KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG NOMOR : 382/SK/A.56.04/II/2015 TANGGAL : 10 FEBUARI 2015 TENTANG PENULISAN TESIS PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG Dekan Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Semarang Menimbang : Mengingat 1. Bahwa setiap calon Magister Program Studi Ilmu Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Semarang diwajibkan untuk menyusun Penulisan Tesis sebagai tugas akhir program magister; 2. bahwa untuk menyusun tesis, yang didahului dengan penulisan usulan penelitian tesis, dipandang perlu menetapkan Pedoman Penulisan Tesis yang dituangkan dalam Keputusan Dekan. : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 1 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 4. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi; 5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa; 6. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 184/U/2001 tentang Pedoman Pengawasan, Pengendalian, dan Pembinaan Program Diploma, Sarjana dan Pascasarjana di Perguruan Tinggi; 7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 045//U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi; 8. Keputusan Dirjen Dikti Nomor 108/Dikti/Kep/2001 tentang Pedoman Pembukaan Program Studi dan/atau Jurusan Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 234/U/2000 tentang Pendirian Perguruan Tinggi; 9. Keputusan Dirjen Dikti Nomor 271/Dikti/Kep/2000 Tentang 2 Pembentukan Program Magister Program Studi Ilmu Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Semarang; 10. Statuta Universitas 17 Agustus 1945 Semarang. Memperhatikan : 1. Keputusan Rapat Program Magister tanggal 13 September 2013 tentang Hasil Evaluasi Tesis Program Magister Program Studi Ilmu Hukum; 2. Rapat Pimpinan Fakultas Hukum Tanggal 6 November 2013 Tentang Peninjauan Kembali Pedoman Penulisan Tesis. MEMUTUSKAN Menetapkan : PEDOMAN PENULISAN TESIS PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG BAB I PENGERTIAN DASAR Pasal 1 Pedoman Penulisan Tesis Program Magister Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas 17 3 Agustus 1945 Semarang merupakan petunjuk bagi Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum dalam menyusun penulisan tesis. . Pasal 2 Yang dimaksud Tesis adalah hasil penelitian ilmiah yang dilakukan mahasiswa Program Magister Program Studi Ilmu Hukum yang berusaha mengungkapkan masalah dan solusi dibidang ilmu hukum yang antara lain berisi kesenjangan antara das-sollen dan das-sein, kemudian dianalisis menggunakan metode ilmiah berdasar teoriteori yang telah disusun untuk diambil kesimpulan dengan merumuskan saran/rekomendasi. BAB II PERSYARATAN PENGAMBILAN TESIS Pasal 3 Persyaratan Pengambilan tesis adalah: (1) Mahasiswa telah menempuh mata kuliah minimal 28 sks. (2) Indek Prestasi Kumulatif minimal 2,75. (3) Telah mengikuti dan lulus mata kuliah MPH, minimal nilai C. (4) Telah memprogram tesis dalam Kartu Rencana Studi (KRS). 4 BAB III PENGAJUAN TESIS Pasal 4 (1) Pengajuan judul tesis dapat dilakukan setelah mahasiswa selesai menempuh mata kuliah minimal 28 sks atau pada akhir semester II, dengan berkonsultasi terlebih dahulu kepada Ketua Program. (2) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) untuk semester I dan II minimal 2,75 bagi mahasiswa yang akan mengajukan judul tesis. (3) Mahasiswa yang memenuhi persyaratan masa studi dan IPK, dapat berkonsultasi dengan calon dosen pembimbing guna bimbingan tesis. (4) Ketua Program akan menetapkan dosen pembimbing tesis setelah memperoleh penjelasan dari mahasiswa yang bersangkutan. (5) Penetapan oleh Ketua Program untuk dosen pembimbing didasarkan pada beban bimbingan dan substansi usulan penelitian tesis. (6) Formulir persetujuan Ketua Program dibuat rangkap 3 (tiga) untuk kepentingan dosen pembimbing, Ketua Program dan arsip. (7) Mahasiswa wajib menyusun usulan penelitian tesis, yang selanjutnya dilakukan review usulan penelitian tesis. (8) Penyelenggaraan review usulan penelitian tesis dilaksanakan setiap bulan Oktober dan April, kecuali Ketua Program menentukan lain karena pertimbangan akademis. (9) Format penyusunan usulan penelitian tesis dapat dilihat pada lampiran. 5 BAB IV PEMBIMBING Pasal 5 Bimbingan Tesis (1) Dosen pembimbing tesis adalah pengajar Program Magister Program Studi Ilmu Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Semarang yang memenuhi kriteria tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku (2) Dosen pembimbing bertugas: a. Membimbing pemilihan judul tesis. b. Membimbing dan membantu mahasiswa dalam menyusun usulan penelitian tesis dan penulisan tesis c. Melakukan verifikasi secara periodik mengenai kemajuan mahasiswa bimbingannya d. Melakukan bimbingan secara teratur dan berkesinambungan sampai akhir penulisan tesis, dengan mencatat proses bimbingan dalam buku bimbingan dan revisi tesis. e. Memberikan laporan secara tertulis apabila tugas bimbingan tersebut telah selesai kepada Ketua Program. Pasal 6 Kewenangan Pembimbing Dosen Pembimbing Tesis mempunyai kewenangan untuk: a. Menetapkan judul tesis. b. Memberikan pengarahan dan persetujuan dalam pembuatan kerangka tesis. 6 c. Memberikan pengarahan dan pertimbangan, mengoreksi, dan menyetujui konsep tesis. d. Menunjukkan sumber pustaka yang menunjang penulisan tesis. e. Mencatat setiap kegiatan bimbingan dalam buku bimbingan, dan revisi tesis. f. Memberikan pengesahan terhadap tesis yang menjadi bimbingannya. g. Menandatangani berita acara bimbingan dan ujian. h. Memberikan bantuan revisi sesudah ujian tesis. BAB V USULAN PENELITIAN TESIS Pasal 7 Review Usulan Penelitian Tesis (1) Review usulan penelitian tesis dapat dilakukan setelah memperoleh persetujuan pembimbing untuk diseminarkan. (2) Review usulan penelitian tesis dilakukan secara majelis minimal 3 (tiga) orang dan maksimal 5 (lima) orang terdiri dari Ketua Program Magister Program Studi Ilmu Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Semarang sebagai Ketua, Dosen Pembimbing, Anggota, dan Sekretaris. Pasal 8 Pelaksanaan Review Usulan Penelitian Tesis (1) Review Usulan Penelitian Tesis dapat dilaksanakan pada awal semester III. 7 (2) Ketentuan hari, tanggal, dan jam pelaksanaan review usulan penelitian tesis akan ditentukan kemudian. (3) Dalam pelaksanaan review usulan penelitian tesis, reviewer memberi masukan untuk perbaikan usulan penelitian tesis setelah mendengar penjelasan mahasiswa tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan usulan penelitian tesis. (4) Penilaian terhadap usulan penelitian tesis adalah mencakup kesatuan konstruksi pemikiran yang meliputi: latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan daftar pustaka. (5) Setelah review usulan penelitian tesis, mahasiswa wajib konsultasi dengan dosen metode penelitian yang mereview, selanjutnya mahasiswa dapat melakukan penelitian dan menyusun tesisnya di bawah bimbingan dosen pembimbing. BAB VI TESIS Pasal 9 Persyaratan Ujian Tesis (1) Mahasiswa yang telah selesai mengadakan penelitian untuk keperluan penyusunan tesis, mengemukakan hasil penelitiannya dalam forum seminar kelas yang dipimpin langsung oleh dosen pembimbing atau yang ditunjuk mewakili. (2) Seminar kelas yang dimaksud ayat (1) di atas dihadiri oleh para mahasiswa yang sudah menyusun usulan penelitian tesis, atau lainnya. 