BENTUK & MEKANISME HUBUNGAN AGENS - TARGET Sarana hubungan: Makanan Perlindungan Pengangkutan Breeding Senyawa Penghubung (semiokimia): (Nordlund, 1981; Dent, 2000) 1. Feromon : senyawa kimia yang dilepaskan organisme & menimbulkan respon spesifik organisme sejenis/ senyawa kimia yang disekresikan keluar oleh organisme yang menyebabkan reaksi spesifik bagi organisme yang menerima dalam satu spesies. Feromon seks/kelamin: feromon yang diproduksi oleh betina untuk menarik jantan dengan tujuan untuk mating Feromon alarm: feromon yang diproduksi oleh serangga untuk menolak atau menyingkirkan serangga lain. Senyawa ini umumnya dilepaskan oleh individual serangga ketika dia diserang. Feromon epidiektik/agregasi: feromon yang diproduksi oleh satu atau kedua jantan atau betina yang membawa mereka berdua untuk bertemu atau bersama dalam proses makan atau reproduksi. * Tumbuhan juga dapat mensintesis feromon (sex attractant) untuk menarik serangga tertentu; 2. Alelokemik : senyawa kimia perantara dari organisme tidak sejenis Allomon : menimbulkan respon merugikan bagi penerima, menguntungkan pelepas/ senyawa yang diproduksi atau dibutuhkan oleh sebuah individu organisme yanag berhubungan (kontak) dengan organisme lain, yang menyebabkan terjadinya reaksi perilaku dan fisiologi, dimana senyawa ini teradaptasi bagi emitternya dan bukan pada receivernya : repellent, antifeedan. . Exp: Neodipiron sertifer melepas resin penolak serangga predator Kairomon: menimbulkan respon fisiologis dan tingkah laku penerima secara menguntungkan / adalah senyawa yang diproduksi atau dibutuhkan oleh sebuah individu organisme yanag berhubungan (kontak) dengan organisme lain, yang menyebabkan terjadinya reaksi perilaku dan fisiologi, dimana senyawa ini teradaptasi bagi recievernya dan bukan pada emitternya: proses makan, stimulasi oviposisi. Exp: Zea mays menghasilkan tricosane untuk menarik Trichogramma sp sbg parasit Heliothis zea Sinomon: menimbulkan respon fisiologis dan tingkah laku yang menguntungkan pelepas dan penerima / senyawa yang diproduksi atau dibutuhkan oleh satu individu organisme yang berhubungan (kontak) dengan organisme lain, yang menyebabkan terjadinya reaksi perilaku dan fisiologi, dimana senyawa ini teradaptasi bagi emitternya dan receivernya . Exp: Lipas kayu Cryptocercus punctulatus melepas ekdison bagi protozoa Apneumon: senyawa penghubung antara serangga dengan benda mati / senyawa yang dikeluarkan oleh non-living material, yang menyebabkan terjadinya reaksi perilaku dan fisiologi, dimana senyawa ini teradaptasi untuk menerima suatu organisme dan menolak yang lain yang mungkin ditemukan dalam atau pada non-living material tersebut. . exp: Parasitoit Venturia canescens tertarik tepung gandum sebagai makanan inangnya Senyawa Penghubung (semiokimia): (Dethier, 1970) Stimulan lokomosi (locomotory stimulant) Stimulan makan (phago/feeding stimulant) Stimulan kawin (mating stimulant) Stimulan peletakan telur (oviposition stmln) Penahan (arrestant) Penarik (attractant) Penolak (reppelent) Penghambat (deterrent) makan, kawin & peletakan telur Senyawa penghambat dari tumbuhan: (Matthews and Matthews, 1978) Fitohormon metamorfosis serangga Pengatur tumbuh mendorong/ menghambat pertumbuhan/perkembangan serangga Racun sakit/mati serangga Bahan makanan menurunkan fekunditas dan lama hidup imago Sterilan sistem reproduksi serangga Proses pemilihan inang oleh serangga fitofagus (Kogan, 1975) Penemuan habitat inang (host-habitat finding) Penemuan inang (host finding) Pengenalan inang ( host recognition) Penerimaan inang (host acceptence) Kesesuaian inang (host suitability) Mekanisme bertahan serangga sbg respon pertahanan tumbuhan inang (teori Ko-evolusi): Beradaptasi scr biokimia dan anatomis untuk mencerna dan mengasimilasi pakan dari tumbuhan baru Mengembangkan perilaku makan baru dan pemilihan ke rasa baru Bermigrasi mencari tumbuhan baru sebagai sumber makanan Beradaptasi terhadap racun tumbuhan melalui detoksifikasi atau menetralisir Derajad Ketahanan Tumbuhan: Imun: tumbuhan yang tak pernah dimakan atau dirusak serangga Ketahanan tinggi (high resistance): kerusakan rendah Ketahanan rendah (light resistance): kurang dirusak/diinfestasi serangga Peka (susceptible): dirusak melebihi rata-rata Kepekaan tinggi (high susceptible): dirusak jauh melebihi rata-rata Mekanisme Ketahanan: Ketahanan Ekologis: Asinkroni fenotipe; tdk sesuai musim / siklus hidupnya Ketahanan induksi (intervensi fisiologis tanaman) Ketahanan Genetis: Non preference/antisenosis; serangga memilih tanaman lain yang lbh disukai Antibiosis; menghasilkan senyawa penyebab kematian serangga/mengganggu siklus hidupnya Ketahanan fenetik; tumbuhan memiliki strutur morfologi yang mengganggu kehadiran serangga Toleransi; tumbuhan mampu memperbaiki kerusakan untuk tumbuh normal Faktor yang mempengaruhi ketahanan tanaman: Faktor tanaman: Padat populasi tanaman Tinggi tanaman Umur jaringan tanaman Stimulan induksi ketahanan tanaman Infeksi oleh penyakit Faktor serangga: Umur serangga jenis kelamin Level infestasi Biotipe Kondisi sebelum perlakuan Faktor Lingkungan: