SISTEM KOORDINAT VEKTOR Tri Rahajoeningroem, MT T. Elektro - UNIKOM Tujuan Pembelajaran • Mahasiswa dapat memahami koordinat vektor • Mahasiswa dapat menggunakan sistem koordinat vektor untuk menyelesaikan permasalahan dalam bidang medan elektromagnetik • Mahasiswa dapat mentransformasikan sistem koordinat satu dengan koordinat yang lain Pokok bahasan Pokok Bahasan • Pengenalan sistem koordinat Kartesian, Silindris dan Bola • Penggunaan sistem koordinat Kartesian, Silindris dan Bola serta contoh-contoh soal-soal. • Meninjau aplikasi dari analisa vektor ini dimana terdapat dalam bidang listrik dan gelombang, mekanika, mekanika teknik, mekanika zat alir dan lain-lain. 3 Kegunaan Sistem koordinat • Untuk dapat menjabarkan sebuah vektor secara akurat, kita harus memberikan vektor yang bersangkutan suatu panjang, arah, sudut dan proyeksi-proyeksi yang spesifik • Untuk itu diperlukan sistem koordinat dalam analisis vektor • Ada 3 sistem koordinat yang akan kita gunakan : 1. Koordinat cartesian (persegi) 2. Koordinat Silindris 3. Koordinat Bola Sistem koordinat • Koordinat cartesian tidak cukup !!! • Terdapat beberapa kasus yang akan lebih mudah penyelesaiannya dengan menggunakan koordinat tabung dan bola • Sebagai contoh, persoalan kabel yang menggunakan koordinat silindris dan persoalan antena yang memiliki penyelesaian menggunakan koordinat bola. • Ilustrasi : • Titik A digambarkan dalam 3 buah koordinat • Koordinat cartesian = (x, y, z) • koordinat silindris = (r, , z ) • koordinat bola = (r,,) Pendefinisian Variabel-Variabel Koordinat dalam Tiga Buah Sistem Koordinat Z Z Z AA(r,(r,φ, ,z)z) A (x, y, z) z z y X x r Y r Y z Y X A (r,,θ,Φ) X Bentuk komponen dari sebuah vektor dalam ketiga sistem koordinat : A = Axax + Ayay + Azaz (Cartesian) A = Arar + Aa + Azaz (Silindris) A = Arar + Aa + Aa(Bola) Bidang-bidang Permukaan Nilai Konstan untuk . Tiga sistem Koordinat Bidang-bidang Permukaan Nilai Konstan untuk . Tiga sistem Koordinat Bidang-bidang Permukaan Nilai Konstan untuk . Tiga sistem Koordinat Arah vektor satuan untuk tiga sistem koordinat Masing-masing vektor satuan adalah normal terhadap bidang permukaan koordinatnya dan memiliki arah di mana koordinatnya bertambah. Semua sistem merupakan sistem tangan kanan: ax x ay = az ar x a = az ar x a = a Transformasi skalar antar sistem koordinat Koordinat cartesian – koordinat silinder vektor dalam Cartesian : A = Axax + Ayay + Azaz Dengan masing-masing komponen merupakan fungsi dari x, y dan z; vektor dalam Silinder : A Ar ar A a A a z z Dengan masing-masing komponen merupakan fungsi dari r, Φ dan z; Untuk mendapatkan komponen sebuah vektor, kita ingat pada pembahasan perkalian titik yang menyatakan bahwa komponennya dapat dicari dengan mengambil perkalian titik ar aΦ az cos -sin 0 ay. sin az. 0 ax. cos 0 0 1 Ar = (Axax + Ayay + Azaz) • ar AΦ = (Axax + Ayay + Azaz)• aΦ Az = (Axax + Ayay + Azaz) • az Variabel-variabel dalam koordinat cartesian dapat dihubungkan dengan variable-variabel