8 (3) Untuk persyaratan ujian tesis, mahasiswa telah mengikuti seminar minimal 1 (satu) kali dibuktikan dari presentasi kehadirannya; (4) Di samping persyaratan seminar, mahasiswa yang telah selesai menyusun tesis harus memenuhi persyaratan akademik, dan persyaratan administrasi. (5) Persyaratan akademik yang dimaksud adalah telah ditempuhnya seluruh mata kuliah (37 sks) dibuktikan dengan transkrip akademik mahasiswa dengan IPK minimal 3 dan kemampuan bahasa Inggris TOEFL minimal 550. Persyaratan administrasi dibuktikan dengan pelunasan SPP, persyaratan lainnya berupa tanda bukti telah mengembalikan seluruh buku perpustakaan yang dipinjam mahasiswa. Khusus untuk persyaratan kemampuan bahasa Inggris TOEFL akan diatur lebih lanjut. (6) Untuk mengikuti ujian Tesis, mahasiswa telah melakukan penelitian minimal 2 (dua) bulan setelah review proposal. (7) Apabila persyaratan yang diatur dalam ayat (5) tersebut di atas telah terpenuhi, mahasiswa dapat mendaftarkan ujian tesis ke sekretariat Program Magister Program Studi Ilmu Hukum. (8) Untuk pelaksanaan ujian tesis, mahasiswa harus menggandakan tesis rangkap 5, dalam bentuk jilid tidak dengan hard cover. (9) Setelah semua persyaratan terpenuhi, dan mahasiswa telah terdaftar untuk ujian tesis, Ketua Program akan menentukan waktu ujian dan susunan tim penguji. (10) Ketua Program Magister Ilmu Hukum akan menentukan tim penguji minimal 3 (tiga) orang dan maksimal 5 (lima) orang terdiri dari Ketua Program Magister Program Studi Ilmu Hukum Universitas 17 9 Agustus 1945 Semarang sebagai Ketua, Dosen Pembimbing, Anggota, dan Sekretais. Pasal 10 Ujian Tesis (1) Ujian tesis dilakukan secara majelis dan dapat dilakukan secara terbuka dipimpin oleh Ketua Program Magister Program Studi Ilmu Hukum dan pelaksanaannya dicatat oleh Sekretaris. (2) Apabila Ketua Program berhalangan, maka Ketua Program dapat menunjuk Penguji lain memimpin ujian tesis (3) Ujian tesis dianggap sah apabila dilaksanakan oleh tim penguji minimal 3 (tiga) orang dan maksimal 5 (lima) orang dan salah satunya adalah dosen pembimbing. (4) Ujian tesis diselenggarakan setiap bulan Agustus dan bulan Februari, kecuali Ketua Program menentukan lain karena pertimbangan akademik. (5) Peserta ujian tesis pria wajib memakai dasi dan wanita wajib memakai blaser, penguji bebas rapi. Pasal 11 Penilaian Ujian Tesis Penilaian ujian tesis dapat didasarkan pada hal-hal berikut: (1) Materi tesis dengan bobot 50 % terdiri dari: a. Konsistensi logis dari materi tesis. b. Kadar keaslian tesis. c. Metode penelitian tesis. d. Cara pengumpulan, analisa, dan penyajian data. 10 (2) Format/tata tulis dan bahasa tulisan tesis dengan bobot 10 %. (3) Presentasi tesis dengan bobot 40 %. a. Kedalaman dan keleluasaan penguasaan materi tesis. b. Kemampuan menjawab pertanyaan. (4) Predikat Kelulusan Tesis. 1. Hasil ujian tesis mahasiswa dapat dinyatakan: a. lulus tanpa syarat; b. lulus dengan syarat, yaitu melakukan perbaikan tesis dalam waktu tertentu akan tetapi tidak perlu diuji ulang, dan cukup dievaluasi oleh tim penguji. c. tidak lulus atau diuji ulang pada waktu yang ditentukan setelah melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing. 2. Nilai kelulusan tesis A, B, C. 3. Hasil ujian tesis diputuskan dalam rapat kesepakatan para penguji yang dipimpin Ketua Tim Penguji, sesaat setelah ujian tesis tersebut selesai berlangsung. BAB VII BENTUK DAN SISTEMATIKA USULAN PENELITIAN DAN TESIS Pasal 12 Usulan Penelitian Tesis Usulan penelitian (research proposal) tesis pada hakikatnya adalah rancangan yang menggambarkan apa yang hendak di teliti dan bagaimana penelitian itu akan dilaksanakan. Usulan penelitian tesis terdiri dari bagian 11 awal, bagian utama dan bagian akhir. Sistematika Usulan Penelitian Tesis Program Magister Program Studi Ilmu Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Semarang sebagai berikut: A. BAGIAN AWAL Bagian awal mencakup halaman judul dan halaman persetujuan. 1. Halaman Judul Halaman judul memuat logo UNTAG, judul, maksud usulan penelitian, nama dan nomor peserta Program Pascasarjana Magister UNTAG, Pembimbing. a. Judul penelitian secara hakiki merupakan abstraksi permasalahan dan tujuan penelitian. Judul hendaknya dibuat secara singkat dan jelas serta menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak diteliti, serta tidak membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam. Bahasa yang digunakan hendaknya bahasa ilmiah yang memenuhi standar tertentu dan mudah dipahami oleh orang lain. Sebagai pedoman dapatlah dikemukakan bahwa semakin sedikit keterangan yang dicantumkan dalam judul, semakin luas cakupannya, demikian pula sebaliknya. b. Maksud usulan penelitian ialah untuk menyusun tesis S2 Program Studi Magister pada Program Pascasarjana Universitas 17 Agustus 1945 Semarang. c. Nama peserta program pascasarjana ditulis dengan lengkap, tidak boleh disingkat dan tanpa derajat kesarjanaan. Di bawah nama 12 dicantumkan nomor peserta program pasca sarjana. Contoh halaman judul Usulan Penelitian dapat dilihat pada lampiran ..... 2. Halaman Persetujuan Halaman ini berisi persetujuan Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping (jika ada), mengetahui Ketua Program, lengkap dengan tanda tangan dan tanggal. Contoh halaman persetujuan dapat dilihat pada lampiran ...... B. BAGIAN UTAMA Bagian utama usulan penelitian memuat : Latar Belakang, Pembatasan Masalah (jika ada), Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat/ kegunaan Penelitian, Keaslian Penelitian, Kerangka Pemikiran (Kerangka Teoretik/ kerangka konseptual), Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan. 1. Latar Belakang Latar belakang menyajikan pokok-pokok pikiran tentang pentingnya studi terhadap masalahmasalah hukum yang menjadi permasalahan dan tujuan penelitian. Sajian latar belakang dikemukakan dalam satu teknis penyajian dengan model alinea, sajian bermula dari hal-hal yang bersifat umum menuju hal-hal yang bersifat khusus, atau sebaliknya dari hal yang bersifat khusus (bisa berupa data, kasus, fakta) ke umum dan pada akhirnya bermuara pada masalah besar yang nantinya dijabarkan dalam permasalahan dan tujuan penelitian. 13 Secara substansial dalam sajian ini dikemukakan apa yang seharusnya (das Sollen) dan apa yang secara aktual terjadi (das Sein). Kesenjangan antara das Sollen dan das Sein memunculkan masalah penelitian. 2. Pembatasan Masalah (jika ada) Pembatasan masalah dapat dimasukkan dalam latar belakang atau dimunculkan secara tersendiri. Pembatasan masalah berguna untuk memfokuskan penelitian sehingga tidak melebar. Pembatasan masalah dapat berisi fokus penelitian, ruang lingkup obyek penelitian, sudut kajian yang di teliti, jenis, dan lokasi penelitian dan dapat juga mengenai pembatasan tahun penelitian. 3. Perumusan Masalah Perumusan masalah memuat uraian ringkas fokus masalah yang akan diteliti berdasarkan latar belakang. Rumusan masalah diusahakan tajam, terfokus, terukur, ada hubungan logis antara masalah satu dengan masalah yang lain. Rumusan masalah diusahakan mencerminkan sifat penelitian yang akan dilakukan (deskriptif, deskriptif analitis, inferensial). Rumusan masalah pada dasarnya tidak harus dirumuskan atau disajikan dalam bentuk kalimat pertanyaan, namun demikian biasanya dirumuskan dalam kalimat pertanyaan. Permasalahan didalamnya mengemukakan uraian tentang masalah yang menarik minat dan mendesak untuk diteliti. Untuk itu arah pemecahan masalah paling tidak dapat berguna bagi kepentingan negara /masyarakat / pembangunan (segi praktis) dan memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan (segi teoritis). 14 4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan jelas dan singkat, tujuan penelitian yang dinyatakan dengan terang dan jelas akan dapat memberikan arah pada penelitiannya. Dengan perkataan lain tujuan penelitian harus disebutkan secara spesifik tentang tujuan yang ingin dicapai, sesuai dengan sifat penelitian deskriptif, deskriptif analitis, atau inferensial. Tujuan penelitian diselaraskan dengan perumusan masalah, penelitian dilakukan dalam rangka menjawab rumusan / permasalahan penelitian. Perumusan masalah dan tujuan penelitian berbeda, maka sudah barang tentu penelitian yang dilakukan tidak akan dapat menjawab permasalahan yang dirumuskan. Untuk itu, logikanya antara perumusan masalah, tujuan penelitian, dan kesimpulan haruslah sinkron. Dengan demikian jika masalah dirinci menjadi tiga hal, maka tujuan penelitian harus meliputi ketiga hal tersebut, dan melalui pengujian hipotesis (jika ada) dari ketiga hal tersebut akan diperoleh kesimpulan yang meliputi ketiga hal tersebut. Tujuan penelitian bersifat deskriptif, bila penelitian itu dilakukan untuk mencandra atau memberikan masalah hukum yang menjadi fokus penelitian. Penelitian dengan sifat demikian akan terarah pada upaya pemaparan dan penyajian secara lengkap hal ikhwal yang berkaitan dengan masalah hukum yang terjadi. Tujuan penelitian bersifat deskriptif analitis, bila penelitian itu dilakukan untuk mencandra atau memberikan masalah hukum 15 tertentu, dan berusaha memahami secara lebih mendalam dengan kajian-kajian terhadap masalah hukum dan hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya masalah hukum itu di masyarakat. Hasil kajian akan melahirkan pemikiran prospektif dalam kerangka pembaharuan hukum berkaitan dengan masalah hukum yang menjadi fokus penelitian. Tujuan penelitian bersifat inferensial, bila penelitian itu dilakukan untuk mencandra atau memberikan masalah-masalah hukum seraya mengidentifikasikan faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya masalah hukum di masyarakat. Kajiannya lazimnya bersifat korelasional atau regresional yang mencari keterikatan antara variabel hukum dengan variabel hukum maupun nonhukum, menghasilkan pemahaman mendalam tentang masalah-masalah hukum yang menjadi fokus penelitian baik secara normatif maupun sosiologis, sehingga penelitian ini berakhir pada penarikan simpulan berdasarkan proses pengujian hipotesis yang ada. 5. Kegunaan Penelitian Manfaat atau kegunaan penelitian (signifikansi penelitian) menggambarkan manfaat dilakukan studi tertentu yang diarahkan pada manfaat praktis, antara lain hasil penelitian itu diharapkan berfaedah bagi kepentingan negara, masyarakat, pembangunan atau manfaat akademis / teoritis (untuk pengembangan ilmu pengetahuan bidang hukum tertentu). 