pengukuran koefisien redaman magnetik pada

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGUKURAN KOEFISIEN REDAMAN MAGNETIK PADA MAGNET
YANG BERGERAK DI ATAS AIR TRACK MENGGUNAKAN ANALISA
VIDEO DENGAN SOFTWARE LOGGER PRO
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh :
Natalia Peni Suharyanti
NIM: 121424013
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERSEMBAHAN
“ Tuhan Yesus selalu memberikan lebih dari
yang kita butuhkan dan takkan pernah
membiarkanku memanggul salibku sendirian”
Hasil karya dan perjuanganku, kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus
Babeku tersayang Paulus Suratno
Ibuku tercinta Yohana Fransiska Sumarni
Adikku tersayang Martha Dwi Wijayanti
Sahabatku terkasih Lidwina Kasih Radita
Teman setia Edward Arung
George dan Cee
Teman-teman Pendidikan Fisika 2012
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGUKURAN KOEFISIEN REDAMAN MAGNETIK PADA MAGNET YANG
BERGERAK DI ATAS AIR TRACK MENGGUNAKAN ANALISA VIDEO DENGAN
SOFTWARE LOGGER PRO
Telah dilakukan penelitian untuk menunjukkan peristiwa redaman magnetik. Peristiwa
redaman diamati pada glider bermagnet yang bergerak di atas air track yang bersifat konduktor.
Untuk menunjukkan peristiwa redaman magnetik, gerak glider bermagnet direkam menggunakan
kamera Canon 600D yang hasilnya kemudian dianalisa menggunakan software logger pro.
Grafik posisi terhadap waktu untuk gerak glider tanpa magnet dibandingkan dengan gerak
glider bermagnet. Penelitian bertujuan untuk menyelidiki pengaruh medan magnet terhadap gaya
redaman magnetik. Gaya redaman magnetik dapat ditunjukkan dari besarnya koefisien redaman
magnetik. Dari hasil percobaan didapatkan bahwa semakin besar medan magnet yang diberikan
maka gaya redaman magnetiknya semakin besar. Hal ini dapat terlihat dari koefisien redaman
magnetiknya untuk glider dengan tambahan 1 magnet sampai 4 magnet berturut-turut adalah
(0,16 ± 0,02) s-1; (0,22 ± 0,02 s-1; (0,29 ± 0,03) s-1; (0,32 ± 0,03) s-1. Terdapat hubungan linear
antara koefisien redaman magnetik terhadap besarnya medan magnet.
Kata kunci : gaya redaman magnetik, koefisien redaman magnetik, kecepatan terminal,
software logger pro
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE MEASUREMENT OF MAGNETIC DAMPING COEFFICIENT IN MOVING
MAGNET ON AIR TRACK USING SOFTWARE LOGGER PRO VIDEO ANALYSIS
It has been conducted an research that shows magnetic damping. It was observed by
looking at the magnet fixed on the glider that moving on the conductor air track. The magnet
fixed on the glider movements were recorded using camera Canon 600D, then the results were
analysed using logger pro software. The graph Position vs Time from glider movements without
magnets was compared with magnet fixed on the glider. The purpose of this research is to find
out the influence of magnetic field towards magnetic damping force. Magnetic damping force
can be determine by looking at the magnetic damping coefficient. This research shows that the
greater magnetic field will also make the greater magnetic damping force. The magnetic
damping coefficient can be seen through the glider 1 magnet to 4 magnets. The magnetic
damping coefficient are (0.16 ± 0.02) s-1;(0.22 ± 0.02) s-1; (0.29 ± 0.03) s-1; (0.32 ± 0.03) s-1. It
shows that there is a linear relation between magnetic damping coefficient vs magnetic field.
Key words: magnetic damping force, magnetic damping coefficient, terminal velocity, logger
pro software
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas rahmat dan berkatNya yang begitu
melimpah dan cinta yang begitu luar biasa. Berkat kasihNya yang luar biasa melimpah,
penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Karena cintanya pula skripsi yang
berjudul “PENGUKURAN KOEFISIEN REDAMAN MAGNETIK PADA MAGNET
YANG BERGERAK DI ATAS AIR TRACK MENGGUNAKAN ANALISA VIDEO
DENGAN SOFTWARE LOGGER PRO” dapat berjalan dengan baik dan terselesaikan dengan
baik. Penelitian skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana
pendidikan untuk Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan.
Penulisan dan penelitian ini bias terselesaikan dengan baik bukan hanya karena penulis
saja, melainkan banyak pihak yang senantiasa membantu serta memberi dukungan kepada
penulis. Ucapan terimakasih yang begitu dalam diucapkan kepada :
1. Dr. Ign. Edi Santosa, M.S, selaku dosen pembimbing yang senantiasa dengan tulus hati
membimbing, meluangkan waktu, memotivasi, mengarahkan, mendengarkan kesulitan
yang dialami tentang penelitian ini serta memberikan solusi terbaiknya.
2. Petrus Ngadiono selaku laboran yang selalu membantu dalam pengadaan alat, memberi
saran terhadap kesulitan dalam pemilihan alat.
3. Ibu Sri Agustini dan bapak Severinus Domi selaku DPA yang selalu membimbing dan
memantau perkembangan skripsi mahasiswanya serta ucapan terimakasih untuk dosendosen Pendidikan Fisika atas segala bimbingannya dalam membantu kelancaran
penelitian.
4. Dosen-dosen Pendidikan Fisika yang telah membantu saya dalam perkuliahan selama 4
tahun ini.
5. Babe dan Ibuk tersayang dirumah, Paulus Suratno dan Yohana Fransiska sumarni yang
selalu mendoakan serta memberikan kasih sayangnya dalam memberikan semangat dan
dukungan kepada penulis.
6. Adikku tercinta Martha Dwi Wijayanti yang selalu mengingatkanku untuk pantang
menyerah dan memberikan dukungan serta motivasi.
7. Nenekku tercinta, Bulik Sugi, Om Gaspar, Andre dan Dami, keluargaku yang senantiasa
mendukukung penyusunan skripsi selama di rumah.
8. Sahabatku tercinta Lidwina Kasih Radita yang selalu mengingatkanku untuk tetap setia
dalam menyelesaikan penelitian ini.
9. Edward Arung, orang yang selalu menemani saat penelitian dan penyusunan laporan,
membantu memberi saran, memotivasi serta mendengarkan kesuliatan-kesulitan yang
saya alami.
10. Lisa Ratna Sary, Beatrix Elvi Dasilva, Yovita Claudia, Hermana Cardayo, Fidelia
Destyari Dyan Irianti, dan Fransiska Ernawati yang selalu menyemangati saya dan
menjadi temn terbaik saya. Gregorius Adi rahmat Sahu dan Blasius Trisna Hermawan
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN ...................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................................................. vii
ABSTRACT................................................................................................................................. viii
HALAMAN KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
HALAMAN DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi
HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. xvi
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4
C. Batasan Masalah ........................................................................................................ 4
D. Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ..................................................................................................... 4
F. Sistematika Penulisan ................................................................................................ 6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA .................................................................................................... 8
A. Medan Magnet .......................................................................................................... 8
B. Hukum Lenz dan Arus Induksi ................................................................................. 11
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Gerak Benda di atas Konduktor ............................................................................... 14
BAB III. EKSPERIMEN ............................................................................................... 21
A. Penyusunan Alat .................................................................................... 21
B. Pengukuran Medan Magnet ................................................................... 23
C. Pengukuran Sudut Kemiringan Air Track Menggunakan Software
Logger Pro ............................................................................................. 23
D. Perekaman Gerak Magnet ...................................................................... 28
E. Analisa Data Menggunakan Software Logger Pro ................................ 31
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 36
A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 37
1. Penentuan Sudut Kemiringan Air Track Untuk Percobaan ....... 37
2. Menunjukkan Gerak Teredam pada Magnet yang Bergerak di
atas Air Track ............................................................................. 44
3. Pengukuran Koefisien Redaman Magnetik ............................... 55
B. Pembahasan.................................................................................................. 57
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 66
A. Kesimpulan .................................................................................................. 66
B. Saran ............................................................................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 68
LAMPIRAN
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 : Nilai sudut kemiringan air track yang pertama ......................................................40
Tabel 4.2 : Berbagai nilai sudut kemiringan air track ............................................................. 41
Tabel 4.3 : Nilai medan magnet untuk masing-masing jumlah magnet .................................. 55
Tabel 4.4 : Koefisien redaman magnetik untuk glider dengan tambahan 1 magnet ................ 56
Tabel 4.5 : Hubungan nilai koefisien redaman magnetik terhadap jumlah magnet ................. 57
Tabel 4.6 : Pengaruh medan magnet terhadap koefisien redaman magnetik ........................... 61
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 : Garis gaya magnet dari suatu dipol magnet ............................................................ 8
Gambar 2.2 : Gaya tarik antara kutub utara dan kutub selatan ..................................................... 9
Gambar 2.3 : Gaya tolak antara kutub utara dan kutub utara ....................................................... 9
Gambar 2.4 : Gaya tolak-menolak antara kutub selatan dengan kutub selatan ............................ 10
Gambar 2.5 : Komponen medan magnet yang tegak lurus bidang .............................................. 10
Gambar 2.6 : Perubahan fluks pada magnet yang mendekati kumparan ...................................... 12
Gambar 2.7 : Perubahan fluks pada magnet yang menjauhi kumparan ........................................ 13
Gambar 2.8 : Penguraian gaya pada benda non magnet yang bergerak di atas konduktor dengan
sudut kemiringan tertentu ............................................................................................................. 15
Gambar 2.9 : Penguraian gaya pada magnet yang bergerak di atas konduktor dengan sudut
kemiringan tertentu ....................................................................................................................... 18
Gambar 3.1 : Susunan alat yang digunakan dalam melakukan eksperimen gerak magnet di atas
air track: ....................................................................................................................................... 21
Gambar 3.2 : Tampilan awal pada logger pro sebelum video hasil perekaman dimasukkan ...... 24
Gambar 3.3 : Tampilan set scale untuk memberikan nilai acuan ................................................. 24
Gambar 3.4 : Tampilan menu set origin untuk memberikan acuan pada gambar yang hendak di
analisa ........................................................................................................................................... 25
Gambar 3.5 : Tampilan add point (warna merah) set origin (warna biru) untuk mengukur
panjang suatu benda ...................................................................................................................... 26
Gambar 3.6 : Tampilan photo distance untuk mengukur sisi depan sudut kemiringan air track
....................................................................................................................................................... 26
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3.7 : Panjang yang harus diukur guna mendapatkan sudut kemiringan air track .......... 27
Gambar 3.8 : Tampilan logger pro saat memilih menu insert movie............................................ 32
Gambar 3.9 : Tampilan set scale untuk memberikan nilai acuan ................................................. 33
Gambar 3.10 : Tampilan set origin .............................................................................................. 33
Gambar 3.11 : Tampilan add point untuk memberikan titik pada posisi gerak terhadap waktu .. 34
Gambar 3.12 : Tampilan awal menu curve fit untuk memfiting grafik ........................................ 35
Gambar 3.13 : Tampilan untuk define function .......................................................................... 35
Gambar 3.14 : Tampilan untuk memasukkan persamaan yang akan digunakan untuk mem-fit .. 36
Gambar 3.15 : Tampilan akhir hasil fit ......................................................................................... 36
Gambar 4.1 : Pengukuran sisi a dan b untuk mengetahui nilai sudut kemiringan air track ........ 39
Gambar 4.2 : Grafik posisi terhadap waktu untuk berbagai nilai sudut kemiringan air track .... 42
Gambar 4.3: Grafik posisi terhadap waktu glider tanpa magnet ................................................. 46
Gambar 4.4 : Grafik kecepatan glider terhadap waktu ................................................................. 47
Gambar 4.5 : Grafik posisi terhadap waktu untuk glider dengan tambahan 1 magnet ................. 48
Gambar 4.6 : Grafik posisi terhadap waktu untuk glider tanpa magnet dan berbagai tambahan
magnet pada glider ........................................................................................................................ 49
Gambar 4.7 : Grafik kecepatan glider dengan tambahan 2 magnet terhadap waktu ................... 51
Gambar 4.8 : Grafik kecepatan glider dengan tambahan 3 magnet terhadap waktu .................... 52
Gambar 4.9 : Grafik kecepatan glider dengan tambahan 4 magnet terhadap waktu .................... 53
Gambar 4.10 : Grafik koefisien redaman magnetik terhadap medan magnet............................... 62
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Grafik posisi terhadap waktu untuk gerak glider tanpa magnet dan glider
bermagnet dengan sudut kemiringan (1,2±0,1)
Lampiran 2
: Grafik posisi terhadap waktu untuk berbagai nilai sudut kemiringan
Lampiran 3
: Grafik kecepatan terhadap waktu gerak glider tanpa magnet dan glider
bermagnet dengan sudut kemiringan (1,2±0,1)
Lampiran 4
: Nilai koefisien redaman magnetik untuk berbagai nilai medan magnet
Lampiran 5
: Nilai sudut kemiringan air track
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penerapan pengereman magnetik telah digunakan dalam kehidupan
sehari-hari pada beberapa kendaraan transit cepat bertenaga listrik seperti
pengereman pada kereta listrik [Young, 2000]. Perkembangan ini tentu
berangkat dari berbagai pengembangan dan inovasi dalam lingkup ilmu
pengetahuan,
khususnya
dibidang
Fisika.
