LATAR BELAKANG: KENYATAAN DALAM PPL PERUBAHAN KURIKULUM, ADA PENGURANGAN BOBOT MK PBM KONSENTRASI PERKULIAHAN: PEMAHAMAN/PENGUASAAN BERBAGAI METODE PEMBELAJARAN VIA mk pembelajaran Pkn MENDEMONSTRASIKAN METODE PEMBELAJARAN DI KELAS (PEER TEACHING ATAU KELAS SEBENARNYA) DALAM PKN DITAMBAH KET.DASAR MENGAJAR A. KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR: MEMBUKA DAN MENUTUP PEMB. MEMBERI PENGUATAN VARIASI STIMULUS BERTANYA MENJELASKAN MENGELOLA KELAS MEMBIMBING KELOMPOK KECIL MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PKn C. INSTRUMEN SERTIFIKASI GURU: PERENCANAAN PEMBELAJARAN (IPKG 1) KEMAMPUAN PENAMPILAN MENGAJAR (IPKG2) B. PRINSIP UMUM MENGAJAR Berdasar kan pengala man siswa Penget dan ketrmplan yg diajarkan harus praktis Memperhati kan perbedaan individual siswa Kesiapan dlm bel dijadikan landasan dlm mengajar Tujuan Pemb. hrs diketahui siswa Hrs mengikuti prinsip psikologi ttg belajar 10 % dari apa yang kita baca 20 % dari apa yang kita dengar 30 % dari apa yang kita lihat 50 % dari apa yang kita lihat dan dengar 70 % dari apa yang kita katakan, dan 90 % dari apa yang kita katakan dan lakukan (Sheal, Peter, 1989, How to Develop and Present Staff Training Courses, London: Kogan Page Ltd) Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 5 Pengajar yang biasa memberi tahu; Pengajar yang baik menjelaskan; Pengajar yang lebih baik, mendemonstrasikan; Pengajar yang terbaik, memberi inspirasi. (William A.Ward) Apa yang saya dengar saya lupa Apa yang saya lihat saya ingat sedikit Apa yang saya dengar, lihat, dan diskusikan saya mulai mengerti Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan dan kerjakan saya dapat pengetahuan dan keteramnpilan Apa yang saya ajarkan saya kuasai (Mel Silberman Active Learning) Pengertian kegiatan utk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa pd hal yg akan dipelajari Tujuan (pengaruh Positif): adanya motivasi dan perhatian siswa mengetahui batas tugas yg akan dikerjakan m’punyai gambaran yg jelas ttg penedekatan yg akan ditempuh Siswa mengetahui Hbnya dan guru hasil KBM Prinsip penggunaan: bermakna dan berurutan/berkesinambungan - Variasi Gaya Mengajar Menarik perhatian -Variasi Alat Bantu - Variasi Pola interaksi -Variasi Metode Menimbulkan motivasi - Menimbulkan rasa ingiin tahu -mengajukan pertanyaan - Memperhatikan minat siswa KOMPONEN MEMBUKA PELAJARAN - Kemukakan tujuan dan tugas Memberi Acuan -Sararankan langkah yg ditempuh - Mengingatkan masalah pokok - Apersepsi Membuat Kaitan - Membandingkan pengetahuan yg tlh diketahui Komponen Menutup pelajaran Meninjau Kembali Merangkum Inti Pelajaran Mengevaluasi Membuat Ringkasan - Demo Ketr - Aplikasi ide baru pd sikon lain -mengekpresikan pendapt siswa sendiri - soal-soal a. b. c. d. Pengertian respon terhadap suatu TL yg dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali TL yg positif Tujuan : Meningkatkan perhatian siswa Meningkatkan motivasi belajar Memudahkan siswa belajar Mengontrol perbuatan yg tdk positif dan mendorong kearah perhatian yg produktif Prinsip penggunaan: a) kehangatan & keantusiasan b) kebermaknaan; c) m’hindari penggunaan respon negatif. verbal Mimik & gerakan badan Simbol/ benda komponen Dengan Kegiatan yg menyenang kan Dengan mendekati Dengan sentuhan Lanjutan Cara Penggunaan Pribadi Tertentu Kelompok Siswa Pemberian dengan Segera Tak Penuh/ Parsial Variasi Penggunaan Pengertian kegiatan untk menghindari kebosanan siswa dlm KBM Manfaat diberikan VS: menumbuhkan dan meningkatkan perhatian siswa thp aspekaspek Bel-Meng yang relevan Memberikan kesempatan utk berkembangnya bakat ingin tahu dan menyelidiki hal baru Menumbuhkan