Annual Report 2015 - Polaris Investama

advertisement
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Daftar Isi
Table of Contents
02 Ikhtisar Kinerja Perusahaan
Company Performance Summary
04 Laporan Manajemen
Management Reports
04 Laporan Dewan Komisaris/ The Board of
Commissioners Report
06 Laporan Direksi/ The Board of Directors Report
08 Profil Perusahaan
Company Profile
08 Identitas Perusahaan/Corporate Identity
08 Riwayat Singkat/A Brief History
09 Bidang Usaha/Lines of Business
09 Visi dan Misi/Vision and Mission
10 Struktur Organisasi/Organizational Structure
10 Profil Pengurus/Management Profile
13 Sumber Daya Manusia/Human Resource
14 Struktur Grup Perusahaan/Corporate Structure
14 Entitas Anak dan Perusahaan Asosiasi/Subsidiaries
and Associated Companies
16 Lembaga Penunjang Pasar Modal/Capital Market
Supporting Institutions
17 Informasi Bagi Pemodal
Information for Investors
17 Ikhtisar Saham/Summary of Share
17 Kronologi Pencatatan Saham/Chronology of
Company’s Shares Listing
18 Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan dan/
atau Manajemen/Shares Ownership Program for
Employees and/or Management
18 Komposisi Pemegang Saham/Shareholders
Composition
19 Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
19 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian/
Consolidated Statement of Financial Position
20 Laporan Laba (Rugi) Komprehensif Lain
Konsolidasian/Consolidated Statement of Profit
(Loss) and Other Comprehensive
22 Laporan Arus Kas Konsolidasian/Consolidated Statement of Cash Flow
23 Kinerja Keuangan Lainnya/ Others Financial
Performance
25 Aspek Pemasaran/Marketing Aspect
25 Prospek Usaha/Business Prospects
25 Kebijakan dan Pembagian Dividen/Dividend Policy
and Distribution
26 Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran
Umum/Realization of The Use of Proceeds from
Public Offerings
26 Informasi dan Fakta Material yang terjadi setelah
tanggal Laporan Akuntan/Information and Material
Facts Occuring After The Accountant’s Reporting
Date
26 Perubahan Peraturan Perundang-Undangan yang
berdampak Signifikan terhadap Perusahaan/ Changes in Laws and Regulations That Significantly
Influence The Company
26 Perubahan Kebijakan Akuntansi/Changes in
Accounting Policy
27 Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
27Pelaksanaan Gcg /Implementation of GCG
27 Rapat Umum Pemegang Saham/General Meeting of
Shareholders (GMS)
31 Dewan Komisaris/Board of Commissioners (BOC)
32Direksi/Board of Directors (BOD)
34 Pengungkapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi/Disclosure of BOC and BOD Remuneration
35 Komite di Bawah Dewan Komisaris/Committee
Under Board of Commissioners
36 Sekretaris Perusahaan/Corporate Secretary
37 Audit Internal/Internal Audit
37 Sistem Pengendalian Internal/Internal Control
System
38 Manajemen Risiko/Risk Management
38 Perkara Penting/Significant Cases
38 Sanksi Administrasi/Administration Sanctions
38 Kode Etik dan Budaya Perusahaan/ Code of Ethics
and Corporate Culture
39
Whsitleblowing System/Whistle Blowing System
39 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
39 Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup/
Responsibility Towards Environment
39 Tanggung Jawab Terhadap Karyawan/Responsibility
Towards Employee
40 Tanggung Jawab Terhadap Sosial dan
Kemasyarakatan/Responsibility Towards Social and
Community
40 Tanggung Jawab Terhadap Konsumen/
Responsibility Towards Consumers
41 Tanggung Jawab Laporan Tahunan
Annual Report Responsibility
Laporan Keuangan Audit
Audit Financial Report
1
PT POLARIS INVESTAMA Tbk
IKHTISAR KINERJA PERUSAHAAN
Company Performance Summary
2
Ikhtisar Keuangan
Financial Summary
(in milions of Rupiah)
(dalam juta Rupiah)
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
2015
Aset
Consolidated Statement of Financial Position
2014
2013
342.173
362.992
348.240
Assets
Aset Lancar
158.741
176.738
165.436
Current Assets
Aset Tidak Lancar
183.432
186.254
182.804
Non-Current Assets
115.752
127.037
118.156
Liabilities
111.381
123.043
109.971
Current Liabilities
Liabilitas
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Ekuitas
4.371
3.994
8.185
Non-Current Liabilities
226.421
235.955
230.083
Equity
LAPORAN LABA (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN
KONSOLIDASIAN
2015
Pendapatan
Laba Bruto
Laba (Rugi) Usaha
Laba (Rugi) Bersih
Laba (Rugi) yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
Laba (Rugi) Komprehensif yang
Dapat Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
Total Laba (Rugi) Komprehensif
Laba (Rugi) Neto per Saham
Consolidated Statement of Profit or Loss
and Other Comprehensive Income
2014
2013
23.509
23.120
(9.750)
(10.525)
29.066
27.358
6.067
1.882
29.139
28.003
2.280
5.245
Revenue
Gross Profit
Operating Income (Loss)
Net Income (Loss)
(9.952)
5.940
8.851
Profit (Loss) attributable to:
(10.525)
573
(9.534)
1.882
4.058
5.871
5.245
3.606
8.851
(9.593)
59
(9.534)
8,89
5.900
(29)
5.871
1,59
5.245
3.606
8.851
4,43
Parent Entity
Non-Controlling Interest
Comprehensive income
attributable to:
Parent Entity
Non-Controlling Interest
Total comprehensive income
Net Earning (Loss) per Share
RASIO KEUANGAN
FINANCIAL RATIOS
2015
2014
2013
Rasio Laba Rugi Terhadap Aset
(ROA)
(2,91%)
1,64%
2,54%
Profit on Total Assets Ratio
(ROA)
Rasio Laba Rugi Terhadap
Ekuitas (ROE)
(4,40%)
2,52%
3,85%
Profit on Total Equity Ratio
(ROE)
Rasio Tingkat Pengembalian
Investasi (ROI)
(2,85%)
1,67%
2,61%
Return on Investment Ratio
142,52%
143,64%
150,44%
Current Ratio
Rasio Liabilitas Terhadap
Ekuitas
51,12%
53,84%
51,50%
Debt to Equity Ratio
Rasio Liabilitas Terhadap
Jumlah Aset
33,83%
35,00%
33,99%
Liabilities to Total Assets Ratio
Rasio Lancar
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
3
LABA (RUGI) USAHA
BUSINESS PROFIT
PENDAPATAN
Revenue
23.509
29.066
29.139
(9.750)
6.067
2.280
2015
2014
2013
2015
2014
2013
LIABILITAS
LIABILITIES
ASET
ASSETS
342.173
362.992
2015
2014
348.240
2013
EKUITAS
Equity
226.421
2015
235.955
2014
230.083
2013
115.752
2015
127.037
2014
118.157
2013
PT POLARIS INVESTAMA Tbk
LAPORAN MANAJEMEN
Management Reports
4
Laporan Dewan Komisaris
The Board of Commissioners Report
Pemegang Saham dan Para Pemangku Kepentingan
yang Terhormat,
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas berkat dan rahmatnya sehingga PT Polaris
Investama Tbk mampu melalui tahun 2015 yang penuh
dengan tantangan.
Dear Valued Shareholders and Stakeholders,
Kondisi Ekonomi 2015
Kondisi ekonomi global yang diwarnai ketidakpastian akibat
rencana kenaikan suku bunga Fed Fund Rate di tahun 2015,
telah mempengaruhi kondisi ekonomi nasional. Perekonomian
Indonesia tahun 2015 yang diukur berdasarkan Produk
Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku tumbuh
sebesar 4,79%. Namun, pertumbuhan tersebut melambat bila
dibanding tahun 2014 yang sebesar 5,02%.
Economic Condition in 2015
The global economic conditionthat was marked by
uncertainties due toFed’s plans to raise Fed Fund Rate
in 2015 has affected the national economic condition.
Indonesian economy in 2015, which was measured by Gross
Domestic Product (GDP) based on valid price, grew by 4.79%.
However, such growth is slower than the growth in 2014 that
reached 5.02%.
Perlambatan tersebut terjadi di sektor keuangan dan juga di
sektor barang dan jasa. Pada pasar saham, terjadi penurunan
kinerja. Posisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada
akhir tahun 2015 menurun 634 poin dibandingkan posisi
pada akhir tahun 2014. Demikian pula dengan pasar surat
berharga yang mencatatkan aliran modal masuk yang lebih
rendah dari tahun sebelumnya. Sedangkan, di sektor barang
dan jasa, investasi swasta masih lemah dengan menurunnya
kinerja perusahaan-perusahaan, khususnya yang berbasis
komoditas.
The economic slowdown occurred in financial sector and
also in goods and services sector. The performance of
the stock market also declined. The position of Jakarta
Composite Index (IHSG) at the end of 2015 dropped 634
points compared to that of 2014. Similarly, the securities
market reported capital inflows that were lower than that of
the previous year. Furthermore, in goods and services sector,
private investment is still weak because of the declining
performance of the companies, particularly commoditybased companies.
Kinerja Perusahaan
Kondisi ekonomi yang dihadapi pada tahun 2015 telah
memberikan pengaruh terhadap perjalanan bisnis
Perseroan secara umum. Kinerja indikator keuangan utama
Perseroan mengalami penurunan. Namun, hal tersebut
juga disebabkan bagian dari strategi Perseroan dalam
menghadapi kondisi ekonomi 2015 sehingga Perseroan
menunda pengembangan sejumlah aset yang dimiliki. Hal
ini ditujukan agar pengembangan aset di tahun selanjutnya
dapat memberikan keuntungan yang lebih baik bagi
Perseroan seiring dengan semakin baiknya kinerja ekonomi.
Company’s Performance
The economic condition faced in 2015 has influenced the
Company’s business operation in general. The company’s
key financial performance indicators declined. However,
such decline was a part of the Company’ strategies to face
the economic conditions in 2015, hence, the Company
delayed the development of a number of its own assets. This
measure was intended to gain higher profit for the Company
through the building of its assets in the next year in light of a
better economic performance.
Penilaian Terhadap Kinerja Direksi
Secara umum, Direksi telah menunjukkan upaya serius untuk
mencapai kinerja terbaik dalam pengelolaan Perseroan,
meskipun pencapaian kinerja keuangan Perseroan belum
menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya.
Dewan Komisaris berpendapat bahwa Perseroan telah
memanfaatkan setiap peluang yang ada di tahun 2015
dengan baik melalui pelaksanaan kebijakan strategis dalam
pengembangan usaha. Dewan Komisaris juga menilai
bahwa Direksi telah melaksanakan saran dan nasehat yang
diberikan oleh Dewan Komisaris sebagai fungsi pengawasan
terhadap operasional Perseroan.
Evaluation of the Board of Director’s Performance
All in all, the Board of Directors has shown serious efforts
to achieve the best performance in managing the Company,
although achievements in the Company’s financial
performance have not yet demonstrated improvement from
the previous year. The Board of Commissioners believes that
the Company has taken advantages of every opportunity
that came in 2015 through the implementation of strategic
policies in developing business. The Board of Commissioners
also thinks that the Board of Directors has implemented
suggestions and recommendations made by the Board of
Commissioners in carrying out its supervisory function on
the Company’s operational activities.
Praise to Almighty God for all the blessings, mercy, and grace
that enabled PT Polaris Investama Tbk to go through the
year 2015 that was full of challenges.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan
Dewan Komisaris menyadari pentingnya pelaksanaan
tata kelola perusahaan yang baik. Oleh karena itu, Dewan
Komisaris senantiasa mendukung pelaksanaan Good
Corporate Governance (GCG) yang dilakukan oleh Direksi.
Dewan Komisaris juga berkomitmen untuk melaksanakan
GCG secara konsisten. Dewan Komisaris senantiasa
melaksanakan tugas dan tanggungjawab secara profesional
dan independen dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip
GCG. Dewan Komisaris secara proaktif melaksanakan fungsi
pengawasan Perseroan. Pelaksanaan fungsi pengawasan
oleh Dewan Komisaris antara lain dilaksanakan melalui:
Rapat Dewan Komisaris serta Rapat Dewan Komisaris dan
Direksi.
Corporate Governance
The Board of Commissioners realizes the importance of
implementing good corporate governance. Therefore, the
Board of Commissioners always supports the implementation
of Good Corporate Governance (GCG) performed by the Board
of Directors. The Board of Commissioners also commits to
consistently implement GCG. The Board of Commissioners
continuously perform its duties and responsibilities in a
professional and independent manner based on GCG principles.
The Board of Commissioners conductsits supervisory function
in a proactive manner within the Company. The implementation
of the supervisory function of the Board of Commissioners
among others is conducted through: Meetings of the Board of
Commissioners and Meeting of the Board of Commissioners
with the Board of Directors.
Prospek Usaha
Terhadap prospek dan pengembangan usaha Perseroan yang
disusun oleh manajemen, Dewan Komisaris berpendapat
bahwa prospek usaha tersebut telah menyesuaikan dan
memperhatikan kondisi perekonomian ke depan, kebijakan
pemerintah, dukungan Pemegang Saham, peningkatan
dan penguatan organisasi, jaringan, sumber daya manusia,
manajemen risiko, dan teknologi yang tersedia. Dewan
Komisaris memiliki keyakinan bahwa Direksi beserta
jajarannya mampu mengambil setiap peluang bisnis dan
mencapai target bisnis yang ditetapkan dengan pencapaian
kinerja yang memuaskan.
Business Prospects
Regarding the Company’sbusiness prospects and development
prepared by the management, the Board of Commissioners
is of the opinion that such business prospects have adjusted
and taken into consideration the economic conditions in the
future, government’s policies, supports from the Shareholders,
improvement and reinforcement of organization, network,
human resources, risk management, and the available
technologies. The Board of Commissioners believes that the
Board of Directors and all ranks are able to make the most of
every business opportunity and reach the specified business
targets by achieving a satisfying performance.
Komposisi Dewan Komisaris
Pada tahun 2015, tidak terjadi perubahan komposisi Dewan
Komisaris Perseroan.
Composition of the Board of Commissioners
There were no changes in the composition of the Board of
Commissioners of the Company in 2015.
Apresiasi
Kami menyadari bahwa pencapaian kinerja tahun 2015
tidak luput dari hasil jerih payah dan dedikasi dari seluruh
karyawan dan manajemen Perseroan, serta seluruh
pemangku kepentingan. Atas kinerja tersebut, Dewan
Komisaris menyampaikan penghargaan dan terima kasih
kepada seluruh karyawan dan manajemen Perseroan,
Pemegang Saham, pelanggan dan Pemangku Kepentingan
lainnya atas dukungan dan kepercayaan pada Perseroan
selama ini.
Appreciation
We realize that the performance achievement in 2015 is
the result of hard work and dedication of all employees
and management of the Company, and all stakeholders.
In connection with such achievement, the Board of
Commissioners would like to express gratitude and
appreciation to all employees and management of
the company, the Shareholders, customers, and other
Stakeholders for their continuous support and trust in the
Company.
Jakarta, 22 April 2016
Tan Kiem Hok
Komisaris Utama (Independen)
President Commissioner (Independent)
5
PT POLARIS INVESTAMA Tbk
6
Laporan Direksi
The Board of Directors Report
Pemegang Saham dan Para Pemangku Kepentingan
yang Terhormat,
Pada tahun 2015, kondisi ekonomi, baik ekonomi global
maupun domestik, masih menghadapi tantangan pemulihan
ekonomi. Dunia ekonomi mengalami ketidakpastian dalam
menghadapi keputusan The Fed untuk menetapkan Fed
Fund Rate yang baru dilaksanakan pada akhir tahun 2015.
Dear Valued Shareholders and Stakeholders,
Kondisi ketidakpastian tersebut menyebabkan fluktuasi
ekonomi, baik di negara-negara maju maupun negara-negara
yang sedang berkembang. Di Indonesia, kondisi ekonomi
global tersebut turut berdampak pada melambatnya
pertumbuhan ekonomi domestik menjadi 4,79% dari 5,02%
di tahun sebelumnya. Perlambatan tersebut terjadi di sektor
keuangan dan sektor barang dan jasa.
Such uncertain conditions led to economic fluctuations
in both developed countries and developing countries. In
Indonesian, such global economic conditions also resulted
in the slowing down of domestic economic growth to
4.79% from 5.02% of last year. The economic slowdown
also occurred in the financial sector and in the goods and
services sector.
Kinerja Perusahaan
Perlambatan ekonomi Indonesia pada tahun 2015 turut
mempengaruhi kinerja ekonomi Perseroan. Hal ini
disebabkan Perseroan merupakan perusahaan investasi
yang menjalankan usaha perantara perdagangan efek,
properti, serta pertambangan dan energi.
Company’s Performance
Indonesia’s economic deceleration in 2015 also affected
the Company’s economic performance. This was due to the
Company is an investment company running the business of
broker-dealer, property, mining, and energy.
Pada tahun 2015, kinerja indikator keuangan utama Perseroan
mengalami penurunan. Pendapatan usaha, laba bruto,
laba tahun berjalan, dan laba komprehensif tahun berjalan
Perseroan menunjukkan penurunan. Hal ini selain dipengaruhi
kondisi ekonomi global dan domestik, juga dipengaruhi
keputusan Perseroan untuk menunda pengembangan
sejumlah aset yang dimiliki. Keputusan tersebut ditujukan agar
pengembangan aset di tahun selanjutnya dapat memberikan
keuntungan maksimal bagi Perseroan.
In 2015, the company’s key financial performance indicators
declined. Operating revenue, gross profit, current year profit,
and current year comprehensive profit of the Company
showed a decrease. It was attributable to both global and
domestic economy and also the Company’s decision to
delay the development of a number of its own assets. Such
decision was made to gain maximum profit for the Company
through the building of its assets in the next year.
Prospek Usaha
Meskipun 2015 diwarnai dengan tantangan ekonomi, namun,
Perseroan memandang prospek usaha tahun 2016 akan lebih
baik. Hal tersebut terkait dengan proyeksi pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang diperkirakan akan mengalami
peningkatan sebesar 5,8% - 6,2% dengan ditopang dari
sisi permintaan dan penawaran agregat. Oleh karena
itu, Perseroan optimis dapat mencapai target yang telah
ditetapkan, serta dapat meraih potensi yang akan datang.
Business Prospects
Although the year of 2015 was marked by the economic
challenges, the Company believes that the business
prospects will be better in 2016. Such optimism comes from
the Indonesia’s economy growth projection that is predicted
to improve by 5.8%-6.2% and fueled by the aggregate
demand and supply. Therefore, the Company is optimistic to
be able to achieve the specified targets, as well as to reach
full potential in the future.
Tata Kelola Perusahaan
Dalam mengupayakan kinerja operasional dan keuangan,
Perseroan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance/GCG). Perseroan telah memiliki
Organ Perseroan yang bertindak secara independen. Perseroan
juga memiliki organ pendukung Dewan Komisaris dan Direksi
yang membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Dewan Komisaris dan Direksi. Perseroan melaksanakan sistem
pengendalian internal dan menjaga agar risiko-risiko usaha
dapat dihindarkan atau diminimalkan. Melalui implementasi
GCG tersebut, Perseroan berharap dapat meningkatkan
nilai Pemegang Saham dengan memperhatikan pemenuhan
terhadap pemangku kepentingan.
Corporate Governance
In order to improve its operational and financial activities,
the Company implements the Good Corporate Governance
(GCG). The Company has owned Company Organs that act in
an independent manner. The Company also has supporting
organs of the Board of Commissioners and the Board of
Directors to help the execution of duties and responsibilities
of the Board of Commissioners and the Board of Directors.
The Company conducts and maintains internal control
system to avoid and minimized the business risks. Through
the implementation of such GCG, the Company expects
to be able to increase Shareholder’s value by meeting the
needs of the stakeholders.
Komposisi Direksi
Pada tahun 2015, tidak terjadi perubahan komposisi Direksi
Perseroan.
Composition of the Board of Directors
There were no changes in the composition of the Board of
Directors of the Company in 2015.
In 2015, the economic conditions, both global and domestic
economy, still dealt with the challenges of economic
recovery. Economic sectors experienced uncertainties in
anticipating the Fed’s decision to set Fed Fund Rate that was
just announced at the end of 2015.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Apresiasi
Akhir kata, Direksi menyampaikan penghargaan dan terima
kasih kepada pemerintah, regulator, masyarakat, Pemegang
Saham, pelanggan, mitra usaha, serta seluruh karyawan atas
dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan. Semoga
dengan dukungan yang tiada henti tersebut, akan mewujudkan
kinerja terbaik Perseroan sehingga Perseroan dapat terus
berperan aktif bagi seluruh pemangku kepentingan.
Appreciation
Finally, the Board of Directors would like to express their
appreciation and thanks to the government, regulator,
public, Shareholders, customers, business partners, and all
employees for the given support and trust. Hopefully, such
continuous support will bring out the best in the Company’s
performance so that the Company will be able to play an
active role to all stakeholders.
Jakarta, 22 April 2016
Taffy Tjahya Indra
Direktur Utama (Independen)
President Director (Independent)
7
PT POLARIS INVESTAMA Tbk
PROFIL PERUSAHAAN
Company Profile
8
Identitas Perusahaan
NAMA
NAME
Alamat
Address
Bidang Usaha
Lines of Business
Kepemilikan
Ownership
Tanggal Pendirian
Date of Establishment
Dasar Hukum Pendirian
Legal Basis of Establishment
Modal Dasar
Authorized Capital
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Issued and Fully Paid Capital
Pencatatan Saham
Shares Listing
Corporate Identity
PT POLARIS INVESTAMA Tbk
Mayapada Tower Lt. 11
Jl. Jend. Sudirman Kav. 28
Jakarta, 12920
Telp
: 021 – 5289 7418
Fax
: 021 – 5289 7399
Investasi: Perdagangan, Pengembangan (Kontraktor), Jasa,
Pengangkutan, Percetakan dan lain-lain
Investment: Trading, Development (Contractor), Service,
Transportation, Printing, and others
Kore Group Limited 5,11%
Credit Suisse Securities (Europe)
12,16%
Masyarakat / Public82,73%
23 Juli 1992
July, 23 1992
Akta No. 92 pada tanggal 23 Juli 1992 oleh Ruth Karliena,
SH dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-3428-HT.01.01.
Th.1994 tanggal 24 Februari 1994
Deed No. 92 dated 23 July 1992 of Kamelina, SH and
approved by the Minister of Justice of the Republic of
Indonesia by the Decree No.C2-3428-HT.01.01.Th.1994 dated
24 February 1994
Rp563.680.000.000,Rp140.920.000.000,PT Bursa Efek Indonesia dengan kode: PLAS
PT Bursa Efek Indonesia with the code: PLAS
Riwayat Singkat
A Brief History
Perseroan mengalami beberapa kali perubahan nama.
Perubahan nama menjadi PT Palm Asia Corpora Tbk
dilakukan berdasarkan akta No. 10 tanggal 5 Maret 2004 oleh
Notaris Fathiah Helmi, SH dan telah mendapat persetujuan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan
Surat Keputusan No. C-05850 HT.01.04.TH.2004 tanggal
10 Maret 2004. Perubahan nama menjadi PT Redland Asia
Capital Tbk dilakukan Akta Pernyataan Keputusan Rapat
PT Palm Asia Corpora Tbk No. 17 tanggal 18 Juni 2007
oleh Muhammad Hanafi SH, Notaris di Jakarta yang telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia No. W7-07616.HT.01.04TH.2007 tanggal 9 Juli 2007.
The Company’s name has been changed several times.
Change of the Company’s name to PT Palm Asia Corpora
Tbk was made based on the Notarial Deed No. 10 dated 5
March 2004 of Notary Fathiah Helmi, SH and was approved
by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by the
Decree No. C-05850 HT.01.04.TH.2004 dated 10 March 2004.
Change of the Company’s name to PT Redland Asia Capital
Tbk was made based on the Deed of Resolutions of Meeting
of PT Palm Asia Corpora Tbk No. 17 dated 18 June 2007 of
Muhammad Hanafi SH, Notary in Jakarta and was approved
by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic
of Indonesia by the Decree No. W7-07616.HT.01.04-TH.2007
dated 9 July 2007.
PT Polaris Investama Tbk (selanjutnya disebut Perseroan)
didirikan pada tanggal 23 Juli 1992 berdasarkan Akta Notaris
Ruth Karliena, SH No. 92 dengan nama PT Daya Delta
Intertama. Akta tersebut telah mendapatkan pengesahan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. C2-3428-HT.01.01.Th.1994 tanggal 24
Februari 1994 dan telah diumumkan dalam Berita Negara
No. 61 Tambahan No. 4973 tanggal 2 Agustus 1994.
PT Polaris Investama Tbk (hereinafter referred to as the
Company) was established on 23 July 1992 based on the
Notarial Deed of Ruth Karliena, SH No. 92 under the name
of PT Daya Delta Intertama. The deed was approved by the
Minister of Justice of the Republic of Indonesia by the Decree
No. C2-3428-HT.01.01.Th.1994 dated 24 February 1994 and
was published in the State Gazette No. 61 Supplement No.
4973 dated 2 Augusts 1994.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Perseroan kemudian berubah nama menjadi PT Redland Asia
Capital Tbk berdasarkan akta No. 17 tanggal 18 Juni 2007
oleh Notaris Muhammad Hanafi, SH dan telah mendapat
persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan No. W7-07616 HT.01.04TH.2007 tanggal 9 Juli 2007. Perubahan nama terakhir
Perseroan menjadi PT Polaris Investama Tbk berdasarkan
Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa PT Redland Asia Capital Tbk No. 1 tanggal 1 Desember
2008 oleh Karlita Rubianti SH, Notaris di Jakarta yang telah
memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan surat pengesahan No.
AHU-93051.AH.01.02.Th 2008 tertanggal 3 Desember 2008.
The company then changed its name to PT Redland Asia
Capital Tbk based on the Deed No. 17 dated 18 June 2007
of Notary Muhammad Hanafi, SH and was approved by
the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by
the Decree No. W7-07616 HT.01.04-TH.2007 dated 9 July
2007. The Company changed its name for the last time to
PT Polaris Investama Tbk based on the Deed of Minutes
of Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT
Redland Asia Capital Tbk No. 1 dated 1 December 2008 of
Karlita Rubianti SH, Notary in Jakarta and was approved by
the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of
Indonesia by the Decree No. AHU-93051.AH.01.02.Th 2008
dated 3 December 2008.
Bidang Usaha
Lines of Business
Kegiatan investasi tersebut dilaksanakan melalui Entitas
Anak yang masing-masing memiliki bidang usaha sebagai
berikut.
1. PT Universal Broker Indonesia: bidang usaha perantara
perdagangan efek dengan izin broker dealer dan
underwriter dan penjamin emisi efek;
2. PT Binong Nuansa Permai: bidang usaha properti;
3. PT Polaris Indo Energy: bidang usaha pertambangan dan
energi.
The investment business is conducted through
Subsidiaries with the respective businesses as follows:
Visi dan Misi
Vision and Mission
VISI
Menjadi Perusahaan Investasi yang Aktif dan Selektif
Berinvestasi.
VISION
To become an Investment Company that is Actively and
Selectively Investing.
MISI
• Melakukan investasi dengan tetap mempertimbangkan
risiko usaha dan tingkat pengambilan yang baik bagi
Perseroan dan Shareholders;
• Meningkatkan value Peseroan secara berkesinambungan;
• Mengembangkan aset dan sumber daya manusia secara
berkelanjutan;
• Menjaga kelestarian lingkungan tempat usaha
Perseroan;
• Bekerja keras demi meningkatkan kinerja Perseroan
dalam memberikan kontribusi dan partisipasi aktif
terhadap pembangunan perekonomian nasional.
MISSION
• To conduct investment by considering the business risks
and the rate of return that are beneficial to the Company
and the Shareholders;
• To continuously increase the Company’s values;
• To build sustainable assets and human resources;
Perseroan bergerak dalam bidang investasi dengan
menjalankan usaha di bidang perdagangan, pengembangan
(kontraktor), jasa, pengangkutan, percetakan dan lain-lain.
The company is engaged in investment industry by running
businesses in trading, development (contractor), services,
transportation, printing, and other fields.
its
1. PT Universal Broker Indonesia: broker-dealer business
with Licensesof broker-dealer and underwriter;
2. PT Binong Nuansa Permai: property business;
3. PT Polaris Indo Energy: mining and energy businesses.
•
•
To preserve the environment where the Company
operates;
To work hard in order to improve the Company’s
performance in making contributions and to actively
participate in developing the national economy.
