kemampuan pemandu program pls gl zoo dalam memanfaatkan

advertisement
Kemampuan Pemandu Program.... (Rita Andriani) 336
KEMAMPUAN PEMANDU PROGRAM PLS GL ZOO DALAM MEMANFAATKAN
MEDIA PEMBELAJARAN DI KEBUN RAYA KEBUN BINATANG (KRKB) GEMBIRA
LOKA YOGYAKARTA
THE ABILITY OF THE GUIDES OF PLS GL ZOO PROGRAM TO UTILIZE
INSTRUCTIONAL MEDIA OF LEARNING IN GEMBIRA LOKA ZOO YOGYAKARTA
Oleh : Rita Andriani, Pendidikan Luar Sekolah, [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang : (1) Kemampuan pemandu program PLS
GL zoo dalam memanfaatkan media pembelajaran di KRKB Gembira Loka, (2) Faktor pendukung serta
faktor penghambat kemampuan pemandu program PLS GL zoo dalam memanfaatkan media pembelajaran di
KRKB Gembira Loka Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Subjek dari penelitian ini adalah pengelola, pemandu, dan guru peserta didik yang menjadi peserta
pembelajaran luar sekolah. Teknik pengumpulan data menggunakan Observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisi data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Sedangkang keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber. Hasil
penelitian ini antara lain : (1) Kemampuan pemandu program PLS GL zoo dalam memanfaatkan media
pembelajaran di KRKB Gembira Loka meliputi tiga aspek yaitu (a) To conduct yaitu melaksanakan program
PLS GL zoo sesuai yang telah di tetapkan (b) To point out yaitu mengantarkan dan menjelaskan kepada
peserta program PLS GL zoo tentang flora dan fauna (c) To infrom yaitu menjelaskan kepada peserta
kegiatan PLS GL zoo tentang flora dan fauna yang mera lihat. Selain itu pemandu PLS GL zoo harus
memiliki 3 aspek lain yaitu, (a) persiapan, yaitu tahap mempersiapkan seluruh alat, bahan serta SDM yang
dibutuhkan untuk kepemanduan, (b) langkah-langkah yaitu tahapan-tahapan dalam melaksanakan kegiatan
PLS GL zoo dan (c) evaluasi yaitu mengevaluasi persiapan dan kegiatan yang sudah dilakukan dalam
program PLS GL zoo, (2) Faktor pendukung kemampuan pemandu program PLS GL zoo dalam
memanfaatkan media pembelajaran adalah adanya kebijakan dari pemerintah, peserta yang antusias,
kemampuan pemandu yang baik, dan materi pembelajaran yang sudah seseuai dengan kebutuhan peserta.
Faktor penghambat kemampuan pemandu program PLS GL zoo dalam memanfaatkan media pembelajaran
luar sekolah yaitu kurangnya sosialisasi program, kemampuan pemandu yang tidak sama, alat dan bahan
yang terbatas, belum adanya inovasi program dan media pembelajaran, usia anak yang variatif.
Kata Kunci: Kemampuan Pemandu, PLS GL Zoo, Pembelajaran Luar Sekolah
Abstract
This research aims to obtain information about: 1) The ability of the PLS GL Zoo guides to utilize
instructional media in Gembira Loka Zoo, 2) Supporting factors and inhibiting factors in the ability of the
PLS GL Zoo guides to utilize instructional media in Gembira Loka Zoo Yogyakarta.This study was a
qualitative study with descriptive approach. The subjects of this research were managers, guides, and
teachers who became the participants of non-formal education learning. The data collection techniques were
observation, interview, and documentation, while the data analysis techniques were data collection, data
reduction, data presentation, and conclusion. The validity of the data used in the research was source
triangulation. The results of this research are: 1) The ability of the PLS GL Zoo guides to utilize
instructional media in Gembira Loka Zoo consists of three steps as follows: (a) To conduct, which is
conducting PLS GL Zoo program according to the program that has been set (b) To point out, which is
delivering and explaining about flora and fauna to the participants of the PLS GL Zoo program (c) To
inform, which is explaining to the participants of PLS GL Zoo activities about flora and fauna that they see.
In addition, the guides of the PLS GL Zoo have to have three other aspects as follows: (a) preparation, that
is steps to prepare tools, materials, and human resources needed for the guidance (b) performance, that is
steps in conducting PLS GL Zoo activities (c) evaluation, that is evaluating the preparation and the activities
done in PLS GL Zoo program, 2) The supporting factors of guides’ ability to utilize instructional media are a
policy from the government, enthusiastic participants, good guides’ ability, and learning materials that has
been compatible with the needs of the participants. The inhibiting factors of the ability of the PLS GL Zoo
guides to utilize the instructional media of non-formal education learning are the lack of socialization of the
337
program, the uneven guide’ ability, the limited tools and materials, the absence of the innovation of the
program and the instructional media, and the variety of the children’s ages.
