Contoh penggunaan prof.developmen : jika menjadi seorang konsultan tidak etis kalo dating jam 2 ketika kita membuat janji jam 1. Hal ini berhubungan dengan etika. CH-1:Pengantar Etika Terapan Moral adalah kebiasaan atau adat istiadat. Etis adalah suatu perbuatan yang dapat menghindarkan manusia dari penderitaan dan pada saat yang sama perbuatan tersebut membawa kebahagiaan bagi manusia. Etika adalah problem/perbuatan yang boleh dilakukan/tidak. Cth: tidak ngomong kasar terhadap orang tua. Etiket adalah lebih kearah cara/tindakan. Cth: cara bagaimana supaya tidak kasar ketika berbicara dengn orang tua/ Etika dan etiket berhubungan dengan moral. Menurut Bertens etika dipakai dalam arti: nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya. Menurut Velasquez etika meruoakan kegiatan yang bersifat rasional, etika berusaha mempersoalkan dan menjelaskan bagaimana standar-standar moral yang berlaku dalam sebuah masyarakat diaplikasikan. Persamaan etika dan etiket: 1. Etika dan etiket sama-sama berkaitan dengan perilaku manusia 2. Etika dan etiket sama-sama mengatur perilaku manusia secara normatif Amoral adalah tidak ada hubungan sama sekali dengan moral. Cth: memakai kaos atau kemeja ke kampus, jadi tidak ada hubungan sama sekali. Immoral adalah tidak ada moral/tidak etis. Cth: memakai tank top di Binus jadi tidak etis. Etika dibagi dalam 2 kategori: 1. Etika umum 2. Etika khusus Beberapa hal yang berkaitan dengan munculnya etika terapan (etika khusus): 1. Munculnya etika terapan Menurut Bertens: a. Perkembangan pesat didalam bidang ilmu-ilmu biomedis b. Terciptanya iklim moral yang mengundang minat baru untuk etika 2. Pendekatan etika terapan a. Pendekatan multidisipliner : semua ilmu memberikan sumbangannya terhadap satu dengan yang lainnya b. Pendekatan kasuistik : suatu usaha memecahkan kasus-kasus konkret di bidang moral dengam menerapkan prinsip-prinsip moral dasar. Dalam sifat ini menunjukkan 2 hal: i. Disatu pihak kasuistik mengandaikan secara implicit bahwa relativisme moral tidak bisa dipetahankan, selain itu muncul karena prinsip etis itu bersifat universal dan tidak reltif terhadap suatu keadaan konkret ii. Prinsip etis tidak bersifat absolute begitu saja, dan tidak peduli dengan situasi konkret 3. Fungsi etika terapan a. Menganalisis, mempertanyakan dan mengkritik kehidupan manusia dan kegiatan khusus tertentu berkaitan dengan praktek, kebiasaan, dan perilaku tertentu dalam kehidupan khusu yang tidak memadai b. Ikut mencari solusi yang benar yang dapat dipertanggung jawabkan secara rasional 4. Metode etika terapan a. Sikap awal Sikap awal bisa berupa kesetujuan, ketidak-setujuan, netral, tidak peduli, atau sikap apapun tanpa suatu refleksi terlebih dahulu tentang masalah etis tersebut. Pada tahap ini seseorang belum sepenuhnya menyadari mengapa ia bersikap tertentu. Setelah suatu masalah muncul yang bertentangan dengan pandangannya lalu dipertanyakan, dengan demikian refleksi mulai disadari pentingnya dan alasan-alasan rasional yang dapat dipertanggung jawabkna mulai diusahakan b. Informasi Informasi disini dibutuhkan untuk mengetahui keadaan objektif suatu masalah. Maka informasi yang diusahakan harus sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Yang tidak kalah pentingnya diusahakan sebagai bahan informasi adalah dampak etis dari suatu masalah c. Norma moral Penerapan norma moral dalam suatu bidang tertentu biasanya disadari dan diterima dalam kelompok kecil lebih dahulu lalu kemudian perlahan diterima oleh seluruh masyarakat atau sebaliknya d. Logika Penerapan prinsip logis rasional dapat memperlihatkan hubungan antara kesimpulan dengan premis-premis yang mendahuluinya dan apakah kesimpulan yang diambil dapat tahan uji jika periksa secara kritis menurut aturan-aturan logika CH-2:Teori-Teori Etika Beberapa teori etika: 1. Utilitarianisme : suatu tindakan yang membawa kebahagiaan bagi orang lain 2. Duty-Based Ethics Menurut Kant : perbuatan yang baik yang dilakukan karena kewajiban Menurut Rose : kewajiban moral dapat diabaikan demi kewajiban moral yang lainnya Cth: Bila seorang tahanan melarikan diri, jika menurut teori Kant maka kita wajib untuk melaporkannya meskipun kita mengetahui nasib tahanan tersebut setelah kita melaporkannya, sedangkan menurut Rosa kita tidak perlu melaporkan karena tahanan tersebut akan diperlakukan lebih buruk dari sebelumnya. 