9
PT POLARIS INVESTAMA Tbk
10
Struktur Organisasi
Organizational Structure
RUPS / GMS
DEWAN KOMISARIS
BOARD of COMMISSIONERS
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
DIREKSI
BOARD of DIRECTORS
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SCRETARY
UMUM & PERSONALIA
GENERAL AFFAIR & HUMAN
RESOURCES
UNIT USAHA
BUSINESS UNIT
AKUNTANSI & KEUANGAN
ACCOUNTING & FINANCE
Profil Pengurus
Management Profile
Profil Dewan Komisaris
Profile of The Board of
Commissioners
TAN KIEM HOK
Komisaris Utama (Independen)
Warga Negara Indonesia, usia 52 tahun, kelahiran
Surakarta, Jawa Tengah. Menyelesaikan pendidikan di
Akademi Perindustrian Yogyakarta pada tahun 1986.
Menjabat sebagai Komisaris Utama (Independen) PT Polaris
Investama Tbk tahun 2008 – sekarang berdasarkan Akta
Notaris Karlita Rubianti, SH No. 1 tanggal 1 Desember 2008
yang telah mendapatkan persetujuan dari Departemen
Hukum dan HAM Republik Indonesia berdasarkan Surat
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan
No. AHU-AH.02.10-24871 tanggal 5 Desember 2008 dan
pengangkatan kembali berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Notaris Yulia, SH No. 69 tanggal 14 Juli 2014
yang telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian
Hukum dan HAM RI melalui Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Data Perseroan PT Polaris Investama Tbk No.
AHU-21773.40.22.2014 tanggal 23 Juli 2014. Beliau juga
menjabat sebagai Associate Director PT SJH Rent A Car tahun
2004 - sekarang, Marketing Manager PT Surindo tahun 1998
- 2003, Marketing Supervisor PT Aneka Spring tahun 1991 –
1998, dan Marketing Executive PT Neon Lite Jakarta tahun
1990 - 1991.
TAN KIEM HOK
President Commissioner (Independent)
Indonesian citizen, 52 years old, born in Surakarta, Central
Java. Graduated from Akademi Perindustrian Yogyakarta
(Yogyakarta Academy of Industry) in 1986. Currently he
holds the position of President Commissioner (Independent)
of PT Polaris Investama Tbk (2008–present) based on
the Notarial Deed of Karlita Rubianti, SH No. 1 dated 1
December 2008 and was approved by the Ministry of Justice
and Human Rights of the Republic of Indonesia as stated in
the Receipt of Notification for Amendment of Company’s
Data No. AHU-AH.02.10-24871 dated 5 December 2008
and the reappointment based on the Deed of Resolutions
of Meeting of Notary Yulia, SH No. 69 dated 14 July 2014
and was approved by the Ministry of Justice and Human
Rights of the Republic of Indonesia as stated in the Receipt
of Notification for Amendment of Company’s Data of PT
Polaris Investama Tbk No. AHU-21773.40.22.2014 dated 23
July 2014. Concurrently, he holds the positions of Associate
Director of PT SJH Rent A Car (since 2004), Marketing
Manager of PT Surindo (1998–2003), Marketing Supervisor
of PT Aneka Spring (1991–1998), and Marketing Executive of
PT Neon Lite Jakarta (1990–1991).
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
SUDJONO TANU HANDOKO
Komisaris
Warga Negara Indonesia, usia 57 tahun, kelahiran Tegal,
Jawa Tengah. Menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi
Pius pada tahun 1977. Menjabat sebagai Komisaris PT
Polaris Investama Tbk tahun 2008 - sekarang berdasarkan
Akta Notaris Karlita Rubianti, SH No. 1 tanggal 1 Desember
2008 yang telah mendapatkan persetujuan dari Departemen
Hukum dan HAM Republik Indonesia berdasarkan Surat
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan
No. AHU-AH.02.10-24871 tanggal 5 Desember 2008 dan
pengangkatan kembali berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Notaris Yulia, SH No. 69 tanggal 14 Juli 2014
yang telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian
Hukum dan HAM RI melalui Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Data Perseroan PT Polaris Investama Tbk No.
AHU-21773.40.22.2014 tanggal 23 Juli 2014. Sebelumnya
menjabat sebagai Marketing Manager Perusahaan Kebun
Organik Permata Hijau tahun 2004 - 2007, Kepala Bagian
Umum dan Administrasi PT Central Korporindo Tbk tahun
1999 - 2003, Kepala Cabang CV Depok Motor tahun 1989
– 1999, dan Sales Supervisor PT Astra Motor tahun 1986 1989.
SUDJONO TANU HANDOKO
Commissioner
Indonesian citizen, 57 years old, born in Tegal, Central
Java. Graduated from Sekolah Tinggi Pius (Pius College) in
1977. Currently he holds the positions of Commissioner
of PT Polaris Investama Tbk (2008–present) based on
the Notarial Deed of Karlita Rubianti, SH No. 1 dated 1
December 2008 and was approved by the Ministry of Justice
and Human Rights of the Republic of Indonesia as stated in
the Receipt of Notification for Amendment of Company’s
Data No. AHU-AH.02.10-24871 dated 5 December 2008
and the reappointment based on the Deed of Resolutions
of Meeting of Notary Yulia, SH No. 69 dated 14 July 2014
and was approved by the Ministry of Justice and Human
Rights of the Republic of Indonesia as stated in the Receipt
of Notification for Amendment of Company’s Data of PT
Polaris Investama Tbk No. AHU-21773.40.22.2014 dated 23
July 2014. Previously he served as, among others, Marketing
Manager of Perusahaan Kebun Organik Permata Hijau
(2004–2007), Head of General Affair and Administration of
PT Central Korporindo Tbk (1999–2003), Branch Manager
of CV Depok Motor (1989–1999), and Sales Supervisor of PT
Astra Motor (1986–1989).
Profil Direksi
Profile of The Board of Directors
TAFFY TJAHYA INDRA
Direktur Utama (Independen)
Warga Negara Indonesia, usia 42 tahun, kelahiran Jakarta.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
Tarumanegara pada tahun 1996. Menjabat sebagai Direktur
Utama PT Polaris Investama Tbk tahun 2008 - sekarang
berdasarkan Akta Notaris Karlita Rubianti, SH No. 1 tanggal
1 Desember 2008 yang telah mendapatkan persetujuan
dari Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia
berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Data Perseroan No. AHU-AH.02.10-24871 tanggal 5
Desember 2008 dan pengangkatan kembali berdasarkan
Akta Pernyataan Keputusan Rapat Notaris Yulia, SH No. 69
tanggal 14 Juli 2014 dan telah mendapatkan pengesahan
dari Kementerian Hukum dan HAM RI melalui Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Polaris
Investama Tbk No. AHU-21773.40.22.2014 tanggal 23 Juli
2014. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT
Sasana Boga tahun 2009 - sekarang, Direktur Utama PT
Central Graha Sejahtera tahun 2004 - 2007, Relationship
Manager Badan Penyehatan Perbankan Nasional tahun
1998 - 2004, dan Corporate Account Officer PT Bank Dagang
Nasional Indonesia tahun 1996 - 1998.
TAFFY TJAHYA INDRA
President Director (Independent)
Indonesian citizen, 42 years old, born in Jakarta. Graduated
with a Bachelor’s Degree in Economy from Tarumanegara
University in 1996. Currently, he holds the position of
President Director of PT Polaris Investama Tbk (2008–
present) based on the Notarial Deed of Karlita Rubianti,
SH No. 1 dated 1 December 2008 and was approved by
the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic
of Indonesia as stated in the Receipt of Notification for
Amendment of Company’s Data No. AHU-AH.02.10-24871
dated 5 December 2008 and the reappointment based on
the Deed of Resolutions of Meeting of Notary Yulia, SH No.
69 dated 14 July 2014 and was approved by the Ministry
of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia
as stated in the Receipt of Notification for Amendment of
Company’s Data of PT Polaris Investama Tbk No. AHU21773.40.22.2014 dated 23 July 2014. Concurrently, he holds
the positions of President Director of PT Sasana Boga (2009–
present), President Director of PT Central Graha Sejahtera
(2004–2007), Relationship Manager of Indonesian Bank
Restructuring Agency (1998–2004), and Corporate Account
Officer of PT Bank Dagang Nasional Indonesia (1996–1998).
ARIO PURBOYO
Direktur
Warga Negara Indonesia, berusia 51 tahun, kelahiran
Manado, Sulawesi Utara. Memperoleh gelar Sarjana Ilmu
Sosial dari Universitas Negeri (IKIP), Jakarta, pada tahun
1990. Menjabat sebagai Direktur PT Polaris Investama Tbk
tahun 2008 - berdasarkan Akta Notaris Karlita Rubianti, SH
No. 1 tanggal 1 Desember 2008 yang telah mendapatkan
persetujuan dari Departemen Hukum dan HAM Republik
Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan
ARIO PURBOYO
Director
Indonesian citizen, 51 years old, born in Manado, North
Sulawesi. Graduated with a Bachelor’s Degree in Social
Science from Universitas Negeri Jakarta or IKIP (State
University of Jakarta) in 1990. Currently, he holds the position
of Director of PT Polaris Investama Tbk (2008–present) based
on the Notarial Deed of Karlita Rubianti, SH No. 1 dated 1
December 2008 and was approved by the Ministry of Justice
and Human Rights of the Republic of Indonesia as stated in
11
PT POLARIS INVESTAMA Tbk
12
Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.02.10-24871
tanggal 5 Desember 2008 dan pengangkatan kembali
berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Notaris
Yulia, SH No. 69 tanggal 14 Juli 2014 dan telah mendapatkan
pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM RI melalui
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT
Polaris Investama Tbk No. AHU-21773.40.22.2014 tanggal 23
Juli 2014. Sebelumnya menjabat sebagai General Manager
PT Fortuna Karya tahun 2007 - 2008, Manager PT Dipasena
Citra Darmaja tahun 2006 - 2007, Deputy Manager BPPN
tahun 1998 – 2004, dan Vice Brand Manager PT Bank Modern
tahun 1991 - 1998.
the Receipt of Notification for Amendment of Company’s
Data No. AHU-AH.02.10-24871 dated 5 December 2008
and the reappointment based on the Deed of Resolutions
of Meeting of Notary Yulia, SH No. 69 dated 14 July 2014
and was approved by the Ministry of Justice and Human
Rights of the Republic of Indonesia as stated in the Receipt
of Notification for Amendment of Company’s Data of PT
Polaris Investama Tbk No. AHU-21773.40.22.2014 dated 23
July 2014. Previously, he served as General Manager of PT
Fortuna Karya (2007–2008), Manager of PT Dipasena Citra
Darmaja (2006–2007), Deputy Manager of BPPN (1998–2004),
and Vice Brand Manager of PT Bank Modern (1991–1998).
Profil Komite Audit
Profile of The Audit Committee
SUDJONO TANU HANDOKO
Ketua
Profil dapat dilihat pada profil Dewan Komisaris. Menjabat
sebagai Ketua Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan
Dewan Komisaris PT Polaris Investama Tbk tanggal 9
Desember 2013.
SUDJONO TANU HANDOKO
Chairman
Profile is available in the Profile of the Board of Commissioners.
Currently, he serves as the Chairman of Audit Committee
based on the Decision Letter of Board of Commissioners of
PT Polaris Investama Tbk dated 9 December 2013.
RETNOWATI
Anggota
Warga Negara Indonesia, usia 49 tahun, kelahiran Tapanuli
Utara. Memperolah gelas Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik dari Universitas Sumatera Utara, Medan pada tahun
1995. Menjabat sebagai anggota Komite Audit PT Polaris
Investama Tbk tahun 2013 – sekarang berdasarkan Surat
Keputusan Dewan Komisaris PT Polaris Investama Tbk
tanggal 9 Desember 2013. Pernah menjabat sebagai Staf
Pajak PT Binong Nuansa Permai tahun 2007 - sekarang,
Admin dan Pajak PT Inti Steel Oriental tahun 2004 - 2007,
Administrasi di Kantor Akuntan Publik Purbalaud & Rekan
tahun 1997 - 2004.
RETNOWATI
Member
Indonesian citizen, 49 years old, born in North Tapanuli.
Graduated with a Bachelor’s Degree in Social Science and
Political Science from University of North Sumatera in 1995.
Currently, she serves as a member of Audit Committee of PT
Polaris Investama Tbk (2013–present) based on the Decision
Letter of Board of Commissioners of PT Polaris Investama
Tbk dated 9 December 2013. Previously, she served as,
among others, Tax Staff of PT Binong Nuansa Permai (2007–
present), Admin and Tax of PT Inti Steel Oriental (2004–2007),
Administration of Public Accounting Firm Purbalaud & Rekan
(1997–2004).
AKBAR
Anggota
Warga Negara Indonesia, usia 45 tahun, kelahiran Jombang.
Menyelesaikan pendidikan komputerisasi akuntansi di
STMIK Budi Luhur, Jakarta pada tahun 1995. Menjabat
sebagai anggota Komite Audit PT Polaris Investama Tbk
tahun 2013 – sekarang berdasarkan Surat Keputusan Dewan
Komisaris PT Polaris Investama Tbk tanggal 9 Desember
2013. Pernah menjabat sebagai Corporate Secretary PT
Inti Agri Resources Tbk tahun 2011 – sekarang, Financial
Advisory PT Treasure Fund Investama tahun 2008 – 2010,
Corporate Secretary PT Palm Asia Corpora Tbk tahun 2005 –
2008, Compliance, Corporate Finance & Corporate Secretary
PT United Capital Indonesia Tbk tahun 2003 – 2005, Head
Operation Settlement PT United Capital Indonesia Tbk tahun
2001 – 2003, Business Development PT Sarijaya Sekuritas
tahun 2000, Head Settlement System PT Sarijaya Permana
Sekuritas tahun 1999 – 2000, Pengelolaan Data Transaksi PT
Danareksa Sekuritas tahun 1996 –1999, dan Operation PT
Danareksa Fund Management tahun 1996.
AKBAR
Member
Indonesian citizen, 45 years old, born in Jombang. Graduated
from STMIK Budi Luhur Jakarta in Computerized Accounting
in 1995. Currently, he serves as a member of Audit
Committee of PT Polaris Investama (2013–present) based
on the Decision Letter of Board of Commissioners of PT
Polaris Investama Tbk dated 9 December 2013. Previously,
he served as Corporate Secretary of PT Inti Agri Resources
Tbk (2011–present), Financial Advisory of PT Treasure Fund
Investama (2008–2010), Corporate Secretary of PT Palm Asia
Corpora Tbk (2005–2008), Compliance, Corporate Finance
& Corporate Secretary of PT United Capital Indonesia Tbk
(2003–2005), Head of Operation Settlement of PT United
Capital Indonesia Tbk (2001–2003), Business Development
of PT Sarijaya Sekuritas (2000), Head of Settlement System
of PT Sarijaya Permana Sekuritas (1999–2000), Transaction
Data Management of PT Danareksa Sekuritas (1996–1999),
and Operation of PT Danareksa Fund Management (1996).
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Profil Sekretaris Perusahaan
Profile of The Corporate Secretary
TAFFY TJAHYA INDRA
Profil dapat dilihat pada profil Direksi.
Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Rapat oleh Notaris Yulia, SH No. 69
tanggal 14 Juli 2014.
TAFFY TJAHYA INDRA
Profile is available in the Profile of the Board of Directors.
He holds the position of Corporate Secretary based on the
Deed of Resolutions of Meeting of Notary Yulia, SH No. 69
dated 14 July 2014.
.
Profile is available in the Profile of the Board of Directors.
He holds the position of Corporate Secretary based on the
Deed of Resolutions of Meeting of Notary Yulia, SH No. 69
dated 14 July 2014.
Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Rapat oleh Notaris Yulia, SH No. 69
tanggal 14 Juli 2014.
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Perseroan secara berkala melakukan peningkatan kualitas
karyawan, baik melalui pelatihan di dalam maupun di luar
Perseroan oleh lembaga yang kompeten di bidangnya, sehingga
karyawan dapat terus mengembangkan potensi yang dimilikinya
dan melakukan terobosan baru yang kreatif mengikuti
perkembangan perekonomian Indonesia pada umumnya.
The company regularly improves the employee’s quality
of work, by providing training internally or externally by
competent institutions. Therefore, the employees can
develop their potential and make their creative breakthrough
in following Indonesian economy in general.
Sistem kesejahteraan diberlakukan kepada seluruh tenaga
kerja Perseroan, diantaranya melalui pemberian upah
sesuai standar Upah Minimum Regional (UMR), pemberian
tunjangan jabatan, asuransi kesehatan, jaminan kematian,
ketersediaan tempat ibadah bahkan pemberian bonus atau
komisi atas prestasi karyawan yang membanggakan, baik
yang berdampak langsung ataupun tidak langsung terhadap
Perseroan.
The welfare system is applied to all employees of the
Company among others by providing wages based on the
Regional Minimum Wage (UMR), providing the position
allowance, health insurance, death benefit, availability of
prayer room, and giving bonuses or commissions for proud
achievements of the employees, whether such achievements
affecting the Company directly or not.
Jumlah karyawan Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebanyak 86 orang
dan 90 orang karyawan. Seluruh karyawan tersebut adalah
Warga Negara Indonesia.
As of 31 December 2015 and 2014, the Company and its
subsidiaries had a total of 86 and 90 employees, respectively.
All employees are Indonesian Citizen.
13
PT POLARIS INVESTAMA Tbk
14
Struktur Grup Perusahaan
KORE GRUP Ltd
5,11%
Corporate Structure
CREDIT SUISSE
SECURITIES
MASYARAKAT
PUBLIC
12,16%
82,73%
PT POLARIS INVESTAMA Tbk
99,75%
PT BINONG NUANSA
PERMAI
99,90%
PT POLARIS INDO
ENERGY
76,42%
PT UNIVERSAL BROKER
INDONESIA
99,90%
PT POLARIS INDONESIA
Entitas Anak dan
Perusahaan Asosiasi
Subsidiaries and
Associated Companies
Perseroan memiliki 3 Entitas Anak dan tidak memiliki
perusahaan asosiasi. Uraian Entitas Anak Perseroan sebagai
berikut.
The Company has 3 Subsidiaries and no associated
companies. Descriptions of Subsidiary Companies are as
follows
PT UNIVERSAL BROKER INDONESIA (UBI)
Perusahaan bergerak di bidang perantara perdagangan
efek dan penjamin emisi efek. Perusahaan didirikan
berdasarkan akta Notaris Soebagio Ronoatmodjo SH No.
22 tanggal 8 September 1989 dengan nama PT Jasura
Finance Corporation. Akta ini telah diubah dengan akta No.
51 tanggal 16 Oktober 1989 dari notaris yang sama dan
telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C210068.
HT.01.01.TH tanggal 31 Oktober 1989. Kepemilikan saham
Perseroan pada Perusahaan sebesar 76,42%. Perusahaan
juga memiliki Entitas Anak, yaitu PT Treasure Fund
Investama, dengan kepemilikan saham Perusahaan sebesar
98,00%. Entitas Anak Perseroan tersebut memiliki izin usaha
sebagai manajer investasi.
PT UNIVERSAL BROKER INDONESIA (UBI)
The company is engaged in broker-dealer and underwriter
businesses. The company was established based on the
Notarial Deed of Soebagio Ronoatmodjo SH No. 22 dated
8 September 1989 under the name of PT Jasura Finance
Corporation. This deed has been amended with the Deed
No. 51 dated 16 October 1989 of the same notary and
was approved by the Minister of Justice of the Republic of
Indonesia by the Decree No. C210068.HT.01.01.TH dated
31 October 1989. The Company’s shares ownership in
this Subsidiary is 76.42%. This subsidiary also has its own
subsidiary company, i.e. PT Treasure Fund Investama, with
the Subsidiary’s shares ownership of 98.00%. This subsidiary
of the subsidiary company has the operating license as
investment manager.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Adapun susunan pengurus PT Universal Broker Indonesia
adalah
The composition of PT Universal Broker Indonesia’s
management is as follows:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Drs. E C I Gede Raka Tantra
Komisaris
: Patricius Sendjojo
Board of Commissioners
President Commissioner : Drs. E C I Gede Raka Tantra
Commissioner
: Patricius Sendjojo
Direksi
Direktur Utama Direktur
Board of Directors
President Director
Director
: Lindawati Puspalita Halim
: Rita Ningsih Djapri
: Lindawati Puspalita Halim
: Rita Ningsih Djapri
PT UNIVERSAL BROKER INDONESIA
Gedung Sona Topas Lt. 20
Jl. Jend. Sudirman Kav. 26
Karet, Setiabudi
Jakarta, 12920
Telepon : 021 – 250 6658
Faximili : 021 – 250 634
PT UNIVERSAL BROKER INDONESIA
Gedung Sona Topas 20th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 26
Karet, Setiabudi
Jakarta, 12920
Phone
: 021 – 250 6658
Facsimile : 021 – 250 634
PT BINONG NUANSA PERMAL (BNP)
Perusahaan bergerak di bidang properti. Perusahaan
didirikan berdasarkan akta Notaris Sinta Susikto SH No.
233 tanggal 29 Maret 1988. Akta pendirian tersebut telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No. C25721.HT.01.01.
TH.88 tanggal 7 Juli 1988. Kepemilikan saham Perseroan
pada Perusahaan sebesar 99,75%.
PT BINONG NUANSA PERMAL (BNP)
The company is engaged in property business. The company
was established based on the Notarial Deed of Sinta Susikto
SH No. 233 dated 29 March 1988. The deed of establishment
was approved by the Minister of Justice of the Republic
of Indonesia by the Decree No. C25721.HT.01.01.TH.88
dated 7 July 1988. The Company’s shares ownership in this
Subsidiary is 99.75%.
Adapun susunan pengurus PT Binong Nuansa Permal adalah
The composition of PT Binong Nuansa Permai’s management
is as follows:
Commissioner
: Sudjono Tanu Handoko
Director
: Taffy Tjahya Indra
Komisaris Direktur : Sudjono Tanu Handoko
: Taffy Tjahya Indra
PT BINONG NUANSA PERMAL
Jl. Gunung Kerinci 15
Komplek Meruya Residence
Meruya Ilir, Kembangan
Jakarta, 11620
Telepon : 021 - 5890 2222
Faximili : 021 - 5890 2288
PT BINONG NUANSA PERMAI
Jl. Gunung Kerinci 15
Komplek Meruya Residence
Meruya Ilir, Kembangan
Jakarta, 11620
Phone
: 021 – 5890 2222
Facsimile: 021 – 5890 2288
PT POLARIS INDO ENERGY (PIE)
Perusahaan bergerak di bidang pertanbangan dan energi.
Perusahaan didirikan berdasarkan akta Notaris Yulia SH
notaris di Jakarta No. 22 tanggal 7 Juli 2009 dan telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-31609.
AH.01.01.TH 2009 tanggal 10 Juli 2009. Kepemilikan saham
Perseroan pada Perusahaan sebesar 99,90%. Perusahaan
juga memiliki Entitas Anak, yaitu PT Polaris Indonesia,
dengan kepemilikan saham Perusahaan sebesar 99,90%.
Entitas Anak Perseroan tersebut bergerak dalam bidang
usaha perdagangan.
PT POLARIS INDO ENERGY (PIE)
The company is engaged in mining and energy businesses.
The company was established based on the Notarial Deed
of Yulia SH, Notary in Jakarta No. 22 dated 7 July 2009 and
was approved by the Minister of Justice and Human Rights
of the Republic of Indonesia by the Decree No. AHU-31609.
AH.01.01.TH 2009 dated 10 July 2009. The Company’s shares
ownership in this Subsidiary is 99.90%. This Subsidiary also
has its onw subsidiary company, i.e. PT Polaris Indonesia,
with the Subsidiary’s shares ownership of 99.90%. This
subsidiary of the Subsidiary is engaged in trading business.
Adapun susunan pengurus PT Polaris Indo Energy adalah
The composition of PT Polaris Indo Energy’s management is
as follows:
Commissioner
: Ario Purboyo
Director : Taffy Tjahya Indra
Komisaris Direktur : Ario Purboyo
: Taffy Tjahya Indra
15
PT POLARIS INVESTAMA Tbk
16
PT POLARIS INDO ENERGY
Mayapada Tower Lt. 11
Jl. Jend. Sudirman Kav. 28
Karet, Setiabudi
Jakarta, 12920
Telepon : 021 – 5289 7418
Faximili
: 021 – 5289 7399
PT POLARIS INDO ENERGY
Mayapada Tower 11th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 28
Karet, Setiabudi
Jakarta, 12920
Phone
: 021 – 5289 7418
Facsimile : 021 – 5289 7399
Lembaga Penunjang Pasar Modal
Capital Market Supporting
Institutions
Akuntan Publik
Kantor Akuntan Publik Warnoyo, SE, MSi
(KMK. No.191/KM.1/2013)
Metland Menteng Blok G-1 No.2
Kel. Ujung Menteng, Kec. Cakung
Jakarta Timur, 13950
Telepon : 021 – 460 8284, 4680 4103, 4625 8324
Faximili : 021 – 468 30547
Website : www.wcpa.asia
Email : [email protected]
Public Accountant Firm
Public Accounting Firm Warnoyo, SE, MSi
(KMK. No.191/KM.1/2013)
Metland Menteng Blok G-1 No.2
Kel. Ujung Menteng, Kec. Cakung
Jakarta Timur, 13950
Phone
: 021 – 460 8284, 4680 4103, 4625 8324
Facsimile : 021 – 468 30547
Website : www.wcpa.asia
Email
: [email protected]
Bursa Pencatatan Saham
PT Bursa Efek Indonesia
Indonesia Stock Exchange Building Tower I
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta, 12190
Telepon : 021 – 515 0515
Faximili : 021 – 515 0330
Website : www.idx.co.id
Email : [email protected]
Shares Listing
PT Bursa Efek Indonesia
Indonesia Stock Exchange Building Tower I
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta, 12190
Phone
: 021 – 515 0515
Facsimile: 021 – 515 0330
Website : www.idx.co.id
Email
: [email protected]
Biro Administrasi Efek
PT Ficomindo Buana Registrar
Mayapada Tower Lt. 10 Suite 02 B
Jl. Jend. Sudirman Kav. 28
Jakarta, 12920
Telepon : 021 – 521 2316
Faximili : 021 – 521 2320
Share Registrar
PT Ficomindo Buana Registrar
Mayapada Tower 11th Floor Suite 02 B
Jl. Jend. Sudirman Kav. 28
Jakarta, 12920
Phone : 021 – 521 2316
Facsimile: 021 – 521 2320
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Informasi Bagi Pemodal
Information for Investors
Ikhtisar Saham
PERIODE
PERIOD
2015
Kuartal I
Quarter I
Kuartal II
Quarter II
Kuartal III
Quarter III
Kuartal IV
Quarter IV
2014
Kuartal I
Quarter I
Kuartal II
Quarter II
Kuartal III
Quarter III
Kuartal IV
Quarter IV
17
Summary of Share
TERTINGGI
HIGHEST
TERENDAH
LOWEST
PENUTUPAN
CLOSING
JUMLAH SAHAM
NUMBER OF
SHARES
VOLUME
TRANSAKSI
TRANSACTION
VOLUME
KAPITALISASI PASAR
MARKET
CAPITALIZATION
1.610
1.505
1.585
1.184.200.000
27.875.700
1.876.957.000.000
1.635
1.520
1.600
1.184.200.000
27.267.400
1.894.720.000.000
1.540
1.460
1.570
1.184.200.000
27.582.200
1.859.194.000.000
1.580
1.525
1.570
1.184.200.000
26.449.300
1.859.194.000.000
1.405
1.190
1.400
1.184.200.000
119.540.000
1.657.880.000.000
1.495
1.350
1.465
1.184.200.000
530.199.900
1.734.853.000.000
1.595
1.440
1.565
1.184.200.000
649.909.800
1.853.273.000.000
1.630
1.500
1.595
1.184.200.000
739.408.600
1.888.799.000.000
Kronologi Pencatatan Saham
Chronology of Company’s Shares
Listing
Pada tanggal 26 Februari 2001, Perseroan memperoleh Surat
Pemberitahuan Efektifitas Atas Penyertaan Pendaftaran
Emisi Saham No. S290/PM/2001 dari Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal untuk mengadakan Penawaran Umum Perdana
kepada masyarakat sejumlah 100.000.000 saham dengan
nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran
Rp200,- per saham dan sejumlah 35.000.000 Waran Seri
I yang diberikan secara cuma-cuma yang memberikan
hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru
dengan nilai nominal Rp100,- per saham. Atas hal tersebut,
Perseroan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa
Efek Jakarta pada tanggal 16 Maret 2001.
