Laporan Tahunan 2015 Annual Report Daftar Isi Table of Contents 02 Ikhtisar Kinerja Perusahaan Company Performance Summary 04 Laporan Manajemen Management Reports 04 Laporan Dewan Komisaris/ The Board of Commissioners Report 06 Laporan Direksi/ The Board of Directors Report 08 Profil Perusahaan Company Profile 08 Identitas Perusahaan/Corporate Identity 08 Riwayat Singkat/A Brief History 09 Bidang Usaha/Lines of Business 09 Visi dan Misi/Vision and Mission 10 Struktur Organisasi/Organizational Structure 10 Profil Pengurus/Management Profile 13 Sumber Daya Manusia/Human Resource 14 Struktur Grup Perusahaan/Corporate Structure 14 Entitas Anak dan Perusahaan Asosiasi/Subsidiaries and Associated Companies 16 Lembaga Penunjang Pasar Modal/Capital Market Supporting Institutions 17 Informasi Bagi Pemodal Information for Investors 17 Ikhtisar Saham/Summary of Share 17 Kronologi Pencatatan Saham/Chronology of Company’s Shares Listing 18 Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan dan/ atau Manajemen/Shares Ownership Program for Employees and/or Management 18 Komposisi Pemegang Saham/Shareholders Composition 19 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis 19 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian/ Consolidated Statement of Financial Position 20 Laporan Laba (Rugi) Komprehensif Lain Konsolidasian/Consolidated Statement of Profit (Loss) and Other Comprehensive 22 Laporan Arus Kas Konsolidasian/Consolidated Statement of Cash Flow 23 Kinerja Keuangan Lainnya/ Others Financial Performance 25 Aspek Pemasaran/Marketing Aspect 25 Prospek Usaha/Business Prospects 25 Kebijakan dan Pembagian Dividen/Dividend Policy and Distribution 26 Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum/Realization of The Use of Proceeds from Public Offerings 26 Informasi dan Fakta Material yang terjadi setelah tanggal Laporan Akuntan/Information and Material Facts Occuring After The Accountant’s Reporting Date 26 Perubahan Peraturan Perundang-Undangan yang berdampak Signifikan terhadap Perusahaan/ Changes in Laws and Regulations That Significantly Influence The Company 26 Perubahan Kebijakan Akuntansi/Changes in Accounting Policy 27 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance 27Pelaksanaan Gcg /Implementation of GCG 27 Rapat Umum Pemegang Saham/General Meeting of Shareholders (GMS) 31 Dewan Komisaris/Board of Commissioners (BOC) 32Direksi/Board of Directors (BOD) 34 Pengungkapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi/Disclosure of BOC and BOD Remuneration 35 Komite di Bawah Dewan Komisaris/Committee Under Board of Commissioners 36 Sekretaris Perusahaan/Corporate Secretary 37 Audit Internal/Internal Audit 37 Sistem Pengendalian Internal/Internal Control System 38 Manajemen Risiko/Risk Management 38 Perkara Penting/Significant Cases 38 Sanksi Administrasi/Administration Sanctions 38 Kode Etik dan Budaya Perusahaan/ Code of Ethics and Corporate Culture 39 Whsitleblowing System/Whistle Blowing System 39 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 39 Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup/ Responsibility Towards Environment 39 Tanggung Jawab Terhadap Karyawan/Responsibility Towards Employee 40 Tanggung Jawab Terhadap Sosial dan Kemasyarakatan/Responsibility Towards Social and Community 40 Tanggung Jawab Terhadap Konsumen/ Responsibility Towards Consumers 41 Tanggung Jawab Laporan Tahunan Annual Report Responsibility Laporan Keuangan Audit Audit Financial Report 1 PT POLARIS INVESTAMA Tbk IKHTISAR KINERJA PERUSAHAAN Company Performance Summary 2 Ikhtisar Keuangan Financial Summary (in milions of Rupiah) (dalam juta Rupiah) LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 2015 Aset Consolidated Statement of Financial Position 2014 2013 342.173 362.992 348.240 Assets Aset Lancar 158.741 176.738 165.436 Current Assets Aset Tidak Lancar 183.432 186.254 182.804 Non-Current Assets 115.752 127.037 118.156 Liabilities 111.381 123.043 109.971 Current Liabilities Liabilitas Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Ekuitas 4.371 3.994 8.185 Non-Current Liabilities 226.421 235.955 230.083 Equity LAPORAN LABA (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN 2015 Pendapatan Laba Bruto Laba (Rugi) Usaha Laba (Rugi) Bersih Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Laba (Rugi) Komprehensif yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali Total Laba (Rugi) Komprehensif Laba (Rugi) Neto per Saham Consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income 2014 2013 23.509 23.120 (9.750) (10.525) 29.066 27.358 6.067 1.882 29.139 28.003 2.280 5.245 Revenue Gross Profit Operating Income (Loss) Net Income (Loss) (9.952) 5.940 8.851 Profit (Loss) attributable to: (10.525) 573 (9.534) 1.882 4.058 5.871 5.245 3.606 8.851 (9.593) 59 (9.534) 8,89 5.900 (29) 5.871 1,59 5.245 3.606 8.851 4,43 Parent Entity Non-Controlling Interest Comprehensive income attributable to: Parent Entity Non-Controlling Interest Total comprehensive income Net Earning (Loss) per Share RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIOS 2015 2014 2013 Rasio Laba Rugi Terhadap Aset (ROA) (2,91%) 1,64% 2,54% Profit on Total Assets Ratio (ROA) Rasio Laba Rugi Terhadap Ekuitas (ROE) (4,40%) 2,52% 3,85% Profit on Total Equity Ratio (ROE) Rasio Tingkat Pengembalian Investasi (ROI) (2,85%) 1,67% 2,61% Return on Investment Ratio 142,52% 143,64% 150,44% Current Ratio Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas 51,12% 53,84% 51,50% Debt to Equity Ratio Rasio Liabilitas Terhadap Jumlah Aset 33,83% 35,00% 33,99% Liabilities to Total Assets Ratio Rasio Lancar Laporan Tahunan 2015 Annual Report 3 LABA (RUGI) USAHA BUSINESS PROFIT PENDAPATAN Revenue 23.509 29.066 29.139 (9.750) 6.067 2.280 2015 2014 2013 2015 2014 2013 LIABILITAS LIABILITIES ASET ASSETS 342.173 362.992 2015 2014 348.240 2013 EKUITAS Equity 226.421 2015 235.955 2014 230.083 2013 115.752 2015 127.037 2014 118.157 2013 PT POLARIS INVESTAMA Tbk LAPORAN MANAJEMEN Management Reports 4 Laporan Dewan Komisaris The Board of Commissioners Report Pemegang Saham dan Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat, Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya sehingga PT Polaris Investama Tbk mampu melalui tahun 2015 yang penuh dengan tantangan. Dear Valued Shareholders and Stakeholders, Kondisi Ekonomi 2015 Kondisi ekonomi global yang diwarnai ketidakpastian akibat rencana kenaikan suku bunga Fed Fund Rate di tahun 2015, telah mempengaruhi kondisi ekonomi nasional. Perekonomian Indonesia tahun 2015 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku tumbuh sebesar 4,79%. Namun, pertumbuhan tersebut melambat bila dibanding tahun 2014 yang sebesar 5,02%. Economic Condition in 2015 The global economic conditionthat was marked by uncertainties due toFed’s plans to raise Fed Fund Rate in 2015 has affected the national economic condition. Indonesian economy in 2015, which was measured by Gross Domestic Product (GDP) based on valid price, grew by 4.79%. However, such growth is slower than the growth in 2014 that reached 5.02%. Perlambatan tersebut terjadi di sektor keuangan dan juga di sektor barang dan jasa. Pada pasar saham, terjadi penurunan kinerja. Posisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir tahun 2015 menurun 634 poin dibandingkan posisi pada akhir tahun 2014. Demikian pula dengan pasar surat berharga yang mencatatkan aliran modal masuk yang lebih rendah dari tahun sebelumnya. Sedangkan, di sektor barang dan jasa, investasi swasta masih lemah dengan menurunnya kinerja perusahaan-perusahaan, khususnya yang berbasis komoditas. The economic slowdown occurred in financial sector and also in goods and services sector. The performance of the stock market also declined. The position of Jakarta Composite Index (IHSG) at the end of 2015 dropped 634 points compared to that of 2014. Similarly, the securities market reported capital inflows that were lower than that of the previous year. Furthermore, in goods and services sector, private investment is still weak because of the declining performance of the companies, particularly commoditybased companies. Kinerja Perusahaan Kondisi ekonomi yang dihadapi pada tahun 2015 telah memberikan pengaruh terhadap perjalanan bisnis Perseroan secara umum. Kinerja indikator keuangan utama Perseroan mengalami penurunan. Namun, hal tersebut juga disebabkan bagian dari strategi Perseroan dalam menghadapi kondisi ekonomi 2015 sehingga Perseroan menunda pengembangan sejumlah aset yang dimiliki. Hal ini ditujukan agar pengembangan aset di tahun selanjutnya dapat memberikan keuntungan yang lebih baik bagi Perseroan seiring dengan semakin baiknya kinerja ekonomi. Company’s Performance The economic condition faced in 2015 has influenced the Company’s business operation in general. The company’s key financial performance indicators declined. However, such decline was a part of the Company’ strategies to face the economic conditions in 2015, hence, the Company delayed the development of a number of its own assets. This measure was intended to gain higher profit for the Company through the building of its assets in the next year in light of a better economic performance. Penilaian Terhadap Kinerja Direksi Secara umum, Direksi telah menunjukkan upaya serius untuk mencapai kinerja terbaik dalam pengelolaan Perseroan, meskipun pencapaian kinerja keuangan Perseroan belum menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya. Dewan Komisaris berpendapat bahwa Perseroan telah memanfaatkan setiap peluang yang ada di tahun 2015 dengan baik melalui pelaksanaan kebijakan strategis dalam pengembangan usaha. Dewan Komisaris juga menilai bahwa Direksi telah melaksanakan saran dan nasehat yang diberikan oleh Dewan Komisaris sebagai fungsi pengawasan terhadap operasional Perseroan. Evaluation of the Board of Director’s Performance All in all, the Board of Directors has shown serious efforts to achieve the best performance in managing the Company, although achievements in the Company’s financial performance have not yet demonstrated improvement from the previous year. The Board of Commissioners believes that the Company has taken advantages of every opportunity that came in 2015 through the implementation of strategic policies in developing business. The Board of Commissioners also thinks that the Board of Directors has implemented suggestions and recommendations made by the Board of Commissioners in carrying out its supervisory function on the Company’s operational activities. Praise to Almighty God for all the blessings, mercy, and grace that enabled PT Polaris Investama Tbk to go through the year 2015 that was full of challenges. Laporan Tahunan 2015 Annual Report Tata Kelola Perusahaan Dewan Komisaris menyadari pentingnya pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Oleh karena itu, Dewan Komisaris senantiasa mendukung pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) yang dilakukan oleh Direksi. Dewan Komisaris juga berkomitmen untuk melaksanakan GCG secara konsisten. Dewan Komisaris senantiasa melaksanakan tugas dan tanggungjawab secara profesional dan independen dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip GCG. Dewan Komisaris secara proaktif melaksanakan fungsi pengawasan Perseroan. Pelaksanaan fungsi pengawasan oleh Dewan Komisaris antara lain dilaksanakan melalui: Rapat Dewan Komisaris serta Rapat Dewan Komisaris dan Direksi. Corporate Governance The Board of Commissioners realizes the importance of implementing good corporate governance. Therefore, the Board of Commissioners always supports the implementation of Good Corporate Governance (GCG) performed by the Board of Directors. The Board of Commissioners also commits to consistently implement GCG. The Board of Commissioners continuously perform its duties and responsibilities in a professional and independent manner based on GCG principles. The Board of Commissioners conductsits supervisory function in a proactive manner within the Company. The implementation of the supervisory function of the Board of Commissioners among others is conducted through: Meetings of the Board of Commissioners and Meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors. Prospek Usaha Terhadap prospek dan pengembangan usaha Perseroan yang disusun oleh manajemen, Dewan Komisaris berpendapat bahwa prospek usaha tersebut telah menyesuaikan dan memperhatikan kondisi perekonomian ke depan, kebijakan pemerintah, dukungan Pemegang Saham, peningkatan dan penguatan organisasi, jaringan, sumber daya manusia, manajemen risiko, dan teknologi yang tersedia. Dewan Komisaris memiliki keyakinan bahwa Direksi beserta jajarannya mampu mengambil setiap peluang bisnis dan mencapai target bisnis yang ditetapkan dengan pencapaian kinerja yang memuaskan. Business Prospects Regarding the Company’sbusiness prospects and development prepared by the management, the Board of Commissioners is of the opinion that such business prospects have adjusted and taken into consideration the economic conditions in the future, government’s policies, supports from the Shareholders, improvement and reinforcement of organization, network, human resources, risk management, and the available technologies. The Board of Commissioners believes that the Board of Directors and all ranks are able to make the most of every business opportunity and reach the specified business targets by achieving a satisfying performance. Komposisi Dewan Komisaris Pada tahun 2015, tidak terjadi perubahan komposisi Dewan Komisaris Perseroan. Composition of the Board of Commissioners There were no changes in the composition of the Board of Commissioners of the Company in 2015. Apresiasi Kami menyadari bahwa pencapaian kinerja tahun 2015 tidak luput dari hasil jerih payah dan dedikasi dari seluruh karyawan dan manajemen Perseroan, serta seluruh pemangku kepentingan. Atas kinerja tersebut, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh karyawan dan manajemen Perseroan, Pemegang Saham, pelanggan dan Pemangku Kepentingan lainnya atas dukungan dan kepercayaan pada Perseroan selama ini. Appreciation We realize that the performance achievement in 2015 is the result of hard work and dedication of all employees and management of the Company, and all stakeholders. In connection with such achievement, the Board of Commissioners would like to express gratitude and appreciation to all employees and management of the company, the Shareholders, customers, and other Stakeholders for their continuous support and trust in the Company. Jakarta, 22 April 2016 Tan Kiem Hok Komisaris Utama (Independen) President Commissioner (Independent) 5 PT POLARIS INVESTAMA Tbk 6 Laporan Direksi The Board of Directors Report Pemegang Saham dan Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat, Pada tahun 2015, kondisi ekonomi, baik ekonomi global maupun domestik, masih menghadapi tantangan pemulihan ekonomi. Dunia ekonomi mengalami ketidakpastian dalam menghadapi keputusan The Fed untuk menetapkan Fed Fund Rate yang baru dilaksanakan pada akhir tahun 2015. Dear Valued Shareholders and Stakeholders, Kondisi ketidakpastian tersebut menyebabkan fluktuasi ekonomi, baik di negara-negara maju maupun negara-negara yang sedang berkembang. Di Indonesia, kondisi ekonomi global tersebut turut berdampak pada melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik menjadi 4,79% dari 5,02% di tahun sebelumnya. Perlambatan tersebut terjadi di sektor keuangan dan sektor barang dan jasa. Such uncertain conditions led to economic fluctuations in both developed countries and developing countries. In Indonesian, such global economic conditions also resulted in the slowing down of domestic economic growth to 4.79% from 5.02% of last year. The economic slowdown also occurred in the financial sector and in the goods and services sector. Kinerja Perusahaan Perlambatan ekonomi Indonesia pada tahun 2015 turut mempengaruhi kinerja ekonomi Perseroan. Hal ini disebabkan Perseroan merupakan perusahaan investasi yang menjalankan usaha perantara perdagangan efek, properti, serta pertambangan dan energi. Company’s Performance Indonesia’s economic deceleration in 2015 also affected the Company’s economic performance. This was due to the Company is an investment company running the business of broker-dealer, property, mining, and energy. Pada tahun 2015, kinerja indikator keuangan utama Perseroan mengalami penurunan. Pendapatan usaha, laba bruto, laba tahun berjalan, dan laba komprehensif tahun berjalan Perseroan menunjukkan penurunan. Hal ini selain dipengaruhi kondisi ekonomi global dan domestik, juga dipengaruhi keputusan Perseroan untuk menunda pengembangan sejumlah aset yang dimiliki. Keputusan tersebut ditujukan agar pengembangan aset di tahun selanjutnya dapat memberikan keuntungan maksimal bagi Perseroan. In 2015, the company’s key financial performance indicators declined. Operating revenue, gross profit, current year profit, and current year comprehensive profit of the Company showed a decrease. It was attributable to both global and domestic economy and also the Company’s decision to delay the development of a number of its own assets. Such decision was made to gain maximum profit for the Company through the building of its assets in the next year. Prospek Usaha Meskipun 2015 diwarnai dengan tantangan ekonomi, namun, Perseroan memandang prospek usaha tahun 2016 akan lebih baik. Hal tersebut terkait dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar 5,8% - 6,2% dengan ditopang dari sisi permintaan dan penawaran agregat. Oleh karena itu, Perseroan optimis dapat mencapai target yang telah ditetapkan, serta dapat meraih potensi yang akan datang. Business Prospects Although the year of 2015 was marked by the economic challenges, the Company believes that the business prospects will be better in 2016. Such optimism comes from the Indonesia’s economy growth projection that is predicted to improve by 5.8%-6.2% and fueled by the aggregate demand and supply. Therefore, the Company is optimistic to be able to achieve the specified targets, as well as to reach full potential in the future. Tata Kelola Perusahaan Dalam mengupayakan kinerja operasional dan keuangan, Perseroan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Perseroan telah memiliki Organ Perseroan yang bertindak secara independen. Perseroan juga memiliki organ pendukung Dewan Komisaris dan Direksi yang membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi. Perseroan melaksanakan sistem pengendalian internal dan menjaga agar risiko-risiko usaha dapat dihindarkan atau diminimalkan. Melalui implementasi GCG tersebut, Perseroan berharap dapat meningkatkan nilai Pemegang Saham dengan memperhatikan pemenuhan terhadap pemangku kepentingan. Corporate Governance In order to improve its operational and financial activities, the Company implements the Good Corporate Governance (GCG). The Company has owned Company Organs that act in an independent manner. The Company also has supporting organs of the Board of Commissioners and the Board of Directors to help the execution of duties and responsibilities of the Board of Commissioners and the Board of Directors. The Company conducts and maintains internal control system to avoid and minimized the business risks. Through the implementation of such GCG, the Company expects to be able to increase Shareholder’s value by meeting the needs of the stakeholders. Komposisi Direksi Pada tahun 2015, tidak terjadi perubahan komposisi Direksi Perseroan. Composition of the Board of Directors There were no changes in the composition of the Board of Directors of the Company in 2015. In 2015, the economic conditions, both global and domestic economy, still dealt with the challenges of economic recovery. Economic sectors experienced uncertainties in anticipating the Fed’s decision to set Fed Fund Rate that was just announced at the end of 2015. Laporan Tahunan 2015 Annual Report Apresiasi Akhir kata, Direksi menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada pemerintah, regulator, masyarakat, Pemegang Saham, pelanggan, mitra usaha, serta seluruh karyawan atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan. Semoga dengan dukungan yang tiada henti tersebut, akan mewujudkan kinerja terbaik Perseroan sehingga Perseroan dapat terus berperan aktif bagi seluruh pemangku kepentingan. Appreciation Finally, the Board of Directors would like to express their appreciation and thanks to the government, regulator, public, Shareholders, customers, business partners, and all employees for the given support and trust. Hopefully, such continuous support will bring out the best in the Company’s performance so that the Company will be able to play an active role to all stakeholders. Jakarta, 22 April 2016 Taffy Tjahya Indra Direktur Utama (Independen) President Director (Independent) 7 PT POLARIS INVESTAMA Tbk PROFIL PERUSAHAAN Company Profile 8 Identitas Perusahaan NAMA NAME Alamat Address Bidang Usaha Lines of Business Kepemilikan Ownership Tanggal Pendirian Date of Establishment Dasar Hukum Pendirian Legal Basis of Establishment Modal Dasar Authorized Capital Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid Capital Pencatatan Saham Shares Listing Corporate Identity PT POLARIS INVESTAMA Tbk Mayapada Tower Lt. 11 Jl. Jend. Sudirman Kav. 28 Jakarta, 12920 Telp : 021 – 5289 7418 Fax : 021 – 5289 7399 Investasi: Perdagangan, Pengembangan (Kontraktor), Jasa, Pengangkutan, Percetakan dan lain-lain Investment: Trading, Development (Contractor), Service, Transportation, Printing, and others Kore Group Limited 5,11% Credit Suisse Securities (Europe) 12,16% Masyarakat / Public82,73% 23 Juli 1992 July, 23 1992 Akta No. 92 pada tanggal 23 Juli 1992 oleh Ruth Karliena, SH dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-3428-HT.01.01. Th.1994 tanggal 24 Februari 1994 Deed No. 92 dated 23 July 1992 of Kamelina, SH and approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by the Decree No.C2-3428-HT.01.01.Th.1994 dated 24 February 1994 Rp563.680.000.000,Rp140.920.000.000,PT Bursa Efek Indonesia dengan kode: PLAS PT Bursa Efek Indonesia with the code: PLAS Riwayat Singkat A Brief History Perseroan mengalami beberapa kali perubahan nama. Perubahan nama menjadi PT Palm Asia Corpora Tbk dilakukan berdasarkan akta No. 10 tanggal 5 Maret 2004 oleh Notaris Fathiah Helmi, SH dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-05850 HT.01.04.TH.2004 tanggal 10 Maret 2004. Perubahan nama menjadi PT Redland Asia Capital Tbk dilakukan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Palm Asia Corpora Tbk No. 17 tanggal 18 Juni 2007 oleh Muhammad Hanafi SH, Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. W7-07616.HT.01.04TH.2007 tanggal 9 Juli 2007. The Company’s name has been changed several times. Change of the Company’s name to PT Palm Asia Corpora Tbk was made based on the Notarial Deed No. 10 dated 5 March 2004 of Notary Fathiah Helmi, SH and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by the Decree No. C-05850 HT.01.04.TH.2004 dated 10 March 2004. Change of the Company’s name to PT Redland Asia Capital Tbk was made based on the Deed of Resolutions of Meeting of PT Palm Asia Corpora Tbk No. 17 dated 18 June 2007 of Muhammad Hanafi SH, Notary in Jakarta and was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia by the Decree No. W7-07616.HT.01.04-TH.2007 dated 9 July 2007. PT Polaris Investama Tbk (selanjutnya disebut Perseroan) didirikan pada tanggal 23 Juli 1992 berdasarkan Akta Notaris Ruth Karliena, SH No. 92 dengan nama PT Daya Delta Intertama. Akta tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-3428-HT.01.01.Th.1994 tanggal 24 Februari 1994 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 61 Tambahan No. 4973 tanggal 2 Agustus 1994. PT Polaris Investama Tbk (hereinafter referred to as the Company) was established on 23 July 1992 based on the Notarial Deed of Ruth Karliena, SH No. 92 under the name of PT Daya Delta Intertama. The deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by the Decree No. C2-3428-HT.01.01.Th.1994 dated 24 February 1994 and was published in the State Gazette No. 61 Supplement No. 4973 dated 2 Augusts 1994. Laporan Tahunan 2015 Annual Report Perseroan kemudian berubah nama menjadi PT Redland Asia Capital Tbk berdasarkan akta No. 17 tanggal 18 Juni 2007 oleh Notaris Muhammad Hanafi, SH dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. W7-07616 HT.01.04TH.2007 tanggal 9 Juli 2007. Perubahan nama terakhir Perseroan menjadi PT Polaris Investama Tbk berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Redland Asia Capital Tbk No. 1 tanggal 1 Desember 2008 oleh Karlita Rubianti SH, Notaris di Jakarta yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat pengesahan No. AHU-93051.AH.01.02.Th 2008 tertanggal 3 Desember 2008. The company then changed its name to PT Redland Asia Capital Tbk based on the Deed No. 17 dated 18 June 2007 of Notary Muhammad Hanafi, SH and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by the Decree No. W7-07616 HT.01.04-TH.2007 dated 9 July 2007. The Company changed its name for the last time to PT Polaris Investama Tbk based on the Deed of Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Redland Asia Capital Tbk No. 1 dated 1 December 2008 of Karlita Rubianti SH, Notary in Jakarta and was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia by the Decree No. AHU-93051.AH.01.02.Th 2008 dated 3 December 2008. Bidang Usaha Lines of Business Kegiatan investasi tersebut dilaksanakan melalui Entitas Anak yang masing-masing memiliki bidang usaha sebagai berikut. 1. PT Universal Broker Indonesia: bidang usaha perantara perdagangan efek dengan izin broker dealer dan underwriter dan penjamin emisi efek; 2. PT Binong Nuansa Permai: bidang usaha properti; 3. PT Polaris Indo Energy: bidang usaha pertambangan dan energi. The investment business is conducted through Subsidiaries with the respective businesses as follows: Visi dan Misi Vision and Mission VISI Menjadi Perusahaan Investasi yang Aktif dan Selektif Berinvestasi. VISION To become an Investment Company that is Actively and Selectively Investing. MISI • Melakukan investasi dengan tetap mempertimbangkan risiko usaha dan tingkat pengambilan yang baik bagi Perseroan dan Shareholders; • Meningkatkan value Peseroan secara berkesinambungan; • Mengembangkan aset dan sumber daya manusia secara berkelanjutan; • Menjaga kelestarian lingkungan tempat usaha Perseroan; • Bekerja keras demi meningkatkan kinerja Perseroan dalam memberikan kontribusi dan partisipasi aktif terhadap pembangunan perekonomian nasional. MISSION • To conduct investment by considering the business risks and the rate of return that are beneficial to the Company and the Shareholders; • To continuously increase the Company’s values; • To build sustainable assets and human resources; Perseroan bergerak dalam bidang investasi dengan menjalankan usaha di bidang perdagangan, pengembangan (kontraktor), jasa, pengangkutan, percetakan dan lain-lain. The company is engaged in investment industry by running businesses in trading, development (contractor), services, transportation, printing, and other fields. its 1. PT Universal Broker Indonesia: broker-dealer business with Licensesof broker-dealer and underwriter; 2. PT Binong Nuansa Permai: property business; 3. PT Polaris Indo Energy: mining and energy businesses. • • To preserve the environment where the Company operates; To work hard in order to improve the Company’s performance in making contributions and to actively participate in developing the national economy. 9 PT POLARIS INVESTAMA Tbk 10 Struktur Organisasi Organizational Structure RUPS / GMS DEWAN KOMISARIS BOARD of COMMISSIONERS KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE DIREKSI BOARD of DIRECTORS SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SCRETARY UMUM & PERSONALIA GENERAL AFFAIR & HUMAN RESOURCES UNIT USAHA BUSINESS UNIT AKUNTANSI & KEUANGAN ACCOUNTING & FINANCE Profil Pengurus Management Profile Profil Dewan Komisaris Profile of The Board of Commissioners TAN KIEM HOK Komisaris Utama (Independen) Warga Negara Indonesia, usia 52 tahun, kelahiran Surakarta, Jawa Tengah. Menyelesaikan pendidikan di Akademi Perindustrian Yogyakarta pada tahun 1986. Menjabat sebagai Komisaris Utama (Independen) PT Polaris Investama Tbk tahun 2008 – sekarang berdasarkan Akta Notaris Karlita Rubianti, SH No. 1 tanggal 1 Desember 2008 yang telah mendapatkan persetujuan dari Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.02.10-24871 tanggal 5 Desember 2008 dan pengangkatan kembali berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Notaris Yulia, SH No. 69 tanggal 14 Juli 2014 yang telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM RI melalui Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Polaris Investama Tbk No. AHU-21773.40.22.2014 tanggal 23 Juli 2014. Beliau juga menjabat sebagai Associate Director PT SJH Rent A Car tahun 2004 - sekarang, Marketing Manager PT Surindo tahun 1998 - 2003, Marketing Supervisor PT Aneka Spring tahun 1991 – 1998, dan Marketing Executive PT Neon Lite Jakarta tahun 1990 - 1991. TAN KIEM HOK President Commissioner (Independent) Indonesian citizen, 52 years old, born in Surakarta, Central Java. Graduated from Akademi Perindustrian Yogyakarta (Yogyakarta Academy of Industry) in 1986. Currently he holds the position of President Commissioner (Independent) of PT Polaris Investama Tbk (2008–present) based on the Notarial Deed of Karlita Rubianti, SH No. 1 dated 1 December 2008 and was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia as stated in the Receipt of Notification for Amendment of Company’s Data No. AHU-AH.02.10-24871 dated 5 December 2008 and the reappointment based on the Deed of Resolutions of Meeting of Notary Yulia, SH No. 69 dated 14 July 2014 and was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia as stated in the Receipt of Notification for Amendment of Company’s Data of PT Polaris Investama Tbk No. AHU-21773.40.22.2014 dated 23 July 2014. Concurrently, he holds the positions of Associate Director of PT SJH Rent A Car (since 2004), Marketing Manager of PT Surindo (1998–2003), Marketing Supervisor of PT Aneka Spring (1991–1998), and Marketing Executive of PT Neon Lite Jakarta (1990–1991). Laporan Tahunan 2015 Annual Report SUDJONO TANU HANDOKO Komisaris Warga Negara Indonesia, usia 57 tahun, kelahiran Tegal, Jawa Tengah. Menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Pius pada tahun 1977. Menjabat sebagai Komisaris PT Polaris Investama Tbk tahun 2008 - sekarang berdasarkan Akta Notaris Karlita Rubianti, SH No. 1 tanggal 1 Desember 2008 yang telah mendapatkan persetujuan dari Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.02.10-24871 tanggal 5 Desember 2008 dan pengangkatan kembali berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Notaris Yulia, SH No. 69 tanggal 14 Juli 2014 yang telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM RI melalui Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Polaris Investama Tbk No. AHU-21773.40.22.2014 tanggal 23 Juli 2014. Sebelumnya menjabat sebagai Marketing Manager Perusahaan Kebun Organik Permata Hijau tahun 2004 - 2007, Kepala Bagian Umum dan Administrasi PT Central Korporindo Tbk tahun 1999 - 2003, Kepala Cabang CV Depok Motor tahun 1989 – 1999, dan Sales Supervisor PT Astra Motor tahun 1986 1989. SUDJONO TANU HANDOKO Commissioner Indonesian citizen, 57 years old, born in Tegal, Central Java. Graduated from Sekolah Tinggi Pius (Pius College) in 1977. Currently he holds the positions of Commissioner of PT Polaris Investama Tbk (2008–present) based on the Notarial Deed of Karlita Rubianti, SH No. 1 dated 1 December 2008 and was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia as stated in the Receipt of Notification for Amendment of Company’s Data No. AHU-AH.02.10-24871 dated 5 December 2008 and the reappointment based on the Deed of Resolutions of Meeting of Notary Yulia, SH No. 69 dated 14 July 2014 and was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia as stated in the Receipt of Notification for Amendment of Company’s Data of PT Polaris Investama Tbk No. AHU-21773.40.22.2014 dated 23 July 2014. Previously he served as, among others, Marketing Manager of Perusahaan Kebun Organik Permata Hijau (2004–2007), Head of General Affair and Administration of PT Central Korporindo Tbk (1999–2003), Branch Manager of CV Depok Motor (1989–1999), and Sales Supervisor of PT Astra Motor (1986–1989). Profil Direksi Profile of The Board of Directors TAFFY TJAHYA INDRA Direktur Utama (Independen) Warga Negara Indonesia, usia 42 tahun, kelahiran Jakarta. