk keberbagai bidang tak terkecuali pada bidang pendidikan.
Perkembangan dalam bidang pendidikan meliputi penggunaan alat-alat peraga,
media pembelajaran berbasis IT, peningkatan kualifikasi guru, diadakannya
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan peningkatan standar kelulusan
pada ujian nasional. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan meningkatkan kualitas
Sumber daya Manusia (SDM).
Pembelajaran di sekolah pada tahap ini mengalami perkembangan yang
cukup signifikan terutama pada pembelajaran matematika. Beberapa cara
digunakan untuk mengembangkan kemampuan matematika siswa. Salah satunya
adalah dengan aplikasi model dan pendekatan pembelajaran. Penggunaan model
dan pendekatan pembelajaran tersebut dapat mendesain pembelajaran di kelas
menjadi lebih terstruktur. Oleh sebab itu, siswa dapat ditampung dalam suatu
pembelajaran
yang
berkualitas
dan
siswa
dapat
mengonstruk
sendiri
pengetahuannya sesuai dengan filsafat konstruktivisme. Filsafat konstruktivisme
sendiri telah banyak dikembangkan dalam pembelajaran. Contohnya adalah
penelitian dari Bimbola dan Daniel (2010) yang menyatakan bahwa “if integrated
science teachers could incorporate constructivist-based teaching strategy into
their
teaching
methods,
there
would
be
an improvement in academic
performance of Junior Secondary School Students in integrated science” yang
berarti jika guru sains dapat mengintegrasikan strategi pembelajaran berbasis
konstruktivisme pada metode mengajarnya, maka akan terdapat peningkatan dalam
akademik dari siswa Sekolah Menengah Pertama dalam sains. Hal ini adalah sebuah
fakta dimana pembelajaran akan lebih baik jika guru mengitegrasikan strategi
commit to user
pembelajaran konstruktivisme.
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
Jika meninjau prestasi belajar matematika pada siswa saat ini, masih ada
beberapa materi yang menyulitkan siswa sehingga prestasi belajar siswa tidak
maksimal. Salah satunya adalah pada materi bangun ruang sisi datar. Di kota
Madiun sendiri prestasi belajar siswa pada materi bangun ruang sisi datar relatif
rendah. Berdasarkan data PAMER 2012/2013, daya serap siswa pada materi
bangun ruang sisi datar disajikan pada Tabel 1 berikut:
Tabel 1. Daya Serap Siswa SMP Negeri Kota Madiun Tahun Pelajaran
2012/2013
No
1
2
3
4
Kemampuan yang Diuji
Menentukan unsur-unsur pada bangun ruang
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
kerangka atau jaring-jaring bangun ruang
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
volume bangun ruang
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
luas permukaan bangun ruang
Kota
Prov
Nas
86,55 82,27 77,72
59,26 57,35 50,17
54,01 56,92 48,77
38,44 50,35 41,72
Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa penguasaan siswa pada sub pokok
bahasan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar masih relatif rendah.
Ini ditunjukkan dari persentase daya serap siswa yang hanya sebesar 54,01% untuk
volume bangun ruang dan 38,44% untuk luas permukaan bangun ruang. Oleh
karena itu, perlu diadakan suatu identifikasi permasalahan dan memberikan solusi
pada permasalahan tersebut.
Untuk mengatasi rendahnya prestasi belajar siswa pada materi bangun ruang
sisi datar dapat ditinjau dari beberapa hal. Jika ditinjau dari pembelajaran
matematika pada saat ini, masih banyak sekali pembelajaran yang bersifat teacher
centered. Buktinya adalah beberapa guru masih menganggap pembelajaran klasikal
adalah pembelajaran yang efektif. Akibat dari hal tersebut adalah pembelajaran
berpusat pada guru sehingga siswa menjadi kurang aktif selama pembelajaran.
Siswa tidak difasilitasi untuk membentuk pengetahuannya sendiri, akan tetapi
pengetahuan siswa dibentuk oleh guru dengan cara mentransfer ilmu secara
commit to user
langsung kepada siswa. Ada kemungkinan bahwa sistem pembelajaran yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
bersifat teacher centered inilah yang mengakibatkan rendahnya prestasi belajar
siswa pada materi bangun ruang sisi datar. Hal tersebut juga bertentangan dengan
paradigma pembelajaran yang mengarah pada filsafat konstruktivisme dimana
siswa harus mengonstruksi pengetahuannya sendiri.
Sistem pembelajaran yang bersifat teacher centered memang sangat mudah
untuk dipraktekkan. Akan tetapi jika meninjau prestasi belajar matematika siswa
saat ini, maka perlu dilakukan perubahan sistem pada pembelajaran. Perubahan
yang pertama adalah membuat siswa menjadi lebih aktif. Salah satu solusi agar
pembelajaran dapat berlangsung dengan siswa yang aktif adalah dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together
(NHT).