On 26 February 2001, the Company obtained Notification
Letter on the Effectiveness of Subscription of Shares
Issuance No. S290/PM/2001 from the Head of Capital Market
Supervisory Board to conduct Initial Public Offering to the
public for a number of 100,000,000 shares with nominal
value of Rp100 per share, with offering price of Rp200 per
share and a number of 35,000,000 Warrant Series I that was
given for free and gave the holder rights to buy 1 new share
with nominal value of Rp100 per share. For this purpose, the
Company listed all its shares at Jakarta Stock Exchange on
16 March 2001.
Pada tahun 2003 dan 2004, Perseroan berturut-turut
melakukan Penawaran Umum Terbatas Hak Memesan Efek
terlebih Dahulu (HMETD) I dan II kepada Pemegang Saham.
Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 750.000.000 saham
dengan nilai nominal Rp100,- per saham. Sedangkan,
pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas II sejumlah
409.200.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham.
On 2003 and 2004, the Company consecutively conducted
Limited Public Offering with Pre-emptive Rights (HMETD) I
and II to Shareholders. The implementation of the Limited
Public Offering I with Pre-emptive Rights (HMETD) was for a
number of 750,000,000 shares with nominal value of Rp100
per share. While, the implementation of the Limited Public
Offering II was for a number of 409,200,000 shares with
nominal value of Rp100 per share.
PT POLARIS INVESTAMA Tbk
18
Program Kepemilikan Saham Oleh
Karyawan dan/atau Manajemen
Shares Ownership Program dor
Employees and/or Management
Komposisi Pemegang Saham
Shareholders Composition
The Company does not implement shares ownership
program for employees and/or management.
Perseroan tidak melaksanakan program kepemilikan saham
oleh karyawan dan/atau manajemen.
Komposisi Pemegang Saham berdasarkan Daftar Pemegang
Saham per tanggal 31 Desember 2015 sebagai berikut.
Jumlah Saham/
Number of
Shares
The composition of Shareholders based on the Shareholders
List per 31 December 2015 is as follows:
Nominal
Jumlah/Total
(Rp)
%
Modal Dasar:
Authorized Capital:
Saham Seri A
25,000,000
1,000
-
25,000,000,000
Series A Shares
Saham Seri B
5,386,800,000
100
-
538,680,000,000
Series B Shares
Total
5,411,800,000
563,680,000,000
Modal Ditempatkan &
Disetor Penuh
Saham Seri A
Total
Issued & Fully Paid Capital:
25,000,000
1,000
25,000,000,000
Kore Group Limited
60,503,000
100
5.11
6,050,300,000
Kore Group Limited
Credit Suisse
Securities (Europe)
144,000,000
100
12.16
14,400,000,000
Credit Suisse
Securities (Europe)
Masyarakat
954,697,000
100
82.73
120,469,700,000
Public
1,159,200,000
100
1,184,200,000
-
100.00
140,920,000,000
Saham Seri B
Total Saham Seri B
Total
Series A Shares
Series B Shares
115,920,000,000
Total Series B Shares
Total
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
Analisis dan pembahasan manajemen yang diuraikan
berikut mengacu kepada Laporan Keuangan Konsolidasian
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
dan 2014 yang telah diaudit oleh KAP Warnoyo, SE, MSi.
The management review and analysis that will be described
below refers to the Consolidated Financial Statements for
the year ended 31 December 2015 and 2014 that has been
audited by Public Accounting Firm Warnoyo, SE, MSi.
Laporan Posisi Keuangan
Konsolidasian
Consolidated Statement of Financial
Position
(in milions of Rupiah)
Uraian
2015
Pertumbuhan / Growth
2014
Rp
Description
%
Aset
342.173
362.992
(20.819)
(5,74%)
Assets
Liabilitas
115.752
127.037
(11.285)
(8,88%)
Liabilities
Ekuitas
226.421
235.955
(9.534)
(4,04%)
Equity
362,992
342,173
127,037
115,72
235,955
266,421
2015
2014
2015
2014
2015
2014
ASET
ASSETS
LIABILITAS
Liabilities
EKUITY
Equity
(dalam juta Rupiah)
Assets
Aset
(dalam juta Rupiah)
Uraian
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total
(in milions of Rupiah)
2015
158.741
183.432
342.173
2014
176.738
186.254
362.992
Jumlah aset Perseroan pada tahun 2015 mengalami
penurunan 5,74% atau sebesar Rp20.819 juta. Penurunan
tersebut terjadi baik pada aset lancar maupun aset tidak
lancar. Aset lancar mengalami penurunan 10,18% atau
sebesar Rp17.997 juta. Penurunan aset lancar khususnya
disebabkan penurunan piutang nasabah sebesar Rp8.989
juta. Sedangkan, aset tidak lancar mengalami penurunan
1,52% atau sebesar Rp2.822 juta. Penurunan aset tidak lancar
khususnya disebabkan penyertaan sebesar Rp2.532 juta.
Pertumbuhan / Growth
Rp
(17.997)
(2.822)
(20.819)
%
(10,18%)
(1,52%)
(5,74%)
Description
Current Assets
Non-Current Assets
Total
Total assets of the Company in 2015 decreased by 5.74% or
Rp20,819 million. Both current assets and non-current assets
decreased. Current assets decreased by 10.18% or Rp17,997
million. The decrease of current asset was particularly due
to the decrease of customer’s receivables of Rp8,989 million.
Whereas, non-current assets decreased by 1.52% or Rp2,822
million. The decrease of non-current assets was particularly
due to the investment of Rp2,532 million.
19
PT POLARIS INVESTAMA Tbk
Liabilitas dan Ekuitas
20
Liabilities and Equities
(dalam juta Rupiah)
(in milions of Rupiah)
Uraian
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Total Ekuitas
2015
2014
111.381
4.371
115.752
226.421
123.043
3.994
127.037
235.955
Pertumbuhan / Growth
Rp
%
(11.662)
377
(11.285)
(9.534)
(9,48%)
9,43%
(8,88%)
(4,04%)
Description
Current Liabilities
Non Current Liabilities
Total Liabilities
Total Equity
Pada tahun 2015, jumlah liabilitas Perseroan mengalami
penurunan 8,88% atau sebesar Rp11.285 juta. Penurunan
liabilitas Perseroan disebabkan liabilitas jangka pendek
menurun 9,48% atau sebesar Rp11.662 juta. Penurunan
liabilitas jangka pendek tersebut khususnya disebabkan
penurunan utang nasabah sebesar Rp18.313 juta.
In 2015, the total liabilities of the Company decreased by
8.88% or Rp11,285 million. The decrease of the Company’s
liabilities was due to the decrease of the short-term liabilities
by 9.48% or Rp11,662 million. The decrease of the short-term
liabilities was particularly due to the decrease of customer’s
payable of Rp18,313 million.
Sejalan dengan kinerja aset dan liabilitas, ekuitas Perseroan
juga mengalami penurunan 4,04% atau sebesar Rp9.534
juta di 2015. Penurunan ekuitas khususnya disebabkan
penurunan saldo laba sebesar Rp10.166 juta.
In line with the performance of assets and liabilities, the
Company’s equities also decrease by 4.04% or Rp9,534
million in 2015. The decrease of equities was particularly due
to the decrease of profit balance of Rp10,166 million.
Laporan Laba (Rugi) Komprehensif
Lain Konsolidasian
Consolidated Statement of Profit
(Loss) and Other Comprehensive
(dalam juta Rupiah)
Uraian
Pendapatan
Laba Bruto
Laba (Rugi) Usaha
Laba (Rugi) Bersih
Laba (Rugi) Komprehensif
Yang Dapat Diatribusikan
(in milions of Rupiah)
2015
2014
23.509
23.120
(9.750)
(10.525)
(9.534)
29.066
27.358
6.067
1.882
5.871
Pertumbuhan / Growth
Description
Rp
%
(5.557)
(4.238)
(15.817)
(12.407)
(15.405)
(19,12%)
(15,49%)
(260,71%)
659,25
(262,38%)
Revenue
Gross Profit
Operating Profit (Loss)
Net Profit (Loss)
Comprehensive Profit
(Loss) Attributable
23.509
29.066
23.120
27.358
(9.750)
6.067
(10.525)
1.882
(9.534)
5.871
2015
2014
2015
2014
2015
2014
2015
2014
2015
2014
PENDAPATAN USAHA
Operating Revenue
LABA BRUTO
Gross Profit
LABA (RUGI) USAHA
Operating Profit (Loss)
LABA (RUGI) BERSIH
Net Profit (Loss)
LABA (RUGI)
KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
Comprehensive Profit
(Loss) of Current Year
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Pendapatan Usaha
Operating Revenue
Pada tahun 2015, pendapatan usaha Perseroan mengalami
penurunan 19,12% atau sebesar Rp5.558 juta. Penurunan
pendapatan usaha tersebut terjadi baik atas usaha sekuritas
maupun atas usaha properti. Pendapatan atas usaha sekuritas
turun 8,68% atau sebesar Rp2.117 juta yang khususnya
disebabkan penurunan pendapatan perantara perdagangan
efek sebesar Rp5.056. Penurunan pendapatan perantara
perdagangan efek khususnya dipengaruhi gejolak perekonomian
global dan nasional yang menyebabkan berkurangnya transaksi
efek. Sedangkan, pendapatan atas usaha properti turun 73,71%
atau sebesar Rp3.441 juta yang disebabkan Perseroan menunda
penjualan ataupun pengembangan aset tanah yang dimiliki
dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi saat ini dan yang
akan datang.
In 2015, the operating revenue of the Company decreased
by 19.12% or Rp5,558 million. The decrease in operating
revenue was a result of securities effort or property business
effort. Revenue on securities effort decreased by 8.68% or
Rp2,117 million, which was particularly due to the decline
in securities brokerage revenue for Rp5,056. The decline
in securities brokerage revenue was particularly affected
by the global and national economic upheavals that made
the number of securities transactions dropped. Whereas,
revenue from property business dropped 73.71% or Rp3,441
million because the Company delayed sales or development
on land assets owned, considering the current economic
condition and the future’s.
Laba Bruto
Gross Profit
Laba (Rugi) Usaha
Operating Income (Loss)
Laba (Rugi) Bersih
Net Income (Loss)
Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan
Comprehensive Income attributable to
Pada
tahun
2015,
Perseroan
mencatatkan
rugi
komprehensif tahun berjalan sebesar Rp9.533,79 juta. Hal
ini sejalan dengan rugi tahun berjalan di 2015. Adapun rugi
komprehensif tahun berjalan terdiri dari rugi komprehensif
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
sebesar Rp9.592,76 juta dan laba komprehensif yang dapat
diatribusikan kepada kepentingan non pengendali sebesar
Rp58,97 juta.
In 2015, the Company recorded a comprehensive loss of
the current year for Rp9,533.79 million. This is in line with
the loss of the current year in 2015. The comprehensive
loss of the current year consists of comprehensive loss
attributable to owner of parent entity for Rp9,592.76 million
and comprehensive profit attributable to non-controlling
interest for Rp58.97 million.
Laba (Rugi) Neto Per Saham
Earnings (Loss) Per Share
Penurunan pendapatan usaha Perseroan menyebabkan
laba bruto mengalami penurunan 15,49% atau sebesar
Rp4.238 juta.
Pada tahun 2015, Perseroan mencatatkan rugi usaha
sebesar Rp9,750 juta, mengalami penurunan 260,71% atau
sebesar Rp15.817 juta dari laba usaha sebesar Rp6.067 juta
di 2014.
Pada tahun 2015, Perseroan mencatatkan rugi bersih
sebesar Rp10.525 juta, mengalami penurunan 659,25% atau
sebesar Rp12.407 juta dari laba bersih sebesar Rp1.882 juta
di 2014.
Sejalan dengan kinerja laba (rugi), maka pada tahun 2015,
Perseroan mencatatkan rugi neto per saham sebesar
Rp8,89. Pencapaian tersebut lebih rendah dibandingkan
2014 yang mencatatkan laba neto per saham.
The decrease in the Company’s operating revenue made the
gross profit decline by 15.49% or Rp4,238 million.
In 2015, the Company recorded an operating loss for Rp9.750
million, decreased by 260.71% or Rp15,817 million from the
operating profit of Rp6,067 million in 2014.
In 2015, the Company recorded a net loss for Rp10.525
million, decreased by 659.25% or Rp12,407million from the
net profit of Rp1,882 million in 2014.
In line with the performance of profit (loss), in 2015 the
Company recorded a net loss per share for Rp8.89. This
achievement was even lower compared to that of 2014,
which recorded a net profit per share.
21
PT POLARIS INVESTAMA Tbk
22
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Consolidated Statement of Cash Flow
(dalam juta Rupiah)
(in milions of Rupiah)
Uraian
2015
Arus Kas Dari Aktivitas
Operasi
Arus Kas Dari Aktivitas
Investasi
2014
Pertumbuhan / Growth
Rp
Description
%
708
(17.387)
18.095
104,07%
2.493
(2.099)
4.591
218,78%
(5.703)
(2.270)
(3.433)
(151,19%)
708
(17.387
2.493
(2.099)
(5.703)
(2.270)
2015
2014
2015
2014
2015
2014
Arus Kas Dari Aktivitas
Pendanaan
ARUS KAS DARI
AKTIVITAS OPERASI
Cash Flow from Operating Activities
ARUS KAS DARI
AKTIVITAS INVESTASI
Cash Flow from Investing Activities
Cash Flow from
Operating Activities
Cash Flow from
Investing Activities
Cash Flow from
Financing Activities
ARUS KAS DARI
AKTIVITAS PENDANAAN
Cash Flow from Financing Activities
Perseroan mencatatkan saldo kas dan setara kas akhir tahun
2015 sebesar Rp4.181,22 juta. Jumlah tersebut mengalami
penurunan Rp37,44% atau sebesar Rp2.502,05 juta dari
tahun 2014.
The Company recorded the balance of cash and cash
equivalent at the end of 2015 at Rp 4,181,22 million. This
amount is a decrease of 37.44% or Rp 2,502.05 million from
that of 2014.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Cash Flow from Operating Activities
Pada tahun 2015, Perseroan mencatatkan arus kas dari
aktivitas operasi sebesar Rp708,11 juta. Pencapaian
tersebut lebih baik dari tahun 2014 yang mencatatkan arus
kas untuk aktivitas operasi. Pencapaian tersebut khususnya
disebabkan peningkatan penerimaan dari piutang reverse
repo.
In 2015, the Company recorded the cash flow from operating
activity of Rp708.11 million. This achievement is better that
of 2014, which recorded cash flow for operating activity. This
achievement was particularly due to the increase in revenue
from reverse repo receivables.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Cash Flow from Investing Activities
Perseroan juga mencatatkan arus kas dari aktivitas investasi
sebesar Rp2.492,82 juta di 2015. Pencapaian tersebut
lebih baik dari tahun 2014 yang mencatatkan arus kas
untuk aktivitas investasi. Pencapaian tersebut khususnya
disebabkan peningkatan persediaan aset real estate.
The Company also recorded the cash flow from investing
activity of Rp2,492.82 million in 2015. This achievement is
better that of 2014, which recorded cash flow for investing
activity. This achievement was particularly due to the
increase in real estate asset inventory.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Cash Flow from Financing Activities
Pada tahun 2015, arus kas untuk aktivitas pendanaan
mengalami peningkatan 151,19% atau sebesar Rp3.432,62
juta. Peningkatan arus kas untuk aktivitas pendanaan
khususnya disebabkan penurunan penerimaan utang bank.
In 2015, cash flow from financing activity increased by
151.19% or Rp3,432.62 million. The increase of cash flow
for financing activity was particularly due to the decrease of
received bank loans.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Kinerja Keuangan Lainnya
Others Financial Performance
Kemampuan Membayar Utang dan
Kolektibilitas Piutang
Ability to Pay Debts and Receivables
Collectability
Pada tahun 2015, kemampuan Perseroan dalam membayar
utang, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka
panjang bervariasi. Kemampuan dalam membayar
utang jangka pendek menurun yang diukur melalui rasio
lancar yang menjadi 142,52% dari 143,64%. Sedangkan,
kemampuan membayar utang jangka panjang meningkat
yang diukur dengan rasio liabilitas terhadap ekuitas yang
menjadi 51,12% dari 53,84% dan rasio liabilitas terhadap
jumlah aset yang menjadi 33,83% dari 35,00%.
In 2015, the Company’s ability to pay debts, either shortterm or long-term, varied. The ability to pay short-term debts
decreased as measured through current ratio to be 142.52%
from 143.64%. Whereas, the ability to pay long-term debts
increased as measured by liabilities to equities ratio to be
51.12% from 53.84%, and liabilities to total assets ratio to be
33.82% from 35.00%.
(dalam juta Rupiah)
(in milions of Rupiah)
Uraian
2015
2014
Rasio Lancar
142,52%
143,64%
Current Ratio
Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas
51,12%
53,84%
Liabilities to Equity Ratio
Rasio Liabilitas Terhadap Jumlah Aset
33,83%
35,00%
Liabilities to Total Assets Ratio
Struktur Permodalan
Description
Capital Structure
Perseroan melakukan pengelolaan modal dengan tujuan
utama untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang
sehat guna mendukung usaha Perseroan dan Entitas Anak,
serta memaksimalkan keuntungan bagi Pemegang Saham.
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan
penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi.
Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan,
Perseroan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada
Pemegang Saham, imbalan modal kepada Pemegang Saham
atau menerbitkan saham baru.
The Company manages its capital with the main objective to
ensure the maintenance of a healthy capital ratio in order to
support the business of the Company and its Subsidiaries,
as well as to maximize benefits for the Shareholders.
The Company manages the capital structure and makes
adjustments based on changes in economic condition.
Tomaintain and adjust the capital structure, the Company
can adjust the dividend payment to the Shareholders, return
on equity to the Shareholders, or issue new shares.
Dalam mengelola permodalan, Perseroan menggunakan
rasio pengungkit, yang dihitung melalui pembagian antara
utang bersih dengan jumlah modal. Kebijakan Perusahaan
adalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran yang umum
dalam industri sejenis dengan tujuan untuk mengamankan
pendanaan terhadap biaya yang rasional.
In managing its capital, the Company uses leverage ratio,
which is calculated by division between net payable and total
capital. The Company’s policy is to maintain the leverage
ratio within the common range in the similar industry with
the purpose to secure funding against rational expense.
(dalam juta Rupiah)
(in milions of Rupiah)
Uraian
2015
2014
Description
Utang Bersih
105.758
114.839
Net Payable
Ekuitas
226.421
235.955
0,47
0,49
Rasio Pengungkit
Ikatan Material
Barang Modal
Terkait
Investasi
Perseroan memiliki ikatan material dengan PT Bank Victoria
International Tbk terkait perolehan fasilitas kredit modal
kerja berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Fasilitas
Baru No. 096/OL/CCD-VIC/XII/2014 tertanggal 22 Desember
2014. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan 21 bidang
Equity
Leverage Ratio
Material Commitment Related To
Capital Goods Investment
The Company has material commitment with PT Bank
Victoria International Tbk regarding receiving working
capital credit facility based on Approval Letter on New
Facility Distribution No. 096/OL/CCD-VIC/XII/2014 dated 22
December 2014. This credit facility is secured by 21 plots
23
PT POLARIS INVESTAMA Tbk
24
tanah atas nama Perseroan yang terletak di Perumahan
Meruya Residence, Jakarta Barat. Jumlah plafond atas
fasilitas kredit tersebut sebesar Rp50.000.000.000 dan
berjangka waktu 12 bulan dan dengan tingkat bunga sebesar
16% per tahun. Adapun perjanjian fasilitas kredit tersebut
telah diperpanjang dengan jangka waktu satu tahun sampai
dengan jatuh tempo pada tanggal 23 Desember 2016.
of land on behalf of the Company, which are located in
Meruya Housing Residence, West Jakarta. The limit amount
of this credit facility is Rp50,000,000,000 and tenure of 12
months with interest rate of 16% per year. This credit facility
agreement was extended with a one-year period until it is
due on 23 December 2016.
Investasi Barang Modal
Capital Goods Investment
Pada tahun 2015, Perseroan telah merealisasikan
penambahan investasi barang modal sebesar Rp1.318.830,00
juta. Investasi barang modal yang dilaksanakan terkait
kepemilikan langsung atas tanah, bangunan, kendaraan,
sarana dan prasarana, serta inventaris kantor. Adapun
harga perolehan atas investasi barang modal tersebut pada
tahun 2015 menjadi Rp12.642.2014,61 juta dengan nilai
buku Rp2.439.870,36 juta.
In 2015, the Company realized additional capital goods
investment for Rp1,318,830.00 million. The capital goods
investment made was related to direct ownership on land,
building, vehicles, facilities and infrastructure, as well as
office inventory. The purchase price over the capital goods
investment in 2015 was Rp12,642,2014.61 million and book
value of Rp2,439,870.36 million.
Informasi Material Terkait Investasi,
Peggabungan/Peleburan Usaha,
Akuisisi, Restrukturisasi Utang/
Modal
Material Information Related to
Investment, Business Merger/
Consolidation, Acquisition, Debt/
Capital Restructuring
Transaksi Afiliasi dan/atau Transaksi
yang Mengandung Benturan
Kepentingan
Affiliated Transactions and/or
Transaction Containing Conflict of
Interest
Perbandingan Target dan Realisasi
Comparison of Target and
Realization
Pada tahun 2015, Perseroan tidak melaksanakan investasi,
penggabungan ataupun peleburan usaha, akuisisi, serta
restrukturisasti utang dan modal.
Perseroan dan Entitas Anak, dalam kegiatan usaha
normalnya, melakukan beberapa transaksi dengan pihak
berelasi dimana transaksi tersebut dilakukan dengan harga
dan syarat, yang sama dengan pihak ketiga. Perseroan dan
Entitas Anak berkeyakinan bahwa tidak terdapat benturan
kepentingan atas transaksi-transaksi dengan pihak berelasi
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK
No. IX.E.I tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu,
sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini
diselesaikan. Adapun pihak berelasi tersebut adalaha Tn.
Alexander Gee yang menjabat sebagai Direktur Utama pada
PT Soegee Commodity dan sebagai Pemegang Saham di PT
G-Com Teknologi yang memiliki hubungan keluarga dengan
Ny. Lindawati Puspalita Halim yang menjabat sebagai
Direktur Utama di Perseroan.
Perseroan
melakukan
pengukuran
kinerja
dengan
membandingkan antara target dan realisasi di tahun terkait.
Pada tahun 2015, pencapaian target Perseroan, khususnya
terkait kinerja, sebagian besar masih berada di bawah target.
Hal tersebut khususnya terkait dengan strategi Perseroan untuk
menunda pengembangan aset dan kondisi ekonomi di 2015.
In 2015, the Company did not do any investment, business
merger/consolidation, acquisition, as well as debt and capital
restructuring.
The Company and its Subsidiaries, in running its normal
course of business, makes several transactions with
related parties, in which the transactions were made with
price and requirement which is the same with third party.
The Company and its Subsidiaries believes that there is no
conflict of interest in the transactions with related parties
as stated in Bapepam-LK Regulation No. IX.E.I regarding
Conflict of Interest of Certain Transactions, until the date this
consolidated financial report is completed. As for the related
party, he is Mr. Alexander Gee, who serves as the President
Director of PT Soegee Commodity and as a Shareholder of
PT G-Com Technology, that has a family relationship with
Ms. Lindawati Puspalita Halim, who serves as a Director of
the Company.
The Company measures the performance by comparing
the target and the realization in the related year. In 2015,
the Company’s target achievement, particularly related to
performance, was mostly still under the target. This was
particularly related to the Company’s strategy to delay the
development of asset and the economic condition in 2015.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Proyeksi ke Depan
Future Projection
Perseroan belum memiliki rencana untuk mendirikan
perusahaan baru maupun melakukan penyertaan modal
pada perusahaan lain yang akan dijadikan Entitas Anak di
tahun 2016 mendatang.
The Company has no plans yet to establish new company
or make capital investment in other companies that will be
used as a Subsidiary in 2016.
Aspek Pemasaran
Marketing Aspect
Kegiatan yang dilakukan Perseroan tersebut dilakukan
di wilayah Pulau Jawa. Dengan demikian, Perseroan
menghadapi
persaingan
secara
langsung
dengan
perusahaan sejenis yang melakukan kegiatan usaha di
wilayah Pulau Jawa.
Activities done by the Company is within Java Island.
Therefore, the Company faces the competition directly with
similar companies, that runs business in Java Island.
Prospek Usaha
Business Prospects
Hal tersebut akan menunjang pertumbuhan usaha
Perseroan di tahun 2016 mengingat usaha Perseroan sangat
erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
Oleh karena itu, Perseroan optimis dapat meningkatkan
usaha dan meraih potensi-potensi yang akan tercipta.
This will support the growth of our business in 2016 in
view of the Company’s business is closely linked to national
economic growth. Therefore, the Company is optimistic to
improve their businesses and achieve the potentials that will
be created.
Kebijakan dan Pembagian Dividen
Dividend Policy dnd Distribution
Perseroan menetapkan target tahun selanjutnya dengan
mempertimbangkan pencapaian dan kondisi ekonomi
tahun ini, serta proyeksi kondisi ekonomi di masa yang akan
datang. Pada tahun 2016, jajaran manajemen Perseroan akan
berupaya untuk mendorong dan mengawal pertumbuhan
dan kinerja Entitas Anak agar dapat memberikan kontribusi
kinerja keuangan bagi Perseroan sebagai investor, antara
lain terhadap aset, pendapatan dan laba Perseroan.
Dalam melaksanakan pemasaran terhadap produk dan jasa
yang dimiliki, Perseroan mengutamakan kualitas produk dan
layanan yang dimiliki. Perseroan menjalin kerja sama yang
baik dengan mitra usaha dan pelanggan untuk menjaga
keberlangsungan usaha dalam jangka panjang.
Prospek usaha Perseroan sangat terkait dengan proyeksi
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada khususnya.
Pada tahun 2016, perekonomian Indonesia diperkirakan
masih akan terus mengalami peningkatan sebesar 5,8% 6,2%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2015. Peningkatan
pertumbuhan ekonomi akan ditopang dari sisi permintaan,
yakni konsumsi, investasi, belanja negara dan pertumbuhan
ekspor. Selain itu, pertumbuhan sisi penawaran oleh masingmasing industri juga diperkirakan masih akan menguat.
The Company sets the target for the next year by considering
the achievement and economic condition of this year, as
well as the economic condition projection in the future. In
2016, the Company’s management will seek to encourage
and oversee the growth and performance of the Subsidiary
in order to contribute to the financial performance of the
Company as an investor, among others against assets,
revenues, and profits of the Company.
In conducting marketing of the products and services, the
Company prioritizes product quality and services. The
Company has good cooperation with business partners and
customers to maintain the business sustainability in the
long-term.
The Company’s business prospects are strongly associated
with the projected economic growth of Indonesia in
particular. In 2016, the Indonesian economy is predicted to
continue to increase by 5.8% - 6.2%, higher than that of in
2015. The increase of economic growth will be supported
by the demand side, which are consumption, investment,
government spending, and export growth. In addition, the
growth of the supply side by each industry is also expected
to remain strong.
Pelaksanaan kebijakan pembagian dividen yang diterapkan
Perseroan didasarkan pada ketentuan Anggaran Dasar
tentang Penggunaan Laba. Kebijakan pembagian dividen
tersebut disesuaikan dengan kemampuan Perseroan
berdasarkan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) dengan mempertimbangkan
kondisi keuangan Perseroan pada tahun terkait.
Dividend distribution policy applied by the Company is based
on the regulation of the Articles of Association regarding the
Profit Utilization. This dividend distribution policy is adjusted
with the Company’s ability based on the decisions taken in
the General Meeting of Shareholders (GMS) by considering
the Company’s financial condition in the related year.
Namun demikian, pada tahun 2015 maupun 2014, Perseroan
tidak melaksanakan pembagian dividen. Hal tersebut
disebabkan kondisi keuangan yang dihadapi Perseroan dan
keputusan Perseroan untuk menggunakan laba sebagai
modal kerja di tahun berikutnya.
