bagan akun standar - Komite Standar Akuntansi Pemerintahan

advertisement
STANDAR DAN SISTEM AKUNTANSI
Pengertian akuntansi
Akuntansi adalah proses pencatatan,
pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran
transaksi dan kejadian keuangan,
penginterpretasian atas hasilnya serta
penyajian laporan.
Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP)
SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang
diterapkan dalam menyusun dan menyajikan
laporan keuangan pemerintah. SAP digunakan
oleh pemerintah sebagai pedoman dalam
menyusun dan menyajikan laporan keuangan.
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi adalah penerapanpenerapan oleh Pemerintah Daerah yang diatur
oleh SAP yang meliputi pengakuan,
pengukuran, dan penyajian.
Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah
(SAPD)
 SAPD adalah serangkaian prosedur manual maupun
terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data,
pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan posisi
keuangan dan operasi keuangan pemerintah daearah.
 Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) diatur
dengan peraturan gubernur/bupati/walikota yang
mengacu pada peraturan daerah tentang pengelolaan
keuangan daerah yang berpedoman pada Peraturan
Pemerintah.
Hubungan SAP dengan SAPD
 SAP menjadi acuan dalam penyusunan
SAPD. Keluaran SAPD harus sesuai dengan
ketentuan dalam SAP.
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH
Laporan
Realisasi
Angg.
SKPD
Sistem
Akuntansi
Instansi
Neraca
Catatan atas
LRA &
Neraca
Bendahara
Umum
Daerah
Sistem
Akuntansi
BUD
Laporan
RA
Laporan
Arus Kas
Catatan atas
Laporan Arus
Kas
Neraca
Laporan
Arus Kas
Catatan atas
Laporan
Keuangan
Diperiksa
oleh BPK
STRATEGI IMPLEMENTASI SAP
Persyaratan Implementasi SAP


Penyiapan SDM
Melalui sosialisasi dan pelatihan SAP dan SAPD.
Pelatihan ini dapat dilakukan dalam bentuk Training
of Trainers (ToT), pelatihan untuk pelaksana, dan
bimbingan teknis. Selain itu pemerintah dapat
melakukan penerimaan pegawai yang mempunyai
kompetensi di bidang akuntansi.
Pengembangan SAPD
Pengembangan sistem akuntansi pemerintahan
dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan
mempertimbangkan kondisi yang ada.
Persyaratan Implementasi SAP
 Penyiapan regulasi
Regulasi dibuat sesuai dengan cakupan
kewenangannya, misalnya oleh Menteri
Keuangan, Menteri Dalam Negeri,
gubernur/bupati/walikota dan KSAP.
 Penyiapan Bagan Perkiraan Standar
 Penyiapan Sarana
Sarana dapat meliputi komputer, ruangan,
dana, serta sarana pendukung lainnya.
BENTUK-BENTUK LAPORAN
KEUANGAN
BAGAN AKUN STANDAR
Bagan Akun Standar Pemerintah
 Bagan Akun Standar adalah daftar
perkiraan buku besar yang ditetapkan dan
disusun secara sistematis untuk
memudahan perencanaan dan
pelaksanaan anggaran, serta
pertanggungjawaban dan pelaporan
keuangan pemerintah
Bagan Akun Standar Pemerintah
Akun Terdiri Dari :
 Akun Operasional/Nominal
Akun yang ada di Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Arus Kas
Akun yang berlaku satu periode akuntansi.
perlu ditutup pada akhir periode akuntansi
 Akun Riil/Neraca
 Akun yang ada di neraca
 Akun yang dibawa sepanjang periode akuntansi
SIKLUS AKUNTANSI
Jurnal
Dokumen
sumber
Buku
Besar
BAGAN AKUN
STANDAR
Neraca
Saldo
Jurnal
Penyesuaian
Jurnal
Penutup
Laporan
Keuangan
Bagan Akun Standar Pemerintah
Bagan Akun Pemerintah terdiri dari dua
unsur:
 Kode Akun  angka/huruf yang
menjelaskan struktur dari akun.
 Uraian Akunnama akun
Bagan Akun Standar Pemerintah
 Tiga Digit Pertama  Bagan Akun Standar yang
direncanakan berlaku secara Nasional
 Digit Keempat dan seterusnya  Disesuaikan
dengan kebutuhan masing-masing Pemerintah
Daerah
Bagan Akun Standar Pemerintah
Daerah
1
1.1
1.1.1
1.1.1.1
1.2
1.2.1
1.2.1.1
1.3
1.3.1
1.3.1.1
Aset
Aset Lancar
Kas di Kas Daerah
Kas di Bank ….
Investasi Jangka Panjang
Investasi Non Permanen
Pinjaman kepada Perusahaan Negara
Aset Tetap
Tanah
Tanah Kantor
Bagan Akun Standar Pemerintah
Daerah
1.4
1.4.1
1.4.1.1
1.5
1.5.1
1.5.1.1
Dana Cadangan
Dana Cadangan
Dana Cadangan Pembangunan Pasar
Aset Lainnya
Tagihan Penjualan Angsuran
Tagihan Penjualan Angsuran Kendaraan Dinas
2
2.1
2.1.1
2.1.1.1
Kewajiban
Kewajiban Jangka Pendek
Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
Utang PFK pada Taspen
Bagan Akun Standar Pemerintah
Daerah
2.2
2.2.1
2.2.1.1
Kewajiban Jangka Panjang
Utang Dalam Negeri-Pemerintah Pusat
Utang kepada Pemerintah Pusat – Pinjaman No. 1
3
3.1
3.1.1
3.2
3.2.1
3.3
3.3.1
Ekuitas Dana
Ekuitas Dana Lancar
SiLPA
Ekuitas Dana Investasi
Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang
Ekuitas Dana Cadangan
Diinvestasikan dalam Dana Cadangan
Bagan Akun Standar Pemerintah
Daerah
4
4.1
4.1.1
4.1.1.1
4.2
4.2.1
4.3
4.3.1
4.3.1.1
Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Pajak Daerah
Pendapatan Pajak Hotel
Pendapatan Transfer
Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan
Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya
Dana Otonomi Khusus
Dana Otonomi Khusus …..
Bagan Akun Standar Pemerintah
Daerah
4.4
4.4.1
4.5
4.5.1
Transfer Pemerintah Provinsi
Pendapatan Bagi Hasil Pajak
Lain-lain Pendapatan yang Sah
Pendapatan Hibah
5
5.1
5.1.1
5.1.1.1
Belanja
Belanja Operasi
Belanja Pegawai
Belanja Gaji dan Tunjangan
Bagan Akun Standar Pemerintah
Daerah
5.2
5.2.1
5.3
5.3.1
Belanja Modal
Belanja Tanah
Belanja Tak Terduga
Belanja Tak Terduga
6
6.1
6.1.1
Transfer
Transfer/Bagi Hasil ke Desa
Bagi Hasil Pajak
Bagan Akun Standar Pemerintah
Daerah
7
7.1
7.1.1
7.2
7.2.1
Pembiayaan
Penerimaan Pembiayaan
Penggunaan SiLPA
Pengeluaran Pembiayaan
Pembentukan Dana Cadangan
BERBAGAI PRAKTIK AKUNTANSI YANG
DITERAPKAN OLEH PEMDA SAAT INI
 Manual Administrasi Keuangan Daerah
(MAKUDA) Tahun 1981
 Sistem Akuntansi yang berbasis SAKD Versi
Tim Pokja 355/2001
 Kepmendagri 29/2002
 Sistem Akuntansi berbasis IPSAS
 Dan lain-lain.
STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI SAP
PADA PEMERINTAH DAERAH
YANG TELAH MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN
(SESUAI KEPMENDAGRI 29/2002)
Strategi penerapan SAP
 Identifikasi cakupan penerapan
Kepmendagri 29/2002.
 Bagan Akun Standar sesuai dengan SAP
 Mapping akun-akun Kepmendagri 29/2002
dengan SAP
Mapping akun-akun Kepmendagri 29/
2002 dengan SAP
a. Akun LRA
b. Akun Neraca
c. Akun LAK
Laporan Realisasi Anggaran
Pos-pos Belanja
Kepmendagri 29/2002