Keywords: Guides’ Ability, PLS GL Zoo, Non-formal Education Learning
Negeri Yogyakarta (PLS FIP UNY) dengan
PENDAHULUAN
Kebun Binatang selain digunakan
pihak KRKB Gembira Loka pada bidang
sebagai destinasi wisata, juga bisa dijadikan
pendidikan. Bentuk dari kegiatan PLS GL zoo
tempat belajar atau edukasi bagi setiap orang
ini adalah kegiatan kepemanduan diluar
yang
berkunjung
dan
menjadi
panti
sekolah / Outingclass, sasarannya adalah para
hewan-hewan
yang
siswa mulai dari TK/KB, SD, SMP, SMA
pernah
hingga perguruan tinggi. Tujuan dari kegiatan
dipelihara atau mendapatkan sakit. Menurut
PLS GL zoo adalah memberikan suasana baru
Sujarwo, dkk (2016) salah satu fungsi dari
pada
KRKB Gembira Loka Zoo adalah untuk
dilakukan secara Non formal dengan peserta
pendidikan. Penerapan fungsi ini bertujuan
berinterkasi secara langsug dengan satwa dan
untuk memberikan berbagai pengetahuan
tumbuhan yang ada di KRKB Gembira Loka.
rehabilitasi
dari
mengalami
gangguan,
seperti
yang ada dalam pendidikan, sehingga perlu
sistem
pembelajaran
formal
yang
Secara umum, sasaran dalam program
adanya tenaga pendamping yang bergerak
PLS
dalam bidang pendidikan. Sebagai salah satu
sekolahan yang ada di wilayah Kota Jogja.
lembaga pemerintah daerah yang berfungsi
Namun selama 4 tahun berjalan, realita
sebagai kawasan konservasi dan perlindungan
dilapangan
terhadap flora dan fauna, KRKB juga
perhatian dan koordinasi yang baik dengan
memiliki tanggung jawab sosial perusahaan
pihak
atau Corporate Social Responsibility (CSR)
pemegang kebijakan sehingga program baru
yang
sebuah
dapat dinikmati oleh lembaga sekolah dalam
perusahaan/lembaga bisnis untuk ikut peduli
lingkup Kota Jogja dan belum dapat dinikmati
terhadap kehidupan masyarakat disekitarnya.
lembaga sekolah dilain kabupaten seperti
Di Indonesia sendiri, kebijakan mengenai
Gunung Kidul, Kulon Progo, Bantul, dan
program CSR diatur dalam Undang-undang
Sleman.
mengharuskan
GL
zoo
yaitu
lembaga-lembaga
membuktikan
Dinas
Pendidikan
belum
DIY
adanya
selaku
Perseroan Terbatas (PT) No. 40 Tahun 2007
Jurusan PLS sebagai penyedia Sumber
ayat 74 tentang tanggung jawab sosial
Daya Manusia dalam program ini selalu
perusahaan. Impementasi dari program CSR
berupaya memperbaiki manajemen yang ada
ini, yaitu adanya Program Pembelajaran Luar
guna membuka akses yang seluas-luasnya
Sekolah Gembiraloka Zoo (PLS GL zoo).
bagi mahasiswanya untuk dapat berpartisipasi
Kegiatan PLS GL zoo merupakan
dalam program tersebut. Salah satu upaya
bentuk dari kerjasama antara Pendidikan Luar
yang ditempuh yaitu dengan membentuk tim
Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
kepemanduan PLS GL zoo yang kesemua
338
anggotanya yang menjadi pemandu adalah
mahasiswa
aktif
hasil
pengamatan
Prakteknya
peneliti, kemampuan para pemandu dalam
pelaksanaannya kepemanduan program PLS
memandu kegiatan outing class ini masih
GL zoo pada hari efektif kuliah, maka
kurang.
terkadang jadwal memandu masih bentrokan
berkompeten, tidak bisa mengkondisikan anak
dengan jadawal kuliah. Para pemandu masih
secara menyeluruh, serta kurang interaktif
berat meninggalakan kuliah untuk pergi
dalam membawakan program PLS GL zoo.
memandu sehingga masih sedikit intensitas
Pemandu yang bukan merupakan bagian dari
pemandu dalam memandu kegiatan PLS GL
Team Kepemanduan terkadang belum banyak
zoo.
mengenal KRKB Gembira Loka, mereka
Kesibukan
organisasi
lain
PLS.
Berdasarkan
mahasiswa
yang
kurang
masih minim pengetahuan, sehingga para
pemandu tersebut tidak bisa menjelaskan
pemandu yang merupakan mahasiswa aktif
secara rinci tentang flora fauna yang ada.
jurusan PLS tidak hanya mengikuti program
Dalam
kegiatan Kepemanduan PLS GL zoo, tetapi
kemampuan
pemandu
Pemandu yang dapat dikatakan sebagai senior
serta
berpengaruh.
pemandu
Para
ikut
juga
mengikuti
Banyak
dalam
kegiatan
prakteknya,
dari
setiap
pemandunya.
lebih
UKM dan lain-lain, yang itu
kegiatan PLS GL zoo dari pada pemandu
bentrok dengan jadwal kepemanduan mereka.
dalam
perbedaan
keorganisasian lainnya, seperti BEM, HIMA,
terkadang
memumpuni
terdapat
yang masih semester
awal
membawakan
dikarenakan
Sarana dan prasarana dalam program
pemandu senior intensitas memandu lebih
PLS GL zoo terkadang kurang memadahi.
banyak daripada para pemandu semester awal.