However, in 2015 or 2014, the Company did not distribute
dividend. This is due to the financial condition of the
Company and the Company’s decision to use profit as the
work capital for the next year.
25
PT POLARIS INVESTAMA Tbk
26
Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum
Realization of The Use of Proceeds
From Public Offerings
Perseroan tidak memiliki informasi realisasi penggunaan
dana hasil penawaran umum. Hal ini disebabkan penggunaan
dana hasil penawaran umum telah selesai dilakukan pada
tahun 2011. Penggunaan dana tersebut telah diperuntukkan
sepenuhnya sesuai tujuan yang telah ditetapkan dan telah
dilaporkan kepada regulator.
The Company does not have information on realization of
the use of proceeds from public offerings. This is due to
the realization of the use of proceeds from public offerings
was completely done in 2011. The use of such proceeds was
completely in accordance with the set objectives and had
been reported to the regulator.
Informasi dan Fakta Material yang
Terjadi Setelah Tanggal Laporan
Akuntan
Information and Material Facts
Occuring after The Accountant’s
Reporting Date
Perubahan Peraturan PerundangUndangan yang Berdampak
Signifikan Terhadap Perusahaan
Changes in Laws And Regulations That
Significantly Influence The Company
Perseroan tidak memiliki perubahan peraturan perundangundangan yang berdampak signifikan terhadap perusahaan.
The Company does not have changes in laws and regulations
that significantly influence the company.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Changes In Accounting Policy
Perseroan tidak memiliki informasi dan fakta material yang
terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
There is no information and material facts that occur after
the reporting date of the accountant.
Perseroan telah menetapkan standar dan interpretasi baru dan
revisi dalam laporan keuangan efektif untuk periode akuntansi
yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015. Penerapan
ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang
dilaporkan dalam laporan keuangan tahun sebelumnya tetapi
dapat mempengaruhi akuntasi untuk transaksi dimasa datang.
The Company has set new standards and interpretations
and revisions in its effective financial report for the
accounting period that begins on or after 1 January 2015.
The implementation does not have any significant effects on
the amount reported in the previous financial statements
but it can affect the accounting for transactions in the future.
Penerapan interpretasi baru berikut yang berlaku sejak 1
Januari 2015 adalah sebagai berikut.
- PSAK 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan”;
The new interpretations that are effective as of 1 January
2015 are as follows:
- PSAK 1 (Revision 2013) “Presentation of Financial
Statements”;
- PSAK 4 (Revision 2013) “Separate Financial Statements”;
- PSAK 15 (Revision 2013) “Investments in Subsidiaries and
Joint Ventures”;
- PSAK 24 (Revision 2013) “Employee Benefits”;
- PSAK 48 (Revision 2013) “Impairment of Assets”;
- PSAK 50 (Revision 2014) “Financial Instruments:
Presentation”;
- PSAK 55 (Revision 2013) “Financial Instruments:
Recognition and Measurement”;
- PSAK 60 (Revision 2014) “Financial Instruments:
Disclosures”;
- PSAK 65 (Revision 2013) “Consolidated Financial
Statements”;
- PSAK 66 “Joint Arrangements”;
- PSAK 67 ”Disclosure of Interests in Other Entities”;
- PSAK 68 ”Fair Value Measurements”;
- ISAK 15 (Revision 2015) “Limit of Defined Benefit Asset”;
- ISAK 26 (Revision 2013) “Revaluation of Embedded
Derivatives”;
- Withdrawal of PSAK 12 (Revision 2009) “Part Participation
of Joint Venture”;
- Withdrawal of ISAK 7 “Consolidation of Entities with
Specific Purpose”;
- Withdrawal ISAK 12 “Jointly Controlled Entities: NonMonetary Contribution by Venturer”.
- PSAK 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri”;
- PSAK 15 (Revisi 2013) “Investasi Pada Entitas Asosiasi dan
Ventura Bersama”;
- PSAK 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”;
- PSAK 48 (Revisi 2013) “Penurunan Nilai”;
- PSAK 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”;
- PSAK 55 (Revisi 2013) “Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran”;
- PSAK 60 (Revisi 2014) ”Instrument Keuangan :
Pengungkapan”;
- PSAK 65 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Konsolidasian”;
- PSAK 66 “Pengaturan Bersama”;
- PSAK 67 ”Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain”;
- PSAK 68 ”Pengukuran Nilai Wajar”;
- ISAK 15 (Revisi 2015) “Batas Aset Imbalan Pasti”;
- ISAK 26 (Revisi 2013) “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”;
- Pencabutan PSAK 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi
Ventura Bersama”;
- Pencabutan ISAK 7 “Konsolidasi Entitas Bertujuan
Khusus”;
- Pencabutan ISAK 12 “Pengendalian Bersama Entitas:
Kontribusi Non Moneter Oleh Venturer”.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance
27
Pelaksanaan Gcg
Sebagai perusahaan publik, Perseroan berkomitmen untuk
melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance/GCG) sehingga pertumbuhan dan
stabilitas usaha tetap terjaga. Perseroan menerapkan
prinsip-prinsip GCG pada setiap aspek bisnis dan terhadap
seluruh jajaran di Perseroan. Penerapan prinsip-prinsip GCG
tersebut sebagai berikut.
1. Transparansi (Transparency)
Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis,
Perseroan menyediakan informasi yang material dan
relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami
oleh pemangku kepentingan. Perseroan mengambil
inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah
yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan,
tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan
keputusan oleh Pemegang Saham, kreditur dan
pemangku kepentingan lainnya.
2. Akuntabilitas (Accountability)
Perseroan harus dapat mempertanggungjawabkan
kinerjanya secara transparan dan wajar. Oleh karena
itu, Perseroan dikelola secara benar, terukur dan
sesuai dengan kepentingan Perseroan dengan tetap
memperhatikan kepentingan Pemegang Saham dan
pemangku kepentingan lain.
3. Responsibilitas (Responsibility)
Perseroan mematuhi peraturan perundang-undangan
serta melaksanakan tanggung jawab terhadap
masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara
kesinambungan usaha dalam jangka panjang.
4. Independensi (Independency)
Perseroan dikelola secara independen sehingga masingmasing Organ Perseroan tidak saling mendominasi dan
tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.
5. Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness)
Dalam melaksanakan kegiatannya, Perseroan senantiasa
memperhatikan kepentingan Pemegang Saham dan
pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas
kewajaran dan kesetaraan.
Implementation of Gcg
As a public company, the Company is committed to
implement Good Corporate Governance (GCG) so that the
business growth and stability is maintained. The Company
applies the principles of Good Corporate Governance in
every aspect of the business and on all levels within the
Company. Implementation of GCG principles is as follows.
1. Transparency
To maintain objectivity in running the business, the
Company provides relevant material and information
in a way that is easily accessible and understood by its
stakeholders. The Company takes on initiative to express
not only issues that are required by laws and regulations,
but also issues that are important for decision making by
its shareholders, creditors and other stakeholders.
2.Accountability
The Company must be accountable for its performance
in a manner that is transparent and fair. Therefore,
the Company is properly managed, measurable and in
accordance with the interests of the Company with due
regard to the interests of its Shareholders and other
Stakeholders.
3.Responsibility
The Company adhere to laws and regulations and
implement responsibilities towards society and
environment so that it can maintain the sustainability of
the business in the long run.
4.Independency
The Company is managed independently, so that each
Company Organ does not dominate and that it cannot
be intervened by other parties.
5.Fairness
In conducting its activities, the Company always consider
the interests of its shareholders and other stakeholders
based on the principles of fairness and equality.
Perseroan juga telah memiliki struktur dan mekanisme GCG
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi
Perseroan. Struktur GCG di Perseroan terdiri dari Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan
Direksi. Masing-masing Organ Perseroan tersebut memiliki
mekanisme dalam melaksanakan GCG yang telah diatur
dalam pedoman dan kebijakan terkait GCG di Perseroan.
The Company also has the GCG structures and mechanisms
according to laws and regulations that are applicable to
the Company. The GCG structure in the Company consists
of a General Meeting of Shareholders (GMS), Board of
Commissioners and Board of Directors. Each Company
Organ has a mechanism in implementing GCG that was
set within the guidelines and policies related to GCG in the
Company.
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting Of Shareholders
(GMS)
RUPS adalah Organ Perseroan yang memegang kekuasaan
tertinggi dan memegang segala kewenangan yang tidak dapat
didelegasikan atau diarahkan kepada Direksi dan Dewan
Komisaris. RUPS sebagai Organ Perseroan merupakan
wadah para Pemegang Saham untuk mengambil keputusan
GMS is a Company Organ that holds the highest power and
all authority that cannot be delegated or directed to the
Board of Directors and the Board of Commissioners. As a
Company Organ, GMS acts as forum for its Shareholders to
take on important decisions relating to paid capital in the
PT POLARIS INVESTAMA Tbk
28
penting berkaitan dengan modal yang disetor dalam
Perseroan, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran
Dasar dan Undang-undang Perseroan terbatas. Selain itu,
RUPS juga berfungsi sebagai forum pertanggungjawaban
kepengurusan Direksi dan Dewan Komisaris atas hasil
kinerjanya dalam kurun waktu yang telah ditentukan. RUPS
memiliki wewenang antara lain untuk:
a. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris
dan Direksi;
b. Menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi;
c. Mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi;
d. Mengesahkan perubahan Anggaran Dasar;
e. Memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan;
f. Menetapkan alokasi penggunaan laba; serta
g. Menunjuk akuntan publik.
Company, subject to provisions within Articles of Association
and Limited Company Law. In addition, the GMS also serves
as a accountability forum of management of the Board
of Directors and the Board of Commissioners for their
performance within a specified period. General Meeting of
Shareholders holds the authority to:
Keputusan yang diambil dalam RUPS didasari pada
kepentingan usaha Perseroan jangka panjang. RUPS dan/
atau Pemegang Saham tidak dapat melakukan intervensi
terhadap tugas, fungsi, dan wewenang Dewan Komisaris
dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS
untuk menjalankan hak sesuai dengan Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan. Pengambilan keputusan
RUPS dilakukan secara wajar dan transparan.
The decision taken at the GMS is based on a longterm interest of the Company’s business. GMS and/or
Shareholders can not intervene duties, functions and
authorities of the Board of Commissioners and the Board
of Directors, without reducing the GMS authority to exercise
its rights in accordance with the Articles of Association and
regulations. GMS decision making is conducted properly and
transparently.
Dalam Penyelenggaraan RUPS, upaya yang telah dilakukan
Perseroan adalah:
a.Pemegang Saham diberikan kesempatan untuk
mengajukan usul mata acara RUPS sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Panggilan RUPS telah
mencakup informasi mengenai mata acara, tanggal,
waktu dan tempat RUPS;
b. Bahan mengenai setiap mata acara yang tercantum
dalam panggilan RUPS tersedia di Perseroan sejak
tanggal panggilan RUPS, sehingga memungkinkan
Pemegang Saham berpartisipasi aktif dalam RUPS dan
memberikan suara secara bertanggung jawab. Jika
bahan tersebut belum tersedia saat dilakukan panggilan
untuk RUPS, maka bahan itu disediakan sebelum RUPS
diselenggarakan;
c. Risalah RUPS tersedia di Perseroan dan terdapat fasilitas
agar Pemegang Saham dapat membaca risalah tersebut.
In implementing GMS, the efforts made by the Company are:
Pelaksanaan Rups Tahun 2015
a. Appoint and dismiss Board of Commissioners (BOC) and
Board of Directors (BOD);
b. Determine the remuneration for the BOC and BOD;
c. Evaluate the performance of BOC and BOD;
d. Approve the amendments of the Articles of Association;
e. Approve Annual Report;
f. Stipulate profit distribution; and
g. Appoint public accountant.
a. The Shareholders are given the opportunity to propose
an agenda for GMS in accordance with the legislation.
GMS Call has included information regarding GMS
agenda, date, time and venue;
b. Materials regarding each agenda listed in the GMS Call
are available at the Company since the date of GMS Call,
thus allowing the shareholders to actively participate
in the GMS and to vote responsibly. If such materials
are not available when the GMS Call is conducted, the
material will be provided before the GMS is conducted;
c. Minutes of GMS is available at the Company and the
Company has a facility for the Shareholders to read GMS
minutes.
Selama tahun 2015, Perseroan telah melaksanakan 1 kali
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan 1
kali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Pelaksanaan RUPS tersebut diuraikan sebagai berikut.
The Execution of General Meeting of Shareholders In
2015
During 2015, the Company has conducted one Shareholders
General Meeting (SGM) and one Extraordinary General
Meeting of Shareholders (EGMS). The implementation of
GMS is described as follows.
1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tanggal 28
Mei 2015
1. The Annual General Meeting of Shareholders on May
28, 2015
Agenda RUPS
a.
Persetujuan
laporan
tahunan,
pengesahan
laporan keuangan, dan pengesahan laporan tugas
pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2014;
The Agenda for General Meeting of Shareholders
a. Annual report approval, validation of Financial
Report, and validation of Supervisory Report of the
Board of Commissioners for the fiscal year ended on
December 31, 2014;
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
b. Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2014;
c. Penunjukan kantor akuntan publik untuk melakukan
audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015;
d. Penetapan besarnya gaji/honorarium dan tunjangan
lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
yang akan datang.
Hasil Keputusan Rups
a. Agenda Rapat Pertama
Menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan,
laporan keuangan, dan laporan tugas pengawasan
Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang
berakhir pada tangga 31 Desember 2014, serta
menyetujui dan mengesahkan untuk memberikan
pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (Acquit
Et De Charge) kepada Dewan Komisaris dan
Direksi Perseroan atas tindakan pengawasan dan
pengurusan yang mereka lakukan untuk tahun buku
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
b. Agenda Rapat Kedua
Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2014 dengan perincian:
1)Sebesar Rp300.000.000,- akan dibukukan
sebagai dana cadangan;
2) Sisanya, yaitu sebesar Rp1.818.324.879,- sebagai
laba ditahan untuk kegiatan operasional
Perseroan.
c. Agenda Rapat Ketiga
Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan
untuk menunjuk kantor akuntan publik yang akan
melakukan audit terhadap laporan keuangan
Perseroan untuk tahun buku 2015 dan periodeperiode lainnya dalam tahun buku 2015 (apabila
diperlukan), serta menetapkan honorarium akuntan
publik beserta persyaratan-persyaratan lainnya.
d. Agenda Rapat Keempat
Memberikan kuasa dan melimpahkan wewenang
kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk
menentukan besarnya gaji atau honorarium dan
tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris
Perseroan, serta menentukan besarnya gaji atau
honorarium dan tunjangan lainnya bagi seluruh
anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2015.
2. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tanggal
28 Mei 2015
Agenda RUPSLB
a.Persetujuan kepada Direksi Perseroan untuk
mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan
jaminan utang atas kekayaan Perseroan, baik
sebagian maupun atau seluruhnya, dalam satu
transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri
ataupun yang berkaitan satu sama lain, untuk jangka
waktu sampai dengan diselenggarakannya Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan selanjutnya, yaitu
b. Determination of Company’s net profit for the fiscal
year ended on December 31, 2014;
c. The appointment of a public accounting firm to audit
Company’s Financial Statements for the fiscal year
ended on December 31, 2015;
d. Determination of the amount of salary/honorarium
and other allowances for the Board of Commissioners
and the Board of Directors to come.
The Decision Taken at The Gms
a. First Meeting Agenda
To approve annual report, financial statements, and
Company’s Board of Commissioners Supervisory
Report for the financial year ended on December
31, 2014, and to approve and grant to provide full
responsibility exemption (Acquit Et De Charge) to the
Board of Commissioners and the Board of Directors
in conducting supervision and management for the
fiscal year ended on December 31, 2014.
b. Second Meeting Agenda
To approve the use of Company’s net profit for the
fiscal year ended on December 31, 2014 with details
as follow:
1) The amount of Rp 300,000,000.- will be recorded
as reserve fund;
2) The rest, Rp1,818,324,879.- is retained earnings
for the Company’s operational activities.
c. Third Meeting Agenda
To authorize the Board of Directors to appoint a
public accounting firm to audit Company financial
statements for 2015 financial year and other
periods in 2015 fiscal year (if required), as well as
to determine the honorarium of public accountants
and other requirements.
d. Fourth Meeting Agenda
To give authorization and to delegate authority
to the Board of Commissioners to determine the
amount of salary or honorarium and other benefits
for members of the Board of Commissioners, as well
as to determine the amount of salary or honorarium
and allowances for the members of the Board of
Directors for the 2015 financial year.
2. Extraordinary General Meeting of Shareholders
(Egms)
Agenda for EGMS
a. Approval for the Board of Directors to transfer,
relinquish rights or to render debt guarantees on
Company’s assets, either in part or in whole, in
one or several transactions that stand alone or are
related to one another, for a period until the next
Annual General Meeting of Shareholders, i.e. 2016,
in the context of financial facilities received by the
Company and/or its Subsidiaries or the extension as
29
PT POLARIS INVESTAMA Tbk
pada tahun 2016, dalam rangka fasilitas keuangan
yang diterima oleh Perseroan dan/atau Entitas Anak
ataupun perpanjangan maupun refinancing (berikut
seluruh penambahan dan/atau perubahannya);
b.Persetujuan perubahan Anggaran Dasar untuk
menyesuaikan dengan ketentuan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) Nomor 32/POJK.04/2014
tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Nomor
33/POJK.04/2014 tahun 2014 tentang Direksi dan
Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
30
well as refinancing (along with all additions and/or
amendments);
b. Approval of Articles of Association Amendment to
conform with the provisions of Financial Services
Authority (FSA) No. 32/POJK.04/2014 regarding
Planning and Organization of General Meeting
of Shareholders of Public Company and Number
33/POJK.04/2014 year 2014 regarding Board of
Directors and Board of Commissioners of Issuer or
Public Company.
Hasil Keputusan RUPSLB
• Agenda Rapat Pertama
a.
Memberikan persetujuan kepada Direksi
Perseroan untuk mengalihkan, melepaskan hak
atau menjadikan jaminan utang atas kekayaan
Perseroan balik sebagian maupun seluruhnya
dalam satu transaksi atau beberapa transaksi
yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan
satu sama lain, untuk jangka waktu sampai
dengan diselenggarakannya Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan selanjutnya, yaitu
tahun 2016, dalam rangka fasilitas keuangan
yang diterima oleh Perseroan dan/atau Entitas
Anak Perseroan ataupun perpanjangan maupun
refinancing (berikut seluruh penambahan dan/
atau perubahannya);
b. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan
untuk menyatakan keputusan tersebut dalam
suatu akta notaris dan untuk itu dikuasakan
menghadap notaris, menandatangani akta,
dokumen atau surat-surat, serta melakukan
segala
sesuatu
yang
diperlukan
untuk
tercapainya maksud tersebut di atas tanpa
ada yang dikecualikan, sekaligus memohon
persetujuan kepada pihak yang berwenang atas
perubahan Anggaran Dasar.
The Decision Taken at The EGMS
• First Meeting Agenda
a. To give approval to the Board of Directors to
transfer, relinquish rights or to render debt
guarantees on Company’s assets, either in part
or in whole, in one or several transactions that
stand alone or are related to one another, for
a period until the next Annual General Meeting
of Shareholders, i.e. 2016, in the context of
financial facilities received by the Company and/
or its Subsidiary Entity or the extension as well
as refinancing (along with all additions and/or
amendments);
Agenda Rapat Kedua
a. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Pasal
11, 12, 13, 14, 15 dan 16 sehubungan dengan
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang
Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau
Perusahaan Publik tertanggal 8 Desember 2014
No. 33/POJK.04/2014 (“POJK 33”);
• Second Meeting Agenda
a. To approve the amendment of Articles of
Association, articles 11, 12, 13, 14, 15 and 16
in connection with the provisions of Financial
Services Authority (FSA) regarding the Board of
Directors and the Board of Commissioners of
Public Company dated December 8, 2014 No. /
POJK.04/2014 (“POJK 33”);
b.To approve amendments of Articles of
Association, articles 18, 19, 20, 21, 22 and 23, in
connection with provisions of Financial Services
Authority (FSA) on Planning and Organization
of Public Company
General Meeting of
Shareholders dated December 8, 2014 No. 32/
POJK.04/2014 (“POJK 32”);
c. To give power and authority with the substitute
right to the Board of Directors, either jointly or
individually, to restate the decisions, in whole
or in part in the word of the notary, including
adjusting the mention of Bapepam and Financial
Institutions into FSA, to report changes to
•
b.
Menyetujui
Perubahan
Anggaran
Dasar
Pasal 18, 19, 20, 21, 22 dan 23, sehubungan
dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) tentang Rencana dan Penyelenggaraan
Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan
Terbuka tertanggal 8 Desember 2014 No. 32/
POJK.04/2014 (“POJK 32”);
c. Memberi kuasa dan wewenang dengan hak
substitusi kepada Direksi Perseroan, baik
bersama-sama maupun sendiri-sendiri, untuk
menyatakan kembali keputusan tersebut, baik
seluruhnya maupun sebagian dalam suatu kata
notaris, termasuk menyesuaikan penyebutan
b. To give authority to the Board of Directors to
declare the decision in one notary deed and
therefore BOD was authorized to meet the
notary, sign the act, documents or letters, and do
everything necessary to achieve those purposes
without being exempted, as well as to apply for
approval to authorities on Articles of Association
amendment .
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Bapepam dan Lembaga Keuangan menjadi
OJK, melaporkan perubahan Anggaran Dasar
ini kepada pihak yang berwenang, termasuk
menyatakan serta menyusun kembali seluruh
anggaran dasar Perseroan, merubah atau
memperbaiki yang diperlukan dalam akta
notaris apabila disyaratkan oleh pihak yang
berwenang dan/atau perundang-undangan yang
berlaku, membuat dan meminta dibuatkan serta
menandatangani segala akta-akta, surat-surat
maupun dokumen-dokumen yang diperlukan,
hadir dihadapan pihak atau pejabat yang
berwenang, mengajukan permohonan atau
melaporkan kepada pihak atau pejabat yang
berwenang serta melakukan tindakan lain yang
dipandang perlu sehubungan dengan perubahan
Anggaran Dasar Perseroan dimaksud.
the Articles of Association to the appropriate
authorities, including to state and reconstitute
the whole budget of the Company, to change
or repair the necessary deed when required
by applicable authorities and/or applicable
legislation, to create and request for and to sign
all required deeds, letters and documents, or
to appear before authorities in power, to apply
or report to the parties or authorities in power
and to take any measures that are deemed
necessary in connection with the change of the
referred Articles of Association.
Pelaksanaan Keputusan Rups Tahun 2014
The Execution of 2014 Gms Decision
Dewan Komisaris
Board of Commissioners (BOC)
Tugas dan Tanggung Jawab
Dewan Komisaris sebagai Organ Perseroan bertugas dan
bertanggung jawab untuk:
a. Melakukan pengawasan atas jalannya usaha Perseroan
dan memberikan nasehat kepada Direksi;
b. Dalam melakukan tugas, Dewan Komisaris berdasarkan
kepada kepentingan Perseroan dan sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan;
Duties and Responsibilities
As a Company’s Organ, the BOC is in charge and responsible:
Selama tahun 2014, Perseroan telah mengadakan 1 kali RUPS
Tahunan dan 1 kali RUPS Luar Biasa. Adapun keputusan
yang dihasilkan dalam pelaksanaan RUPS pada tahun 2014
tersebut telah dilaksanakan sepenuhnya.
Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas
untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat
kepada Direktur Perseroan. Anggota Dewan Komisaris
diangkat dan diberhentikan dengan persetujuan dari
anggota Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang
kemudian dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia untuk dicatatkan dalam daftar wajib perusahaan
atas pergantian Dewan Komisaris. Pengangkatan Dewan
Komisaris diusulkan oleh anggota RUPS yang memiliki
wewenang untuk mengusulkan Dewan Komisaris.
c. Kewenangan khusus Dewan Komisaris, bahwa Dewan
Komisaris dapat diamanatkan dalam Anggaran Dasar
untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu Direksi;
d.Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan
menyimpan salinan rapat;
e. Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan
saham dan/atau keluarga atas saham Perseroan dan
saham di perusahaan lainnya.
f. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang
telah dilakukan;
g. Mengawasi Direksi.
During 2014, the Company has conducted 1 Annual GMS
and one Extraordinary GMS. The decision generated in the
implementation of 2014 GMS has been fully implemented.
The Board of Commissioners is a Company’s Organ that
conducts supervisory and give advises to the Board of
Directors. Members of the Board of Commissioners are
appointed and terminated with the approval of General
Meeting of Shareholders (GMS) which was later reported
to Minister of Law and Human Right to be recorded in
the mandatory list of companies on changing the Board
of Commissioners. The appointment of the Board of
Commissioners is proposed by GMS members who have the
authority to propose the Board of Commissioners.
a. To oversee Company’s business and to provide advice to
the Board of Directors;
b. In carrying out its duties, the Board of Commissioners
shall base its decisions on the interests of the Company
and in accordance with the purposes and objectives of
the Company;
c. Special Authority of the Board of Commissioners, in that
BOC may be mandated in the Articles of Association to
carry out certain Director tasks;
d. To make minutes of BOC meetings and to keep a copy of
the minutes;
e. To report to the Company regarding shares ownership
and/or family on Company’s shares and shares in other
companies.
f. To provide reports regarding supervisory duties that
have been carried out;
g. To supervise the Board of Directors.
31
PT POLARIS INVESTAMA Tbk
32
Komposisi
Jumlah anggota Dewan Komisaris disesuaikan dengan
kompleksitas Perseroan dengan tetap memperhatikan
efektifitas dalam pengambilan keputusan. Per 31 Desember
2015, komposisi Dewan Komisaris adalah
Komisaris Utama
(Komisaris Independen) : Tan Kiem Hok
Komisaris : Sudjono Tanu Handoko
Composition
The number of members of the Board of Commissioners
is adjusted to Company complexity with due regard to
effectiveness in decision making. As of December 31, 2015,
the composition of the Board of Commissioners is
President Commissioner
(Independent Commissioner) : Tan Kiem Hok
Commissioner : Sudjono Tanu Handoko
Komposisi Dewan Komisaris juga telah mengikuti ketentuan
yang berlaku tentang Komisaris Independen. Perseroan
telah mengangkat Komisaris Independen yang juga
menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan.
The composition of the Board of Commissioners also follows
the applicable provisions of the Independent Commissioner.
The Company has appointed Independent Commissioners
who also serve as President Commissioner of the Company.
Independensi
Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak ada yang memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan dan
hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris
Lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau
hubungan dengan Perseroan yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen.
Independency
All members of the Board of Commissioners have no
financial, management, ownership nor family relationship
with other members of the Board of Commissioners, Board
of Directors and/or the controlling Shareholders or any
relationship with the Company that could affect its ability to
act independently.
Rangkap Jabatan
Dewan Komisaris merangkap jabatan di beberapa
perusahaan dan Entitas Anak Perseroan. Namun, seluruh
anggota Dewan Komisaris tidak ada yang merangkap
jabatan di perusahaan yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan bagi Perseroan.
Concurrent Positions
The Board of Commissioners holds concurrent positions in
several companies and Subsidiary Companies. However, no
member Board of Commissioners has concurrent positions
in companies that may pose conflict of interests for the
Company.
Pelaksanaan Tugas
Selama tahun 2015, Dewan Komisaris telah melaksanakan
tugas, antara lain:
a. Ikut serta dalam RUPS;
b. Memberikan tanggapan atas laporan tahunan Perseroan
tahun buku 2014, rencana kerja, temuan audit, tindakan
Perseroan yang memerlukan persetujuan Dewan
Komisaris;
c. Melaksanakan pengawasan dan pemantauan secara
menyeluruh terhadap pelaksanaan usaha Perseroan;
d. Memberikan nasehat dan arahan kepada Direksi.
Implementation of Duties
During 2015, the Board of Commissioners has carried out its
duty, among others:
a. Participated in GMS;
b. Responded to the annual report for the 2014 financial
year, work plan, the audit findings, the Company
measures that require the approval from the Board of
Commissioners;
c. Thoroughly carried out supervision and monitoring of
the implementation of Company’s businesses;
d. Provided advice and guidance to the Board of Directors.
