CB rangkuman - WordPress.com

advertisement
Contoh penggunaan prof.developmen : jika menjadi seorang konsultan tidak etis kalo dating jam 2
ketika kita membuat janji jam 1. Hal ini berhubungan dengan etika.
CH-1:Pengantar Etika Terapan
 Moral adalah kebiasaan atau adat istiadat.
 Etis adalah suatu perbuatan yang dapat menghindarkan manusia dari penderitaan dan pada saat
yang sama perbuatan tersebut membawa kebahagiaan bagi manusia.
 Etika adalah problem/perbuatan yang boleh dilakukan/tidak.
Cth: tidak ngomong kasar terhadap orang tua.
 Etiket adalah lebih kearah cara/tindakan.
Cth: cara bagaimana supaya tidak kasar ketika berbicara dengn orang tua/
 Etika dan etiket berhubungan dengan moral.
 Menurut Bertens etika dipakai dalam arti: nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan
bagi seseorang atau sekelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya.
 Menurut Velasquez etika meruoakan kegiatan yang bersifat rasional, etika berusaha
mempersoalkan dan menjelaskan bagaimana standar-standar moral yang berlaku dalam sebuah
masyarakat diaplikasikan.
 Persamaan etika dan etiket:
1. Etika dan etiket sama-sama berkaitan dengan perilaku manusia
2. Etika dan etiket sama-sama mengatur perilaku manusia secara normatif
 Amoral adalah tidak ada hubungan sama sekali dengan moral.
Cth: memakai kaos atau kemeja ke kampus, jadi tidak ada hubungan sama sekali.
 Immoral adalah tidak ada moral/tidak etis.
Cth: memakai tank top di Binus jadi tidak etis.
 Etika dibagi dalam 2 kategori:
1. Etika umum
2. Etika khusus
 Beberapa hal yang berkaitan dengan munculnya etika terapan (etika khusus):
1. Munculnya etika terapan
Menurut Bertens:
a. Perkembangan pesat didalam bidang ilmu-ilmu biomedis
b. Terciptanya iklim moral yang mengundang minat baru untuk etika
2. Pendekatan etika terapan
a. Pendekatan multidisipliner : semua ilmu memberikan sumbangannya terhadap satu
dengan yang lainnya
b. Pendekatan kasuistik : suatu usaha memecahkan kasus-kasus konkret di bidang moral
dengam menerapkan prinsip-prinsip moral dasar.
Dalam sifat ini menunjukkan 2 hal:
i. Disatu pihak kasuistik mengandaikan secara implicit bahwa relativisme moral tidak
bisa dipetahankan, selain itu muncul karena prinsip etis itu bersifat universal dan
tidak reltif terhadap suatu keadaan konkret
ii. Prinsip etis tidak bersifat absolute begitu saja, dan tidak peduli dengan situasi
konkret
3. Fungsi etika terapan
a. Menganalisis, mempertanyakan dan mengkritik kehidupan manusia dan kegiatan khusus
tertentu berkaitan dengan praktek, kebiasaan, dan perilaku tertentu dalam kehidupan
khusu yang tidak memadai
b. Ikut mencari solusi yang benar yang dapat dipertanggung jawabkan secara rasional
4. Metode etika terapan
a. Sikap awal
Sikap awal bisa berupa kesetujuan, ketidak-setujuan, netral, tidak peduli, atau sikap
apapun tanpa suatu refleksi terlebih dahulu tentang masalah etis tersebut. Pada tahap
ini seseorang belum sepenuhnya menyadari mengapa ia bersikap tertentu. Setelah suatu
masalah muncul yang bertentangan dengan pandangannya lalu dipertanyakan, dengan
demikian refleksi mulai disadari pentingnya dan alasan-alasan rasional yang dapat
dipertanggung jawabkna mulai diusahakan
b. Informasi
Informasi disini dibutuhkan untuk mengetahui keadaan objektif suatu masalah. Maka
informasi yang diusahakan harus sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Yang tidak
kalah pentingnya diusahakan sebagai bahan informasi adalah dampak etis dari suatu
masalah
c. Norma moral