Tempat yang kurang luas jika digunakan oleh
Belum
adanya
inovasi
media
peserta yang lebih dari 200 siswa terkadang
pembelajaran tersebut membuat pihak sekolah
menjadi kendala yang sangat berat. Tempat
yang telah menggunakan program PLS Gl zoo
untuk pembuatan pojok kreatif jika panas
lebih dari satu kali
ataupun hujan menjadi salah satu kendala
kegiatan PLS GL zoo karena selalu sama di
karena tidak ada tempat untuk berteduh.
setiap pertemuannya. Pihak sekolah merasa
Selain itu, APE yang digunakan juga sangat
jenuh, karena belum adanya inovasi, baik
berpengaruh
tersampaikannya
inovasi programnya, teknis pelaksanaannya,
makna kegiatan PLS GL zoo ini kepada
sarana dan prasarana maupun media yang
siswa. Jumlah APE kurang jika peserta lebih
digunakan
terhadap
dari 200 orang karena tidak tersedia banyak
merasa jenuh dengan
Secara ringkas dalam empat tahun
menjadikan kendala tersendiri, untuk itu
berjalannya program, permasalahan
yang
diperlukan penambahan APE agar kegiatan
bersangkutan denagn kemampuan pemandu
pojok kreatif dengan peserta banyak dapat
dalam memanfaatkan program PLS GL zoo
berjalan dengan lancar.
diantaranya
jadwal kepemanduan program
339
PLS GL zoo yang bentrok dengan jadwal
penentuan sumber data pada orang yang akan
kuliah,
yang
diwawancarai maupun diobservasi dilakukan
tim
secara purposive sampling, yaitu dipilih
kepemanduan PLS GL zoo, sarana dan
dengan pertimbangan dan tujuan tertentu.
prasarana yang kurang memadahi jika peserta
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah
banyak
Guru pendamping, pemandu program, dan
kesibukan
mengikuti
para
organisasi
atau
pemandu
terjadi
yang
pemandu
lain
hujan,
masih
selain
kemampuan
kurang
dalam
membawakan program PLS GL zoo dan
bagian marketing KRKB Gembira Loka.
Prosedur
belum adanya inovasi media pembelajaran
Penelitian dilakukan dengan observasi
yang digunakan sehingga pihak sekolah yang
awal mengenai Program Pembelajaran Luar
menggunakan program PLS GL zoo lebih dari
Sekolah di KRKB Gembira Loka. Kemudian
satu kali merasa jenuh. Berdasarkan hal
setelah proposal selesai dilanjutkan dengan
tersebut
mengadakan
pembuatan instrumen penelitian. Peneliti
penelitian mengenai kemampuan pemandu
selanjutnya mengambil data atau informasi ke
program PLS GL zoo dalam memanfaatkan
subjek penelitian, dan memulai pengumpulan
media pembelajaran di Kebun Raya Kebun
data. Pengumpulan data dilakukan dengan
Binatang (KRKB) Gembira Loka Yogyakarta.
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data
penulis
bermaksud
penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang
memberikan
deskripsi
lengkap
mengenai hasil dari penelitian.
Penelitian ini dilakukan di Kebun Raya
Kebun Binatang (KRKB) Gembira Loka
Yogyakarta. Penelitian dilakukan dari bulan
November 2016 hingga Februari 2017.
Subjek Penelitian
Pemilihan subyek penelitian dilakukan
menggunakan teknik pengambilan sampel
technique).
(purposive
Penentuan
ini
dilakukan sejak awal pengambilan data
hingga akhir pengumpulan data. Setelah data
diolah,
peneliti
mendeskripsikan
hasil
penelitian berdasarkan data yang diperoleh
pada saat melakukan penelitian.
Waktu dan Tempat Penelitian
bertujuan
teknik
dengan pedoman penelitian. Pengolahan data
Jenis Penelitian
secara
melalui
pengumpulan data yang digunakan disertai
METODE PENELITIAN
dapat
diperoleh
sampling
berdasarkan
pernyataan Sugiyono (2010: 300) bahwa
Data,
Instrumen,
dan
Teknik
Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif ini yang
berperan menjadi instrumen penelitian adalah
peneliti itu sendiri. Peneliti menggunakan
peran
sosial
pengamatan,
interaktif,
wawancara,
melakukan
mencatat
hasil
pengamatan dan interaksi bersama responden.
Sebagaimana
yang
disampaikan
oleh
Sugiyono (2010: 306) peneliti kualitatif
sebagai
human
instrument,
berfungsi
340
menetapkan
fokus
penelitian,
memilih
berlangsung.
Teknik
digunakan
pengumpulan data, menilai kualitas data,
memperoleh data mengenai pihak-pihak yang
analisis data, menafsirkan data dan membuat
memiliki
kesimpulan.
peranannya terhadap program dalam konteks
mendapatkan
data
akses
penelitian
terhadap
program
yang
serta
aksesibilitasnya
luar sekolah di KRKB Gembira Loka
dilakukan untuk memperluas aksesibilitas
digunakan pedoman wawancara, observasi,
program PLS GL zoo.
Metode
upaya
untuk
mengenai aksesibilitas program pembelajaran
dan dokumentasi.
dan
ini
ini
informan sebagai sumber data, melakukan
Untuk
dalam
wawancara
akan
Metode dokumentasi adalah mencari
Observasi
dasar
data mengenai hal-hal atau variabel yang
pengamatan dan pencatatan secara sistematis
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
terhadap gejala yang tampak pada objek
majalah, notulen, agenda dan sebagainya.
penelitian. Pengamatan dan pencatatan ini
Studi dokumen merupakan pelengkap dari
dilakukan terhadap objek di tempat terjadi
penggunaan metode observasi dan wawancara
atau
Teknik
dalam penelititan kualitatif (Sugiyono, 2010:
observasi digunakan peneliti karena peneliti
329). Penggunaan studi dokumentasi dalam
ingin mengetahui secara langsung apa saja
penelitian ini digunakan untuk melengkapi
yang dilakukan atau yang terjadi di lapangan
data yang tidak dapat diperoleh melalui
mengenai aksesibilitas program pembelajaran
wawancara
luar sekolah di KRKB Gembira Loka
dimaksud
Yogyakarta. Teknik ini difokuskan untuk
maupun arsip yang berkaitan dengan kegiatan
memperoleh
pelaksanaan program PLS GL zoo.
berlangsungnya
data
adalah
peristiwa.
tentang
pelaksanaan
dan
yaitu
observasi.
berupa
Data
foto,
yang
dokumen,
program, kondisi fisik daerah penelitian, dan
penerapan kebijakan yang berkaitan dengan
Teknik Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam
program PLS GL zoo.
