Jenis Jenis Kerusakan Monitor Setelah kita memahami jenis-jenis monitor sekarang kita identifikasi jenis kerusakan yang sering terjadi pada monitor jenis CRT. Berdasarkan pengalaman penulis ada banyak kerusakan yang terjadi pada monitor jenis CRT. Kerusakan dapat digolongkan dengan 2 (dua) macam 1. Kerusakan ringan 2. Kerusakan berat Saya berharap para pembaca atau kalian yang punya monitor jenis ini dapat mengatasinya sendiri apabila monitor anda mengalami kerusakan ringan. Mari kita ingat lagi jenis monitor CRT Tabel jenis-jenis monitor menurut adapter card, resolusi warna, dan jumlah pin. Keterangan: MDA = Monochrome Display Adapter EGA = Enhanced Graphics Adapter VGA = Video Graphic ArrayCGA = Colour Graphic Adapter XGA = X-Graphic Adapter SVGA = Super Video Graphic Array Tombol Pengatur Pada Monitor Pada umumnya, setiap monitor dilengkapi dengan tombol menu pengaturan, seperti : 1. Saklar ON/OFF yang berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan sumber daya listrik. 2. Brightness Control, yaitu cerah atau redupnya layar. 3. Contrast Control, yaitu untuk mengatur cerah atau redupnya obyek pada layar. 4. Vertical Size Control (V. Hold), yaitu untuk mengatur area layar bagian bawah dan atas. 5. Vertical Line (V. Line), yaitu untuk mengatur tinggi rendahnya obyek pada layar. 6. Horisontal Size Control (H. Hold), yaitu untuk mengatur area layar bagian kiri dan kanan. Monitor komputer / PC tidak jauh berbeda dengan pesawat penerima televisi. Perbedaan secara teknis yaitu monitor tidak memiliki rangkaian audio atau suara, sedangkan televisi memiliki penerima suara yang berbasis AM, FM, Zweiton, dan Nicam. Monitor memiliki rangkaian video (raster circuit) sebagai berikut : Pengolah video : Detector video, video driver, video output (pada rangkaian ini terdapat pengatur contrast) Pengolah warna (Matrix RGB) : synchronisasi separator, integrator untuk oscillator, differensiator untuk oscillator horizontal, oscillator vertical (pada rangkaian ini terdapat pengatur V. Line dan V.Hold), vertical output, oscillator horisontal (pada rangkaian ini terdapat pengatur H. Hold), horisontal output, high voltage rectifier. CRT (Cathoda Ray Tube) : Vertical, Horisontal deflection yoke dan degausing coil. Tabung Gambar (CRT) Gambar tabung Tabung gambar sangat berbeda-beda bila dibandingkan dengan tabung-tabung radio. Bentuk maupun fungsinya sangat berbeda. Menurut jenisnya, tabung gambar bisa dibagi sebagai berikut : Bentuk Tabung Rangkaian RGB Rangkaian RGB juga disebut sebagai rangkaian matrix. Adapun prinsip kerja rangkaian matrix adalah mengubah tegangan perbedaan warna yang telah dicampur dengan sinyal sinkronisasi yang diberikan demulator warna kembali menjadi tegangan perbedaan warna.Rangkaian matrix ini harus dapat mengadakan atau membuat agar perbandingan-perbandingan antara amplitudo-amplitudo tegangan perbedaan warna itu dapat mempunyai harga yang tepat, tak tergantung dari cara penguatan sebelumnya. Jadi dalam hal ini rangkaian matrix tersebut hanyalah tinggal mengusahakan untuk memperoleh amplitudo-amplitudo yang tepat dari ketiga tegangan-tegangan perbedaan warna yang belum direduksi yang diperlukan tabung gambar. Untuk itulah maka tabung-tabung di dalam rangkaian matrix itu harus sanggup memberikan penguatan-penguatan yang cocok terhadap tegangan perbedaan warna itu, sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tabung gambar tersebut. Gambar Rangkaian RGB Yoke Defleksi Leher tabung kita kenal