Belanja Administrasi Umum
• Belanja Pegawai
• Belanja Barang dan jasa:
 Bunga
• Belanja Perjalanan dinas
• Belanja Pemeliharaan

Belanja Operasi dan
Pemeliharaan
• Belanja Pegawai
• Belanja Barang dan jasa
• Belanja Perjalanan dinas
• Belanja Pemeliharaan

Belanja Modal

Belanja Tak Tersangka

Belanja Bagi Hasil dan Bantuan
Keuangan:
• Bagi Hasil
• Subsidi
• Bantuan Sosial
• Hibah
SAP
Belanja Operasi

Belanja Pegawai

Belanja Barang:
• Belanja barang pakai
habis
• Belanja Pemeliharaan
• Belanja Perjalanan

Bunga

Subsidi

Hibah

Bantuan Sosial
Belanja Modal
Belanja Tak Terdeuga
Bagi Hasil
Neraca
Klasifikasi Aset
Kepmendagri
29/2002

• Aktiva Lancar
Belanja Dibayar Dimuka
• Investasi
• Aktiva Tetap
• Dana Cadangan
• Aktiva Lain-lain
Bangunan Dalam
Pengerjaan

SAP
• Aset Lancar
Belanja Dibayar Dimuka
•
•
•
•
Investasi Jk Panjang
Aset Tetap
Dana Cadangan
Aset Lainnya
Neraca
Pos-pos Kewajiban
Kepmendagri
29/2002:
• Utang Jangka
Pendek



..
…
…
• Utang Jangka
Panjang
SAP
• Kewajiban Jangka
Pendek


Bagian lancar
utang jangka
panjang
Utang Biaya
• Kewajiban Jangka
Panjang
Neraca
Pos-Pos Ekuitas
Kepmendagri
29/2002
 Ekuitas Dana
Umum
 Ekuitas Dana
Dicadangkan
 Ekuitas Dana
Donasi
SAP