Penerapan norma moral dalam suatu bidang tertentu biasanya disadari dan diterima
dalam kelompok kecil lebih dahulu lalu kemudian perlahan diterima oleh seluruh
masyarakat atau sebaliknya
d. Logika
Penerapan prinsip logis rasional dapat memperlihatkan hubungan antara kesimpulan
dengan premis-premis yang mendahuluinya dan apakah kesimpulan yang diambil dapat
tahan uji jika periksa secara kritis menurut aturan-aturan logika
CH-2:Teori-Teori Etika
 Beberapa teori etika:
1. Utilitarianisme : suatu tindakan yang membawa kebahagiaan bagi orang lain
2. Duty-Based Ethics
 Menurut Kant : perbuatan yang baik yang dilakukan karena kewajiban
 Menurut Rose : kewajiban moral dapat diabaikan demi kewajiban moral yang lainnya
Cth: Bila seorang tahanan melarikan diri, jika menurut teori Kant maka kita wajib untuk
melaporkannya meskipun kita mengetahui nasib tahanan tersebut setelah kita
melaporkannya, sedangkan menurut Rosa kita tidak perlu melaporkan karena tahanan
tersebut akan diperlakukan lebih buruk dari sebelumnya.
3. Teori Hak (Rights-Based Ethics) : teori hak merupakan salah satu aspek dari teori deontology.
Hal ini disebabkan karena hak berkaitan dengan kewajiban.
4. Teori Keutamaan : lebih memperhatikan sikap atau akhlak seseorang
 4 keutamaan :
i. Kejujuran
ii. Fairness/sikap yang wajar
iii. Kepercayaan
iv. Keuletan/ketahanan dalam menghadapi situasi
 Menurut Sudarminta prinsip normative meliputi:
1. Prinsip sikap baik (the principle of benevolence) : melakukan yang baik dan menghindari
yang jahat
2. Prinsip tidak melakukan yang jahat/merusak/merugikan (the principle of non-maleficence)
3. Prinsip melakukan yang baik (the principle of beneficence)
4. Prinsip keadilan (the principle of justice)
5. Prinsip otonomi (the principle of autonomy) : menghormati kebebasan manusia untuk
memilih, menentukan diri dan bertindak tanpa paksaan dari luar dirinya
CH-3:Prinsip-Prinsip Etika Profesi
 Profesi : suatu pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok dengan mengandalkan
keterampilan atau keahlian khusus yang dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup, dan
dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam
 Profesional : orang yang memiliki cirri-ciri profesi
 Koehn merumuskan 5 ciri professional:
1. Para professional adalah orang yang mendapat ijin dari Negara untuk melakukan suatu
tindakan tertentu
2. Menjadi angorta organisasi dan memiliki hak suara
3. Memiliki pengetahuan yang tidak dimiliki anggota lain
4. Memiliki otonomi dalam melaksanakan pekerjaan
5. Mengucapkan janji di muka umum
 Kode etik profesi : untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam masyarakat
melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang dipegang teguh oleh seluruh kelompok
Cth: Sumpah Hipokrates
 Prinsip-prinsip etika profesi:
1. Prinsip tanggung jawab
a. Tanggung jawab
b. Bertanggung jawab meliputi dua arah:
i. Kita diharapkan bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang kita lakukan dan
terhadap hasilnya
ii. Kita harus bertanggung jawab terhadap dampak pekerjaan kita pada kehidupan
orang lain, saat ini atau kemudian
c. Ciri-ciri orang yang bertanggung jawab:
i. Tanggung jawab yang paling sederhana
ii. Manusia harus mencari bagaimana mencari hasil yang gemilang
iii. Pekerjaan yang bertanggung jawab terhadap cinta kasih antar manusia
iv. Pekerjaan yang bertanggung jawab karena panggilan dan cinta terhadap Tuhan
2. Hormat terhadap hak orang lain : tuntutan keadilan