Wawancara adalah percakapan dengan
penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif
maksud tertentu yang dilakukan oleh dua
dengan metode deskriptif. Aktivitas dalam
pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
analisis data kualitatif dilakukan secara
mengajukan pertanyaan dan terwawancara
interaktif
(interviewee) yang memberikan jawaban atas
menerus sampai tuntas, sehingga datanya
pertanyaan
186).
jenuh. Menurut Miles dan Huberman (dalam
Wawancara dilakukan dengan bertatap muka
M. Djamal 2015: 146) komponen dalam
secara langsung dengan narasumber (face to
analisis
face). Proses wawancara yang dilakukan
pengumpulan data, reduksi data, penyajian
disesuaikan dengan pedoman wawancara
data, dan penarikan kesimpulan.
itu
(Moleong,
2012:
yang telah peneliti susun sebelum kegiatan
dan
data
berlangsung
model
secara
interaktif
terus
meliputi:
341
Mereduksi data berarti merangkum,
memilih, hal-hal yang pokok, memfokuskan
Binatang
yang
membuang
data
Gembira
Loka
Yogyakarta.
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya
(KRKB)
Kemampuan
Pemandu
Program
sesuai
dan
kemudian
PLS GL Zoo dalam Memanfaatkan
yang
tidak
diperlukan
Media Pembelajaran di Kebun Raya
(Sugiyono, 2010: 338).
Kebun Binatang (KRKB) Gembira Loka
Dalam penelitian kualitatif penyajian
Yogyakarta meliputi beberapa aspek,
data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
yaitu
singkat, bagan, hubungan antar kategori,
melaksanakan kegiatan PLS GL zoo
flowchart dan sebagainya (Sugiyono, 2010:
berdasarkan dengan program yang telah
341). Penyajian data dalam penelitian ini
di
memiliki tujuan untuk memudahkan peneliti
menunjukan
memahami
mengenai fora dan fauna yang ada di
hasil
penelitian
yang
telah
didapatkan.
yang
pertama
tentukan.
Kedua
mengatur
yaitu
kepada
dan
pemandu
peserta
didik
Gembira Loka. Dan yang terakhir adalah
Kesimpulan
yaitu
peneliti
mencari
pemandu memberikan informasi dan
makna dari data yang terkumpul kemudian
penjelasan mengenai flora dan fauna
menyusun pola hubungan tertentu ke dalam
yang telah dilihatnya.
satu kesatuan informasi yang mudah dipahami
Tahapan-tahapan yang ditempuh
dan ditafsirkan sesuai dengan masalahnya.
oleh pemandu program PLS GL zoo
Pada tahap ketiga ini merupakan tahapan
dalam memnfaatkan media pembelajaran
dimana peneliti harus memaknai data yang
yang ada adalah yang pertama persiapan,
terkumpul kemudian dibuat dalam bentuk
kedua langkah-langkah dan yang ketiga
pernyataan singkat dan mudah dipahami
tahap evaluasi, pertama adalah tahap
dengan mengacu pada masalah yang diteliti.
persiapan,
semua
yaitu
alat
proses
dan
menyiapkan
bahan
medai
HASIL PENELITIAN DAN
pembelajaran yang di butuhkan sebelum
PEMBAHASAN
kegiatan berlangsung, tahap yang kedua
Hasil penelitian mengenai Kemampuan
adalah
langkah-langkah,
yaitu
berisi
Pemandu Program PLS GL Zoo dalam
tahapan-tahapan dalam memanfaatkan
Memanfaatkan Media Pembelajaran di Kebun
media
Raya Kebun Binatang (KRKB) Gembira Loka
penggunaan media pembelajaran tersebut,
Yogyakarta yaitu:
dan yang terakhir adalah evaluasi yaitu
Hasil Penelitian
proses menilai dan mengawasi terhadap
1. Kemampuan Pemandu Program PLS GL
Zoo
dalam
Memanfaatkan
Media
Pembelajaran di Kebun Raya Kebun
pembelajaran,
serta
cara
penggunaan media pembelajaran pada
program
yang
sebelumnya.
telah
dilaksanakan
342
Dalam pelaksaannya kegiatan PLS
GL zoo
ini
penjemputan,
adalah
yaitu
pertama
tahap
menjemput
para
berpamitan kepada para guru pendamping
dan peserta.