6. Keaslian Penelitian Keaslian penelitian merupakan bentuk kejujuran peneliti yang diwujudkan dengan membuat 16 perbandingan dengan penelitian-penelitian lain yang mempunyai kesamaan materi yang di teliti. Keaslian penelitian hendaknya dibuat dengan tabel dengan komposisi sebagai berikut: Tabel ..... Judul tabel N o Nama Penelit i Judul penelitia n Jenis pene l P T Mater i penel Thn pene l ke t Sumber: Data Sekunder, (tahun....) Berdasarkan tabel tersebut, peneliti selanjutnya menguraikan tentang aspek yang berbeda antara penelitian peneliti dengan penelitian-penelitian yang lain yang ada pada tabel tersebut. Perbedaan-perbedaan tersebut antara lain dapat menyangkut: peraturan perundang-undangan yang dipakai, permasalahan yang diangkat, substansi pembahasan, fokus penelitian/ objek penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian, tahun penelitian dan sebagainya. 7. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran pada hakikatnya merupakan sajian yang dapat mengetengahkan kerangka konseptual dan kerangka teoretik. Kerangka Konseptual adalah penggambaran antara konsep-konsep khusus yang merupakan kumpulan yang berkaitan satu dengan yang lain. Pengertian lain kerangka keonseptual adalah konsep-konsep dasar yang berkaitan dengan konsep-konsep yang terkandung dalam judul penelitian yang dijabarkan ke dalam 17 permasalahan dan tujuan penelitian. Konsepkonsep dasar menjadi pedoman peneliti dalam rangka upayanya mengumpulkan data dan bahanbahan hukum yang dibutuhkan oleh peneliti dalam rangka menjawab permasalahan dan tujuan penelitian. Konsep-konsep dasar menjadi dasar dan diterjemahkan ke dalam upaya pencarian data dan bahan-bahan hukum yang dibutuhkan oleh peneliti. Konsep-konsep dasar lazimnya diperoleh setelah peneliti melakukan penelusuran bahanbahan pustaka yang menyangkut permasalahan dan tujuan penelitiannya. Pengertian konsep adalah unsur-unsur abstrak yang mewakili kelaskelas fenomena dalam satu bidang studi dengan demikian merupakan penjabaran abstrak dari teori. Secara singkat dapat dikemukakan bahwa kerangka konseptual adalah kerangka berpikir yang bersifat konseptual mengenai masalah yang akan diteliti. Kerangka konseptual disusun sebagai perkiraan teoretis dari hasil yang akan dicapai dari suatu penelitian. Kerangka Teoretik, pada hakikatnya merupakan kerangka pikir yang intinya mencerminkan seperangkat proposisi yang berisi konstruksi pikir ketersalinghubungan atau kerangka pikir yang mencerminkan hubungan antar variabel penelitian. Seperti halnya kerangka konseptual, kerangka teori diperoleh peneliti setelah melakukan penelusuran bahan-bahan pustaka yang berkaitan dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Baik kerangka konseptual maupun kerangka teoritik adalah hasil kontemplatif peneliti setelah melakukan penelusuran bahan-bahan pustaka dan atas 18 pertimbangan pikirnya ditetapkanlah konsepkonsep dasar dan teori-teori yang dianggap relevan dengan penelitiannya. Kerangka teoretik paling tidak mempunyai 3 (tiga) ciri, yaitu: (a) teori-teori hukum, (b) asas-asas hukum, dan (c) ulasan pakar hukum berdasarkan pembidangannya. Penulisan kerangka teoretik dapat dilakukan dengan menuangkan ketiga ciri atau salah satu ciri tersebut. 8. Metode Penelitian Metode penelitian, pada dasarnya merupakan fungsi dari permasalahan dan tujuan penelitian. Oleh karena itu pembicaraan dalam metode penelitian tidak dapat lepas bahkan harus selalu berkaitan erat dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Sajian metode penelitian seyogyanya disistematisasikan dalam satu format : Metode Pendekatan, Spesifikasi Penelitian, Populasi dan Sampel (kalau ada), Sumber Data, Metode Pengumpulan Data dan Metode Analisis Data. a. Metode Pendekatan, dalam sajian ini diketengahkan pendekatan apakah yang akan diterapkan oleh peneliti dalam rangka upayanya menjawab permasalahan dan tujuan penelitiannya. Secara garis besar pendekatan masalah terdiri dari dua model pendekatan, pendekatan yuridis normatif / doktrinal dan pendekatan yuridis empiris / sosiologis. Pendekatan yuridis normatif terbagi menjadi dua yaitu pendekatan yuridis normatif / doktrinal saja dan penelitian yuridis normatif empiris. Pendekatan yuridis normatif adalah pendekatan hukum yang mengkaji hukum tertulis dari berbagai aspek, yaitu sejarah, teori, 19 filosofi, perbandingan, struktur dan komposisi, lingkup dan materi, konsistensi, penjelasan umum, pasal demi pasal, formalitas dan kekuatan mengikat undang-undang. Penelitian yuridis normatif adalah penelitian yang dilakukan dengan meneliti bahan kepustakaan (data sekunder) yang mencakup penelitian: asas-asas hukum, sistematika hukum, sinkronisasi vertikal dan horisontal, perbandingan hukum dan sejarah hukum. Penelitian jenis ini hanya berhenti pada lingkup konsepsi hukum, asas hukum dan kaidah peraturan saja, tidak sampai pada perilaku manusia. Pendekatan yuridis normatif empiris (applied law research) adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan atau implementasi ketentuan hukum normatif (undang-undang, kodifikasi atau kontrak) secara in action pada suatu peristiwa hukum tertentu di masyarakat. Implementasi secara in action tersebut merupakan fakta empiris dan berguna untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh negara atau oleh pihak-pihak dalam kontrak. implementasi secara in action diharapkan akan berjalan sempurna apabila rumusan ketentuan hukum normatifnya jelas, tegas dan lengkap. Pendekatan yuridis empiris tidak hanya meneliti normanya saja tetapi juga meneliti penerapan hukum (bekerjanya hukum) di masyarakat, sehingga tidak hanya meneliti bahan kepustakaan (data sekunder) yang berupa bahan-bahan hukum, tetapi juga mengamati perilaku manusia dalam 20 melaksanakan hukum. Konsekuensi yang harus diingat bahwa model pendekatan yang digunakan mempunyai kaitan erat dengan pilihan kerangka konseptual dan kerangka teori yang dipakai peneliti sebagai kerangka acuan analisis penelitiannya. b. Spesifikasi Penelitian, dalam sajian ini diketengahkan tipe penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Spesifikasi penelitian dapat berupa penelitian deskriptif, deskriptif analitis, atau penelitian inferensial. Pada umumnya penelitian hukum terarah pada tipe penelitian deskriptif analitis, suatu penelitian yang berusaha menggambarkan masalah hukum, sistem hukum dan mengkajinya atau menganalisisnya sesuai dengan kebutuhan dari penelitian bersangkutan. Penelitian deskriptif analitis adalah penelitian yang mengungkapkan peraturan perundangundangan yang berkaitan dengan teori-teori hukum yang menjadi objek penelitian. Demikian juga hukum dalam pelaksanaannya di masyarakat yang berkenaan dengan objek penelitian. Penelitian inferensial lazimnya diterapkan dalam upaya penelitian berusaha menelusuri variabel-variabel dan hubungan antarvariabel yang diperkirakan terjadi sehubungan dengan permasalahan dan tujuan penelitiannya. c. Populasi dan Sampel, populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang akan diteliti, sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi dari penelitian. Populasi dan sampel biasanya 21 digunakan dalam penelitian empiris. Namun pada penelitian normative biasanya tidak diperlukan populasi dan sampel. d. Sumber Data. Secara umum jenis data yang diperlukan dalam suatu penelitian hukum terarah pada penelitian data sekunder dan data primer. Data sekunder dapat berupa bahanbahan hukum dan dokumen-dokumen hukum termasuk kasus-kasus hukum yang menjadi pijakan dasar peneliti dalam rangka menjawab permasalahan dan tujuan penelitiannya. Data primer lazimnya digunakan dalam penelitian hukum yang bersifat empiris/ sosiologis, penelitian biasanya berupaya mengkaitkan kondisi-kondisi sosial dengan masalahmasalah hukum yang terjadi di masyarakat. e. Teknik Pengumpulan Data, metode pengumpulan data tergantung pada jenis data yang diperlukan oleh peneliti. Peneliti bersandar pada data sekunder, maka metode pengumpulan data lazimnya dilakukan dengan cara studi pustaka dan studi dokumenter. Peneliti bersandar pada data primer, maka metode pengumpulan data dapat berupa penyebaran wawancara, observasi, kuesioner, dan angket. Wawancara dengan pedoman wawancara, pengamatan baik pengamatan sesaat maupun pengamatan terlibat, tergantung pada tingkat kedalaman permasalahan dan tujuan penelitian bersangkutan. f. Metode Analisis Data, metode ini berkaitan erat dengan pendekatan masalah, spesifikasi penelitian dan jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian bersangkutan. Secara 22 sederhana dapat dikatakan metode analisis data, dapat bersifat analisis data kualitatif normatif (bila penelitian yuridis normatif / doctrinal), analisis data kuantitatif atau analisis data kualitatif (bila penelitian yuridis empiris /sosiologis). Kedua jenis analisis tersebut tidak harus dipisahkan sama sekali, tetapi dapat digunakan secara bersamaan, bahkan apabila digunakan dengan tepat, sepanjang hal itu memungkinkan justru dapat saling menunjang. 9. Jadwal Penelitian Dalam jadwal penelitian ditunjukkan tentang tahap-tahap dengan rincian setiap kegiatan dan jangka waktunya. 10. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan atau sering juga dipakai istilah sistematika penyajian, berisi sajian tentang sistematika pikir yang diterapkan oleh peneliti dalam rangka menyusun dan merumuskan hasil penelitiannya dalam bentuk tesis. Sistematika penulisan pada hakikatnya identik dengan rencana daftar isi dari tesis, tetapi sajian rencana daftar isi ini dituangkan dalam bentuk narasi tiap bab diketengahkan dalam bentuk per-alinea. C. BAGIAN AKHIR Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka dan lampiran (kalau ada). 1. Daftar Pustaka Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam usulan penelitian dan disusun ke bawah menurut abjad nama akhir penulis pertama. Buku dan majalah tidak dibedakan, kecuali penyusunannya ke kanan, yaitu sebagai berikut : 23 a. Buku : nama penulis, tahun terbit, judul buku, jilid, terbitan ke, nomor halaman yang diacu (kecuali kalau seluruh buku), nama penerbit, dan kotanya. Contoh : Arikunto, Suharsini, 1983, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Bina Aksara, Jakarta. Bailey, Kenneth D., 1982, Methods of Social Research, 2 ed., The Free Press, London. Dicken, Peter, 1998, Global Shift (Transforming The World Economy), Third E ition Paul Chapman Publishing Ltd, London. Koentjaraningrat, 1986, Metode-metode Penelitian Masyarakat, PT. Gramedia, Jakarta. Soemitro, Ronny Hanitijo, 1988, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalia Indonesia, Jakarta. Wallace, Walter L., 1973, The Logic of Science in Sociology, 3 ed., Aldine Publishing Company, Chicago. (Penulisan nama harus konsisten nama boleh dibalik, atau tidak dibalik). b. Peraturan Perundang-undangan ditulis dan diurutkan dengan peraturan perundang24 undangan tertinggi terlebih dahulu dengan tahun penerbitan yang paling baru pada urutan pertama. Nama undang-undang dibuat huruf tebal. Penulisannya misalnya: Negara Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67 dan tambahan lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4724. c. Majalah : nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama majalah dengan singkatan resminya, jilid dan nomor halaman yang diacu. Contoh: Irianto, Sigit, Kedudukan Hukum Indonesia dalam Perjanjian-perjanjian Pendirian Perseroan Terbatas Penanaman Modal Asing di Indonesia, Jurnal Ilmiah “Hukum dan Dinamika Masyarakat” Volume 7 Nomor 1 hlm. 49-62. d. Internet : nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama website dan diakses tanggal... Penulisan daftar pustaka didasarkan pada model yang dipakai oleh Magister Ilmu Hukum UNTAG Semarang. Hal penting yang harus diperhatikan dalam penulisan adalah taat asas dan konsisten untuk keseluruhan tulisan. 2. Lampiran Dalam lampiran (jika ada), terdapat keterangan atau informasi yang diperlukan pada pelaksanaan penelitian, misalnya kuesioner, pedoman wawancara dan sifatnya melengkapi usulan penelitian. Disamping itu lampiran juga memuat hal-hal (bahan-bahan lain) yang belum/ tidak dapat dimuat dalam tesis. 25 Format Usulan Penelitian. Halaman judul Halaman Pengesahan A. Latar Belakang Masalah B. Pembatasan Masalah (Bila ada) C. Perumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Kegunaan Teoritis F. Kerangka Teori/ Kerangka Konsepsional/ telaah Pustaka/ Telaah Teoretis G. Keaslian Penelitian H. Hipotesis (Bila ada) I. Metode Penelitian 1. Metode Pendekatan 2. Spesifikasi Penelitian 3. Sumber Data 4. Metode Pengumpulan Data 5. Metode Penyajian Data 6. Metode Analisis Data J. Sistematika Penelitian K. Jadwal Penelitian Daftar Pustaka Sementara Pasal 13 Tesis Sistematika Tesis Program Magister Program Studi Ilmu Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Semarang terdiri dari: HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN ABSTRAK (Bahasa Indonesia) 26 ABSTRACT (Bahasa Inggris) DAFTAR ISI DAFTAR TABEL (Bila ada) DAFTAR GAMBAR (Bila ada) BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Pembatasan Masalah (Bila ada) C. Perumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Kegunaan Penelitian F. Keaslian Penelitian G. Sistematika Penulisan BAB II : TINJAUAN PUSTAKA (memuat uraian mendalam tentang teori dan konsep serta pemikiran yang mengarahkan peneliti untuk memecahkan masalah. Dalam tinjauan pustaka dapat dimasukan hipotesis atau model kerangka teoretik bila ada). BAB I : METODE PENELITIAN A. Metode Pendekatan B. Spesifikasi Penelitian C. Sumber Data D. Metode Pengumpulan Data (Dapat dimasukan lokasi penelitian) E. Metode Penyajian Data F. Metode Analisis Data BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA (Sesuaikan dengan perumusan masalah yang dibahas dalam Tesis) BAB V : PENUTUP A. Simpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 27 Pasal 14 Pedoman Penulisan Tesis Program Magister Program Studi Ilmu Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Semarang sebagaimana tersusun dalam lampiran ini, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Dekan. Pasal 15 (1) Keputusan Dekan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. (2) Hal-hal yang belum diatur dalam Keputusan ini akan ditetapkan kemudian dengan Keputusan Ketua Program Magister Program Studi Ilmu Hukum. Ditetapkan di Semarang Pada tanggal 20 Februari 2015 Dekan, ttd Dr. Edy Lisdiyono, SH, M.Hum NRP 1111135 28 LAMPIRAN : PEDOMAN TEKNIS PENULISAN USULAN PENELITIAN TESIS PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG SEMARANG 2015 29 USULAN PENELITIAN TESIS Usulan Penelitian tesis secara garis besar dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian utama dan bagian akhir. Isi masing-masing bagian dijelaskan seperti berikut di bawah ini: A. Bagian Awal Bagian awal terdiri dari halaman judul dan halaman pengesahan/persetujuan. 1. Halaman Judul Halaman ini berisikan judul, tujuan usulan penelitian diajukan, nama program studi, lambang Universitas, nama, dan nomor induk mahasiswa, nama Universitas dan tahun pengajuan. a. Lambang Universitas Lambang Universitas 17 Agustus 1945 Semarang yang berukuran 3,5 cm x 3,5 cm. b. Judul Judul penelitian dibuat singkat (tidak lebih dari 20 kata) tetapi dapat menjelaskan isi, dan masalah yang akan diteliti. c. Tujuan usulan penelitian Ditulis ”Usulan Penelitian Tesis” d. Nama Program Studi Dijelaskan nama program studi tempat mahasiswa yang bersangkutan menginduk beserta konsentrasi bidang ilmunya. e. Nama Mahasiswa Nama lengkap mahasiswa sesuai dengan nama yang tertera di dalam kartu mahasiswa, dan di bawahnya ditulis nomor induk mahasiswa yang bersangkutan. f. Nama institusi 30 Dituliskan: ”Universitas 17 Agustus 1945 Semarang”. g. Tahun pengajuan Dituliskan tahun pengajuan usulan penelitian (contoh dalam lampiran 1). 