unsur-unsur dan ciri-ciri norma hukum

advertisement
Peraturan mengenai tingkah laku manusia
dalam pergaulan masyarakat
2. Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi
yang berwajib
3. Peraturan itu bersifat memaksa
4. Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut
adalah tegas
5. Berisi perintah dan atau larangan
6. Perintah dan atau larangan itu harus patuh
ditaati setiap orang
1.
Konsekwensinya pelaksanaan peraturan
hukum ini dapat dipaksakan oleh alat-alat
negara, misalnya :
1. Mengendari kendaraan bermotor selain harus dilengkapi
dengan surat-surat juga harus dilakukan di sebelah kiri, maka
barang siapa melanggar akan dikenakan tilang (Undang-Undang
Lalu Lintas)
2. Perkawinan sebagaimana tertera dalam Pasal 2 UU. No. 1
tahun 1974 adalah sah bila dilakukan menurut hukum masingmasing agamanya dan kepercayaannya itu. Selain itu tiap-tiap
perkawinan harus dicatat menurut peraturan perundangundangan yang berlaku.

Pasal 1457 KUH Perdata yang mengatur tentang jual beli.
Jual Beli adalah suatu persetujuan, dengan mana pihak
yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu
kebendaan dan pihak yang lain untuk membayar
sejumlah harga yang telah dijanjian.

Barang siapa menghilangkan nyawa orang lain, karena
pembunuhan biasa, dipidana penjara selama-lamanya
lima belas tahun ( Pasal 338 KUHP

Tersangka, terdakwa atau terpidana berhak menuntut
ganti kerugian karena ditangkap, ditahan, dituntut dan
diadili atau dikarenakan tindakan lain, tanpa alasan yang
berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan
mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan
(Pasal 95 ayat (1) KUHP).
orang memerlukan norma hukum

Tidak semua orang mentaati dan patuh pada norma kesusilaan,
norma adat dan norma agama

Masih banyak kepentingan-kepentingan manusia yang tidak
dijamin oleh ketiga norma yang disebutkan di atas, misalnya
keharusan berjalan di sebelah kiri (peraturan lalu lintas) justru
benar-benar merupakan asli norma hukum.

Masih adanya kepentingan-kepentingan yang bertentangan
dengan ketiga norma tersebut, padahal masih memerlukan
perlindungan, misalnya : Pemberian Surat Keterangan dari
seorang majikan kepada seorang buruh yang diberhentikan
karena mencuri, yaitu dengan tidak menyebutkan alasan
sebenarnya, mengapa ia diberhentikan dari pekerjaannya
dalam surat tersebut. Hal ini dikarenakan untuk menjaga agar
kegunaan norma hukum





Jiwa …. Pembunuhan
: diatur
dalam Pasal 338 s.d. 350 KUHP
Badan… Penganiayaan
: diatur
dalam Pasal 351 s.d. 358 KUHP
Kehormatan… Penghinaan
: diatur
dalam Pasal 310 s.d. 321 KUHP
Kemerdekaan… Perdagangan : diatur
dalam Pasal 324 s.d. 337 KUHP
Kekayaan/Benda… Pencurian : diatur
dalam Pasal 362 s.d. 367 KUHP
Pengertian dan Prinsip Negara
Hukum
Konsep negara hukum di di Eropa
Kontinental yang dikemukakan oleh
Immanuel Kant, dikenal sebagai negara
hukum liberal atau negara hukum dalam
arti sempit yang diistilahkan dengan
“nachtwakerstaat”.
 Dikatakan negara hukum liberal karena
konsep Kant bernafaskan paham liberal
yang menentang kekuasaan absolut
para raja pada waktu itu.


Konsepsi negara hukum dengan istilah “
Negara Kesejahteraan” atau Welvaarstaat
dikemukakan oleh Stahl, dimana
dinyatakan bahwa tugas pemerintah
sangat luas yakni mengutamakan
kepentingan seluruh rakyat. Dalam
mencampuri urusan rakyatnya (
kemakmuran) pemerintah dibatasi oleh
undang-undang agar tidak berbuat
sewenang-wenang. Dan pabila timbul
perselisihan antara pemerintah dan rakyat,
akan diselesaikan oleh suatu peradilan
administrasi yang berdiri sendiri.