kumparan pembelok atau yoke defleksi, yaitu kumparan untuk horisontal, dan kumparan untuk vertikal. Dalam kumparan untuk fokus pengaturan besar kecilnya arus diatur oleh sebuah potensiometer. Guna pembelokan ini ialah supaya gerak elektron yang semula menuju satu titik fokus yang harus disesuaikan dengan arah sejajar.Telah dijelaskan bahwa pengertian sinyal horisontal dalah untuk memberi perintah pada kumparan defleksi horisontal yang bekerja untuk menggerakan elektron daari kiri ke kanan/scanning horisontal. Sinyal ini berguna untuk mentrigger kumparan defleksi horisontal, supaya menjalankan gerak elektron dari kiri ke kanan pada akhir. Titiktitik gambar secara otomatis sinyal mati dan kembali lagi ke kiri dan otomatis digeserkan ke bawah pulsa blanking yang ditrigger oleh sinyal vertikal.Cara kerja yoke defleksi vertikal hampir sama dengan kumparan defleksi horisontal hanya saja dalam arah yang berlainan yaitu vertikal. Akibat adanya pembelok horisontal dan vertikal arah gerakan elektron tidak lagi ke kanan dan ke kiri tetapi menyebar ke seluruh bidang permukaan layar tabung dengan sama rata. Kedua kumparan ini diletakkan dalam leher tabung, akibatnya arah gerak elektron tidak lagi vertikal atau horisontal tetapi dalam arah resultan. Hasil dari tarikan kedua kumparan ini akan menyebar dengan sama rata. Di dalam prakteknya kumparan ini dijadikan satu dan dinamai yoke defleksi atau defleksi coil.Kerusakan pada yoke biasanya mengakibatkan Raster pada satu garis, horisontal atau vertikal, Gambar trapesium, Gambar miring ke kiri/ke kanan, warna gambar tidak fokus atau terpisah, indikator hidup, layar gelap.Caranya adalah dengan mengganti atau menyetelnya, jangan lupa untuk mengendurkan terlebih dahulu kunci pada leher tabung. Gambar Proses Penyetelan Yoke Pelacakan Kerusakan Teknik yang digunakan dalam pelacakan kerusakan adalah teknik lokalisasi tiap blok rangkaian. Langkah pertama, pastikan bahwa sumber daya listrik benar-benar ada dan tersambung dengan baik. Apabila monitor dinyalakan dan tidak disambungkan dengan sistem unit, monitor tidak menampilkan apapun. Dengan bantuan seperangkat sistem unit dan pastikan bahwa video card berfungsi dengan baik, sehingga kita bisa melihat gejala apa yang muncul pada saat power ON/OFF dinyalakan. Dari hasil tersebut kita bisa menganalisa bagian apa yang bermasalah. Contoh masalah dan kemungkinan kerusakannya. Gejala dan Kerusakan Monitor: Langkah Awal Pembongkaran Monitor Sebelum membongkar monitor, jangan lupa untuk menyiapkan alat-alat. Hal ini untuk menghindari terjadinya pemaksaan/pemerkosaan dalam membongkar monitor. Siapkan juga alas kaki yang terbuat dari karet agar tidak terkena arus listrik statis. Langkah pertama dalam membongkar monitor adalah membuka casing monitornya. Jangan dipaksa karena beberapa monitor agak sulit dibuka walaupun baut-bautnya sudah dilepas semua. Beberapa monitor ada yang menggunakan sistem socket untuk mengencangkan casingnya. Gambar. Pembongkaran Casing Monitor Proses Grounding Setelah casing terbuka, lakukan proses grounding. Caranya, sambungkan obeng ke kabel. Tempelkan ujung kabel yang lainnya ke ground (seng). Tempelkan ujung kabel yang menempel pada obeng ke kepala playback. Hati-hati ! Meskipun sudah mati, play back masih memiliki tegangan tinggi. Beberapa capasitor dalam monitor juga dimungkinkan masih menyimpan tegangan yang bisa buat anda kesetrum. Grounding Pelacakan Kerusakan Teknik yang digunakan dalam pelacakan kerusakan adalah