[SBNI Dewan Komisaris SURAT KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK NOMOR: Kep / 0O6 / DKI 2OLs TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASI Bahwa pada tanggal 18 November 2014 Otoritas Jasa Keuangan telah menetapkan Peraturan Nomor IB/POJK.03 l2ol4 mengenai Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan, dimana dalam Peraturan tersebut Konglomerasi Keuangan merupakan Lembaga Jasa Keuangan yang berada dalam satu grup atau kelompok karena keterkaitan kepemilikan dan/atau pengendalian. Menimbang 2. Bahwa berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana dimaksud dalam butir 1 tersebut di atas, Dewan Komisaris pada Entitas Utama yaitu Lembaga Jasa Keuangan induk dari Konglomerasi Keuangan wajib membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugasnya 3. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Dewan Komisaris PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk selaku Dewan Komisaris Entitas Utama dalam Konglomerasi Keuangan BNI memandang perlu untuk membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi yang didudukkan dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris ini. Mengingat : 1. 2. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara Undang-undang Nomor 4A tahun 2OO7 tentang Perseroan Terbatas. 3, Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-Ol/MBUl2OLl tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara 4. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor 6 )uli 2Ol2 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-OI/MBU/29LL tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan PER-O9/MBU|2OL2 tanggal yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara. 5. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-12/MBU/2OL2 tanggal 24 Agustus 20L2 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara. 6. Peraturan......... PT Bank Negara lndonesia (Persero) Tbk Kantor Pusat Sudirman Kav. lakarla 1 0220, I ndonesia Jl. Jenderal larww.bni.co.id 'l lO. '1 [SBNI 6. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1BlpOJK.03 /2Ot4 tanggal 18 November 2014 tentang penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan. 7. B. 9. Memperhatikan Surat Edaran Oteritas Jasa Keuangan Nomor 15/SEOJK.03|ZOL5 tanggal 25 Mei 2015 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan. Anggaran Dasar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Surat Keputusan DewaR Komisaris PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Nomor Kep/008/DKl20L2 tanggal 17 Desember 2OI2 tentang Ketentuan Umum pengangkatan, Pemberhentian, Pengaturan Tugas serta Honorarium dan Fasilitas Anggota Komite-Komite di Bawah Dewan Komisaris. Keputusan Rapat Dewan Komisaris pada tanggal 22 Juni 2Ot5 Mengenai Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi MEMUTUSKAN Menetapkan PEMBENTUKAN KOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASI PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK Pertama Menyetujui untuk membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi yang merupakan Komite di bawah Dewan Komisaris pT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kedua Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi diatur dalam lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Surat Keputusan Dewan Komisaris ini Ketiga Surat ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya Keempat Apabila terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam materi Surat Keputusan ini maka akan dilakukan pembetulan atau penyesuaian sebagaimana mestinya Jakafta 22 Juni 2Ol5 TNDONESTA (PERSERO) Zu rkifl i zaini r"n,,T.::.1,io,,tou,",,^ Komisaris rBK h [SBNI Lampiran Surat Keputusan Dewan Komisaris No. Kep/DK/006/DK/2015 tanggal 22 Juni 2015 PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASI 1. Dasar Hukum Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dilakukan dengan berpedoman dan berlandaskan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya dengan berpedoman kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor IBIPOJK.03l2OL4 tanggal 18 November 2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan serta Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER- t2lMBUlL2|2OL2 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara. 2. Pengertian