Elektromagnet
besar
akan
ditempatkan pada gerbong diatas rel. Arus pusar akan diinduksikan dalam rel
oleh gerak magnet tadi dan gaya magnetik yang dihasilkan memberikan gaya
hambat pada gerbong dan selanjutnya akan menghentikannya [Tipler, 2001].
Adanya pengereman magnetik ini berdasarkan pada hukum Lenz.
Magnet
yang digerakkan
mendekati
atau
menjauhi
konduktor
akan
menyebabkan perubahan fluks magnetik pada konduktor yang akan
membangkitkan ggl induksi pada konduktor. Hukum Lenz menyebutkan bahwa
ggl induksi akan membangkitkan arus induksi. Arah medan magnet dari arus
induksi sedemikian hingga melawan perubahan fluks magnetik. Sehingga
konduktor akan memiliki medan magnet yang berlawanan dengan medan
magnet penyebabnya dan kemudian terjadi interaksi tolak-menolak. Tolakan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
inilah yang akan melawan gerak magnet. Gaya tolakan yang berlawanan
dengan gerak magnet disebut dengan gaya redaman magnetik.
Penelitian untuk menunjukkan adanya redaman magnetik telah
dilakukan dengan menggerakkan magnet di atas air track. Air track yang
digunakan berbahan alumunium yang bersifat konduktor, sehingga dapat
dikatakan magnet bergerak di atas air track sama dengan bergerak di atas
konduktor. Air track digunakan untuk mengurangi gesekan dengan permukaan
konduktor. Pengukuran gerak magnet dilakukan dengan menggunakan
photogate. Beberapa photogate diletakkan pada lintasan air track dengan jarak
tertentu dari masing-masing photogate. Pengukuran menggunakan photogate
didapatkan data kecepatan rata-rata magnet selama melewati photogate [Xie,
2006].
Penelitian lain dilakukan dengan cara menggerakkan magnet di atas
permukaan alumunium dan kaca. Magnet langsung digerakkan di atas
permukaan kaca yang dimiringkan. Pengukuran dilakukan dengan cara
merekam gerak magnet menggunakan video sehingga diperoleh data secara
lengkap dan menyeluruh. Selanjutnya hasil perekaman dianalisa menggunakan
software logger pro [Bekti, 2015]. Permukaan kaca ditempatkan di atas
alumunium untuk mengurangi gesekan bila magnet langsung digerakkan di atas
permukaan alumunium. Walaupun demikian, gaya gesek permukaan kaca
dengan magnet tetap mempengaruhi gerak magnet sehingga proses redaman
magnetik sulit teramati. Gesekan antara permukaan kaca dengan magnet yang
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bergerak tidak dapat diabaikan seperti pada percobaan Xie yang mengabaikan
gesekan udara sehingga akan mempengaruhi pengambilan data karena gaya
yang melawan gerak magnet bukan saja gaya redaman magnetik tetapi juga
gaya gesek magnet dengan permukaan kaca. Keterbatasan dalam penelitian ini
adalah adanya gesekan permukaan yang mempengaruhi gerak magnet dan
menggunakan sudut kemiringan bidang yang besar sehingga proses redaman
magnetik akan lebih sulit teramati. Penelitian lain dilakukan dengan
menggerakkan magnet di atas air track. Pengambilan data dilakukan dengan
perekaman menggunakan video. Dari hasil analisa video diperoleh grafik posisi
magnet terhadap waktu yang kemudian dianalisa untuk menunjukkan adanya
peristiwa redaman magnetik [Vidaurre, 2008].
Perekaman menggunakan video tentu bukan hal baru bagi setiap orang
di era kemajuan teknologi yang semakin pesat. Perekaman menggunakan video
dapat dilakukan oleh setiap orang baik menggunakan handycam, kamera digital
ataupun kamera smartphone. Dari hasil perekaman dapat diperoleh video yang
mengambarkan proses terjadinya suatu peristiwa. Penggunaan software logger
pro akan mempermudah analisa data yang berupa video.
Selain itu eksperimen menunjukkan adanya peristiwa redaman magnetik
bisa menjelaskan prinsip hukum Lenz dengan praktikum. Pembelajaran materi
hukum Lenz di SMA kurang mendalam dan jarang dilakukan praktikum untuk
pokok bahasan ini. Melalui penelitian ini siswa dapat belajar materi hukum
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lenz melalui percobaan secara langsung dan dapat menemukan suatu gejala
peristiwa redaman magnetik. Selain digunakan untuk mengajarkan materi
hukum Lenz dengan cara praktik, penggunaan video dan foto dalam
pengambilan data, juga dapat digunakan untuk praktikum percobaan lain.
Misalnya untuk mengamati gerak benda bisa dilakukan dengan merekam proses
gerak benda untuk mengetahui jenis gerak benda. Setelah itu untuk
mendapatkan data, hasil perekaman dianalisa menggunakan software logger
pro.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini akan dilakukan untuk
menunjukkan adanya peristiwa redaman magnetik yang akan dilakukan dengan
cara menggerakkan magnet di atas air track. Pengambilan data dilakukan
dengan perekaman video menggunakan kamera. Video hasil perekaman
kemudian di analisa menggunakan software logger pro.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
cara
menunjukkan
peristiwa
redaman
magnetik
menggunakan video?
2. Bagaimana pengaruh medan magnet terhadap gaya redaman magnetik ?
3. Bagaimana cara mengukur koefisien redaman magnetik pada gerak
magnet yang teredam?
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dari penelitian ini, ada beberapa hal
yang menjadi batasan maslah dalam peneltitian ini, yaitu:
1. Konduktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah air track yang
berbahan alumunium dengan panjang 1,479 m.
2. Magnet yang digunakan dalam peneltian adalah magnet NdFeB
3. Pemberat yang digunakan adalah plastisin yang bersifat non
feromagnetik.
4. Analisa video yang digunakan menggunakan analisis video dengan
software logger pro.
D. Tujuan Penelitian
1. Menunjukkan peristiwa redaman magnetik menggunakan video
2. Menunjukkan pengaruh medan magnet terhadap gaya redaman
magnetik
3. Mengukur koefisien redaman magnetik
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
a. Mampu memilih dan mengunakan alat yang tepat dan sesuai
untuk melakukan pengukuran gaya redaman magnetik.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Mampu mengembangkan kemampuan dalam menggunakan
software LoggerPro sehingga analisa data yang didapat menjadi
maksimal.
c. Membuktikan adanya peristiwa redaman magnetik menggunakan
perekaman video secara sederhana.
2. Bagi Pembaca
a. Mengetahui adanya peristiwa redaman yang terjadi karena
adanya magnet yang bergerak di atas konduktor.
b. Menggunakan perekaman video dan analisa menggunakan
software logger pro sebagai salah satu cara dalam meneliti suatu
peristiwa fisika
c. Mengajarkan materi tentang hukum Lenz dan gaya redaman
magnetik di sekolah sehingga siswa lebih memahami materi
pembelajaran dengan langsung melakukan penelitian sendiri.
F. Sistematika Penelitian
1. BAB I Pendahuluan
BAB I ini akan mengarahkan kita pada latar belakang penelitian, tujuan
penelitian, rumusan masalah, batasan masalah dalam penelitian ini,
manfaat penelitian dan sistematika penelitian.
2. BAB II Dasar Teori
BAB II akan menunjukkan teori yang digunakan dalam penelitian ini.
Dalam hal ini, BAB II berisi teori yang mendukung penelitian yaitu
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengenai medan magnet, Fluks medan magnet, hukum Lenz, dan gerak
magnet di atas konduktor.
3. BAB III Metodologi Penelitian
BAB III mengarahkan prosedur penelitian yang digunakan serta
bagaimana cara menganalisa data yang telah didapatkan.
4. BAB IV Hasil dan Analisa
BAB IV menyajikan data yang telah didapatkan serta membahas data
yang telah dianalisa sebelumnya yang kemudian dicocokan dengan teori
yang digunakan.