Selama tahun 2015, Dewan Komisaris juga telah mengikuti
rapat sebanyak 11 kali yang terdiri dari 3 kali rapat Dewan
Komisaris, 6 kali rapat gabungan Dewan Komisaris dan
Direksi, serta 2 kali rapat dengan Komite Audit. Dalam
pelaksanaan rapat tersebut, tingkat kehadiran Dewan
Komisaris adalah 100%.
During 2015, the Board of Commissioners has also attended
11 meetings that consisted of three Board of Commissioners
meetings, 6 joint meetings between the BOC and the BOD, as
well as two meetings with Audit Committee. In implementing
the meeting, the attendance rate of Board of Commissioners
was 100% .
Adapun selama tahun 2015, Dewan Komisaris tidak
mengikuti pelatihan untuk mendukung pelaksanaan
tugasnya.
In 2015, the Board of Commissioners did not participate in
training to support the execution of their duties.
Direksi
Board of Directors (BOD)
Direksi merupakan Organ Perseroan yang diangkat dan
diberhentikan oleh RUPS melalui proses yang transparan.
Kedudukan masing-masing anggota Direksi termasuk
Direktur Utama adalah setara. Dalam melaksanakan
tugasnya, Direksi melakukan pembagian tugas dan
wewenang setiap anggota Direksi yang ditetapkan
Directors are Company’s Organ who are appointed and
terminated by the GMS through a transparent process. The
position of every member of the Board of Directors, including
President Director, is equal. In performing their duties, the
Board of Directors divide the roles and responsibilities of
each member of the Board of Directors that was set forth
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Adapun Direksi
mempertanggungjawabkan
kepengurusannya
dalam
RUPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
in the General Meeting of Shareholders. The Board of
Directors is accountable for its staff in the General Meeting
of Shareholders in accordance with the applicable laws and
regulations.
Tugas dan Tanggung Jawab
Direksi sebagai Organ Perseroan bertugas dan bertanggung
jawab secara kolegial dalam mengelola Perseroan. Masingmasing anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan
mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan
wewenangnya. Namun, pelaksanaan tugas oleh masingmasing anggota Direksi tetap merupakan tanggung jawab
bersama. Direksi bertanggung jawab terhadap pengelolaan
Perseroan
agar
dapat
menghasilkan
keuntungan
(profitability) dan memastikan kesinambungan usaha
Perseroan. Adapun tugas Direktur Utama sebagai primus
inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi.
Duties and Responsibilities
As a Company’s Organ, the Board of Directors serves and
has the responsibilities to manage the Company’s collegially.
Each Directors may carry out its duties and make decisions
in accordance with the division of duties and responsibilities.
However, task implementation by each Director remains a
joint responsibility. The Board of Directors is responsible for
managing the Company in order to generate profit and to
ensure the sustainability of Company’s business. The task of
President Director as primus inter pares is to coordinate the
activities of Board of Directors.
Tugas dan tanggung jawab utama Direksi antara lain:
Main duties and responsibilities of Board of Directors
include:
a. Represent the Company in and out of court;
b. Set up a business strategy and annual operating plan;
a. Mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan;
b. Menyiapkan strategi bisnis dan rencana operasional
tahunan;
c.Menentukan kebijakan yang berkaitan dengan
kepegawaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
d. Mengangkat, memberikan penghargaan, memberikan
sanksi, dan memberhentikan karyawan sesuai dengan
peraturan Perseroan;
e. Menyiapkan laporan keuangan Perseroan;
f. Mengidentifikasi dan mengelola risiko utama yang
mempengaruhi Perseroan;
g. Mengawasi pelaksanaan usaha Perseroan; dan
c. Determine policies related to employment in accordance
with stipulated regulations;
d. Appoint, rewards, impose sanctions, and terminate
employees in accordance with Company regulations;
h. Menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perseroan.
e. Prepare Company financial statements ;
f. Identify and manage the principal risks affecting the
Company;
g. Oversee the implementation of Company’s business;
and
h. Apply the principles of Corporate Governance.
Komposisi
Jumlah anggota Direksi disesuaikan dengan kompleksitas
Perseroan dengan tetap memperhatikan efektifitas dalam
pengambilan keputusan. Per 31 Desember 2015, komposisi
Direksi adalah
Direktur Utama (Independen) : Taffy Tjahya Indra
Direktur : Ario Purboyo.
Composition
The number of Directors is adjusted to the Company
complexity while still maintaining effectiveness in decision
making. As of December 31, 2015, the composition of the
Board of Directors is
President Director (Independent) : Taffy Tjahya Indra
Director: Ario Purboyo.
Independensi
Seluruh anggota Direksi tidak ada yang memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan dan hubungan
keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, anggota
Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau
hubungan dengan Perseroan yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen.
Independency
No member of Directors has financial, management,
ownership and family relationship with members of the
Board of Commissioners, other Directors and/or Controlling
Shareholders or any relationship with the Company that
could affect its ability to act independently.
Rangkap Jabatan
Direksi merangkap jabatan di beberapa perusahaan dan
Entitas Anak Perseroan. Namun, seluruh anggota Direksi
tidak ada yang merangkap jabatan di perusahaan yang
dapat menimbulkan benturan kepentingan bagi Perseroan.
Concurrent Positions
Directors hold concurrent positions in several companies
and Subsidiary Company. However, no member from the
Board of Directors has concurrent positions in companies
that may pose a conflict of interest for the Company.
33
PT POLARIS INVESTAMA Tbk
34
Pelaksanaan Tugas
Selama tahun 2015, Direksi telah melaksanakan tugas,
antara lain:
a. Menetapkan strategi dan rencana bisnis Perseroan;
b. Menetapkan kebijakan dan pedoman yang berlaku di
Perseroan;
c. Menyetujui laporan keuangan Perseroan tahun buku
2014;
d. Melaksanakan pengembangan usaha Perseroan;
e.Melaksanakan serta melakukan pengawasan dan
perbaikan terhadap kegiatan operasional Perseroan;
f. Mengawasi kinerja Entitas Anak.
Implementation of Duties
During 2015, the Board of Directors has carried out duties
among others:
a. Set Company strategy and business plan;
b. Established policies and guidelines applicable in the
Company;
c. Approved financial statements for 2014 financial year;
Selama tahun 2015, Direksi juga telah mengikuti rapat
sebanyak 14 yang terdiri dari 4 kali rapat Direksi, 6 kali rapat
gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, serta 4 kali rapat
dengan manajemen. Dalam pelaksanaan rapat tersebut,
tingkat kehadiran Direksi adalah 100%.
During 2015, the Board of Directors has also attended 14
meetings consisting of four Board of Directors meetings,
6 joint meetings between the Board of Commissioners and
the Board of Directors, as well as four meetings with the
management. During implementation of the meeting, the
Board of Directors attendance rate was 100%.
Adapun selama tahun 2015, Direksi tidak mengikuti
pelatihan untuk mendukung pelaksanaan tugasnya.
In 2015, the Board of Directors did not participate in training
to support the execution of their duties.
Penilaian Kinerja
Perseroan melaksanakan penilaian kinerja Direksi
berdasarkan pencapaian target kinerja dan pertumbuhan
usaha Perseroan. Penilaian kinerja Direksi dilaksanakan oleh
Dewan Komisaris dan disampaikan kepada RUPS.
Performance Evaluation
The Company assesses the performance of Board of
Directors based on their achievement target performance
and the growth of Company business. The Directors’
performance assessment was carried out by the Board of
Commissioners and submitted to GMS.
Pengungkapan Remunerasi Dewan
Komisaris dan Direksi
Disclosure
of
Remuneration
d. Implemented Company business development;
e.
Implemented
and
conducted
monitoring
improvement of Company operational activities;
f. Oversaw the performance of the Subsidiaries.
BOC
and
and
BOD
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan
berdasarkan keputusan RUPS sesuai Anggaran Dasar
Perseroan dan dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Remunerasi Dewan
Komisaris dan Direksi ditetapkan berdasarkan kondisi
keuangan Perseroan serta berdasarkan pencapaian kinerja
Dewan Komisaris dan Direksi.
Remuneration of the Board of Commissioners and the Board
of Directors was set based on GMS decision in accordance
with the Company Articles of Association and in view of
applicable laws and regulations. Remuneration of BOC and
BOD is determined based on Company’s financial condition
and also based on performance achievement of BOC and
BOD.
Adapun jenis-jenis remunerasi yang diterima Dewan
Komisaris dan Direksi adalah:
a. Gaji pokok;
b. Tunjangan kesehatan;
c. Tunjangan kendaraan;
d. Tunjangan jabatan.
Pada tahun 2015, remunerasi yang diterima Dewan
Komisaris dan Direksi sebagai berikut
As for the types of remuneration received by the Board of
Commissioners and Board of Directors are as follow:
a. Basic salary;
b. Medical benefits;
c. Vehicle allowance;
d. Functional allowance.
In 2015, the remunerations received by the Board of
Commissioners and Board of Directors are as follow.
Keterangan
Jumlah / Amount
Description
Dewan Komisaris
Rp
54.000.000
The Board Of Commissioners (BOC)
Direksi
Rp 288.000.000
Directors
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Komite di Bawah Dewan Komisaris
Committee Under Board of
Commissioners
Komite Audit
Audit Committee
Secara umum, Komite Audit bertugas untuk memberikan
pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan
atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan
Komisaris, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan
perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas lain
yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris. Dalam
melaksanakan tugasnya, Komite Audit dapat bekerja sama
dengan Unit Audit Internal.
In general, Audit Committee is responsible to give opinions
to the Board of Commissioners in regards to reports or
matters submitted by the Board of Directors to the Board of
Commissioners, to identify issues that require the attention
of the Board of Commissioners, and to perform other duties
related to the duties of the Board of Commissioners. In
performing its duties, Audit Committee may work together
with the Internal Audit Unit.
Adapun tugas Komite Audit antara lain:
a.Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan
terhadap peraturan perundang-undangan di bidang
pasar modal dan peraturan perundang-undangan
lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha
Perseroan;
b. Melakukan penelaahan terhadap informasi keuangan
yang akan dikeluarkan Perseroan, seperti laporan
keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya;
c. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan
oleh auditor internal;
d. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko
yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan manajemen
risiko oleh Direksi Perseroan;
e. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan
Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan
Perseroan;
f. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi
Perseroan.
Duties of the Audit Committee include:
a. Review the Company’s adherence to the laws and
regulations in Capital Markets and other laws and
regulations related to the Company business activities;
Komite Audit merupakan Komite yang dibentuk dengan tujuan
untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas
dan tanggung jawab pengawasan. Kedudukan Komite Audit
berada langsung di bawah Dewan Komisaris.
Audit Committee is a committee formed with the purpose
to assist Board of Commissioners in carrying out its duties
and supervisory responsibilities. Audit Committee Position
is directly under the Board of Commissioners.
b. Conduct a review on financial information to be
published by the Company, such as financial reports,
forecasts and other financial information;
c. Conduct a review on audit implementation by internal
auditors;
d. Report to the Board of Commissioners on various risks
faced by the Company and the implementation of risk
management by the Board of Directors;
e.Conduct a review and report to the Board of
Commissioners on complaints relating to the Company;
f. Maintain confidentiality of Company’s documents, data,
and information.
Berdasarkan komposisi, jumlah Komite Audit telah
disesuaikan dengan kompleksitas Perseroan dengan tetap
memperhatikan elektabilitas dalam pengambilan keputusan.
Adapun susunan keanggotaan Komite Audit adalah
Ketua Komite Audit : Sudjono Tanu Handoko
Anggota Komite Audit
: Retnowati
Anggota Komite Audit
: Akbar.
Based on the composition, the number of Audit Committee
has been adjusted to complexity of the Company with
regard to electability in decision making. The composition of
the Audit Committee is
Chairman of Audit Committee : Sudjono Tanu Handoko
Members of Audit Committee : Retnowati
Members of Audit Committee : Akbar.
Seluruh anggota Komite Audit tersebut menjalankan peran
secara profesional dan independen, serta tidak menerima/
melakukan intervensi dari/ kepada pihak lainnya. Anggota
Komite Audit tidak terkait dengan Pemegang Saham, Dewan
Komisaris, maupun Direksi. Komite Audit yang berasal dari
luar Perseroan tidak memiliki kepentingan/keterkaitan
pribadi yang dapat menimbulkan dampak negatif dan
benturan kepentingan (conflict of interest) dengan
Perseroan. Masa jabatan Komite Audit adalah tidak lebih
lama dari masa jabatan Dewan Komisaris, yaitu 5 tahun.
All members of the Audit Committee carry out their roles
professionally and independently, and do not accept/
intervene from/to other parties. Members of Audit
Committee are not related to Shareholders, Board of
Commissioners nor Board of Directors The Audit Committee
are from outside the Company and do not have any interest/
personal relationship that may cause negative impacts
and conflicts of interest with the Company. The tenure of
Audit Committee is not longer than the tenure of Board of
Commissioners, i.e. 5 years.
35
PT POLARIS INVESTAMA Tbk
36
Selama tahun 2015, Komite Audit telah melaksanakan tugas,
antara lain:
a. Menelaah ketaatan Perseroan terhadap pemenuhan
perundang-undangan dan peraturan yang berlaku;
b. Menelaah informasi terkait operasional dan keuangan
Perseroan;
c. Menelaah hasil pemeriksanaan auditor internal dan
eksternal;
d. Membantu proses penunjukkan kantor akuntan publik.
During 2015, the Audit Committee has performed its tasks,
among others:
a. Examined adherence to Company’s compliance towards
applicable laws and regulations;
b. Examined operational and financial information related
to the Company;
c. Reviewed the results of examination of internal and
external auditors;
d. Assisted the process of appointing public accounting
firms.
Selama tahun 2015, Komite Audit juga telah mengikuti rapat
sebanyak 2 kali.
During 2015, the Audit Committee has also participated in
two meetings.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Perseroan mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan
yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
Sekretaris Perusahaan tersebut memiliki tugas dan tanggung
jawab untuk:
1.Mengikuti perkembangan pasar modal, khususnya
peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar
modal dan memastikan agar Perseroan selalu mematuhi
peraturan regulasi pasar modal;
2. Memberikan pelayanan atas setiap informasi yang
dibutuhkan pemodal, Dewan Komisaris, dan Direksi yang
berkaitan dengan kondisi Perseroan untuk mendukung
pencapaian kinerja Perseroan sesuai Visi, Misi, dan
Strategi Perseroan;
3. Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk
mematuhi ketentuan Undang-Undang No. 8 tahun 1995
tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya;
4. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi
dan Dewan Komisaris secara berkala dan/atau sewaktuwaktu apabila diminta;
5.Memastikan Perseroan selalu mematuhi peraturan
tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan
penerapan prinsip-prinsip GCG;
6. Sebagai penghubung atau liason officer antara Perseroan
dengan regulator, otoritas bursa dan masyarakat secara
umum;
7. Menatausahakan serta menyimpan dokumen Perseroan,
seperti Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, dan
risalah rapat Direksi, Dewan Komisaris dan RUPS;
8. Membangun corporate image Perseroan melalui fungsi
hubungan masyarakat, hubungan media dan hubungan
investor.
Pada tahun 2015, Sekretaris Perusahaan dijabat oleh
Taffy Tjahya Indra yang juga menjabat sebagai Direktur
Utama Perseroan, dengan masa jabatan 5 tahun. Adapun
pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan selama tahun
2015, antara lain:
a.Memberikan informasi yang dibutuhkan Dewan
Komisaris dan Direksi dalam menjalankan tugasnya;
b. Menyediakan informasi terkait pelaksanaan RUPS;
c. Menyediakan informasi terkait Perseroan;
The Company appointed a Corporate Secretary who is
directly responsible to President Director. The Company
Secretary has duties and responsibilities to:
1. Keep abreast of the capital market development,
especially regulations applicable in Capital Markets and
ensure that the Company always adhere to the rules of
capital market regulation;
2. Provide services for any information needed by investors,
the Board of Commissioners and the Board of Directors
regarding the Company condition to support the
achievement of Company performance in accordance
with Company’s Vision, Mission, and Strategy;
3. Provide input to the Board of Directors to comply with
the provisions of Law No. 8 of 1995 on Capital Market
and its implementing regulations;
4. Provide information needed by the Board of Directors
and the Board of Commissioners periodically and/or at
any time requested;
5.Ensure that the Company always adhere to the
regulations on disclosure requirements in line with the
implementation of GCG principles;
6. Act as a liaison officer between Company and regulators,
stock exchange authorities and general public;
7. Administer and store Company’s documents, such as
Register of Shareholders, Special List, and the Board
of Directors, Board of Commissioners and the GMS
minutes of meetings;
8.Build Company’s corporate image through public
relations, media relations and investor relations function.
In 2015, the position of Corporate Secretary was held by
Taffy Tjahja Indra, who also served as President Director of
the Company, with a term of 5 years. The implementation of
Corporate Secretary’s duty during 2015 are, among others:
a.Provided information required by the Board of
Commissioners and the Board of Directors in carrying
out its duties;
b. Provided information regarding the implementation of
GMS;
c. Provided information about the Company;
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
d. Menelaah kepatuhan Perseroan terhadap perundangundangan dan peraturan yang berlaku bagi Perseroan.
d. Reviewed the Company’s compliance with the law and
regulations applicable to the Company.
Audit Internal
Internal Audit
Perseroan memiliki Unit Audit Internal yang dipimpin
oleh Ketua Audit Internal yang diangkat dan bertanggung
jawab langsung kepada Direktur Utama. Unit Audit Internal
tersebut memiliki tugas dan tanggung jawab yang meliputi:
a. Menyusun dan melaksanakan rencana audit internal
tahunan;
b. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian
interen dan sistem manajemen risiko sesuai dengan
kebijakan Perseroan;
c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan
efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional,
sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi
dan kegiatan lainnya;
d.Memberikan saran perbaikan dan informasi yang
obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua
tingkat manajemen;
e.Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan
laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan
Komisaris, serta memantau, menganalisis dan
melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang
telah disarankan;
f. Bekerjasama dengan Komite Audit;
g. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan
audit internal yang telah dilakukan dan melakukan
pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
The Company has Internal Audit Unit, led by the Chairman
of Internal Audit appointed and directly responsible to the
President Director. The Internal Audit Unit has duties and
responsibilities which include:
a. To develop and implement an annual internal audit plan;
b. To test and evaluate the implementation of internal
control and risk management system in accordance with
Company’s policies;
c. To perform inspection and assessment on efficiency and
effectiveness of finance, accounting, operations, human
resources, marketing, information technology and other
activities;
d. To provide suggestions for improvements and objective
information regarding the activities examined at all
levels of management;
e. To create audit reports and submit the report to the
President Director and the Board of Commissioners, as
well as to monitor, analyze and report on implementation
of suggested follow-up improvements;
f. To work together with the Audit Committee;
g. To develop a program to evaluate the quality of internal
audits activities that have been conducted and, if
necessary, to conduct a special examination.
Berdasarkan komposisi, Unit Audit Internal telah
disesuaikan dengan kompleksitas Perseroan. Selama tahun
2015, Unit Audit Internal telah melaksanakan audit pada
aspek operasional dan keuangan Perseroan, serta terhadap
kepatuhan Perseroan mengenai ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Based on the composition, the Internal Audit Unit has been
adjusted to the complexity of the Company. During 2015, the
Internal Audit Unit has conducted an audit on Company’s
operational and financial aspects, and compliance of the
applicable rules and regulations.
Sistem Pengendalian Internal
Internal Control System
Sistem pengendalian internal di Perseroan merupakan
komponen penting dalam menjaga kegiatan operasional
yang sehat dan aman. Sistem pengendalian internal
ditujukan untuk:
a. Menjaga aset Perseroan;
b.Menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan
manajerial yang dapat dipercaya;
c. Meningkatkan kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d. Mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan
dan pelanggaran aspek kehati-hatian; dan
e. Meningkatkan efektivitas organisasi dan meningkatkan
efisiensi biaya.
Pelaksanaan sistem pengendalian internal berada di bawah
tanggung jawab Direksi dan diaudit secara berkala oleh Unit
Internal Audit. Sedangkan, Dewan Komisaris bertanggung
jawab terhadap pengawasan dari pelaksanaan sistem
pengendalian internal tersebut.
Internal control system in a Company is an important
component in maintaining a healthy and secured operational
activities . Internal control system aims at:
a. To safeguard Company assets;
b. To ensure availability of reliable financial and managerial
reports;
c. To increase Company’s compliance to the applicable
rules and regulations;
d. To reduce the risk of losses, irregularities and violations
of prudential aspects; and
e. To enhance organizational effectiveness and to improve
cost efficiency.
The internal control system is under the responsibility
of the Board of Directors and periodically audited by the
Internal Audit Unit. Meanwhile, the Board of Commissioners
is responsible for the supervision of the internal control
system implementation.
Pelaksanaan sistem pengendalian internal di Perseroan
meliputi pengendalian terhadap komponen lingkungan
Implementation of the internal control system in the
Company includes controlling the components of control
37
PT POLARIS INVESTAMA Tbk
38
pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian,
informasi dan komunikasi, serta kegiatan pemonitoran.
Pelaksanaan
tersebut
senantiasa
direview
untuk
meningkatkan efektivitas pelaksanaannya.
environment, risk assessment, control activities, information
and communication, and monitoring activities. These
implementations are constantly reviewed to improve
effectiveness of its implementation.
Manajemen Risiko
Risk Management
Sedangkan Risiko eksternal adalah risiko yang timbul
dari kondisi perekonomian yang baik secara nasional
maupun global, politik dan persaingan usaha. Fluktuasi
kondisi ekonomi dan politik Indonesia serta berbagai
kebijakan secara tidak langsung mempengaruhi kegiatan
operasional Perseroan. Selain itu, persaingan usaha yang
semakin ketat mempengaruhi strategi bisnis yang sedang
dijalankan. Untuk memitigasi risiko eksternal tersebut,
Perseroan menyusun atau mengembangkan rencana dan
strategi yang dapat mempengaruhi pendapatan dan laba.
Pengembangan rencana dan strategi dilakukan dengan
memperhatikan indikator ekonomi makro dan mikro, serta
dengan memperhatikan kondisi Perseroan.
On the other hand, external risk is the risk arising from
economic conditions both nationally and globally, politically
and risks from business competition. Fluctuations in
economic and political conditions and various Indonesian
policies have indirectly affected the Company’s operations.
In addition, the increasingly fierce competition affects the
business strategy being executed. To mitigate external risks,
the Company constructs or develops plans and strategies
that could affect revenue and profit. Development plans
and strategies are carried out with due regard to macro
and micro economic indicators, as well as observing the
Company’s condition.
Adapun dalam meningkatkan pelaksanaan manajemen
risiko, Perseroan senantiasa melaksanakan review secara
menyeluruh dengan melibatkan Entitas Anak.
In improving implementation of risk management, the
Company continues to implement a thorough review by
involving its Subsidiaries.
Perkara Penting
Significant Cases
Sanksi Administrasi
Administration Sanctions
Sebagai holding company yang menjalankan usaha di
bidang perdagangan, pengembangan (kontraktor), jasa,
pengangkutan, percetakan dan lain-lain melalui Entitas
Anak, Perseroan menghadapi risiko internal dan eksternal.
Risiko Internal yang dihadapi adalah masih bergantungnya
pendapatan usaha dari produktivitas dan kinerja Entitas
Anak. Perseroan pada dasarnya memberikan keleluasaan
masing-masing Entitas Anak untuk menentukan langkah
dan strategi untuk kemajuan usaha. Untuk memitigasi
risiko internal tersebut, Perseroan mendorong Entitas Anak
untuk menetapkan langkah-langkah dalam menghadapi
risiko usaha. Perseroan senantiasa memantau pelaksanaan
mitigasi risiko oleh masing-masing Entitas Anak.
Selama tahun 2015, baik Perseroan, Dewan Komsiaris dan
Direksi, maupun Entitas Anak tidak menghadapi kasus
pelanggaran hukum.
As a holding company that carries on business in trading,
development (contractor), services, transportation, printing
and others through its Subsidiaries, the Company faces
both internal and external risks. Those internal risks are
that revenues still depend on productivity and performance
of its Subsidiaries. The Company basically provides the
flexibility to every Subsidiary to determine the measures
and strategies for business improvement. To mitigate
internal risks, the Company encourages its Subsidiaries to
specify steps in dealing with business risks. The Company
continues to monitor implementation of risk mitigation of
every Subsidiary.
During 2015, the Company, the Board of Commissioners and
the Board of Directors, as well as its Subsidiaries did not get
any cases of law violation.
Selama tahun 2015, baik Perseroan, Dewan Komsiaris dan
Direksi, maupun Entitas Anak tidak mendapatkan sanksi
administrasi, baik dari Otoritas Pasar modal dan Otoritas
lainnya pada tahun buku terakhir, sebagai efek dari
berjalannya fungsi pengawasan dan pengendalian yang baik
dalam kegiatan operasional Perseroan.
In 2015, neither the Company, the Board of Commissioners,
the Board of Directors, nor the Subsidiaries got
administrative sanction, either from Capital Market Authority
and other authorities in the last fiscal year; this is a result
of good supervision and control functions within Company
operational activities.
Kode Etik dan Budaya Perusahaan
Code of Ethics and Corporate Culture
Perseroan belum memiliki kode etik dan budaya perusahaan.
Namun, Perseroan mendorong setiap insan Perseroan
untuk dapat bekerja dengan profesional sesuai dengan Visi
dan Misi Perseroan. Perseroan mengupayakan suasana
lingkungan kerja yang nyaman, saling menghormati,
bertanggung jawab dan kerja sama tim yang lebih solid.
Company does not have a code of ethics and corporate
culture. However, the Company encourages every employee
to work professionally in accordance with Company vision
and mission. The Company seeks to create a working
atmosphere that is comfortable, of mutual respect,
responsible as well as of a more solid teamwork.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
Whistleblowing System
Perseroan belum memiliki sistem pelaporan pelanggaran
(whistlebowing system). Namun, setiap pengaduan dan
pelaporan dapat disampaikan langsung kepada Sekretaris
Perusahaan melalui telepon, email, dan surat.
Whistle Blowing System
The Company does not have a Whistle Blowing System (WBS).
However, any complaints and reports can be submitted
directly to Corporate Secretary via telephone, email, and
letter.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Corporate Social Responsibility
Perseroan menyadari pentingnya pelaksanaan tanggung
jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/
CSR) dalam kegiatan usaha yang dilakukan. Pelaksanaan
CSR tersebut dilaksanakan terkait lingkungan hidup,
ketenagakerjaan, sosial dan masyarakat, serta konsumen.
The Company recognizes the importance of Corporate
Social Responsibility (CSR) implementation in the business
activities carried out. CSR activities are conducted in relation
to environment, employment, social and community, as well
as consumers.
Tanggung Jawab terhadap
Lingkungan Hidup
Responsibility Towards Environment
Dalam melaksanakan tanggung jawab terkait lingkungan
hidup, Perseroan menerapkan budaya hemat energi
dan penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan.
Perseroan memperhatikan pembuangan limbah usaha
agar tidak merusak lingkungan. Perseroan juga senantiasa
melaksanakan kerja bakti setiap tahunnya untuk
menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat bagi seluruh
pemangku kepentingan.
In carrying out the responsibilities related to environment,
the Company implements a culture of energy saving and the
use of materials that are environmentally friendly. Company
monitors its waste disposal in order not to damage the
environment. The Company also continues to implement
community service every year to create a clean and healthy
environment for all of its stakeholders.
Tanggung Jawab Terhadap Karyawan
Responsibility Towards Employee
Rekrutmen
Recruitment
Pengembangan Kompetensi
Competency Development
Perseroan menyadari bahwa sumber daya manusia (SDM)
merupakan faktor penting dalam menjamin pertumbuhan
dan kelangsungan usaha. Oleh karena itu, Perseroan
memperlakukan seluruh SDM yang dimiliki sebagai aset
yang berharga. Perseroan melaksanakan pemenuhan
tanggung jawab terhadap SDM secara konsisten dengan
kesungguhan dan komitmen. Perseroan juga memberikan
penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab SDM Perseroan.
Salah satu bentuk pelaksanaan tanggung jawab Perseroan
terhadap karyawan yang dimiliki adalah pelaksanaan
sistem rekrutmen yang adil. Perseroan melaksanakan
sistem rekrutmen sesuai dengan kebutuhan dengan
memperhatikan kualitas dan kompetensi yang dimiliki
oleh karyawan yang bersangkutan. Perseroan memberikan
kesempatan kerja yang sama kepada setiap orang dan tidak
membedakan perlakuan berdasarkan jenis kelamin.