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Tarumanegara pada tahun 1996. Menjabat sebagai Direktur Utama PT Polaris Investama Tbk tahun 2008 - sekarang berdasarkan Akta Notaris Karlita Rubianti, SH No. 1 tanggal 1 Desember 2008 yang telah mendapatkan persetujuan dari Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.02.10-24871 tanggal 5 Desember 2008 dan pengangkatan kembali berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Notaris Yulia, SH No. 69 tanggal 14 Juli 2014 dan telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM RI melalui Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Polaris Investama Tbk No. AHU-21773.40.22.2014 tanggal 23 Juli 2014. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Sasana Boga tahun 2009 - sekarang, Direktur Utama PT Central Graha Sejahtera tahun 2004 - 2007, Relationship Manager Badan Penyehatan Perbankan Nasional tahun 1998 - 2004, dan Corporate Account Officer PT Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1996 - 1998. TAFFY TJAHYA INDRA President Director (Independent) Indonesian citizen, 42 years old, born in Jakarta. Graduated with a Bachelor’s Degree in Economy from Tarumanegara University in 1996. Currently, he holds the position of President Director of PT Polaris Investama Tbk (2008– present) based on the Notarial Deed of Karlita Rubianti, SH No. 1 dated 1 December 2008 and was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia as stated in the Receipt of Notification for Amendment of Company’s Data No. AHU-AH.02.10-24871 dated 5 December 2008 and the reappointment based on the Deed of Resolutions of Meeting of Notary Yulia, SH No. 69 dated 14 July 2014 and was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia as stated in the Receipt of Notification for Amendment of Company’s Data of PT Polaris Investama Tbk No. AHU21773.40.22.2014 dated 23 July 2014. Concurrently, he holds the positions of President Director of PT Sasana Boga (2009– present), President Director of PT Central Graha Sejahtera (2004–2007), Relationship Manager of Indonesian Bank Restructuring Agency (1998–2004), and Corporate Account Officer of PT Bank Dagang Nasional Indonesia (1996–1998). ARIO PURBOYO Direktur Warga Negara Indonesia, berusia 51 tahun, kelahiran Manado, Sulawesi Utara. Memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial dari Universitas Negeri (IKIP), Jakarta, pada tahun 1990. Menjabat sebagai Direktur PT Polaris Investama Tbk tahun 2008 - berdasarkan Akta Notaris Karlita Rubianti, SH No. 1 tanggal 1 Desember 2008 yang telah mendapatkan persetujuan dari Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan ARIO PURBOYO Director Indonesian citizen, 51 years old, born in Manado, North Sulawesi. Graduated with a Bachelor’s Degree in Social Science from Universitas Negeri Jakarta or IKIP (State University of Jakarta) in 1990. Currently, he holds the position of Director of PT Polaris Investama Tbk (2008–present) based on the Notarial Deed of Karlita Rubianti, SH No. 1 dated 1 December 2008 and was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia as stated in 11 PT POLARIS INVESTAMA Tbk 12 Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.02.10-24871 tanggal 5 Desember 2008 dan pengangkatan kembali berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Notaris Yulia, SH No. 69 tanggal 14 Juli 2014 dan telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM RI melalui Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Polaris Investama Tbk No. AHU-21773.40.22.2014 tanggal 23 Juli 2014. Sebelumnya menjabat sebagai General Manager PT Fortuna Karya tahun 2007 - 2008, Manager PT Dipasena Citra Darmaja tahun 2006 - 2007, Deputy Manager BPPN tahun 1998 – 2004, dan Vice Brand Manager PT Bank Modern tahun 1991 - 1998. the Receipt of Notification for Amendment of Company’s Data No. AHU-AH.02.10-24871 dated 5 December 2008 and the reappointment based on the Deed of Resolutions of Meeting of Notary Yulia, SH No. 69 dated 14 July 2014 and was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia as stated in the Receipt of Notification for Amendment of Company’s Data of PT Polaris Investama Tbk No. AHU-21773.40.22.2014 dated 23 July 2014. Previously, he served as General Manager of PT Fortuna Karya (2007–2008), Manager of PT Dipasena Citra Darmaja (2006–2007), Deputy Manager of BPPN (1998–2004), and Vice Brand Manager of PT Bank Modern (1991–1998). Profil Komite Audit Profile of The Audit Committee SUDJONO TANU HANDOKO Ketua Profil dapat dilihat pada profil Dewan Komisaris. Menjabat sebagai Ketua Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Polaris Investama Tbk tanggal 9 Desember 2013. SUDJONO TANU HANDOKO Chairman Profile is available in the Profile of the Board of Commissioners. Currently, he serves as the Chairman of Audit Committee based on the Decision Letter of Board of Commissioners of PT Polaris Investama Tbk dated 9 December 2013. RETNOWATI Anggota Warga Negara Indonesia, usia 49 tahun, kelahiran Tapanuli Utara. Memperolah gelas Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dari Universitas Sumatera Utara, Medan pada tahun 1995. Menjabat sebagai anggota Komite Audit PT Polaris Investama Tbk tahun 2013 – sekarang berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Polaris Investama Tbk tanggal 9 Desember 2013. Pernah menjabat sebagai Staf Pajak PT Binong Nuansa Permai tahun 2007 - sekarang, Admin dan Pajak PT Inti Steel Oriental tahun 2004 - 2007, Administrasi di Kantor Akuntan Publik Purbalaud & Rekan tahun 1997 - 2004. RETNOWATI Member Indonesian citizen, 49 years old, born in North Tapanuli. Graduated with a Bachelor’s Degree in Social Science and Political Science from University of North Sumatera in 1995. Currently, she serves as a member of Audit Committee of PT Polaris Investama Tbk (2013–present) based on the Decision Letter of Board of Commissioners of PT Polaris Investama Tbk dated 9 December 2013. Previously, she served as, among others, Tax Staff of PT Binong Nuansa Permai (2007– present), Admin and Tax of PT Inti Steel Oriental (2004–2007), Administration of Public Accounting Firm Purbalaud & Rekan (1997–2004). AKBAR Anggota Warga Negara Indonesia, usia 45 tahun, kelahiran Jombang. Menyelesaikan pendidikan komputerisasi akuntansi di STMIK Budi Luhur, Jakarta pada tahun 1995. Menjabat sebagai anggota Komite Audit PT Polaris Investama Tbk tahun 2013 – sekarang berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Polaris Investama Tbk tanggal 9 Desember 2013. Pernah menjabat sebagai Corporate Secretary PT Inti Agri Resources Tbk tahun 2011 – sekarang, Financial Advisory PT Treasure Fund Investama tahun 2008 – 2010, Corporate Secretary PT Palm Asia Corpora Tbk tahun 2005 – 2008, Compliance, Corporate Finance & Corporate Secretary PT United Capital Indonesia Tbk tahun 2003 – 2005, Head Operation Settlement PT United Capital Indonesia Tbk tahun 2001 – 2003, Business Development PT Sarijaya Sekuritas tahun 2000, Head Settlement System PT Sarijaya Permana Sekuritas tahun 1999 – 2000, Pengelolaan Data Transaksi PT Danareksa Sekuritas tahun 1996 –1999, dan Operation PT Danareksa Fund Management tahun 1996. AKBAR Member Indonesian citizen, 45 years old, born in Jombang. Graduated from STMIK Budi Luhur Jakarta in Computerized Accounting in 1995. Currently, he serves as a member of Audit Committee of PT Polaris Investama (2013–present) based on the Decision Letter of Board of Commissioners of PT Polaris Investama Tbk dated 9 December 2013. Previously, he served as Corporate Secretary of PT Inti Agri Resources Tbk (2011–present), Financial Advisory of PT Treasure Fund Investama (2008–2010), Corporate Secretary of PT Palm Asia Corpora Tbk (2005–2008), Compliance, Corporate Finance & Corporate Secretary of PT United Capital Indonesia Tbk (2003–2005), Head of Operation Settlement of PT United Capital Indonesia Tbk (2001–2003), Business Development of PT Sarijaya Sekuritas (2000), Head of Settlement System of PT Sarijaya Permana Sekuritas (1999–2000), Transaction Data Management of PT Danareksa Sekuritas (1996–1999), and Operation of PT Danareksa Fund Management (1996). Laporan Tahunan 2015 Annual Report Profil Sekretaris Perusahaan Profile of The Corporate Secretary TAFFY TJAHYA INDRA Profil dapat dilihat pada profil Direksi. Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat oleh Notaris Yulia, SH No. 69 tanggal 14 Juli 2014. TAFFY TJAHYA INDRA Profile is available in the Profile of the Board of Directors. He holds the position of Corporate Secretary based on the Deed of Resolutions of Meeting of Notary Yulia, SH No. 69 dated 14 July 2014. . Profile is available in the Profile of the Board of Directors. He holds the position of Corporate Secretary based on the Deed of Resolutions of Meeting of Notary Yulia, SH No. 69 dated 14 July 2014. Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat oleh Notaris Yulia, SH No. 69 tanggal 14 Juli 2014. Sumber Daya Manusia Human Resources Perseroan secara berkala melakukan peningkatan kualitas karyawan, baik melalui pelatihan di dalam maupun di luar Perseroan oleh lembaga yang kompeten di bidangnya, sehingga karyawan dapat terus mengembangkan potensi yang dimilikinya dan melakukan terobosan baru yang kreatif mengikuti perkembangan perekonomian Indonesia pada umumnya. The company regularly improves the employee’s quality of work, by providing training internally or externally by competent institutions. Therefore, the employees can develop their potential and make their creative breakthrough in following Indonesian economy in general. Sistem kesejahteraan diberlakukan kepada seluruh tenaga kerja Perseroan, diantaranya melalui pemberian upah sesuai standar Upah Minimum Regional (UMR), pemberian tunjangan jabatan, asuransi kesehatan, jaminan kematian, ketersediaan tempat ibadah bahkan pemberian bonus atau komisi atas prestasi karyawan yang membanggakan, baik yang berdampak langsung ataupun tidak langsung terhadap Perseroan. The welfare system is applied to all employees of the Company among others by providing wages based on the Regional Minimum Wage (UMR), providing the position allowance, health insurance, death benefit, availability of prayer room, and giving bonuses or commissions for proud achievements of the employees, whether such achievements affecting the Company directly or not. Jumlah karyawan Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebanyak 86 orang dan 90 orang karyawan. Seluruh karyawan tersebut adalah Warga Negara Indonesia. As of 31 December 2015 and 2014, the Company and its subsidiaries had a total of 86 and 90 employees, respectively. All employees are Indonesian Citizen. 13 PT POLARIS INVESTAMA Tbk 14 Struktur Grup Perusahaan KORE GRUP Ltd 5,11% Corporate Structure CREDIT SUISSE SECURITIES MASYARAKAT PUBLIC 12,16% 82,73% PT POLARIS INVESTAMA Tbk 99,75% PT BINONG NUANSA PERMAI 99,90% PT POLARIS INDO ENERGY 76,42% PT UNIVERSAL BROKER INDONESIA 99,90% PT POLARIS INDONESIA Entitas Anak dan Perusahaan Asosiasi Subsidiaries and Associated Companies Perseroan memiliki 3 Entitas Anak dan tidak memiliki perusahaan asosiasi. Uraian Entitas Anak Perseroan sebagai berikut. The Company has 3 Subsidiaries and no associated companies. Descriptions of Subsidiary Companies are as follows PT UNIVERSAL BROKER INDONESIA (UBI) Perusahaan bergerak di bidang perantara perdagangan efek dan penjamin emisi efek. Perusahaan didirikan berdasarkan akta Notaris Soebagio Ronoatmodjo SH No. 22 tanggal 8 September 1989 dengan nama PT Jasura Finance Corporation. Akta ini telah diubah dengan akta No. 51 tanggal 16 Oktober 1989 dari notaris yang sama dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C210068. HT.01.01.TH tanggal 31 Oktober 1989. Kepemilikan saham Perseroan pada Perusahaan sebesar 76,42%. Perusahaan juga memiliki Entitas Anak, yaitu PT Treasure Fund Investama, dengan kepemilikan saham Perusahaan sebesar 98,00%. Entitas Anak Perseroan tersebut memiliki izin usaha sebagai manajer investasi. PT UNIVERSAL BROKER INDONESIA (UBI) The company is engaged in broker-dealer and underwriter businesses. The company was established based on the Notarial Deed of Soebagio Ronoatmodjo SH No. 22 dated 8 September 1989 under the name of PT Jasura Finance Corporation. This deed has been amended with the Deed No. 51 dated 16 October 1989 of the same notary and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by the Decree No. C210068.HT.01.01.TH dated 31 October 1989. The Company’s shares ownership in this Subsidiary is 76.42%. This subsidiary also has its own subsidiary company, i.e. PT Treasure Fund Investama, with the Subsidiary’s shares ownership of 98.00%. This subsidiary of the subsidiary company has the operating license as investment manager. Laporan Tahunan 2015 Annual Report Adapun susunan pengurus PT Universal Broker Indonesia adalah The composition of PT Universal Broker Indonesia’s management is as follows: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Drs. E C I Gede Raka Tantra Komisaris : Patricius Sendjojo Board of Commissioners President Commissioner : Drs. E C I Gede Raka Tantra Commissioner : Patricius Sendjojo Direksi Direktur Utama Direktur Board of Directors President Director Director : Lindawati Puspalita Halim : Rita Ningsih Djapri : Lindawati Puspalita Halim : Rita Ningsih Djapri PT UNIVERSAL BROKER INDONESIA Gedung Sona Topas Lt. 20 Jl. Jend. Sudirman Kav. 26 Karet, Setiabudi Jakarta, 12920 Telepon : 021 – 250 6658 Faximili : 021 – 250 634 PT UNIVERSAL BROKER INDONESIA Gedung Sona Topas 20th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 26 Karet, Setiabudi Jakarta, 12920 Phone : 021 – 250 6658 Facsimile : 021 – 250 634 PT BINONG NUANSA PERMAL (BNP) Perusahaan bergerak di bidang properti. Perusahaan didirikan berdasarkan akta Notaris Sinta Susikto SH No. 233 tanggal 29 Maret 1988. Akta pendirian tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C25721.HT.01.01. TH.88 tanggal 7 Juli 1988. Kepemilikan saham Perseroan pada Perusahaan sebesar 99,75%. PT BINONG NUANSA PERMAL (BNP) The company is engaged in property business. The company was established based on the Notarial Deed of Sinta Susikto SH No. 233 dated 29 March 1988. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by the Decree No. C25721.HT.01.01.TH.88 dated 7 July 1988. The Company’s shares ownership in this Subsidiary is 99.75%. Adapun susunan pengurus PT Binong Nuansa Permal adalah The composition of PT Binong Nuansa Permai’s management is as follows: Commissioner : Sudjono Tanu Handoko Director : Taffy Tjahya Indra Komisaris Direktur : Sudjono Tanu Handoko : Taffy Tjahya Indra PT BINONG NUANSA PERMAL Jl. Gunung Kerinci 15 Komplek Meruya Residence Meruya Ilir, Kembangan Jakarta, 11620 Telepon : 021 - 5890 2222 Faximili : 021 - 5890 2288 PT BINONG NUANSA PERMAI Jl. Gunung Kerinci 15 Komplek Meruya Residence Meruya Ilir, Kembangan Jakarta, 11620 Phone : 021 – 5890 2222 Facsimile: 021 – 5890 2288 PT POLARIS INDO ENERGY (PIE) Perusahaan bergerak di bidang pertanbangan dan energi. Perusahaan didirikan berdasarkan akta Notaris Yulia SH notaris di Jakarta No. 22 tanggal 7 Juli 2009 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-31609. AH.01.01.TH 2009 tanggal 10 Juli 2009. Kepemilikan saham Perseroan pada Perusahaan sebesar 99,90%. Perusahaan juga memiliki Entitas Anak, yaitu PT Polaris Indonesia, dengan kepemilikan saham Perusahaan sebesar 99,90%. Entitas Anak Perseroan tersebut bergerak dalam bidang usaha perdagangan. PT POLARIS INDO ENERGY (PIE) The company is engaged in mining and energy businesses. The company was established based on the Notarial Deed of Yulia SH, Notary in Jakarta No. 22 dated 7 July 2009 and was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia by the Decree No. AHU-31609. AH.01.01.TH 2009 dated 10 July 2009. The Company’s shares ownership in this Subsidiary is 99.90%. This Subsidiary also has its onw subsidiary company, i.e. PT Polaris Indonesia, with the Subsidiary’s shares ownership of 99.90%. This subsidiary of the Subsidiary is engaged in trading business. Adapun susunan pengurus PT Polaris Indo Energy adalah The composition of PT Polaris Indo Energy’s management is as follows: Commissioner : Ario Purboyo Director : Taffy Tjahya Indra Komisaris Direktur : Ario Purboyo : Taffy Tjahya Indra 15 PT POLARIS INVESTAMA Tbk 16 PT POLARIS INDO ENERGY Mayapada Tower Lt. 11 Jl. Jend. Sudirman Kav. 28 Karet, Setiabudi Jakarta, 12920 Telepon : 021 – 5289 7418 Faximili : 021 – 5289 7399 PT POLARIS INDO ENERGY Mayapada Tower 11th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 28 Karet, Setiabudi Jakarta, 12920 Phone : 021 – 5289 7418 Facsimile : 021 – 5289 7399 Lembaga Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions Akuntan Publik Kantor Akuntan Publik Warnoyo, SE, MSi (KMK. No.191/KM.1/2013) Metland Menteng Blok G-1 No.2 Kel. Ujung Menteng, Kec. Cakung Jakarta Timur, 13950 Telepon : 021 – 460 8284, 4680 4103, 4625 8324 Faximili : 021 – 468 30547 Website : www.wcpa.asia Email : [email protected] Public Accountant Firm Public Accounting Firm Warnoyo, SE, MSi (KMK. No.191/KM.1/2013) Metland Menteng Blok G-1 No.2 Kel. Ujung Menteng, Kec. Cakung Jakarta Timur, 13950 Phone : 021 – 460 8284, 4680 4103, 4625 8324 Facsimile : 021 – 468 30547 Website : www.wcpa.asia Email : [email protected] Bursa Pencatatan Saham PT Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Building Tower I Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta, 12190 Telepon : 021 – 515 0515 Faximili : 021 – 515 0330 Website : www.idx.co.id Email : [email protected] Shares Listing PT Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Building Tower I Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta, 12190 Phone : 021 – 515 0515 Facsimile: 021 – 515 0330 Website : www.idx.co.id Email : [email protected] Biro Administrasi Efek PT Ficomindo Buana Registrar Mayapada Tower Lt. 10 Suite 02 B Jl. Jend. Sudirman Kav. 28 Jakarta, 12920 Telepon : 021 – 521 2316 Faximili : 021 – 521 2320 Share Registrar PT Ficomindo Buana Registrar Mayapada Tower 11th Floor Suite 02 B Jl. Jend. Sudirman Kav. 28 Jakarta, 12920 Phone : 021 – 521 2316 Facsimile: 021 – 521 2320 Laporan Tahunan 2015 Annual Report Informasi Bagi Pemodal Information for Investors Ikhtisar Saham PERIODE PERIOD 2015 Kuartal I Quarter I Kuartal II Quarter II Kuartal III Quarter III Kuartal IV Quarter IV 2014 Kuartal I Quarter I Kuartal II Quarter II Kuartal III Quarter III Kuartal IV Quarter IV 17 Summary of Share TERTINGGI HIGHEST TERENDAH LOWEST PENUTUPAN CLOSING JUMLAH SAHAM NUMBER OF SHARES VOLUME TRANSAKSI TRANSACTION VOLUME KAPITALISASI PASAR MARKET CAPITALIZATION 1.610 1.505 1.585 1.184.200.000 27.875.700 1.876.957.000.000 1.635 1.520 1.600 1.184.200.000 27.267.400 1.894.720.000.000 1.540 1.460 1.570 1.184.200.000 27.582.200 1.859.194.000.000 1.580 1.525 1.570 1.184.200.000 26.449.300 1.859.194.000.000 1.405 1.190 1.400 1.184.200.000 119.540.000 1.657.880.000.000 1.495 1.350 1.465 1.184.200.000 530.199.900 1.734.853.000.000 1.595 1.440 1.565 1.184.200.000 649.909.800 1.853.273.000.000 1.630 1.500 1.595 1.184.200.000 739.408.600 1.888.799.000.000 Kronologi Pencatatan Saham Chronology of Company’s Shares Listing Pada tanggal 26 Februari 2001, Perseroan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektifitas Atas Penyertaan Pendaftaran Emisi Saham No. S290/PM/2001 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal untuk mengadakan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 100.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp200,- per saham dan sejumlah 35.000.000 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru dengan nilai nominal Rp100,- per saham. Atas hal tersebut, Perseroan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 16 Maret 2001. On 26 February 2001, the Company obtained Notification Letter on the Effectiveness of Subscription of Shares Issuance No. S290/PM/2001 from the Head of Capital Market Supervisory Board to conduct Initial Public Offering to the public for a number of 100,000,000 shares with nominal value of Rp100 per share, with offering price of Rp200 per share and a number of 35,000,000 Warrant Series I that was given for free and gave the holder rights to buy 1 new share with nominal value of Rp100 per share. For this purpose, the Company listed all its shares at Jakarta Stock Exchange on 16 March 2001. Pada tahun 2003 dan 2004, Perseroan berturut-turut melakukan Penawaran Umum Terbatas Hak Memesan Efek terlebih Dahulu (HMETD) I dan II kepada Pemegang Saham. Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 750.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham. Sedangkan, pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas II sejumlah 409.200.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham. On 2003 and 2004, the Company consecutively conducted Limited Public Offering with Pre-emptive Rights (HMETD) I and II to Shareholders. The implementation of the Limited Public Offering I with Pre-emptive Rights (HMETD) was for a number of 750,000,000 shares with nominal value of Rp100 per share. While, the implementation of the Limited Public Offering II was for a number of 409,200,000 shares with nominal value of Rp100 per share. PT POLARIS INVESTAMA Tbk 18 Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan dan/atau Manajemen Shares Ownership Program dor Employees and/or Management Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition The Company does not implement shares ownership program for employees and/or management. Perseroan tidak melaksanakan program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen. Komposisi Pemegang Saham berdasarkan Daftar Pemegang Saham per tanggal 31 Desember 2015 sebagai berikut. Jumlah Saham/ Number of Shares The composition of Shareholders based on the Shareholders List per 31 December 2015 is as follows: Nominal Jumlah/Total (Rp) % Modal Dasar: Authorized Capital: Saham Seri A 25,000,000 1,000 - 25,000,000,000 Series A Shares Saham Seri B 5,386,800,000 100 - 538,680,000,000 Series B Shares Total 5,411,800,000 563,680,000,000 Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Saham Seri A Total Issued & Fully Paid Capital: 25,000,000 1,000 25,000,000,000 Kore Group Limited 60,503,000 100 5.11 6,050,300,000 Kore Group Limited Credit Suisse Securities (Europe) 144,000,000 100 12.16 14,400,000,000 Credit Suisse Securities (Europe) Masyarakat 954,697,000 100 82.73 120,469,700,000 Public 1,159,200,000 100 1,184,200,000 - 100.00 140,920,000,000 Saham Seri B Total Saham Seri B Total Series A Shares Series B Shares 115,920,000,000 Total Series B Shares Total Laporan Tahunan 2015 Annual Report ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis Analisis dan pembahasan manajemen yang diuraikan berikut mengacu kepada Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang telah diaudit oleh KAP Warnoyo, SE, MSi. The management review and analysis that will be described below refers to the Consolidated Financial Statements for the year ended 31 December 2015 and 2014 that has been audited by Public Accounting Firm Warnoyo, SE, MSi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statement of Financial Position (in milions of Rupiah) Uraian 2015 Pertumbuhan / Growth 2014 Rp Description % Aset 342.173 362.992 (20.819) (5,74%) Assets Liabilitas 115.752 127.037 (11.285) (8,88%) Liabilities Ekuitas 226.421 235.955 (9.534) (4,04%) Equity 362,992 342,173 127,037 115,72 235,955 266,421 2015 2014 2015 2014 2015 2014 ASET ASSETS LIABILITAS Liabilities EKUITY Equity (dalam juta Rupiah) Assets Aset (dalam juta Rupiah) Uraian Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total (in milions of Rupiah) 2015 158.741 183.432 342.173 2014 176.738 186.254 362.992 Jumlah aset Perseroan pada tahun 2015 mengalami penurunan 5,74% atau sebesar Rp20.819 juta. Penurunan tersebut terjadi baik pada aset lancar maupun aset tidak lancar. Aset lancar mengalami penurunan 10,18% atau sebesar Rp17.997 juta. Penurunan aset lancar khususnya disebabkan penurunan piutang nasabah sebesar Rp8.989 juta. Sedangkan, aset tidak lancar mengalami penurunan 1,52% atau sebesar Rp2.822 juta. Penurunan aset tidak lancar khususnya disebabkan penyertaan sebesar Rp2.532 juta. Pertumbuhan / Growth Rp (17.997) (2.822) (20.819) % (10,18%) (1,52%) (5,74%) Description Current Assets Non-Current Assets Total Total assets of the Company in 2015 decreased by 5.74% or Rp20,819 million. Both current assets and non-current assets decreased. Current assets decreased by 10.18% or Rp17,997 million. The decrease of current asset was particularly due to the decrease of customer’s receivables of Rp8,989 million. Whereas, non-current assets decreased by 1.52% or Rp2,822 million. The decrease of non-current assets was particularly due to the investment of Rp2,532 million. 19 PT POLARIS INVESTAMA Tbk Liabilitas dan Ekuitas 20 Liabilities and Equities (dalam juta Rupiah) (in milions of Rupiah) Uraian Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Total Ekuitas 2015 2014 111.381 4.371 115.752 226.421 123.043 3.994 127.037 235.955 Pertumbuhan / Growth Rp % (11.662) 377 (11.285) (9.534) (9,48%) 9,43% (8,88%) (4,04%) Description Current Liabilities Non Current Liabilities Total Liabilities Total Equity Pada tahun 2015, jumlah liabilitas Perseroan mengalami penurunan 8,88% atau sebesar Rp11.285 juta. Penurunan liabilitas Perseroan disebabkan liabilitas jangka pendek menurun 9,48% atau sebesar Rp11.662 juta. Penurunan liabilitas jangka pendek tersebut khususnya disebabkan penurunan utang nasabah sebesar Rp18.313 juta. In 2015, the total liabilities of the Company decreased by 8.88% or Rp11,285 million. The decrease of the Company’s liabilities was due to the decrease of the short-term liabilities by 9.48% or Rp11,662 million. The decrease of the short-term liabilities was particularly due to the decrease of customer’s payable of Rp18,313 million. Sejalan dengan kinerja aset dan liabilitas, ekuitas Perseroan juga mengalami penurunan 4,04% atau sebesar Rp9.534 juta di 2015. Penurunan ekuitas khususnya disebabkan penurunan saldo laba sebesar Rp10.166 juta. In line with the performance of assets and liabilities, the Company’s equities also decrease by 4.04% or Rp9,534 million in 2015. The decrease of equities was particularly due to the decrease of profit balance of Rp10,166 million. Laporan Laba (Rugi) Komprehensif Lain Konsolidasian Consolidated Statement of Profit (Loss) and Other Comprehensive (dalam juta Rupiah) Uraian Pendapatan Laba Bruto Laba (Rugi) Usaha Laba (Rugi) Bersih Laba (Rugi) Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan (in milions of Rupiah) 2015 2014 23.509 23.120 (9.750) (10.525) (9.534) 29.066 27.358 6.067 1.882 5.871 Pertumbuhan / Growth Description Rp % (5.557) (4.238) (15.817) (12.407) (15.405) (19,12%) (15,49%) (260,71%) 659,25 (262,38%) Revenue Gross Profit Operating Profit (Loss) Net Profit (Loss) Comprehensive Profit (Loss) Attributable 23.509 29.066 23.120 27.358 (9.750) 6.067 (10.525) 1.882 (9.534) 5.871 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 PENDAPATAN USAHA Operating Revenue LABA BRUTO Gross Profit LABA (RUGI) USAHA Operating Profit (Loss) LABA (RUGI) BERSIH Net Profit (Loss) LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Comprehensive Profit (Loss) of Current Year Laporan Tahunan 2015 Annual Report Pendapatan Usaha Operating Revenue Pada tahun 2015, pendapatan usaha Perseroan mengalami penurunan 19,12% atau sebesar Rp5.558 juta. Penurunan pendapatan usaha tersebut terjadi baik atas usaha sekuritas maupun atas usaha properti. Pendapatan atas usaha sekuritas turun 8,68% atau sebesar Rp2.117 juta yang khususnya disebabkan penurunan pendapatan perantara perdagangan efek sebesar Rp5.056. Penurunan pendapatan perantara perdagangan efek khususnya dipengaruhi gejolak perekonomian global dan nasional yang menyebabkan berkurangnya transaksi efek. Sedangkan, pendapatan atas usaha properti turun 73,71% atau sebesar Rp3.441 juta yang disebabkan Perseroan menunda penjualan ataupun pengembangan aset tanah yang dimiliki dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi saat ini dan yang akan datang. In 2015, the operating revenue of the Company decreased by 19.12% or Rp5,558 million. The decrease in operating revenue was a result of securities effort or property business effort. Revenue on securities effort decreased by 8.68% or Rp2,117 million, which was particularly due to the decline in securities brokerage revenue for Rp5,056. The decline in securities brokerage revenue was particularly affected by the global and national economic upheavals that made the number of securities transactions dropped. Whereas, revenue from property business dropped 73.71% or Rp3,441 million because the Company delayed sales or development on land assets owned, considering the current economic condition and the future’s. Laba Bruto Gross Profit Laba (Rugi) Usaha Operating Income (Loss) Laba (Rugi) Bersih Net Income (Loss) Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan Comprehensive Income attributable to Pada tahun 2015, Perseroan mencatatkan rugi komprehensif tahun berjalan sebesar Rp9.533,79 juta. Hal ini sejalan dengan rugi tahun berjalan di 2015. Adapun rugi komprehensif tahun berjalan terdiri dari rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp9.592,76 juta dan laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali sebesar Rp58,97 juta. In 2015, the Company recorded a comprehensive loss of the current year for Rp9,533.79 million. This is in line with the loss of the current year in 2015. The comprehensive loss of the current year consists of comprehensive loss attributable to owner of parent entity for Rp9,592.76 million and comprehensive profit attributable to non-controlling interest for Rp58.97 million. Laba (Rugi) Neto Per Saham Earnings (Loss) Per Share Penurunan pendapatan usaha Perseroan menyebabkan laba bruto mengalami penurunan 15,49% atau sebesar Rp4.238 juta. Pada tahun 2015, Perseroan mencatatkan rugi usaha sebesar Rp9,750 juta, mengalami penurunan 260,71% atau sebesar Rp15.817 juta dari laba usaha sebesar Rp6.067 juta di 2014. Pada tahun 2015, Perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp10.525 juta, mengalami penurunan 659,25% atau sebesar Rp12.407 juta dari laba bersih sebesar Rp1.882 juta di 2014. Sejalan dengan kinerja laba (rugi), maka pada tahun 2015, Perseroan mencatatkan rugi neto per saham sebesar Rp8,89. Pencapaian tersebut lebih rendah dibandingkan 2014 yang mencatatkan laba neto per saham. The decrease in the Company’s operating revenue made the gross profit decline by 15.49% or Rp4,238 million. In 2015, the Company recorded an operating loss for Rp9.750 million, decreased by 260.71% or Rp15,817 million from the operating profit of Rp6,067 million in 2014. In 2015, the Company recorded a net loss for Rp10.525 million, decreased by 659.25% or Rp12,407million from the net profit of Rp1,882 million in 2014. In line with the performance of profit (loss), in 2015 the Company recorded a net loss per share for Rp8.89. This achievement was even lower compared to that of 2014, which recorded a net profit per share. 