5. BAB V Penutup
BAB V berisi kesimpulan dan saran untuk penelitian lanjutan.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Medan Magnet
Magnet memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan.
Daerah disekitar magnet disebut dengan medan magnet. Medan magnet
suatu magnet permanen diakibatkan karena gerak elektron di dalam
bahan. Elektron yang bergerak di dalam suatu bahan akan menghasilkan
arus listrik. Seperti yang disebutkan dalam hukum Biot Savart bahwa di
sekitar arus listrik terdapat medan magnet, maka disekitar arus listrik
karena gerak elektron tersebut akan terdapat medan magnet. Medan
magnet inilah yang disebut medan magnet permanen dari suatu magnet
[Halliday, 2005] .
Besarnya medan magnet ditunjukkan dari garis gaya magnet.
Garis gaya magnet keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan.
Garis gaya yang semakin rapat menunjukkan bahwa medan magnetnya
semakin besar. Hal ini dapat terlihat pada gambar 2.1 dibawah ini:
Gambar 2.1 Garis gaya magnet dari suatu dipol magnet
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gaya magnet akan terlihat bila suatu magnet didekatkan pada
magnet lain. Gaya magnetik berupa tarikan ataupun tolakan yang terjadi
bila 2 kutub magnet saling didekatkan. Tarikan dan tolakan tersebut
dihasilkan karena interaksi 2 magnet [Bueche, 2006]. Bila kutub magnet
yang berbeda jenis berhadapan, akan terjadi interaksi tarik-menarik
terlihat pada gambar 2.2:
Gambar 2.2 Gaya tarik antara kutub utara dan kutub selatan
Sedangkan interaksi tolak-menolak terjadi jika kutub magnet
yang berhadapan berbeda jenis. Interaksi tolak-menolak ditunjukkan
pada gambar 2.3 dan 2.4:
Gambar 2.3 Gaya tolak-menolak antara kutub utara dan kutub utara
Gambar 2.4 Gaya tolak-menolak antara kutub selatan dengan kutub selatan
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Fluks magnetik merupakan banyaknya suatu garis gaya magnet
yang menembus suatu permukaan. Misalnya suatu magnet didekatkan
pada kumparan, garis medan magnet akan menembus kumparan
tersebut. Fluks magnetik ada karena garis gaya magnet yang menembus
kumparan. Saat magnet semakin dekat dengan kumparan maka semakin
bertambah jumlah fluks magnetiknya [Bresnick, 2002].
n
B
ө
Luas
(A)
Gambar 2.5 Komponen medan magnet yang tegak lurus bidang
Fluks magnetik akan bernilai maksimal bila medan magnet yang
menembus suatu luasan permukaan secara tegak lurus atau membentuk
sudut 0 terhadap garis normal permukaan. Besarnya fluks magnetik
dinyatakan dalam persamaan (2.1):
= ∮ ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ = ∮
10
(2.1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adalah fluks magnetik dan
permukaan,
adalah elemen luasan
merupakan sudut antara medan magnet ⃗ dengan garis
normal permukaan yang ditembus garis gaya magnet.
B. Hukum Lenz dan Arus Induksi
Magnet yang didekatkan pada kumparan menyebabkan semakin
banyak garis gaya magnet yang menembus suatu permukaan kumparan
yang akan mengakibatkan terjadinya perubahan fluks. Perubahan fluks
magnetik ini akan membangkitkan GGL induksi [Giancolii, 2001]. Hal
ini dinyatakan dalam hukum Faraday pada persamaan (2.2):
Ɛ=dengan,
(2.2)
Ɛ
: ggl induksi
: perubahan fluks magnetik
: perubahan waktu
Tanda negatif menunjukkan bahwa arah medan magnet dari
arus induksi sedemikian hingga melawan perubahan fluks magnetik.
Jika fluks magnetik bertambah pada suatu kumparan, arus yang
dihasilkan oleh ggl induksi akan membangkitkan fluks yang cenderung
meniadakan fluks yang bertambah dan sebaliknya. [ Bueche, 2006]
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hukum
Lenz
dapat
ditunjukkan
melalui
percobaan
menggerakkan magnet mendekati kumparan yang terlihat pada gambar
2.6:
Gambar 2.6 Perubahan fluks pada magnet yang mendekati kumparan
Ketika magnet mendekati kumparan maka fluks magnetik pada
kumparan akan bertambah. Gambar 2.6 menunjukkan bahwa kutub
utara magnet mendekati kumparan, garis gayanya akan masuk ke
kumparan.
Karena
fluks
magnetik
yang
semakin
bertambah
menyebabkan timbulnya ggl induksi. Ggl induksi akan membangkitkan
arus induksi. Medan magnet dari arus induksi sedemikian hingga
melawan perubahan fluks magnetik. Karena fluks magnetiknya
bertambah maka arah medan magnetnya sedemikian hingga melawan
pertambahan fluks magnetik. Supaya melawan pertambahan fluks
magnetik maka arah medan magnetiknya harus berlawanan dengan arah
garis gaya magnet yaitu ke atas. Menurut hukum Biot Savart maka arah
arus induksinya akan mengikuti aturan tangan kanan. Karena arah
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
medan magnet ditunjukkan dengan arah ibu jari yaitu ke atas, maka arah
arus induksi mengikuti perputaran keempat jari yaitu berlawanan
dengan arah jarum jam. Karena medan magnet dari arus induksi yang
arahnya berlawanan dengan garis gaya magnet maka akan terjadi
interaksi tolakan.
Untuk magnet yang bergerak menjauhi kumparan ditunjukkan
pada gambar 2.7 :
Gambar 2.7 Perubahan fluks pada magnet yang menjauhi kumparan
Garis gaya magnet keluar dari kutub utara dan masuk ke kumparan.
Magnet yang semakin menjauhi kumparan menyebabkan fluks
magnetik pada kumparan berkurang akibatnya timbul ggl induksi pada
kumparan. Ggl induksi pada kumparan akan menyebabkan arus induksi.
Medan magnet dari arus induksi arahnya sedemikian hingga melawan
perubahan fluks magnetik. Karena fluks magnetiknya berkurang, maka
arah medan magnet sedemikian hingga melawan berkurangnya fluks
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
magnetik. Oleh sebab itu, arah medan magnet akan sama dengan arah
garis gaya magnetnya yaitu masuk ke kumparan dan arah arus
induksinya searah jarum jam.
C. Gerak Benda di atas Konduktor
Suatu benda dengan massa m ditempatkan di atas suatu permukaan
akan memiliki gaya berat dan gaya normal permukaan. Benda yang
dimaksud dikategorikan kedalam 2 hal yaitu benda non magnet dan
benda magnet.
1. Gerak benda non magnetik pada air track yang dimiringkan
Air track terbuat dari logam alumunium yang bersifat konduktor
dan juga bersifat non feromagnetik. Benda non magnet ditempatkan
pada konduktor dengan sudut kemiringan
dari kondisi awalnya
diam. Karena kondisi awalnya diam maka kecepatan awalnya nol.
Komponen gaya-gaya yang bekerja pada benda non magnet dapat
dilihat pada gambar 2.8:
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
= mg
Gambar 2.8 Penguraian gaya pada benda non magnet yang bergerak di
atas konduktor dengan sudut kemiringan
Berdasarkan gambar 2.8 gaya yang mempengaruhi gerak benda
non magnet adalah W sin θ. Karena tidak ada gaya pelawan maka
gerak benda akan dipercepat hal ini sesuai dengan hukum Newton
II yang menyatakan bahwa bila suatu benda dikenai suatu resultan
gaya yang bukan nol maka benda bergerak dipercepat sesuai dengan
persamaan (2.3) [Tipler, 1998]:
∑
dengan,
=m
∑
: resultan gaya
m
: massa benda
(2.3)
: percepatan benda
: gaya berat benda
Posisi benda yang bergerak di atas bidang miring terhadap
waktu akan mengikuti persamaan:
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2.4)
dengan,
x : posisi benda
x0 : posisi awal benda
: waktu
2. Gerak benda magnet di atas air track yang dimiringkan
Benda non magnet yang bergerak di atas konduktor yang miring
dengan sudut
akan bergerak dipercepat karena adanya gaya W sin
θ. Namun bila benda magnet yang bergerak di atas konduktor yang
dimiringkan maka akan ada gaya lain yang mempengaruhi yaitu
gaya redaman magnetik.
Seperti halnya pada magnet yang digerakkan mendekati
kumparan, magnet yang bergerak di atas konduktor juga akan
mengakibatkan
timbulnya
elektromagnet.
Elektromagnet
dan
magnet permanen tersebut akan berinteraksi tolak-menolak. Tolakan
inilah yang akan menyebabkan gaya redaman magnetik.
Bila pada kumparan arus akan mengalir di sepanjang kumparan,
namun pada konduktor, arus induksi akan berputar di dalam
konduktor membentuk arus pusar. Gaya tolak tersebut akan
menghasilkan gaya redaman magnetik yang dirumuskan pada
persamaan (2.5) [Vidaurre, 2008]:
(2.5)
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan ,
: gaya redaman magnetik
: koefisien redaman magnetik
m
: massa sistem
v
: kecepatan magnet
Tanda negatif menunjukkan bahwa arah gaya redaman
magnetik berlawanan dengan arah gerak magnet. Penguraian gayagaya yang bekerja pada magnet yang ditempatkan di atas konduktor
yang dimiringkan terlihat pada gambar 2.9 :
=mg
Gambar 2.9 Penguraian gaya pada magnet yang bergerak di atas konduktor
dengan sudut kemiringan
Penguraian gaya untuk magnet yang bergerak di atas konduktor
dengan sudut kemiringan
ditunjukkan pada persamaan (2.6):
(2.6)
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tanda negatif pada persamaan (2.6) menunjukkan bahwa arah
gaya redaman magnetik berlawanan dengan arah gaya berat yang
sejajar bidang. Dari persamaan (2.6) dapat dituliskan menjadi:
(2.7)
dengan,
: gravitasi bumi
(2.8)
(2.9)
dengan :
(
)
(
)
(2.10)
(
)
(2.11)
Maka dari persamaan (2.10) yang disubstitusikan dengan persamaan
(2.9) didapatkan persamaan :
(
(
)
(2.12)
)
(2.13)
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kemudian persamaan (2.13) di integralkan dan didapatkan persamaan
(2.14):
(2.14)
Persamaan (2.14) kemudian dibagi dengan
sehingga akan
didapatkan persamaan (2.15):
( )
(2.15)
dengan,
(2.16)
Untuk
maka
didapatkan nilai K yaitu :
(2.17)
dengan,
(2.18)
Dengan mensubtitusikan persamaan (2.18) pada persamaan (2.17)
didapatkan persamaan:
(2.19)
: kecepatan terminal
: kecepatan awal
Untuk
maka
, akan didapatkan nilai persamaan kecepatan
terhadap waktu yaitu :
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
( )
(
)
(2.20)
( )
(2.21)
Dengan, D = (
Untuk
mendapatkan
)
persamaan
(2.22)
posisi
terhadap
waktu
dengan
mengintegralkan persamaan (2.21) sehingga akan diperoleh persamaan (2.23)
[Anna Vidaurre, 2008] :
(
Dengan,
)[
(
x : posisi magnet
20
)]
(2.23)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
EKSPERIMEN
Penelitian ini bertujuan untuk menunnjukkan adanya peristiwa redaman
magnetik dan mengetahui pengaruh medan magnet terhadap gaya redaman magnetik.