sikap dan TL siswa yg positif thp guru dan sekolah dengan cara mengajar yg lebih hidup dan lingkungan yg lebih baik Meningkatkan keterlibatan siswa dlm KBM Memberi kesempatan memilih cara menerima pel yg disenangi Prinsip Pelaksanaan VS: Dipergunakan dg maksud sesuai tujuan yg ingin dicapai Dipergunakan dengan lancar dan berkesinambungan VS seharusnya secara eksplisit dimasukkan dlm perencanaan pengajaran Penggunaan VS: Variasi gaya mengajar guru Variasi penggunaan media Variasi pola interaksi A. Hal yang perlu diperhatikan Kehangatan dan keantusiasan: Memberi penguatan Sikap dan gaya guru: suara, ekspresi wajah,gerakan badan Menerima dan menggunakan jawaban siswa sbg titik tolak uraian selanjutnya Kebiasaan yang perlu dihindari: Mengulang pertanyaan sendiri Mengulangi jawaban siswa Menjawab pertanyaan sendiri Pertanyaan yg memancing jawaban serentak Pertanyaan ganda Menentukan siswa yg menjawab sebelum mengajukan pertanyaan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Tujuan Keterampilan Bertanya: membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa thp suatu pokok bahasan Memusatkan perhatian siswa thp suatu PB/konsep Mendiagnosis kesulitan khusus yg menghambat siswa belajar Mengembangkan aktivis siswa Memberi kesempatan kpd siswa untuk mengasimilasi-kan informasi Mendorong siswa mengemukakan pandangannya sendiri dlm diskusi Menguji dan mengukur hasil belajar siswa Komponen Keterampilan Bertanya: a. Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat b. Pemberian Acuan (Structuring) c. Pemusatan (Focusing) d. Pemindahan Giliran (Redirecting) e. Penyebaran (distribution) f. Pemberian waktu berpikir (Pausing) g. Pemberian Tuntunan (prompting) dan probbing Keuntungan: - Murid dpt menjawab lebih lengkap -jawaban murid lebih analiis,sintesis, kreatif Teknik Menunggu - Murid akan lebih yakin akan jawabannya - Partisipasi murid meninkat Teknik Bertanya Teknik Reinforcement Teknik Menuntun dam menggali Memberi penguatan -Menggali - Menuntun Permintaan Retoris Menurut Maksudnya Pengarahan (directing) Pengarahan Kembali (redirecting) Menggali Menuntun Pengetahuan Pemahman Menurut Taksonomi Blooms Penerapan Analisis Sintesisis Evaluasi B.PERTANYAAN MENURUT TAKSONOMI BLOOM 1.PERTANYAAN PENGETAHUAN (RECALL /KNOWLEDGE QUESTION) Pertanyaan ingatan dengan menggunakan kata-kata: apa, di mana, kapan, siapa, dan sebutkan. Contoh: Sebutkan ciri-ciri demokrasi? 2. PERTANYAAN PEMAHAMAN (COMPREHENSION QUESTION) Pertanyaan yang menghendaki jawaban yang bersifat pemahaman dengan kata-kata sendiri. Menggunakan kata-kata jelaskan, uraikan dan bandingkan Contoh: Jelaskan manfaat demokrasi? PERTANYAAN PENERAPAN (APLICATION QUESTION) Pertanyaan yang menghendaki jawaban untuk menerapkan pengetahuan atau informasi yang diterima. Contoh: Berdasarkan proses tersebut, kesimpulan apa yang dapat anda berikan? 3. PERTANYAAN SINTESIS (SYNTHESIS QUESTION) Pertanyaan yang menghendaki jawaban yang benar, tidak tunggal, tetapi lebih dari satu dan menuntut murid untuk mempediksi, memecahkan masalah, mencari komunikasi. Contoh: Apa yang terjadi bila musim Pemilu tiba? Apa yang akan anda lakukan bila melihat warga melanggar peraturan dalam Pemilu ? 4. PERTANYAAN EVALUASI (EVALUATION QUESTION) Pertanyaan yang menghendaki jawaban dengan cara memberikan penilaian atau pendapatnya terhada suatu isyu yang ditampilkan Contoh: Bagaimana pendapat anda tentang program pemberantasan korupsi? Apa komentar anda tentang pelaksanaan PILKADAL? 