3. Teori Hak (Rights-Based Ethics) : teori hak merupakan salah satu aspek dari teori deontology. Hal ini disebabkan karena hak berkaitan dengan kewajiban. 4. Teori Keutamaan : lebih memperhatikan sikap atau akhlak seseorang 4 keutamaan : i. Kejujuran ii. Fairness/sikap yang wajar iii. Kepercayaan iv. Keuletan/ketahanan dalam menghadapi situasi Menurut Sudarminta prinsip normative meliputi: 1. Prinsip sikap baik (the principle of benevolence) : melakukan yang baik dan menghindari yang jahat 2. Prinsip tidak melakukan yang jahat/merusak/merugikan (the principle of non-maleficence) 3. Prinsip melakukan yang baik (the principle of beneficence) 4. Prinsip keadilan (the principle of justice) 5. Prinsip otonomi (the principle of autonomy) : menghormati kebebasan manusia untuk memilih, menentukan diri dan bertindak tanpa paksaan dari luar dirinya CH-3:Prinsip-Prinsip Etika Profesi Profesi : suatu pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok dengan mengandalkan keterampilan atau keahlian khusus yang dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup, dan dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam Profesional : orang yang memiliki cirri-ciri profesi Koehn merumuskan 5 ciri professional: 1. Para professional adalah orang yang mendapat ijin dari Negara untuk melakukan suatu tindakan tertentu 2. Menjadi angorta organisasi dan memiliki hak suara 3. Memiliki pengetahuan yang tidak dimiliki anggota lain 4. Memiliki otonomi dalam melaksanakan pekerjaan 5. Mengucapkan janji di muka umum Kode etik profesi : untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang dipegang teguh oleh seluruh kelompok Cth: Sumpah Hipokrates Prinsip-prinsip etika profesi: 1. Prinsip tanggung jawab a. Tanggung jawab b. Bertanggung jawab meliputi dua arah: i. Kita diharapkan bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang kita lakukan dan terhadap hasilnya ii. Kita harus bertanggung jawab terhadap dampak pekerjaan kita pada kehidupan orang lain, saat ini atau kemudian c. Ciri-ciri orang yang bertanggung jawab: i. Tanggung jawab yang paling sederhana ii. Manusia harus mencari bagaimana mencari hasil yang gemilang iii. Pekerjaan yang bertanggung jawab terhadap cinta kasih antar manusia iv. Pekerjaan yang bertanggung jawab karena panggilan dan cinta terhadap Tuhan 2. Hormat terhadap hak orang lain : tuntutan keadilan 3. Prinsip otonomi : prinsip yang menegaskan tentang independinasi seorang professional dalam menjalankan profesinya 4. Prinsip integritas : professional dalam menjalankan profesinya memiliki komitmen pribadi yang kuat untuk menjaga keleuhran profesinya, nama baiknya dan juga kepentingan orang lain atau masyarakat CH-4:Pengambilan Keputusan Etis Ciri-ciri pemimpin yang memiliki etis yang kuat: 1. Pemimpin etis memiliki karakter personal yang kuat 2. Pemimpin etis memiliki kamauan yang kuat untuk melakukan yang benar 3. Pemimpin etis bersifat proaktif 4. Pemimpin etis mempertimbangkan kepentingan stakeholders 5. Pemimpin etis menjadi model bagi nilai organisasi 6. Pemimpin etis transparan dan secara aktif terlibat dalam pengambilan keputusan 7. Pemimpin etis merupakan komponen manajer yang mengambil suatu pandangan holistic tentang budaya etis perusahan 4 kerangka kerja pembuatan keputusan etis dalam bisnis 1. Intensitas isu etis : mempertimbangakan seberapa besar isu etis dari masalah tersebut 2. Factor individual : nilai-nilai prinsip benar/salah pada seorang individu 3. Organisasi : nilai-nilai yang dianut dalam organisasi 4. Peluang :kondisi di sebuah organisasi membatasi sebuah perilaku etis/tidak Pedoman mengambil keputusan etis: 1. Proses PEACE Problem : sebelum mengambil keputusan coba lihat lebih jelas masalahnya Emotion : mengambil keputusan harus dengan emosi yang tenang Analisis : mencoba menganalisis secara cepat dari masalah-masalah yang ada Contemplation : renungkan dan memilih cara yang mungkin untuk mengatasinya Equilibrium : setelah melakukan keputusan kita harus memiliki ketenangan batin 2. Alat uji ETHICS Explore : mengeksplor semua kemungkinan pilihan yang ada pada suatu situasi Truth : kebenaran harus selalu ditampilkan Honor : mempertimbangkan apakah keputusan yang diambil adalah terhormat Identity : dalam mengambil keputusan harus mengetahui identitas dirinya Conscience : mengambil keputusan dengan hati nurani Stakeholder : memikirkan kepentingan stakeholder 3. 