makalah-percobaan-franck-hertz-praktikum-fisika

advertisement
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberkati
dan melindungi sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.Dan kami mengucapkan terima
kasih kepada dosen yang telah membimbing sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun makalah ini membahas tentang PERCOBAAN FRANCK HERTZ dimana akan
membahas kajian-kajian yang berkaitan dengan materi tersebut untuk itu kami menerima saran
dan kritik agar makalah ini bisa diperbaiki lagi.
Medan, 25 Oktober 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................1
DAFTAR ISI .........................................................................................................................2
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................3
B. Tujuan .......................................................................................................................4
C. Rumusan Masalah ....................................................................................................4
BAB II : ISI
A. Deskripsi ..................................................................................................................5
B. Eksperimen Franck - Hertz.......................................................................................4
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................................11
B. Saran ........................................................................................................................11
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada tahun 1914 james franck dan gustav hertz melakukan eksperimen untuk
menguji secara langsung hipotesis bohr yang menyebutkan bahwa energi atom itu
terkuantisasi.Atom gas bertumbukan dengan elektron –elektron dan memperoleh energi
dari tumbukan hanya jika energi elektron melampaui ambang tertentu.Eksperimen ini
menunujukkan secara langsung bahwa tingkat energi atomik memang ada dan tingkat –
tingkat ini sama dengan tingkat – tingkat yang terdapat pada spektreum garis.
Teori atom Bohr memperkenalkan atom sebagai sejenis miniatur planit mengitari
matahari, dengan elektron-elektron mengelilingi orbitnya sekitar bagian pokok, tapi
dengan perbedaan yang sangat penting. Bilamana hukum-hukum fisika klasik
mengatakan tentang perputaran orbit dalam segala ukuran, Bohr membuktikan bahwa
elektron-elektrondalam sebuah atom hanya dapat berputar dalam orbitnya dalam ukuran
spesifik tertentu. Atau dalam kalimat rumus lain : elektron-elektron yang mengitari
bagian pokok berada pada tingkat energi (kulit) tertentu tanpa menyerap atau
memancarkan energi. Elektron dapat berpindah dari lapisan dalam ke lapisan luar jika
menyerap energi. Sebaliknya,elektron akan berpindah dari lapisan luar ke lapisan lebih
dalam dengan memancarkan energi.
Kemampuan teori Bohr yang menjelaskan spektrum dari hydrogen atom, yakni
telah diketahui bahwa gas hydrogen jika dipanaskan pada tingkat kepanasan tinggi,
akanmengeluarkan cahaya dari suatu frekuensi tertentu. Nilai terbesar teori Bohr
tentang atomdari hipotesa sederhana tapi sanggup menjelaskan dengan ketetapan yang
mengagumkan tentang gelombang panjang yang persis dari semua garis spektral
(warna) yangdikeluarkan oleh hidrogen.
2
B.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah:
C.
1.
Jelaskan Deskripsi Eksperimen Frank dan Hertz?
2.
Jelaskan Proses Eksperimen Frank dan Hertz?
Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengetahui Deskripsi Eksperimen Frank dan Hertz.
2. Mengetahui proses Eksperimen Frank dan Hertz.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Deskripsi
Sebuah atom dapat mengeksitasi ke tingkat energi di atas tingkat energi dasar
yang menyebabkan atom tersebut memancarkan radiasi melalui dua cara. Salah satunya
adalah tumbukan dengan partikel lain. Pada saat tumbukan, sebagian dari energi kinetik
pada partikel akan diserap oleh atom. Atom yang tereksitasi dengan cara ini akan
kembali ke tingkat dasar dalam waktu rata-rata 10-8 detik dengan memancarkan satu
foton atau lebih. Cara lainnya adalah dengan lecutan listrik dalam gas bertekanan
rendah, sehingga timbul medan listrik yang mempercepat elektron dan ion atomic
sampai energi kinetiknya cukup untuk mengeksitasi atom ketika terjadi tumbukan.
Misalnya pada lampu neon dan uap air raksa, medan listrik kuat yang terpasang antara
elektroda dalam tabung berisi gas menimbulkan emisi radiasi spektral karakteristik dari
gas itu yang ternyata merupakan cahaya berwarna kemerah-merahan (dalam kasus
neon) dan cahaya kebiru-biruan (dalam kasus uap air raksa) dalam percobaan ini
menggunakan uap air raksa sebagai media.