Baik Kant maupun Stahl
mempergunakan istilah rechsstaat
terhadap negara hukum. Lain pula
konsep negara hukum menurut sistem
Anglo Saxon yang dikenal dengan the
rule of law yang dikemukakan oleh A.V.
Dicey
ciri-ciri atau unsur-unsur Negara
Hukum
Terdapat pembatasan kekuasaan negara
terhadap perorangan, negara tidak dapat
bertindak sewenang-wenang, tindakan
negara oleh hukum.
 Azas legalaitas; setiap tindakan negara
harus berdasarkan hukum yang telah
diadakan terlebih dahulu yang harus ditaati
oleh pemerintah atau aparatnya, dan
 Pemisahaan kekuasaan; agar hak-hak
asasi iu betul-betul terjamin oleh
pemisahan kekuasaan.

Prinsip-prinsip negara hukum
Jimly Assiddiqie
Supremasi Hukum ( Supremacy of Law )
 Asas`Legalitas ( Due Process of Law )
 Pembatasan kekuasaan
 Organ-Organ Pemerintahan yang
Indepenen
 Peradilan bebas dan tidak memihak
 Peradilan Tata Usaha Negara
 Peradilan Tata Negara ( Constitutional
Court)

Perlindungan Hak Asasi Manusia
 Bersifat Demokratis ( Democratische
Rectsstaat )
 Berfungsi sebagai sarana mewujudkan
tujuan bernegara (welfare rechstaat)
 Tranfaransi dan kontrol sosial

Sejarah perkembangan konsep
negara hukum
Nomokrasi Islam
 Konsep Barat
 Socialist Legality
 Negara Hukum Pancasila

Nomokrasi Islam

Negara hukum menurut konsep Islam
menggunakan istilah nomokrasi Islam
sebagaimana dikemukakan oleh Malcomlm
H.Kerr dan Majid Khadduri. Prinsip dasar
negara hukum di negara-negara Islam
adalah sebagai berikut:Prinsip kekuasaan
sebagai amanah; musyawarah; keadilan;
persamaan; pengakuan dan perlindungan
setiap hak-hak asasi manusia; peradilan
bebas; perdamaian; kesejahteraan dan
Prinsip ketaatan rakyat
Konsep Barat



Ide tentang negara hukum atau rechsstaat
mulai populer kembali pada abad ke-17
sebagai akibat dari situasi sosial politik di
Eropa yang didominir oleh absolutisme
Orang yang berjasa dalam mengembangkan
konsep negara hukum adalah Immanuel Kant
dan Frederich Julius Stahl.
Immanuel Kant memahami negara hukum
sebagai Nachtwaker staat atau
Nachtwachterstaat (negara jaga malam ).
Tujuan Nachtwaker staat adalah menjamin
ketertiban dan keamanan masyarakat,
gagasan ini dinamakan negara hukum liberal.
Socialist Legality

Socialist legality adalah suatu konsep
yang dianut di negara-negara
komunis/sosialis untuk mengimbangi
konsep rule of law . Hukum diletakkan di
bawah sosialisme. Hukum adalah
sebagai alat untuk mencapai sosialisme.
Hak perseorangan dapat disalurkan
kepada prinsip-prinsip sosialisme,
meskipun hak tersebut patut mendapat
perlindungan, demikian pendapat
Jaroszinky yang dikutip Oemar Seno Aji.
Negara Hukum Pancasila

Ide negara hukum pertama diintrodusir dalam
ketatanegaraan Hindia Belanda melalui
Regeringsreglement (RR) tahun 1854. Ide
tersebut tertuang dalam pasal 79, 88 dan 89.
Pasal 79 mengisyaratkan asas pembagian
kekuasaan. Pasal 99 memerintahkan
dilaksanakannya asas legalitas dalam proses
pemidanaan. Pasal 89 melarang pemidanaan
yang menyebabkan seseorang kehilangan hak
perdatanya. Dengan demikian negara Hukum
Indonesia tidaklah lepas dari ide dasar tentang
rechsstaat.
Download