NHT
menawarkan
suatu
pembelajaran
yang
berprinsip
pada
tanggungjawab siswa baik secara individu maupun kelompok. Hal tersebut ditandai
dengan pemberian nomor pada masing-masing siswa sehingga siswa akan
termotivasi dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Dengan sistem tersebut,
maka siswa akan sangat aktif dalam pembelajaran.
Keunggulan NHT juga diperkuat oleh hasil penelitian Maheady et.al. (2006)
yang menyatakan bahwa “Numbered Heads Together is an efficient and effective
instructional technique to increase student responding and to improve
achievement” yang berarti Numbered Heads Together adalah teknik pengajaran
yang paling efisien dan paling efektif untuk meningkatkan respon siswa dan
memperbaiki prestasi. Haydon et.al. (2010) dalam penelitiannya juga menyatakan
“Numbered Heads Together, a cooperatif learning strategy, is more effective than
traditional teacher-led instruction in academic areas such as social studies and
science” yang berarti Numbered Heads Together, sebuah strategi pembelajaran
kooperatif lebih efektif dari pada pembelajaran tradisional dalam wilayah akademik
seperti pembelajaran sosial dan sains. Maka dari itu model pembelajaran NHT perlu
untuk diaplikasikan dalam pembelajaran di kelas.
Perubahan kedua adalah mengganti sistem pembelajaran yang bersifat
teacher centered menjadi student centered. Pada model pembelajaran NHT, guru
masih harus menyajikan materi kepada siswa secara langsung sehingga
to user
pembelajaran tidak sepenuhnyacommit
bersifat
student centered. Selain itu pada
penelitian-penelitian yang relevan dengan penelitian ini, prestasi belajar
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
matematika yang diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran NHT tidak
lebih baik dari pada model pembelajaran yang lainnya. Seperti pada penelitian Dwi
Handaja (2011) yang menyatakan bahwa penggunaan pembelajaran Think Pair
Share pada materi pokok bahasan persamaan kuadrat memberikan prestasi
matematika lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran NHT. Selain itu pada
penelitian Yudom Rudianto (2012), yang menyatakan bahwa siswa yang diberikan
pembelajaran dengan model pembelajaran NHT memiliki prestasi belajar yang
sama dengan siswa yang dikenai model pembelajaran STAD. Hal tersebut
menunjukkan bahwa model pembelajaran NHT belum mampu mengungguli model
pembelajaran lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu dilakukan
modifikasi terhadap model pembelajaran NHT sehingga pembelajaran dapat
sepenuhnya menjadi student centered.
Untuk memodifikasi model pembelajaran NHT agar bersifat student centered
dan dapat memberikan prestasi belajar matematika yang baik, maka akan digunakan
suatu pendekatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). CTL merupakan suatu
konsep pembelajaran yang bersifat student centered. Hal ini ditandai dengan adanya
kegiatan inkuiri pada pembelajaran. CTL juga menawarkan suatu cara
pembelajaran yang diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga
pembelajaran akan menjadi lebih logis dan mudah diterima oleh siswa. Hal tersebut
juga diperkuat oleh penelitian Febri Munda (2012) yang menyatakan bahwa
pendekatan CTL sangat efektif digunakan dalam pembelajaran dari pada
menggunakan pengajaran biasa. Pendekatan CTL memberikan suatu konsep belajar
yang baru dalam pembelajaran. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian
Shamsid-Deen dan Bettye (2006) yaitu pembelajaran kontekstual dapat
memberikan gambaran pada guru dan menjadi suatu konsep baru dalam
pembelajaran.
Penerapan model pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL dalam
pembelajaran dimungkinkan untuk dapat meningkatkan keaktifan siswa di kelas
dan membuat pembelajaran bersifat student centered. Hal ini disebabkan karena
commit
user
NHT dengan sistem penomorannya
dapattomembuat
siswa menjadi lebih aktif dan
CTL dengan kegiatan inkuiri didalam proses pembelajaran dapat membuat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Akibat lainnya adalah guru hanya menjadi
fasilitator dan siswa dapat mengonstruk pengetahuannya sendiri. Berdasarkan hal
tersebut, maka ada kemungkinan bahwa penggunaan model pembelajaran NHT
dengan pendekatan CTL dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi
bangun ruang sisi datar.