5. Pengertian Pengelolaan Kelas – Manajemen Kelas: Suatu seni mengoptimalkan sumber daya kelas demi terciptanya proses pembelajaran yang efektif dan efisien upaya pendidik untuk menciptakan dan mengendalikan kondisi belajar serta memulihkannya apabila terjadi gangguan dan/atau penyimpangan, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara optimal Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 27 o o o Memberikan motivasi belajar kepada peserta didik agar dapat mewujudkan ketercapaian tujuan pembelajaran secara optimal Membina kedisiplinan dan rasa tanggung-jawab peserta didik dalam mengikuti aturan main kelas, sehingga masing-masing peserta didik dapat belajar sesuai dengan kemampuannya Membimbing dan mengendalikan kegiatan belajar peserta didik demi tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 28 o o o Mengarahkan sikap atau perilaku peserta didik yang menyimpang dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai Memberdayakan sarana kelas guna mendukung kelancaran kegiatan belajar peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai Mewujudkan lingkungan belajar yang menyenangkan (kondusif) sebagai wahana bagi peserta didik dalam menumbuhkembangkan potensinya secara seoptimal. Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 29 Antusias Tantangan Bervariasi Fleksibel Penekanan pada Hal-hal yang Positif ☺ Pembinaan disiplin diri ☺ ☺ ☺ ☺ ☺ (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2002). Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 30 Pendidik Peserta Fasilitas SDM didik kelas Lingkungan Sarana & Prasarana Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 31 Menyusun perangkat pembelajaran & mengorganisasikan pendukungnya Melaksanakan pembelajaran sesuai rencara * Motivator * Fasilitator * Pembimbing * Pemimpin Mengevaluasi keterlaksanaan proses & hasil pembelajaran Melakukan refleksi keterlaksanaan pembelajaran Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 32 Subyek Fokus belajar perhatian serangkaian aktivitas pembelajaran Memenuhi kebutuhan pertumbuhan & perkembangan kepribadian sesuai dengan karakteristiknya Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 33 Kebutuhan jasmaniah - kesehatan, seperti: makan, minum, pakaian, olah raga, istirahat, rekreasi, dan sebagainya. Kebutuhan sosial - hubungan pergaulan dengan pendidik dan sesama teman. Suasana dialog - suasana pergaulan kelas yang harmonis, tanpa mendeskriminasikan peserta didik bahkan saling mengejek, termasuk mengisolasikan mereka dari lingkungan belajarnya. Kebutuhan intelektual - pertumbuhan & perkembangan sebagai manusia melalui pemanfaatan potensi berpikir dalam memecahkan persoalan belajarnya. * Layanan materi ajar yang sistematis, dekat dengan pengalaman&relevan dengan kebutuhannya. * Layanan kegiatan pembelajaran yang beragam dan bergantian. Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 34 Kecerdasan atau tingkat intelegensi (intelligence) Kegiatan mengembangkan ketrampilan berpikir rasional/logis, kritis, kreatif, inovatif dan produktif. Kemampuan berimajinasi Kemampuan berbahasa Gaya belajar Secara umum gaya belajar peserta didik dikategorikan ke dalam auditif, visual dan campuran. e. Fisik (indera) Indera merupakan pintu gerbang pengetahuan, (Maria Montessori) Keberhasilan belajar seseorang atas konstribusi inderanya, yaitu penglihatan 83%, pendengaran 11%, penciuman 3,5%, perabaan 1,5%, dan perasa 1%. Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 35 Sumber belajar dan media pembelajaran perlu dikelola dengan baik, sehingga dapat mendukung kelancaran dan kemudahan peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Ruang kelas hendaknya terpelihara kebersihan dan keindahannya, sehingga menimbulkan rasa senang, nyaman dan krasan untuk tinggal di dalamnya. Ruang kelas sebaiknya beraroma yang menyegarkan, berirama musik yang lembut, dan pewarnaan ruangan, serta hiasan dinding yang menggairahkan dan mendukung kegiatan belajar. Tempat duduk perlu diatur sedemikian rupa, sehingga memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi, berpartisipasi secara aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan selama proses pembelajaran. Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 36 Lingkungan fisik sekolah, seperti halaman, taman, lapangan olah raga, dan kamar mandi perlu dijaga dengan baik kenyamanan, keamanan, kebersihan dan keasriannya, sehingga dapat menimbulkan rasa damai untuk bermain dan bergaul di sekolah, menarik dan membangkitkan gairah belajar serta menghadirkan suasana yang nyaman untuk belajar. Pada tempat-tempat yang strategis perlu dipasang slogan, seperti: ”anda memasuki kawasan senyum itu indah”, “anda memasuki kawasan bicara sopan”, dan sebagainya. Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 37 1. Pendekatan modifikasi perilaku Landasan - psikologi behaviorostik : perubahan perilaku manusia (baik atau buruk) menupakan hasil belajar yang terjadi melalui hubungan antara manusia (peserta didik) dengan lingkungannya. Teknik pembinaan, yaitu: a. Penguatan negatif dengan cara mengurangi hingga menghilangkan stimulus yang tidak menyenangkan untuk mendorong terulangnya kembali suatu perilaku yang ditimbulkan sebagai akibatnya. Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 38 1) Hindari pemberian stimulus yang menyakit-kan. 2) Berikan stimulus secara bervariasi. 3) Berian penguatan dengan segera. 4) Sasarannya jelas. 5) Keantusiasan. b. Penghapusan, yaitu upaya mengubah perilaku peserta didik dengan cara menghentikan pemberian respons terhadap suatu perilaku peserta didik yang semula dikuatkan dengan respons tersebut. Untuk mengurangi atau menghilangkan kebiasaan peserta didik itu dapat digunakan teknik penghapusan, dengan menghentikan pemberian respons Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 39 1) 2) 3) 4) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas dengan pendekatan modifikasi perilaku teknik penghapusan, yaitu: Untuk mengurangi kekecewaan peserta didik sebagai akibat ditiadakannya respons sebagai pengukuh/penguat yang diharapkan, sebaiknya dikombinasikan dengan pemberian penguatan positif. Apabila kesulitan dalam memberikan penguatan untuk mengintervensi perilaku peserta didik dan gagal setelah mencoba beberapa teknik penguatan, sebaiknya gunakan teknik lain seperti inbauan, ajakan, teguran, larangan atauy hukuman agar peserta didik tidak larut dalam perilaku yang hendak dihapuskan. Penggunaan teknik penghapusan untuk menghilangkan perilaku peserta didik yang menyimpang memerlukan waktu yang relatif lama. Untuk itu selama penggunaan teknik penghapusan berlangsung dan peserta didik melakukan tindakan yang mengganggu kelancaran proses pembelajaran, sebaiknya dihentikan dan diganti dengan teknik lainnya. Apabila suatu teknik penguatan ditetapkan untuk tidak diberikan kepada peserta didik, sebaiknya perlu koordinasi antar sesama pendidik yang mengajar peserta didik tersebut. Koordinasi ini b ila tidak dilakukan akan mempersuklit penghapusan perilaku peserta didik yang menyimpang. Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 40 c. 1) 2) Hukuman, yaitu pemberian stimulus yang tidak menyenangkan untuk menghilangkan dengan segera perilaku peserta didik yang tidak dikehendaki. Misal, seorang peserta didik yang mengganggu kelancaran proses pembelajaran diberikan hukuman, antara lain berdiri di depan kelas. Implementasi pendekatan modifikasi perilaku teknik hukuman dalam pengelolaan kelas perlu diperhatikan : Agar peserta didik merasa ikhlas apabvila menerima hukuman, maka sebaiknya aturan pemberian hukuman dibuat bersama antara pendidik dengan peserta didik atau minimal disepakati oleh peserta didik. Pemberian hukuman hendaknya segera setelah terjadinya pelanggaran. Sehingga peserta didik memperoleh kesan yang kuat tentang keterkaitan antara hukuman dengan pelanggaran yang dilakukan. Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 41 3) Apabila terdapat hal-hal yang potitif dalam diri peserta didik yang melakukan pelanggaran, maka pemberian hukuman akan lebih baik jika dikombinasikan dengan teknik penguatan positif. 4) Setelah menghukum peserta didik, pendidik hendaknya bersikap wajar agar hubungan yang mungkin terganggu sebagai akibat pemberian hukuman dapat dipulihkan kembali. 5) Pemberian hukuman hendaknya bervariasi agar peserta didik tidak menjadi jenuh atau kebal dengan hanya satu macam hukuman. Terciptanya hubungan yang baik akan memperlancar jalannya proses pembelajaran dan terjadinya kesalah pahaman dapat diatasi dengan mudah. 2. Pendekatan iklim sosial emosional Pendekatan iklim sosial emosional berlandaskan pada psikologi klinis dan konseling, dengan anggapan bahwa proses pembelajaran yang efektif dan efisien mempersyaratkan hubungan sosial emosional yang baik antara pendidik dengan peserta didik dan antar peserta didik. Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 42 Upaya penciptaan suasana hubungan yang baik selama proses pembelajaran dalam kaitannya dengan pengelolaan kelas dikarenakan: a.Dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan peserta didik hendaknya mempertimbangkan adanya sikap atau perilaku yang umum bagi setiap orang, seperti: terbuka, menerima dan menghargai setiap orang sebagai manusia, empati, solidaritas, membicarakan situasi pelanggaran dan bukan pelakunya, dan demokratis. b.Antar peserta didik memiliki karakteristik masingmasing yang termanifestasi dalam bersikap atau berperilaku dan semuanya menuntut adanya perlakuan (baca: pengelolaan) yang berlainan agar tidak mengganggu jalannya proses pembelajaran. Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 43 Menurut Rodolf Dreikurs dan Pearl Cassel, terdapat empat kategori sikap atau perilaku perserta didik yang biasa mengganggu proses pembelajaran, yaitu: 1) Peserta didik yang memiliki perilaku menarik/mencari perhatian akan selalu menggunakan berbagai cara untuk menarik perhatian pendidik. Misal, tertawa lebih keras dibandingkan dengan peserta didik lainnya, menggoda teman sebelahnya, pura-pura sakit, pura-pura tidak mengerti dan bertanya terus-menerus. Untuk menghadapi perilaku semacam itu, sebaiknya dibiarkan saja, masa bodoh, emang gue pikirin, dan menganggap keberadaannya di kelas sebagai tidak ada. Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 44 2) Peserta didik yang memiliki perilaku menguasai akan selalu berusaha mengalahkan orang lain. Usaha itu bila tidak didapatkan secara wajar, ia akan marah dan bertindak agresif atau sebaliknya menarik diri sama sekali atau tidak mau melaksanakan kewajibannya. Perilaku peserta didik yang demikian, sebaiknya diatasi dengan memberikan tugas untuk memimpin teman-temannya yang memerlukan keberanian dan kekuatan fisik. 3) Peserta didik yang memiliki perilaku suka balas dendam akan selalu melakukan tindakan yang menyakitkan orang lain, baik secara fisik maupun spikis. Teknik untuk mengatasi perilaku ini dengan menyerahkan kepada psikolog dan pendidik hanya membantu pelaksanaannya di kelas. 