Pemandu
yang
bertugas
dalam
peserta kegiatan PLS untuk diarahkan ke
kegiatan PLS GL zoo adalah para
lapangan untuk kegiatan selanjutnya.
mahasiswa
Dilanjutkan kegiatan bina suasana, yaitu
berkompeten pada bidang kepemanduan.
perkenalan
Untuk
pendamping,
permainan-
jurusan
memperoleh
yang
pemandu
yang
berkualitas
telah
permainan dan pembacaan peraturan
berkompeten
selama program berlangsung. Permainan
diadakan seleksi untuk mengikuti tim
yang dilaksanakan dalam tahap bina
Kepemanduan PLS GL zoo. Setelah itu
suasana ini berisi permainan-permainan
akan
kecil yang selain menyenangkan namun
pemandu guna membekali mereka untuk
juga terdapat nilai yang terkandung
menjadi Pemandu PLS. Setelah itu
didalamnya. Dilanjutkan pojok kreatif
barulah para pemandu ini di terjunkan
yaitu kegiatan yang dilaksanakan untuk
dalam program PS GL zoo.
menumbuhkan
peserta
2. Faktor Pendukung dan Penghambat
program. Pojok kreatif menggunakan
Kemampuan Pemandu Program PLS
media
dapat
GL Zoo dalam Memanfaatkan Media
menunjang proses pelaksanaan kegiatan.
Pembelajaran di Kebun Raya Kebun
Pojok
Binatang (KRKB)
kreativitas
pembelajaran
kreatif
yang
disesuaikan
dengan
tingkatan perkembangan peserta sasaran.
Tahap ke empat yaitu tour the zoo, yaitu
Kegiatan ini berisi kepemanduan dan
penjelasan mengenai satwa-satwa yang
ada di kebun binatang. Dalam kegiatan
ini siswa bebas mengeksplorasi sumbersumber belajar yang ada disekitarnya, dan
kegiatan yang terakhir adalah recalling
berisi pengulasan kembali apa-apa yang
sudah dialami dan dapatkan oleh peserta
program
selama
binatang.
Pen
berkeliling
kkgulasan
kebun
kembali
dilakukan dengan metode bercerita dan
sharing
program.
pengalaman
Ditutup
antar
dengan
peserta
pemandu
dan
PLS
diadakan
pelatihan
bagi
Gembira
para
Loka
Yogyakarta
Kemampuan pemandu program PLS
GL zoo dalam memanfaatkan media
pembelajaran mendapatkan respon yang
positif dari para peserta kegiatan. Dari
hasil penelitian diketahui bahwa peserta
sangan antusias dan berpartisipasi aktif
selama
kegiatan.
Selain
itu
dengan
penjelasan yang tepat dan mudah dipahami
peserta menjadi semakin paham tentang
materi yang diberikan dan media yang
digunakan. Tetapi bagi beberapa sekolahan
yang menggunakan program ini lebih dari
satu kali merasa jenuh dengan materi dan
media
pembelajaran
yang
digunakan
343
karena
belum
yang
sekian banyak kebun binatang yang ada di
diberikan. Kebajikan pemerintah mengenai
Indonesia. KRKB Gembira Loka sebagai
outing class merupakan salah satu faktor
lembaga konservasi yang fokus guna
pendung terselanggaranya program PLS
melestarikan flora dan fauna memiliki tiga
GL zoo.
fungsi
Faktor
adanya
inovasi
penghambat
kemampuan
pemandu program PLS GL zoo
penting
yaitu
sebagai
tempat
rekreasi, tempat penelitian, dan tempat
dalam
pendidikan. Upaya yang ditempuh guna
memanfaatkan media pembelajaran adalah
merealisasikan fungsi tersebut khususnya
minimnya
untuk
fungsi pendidikan, KRKB Gembira Loka
pembelajaran
menggagas sebuah program edukasi yang
biaya
mengembangkan
dan
fasilitas
media
tersebut. Selain itu keterbatasan waktu dari
dinamai
para pemandu untuk mengembangkan
Gembira Loka Zoo atau biasa disebut PLS
media pembelajaran juga berpengaruh,
GL zoo.
selain itu ketika peserta banyak, peralatan
Pembelajaran
Program
PLS
GL
Sekolah
dapat
zoo
yang dibutuhkan kadang kurang. Sarana
dikatakan
prasarana yang ada untuk kegiatan PLS GL
sekolah jenis Outingclass karena kegiatan
zoo juga kurang lengkap, dan usia anak
pembelajarannya dilakukan di luar ruangan
yang
membutuhkan
atau kelas serta dapat memfasilitasi peserta
penanganan yang berbeda-beda, sehingga
didik dalam mengembangkan kreativitas
membutuhkan pemandu yang memliki
dan
banyak skill dan pengalaman. Kurangnya
kegiatan pojok kreatif dan keliling KRKB
sosialisasi yang menyeluruh dari pihak
Gembira Loka. Kegiatan ini merupakan
KRKB Gembira Loka maupun dari Dinas
kerjasama dari jurusan PLS UNY dengan
Pendidikan, dan belum adanya inovasi
KRKB
mengenai
pelaksanaannya program ini, pihak KRKB
variatif
dan
program
pembelajaran
dan
media pembelajaran yang digunakan.
aspek-aspek
pembelajaran
pengetahuan
Gembira
Loka.
luar
melalui
Dalam
Gembira Loka hanya sebagai marketing
dan penyedia fasilitas, sedangkan pihak
Pembahasan
Kebun binatang merupakan tempat
dimana
sebagai
Luar
binatang
lingkungan
buatan
UNY sebagai konseptor dan penyedia
dipelihara
dalam
tenaga
sumberdaya
sehingga
dapat
pemandunya
manusia
atau
diperunjukkan pada khalayak ramai. Selain
Seorang pemandu harus bisa menjadi
fungsinya sebagai tempat rekreasi dan
pemimpin dalam kegiatan kepemanduan
konservasi, kebun binatang juga dapat
tersebut. Dialah yang menjadi tumpuan
difungsikan sebagai tempat edukasi. Kebun
tentang keberhasialan kepemanduan pada
Raya
saat
dan
Kebun
Binatang
(KRKB)
Gembira Loka merupakan salah satu dari
itu.