Perseroan memberikan kesempatan yang sama kepada
seluruh karyawan untuk dapat mengembangkan potensi
melalui program pendidikan dan pelatihan. Penetapan
keikutsertaan karyawan dalam program pengembangan
kompetensi ditentukan oleh kebutuhan Perseroan
The Company recognizes that human resources (HR) is a
critical factor in ensuring business growth and continuity.
Therefore, the Company treats its entire human resources
as its valuable assets. The Company implements to
fulfill its responsibilities towards HR consistently with
sincerity and commitment. As a token of appreciation for
the implementation, the Company also gave awards for
implementing Company HR tasks and responsibilities.
One form of responsibility implementation of the Company
to its employees is implementing a fair recruitment
system. The Company implements recruitment system
that corresponds the need and with regard to quality and
competency of the employees concerned. The Company
provides equal employment opportunity to everyone and
does not discriminate based on gender treatment.
The Company provides equal opportunity to all employees
to develop their potentials through education and training
programs. The appointment of employees’ participation
in competency development is determined by the needs
of both Company and related employees in carrying out
39
PT POLARIS INVESTAMA Tbk
40
dan karyawan terkait dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya. Adapun pada tahun 2015, Perseroan
telah mengeluarkan biaya sebesar Rp168.949.060 untuk
pengembangan kompetensi karyawan.
their duties and responsibilities. In 2015, the Company
has incurred a total expense of Rp168,949,060.00 for its
employee competency development.
Tunjangan dan Fasilitas Karyawan
Employee Benefits and Facilities
Perseroan menyediakan beberapa macam fasilitas dan
program kesejahteraan bagi karyawan dan keluarganya.
Fasilitas dan program kesehjateraan tersebut diperuntukan
bagi seluruh karyawan Perseroan dan Entitas Anak. Fasilitas
dan program tersebut adalah sebagai berikut :
a. Fasilitas kesehatan;
b. Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek);
c. Tunjangan hari raya;
d. Jaminan asuransi kecelakaan;
e. Santunan kematian;
f. Tunjangan cuti dan cuti panjang;
g. dan lain-lain.
The Company provides several kinds of facilities and welfare
programs for its employees and their families. These facilities
and welfare programs are intended for all Company’s and
Subsidiaries’ employees. The facilities and programs are as
follow:
a. Health facilities:
b. Social Insurance for Private Sector Workers (Jamsostek);
c. Bonus for Idul Fitri;
d. Accident insurance;
e. Death benefit:
f. Leave benefit and long-term leave;
g.Others.
Kompensasi, program kesehjateraan dan fasilitas-fasilitas
yang diberikan oleh Perseroan tersebut, telah memenuhi
ketentuan upah minimum propinsi.
Compensation, benefits programs and facilities provided
by the Company, have met the provisions of the provincial
minimum wage.
Tanggung Jawab Terhadap
Sosial dan Kemasyarakatan
Responsibility Towards Social and
Community
Tanggung Jawab Terhadap
Konsumen
Responsibility Towards Consumers
Sebagai wujud tanggung jawab Perseroan terhadap
masyarakat,
Perseroan
membangun
sarana-sarana
tempat ibadah. Perseroan juga memberikan bantuan
bagi pengembangan fasilitas umum, perayaan hari besar
keagamaan dan perayaan hari ulang tahun kemerdekaan
Republik Indonesia.
Dalam melaksanakan tanggung jawab terhadap konsumen,
Perseroan menjamin terpenuhinya standar pelayanan
minimal, serta menjamin kemudahan akses dan informasi
yang akurat, jelas, dan tepat waktu. Perseroan mengutamakan
aspek keselamatan dan kualitas dari layanan dan produk
yang diberikan. Setiap saran dan keluhan konsumen akan
ditampung dan ditindaklanjuti oleh Perseroan.
As a form of Company’s responsibility towards society,
the Company builds religious facilities. The Company also
provides support for the development of public facilities,
religious festivities and the celebration of Independence
Anniversary of the Republic of Indonesia
In carrying out the responsibilities towards customers, the
Company guarantees the fulfillment of minimum service
standards, and ensure ease of access and information that is
accurate, clear, and timely. The Company prioritizes aspects
of safety and quality of the services and products provided.
Any suggestions and customer complaints will be recorded
and acted upon by the Company.
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
TANGGUNG JAWAB LAPORAN TAHUNAN
Annual Report Responsibility
41
Laporan Tahunan 2015 Annual Report
43
Laporan Keuangan Konsolidasian
untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
Beserta
Laporan Auditor Independen
PT. POLARIS INVESTAMA Tbk
ENTITAS ANAK
Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
Beserta
Laporan Auditor Independen
DAFTAR ISI
Halaman
I.
Laporan auditor independen
i - ii
II.
Laporan posisi keuangan konsolidasian
1-2
III. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian
3
IV. Laporan perubahan ekuitas konsolidasian
4
V.
5
Laporan arus kas konsolidasian
VI. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
6 - 44
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Per 31 Desember 2015 dan 2014
dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam Rupiah)
Catatan
31 Desember 2015
31 Desember 2014
(Disajikan kembali)
1 Januari 2014/
31 Desember 2013
(Disajikan kembali)
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas
Portofolio efek
Piutang lembaga kliring dan penjamin
Piutang perusahaan efek
- Pihak ketiga
Piutang nasabah
- Pihak ketiga
Piutang reverse repo
Piutang usaha
- Pihak ketiga
Pajak dibayar dimuka
Piutang lain-lain
Persediaan aset real estat
Beban dibayar dimuka dan uang muka
3e,3g,3h,3k,5,40
3j,3k,6,40
3k,7a,40
4.181.223.478
44.964.904.512
2.019.050.259
6.683.275.232
43.237.607.433
5.475.194.584
28.439.211.601
32.085.891.203
6.963.868.310
8.400.000
624.374.500
-
3k,3x8,40
3i,3k,10,40
11.960.435.677
36.678.750.000
20.949.089.904
42.236.555.556
30.268.923.100
26.150.277.778
3k,3u,9,40
13
3i,3k,14,40,42
3o,12
3n,16
11.770.547.113
4.743.083
33.082.755.054
11.784.128.668
2.286.002.619
10.421.421.786
35.749.600.237
9.155.023.592
2.205.969.819
3.787.993.936
160.720.294
24.700.968.238
10.863.187.560
2.015.518.158
158.740.940.464
176.738.112.643
165.436.560.177
178.132.515.450
1.568.920.594
135.000.000
179.493.930.859
1.482.171.833
2.667.347.400
175.688.535.465
1.206.967.741
2.667.347.400
2.439.870.358
1.155.609.682
1.504.645.658
1.105.845.682
1.665.210.745
1.575.700.524
Jumlah Aset Tidak Lancar
183.431.916.083
186.253.941.432
182.803.761.875
JUMLAH ASET
342.172.856.548
362.992.054.075
348.240.322.052
3k,11,40
Jumlah Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Persediaan aset real estat
Aset pajak tangguhan
Penyertaan
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp. 10.202.334.250 ,
Rp. 9.818.728.950 dan Rp. 9.643.944.313
Masing-masing pada tanggal
31 Desember 2015, 2014 dan 2013
Aset lain-lain
3o,12
3v,22
3y,36
3p,15
3k,17
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan
1
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN - LANJUTAN
Per 31 Desember 2015 dan 2014
dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Dalam Rupiah)
Catatan
31 Desember 2015
LIABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang nasabah
3k,3x,18,40
Utang lembaga kliring dan penjaminan
3k,7b,40
Utang usaha
- Pihak ketiga
3k,19,40
Utang bank jangka pendek
3k,20,40
Utang pihak ketiga lain
3k,21,40
Utang pajak
3v,22
Utang perusahaan efek
- Pihak ketiga
3k,24,40
Beban yang masih harus dibayar
3k,30,23,40
Utang bank jangka panjang
Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Utang lain-lain
3k,25,40
31 Desember 2014
(Disajikan kembali)
1 Januari 2014/
31 Desember 2013
(Disajikan kembali)
4.859.394.936
5.712.949.100
23.172.409.262
8.451.862.000
23.898.243.571
15.714.987.500
413.802.248
50.000.000.000
35.000.000.000
1.442.197.949
350.990.854
50.000.000.000
35.000.000.000
1.520.763.113
667.210.414
24.290.000.000
35.000.000.000
874.757.977
15.466.700
8.491.559.604
1.350.000
3.494.561.804
1.800.000
3.307.589.544
5.446.089.667
1.051.444.686
3.155.181.810
3.061.717.906
111.381.460.204
123.043.381.719
109.971.488.721
4.370.651.514
3.994.140.005
3.008.647.084
-
-
5.176.760.253
4.370.651.514
3.994.140.005
8.185.407.337
115.752.111.718
127.037.521.724
118.156.896.058
140.920.000.000
5.355.608.283
140.920.000.000
5.355.608.283
140.920.000.000
5.355.608.283
6.350.000.000
44.456.737.133
6.050.000.000
54.922.848.481
5.050.000.000
54.081.498.499
197.082.345.416
207.248.456.764
205.407.106.782
29.338.399.415
28.706.075.587
24.676.319.213
Jumlah Ekuitas
226.420.744.831
235.954.532.351
230.083.425.994
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
342.172.856.548
362.992.054.075
348.240.322.052
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas imbalan kerja
Utang bank jangka panjang
Bagian yang jatuh tempo lebih dari satu tahun
3r,39
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
Modal dasar 25.000.000 saham seri A
26
dan 5.386.800.000 saham seri B
Nilai nominal Rp. 1.000 per saham seri A dan
Rp. 100 per saham seri B
Modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak
25.000.000 saham seri A dan 1.159.200.000 saham seri B
Tambahan modal disetor
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Kepentingan non pengendali
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan
2
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
31 Desember 2015
31 Desember 2014
PENDAPATAN
3u,29
23.508.883.197
29.066.487.879
BEBAN POKOK PENJUALAN
3u,30
388.703.535
1.708.163.968
23.120.179.662
27.358.323.911
(79.754.682)
(27.164.191.357)
3.485.605.569
(9.111.914.339)
(209.797.566)
(24.787.167.965)
13.040.170.245
(9.334.514.490)
(9.750.075.147)
6.067.014.136
LABA BRUTO
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Pendapatan operasional lainnya
Beban operasional lainnya
3u,31
3u,32
3u,33
3u,34
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK
Taksiran (Manfaat) Beban Pajak Penghasilan
Pajak kini
Pajak tangguhan
3v,22
Jumlah Taksiran Beban Pajak Penghasilan
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
(427.525.810)
226.014.929
(378.521.993)
252.056.623
(201.510.880)
(126.465.370)
(9.951.586.028)
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti
Manfaat (beban) pajak penghasilan terkait
PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN
TAHUN BERJALAN, SETELAH PAJAK
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
LABA (RUGI) YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non Pengendali
TOTAL
557.064.676
(139.266.169)
(92.589.878)
23.147.470
417.798.507
(69.442.409)
(9.533.787.521)
5.871.106.357
(10.524.935.185)
573.349.157
1.882.146.049
4.058.402.716
(9.951.586.028)
5.940.548.765
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA
Pemilik Entitas Induk
(9.592.762.191)
Kepentingan Non Pengendali
58.974.670
TOTAL
LABA (RUGI) NETO PER SAHAM
3w,37
5.940.548.766
5.899.752.699
(28.646.342)
(9.533.787.521)
5.871.106.357
(8,89)
1,59
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan
3
PT. POLARIS INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
Saldo laba
Modal Ditempatkan
Catatan
dan Disetor Penuh
Saldo awal 1 januari 2014/
31 Desember 2013 sebelum
penyajian kembali
Tambahan
modal disetor
Telah Ditentukan
penggunananya
Belum Ditentukan
Penggunaanya
54.165.463.728
Ekuitas yang di
atribusikan
kepada pemilik
entitas induk
Jumlah Ekuitas
140.920.000.000
5.355.608.283
5.050.000.000
-
-
-
140.920.000.000
5.355.608.283
5.050.000.000
54.081.498.499
Cadangan Umum
-
-
1.000.000.000
(1.000.000.000)
Laba tahun berjalan
-
-
Jumlah penghasilan komprehensif lain,
setelah pajak
-
-
-
140.920.000.000
5.355.608.283
6.050.000.000
Cadangan Umum
-
-
300.000.000
Laba tahun berjalan
-
-
Jumlah penghasilan komprehensif lain,
setelah pajak
-
-
-
358.823.837
358.823.837
58.974.670
417.798.507
140.920.000.000
5.355.608.283
6.350.000.000
44.456.737.133
50.806.737.133
29.338.399.415
226.420.744.831
Dampak penyesuaian atas penerapan
PSAK No. 24 (Revisi 2013)
Saldo awal 1 januari 2014/
31 Desember 2013 setelah
penyajian kembali
Saldo per 31 Desember 2014
Saldo per 31 Desember 2015
(83.965.229)
1.882.146.049
(40.796.066)
54.922.848.481
59.215.463.728
Kepentingan non
pengendali
24.415.669.250
229.906.741.261
260.649.963
176.684.734
59.131.498.499
24.676.319.213
230.083.425.994
-
-
-
1.882.146.049
4.058.402.716
5.940.548.765
(83.965.229)
(40.796.066)
28.706.075.587
235.954.532.351
-
-
-
(10.524.935.185)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari keseluruhan laporan keuangan konsolidasian secara
4
(69.442.409)
60.972.848.481
(300.000.000)
(10.524.935.185)
(28.646.342)
573.349.157
(9.951.586.028)
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
Catatan
31 Desember 2015
31 Desember 2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
22.159.757.869
Pembayaran kepada pemasok
(2.571.391.917)
Pembayaran beban usaha
(13.047.104.034)
Pembayaran kepada karyawan
(8.903.365.496)
Utang (pembayaran) pajak
(371.567.888)
Penerimaan (pembayaran) portofolio efek
(1.727.297.079)
Penerimaan dari (pembayaran kepada) nasabah
(9.324.360.099)
Penerrimaan dari (pembayaran atas) piutang reverse repo
5.557.805.556
Penerimaan (pembayaran kepada) lembaga kliring dan penjaminan
717.231.425
Penerimaan dari (pembayaran kepada) perusahaan efek lain
630.091.200
Penerimaan dari kegiatan usaha lainnya
7.588.307.958
Kas Bersih Yang Diperoleh Dari
(Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi
708.107.495
19.942.622.757
(2.024.383.528)
(14.729.748.144)
(8.625.962.784)
308.203.437
283.479.986
8.593.998.888
(16.086.277.778)
(5.774.451.774)
(624.824.500)
1.350.407.405
(17.386.936.035)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penambahan aset tetap
(Penambahan) Pengurangan aset lain-lain
Persediaan aset real estate
Penyertaan saham
3p,15
3k,17
3o,12
3y,36
(1.318.830.000)
(49.764.000)
1.361.415.409
2.500.000.000
(471.265.874)
469.854.842
(2.097.231.426)
-
2.492.821.409
(2.098.642.458)
2.677.574.471
65.694.719
(8.446.249.848)
(11.326.569.370)
17.378.057.937
740.957.302
(9.062.803.745)
Kas Bersih Yang digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan
(5.702.980.657)
(2.270.357.876)
PENURUNAN KAS DAN SETARA KAS
(2.502.051.754)
(21.755.936.369)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
6.683.275.232
28.439.211.601
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
4.181.223.478
6.683.275.232
Kas Bersih Yang Diperoleh Dari
(Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari (pembayaran kepada) pihak yang berelasi
Penerimaan utang bank - bersih
3k,20,40
Pendapatan bunga
Pembayaran bunga dan provisi
3k,20,40
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan
5
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT. Polaris Investama Tbk (selanjutnya disebut Perusahaan) didirikan pada tanggal 23 Juli 1992 berdasarkan Akta Notaris Kamelina, SH.,
No. 92 dengan nama PT. Daya Delta Intertama dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam
Surat Keputusan No. C2-3428-HT.01.01. Th. 1994 tanggal 24 Februari 1994 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 61
Tambahan No.4973 tanggal 2 Agustus 1994.
Anggaran Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan diantaranya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. Palm Asia
Corpora Tbk No. 17 tanggal 18 Juni 2007 oleh Muhammad Hanafi S.H., Notaris di Jakarta. Perubahan tersebut diantaranya mengenai
perubahan nama Perusahaan yang semula bernama PT. Palm Asia Corpora Tbk menjadi PT. Redland Asia Capital Tbk. Akta perubahan
anggaran dasar tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. W707616.HT.01.04-TH.2007 tanggal 9 Juli 2007.
Anggaran Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa PT. Redland Asia Capital Tbk No. 1 tanggal 1 Desember 2008 oleh Karlita Rubianti S.H., Notaris di Jakarta. Perubahan
tersebut diantaranya perubahan nama Perusahaan menjadi PT. Polaris Investama Tbk. Akta perubahan tersebut telah memperoleh
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat pengesahan No. AHU-93051.AH.01.02.Tahun
2008 tertanggal 3 Desember 2008.
Sesuai pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang investasi. Untuk menunjang
kegiatan usaha tersebut Perusahaan menjalankan usaha di bidang perdagangan, pengembang (kontraktor), jasa, pengangkutan, percetakan
dan lain-lain.
Perusahaan berkedudukan di Mayapada Tower Lt. 11 Jalan Jendral Sudirman Kav. 28 Jakarta 12920.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 26 Februari 2001, Perusahaan memperoleh Surat pemberitahuan Efektif atas Penyertaan Pendaftaran Emisi Saham No. S290/PM/2001 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal untuk mengadakan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah
100.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham dengan harga penawaran Rp 200 setiap saham dan 35.000.000 waran seri I
yang diberikan secara cuma-cuma, yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru dengan nilai nominal
Rp 100 setiap saham.
Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 16 Maret 2001.
Pada tahun 2003 dan 2004, Perusahaan berturut-turut melakukan Penawaran Umum Terbatas Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(HMETD) I dan II kepada pemegang saham. Penawaran Umum Terbatas I Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada
pemegang saham sejumlah 750.000.000 saham dengan nilai nominal Rp. 100 per saham. Penawaran Umum Terbatas II kepada pemegang
saham sejumlah 409.200.000 saham dengan nilai nominal Rp. 100 per saham.
c. Susunan entitas anak
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan mengkonsolidasikan Entitas Anak dengan kepemilikan langsung yang dikendalikan
dengan kepemilikan mayoritas berikut ini:
31 Desember 2015
Entitas Anak
PT. Universal Broker Indonesia
PT. Binong Nuansa Permai
PT. Polaris Indo Energy
Operasi
komersial
Kegiatan Usaha
2004
2006
2009
Perdagangan efek
Konstruksi
Pertambangan
Persentase
kepemilikan
76,42%
99,75%
99,90%
Jumlah
Aset
148.190.617.547
193.737.891.719
4.196.930.682
31 Desember 2014
Entitas Anak
PT. Universal Broker Indonesia
PT. Binong Nuansa Permai
PT. Polaris Indo Energy
Operasi
komersial
Kegiatan Usaha
2004
2006
2009
Perdagangan efek
Konstruksi
Pertambangan
6
Persentase
kepemilikan
76,42%
99,75%
99,90%
Jumlah
Aset
165.627.344.251
202.677.373.070
4.193.947.313
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
1. UMUM - LANJUTAN
c. Susunan entitas anak-lanjutan
PT. Universal Broker Indonesia
PT. Universal Broker Indonesia (Entitas Anak) didirikan berdasarkan akta Notaris Soebagio Ronoatmodjo, S.H., No. 22 tanggal 8
September 1989 dengan nama PT. Jasura Finance Corporation. Akta ini telah diubah dengan akta No. 51 tanggal 16 Oktober 1989 dari
notaris yang sama dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.C210068.HT.01.01-TH tanggal 31 Oktober 1989.
Anggaran dasar Entitas Anak mengalami perubahan terakhir melalui Akta Pernyataan Keputusan Rapat Secara Tertulis PT. Universal
Broker Indonesia No. 8 tanggal 8 Agustus 2008 oleh B. Andy Widyanto, S.H., Notaris di Tangerang mengenai perubahan seluruh
anggaran dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan
tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU84702.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 12 November 2008.
PT. Universal Broker Indonesia memiliki penyertaan saham pada PT. Treasure Fund Investama sebesar Rp. 24.500.000.000 atau sebesar
98% dari total saham. PT. Treasure Fund Investama didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT. Treasure
Fund Investama No. 1 tanggal 1 Maret 2004 oleh B. Andy Widyanto, SH., Notaris di Tangerang dan telah mendapatkan pengesahan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-06362HT.01.01.TH.2004 tanggal 15 Maret 2004.
Perusahaan kemudian melaksanakan perubahan anggaran dasar berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa PT. Treasure Fund Investama No. 2 tanggal 1 April 2004 yang dibuat di hadapan notaris yang sama.
Anggaran dasar PT. Treasure Fund Investama telah mengalami perubahan, terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT.
Treasure Fund Investama No. 15 tanggal 21 Mei 2008 oleh B. Andy Widyanto S.H., Notaris di Tangerang, dimana para pemegang saham
memutuskan beberapa hal, antara lain peningkatan modal dasar Perusahaan yang semula sebesar Rp. 40.000.000.000 (empat puluh miliar
Rupiah) menjadi Rp. 100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah). Akta perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapatkan pengesahan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-3307.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 16 Juni 2008.
PT. Binong Nuansa Permai
PT. Binong Nuansa Permai didirikan berdasarkan akta Notaris Sinta Susikto S.H., No. 233 tanggal 29 Maret 1988. Akta pendirian tersebut
telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-5721.HT.01.01.TH'88
tanggal 7 Juli 1988.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa No. 25 tanggal 29 Juli 2008 oleh B. Andy Widyanto S.H., Notaris di Tangerang, dimana pemegang saham memutuskan
untuk merubah seluruh anggaran dasar Perusahaan guna menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas. Akta perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No. AHU-60996.AH.01.02 .Tahun 2008 tanggal 10 September 2008.
PT. Polaris Indo Energy
PT. Polaris Indo Energy didirikan berdasarkan akta Notaris Yulia, S.H., Notaris di Jakarta No. 22 tanggal 7 Juli 2009 dan telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No.AHU-31609.AH.01.01-Tahun 2009
tanggal 10 Juli 2009.
PT. Polaris Indo Energy memiliki penyertaan saham pada PT. Polaris Indonesia sebesar Rp. 499.500.000 atau sebesar 98% dari total
saham. PT. Polaris Indonesia didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 35 tanggal 13 Juli 2009 oleh Yulia, SH.,
Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan No. AHU-32741.AH.01.01.Tahun 2009 tanggal 15 Juli 2009.
d. Susunan Pengurus
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Polaris Investama Tbk No. 69 tanggal 14 Juli
2014 oleh Yulia S.H., Notaris di Jakarta susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
: Tan
Sandhy
Kiem
Siswanto
Hok
: Sudjono Tanu Handoko
Direksi
Direktur Utama
Direktur
: Taffy Tjahya Indra
: Ario Purboyo
7
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
1. UMUM - LANJUTAN
d. Susunan pengurus-lanjutan
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota
: Tan Kiem Hok
: Akbar
: Retnowati
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan dan Entitas Anak mempekerjakan masing-masing sebanyak 86 karyawan
dan 90 karyawan (tidak diaudit).
2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK REVISI DAN ISAK)
a. Standar yang berlaku pada tahun berjalan
Berikut ini standar dan interpretasi baru dan revisi yang diterapkan dalam laporan keuangan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam
laporan keuangan tahun sebelumnya tetapi dapat mempengaruhi akuntasi untuk transaksi dimasa datang.
Penerapan interpretasi baru berikut yang berlaku sejak 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut:
- PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”
- PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri”
- PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”
- PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja”
- PSAK 46 (revisi 2014) ”Pajak penghasilan”
- PSAK 48 (revisi 2013) "Penurunan nilai”
- PSAK 50 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: Penyajian”
- PSAK 55 (revisi 2013) “Instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
- PSAK 60 (revisi 2014) ”Instrument Keuangan : Pengungkapan”
- PSAK 65 (revisi 2013) “Laporan keuangan konsolidasian”
- PSAK 66 “Pengaturan bersama”
- PSAK 67 ”Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain”
- PSAK 68 ”Pengukuran nilai wajar”
- ISAK 15 (revisi 2015) “Batas Aset Imbalan Pasti"
- ISAK 26 (revisi 2013) “Penilaian ulang derivatif melekat”
- Pencabutan PSAK 12 (revisi 2009) “Bagian partisipasi ventura bersama”
- Pencabutan ISAK 7 "Konsolidasi entitas bertujuan khusus"
- Pencabutan ISAK 12 "Pengendalian bersama entitas: Kontribusi non moneter oleh venturer"
Penerapan dini revisi dan standar baru diatas sebelum 1 Januari 2015 tidak diijinkan.
b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum berlaku
Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2016 adalah sebagai berikut:
- PSAK 1 (revisi 2015) “Penyajian Laporan Keuangan”
- PSAK 4 (revisi 2015) “Laporan keuangan tersendiri”
- PSAK 5 (revisi 2015) “Segmen Operasi”
- PSAK 7 (revisi 2015) “Pengungkapan Pihak – pihak berelasi”
- PSAK 15 (revisi 2015) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”
- PSAK 16 (revisi 2015) “Aset tetap”
- PSAK 19 (revisi 2015) “Aset tak berwujud”
8
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK REVISI DAN ISAK)
- LANJUTAN
b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum berlaku - lanjutan
- PSAK 22 (revisi 2015) “Kombinasi Bisnis”
- PSAK 24 (revisi 2015) “Imbalan kerja”
- PSAK 25 (revisi 2015) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan kesalahan”
- PSAK 53 (revisi 2015) “Pembayaran Berbasis Saham”
- PSAK 65 (revisi 2015) “Laporan keuangan konsolidasian”
- PSAK 66 (revisi 2015) “Pengaturan bersama”
- PSAK 67 (revisi 2015) “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain”
- PSAK 68 (revisi 2015) “Pengukuran Nilai Wajar”
- ISAK 30 (revisi 2015) “Pungutan”
- ISAK 31 (revisi 2015) “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13 “Properti investasi”
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, Manajemen Perusahaan memperkirakan tidak ada dampak dari standar dan
interpretasi terhadap laporan keuangan.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a. Pernyataan kepatuhan
Laporan keuangan Perusahaan telah disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI) serta
peraturan Bapepam dan LK untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di
Pasar Modal.
Laporan keuangan Entitas Anak yang bergerak di bidang perantara pedagang efek telah disiapkan sesuai Peraturan No. VIII.G.17
Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-689/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 yang terdapat di dalam Pedoman
Akuntansi Perusahaan Efek yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK.
b. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai PSAK No. 1 (Revisi 2013) tentang “Penyajian Laporan Keuangan”. Dasar pengukuran
yang digunakan adalah berdasarkan biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk periode sebelumnya, kecuali untuk penerapan beberapa PSAK dan ISAK baru yang
berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2015 seperti yang diungkapkan dalam Catatan ini. Laporan posisi keuangan konsolidasian
tambahan per 1 Januari 2014/31 Desember 2013 disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian dikarenakan pengaplikasian retrospektif
dari kebijakan akuntansi tertentu.
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun dengan dasar akrual (accrual basis) . Laporan arus
kas konsolidasian disusun berdasarkan metode langsung (direct method) dengan mengelompokan arus kas atas dasar aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mengharuskan manajemen
untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas,
pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik dan pertimbangan atas kejadian
dan tindakan saat ini, hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. Hal-hal yang melibatkan pertimbangan atau
kompleksitas yang lebih tinggi atau hal-hal di mana asumsi dan estimasi adalah signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian
diungkapkan dalam Catatan 4 atas laporan keuangan konsolidasian.
Perusahaan telah menerapkan pertama kali atas PSAK dan ISAK, baik baru ataupun revisi, yang berlaku efektif 1 Januari 2015. Perubahan
kebijakan akuntansi Perusahaan telah dibuat seperti yang disyaratkan sesuai dengan ketentuan transisi dalam standar dan interpretasi
masing-masing.