21 PT POLARIS INVESTAMA Tbk 22 Laporan Arus Kas Konsolidasian Consolidated Statement of Cash Flow (dalam juta Rupiah) (in milions of Rupiah) Uraian 2015 Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Arus Kas Dari Aktivitas Investasi 2014 Pertumbuhan / Growth Rp Description % 708 (17.387) 18.095 104,07% 2.493 (2.099) 4.591 218,78% (5.703) (2.270) (3.433) (151,19%) 708 (17.387 2.493 (2.099) (5.703) (2.270) 2015 2014 2015 2014 2015 2014 Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Cash Flow from Operating Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Cash Flow from Investing Activities Cash Flow from Operating Activities Cash Flow from Investing Activities Cash Flow from Financing Activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Cash Flow from Financing Activities Perseroan mencatatkan saldo kas dan setara kas akhir tahun 2015 sebesar Rp4.181,22 juta. Jumlah tersebut mengalami penurunan Rp37,44% atau sebesar Rp2.502,05 juta dari tahun 2014. The Company recorded the balance of cash and cash equivalent at the end of 2015 at Rp 4,181,22 million. This amount is a decrease of 37.44% or Rp 2,502.05 million from that of 2014. Arus Kas dari Aktivitas Operasi Cash Flow from Operating Activities Pada tahun 2015, Perseroan mencatatkan arus kas dari aktivitas operasi sebesar Rp708,11 juta. Pencapaian tersebut lebih baik dari tahun 2014 yang mencatatkan arus kas untuk aktivitas operasi. Pencapaian tersebut khususnya disebabkan peningkatan penerimaan dari piutang reverse repo. In 2015, the Company recorded the cash flow from operating activity of Rp708.11 million. This achievement is better that of 2014, which recorded cash flow for operating activity. This achievement was particularly due to the increase in revenue from reverse repo receivables. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Cash Flow from Investing Activities Perseroan juga mencatatkan arus kas dari aktivitas investasi sebesar Rp2.492,82 juta di 2015. Pencapaian tersebut lebih baik dari tahun 2014 yang mencatatkan arus kas untuk aktivitas investasi. Pencapaian tersebut khususnya disebabkan peningkatan persediaan aset real estate. The Company also recorded the cash flow from investing activity of Rp2,492.82 million in 2015. This achievement is better that of 2014, which recorded cash flow for investing activity. This achievement was particularly due to the increase in real estate asset inventory. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Cash Flow from Financing Activities Pada tahun 2015, arus kas untuk aktivitas pendanaan mengalami peningkatan 151,19% atau sebesar Rp3.432,62 juta. Peningkatan arus kas untuk aktivitas pendanaan khususnya disebabkan penurunan penerimaan utang bank. In 2015, cash flow from financing activity increased by 151.19% or Rp3,432.62 million. The increase of cash flow for financing activity was particularly due to the decrease of received bank loans. Laporan Tahunan 2015 Annual Report Kinerja Keuangan Lainnya Others Financial Performance Kemampuan Membayar Utang dan Kolektibilitas Piutang Ability to Pay Debts and Receivables Collectability Pada tahun 2015, kemampuan Perseroan dalam membayar utang, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang bervariasi. Kemampuan dalam membayar utang jangka pendek menurun yang diukur melalui rasio lancar yang menjadi 142,52% dari 143,64%. Sedangkan, kemampuan membayar utang jangka panjang meningkat yang diukur dengan rasio liabilitas terhadap ekuitas yang menjadi 51,12% dari 53,84% dan rasio liabilitas terhadap jumlah aset yang menjadi 33,83% dari 35,00%. In 2015, the Company’s ability to pay debts, either shortterm or long-term, varied. The ability to pay short-term debts decreased as measured through current ratio to be 142.52% from 143.64%. Whereas, the ability to pay long-term debts increased as measured by liabilities to equities ratio to be 51.12% from 53.84%, and liabilities to total assets ratio to be 33.82% from 35.00%. (dalam juta Rupiah) (in milions of Rupiah) Uraian 2015 2014 Rasio Lancar 142,52% 143,64% Current Ratio Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas 51,12% 53,84% Liabilities to Equity Ratio Rasio Liabilitas Terhadap Jumlah Aset 33,83% 35,00% Liabilities to Total Assets Ratio Struktur Permodalan Description Capital Structure Perseroan melakukan pengelolaan modal dengan tujuan utama untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat guna mendukung usaha Perseroan dan Entitas Anak, serta memaksimalkan keuntungan bagi Pemegang Saham. Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada Pemegang Saham, imbalan modal kepada Pemegang Saham atau menerbitkan saham baru. The Company manages its capital with the main objective to ensure the maintenance of a healthy capital ratio in order to support the business of the Company and its Subsidiaries, as well as to maximize benefits for the Shareholders. The Company manages the capital structure and makes adjustments based on changes in economic condition. Tomaintain and adjust the capital structure, the Company can adjust the dividend payment to the Shareholders, return on equity to the Shareholders, or issue new shares. Dalam mengelola permodalan, Perseroan menggunakan rasio pengungkit, yang dihitung melalui pembagian antara utang bersih dengan jumlah modal. Kebijakan Perusahaan adalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran yang umum dalam industri sejenis dengan tujuan untuk mengamankan pendanaan terhadap biaya yang rasional. In managing its capital, the Company uses leverage ratio, which is calculated by division between net payable and total capital. The Company’s policy is to maintain the leverage ratio within the common range in the similar industry with the purpose to secure funding against rational expense. (dalam juta Rupiah) (in milions of Rupiah) Uraian 2015 2014 Description Utang Bersih 105.758 114.839 Net Payable Ekuitas 226.421 235.955 0,47 0,49 Rasio Pengungkit Ikatan Material Barang Modal Terkait Investasi Perseroan memiliki ikatan material dengan PT Bank Victoria International Tbk terkait perolehan fasilitas kredit modal kerja berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Fasilitas Baru No. 096/OL/CCD-VIC/XII/2014 tertanggal 22 Desember 2014. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan 21 bidang Equity Leverage Ratio Material Commitment Related To Capital Goods Investment The Company has material commitment with PT Bank Victoria International Tbk regarding receiving working capital credit facility based on Approval Letter on New Facility Distribution No. 096/OL/CCD-VIC/XII/2014 dated 22 December 2014. This credit facility is secured by 21 plots 23 PT POLARIS INVESTAMA Tbk 24 tanah atas nama Perseroan yang terletak di Perumahan Meruya Residence, Jakarta Barat. Jumlah plafond atas fasilitas kredit tersebut sebesar Rp50.000.000.000 dan berjangka waktu 12 bulan dan dengan tingkat bunga sebesar 16% per tahun. Adapun perjanjian fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang dengan jangka waktu satu tahun sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 23 Desember 2016. of land on behalf of the Company, which are located in Meruya Housing Residence, West Jakarta. The limit amount of this credit facility is Rp50,000,000,000 and tenure of 12 months with interest rate of 16% per year. This credit facility agreement was extended with a one-year period until it is due on 23 December 2016. Investasi Barang Modal Capital Goods Investment Pada tahun 2015, Perseroan telah merealisasikan penambahan investasi barang modal sebesar Rp1.318.830,00 juta. Investasi barang modal yang dilaksanakan terkait kepemilikan langsung atas tanah, bangunan, kendaraan, sarana dan prasarana, serta inventaris kantor. Adapun harga perolehan atas investasi barang modal tersebut pada tahun 2015 menjadi Rp12.642.2014,61 juta dengan nilai buku Rp2.439.870,36 juta. In 2015, the Company realized additional capital goods investment for Rp1,318,830.00 million. The capital goods investment made was related to direct ownership on land, building, vehicles, facilities and infrastructure, as well as office inventory. The purchase price over the capital goods investment in 2015 was Rp12,642,2014.61 million and book value of Rp2,439,870.36 million. Informasi Material Terkait Investasi, Peggabungan/Peleburan Usaha, Akuisisi, Restrukturisasi Utang/ Modal Material Information Related to Investment, Business Merger/ Consolidation, Acquisition, Debt/ Capital Restructuring Transaksi Afiliasi dan/atau Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan Affiliated Transactions and/or Transaction Containing Conflict of Interest Perbandingan Target dan Realisasi Comparison of Target and Realization Pada tahun 2015, Perseroan tidak melaksanakan investasi, penggabungan ataupun peleburan usaha, akuisisi, serta restrukturisasti utang dan modal. Perseroan dan Entitas Anak, dalam kegiatan usaha normalnya, melakukan beberapa transaksi dengan pihak berelasi dimana transaksi tersebut dilakukan dengan harga dan syarat, yang sama dengan pihak ketiga. Perseroan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa tidak terdapat benturan kepentingan atas transaksi-transaksi dengan pihak berelasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.I tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini diselesaikan. Adapun pihak berelasi tersebut adalaha Tn. Alexander Gee yang menjabat sebagai Direktur Utama pada PT Soegee Commodity dan sebagai Pemegang Saham di PT G-Com Teknologi yang memiliki hubungan keluarga dengan Ny. Lindawati Puspalita Halim yang menjabat sebagai Direktur Utama di Perseroan. Perseroan melakukan pengukuran kinerja dengan membandingkan antara target dan realisasi di tahun terkait. Pada tahun 2015, pencapaian target Perseroan, khususnya terkait kinerja, sebagian besar masih berada di bawah target. Hal tersebut khususnya terkait dengan strategi Perseroan untuk menunda pengembangan aset dan kondisi ekonomi di 2015. In 2015, the Company did not do any investment, business merger/consolidation, acquisition, as well as debt and capital restructuring. The Company and its Subsidiaries, in running its normal course of business, makes several transactions with related parties, in which the transactions were made with price and requirement which is the same with third party. The Company and its Subsidiaries believes that there is no conflict of interest in the transactions with related parties as stated in Bapepam-LK Regulation No. IX.E.I regarding Conflict of Interest of Certain Transactions, until the date this consolidated financial report is completed. As for the related party, he is Mr. Alexander Gee, who serves as the President Director of PT Soegee Commodity and as a Shareholder of PT G-Com Technology, that has a family relationship with Ms. Lindawati Puspalita Halim, who serves as a Director of the Company. The Company measures the performance by comparing the target and the realization in the related year. In 2015, the Company’s target achievement, particularly related to performance, was mostly still under the target. This was particularly related to the Company’s strategy to delay the development of asset and the economic condition in 2015. Laporan Tahunan 2015 Annual Report Proyeksi ke Depan Future Projection Perseroan belum memiliki rencana untuk mendirikan perusahaan baru maupun melakukan penyertaan modal pada perusahaan lain yang akan dijadikan Entitas Anak di tahun 2016 mendatang. The Company has no plans yet to establish new company or make capital investment in other companies that will be used as a Subsidiary in 2016. Aspek Pemasaran Marketing Aspect Kegiatan yang dilakukan Perseroan tersebut dilakukan di wilayah Pulau Jawa. Dengan demikian, Perseroan menghadapi persaingan secara langsung dengan perusahaan sejenis yang melakukan kegiatan usaha di wilayah Pulau Jawa. Activities done by the Company is within Java Island. Therefore, the Company faces the competition directly with similar companies, that runs business in Java Island. Prospek Usaha Business Prospects Hal tersebut akan menunjang pertumbuhan usaha Perseroan di tahun 2016 mengingat usaha Perseroan sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, Perseroan optimis dapat meningkatkan usaha dan meraih potensi-potensi yang akan tercipta. This will support the growth of our business in 2016 in view of the Company’s business is closely linked to national economic growth. Therefore, the Company is optimistic to improve their businesses and achieve the potentials that will be created. Kebijakan dan Pembagian Dividen Dividend Policy dnd Distribution Perseroan menetapkan target tahun selanjutnya dengan mempertimbangkan pencapaian dan kondisi ekonomi tahun ini, serta proyeksi kondisi ekonomi di masa yang akan datang. Pada tahun 2016, jajaran manajemen Perseroan akan berupaya untuk mendorong dan mengawal pertumbuhan dan kinerja Entitas Anak agar dapat memberikan kontribusi kinerja keuangan bagi Perseroan sebagai investor, antara lain terhadap aset, pendapatan dan laba Perseroan. Dalam melaksanakan pemasaran terhadap produk dan jasa yang dimiliki, Perseroan mengutamakan kualitas produk dan layanan yang dimiliki. Perseroan menjalin kerja sama yang baik dengan mitra usaha dan pelanggan untuk menjaga keberlangsungan usaha dalam jangka panjang. Prospek usaha Perseroan sangat terkait dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada khususnya. Pada tahun 2016, perekonomian Indonesia diperkirakan masih akan terus mengalami peningkatan sebesar 5,8% 6,2%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2015. Peningkatan pertumbuhan ekonomi akan ditopang dari sisi permintaan, yakni konsumsi, investasi, belanja negara dan pertumbuhan ekspor. Selain itu, pertumbuhan sisi penawaran oleh masingmasing industri juga diperkirakan masih akan menguat. The Company sets the target for the next year by considering the achievement and economic condition of this year, as well as the economic condition projection in the future. In 2016, the Company’s management will seek to encourage and oversee the growth and performance of the Subsidiary in order to contribute to the financial performance of the Company as an investor, among others against assets, revenues, and profits of the Company. In conducting marketing of the products and services, the Company prioritizes product quality and services. The Company has good cooperation with business partners and customers to maintain the business sustainability in the long-term. The Company’s business prospects are strongly associated with the projected economic growth of Indonesia in particular. In 2016, the Indonesian economy is predicted to continue to increase by 5.8% - 6.2%, higher than that of in 2015. The increase of economic growth will be supported by the demand side, which are consumption, investment, government spending, and export growth. In addition, the growth of the supply side by each industry is also expected to remain strong. Pelaksanaan kebijakan pembagian dividen yang diterapkan Perseroan didasarkan pada ketentuan Anggaran Dasar tentang Penggunaan Laba. Kebijakan pembagian dividen tersebut disesuaikan dengan kemampuan Perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan mempertimbangkan kondisi keuangan Perseroan pada tahun terkait. Dividend distribution policy applied by the Company is based on the regulation of the Articles of Association regarding the Profit Utilization. This dividend distribution policy is adjusted with the Company’s ability based on the decisions taken in the General Meeting of Shareholders (GMS) by considering the Company’s financial condition in the related year. Namun demikian, pada tahun 2015 maupun 2014, Perseroan tidak melaksanakan pembagian dividen. Hal tersebut disebabkan kondisi keuangan yang dihadapi Perseroan dan keputusan Perseroan untuk menggunakan laba sebagai modal kerja di tahun berikutnya. However, in 2015 or 2014, the Company did not distribute dividend. This is due to the financial condition of the Company and the Company’s decision to use profit as the work capital for the next year. 25 PT POLARIS INVESTAMA Tbk 26 Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Realization of The Use of Proceeds From Public Offerings Perseroan tidak memiliki informasi realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum. Hal ini disebabkan penggunaan dana hasil penawaran umum telah selesai dilakukan pada tahun 2011. Penggunaan dana tersebut telah diperuntukkan sepenuhnya sesuai tujuan yang telah ditetapkan dan telah dilaporkan kepada regulator. The Company does not have information on realization of the use of proceeds from public offerings. This is due to the realization of the use of proceeds from public offerings was completely done in 2011. The use of such proceeds was completely in accordance with the set objectives and had been reported to the regulator. Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Information and Material Facts Occuring after The Accountant’s Reporting Date Perubahan Peraturan PerundangUndangan yang Berdampak Signifikan Terhadap Perusahaan Changes in Laws And Regulations That Significantly Influence The Company Perseroan tidak memiliki perubahan peraturan perundangundangan yang berdampak signifikan terhadap perusahaan. The Company does not have changes in laws and regulations that significantly influence the company. Perubahan Kebijakan Akuntansi Changes In Accounting Policy Perseroan tidak memiliki informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. There is no information and material facts that occur after the reporting date of the accountant. Perseroan telah menetapkan standar dan interpretasi baru dan revisi dalam laporan keuangan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan tahun sebelumnya tetapi dapat mempengaruhi akuntasi untuk transaksi dimasa datang. The Company has set new standards and interpretations and revisions in its effective financial report for the accounting period that begins on or after 1 January 2015. The implementation does not have any significant effects on the amount reported in the previous financial statements but it can affect the accounting for transactions in the future. Penerapan interpretasi baru berikut yang berlaku sejak 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut. - PSAK 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan”; The new interpretations that are effective as of 1 January 2015 are as follows: - PSAK 1 (Revision 2013) “Presentation of Financial Statements”; - PSAK 4 (Revision 2013) “Separate Financial Statements”; - PSAK 15 (Revision 2013) “Investments in Subsidiaries and Joint Ventures”; - PSAK 24 (Revision 2013) “Employee Benefits”; - PSAK 48 (Revision 2013) “Impairment of Assets”; - PSAK 50 (Revision 2014) “Financial Instruments: Presentation”; - PSAK 55 (Revision 2013) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”; - PSAK 60 (Revision 2014) “Financial Instruments: Disclosures”; - PSAK 65 (Revision 2013) “Consolidated Financial Statements”; - PSAK 66 “Joint Arrangements”; - PSAK 67 ”Disclosure of Interests in Other Entities”; - PSAK 68 ”Fair Value Measurements”; - ISAK 15 (Revision 2015) “Limit of Defined Benefit Asset”; - ISAK 26 (Revision 2013) “Revaluation of Embedded Derivatives”; - Withdrawal of PSAK 12 (Revision 2009) “Part Participation of Joint Venture”; - Withdrawal of ISAK 7 “Consolidation of Entities with Specific Purpose”; - Withdrawal ISAK 12 “Jointly Controlled Entities: NonMonetary Contribution by Venturer”. - PSAK 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri”; - PSAK 15 (Revisi 2013) “Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”; - PSAK 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”; - PSAK 48 (Revisi 2013) “Penurunan Nilai”; - PSAK 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”; - PSAK 55 (Revisi 2013) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”; - PSAK 60 (Revisi 2014) ”Instrument Keuangan : Pengungkapan”; - PSAK 65 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Konsolidasian”; - PSAK 66 “Pengaturan Bersama”; - PSAK 67 ”Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain”; - PSAK 68 ”Pengukuran Nilai Wajar”; - ISAK 15 (Revisi 2015) “Batas Aset Imbalan Pasti”; - ISAK 26 (Revisi 2013) “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”; - Pencabutan PSAK 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi Ventura Bersama”; - Pencabutan ISAK 7 “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus”; - Pencabutan ISAK 12 “Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Non Moneter Oleh Venturer”. Laporan Tahunan 2015 Annual Report TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance 27 Pelaksanaan Gcg Sebagai perusahaan publik, Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) sehingga pertumbuhan dan stabilitas usaha tetap terjaga. Perseroan menerapkan prinsip-prinsip GCG pada setiap aspek bisnis dan terhadap seluruh jajaran di Perseroan. Penerapan prinsip-prinsip GCG tersebut sebagai berikut. 1. Transparansi (Transparency) Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, Perseroan menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perseroan mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh Pemegang Saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya. 2. Akuntabilitas (Accountability) Perseroan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Oleh karena itu, Perseroan dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan Perseroan dengan tetap memperhatikan kepentingan Pemegang Saham dan pemangku kepentingan lain. 3. Responsibilitas (Responsibility) Perseroan mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang. 4. Independensi (Independency) Perseroan dikelola secara independen sehingga masingmasing Organ Perseroan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. 5. Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness) Dalam melaksanakan kegiatannya, Perseroan senantiasa memperhatikan kepentingan Pemegang Saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan. Implementation of Gcg As a public company, the Company is committed to implement Good Corporate Governance (GCG) so that the business growth and stability is maintained. The Company applies the principles of Good Corporate Governance in every aspect of the business and on all levels within the Company. Implementation of GCG principles is as follows. 1. Transparency To maintain objectivity in running the business, the Company provides relevant material and information in a way that is easily accessible and understood by its stakeholders. The Company takes on initiative to express not only issues that are required by laws and regulations, but also issues that are important for decision making by its shareholders, creditors and other stakeholders. 2.Accountability The Company must be accountable for its performance in a manner that is transparent and fair. Therefore, the Company is properly managed, measurable and in accordance with the interests of the Company with due regard to the interests of its Shareholders and other Stakeholders. 3.Responsibility The Company adhere to laws and regulations and implement responsibilities towards society and environment so that it can maintain the sustainability of the business in the long run. 4.Independency The Company is managed independently, so that each Company Organ does not dominate and that it cannot be intervened by other parties. 5.Fairness In conducting its activities, the Company always consider the interests of its shareholders and other stakeholders based on the principles of fairness and equality. Perseroan juga telah memiliki struktur dan mekanisme GCG sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi Perseroan. Struktur GCG di Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi. Masing-masing Organ Perseroan tersebut memiliki mekanisme dalam melaksanakan GCG yang telah diatur dalam pedoman dan kebijakan terkait GCG di Perseroan. The Company also has the GCG structures and mechanisms according to laws and regulations that are applicable to the Company. The GCG structure in the Company consists of a General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners and Board of Directors. Each Company Organ has a mechanism in implementing GCG that was set within the guidelines and policies related to GCG in the Company. Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting Of Shareholders (GMS) RUPS adalah Organ Perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi dan memegang segala kewenangan yang tidak dapat didelegasikan atau diarahkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. RUPS sebagai Organ Perseroan merupakan wadah para Pemegang Saham untuk mengambil keputusan GMS is a Company Organ that holds the highest power and all authority that cannot be delegated or directed to the Board of Directors and the Board of Commissioners. As a Company Organ, GMS acts as forum for its Shareholders to take on important decisions relating to paid capital in the PT POLARIS INVESTAMA Tbk 28 penting berkaitan dengan modal yang disetor dalam Perseroan, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan Undang-undang Perseroan terbatas. Selain itu, RUPS juga berfungsi sebagai forum pertanggungjawaban kepengurusan Direksi dan Dewan Komisaris atas hasil kinerjanya dalam kurun waktu yang telah ditentukan. RUPS memiliki wewenang antara lain untuk: a. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris dan Direksi; b. Menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi; c. Mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; d. Mengesahkan perubahan Anggaran Dasar; e. Memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan; f. Menetapkan alokasi penggunaan laba; serta g. Menunjuk akuntan publik. Company, subject to provisions within Articles of Association and Limited Company Law. In addition, the GMS also serves as a accountability forum of management of the Board of Directors and the Board of Commissioners for their performance within a specified period. General Meeting of Shareholders holds the authority to: Keputusan yang diambil dalam RUPS didasari pada kepentingan usaha Perseroan jangka panjang. RUPS dan/ atau Pemegang Saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi, dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan hak sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan. Pengambilan keputusan RUPS dilakukan secara wajar dan transparan. The decision taken at the GMS is based on a longterm interest of the Company’s business. GMS and/or Shareholders can not intervene duties, functions and authorities of the Board of Commissioners and the Board of Directors, without reducing the GMS authority to exercise its rights in accordance with the Articles of Association and regulations. GMS decision making is conducted properly and transparently. Dalam Penyelenggaraan RUPS, upaya yang telah dilakukan Perseroan adalah: a.Pemegang Saham diberikan kesempatan untuk mengajukan usul mata acara RUPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Panggilan RUPS telah mencakup informasi mengenai mata acara, tanggal, waktu dan tempat RUPS; b. Bahan mengenai setiap mata acara yang tercantum dalam panggilan RUPS tersedia di Perseroan sejak tanggal panggilan RUPS, sehingga memungkinkan Pemegang Saham berpartisipasi aktif dalam RUPS dan memberikan suara secara bertanggung jawab. Jika bahan tersebut belum tersedia saat dilakukan panggilan untuk RUPS, maka bahan itu disediakan sebelum RUPS diselenggarakan; c. Risalah RUPS tersedia di Perseroan dan terdapat fasilitas agar Pemegang Saham dapat membaca risalah tersebut. In implementing GMS, the efforts made by the Company are: Pelaksanaan Rups Tahun 2015 a. Appoint and dismiss Board of Commissioners (BOC) and Board of Directors (BOD); b. Determine the remuneration for the BOC and BOD; c. Evaluate the performance of BOC and BOD; d. Approve the amendments of the Articles of Association; e. Approve Annual Report; f. Stipulate profit distribution; and g. Appoint public accountant. a. The Shareholders are given the opportunity to propose an agenda for GMS in accordance with the legislation. GMS Call has included information regarding GMS agenda, date, time and venue; b. Materials regarding each agenda listed in the GMS Call are available at the Company since the date of GMS Call, thus allowing the shareholders to actively participate in the GMS and to vote responsibly. If such materials are not available when the GMS Call is conducted, the material will be provided before the GMS is conducted; c. Minutes of GMS is available at the Company and the Company has a facility for the Shareholders to read GMS minutes. Selama tahun 2015, Perseroan telah melaksanakan 1 kali Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan 1 kali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Pelaksanaan RUPS tersebut diuraikan sebagai berikut. The Execution of General Meeting of Shareholders In 2015 During 2015, the Company has conducted one Shareholders General Meeting (SGM) and one Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS). The implementation of GMS is described as follows. 1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tanggal 28 Mei 2015 1. The Annual General Meeting of Shareholders on May 28, 2015 Agenda RUPS a. Persetujuan laporan tahunan, pengesahan laporan keuangan, dan pengesahan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014; The Agenda for General Meeting of Shareholders a. Annual report approval, validation of Financial Report, and validation of Supervisory Report of the Board of Commissioners for the fiscal year ended on December 31, 2014; Laporan Tahunan 2015 Annual Report b. Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014; c. Penunjukan kantor akuntan publik untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015; d. Penetapan besarnya gaji/honorarium dan tunjangan lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang akan datang. Hasil Keputusan Rups a. Agenda Rapat Pertama Menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan, laporan keuangan, dan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tangga 31 Desember 2014, serta menyetujui dan mengesahkan untuk memberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (Acquit Et De Charge) kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan atas tindakan pengawasan dan pengurusan yang mereka lakukan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. b. Agenda Rapat Kedua Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dengan perincian: 1)Sebesar Rp300.000.000,- akan dibukukan sebagai dana cadangan; 2) Sisanya, yaitu sebesar Rp1.818.324.879,- sebagai laba ditahan untuk kegiatan operasional Perseroan. c. Agenda Rapat Ketiga Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk kantor akuntan publik yang akan melakukan audit terhadap laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2015 dan periodeperiode lainnya dalam tahun buku 2015 (apabila diperlukan), serta menetapkan honorarium akuntan publik beserta persyaratan-persyaratan lainnya. d. Agenda Rapat Keempat Memberikan kuasa dan melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan, serta menentukan besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya bagi seluruh anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2015. 2. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tanggal 28 Mei 2015 Agenda RUPSLB a.Persetujuan kepada Direksi Perseroan untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang atas kekayaan Perseroan, baik sebagian maupun atau seluruhnya, dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, untuk jangka waktu sampai dengan diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan selanjutnya, yaitu b. Determination of Company’s net profit for the fiscal year ended on December 31, 2014; c. The appointment of a public accounting firm to audit Company’s Financial Statements for the fiscal year ended on December 31, 2015; d. Determination of the amount of salary/honorarium and other allowances for the Board of Commissioners and the Board of Directors to come. The Decision Taken at The Gms a. First Meeting Agenda To approve annual report, financial statements, and Company’s Board of Commissioners Supervisory Report for the financial year ended on December 31, 2014, and to approve and grant to provide full responsibility exemption (Acquit Et De Charge) to the Board of Commissioners and the Board of Directors in conducting supervision and management for the fiscal year ended on December 31, 2014. b. Second Meeting Agenda To approve the use of Company’s net profit for the fiscal year ended on December 31, 2014 with details as follow: 1) The amount of Rp 300,000,000.- will be recorded as reserve fund; 2) The rest, Rp1,818,324,879.- is retained earnings for the Company’s operational activities. c. Third Meeting Agenda To authorize the Board of Directors to appoint a public accounting firm to audit Company financial statements for 2015 financial year and other periods in 2015 fiscal year (if required), as well as to determine the honorarium of public accountants and other requirements. d. Fourth Meeting Agenda To give authorization and to delegate authority to the Board of Commissioners to determine the amount of salary or honorarium and other benefits for members of the Board of Commissioners, as well as to determine the amount of salary or honorarium and allowances for the members of the Board of Directors for the 2015 financial year. 2. Extraordinary General Meeting of Shareholders (Egms) Agenda for EGMS a. Approval for the Board of Directors to transfer, relinquish rights or to render debt guarantees on Company’s assets, either in part or in whole, in one or several transactions that stand alone or are related to one another, for a period until the next Annual General Meeting of Shareholders, i.e. 2016, in the context of financial facilities received by the Company and/or its Subsidiaries or the extension as 29 PT POLARIS INVESTAMA Tbk pada tahun 2016, dalam rangka fasilitas keuangan yang diterima oleh Perseroan dan/atau Entitas Anak ataupun perpanjangan maupun refinancing (berikut seluruh penambahan dan/atau perubahannya); b.Persetujuan perubahan Anggaran Dasar untuk menyesuaikan dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Nomor 33/POJK.04/2014 tahun 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. 30 well as refinancing (along with all additions and/or amendments); b. Approval of Articles of Association Amendment to conform with the provisions of Financial Services Authority (FSA) No. 32/POJK.04/2014 regarding Planning and Organization of General Meeting of Shareholders of Public Company and Number 33/POJK.04/2014 year 2014 regarding Board of Directors and Board of Commissioners of Issuer or Public Company. Hasil Keputusan RUPSLB • Agenda Rapat Pertama a. Memberikan persetujuan kepada Direksi Perseroan untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang atas kekayaan Perseroan balik sebagian maupun seluruhnya dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, untuk jangka waktu sampai dengan diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan selanjutnya, yaitu tahun 2016, dalam rangka fasilitas keuangan yang diterima oleh Perseroan dan/atau Entitas Anak Perseroan ataupun perpanjangan maupun refinancing (berikut seluruh penambahan dan/ atau perubahannya); b. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan keputusan tersebut dalam suatu akta notaris dan untuk itu dikuasakan menghadap notaris, menandatangani akta, dokumen atau surat-surat, serta melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk tercapainya maksud tersebut di atas tanpa ada yang dikecualikan, sekaligus memohon persetujuan kepada pihak yang berwenang atas perubahan Anggaran Dasar. The Decision Taken at The EGMS • First Meeting Agenda a. To give approval to the Board of Directors to transfer, relinquish rights or to render debt guarantees on Company’s assets, either in part or in whole, in one or several transactions that stand alone or are related to one another, for a period until the next Annual General Meeting of Shareholders, i.e. 2016, in the context of financial facilities received by the Company and/ or its Subsidiary Entity or the extension as well as refinancing (along with all additions and/or amendments); Agenda Rapat Kedua a. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Pasal 11, 12, 13, 14, 15 dan 16 sehubungan dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik tertanggal 8 Desember 2014 No. 33/POJK.04/2014 (“POJK 33”); • Second Meeting Agenda a. To approve the amendment of Articles of Association, articles 11, 12, 13, 14, 15 and 16 in connection with the provisions of Financial Services Authority (FSA) regarding the Board of Directors and the Board of Commissioners of Public Company dated December 8, 2014 No. / POJK.04/2014 (“POJK 33”); b.To approve amendments of Articles of Association, articles 18, 19, 20, 21, 22 and 23, in connection with provisions of Financial Services Authority (FSA) on Planning and Organization of Public Company General Meeting of Shareholders dated December 8, 2014 No. 32/ POJK.04/2014 (“POJK 32”); c. To give power and authority with the substitute right to the Board of Directors, either jointly or individually, to restate the decisions, in whole or in part in the word of the notary, including adjusting the mention of Bapepam and Financial Institutions into FSA, to report changes to • b. Menyetujui Perubahan Anggaran Dasar Pasal 18, 19, 20, 21, 22 dan 23, sehubungan dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka tertanggal 8 Desember 2014 No. 32/ POJK.04/2014 (“POJK 32”); c. Memberi kuasa dan wewenang dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan, baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri, untuk menyatakan kembali keputusan tersebut, baik seluruhnya maupun sebagian dalam suatu kata notaris, termasuk menyesuaikan penyebutan b. To give authority to the Board of Directors to declare the decision in one notary deed and therefore BOD was authorized to meet the notary, sign the act, documents or letters, and do everything necessary to achieve those purposes without being exempted, as well as to apply for approval to authorities on Articles of Association amendment . Laporan Tahunan 2015 Annual Report Bapepam dan Lembaga Keuangan menjadi OJK, melaporkan perubahan Anggaran Dasar ini kepada pihak yang berwenang, termasuk menyatakan serta menyusun kembali seluruh anggaran dasar Perseroan, merubah atau memperbaiki yang diperlukan dalam akta notaris apabila disyaratkan oleh pihak yang berwenang dan/atau perundang-undangan yang berlaku, membuat dan meminta dibuatkan serta menandatangani segala akta-akta, surat-surat maupun dokumen-dokumen yang diperlukan, hadir dihadapan pihak atau pejabat yang berwenang, mengajukan permohonan atau melaporkan kepada pihak atau pejabat yang berwenang serta melakukan tindakan lain yang dipandang perlu sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perseroan dimaksud. the Articles of Association to the appropriate authorities, including to state and reconstitute the whole budget of the Company, to change or repair the necessary deed when required by applicable authorities and/or applicable legislation, to create and request for and to sign all required deeds, letters and documents, or to appear before authorities in power, to apply or report to the parties or authorities in power and to take any measures that are deemed necessary in connection with the change of the referred Articles of Association. Pelaksanaan Keputusan Rups Tahun 2014 The Execution of 2014 Gms Decision Dewan Komisaris Board of Commissioners (BOC) Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris sebagai Organ Perseroan bertugas dan bertanggung jawab untuk: a. Melakukan pengawasan atas jalannya usaha Perseroan dan memberikan nasehat kepada Direksi; b. Dalam melakukan tugas, Dewan Komisaris berdasarkan kepada kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; Duties and Responsibilities As a Company’s Organ, the BOC is in charge and responsible: Selama tahun 2014, Perseroan telah mengadakan 1 kali RUPS Tahunan dan 1 kali RUPS Luar Biasa. Adapun keputusan yang dihasilkan dalam pelaksanaan RUPS pada tahun 2014 tersebut telah dilaksanakan sepenuhnya. Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direktur Perseroan. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan dengan persetujuan dari anggota Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang kemudian dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk dicatatkan dalam daftar wajib perusahaan atas pergantian Dewan Komisaris. Pengangkatan Dewan Komisaris diusulkan oleh anggota RUPS yang memiliki wewenang untuk mengusulkan Dewan Komisaris. c. Kewenangan khusus Dewan Komisaris, bahwa Dewan Komisaris dapat diamanatkan dalam Anggaran Dasar untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu Direksi; d.Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinan rapat; e. Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan saham dan/atau keluarga atas saham Perseroan dan saham di perusahaan lainnya. f. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan; g. Mengawasi Direksi. During 2014, the Company has conducted 1 Annual GMS and one Extraordinary GMS. The decision generated in the implementation of 2014 GMS has been fully implemented. The Board of Commissioners is a Company’s Organ that conducts supervisory and give advises to the Board of Directors. Members of the Board of Commissioners are appointed and terminated with the approval of General Meeting of Shareholders (GMS) which was later reported to Minister of Law and Human Right to be recorded in the mandatory list of companies on changing the Board of Commissioners. The appointment of the Board of Commissioners is proposed by GMS members who have the authority to propose the Board of Commissioners. a. To oversee Company’s business and to provide advice to the Board of Directors; b. In carrying out its duties, the Board of Commissioners shall base its decisions on the interests of the Company and in accordance with the purposes and objectives of the Company; c. Special Authority of the Board of Commissioners, in that BOC may be mandated in the Articles of Association to carry out certain Director tasks; d. To make minutes of BOC meetings and to keep a copy of the minutes; e. To report to the Company regarding shares ownership and/or family on Company’s shares and shares in other companies. f. To provide reports regarding supervisory duties that have been carried out; g. To supervise the Board of Directors. 31 PT POLARIS INVESTAMA Tbk 32 Komposisi Jumlah anggota Dewan Komisaris disesuaikan dengan kompleksitas Perseroan dengan tetap memperhatikan efektifitas dalam pengambilan keputusan. Per 31 Desember 2015, komposisi Dewan Komisaris adalah Komisaris Utama (Komisaris Independen) : Tan Kiem Hok Komisaris : Sudjono Tanu Handoko Composition The number of members of the Board of Commissioners is adjusted to Company complexity with due regard to effectiveness in decision making. As of December 31, 2015, the composition of the Board of Commissioners is President Commissioner (Independent Commissioner) : Tan Kiem Hok Commissioner : Sudjono Tanu Handoko Komposisi Dewan Komisaris juga telah mengikuti ketentuan yang berlaku tentang Komisaris Independen. Perseroan telah mengangkat Komisaris Independen yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan. The composition of the Board of Commissioners also follows the applicable provisions of the Independent Commissioner. The Company has appointed Independent Commissioners who also serve as President Commissioner of the Company. Independensi Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak ada yang memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris Lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Perseroan yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Independency All members of the Board of Commissioners have no financial, management, ownership nor family relationship with other members of the Board of Commissioners, Board of Directors and/or the controlling Shareholders or any relationship with the Company that could affect its ability to act independently. Rangkap Jabatan Dewan Komisaris merangkap jabatan di beberapa perusahaan dan Entitas Anak Perseroan. Namun, seluruh anggota Dewan Komisaris tidak ada yang merangkap jabatan di perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan bagi Perseroan. Concurrent Positions The Board of Commissioners holds concurrent positions in several companies and Subsidiary Companies. However, no member Board of Commissioners has concurrent positions in companies that may pose conflict of interests for the Company. Pelaksanaan Tugas Selama tahun 2015, Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas, antara lain: a. Ikut serta dalam RUPS; b. Memberikan tanggapan atas laporan tahunan Perseroan tahun buku 2014, rencana kerja, temuan audit, tindakan Perseroan yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris; c. Melaksanakan pengawasan dan pemantauan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan usaha Perseroan; d. Memberikan nasehat dan arahan kepada Direksi. Implementation of Duties During 2015, the Board of Commissioners has carried out its duty, among others: a. Participated in GMS; b. Responded to the annual report for the 2014 financial year, work plan, the audit findings, the Company measures that require the approval from the Board of Commissioners; c. Thoroughly carried out supervision and monitoring of the implementation of Company’s businesses; d. Provided advice and guidance to the Board of Directors. Selama tahun 2015, Dewan Komisaris juga telah mengikuti rapat sebanyak 11 kali yang terdiri dari 3 kali rapat Dewan Komisaris, 6 kali rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, serta 2 kali rapat dengan Komite Audit. Dalam pelaksanaan rapat tersebut, tingkat kehadiran Dewan Komisaris adalah 100%. During 2015, the Board of Commissioners has also attended 11 meetings that consisted of three Board of Commissioners meetings, 6 joint meetings between the BOC and the BOD, as well as two meetings with Audit Committee. In implementing the meeting, the attendance rate of Board of Commissioners was 100% . Adapun selama tahun 2015, Dewan Komisaris tidak mengikuti pelatihan untuk mendukung pelaksanaan tugasnya. In 2015, the Board of Commissioners did not participate in training to support the execution of their duties. Direksi Board of Directors (BOD) Direksi merupakan Organ Perseroan yang diangkat dan diberhentikan oleh RUPS melalui proses yang transparan. Kedudukan masing-masing anggota Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi melakukan pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi yang ditetapkan Directors are Company’s Organ who are appointed and terminated by the GMS through a transparent process. The position of every member of the Board of Directors, including President Director, is equal. In performing their duties, the Board of Directors divide the roles and responsibilities of each member of the Board of Directors that was set forth Laporan Tahunan 2015 Annual Report dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Adapun Direksi mempertanggungjawabkan kepengurusannya dalam RUPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. in the General Meeting of Shareholders. The Board of Directors is accountable for its staff in the General Meeting of Shareholders in accordance with the applicable laws and regulations. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi sebagai Organ Perseroan bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola Perseroan. Masingmasing anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Namun, pelaksanaan tugas oleh masingmasing anggota Direksi tetap merupakan tanggung jawab bersama. Direksi bertanggung jawab terhadap pengelolaan Perseroan agar dapat menghasilkan keuntungan (profitability) dan memastikan kesinambungan usaha Perseroan. Adapun tugas Direktur Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi. Duties and Responsibilities As a Company’s Organ, the Board of Directors serves and has the responsibilities to manage the Company’s collegially. Each Directors may carry out its duties and make decisions in accordance with the division of duties and responsibilities. However, task implementation by each Director remains a joint responsibility. The Board of Directors is responsible for managing the Company in order to generate profit and to ensure the sustainability of Company’s business. The task of President Director as primus inter pares is to coordinate the activities of Board of Directors. Tugas dan tanggung jawab utama Direksi antara lain: Main duties and responsibilities of Board of Directors include: a. Represent the Company in and out of court; b. Set up a business strategy and annual operating plan; a. Mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan; b. Menyiapkan strategi bisnis dan rencana operasional tahunan; c.Menentukan kebijakan yang berkaitan dengan kepegawaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku; d. Mengangkat, memberikan penghargaan, memberikan sanksi, dan memberhentikan karyawan sesuai dengan peraturan Perseroan; e. Menyiapkan laporan keuangan Perseroan; f. Mengidentifikasi dan mengelola risiko utama yang mempengaruhi Perseroan; g. Mengawasi pelaksanaan usaha Perseroan; dan c. Determine policies related to employment in accordance with stipulated regulations; d. Appoint, rewards, impose sanctions, and terminate employees in accordance with Company regulations; h. Menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perseroan. e. Prepare Company financial statements ; f. Identify and manage the principal risks affecting the Company; g. Oversee the implementation of Company’s business; and h. Apply the principles of Corporate Governance. Komposisi Jumlah anggota Direksi disesuaikan dengan kompleksitas Perseroan dengan tetap memperhatikan efektifitas dalam pengambilan keputusan. Per 31 Desember 2015, komposisi Direksi adalah Direktur Utama (Independen) : Taffy Tjahya Indra Direktur : Ario Purboyo. Composition The number of Directors is adjusted to the Company complexity while still maintaining effectiveness in decision making. As of December 31, 2015, the composition of the Board of Directors is President Director (Independent) : Taffy Tjahya Indra Director: Ario Purboyo. Independensi Seluruh anggota Direksi tidak ada yang memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Perseroan yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Independency No member of Directors has financial, management, ownership and family relationship with members of the Board of Commissioners, other Directors and/or Controlling Shareholders or any relationship with the Company that could affect its ability to act independently. Rangkap Jabatan Direksi merangkap jabatan di beberapa perusahaan dan Entitas Anak Perseroan. Namun, seluruh anggota Direksi tidak ada yang merangkap jabatan di perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan bagi Perseroan. Concurrent Positions Directors hold concurrent positions in several companies and Subsidiary Company. However, no member from the Board of Directors has concurrent positions in companies that may pose a conflict of interest for the Company. 33 PT POLARIS INVESTAMA Tbk 34 Pelaksanaan Tugas Selama tahun 2015, Direksi telah melaksanakan tugas, antara lain: a. Menetapkan strategi dan rencana bisnis Perseroan; b. Menetapkan kebijakan dan pedoman yang berlaku di Perseroan; c. Menyetujui laporan keuangan Perseroan tahun buku 2014; d. Melaksanakan pengembangan usaha Perseroan; e.Melaksanakan serta melakukan pengawasan dan perbaikan terhadap kegiatan operasional Perseroan; f. Mengawasi kinerja Entitas Anak. Implementation of Duties During 2015, the Board of Directors has carried out duties among others: a. Set Company strategy and business plan; b. Established policies and guidelines applicable in the Company; c. Approved financial statements for 2014 financial year; Selama tahun 2015, Direksi juga telah mengikuti rapat sebanyak 14 yang terdiri dari 4 kali rapat Direksi, 6 kali rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, serta 4 kali rapat dengan manajemen. Dalam pelaksanaan rapat tersebut, tingkat kehadiran Direksi adalah 100%. During 2015, the Board of Directors has also attended 14 meetings consisting of four Board of Directors meetings, 6 joint meetings between the Board of Commissioners and the Board of Directors, as well as four meetings with the management. During implementation of the meeting, the Board of Directors attendance rate was 100%. Adapun selama tahun 2015, Direksi tidak mengikuti pelatihan untuk mendukung pelaksanaan tugasnya. In 2015, the Board of Directors did not participate in training to support the execution of their duties. Penilaian Kinerja Perseroan melaksanakan penilaian kinerja Direksi berdasarkan pencapaian target kinerja dan pertumbuhan usaha Perseroan. Penilaian kinerja Direksi dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dan disampaikan kepada RUPS. Performance Evaluation The Company assesses the performance of Board of Directors based on their achievement target performance and the growth of Company business. The Directors’ performance assessment was carried out by the Board of Commissioners and submitted to GMS. Pengungkapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Disclosure of Remuneration d. Implemented Company business development; e. Implemented and conducted monitoring improvement of Company operational activities; f. Oversaw the performance of the Subsidiaries. BOC and and BOD Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS sesuai Anggaran Dasar Perseroan dan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan berdasarkan kondisi keuangan Perseroan serta berdasarkan pencapaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi. Remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors was set based on GMS decision in accordance with the Company Articles of Association and in view of applicable laws and regulations. Remuneration of BOC and BOD is determined based on Company’s financial condition and also based on performance achievement of BOC and BOD. Adapun jenis-jenis remunerasi yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi adalah: a. Gaji pokok; b. Tunjangan kesehatan; c. Tunjangan kendaraan; d. Tunjangan jabatan. Pada tahun 2015, remunerasi yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut As for the types of remuneration received by the Board of Commissioners and Board of Directors are as follow: a. Basic salary; b. Medical benefits; c. Vehicle allowance; d. Functional allowance. In 2015, the remunerations received by the Board of Commissioners and Board of Directors are as follow. Keterangan Jumlah / Amount Description Dewan Komisaris Rp 54.000.000 The Board Of Commissioners (BOC) Direksi Rp 288.000.000 Directors Laporan Tahunan 2015 Annual Report Komite di Bawah Dewan Komisaris Committee Under Board of Commissioners Komite Audit Audit Committee Secara umum, Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit dapat bekerja sama dengan Unit Audit Internal. In general, Audit Committee is responsible to give opinions to the Board of Commissioners in regards to reports or matters submitted by the Board of Directors to the Board of Commissioners, to identify issues that require the attention of the Board of Commissioners, and to perform other duties related to the duties of the Board of Commissioners. In performing its duties, Audit Committee may work together with the Internal Audit Unit. Adapun tugas Komite Audit antara lain: a.Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan; b. Melakukan penelaahan terhadap informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan, seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya; c. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal; d. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi Perseroan; e. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan; f. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi Perseroan. Duties of the Audit Committee include: a. Review the Company’s adherence to the laws and regulations in Capital Markets and other laws and regulations related to the Company business activities; Komite Audit merupakan Komite yang dibentuk dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab pengawasan. Kedudukan Komite Audit berada langsung di bawah Dewan Komisaris. Audit Committee is a committee formed with the purpose to assist Board of Commissioners in carrying out its duties and supervisory responsibilities. Audit Committee Position is directly under the Board of Commissioners. b. Conduct a review on financial information to be published by the Company, such as financial reports, forecasts and other financial information; c. Conduct a review on audit implementation by internal auditors; d. Report to the Board of Commissioners on various risks faced by the Company and the implementation of risk management by the Board of Directors; e.Conduct a review and report to the Board of Commissioners on complaints relating to the Company; f. Maintain confidentiality of Company’s documents, data, and information. Berdasarkan komposisi, jumlah Komite Audit telah disesuaikan dengan kompleksitas Perseroan dengan tetap memperhatikan elektabilitas dalam pengambilan keputusan. Adapun susunan keanggotaan Komite Audit adalah Ketua Komite Audit : Sudjono Tanu Handoko Anggota Komite Audit : Retnowati Anggota Komite Audit : Akbar. Based on the composition, the number of Audit Committee has been adjusted to complexity of the Company with regard to electability in decision making. The composition of the Audit Committee is Chairman of Audit Committee : Sudjono Tanu Handoko Members of Audit Committee : Retnowati Members of Audit Committee : Akbar. Seluruh anggota Komite Audit tersebut menjalankan peran secara profesional dan independen, serta tidak menerima/ melakukan intervensi dari/ kepada pihak lainnya. Anggota Komite Audit tidak terkait dengan Pemegang Saham, Dewan Komisaris, maupun Direksi. Komite Audit yang berasal dari luar Perseroan tidak memiliki kepentingan/keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan benturan kepentingan (conflict of interest) dengan Perseroan. Masa jabatan Komite Audit adalah tidak lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris, yaitu 5 tahun. All members of the Audit Committee carry out their roles professionally and independently, and do not accept/ intervene from/to other parties. Members of Audit Committee are not related to Shareholders, Board of Commissioners nor Board of Directors The Audit Committee are from outside the Company and do not have any interest/ personal relationship that may cause negative impacts and conflicts of interest with the Company. The tenure of Audit Committee is not longer than the tenure of Board of Commissioners, i.e. 5 years. 35 PT POLARIS INVESTAMA Tbk 36 Selama tahun 2015, Komite Audit telah melaksanakan tugas, antara lain: a. Menelaah ketaatan Perseroan terhadap pemenuhan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku; b. Menelaah informasi terkait operasional dan keuangan Perseroan; c. Menelaah hasil pemeriksanaan auditor internal dan eksternal; d. Membantu proses penunjukkan kantor akuntan publik. During 2015, the Audit Committee has performed its tasks, among others: a. Examined adherence to Company’s compliance towards applicable laws and regulations; b. Examined operational and financial information related to the Company; c. Reviewed the results of examination of internal and external auditors; d. Assisted the process of appointing public accounting firms. Selama tahun 2015, Komite Audit juga telah mengikuti rapat sebanyak 2 kali. During 2015, the Audit Committee has also participated in two meetings. Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Perseroan mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Sekretaris Perusahaan tersebut memiliki tugas dan tanggung jawab untuk: 1.Mengikuti perkembangan pasar modal, khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal dan memastikan agar Perseroan selalu mematuhi peraturan regulasi pasar modal; 2. Memberikan pelayanan atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal, Dewan Komisaris, dan Direksi yang berkaitan dengan kondisi Perseroan untuk mendukung pencapaian kinerja Perseroan sesuai Visi, Misi, dan Strategi Perseroan; 3. Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya; 4. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris secara berkala dan/atau sewaktuwaktu apabila diminta; 5.Memastikan Perseroan selalu mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG; 6. Sebagai penghubung atau liason officer antara Perseroan dengan regulator, otoritas bursa dan masyarakat secara umum; 7. Menatausahakan serta menyimpan dokumen Perseroan, seperti Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, dan risalah rapat Direksi, Dewan Komisaris dan RUPS; 8. Membangun corporate image Perseroan melalui fungsi hubungan masyarakat, hubungan media dan hubungan investor. Pada tahun 2015, Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Taffy Tjahya Indra yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan, dengan masa jabatan 5 tahun. Adapun pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan selama tahun 2015, antara lain: a.Memberikan informasi yang dibutuhkan Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjalankan tugasnya; b. Menyediakan informasi terkait pelaksanaan RUPS; c. Menyediakan informasi terkait Perseroan; The Company appointed a Corporate Secretary who is directly responsible to President Director. The Company Secretary has duties and responsibilities to: 1. Keep abreast of the capital market development, especially regulations applicable in Capital Markets and ensure that the Company always adhere to the rules of capital market regulation; 2. Provide services for any information needed by investors, the Board of Commissioners and the Board of Directors regarding the Company condition to support the achievement of Company performance in accordance with Company’s Vision, Mission, and Strategy; 3. Provide input to the Board of Directors to comply with the provisions of Law No. 8 of 1995 on Capital Market and its implementing regulations; 4. Provide information needed by the Board of Directors and the Board of Commissioners periodically and/or at any time requested; 5.Ensure that the Company always adhere to the regulations on disclosure requirements in line with the implementation of GCG principles; 6. Act as a liaison officer between Company and regulators, stock exchange authorities and general public; 7. Administer and store Company’s documents, such as Register of Shareholders, Special List, and the Board of Directors, Board of Commissioners and the GMS minutes of meetings; 8.Build Company’s corporate image through public relations, media relations and investor relations function. In 2015, the position of Corporate Secretary was held by Taffy Tjahja Indra, who also served as President Director of the Company, with a term of 5 years. The implementation of Corporate Secretary’s duty during 2015 are, among others: a.Provided information required by the Board of Commissioners and the Board of Directors in carrying out its duties; b. Provided information regarding the implementation of GMS; c. Provided information about the Company; Laporan Tahunan 2015 Annual Report d. Menelaah kepatuhan Perseroan terhadap perundangundangan dan peraturan yang berlaku bagi Perseroan. d. Reviewed the Company’s compliance with the law and regulations applicable to the Company. Audit Internal Internal Audit Perseroan memiliki Unit Audit Internal yang dipimpin oleh Ketua Audit Internal yang diangkat dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Unit Audit Internal tersebut memiliki tugas dan tanggung jawab yang meliputi: a. Menyusun dan melaksanakan rencana audit internal tahunan; b. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan; c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya; d.Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen; e.Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris, serta memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan; f. Bekerjasama dengan Komite Audit; g. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang telah dilakukan dan melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. The Company has Internal Audit Unit, led by the Chairman of Internal Audit appointed and directly responsible to the President Director. The Internal Audit Unit has duties and responsibilities which include: a. To develop and implement an annual internal audit plan; b. To test and evaluate the implementation of internal control and risk management system in accordance with Company’s policies; c. To perform inspection and assessment on efficiency and effectiveness of finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities; d. To provide suggestions for improvements and objective information regarding the activities examined at all levels of management; e. To create audit reports and submit the report to the President Director and the Board of Commissioners, as well as to monitor, analyze and report on implementation of suggested follow-up improvements; f. To work together with the Audit Committee; g. To develop a program to evaluate the quality of internal audits activities that have been conducted and, if necessary, to conduct a special examination. Berdasarkan komposisi, Unit Audit Internal telah disesuaikan dengan kompleksitas Perseroan. Selama tahun 2015, Unit Audit Internal telah melaksanakan audit pada aspek operasional dan keuangan Perseroan, serta terhadap kepatuhan Perseroan mengenai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Based on the composition, the Internal Audit Unit has been adjusted to the complexity of the Company. During 2015, the Internal Audit Unit has conducted an audit on Company’s operational and financial aspects, and compliance of the applicable rules and regulations. Sistem Pengendalian Internal Internal Control System Sistem pengendalian internal di Perseroan merupakan komponen penting dalam menjaga kegiatan operasional yang sehat dan aman. Sistem pengendalian internal ditujukan untuk: a. Menjaga aset Perseroan; b.Menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya; c. Meningkatkan kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. Mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian; dan e. Meningkatkan efektivitas organisasi dan meningkatkan efisiensi biaya. Pelaksanaan sistem pengendalian internal berada di bawah tanggung jawab Direksi dan diaudit secara berkala oleh Unit Internal Audit. Sedangkan, Dewan Komisaris bertanggung jawab terhadap pengawasan dari pelaksanaan sistem pengendalian internal tersebut. Internal control system in a Company is an important component in maintaining a healthy and secured operational activities . Internal control system aims at: a. To safeguard Company assets; b. To ensure availability of reliable financial and managerial reports; c. To increase Company’s compliance to the applicable rules and regulations; d. To reduce the risk of losses, irregularities and violations of prudential aspects; and e. To enhance organizational effectiveness and to improve cost efficiency. The internal control system is under the responsibility of the Board of Directors and periodically audited by the Internal Audit Unit. Meanwhile, the Board of Commissioners is responsible for the supervision of the internal control system implementation. Pelaksanaan sistem pengendalian internal di Perseroan meliputi pengendalian terhadap komponen lingkungan Implementation of the internal control system in the Company includes controlling the components of control 37 PT POLARIS INVESTAMA Tbk 38 pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta kegiatan pemonitoran. Pelaksanaan tersebut senantiasa direview untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaannya. environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring activities. These implementations are constantly reviewed to improve effectiveness of its implementation. Manajemen Risiko Risk Management Sedangkan Risiko eksternal adalah risiko yang timbul dari kondisi perekonomian yang baik secara nasional maupun global, politik dan persaingan usaha. Fluktuasi kondisi ekonomi dan politik Indonesia serta berbagai kebijakan secara tidak langsung mempengaruhi kegiatan operasional Perseroan. Selain itu, persaingan usaha yang semakin ketat mempengaruhi strategi bisnis yang sedang dijalankan. Untuk memitigasi risiko eksternal tersebut, Perseroan menyusun atau mengembangkan rencana dan strategi yang dapat mempengaruhi pendapatan dan laba. Pengembangan rencana dan strategi dilakukan dengan memperhatikan indikator ekonomi makro dan mikro, serta dengan memperhatikan kondisi Perseroan. On the other hand, external risk is the risk arising from economic conditions both nationally and globally, politically and risks from business competition. Fluctuations in economic and political conditions and various Indonesian policies have indirectly affected the Company’s operations. In addition, the increasingly fierce competition affects the business strategy being executed. To mitigate external risks, the Company constructs or develops plans and strategies that could affect revenue and profit. Development plans and strategies are carried out with due regard to macro and micro economic indicators, as well as observing the Company’s condition. Adapun dalam meningkatkan pelaksanaan manajemen risiko, Perseroan senantiasa melaksanakan review secara menyeluruh dengan melibatkan Entitas Anak. In improving implementation of risk management, the Company continues to implement a thorough review by involving its Subsidiaries. Perkara Penting Significant Cases Sanksi Administrasi Administration Sanctions Sebagai holding company yang menjalankan usaha di bidang perdagangan, pengembangan (kontraktor), jasa, pengangkutan, percetakan dan lain-lain melalui Entitas Anak, Perseroan menghadapi risiko internal dan eksternal. Risiko Internal yang dihadapi adalah masih bergantungnya pendapatan usaha dari produktivitas dan kinerja Entitas Anak. Perseroan pada dasarnya memberikan keleluasaan masing-masing Entitas Anak untuk menentukan langkah dan strategi untuk kemajuan usaha. Untuk memitigasi risiko internal tersebut, Perseroan mendorong Entitas Anak untuk menetapkan langkah-langkah dalam menghadapi risiko usaha. Perseroan senantiasa memantau pelaksanaan mitigasi risiko oleh masing-masing Entitas Anak. Selama tahun 2015, baik Perseroan, Dewan Komsiaris dan Direksi, maupun Entitas Anak tidak menghadapi kasus pelanggaran hukum. As a holding company that carries on business in trading, development (contractor), services, transportation, printing and others through its Subsidiaries, the Company faces both internal and external risks. Those internal risks are that revenues still depend on productivity and performance of its Subsidiaries. The Company basically provides the flexibility to every Subsidiary to determine the measures and strategies for business improvement. To mitigate internal risks, the Company encourages its Subsidiaries to specify steps in dealing with business risks. The Company continues to monitor implementation of risk mitigation of every Subsidiary. During 2015, the Company, the Board of Commissioners and the Board of Directors, as well as its Subsidiaries did not get any cases of law violation. Selama tahun 2015, baik Perseroan, Dewan Komsiaris dan Direksi, maupun Entitas Anak tidak mendapatkan sanksi administrasi, baik dari Otoritas Pasar modal dan Otoritas lainnya pada tahun buku terakhir, sebagai efek dari berjalannya fungsi pengawasan dan pengendalian yang baik dalam kegiatan operasional Perseroan. In 2015, neither the Company, the Board of Commissioners, the Board of Directors, nor the Subsidiaries got administrative sanction, either from Capital Market Authority and other authorities in the last fiscal year; this is a result of good supervision and control functions within Company operational activities. Kode Etik dan Budaya Perusahaan Code of Ethics and Corporate Culture Perseroan belum memiliki kode etik dan budaya perusahaan. Namun, Perseroan mendorong setiap insan Perseroan untuk dapat bekerja dengan profesional sesuai dengan Visi dan Misi Perseroan. Perseroan mengupayakan suasana lingkungan kerja yang nyaman, saling menghormati, bertanggung jawab dan kerja sama tim yang lebih solid. Company does not have a code of ethics and corporate culture. However, the Company encourages every employee to work professionally in accordance with Company vision and mission. The Company seeks to create a working atmosphere that is comfortable, of mutual respect, responsible as well as of a more solid teamwork. Laporan Tahunan 2015 Annual Report Whistleblowing System Perseroan belum memiliki sistem pelaporan pelanggaran (whistlebowing system). Namun, setiap pengaduan dan pelaporan dapat disampaikan langsung kepada Sekretaris Perusahaan melalui telepon, email, dan surat. Whistle Blowing System The Company does not have a Whistle Blowing System (WBS). However, any complaints and reports can be submitted directly to Corporate Secretary via telephone, email, and letter. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility Perseroan menyadari pentingnya pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/ CSR) dalam kegiatan usaha yang dilakukan. Pelaksanaan CSR tersebut dilaksanakan terkait lingkungan hidup, ketenagakerjaan, sosial dan masyarakat, serta konsumen. The Company recognizes the importance of Corporate Social Responsibility (CSR) implementation in the business activities carried out. CSR activities are conducted in relation to environment, employment, social and community, as well as consumers. Tanggung Jawab terhadap Lingkungan Hidup Responsibility Towards Environment Dalam melaksanakan tanggung jawab terkait lingkungan hidup, Perseroan menerapkan budaya hemat energi dan penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Perseroan memperhatikan pembuangan limbah usaha agar tidak merusak lingkungan. Perseroan juga senantiasa melaksanakan kerja bakti setiap tahunnya untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat bagi seluruh pemangku kepentingan. In carrying out the responsibilities related to environment, the Company implements a culture of energy saving and the use of materials that are environmentally friendly. Company monitors its waste disposal in order not to damage the environment. The Company also continues to implement community service every year to create a clean and healthy environment for all of its stakeholders. Tanggung Jawab Terhadap Karyawan Responsibility Towards Employee Rekrutmen Recruitment Pengembangan Kompetensi Competency Development Perseroan menyadari bahwa sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam menjamin pertumbuhan dan kelangsungan usaha. Oleh karena itu, Perseroan memperlakukan seluruh SDM yang dimiliki sebagai aset yang berharga. Perseroan melaksanakan pemenuhan tanggung jawab terhadap SDM secara konsisten dengan kesungguhan dan komitmen. Perseroan juga memberikan penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab SDM Perseroan. Salah satu bentuk pelaksanaan tanggung jawab Perseroan terhadap karyawan yang dimiliki adalah pelaksanaan sistem rekrutmen yang adil. Perseroan melaksanakan sistem rekrutmen sesuai dengan kebutuhan dengan memperhatikan kualitas dan kompetensi yang dimiliki oleh karyawan yang bersangkutan. Perseroan memberikan kesempatan kerja yang sama kepada setiap orang dan tidak membedakan perlakuan berdasarkan jenis kelamin. Perseroan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan untuk dapat mengembangkan potensi melalui program pendidikan dan pelatihan. Penetapan keikutsertaan karyawan dalam program pengembangan kompetensi ditentukan oleh kebutuhan Perseroan The Company recognizes that human resources (HR) is a critical factor in ensuring business growth and continuity. Therefore, the Company treats its entire human resources as its valuable assets. The Company implements to fulfill its responsibilities towards HR consistently with sincerity and commitment. As a token of appreciation for the implementation, the Company also gave awards for implementing Company HR tasks and responsibilities. One form of responsibility implementation of the Company to its employees is implementing a fair recruitment system. The Company implements recruitment system that corresponds the need and with regard to quality and competency of the employees concerned. The Company provides equal employment opportunity to everyone and does not discriminate based on gender treatment. The Company provides equal opportunity to all employees to develop their potentials through education and training programs. The appointment of employees’ participation in competency development is determined by the needs of both Company and related employees in carrying out 39 PT POLARIS INVESTAMA Tbk 40 dan karyawan terkait dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Adapun pada tahun 2015, Perseroan telah mengeluarkan biaya sebesar Rp168.949.060 untuk pengembangan kompetensi karyawan. their duties and responsibilities. In 2015, the Company has incurred a total expense of Rp168,949,060.00 for its employee competency development. Tunjangan dan Fasilitas Karyawan Employee Benefits and Facilities Perseroan menyediakan beberapa macam fasilitas dan program kesejahteraan bagi karyawan dan keluarganya. Fasilitas dan program kesehjateraan tersebut diperuntukan bagi seluruh karyawan Perseroan dan Entitas Anak. Fasilitas dan program tersebut adalah sebagai berikut : a. Fasilitas kesehatan; b. Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek); c. Tunjangan hari raya; d. Jaminan asuransi kecelakaan; e. Santunan kematian; f. Tunjangan cuti dan cuti panjang; g. dan lain-lain. The Company provides several kinds of facilities and welfare programs for its employees and their families. These facilities and welfare programs are intended for all Company’s and Subsidiaries’ employees. The facilities and programs are as follow: a. Health facilities: b. Social Insurance for Private Sector Workers (Jamsostek); c. Bonus for Idul Fitri; d. Accident insurance; e. Death benefit: f. Leave benefit and long-term leave; g.Others. Kompensasi, program kesehjateraan dan fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh Perseroan tersebut, telah memenuhi ketentuan upah minimum propinsi. Compensation, benefits programs and facilities provided by the Company, have met the provisions of the provincial minimum wage. Tanggung Jawab Terhadap Sosial dan Kemasyarakatan Responsibility Towards Social and Community Tanggung Jawab Terhadap Konsumen Responsibility Towards Consumers Sebagai wujud tanggung jawab Perseroan terhadap masyarakat, Perseroan membangun sarana-sarana tempat ibadah. Perseroan juga memberikan bantuan bagi pengembangan fasilitas umum, perayaan hari besar keagamaan dan perayaan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam melaksanakan tanggung jawab terhadap konsumen, Perseroan menjamin terpenuhinya standar pelayanan minimal, serta menjamin kemudahan akses dan informasi yang akurat, jelas, dan tepat waktu. Perseroan mengutamakan aspek keselamatan dan kualitas dari layanan dan produk yang diberikan. Setiap saran dan keluhan konsumen akan ditampung dan ditindaklanjuti oleh Perseroan. As a form of Company’s responsibility towards society, the Company builds religious facilities. The Company also provides support for the development of public facilities, religious festivities and the celebration of Independence Anniversary of the Republic of Indonesia In carrying out the responsibilities towards customers, the Company guarantees the fulfillment of minimum service standards, and ensure ease of access and information that is accurate, clear, and timely. The Company prioritizes aspects of safety and quality of the services and products provided. Any suggestions and customer complaints will be recorded and acted upon by the Company. Laporan Tahunan 2015 Annual Report TANGGUNG JAWAB LAPORAN TAHUNAN Annual Report Responsibility 41 Laporan Tahunan 2015 Annual Report 43 Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 Beserta Laporan Auditor Independen PT. POLARIS INVESTAMA Tbk ENTITAS ANAK Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 Beserta Laporan Auditor Independen DAFTAR ISI Halaman I. Laporan auditor independen i - ii II. Laporan posisi keuangan konsolidasian 1-2 III. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian 3 IV. Laporan perubahan ekuitas konsolidasian 4 V. 5 Laporan arus kas konsolidasian VI. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian 6 - 44 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2015 dan 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Dalam Rupiah) Catatan 31 Desember 2015 31 Desember 2014 (Disajikan kembali) 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 (Disajikan kembali) ASET Aset Lancar Kas dan setara kas Portofolio efek Piutang lembaga kliring dan penjamin Piutang perusahaan efek - Pihak ketiga Piutang nasabah - Pihak ketiga Piutang reverse repo Piutang usaha - Pihak ketiga Pajak dibayar dimuka Piutang lain-lain Persediaan aset real estat Beban dibayar dimuka dan uang muka 3e,3g,3h,3k,5,40 3j,3k,6,40 3k,7a,40 4.181.223.478 44.964.904.512 2.019.050.259 6.683.275.232 43.237.607.433 5.475.194.584 28.439.211.601 32.085.891.203 6.963.868.310 8.400.000 624.374.500 - 3k,3x8,40 3i,3k,10,40 11.960.435.677 36.678.750.000 20.949.089.904 42.236.555.556 30.268.923.100 26.150.277.778 3k,3u,9,40 13 3i,3k,14,40,42 3o,12 3n,16 11.770.547.113 4.743.083 33.082.755.054 11.784.128.668 2.286.002.619 10.421.421.786 35.749.600.237 9.155.023.592 2.205.969.819 3.787.993.936 160.720.294 24.700.968.238 10.863.187.560 2.015.518.158 158.740.940.464 176.738.112.643 165.436.560.177 178.132.515.450 1.568.920.594 135.000.000 179.493.930.859 1.482.171.833 2.667.347.400 175.688.535.465 1.206.967.741 2.667.347.400 2.439.870.358 1.155.609.682 1.504.645.658 1.105.845.682 1.665.210.745 1.575.700.524 Jumlah Aset Tidak Lancar 183.431.916.083 186.253.941.432 182.803.761.875 JUMLAH ASET 342.172.856.548 362.992.054.075 348.240.322.052 3k,11,40 Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Persediaan aset real estat Aset pajak tangguhan Penyertaan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 10.202.334.250 , Rp. 9.818.728.950 dan Rp. 9.643.944.313 Masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 Aset lain-lain 3o,12 3v,22 3y,36 3p,15 3k,17 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 1 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN Per 31 Desember 2015 dan 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 (Dalam Rupiah) Catatan 31 Desember 2015 LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang nasabah 3k,3x,18,40 Utang lembaga kliring dan penjaminan 3k,7b,40 Utang usaha - Pihak ketiga 3k,19,40 Utang bank jangka pendek 3k,20,40 Utang pihak ketiga lain 3k,21,40 Utang pajak 3v,22 Utang perusahaan efek - Pihak ketiga 3k,24,40 Beban yang masih harus dibayar 3k,30,23,40 Utang bank jangka panjang Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang lain-lain 3k,25,40 31 Desember 2014 (Disajikan kembali) 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 (Disajikan kembali) 4.859.394.936 5.712.949.100 23.172.409.262 8.451.862.000 23.898.243.571 15.714.987.500 413.802.248 50.000.000.000 35.000.000.000 1.442.197.949 350.990.854 50.000.000.000 35.000.000.000 1.520.763.113 667.210.414 24.290.000.000 35.000.000.000 874.757.977 15.466.700 8.491.559.604 1.350.000 3.494.561.804 1.800.000 3.307.589.544 5.446.089.667 1.051.444.686 3.155.181.810 3.061.717.906 111.381.460.204 123.043.381.719 109.971.488.721 4.370.651.514 3.994.140.005 3.008.647.084 - - 5.176.760.253 4.370.651.514 3.994.140.005 8.185.407.337 115.752.111.718 127.037.521.724 118.156.896.058 140.920.000.000 5.355.608.283 140.920.000.000 5.355.608.283 140.920.000.000 5.355.608.283 6.350.000.000 44.456.737.133 6.050.000.000 54.922.848.481 5.050.000.000 54.081.498.499 197.082.345.416 207.248.456.764 205.407.106.782 29.338.399.415 28.706.075.587 24.676.319.213 Jumlah Ekuitas 226.420.744.831 235.954.532.351 230.083.425.994 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 342.172.856.548 362.992.054.075 348.240.322.052 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas imbalan kerja Utang bank jangka panjang Bagian yang jatuh tempo lebih dari satu tahun 3r,39 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal dasar 25.000.000 saham seri A 26 dan 5.386.800.000 saham seri B Nilai nominal Rp. 1.000 per saham seri A dan Rp. 100 per saham seri B Modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 25.000.000 saham seri A dan 1.159.200.000 saham seri B Tambahan modal disetor Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 2 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 31 Desember 2015 31 Desember 2014 PENDAPATAN 3u,29 23.508.883.197 29.066.487.879 BEBAN POKOK PENJUALAN 3u,30 388.703.535 1.708.163.968 23.120.179.662 27.358.323.911 (79.754.682) (27.164.191.357) 3.485.605.569 (9.111.914.339) (209.797.566) (24.787.167.965) 13.040.170.245 (9.334.514.490) (9.750.075.147) 6.067.014.136 LABA BRUTO Beban penjualan Beban umum dan administrasi Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya 3u,31 3u,32 3u,33 3u,34 LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK Taksiran (Manfaat) Beban Pajak Penghasilan Pajak kini Pajak tangguhan 3v,22 Jumlah Taksiran Beban Pajak Penghasilan LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN (427.525.810) 226.014.929 (378.521.993) 252.056.623 (201.510.880) (126.465.370) (9.951.586.028) PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti Manfaat (beban) pajak penghasilan terkait PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN, SETELAH PAJAK TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA (RUGI) YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali TOTAL 557.064.676 (139.266.169) (92.589.878) 23.147.470 417.798.507 (69.442.409) (9.533.787.521) 5.871.106.357 (10.524.935.185) 573.349.157 1.882.146.049 4.058.402.716 (9.951.586.028) 5.940.548.765 LABA (RUGI) KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik Entitas Induk (9.592.762.191) Kepentingan Non Pengendali 58.974.670 TOTAL LABA (RUGI) NETO PER SAHAM 3w,37 5.940.548.766 5.899.752.699 (28.646.342) (9.533.787.521) 5.871.106.357 (8,89) 1,59 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 3 PT. POLARIS INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) Saldo laba Modal Ditempatkan Catatan dan Disetor Penuh Saldo awal 1 januari 2014/ 31 Desember 2013 sebelum penyajian kembali Tambahan modal disetor Telah Ditentukan penggunananya Belum Ditentukan Penggunaanya 54.165.463.728 Ekuitas yang di atribusikan kepada pemilik entitas induk Jumlah Ekuitas 140.920.000.000 5.355.608.283 5.050.000.000 - - - 140.920.000.000 5.355.608.283 5.050.000.000 54.081.498.499 Cadangan Umum - - 1.000.000.000 (1.000.000.000) Laba tahun berjalan - - Jumlah penghasilan komprehensif lain, setelah pajak - - - 140.920.000.000 5.355.608.283 6.050.000.000 Cadangan Umum - - 300.000.000 Laba tahun berjalan - - Jumlah penghasilan komprehensif lain, setelah pajak - - - 358.823.837 358.823.837 58.974.670 417.798.507 140.920.000.000 5.355.608.283 6.350.000.000 44.456.737.133 50.806.737.133 29.338.399.415 226.420.744.831 Dampak penyesuaian atas penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013) Saldo awal 1 januari 2014/ 31 Desember 2013 setelah penyajian kembali Saldo per 31 Desember 2014 Saldo per 31 Desember 2015 (83.965.229) 1.882.146.049 (40.796.066) 54.922.848.481 59.215.463.728 Kepentingan non pengendali 24.415.669.250 229.906.741.261 260.649.963 176.684.734 59.131.498.499 24.676.319.213 230.083.425.994 - - - 1.882.146.049 4.058.402.716 5.940.548.765 (83.965.229) (40.796.066) 28.706.075.587 235.954.532.351 - - - (10.524.935.185) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan laporan keuangan konsolidasian secara 4 (69.442.409) 60.972.848.481 (300.000.000) (10.524.935.185) (28.646.342) 573.349.157 (9.951.586.028) PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) Catatan 31 Desember 2015 31 Desember 2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan 22.159.757.869 Pembayaran kepada pemasok (2.571.391.917) Pembayaran beban usaha (13.047.104.034) Pembayaran kepada karyawan (8.903.365.496) Utang (pembayaran) pajak (371.567.888) Penerimaan (pembayaran) portofolio efek (1.727.297.079) Penerimaan dari (pembayaran kepada) nasabah (9.324.360.099) Penerrimaan dari (pembayaran atas) piutang reverse repo 5.557.805.556 Penerimaan (pembayaran kepada) lembaga kliring dan penjaminan 717.231.425 Penerimaan dari (pembayaran kepada) perusahaan efek lain 630.091.200 Penerimaan dari kegiatan usaha lainnya 7.588.307.958 Kas Bersih Yang Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi 708.107.495 19.942.622.757 (2.024.383.528) (14.729.748.144) (8.625.962.784) 308.203.437 283.479.986 8.593.998.888 (16.086.277.778) (5.774.451.774) (624.824.500) 1.350.407.405 (17.386.936.035) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan aset tetap (Penambahan) Pengurangan aset lain-lain Persediaan aset real estate Penyertaan saham 3p,15 3k,17 3o,12 3y,36 (1.318.830.000) (49.764.000) 1.361.415.409 2.500.000.000 (471.265.874) 469.854.842 (2.097.231.426) - 2.492.821.409 (2.098.642.458) 2.677.574.471 65.694.719 (8.446.249.848) (11.326.569.370) 17.378.057.937 740.957.302 (9.062.803.745) Kas Bersih Yang digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan (5.702.980.657) (2.270.357.876) PENURUNAN KAS DAN SETARA KAS (2.502.051.754) (21.755.936.369) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 6.683.275.232 28.439.211.601 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 4.181.223.478 6.683.275.232 Kas Bersih Yang Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari (pembayaran kepada) pihak yang berelasi Penerimaan utang bank - bersih 3k,20,40 Pendapatan bunga Pembayaran bunga dan provisi 3k,20,40 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan 5 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT. Polaris Investama Tbk (selanjutnya disebut Perusahaan) didirikan pada tanggal 23 Juli 1992 berdasarkan Akta Notaris Kamelina, SH., No. 92 dengan nama PT. Daya Delta Intertama dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-3428-HT.01.01. Th. 1994 tanggal 24 Februari 1994 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 61 Tambahan No.4973 tanggal 2 Agustus 1994. Anggaran Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan diantaranya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. Palm Asia Corpora Tbk No. 17 tanggal 18 Juni 2007 oleh Muhammad Hanafi S.H., Notaris di Jakarta. Perubahan tersebut diantaranya mengenai perubahan nama Perusahaan yang semula bernama PT. Palm Asia Corpora Tbk menjadi PT. Redland Asia Capital Tbk. Akta perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. W707616.HT.01.04-TH.2007 tanggal 9 Juli 2007. Anggaran Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Redland Asia Capital Tbk No. 1 tanggal 1 Desember 2008 oleh Karlita Rubianti S.H., Notaris di Jakarta. Perubahan tersebut diantaranya perubahan nama Perusahaan menjadi PT. Polaris Investama Tbk. Akta perubahan tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat pengesahan No. AHU-93051.AH.01.02.Tahun 2008 tertanggal 3 Desember 2008. Sesuai pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang investasi. Untuk menunjang kegiatan usaha tersebut Perusahaan menjalankan usaha di bidang perdagangan, pengembang (kontraktor), jasa, pengangkutan, percetakan dan lain-lain. Perusahaan berkedudukan di Mayapada Tower Lt. 11 Jalan Jendral Sudirman Kav. 28 Jakarta 12920. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 26 Februari 2001, Perusahaan memperoleh Surat pemberitahuan Efektif atas Penyertaan Pendaftaran Emisi Saham No. S290/PM/2001 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal untuk mengadakan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 100.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham dengan harga penawaran Rp 200 setiap saham dan 35.000.000 waran seri I yang diberikan secara cuma-cuma, yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 16 Maret 2001. Pada tahun 2003 dan 2004, Perusahaan berturut-turut melakukan Penawaran Umum Terbatas Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) I dan II kepada pemegang saham. Penawaran Umum Terbatas I Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham sejumlah 750.000.000 saham dengan nilai nominal Rp. 100 per saham. Penawaran Umum Terbatas II kepada pemegang saham sejumlah 409.200.000 saham dengan nilai nominal Rp. 100 per saham. c. Susunan entitas anak Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan mengkonsolidasikan Entitas Anak dengan kepemilikan langsung yang dikendalikan dengan kepemilikan mayoritas berikut ini: 31 Desember 2015 Entitas Anak PT. Universal Broker Indonesia PT. Binong Nuansa Permai PT. Polaris Indo Energy Operasi komersial Kegiatan Usaha 2004 2006 2009 Perdagangan efek Konstruksi Pertambangan Persentase kepemilikan 76,42% 99,75% 99,90% Jumlah Aset 148.190.617.547 193.737.891.719 4.196.930.682 31 Desember 2014 Entitas Anak PT. Universal Broker Indonesia PT. Binong Nuansa Permai PT. Polaris Indo Energy Operasi komersial Kegiatan Usaha 2004 2006 2009 Perdagangan efek Konstruksi Pertambangan 6 Persentase kepemilikan 76,42% 99,75% 99,90% Jumlah Aset 165.627.344.251 202.677.373.070 4.193.947.313 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 1. UMUM - LANJUTAN c. Susunan entitas anak-lanjutan PT. Universal Broker Indonesia PT. Universal Broker Indonesia (Entitas Anak) didirikan berdasarkan akta Notaris Soebagio Ronoatmodjo, S.H., No. 22 tanggal 8 September 1989 dengan nama PT. Jasura Finance Corporation. Akta ini telah diubah dengan akta No. 51 tanggal 16 Oktober 1989 dari notaris yang sama dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.C210068.HT.01.01-TH tanggal 31 Oktober 1989. Anggaran dasar Entitas Anak mengalami perubahan terakhir melalui Akta Pernyataan Keputusan Rapat Secara Tertulis PT. Universal Broker Indonesia No. 8 tanggal 8 Agustus 2008 oleh B. Andy Widyanto, S.H., Notaris di Tangerang mengenai perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU84702.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 12 November 2008. PT. Universal Broker Indonesia memiliki penyertaan saham pada PT. Treasure Fund Investama sebesar Rp. 24.500.000.000 atau sebesar 98% dari total saham. PT. Treasure Fund Investama didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT. Treasure Fund Investama No. 1 tanggal 1 Maret 2004 oleh B. Andy Widyanto, SH., Notaris di Tangerang dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-06362HT.01.01.TH.2004 tanggal 15 Maret 2004. Perusahaan kemudian melaksanakan perubahan anggaran dasar berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Treasure Fund Investama No. 2 tanggal 1 April 2004 yang dibuat di hadapan notaris yang sama. Anggaran dasar PT. Treasure Fund Investama telah mengalami perubahan, terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. Treasure Fund Investama No. 15 tanggal 21 Mei 2008 oleh B. Andy Widyanto S.H., Notaris di Tangerang, dimana para pemegang saham memutuskan beberapa hal, antara lain peningkatan modal dasar Perusahaan yang semula sebesar Rp. 40.000.000.000 (empat puluh miliar Rupiah) menjadi Rp. 100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah). Akta perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-3307.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 16 Juni 2008. PT. Binong Nuansa Permai PT. Binong Nuansa Permai didirikan berdasarkan akta Notaris Sinta Susikto S.H., No. 233 tanggal 29 Maret 1988. Akta pendirian tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-5721.HT.01.01.TH'88 tanggal 7 Juli 1988. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 25 tanggal 29 Juli 2008 oleh B. Andy Widyanto S.H., Notaris di Tangerang, dimana pemegang saham memutuskan untuk merubah seluruh anggaran dasar Perusahaan guna menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-60996.AH.01.02 .Tahun 2008 tanggal 10 September 2008. PT. Polaris Indo Energy PT. Polaris Indo Energy didirikan berdasarkan akta Notaris Yulia, S.H., Notaris di Jakarta No. 22 tanggal 7 Juli 2009 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No.AHU-31609.AH.01.01-Tahun 2009 tanggal 10 Juli 2009. PT. Polaris Indo Energy memiliki penyertaan saham pada PT. Polaris Indonesia sebesar Rp. 499.500.000 atau sebesar 98% dari total saham. PT. Polaris Indonesia didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 35 tanggal 13 Juli 2009 oleh Yulia, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-32741.AH.01.01.Tahun 2009 tanggal 15 Juli 2009. d. Susunan Pengurus Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Polaris Investama Tbk No. 69 tanggal 14 Juli 2014 oleh Yulia S.H., Notaris di Jakarta susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut : Komisaris Komisaris Utama Komisaris : Tan Sandhy Kiem Siswanto Hok : Sudjono Tanu Handoko Direksi Direktur Utama Direktur : Taffy Tjahya Indra : Ario Purboyo 7 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 1. UMUM - LANJUTAN d. Susunan pengurus-lanjutan Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Komite Audit Ketua Anggota Anggota : Tan Kiem Hok : Akbar : Retnowati Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan dan Entitas Anak mempekerjakan masing-masing sebanyak 86 karyawan dan 90 karyawan (tidak diaudit). 2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK REVISI DAN ISAK) a. Standar yang berlaku pada tahun berjalan Berikut ini standar dan interpretasi baru dan revisi yang diterapkan dalam laporan keuangan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan tahun sebelumnya tetapi dapat mempengaruhi akuntasi untuk transaksi dimasa datang. Penerapan interpretasi baru berikut yang berlaku sejak 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut: - PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” - PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” - PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” - PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja” - PSAK 46 (revisi 2014) ”Pajak penghasilan” - PSAK 48 (revisi 2013) "Penurunan nilai” - PSAK 50 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: Penyajian” - PSAK 55 (revisi 2013) “Instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” - PSAK 60 (revisi 2014) ”Instrument Keuangan : Pengungkapan” - PSAK 65 (revisi 2013) “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK 66 “Pengaturan bersama” - PSAK 67 ”Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” - PSAK 68 ”Pengukuran nilai wajar” - ISAK 15 (revisi 2015) “Batas Aset Imbalan Pasti" - ISAK 26 (revisi 2013) “Penilaian ulang derivatif melekat” - Pencabutan PSAK 12 (revisi 2009) “Bagian partisipasi ventura bersama” - Pencabutan ISAK 7 "Konsolidasi entitas bertujuan khusus" - Pencabutan ISAK 12 "Pengendalian bersama entitas: Kontribusi non moneter oleh venturer" Penerapan dini revisi dan standar baru diatas sebelum 1 Januari 2015 tidak diijinkan. b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum berlaku Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016 adalah sebagai berikut: - PSAK 1 (revisi 2015) “Penyajian Laporan Keuangan” - PSAK 4 (revisi 2015) “Laporan keuangan tersendiri” - PSAK 5 (revisi 2015) “Segmen Operasi” - PSAK 7 (revisi 2015) “Pengungkapan Pihak – pihak berelasi” - PSAK 15 (revisi 2015) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” - PSAK 16 (revisi 2015) “Aset tetap” - PSAK 19 (revisi 2015) “Aset tak berwujud” 8 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK REVISI DAN ISAK) - LANJUTAN b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum berlaku - lanjutan - PSAK 22 (revisi 2015) “Kombinasi Bisnis” - PSAK 24 (revisi 2015) “Imbalan kerja” - PSAK 25 (revisi 2015) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan kesalahan” - PSAK 53 (revisi 2015) “Pembayaran Berbasis Saham” - PSAK 65 (revisi 2015) “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK 66 (revisi 2015) “Pengaturan bersama” - PSAK 67 (revisi 2015) “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” - PSAK 68 (revisi 2015) “Pengukuran Nilai Wajar” - ISAK 30 (revisi 2015) “Pungutan” - ISAK 31 (revisi 2015) “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13 “Properti investasi” Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, Manajemen Perusahaan memperkirakan tidak ada dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan. 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Pernyataan kepatuhan Laporan keuangan Perusahaan telah disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI) serta peraturan Bapepam dan LK untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal. Laporan keuangan Entitas Anak yang bergerak di bidang perantara pedagang efek telah disiapkan sesuai Peraturan No. VIII.G.17 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-689/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 yang terdapat di dalam Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. b. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai PSAK No. 1 (Revisi 2013) tentang “Penyajian Laporan Keuangan”. Dasar pengukuran yang digunakan adalah berdasarkan biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk periode sebelumnya, kecuali untuk penerapan beberapa PSAK dan ISAK baru yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2015 seperti yang diungkapkan dalam Catatan ini. Laporan posisi keuangan konsolidasian tambahan per 1 Januari 2014/31 Desember 2013 disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian dikarenakan pengaplikasian retrospektif dari kebijakan akuntansi tertentu. Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun dengan dasar akrual (accrual basis) . Laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan metode langsung (direct method) dengan mengelompokan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik dan pertimbangan atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. Hal-hal yang melibatkan pertimbangan atau kompleksitas yang lebih tinggi atau hal-hal di mana asumsi dan estimasi adalah signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 4 atas laporan keuangan konsolidasian. Perusahaan telah menerapkan pertama kali atas PSAK dan ISAK, baik baru ataupun revisi, yang berlaku efektif 1 Januari 2015. Perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan telah dibuat seperti yang disyaratkan sesuai dengan ketentuan transisi dalam standar dan interpretasi masing-masing. 9 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN b. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasian - lanjutan Perusahaan telah menerapkan perubahan PSAK No. 1 (Revisi 2013) tentang “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 1 (Revisi 2013) menjelaskan pengelompokan pos-pos yang disajikan dalam penghasilan komprehensif lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi di masa depan harus disajikan secara terpisah dari pos-pos yang tidak direklasifikasi. Perubahan- perubahan ini hanya mempengaruhi penyajian dan tidak memiliki dampak pada posisi keuangan atau kinerja konsolidasian Perusahaan. Di antara PSAK dan ISAK baru dan revisi, PSAK No. 24 (Revisi 2013) tentang “Imbalan Kerja” memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan terkait dengan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan imbalan pasca kerja. Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013) secara retrospektif pada periode berjalan sesuai dengan ketentuan transisi yang ditetapkan dalam standar revisi dan mengakui perbedaan perhitungan dalam imbalan pasca kerja. Laporan keuangan konsolidasian dan laporan posisi keuangan konsolidasian periode komparatif yang disajikan, untuk tahun 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 telah disajikan kembali dengan tepat. Penyesuaian yang dihasilkan dari perubahan kebijakan akuntansi di atas telah disajikan pada Catatan No. 43. PSAK No. 65 tentang “Laporan Keuangan Konsolidasian” menggantikan PSAK No.4 (Revisi 2009) tentang “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” dan ISAK No. 7 tentang “Konsolidasian Entitas Bertujuan Khusus”. PSAK No. 65 merubah definisi pengendalian tersebut sehingga investor memiliki kontrol atas investee, (a) kekuasaan atas investee, (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variable dari keterlibatannya dengan investee, dan (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Perubahan tersebut mempengaruhi kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anaknya dalam kaitannya dengan definisi kontrol dan tidak memiliki dampak pada posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anaknya atau kinerja. c. Prinsip konsolidasian Entitas Anak adalah seluruh entitas di mana Perusahaan memiliki pengendalian. Perusahaan mengendalikan investee ketika (a) memiliki kekuasaan atas investee, (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan (c) memiliki kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil. Perusahaan menilai kembali apakah Perusahaan mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Konsolidasi atas Entitas Anak dimulai sejak tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian atas Entitas Anak dan berakhir ketika Perusahaan kehilangan pengendalian atas Entitas Anak. Penghasilan dan beban Entitas Anak dimasukkan atau dilepaskan selama tahun berjalan dalam laba rugi dari tanggal diperolehnya pengendalian sampai dengan tanggal ketika Perusahaan kehilangan pengendalian atas Entitas Anak. Laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk dan kepentingan non pengendali, meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit. Jika diperlukan, dilakukan penyesuaian atas laporan keuangan Entitas Anak guna memastikan keseragaman dengan kebijakan akuntansi Perusahaan. Mengeliminasi secara penuh aset dan liabilitas, penghasilan, beban, dan arus kas dalam intra Perusahaan terkait dengan transaksi antar entitas dalam Perusahaan. Perubahan dalam bagian kepemilikan atas Entitas Anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian pada Entitas Anak dicatat sebagai transaksi ekuitas. Setiap perbedaan antara jumlah tercatat kepentingan nonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar atau diterima diakui secara langsung di ekuitas dan mengatribusikannya kepada pemilik Entitas Induk Jika Perusahaan kehilangan pengendalian atas Entitas Anak, keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai selisih antara (i) jumlah nilai wajar pembayaran yang diterima dan nilai wajar sisa investasi dan (ii) Jumlah tercatat aset, termasuk goodwill, dan liabilitas Entitas Anak dan setiap kepentingan nonpengendali sebelumnya. Seluruh jumlah yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain terkait dengan Entitas Anak tersebut dicatat dengan dasar yang sama yang disyaratkan jika Entitas Induk telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait. Ini berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain akan direklasifikasi ke laba rugi atau dialihkan ke kategori lain di ekuitas sebagaimana dipersyaratkan oleh standar terkait 10 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN d. Kombinasi bisnis Akuisisi Entitas Anak dan bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya akuisisi adalah nilai agregat nilai wajar ( pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai pertukaran atas pengendalian dari pihak diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui dalam laba rugi pada saat terjadinya. Dalam penerapannya, imbalan untuk akuisis termasuk setiap aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontijensi diukur terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar disesuaikan dengan biaya akuisisi ketika memenuhi syarat sebagai penyesuaian pengukuran periode. Semua perubahan selanjutnya ddalam nilai wajar dari imbalan kontijensi diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang dihitung sesuai dengan standar akuntansi yang relevan. Perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontijensi yang di klasifikasikan sebagai ekuitas tidak dicatat. Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Perusahaan dan Entitas Anak melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntasinya belum selesai dalam laporan keuanganya. Selama periode pengukuran, pihak pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. Periode pengukuran adalah periode dari tanggal akuisisi hingga tanggal Perusahaan dan Entitas Anak memperoleh informasi lengkap tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan periode pengukuran maksimum satu tahun dari tanggal akuisisi. e. Transaksi dalam mata uang asing Pembukuan Perusahaan dan Entitas Anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing selama tahun berjalan dicatat sesuai dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang bersangkutan. Nilai tukar 31 Desember 2015 Kurs mata uang asing yang digunakan Dolar Amerika Serikat Rp 13.795 31 Desember 2014 Rp 12.440 f. Transaksi Dengan Pihak -Pihak Yang Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (dalam hal ini dirujuk sebagai "Entitas Pelapor") sebagai berikut : 1) Orang atau keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut : i. Pengendalian atau pengendali bersama atas entitas pelapor; ii. Memiliki pengaruh signifikan atas pelapor atau entitas pelapor; atau iii. Personil manajamen kunci entitas atau entitas induk dari entitas pelapor. 2) Suatu entitas berelasi denga entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut : i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lainnya. ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam poin (1). vii. Orang yang diidentifikasi dalam poin 1 (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (suatu entitas induk dari entitas). Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. 11 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN g. Kas dan Setara Kas Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. h. Deposito Berjangka Deposito berjangka baik yang dijaminkan untuk pinjaman bank maupun yang tidak dijaminkan dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi pada laporan posisi keuangan konsolidasian. i. Transaksi Repo dan Reverse Repo Transaksi repo bukan merupakan suatu penghentian pengakuan. Perusahaan mengakui liabilitas sebesar nilai pembelian kembali dikurangi beban bunga yang belum diamortisasi. Transaksi reverse repo dinyatakan dalam laporan keuangan sebesar nilai penjualan kembali dikurangi pendapatan bunga yang belum diamortisasi. Pendapatan (beban) bunga yang timbul atas perjanjian reverse repo (repo) ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode kontrak dengan metode suku bunga efektif. j. Portofolio Efek Efek liabilitas dan ekuitas untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan harga pasar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) harga pasar dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan. k. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak diklasifikasikan sebagai berikut: - Nilai wajar melalui laporan laba rugi; Tersedia untuk dijual; Pinjaman yang diberikan dan piutang; dan Dimiliki hingga jatuh tempo. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) FVTPL memiliki 2 (dua) sub kategori, yaitu: 1. Pada saat pengakuan awal, telah ditetapkan oleh Perusahaan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (Designated Upon Initial Recognition as at FVTPL) ; dan 2. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan (Held For Trading) . Aset keuangan dapat ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sebagai FVTPL pada pengakuan awal, hanya bila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini: - mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau - aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau - merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika: - diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau - merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau - merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. 12 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN k. Aset Keuangan - Lanjutan Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) - lanjutan Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut diukur dan dicatat pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laba rugi. Portofolio efek dengan tujuan diperdagangkan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang reverse repo, piutang lembaga kliring dan penjaminan, piutang usaha, piutang nasabah, deposito pada lembaga kliring dan penjaminan, piutang lain-lain, biaya dibayar di muka dan uang muka (uang muka pembelian lahan) dan aset lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Pendapatan bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk piutang jangka pendek, ketika pengakuan pendapatan bunga tidak material. Transaksi efek yang dipinjamkan dilaporkan sebagai pembiayaan yang dijamin kecuali jika terdapat letters of credit atau jaminan lain yang diperlakukan sebagai jaminan. Sehubungan dengan efek yang dipinjamkan, Perusahaan menerima jaminan dalam bentuk uang tunai atau jaminan lainnya. Aset dan liabilitas keuangan dari transaksi efek saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau dapat ditentukan, jatuh temponya dapat ditentukan dan Perusahaan memiliki intensi dan kemampuan yang positif untuk memilikinya hingga jatuh tempo. Pada pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang berkaitan langsung. Selanjutnya, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya amortisasi menggunakanmetode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai, dengan pendapatan diakui pada tingkat pengembalian yang efektif dan disajikan dalam laporan keuangan sebesar biaya perolehan diamortisasi. Aset keuangan tersedia untuk dijual/Available For Sale (AFS) Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo; diperdagangkan; diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang berkaitan langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar. Kerugian penurunan nilai dan perbedaan nilai tukar sebagai hasil dari perhitungan ulang biaya amortisasi pada mata uang moneter aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi bersama dengan bunga yang dihitung menggunakan suku bunga efektif. Perubahan lainnya pada nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual, dilaporkan pada pendapatan komprehensif lainnya, sampai pada saat aset keuangan tersebut dijual, sementara keuntungan dan kerugian kumulatif diakui pada laporan laba rugi. Portofolio Efek milik Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar. Aset keuangan tersedia untuk dijual/Available For Sale (AFS) Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. 13 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN k. Aset Keuangan - lanjutan Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL. Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal posisi laporan keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual, atau pinjaman yang diberikan dan piutang. Suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai terjadi apabila terdapat bukti obyektif adanya peristiwa atau serangkaian kejadian, sejak pengakuan awal dari suatu aset, mempengaruhi jumlah atau waktu dari arus kas masa depan aset tersebut. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya, dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: - kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau - pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau - terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Aset keuangan diukur pada biaya amortisasi – apabila terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai pada aset keuangan atau kelompok dari aset keuangan yang diklasifikasikan pada pinjaman yang diberikan dan piutang atau dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset atau kelompok aset dan nilai kini dari arus kas masa depan aset atau kelompok aset tersebut yang didiskonto dengan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Kerugian penurunan nilai dihitung secara individu untuk aset keuangan yang signifikan secara individu serta kolektif untuk aset yang secara individu tidak signifikan dan secara individu signifikan namun tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang sejenis. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis. Jika aset keuangan AFS dianggap mengalami penurunan nilai, maka keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya, direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam periode yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. 14 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN l. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan Entitas Anak diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan Entitas Anak setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dan Entitas Anak dicatat dengan menggunakan metode biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL atau liabilitas keuangan lainnya. Liabilitas dalam kelompok FVTPL dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai diperdagangkan atau yang ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan diklasifikasi dalam kelompok diperdagangkan jika: - diterbitkan terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau - merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama-sama dan atas bagian tersebut terdapat bukti adanya pola ambil untung jangka pendek terkini; atau - merupakan derivatif liabilitas yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Liabilitas keuangan selain dari liabilitas keuangan kelompok diperdagangkan dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika: - penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau - liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau - merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL. Liabilitas keuangan sebagai FVTPL diakui pada nilai wajar dengan biaya transaksi diakui pada laporan laba rugi. Setelah itu, diukur pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui pada laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul pada liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laba rugi. Utang efek posisi short diklasifikasikan dalam kategori ini. Liabilitas keuangan lainnya Surat utang jangka pendek, utang efek jual dengan janji dibeli kembali (repo), utang pada lembaga kliring dan penjaminan, utang nasabah, utang perusahaan efek lain, utang kegiatan penjaminan emisi efek, utang kegiatan manajer investasi, utang jangka panjang, utang subordinasi, utang obligasi, dan utang lain-lain pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif. Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan Entitas Anak telah dilepaskan, dibatalkan, atau kadaluarsa. 15 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN m. Penyertaan pada Bursa Efek Penyertaan pada Bursa Efek, yang mewakili kepentingan kepemilikan di bursa dan memberikan hak pada Perusahaan untuk menjalankan usaha di bursa, dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai tercatat keanggotaan di bursa dievaluasi dan diturunkan langsung ke jumlah terpulihkan. n. Beban Dibayar Dimuka Beban dibayar di muka diamortisasi berdasarkan taksiran masa manfaat dari masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus (Straight Line Method). o. Persediaan Aset Real Estat Aset real estat terdiri dari bangunan yang siap dijual, tanah belum dikembangkan dan tanah yang sedang dikembangkan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Tanah belum dikembangkan merupakan tanah mentah yang belum dikembangkan dan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah. Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya pra-perolehan dan perolehan tanah. Biaya perolehan akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai atau dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut siap dibangun. Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aset pengembangan real estat serta biaya pinjaman. Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan. Biaya aktivitas pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat adalah: Biaya praperolehan tanah; Biaya perolehan tanah; Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek; dan Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat. Biaya yang dialokasikan sebagai beban proyek adalah: Biaya praperolehan tanah atas tanah yang tidak berhasil diperoleh Kelebihan biaya dari hasil yang diperoleh atas pembangunan sarana umum yang dikomersialkan, yang dijual atau dialihkan, sehubungan dengan penjualan unit. Biaya yang telah dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat dengan metode identifikasi khusus. Pengkajian atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial, jika terjadi perubahan mendasar Perusahaan dan entitas anak akan melakukan revisi dan realokasi biaya. Beban yang diakui pada saat terjadinya adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proyek real estat. Aset real estat untuk tujuan diperdagangkan dan akan terealisasi dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan disajikan sebagai aset lancar. 16 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN p. Aset tetap PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset tetap, ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas pada aset tetap dan perubahan pada investasi tersebut. Penerapan PSAK ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak. Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut : Tahun Bangunan dan prasarana 20 Kendaraan 4 Inventaris kantor 4 Beban pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Perbaikan yang menambah masa manfaat atau meningkatkan manfaat ekonomis aset tetap dikapitalisasi ke harga perolehan aset terkait dan disusutkan dengan tingkat penyusutan aset yang bersangkutan. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian. Keuntungan atau kerugian dari pendapatan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutanpada saat selesai dan siap digunakan. q. Penurunan Nilai Aset Non - Keuangan Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi komprehensif konsolidasian. r. Imbalan Kerja Imbalan Pasca-kerja Perusahaan mencatat imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (”UU No. 13”). Liabilitas neto Perusahaan atas program imbalan pasti dihitung dari nilai kini liabilitas imbalan pascakerja pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program, jika ada. Perhitungan liabilitas imbalan pascakerja dilakukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dalam perhitungan aktuaria yang dilakukan setiap akhir periode pelaporan. Pengukuran kembali liabilitas imbalan pascakerja, meliputi a) keuntungan dan kerugian aktuarial, b) imbal hasil atas aset program, tidak termasuk bunga, dan c) setiap perubahan dampak batas atas aset, tidak termasuk bunga, diakui di penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya. Ketika program imbalan berubah atau terdapat kurtailmen atas program, bagian imbalan yang berubah terkait biaya jasa lalu, atau keuntungan atau kerugian kurtailmen, diakui di laba rugi pada saat terdapat perubahan atau kurtailmen atas program. Perusahaan menentukan (penghasilan) beban bunga neto atas (aset) liabilitas imbalan pascakerja neto dengan menerapkan tingkat bunga diskonto pada awal periode pelaporan tahunan untuk mengukur liabilitas imbalan pascakerja selama periode berjalan. Perusahaan mengakui keuntungan dan kerugian atas penyelesaian liabilitas imbalan pascakerja pada saat penyelesaian terjadi. keuntungan atau kerugian atas penyelesaian merupakan selisih antara nilai kini liabilitas imbalan pascakerja yang ditetapkan pada tanggal penyelesaian dengan harga penyelesaian, termasuk setiap aset program yang dialihkan dan setiap pembayaran yang dilakukan secara langsung oleh Perusahaan sehubungan dengan penyelesaian tersebut. Perusahaan mengakui (1) biaya jasa, yang terdiri dari biaya jasa kini, biaya jasa lalu, dan setiap keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, dan (2) penghasilan atau beban bunga neto di laba rugi pada saat terjadinya. 17 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN s. Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sebagai Lessor Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi sewa neto Perusahaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor. Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Sebagai Lessee Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas sewa pembiayaan. Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke laba rugi, kecuali biaya yang dapat diatribusikan secara langsung ke aset tertentu yang memenuhi syarat (qualifying asset) yang dapat dikapitalisasi sesuai dengan kebijakan akuntansi biaya pinjaman. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Sewa kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna. Perusahaan sebagai lessee mengakui pembayaran sewa operasi sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa. t. Provisi Provisi diakui ketika Perusahaan dan entitas anak memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan Perusahaan dan entitas anak diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dilakukan. Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan Provisi pada akhir periode pelaporan, dengan memperhatikan unsur risiko dan ketidakpastian yang melekat pada kewajibanya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini sari arus kas. Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomis untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan dapat diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal. u. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan Transaksi efek berikut pendapatan komisi Perdagangan transaksi efek yang lazim dicatat pada tanggal perdagangan, seolah-olah transaksi efek telah diselesaikan. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi efek yang merupakan tanggungan dan risiko Perusahaan dicatat berdasarkan tanggal perdagangan. Transaksi efek pelanggan dilaporkan pada tanggal penyelesaian dan pendapatan komisi dan beban terkait dilaporkan pada tanggal perdagangan. Jumlah piutang dan utang dari transaksi efek yang belum mencapai tanggal penyelesaian kontraknya dicatat bersih pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Pencatatan utang dan piutang dana dengan Lembaga Kliring dan Penjaminan yang timbul karena Transaksi Bursa dilakukan secara netting yang penyelesaiannya jatuh tempo pada hari yang sama. 18 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN u. Pengakuan Pendapatan dan Beban - lanjutan Transaksi efek berikut pendapatan komisi - lanjutan Pencatatan utang dan piutang dana dengan nasabah yang timbul karena Transaksi Bursa di pasar reguler dilakukan secara netting untuk setiap nasabah yang penyelesaiannya jatuh tempo pada hari yang sama. Komisi dan biaya terkait kliring dicatat berdasarkan tanggal perdagangan saat terjadinya transaksi efek. Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek Pendapatan dari jasa penjaminan emisi dan penjualan efek meliputi keuntungan, kerugian, dan jasa, setelah dikurangi biaya sindikasi, yang timbul dari penawaran efek dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin emisi atau agen. Pendapatan dari konsesi penjualan dicatat pada tanggal penyelesaian, dan jasa penjaminan emisi diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan. Pendapatan manajer investasi Jasa pengelolaan investasi ditentukan sesuai dengan ketentuan kontrak dan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diberikan. Jasa penjualan dan/atau jasa pembelian kembali serta jasa agen penjualan diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi. Pendapatan dividen dan bunga Pendapatan dividen dari investasi diakui pada saat hak pemegang saham untuk menerima pembayaran telah ditetapkan (dengan ketentuan bahwa besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Perusahaan dan Entitas Anak dan jumlah pendapatan dapat diukur secara andal). Pendapatan bunga diakui jika besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Perusahaan dan entitasa anak dan jumlah pendapatan dapat diukur secara handal. Pendapatan bunga diakui atas dasar waktu, dengan mengacu pada pokok dan suku bunga efektif yang berlaku, yang merupakan tingkat diskonto yang tepat untuk mengestimasi penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur aset keuangan ke jumlah tercatat aset pada saat pengakuan awal. Pendapatan penjualan real estat 1. 2. Pendapatan bangunan rumah, rumah dan toko (ruko) dan bangunan sejenis lainya beserta kavling tananhnya (metode full accrual) - Proses penjualan telah selesai - Harga Jual akan tertagih dan pembayaran telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati - Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi dimasa yang akan datang; dan - Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. Penjualan kavling tanah tanpa bangunan (full accrual) Jumlah pembayaran yang diterima telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlahnya tidak dapat dikembalikan kepada pembeli Harga jual akan tertagih - Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi dimasa yang akan datang; Penjual tidak mempunyai kewajiban yang signifikan lagi untuk menyelesaikan pematangan lahan yang dijual atau pembangunan fasililitas yang dijanjikan sesuai dengan perjanjian antara penjual dan pembeli; dan - Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan atas kavling tersebut. Jika salah satu persayaratan di butir 1 dan 2 belum terpenuhi maka semua pembayaran yang diterima dari pelanggan disajikan sebagai uang muka pelanggan sampai semua persyaratan pengakuan pendapatan terpenuhi. 19 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN u. Pengakuan Pendapatan dan Beban - lanjutan Beban Beban yang timbul sehubungan dengan proses penjaminan emisi diakumulasikan dan dibebankan pada saat pendapatan penjaminan emisi diakui. Pada saat diketahui bahwa kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, maka beban penjaminan emisi tersebut dibebankan pada laporan laba rugi. Beban lainnya diakui pada periode terjadinya. v. Pajak Penghasilan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 46 “Pajak Penghasilan” (Revisi 2010), yang mensyaratkan Perusahaan dan entitas anak untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan. PSAK revisi ini tidak berdampak secara signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Pajak Penghasilan Final Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajaknya diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan.Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi komprehensif konsolidasian, diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak.Perbedaan nilai tercatat aset dan liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan dan entitas anak ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan dan entitas anak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi. w. Laba per saham PSAK No. 56 (Revisi 2011), laba per saham, menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antara entitas yang berbeda pada tahun pelaporan yang sama dan antara tahun pelaporan yang berbeda untuk entitas yang sama. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan. 20 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN x. Rekening Efek Rekening Efek adalah rekening yang dimiliki oleh nasabah Perusahaan Efek dalam kaitannya dengan transaksi jual beli Efek oleh nasabah. Rekening Efek berisi catatan mengenai Efek dan dana yang dititipkan nasabah kepada Perusahaan Efek. Rekening Efek nasabah tidak memenuhi kriteria pengakuan aset keuangan oleh Perusahaan, sehingga tidak dapat dicatat dalam laporan posisi keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan, namun dicatat secara off balance sheet pada Buku Pembantu Dana dan Buku Pembantu Efek. y. Penyertaan Saham Penyertaan saham yang dimiliki kurang dari 20% dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya), sedangkan penyertaan saham dengan pemilikan 20% sampai dengan 50% baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi sejak perolehan sesuai dengan persentase kepemilikan dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas), kecuali penyertaan tersebut hanya bersifat sementara dinyatakan sebesar biaya perolehan. Penyertaan pada Bursa Efek, yang mewakili kepentingan kepemilikan di bursa dan memberikan hak pada Perusahaan untuk menjalankan usaha di bursa, dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai tercatat keanggotaan di bursa dievaluasi dan diturunkan langsung ke jumlah terpulihkan. z. Informasi Segmen Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan dan Entitas Anak yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); - Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan - Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk. 4. PENGGUNAAN PENILAIAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN Penyusunan laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak membutuhkan berbagai penilaian, estimasi, dan asumsi oleh Manajemen, yang memberikan dampak terhadap jumlah pendapatan, beban, aset, liabilitas, dan pengungkapan kontinjen liabilitas yang dilaporkan pada akhir periode pelaporan. Tetapi, ketidakpastian mengenai asumsi-asumsi dan estimasi-estimasi tersebut dapat menyebabkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas yang akan terdampak di masa depan. a. Penilaian Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak, Manajemen telah membuat penilaianpenilaian, yang terpisah dari estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang dibuat, yang memberikan dampak yang paling signifikan terhadap jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan: - Penentuan mata uang fungsional Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam perusahaan adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan biaya dari masingmasing entitas masing-masing. - Klasifikasi aset dan liabilitas keuanga Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014) telah dipenuhi. Aset dan liabilitas keuangan diakui dan dikelompokkan sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 3k atas laporan keuangan konsolidasian. - Pajak penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan 21 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 4. PENGGUNAAN PENILAIAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN - LANJUTAN a. Penilaian - lanjutan - Pajak penghasilan - lanjutan Di mana hasil pajak yang dikeluarkan berbeda dengan jumlah yang awalnya diakui, perbedaan tersebut akan berdampak pada pendapatan pajak dan ketentuan pajak tangguhan pada periode di mana penentuan tersebut dilakukan. Jumlah tercatat hutang pajak penghasilan Perusahaan diungkapkan di dalam laporan keuangan konsolidasian b. Estimasi dan Asumsi Estimasi dan asumsi yang mendasarinya direview secara berkelanjutan. Perubahan atas estimasi akuntansi diakui pada periode terjadinya perubahan estimasi, bila perubahan mempengaruhi hanya pada periode tersebut, atau pada periode perubahan dan periode masa datang bila perubahan mempengaruhi masa kini dan periode masa datang. 1. Pertimbangan yang dibuat dalam penerapan kebijakan akuntansi Berikut pertimbangan kritikal, selain yang berkaitan dengan estimasi (lihat 4b dibawah), yang dilakukan manajemen pada saat proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak yang berpengaruh paling signifikan pada jumlah yang diakui di laporan keuangan konsolidasian. Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, Perusahaan dan entitas anak melaporkan pajak berdasarkan sistem selfassessment . Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku. Perusahaan dan entitas anak memiliki eksposur terhadap pajak penghasilan karena terkait pertimbangan yang signifikan dalam menetapkan provisi pajak penghasilan Perusahaan dan entitas anak. 2. Sumber ketidakpastian estimasi Informasi asumsi utama mengenai masa datang dan sumber utama dari estimasi lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini. Rugi penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang Perusahaan dan entitas anak membuat penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan analisa atas ketertagihan piutang marjin dan piutang nasabah. Penyisihan tersebut dibentuk apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa saldo tersebut tidak akan tertagih. Identifikasi piutang marjin dan piutang nasabah tidak tertagih memerlukan pertimbangan dan estimasi. Apabila ekspektasi berbeda dari estimasi awal, maka perbedaan ini akan berdampak terhadap nilai tercatat piutang marjin dan piutang nasabah serta biaya piutang tak tertagih pada periode mana perubahan estimasi tersebut terjadi. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan dan entitas anak ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman Perusahaan dan entitas anak atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi di masa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan diatas. Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah penyusutan yang diakui dan nilai tercatat aset tetap. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam catatan No. 15. Manfaat karyawan Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi entitas anak diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsie entitas anak dianggap tetap dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja entitas anak. 22 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 5. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari : 2015 2014 Kas Rupiah 70.346.400 87.093.400 2.892.756.358 348.516.880 555.378.308 145.256.388 53.619.581 101.167.062 - 2.450.586.584 947.360.923 472.895.777 317.944.693 53.836.667 1.136.000 - 457.591.592 14.182.502 88.168.606 - 6.660.990 - 1.800.000.000 4.181.223.478 6.683.275.232 Bank Rupiah PT. Bank CIMB Niaga Tbk PT. Bank Central Asia Tbk PT. Bank Capital Indonesia Tbk PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk PT. Bank Permata Tbk PT. Bank Victoria International Tbk PT. Bank International Indonesia Tbk Dollar AS PT. Bank CIMB Niaga Tbk (USD 36.783,89 pada tanggal 31 Desember 2014) PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (USD 1.028,09 dan USD 5.868,82 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014) PT. Bank Panin Tbk (USD7.087,51 pada tanggal 31 Desember 2014) Deposito Rupiah PT. Bank CIMB Niaga Tbk JUMLAH Tingkat suku bunga deposito rata-rata sebesar 3% - 7% per tahun 2015 dan 2014. 6. PORTOFOLIO EFEK Akun ini merupakan portofolio efek milik PT. Universal Broker Indonesia (Entitas Anak) berupa efek yang bersifat ekuitas dengan rincian sebagai berikut: 2015 2014 Portofolio efek untuk diperdagangkan Portofolio tersedia untuk dijual 44.964.904.512 - 43.237.607.433 - Jumlah 44.964.904.512 43.237.607.433 2015 Dijaminkan Dipinjamkan Tidak dijaminkan Total Reksa dana Pihak ketiga Pihak berelasi Saham - - 43.026.431.528 365.476.118 43.026.431.528 365.476.118 Ditambah (dikurangi): Kenaikan (penurunan) nilai - - 1.572.996.866 1.572.996.866 Jumlah - - 44.964.904.512 44.964.904.512 23 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 6. PORTOFOLIO EFEK - LANJUTAN 2014 Dijaminkan Dipinjamkan Tidak dijaminkan Total Reksa dana Pihak ketiga Pihak berelasi Saham - - 31.689.331.240 31.689.331.240 297.701.585 297.701.585 Ditambah (dikurangi): Kenaikan (penurunan) nilai - - 11.250.574.608 11.250.574.608 Jumlah - - 43.237.607.433 43.237.607.433 Nilai wajar portofolio efek bersifat ekuitas yang diperdagangkan di Bursa Efek ditetapkan berdasarkan nilai pasar yang dikeluarkan oleh BEI, sedangkan nilai wajar Reksa Dana ditetapkan berdasarkan nilai aset bersih pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. 7. PIUTANG LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMIN Merupakan tagihan PT. Universal Broker Indonesia (Entitas Anak) kepada pihak PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sehubungan dengan transaksi jual efek yang dilakukan oleh Entitas Anak. Entitas Anak tidak membentuk cadangan piutang ragu-ragu karena pihak manajemen Entitas Anak berkeyakinan bahwa piutang tersebut dapat tertagih. a. Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan Akun ini merupakan tagihan Perusahaan PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) terkait dengan transaksi jual efek dan deposit yang diserahkan Perusahaan dalam rangka transaksi efek, serta piutang komisi dari transaksi Pinjam-Meminjam Efek, sebagai berikut: 2015 2014 Piutang transaksi bursa Setoran jaminan 2.019.050.259 3.584.180.300 1.891.014.284 Jumlah 2.019.050.259 5.475.194.584 b. Utang pada Lembaga Kliring dan Penjaminan Akun ini merupakan liabilitas kepada KPEI dan transaksi efek di bursa yang penyelesaiannya dilakukan dengan KPEI, sebagai berikut: 2015 2014 Utang transaksi bursa 5.712.949.100 8.451.862.000 Jumlah 5.712.949.100 8.451.862.000 24 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 8. REKENING NASABAH Akun ini merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek dengan nasabah yang dilakukan oleh PT. Universal Broker Indonesia (Entitas Anak), dengan rincian sebagai berikut: Akun ini terdiri dari : 2015 a. Berdasarkan hubungan Pihak berelasi Nasabah Pemilik Rekening Nasabah Kelembagaan 2014 - - - - 8.611.380.903 3.349.054.774 15.571.483.268 5.377.606.636 11.960.435.677 20.949.089.904 - - 11.960.435.677 20.949.089.904 Nasabah Pemilik Rekening Transaksi Reguler Transaksi Marjin 11.960.435.677 - 20.949.089.904 - Sub Jumlah 11.960.435.677 20.949.089.904 - Sub Jumlah Pihak ketiga Saldo masing-masing lebih atau sama dengan 5% kurang dari 5% Sub Jumlah Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih JUMLAH b. Berdasarkan pihak Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih - JUMLAH 11.960.435.677 20.949.089.904 Entitas Anak tidak membentuk cadangan piutang ragu-ragu karena pihak manajemen berkeyakinan bahwa piutang tersebut dapat tertagih. 9. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA 2015 2014 Pihak Ketiga : Rupiah Piutang kegiatan jasa manajer investasi 11.770.547.113 10.421.421.786 JUMLAH 11.770.547.113 10.421.421.786 Berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo piutang usaha pada akhir tahun, pihak manajemen Perusahaan dan Entitas tidak membentuk cadangan atas piutang usaha tersebut karena manajenen berkeyakinan bahwa piutang tersebut dapat tertagih. Analisis umur dari piutang usaha Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut : Umur piutang 2015 2014 Belum jatuh tempo 1 - 30 hari 11.770.547.113 10.421.421.786 JUMLAH 11.770.547.113 10.421.421.786 25 PT. POLARIS INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 10. PIUTANG REVERSE REPO 2015 Efek Nominal PT. Hanson International Tbk PT. Inti Agri Resources Tbk PT. Hanson International Tbk PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk PT. Inti Agri Resources Tbk PT. Indika Energy Tbk PT. Tempo Scan Pacific Tbk PT. Hexindo Adiperkasa Tbk PT. Astra Otoparts Tbk PT. Inti Agri Resources Tbk PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk 6.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 2.500.000.000 23.300.000 2.976.700.000 748.438.000 3.751.562.000 2.000.000.000 3.500.000.000 Tanggal Transaksi 08/12/2015 11/12/2015 14/12/2015 14/12/2015 16/12/2015 17/12/2015 17/12/2015 28/12/2015 28/12/2015 28/12/2015 29/12/2015 Lokasi efek Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jatuh tempo 08/01/2016 11/01/2016 13/01/2016 14/01/2016 15/01/2016 18/01/2016 18/01/2016 27/01/2016 27/01/2016 28/01/2016 29/01/2016 Jumlah efek dibeli dengan janji dijual kembali Nilai Beli Nilai Jual Kembali Pendapatan Bunga Piutang Revers Repo 6.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 2.500.000.000 23.300.000 2.976.700.000 748.438.000 3.751.562.000 2.000.000.000 3.500.000.000 6.062.000.000 5.047.361.111 5.050.000.000 5.051.666.667 2.522.916.667 23.548.533 3.008.451.467 755.298.682 3.785.951.318 2.018.944.444 3.536.166.667 48.000.000 32.083.333 30.000.000 30.000.000 12.222.222 116.500 14.883.500 914.758 4.585.242 2.444.444 3.500.000 6.048.000.000 5.032.083.333 5.030.000.000 5.030.000.000 2.512.222.222 23.416.500 2.991.583.500 749.352.758 3.756.147.242 2.002.444.444 3.503.500.000 36.500.000.000 36.862.305.556 178.750.000 36.678.750.000 Nilai Beli Nilai Jual Kembali 2014 Efek Nomor Seri PT. Bank Danamon Indonesia Tbk PT Inti Agri Resources Tbk PT Tempo Scan Pacific Tbk PT Inti Agri Resources Tbk PT Inti Agri Resources Tbk PT. Hexindo Adiperkasa Tbk PT. Indika Energy Tbk PT. Astra Otoparts Tbk PT Inti Agri Resources Tbk Nominal Tanggal Transaksi Lokasi efek jatuh tempo 5.500.000.000 08/12/2014 Jakarta 08/01/2015 5.500.000.000 5.552.097.222 40.333.333 5.540.333.333 5.000.000.000 08/12/2014 Jakarta 08/01/2015 5.000.000.000 5.051.666.667 40.000.000 5.040.000.000 5.000.000.000 10/12/2014 Jakarta 12/01/2015 5.000.000.000 5.045.833.333 30.555.556 5.030.555.556 5.000.000.000 10/12/2014 Jakarta 12/01/2015 5.000.000.000 5.055.000.000 36.666.667 5.036.666.667 5.000.000.000 10/12/2014 Jakarta 12/01/2015 5.000.000.000 5.055.000.000 36.666.667 5.036.666.667 2.388.245.000 17/12/2014 Jakarta 19/01/2015 2.388.245.000 2.412.326.470 10.946.123 2.399.191.123 611.755.000 17/12/2014 Jakarta 19/01/2015 611.755.000 617.923.530 2.803.877 614.558.877 7.000.000.000 17/12/2014 Jakarta 19/01/2015 7.000.000.000 7.070.583.333 32.083.333 7.032.083.333 6.500.000.000 29/12/2014 Jakarta 29/01/2015 6.500.000.000 6.567.166.667 6.500.000 6.506.500.000 42.000.000.000 42.427.597.222 236.555.556 42.236.555.556 Jumlah efek dibeli dengan janji dijual kembali Pendapatan Bunga Piutang Revers Repo Tingkat bunga piutang reverse repo adalah 10% sampai dengan 14% untuk tahun 2015 dan 9% sampai dengan 13% untuk tahun 2014. Perusahaan tidak membentuk cadangan piutang ragu-ragu atas piutang reserve Repo karena pihak manajemen berkeyakinan bahwa piutang tersebut dapat tertagih. 26 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 11. PIUTANG PERUSAHAAN EFEK Akun ini merupakan piutang kepada perusahaan efek lain sehubungan dengan transaksi perdagangan efek 2015 a. Berdasarkan hubungan Pihak berelasi 2014 - - - - 8.400.000 - 612.000.000 12.374.500 8.400.000 624.374.500 8.400.000 624.374.500 8.400.000 624.374.500 Jumlah Pihak ketiga PT. Panin Sekuritas Tbk PT. Milenium Danatama Sekuritas PT. Trimegah Securities Jumlah b. Berdasarkan kegiatan Transaksi Beli Efek Jumlah 12. PERSEDIAAN ASET REAL ESTAT Persediaan terdiri dari : 2015 2014 Aset lancar Persediaan bahan industri real estat Persediaan tanah Persediaan rumah jadi JUMLAH 8.421.768.216 3.362.360.452 8.421.768.216 733.255.376 11.784.128.668 9.155.023.592 174.980.000.000 3.152.515.450 174.980.000.000 4.513.930.859 178.132.515.450 179.493.930.859 Aset tidak lancar Tanah belum dikembangkan Tanah dalam pengembangan JUMLAH Persediaan tanah atas nama PT. Binong Nuansa Permai (Entitas Anak) dijaminkan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT. Bank Capital Indonesia Tbk (Lihat Catatan No. 20). Tanah belum dikembangkan pada tahun 2015 dan 2014 tersebut merupakan tanah milik PT. Binong Nuansa Permai (Entitas Anak) dengan luas 346.774 meter persegi yang terletak di Desa Singasari, Kecamatan Jonggol - Jawa Barat dan tanah seluas 273.322 meter persegi yang terletak di Desa Cibodas, Kecamatan Jonggol - Jawa Barat dimana saldo pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp. 174.980.000.000,13. PAJAK DIBAYAR DI MUKA Akun ini merupakan pajak yang dibayar di muka atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dengan saldo sebesar Rp.4.743.083 pada tanggal 31 Desember 2015. 27 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 14. PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari 2015 Pihak berelasi PT. G-Com Teknologi PT. Soegee Commodity Pihak ketiga Piutang karyawan Piutang pendapatan bunga deposito Piutang pihak ketiga lain JUMLAH 2014 32.945.827.488 - 35.623.401.959 135.877.547 1.050.019 125.411.564 236.713 550.001 33.082.755.054 35.749.600.237 PT. Universal Broker Indonesia Berdasarkan Perjanjian No. 136/DIR/UB/VIIII/2015 tanggal 12 Agustus 2015, Perusahaan memberikan pinjaman tanpa bunga kepada PT. GCom Teknologi (pihak yang berelasi) dengan nilai plafond pinjaman sebesar Rp. 35.000.000.000. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 12 Agustus 2016. Saldo atas pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp. 32.945.827.488. Berdasarkan Perjanjian No. 0095A/DIR/UB/VI/2011 tanggal 27 Juni 2011 dan telah beberapa kali diubah dan diperpanjang, terakhir melalui Perjanjian No 104A/DIR/UB/VIII/2014 tanggal 04 Agustus 2014, Perusahaan memberikan pinjaman tanpa bunga kepada PT. Soegee Commodity (pihak yang berelasi) dengan nilai plafond pinjaman sebesar Rp. 40.000.000.000. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 27 Juni 2015. Saldo atas pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 35.623.401.959. Pinjaman tersebut telah diselesaikan pada bulan Agustus 2015. Perusahaan dan Entitas Anak tidak membentuk cadangan piutang ragu-ragu karena pihak manajemen berkeyakinan bahwa piutang tersebut dapat tertagih. 15. ASET TETAP 2015 Saldo Awal Harga perolehan : Kepemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan Sarana dan prasarana Inventaris kantor Penambahan Pengurangan Saldo Akhir 686.431.872 441.435.444 2.810.175.000 2.586.376.046 4.798.956.246 1.250.000.000 68.830.000 - 686.431.872 441.435.444 4.060.175.000 2.586.376.046 4.867.786.246 11.323.374.608 1.318.830.000 - 12.642.204.608 Akumulasi penyusutan : Kepemilikan langsung Bangunan Kendaraan Sarana dan prasarana Inventaris kantor 220.717.714 2.784.994.270 2.586.376.047 4.226.640.919 22.071.806 50.700.520 310.832.974 - 242.789.520 2.835.694.790 2.586.376.047 4.537.473.893 JUMLAH 9.818.728.950 383.605.300 - 10.202.334.250 NILAI BUKU 1.504.645.658 JUMLAH 28 2.439.870.358 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 15. ASET TETAP - LANJUTAN 2014 Saldo Awal Harga perolehan : Kepemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan Sarana dan prasarana Inventaris kantor Penambahan Pengurangan Saldo Akhir 686.431.872 441.435.444 2.810.175.000 2.586.376.046 4.784.736.696 471.265.874 457.046.324 686.431.872 441.435.444 2.810.175.000 2.586.376.046 4.798.956.246 11.309.155.058 471.265.874 457.046.324 11.323.374.608 Akumulasi penyusutan : Kepemilikan langsung Bangunan Kendaraan Sarana dan prasarana Inventaris kantor 198.645.911 2.411.601.617 2.586.376.047 4.447.320.738 22.071.803 373.392.653 236.366.505 457.046.324 220.717.714 2.784.994.270 2.586.376.047 4.226.640.919 JUMLAH 9.643.944.313 631.830.961 457.046.324 9.818.728.950 NILAI BUKU 1.665.210.745 JUMLAH 1.504.645.658 Beban penyusutan aset tetap tahun untuk yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dialokasikan ke beban umum dan administrasi masing-masing sebesar Rp. 355.582.665 dan Rp. 631.830.961 (Lihat Catatan No. 32). Pada tahun 2015 dan 2014, aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp. Rp. 2.326.000 dan Rp. 1.145.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. 16. BEBAN DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA Akun ini terdiri dari : 2015 2014 Uang muka pajak - SKP Asuransi dibayar di muka Iklan dan promosi Biaya dibayar di muka lain-lain 1.821.681.087 69.579.840 55.260.000 339.481.693 1.821.681.087 64.583.854 35.646.600 284.058.278 JUMLAH 2.286.002.619 2.205.969.819 Akun uang muka pajak merupakan jumlah angsuran yang dibayarkan oleh PT. Binong Nuansa Permai (Entitas Anak) sehubungan telah diterimanya Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa yang dibayar sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. 17. ASET LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari : 2015 2014 Uang jaminan 1.155.609.682 1.105.845.682 NILAI TERCATAT 1.155.609.682 1.105.845.682 29 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 18. UTANG NASABAH Akun ini merupakan liabilitas yang timbul dari transaksi perdagangan efek yang dilakukan PT. Universal Broker Indonesia - Entitas Anak dengan nasabah, dengan rincian sebagai berikut: 2015 a. Berdasarkan hubungan Pihak berelasi Nasabah pemilik rekening Nasabah kelembagaan - - - - 3.211.361.513 1.648.033.424 15.579.106.184 7.593.303.078 4.859.394.936 23.172.409.262 JUMLAH b. Berdasarkan kegiatan Pihak ketiga Saldo masing-masing lebih atau sama dengan 5% kurang dari 5% JUMLAH 2014 19. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA Akun ini terdiri dari: 2015 2014 PT. Binong Nuansa Permai Rupiah Utang konstruksi 413.802.248 350.990.854 JUMLAH 413.802.248 350.990.854 20. UTANG BANK JANGKA PENDEK PT. Bank Capital Indonesia Tbk Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit No.7 tanggal 19 Januari 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT. Bank Capital Indonesia Tbk berupa Fasilitas Kredit Pinjaman Aksep dengan plafond kredit sebesar Rp. 35.000.000.000. Fasilitas kredit tersebut berjangka waktu satu tahun sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 10 Februari 2012, dengan tingkat suku bunga sebesar 13% per tahun dan dijamin dengan 53 bidang tanah di Meruya Residence milik Perusahaan. Pada tanggal 12 Februari 2013, Perjanjian Fasilitas Kredit dari PT. Bank Capital Indonesia Tbk telah diperpanjang melalui Perjanjian Kredit No. 2 dengan jangka waktu satu tahun sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 12 Februari 2014. Perjanjian Fasilitas Kredit dari PT. Bank Capital Indonesia Tbk telah diperpanjang melalui Perjanjian Kredit No. 2 tertanggal 10 Februari 2014 dengan jangka waktu satu tahun sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 10 Februari 2015. Pada tanggal 23 Desember 2014, fasilitas kredit dari PT. Bank Capital Tbk tersebut telah dilunasi. PT. Bank Victoria International Tbk Berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Fasilitas Baru No. 096/OL/CCD-VIC/XII/2014 tertanggal 22 Desember 2014 Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit berupa fasilitas modal kerja dari PT. Bank Victoria International Tbk. Jumlah plafond atas fasilitas kredit tersebut sebesar Rp. 50.000.000.000 dan berjangka waktu 12 bulan dan dengan tingkat bunga sebesar 16% per tahun. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan 21 bidang tanah atas nama Perusahaan yang terletak di Perumahan Meruya Residence Jakarta Barat. Perjanjian Fasilitas Kredit dari PT. Bank Victoria International Tbk tersebut telah diperpanjang melalui Perjanjian dengan jangka waktu satu tahun sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 23 Desember 2016. Dalam persetujuan kredit tersebut terdapat beberapa batasan yang diberikan oleh pihak bank selaku pemberi kredit kepada Perusahaan sebagai debitur (negative covenants ) diantaranya adalah Perusahaan tidak diperbolehkan untuk menggunakan fasilitas kredit tersebut diluar yang telah diperjanjikan, melakukan merger, akuisisi dan penjualan atau pemindahtanganan atau melepaskan hak atas harta kekayaan Perusahaan, melakukan perubahan anggaran dasar, mengikatkan diri sebagai penjamin (guarantor) kepada pihak lain dan batasan-batasan lainnya. 30 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 21. UTANG PIHAK KETIGA LAIN Berdasarkan Perjanjian Anjak Piutang No. 01666/TF/PAP/X/2013 tertanggal 16 Oktober 2013 Perusahaan memperoleh fasilitas Anjak Piutang dari PT. Transpacific Finance dengan plafond sebesar Rp. 40.000.000.000 dengan jangka waktu fasilitas selama tiga (3) bulan sejak tanggal 16 Oktober 2013 sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 16 Januari 2014. Tingkat suku bunga atas fasilitas tersebut adalah sebesar 14% per tahun dan dengan biaya provisi sebesar 1%. Fasilitas tersebut telah diperpanjang dan akan jatuh tempo tanggal 25 Juli 2015. Saldo atas fasilitas tersebut adalah sebesar Rp. 35.000.000.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Pada tanggal 24 Juli.2015, perjanjian tersebut telah mengalami perubahan/addendum melalui Perjanjian No. 101/TF-PAP/VII/2015 menganai perubahan tingkat suku hunga menjadi 17% dan perpanjangan jangka waktu fasilitas sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 24 Juli 2016. 22. PERPAJAKAN 2015 2014 a. Utang pajak Akun ini terdiri dari : Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2 Pajak Penghasilan pasal 21 Pajak Penghasilan pasal 23 Pajak Penghasilan pasal 25 Pajak Penghasilan Pasal 29 tahun lalu Pajak Penghasilan Pasal 29 Pajak penghasilan transaksi jual Pajak Pertambahan Nilai STP Pajak Pertambahan Nilai 66.770.334 122.484.760 492.414 33.245.917 12.870.708 41.774.983 143.312.653 1.021.246.179 - 89.048.795 151.483.556 12.870.708 10.288.935 69.071.662 671.343.446 323.084.779 193.571.231 JUMLAH 1.442.197.949 1.520.763.113 Pada tanggal 29 Desember 2014, PT. Universal Broker Indonesia (Entitas Anak) memperoleh STP atas Pajak Pertambahan Nilai dengan No. 00204/107/13/054/14 sampai dengan No. 00215/107/13/054/14 sebesar Rp. 193.571.231. Jumlah tersebut telah dilunasi pada tanggal 22 Januari 2015. b. Beban pajak penghasilan Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. 2015 2014 Pajak kini Pajak tangguhan (427.525.810) 226.014.929 (378.521.993) 252.056.623 JUMLAH (201.510.880) (126.465.370) Manfaat (beban) pajak penghasilan c. Pajak kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. 2015 2014 Laba sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (9.750.075.147) 6.067.014.136 Laba sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif Entitas Anak 3.951.405.883 (11.991.504.064) (5.798.669.264) (5.924.489.929) Laba sebelum taksiran pajak penghasilan kena pajak Perusahaan 31 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 22. PERPAJAKAN - LANJUTAN c. Pajak kini - lanjutan 2015 2014 Koreksi fiskal Beda tetap Beban yang tidak dapat dikurangkan menurut pajak Penghasilan yang telah dikenakan Pajak (100.545) (215.845) Jumlah beda tetap (100.545) (215.845) Jumlah koreksi fiskal (100.545) (215.845) (5.798.769.810) (5.924.705.773) Rugi fiskal Taksiran penghasilan kena pajak - (rugi pajak) Entitas Anak (1.604.108.171) 409.877.094 Taksiran beban pajak tahun berjalan tahun berjalan Entitas Anak 427.525.810 378.521.993 427.525.810 378.521.993 Entitas Anak Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 23 234.343.758 151.407.068 206.878.612 102.571.719 Jumlah pajak dibayar di muka 385.750.826 309.450.331 41.774.983 69.071.662 41.774.983 69.071.662 Jumlah taksiran beban pajak tahun berjalan Dikurangi : Pajak dibayar di muka Utang pajak penghasilan Entitas Anak Taksiran Utang Pajak Penghasilan d. Pajak tangguhan Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan dan Entitas Anak seperti yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut : 2015 2014 Entitas Anak Aset pajak tangguhan Mutasi penghasilan komprehensif lain Penghasilan (rugi) komprehensif lain Perubahan pajak tangguhan terhadap laba (rugi) tahun berjalan Penyusutan aset tetap Uang jasa dan pesangon karyawan (139.266.169) 23.147.470 (7.379.117) 28.830.863 233.394.046 223.225.761 Manfaat (beban) pajak tangguhan 226.014.929 252.056.623 Perbedaan temporer tahun sebelumnya 1.482.171.833 1.206.967.741 Saldo aset pajak tangguhan 1.568.920.594 1.482.171.833 32 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 23. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari : 2015 2014 Jangka pendek Beban transaksi Beban komisi Beban gaji dan tunjangan Beban jasa profesional Lain-lain 126.340.520 214.327.202 221.000.000 7.928.500.000 1.391.881 531.584.809 502.783.160 314.000.000 2.144.550.000 1.643.835 JUMLAH 8.491.559.604 3.494.561.804 24. UTANG PERUSAHAAN EFEK Akun ini merupakan hutang kepada perusahaan efek lain sehubungan dengan transaksi perdagangan efek yang dilakukan oleh PT. Universal Broker Indonesia (Entitas Anak). a. Berdasarkan hubungan 2015 2014 Pihak berelasi - - Jumlah - - 15.466.700 1.350.000 - 15.466.700 1.350.000 - - - - Pihak ketiga PT. Asjaya Indosurya Securities PT. Daewoo Securities Indonesia Jumlah b. Berdasarkan kegiatan Transaksi Beli Efek Jumlah 25. UTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari : 2015 Uang muka penjualan Utang pembelian aset tetap Lain-lain - pihak ketiga JUMLAH 2014 354.545.455 828.326.341 4.263.217.872 100.000.000 951.444.686 5.446.089.667 1.051.444.686 Uang muka penjualan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 merupakan uang muka penjualan tanah dan bangunan pada PT. Binong Nuansa Permai (Entitas Anak). Transaksi tersebut belum diklasifikasikan ke dalam akun penjualan dikarenakan ketentuan atas pengakuan penjualan belum terpenuhi. 33 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 26. MODAL SAHAM 31 Desember 2015 (Nilai nominal Rp. 100 dan Rp. 1.000) Pemegang saham Jumlah saham Seri A Kore Goup Ltd Credit Suisse Securities (Europe) Masyarakat - dengan kepemilikan kurang dari 5% JUMLAH Jumlah saham Seri B Prosentase Jumlah - 60.503.000 144.000.000 5,11% 12,16% 6.050.300.000 14.400.000.000 25.000.000 954.697.000 82,73% 120.469.700.000 25.000.000 1.159.200.000 100,00% 140.920.000.000 31 Desember 2014 (Nilai nominal Rp. 100 dan Rp. 1.000) Pemegang saham Jumlah saham Seri A Jumlah saham Seri B Prosentase Jumlah Kore Goup Ltd Credit Suisse Securities (Europe) Nomura PB Nomines Ltd Credit Suisse Securities (USA) Masyarakat - dengan kepemilikan kurang dari 5% - 147.164.500 85.189.100 80.000.000 75.000.000 12,43% 7,19% 6,76% 6,33% 14.716.450.000 8.518.910.000 8.000.000.000 7.500.000.000 25.000.000 771.846.400 67,29% 102.184.640.000 JUMLAH 25.000.000 1.159.200.000 100,00% 140.920.000.000 27. TAMBAHAN MODAL DISETOR Rincian akun tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut : Agio saham Biaya emisi saham Penawaran umum perdana Penawaran Umum Hak I HMETD Penawaran Umum Hak II HMETD 10.000.000.000 (2.189.531.833) (1.350.000.000) (1.104.859.884) Jumlah 5.355.608.283 28. CADANGAN UMUM Pada Rapat Umum Pemegang Saham tahunan sebagai mana tercantum dalam Akta Notaris No. 71 tanggal 16 Juni 2014 dari Yulia, SH. Notaris di Jakarta, Pemegang saham menyetujui antara lain cadangan umum sebesar Rp. 1.000.000.000 dari laba bersih tahun 2013. Pada Rapat Umum Pemegang Saham tahunan sebagai mana tercantum dalam Akta Notaris No. 98 tanggal 28 Mei 2015 oleh Yulia, SH. Notaris di Jakarta, Pemegang saham menyetujui antara lain cadangan umum sebesar Rp. 300.000.000 dari laba bersih tahun 2014. 34 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 29. PENDAPATAN 2015 2014 Pendapatan atas usaha sekuritas Pendapatan Perantara Pedagang Efek Pendapatan Kegiatan Penjaminan Emisi Efek Pendapatan Kegiatan Manajer Investasi 10.171.765.463 12.109.845.006 15.227.864.270 534.450 9.170.051.887 Sub Jumlah 22.281.610.469 24.398.450.607 1.227.272.727 - 2.090.909.091 2.577.128.182 1.227.272.727 4.668.037.273 23.508.883.197 29.066.487.879 Pendapatan atas usaha property Penjualan tanah dan rumah Berdasarkan tipe rumah - New Smart - Smart - Classic Sub Jumlah JUMLAH 30. BEBAN POKOK PENJUALAN Akun ini terdiri dari : 2015 2014 Beban pokok penjualan atas usaha property Beban pokok bangunan Beban pokok tanah JUMLAH 388.703.535 - 1.708.163.968 - 388.703.535 1.708.163.968 31. BEBAN PENJUALAN Akun ini terdiri dari : 2015 Beban promosi dan iklan Beban komisi Beban lain-lain JUMLAH 35 2014 7.187.220 24.545.455 48.022.007 93.371.500 69.212.727 47.213.339 79.754.682 209.797.566 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 32. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Akun ini terdiri dari : 2015 Beban gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Beban komisi Beban sewa Beban jasa profesional Beban pajak, denda dan iuran Beban perjalanan dinas dan transportasi Beban uang jasa dan pesangon karyawan (Lihat Catatan No. 37) Beban pos dan telekomunikasi Beban penyusutan aset tetap (Lihat catatan No. 15) Beban pemeliharaan Beban perlengkapan kantor Beban sumbangan dan jamuan Beban legal dan perijinan Beban listrik Beban asuransi Beban pendidikan Beban transaksi Beban lain-lain JUMLAH 2014 8.903.365.496 2.655.815.806 2.691.649.319 6.565.113.951 831.667.452 284.141.399 933.576.185 1.039.131.634 383.605.300 650.762.206 905.811.679 126.330.902 543.300.401 186.739.983 226.219.777 168.949.060 43.623.888 24.386.920 8.625.962.784 4.962.928.399 2.561.782.322 2.417.096.134 1.199.998.370 950.949.634 892.903.043 707.802.218 631.830.961 560.292.182 334.704.874 300.477.133 258.790.919 242.800.504 88.753.624 15.005.540 5.175.000 29.914.325 27.164.191.357 24.787.167.965 33. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Akun ini terdiri dari : 2015 Pendapatan bunga deposito dan jasa giro Selisih kurs Pendapatan investasi reksadana - bersih Pendapatan lain-lain JUMLAH 2014 65.458.006 (4.707.437) 1.816.420.256 1.608.434.743 741.194.015 219.243.407 10.977.896.935 1.101.835.887 3.485.605.569 13.040.170.245 34. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Akun ini terdiri dari : 2015 Beban administrasi bank Beban bunga bank dan provisi JUMLAH 2014 665.664.492 8.446.249.848 271.710.745 9.062.803.745 9.111.914.339 9.334.514.490 35. ASET DALAM MATA UANG ASING 2015 USD Rp Aset Bank Investasi reksadana - TFI Xtra Ordinary I 1.028,09 969.481,49 14.182.502 13.373.997.153 JUMLAH 970.509,58 13.388.179.655 36 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 35. ASET DALAM MATA UANG ASING - LANJUTAN 2014 USD Rp Aset Bank Investasi reksadana - TFI Xtra Ordinary I 44.406,85 1.026.866,34 552.421.188 12.774.217.240 JUMLAH 1.071.273,19 13.326.638.428 36. PENYERTAAN Akun ini terdiri dari: 2015 2014 Rincian penyertaan adalah sebagai berikut : Nama penyertaan PT. Bursa Efek Indonesia PT. HD Art Vision 135.000.000 - 135.000.000 2.532.347.400 JUMLAH 135.000.000 2.667.347.400 Sesuai dengan Akta No. 5 tanggal 4 Februari 2015 yang dibuat dihadapan Benediktus Andy Widyanto SH., Notaris di Tangerang selatan Entitas Anak (PT. Universal Broker Indonesia) telah menjual kepemilikan sahamnya di PT. HD Art Division dengan nilai transaksi sebesar Rp. 2.500.000.000. 37. LABA PER SAHAM DASAR Berikut adalah rekonsiliasi perhitungan laba bersih per saham dasar untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 : 2015 Laba yang diatribusikan kepada pemegang saham Perusahaan Jumlah rata-rata tertimbang saham 2014 (10.524.935.185) 1.882.146.049 1.184.200.000 1.184.200.000 Laba persaham dasar (8,89) 1,59 Pada setiap periode pelaporan, tidak terdapat efek berpotensi saham yang dapat menimbulkan pengaruh dilusi pada laba bersih per saham Perusahaan. 38. SEGMENTASI USAHA 2015 2014 PT. Universal Broker Indonesia Pendapatan Perantara Pedagang Efek Pendapatan Kegiatan Penjaminan Emisi Efek Pendapatan Kegiatan Manajer Investasi 10.171.765.463 12.109.845.006 15.227.864.270 534.450 9.170.051.887 Jumlah 22.281.610.469 24.398.450.607 PT. Binong Nuansa Permai Tipe rumah hunian - New Smart - Smart - Classic 1.227.272.727 - 2.090.909.091 2.577.128.182 Jumlah 1.227.272.727 4.668.037.273 23.508.883.197 29.066.487.879 JUMLAH PENJUALAN 37 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 39. LIABILITAS IMBALAN KERJA Entitas Anak Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Entitas Anak masing-masing PT. Universal Broker Indonesia dan PT. Binong Nuansa Permai serta PT.Treasure Fund Investama (Entitas Anak dari PT. Universal Broker Indonesia) mencatat akrual manfaat kesejahteraan karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT. Dian Artha Tama dengan menggunakan metode “Projected Credit Unit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut: Perhitungan beban imbalan pasca kerja Perusahaan adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Biaya jasa kini Biaya bunga (Keuntungan) dan kerugian aktuarial bersih 614.044.985 319.531.200 - 637.168.041 255.735.002 - Jumlah 933.576.185 892.903.043 31 Desember 2015 Mutasi saldo eliminasi liabilitas imbalan kerja neto Liabilitas imbalan pasca-kerja, awal periode/tahun Beban (pemulihan) imbalan pasca-kerja pada periode/tahun berjalan Pembayaran imbalan pasca-kerja selama periode/tahun berjalan (Keuntungan) kerugian aktuarial yang diakui sebagai pendapatan komprehensif lain 3.994.140.005 933.576.185 (557.064.676) Liabilitas imbalan pasca-kerja akhir periode/tahun 4.370.651.514 31 Desember 2015 Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja: Saldo awal Biaya jasa kini Biaya bunga Imbalan yang dibayar Beban (manfaat) jasa lalu (Laba) rugi neto aktuaria 3.994.140.005 614.044.985 319.531.200 (557.064.676) Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja 4.370.651.514 31 Desember 2015 31 Desember 2014 (Disajikan kembali) 3.008.647.084 892.903.043 92.589.878 3.994.140.005 31 Desember 2014 (Disajikan kembali) 3.008.647.084 637.168.041 255.735.002 92.589.878 3.994.140.005 31 Desember 2014 (Disajikan kembali) 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 (Disajikan kembali) 2.758.596.619 726.433.969 (476.383.504) 3.008.647.084 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 (Disajikan kembali) 2.758.596.619 343.999.050 382.434.919 (476.383.504) 3.008.647.084 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 (Disajikan kembali) Mutasi kerugian (keuntungan aktuarial) yang diakui sebagai pendapatan komprehensif lain: Saldo awal (Keuntungan) kerugian aktuarial yang diakui sebagai pendapatan komprehensif lain (137.357.254) (229.947.132) 246.436.372 (557.064.676) 92.589.878 (476.383.504) Saldo akhir (694.421.930) (137.357.254) (229.947.132) 38 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 39. LIABILITAS IMBALAN KERJA - LANJUTAN Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 31 Desember 2014 1 Januari 2014/ (Disajikan kembali) 31 Desember 2013 (Disajikan kembali) Tingkat diskonto Tingkat Cacat Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian 9% 0,02% 5% Indonesia III (2011) Tingkat pengunduran diri usia 18-30 usia 30-40 usia 41-44 usia 45-42 usia 43-54 Usia pensiun normal 5% 4% 3% 1% 0% 55 tahun 8,0% 8,0% 0% 0% 5% 5% Commissioners Commissioners Standard Ordinary Standard Ordinary (CSO) – 1980 (CSO) – 1980 5% 5% 5% 0% 0% 55 tahun 5% 0% 0% 0% 0% 55 tahun 40. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN a. Klasifikasi Instrumen Keuangan Perusahaan memiliki berbagai macam aset keuangan, diantaranya kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang lembaga kliring dan penjaminan (termasuk jaminan), piutang nasabah, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang reverse repo, biaya dibayar di muka dan uang muka (uang muka pembelian lahan) dan aset lain-lain yang timbul dari kegiatan operasi perusahaan. Sedangkan liabilitas keuangan diantaranya utang nasabah, utang bank jangka pendek, utang pihak ketiga lain, utang lembaga kliring dan penjaminan, utang usaha, utang perusahaan efek, biaya yang masih harus dibayar, utang lain-lain dan utang bank jangka panjang. Rincian kebijakan akuntansi penting dan metode yang diterapkan (termasuk kriteria untuk pengakuan, dasar pengukuran, dan dasar pengakuan pendapatan dan beban) untuk setiap klasifikasi aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas diungkapkan dalam Catatan 3. Tabel berikut menyajikan aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. 2015 Aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Deposito berjangka Piutang lembaga kliring dan penjaminan Piutang nasabah Piutang usaha Piutang perusahaan efek Piutang lain-lain Piutang reverse repo Aset lain-lain Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Portofolio efek Tidak memiliki kuotasi harga dipasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur dengan andal Penyertaan saham Jumlah 39 2014 4.181.223.478 2.019.050.259 11.960.435.677 11.770.547.113 8.400.000 33.082.755.054 36.678.750.000 1.155.609.682 6.683.275.232 5.475.194.584 20.949.089.904 10.421.421.786 624.374.500 35.749.600.237 42.236.555.556 1.105.845.682 44.964.904.512 43.237.607.433 135.000.000 2.667.347.400 145.956.675.775 169.150.312.314 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 40. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN - LANJUTAN 2015 Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan lainnya Utang nasabah Utang bank jangka pendek Utang lembaga kliring dan penjaminan Utang usaha Utang pihak ketiga lain Utang perusahaan efek Utang lain-lain Beban yang masih harus dibayar Jumlah 2014 4.859.394.936 50.000.000.000 5.712.949.100 413.802.248 35.000.000.000 15.466.700 5.446.089.667 8.491.559.604 23.172.409.262 50.000.000.000 8.451.862.000 350.990.854 35.000.000.000 1.350.000 1.051.444.686 3.494.561.804 109.939.262.255 121.522.618.606 Tabel berikut menunjukkan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan, yang dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2015 dan 2014: 2015 Nila Tercatat Aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang lembaga kliring dan penjaminan Piutang nasabah Piutang usaha Piutang perusahaan efek Piutang lain-lain Piutang reverse repo Aset lain-lain Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Portofolio efek Tidak memiliki kuotasi harga dipasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur dengan andal Penyertaan saham Jumlah Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan lainnya Utang nasabah Utang bank jangka pendek Utang lembaga kliring dan penjaminan Utang usaha Utang pihak ketiga lain Utang perusahaan efek Utang lain-lain Beban yang masih harus dibayar Jumlah 40 Nilai Wajar 4.181.223.479 2.019.050.259 11.960.435.677 11.770.547.113 8.400.000 33.082.755.054 36.678.750.000 1.155.609.682 4.181.223.479 2.019.050.259 11.960.435.677 11.770.547.113 8.400.000 33.082.755.054 36.678.750.000 1.155.609.682 43.391.907.646 44.964.904.512 135.000.000 135.000.000 144.383.678.910 145.956.675.776 4.859.394.936 50.000.000.000 5.712.949.100 413.802.248 35.000.000.000 15.466.700 5.446.089.667 8.491.559.604 4.859.394.936 50.000.000.000 5.712.949.100 413.802.248 35.000.000.000 15.466.700 5.446.089.667 8.491.559.604 109.939.262.255 109.939.262.255 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 40. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN - LANJUTAN 2014 Nila Tercatat Aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Deposito berjangka Piutang lembaga kliring dan penjaminan Piutang nasabah Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang reverse repo Aset lain-lain Piutang perusahaan efek Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Portofolio efek Tidak memiliki kuotasi harga dipasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur dengan andal Penyertaan saham Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan lainnya Utang nasabah Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang perusahaan efek Utang lain-lain Beban yang masih harus dibayar Utang pihak ketiga lain Jumlah Nilai Wajar 6.683.275.232 5.475.194.584 20.949.089.904 10.421.421.786 35.749.600.237 42.236.555.556 1.105.845.682 624.374.500 6.683.275.232 5.475.194.584 20.949.089.904 10.421.421.786 35.749.600.237 42.236.555.556 1.105.845.682 624.374.500 31.987.032.825 43.237.607.433 2.667.347.400 2.667.347.400 157.899.737.706 169.150.312.314 23.172.409.262 50.000.000.000 350.990.854 1.350.000 1.051.444.686 3.494.561.804 35.000.000.000 23.172.409.262 50.000.000.000 350.990.854 1.350.000 1.051.444.686 3.494.561.804 35.000.000.000 113.070.756.606 113.070.756.606 b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar aset keuangan pada saat pengakuan awal adalah sama dengan harga transaksinya. Nilai wajar Efek yang diperdagangkan di Bursa, adalah harga penutupan (closing price) pada tanggal perdagangan. Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif dan LPHE tidak menerbitkan harga pasar wajar untuk instrumen keuangan tersebut, Perusahaan menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian dan asumsi sebagai berikut: * Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga kuotasi pasar, yaitu harga penutupan (closing price). * Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis arus kas yang didiskontokan dengan menggunakan harga transaksi pasar kini yang diobservasi dan kuotasi dealer untuk instrumen serupa. * Jika harga tersebut diatas tidak tersedia, analisis arus kas yang didiskontokan bisa dilakukan dengan menggunakan tingkat bunga pengembalian sesuai dengan durasi instrumen keuangan. 41 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 41. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN a. MANAJEMEN MODAL Tujuan utama pengelolaan modal adalah untuk memaastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat guna mendukung usaha Perusahaan dan Entitas Anak dan memaksimalkan keuntungan bagi pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Perusahaan mengelola permodalan dengan menggunakan rasio pengungkit, yang dihitung melalui pembagian antara utang bersih dengan jumlah modal. Kebijakan Perusahaan adalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran yang umum dalam industri sejenis dengan tujuan untuk mengamankan pendanaan terhadap biaya yang rasional. Utang bersih meliputi seluruh pinjaman (utang bank jangka pendek, utang bank jangka panjang dan utang pihak ketiga lain) ditambah utang usaha - pihak ketiga, utang nasabah, utang lembaga kliring dan penjaminan, utang perusahaan efek dan utang lain- lain serta beban masih harus dibayar dikurangi kas dan setara kas. Jumlah modal mencakup seluruh ekuitas sebagaimana yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Perhitungan rasio pengungkit adalah sebagai berikut: 2015 Utang nasabah Utang bank jangka pendek Utang lembaga kliring dan penjaminan Utang usaha Utang pihak ketiga lain Utang perusahaan efek Utang lain-lain Beban yang masih harus dibayar 2014 4.859.394.936 50.000.000.000 5.712.949.100 413.802.248 35.000.000.000 15.466.700 5.446.089.667 8.491.559.604 23.172.409.262 50.000.000.000 8.451.862.000 350.990.854 35.000.000.000 1.350.000 1.051.444.686 3.494.561.804 109.939.262.255 121.522.618.606 4.181.223.478 6.683.275.232 Utang bersih 105.758.038.777 114.839.343.374 Jumlah ekuitas 226.420.744.831 235.954.532.351 0,47 0,49 Jumlah Dikurangi: Kas dan setara kas Rasio Pengungkit b. MANAJEMEN RISIKO Perusahaan dan Entitas Anak telah mendokumentasikan kebijakan manajemen risiko keuangannya. Kebijakan yang ditetapkan merupakan strategi bisnis secara menyeluruh dan filosofi manajemen risiko. Keseluruhan strategi manajemen risiko Perusahaan dan Entitas Anak ditujukan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian yang dihadapi dalam pasar terhadap kinerja keuangan Perusahaan dan Entitas Anak. Dewan Direksi menentukan kebijakan tertulis manajemen risiko keuangan secara keseluruhan melalui masukan laporan komitekomite risiko yang dibentuk dalam divisi-divisi terkait. Perusahaan dan Entitas Anak beroperasi di dalam negeri dan menghadapi berbagai risiko keuangan, termasuk likuiditas, harga pasar, kredit, dan suku bunga. Dana Perusahaan dan Entitas Anak dan eksposur suku bunga dikelola oleh fungsi keuangan Perusahaan dan Entitas Anak sesuai dengan kerangka kebijakan yang disetujui oleh komite. Kerangka tersebut memaparkan risiko pada Perusahaan dan Entitas Anak dan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengelola risiko. Komite risiko Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan dan memantau kebijakan ini. Risiko Harga Pasar Eksposur Perusahaan dan Entitas Anak terhadap risiko harga pasar terutama muncul dari counterparty yang gagal memenuhi liabilitasnya atau melalui kesalahan perdagangan dan kesalahan lainnya. Dalam transaksi perdagangan di bursa, Perusahaan dan Entitas Anak bertindak sebagai prinsipal dan kemudian menovasi kontrak tersebut ke nasabah. Kegagalan nasabah menerima perdagangan akan menyebabkan Perusahaan dan Entitas Anak terkena risiko harga pasar. 42 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 41. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN - LANJUTAN b. MANAJEMEN RISIKO - LANJUTAN Perusahaan dan Entitas Anak juga menghadapi risiko harga pasar terkait investasi tersedia untuk dijual. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Perusahaan dan Entitas Anak mendiversifikasi portofolionya. Diversifikasi portofolio dilakukan berdasarkan batasan yang ditentukan komite. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga arus kas adalah risiko arus kas di masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Nilai wajar risiko suku bunga adalah risiko nilai wajar instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Perusahaan dan Entitas Anak dihadapkan pada berbagai risiko terkait dengan fluktuasi suku bunga pasar. Aset dan liabilitas keuangan yang berpotensi terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari deposito berjangka, piutang dan utang marjin, perdagangan utang jatuh tempo, dan pinjaman dari lembaga keuangan dan non keuangan. Perusahaan dan Entitas Anak memonitor perubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Perusahaan dan Entitas Anak sesuai dengan pasar. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian yang akan dialami perusahaan, apabila nasabah atau pihak lawan, gagal untuk memenuhi liabilitas kontraktual. Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki risiko konsentrasi kredit yang signifikan. Perusahaan dan Entitas Anak mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang akan diterima, tingkat jaminannya, serta dengan memonitor eksposur yang berhubungan dengan batasan-batasan tersebut. Eksposur risiko kredit Perusahaan dan Entitas Anak berkaitan dengan kegiatan broker saham terasosiasi pada posisi kontraktual nasabah yang muncul pada saat perdagangan. Dengan demikian, Perusahaan dan Entitas Anak memerlukan jaminan untuk mengurangi risiko tersebut. Jenis instrumen diterima Perusahaan dan Entitas Anak atas jaminan tersebut dapat berupa kas dan efek yang tercatat di bursa. Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai eksposur terhadap pelanggan yang memiliki piutang yang telah jatuh tempo dan Perusahaan dan Entitas Anak telah menurunkan nilainya ke estimasi jumlah terpulihkan. Atas piutang tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak telah menerima jaminan yang memadai. Risiko Likuiditas Manajemen telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas untuk pengelolaan dana jangka pendek, menengah dan jangka panjang dan persyaratan manajemen likuiditas. Perusahaan dan Entitas Anak mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan cadangan yang memadai, fasilitas perbankan dan fasilitas pinjaman, dengan terus memantau rencana dan realisasi arus kas dengan cara pencocokkan profil jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan. 42. SIFAT TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Sifat Pihak Berelasi Tn. Alexander Gee yang menjabat sebagai Direktur Utama pada PT. Soegee Commodity dan sebagai pemegang saham di PT. G-Com Teknologi memiliki hubungan keluarga dengan Ny. Lindawati Puspalita Halim yang menjabat sebagai Direktur Utama di Perusahaan. Transaksi dan Saldo Pihak Berelasi Perusahaan dan Entitas Anak, dalam kegiatan usaha normalnya, melakukan beberapa transaksi dengan pihak berelasi dimana transaksi tersebut dilakukan dengan harga dan syarat, yang sama dengan pihak ketiga. Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa tidak terdapat benturan kepentingan atas transaksi-transaksi dengan pihak berelasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.I tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini diselesaikan. 43 PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah) 43. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 dan 2013 Laporan keuangan untuk dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta laporan posisi keuangan tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013, telah disajikan kembali dari saldo yang sebelumnya telah disajikan sehubungan dengan penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013) "Imbalan Kerja" (Catatan 3r dan 39). Rincian penyajian kembali akun-akun tersebut adalah sebagai berikut: 31 Desember 2014 Sebelum Penyajian Kembali Setelah Penyajian Kembali LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Aset pajak tangguhan JUMLAH ASET LIABILITAS Liabilitas imbalan pasca kerja JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Saldo laba Belum ditentukan penggunaanya Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali Jumlah ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.515.943.844 363.025.826.086 1.482.171.833 362.992.054.075 4.129.228.049 127.172.609.768 3.994.140.005 127.037.521.724 55.283.788.607 207.609.396.890 28.243.819.428 235.853.216.318 363.025.826.086 54.922.848.481 207.248.456.764 28.706.075.587 235.954.532.351 362.992.054.075 31 Desember 2013 Sebelum Penyajian Kembali ASET Aset pajak tangguhan JUMLAH ASET LIABILITAS Liabilitas imbalan pasca kerja JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Saldo laba Belum ditentukan penggunaanya Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali Jumlah ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS Setelah Penyajian Kembali 1.265.862.651 348.299.216.963 1.206.967.741 348.240.322.052 3.244.226.728 118.392.475.702 3.008.647.084 118.156.896.058 54.165.463.728 205.491.072.011 24.415.669.250 229.906.741.261 348.299.216.963 54.081.498.499 205.407.106.782 24.676.319.213 230.083.425.994 348.240.322.052 44. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 23 Maret 2016. 44