Diapun
juga
harus
dapat
melaksanakan tugasnya sebagai seorang
344
pemandu dengan baik dan benar. Adapun
sajakah yang harus dia lakukan di setiap
tugas-tugas
tahap
dari
pemandu
atau
kepemanduan,
seperti
ketika
pramuwisata secara umum adalah sebagai
penjemputan hanya dilakukan oleh 2 orang
berikut:
pemandu, ketika bina suasana dilaksanakan
1) To
yaitu
di lapangan, media pembelajaran yang
melaksanakan
digunakan ketika pojok kreatif , dan hal-
kegiatan perjalanan wisata bagi
hal yang harus pemandu sampaikan ketika
wisatawan yang ditanganinya
tour the zoo, tetapi dalam kenyataannya
berdasarkan program perjalanan
ketika peneliti melakukan penelitian dan
(itinerary) yang telah ditetapkan.
observasi, masih ada beberapa pemandu
2) To point out, yaitu menunjukkan
yang belum paham mengenai kegiatan PLS
conduct/to
mengatur
dan
direct,
dan mengantarkan wisatawan ke
GL
objekobjek dan daya tarik wisata
kebingungan dengan apa yang harus dia
yang dikehendaki.
lakukan. Mas RD selaku nara sumber
3) To infrom yaitu memberikan
informasi
dan
Pemandu
zoo.
tersebut
masih
pemandu mengemukakan bahwa pemandu
penjelasan
baru yang masih semster awal beberapa
mengenai objek dan daya tarik
ada yang masih bingung dengan kegiatan
wisata
yang
dikunjungi,
PLS GL zoo, itu karena mereka baru
informasi
sejarah dan budaya,
beberapa kali mandu,intensitasnya belum
dan berbagai informasi lainnya,
sebanyak pemandu senior.
(Muhajir, 2005: 12)
To point out adalah mengantarkan
dan menjelaskan kepada peserta kegiatan
To conduct/to direct dalam penelitian
PLS GL zoo tentang flora dan fauna yang
ini adalah melaksanakan program PLS GL
ada di KRKB Gembira Loka. Pemandu
zoo sesuai dengan yang telah di tetapkan
melaksanakan kegiatan ini pada tahap tour
yaitu
kegiatan
the zoo atau berkeliling Gembira Loka. Di
pengkondisian peserta, bina suasana, pojok
lapangan, pada umumnya pemandu sudah
kreatif, tour de zoo, dan recalling. Semua
berkompeten dalam tahap to point out,
kegiatan tersebut harus dilaksanakan tertib
terbukti
dan urut atau conditional. Pada umumnya
wawancara dengan pihak sekolah, pihak
para pemandu program PLS GL zoo sudah
sekolah merasa sangat senang karena telah
paham dan mengerti alur garis besar dari
ditemani dan diantarkan oleh pemandu
program kegiatan PLS GL zoo. Pemandu
untuk melihat secara langsung flora dan
sudah mengetahui dimanakah tempat dan
fauna
lokasi
kegiatan
Yogyakarta. Di akhir kegiatan para peserta
kepemanduan dan mengetahui hal-hal apa
program PLS GL zoo diantarkan dan
dimulai
dari
dengan
tiap
tahap
ketika
yang
ada
peneliti
di
melakukan
Gembira
Loka
345
diajak melihat Gelar Satwa Terampil di
memandunya
panggung GST.
sedangkan pemandu semester awal masih
To infrom yang dimaksud adalah
yang
sudah
banya,
sedikit.
menjelaskan kepada peserta tentang flora
Menurut Sujarwo, dkk (2017) ada 3
dan fauna yang dilihat, tetapi tidak hanya
tahapan yang harus dilakukan seorang
itu,
dan
pemandu dalam kaitannya dengan media
menjelaskan tentang sifat-sifat dan karter
pembelajaran yang akan dia sampaikan :
flora atau fauna tersebut, ini dimaksudkan
Tahap pertama persiapan, kedua langkah-
sebagai
kepada
langkah dan yang ketiga tahap evaluasi,
peserta. Menurut hasil pengamatan peneliti
pertama adalah tahap persiapan, yaitu
pemandu telah melaksanakan to infrom
proses menyiapkan semua alat dan bahan
dalam tahap tour the zoo. Pemandu
medai pembelajaran yang di butuhkan
menjelaskan setiap flora dan fauna yang
sebelum kegiatan berlangsung, tahap yang
dilewati oleh peserta program PLS GL zoo
kedua adalah langkah-langkah, yaitu berisi
secara urut, selain itu peserta juga dapat
tahapan-tahapan
menanyakan secara detail karteristik flora
media
dan fauna yang dilihat kepada pemandu.
penggunaan media pembelajaran tersebut,
Ibu TS selaku guru pendamping dan kepala
dan yang terakhir adalah evaluasi yaitu
sekolah peserta program PLS GL zoo
proses menilai dan mengawasi terhadap
merasa senang dan puas dengan pelayanan
penggunaan media pembelajaran pada
pemandu. Beliau menggungkapkan bahwa
program
pemandu program PLS GL zoo pada hari
sebelumnya
juga
menginformasikan
pendidikan
karakter
itu sangat memuaskan sehingga para
peserta
didiknya
memanfaatkan
pembelajaran,
yang
serta
telah
cara
dilaksanakan
Tahap persiapan, merupakan proses
memperoleh
menyiapkan semua alat dan bahan media
informasi tentang flora dan fauna secara
pembelajaran yang dibutuhkan sebelum
detail. Tetapi tenyata tidak semua pemandu
kegiatan
dapat menjelaskan secara detail karateristik
materi yang akan disampaikan pada hari
dari flora dan fauna yang ada di Gembira
itu. Berdasarkan hasil penelitian, proses
Loka. Seperti yang diungkapkan oleh
persiapan ini dilakukan oleh kedua belah
mbak HK dan mas RD selaku pemandu,
pihak, baik dari UNY maupun dari KRKB
bahwa
Gembira Loka. Dalam prakteknya, pihak
ada
dapat
dalam
perbedaan
kualitas
dan
berlangsung.