4) Peserta didik yang memiliki perilaku merasa tidak mampu akan selalu mengatakan bahwa ia tidak mengerjakan tugas, karena ia yakin akan gagal atau merasa gagal sebelum memulai. Perilaku peserta didik yang demikian itu jangan disalahkan secara langsung melainkan berikan dorongan dan bimbingan. Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 45 3. Pendekatan proses kelompok Pendekatan proses kelompok berlandaskan pada psikologi dan dinamika kelompok, dengan anggapan dasar bahwa proses pembelajaran yang efektif dan efisien berlangsung dalam konteks kelompok. Peranan pendidik dalam pengelolaan kelas, yaitu menciptakan kelompok-kelompok yang mempunyai ikatan kuat dan masing-masing anggotanya dapat bekerja secara efektif dan efisien. Pada awal pembelajaran, biasanya peserta didik masih merupakan kerumunan orang dengan tujuan, pikiran dan perasaan yang berbeda-beda. Tugas pendidik adalah memadukan kepentingan yang berbeda tersebut menjadi kepentingan kelompok dengan ikatan yang kuat dan mau bekerja sama secara produktif. Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 46 Untuk membentuk kelompok peserta didik dengan ikatan yang kuat perlu memperhatikan unsur-unsur, sebagai berikut: a. Tujuan kelompok Biasanya peserta didik hadir di kelas dengan tujuan yang berbeda-beda. Tujuan tersebut perlu diarahkan ke tujuan kelas, khususnya tujuan pembelajaran yang dirumuskan secara jelas dan realistis. b. Aturan Aturan yang mampu mengikat peserta didik menjadi suatu kelompok yang padu aturan yang dibuat bersama antara pendidik dengan peserta didik, atau minimal disetujui oleh peserta didik. Karena adanya ketidak setujuan oleh seorang peserta didik akan mengurangi daya ikat dari peraturan itu. Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 47 c. Pemimpin Seorang pendidik dengan sendirinya akan menjadi pemimpin peserta didik di kelasnya. Sebagai pemimpin pendidik harus menjelaskan tujuan kelompok dan membentuk aturan kelompok. Selanjutnya menciptakan dan memelihara suasana kerja kelompok yang sehat dengan jalan: 1) Mendorong dan memeratakan partisipasi. 2) Mengusahakan kompromi. 3) Mengurangi ketegangan. 4) Memperjelas komunikasi. 5) Mengatasi pertentangan antar pribadi atau antar kelompok. 6) Menunjukan kehadiran. 7) Menerapkan sanksi. Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 48 Situasi belajar menyenangkan, menggembirakan dan memuaskan harus diciptakan sehingga menimbulkan motivasi belajar. KOMPONEN SUASANA MENYENANGKAN: Sikap ramah, releks dan bersahabat Hubungan yang harmonis Penampilan menarik Kondisi lingkungan yang nyaman Penyajian yang menyenangkan Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 49 Perencanaan (penyiapan) Penyiapan bahan ajar bermakna (silabus) Penyiapan bahan (SAP) Pelaksanaan (penyajian yg menyenangkan) Pembukaan yg releks, bersahabat Strategi penyajian terpadu & menyenangkan Evaluasi (penguatan & umpan balik) Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 50 10 % dari apa yang kita baca 20 % dari apa yang kita dengar 30 % dari apa yang kita lihat 50 % dari apa yang kita lihat dan dengar 70 % dari apa yang kita katakan, dan 90 % dari apa yang kita katakan dan lakukan (Sheal, Peter, 1989, How to Develop and Present Staff Training Courses, London: Kogan Page Ltd) Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 51 Bakat Minat Kecerdasan Motivasi Semakin tinggi kecerdasan dan bakat, semakin mudah mencerna pelajaran Semakin tinggi minat dan motivasi semakin efektif proses belajar Handout Simulasi Model Pembelajaran PKn 52 6. Keterampilan Menjelaskan Komponen Keterampilan Menganalisis dan merencanakan Isi Pesan yg akan disampaikan Penerima pesan Menyajikan suatu penjelasan kejelasan Contoh dan ilustrasi Pemberian tekanan Balikan dari siswa