2. Halaman Persetujuan Halaman Persetujuan terdiri dari: a. Kata-kata: ”Usulan Penelitian Tesis” b. Judul usulan penelitian yang diajukan yang diletakkan tepat di bawah kata-kata ”Usulan Penelitian Tesis”. c. Nama, dan nomor induk mahasiswa pengusul. d. Tempat dan tanggal persetujuan atau tempat tanda tangan pembimbing tesis. (Contoh dalam lampiran 2) B. Bagian Utama Bagian utama terdiri dari latar belakang, pembatasan, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, keaslian penelitian, kerangka penelitian (kerangka teoritik), metode dan sistematika penelitian. 1. Latar belakang masalah, memuat: a. sumber masalah yang diteliti, sumber masalah memuat kesenjangan antara das sollen (keharmonisan yuridis/teori) dan das sein (kenyataan) b. di samping faktor kesenjangan dalam latar belakang juga dapat dijelaskan alasan pemilihan masalah, mengapa memilih masalah tersebut. c. Dalam rangka mendukung sumber masalah wajib diberikan data sekunder sebagai data pendukung. 31 2. Pembatasan masalah (bila ada). Dalam rangka kajian yang terarah, dapat dilakukan pembatasan masalah. Pembatasan masalah dapat mengenai ruang lingkup obyek penelitian, sudut kajian yang diteliti, jenis, dan lokasi penelitian. 3. Perumusan masalah, memuat penjelasan tentang permasalahan yang timbul dalam latar belakang masalah, sehingga masalah ini dianggap menarik, dan penting untuk diteliti. 4. Tujuan penelitian Pada bagian ini dijelaskan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai, pernyatannya sesuai dengan perumusan masalahnya. 5. Kegunaan penelitian, meliputi: a. Kegunaan teoritis. Kegunaan teoritis merupakan penjelasan kegunaan penelitian bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi. b. Kegunaan praktis. Kegunaan praktis merupakan penjelasan kegunaan penelitian bagi bangsa dan negara/ perusahaan/ penentu kebijakan atau masyarakat pada umumnya. 6. Keaslian penelitian, memuat penjelasan tentang keaslian penelitian di mana penelitian ini merupakan penelitian yang baru, dan masalah yang ada belum pernah dipecahkan oleh peneliti lain, atau yang merupakan pembaharuan atau melanjutkan penelitian yang sudah ada. 7. Tinjauan pustaka Tinjauan pustaka berisi: teori, asas, sistem, dalil, konsepsi tentang hukum. Ruang lingkup tinjauan pustaka meliputi: segala hal yang bersumber pada 32 bahan-bahan kepustakaan, antara lain: peraturan perundang-undangan, literatur, bahan-bahan informasi ilmiah, hasil seminar, diskusi, hasil penelitian yang tertuang di dalam desertasi, tesis, skripsi dan karya-karya penelitian yang lain. Sumber kutipan diberi catatan kaki. (Contoh penulisan catatan kaki lihat lampiran 13). 8. Metode penelitian Bagian ini mengandung uraian tentang: a. Metode Pendekatan Metode yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sesuai dengan materi yang diteliti. Pendekatan hukum yuridis normatif, yuridis normatif empiris atau penelitian hukum yuridis empiris/ sosiologis. b. Spesifikasi Penelitian Menurut bentuk, sifat atau tujuan penelitian, seperti penelitian deskriptif, deskriptif analitis, inferensial. Penelitian hukum pada umumnya terarah pada penelitian deskriptif analitis. c. Sumber Data Data pada penelitian hukum yang normatif biasanya menggunakan data sekunder, yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Penelitian hukum yuridis normatif adalah penelitian hukum yuridis normatif dengan didukung oleh data primer sebagai data penunjang. Penelitian hukum yuridis empiris/ sosiologis, sumber data utamanya adalah data primer, sedangkan data sekunder sebagai data penunjang. 33 d. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara pengumpulan data primer dan data sekunder tergantung kebutuhan penelitian. Data sekunder dapat diperoleh melalui studi kepustakaan/kearsipan/dokumen. Data primer dapat diperoleh melalui observasi, wawancara, kuesioner atau angket. Alat pengumpulan data yang dipergunakan dalam wawancara dengan pedoman wawancara, Observasi dengan pedoman observasi, kuesioner dengan menyiapkan daftar pertanyaan yang disusun berdasarkan sub pokok bahasan dan angket dengan lembar pertanyaan dengan jawaban tertutup. Populasi dan sampel digunakan untuk yuridis empiris. e. Metode Penyajian Data Data sekunder dapat disajikan dalam uraian kalimat, bentuk uraian peristiwa, atau uraian kasus. Uraian peristiwa dapat disajikan sesuai peristiwa yang menyangkut kejadian-kejadian yang terkait aspek hukumnya. Uraian kasus dapat dilakukan dengan memaparkan terjadinya kasus perkara yang diteliti. Data Primer dapat disajikan dalam bentuk tabel, kurve, diagram, atau grafik. f. Metode Analisis Data Metode analisis data tergantung tipe penelitian dan metode analisis data yang dipilih. dapat berupa: 1) Metode pendekatan hukum normatif dengan analisa normatif kualitatif, atau 34 2) Metode pendekatan hukum normatif empiris dengan analisis normatif kualitatif dan analisis empiris kualitatif, atau 3) Metode pendekatan hukum sosiologis dengan analisis empiris kualitatif, atau 4) Metode pendekatan hukum sosiologis dengan analisis empiris kuantitatif. g. Jadual penelitian Disajikan dalam bentuk matriks yang berisikan uraian tentang periode pelaksanaan tiap jenis kegiatan dalam penelitian. C. Bagian Akhir Bagian akhir terdiri dari Daftar Pustaka sementara yang terdiri dari minimal 30 Referensi. Daftar pustaka memuat semua pustaka yang digunakan atau diacu dalam pembuatan usulan penelitian. Daftar pustaka disusun ke bawah menurut abjad. Acuan dari buku, peraturan perundangundangan, majalah, bulletin, dan jurnal supaya dapat dibedakan. Daftar Pustaka : tanpa halaman D. Isi Usulan Penelitian Tesis : rentang halaman antara 25 - 35 halaman, sedangkan penulisan Tesis Minimal 100 halaman. 35 LAMPIRAN : PEDOMAN TEKNIS PENULISAN TESIS PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG SEMARANG 2015 36 I. PENDAHULUAN 1. Umum Pendidikan Program Magister bertujuan agar calon magister memiliki kompetensi keilmuan dan profesional untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mempunyai wawasan pembangunan yang luas. Di samping itu calon Magister Ilmu Hukum diarahkan juga untuk mengembangkan kemampuan riset menuju program Doktor dengan kemampuan analisis yang tajam. Kemampuan tesis merupakan suatu rangkaian aktivitas penelitian yang harus dilaksanakan oleh para calon Magister Ilmu Hukum Program ini memberikan keleluasaan bagi calon Magister Ilmu Hukum dalam menentukan bidang ilmu yang ditekuni (interest) di mana para calon Magíster Ilmu Hukum dapat membangun keilmuan dan karier profesional serta merupakan landasan pokok untuk memulai publikasi mandiri (independent). Selain itu juga memberikan pengalaman dalam meringkas dan membangun serta mengorganisir berbagai bahan/informasi menjadi suatu tulisan ilmiah yang memiliki struktur tertentu. Dalam masa melakukan riset, mahasiswa dianjurkan untuk mempublikasikan tesisnya dalam paper-paper yang terpisah. Publikasi tersebut memberikan manfaat ganda bagi para calon Magister Ilmu Hukum, antara lain adalah sebagai batu loncatan untuk pengembangan profesionalisme dan memberikan pengalaman menulis laporan ilmiah. 2. Tujuan Penulisan Tesis Tujuan utama Tesis Magister Ilmu Hukum adalah pengembangan keilmuan, dan merupakan perwujudan 37 seluruh proses pendidikan Program Magister, yang dituangkan dalam tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang mendalam. 3. Bentuk Tesis Tesis hendaknya menunjukkan bentuk format yang sama dan konsisten yang sesuai dengan pedoman yang ditentukan dan dalam disiplin ilmu yang relevan. 