UNY
semester awal dengan pemandu senior atau
diberikan
pemandu semester lama. Pemandu senior
mempertimbangkan karakteristik peserta
lebih
dan kebutuhan peserta. Sedangkan pihak
dalam
memandu
program PLS GL zoo karena intensitas
KRKB
pada
Gembira
materi
hari
apa
juga
kopetensi antara pemandu yang baru
berkompeten
mengkonsep
Termasuk
tersebut
Loka
yang
dengan
menyiapkan
346
peralatan
dan
perlengkapan
yang
dibutuhkan pada hari itu.
Tahap
media
maupun kekurangan dari pemandu tersebut
Langkah-Langkah
tahapan-tahapan
Jika ada masukan dari pihak sekolah
dalam
pembelajaran,
Berisi
maka akan disampaikan dan dicari jalan
memanfaatkan
pemecahannya. Begitu juga untuk pihak
serta
cara
penggunaan media pembelajaran tersebut.
KRKB Gembira Loka.
Selain
tahapan
Setelah tahap persiapan selesai, dilakukan
kualitas
kemampuan
penyambutan
menjadi
hal
dan
perkenalan
kepada
tahapan
tersebut
pemandu
penting
yang
juga
harus
peserta, setelah itu bina suasana yang
diperhatikan. Menurut hasil penelitian ini,
dilakukan di lapangan luas, kegiatan ini
untuk meningkatkan kualitas kempuan
dilakukan
pemandu
sebagai
pemanasan
dan
dilakukan
pelatihan
membuat interaksi untuk mengakrabkan
kepemanduan sebelum mereka mengikuti
antara
kegiatan ini. Didalam pelatihan tersebut
pemandu
dengan
peserta.
Dilanjutkan pojok kreatif. Disinilah media
dijelaskan
pembelajaran tersebut digunakan. Setiap
program PLS GL zoo, serta materi dan
pemandu sebagai fasilitator untuk peserta
media yang digunakan saat program
dalam menggunakan media pembelajaran
berlangsung.
tergantung
media
apa
yang
mengenai
kepemanduan,
peserta
gunakan. Pemandu sudah paham dan
KESIMPULAN DAN SARAN
mengerti mengenai alur penggunaan media
Kesimpulan
pembelajaran
yang
peserta
gunakan,
Berdasarkan uraian dari hasil penelitian
karena pada saat pelatihan kepemanduan
dan pembahasan yang dilakukan, dapat ditarik
tahapan kegiatan PLS GL zoo dan media
kesimpulan sebagai berikut:
pembelajaran yang digunakan oleh peserta
sudah
sebelum
GL zoo dalam memanfaatkan media
kegiatan berlangsung diadakan brifing
pembelajran di KRKB Gembira Loka
sehingga jelas tugas dari pemandu tersebut.
merupakan salah satu faktor terpenting
Tahap evaluasi yaitu proses menilai
didalam kegiatan pembelajaran luar
mengawasi
sekolah. Ada 3 aspek yang harus
dan
dijelaskan,
selain
terhadap
itu
1. Kemampuan pemandu program PLS
penggunaan
media pembelajaran pada program yang
dimiliki
telah dilaksanakan sebelumnya. Proses
program PLS GL zoo dalam kegiatan
evaluasi ini dilakukan setiap hari setelah
kepemanduan, yaitu To conduct/to
kegiatan berlangsung dan satu kali pada
direct, To point out dan yang terakhir
akhir atau awal periode. Proses evaluasi ini
To inform.
berupa diskusi secara langsung dan non
a. To
formal tentang pelaksanaan kegiatan tadi.
oleh
seorang
conduct/to
direct
pemandu
adalah
melaksanakan program PLS GL
347
zoo sesuai dengan yang telah di
pembelajaran
tetapkan yaitu dimulai dengan
terakhir adalah evaluasi yaitu proses
kegiatan pengkondisian peserta,
menilai
bina suasana, pojok kreatif, tour de
penggunaan media pembelajaran pada
zoo, dan recalling. Semua kegiatan
program
tersebut harus dilaksanakan tertib
sebelumnya.
dan urut atau conditional.
tersebut,
dan
dan
mengawasi
yang
telah
yang
terhadap
dilaksanakan
Selama 4 tahun berjalannya
b. To point out adalah mengantarkan
program
ini,
secara
garis
besar
dan menjelaskan kepada peserta
pemandu telah dapat menjalankan 3
kegiatan PLS GL zoo tentang flora
aspek kemampuan pemandu dan 3
dan fauna yang ada di KRKB
tahapan
Gembira Loka.
mejalankan
c. To infrom yang dimaksud adalah
menjelaskan
kepada
peserta
kepemanduan.