3. Prinsip otonomi : prinsip yang menegaskan tentang independinasi seorang professional
dalam menjalankan profesinya
4. Prinsip integritas : professional dalam menjalankan profesinya memiliki komitmen pribadi
yang kuat untuk menjaga keleuhran profesinya, nama baiknya dan juga kepentingan orang
lain atau masyarakat
CH-4:Pengambilan Keputusan Etis
 Ciri-ciri pemimpin yang memiliki etis yang kuat:
1. Pemimpin etis memiliki karakter personal yang kuat
2. Pemimpin etis memiliki kamauan yang kuat untuk melakukan yang benar
3. Pemimpin etis bersifat proaktif
4. Pemimpin etis mempertimbangkan kepentingan stakeholders
5. Pemimpin etis menjadi model bagi nilai organisasi
6. Pemimpin etis transparan dan secara aktif terlibat dalam pengambilan keputusan
7. Pemimpin etis merupakan komponen manajer yang mengambil suatu pandangan holistic
tentang budaya etis perusahan
 4 kerangka kerja pembuatan keputusan etis dalam bisnis
1. Intensitas isu etis : mempertimbangakan seberapa besar isu etis dari masalah tersebut
2. Factor individual : nilai-nilai prinsip benar/salah pada seorang individu
3. Organisasi : nilai-nilai yang dianut dalam organisasi
4. Peluang :kondisi di sebuah organisasi membatasi sebuah perilaku etis/tidak
 Pedoman mengambil keputusan etis:
1. Proses PEACE
 Problem : sebelum mengambil keputusan coba lihat lebih jelas masalahnya
 Emotion : mengambil keputusan harus dengan emosi yang tenang
 Analisis : mencoba menganalisis secara cepat dari masalah-masalah yang ada
 Contemplation : renungkan dan memilih cara yang mungkin untuk mengatasinya
 Equilibrium : setelah melakukan keputusan kita harus memiliki ketenangan batin
2. Alat uji ETHICS
 Explore : mengeksplor semua kemungkinan pilihan yang ada pada suatu situasi
 Truth : kebenaran harus selalu ditampilkan
 Honor : mempertimbangkan apakah keputusan yang diambil adalah terhormat
 Identity : dalam mengambil keputusan harus mengetahui identitas dirinya
 Conscience : mengambil keputusan dengan hati nurani
 Stakeholder : memikirkan kepentingan stakeholder
3. 7 pedoman menurut Robbins&Hunsaker:
i. Pahami kebijakan etik organisasi
ii. Antisipasi konflik yang tidak etis
iii. Berpikir sebelum bertindak
iv. Pertimbangkan konsekuensi
v. Minta pendapat orang lain
vi. Jangan membiarkan diri terisolasi
vii. Lakukan apa yang anda yakin benar
CH-5:Aspek Etis Dalam Teknologi Informasi
 Teknologi tidak hanya mempunyai sisi konstruktif (+) tetapi juga memiliki sisi desktruktif (-)
 Jenis-jenis aplikasi pada bidang kehidupan:
1. Aplikasi di bidang sains
Cth: Aplikasi astronomi
2. Aplikasi di bidang teknik/rekayasa
Cth: Aplikasi pembuatan robot dengan konseop kecerdasan buatan
3. Aplikasi di bidang ekonomi
Cth: Aplikasi e-business, e-marketing, e-commerce
4. Aplikasi di bidang administrasi umum
Cth: Aplikasi penjualan, aplikasi penggajian karyawan, dll
5. Aplikasi di bidang perbankan
Cth: Aplikasi e-banking, ATM, m-banking
6. Aplikasi di bidang pendidikan
Cth: Aplikasi e-learning
7. Aplikasi di bidang pemeritahan
Cth: Aplikasi e-government
8. Aplikasi di bidang kesehatan/kedokteran
Cth: Aplikasi pemeriksaan kokardiografi
9. Aplikasi di bidang industry
Cth: Aplikasi simulasi komputer untuk uji coba rancangan sistem baru
10. Aplikasi di bidang transportasi
Cth: Aplikasi untuk mengatur jadwal penerbangan pesawat terbang
11. Aplikasi di bidang pertahanan keamanan
Cth: Aplikasi sistem keamanan data
 Tantangan etis yang paling menonjol sebagai konsewensi dari kemajuan teknologi komputer
adalah masalah privasi, baik privasi konsumen maupun karyawan.