9
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN
b. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasian - lanjutan
Perusahaan telah menerapkan perubahan PSAK No. 1 (Revisi 2013) tentang “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 1
(Revisi 2013) menjelaskan pengelompokan pos-pos yang disajikan dalam penghasilan komprehensif lain. Pos-pos yang akan
direklasifikasi ke laba rugi di masa depan harus disajikan secara terpisah dari pos-pos yang tidak direklasifikasi. Perubahan- perubahan ini
hanya mempengaruhi penyajian dan tidak memiliki dampak pada posisi keuangan atau kinerja konsolidasian Perusahaan.
Di antara PSAK dan ISAK baru dan revisi, PSAK No. 24 (Revisi 2013) tentang “Imbalan Kerja” memiliki dampak yang signifikan
terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan terkait dengan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan imbalan pasca
kerja.
Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013) secara retrospektif pada periode berjalan sesuai dengan ketentuan transisi
yang ditetapkan dalam standar revisi dan mengakui perbedaan perhitungan dalam imbalan pasca kerja. Laporan keuangan konsolidasian
dan laporan posisi keuangan konsolidasian periode komparatif yang disajikan, untuk tahun 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013
telah disajikan kembali dengan tepat. Penyesuaian yang dihasilkan dari perubahan kebijakan akuntansi di atas telah disajikan pada
Catatan No. 43.
PSAK No. 65 tentang “Laporan Keuangan Konsolidasian” menggantikan PSAK No.4 (Revisi 2009) tentang “Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” dan ISAK No. 7 tentang “Konsolidasian Entitas Bertujuan Khusus”. PSAK No.
65 merubah definisi pengendalian tersebut sehingga investor memiliki kontrol atas investee, (a) kekuasaan atas investee, (b) eksposur
atau hak atas imbal hasil variable dari keterlibatannya dengan investee, dan (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasannya atas
investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Perubahan tersebut mempengaruhi kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas
anaknya dalam kaitannya dengan definisi kontrol dan tidak memiliki dampak pada posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan
entitas anaknya atau kinerja.
c. Prinsip konsolidasian
Entitas Anak adalah seluruh entitas di mana Perusahaan memiliki pengendalian. Perusahaan mengendalikan investee ketika (a) memiliki
kekuasaan atas investee, (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan (c) memiliki
kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil. Perusahaan menilai kembali
apakah Perusahaan mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga
elemen pengendalian.
Konsolidasi atas Entitas Anak dimulai sejak tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian atas Entitas Anak dan berakhir ketika
Perusahaan kehilangan pengendalian atas Entitas Anak. Penghasilan dan beban Entitas Anak dimasukkan atau dilepaskan selama tahun
berjalan dalam laba rugi dari tanggal diperolehnya pengendalian sampai dengan tanggal ketika Perusahaan kehilangan pengendalian
atas Entitas Anak.
Laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk dan kepentingan non
pengendali, meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit. Jika diperlukan, dilakukan
penyesuaian atas laporan keuangan Entitas Anak guna memastikan keseragaman dengan kebijakan akuntansi Perusahaan. Mengeliminasi
secara penuh aset dan liabilitas, penghasilan, beban, dan arus kas dalam intra Perusahaan terkait dengan transaksi antar entitas dalam
Perusahaan.
Perubahan dalam bagian kepemilikan atas Entitas Anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian pada Entitas Anak dicatat
sebagai transaksi ekuitas. Setiap perbedaan antara jumlah tercatat kepentingan nonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajar
imbalan yang dibayar atau diterima diakui secara langsung di ekuitas dan mengatribusikannya kepada pemilik Entitas Induk
Jika Perusahaan kehilangan pengendalian atas Entitas Anak, keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai
selisih antara (i) jumlah nilai wajar pembayaran yang diterima dan nilai wajar sisa investasi dan (ii) Jumlah tercatat aset, termasuk
goodwill, dan liabilitas Entitas Anak dan setiap kepentingan nonpengendali sebelumnya. Seluruh jumlah yang sebelumnya diakui dalam
penghasilan komprehensif lain terkait dengan Entitas Anak tersebut dicatat dengan dasar yang sama yang disyaratkan jika Entitas Induk
telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait. Ini berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui dalam penghasilan
komprehensif lain akan direklasifikasi ke laba rugi atau dialihkan ke kategori lain di ekuitas sebagaimana dipersyaratkan oleh standar
terkait
10
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN
d. Kombinasi bisnis
Akuisisi Entitas Anak dan bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya akuisisi adalah nilai agregat nilai wajar ( pada
tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai
pertukaran atas pengendalian dari pihak diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui dalam laba rugi pada saat terjadinya.
Dalam penerapannya, imbalan untuk akuisis termasuk setiap aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontijensi
diukur terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar disesuaikan dengan biaya akuisisi ketika
memenuhi syarat sebagai penyesuaian pengukuran periode. Semua perubahan selanjutnya ddalam nilai wajar dari imbalan kontijensi
diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang dihitung sesuai dengan standar akuntansi yang relevan. Perubahan dalam nilai wajar dari
imbalan kontijensi yang di klasifikasikan sebagai ekuitas tidak dicatat.
Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Perusahaan dan Entitas
Anak melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntasinya belum selesai dalam laporan keuanganya. Selama periode
pengukuran, pihak pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang
diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada
tanggal tersebut.
Periode pengukuran adalah periode dari tanggal akuisisi hingga tanggal Perusahaan dan Entitas Anak memperoleh informasi lengkap
tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan periode pengukuran maksimum satu tahun dari tanggal akuisisi.
e. Transaksi dalam mata uang asing
Pembukuan Perusahaan dan Entitas Anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing selama
tahun berjalan dicatat sesuai dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian,
aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian untuk
tahun yang bersangkutan.
Nilai tukar
31 Desember 2015
Kurs mata uang asing yang digunakan
Dolar Amerika Serikat
Rp
13.795
31 Desember 2014
Rp
12.440
f. Transaksi Dengan Pihak -Pihak Yang Berelasi
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (dalam hal ini dirujuk sebagai
"Entitas Pelapor") sebagai berikut :
1)
Orang atau keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut :
i.
Pengendalian atau pengendali bersama atas entitas pelapor;
ii.
Memiliki pengaruh signifikan atas pelapor atau entitas pelapor; atau
iii. Personil manajamen kunci entitas atau entitas induk dari entitas pelapor.
2)
Suatu entitas berelasi denga entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut :
i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak
berikutnya terkait dengan entitas lainnya.
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang
merupakan anggota suatu kelompok usaha yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
v.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang
terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut maka entitas
sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam poin (1).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam poin 1 (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas
(suatu entitas induk dari entitas).
Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan
kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
11
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN
g. Kas dan Setara Kas
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan
atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
h. Deposito Berjangka
Deposito berjangka baik yang dijaminkan untuk pinjaman bank maupun yang tidak dijaminkan dinyatakan sebesar biaya perolehan
diamortisasi pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
i. Transaksi Repo dan Reverse Repo
Transaksi repo bukan merupakan suatu penghentian pengakuan. Perusahaan mengakui liabilitas sebesar nilai pembelian kembali dikurangi
beban bunga yang belum diamortisasi.
Transaksi reverse repo dinyatakan dalam laporan keuangan sebesar nilai penjualan kembali dikurangi pendapatan bunga yang belum
diamortisasi.
Pendapatan (beban) bunga yang timbul atas perjanjian reverse repo (repo) ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode kontrak
dengan metode suku bunga efektif.
j. Portofolio Efek
Efek liabilitas dan ekuitas untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan harga pasar. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi
akibat kenaikan (penurunan) harga pasar dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan.
k. Aset Keuangan
Seluruh aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian
dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh
kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak diklasifikasikan sebagai berikut:
-
Nilai wajar melalui laporan laba rugi;
Tersedia untuk dijual;
Pinjaman yang diberikan dan piutang; dan
Dimiliki hingga jatuh tempo.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
FVTPL memiliki 2 (dua) sub kategori, yaitu:
1.
Pada saat pengakuan awal, telah ditetapkan oleh Perusahaan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (Designated Upon
Initial Recognition as at FVTPL) ; dan
2.
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan (Held For Trading) .
Aset keuangan dapat ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sebagai FVTPL pada pengakuan awal, hanya bila
memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
-
mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
-
aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya
berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang
kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau
-
merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan
kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
-
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
-
merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung
dalam jangka pendek yang terkini; atau
-
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
12
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN
k. Aset Keuangan - Lanjutan
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) - lanjutan
Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut diukur dan dicatat pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan
nilai wajar diakui pada laba rugi.
Portofolio efek dengan tujuan diperdagangkan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan
atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang reverse repo, piutang lembaga kliring dan penjaminan, piutang usaha, piutang nasabah,
deposito pada lembaga kliring dan penjaminan, piutang lain-lain, biaya dibayar di muka dan uang muka (uang muka pembelian lahan) dan
aset lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai
“pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif
dikurangi penurunan nilai. Pendapatan bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk piutang jangka
pendek, ketika pengakuan pendapatan bunga tidak material.
Transaksi efek yang dipinjamkan dilaporkan sebagai pembiayaan yang dijamin kecuali jika terdapat letters of credit atau jaminan lain yang
diperlakukan sebagai jaminan. Sehubungan dengan efek yang dipinjamkan, Perusahaan menerima jaminan dalam bentuk uang tunai atau
jaminan lainnya.
Aset dan liabilitas keuangan dari transaksi efek saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika
memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk
menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Dimiliki hingga jatuh tempo
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap
atau dapat ditentukan, jatuh temponya dapat ditentukan dan Perusahaan memiliki intensi dan kemampuan yang positif untuk memilikinya
hingga jatuh tempo. Pada pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi
yang berkaitan langsung. Selanjutnya, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya amortisasi menggunakanmetode suku
bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai, dengan pendapatan diakui pada tingkat pengembalian yang efektif dan disajikan dalam
laporan keuangan sebesar biaya perolehan diamortisasi.
Aset keuangan tersedia untuk dijual/Available For Sale (AFS)
Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo; diperdagangkan; diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi; atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada pengakuan awal, aset keuangan
yang tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang berkaitan langsung.
Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar. Kerugian penurunan nilai dan perbedaan nilai tukar
sebagai hasil dari perhitungan ulang biaya amortisasi pada mata uang moneter aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba
rugi bersama dengan bunga yang dihitung menggunakan suku bunga efektif. Perubahan lainnya pada nilai wajar aset keuangan tersedia
untuk dijual, dilaporkan pada pendapatan komprehensif lainnya, sampai pada saat aset keuangan tersebut dijual, sementara keuntungan
dan kerugian kumulatif diakui pada laporan laba rugi.
Portofolio Efek milik Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan
pada nilai wajar.
Aset keuangan tersedia untuk dijual/Available For Sale (AFS)
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang
dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset
keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian.
Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran
dividen ditetapkan.
13
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN
k. Aset Keuangan - lanjutan
Metode suku bunga efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan
metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat
mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh
para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto
lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai
tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Pada setiap tanggal posisi laporan keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan
atau kelompok aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual, atau pinjaman yang
diberikan dan piutang. Suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai terjadi
apabila terdapat bukti obyektif adanya peristiwa atau serangkaian kejadian, sejak pengakuan awal dari suatu aset, mempengaruhi jumlah
atau waktu dari arus kas masa depan aset tersebut.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari
investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya, dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
-
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
-
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
-
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
Aset keuangan diukur pada biaya amortisasi – apabila terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai pada aset keuangan atau kelompok
dari aset keuangan yang diklasifikasikan pada pinjaman yang diberikan dan piutang atau dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah
kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset atau kelompok aset dan nilai kini dari arus kas masa depan aset atau
kelompok aset tersebut yang didiskonto dengan suku bunga efektif awal dari aset tersebut.
Kerugian penurunan nilai dihitung secara individu untuk aset keuangan yang signifikan secara individu serta kolektif untuk aset yang
secara individu tidak signifikan dan secara individu signifikan namun tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai.
Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik
risiko kredit yang sejenis. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan
pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis. Pengalaman historis kerugian disesuaikan
berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari
pengalaman historis.
Jika aset keuangan AFS dianggap mengalami penurunan nilai, maka keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui
dalam pendapatan komprehensif lainnya, direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam periode yang
bersangkutan.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan
secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya
diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan
nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tidak
boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara
Penghentian pengakuan aset keuangan
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau
Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas
lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih
mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait
sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset
keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang
diterima.
14
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN
l. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan Entitas Anak diklasifikasi sesuai dengan substansi
perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Instrumen ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan Entitas Anak setelah dikurangi dengan
seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung
Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dan Entitas Anak dicatat dengan menggunakan metode biaya.
Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham.
Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL atau liabilitas keuangan lainnya. Liabilitas dalam
kelompok FVTPL dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai diperdagangkan atau yang ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan
awal.
Liabilitas keuangan diklasifikasi dalam kelompok diperdagangkan jika:
-
diterbitkan terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau
-
merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama-sama dan atas bagian tersebut terdapat bukti
adanya pola ambil untung jangka pendek terkini; atau
-
merupakan derivatif liabilitas yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Liabilitas keuangan selain dari liabilitas keuangan kelompok diperdagangkan dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal
jika:
-
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat
timbul; atau
-
liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya
berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang
kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau
-
merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan
kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL.
Liabilitas keuangan sebagai FVTPL diakui pada nilai wajar dengan biaya transaksi diakui pada laporan laba rugi. Setelah itu, diukur pada
nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui pada laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul pada liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laba rugi. Utang efek posisi short diklasifikasikan dalam
kategori ini.
Liabilitas keuangan lainnya
Surat utang jangka pendek, utang efek jual dengan janji dibeli kembali (repo), utang pada lembaga kliring dan penjaminan, utang nasabah,
utang perusahaan efek lain, utang kegiatan penjaminan emisi efek, utang kegiatan manajer investasi, utang jangka panjang, utang
subordinasi, utang obligasi, dan utang lain-lain pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan
tingkat pengembalian yang efektif.
Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu
pinjaman.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan Entitas Anak
telah dilepaskan, dibatalkan, atau kadaluarsa.
15
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN
m. Penyertaan pada Bursa Efek
Penyertaan pada Bursa Efek, yang mewakili kepentingan kepemilikan di bursa dan memberikan hak pada Perusahaan untuk menjalankan
usaha di bursa, dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai tercatat
keanggotaan di bursa dievaluasi dan diturunkan langsung ke jumlah terpulihkan.
n. Beban Dibayar Dimuka
Beban dibayar di muka diamortisasi berdasarkan taksiran masa manfaat dari masing-masing beban dengan menggunakan metode garis
lurus (Straight Line Method).
o. Persediaan Aset Real Estat
Aset real estat terdiri dari bangunan yang siap dijual, tanah belum dikembangkan dan tanah yang sedang dikembangkan dinyatakan sebesar
biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.
Tanah belum dikembangkan merupakan tanah mentah yang belum dikembangkan dan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai
realisasi bersih mana yang lebih rendah. Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya pra-perolehan dan perolehan
tanah. Biaya perolehan akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai atau
dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut siap dibangun.
Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya
pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aset pengembangan real estat serta biaya pinjaman. Tanah yang
sedang dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan.
Biaya aktivitas pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat adalah:
Biaya praperolehan tanah;
Biaya perolehan tanah;
Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek; dan
Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat.
Biaya yang dialokasikan sebagai beban proyek adalah:
Biaya praperolehan tanah atas tanah yang tidak berhasil diperoleh
Kelebihan biaya dari hasil yang diperoleh atas pembangunan sarana umum yang dikomersialkan, yang dijual atau dialihkan,
sehubungan dengan penjualan unit.
Biaya yang telah dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat dengan metode identifikasi khusus.
Pengkajian atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial, jika
terjadi perubahan mendasar Perusahaan dan entitas anak akan melakukan revisi dan realokasi biaya.
Beban yang diakui pada saat terjadinya adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proyek real estat.
Aset real estat untuk tujuan diperdagangkan dan akan terealisasi dalam jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan disajikan
sebagai aset lancar.
16
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN
p. Aset tetap
PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset tetap, ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap sehingga pengguna laporan keuangan dapat
memahami informasi mengenai investasi entitas pada aset tetap dan perubahan pada investasi tersebut. Penerapan PSAK ini tidak
berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak.
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan
setelah dikurangi akumulasi penyusutan.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset
tetap sebagai berikut :
Tahun
Bangunan dan prasarana
20
Kendaraan
4
Inventaris kantor
4
Beban pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Perbaikan yang menambah masa manfaat atau
meningkatkan manfaat ekonomis aset tetap dikapitalisasi ke harga perolehan aset terkait dan disusutkan dengan tingkat penyusutan aset
yang bersangkutan.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan
konsolidasian. Keuntungan atau kerugian dari pendapatan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian periode berjalan.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap
yang bersangkutanpada saat selesai dan siap digunakan.
q. Penurunan Nilai Aset Non - Keuangan
Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah
terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali
dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai
yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas
atas aset.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat
diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas)
dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi komprehensif
konsolidasian.
r. Imbalan Kerja
Imbalan Pasca-kerja
Perusahaan mencatat imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (”UU No. 13”).
Liabilitas neto Perusahaan atas program imbalan pasti dihitung dari nilai kini liabilitas imbalan pascakerja pasti pada akhir periode
pelaporan dikurangi nilai wajar aset program, jika ada. Perhitungan liabilitas imbalan pascakerja dilakukan dengan menggunakan metode
Projected Unit Credit dalam perhitungan aktuaria yang dilakukan setiap akhir periode pelaporan.
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pascakerja, meliputi a) keuntungan dan kerugian aktuarial, b) imbal hasil atas aset program, tidak
termasuk bunga, dan c) setiap perubahan dampak batas atas aset, tidak termasuk bunga, diakui di penghasilan komprehensif lain pada
saat terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.
Ketika program imbalan berubah atau terdapat kurtailmen atas program, bagian imbalan yang berubah terkait biaya jasa lalu, atau
keuntungan atau kerugian kurtailmen, diakui di laba rugi pada saat terdapat perubahan atau kurtailmen atas program.
Perusahaan menentukan (penghasilan) beban bunga neto atas (aset) liabilitas imbalan pascakerja neto dengan menerapkan tingkat bunga
diskonto pada awal periode pelaporan tahunan untuk mengukur liabilitas imbalan pascakerja selama periode berjalan.
Perusahaan mengakui keuntungan dan kerugian atas penyelesaian liabilitas imbalan pascakerja pada saat penyelesaian terjadi. keuntungan
atau kerugian atas penyelesaian merupakan selisih antara nilai kini liabilitas imbalan pascakerja yang ditetapkan pada tanggal penyelesaian
dengan harga penyelesaian, termasuk setiap aset program yang dialihkan dan setiap pembayaran yang dilakukan secara langsung oleh
Perusahaan sehubungan dengan penyelesaian tersebut.
Perusahaan mengakui (1) biaya jasa, yang terdiri dari biaya jasa kini, biaya jasa lalu, dan setiap keuntungan atau kerugian atas
penyelesaian, dan (2) penghasilan atau beban bunga neto di laba rugi pada saat terjadinya.
17
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN
s. Sewa
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Sebagai Lessor
Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi sewa neto Perusahaan.
Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik
yang konstan atas investasi bersih lessor.
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang
terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis
lurus selama masa sewa.
Sebagai Lessee
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak
atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian sebagai liabilitas sewa pembiayaan.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari
liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke
laba rugi, kecuali biaya yang dapat diatribusikan secara langsung ke aset tertentu yang memenuhi syarat (qualifying asset) yang dapat
dikapitalisasi sesuai dengan kebijakan akuntansi biaya pinjaman. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar
sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Sewa kontinjen diakui sebagai
beban di dalam periode terjadinya.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui
sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu
dari manfaat yang dinikmati pengguna.
Perusahaan sebagai lessee mengakui pembayaran sewa operasi sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
t. Provisi
Provisi diakui ketika Perusahaan dan entitas anak memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat
peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan Perusahaan dan entitas anak diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal
mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dilakukan.
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan Provisi pada akhir
periode pelaporan, dengan memperhatikan unsur risiko dan ketidakpastian yang melekat pada kewajibanya. Apabila suatu provisi diukur
menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini sari arus kas.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomis untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang
diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan dapat diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
u. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan
Transaksi efek berikut pendapatan komisi
Perdagangan transaksi efek yang lazim dicatat pada tanggal perdagangan, seolah-olah transaksi efek telah diselesaikan. Keuntungan dan
kerugian yang timbul dari transaksi efek yang merupakan tanggungan dan risiko Perusahaan dicatat berdasarkan tanggal perdagangan.
Transaksi efek pelanggan dilaporkan pada tanggal penyelesaian dan pendapatan komisi dan beban terkait dilaporkan pada tanggal
perdagangan. Jumlah piutang dan utang dari transaksi efek yang belum mencapai tanggal penyelesaian kontraknya dicatat bersih pada
laporan posisi keuangan konsolidasian.
Pencatatan utang dan piutang dana dengan Lembaga Kliring dan Penjaminan yang timbul karena Transaksi Bursa dilakukan secara netting
yang penyelesaiannya jatuh tempo pada hari yang sama.
18
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN
u. Pengakuan Pendapatan dan Beban - lanjutan
Transaksi efek berikut pendapatan komisi - lanjutan
Pencatatan utang dan piutang dana dengan nasabah yang timbul karena Transaksi Bursa di pasar reguler dilakukan secara netting untuk
setiap nasabah yang penyelesaiannya jatuh tempo pada hari yang sama.
Komisi dan biaya terkait kliring dicatat berdasarkan tanggal perdagangan saat terjadinya transaksi efek.
Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek
Pendapatan dari jasa penjaminan emisi dan penjualan efek meliputi keuntungan, kerugian, dan jasa, setelah dikurangi biaya sindikasi, yang
timbul dari penawaran efek dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin emisi atau agen. Pendapatan dari konsesi penjualan dicatat
pada tanggal penyelesaian, dan jasa penjaminan emisi diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi telah selesai dan jumlah pendapatan
telah dapat ditentukan.
Pendapatan manajer investasi
Jasa pengelolaan investasi ditentukan sesuai dengan ketentuan kontrak dan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diberikan. Jasa
penjualan dan/atau jasa pembelian kembali serta jasa agen penjualan diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi.
Pendapatan dividen dan bunga
Pendapatan dividen dari investasi diakui pada saat hak pemegang saham untuk menerima pembayaran telah ditetapkan (dengan ketentuan
bahwa besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Perusahaan dan Entitas Anak dan jumlah pendapatan dapat diukur
secara andal).
Pendapatan bunga diakui jika besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Perusahaan dan entitasa anak dan jumlah
pendapatan dapat diukur secara handal. Pendapatan bunga diakui atas dasar waktu, dengan mengacu pada pokok dan suku bunga efektif
yang berlaku, yang merupakan tingkat diskonto yang tepat untuk mengestimasi penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur aset
keuangan ke jumlah tercatat aset pada saat pengakuan awal.
Pendapatan penjualan real estat
1.
2.
Pendapatan bangunan rumah, rumah dan toko (ruko) dan bangunan sejenis lainya beserta kavling tananhnya (metode full accrual)
-
Proses penjualan telah selesai
-
Harga Jual akan tertagih dan pembayaran telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati
-
Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi dimasa yang akan datang; dan
-
Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui transaksi yang secara
substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
Penjualan kavling tanah tanpa bangunan (full accrual)
Jumlah pembayaran yang diterima telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlahnya tidak dapat
dikembalikan kepada pembeli
Harga jual akan tertagih
-
Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi dimasa yang akan datang;
Penjual tidak mempunyai kewajiban yang signifikan lagi untuk menyelesaikan pematangan lahan yang dijual atau
pembangunan fasililitas yang dijanjikan sesuai dengan perjanjian antara penjual dan pembeli; dan
-
Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan atas kavling tersebut.
Jika salah satu persayaratan di butir 1 dan 2 belum terpenuhi maka semua pembayaran yang diterima dari pelanggan disajikan sebagai uang
muka pelanggan sampai semua persyaratan pengakuan pendapatan terpenuhi.
19
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN
u. Pengakuan Pendapatan dan Beban - lanjutan
Beban
Beban yang timbul sehubungan dengan proses penjaminan emisi diakumulasikan dan dibebankan pada saat pendapatan penjaminan emisi
diakui. Pada saat diketahui bahwa kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, maka beban penjaminan emisi
tersebut dibebankan pada laporan laba rugi.
Beban lainnya diakui pada periode terjadinya.
v. Pajak Penghasilan
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 46 “Pajak Penghasilan” (Revisi 2010), yang
mensyaratkan Perusahaan dan entitas anak untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian)
jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan transaksi dan kejadian lain dari
periode kini yang diakui dalam laporan keuangan. PSAK revisi ini tidak berdampak secara signifikan terhadap laporan keuangan
konsolidasian.
Pajak Penghasilan Final
Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajaknya diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut
akuntansi yang diakui pada periode berjalan.Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan
sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi komprehensif konsolidasian, diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang
pajak.Perbedaan nilai tercatat aset dan liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak
diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.
Pajak Penghasilan Tidak Final
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang
berlaku.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan
liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang berhubungan
dengan pajak penghasilan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan
diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena
pajak pada masa datang.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas
diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada
akhir periode pelaporan.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan dan entitas anak
ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar
laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan
tersebut.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling
hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak
penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan dan entitas anak yang berbeda yang bermaksud untuk
memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang
berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung
di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
w. Laba per saham
PSAK No. 56 (Revisi 2011), laba per saham, menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya
banding kinerja antara entitas yang berbeda pada tahun pelaporan yang sama dan antara tahun pelaporan yang berbeda untuk entitas yang
sama. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang
bersangkutan.
20
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - LANJUTAN
x. Rekening Efek
Rekening Efek adalah rekening yang dimiliki oleh nasabah Perusahaan Efek dalam kaitannya dengan transaksi jual beli Efek oleh nasabah.
Rekening Efek berisi catatan mengenai Efek dan dana yang dititipkan nasabah kepada Perusahaan Efek. Rekening Efek nasabah tidak
memenuhi kriteria pengakuan aset keuangan oleh Perusahaan, sehingga tidak dapat dicatat dalam laporan posisi keuangan Perusahaan dan
Anak Perusahaan, namun dicatat secara off balance sheet pada Buku Pembantu Dana dan Buku Pembantu Efek.
y. Penyertaan Saham
Penyertaan saham yang dimiliki kurang dari 20% dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya), sedangkan penyertaan saham dengan
pemilikan 20% sampai dengan 50% baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan ditambah atau dikurangi
dengan bagian laba atau rugi sejak perolehan sesuai dengan persentase kepemilikan dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode
ekuitas), kecuali penyertaan tersebut hanya bersifat sementara dinyatakan sebesar biaya perolehan.
Penyertaan pada Bursa Efek, yang mewakili kepentingan kepemilikan di bursa dan memberikan hak pada Perusahaan untuk menjalankan
usaha di bursa, dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai tercatat
keanggotaan di bursa dievaluasi dan diturunkan langsung ke jumlah terpulihkan.
z. Informasi Segmen
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan dan Entitas Anak yang secara regular
direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban
terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
-
Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya
yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
-
Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus
pada kategori dari setiap produk.
4. PENGGUNAAN PENILAIAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak membutuhkan berbagai penilaian, estimasi, dan asumsi oleh Manajemen, yang
memberikan dampak terhadap jumlah pendapatan, beban, aset, liabilitas, dan pengungkapan kontinjen liabilitas yang dilaporkan pada akhir
periode pelaporan. Tetapi, ketidakpastian mengenai asumsi-asumsi dan estimasi-estimasi tersebut dapat menyebabkan penyesuaian yang
material terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas yang akan terdampak di masa depan.
a. Penilaian
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak, Manajemen telah membuat penilaianpenilaian, yang terpisah dari estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang dibuat, yang memberikan dampak yang
paling signifikan terhadap jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan:
-
Penentuan mata uang fungsional
Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam perusahaan adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama di
mana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan biaya dari masingmasing entitas masing-masing.
-
Klasifikasi aset dan liabilitas keuanga
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan
apakah definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014) telah dipenuhi. Aset dan liabilitas keuangan diakui dan
dikelompokkan sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 3k atas laporan keuangan
konsolidasian.