Ekuitas Dana
Lancar
Ekuitas Dana
Investasi
Ekuitas Dana
Cadangan
Laporan Arus Kas
Kepmendagri
29/2002
• Aktivitas Operasi
• Aktivitas Investasi
Investasi Jangka Panjang
• Aktivitas
Pembiayaan
Penerimaan Pajak TAL
SAP
• Aktivitas Operasi
Penerimaan Pajak TAL
• Aktivitas Investasi
• Aktivitas Pembiayaan
Investasi Jangka Panjang
• Aktivitas Non Anggaran
• Pendapatan yang
ditangguhkan (Saldo kas
yang berada di bendahara
penerimaan dan belum
disetor ke Kas Daerah)
disajikan sebagai arus kas
masuk untuk mendapatkan
25
saldo akhir kas.
STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI SAP
PADA PEMERINTAH DAERAH
YANG BELUM MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN
BATASAN “BELUM MENYUSUN
LAPORAN KEUANGAN”
Sudah menyusun Laporan
Perhitungan APBD/LRA dan Nota
Perhitungan tetapi belum menyusun
Neraca, LAK, dan Catatan atas
Laporan Keuangan
PENYUSUNAN NERACA AWAL
PENYUSUNAN NERACA AWAL
Neraca Awal adalah Neraca yang disusun
pertama kali oleh Pemerintah Daerah.
Neraca Awal dapat disusun setiap saat
Dalam rangka penerapan SAP, dianjurkan
Neraca Awal disusun bertepatan dengan
penyusunan Laporan Keuangan TA 2005
LANGKAH-LANGKAH
PENYUSUNAN NERACA AWAL
1. Menentukan ruang lingkup pekerjaan
2. Menyiapkan formulir-formulir berikut
petunjuk pengisiannya
3. Memberikan penjelasan kepada tim
yang akan melakukan penyusunan
neraca awal
4. Melaksanakan kegiatan pengumpulan
data dan inventarisasi aset dan
kewajiban
LANGKAH-LANGKAH
PENYUSUNAN NERACA AWAL
5. Melakukan pengolahan data dan
klasifikasi aset dan kewajiban sesuai
dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan
6. Melakukan penilaian aset dan
kewajiban
7. Mencantumkan akun-akun aset,
kewajiban dan ekuitas berikut
jumlahnya dalam format neraca
PENYUSUNAN
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Langkah-langkah Penyusunan Laporan
Realisasi Anggaran per 31 Desember 2005
 Siapkan data keuangan s/d 31 Desember
2005
 Pindahkan data keuangan ke sub ledger
yang sesuai dengan SAP
 Isikan GL sesuai dengan SAP
 Susun LRA per 31 Desember 2005
PENYUSUNAN
LAPORAN ARUS KAS
LRA VS LAK
LRA
LAK
-Berisikan Arus Masuk Kas
dan Arus Keluar Kas dr Kasda
-Berisikan Anggaran dan Realisasi
-Terdiri dari Aktivitas:
- Tidak Terbagi Aktivitas
- Aktivitas Operasi
- Tidak Ada Transaksi Non Anggaran VS
- Aktivitas Investasi Non Keu
- Aktivitas Pembiayaan
- Aktivitas Non Anggaran
Langkah-langkah Penyusunan Laporan
Arus Kas per 31 Desember 2005
 Siapkan data keuangan s/d 31 Desember
2005
 Pindahkan data keuangan ke sub ledger
yang sesuai dengan SAP
 Isikan GL sesuai dengan SAP
 Susun LAK per 31 Desember 2005
 mapping LRA dan LAK
Langkah-langkah Penyusunan Laporan
Arus Kas per 31 Desember 2005
1. Melakukan Mapping LRA dengan LAK
 Pendapatan
- PAD
- Penjualan AT
- Pendapatan Transfer
- Lain-lain Pdptn Yg sah
 Belanja
- Belanja Operasional
- Belanja Modal
- Belanja Tak Terduga
- Transfer
 Pembiayaan
- Penerimaan Pembiayaan
- Pengeluaran Pembiayaan
 Aktivitas Operasional
- Arus Masuk Kas
- Arus Keluar Kas
 Aktivitas Investasi Non
Keuangan
- Arus Masuk Kas
- Arus Keluar Kas
 Aktivitas Pembiayaan
- Arus Masuk Kas
- Arus Keluar Kas
 Aktivitas Non Anggaran
- Arus Masuk Kas
- Arus Keluar Kas
Langkah-langkah Penyusunan LAK (2)
2. Melakukan inventarisasi/menambahkan saldo awal
Kas di Kas Daerah
3. Melakukan inventarisasi/menambahkan saldo Kas di
Bendahara Pengeluaran
4. Melakukan inventarisasi/menambahkan saldo Kas di
Bendahara Penerimaan
Saldo Akhir Kas= kenaikan/penurunan kas
+ Saldo awal Kas di Kasda + Saldo Kas di
Bend. Pengeluaran + saldo kas di Bend.
Penerimaan
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
Gedung Perbendaharaan II Lantai 3
Jl. Budi Utomo No. 6 Jakarta Pusat
Telp/Fax. 021-3524551
http://www.ksap.org. email [email protected].
60
Download