7 pedoman menurut Robbins&Hunsaker: i. Pahami kebijakan etik organisasi ii. Antisipasi konflik yang tidak etis iii. Berpikir sebelum bertindak iv. Pertimbangkan konsekuensi v. Minta pendapat orang lain vi. Jangan membiarkan diri terisolasi vii. Lakukan apa yang anda yakin benar CH-5:Aspek Etis Dalam Teknologi Informasi Teknologi tidak hanya mempunyai sisi konstruktif (+) tetapi juga memiliki sisi desktruktif (-) Jenis-jenis aplikasi pada bidang kehidupan: 1. Aplikasi di bidang sains Cth: Aplikasi astronomi 2. Aplikasi di bidang teknik/rekayasa Cth: Aplikasi pembuatan robot dengan konseop kecerdasan buatan 3. Aplikasi di bidang ekonomi Cth: Aplikasi e-business, e-marketing, e-commerce 4. Aplikasi di bidang administrasi umum Cth: Aplikasi penjualan, aplikasi penggajian karyawan, dll 5. Aplikasi di bidang perbankan Cth: Aplikasi e-banking, ATM, m-banking 6. Aplikasi di bidang pendidikan Cth: Aplikasi e-learning 7. Aplikasi di bidang pemeritahan Cth: Aplikasi e-government 8. Aplikasi di bidang kesehatan/kedokteran Cth: Aplikasi pemeriksaan kokardiografi 9. Aplikasi di bidang industry Cth: Aplikasi simulasi komputer untuk uji coba rancangan sistem baru 10. Aplikasi di bidang transportasi Cth: Aplikasi untuk mengatur jadwal penerbangan pesawat terbang 11. Aplikasi di bidang pertahanan keamanan Cth: Aplikasi sistem keamanan data Tantangan etis yang paling menonjol sebagai konsewensi dari kemajuan teknologi komputer adalah masalah privasi, baik privasi konsumen maupun karyawan. CH-6:Perlindungan Konsumen Hak-hak konsumen : 1. Hak atas keamanan : hak untuk menerima produk yang sehat dan dan tidak membahayakan hidup manusia 2. Hak atas informasi : hak untuk mengetahui informasi berupa bahan baku, cara pemakaian, resiko dan aspek-aspek yang secara etis harus diketahui oleh konsumen 3. Hak untuk memilih : konsumen berhak memilih produk dan jasa yang mereka inginkan 4. Hak untuk didengarkan : konsumen berhak untuk mengkomentari suatu produk Teori perlindungan konsumen: 1. Teori kontrak 4 kewajiban moral utama: i. Kewajiban untuk memenuhi : kewajiban menyediakan bagi konsumen produk yang sesuai dengan klaim perusahaan yang dinyatakan secara jelas mengenai produk tersebut Reliability : apa yang dijanjikan harus berfungsi sesuai dengan yang dijanjikan Cth: Fitur kamera harus bisa berfungsi layaknya kamera Service life Cth: Garansi Maintainability Cth: Perbaikan yang berkaitan dengan service life Product safety : harus mengutamakan keamanan produk yang dihasilkan ii. Kewajiban untuk mengungkapkan iii. Kewajiban untuk tidak disalahartikan iv. Kewajiban untuk tidak memaksa 2. Teori perhatian Menganjurkan tanggung jawab: i. Design ii. Production iii. Informatif 3. Teori biaya social : kewajiban pelaku bisnis atau produsen untuk memberikan ganti rugi terhadap kerugian yang dialami oleh konsumen akibat produk yang digunakan CH-7:Diskriminasi Dalam Dunia Kerja Diskriminasi : perlakuan pembedaan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung atau tak langsung terhadap orang atau kelompok dengan didasarkan pada gender,ras, agama,umur, status sosial, status ekonomi, bahasa, keyakinan politik, atau karakteritik yang lain Menurut Valesques diskriminasi terjadi pada level: 1. Individu : oleh 1 orang secara sadar dan sengaja 2. Institusional : organisasi dengan sadar dan sengaja membuat aturan lain berdasarkan gender, agama, suku, ras, dll Diskriminasi dapat terjadi jika: 1. Keputusan tenaga kerja tidak didasarkan pada prestasi individu 2. Keputusan berasal dari prasangka rasialm seks, dll 3. Keputusan yang berdampak negative bagi pekerja Praktek diskriminasi dalam dunia kerja: 1. Praktek rekrutmen : rekrutmen berdasarkan informasi mulut ke mulut 2. Screening practice : kulifikasi-kualifikasi yang dibuat tidak relevan dengan oekerjaan yang akan dilakukan 3. Promotion practice : promosi yang terjadi tidak sesuai prestasi melainkan berdasarkan ras, gender, agama, dll 4. Condition of employee : berkaitan dengan gaji dimana perbedaan jumlah gaji berbeda ketika pekerjaan yang dilakukan sama précis 5. Discharger : memberhentikan pekerja karena pertimbangan ras, agama, dll Refleksi etis diskriminasi dalam kerja: 1. Utalitarianisme : karyawan yang direktur bukan karena kualitas jadi akan merugikan perusahaan itu sendiri 2. Deontologi : diskriminasi menghina martabat orang yang didiskriminasi (pelanggaran HAM) 3. Keadilan : disini keadilan bertentangan dengan diskriminasi, keadilan menuntut perlakuan yang sama bagi semua orang 4. Favoritisme : kecenderungan mengistimewakan orang tertentu