BAB 1 PENDAHULUAN

advertisement
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karena dalam sepuluh tahun terakhir deteksi jumlah asteroid yang mendekati
bumi memperlihatkan peningkatan yang signifikan, maka dirasakan perlu untuk
mengkaji proses asteroid menabrak bumi dan dampak yang ditimbulkan.
Tugas akhir ini difokuskan kepada bencana yang dapat ditimbulkannya. Istilah
PHA, Potentially Hazardous Asteroid, yang sering digunakan adalah kelompok
asteroid yang berpotensi besar menimbulkan bencana di bumi. Dikatakan
berpotensi besar karena memiliki lintasan orbit yang memotong orbit bumi dan
jarak terdekatnya dengan bumi adalah kurang dari jarak bumi dan bulan.
Bertabraknya anggota kelompok PHA dengan Bumi berawal dari mulai masuknya
benda tersebut ke lapisan paling luar atmosfer. Efek yang dialami asteroid dari
proses penetrasi ini, seperti pengurangan kecepatan, massa dan pemecahan telah
baik dijelaskan oleh Collins et al. (2005) dalam makalahnya yang berkaitan
dengan pembuatan simulasi tabrakan. Penjelasan mengenai proses penetrasi
asteroid terhadap atmosfer akan dibahas pada Bab III.
Jika asteroid berhasil melakukan penetrasi atmosfer dan menghantam permukaan
bumi, maka dapat terjadi bencana bagi kehidupan di bumi. Bencana yang timbul
akibat jatuhnya asteroid bisa bermacam-macam. Koshiishi (1998) menyebutkan
bencana langsung yang terjadi adalah hancur dan terbakarnya pemukiman dan
hutan, gempa dan juga tsunami. Bencana tidak langsung yang dapat terjadi yaitu
penurunan suhu yang drastis, hujan asam, habisnya lapisan ozon dan pemanasan
global dalam waktu lama.
2
1.2 Batasan Masalah
Tugas akhir ini membatasi permasalahan dengan membahas bencana tsunami.
Penulis menganggap tsunami sebagai bencana yang harus ditinjau karena berbagai
alasan berikut. Pada tahun 2004 terjadi tsunami akibat gempa berkekuatan 6,8
Skala Richter dari kedalaman 20 km di bawah laut (BMG) yang menimbulkan
dampak ke daerah terdekat yaitu Aceh dan sekitarnya. Penulis merasa perlu
meninjau besar tsunami yang ditimbulkan asteroid, apakah dapat menimbulkan
tsunami sebesar peristiwa Aceh, atau masih dalam taraf normal yang tidak
menimbulkan bencana, atau bahkan jauh lebih besar dari itu. Alasan lainnya
adalah permukaan bumi ditutupi perairan sebesar 85%. Jika Asteroid diprediksi
jatuh ke bumi dan mampu menembus atmosfer, maka sebesar itu pula peluang
asteroid jatuh di perairan.
Teori pembentukan dan perambatan gelombang tsunami akibat tabrakan penulis
kutip dari makalah Ward & Asphaug (1999). Dalam makalah tersebut, mereka
mengaitkan kedalaman, diameter kawah dan terbentuknya gelombang vertikal
dengan karakteristik asteroid.
Berbagai asumsi juga dilakukan untuk memudahkan perhitungan dan proses
pemodelan. Situasi yang ditinjau adalah asteroid jatuh tegak lurus permukaan
bumi dan membentuk gelombang bergerak dengan arah radial menjauhi titik
jatuh. Meskipun situasi sebenarnya dan statistik menurut Shoemaker (1962)
asteroid membentuk sudut 45o ketika jatuh ke bumi, namun pendekatan ini
dirasakan sudah cukup memperlihatkan dampak yang terjadi dari jatuhnya
asteroid.
1.3 Metode yang digunakan
Metode yang penulis gunakan pertama adalah telaah teori penetrasi atmosfer dari
makalah Collins et al. dan teori tsunami tabrakan dari Ward dan Asphaug. Dari
telaah
tersebut
akan
diperoleh
persamaan-persamaan
yang
membantu
menghasilkan sejumlah data peristiwa tsunami. Data tersebut akan dipakai untuk
melakukan polinom regresi yang memberikan hubungan langsung antara diameter
3
asteroid dengan peristiwa tsunami. Data ini juga akan dianalisa untuk
memperlihatkan perbandingan tsunami yang diakibatkan oleh tabrakan asteroid
dan gempa.
1.4 Tujuan Tugas Akhir
Tugas akhir ini bertujuan menghasilkan persamaan-persamaan empiris yang
menghubungkan diameter asteroid dengan tsunami. Dengan mengetahui besarnya
asteroid yang jatuh, dapat segera diketahui besarnya bencana yang dapat terjadi.
Prediksi bencana yang terjadi dapat digunakan untuk menentukan tindakan dini
dalam menghadapi bencana, atau istilah yang sering digunakan adalah peringatan
dini atau early warning. Dengan tugas akhir dapat diperlihatkan perbandingan
antara bencana tsunami dan gempa yang diakibatkan oleh pergerakan tektonik dan
tabrakan asteroid.
4
Download