Selain pada pembelajaran di kelas, maka perlu ditinjau juga pada siswa
sendiri. Salah satu hal yang harus ditinjau pada diri siswa adalah kecerdasan
majemuk. Kecerdasan majemuk sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa di
sekolah. Hal ini disebabkan karena kecerdasan majemuk merupakan suatu
kemampuan atau bakat yang ada pada diri siswa. Dalam kecerdasan majemuk
sendiri terdapat beberapa tipe kecerdasan. Kecerdasan tersebutlah yang akan
membantu siswa dalam mengatasi permasalahan yang ada ketika siswa tersebut
berada dalam suatu pembelajaran. Hal tersebut juga telah diteliti oleh Abdulkarim
dan Adnan (2012) dengan hasil “there was a statistically significant difference at
(α=0,05) in acquiring physical concepts due to the interaction between cooperative
learning group division based on multiple intelligences theory and previous
achievement” yang berarti ada perbedaan signifikan secara statistik dengan α=0,05
dalam memperoleh konsep fisik dikarenakan interaksi antara pembagian kelompok
pembelajaran kooperatif berdasarkan multiple intelligences dan prestasi
sebelumnya. Penelitian Baş dan Őmer (2010) juga menghasilkan hal yang sama
yaitu “the students who are educated by multiple intelligences supported projectbased learning method are more successful and have a higher motivation level than
the students who are educated by the traditional instructional methods” yang berarti
siswa yang mendapatkan pembelajaran multiple intelligences yang didukung
dengan metode PBL lebih berhasil dan memiliki motivasi yang tinggi daripada
siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan metode tradisional. Maka dari itu,
ada kemungkinan jika tipe dari kecerdasan majemuk yang dimiliki siswa sangat
relevan terhadap mata pelajaran matematika, maka siswa tersebut akan memiliki
prestasi yang lebih baik.
Kecerdasan majemuk juga memiliki hubungan dengan pembelajaran
commit
to user pendekatan CTL. Secara teoritis,
menggunakan model pembelajaran
NHT dengan
pembelajaran dengan model pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL memiliki
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
unsur-unsur seperti konstruktivisme, inkuiri, kooperatif, dan lain-lain yang dapat
memacu siswa agar memaksimalkan kecerdasan yang dimilikinya. Dengan situasi
pembelajaran tersebut, kecerdasan siswa akan semakin berkembang dan kecerdasan
tersebut dapat membantu siswa untuk memperoleh prestasi yang lebih baik.
Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu diadakan suatu penelitian mengenai
penggunaan model pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL. Selain
penggunaan model pembelajaran, penelitian ini juga meninjau tentang kecerdasan
majemuk.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.
Manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik antara
siswa yang diberikan pembelajaran menggunakan model pembelajaran NHT
dengan pendekatan CTL, model pembelajaran NHT, dan model pembelajaran
langsung?
2.
Manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik antara
siswa yang memiliki kecerdasan bahasa, kecerdasan logis-matematis,
kecerdasan spasial, dan kecerdasan interpersonal?
3.
Pada masing-masing tipe kecerdasan majemuk, manakah yang mempunyai
prestasi belajar matematika yang lebih baik antara siswa yang diberikan
pembelajaran menggunakan model pembelajaran NHT dengan pendekatan
CTL, model pembelajaran NHT, dan model pembelajaran langsung?
4.
Pada masing-masing tipe model pembelajaran, manakah yang mempunyai
prestasi belajar matematika yang lebih baik antara siswa yang memiliki
kecerdasan bahasa, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan spasial, dan
kecerdasan interpersonal?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1.
to user
Untuk mengetahui manakahcommit
yang mempunyai
prestasi belajar matematika
yang lebih baik antara siswa yang diberikan pembelajaran menggunakan model
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7
pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL, model pembelajaran NHT, dan
model pembelajaran langsung.
2.
Untuk mengetahui manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika
yang lebih baik antara siswa yang memiliki kecerdasan bahasa, kecerdasan
logis-matematis, kecerdasan spasial, dan kecerdasan interpersonal.
3.
Untuk mengetahui manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika
yang lebih baik antara siswa yang diberikan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL, model pembelajaran NHT, dan
model pembelajaran langsung, pada masing-masing tipe kecerdasan majemuk.
4.
Untuk mengetahui manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika
yang lebih baik antara siswa yang memiliki kecerdasan bahasa, kecerdasan
logis-matematis, kecerdasan spasial, dan kecerdasan interpersonal, pada
masing-masing tipe model pembelajaran.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1.
Bagi siswa
Memberikan siswa suatu pembelajaran yang sesuai dengan pandangan
konstruktivisme sehingga siswa dapat mengkonstruk pengetahuannya sendiri
dan mendapatkan pengalaman belajar yang efektif.
2.
Bagi Guru
Memberikan suatu referensi atau wawasan tentang penggunaan model
pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL.
3.
Bagi Sekolah
Dapat dijadikan sebagai acuan dalam upaya meningkatkan prestasi
belajar siswa dan kinerja guru khususnya pada pembelajaran matematika.
4.
Bagi Peneliti
Memberikan
pengalaman
dalam
suatu
research
pada
pembelajaran yang dimodifikasi dan tinjauan kecerdasan majemuk.
commit to user
model
Download