CH-6:Perlindungan Konsumen
 Hak-hak konsumen :
1. Hak atas keamanan : hak untuk menerima produk yang sehat dan dan tidak membahayakan
hidup manusia
2. Hak atas informasi : hak untuk mengetahui informasi berupa bahan baku, cara pemakaian,
resiko dan aspek-aspek yang secara etis harus diketahui oleh konsumen
3. Hak untuk memilih : konsumen berhak memilih produk dan jasa yang mereka inginkan
4. Hak untuk didengarkan : konsumen berhak untuk mengkomentari suatu produk
 Teori perlindungan konsumen:
1. Teori kontrak
 4 kewajiban moral utama:
i. Kewajiban untuk memenuhi : kewajiban menyediakan bagi konsumen produk yang
sesuai dengan klaim perusahaan yang dinyatakan secara jelas mengenai produk
tersebut
 Reliability : apa yang dijanjikan harus berfungsi sesuai dengan yang dijanjikan
Cth: Fitur kamera harus bisa berfungsi layaknya kamera
 Service life
Cth: Garansi
 Maintainability
Cth: Perbaikan yang berkaitan dengan service life
 Product safety : harus mengutamakan keamanan produk yang dihasilkan
ii. Kewajiban untuk mengungkapkan
iii. Kewajiban untuk tidak disalahartikan
iv. Kewajiban untuk tidak memaksa
2. Teori perhatian
 Menganjurkan tanggung jawab:
i. Design
ii. Production
iii. Informatif
3. Teori biaya social : kewajiban pelaku bisnis atau produsen untuk memberikan ganti rugi
terhadap kerugian yang dialami oleh konsumen akibat produk yang digunakan
CH-7:Diskriminasi Dalam Dunia Kerja
 Diskriminasi : perlakuan pembedaan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung atau
tak langsung terhadap orang atau kelompok dengan didasarkan pada gender,ras,
agama,umur, status sosial, status ekonomi, bahasa, keyakinan politik, atau
karakteritik yang lain
 Menurut Valesques diskriminasi terjadi pada level:
1. Individu : oleh 1 orang secara sadar dan sengaja
2. Institusional : organisasi dengan sadar dan sengaja membuat aturan lain berdasarkan gender,
agama, suku, ras, dll
 Diskriminasi dapat terjadi jika:
1. Keputusan tenaga kerja tidak didasarkan pada prestasi individu
2. Keputusan berasal dari prasangka rasialm seks, dll
3. Keputusan yang berdampak negative bagi pekerja
 Praktek diskriminasi dalam dunia kerja:
1. Praktek rekrutmen : rekrutmen berdasarkan informasi mulut ke mulut
2. Screening practice : kulifikasi-kualifikasi yang dibuat tidak relevan dengan oekerjaan yang
akan dilakukan
3. Promotion practice : promosi yang terjadi tidak sesuai prestasi melainkan berdasarkan ras,
gender, agama, dll
4. Condition of employee : berkaitan dengan gaji dimana perbedaan jumlah gaji berbeda ketika
pekerjaan yang dilakukan sama précis
5. Discharger : memberhentikan pekerja karena pertimbangan ras, agama, dll
 Refleksi etis diskriminasi dalam kerja:
1. Utalitarianisme : karyawan yang direktur bukan karena kualitas jadi akan merugikan
perusahaan itu sendiri
2. Deontologi : diskriminasi menghina martabat orang yang didiskriminasi (pelanggaran HAM)
3. Keadilan : disini keadilan bertentangan dengan diskriminasi, keadilan menuntut perlakuan
yang sama bagi semua orang
4. Favoritisme : kecenderungan mengistimewakan orang tertentu
Download