Mekanisme eksitasi yang berbeda terpaut jika sebuh atom menyerap sebuah atom
cahaya yang energinya cukup untuk menaikkan atom tersebut ke tingkat energi yang
lebih tinggi. Jika cahaya putih yang mengandung semua panjang gelombang dilewatkan
melalui gas hydrogen, foton dengan panjang gelombang yang bersesuaian dengan
transisi antara tingkat energi yang bersangkutan akan diserap. Atom hidrogen yang
tereksitasi yang ditimbulkannya akan memancarkan kembali energi yang eksitasinya
hampir saat itu juga, tetapi foton keluar dalam arah yang rambang dengan hanya
beberapa daya yang berarah sama dengan berkas semula dari cahaya putih tersebut. Jadi
garis gelap dalam spektrum absorbsi tidak 100% hitam dan hanya terlihat hitam karena
terjadi kontras dengan latar belakang yang terang. Garis yang seharusnya dalam
spektrum absorbsi setiap unsur bersesuaian dengan garis pada spektrum emisi yang
menyatakan transisi ke tingkat dasar yang cocok dengan hasil eksperimen (Beisser,
1992).
B.
Eksperimen Frank dan Hertz
Percobaan Frank-Hertz adalah suatu eksperimen untuk menguji hipotesis Bohr.
Neils Bohr telah mengembangkan kekurangan dari teori yang dikemukakan oleh
Rutherford pada tahun 1913 melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen.
4
Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik
dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck yang diungkapkan dalam 4 postulat,
yaitu:
1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam
atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap)
elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga
tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke satu lintasan
stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat yang besarnya
sesuai dengan persamaan ΔE=hυ
4. Lintasan elektron yang dibolehkan memiliki besaran dengan sifat-sifat tertentu,
terutama sifat yang disebut momentum sudut.
Pada percobaannya, James Franck dan Gustav Heinrich Hertz menembaki uap
merkuri (Hg) dengan elektron yang energinya diketahui. Pada percobaan ini
menggunakan atom mercury atau raksa atau Hidrargium (80Hg200,6) mempunyai sifatsifat fisis sebagai berikut :
1.
Bersifat cair dan berwarna putih keperakan
2.
Nonkunduktor
3.
Logam yang tidak dapat ditempa
4.
Tidak mengkilap
5.
Titik didih pada 630 oK
6.
Titik lebur pada 234 oK
Hydragyrum atau raksa mempunyai konfigurasi sebagai berikut :
1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s 4p 4d 4f 5s 5p 5d 5f 6
Skema percobaan yang dilakukan dapat dilihat pada gambar dibawah ini . Beda
tegangan Vo dipasang diantara kisi G1 dan G2 sehingga tiap elektron yang mempunyai
energi lebih besar dari harga minimum tertentu memberi kontribusi pada arus Ia juga
membesar.
5
Gambar 1.Rangkaian percobaan Frank Hertz
Pada tabung tersebut tekanan udaranya lebih rendah dari tekanan udara ruangan
sehingga elektron di dalam tabung dapat menumbuk atm Hg tanpa adanya kehilangan
energi atau bersifat elastik sempurna. Cara agar tumbukan itu menjadi tumbukan
inelastik adalah dengan cara menambah besar energi penumbuk hingga mencapai nilai
tertentu sampai atom Hg melakukan transisi dari keadaan dasar menuju keadaan
tereksitasi. Menurut percobaan Frank Hertz ini, saat energi elektron telah mancapai
harga tertentu, elektron akan menumbuk Hg secaara inelastik sehingga energinya
diserap oleh atom Hg dan elektron penumbuk akan memantul dengan energi yang
sangat kecil. Karena kejadian tersebut arus pada keping akan menurun, kemudian
seiring dengan pembesaran tegangan arus pada keping akan naik kembali, dan pada saat
terjadi tumbukan akan menurun kembali.
Hasil energi eksitasi juga mengemisikan atom sehingga terbentuk spektrum atau
foton dengan panjang gelombang tertentu, yang muncul pada saat eksitasi. Jarak antara
dua puncak yang berdekatan merupakan besarnya tegangan eksitasi atom(Ve). Besarnya
energi eksitasi atom merupakan perkalian muatan listrik elektron dengan tegangan
eksitasinya.
𝐸𝑒 = 𝑒𝑉𝑒
(1)
Energi ini digunakan untuk bereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi dan
kemudian tereksitasi kembali dengan memancarkan foton yang memiliki panjang
gelombang λ sehingga :
β„Žπ‘
πœ† = 𝑒𝑉
(2)
𝑒
6
Eksperimen ini kemudian menjadi bukti dari teori model atom bohr yang
menerangkan bahwa elektron harus memiliki energi minimum tertentu untuk dapat
melakukan tumbukan inelastik dengan atom dan energi minimum tersebut dapat
diartikan sebagai energi dari sebuah keadaan eksitasi pada atom.