Tahap-tahap yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian yaitu penyusunan
alat, pengukuran medan magnet, pengukuran sudut kemiringan air track menggunakan
software logger pro, Pengamatan gerak magnet dan analisa data menggunakan
software logger pro.
A. Penyusunan Alat
Penyusunan alat digunakan untuk mengamati adanya peristiwa redaman
serta mengetahui pengaruh besarnya medan magnet terhadap koefisien redaman
magnetik dan gaya redaman magnetik. Dalam penyusunan alat terdapat
beberapa bagian yang harus disusun seperti gambar (3.1) yaitu :
Gambar 3.1 Susunan alat yang digunakan dalam melakukan eksperimen gerak magnet di atas air track
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Kamera
Kamera yang digunakan dalam perekaman adalah kamera Canon
600D.
b. Tripod
Digunakan untuk memposisikan kamera saat perekaman dilakukan.
c. Glider, magnet dan pemberat
Glider yang dimaksud digunakan sebagai kereta untuk tempat
magnet dan juga pemberat. Magnet yang digunakan adalah magnet
NdFeB dan pemberat yang digunakan merupakan plastisin..
d. Air track
Air track digunakan sebagai lintasan gerak magnet dan sebagai
konduktor yang bersifat nonferomagnetik. Bahan air track terbuat
dari alumunium yang bersifat sebagai konduktor.
e. Blower
Blower untuk memompa angin masuk ke dalam air track.
Air track yang digunakan sulit untuk dimiringkan maka digunakan
engsel yang berasal dari kayu untuk mengatur kemiringan sudut. Kemiringan
sudut pada air track diberikan dengan menggunakan balok pengganjal. Sudut
kemiringan diukur dengan menggunakan metode perbandingan. Balok
pengganjal yang digunakan memiliki tinggi 4,1 cm. Untuk berbagai nilai sudut
dilakukan dengan cara menggeser balok pengganjal sesuai dengan kemiringan
sudut yang akan diberikan pada air track.
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Pengukuran Medan Magnet
Pengukuran medan magnet menggunakan sensor medan magnet dari
Vernier yang dihubungkan ke PC atau laptop yang sudah memilki software
logger pro. Pengukuran medan magnet dilakukan dengan menempatkan sensor
sejarak 1 cm dari magnet. Sensor medan magnet diletakkan 1 cm di atas
permukaan magnet dengan posisi tegak lurus terhadap permukaan magnet.
sensor diletakkan sejarak 1 cm dari magnet karena jarak antara magnet dengan
konduktor adalah 1cm. Jarak 1 cm ini merupakan ketebalan dari glider yang
menjadi tempat magnet.
Magnet yang digunakan dalam penelitian merupakan magnet NdFeB.
Pengukuran medan magnet dilakukan untuk 1 magnet, 2 magnet, 3 magnet dan
4 magnet. Hasil pengukuran akan didapatkan berbagai nilai medan magnet.
C. Pengukuran sudut kemiringan air track menggunakan software logger pro
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengukur sudut menggunakan
software logger pro adalah :
a. Membuka software logger pro kemudian memilih menu insert
kemudian memilih menu picture dan pilih file gambar yang hendak
dianalisa terlihat pada gambar 3.2:
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3.2 Tampilan awal pada logger pro sebelum gambar dimasukkan
b. Memilih ikon set scale, digunakan untuk memberikan skala pada
panjang lintasan air track yang digunakan dan kemudian tarik dari
ujung lintasan air track ke ujung yang lain. Kemudian memasukkan
nilai distance 1,479 m karena sebelumnya telah diukur panjang
lintasan air track yang ditandai pada bulatan merah pada gambar
3.3:
Gambar 3.3 Tampilan set scale untuk memberikan nilai acuan
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Pilih set origin terlihat pada lingkaran merah gambar 3.4, digunakan
sebagai garis acuan tegak lurus.
Gambar 3.4 Tampilan menu set origin untuk memberikan acuan pada gambar yang
hendak di analisa
d. Kemudian pilih add point yang ditunjukkan oleh tanda berwarna
merah untuk memberi tanda. Dan memilih set origin yang
ditunjukkan oleh tanda berwarna biru untuk memberikan acuan
supaya tegak lurus dalam mengukur sisi tegaknya yang terlihat pada
gambar 3.5:
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3.5 Tampilan add point (warna merah) set origin (warna biru) yang
digunakan untuk pengukuran panjang
e. Setelah itu, kemudian pilih photo distance terlihat pada lingkaran
merah gambar 3.6 untuk mengukur sisi depan sudut:
Gambar 3.6 Tampilan photo distance untuk mengukur sisi depan sudut kemiringan air track
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah mengetahui panjang sisi masing-masing, kemudian sudut
kemiringan air track diketahui dengan menggunakan aturan sin θ yang
terlihat pada gambar 3.7:
Gambar 3.7 Panjang yang harus diukur guna mendapatkan sudut kemiringan air track
sin θ =
Sehingga
θ = arc sin
Karena b merupakan panjang air track yang sudah diketahui
nilainya yaitu 1,479 m maka dapat dilakukan perhitungan guna
mengukur sudut kemiringan air track. Pengukuran sudut kemiringan air
track dilakukan dengan mengukur sudut pada air track menggunakan
bantuan analisa foto menggunakan software logger pro.
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Pengamatan Gerak Magnet
Saat pengamatan gerak magnet, kamera harus diposisikan sejajar
dengan bidang yang akan direkam. Oleh sebab itu, air track diletakkan sejarak
tertentu dari dinding. Lensa kamera sejajar dengan permukaan dinding yang
digunakan sebagai bidang acuan. Hal ini diatur dengan memposisikan garisgaris grid kamera supaya segaris dengan acuan dan hasil perekaman akan
menjadi terlihat sebidang.
Eksperimen yang dilakukan terbagi dalam 3 percobaan, yaitu percobaan
gerak glider bermagnet untuk berbagai nilai sudut kemiringan air track, gerak
glider tanpa magnet dan percobaan glider bermagnet untuk berbagai nilai
medan magnet. Percobaan gerak glider untuk berbagai nilai sudut dilakukan
untuk mendapatkan nilai sudut yang baik untuk melakukan percobaan.
Pengamatan glider tanpa magnet dilakukan dengan menggerakkan glider di
atas lintasan air track. untuk melihat peristiwa redaman magnetik, gerak glider
tanpa magnet dibandingkan dengan gerak glider yang diberi tambahan magnet.
glider yang diberi tambahan magnet di atasnya selanjutnya akan disebut dengan
glider bermagnet.
1. Percobaan berbagai sudut kemiringan air track
Percobaan berbagai nilai sudut kemiringan air track dlikaukan dengan
menggerakkan glider bermagnet di atas air track. percobaan ini dilakukan
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
beberapa kali dengan cara yang sama untuk berbegai nilai sudut kemiringan air
track. langkah-langkah dalam percobaan ini adalah:
a. Mengatur posisi sudut kemiringan air track.
b. Mengatur posisi kamera supaya sejajar dengan permukaan dinding
yang digunakan sebagai acuan.
c. Menempatkan glider bermagnet pada lintasan air track kemudian
mengatur skala blower pada skala 10.
d. Menekan tombol video sehingga perekaman dimulai.
e. Menekan tombol on pada blower sehingga glider dapat bergerak.
f. Setelah glider sampai di ujung air track maka perekaman dimatikan.
g. Mengulangi langkah f-h 3 kali.
h. Melakukan langkah g untuk berbegai nilai sudut kemiringan air
track.
2. Percobaan gerak glider tanpa magnet
Percobaan gerak glider tanpa magnet dilakukan dengan menggerakkan
glider di atas air track. Massa glider yang digunakan sama dengan massa
glider dengan tambahan 4 magnet yaitu 128,4 gram. Percobaan
menggerakkan glider tanpa magnet digunakan sebagai pembanding untuk
mengetahui pengaruh ada dan tidaknya tambahan magnet pada gerak glider.
Langkah-langkah dalam percobaan ini adalah :
a. Mengatur posisi sudut kemiringan air track.
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Mengatur posisi kamera supaya sejajar dengan permukaan dinding
yang digunakan sebagai acuan.
c. Menambahkan pemberat sehingga massa magnet untuk tiap variasi
medan magnet sama dengan massa dengan jumlah magnet
terbanyak yaitu 4 magnet.
d. Menimbang massa glider dan pemberat. Pemberat digunakan
supaya massanya tetap.
e. Menempatkan glider dan pemberat di atas air track dan mengatur
skala blower pada skala 10.
f. Menekan tombol video sehingga perekaman dimulai.
g. Menekan tombol on pada blower sehingga glider dapat bergerak.
h. Setelah glider sampai di ujung air track maka perekaman dimatikan.
i. Mengulangi langkah f-h 3 kali.
3. Percobaan glider bermagnet untuk berbagai nilai medan magnet
Percobaan berbagai nilai medan magnet dilakukan untuk mengetahui
pengaruh medan magnet tehadap gaya redaman yang terjadi. berbagai nilai
medan magnet didapatkan dengan mengganti jumlah magnet yang
ditambahkan pada glider. Langkah-langkah pada percobaan ini sama
dengan percobaan menggerakkan glider. Namun ada bebrapa perbedaan
yang harus ditambahkan dalam percobaan ini. Percobaan berbagai nilai
medan magnet dilakukan dengan menambahkan magnet ke atas glider.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Massa total sistem haruslah sama dengan massa sistem dengan tambahan
jumlah magnet yang paling banyak (4 magnet) yaitu 128,4 gram . Oleh
sebab itu untuk glider dengan tambahan 1 magnet, 2 magnet dan 3 magnet
perlu ditambahkan pemberat berupa plastisin supaya massa sistem tetap.
