PEREKONOMIAN TERBUKA 1. Arus Modal dan Barang Internasional Dalam perekonomian terbuka pengeluaran suatu negara selama satu tahun tertentu tidak perlu sama dengan yg mereka hasilkan dr meproduksi barang dan jasa. Suatu negara bisa melakukan pengeluaran > ketimbang produksinya dengan meminjam dr luar negeri (utang) Peran Ekspor Netto Dalam perekonomian tertutup kita mengenal tiga komponem C, I, G dalam perekonomian terbuka sebagian output untuk domestik dan sebagian diekspor ke luar negeri sehingga komponem bertambah menjadi C, I, G, Ex, sehingga; C = Cd + Cf d = domestik I = Id + If f = foreign/ luar negeri G = Gd + Gf bila kita subtitusikan tiga persamaan ini ke dalam identitas, maka Y = (C – Cf) + (I – If) + (G – Gf) + Ex Kita ubah persamaan tersebut menjadi Y = C + I + G + Ex – (Cf + If + Gf) Sehingga Y = C + I + G +Ex – Im Ex – Im = NX Y = C + I + G + NX, Ekspor Netto = NX = Y – (C + I + G) Jika Output > Pengeluaran = Ex netto Positif Jika Output < Pengeluaran = Ex netto Negatif Arus Modal Keluar dan Neraca Perdagangan Kita ingat dalam keseimbangan pasar barang dalam perekonomian tertutup adalah S = I Dalam perekonomian terbuka kita mengenal S = I + Nx, Sehingga kita dapat menulis identitas perdagangan nasional sebagai: S – I = Nx Bentuk perhitungan pendapatan nasional ini menunjukkan bahwa ekspor netto suatu perekonomian haruslah selalu sama dengan selisih antara tabungan dan investasinya. Nx = Ekspor netto atau disebut juga neraca perdagangan S – I = arus modal keluar netto atau net capital outflow atau net foreign investment *Jika arus modal keluar netto kita positif, maka tabungan kita melebihi investasi dan kita meminjamkan kelebihannya kepada pihak asing Surplus Neraca Perdagangan *Jika arus modal keluar netto kita negatif, maka investasi kita melebihi tabungan dan kita biaya kelebihan investasi ini dengan meminjam dari luar negeri. Defisit Neraca Perdagangan ARUS MODAL KELUAR NETTO = NERACA PERDAGANGAN S–I = Nx Bagaimana Kebijakan Mempengaruhi Neraca Perdagangan Kebijakan Fiskal Dalam Negeri Jika pemerintah menambah pengeluaran (G) dengan menambah belanja pemerintah secara otomatis akan mengurangi tabungan nasional. Dengan asumsi tingkat bunga (i) dunia tidak berubah, investasi akan tetap sama, sehingga tabungan akan lebih kecil dr investasi, sebagian investasi akan dibiayai dg meminjam dana dr luar negeri shg terjadi defisit perdagangan. i S2 S1 Ketika kebijakan fiskal peningkatan G mengurangi tabungan Defisit perdagangan i2 i1 Nx I I,S Kebijakan Fiskal Luar Negeri Apa yg terjadi pada perekonomian terbuka ketika negara lain meningkatkan belanja pemerintahnya. Jika negara lain adalah bagian kecil dari perekonomian dunia, maka perubahan fiskalnya tidak terlalu berpengaruh terhadap negara lain. Tetapi jika negara lain ini bagian besar dr perekonomian dunia, maka kenaikan belanja pemerintahnya akan mengurangi tabungan dunia dan menyebabkan tingkat suku bunga dunia naik. Sehingga akan meningkatkan biaya untuk berutang bagi negara yg kekurangan dana utk investasi akibatnya tabungan domestik lebih besar dari investasinya dan sebagian tabungan mulai mengalir ke luar negeri dan menyebabkan surplus perdagangan. i S Menurunkan investasi dan trjd surplus perdagangan i2 Nx I2 i1 I I, S KURS Kurs (exchange rate) anatara dua negara: tingkat harga yang disepakati penduduk kedua negara untuk saling melakukan perdagangan. Kurs Nominal: Harga relatif dari mata uang dua negara Contoh: jika kurs antara dolar AS dan rupiah adalah Rp. 9200,00 per dollar, maka anda bisa menukar 1 dollar untuk Rp. 9200,00 di pasar uang. Kurs Riil: Harga relatif dari barang-barang di antara dua negara. Contoh: harga mobil Amerika adalah $ 10.000 dan harga mobil Jepang 2.400.000 yen. Untuk membandingkan harga kedua mobil tersebut kita harus mengubahnya menjadi mata uang umum. Jika 1 dollar sama dengan 120 yen, maka harga mobil amerika adalah 1.200.000 yen. Jadi harga mobil Amerika separuh dari harga mobil jepang. Jika kurs riil tinggi, barang2 luar negeri relatif lebih murah, dan barang2 domestik relatif lebih mahal. Jika kurs riil rendah barang2 luar negeri relatif lebih mahal, dan barang2 domestik relatif lebih murah. Bagaimana Kebijakan Mempengaruhi Kurs Riil Kebijakan Fiskal Dalam Negeri Jika Pemerintah meningkatkan pengeluaran (G) akan mengakibatkan penurunan Nx. Perubahan kebijakan tersebut menggeser garis vertikal S-I ke kiri, mengurangi persediaan rupiah yg akan diinvestasikan ke luar negeri. Persediaan rupiah yg lebih sedikit menyebabkan kurs riil ekuilibrium meningkat dari €1 ke €2 Penurunan tabungan mengurangi Kurs riil/ € persediaan rupiah €2 €1 Nx (€) Nx/ ekspor netto Meningkatkan kurs riil Nx2 Nx1 Dan mengurangi ekspor netto Kebijakan Fiskal Luar negeri Jika pemerintah asing yang mempunyai pengaruh besar thdp perekonomian dunia meningkatkan pengeluarannya (G) akan mengakibatkan berkurangnya tabungan dunia dan menaikkan tingkat bunga dunia. Kenaikan tingkat bunga dunia mengurangi investasi domestik I, yg menaiikan S-I dan Nx, sehingga menyebabkan surplus perdagangan. Dalam kebijakan ini menggeser kurva S-I ke kanan, meningkatkan persediaan rupiahyg diinvestasikan ke luar negeri. Kurs riil ekuilibrium akan turun. Rupiah menjadi kurang berharga, dan barang2 domestik menjadi relatif lebih murah thdp barang2 luar negeri. Kurs riil/ € S-I2 S-I1 Kenaikan tingkat bunga dunia mengurangi investasi, yg meningkatkan persediaan rupiah Kurs riil turun €1 €2 Nx (€) Nx1 Nx 2 Meningkatkan ekspor neto