dari koord silindris secara relatif lebih mudah • x=r cos Φ • y=r sin Φ • z=z • r=√(x2+y2) • Φ=tan-1(y/x) • z=z Transformasi skalar antar sistem koordinat Koordinat cartesian – koordinat bola vektor dalam Cartesian : A = Axax + Ayay + Azaz Dengan masing-masing komponen merupakan fungsi dari x, y dan z; vektor dalam Bola : A Ar ar A a A a Dengan masing-masing komponen merupakan fungsi dari r, θ dan Φ Dengan cara yang sama … ar ay. Sin θ sin az. Cos θ ax. Sin θ Cos aθ Cos θ Cos Cos θ Sin -Sin θ aΦ Cos -Sin 0 Ar = (Axax + Ayay + Azaz) • ar Aθ = (Axax + Ayay + Azaz) • aθ AΦ = (Axax + Ayay + Azaz)• aΦ Variabel-variabel dalam koordinat cartesian dapat dihubungkan dengan variable-variabel dari koord bola secara relatif lebih mudah • x=r sin θ cos Φ • y=r sin θ sin Φ • z=r cos θ • r=√(x2+y2+z2) • Θ = cos-1 (z/ √(x2+y2+z2) • Φ =tan-1 (y/x) Diferensial volume pada tiga sistem koordinat Sebagai contoh, dalam koordinat bola, elemen diferensial permukaan yang tegak terhadap ar adalah, dS = (r d)(r sin d) = r2 sin d Elemen diferensial garis, dl, adalah diagonal melalui P. Jadi, dl2 = dx2 + dy2 + dz2 (Cartesian) dl2 = dr2 + r2d2 + dz2 (Silindris) dl2 = dr2 + r2d2 + r2 sin2 d2 (Bola) Soal-soal dan Penyelesaiannya Soal 1 Carilah vektor C yang memiliki arah dari M(x1, y1, z1) ke N(x2, y2, z2)! Berapakah magnituda dari vektor ini dan vektor satuan arahnya? Penyelesaian : Koordinat-koordinat titik M dan N digunakan untuk menuliskan posisi dari kedua vektor A dan B pada Gambar 1-6. Selanjutnya. C = B – A = (x2 – x1)ax + (y2 – y1)ay + (z2 – z1)az Magnituda C adalah C | C | ( x 2 x1 ) 2 ( y 2 y1 ) 2 ( z 2 z1 ) 2 Vektor satuannya adalah C ( x2 x1 )a x ( y2 y1 )a y ( z2 z1 )a z aC C ( x2 x1 ) 2 ( y2 y1 ) 2 ( z 2 z1 ) 2 Soal 2 Hitunglah jarak antara (5,3/2,0) dan (5,/2,10) dalam koordinat silindris! Penyelesaian : Pertama carilah posisi Cartesian dari vektor A dan b Panda gambar diperoleh : A = -5ay, B = 5ay + 10az Selanjutnya, B – A = 10ay + 10az, dan jarak ekuivalen antara kedua titik | B A | 10 2 Soal 3 Diberikan A = (y – 1 )ax+2xay, carilah vektor pada (2,2,1) dan proyeksinya pada vektor B = 5ax – ay + 2az! Penyelesaian : A = (2 – 1)ax + 2(2)ay = ax + 4ay. Seperti ditunjukkan pada Gambar, proyeksi sebuah vektor pada vektor kedua dapat diperoleh dengan menyatakan vektor satuan yang searah dengan vektor kedua serta mengambil perkalian titiknya. A aB Proyeksi A pada B Proyeksi A pada B = B A aB A B |B| Jadi pada (2,2,1) Proyeksi A pada B = A aB A B (1)(5) (4)( 1) (0)( 2) 1 |B| 30 (5) 2 (1) 2 (2) 2 Soal 4 Gunakanlah sistem koordinat bola untuk memperoleh luas area dari sebuah lembaran tipis pada selubung bola dengan jarijari r = a ( Gambar 1-9). Berapakah luas area yang diperoleh jika = 0 dan = ? Penyelesaian : Diferensial elemen permukaan adalah [ lihat Gambar diferensial volume pada tiga sistem koordinat Bola ] dS = r2 sin d d Selanjutnya, 2 A r0 2 sin dd 2r0 2 (cos cos ) 0 sehingga saat = 0 dan = , A = 4r02, yang merupakan luas permukaan bola.