E. Analisa Data Menggunakan Software logger pro
Video yang didapatkan dari hasil perekaman kemudian di analisa
menggunakan
software logger pro. Setelah di analisa akan didapatkan
grafik posisi terhadap waktu kemudian di fit dengan persamaan:
[
(
)]
Yang sesuai dengan persamaan (2.11) yaitu:
[
(
)]
Nilai A menunjukkan nilai posisi awal ( ) nilai B menunjukkan
koefisien redaman magnetik ( ) dan nilai C menunjukkan kecepatan
terminal (
).
Untuk menentukkan nilai redaman magnetik dan kecepatan terminal
maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
a. Membuka halaman awal logger pro lalu memillih menu insert
kemudian memilih menu movie untuk menambahkan video yang
akan dianalisa terlihat pada gambar 3.8:
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3.8 Tampilan logger pro saat memilih menu insert movie
b. Setelah video yang akan dinalisa telah di masukkan, kemudian
memberikan acuan panjang yang sudah diketahui sebelumnya.
memilih ikon set scale, digunakan untuk memberikan skala pada
panjang lintasan air track yang digunakan dan kemudian drag dari
ujung lintasan air track ke ujung yang lain. Kemudian memasukkan
nilai distance 1,479 m karena sebelumnya telah diukur panjang
lintasan air track yang ditandai pada bulatan merah pada gambar
3.9:
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3.9 Tampilan set scale untuk memberikan nilai acuan
c. Sebagai acuan untuk memberi titik-titik untuk posisi gerak magnet
supaya searah sumbu x maka pilih set origin terlihat pada lingkaran
merah pada gambar 3.10.
Gambar 3.10 Tampilan set origin
d. Kemudian memilih add point terlihat pada lingkaran merah pada
gambar 3.11, dan kemudian pilih selama pergerakan magnet tiap
saat dari awal bergerak sampai magnet berada di posisi ujung air
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
track yang lain. Kemudian didapatkan grafik posisi (x) terhadap
waktu (t).
Gambar 3.11 Tampilan add point untuk memberikan titik pada posisi gerak
terhadap waktu
Setelah didapatkan grafik posisi magnet terhadap waktu, maka grafik ini
perlu kita fit dengan persamaan (2.12) untuk mendapatkan nilai kecepatan
terminal dan koefisien redaman magnetik. Maka langkah-langkah untuk
memfiting data adalah :
i.
Pilih menu analyze kemudian pilih menu curve fit terlihat pada
gambar 3.12:
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3.12 Tampilan awal menu curve fit untuk mem-fit grafik
ii.
Kemudian akan muncul halaman baru, kemudian pilih define
function, setelah itu masukkan persamaan (2.11) dan kemudian pilih
ok terlihat pada gambar 3.13.
Gambar 3.13 Tampilan untuk define function
iii.
Pilih try fit terlihat pada lingkaran merah pada gambar 3.14 dan
tunggu beberapa saat.
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3.14 Tampilan untuk memasukkan persamaan yang akan digunakan
untuk fitting
iv.
Setelah itu masukan ok maka akan muncul hasil fitting terlihat pada
gambar 3.15.
Gambar 3.15 Tampilan akhir hasil fitting
Dari fit grafik posisi gerak magnet terhadap waktu akan di dapatkan
nilai koefisien redaman magnetik ( ) dan kecepatan terminal (
36
).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menampilkan tiga hal penting yaitu penentuan sudut
kemiringan air track untuk percobaan, peristiwa redaman magnetik pada
magnet yang bergerak di atas air track dan pengukuran nilai koefisien redaman
magnetik.
1. Penentuan sudut kemiringan air track untuk percobaan
Percobaan berbagai nilai sudut kemiringan air track digunakan untuk
menentukkan sudut yang baik yang digunakan dalam melakukan percobaan.
Besarnya sudut yang diberikan saat memiringkan air track akan
mempengaruhi data yang didapatkan. Oleh sebab itu perlu mengatur sudut
kemiringan air track supaya data yang didapatkan menjadi baik.
Bila sudut kemiringan air track yang digunakan terlalu besar maka
peristiwa redaman magnetik belum bisa terlihat kerena panjang lintasan air
track yang digunakan pendek. Untuk penggunaan sudut kemiringan yang
besar membutuhkan waktu lebih lama supaya peristiwa redaman magnetik
dapat teramati. Karena lintasan air track yang digunakan pendek maka
tidak bisa digunakan sudut yang besar dalam percobaan. Sudut yang lebih
besar akan mempengaruhi kecepatan awal glider sehingga butuh lintasan
yang lebih panjang karena lebih lama waktu yang dibutuhkan untuk
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengurangi kecepatannya. Hal ini sesuai dengan persamaan (2.6), saat
kemiringan air track semakin besar maka komponen gaya berat yang
sejajar bidang semakin besar dan kecepatan awal glider juga semakin besar.
Pengaturan sudut yang baik perlu dilakukan karena lintasan yang
digunakan pendek, sehingga perlu diatur supaya data yang didapatkan
menjadi maksimal dan peristiwa redaman dapat teramati. Untuk mengetahui
sudut yang sesuai dan digunakan dalam penelitian perlu dilakukan
percobaan dengan berbagai nilai sudut dengan jumlah magnet yang
digunakan tetap. Jumlah magnet dibuat tetap supaya gaya redaman
magnetik yang terjadi juga nilainya konstan agar tidak mempengaruhi
percobaan.
Setelah pengaturan sudut kemiringan air track selanjutnya memfoto
posisi air track dari sisi samping lintasan air track yang digunakan untuk
pengukuran sudut. Pengambilan gambar dilakukan dengan teliti dan baik.
Gambar yang diambil harus benar-benar sebidang. Hal ini dilakukan supaya
acuan panjang yang diberikan dapat digunakan untuk mengukur ukuran
panjang yang lain yang belum diketahui nilainya. Gambar yang diambil
kemudian dianalisa menggunakan software logger pro untuk mengetahui
nilai panjang a dan b yang terlihat pada gambar 4.1:
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.1 pengukuran sisi a dan b untuk mengetahui nilai sudut kemiringan air track
Misalnya untuk nilai sudut yang pertama, didapatkan nilai a dan b yaitu :
a = 0,089 m
b =1,479 m
Nilai a dapat terukur bila beberapa hal dipenuhi yaitu garis a harus tegak
lurus terhadap garis c yang merupakan garis bantu sebagai sumbu x. Dan
garis bantu c harus sejajar dengan permukaan lantai.
Setelah mendapatkan nilai a dan b kemudian dilakukan perhitungan
untuk mendapatkan sudut kemiringan air track yaitu :
θ= arc sin (
θ= arc sin (
)
)
θ= 3,5
Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali dan data ditampilkan pada tabel 4.1:
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.1 Nilai sudut kemiringan air track yang pertama
Pengukuran
Sudut kemiringan ( )
1
3,5
2
3,3
3
3,4
Dari tabel 4.1 didapatkan nilai sudut kemiringan air track rata-rata
yaitu:
=
=
= 3,4
Dan untuk nilai ralatnya dapat dihitung dengan cara:
∑(
∆θ = √ (
∆θ = √
(
)
(
)
)
(
)
(
)
∆θ = 0,1
Sehingga didapatkan nilai pengukuran sudut kemiringan air track untuk
nilai sudut yang pertama adalah (3,4±0,1) .
Cara yang sama juga dilakukan untuk mendapatkan nilai sudut
kemiringan air track untuk berbagai nilai sudut yang lain. Dari hasil
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengukuran nilai sudut kemiringan air track yang lain didapatkan berbagai
nilai sudut kemiringan yang terlihat pada tabel 4.2:
Tabel 4.2 Berbagai nilai sudut kemiringan air track
No
Sudut kemiringan ( )
1
3,4±0,1
2
2,4±0,1
3
1,2±0,1
Tabel 4.2 menunjukkan berbagai nilai sudut kemiringan air track yang
yang di ukur menggunakan analisa foto. Selanjutnya hasil perekaman glider
bermagnet untuk berbagai nilai sudut kemiringan akan dilakukan analisa
video sehingga didapatkan grafik posisi terhadap waktu. Dari grafik posisi
terhadap waktu yang di dapatkan dari analisa video gerak glider bermagnet
untuk berbagai nilai sudut kemiringan kemudian dibandingkan, yang
disajikan pada gambar 4.2:
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.2 Grafik posisi terhadap waktu untuk berbagai nilai sudut kemiringan air
track
= grafik posisi terhadap waktu untuk sudut kemiringan
(3,4±0,1)
= grafik posisi terhadap waktu untuk sudut kemiringan
(2,4±0,1)
= grafik posisi terhadap waktu untuk sudut kemiringan
(1,2±0,1)
Dari grafik posisi terhadap waktu untuk berbagai nilai sudut
kemiringan yang ditunjukkan pada gambar 4.2, terlihat grafik posisi
terhadap waktu untuk nilai sudut kemiringan (3,4±0,1)
memenuhi
persamaan kuadrat. Hal ini menunjukkan bahwa glider bergerak dipercepat.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Terlihat pada grafik 4.2 percepatan gerak glider bermagnet semakin kecil
ketika sudut kemiringan air tracknya juga semakin kecil.
Dari gambar 4.2 ditunjukkan bahwa sudut yang baik untuk
melakukan percobaan adalah (1,2±0,1) . Sudut yang baik untuk melakukan
percobaan menggunakan sudut yang kecil, tetapi bila terlalu kecil sudut
yang digunakan akan mengalami kesulitan dalam penyusunannya.
Peristiwa redaman dapat ditunjukkan lebih jelas dengan melihat
percepatan glider bermagnet yang semakin kecil. Percepatan yang semakin
kecil disebabkan kerena resultan gaya yang semakin kecil pula sesuai
dengan persamaan (2.6). Resultan gaya yang semakin kecil disebabkan
karena komponen gaya berat yang sejajar bidang semakin kecil. Komponen
gaya berat yang sejajar bidang semakin kecil dikarenakan sudut kemiringan
air track yang semakin kecil pula. Bila sudut kemiringan air track yang
digunakan semakin kecil maka nilai sin
akan semakin kecil. Nilai sin
akan mempengaruhi besarnya komponen gaya berat yang sejajar bidang.
Gaya pelawan gerak glider bermagnet yaitu gaya redaman magnetik
nilainya tetap karena jumlah magnet yang diberikan sama. Resultan gaya
yang semakin kecil disebabkan oleh sudut kemiringan air track yang
semakin kecil.