program
Pemandu
kepemanduan
PLS GL zoo dengan mengikuti alur
yang telah ditetapkan. Merancang
tentang flora dan fauna yang
media
dilihat, tetapi tidak hanya itu, juga
digunakan sesuai dengan kebutuhan
menginformasikan
dan karakteristik peserta didik, serta
dan
pembelajaran
yang
menjelaskan tentang sifat-sifat dan
dapat
karter flora atau fauna tersebut, ini
kepemanduan PLS GL zoo dengan
dimaksudkan sebagai pendidikan
baik dan sesuai dengan tahapannya.
karakter kepada peserta
2. Faktor
Tahapan yang harus dilakukan
menjalankan
akan
Pendukung
dan
program
Penghambat
Kemampuan Pemandu Program PLS GL
seorang pemandu program PLS GL
Zoo
zoo dalam kaitannya dengan media
Pembelajaran di Kebun Raya Kebun
pembelajaran
Binatang
yang
akan
dia
dalam
Memanfaatkan
(KRKB)
sampaikan. Tahap pertama persiapan,
Yogyakarta
kedua
a. Faktor Pendukung
langkah-langkah
dan
yang
ketiga tahap evaluasi, pertama adalah
tahap
persiapan,
Loka
Kemampuan pemandu program PLS
proses
GL zoo dalam memanfaatkan media
menyiapkan semua alat dan bahan
pembelajaran mendapatkan respon yang
medai pembelajaran yang di butuhkan
positif dari para peserta kegiatan. Dari
sebelum kegiatan berlangsung, tahap
hasil penelitian diketahui bahwa peserta
yang kedua adalah langkah-langkah,
sangan antusias dan berpartisipasi aktif
yaitu berisi tahapan-tahapan dalam
selama
memanfaatkan media pembelajaran,
penjelasan yang tepat dan mudah dipahami
serta
peserta menjadi semakin paham tentang
cara
yaitu
Gembira
Media
penggunaan
media
kegiatan.
Selain
itu
dengan
348
materi yang diberikan dan media yang
Berdasarkan
hasil
penelitian
digunakan. Tetapi bagi beberapa sekolahan
tentang
program
yang menggunakan program ini lebih dari
sekolah
di
satu kali merasa jenuh dengan materi dan
Yogyakarta yang telah dilakukan, terdapat
media
pembelajaran
beberapa saran yang peneliti akan ajukan
karena
belum
yang
adanya
digunakan
inovasi
yang
pembelajaran
KRKB
luar
Gembira
Loka
yaitu:
diberikan. Kebajikan pemerintah mengenai
1. Pengembangan dan inovasi terhadap
outing class merupakan salah satu faktor
media pembelajaran yang digunakan
pendung terselanggaranya program PLS
pada program PLS GL zoo agar
GL zoo.
pembelajaran
b. Faktor Penghambat
Faktor
tidak
monoton
dan
menjenuhkan.
penghambat
kemampuan
pemandu program PLS GL zoo
2. Menambah media pembelajran yang
dalam
edukatif sesuai dengan sasaran agar
memanfaatkan media pembelajaran adalah
sesuai dengan tujuan utama kegiatan
minimnya
PLS GL zoo.
biaya
mengembangkan
dan
media
fasilitas
untuk
pembelajaran
3. Pelatihan kepemanduan atau TOT
tersebut. Selain itu keterbatasan waktu dari
kepada seluruh mahasiswa PLS untuk
para pemandu untuk mengembangkan
meningkatkan
kompetensi
media pembelajaran juga berpengaruh,
mahasiswa
dalam
selain itu ketika peserta banyak, peralatan
kepemanduan khususnya di program
yang dibutuhkan kadang kurang. Sarana
PLS GL zoo.
prasarana yang ada untuk kegiatan PLS GL
4. Pelatihan
kepemanduan
setiap
bidang
untuk
zoo juga kurang lengkap, dan usia anak
menangani anak inklusi agar program
yang
PLS GL zoo dapat dirasakan oleh
variatif
dan
membutuhkan
penanganan yang berbeda-beda, sehingga
membutuhkan pemandu yang memliki
semua kalangan.
5. Membentuk tim kepemanduan yang
banyak skill dan pengalaman. Kurangnya
professional
sosialisasi yang menyeluruh dari pihak
panutan bagi pemandu lain khususnya
KRKB Gembira Loka maupun dari Dinas
dan mahasiswa PLS pada umumnya
Pendidikan, dan belum adanya inovasi
dan penjamin keberlanjutan program.
mengenai
program
pembelajaran
media pembelajaran yang digunakan.
Saran
dan
agar
dapat
menjadi
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas.
(2007).
Undang-Undang
Perseroan Terbatas (PT) No.40 Tahun
2007
Tanggungjawab
Sosisl
Perusahaan. Jakarta: Depdiknas.
349
Lexy
J. Moleong. (2012). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono.
(2010).
Metode Penelitian
Kuantitatif,
Kualitatif
dan
R&D.
Bandung: Alfabeta.
Muhajir. 2005. Menjadi Pemandu Wisata
Pemula. Jakarta: Grasindo.
Sujarwo, S., Samsi, I., & Wibawa, L. (2017).
Desain model wisata belajar di Kebun
Binatang
Gembiraloka
Yogyakarta
sebagai Laboratorium Luar Kampus.
Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan
Masyarakat,
4(1),
90-100.
doi:http://dx.doi.org/10.21831/jppm.v4i1.
12535
M. Djamal. (2015). Paradigma Penelitian
Kualitatif. Yogyakrta: Pustaka Pelajar.
Download