a. Konglomerasi Keuangan adalah Lembaga Jasa Keuangan yang berada dalam satu grup atau kelompok karena keterkaitan kepemilikan dan/atau pengendalian. Dalam Pedoman dan Tata Tertib Tata Kelola Terintegrasi ini yang dimaksud dengan Konglomerasi keuangan BNI adalah Lembaga Jasa Keuangan yang berada dalam satu grup atau kelompok Konglomerasi Keuangan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (selanjutnya disebut BNI) karena keterkaitan kepemilikan dan/atau pengendalian. b. Entitas Utama adalah Lembaga Jasa Keuangan induk dari Konglomerasi Keuangan atau Lembaga Jasa Keuangan yang ditunjuk oleh pemegang saham pengendali Konglomerasi Keuangan. Dalam Pedoman dan Tata Tertib Tata Kelola Terintegrasi ini yang dimaksud dengan Entitas Utama BNL c. Lembaga Jasa Keuangan (LJK) adalah Lembaga yang melaksanakan kegiatan di sektor perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayan dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang mengenai Otoritas Jasa Keuangan. Dalam Pedoman dan Tata Tertib Tata Kelola Terintegrasi ini, yang dimaksud dengan Lembaga Jasa Keuangan adalah Lembaga Jasa Keuangan yang berada dalam Konglomerasi Keuangan BNI dimana BNI berkedudukan sebagai Entitas Utama. d. Pedoman Tata Kelola Terintegrasi adalah Pedoman Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan BNI yang disusun oleh Direksi Entitas Utama dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.03l2OI4 tanggal 18 November 2OL4 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan. 3. Pembentukan.... ,P [SBNI 3. Pembentukan dan Struktur Komite a. Komite Tata Kelola Terintegrasi dibentuk berdasarkan Keputusan Rapat Dewan Komisaris Entitas Utama dan didudukkan dalam suatu Surat Keputusan Dewan Komisaris Entitas Utama. Tata Kelola Terintegrasi bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan, dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris Entitas Utama. b. Komite 4. Tugas dan tanggung jawab Komite a. Komite Tata Kelola Terintegrasi memiliki tugas dan tanggung jawab paling sedikit meliputi: 1). Mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi paling sedikit melalui penilaian kecukupan pengendalian intern, pelaksanaan fungsi kepatuhan secara terintegrasi dan pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi. Dalam melakukan evaluasi, Komite Tata Kelola Terintegrasi memperoleh informasi berupa hasil evaluasi atas pelaksanaan audit intern dan fungsi kepatuhan masing-masing Lembaga Jasa Keuangan dari anggota Dewan Komisaris masing-masing Lembaga Jasa Keuangan yang menjadi anggota pada Komite Tata Kelola Terintegrasi. 2). Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris Entitas Utama mengenai hasil evaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi serta penyempurnaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi. b. 5. Komite Tata Kelola Terintegrasi bekerja secara kolektif dalam melaksanakan tugasnya membantu Dewan Komisaris Entitas Utama. Keanggotaan Komite a. Komite Tata Kelola Terintegrasi paling kurang terdiri dari: 1). Seorang Komisaris Independen yang menjadi Ketua pada salah satu komite pada Entitas Utama, sebagai Ketua merangkap anggota; 2). Komisaris Independen yang mewakili dan ditunjuk dari masing-masing Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan BNI, sebagai a ngg ota; 3). Seorang pihak independen sebagai anggota. Pihak independen dapat berasal dari pihak independen anggota Komite pada Entitas Utama; 4). Anggota Dewan Pengawas Syariah dari Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan BNI, sebagai anggota. b. Jumlah dan komposisi Komisaris Independen yang menjadi anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi sebagaimana dimaksud pada huruf a butir 2 di atas disesuaikan dengan kebutuhan Konglomerasi Keuangan BNI serta efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas Komite Tata Kelola Terintegrasi dengan memperhatikan paling sedikit ketenrrrakilan masing-masing sektor jasa keuangan. c. u-26-MM-09-14 Keanggotaan ............ [SBNI Komisaris Independen pada Komite Tata Kelola Terintegrasi sebagaimana dimaksud pada huruf a butir 2 di atas dapat berupa keanggotaan tetap dan tidak tetap, sesuai dengan kebutuhan Konglomerasi c. Keanggotaan Keuangan BNL Keanggotaan tidak tetap merupakan Komisaris Independen dari Lembaga Jasa Keuangan yang belum menjadi anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi. d. Keanggotaan Komisaris Independeh, pihak Independen dan anggota Dewan Pengawas Syariah sebagaimana dimaksud dalam huruf a tersebut di atas pada Komite Tata Kelola Terintegrasi dalam Konglomerasi Keuangan BNI tidak diperhitungkan sebagai rangkap jabatan. 6. Pengangkatan, Pemberhentian serta masa tugas anggota Komite a. Ketua dan anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi ,diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris Entitas Utama, b. Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi yang merupakan anggota Dewan Komisaris Entitas Utama, atau Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Lembaga Jasa Keuangan: 1). masa tugasnya adalah sama dengan masa penunjukannya sebagai anggota Dewan Komisaris atau Dewan Pengawas yang ditetapkan oleh RUPS. 2). berhenti dengan sendirinya apabila masa jabatannya sebagai anggota Dewan Komisaris atau Dewan Pengawas berakhir. c. Masa jabatan anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi yang berasal dari pihak independen paling lama adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang satu kali selama 2 (dua) tahun masa jabatan sehingga total masa jabatan anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi yang berasal dari pihak independen pada perseroan maksimal selama 5 (lima) tahun dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris Entitas Utama untuk memberhentikan anggota komite yang bersang kutan sewaktu-waktu. d. Dewan Komisaris Entitas Utama, dapat memberhentikan sewaktu-waktu anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi jika dianggap tidak melaksanakan tugasnya sebagai anggota komite sebagaimana yang dituangkan dalam Surat Keputusan penunju kan/penga n g katan anggota kom ite yang bersan g kutan . e. Dalam hal anggota Dewan Komisaris Entitas Utama yang menjabat sebagai Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi berhenti dari jabatannya sebagai anggota Dewan Komisaris Entitas Utama, maka Ketua Komite wajib diganti oleh anggota Dewan Komisaris Independen Entitas Utama lainnya yang menjadi Ketua pada salah satu Komite pada Entitas Utama dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari. f. Pemberhentian dan pengangkatan anggota Komite dilaporkan kepada RUPS. 7. Persyaratan .............. 3 \0' [TBNI 7. Persyaratan Anggota Komite a. Persyaratan Umum 1). Memiliki integritas, akhlak dan moral yang baik serta pengalaman kerja yang cukup yang berhubungan dengan tugas komite. 2). Tidak memiliki kepentingan/keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan benturan kepentingan terhadap Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan BNI b. Persyaratan Kompetensi 1). Memiliki latar belakang pendidikan, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang memadai di bidang perbankan atau Lembaga Jasa Keuangan lainnya. 2). Mampu bekerja sama/ memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik dan efektif, dan menyediakan waktu cukup untuk melaksanakan tugasnya. 3). Memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup memadai mengenai prinsip dan proses penerapan Good Corporate Governance secara umum, serta peraturan perundangan di bidang perbankan dan lembaga jasa keuangan lainnya, khususnya yang berkaitan dengan aktivitas operasional perbankan dan lembaga jasa keuangan lainnya. Persya ratan Indepen den si Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi yang berasal dari pihak independen: 1). Merupakan pihak di luar BNI yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Dewan Pengawas, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan BNI, atau hubungan dengan Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan BNI yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dimaksud sesuai dengan pengertian yang ditetapkan Peraturan yang berlaku. 2).Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan BNI. 8. Wewenang, Hak dan Kewajiban Komite a. Komite Tata Kelola Terintegrasi dapat meminta penjelasan atau informasi yang diperlukan mengenai karyawan, dana, aset, serta sumber daya lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya kepada Lembaga Jasa Keuangan dalam konglomerasi keuangan BNI, dengan tetap memperhatikan peraturan yang berlaku. Komite wajib melaporkan secara tertulis hasil penugasan tersebut kepada Dewan Komisaris Entitas Utama. b. Anooota ................ [SBNI b. Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi benrrenang melakukan komunikasi secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan tugas-tugas Komite Tata Kelola Terintegrasi. c. Untuk melaksanakan tugasnya Komite Tata Kelola Terintegrasi dapat bekerjasama atau berkoordinasi dengan Komite di bawah Dewan Komisaris Entitas Utama lainnya, serta divisi-divisi/satuan/unit-unit kerja yang relevan pada Entitas Utama atau pada Lembaga Jasa Keuangan lainnya dalam Konglomerasi Keuangan BNI. d. Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi yang berasal dari pihak independen memiliki hak untuk menerima honorarium dari BNI yang besarnya ditetapkan oleh Dewan Komisaris berdasarkan peraturan yang berlaku. e. Anggota Dewan Komisaris Entitas Utama, Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Lembaga Jasa Keuangan yang menjadi Ketua/anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi tidak diberikan penghasilan tambahan dari jabatan tersebut selain penghasilan sebagai anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. t. Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi wajib menjalankan tugas dengan baik dan menjaga kerahasiaan atas seluruh dokumen, data, informasi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan Tugas Komite Tata Kelola Terintegrasi dan hanya digunakan untuk kepentingan pelaksanaan tu gasnya. g. Komite Tata Kelola Terintegrasi wajib untuk melakukan evaluasi atas kesesuaian antara kebijakan Tata Kelola Terintegrasi dengan pelaksanaan kebijakan tersebut dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris Entitas Utama mengenai kebijakan Tata Kelola Terintegrasi dan implementasinya untuk memastikan pengeloaan Tata Kelola Terintegrasi telah dilakukan secara memadai. h. Sebelum tahun buku berjalan, Komite Tata Kelola Terintegrasi wajib menyusun dan menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan kepada Dewan Komisaris Entitas Utama untuk ditetapkan, yang salinannya disampaikan oleh Dewan Komisaris Entitas Utama kepada Direksi Entitas Utama untuk diketahui. Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Komite Tata Kelola Terintegrasi tersebut dilaporkan kepada Dewan Komisaris Entitas Utama. t. 9. Komite Tata Kelola Terintegrasi wajib membuat dan menyampaikan laporan atas setiap pelaksanaan tugas disertai dengan rekomendasi jika diperlukan kepada Dewan Komisaris Entitas Utama yang ditandatangani oleh Ketua Komite dan Anggota Komite. Rapat Komite a. Komite Tata Kelola Terintegrasi harus melaksanakan rapat paling sedikit (satu) kali setiap semester. b. Rapat Tata Kelola Terintegrasi hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51olo (lima puluh satu per seratus) dari jumlah anggota. c. 1 Rapat Komite ............ 5 ts [SBNI c. Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi dipimpin oleh Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi atau anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi yang paling senior apabila Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi berhalangan hadir. d. Jika dipandang perlu, Komite Tata Kelola Terintegrasi dapat mengundang pihak lain yang terkait dengan agenda/pembahasan rapat untuk hadir dalam Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi. e. Keputusan rapat Komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, f. Dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Keputusan rapat dianggap sah apabila disetujui oleh lebih dari 1/z (satu per dua) jumlah anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi yang hadir. Pengaturan hak suara anggota Komite menganut prinsip 1 (satu) orang 1 (satu) suara. g. h. i. Rapat Komite dapat dilaksanakan melalui video conference. Hasil rapat Komite wajib dituangkan dalam risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite yang hadir dan didokumentasikan secara baik. Perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat. j. Kehadiran anggota Komite dalam rapat dilaporkan dalam laporan triwulanan dan laporan tahunan komite. ' Ditetapkan {,1' di: Jakarta 22 Juni 2Ol5 ;r"ffi1-DoNEsrA i{i t ils I ti:- \ \i+ zurkifl i zaini w,H rTd?,T,j":it,t,^*, Komisaris (PERSERo) rBK P