2. Peristiwa Redaman magnetik pada magnet yang bergerak di atas Air track
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan bab kajian pustaka, magnet yang bergerak di atas
konduktor akan mengalami gaya redaman magnetik sehingga geraknya
menjadi teredam. Lintasan air track terbuat dari alumunium yang
merupakan konduktor. Konduktor yang berbahan alumunium digunakan
untuk penelitian karena bersifat non feromagnetik, sehingga tidak ada gaya
tarik-menarik antara magnet dengan alumunium.
Untuk menunjukkan adanya peristiwa redaman magnetik digunakan
perekaman video menggunakan kamera Canon 600D. Perekaman yang
dilakukan dimulai dari awal magnet bergerak sampai pada posisi di ujung
lintasannya berakhir. Hasil rekaman ini kemudian dianalisa menggunakan
software logger pro sehingga akan didapatkan data posisi gerak magnet
terhadap waktu. Perekaman dilakukan dengan kecepatan 30 frame/second.
Data posisi magnet terhadap waktu tersebut akan disajikan dalam grafik
sehingga dapat dibandingkan beberapa grafik posisi terhadap waktu yang
telah didapatkan.
Peristiwa redaman magnetik terjadi ketika magnet bergerak di atas air
track. Untuk menyelidiki hal ini dilakukan perbandingan antara gerakan
glider pada air track saat diberi magnet dan tanpa magnet. Selain itu perlu
diperhatikan massa sistem pada kedua keadaan tersebut harus sama. Glider
tanpa magnet diberi pemberat supaya massa sistemnya sama dengan massa
glider saat diberi magnet.
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam melakukan penelitian ini, air track dimiringkan dengan sudut
kecil. Memberikan sudut kemiringan pada air track akan membuat glider
memiliki kecepatan awal karena adanya komponen gaya berat yang sejajar
bidang. Gaya berat yang sejajar bidang disebabkan karena bidang
dimiringkan dengan sudut tertentu. Sudut kemiringan air track yang
digunakan yaitu (1,2±0,1) supaya proses redaman magnetik dapat teramati
pada lintasan air track. Sudut besar dapat mengakibatkan pergerakan yang
cepat sehingga mempersulit pengamatan. Untuk sudut kemiringan air track
yang kecil, gaya berat yang sejajar bidang akan semakin kecil sehingga
resultan gayanya akan semakin kecil. Karena resultan gayanya yang kecil
maka gaya redaman akan lebih teramati. Hal ini dapat ditunjukkan dari
percepatan gerak glider bermagnet yang semakin kecil terlihat pada gambar
4.2. Pergerakan dengan kecepatan yang besar akan sulit diamati bila
lintasan yang digunakan pendek. Kesulitan pengamatan ini dikarenakan
untuk kecepatan yang besar dibutuhkan waktu yang lebih lama supaya
peristiwa redaman dapat teramati. Supaya waktu geraknya dapat diamati
lebih lama maka dibutuhkan lintasan yang lebih panjang. Keterbatasan
dalam percobaan ini adalah lintasan yang digunakan pendek.
Perekaman awal dilakukan untuk gerak glider tanpa magnet. Hasil
perekaman kemudian dianalisa menggunakan software logger pro sehingga
didapatkan data posisi glider tiap waktu yang ditampilkan ke dalam grafik
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
posisi terhadap waktu. Dari gerak glider tanpa magnet didapatkan grafik
posisi terhadap waktu seperti gambar 4.3 dibawah ini:
Gambar 4.3 Grafik posisi terhadap waktu glider tanpa magnet
Dari grafik 4.3 terlihat bahwa gerak glider mengikuti fungsi kuadrat
pada persamaan (2.4). Dari grafik posisi terhadap waktu terlihat bahwa
gerak glider tanpa magnet dipercepat. Gerak glider tanpa magnet terlihat
dipercepat juga ditunjukkan pada grafik kecepatan glider tanpa magnet
terhadap waktu pada gambar 4.4:
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.4 Grafik kecepatan glider terhadap waktu
Dari gambar 4.4 yaitu grafik kecepatan terhadap waktu telihat bentuk
grafiknya
linear.
Grafik
kecepatan
terhadap
waktu
yang
linear
menunjukkan bahwa glider bergerak percepatan konstan. Grafik kecepatan
terhadap waktu yang linear juga menunjukkan bahwa glider bergerak
dipercepat. Glider bergerak dipercepat karena adanya komponen gaya berat
yang sejajar bidang yang bekerja pada glider. Komponen gaya berat sejajar
bidang ini ada karena lintasan yang digunakan memiliki kemiringan
tertentu.
Untuk mengamati adanya peristiwa redaman, maka grafik posisi
terhadap waktu untuk glider tanpa magnet dibandingkan dengan grafik
posisi terhadap waktu glider dengan tambahan magnet. Dari grafik posisi
terhadap waktu akan diketaui bagaimana gerak yang dialami oleh glider
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tanpa magnet dan glider yang diberi tmbahan magnet. Selanjutnya akan
ditampilkan grafik posisi terhadap waktu untuk glider dengan tambahan
magnet yang ditunjukkan pada gambar 4.5:
Gambar 4.5 Grafik posisi terhadap waktu untuk glider dengan tambahan 1 magnet
Gambar 4.5 menunjukkan grafik posisi terhadap waktu untuk glider
dengan tambahan 1 magnet. Dari gambar 4.5 terlihat bentuk grafiknya
sama dengan grafik posisi terhadap waktu untuk glider tanpa magnet.
Bentuk grafiknya yang sama berarti gerak glider dengan tambahan 1
magnet juga dipercepat. Dari grafik posisi terhadap waktu untuk glider 1
magnet belum terlihat menunjukkan peristiwa redaman magnetik karena
jumlah magnet yang digunakan sedikit.
Untuk lebih jelas mengamati adanya peristiwa redaman, maka jumlah
magnet yang ditambahkan di atas glider harus lebih banyak melalui
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
percobaan berbagai jumlah magnet pada glider. Glider bermagnet dengan
masing-masing tambahan magnet akan direkam geraknya kemudian
dianalisa sehingga akan didapatkan grafik posisi terhadap waktu. Grafik
posisi
terhadap
waktu
untuk
masing-masing
tambahan
magnet
dibandingkan dengan grafik posisi terhadap waktu glider tanpa magnet.
Grafiknya ditampilkan pada gambar 4.6:
Gambar 4.6 Grafik posisi terhadap waktu untuk glider tanpa magnet dan untuk glider
dengan berbagai tambahan jumlah magnet
= grafik posisi terhadap waktu glider tanpa magnet
= grafik posisi terhadap waktu glider dengan tambahan 1 magnet
= grafik posisi terhadap waktu glider dengan tambahan 2 magnet
= grafik posisi terhadap waktu glider dengan tambahan 3 magnet
= grafik posisi terhadap waktu glider dengan tambahan 4 magnet
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari grafik 4.6 dapat dibandingkan secara keseluruhan gerak glider
bermagnet untuk berbagai tambahan magnet dan glider tanpa magnet.
Dari gambar 4.6, semakin banyak jumlah magnet yang ditambahkan
percepatan gerak glider bermagnet semakin kecil. Percepatan yang
semakin kecil dikarenakan resultan gaya yang semakin kecil. Resultan
gaya yang semakin kecil disebabkan karena gaya redaman magnetik
yang semakin besar.
Percepatan paling kecil dialami ketika jumlah magnet yang
ditambahkan di atas glider adalah 4 magnet. Percepatan yang semakin
berkurang dapat menunjukkan adanya peristiwa redaman magnetik.
Peristiwa redaman magnetik ini disebabkan karena adanya gaya
redaman magnetik. Peristiwa redaman magnetik terlihat semakin jelas
ketika jumlah magnet yang ditambahkan di atas glider semakin banyak.
Dari gambar 4.6 terlihat adanya peristiwa redaman magnetik yang
terlihat dari percepatan gerak yang semakin kecil ketika jumlah magnet
yang ditambahkan di atas glider semakin banyak. Peristiwa redaman
magnetik juga dapat ditunjukkan dengan melihat grafik kecepatan
terhadap waktu untuk glider dengan tambahan magnet. Untuk glider
dengan tambahan 1 magnet terlihat bentuknya tidak jauh berbeda
dengan grafik posisi terhadap waktu untuk glider tanpa magnet, hal ini
dikarenakan jumlah magnet yang digunakan hanya 1 magnet sehingga
medan magnetnya kecil. Medan magnet yang kecil belum bisa
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memberikan gaya redaman yang besar sehingga pengurangan kecepatan
glider bermagnet tidak terlihat. Selanjutnya ditampilkan grafik
kecepatan terhadap waktu untuk glider dengan tambahan 2 magnet
terlihat pada gambar 4.7:
Gambar 4.7 Grafik kecepatan glider dengan tambahan 2 magnet terhadap waktu
Dari gambar 4.7 kita melihat bahwa grafik kecepatan terhadap waktu
untuk glider dengan tambahan 2 magnet bentuknya tidak memenuhi
persamaan linear. Hal ini menunjukkan bahwa gerak glider dengan
tambahan 2 magnet bukan lagi dipercepat seperti gerak glider tanpa
magnet. Grafik kecepatan glider dengan tambahan 2 magnet terhadap
waktu terlihat melengkung menunjukkan bahwa percepatan glider
bermagnet tidak konstan. Percepatan glider yang tidak konstan
maksudnya semakin berkurang karena gerak glider bermagnet yang
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
teredam. Dibandingkan dengan grafik kecepatan glider tanpa magnet
yang
mengikuti
garis
lurus,
grafik
4.7
terlihat
melengkung,
menunjukkan adanya peristiwa redaman magnetik.
Grafik yang tidak memenuhi persamaan linear juga ditunjukkan oleh
grafik kecepatan glider dengan tambahan 3 magnet terhadap waktu pada
gambar 4.8:
Gambar 4.8 Grafik kecepatan glider dengan tambahan 3 magnet terhadap waktu
Gambar 4.8 terlihat melengkung menunjukkan bahwa percepatan
glider dengan tambahan 3 magnet terhadap waktu memiliki percepatan
yang tidak konstan. Dibandingkan dengan grafik kecepatan glider
dengan tambahan 2 magnet terhadap waktu terlihat lebih melengkung.
Hal ini menunjukkan bahwa percepatannya lebih kecil dibandingan
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan gerak glider dengan tambahan 2 magnet. Percepatan yang
semakin berkurang menunjukkan redaman yang dialami oleh glider
bermagnet semakin besar.