4. Isi Tesis Tesis hendaknya dapat menunjukkan: a. Keaslian, baik dalam penemuan riset maupun cara analisis, atau evaluasinya. b. Kapasitas tinggi dalam menampilkan argumentasi dan presentasi/penyajian. c. Kapasitas tinggi dalam menata hasil dalam konteks-konteks yang tepat. d. Kompetensi dalam menganalisis data dan/atau analisis konsep-konsep yang penting. II. BAGIAN-BAGIAN TESIS A. Format Tesis memiliki bagian-bagian sebagai berikut: 1. Bagian Awal 1) Halaman sampul depan 2) Halaman Persetujuan 3) Halaman Pengesahan 4) Halaman Pernyataan 5) Kata Pengantar 6) Abstrak (Bahasa Indonesia) 7) Abstract (Bahasa Inggris) 8) Daftar Isi 9) Daftar Tabel (jika ada) 10) Daftar Gambar (jika ada) 11) Daftar Lampiran 38 2. Bagian Utama Bab I Pendahuluan Bab II Tinjauan Pustaka Bab III Metode Penelitian Bab IV Hasil Penelitian dan Analisis Data Bab V Penutup (Kesimpulan dan saran) 3. Bagian Akhir terdiri dari: Daftar Pustaka dan Lampiran B. Penjelasan Format 1. Bagian Awal a. Halaman sampul depan Halaman sampul (hard cover) berwarna merah hati ditulis dengan tinta hitam. 1) Lambang Universitas 17 Agustus 1945 Semarang dengan diameter sekitar 5,5 cm 2) Judul Tesis, terletak secara proporsional di tengah halaman 3) Kata ”Tesis” kemudian diikuti maksud tesis di bawahnya, yaitu ”Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Magister Program Studi Ilmu Hukum 4) Nama Mahasiswa penulis tesis, nomor induk mahasiswa ditulis lengkap tanpa singkatan dan tanpa gelar kesarjanaan. 5) Nama institusi yaitu: ”Universitas 17 Agustus 1945 Semarang” 6) Tahun ujian tesis (Contoh lampiran 3) Pada tepi luar yang dijilid ditulis dari atas ke bawah dengan tinta hitam judul tesis (lampiran 4) 39 b. Halaman Judul Halaman judul berisi hal-hal yang sama seperti halaman sampul (Contoh dalam lampiran 3) c. Halaman Persetujuan Halaman Persetujuan memuat: 1) Lambang Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, dalam diameter 5,5 cm 2) Judul Tesis 3) Kata ”Tesis” kemudian diikuti maksud tesis di bawahnya, yaitu ”Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Magister Program Studi Ilmu Hukum 4) Nama Mahasiswa, penulis tesis, nomor induk mahasiswa ditulis lengkap tanpa singkatan dan tanpa gelar kesarjanaan 5) Disetujui oleh Dosen Pembimbing dan Ketua Program Magister Program Studi Ilmu Hukum (contoh lampiran 5) d. Halaman pengesahan (Contoh dalam lampiran 6) e. Halaman Pernyataan Halaman pernyataan memuat pernyataan penulis tentang keaslian tesis (Contoh dalam lampiran 7) f. Kata Pengantar Kata pengantar hendaknya memuat penjelasan singkat latar belakang alasanalasan mengapa penulis memilih permasalahan utama dalam penelitian, manfaat penelitian tersebut bagi IPTEKS, dan manfaat praktis hasil penelitian. Selain 40 g. h. i. j. itu juga dicantumkan ucapan terima kasih kepada semua pihak (perorangan dan lembaga) yang telah membantu penelitian sejak persiapan sampai ditulisnya tesis secara rinci sebagai gambaran kematangan intelektual penulis. Dalam kata pengantar sedapat mungkin dihindarkan hal-hal yang bersifat ilmiah. Abstrak Abstrak ditulis dalam 2 bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Tulisan ini merupakan pembukaan dari tesis dan umumnya tidak boleh lebih dari 200 kata, yang berisi: 1) Latar belakang penelitian. 2) Rumusan masalah. 3) Metode penelitian yang dipergunakan. 4) Ringkasan faktual hasil penelitian. 5) Kesimpulan dan rekomendasi. 6) Kata Kunci Daftar Isi Daftar isi memuat gambaran secara menyeluruh tentang isi tesis yang dapat menuntun pembaca apabila ingin melihat suatu bab. Dalam daftar isi dimuat urutan judul, sub judul dan sub-sub judul beserta nomor halaman. (Contoh dalam lampiran 8) Daftar Tabel Daftar tabel memuat urutan judul tabel beserta nomor halamannya. (Contoh dalam lampiran 9) Daftar Gambar 41 Daftar gambar memuat urutan judul gambar beserta nomor halamannya. (Contoh dalam lampiran 10) k. Daftar Lampiran Daftar lampiran memuat urutan judul lampiran beserta nomor halamannya. (Contoh dalam lampiran 11) 2. Bagian Utama a. Bab I Pendahuluan Pendahuluan memuat: 1) Latar belakang masalah, memuat: a) Sumber masalah yang diteliti, sumber masalah memuat kesenjangan antara das sollen (keharmonisan yuridis / teori) dan das sein (kenyataan) b) Di samping faktor kesenjangan dalam latar belakang juga dapat dijelaskan alasan pemilihan masalah, mengapa memilih masalah tersebut. c) Dalam rangka mendukung sumber masalah wajib diberikan data sekunder sebagai data pendukung. 2) Pembatasan Masalah (bila ada) Dalam rangka kajian yang terarah, dapat dilakukan pembatasan masalah. Pembatasan masalah dapat mengenai ruang lingkup obyek penelitian, sudut kajian yang diteliti, jenis, dan lokasi penelitian. 3) Perumusan masalah, memuat penjelasan tentang permasalahan yang timbul dalam latar belakang masalah, sehingga masalah ini dianggap menarik dan penting untuk diteliti. 42 4) Tujuan penelitian Pada bagian ini dijelaskan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai, pernyatannya sesuai dengan perumusan masalahnya. 5) Kegunaan penelitian, meliputi: a) Kegunaan teoritis. Kegunaan teoritis merupakan penjelasan kegunaan penelitian bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi. b) Kegunaan praktis. Kegunaan praktis merupakan penjelasan kegunaan penelitian bagi bangsa dan negara/ perusahaan/ penentu kebijakan atau masyarakat pada umumnya. 6) Keaslian penelitian, memuat penjelasan tentang keaslian penelitian dimana penelitian ini merupakan penelitian yang baru dan masalah yang ada belum pernah dipecahkan oleh peneliti lain atau yang merupakan pembaharuan atau melanjutkan penelitian yang sudah ada. 7) Sistematika Penulisan. Sistematika penulisan berbeda dengan daftar isi,maka dalam sajian sistematika harus dirinci hal-hal apa saja yang akan tertera di dalam urutan setiap bab. Dimulai dari Bab I sampai Bab V dengan masing-masing bab sebagai alenia baru. Kegunaannya untuk memberikan muatan utuh pokok-pokok 43 penelitian sebagaimana tertuang dalam tesis. 8) Kerangka Pemikiran Dalam pembuatan pendahuluan, perlu dihindari membuat pendahuluan menjadi suatu ulasan (review) yang sangat panjang dan memasukkan terlalu banyak pustaka. Data penunjang/data sekunder dapat dimasukan sebagai data penunjang perlunya penelitian ini dilakukan. Data penunjang dapat diperoleh melalui jurnal, atau pernyataan pejabat atau informasi tertulis lainnya yang dapat diakui kebenarannya. b. Bab II Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka berisi teori, azas, sistem, doktrin, dalil, konsepsi tentang hukum. Ruang lingkup tinjauan pustaka meliputi: segala hal yang bersumber pada bahan-bahan kepustakaan, antara lain: Literature, bahanbahan informasi ilmiah, hasil seminar, diskusi, hasil penelitian yang tertuang di dalam desertasi, tesis, skripsi, dan karyakarya penelitian yang lain. Sumber kutipan diberi catatan kaki. (Contoh penulisan catatan kaki lihat lampiran). Dalam pembuatan Tinjauan Pustaka perlu dihindari yang isinya terlalu banyak dipenuhi oleh hal-hal yang terlalu umum yang sifatnya kontroversi, sehingga dapat memberikan interpretasi yang berbeda. Titik sentral masalah penelitian merupakan acuan utama dalam penulisan. 44 Setelah tinjauan pustaka dapat dikemukakan Hipotesis (untuk penelitian hukum sosiologis). Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi yang kebenarannya masih harus dibuktikan dan dibuat singkat dalam bentuk kalimat pernyataan. c. Bab III Metode Penelitian Bagian ini mengandung uraian tentang: 1) Metode pendekatan Metode yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sesuai dengan materi yang diteliti. Pendekatan hukum normatif, atau hukum sosiologis. 2) Spesifikasi Penelitian Menurut bentuk, sifat atau tujuan penelitian, seperti penelitian deskriptif, eksplanatoris, eksploratif atau evaluatif, dan sebagainya. 3) Sumber Data Data pada penelitian hukum yang normatif biasanya menggunakan data sekunder, yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Sedangkan data primer hanya sebagai data penunjang. Penelitian hukum yang sosiologis data utamanya adalah data primer, sedangkan data sekunder sebagai data penunjang. 4) Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara: pengumpulan data primer dan data sekunder tergantung kebutuhan penelitian. 45 Data sekunder dapat diperoleh melalui studi kepustakaan/kearsipan/dokumen. Data primer dapat diperoleh melalui observasi, wawancara atau angket. Adapun Alat pengumpulan data yang dipergunakan: a) Wawancara dengan pedoman wawancara, b) Observasi dengan pedoman observasi, c) Angket dengan lembar pertanyaan dengan jawaban tertutup. 