Menggunakan perangkat yang disajikan pada gambar 1, mereka mengamati
energi transmisi maksimum dan minimum elektron, dengan meningkatkan potensial
percepatan elektron ke arah kolektor melalui tabung tertutup mengandung uap merkuri
pada tekanan rendah. Ketika tegangan percepatan (V) meningkat melebihi 1,5 V, maka
ada nilai arus yang teramati (gambar. 2). Intensitas meningkat karena bertambahnya
tegangan sampai ambang tertentu, di mana timbul titik turun yang tajam. Hal ini terjadi
karena energi kinetik dari atom merkuri diakuisisi oleh elektron berdasarkan perbedaan
energi antara keadaan dasar dan keadaan tereksitasi.
Jika energi elektron dalam berkas kurang dari pemisahan energi keadaan
tereksitasi pertama, maka tidak ada energi yang dialihkan dengan tumbukan elastis. Jika
energi sama dengan atau lebih besar dari pemisahan, maka energi diserap oleh elektron
menuju keadaan eksitasi dan terjadi tumbukan tidak elastis. Jika potensial ditingkatkan
lagi dari drop pertama, arus akan mulai naik lagi hingga mencapai nilai ketika turun
tajam lagi maka elektron mengalami dua tumbukan inelastic.
Gambar. 2 Hubungan mempercepat potensial pada nilai arus
Jika elektron masuk memiliki energi kinetik (EK) yang kurang dari perbedaan
tegangan dengan tingkat energi merkuri (ΔE), maka menghasilkan tumbukan elastis
terlihat pada (gambar 3). Ini adalah kasus ketika EK lebih kecil 4,9 eV.
7
Gambar 3.
Jika elektron memiliki EK sama dengan ΔE, atom merkuri menjadi dipercepat.
Sebuah elektron dibangkitkan dan seluruh energi elektron dipindahkan ke atom seperti
pada gambar 4. Secara implisit dianggap energi elektron dibentuk oleh energi kuantum
yang unik. Atom bergerak tidak stabil dan dalam interval waktu singkat, jatuh pada
keadaan bawah dengan mengemisikan foton.
Gambar 4.
Ketika EK elektron lebih besar dari ΔE. Sebagai contoh, sebuah elektron
dengan EK 6 eV menumbuk atom merkuri 4,9 eV dan elektron tetap dengan 1,1 eV
seperti pada gambar 5. Maka elektron mengalami tumbukan elastis dengan atom
merkuri lainnya sehingga kunduktivitas gas meningkat.
8
Gambar 5
Dengan demikian, stuktur atom berdasarkan model atom Bohr adalah elektron
dapat berada di dalam lintasan-lintasan stasioner dengan energi tertentu. Dimana
lintasan elektron dapat juga dianggap sebagai tingkat energi elektron. Meskipun model
atom Bohr dapat menjelaskan kestabilan atom dan spektrum garis atom hidrogen, model
atom Bohr tidak dapat digunakan untuk menentukan spektrum atom berelektron banyak.
Jadi model atom Bohr tersebut memiliki kelebihan dapat menjelaskan bahwa atom
terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron. Sedangkan
kelemahannya
adalah
tidak
dapat
strack.
9
menjelaskan
efek
zeeman
dan
efek
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Percobaan Frank-Hertz adalah suatu eksperimen untuk menguji hipotesis Bohr.
Dimana, Neils Bohr telah mengembangkan kekurangan dari teori yang dikemukakan
oleh Rutherford pada tahun 1913 melalui percobaannya tentang spektrum atom
hidrogen.
2. Eksitasi pada atom terbentuk akibat adanya gangguan dengan energi tertentu sehingga
elekron berpindah ke orbit yang lebih luar dan menyerap energi.
3. Tumbukan yang terjadi ketika elektron tereksitasi adalah tumbukan inelastik dimana
elektron yang ditumbukan mempunyai energi yang lebih tinggi dari batas energi
eksitasi.
4. Percobaan Frank Hertz dilakukan untuk menunjukan perpindahan orbital elektron
pada atom Hg. Dimana pada atom Hg energi eksitasinya terjadi pada batas yang lebih
rendah dari atom Hidrogen.
5. Energi elektron terbukti terkuantisasi. Hal tersebut ditunjukan dengan adanya
perbedaan tegangan eksitasi pada tiap-tiap orbital atom.
B.
Saran
Kami sadar dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu saran dan bimbingan dari para bapak ibu dosen selaku pembina, kami
harapkan demi kesempurnaan karya penulis selanjutnya
10
DAFTAR PUSTAKA
Beiser, Arthur. 1987. Konsep Fisika Modern. Jakarta: Erlangga..
Krane, Kenneth. 1992. Fisika Modern. Jakarta: Universitas Indonesia.
Usuludin.1999. Fisika.Klaten:Intan Pariwara.
11
Download