Peristiwa redaman magnetik juga dapat ditunjukkan dari grafik
kecepatan terhadap waktu untuk glider dengan tambahan 4 magnet yang
terlihat pada gambar 4.9:
Gambar 4.9 Grafik kecepatan glider dengan tambahan 4 magnet terhadap
waktu
Berdasarkan gambar 4.9 yang terlihat bentuknya tidak memenuhi
persamaan linear. Dibandingkan dengan grafik 4.7 dan 4.8, untuk grafik
kecepatan terhadap waktu untuk glider dengan tambahan 4 magnet
terlihat paling melengkung, menunjukkan percepatannya paling kecil
yang disebabkan karena redaman yang dialami oleh glider bermagnet
semakin besar.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari gambar 4.7, 4.8 dan 4.9 terdapat kesamaan bentuk grafik yang
melengkung yang berarti tidak memenuhi persamaan linear dan
percepatannya tidak konstan. Grafik yang tidak memenuhi persamaan
linear menunjukkan bahwa gerak glider bermagnet berbeda dengan
gerak glider tanpa magnet. Gerak glider bermagnet bukan lagi
dipercepat tetapi mulai mendekati kecepatan terminal. Selain itu grafik
kecepatan terhadap waktu yang melengkung menunjukkan percepatan
yang semakin kecil. Percepatan yang semakin kecil disebabkan karena
adanya gaya redaman magnetik. Percepatan yang semakin kecil
selanjutnya akan mendekati nol yang berarti glider bermagnet tidak lagi
dipercepat atau kecepatannya konstan. Namun dari percobaan ini
ditunjukkan bahwa glider bermagnet terlihat mulai mendekati
percepatan yang hampir nol atau mulai terlihat mendekati kecepatan
terminal. Redaman yang paling besar dialami saat jumlah magnet yang
ditambahkan di atas glider adalah 4 magnet. Dalam penelitian ini belum
mampu menghitung nilai kecepatan terminal dikarenakan gerak glider
bermagnet baru mulai mengarah mendekati kecepatan terminal.
Keterbatasan ini disebabkan karena lintasan air track yang digunakan
pendek.
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Pengukuran koefisien redaman magnetik
Dari grafik 4.6 ditunjukkan bahwa redaman semakin besar saat jumlah
magnet yang ditambahkan di atas glider semakin banyak. Gaya redaman
magnetik dapat terlihat pada nilai koefisien redaman magnetik yang akan
diperoleh dari hasil mem-fit grafik posisi terhadap waktu dengan persamaan
(2.11). Besarnya gaya redaman magnet dapat terlihat dari koefisien redaman
magnetik. semakin besar koefisien redaman magnetik maka semakin besar
gaya redaman magnetiknya.
Sebelumnya telah dilakukan pengukuran medan magnet untuk setiap
jumlah magnet. Dari pengukuran medan magnet didapatkan nilai medan
magnet untuk tiap jumlah magnet yang ditunjukkan pada tabel 4.3:
Tabel 4.3 Nilai medan magnet untuk masing-masing jumlah magnet
No
Jumlah magnet
Medan magnet (mT)
1
1
1,34 ± 0,01
2
2
2,53 ± 0,01
3
3
5,46 ± 0,02
4
4
7,83 ± 0,03
Dari hasil perekaman didapatkan video yang kemudian dianalisa
menggunakan software logger pro sehingga didapatkan grafik posisi
terhadap waktu seperti pada gambar 4.5. Nilai koefisien redaman magnetik
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
didapatkan dari hasil fit grafik posisi terhadap waktu yang didapatkan
dengan persamaan (2.11).
Karena pengambilan data dilakukan 3 kali, maka didapatkan 3 nilai
koefisien redaman magnetik untuk jumlah magnet yang sama. Perhitungan
dilakukan menggunakan 1 magnet di atas glider dan datanya ditampilkan
pada tabel 4.4:
Tabel 4.4 Koefisien redaman magnetik untuk glider 1 magnet
No
Koefisien redaman
magnetik (s-1)
1
-(0,16 ± 0,01)
2
-(0,21 ± 0,01)
3
-(0,19 ± 0,01)
Nilai α rata-rata di dapat dari perhitungan :
=
=(
(
) (
) (
)
) m/s
= -0,19 s-1
Dan untuk ralatnya juga dicari menggunakan cara berikut:
∆α = √(
∆α = √(
)
(
)
)
(
(
)
56
)
(
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
∆α = 0,02 s-1
Sehingga didapatkan nilai α adalah (0,19 ± 0,02) s-1.
Cara yang sama juga dilakukan dari mulai menganalisa perekaman,
fitting data serta melakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai koefisien
redaman magnetik pada percobaan dengan berbagai jumlah magnet yang lain
yang kemudian dimasukkan di tabel 4.5:
Tabel 4.5 Hubungan nilai koefisien redaman magnetik terhadap jumlah magnet
No
Jumlah
magnet
Koefisien redaman magnetik
(s-1)
1
1
-(0,19 ± 0,02)
2
2
-(0,26 ± 0,02)
3
3
-(0,38 ± 0,03)
4
4
-(0,42 ± 0,04)
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa semakin banyak magnet yang
digunakan, maka nilai koefisien redaman magnetiknya semakin besar.
B. Pembahasan
Tujuan penelitian ini membahas tentang peristiwa redaman magnetik
dan bagaimana pengaruh jumlah magnet terhadap gaya redaman magnetik.
Peristiwa
redaman
magnetik
ini
ditunjukkan
menggerakkan magnet di atas air track.
dengan
eksperimen
Air track digunakan untuk
mengurangi gesekan dengan bidang alas. Magnet yang bergerak di atas air
track perlu diberi kecepatan awal. Kecepatan awal diberikan dengan cara
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memberi sudut kemiringan (1,2±0,1) terhadap permukaan horizontal air
track.
Sebelum melakukan pengukuran sudut perlu diatur kemiringan
permukaan air track. Kesulitan dalam mengatur permukaan air track terjadi
karena permukaan lantai yang tidak datar. Selain itu air track juga memiliki
3 kaki penyangga yang posisinya tidak segaris yang sulit diatur sehingga
mempengaruhi kedataran bidang permukaan air track. Hal ini terlihat saat
blower dinyalakan, glider tidak akan bergerak karena satu sisi bagian glider
menyentuh permukaan lintasan air track. Untuk mengatasi hal ini maka
perlu diukur kembali kedataran permukaan menggunakan water pass dan
diatur kedatarannya.
Bidang yang hendak direkam harus sebidang dan harus sejajar dengan
kamera yang digunakan untuk merekam. Selain itu sudut kemiringan air
track yang digunakan juga harus menggunakan sudut yang kecil. Sudut
yang kecil berakibat akan membuat peristiwa redaman magnetik akan
teramati dengan lintasan yang pendek. Semakin besar sudut yang digunakan
maka proses redaman magnetiknya akan semakin lama terlihat sehingga
dibutuhkan lintasan yang lebih panjang. Karena keterbatasan panjang
lintasan yang terbatas maka sudut yang dibuat harus kecil supaya peristiwa
redaman dapat teramati pada lintasan yang lebih pendek.
Peristiwa redaman magnetik dapat diamati dengan cara membandingkan
gerak glider tanpa magnet dengan gerak glider dengan tambahan magnet
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang bergerak di atas air track. Dari grafik perbandingan gerak glider tanpa
magnet dan glider bermagnet pada gambar 4.6 dapat diamati bahwa gerak
glider tanpa magnet dan glider dengan tambahan magnet berbeda.
Dari grafik 4.6 terlihat percepatan semakin berkurang ketika jumlah
magnet yang ditambahakan semakin banyak. Perbedaan antara gerak glider
tanpa magnet dan glider dengan tambahan 1 magnet tidak terlihat berbeda
karena keduanya masih terlihat bergerak dipercepat. Medan magnet dari 1
magnet tersebut kecil sehingga gaya redaman magnetik yang dihasilkan
juga kecil dibandingkan dengan komponen gaya berat yang sejajar bidang.
Grafik posisi terhadap waktu dengan tambahan 1 magnet belum telihat
menunjukkan adanya peristiwa redaman. Oleh karena itu grafik posisi
terhadap waktu untuk glider tanpa magnet dibandingkan dengan gerak
glider dengan tambahan magnet yang lebih banyak yaitu grafik posisi
terhadap waktu untuk jumlah magnet yang lain yaitu 2 magnet, 3 magnet
dan 4 magnet. Penambahan magnet tidak akan mempengaruhi massa total
sistem yang bergerak di atas air track karena digunakan pemberat yaitu
plastisin sehingga massa total sistem sama.
Berdasarkan gambar 4.6 terlihat bahwa semakin banyak jumlah magnet
yang ditambahkan di atas air track maka pengurangan percepatannya
semakin besar. Pengurangan percepatan ditunjukkan dari grafik kecepatan
glider bermagnet terhadap waktu yang terlihat melengkung. Pengurangan
percepatan yang semakin besar menunjukkan adanya peristiwa redaman.
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Peistiwa redaman akan semakin besar berpengaruh pada gerak benda ketika
jumlah magnet yang ditambahkan semakin banyak. Jumlah magnet terkait
dengan nilai medan magnet yang diberikan. Semakin banyak jumlah
magnet yang digunakan semakin besar nilai medan magnet yang diberikan.
Dari gambar 4.6 terlihat bahwa percepatan gerak glider dengan tambahan 4
magnet paling kecil. Hal ini menunjukkan bahwa reseultan gaya yang
bekerja pada glider bermagnet semakin kecil. Resultan gaya yang semakin
kecil disebabkan karena gaya redaman yang semkain besar ketika jumlah
magnet yang diberikan semakin banyak.
Peristiwa redaman magnetik juga dapat ditunjukkan dengan melihat
grafik kecepatan terhadap waktu. Untuk grafik kecepatan terhadap waktu
untuk glider dengan tambahan 2 magnet yang terlihat pada gambar 4.7.
Pada gambar 4.7 terlihat bahwa bentuk grafiknya tidak memenuhi
persamaan linear sehingga mampu menunjukkan peristiwa redaman
magnetik. Gambar 4.8 terlihat lebih melengkung dibandingkan gambar 4.7
karena gambar 4.8 semakin menunjukkan gaya redaman yang bekerja lebih
besar. Gambar 4.9 menunjukkan grafik kecepatan terhadap waktu untuk
glider dengan tambahan 4 magnet.baerdasarkan grafik 4.9 terlihat lebih
melengkung dibandingkan gambar 4.7 dan 4.8, menunjukkan bahwa
redaman magnetik yang bekerja semakin besar. Redaman magnetik yang
bekerja semakin besar menyebabkan percepatan glider bermagnet menjadi
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
semakin kecil. Gaya redaman magnetik yang semakin besar menyebabkan
resultan gaya yang bekerja pada glider bermagnet semakin kecil.