5) Metode Penyajian Data Data sekunder dapat disajikan dalam uraian kalimat, bentuk uraian peristiwa, atau uraian kasus. Uraian peristiwa dapat disajikan sesuai peristiwa yang menyangkut kejadian-kejadian yang terkait aspek hukumnya. Uraian kasus dapat dilakukan dengan memaparkan terjadinya kasus perkara yang diteliti. Data Primer dapat disajikan dalam bentuk tabel, kurve, diagram, atau grafik. 6) Analisis Data Tergantung tipe penelitian, dan metode analisa data yang dipilih, dapat berupa: a) Metode pendekatan hukum normatif dengan analisa normatif kualitatif, atau b) Metode pendekatan hukum normatif dengan analisa normatif kualitatif dan analisa empiris kualitatif, atau 46 c) Metode pendekatan hukum sosiologis dengan analisa empiris kualitatif, atau d) Metode pendekatan hukum sosiologis dengan analisa empiris kuantitatif. d. Bab IV Hasil Penelitian dan Analisis Data Hasil Penelitian Hasil penelitian ditulis secara berurutan dalam sub bab-sub bab, sesuai dengan tata urutan perumusan masalah. Hasil penelitian hendaknya ditata saling berkaitan untuk menjaga agar tesis dapat dibaca secara runtut, terintegrasi, dan merupakan dokumen yang menyatu. Analisis Data Analisis data tidak perlu dalam sub bab tersendiri, melainkan menyatu dengan hasil penelitian, disajikan secara berurutan dalam konteks masing-masing perumusan masalah. Hindari mengulang-ulang hasil penelitian dalam analisis data e. Bab V Penutup Bab ini terdiri dari sub bab kesimpulan, dan sub bab saran yang dinyatakan secara terpisah. Kesimpulan Kesimpulan dilakukan setelah hasil penelitian dianalisis. Ungkapan kesimpulan harus sesuai dengan tata urutan perumusan masalah. Kalau permasalahan yang dirumuskan berjumlah 3 (tiga), maka kesimpulannya juga hanya tentang 3 (tiga) hal yang dirumuskan tadi. 47 Saran Saran/rekomendasi harus disusun secara konkrit, ditujukan kepada siapa, dan bagaimana caranya. Hindari membuat saran yang bersifat teoritis, dan abstrak. Bobot suatu hasil penelitian terletak pada kualitas saran yang diusulkan. 3. Bagian Akhir Daftar Pustaka Daftar pusaka memuat semua pustaka yang digunakan atau diacu dalam pembuatan penelitian. Daftar pustaka disusun ke bawah menurut abjad. Acuan dari buku, Peraturan perundang-undangan, majalah, bulletin, dan jurnal, supaya dibedakan. Pada umumnya urutan cara penulisan daftar pustaka untuk buku dan majalah adalah sebagai berikut: a. Buku: nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku, nama penerbit, kota tempat penerbitan, b. Majalah: nama pengarang, judul tulisan, nama majalah edisi penerbitan, tahun penerbitan. Penulisan judul dicetak miring atau cetak tebal. (Contoh lampiran 14) c. Daftar Pustaka : tanpa halaman d. Peraturan Per Undang-Undangan e. Jumlah Pustaka minimal 50 Referensi. Lampiran Lampiran memuat hal-hal yang perlu disertakan untuk lebih memperjelas isi penelitian. Hal-hal yang perlu dilampirkan misalnya contoh 48 kuessioner, surat ijin penelitian, peta lokasi penelitian, dan lainnya. 4. Isi Tesis : Minimal 100 halaman 49 PEDOMAN TEKNIK PENULISAN USULAN PENELITIAN DAN TESIS A. Bahan 1. Naskah Naskah dibuat di atas kertas HVS 80g/m2 dan tidak bolak-balik dengan ukuran A4 atau kuarto 2. Sampul Sampul dibuat dari kertas bufalo atau kertas sejenis dengan warna merah hari, diperkuat dengan karton (untuk tesis hard-cover). Tulisan yang tercetak disampul adalah sama dengan di halaman judul. B. Pengetikan 1. Jenis huruf a. Jenis huruf ketik untuk naskah adalah dengan huruf font Times New Roman dengan font size 12 pt b. Huruf miring (italic) hanya diperkenankan untuk tujuan tertentu (misalnya nama spesies, kata-kata asing). c. Lambang, huruf yunani atau tanda-tanda lain yang tidak dapat diketik harus ditulis rapi menggunakan tinta hitam. 2. Bilangan dan satuan a. Bilangan diketik dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat; b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, misalnya: berat barang 75,8 kg. c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa titik dibelakangnya, misalnya : m, g, kg, ha, cal. 50 3. Jarak baris Jarak antara baris adalah 2 spasi, kecuali abstrak/abstract, kutipan langsung yang lebih dari 4 baris, judul daftar (tabel), gambar, daftar pustaka, dan catatan kaki. Jarak judul ke sub judul, atau teks adalah 4 spasi, dan teks ke sub-sub judul 3 spasi, dari teks ke anak sub-sub judul 3 spasi sedangkan dari setiap sub judul ke teks 3 spasi. (lampiran 12) 4. Batas tepi Batas tepi dari kertas adalah: a. Tepi atas : 4 cm b. Tepi bawah : 3 cm c. Tepi kiri : 4 cm d. Tepi kanan : 3 cm 5. Pemanfaatan ruangan Ruang pengetikan harus penuh dan diusahakan tidak ada yang terbuang, kecuali kalau akan memulai alinea baru, daftar, gambar, sub judul atau khusus lainnya. 6. Alinea Baru Alinea baru dimulai pada ketukan ke-6 dari batas tepi kiri. 7. Permulaan kalimat Permulaan kalimat harus berupa kata. Bilangan, lambang harus dieja, misalnya Delapan kepala keluarga. 8. Judul Sub, Judul, Sub-Sub Judul a. Judul diketik dengan huruf besar tebal (bold), ukuran sama dengan huruf teks (12 pt), diatur simetris di tengah dengan jarak 4 cm dari tepi atas tanpa diakhiri titik. b. Sub judul diletakkan di batas kiri semua kata di ketik tebal (bold), tanpa diakhiri titik. 51 c. Sub-sub judul diletakkan di batas kiri semua kata diketik tebal (bold) d. Anak sub-sub judul, dimulai pada ketikan ke-6 diketik seperti halnya sub-sub judul tanpa diakhiri titik. Kalimat pertama diketik langsung sesudah titik. 9. Rincian ke bawah Naskah yang harus disusun ke bawah dirinci menggunakan nomor urut angka, atau huruf sesuai dengan derajat rincian, dan tidak dibenarkan menggunakan tanda-tanda lain. 10. Peletakan Gambar, tabel, persamaan, rumus, judul, sub judul semua diletakkan simetris pada tepi kiri, dan kanan pengetikan. Gambar dibuat dalam 1 lembar kertas tersendiri, agar fleksibel peletakannya. C. Nomor 1. Halaman a. Nomor Halaman diletakkan di sebelah kanan atas dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi bawah. Kecuali judul Bab baru, nomor halaman diletakan di bagian bawah tengah. b. Halaman judul sampai dengan abstrak (intisari) diberi nomor halaman dengan angka romawi kecil (i, ii,iii). c. Halaman selanjutnya diberi nomor halaman dengan angka arab (1,2,3, dst) 2. Tabel (daftar) Penomoran tabel menggunakan nomor urut dengan angka arab 3. Gambar Gambar diberi nomor urut dengan angka arab. 52 4. Daftar pustaka ditulis tanpa nomor halaman. D. Tabel (daftar) dan Gambar 1. Tabel a. Judul tabel diletakkan simetris kiri-kanan di atas tabel. Jarak judul tabel ke tabel adalah 2 spasi, sedangkan jarak teks adalah 1 spasi. b. Tabel dapat diletakkan di antara teks, akan tetapi dapat pula diletakkan di satu halaman tersendiri. Jarak teks ke judul tabel ke teks adalah 3 spasi. c. Dihindari pemenggalan tabel. 2. Gambar a. Yang termasuk gambar adalah bagan, grafik, peta foto. b. Gambar diletakkan pada halaman tersendiri, agar fleksibel penempatannya. c. Judul gambar diletakkan simetris di bawah gambar, dan keterangan gambar diketik di dalam gambar tidak di halaman lain. E. Catatan kaki, Kutipan dan Daftar Pustaka 1. Catatan kaki Bentuk teknis penulisan pada catatan kaki : a. Jarak garis batas kalimat akhir dengan nomor catatan kaki 2 spasi b. Jarak nomor catatan kaki dengan kalimat 1 spasi c. Jarak baris kalimat akhir catatan kaki dengan nomor catatan kaki berikutnya 2 spasi d. Nomor catatan kaki menjorok ke tengah 6 ketukan e. Baris kalimat pertama menjorok ke tengah 7 ketukan atau berada di bawah nomor catatan kaki menjorok 1 ketukan 53 f. Baris kalimat kedua catatan kaki masuk margin kiri. 2. Kutipan Jarak spasi kutipan lebih dari 4 (empat) baris adalah 1 (satu) spasi, jika kurang atau sama dengan 4 (empat) baris adalah 2 (dua) spasi. Kutipan diketik menjorok ke tengah 6 ketukan dari tepi kiri dengan jarak 1 spasi, kalau kutipan dalam bahasa asing tidak diterjemahkan, tetapi dapat dibahas. 