teknik lokalisasi atau fokus pada blok rangkaian atau bagian yang dimungkinkan menglami kerusakan. Apabila sumber daya listrik sudah benar-benar tersambung dengan baik, tetapi pada monitor tidak menampilkan apapun saat dinyalakan. Dengan bantuan seperangkat sistem unit dan dipastikan video card berfungsi dengan baik gejala apa yang muncul saat power ON/OFF dinyalakan. Dari hasil tersebut kita bisa menganalisa bagian apa yang bermasalah. Tabel Kemungkinan Kerusakan : Mencari Kerusakan Pada Blok Power Regulator Gejala: Lampu indikator mati, layar gelap. Pelacakan Kerusakan Pada Rangkaian Horisontal Gejala: Lampu indikator hidup tetapi layar gelap Secara umum rangkaian horizontal berfungsi untuk membangkitkan tegangan tinggi. Rangkaian horizontal ini terdiri dari oscillator horizontal, driver horizontal, dan penguat horizontal. Oscillator kan membangkitkan sinyal-sinyal atau tegangan-tegangan defleksi horizontal dan vertical yang dibutuhkan untuk mengatur scanning garis-garis pada layar CRT secara merata di seluruh permukaan. Sinyal defleksi horizontal mengatur jalannya gerakan berkas elektron ke kiri ke kanan/scanning ke arah horizontal, sedangkan sinyal defleksi vertikal mengatur jalannya dari atas ke bawah. Sinyal oscillator horizontal akan diperkuat oleh driver horizontal sebelum masuk ke penguat horizontal. Adapun tugas dan fungsi penguat horizontal adalah menghasilkan suatu tegangan dengan bentuk dan amplitudo tertentu yang akan disalurkan ke defleksi horizontal. Di samping itu juga akan menghasilkan tegangan tinggi bagi tabung. Di dalam rangkaian horizontal, rangkaian pembangkit tegangan tinggi berfungsi untuk menaikkan tegangan antara 10 KV – 50 KV. Sebelum tegangan tinggi ini msauk ke anoda, CRT diratakan/disearahkan dulu melalui dioda tegangan tinggi (dioda HVREC). Yang harus diingat didalam perbaikan horizontal kita harus memakai CPU. Tabel Rangkaian : Flowchart Pelacakan Kerusakan Pada Rangkaian Vertikal Gejala: Indikator hidup dan raster berbentuk garis horizontal. angkaian vertikal berfungsi untuk membangkitkan sinyal-sinyal yang berbentuk gigi gergaji yang diumpankan kepada yoke defleksi untuk penelusuran atau scanning secara vertikal pada layar/tabung CRT. Gerakan scanning ini dilakukan sebanyak 50 kali tiap detik. Agar jalannya scanning pada layar CRT cocok maka oscillator disinkronkan oleh Blok dan Flowchart Tabel Rangkaian : pulse-pulse sinkron vertikal yang datangnya dari CPU. Rangkaian RGB : Secara umum rangkaian RGB berfungsi untuk mengatur sinyal-sinyal perbedaan warna sekaligus memperkuat sinyal video. Rangkaian RGB ini sangat berperanan penting dalam pengaturan warnawarna pada layar CRT. Rangkaian ini menghasilkan tiga warna dasar disebut juga warna dasar yakni R=Merah, G=Hijau, B=Biru. Seedangkan warna-warna yang dihasilkan setelah pencampuran dari warna dasar disebut warna sekunder atau warna campuran. Rangkaian : Pin Conector Kerusakan pada konektor ini juga bisa berakibat fatal, diantaranya warna menjadi dasar, misalnya biru saja, merah atau hijau yang pasti warna tidak normal. Dapat juga mengakibatkan tidak ada tampilan pada layar monitor. Pin Connector : Jadi untuk mengatasinya kita tinggal membuka socketnya dan lihat apakah ada kabel yang putus (ini hanya berlaku pada monitor yang memiliki konektor yang bisa bongkar pasang), dan untuk monitor yang konektornya tidak bisa dibongkar pasang maka kita tinggal membeli kabel datanya dan memasang kembali sesuai dengan susunannya. Gmbr Pin Konektor Yang Rusak : Kerusakan Lain yg Sering Terjadi 1. Gambar Gelap Cara mengatasinya adalah ubah posisi pengaturan screen pada playback dengan obeng (+) atau bintang kemudian putar ke kanan tapi jangan terlalu banyak. Posisi monitor dalam keadaan menyala. Lakukan dengan hati-hati. 2. Gambar Berbayang/Buram (Tidak Fokus) Atur kembali posisi pengaturan fokus pada playback dengan obeng + atau bintang (putar ke kanan tapi jangan terlalu banyak) sampai dihasilkan gambar yang enak dilihat. Jika dalam beberapa waktu settingan berubah lagi, dan ini terjadi terus-menerus, dapat dikatakan bahwa playbacknya rusak. Ada dua cara memperbaikinya, pertama adalah mengganti dengan playback yang baru sesuaikan dengan serinya. Cara kedua adalah dengan mencangkok playback tersebut (tidak dibahas). 3. Warna Kurang Pas (Satu warna terlalu dominan) Ini berarti kerusakan pada bagian RGB. Caranya adalah dengan memperhatikan solderan di PCBnya (kemungkinan ada yang aus). Jika ditemukan, solder ulang. Setelah itu coba mainkan trimpot yang ada pada PCB tersebut (lihat gambar). Hati-hati dalam memutarnya jangan terlalu banyak, karena akibatnya akan fatal. Jika ada perubahan pada setiap trimpot yang diukur pada rangkaian RGBnya sudah kembali berjalan normal. Akan tetapi jika ada satu saja yang tidak berfungsi maka kemungkinannya adalah transistor-transistor penguatnya (tidak dibahas). Sekian beberapa gambaran tentang monitor dan perbaikannya. Mungkin dapat menambah ide bagi anda semua, dan artikel tadi masih jauh dari lengkap, karena dalam praktek masih banyak lagi kendala atau masalah yang lebih bervariasi Jenis jenis kerusakan monitor yang sering di jumpai akan saya coba kumpulkan di sini secara ringkasnya saja, karena kerusakan pada monitor sangat beragam, bergantung pada merk dan umur dari monitor tersebut. Selain kerusakan monitor CRT, saya akan menyinggung sedikit mengenai kerusakan yang terjadi pada monitor LCD, ini di karenakan monitor LCD sekarang sudah mulai memasyarakat, dan tidak menutup kemungkinan akan ada yang mengalami kendala-kendala kerusakan nantinya. Kerusakan umum pada monitor CRT 1. Mati total, pengecekan awal bisa di lakukan pada daerah power supply, tegangan output trafo converter, dan blok horizontal. Kerusakan ini bisa di sebabkan oleh fuse AC power yang putus, kerusakan pada power supply, kerusakan pada salah satu tegangan DC converter, atau pada blok horizontal output. 2. Monitor tidak ada gambar, bisa melakukan pengecekan pada daerah osilator, blok horizontal, blok video, melakukan pengecekan tegangan DC secara menyeluruh, dan melakukan solderan ulang pada bagian-bagian yang mengalami panas tinggi, seperti blok horizontal dan video. 3. Tampilan warna gambar tidak lengkap, seperti gambar kuning atau merah. Ini bisa di sebabkann oleh kerusakan pada kabel signal/VGA, dan juga pada bagian blok video. Periksa solderan pada blok video, dan cek apakah ada komponen yang mati/rusak. 4. Gambar gelap, ini bisa di sebabkan dari tabung/CRT yang sudah terlalu lama di pakai (usia CRT tua), sehingga filamen CRT sudah lemah, bisa di akali dengan mencangkok tegangan heater 6.3 volt, dengan cara menginduksikan tegangan heater pada trafo FBT atau trafo converter. Gambar gelap bisa juga di sebabkan oleh kerusakan pada elco/capasitor heater. 5. Size gambar tidak normal, bisa terlalu lebar atau kecil di tengah, biasanya di sebabkan karena transistor pada bagian horizontal rusak. 6. Dan masih banyak lagi, nanti di posting lanjutannya.