Berdasarkan grafik 4.7, 4.8 dan 4.9 menunjukkan adanya peristiwa
redaman yang mulai mendekati kecepatan terminal tetapi belum bisa
menentukkan nilai kecepatan terminal karena bentuk grafiknya belum
terlihat mendekati kecepatan terminal. Hal ini merupakan keterbatasan
dalam penelitian karena lintasan yang digunakan kurang panjang.
Untuk melihat pengaruh medan magnet terhadap gaya redaman
magnetik dapat dilihat dari pengaruhnya terhadap koefisien redaman
magnetik yang ditunjukkan pada tabel 4.6:
Tabel 4.6 Pengaruh medan magnet terhadap koefisien redman magnetik
No
Jumlah magnet
Medan magnet
(mT)
Koefisien redaman
magnetik(s-1)
1
1
1,34 ± 0,01
-(0,16 ± 0,02)
2
2
2,53 ± 0,01
-(0,22 ± 0,02)
3
3
5,46 ± 0,02
-(0,29 ± 0,03)
4
4
7,83 ± 0,03
-(0,32 ± 0,03)
Dari tabel 4.6 ditunjukkan bahwa medan magnet yang semakin besar
berbanding lurus dengan koefisien redaman magnetik. Koefisien redaman
magnetik menunjukkan gaya redaman magnetik. Gaya redaman magnetik
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang semakin besar ditunjukkan dengan nilai koefisien redaman
magnetiknya terlihat pada gambar 4.10:
Gambar 4.10 Grafik koefisien redaman magnetik terhadap medan magnet
Dari gambar 4.10 terdapat hubungan linear antara koefisien redaman
magnetik terhadap medan magnet. Semakin besar medan magnet yang
diberikan maka semakin besar pula koefisien redaman magnetiknya. Hal ini
juga menunjukkan pengaruh medan magnet terhadap gaya redaman
magnetik. gambar 4.10 menunjukkan bahwa koefisien redaman magnetik
juga bisa menggambarkan gaya redaman magnetik. semakin besar medan
magnet yang diberikan maka semakin besar redaman magnetik yang
bekerja pada glider karena fluks magnetik yang melawan akan lebih besar
pula sehingga tolakan yang diberikan akan lebih besar.
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Selain itu dari hasil fit dengan persamaan :
Y = mx + C
Didapatkan konstanta C yang bernilai 2,871x10-17, menunjukkan bahwa
redaman yang terukur masih memilki ketidakpastian karena keterbatasan
dalam percobaan. Ketidakpastian ini dikarenakan adanya gesekan udara
pada permukaan depan magnet. Gesekan udara pada permukaan depan
magnet dan mungkin juga pada permukaan glider akan menambah nilai
ketidakpastian pada percobaan ini. Ketidakpastian ini bisa dihilangkan
dengan memperkecil permukaan glider atau magnet.
Perekaman menggunakan video lebih mudah dilakukan dan setiap orang
sering melakukan perekaman menggunakan video. Selain untuk penelitian
ini, perekaman juga dapat dilakukan untuk mengamati suatu peristiwa fisika
sehingga didapatkan data secara lengkap. Analisa menggunakan software
logger pro juga membantu menganalisa data untuk berbagai penelitian yang
lain.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dunia pendidikan. Melalui
penelitian ini pembelajaran di sekolah semakin berbasis pada metode
inkuiri dimana siswa bukan langsung mendapatkan materi dari penjelasan
guru secara terus-menerus melainkan juga siswa dapat menemukan sendiri
dan membangun pengetahuannya dari pengalaman. Pengalaman dapat
diperoleh dari mengerjakan secara langsung dengan cara praktikum. Selain
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
itu, materi tentang hukum Lenz biasanya jarang dijelaskan lebih mendalam
ketika di SMA. Siswa SMA hanya mengerti hukum Lenz berdasarkan
persamaan yang diberikan oleh guru, namun siswa kurang memahami
prinsip terjadinya peristiwa redaman magnetik berdasakan hukum Lenz.
Diperlukan cara pembelajaran yang langsung melibatkan siswa untuk
terlibat dalam menemukan pengetahuannya tentang materi belajar. Salah
satu caranya dengan melakukan eksperimen seperti yang dilakukan dalam
penelitian ini.
Selain itu, penelitian ini juga melakukan pengambilan data dari foto dan
video yang kemudian di analisa menggunakn software logger pro. Hal ini
menunjukkan cara pengambilan data yang dapat dilakukan dalam
pembelajaran. Melalui foto dapat melakukan pengukuran panjang namun
foto yang diambil tidaklah sembarangan. Karena bisa melakukan
pengukuran dengan gambar yang diperoleh sehingga mampu mengukur
benda yang sulit diukur menggunakan gambar atau foto. Penggambilan data
menggunakan video juga bisa membantu siswa dalam melakukan
percobaan dengan cara merekam suatu peristiwa Penggunaan foto dan
video dengan analisa menggunakan software logger pro membantu siswa
melalukan penelitian ataupun praktikum menjadi lebih mudah dan tentunya
lebih teliti.
Selain itu penggunaan foto dan video dalam pengambilan data
percobaan mudah dilakukan sehingga dapat membantu siswa dalam
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengamati atau menunjukkan suatu peristiwa. Misalnya bisa digunakan
untuk percobaan tentang gerak. Hasil perekaman gerak benda kemudian
dianalisa menggunakan software logger pro. Hasil analisa didapatkan data
posisi dan kecepatan benda terhadap waktu. Dari data ini dapat
menunjukkan jenis gerak benda sehingga dapat digunakan untuk percobaan
GLB dan GLB. Selain itu perekaman juga dapat dilakukan untuk
melakukan percobaan untuk mengamati berbagai peristiwa mekanik yang
berhubungan dengan gerak benda.
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Peristiwa redaman magnetik dapat ditunjukkan dengan menggunakan
perekaman
video.
Video
hasil
perekaman
kemudian
di
analisa
menggunakan software logger pro sehingga didapatkan grafik posisi
terhadap waktu dan grafik kecepatan terhadap waktu. Peristiwa redaman
magnetikditunjukkan dengan membandingkan gerak glider tanpa magnet
dan glider bermagnet.
2.
Terdapat hubungan linear antara koefisien redaman magnetik terhadap
medan magnet. Semakin besar nilai medan magnetnya maka semakin besar
koefisien redaman magnetiknya. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
besar gaya redaman magnetik yang bekerja pada glider.
3.
Nilai koefisien redaman magnetiknya berturut-turut mulai dari 1 magnet
sampai 4 magnet adalah -(0,16 ± 0,02) s-1; -(0,22 ± 0,02) s-1; -(0,29 ± 0,03)
s-1; -(0,32 ± 0,03) s-1.
B. Saran
Beberapa hal dalam penelitian ini yang perlu dievaluasi bersama guna
mendapatkan hasil yang lebih baik. Perkembangan Dalam penelitian ini ada
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
beberapa saran untuk kemajuan dalam meneliti gaya redaman magnetik untuk
penelitian selanjutnya yaitu :
1. Penelitian menggunakan air track yang lebih panjang sehingga
semakin terlihat gerak magnet yang akan mencapai kecepatan
terminal
2. Pada saat pemilihan alat yang digunakan jangan ada alat didekat
magnet yang digunakan dalam pengukuran yang berbahan
feromagnetik karena dapat mempengaruhi gerak magnet.
3. Memperkecil permukaan magnet dan glider untuk menghilangkan
gesekan udara pada sisi depan magnet dan glider.
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Anna Vidaure, Jaime Riera Juan A Monsoriu dan Marccos H Giménez.
Testing Theoretical Models of Magnetik Damping Using Air track.
Eur. J. Phys. 29(2008):335-343.
Bekti, Agustinus. 2015. Pengukuran Koefisien Redaman Magnetik pada
Magnet Neodymium (NdFeB) yang Bergerak di atas Bidang
Alumunium Menggunakan Video. Yogyakarta : Universitas Sanata
Dharma.
Bresnick, Stephen D. 2002. Intisari Fisika. Jakarta: Hipokrates.
Bueche, Frederick J. 2006. Fisika Unversitas. Jakarta: Erlangga.
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Halliday, David., dkk. 2005. Fisika Dasar Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Tipler, A. Paul. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik jilid 1. Jakarta :
Erlangga.
Tipler, A. Paul. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik jilid 2. Jakarta :
Erlangga.
Xie, Xiao, Zhu- Ying Wang, Pingping Gu, Zhi-jian Jian, Xiao-lin Chen,
dan Zhong Xie. Investigation of Magnetik Damping on An Air
track. Am. J. Phys. 74 (2006): 974-978.
Young, Hough D.,dkk.2004. Fisika Universitas jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1
Tabel 1.1 Grafik posisi terhadap waktu untuk gerak glider bermagnet dan glider tanpa magnet dengan sudut kemiringan (1,2±0,1)
Keteranga
n
Glider
tanpa
magnet
Data 1
Data 2
Data 3
Glider
dengan
tambahan
1 magnet
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Glider
dengan
tambahan
2 magnet
Glider
dengan
tambahan
3 magnet
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Glider
dengan
tambahan
4 magnet
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2
Tabel 1.2 Grafik posisi terhadap waktu untuk berbagai nilai sudut kemiringan air track
Sudut (
3,4±0,1
Data 1
Data 2
Data 3
2,4±0,1
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1,2±0,1
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3
Tabel 1.1 Grafik kecepatan terhadap waktu untuk gerak glider bermagnet dan glider tanpa magnet dengan sudut kemiringan
(1,2±0,1)
Keterangan
Glider
tanpa
magnet
Data 1
Data 2
Data 3
Glider
dengan
tambahan 1
magnet
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Glider
dengan
tambahan 2
magnet
Glider
dengan
tambahan 3
magnet
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Glider
dengan
tambahan
4 magnet
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4
Nilai koefisien redaman magnetik untuk berbagai nilai medan magnet
Tabel 1.3 Hubungan nilai koefisien redaman magnetik (α) terhadap medan magnet
No
1
Medan magnet (mT)
1,34 ± 0,01
2
2,53 ± 0,01
3
5,46 ± 0,02
4
7,83 ± 0,03
α (s-1)
0,16±0,01
0,21±0,01
0,19±0,01
0,29±0,01
0,25±0,02
0,28±0,01
0,38±0,02
0,38±0,02
0,37±0,02
0,39±0,02
0,43±0,03
0,44±0,03
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5
Nilai sudut kemiringan air track
Tabel 1.4 Berbagai nilai sudut kemiringan air track yang digunakan dalam eksperimen
No
Percobaan
Sudut kemiringan air track ( )
Sudut kemiringan air track ( )
1
1
3,5
3,4±0,1
3,3
3,4
2
2
2,5
2,4±0,1
2,4
2,4
3
3
1,2
1,2±0,1
1,2
1,2
78
Download