3. Semua sumber pustaka yang dikutip dan dijadikan referensi harus disebutkan. Cara menyebutkan sumber itu ialah dengan menuliskan catatan kaki dengan dimulai: nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku, penerbit, kota penerbit, halaman yang dikutip. (Contoh dalam Lampiran 13) 4. Daftar Pustaka a. Menyesuaikan dengan catatan kaki b. Tidak ada nomor urut c. Penulisan daftar pustaka diawali pada margin kiri d. Baris kedua menjorok ke tengah 6 ketukan e. Jarak antar pustaka 2 spasi f. Jarak baris dalam satu pustaka 1 spasi g. Jika ada beberapa pustaka dengan penulis satu orang, maka penulisan nama penulis cukup 1 kali h. Penulisan nama dibalik kemudian diurutkan sesuai abjad. Nama penulis Indonesia tidak perlu dibalik, kecuali yang memiliki marga. i. Tahun terbitan pustaka yang lebih awal ditulis dulu. 54 F. Lampiran Judul lampiran diletakkan simetri dimulai dengan kata-kata: Lampiran, dan nomor lampiran, serta tabel (daftar), atau gambar yang menjadi lampiran. Lampiran tidak diberi nomor halaman. Lampiran 1.: Contoh Halaman Judul Sampul Usulan Penelitian Tesis SISTEM DAN PROSPEK PERJANJIAN PEMBIAYAAN BERDASARKAN PRINSIP BAGI HASIL PADA BANK MUAMALAT INDONESIA USULAN PENELITIAN TESIS PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM OLEH: ABDUL RACHMAN NPM 0060988 UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG SEMARANG 2015 55 Lampiran 2. Contoh Halaman Persetujuan Usulan Penelitian Tesis USULAN PENELITIAN TESIS SISTEM PROSPEK PERJANJIAN PEMBIAYAAN BERDASARKAN PRINSIP BAGI HASIL PADA BANK MUALAMAT INDONESIA OLEH: ABDUL RACHMAN NPM 0060988 TELAH SISETUJUI TANGGAL................ OLEH: PEMBIMBING KETUA PROGRAM Nama & tandatangan pembimbing Nama & tanda tangan Ketua 56 Lampiran 3 : Contoh Halaman Judul Sampul Tesis SISTEM DAN PROSPEK PERJANJIAN PEMBIAYAAN BERDASARKAN PRINSIP BAGI HASIL PADA BANK MUAMALAT INDONESIA TESIS DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS-TUGAS DAN MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENYELESAIKAN PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM ABDUL RACHMAN NPM 0060988 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG SEMARANG 2015 57 Lampiran 4 : Contoh Halaman Judul Sampul Tesis BERDASARKAN PRINSIP BAGI HASIL SISTEM DAN PROSPEK PERJANJIAN PEMBIAYAAN 58 Lampiran 5 : Contoh Halaman Persetujuan Tesis SISTEM DAN PROSPEK PERJANJIAN PEMBIAYAAN BERDASARKAN PRINSIP BAGI HASILPADA BANK MUAMALAT INDONESIA TESIS DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS-TUGAS DAN MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENYELESAIKAN PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM ABDUL RACHMAN NPM 0060988 DISETUJUI OLEH: DOSEN PEMBIMBING KETUA PROGRAM _____________________ ___________________ UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG SEMARANG 2015 59 Lampiran 6 : Contoh Lembar Pengesahan Penguji SISTEM DAN PROSPEK PERJANJIAN PEMBIAYAAN BERDASARKAN PRINSIP BAGI HASIL PADA BANK MUAMALAT INDONESIA TESIS DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS-TUGAS DAN MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENYELESAIKAN PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM ABDUL RACHMAN NPM 0060988 PENGUJI I __________________ PENGUJI II PENGUJI III ________________ _________________ KETUA PROGRAM _________________ UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG SEMARANG 2015 60 Lampiran 7 : Contoh Halaman Pernyataan Pernyataan Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan untuk memperoleh kesarjanaan baik strata satu, strata dua dan atau strata tiga di suatu perguruan tinggi dan atau pendidikan lain. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum/tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka. Apabila saya melanggar pernyataan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku Semarang, Meterai _______________ 61 Lampiran 8 : Contoh Daftar Isi Tesis DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL ……………………………….. i HALAMAN PERSETUJUAN ……………………… ii HALAMAN PENGESAHAN ……………………… iii HALAMAN PERNYATAAN …………………...… iv ABSTRAK (Bahasa Indonesia) ……………………. v ABSTRACT (Bahasa Inggris) ……………………… vi DAFTAR ISI ………………………………………. vii DAFTAR TABEL ………………………………..... viii DAFTAR GAMBAR ………………………………. ix BAB I : PENDAHULUAN …………………..…... 1 A. Latar Belakang Masalah …….…..…... 1 B. Perumusan Masalah ……………..…... 3 C. dst ……………………………..……. 10 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ………………… 15 A. ………………………………………... 15 B. dst ………………………...…….……. 30 BAB III : METODE PENELITIAN ……….….…... 75 A. ……………………………………….. 75 B. dst …………………………………… 90 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DAT 135 A. ……………………………………… 135 B. dst………………………….….……. 160 BAB V : PENUTUP ………………………..…… 180 A. Simpulan ……………………….….. 180 B. Saran ……………………………….. 183 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 62 Lampiran 9 : Contoh Daftar Tabel DAFTAR TABEL Nomor Halaman A. Organisasi Manajemen Bank Muamalat Indonesia ......................................................156 B. dst 63 Lampiran 10 : Contoh Daftar Gambar DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman 1. Diagram alir pokok-pokok pemikiran .................... 26 2. dst 64 Lampiran 11: Contoh Daftar Lampiran DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman 1. Contoh perjanjian-perjanjian pembiayaan .............199 2. dst 65 Lampiran 12 : Contoh Penulisan Judul, Sub Judul dan Lainnya. JUDUL A. Sub Judul Kalimat pertama sesudah sub judul ditulis sebagai alinea baru 1. Sub Sub Judul Kalimat pertama sesudah sub-sub judul ditulis sebagai alenia baru a. Sub Sub Sub Judul Kalimat pertama sesudah sub sub sub judul ditulis sebagai alenia baru Anak sub sub sub judul. Kalimat pertama diketik langsung sesudah titik. Anak sub sub sub judul dicetak tebal (bold). 66 Lampiran 13 : Contoh Penulisan Catatan Kaki. Cara menunjuk sumber pustaka dapat dilakukan seperti berikut: 1. Dengan memberikan tanda angka dibelakang kutipan, dan diberi catatan kaki di bawah tulisan yang paling akhir dalam satu halaman yang sama. 2. Penulisan catatan kaki dimulai dengan: Nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku, penerbit, kota penerbit, halaman yang dikutip. Judul buku cetak miring atau cetak tebal. 3. Pergunakan istilah-istilah Ibid. Op.Cit. Loc.Cit. untuk menulis catatan kaki bagi buku yang pernah dikutip sebelumnya. Contoh: Satjipto Rahardjo berpendapat bahwa: “Cara bangsa-bangsa di dunia ini berhukum berbeda-beda. Max Weber mencoba memetakan cara berhukum bangsa-bangsa itu melalui tahaptahap…..”. 1 Ditambahkan beliau bahwa : “Globalisasi tidak berarti uniformisasi sistem-sistem hukum di dunia, melainkan mengakui, bahwa masing-masing sistem tersebut adalah culturally specific 2 Hal yang senada dikemukakan oleh Esmi Warassih yang menyatakan bahwa : “Globalisasi merupakan proses kebudayaan, di mana ada kecenderungan wilayah di dunia menjadi satu dalam format sosial-politik-ekonomi……”.3 “Saya tidak melihat, bahwa Indonesia melakukan hal yang sama dengan Inggris sebagaimana yang diuraikan dimuka. Pada waktu Indonesia menyatakan kemerdekaannya, kita tidak melihat pernyataan yang tegas tentang cara berhukum, yang hendak dilakukan. Indonesia hanya meneruskan saja cara 1 Satjipto Rahardjo, 2009, Hukum dan Perilaku HidupBaik adalah Dasar Hukum yang baik, Kompas Media Nusantara, Jakarta, hal.42. 2 Ibid.,hal. 47. 3 Esmi Warassih Pudji Rahayu, 2005, Pranata Hukum sebuah Telaah Sosiologis, Suryandaru Utama, Semarang, hal. 72. 67 berhukum lama yang sudah sudah dilakukan sejak masa penjajahan. Lampiran 14 : Contoh Penulisan Daftar Pustaka Pengarang disusun menurut abjad dan tahun penerbitan DAFTAR PUSTAKA Aminudin Ilmar. 2004. Hukum Penanaman Modal Di Indonesia,. Prenada Media. Jakarta. Bahsan. M. 2007. Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia. PT Raja GrafindoPersada. Jakarta. Esmi Warassih Puji Rahayu, 2005. Pranata Hukum Sebuah Telaah Sosiologis. Suryandaru Utama. Semarang. Gunawan Widjaja, at all. 2008. Sertifikat Penitipan Efek Indonesia. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Imran Nating. 2004. Peranan dan Tanggung Jawab Kurator Dalam pengurusan dan Pemberesan Harta Pailit. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Satjipto Rahardjo. 2009. Hukum dan Perilaku, HidupBaik adalah Dasar Hukum yang Baik. Kompas Media Nusantara. Jakarta. Simatupang, Richard Burton. 2003. Aspek Hukum dalam Bisnis. Rineka Cipta. Jakarta. 68 Catatan : 1. Usahakan buku yang dikutip adalah buku yang mutakhir, maksimal penerbitan 10 tahun terakhir. 2. Jarak spasi antara baris pertama dengan baris ke dua dalam satu buku adalah satu spasi 3. Jarak spasi antara buku yang satu dengan buku yang lain 2 (dua) spasi. 4. Daftar Pustaka minimal 75 (Buku dan Peraturan PerUndang-Undangan serta literatur lain). 69