-
Pajak penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan
tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak
penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan
21
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
4. PENGGUNAAN PENILAIAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN - LANJUTAN
a. Penilaian - lanjutan
-
Pajak penghasilan - lanjutan
Di mana hasil pajak yang dikeluarkan berbeda dengan jumlah yang awalnya diakui, perbedaan tersebut akan berdampak pada
pendapatan pajak dan ketentuan pajak tangguhan pada periode di mana penentuan tersebut dilakukan. Jumlah tercatat hutang pajak
penghasilan Perusahaan diungkapkan di dalam laporan keuangan konsolidasian
b. Estimasi dan Asumsi
Estimasi dan asumsi yang mendasarinya direview secara berkelanjutan. Perubahan atas estimasi akuntansi diakui pada periode terjadinya
perubahan estimasi, bila perubahan mempengaruhi hanya pada periode tersebut, atau pada periode perubahan dan periode masa datang
bila perubahan mempengaruhi masa kini dan periode masa datang.
1.
Pertimbangan yang dibuat dalam penerapan kebijakan akuntansi
Berikut pertimbangan kritikal, selain yang berkaitan dengan estimasi (lihat 4b dibawah), yang dilakukan manajemen pada saat proses
penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak yang berpengaruh paling signifikan pada jumlah yang diakui di laporan
keuangan konsolidasian.
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, Perusahaan dan entitas anak melaporkan pajak berdasarkan sistem selfassessment . Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Perusahaan dan entitas anak memiliki eksposur terhadap pajak penghasilan karena terkait pertimbangan yang signifikan
dalam menetapkan provisi pajak penghasilan Perusahaan dan entitas anak.
2.
Sumber ketidakpastian estimasi
Informasi asumsi utama mengenai masa datang dan sumber utama dari estimasi lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki
risiko signifikan yang dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan
berikutnya dijelaskan dibawah ini.
Rugi penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang
Perusahaan dan entitas anak membuat penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan analisa atas ketertagihan piutang marjin dan piutang
nasabah. Penyisihan tersebut dibentuk apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa saldo tersebut
tidak akan tertagih.
Identifikasi piutang marjin dan piutang nasabah tidak tertagih memerlukan pertimbangan dan estimasi. Apabila ekspektasi berbeda
dari estimasi awal, maka perbedaan ini akan berdampak terhadap nilai tercatat piutang marjin dan piutang nasabah serta biaya
piutang tak tertagih pada periode mana perubahan estimasi tersebut terjadi.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan dan entitas anak ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset
tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman Perusahaan dan entitas anak atas aset sejenis.
Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena
keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan
bahwa hasil operasi di masa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan
biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan diatas.
Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah penyusutan yang diakui dan nilai tercatat aset tetap. Nilai tercatat
aset tetap diungkapkan dalam catatan No. 15.
Manfaat karyawan
Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung
jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda
dari asumsi entitas anak diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah
biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsie entitas anak dianggap tetap dan wajar, namun perubahan
signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja entitas anak.
22
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
5. KAS DAN SETARA KAS
Akun ini terdiri dari :
2015
2014
Kas
Rupiah
70.346.400
87.093.400
2.892.756.358
348.516.880
555.378.308
145.256.388
53.619.581
101.167.062
-
2.450.586.584
947.360.923
472.895.777
317.944.693
53.836.667
1.136.000
-
457.591.592
14.182.502
88.168.606
-
6.660.990
-
1.800.000.000
4.181.223.478
6.683.275.232
Bank
Rupiah
PT. Bank CIMB Niaga Tbk
PT. Bank Central Asia Tbk
PT. Bank Capital Indonesia Tbk
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT. Bank Permata Tbk
PT. Bank Victoria International Tbk
PT. Bank International Indonesia Tbk
Dollar AS
PT. Bank CIMB Niaga Tbk
(USD 36.783,89 pada tanggal 31 Desember 2014)
PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
(USD 1.028,09 dan USD 5.868,82 masing-masing pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014)
PT. Bank Panin Tbk
(USD7.087,51 pada tanggal 31 Desember 2014)
Deposito
Rupiah
PT. Bank CIMB Niaga Tbk
JUMLAH
Tingkat suku bunga deposito rata-rata sebesar 3% - 7% per tahun 2015 dan 2014.
6. PORTOFOLIO EFEK
Akun ini merupakan portofolio efek milik PT. Universal Broker Indonesia (Entitas Anak) berupa efek yang bersifat ekuitas dengan rincian
sebagai berikut:
2015
2014
Portofolio efek untuk diperdagangkan
Portofolio tersedia untuk dijual
44.964.904.512
-
43.237.607.433
-
Jumlah
44.964.904.512
43.237.607.433
2015
Dijaminkan
Dipinjamkan
Tidak dijaminkan
Total
Reksa dana
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Saham
-
-
43.026.431.528
365.476.118
43.026.431.528
365.476.118
Ditambah (dikurangi):
Kenaikan (penurunan) nilai
-
-
1.572.996.866
1.572.996.866
Jumlah
-
-
44.964.904.512
44.964.904.512
23
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
6. PORTOFOLIO EFEK - LANJUTAN
2014
Dijaminkan
Dipinjamkan
Tidak dijaminkan
Total
Reksa dana
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Saham
-
-
31.689.331.240
31.689.331.240
297.701.585
297.701.585
Ditambah (dikurangi):
Kenaikan (penurunan) nilai
-
-
11.250.574.608
11.250.574.608
Jumlah
-
-
43.237.607.433
43.237.607.433
Nilai wajar portofolio efek bersifat ekuitas yang diperdagangkan di Bursa Efek ditetapkan berdasarkan nilai pasar yang dikeluarkan oleh BEI,
sedangkan nilai wajar Reksa Dana ditetapkan berdasarkan nilai aset bersih pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
7. PIUTANG LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMIN
Merupakan tagihan PT. Universal Broker Indonesia (Entitas Anak) kepada pihak PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sehubungan
dengan transaksi jual efek yang dilakukan oleh Entitas Anak.
Entitas Anak tidak membentuk cadangan piutang ragu-ragu karena pihak manajemen Entitas Anak berkeyakinan bahwa piutang tersebut dapat
tertagih.
a. Piutang Lembaga Kliring dan Penjaminan
Akun ini merupakan tagihan Perusahaan PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) terkait dengan transaksi jual efek dan deposit
yang diserahkan Perusahaan dalam rangka transaksi efek, serta piutang komisi dari transaksi Pinjam-Meminjam Efek, sebagai berikut:
2015
2014
Piutang transaksi bursa
Setoran jaminan
2.019.050.259
3.584.180.300
1.891.014.284
Jumlah
2.019.050.259
5.475.194.584
b. Utang pada Lembaga Kliring dan Penjaminan
Akun ini merupakan liabilitas kepada KPEI dan transaksi efek di bursa yang penyelesaiannya dilakukan dengan KPEI, sebagai berikut:
2015
2014
Utang transaksi bursa
5.712.949.100
8.451.862.000
Jumlah
5.712.949.100
8.451.862.000
24
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
8. REKENING NASABAH
Akun ini merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek dengan nasabah yang dilakukan oleh PT. Universal Broker
Indonesia (Entitas Anak), dengan rincian sebagai berikut:
Akun ini terdiri dari :
2015
a. Berdasarkan hubungan
Pihak berelasi
Nasabah Pemilik Rekening
Nasabah Kelembagaan
2014
-
-
-
-
8.611.380.903
3.349.054.774
15.571.483.268
5.377.606.636
11.960.435.677
20.949.089.904
-
-
11.960.435.677
20.949.089.904
Nasabah Pemilik Rekening
Transaksi Reguler
Transaksi Marjin
11.960.435.677
-
20.949.089.904
-
Sub Jumlah
11.960.435.677
20.949.089.904
-
Sub Jumlah
Pihak ketiga
Saldo masing-masing
lebih atau sama dengan 5%
kurang dari 5%
Sub Jumlah
Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih
JUMLAH
b. Berdasarkan pihak
Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih
-
JUMLAH
11.960.435.677
20.949.089.904
Entitas Anak tidak membentuk cadangan piutang ragu-ragu karena pihak manajemen berkeyakinan bahwa piutang tersebut dapat tertagih.
9. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA
2015
2014
Pihak Ketiga :
Rupiah
Piutang kegiatan jasa manajer investasi
11.770.547.113
10.421.421.786
JUMLAH
11.770.547.113
10.421.421.786
Berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo piutang usaha pada akhir tahun, pihak manajemen Perusahaan dan Entitas tidak
membentuk cadangan atas piutang usaha tersebut karena manajenen berkeyakinan bahwa piutang tersebut dapat tertagih.
Analisis umur dari piutang usaha Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut :
Umur piutang
2015
2014
Belum jatuh tempo
1 - 30 hari
11.770.547.113
10.421.421.786
JUMLAH
11.770.547.113
10.421.421.786
25
PT. POLARIS INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
10. PIUTANG REVERSE REPO
2015
Efek
Nominal
PT. Hanson International Tbk
PT. Inti Agri Resources Tbk
PT. Hanson International Tbk
PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk
PT. Inti Agri Resources Tbk
PT. Indika Energy Tbk
PT. Tempo Scan Pacific Tbk
PT. Hexindo Adiperkasa Tbk
PT. Astra Otoparts Tbk
PT. Inti Agri Resources Tbk
PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk
6.000.000.000
5.000.000.000
5.000.000.000
5.000.000.000
2.500.000.000
23.300.000
2.976.700.000
748.438.000
3.751.562.000
2.000.000.000
3.500.000.000
Tanggal
Transaksi
08/12/2015
11/12/2015
14/12/2015
14/12/2015
16/12/2015
17/12/2015
17/12/2015
28/12/2015
28/12/2015
28/12/2015
29/12/2015
Lokasi
efek
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jatuh
tempo
08/01/2016
11/01/2016
13/01/2016
14/01/2016
15/01/2016
18/01/2016
18/01/2016
27/01/2016
27/01/2016
28/01/2016
29/01/2016
Jumlah efek dibeli dengan janji dijual kembali
Nilai Beli
Nilai Jual
Kembali
Pendapatan
Bunga
Piutang
Revers Repo
6.000.000.000
5.000.000.000
5.000.000.000
5.000.000.000
2.500.000.000
23.300.000
2.976.700.000
748.438.000
3.751.562.000
2.000.000.000
3.500.000.000
6.062.000.000
5.047.361.111
5.050.000.000
5.051.666.667
2.522.916.667
23.548.533
3.008.451.467
755.298.682
3.785.951.318
2.018.944.444
3.536.166.667
48.000.000
32.083.333
30.000.000
30.000.000
12.222.222
116.500
14.883.500
914.758
4.585.242
2.444.444
3.500.000
6.048.000.000
5.032.083.333
5.030.000.000
5.030.000.000
2.512.222.222
23.416.500
2.991.583.500
749.352.758
3.756.147.242
2.002.444.444
3.503.500.000
36.500.000.000
36.862.305.556
178.750.000
36.678.750.000
Nilai Beli
Nilai Jual
Kembali
2014
Efek
Nomor Seri
PT. Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Inti Agri Resources Tbk
PT Tempo Scan Pacific Tbk
PT Inti Agri Resources Tbk
PT Inti Agri Resources Tbk
PT. Hexindo Adiperkasa Tbk
PT. Indika Energy Tbk
PT. Astra Otoparts Tbk
PT Inti Agri Resources Tbk
Nominal
Tanggal
Transaksi
Lokasi
efek
jatuh
tempo
5.500.000.000
08/12/2014
Jakarta
08/01/2015
5.500.000.000
5.552.097.222
40.333.333
5.540.333.333
5.000.000.000
08/12/2014
Jakarta
08/01/2015
5.000.000.000
5.051.666.667
40.000.000
5.040.000.000
5.000.000.000
10/12/2014
Jakarta
12/01/2015
5.000.000.000
5.045.833.333
30.555.556
5.030.555.556
5.000.000.000
10/12/2014
Jakarta
12/01/2015
5.000.000.000
5.055.000.000
36.666.667
5.036.666.667
5.000.000.000
10/12/2014
Jakarta
12/01/2015
5.000.000.000
5.055.000.000
36.666.667
5.036.666.667
2.388.245.000
17/12/2014
Jakarta
19/01/2015
2.388.245.000
2.412.326.470
10.946.123
2.399.191.123
611.755.000
17/12/2014
Jakarta
19/01/2015
611.755.000
617.923.530
2.803.877
614.558.877
7.000.000.000
17/12/2014
Jakarta
19/01/2015
7.000.000.000
7.070.583.333
32.083.333
7.032.083.333
6.500.000.000
29/12/2014
Jakarta
29/01/2015
6.500.000.000
6.567.166.667
6.500.000
6.506.500.000
42.000.000.000
42.427.597.222
236.555.556
42.236.555.556
Jumlah efek dibeli dengan janji dijual kembali
Pendapatan
Bunga
Piutang
Revers Repo
Tingkat bunga piutang reverse repo adalah 10% sampai dengan 14% untuk tahun 2015 dan 9% sampai dengan 13% untuk tahun 2014.
Perusahaan tidak membentuk cadangan piutang ragu-ragu atas piutang reserve Repo karena pihak manajemen berkeyakinan bahwa piutang tersebut dapat
tertagih.
26
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
11. PIUTANG PERUSAHAAN EFEK
Akun ini merupakan piutang kepada perusahaan efek lain sehubungan dengan transaksi perdagangan efek
2015
a. Berdasarkan hubungan
Pihak berelasi
2014
-
-
-
-
8.400.000
-
612.000.000
12.374.500
8.400.000
624.374.500
8.400.000
624.374.500
8.400.000
624.374.500
Jumlah
Pihak ketiga
PT. Panin Sekuritas Tbk
PT. Milenium Danatama Sekuritas
PT. Trimegah Securities
Jumlah
b. Berdasarkan kegiatan
Transaksi Beli Efek
Jumlah
12. PERSEDIAAN ASET REAL ESTAT
Persediaan terdiri dari :
2015
2014
Aset lancar
Persediaan bahan industri real estat
Persediaan tanah
Persediaan rumah jadi
JUMLAH
8.421.768.216
3.362.360.452
8.421.768.216
733.255.376
11.784.128.668
9.155.023.592
174.980.000.000
3.152.515.450
174.980.000.000
4.513.930.859
178.132.515.450
179.493.930.859
Aset tidak lancar
Tanah belum dikembangkan
Tanah dalam pengembangan
JUMLAH
Persediaan tanah atas nama PT. Binong Nuansa Permai (Entitas Anak) dijaminkan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT. Bank Capital
Indonesia Tbk (Lihat Catatan No. 20).
Tanah belum dikembangkan pada tahun 2015 dan 2014 tersebut merupakan tanah milik PT. Binong Nuansa Permai (Entitas Anak) dengan
luas 346.774 meter persegi yang terletak di Desa Singasari, Kecamatan Jonggol - Jawa Barat dan tanah seluas 273.322 meter persegi yang
terletak di Desa Cibodas, Kecamatan Jonggol - Jawa Barat dimana saldo pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar
Rp. 174.980.000.000,13. PAJAK DIBAYAR DI MUKA
Akun ini merupakan pajak yang dibayar di muka atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dengan saldo sebesar Rp.4.743.083 pada tanggal 31
Desember 2015.
27
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
14. PIUTANG LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari
2015
Pihak berelasi
PT. G-Com Teknologi
PT. Soegee Commodity
Pihak ketiga
Piutang karyawan
Piutang pendapatan bunga deposito
Piutang pihak ketiga lain
JUMLAH
2014
32.945.827.488
-
35.623.401.959
135.877.547
1.050.019
125.411.564
236.713
550.001
33.082.755.054
35.749.600.237
PT. Universal Broker Indonesia
Berdasarkan Perjanjian No. 136/DIR/UB/VIIII/2015 tanggal 12 Agustus 2015, Perusahaan memberikan pinjaman tanpa bunga kepada PT. GCom Teknologi (pihak yang berelasi) dengan nilai plafond pinjaman sebesar Rp. 35.000.000.000. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada
tanggal 12 Agustus 2016. Saldo atas pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp. 32.945.827.488.
Berdasarkan Perjanjian No. 0095A/DIR/UB/VI/2011 tanggal 27 Juni 2011 dan telah beberapa kali diubah dan diperpanjang, terakhir melalui
Perjanjian No 104A/DIR/UB/VIII/2014 tanggal 04 Agustus 2014, Perusahaan memberikan pinjaman tanpa bunga kepada PT. Soegee
Commodity (pihak yang berelasi) dengan nilai plafond pinjaman sebesar Rp. 40.000.000.000. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada
tanggal 27 Juni 2015. Saldo atas pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 35.623.401.959. Pinjaman tersebut
telah diselesaikan pada bulan Agustus 2015.
Perusahaan dan Entitas Anak tidak membentuk cadangan piutang ragu-ragu karena pihak manajemen berkeyakinan bahwa piutang tersebut
dapat tertagih.
15. ASET TETAP
2015
Saldo Awal
Harga perolehan :
Kepemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Kendaraan
Sarana dan prasarana
Inventaris kantor
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
686.431.872
441.435.444
2.810.175.000
2.586.376.046
4.798.956.246
1.250.000.000
68.830.000
-
686.431.872
441.435.444
4.060.175.000
2.586.376.046
4.867.786.246
11.323.374.608
1.318.830.000
-
12.642.204.608
Akumulasi penyusutan :
Kepemilikan langsung
Bangunan
Kendaraan
Sarana dan prasarana
Inventaris kantor
220.717.714
2.784.994.270
2.586.376.047
4.226.640.919
22.071.806
50.700.520
310.832.974
-
242.789.520
2.835.694.790
2.586.376.047
4.537.473.893
JUMLAH
9.818.728.950
383.605.300
-
10.202.334.250
NILAI BUKU
1.504.645.658
JUMLAH
28
2.439.870.358
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
15. ASET TETAP - LANJUTAN
2014
Saldo Awal
Harga perolehan :
Kepemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Kendaraan
Sarana dan prasarana
Inventaris kantor
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
686.431.872
441.435.444
2.810.175.000
2.586.376.046
4.784.736.696
471.265.874
457.046.324
686.431.872
441.435.444
2.810.175.000
2.586.376.046
4.798.956.246
11.309.155.058
471.265.874
457.046.324
11.323.374.608
Akumulasi penyusutan :
Kepemilikan langsung
Bangunan
Kendaraan
Sarana dan prasarana
Inventaris kantor
198.645.911
2.411.601.617
2.586.376.047
4.447.320.738
22.071.803
373.392.653
236.366.505
457.046.324
220.717.714
2.784.994.270
2.586.376.047
4.226.640.919
JUMLAH
9.643.944.313
631.830.961
457.046.324
9.818.728.950
NILAI BUKU
1.665.210.745
JUMLAH
1.504.645.658
Beban penyusutan aset tetap tahun untuk yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dialokasikan ke beban umum dan
administrasi masing-masing sebesar Rp. 355.582.665 dan Rp. 631.830.961 (Lihat Catatan No. 32).
Pada tahun 2015 dan 2014, aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing
sebesar Rp. Rp. 2.326.000 dan Rp. 1.145.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk
menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
16. BEBAN DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA
Akun ini terdiri dari :
2015
2014
Uang muka pajak - SKP
Asuransi dibayar di muka
Iklan dan promosi
Biaya dibayar di muka lain-lain
1.821.681.087
69.579.840
55.260.000
339.481.693
1.821.681.087
64.583.854
35.646.600
284.058.278
JUMLAH
2.286.002.619
2.205.969.819
Akun uang muka pajak merupakan jumlah angsuran yang dibayarkan oleh PT. Binong Nuansa Permai (Entitas Anak) sehubungan telah
diterimanya Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa yang dibayar sampai dengan
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
17. ASET LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari :
2015
2014
Uang jaminan
1.155.609.682
1.105.845.682
NILAI TERCATAT
1.155.609.682
1.105.845.682
29
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
18. UTANG NASABAH
Akun ini merupakan liabilitas yang timbul dari transaksi perdagangan efek yang dilakukan PT. Universal Broker Indonesia - Entitas Anak
dengan nasabah, dengan rincian sebagai berikut:
2015
a. Berdasarkan hubungan
Pihak berelasi
Nasabah pemilik rekening
Nasabah kelembagaan
-
-
-
-
3.211.361.513
1.648.033.424
15.579.106.184
7.593.303.078
4.859.394.936
23.172.409.262
JUMLAH
b. Berdasarkan kegiatan
Pihak ketiga
Saldo masing-masing
lebih atau sama dengan 5%
kurang dari 5%
JUMLAH
2014
19. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA
Akun ini terdiri dari:
2015
2014
PT. Binong Nuansa Permai
Rupiah
Utang konstruksi
413.802.248
350.990.854
JUMLAH
413.802.248
350.990.854
20. UTANG BANK JANGKA PENDEK
PT. Bank Capital Indonesia Tbk
Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit No.7 tanggal 19 Januari 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT. Bank Capital Indonesia
Tbk berupa Fasilitas Kredit Pinjaman Aksep dengan plafond kredit sebesar Rp. 35.000.000.000. Fasilitas kredit tersebut berjangka waktu satu
tahun sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 10 Februari 2012, dengan tingkat suku bunga sebesar 13% per tahun dan dijamin dengan 53
bidang tanah di Meruya Residence milik Perusahaan. Pada tanggal 12 Februari 2013, Perjanjian Fasilitas Kredit dari PT. Bank Capital
Indonesia Tbk telah diperpanjang melalui Perjanjian Kredit No. 2 dengan jangka waktu satu tahun sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 12
Februari 2014.
Perjanjian Fasilitas Kredit dari PT. Bank Capital Indonesia Tbk telah diperpanjang melalui Perjanjian Kredit No. 2 tertanggal 10 Februari
2014 dengan jangka waktu satu tahun sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 10 Februari 2015.
Pada tanggal 23 Desember 2014, fasilitas kredit dari PT. Bank Capital Tbk tersebut telah dilunasi.
PT. Bank Victoria International Tbk
Berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Fasilitas Baru No. 096/OL/CCD-VIC/XII/2014 tertanggal 22 Desember 2014 Perusahaan
memperoleh Fasilitas Kredit berupa fasilitas modal kerja dari PT. Bank Victoria International Tbk. Jumlah plafond atas fasilitas kredit tersebut
sebesar Rp. 50.000.000.000 dan berjangka waktu 12 bulan dan dengan tingkat bunga sebesar 16% per tahun. Fasilitas kredit tersebut dijamin
dengan 21 bidang tanah atas nama Perusahaan yang terletak di Perumahan Meruya Residence Jakarta Barat.
Perjanjian Fasilitas Kredit dari PT. Bank Victoria International Tbk tersebut telah diperpanjang melalui Perjanjian dengan jangka waktu satu
tahun sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 23 Desember 2016.
Dalam persetujuan kredit tersebut terdapat beberapa batasan yang diberikan oleh pihak bank selaku pemberi kredit kepada Perusahaan sebagai
debitur (negative covenants ) diantaranya adalah Perusahaan tidak diperbolehkan untuk menggunakan fasilitas kredit tersebut diluar yang telah
diperjanjikan, melakukan merger, akuisisi dan penjualan atau pemindahtanganan atau melepaskan hak atas harta kekayaan Perusahaan,
melakukan perubahan anggaran dasar, mengikatkan diri sebagai penjamin (guarantor) kepada pihak lain dan batasan-batasan lainnya.
30
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
21. UTANG PIHAK KETIGA LAIN
Berdasarkan Perjanjian Anjak Piutang No. 01666/TF/PAP/X/2013 tertanggal 16 Oktober 2013 Perusahaan memperoleh fasilitas Anjak
Piutang dari PT. Transpacific Finance dengan plafond sebesar Rp. 40.000.000.000 dengan jangka waktu fasilitas selama tiga (3) bulan sejak
tanggal 16 Oktober 2013 sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 16 Januari 2014. Tingkat suku bunga atas fasilitas tersebut adalah sebesar
14% per tahun dan dengan biaya provisi sebesar 1%. Fasilitas tersebut telah diperpanjang dan akan jatuh tempo tanggal 25 Juli 2015. Saldo
atas fasilitas tersebut adalah sebesar Rp. 35.000.000.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Pada tanggal 24 Juli.2015, perjanjian tersebut telah mengalami perubahan/addendum melalui Perjanjian No. 101/TF-PAP/VII/2015 menganai
perubahan tingkat suku hunga menjadi 17% dan perpanjangan jangka waktu fasilitas sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 24 Juli 2016.
22. PERPAJAKAN
2015
2014
a. Utang pajak
Akun ini terdiri dari :
Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2
Pajak Penghasilan pasal 21
Pajak Penghasilan pasal 23
Pajak Penghasilan pasal 25
Pajak Penghasilan Pasal 29 tahun lalu
Pajak Penghasilan Pasal 29
Pajak penghasilan transaksi jual
Pajak Pertambahan Nilai
STP Pajak Pertambahan Nilai
66.770.334
122.484.760
492.414
33.245.917
12.870.708
41.774.983
143.312.653
1.021.246.179
-
89.048.795
151.483.556
12.870.708
10.288.935
69.071.662
671.343.446
323.084.779
193.571.231
JUMLAH
1.442.197.949
1.520.763.113
Pada tanggal 29 Desember 2014, PT. Universal Broker Indonesia (Entitas Anak) memperoleh STP atas Pajak Pertambahan Nilai dengan
No. 00204/107/13/054/14 sampai dengan No. 00215/107/13/054/14 sebesar Rp. 193.571.231. Jumlah tersebut telah dilunasi pada tanggal
22 Januari 2015.
b. Beban pajak penghasilan
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba kena pajak untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
2015
2014
Pajak kini
Pajak tangguhan
(427.525.810)
226.014.929
(378.521.993)
252.056.623
JUMLAH
(201.510.880)
(126.465.370)
Manfaat (beban) pajak penghasilan
c. Pajak kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba kena pajak untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
2015
2014
Laba sebelum taksiran
pajak penghasilan menurut
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
(9.750.075.147)
6.067.014.136
Laba sebelum taksiran
pajak penghasilan menurut
laporan laba rugi komprehensif Entitas Anak
3.951.405.883
(11.991.504.064)
(5.798.669.264)
(5.924.489.929)
Laba sebelum taksiran
pajak penghasilan kena pajak
Perusahaan
31
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
22. PERPAJAKAN - LANJUTAN
c. Pajak kini - lanjutan
2015
2014
Koreksi fiskal
Beda tetap
Beban yang tidak dapat dikurangkan menurut pajak
Penghasilan yang telah dikenakan Pajak
(100.545)
(215.845)
Jumlah beda tetap
(100.545)
(215.845)
Jumlah koreksi fiskal
(100.545)
(215.845)
(5.798.769.810)
(5.924.705.773)
Rugi fiskal
Taksiran penghasilan kena pajak
- (rugi pajak)
Entitas Anak
(1.604.108.171)
409.877.094
Taksiran beban pajak tahun berjalan tahun berjalan
Entitas Anak
427.525.810
378.521.993
427.525.810
378.521.993
Entitas Anak
Pajak penghasilan pasal 25
Pajak penghasilan pasal 23
234.343.758
151.407.068
206.878.612
102.571.719
Jumlah pajak dibayar di muka
385.750.826
309.450.331
41.774.983
69.071.662
41.774.983
69.071.662
Jumlah taksiran beban pajak tahun berjalan
Dikurangi : Pajak dibayar di muka
Utang pajak penghasilan
Entitas Anak
Taksiran Utang Pajak Penghasilan
d. Pajak tangguhan
Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan dan Entitas Anak seperti yang disajikan dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
2015
2014
Entitas Anak
Aset pajak tangguhan
Mutasi penghasilan komprehensif lain
Penghasilan (rugi) komprehensif lain
Perubahan pajak tangguhan terhadap laba (rugi) tahun berjalan
Penyusutan aset tetap
Uang jasa dan pesangon
karyawan
(139.266.169)
23.147.470
(7.379.117)
28.830.863
233.394.046
223.225.761
Manfaat (beban) pajak tangguhan
226.014.929
252.056.623
Perbedaan temporer tahun sebelumnya
1.482.171.833
1.206.967.741
Saldo aset pajak tangguhan
1.568.920.594
1.482.171.833
32
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
23. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini terdiri dari :
2015
2014
Jangka pendek
Beban transaksi
Beban komisi
Beban gaji dan tunjangan
Beban jasa profesional
Lain-lain
126.340.520
214.327.202
221.000.000
7.928.500.000
1.391.881
531.584.809
502.783.160
314.000.000
2.144.550.000
1.643.835
JUMLAH
8.491.559.604
3.494.561.804
24. UTANG PERUSAHAAN EFEK
Akun ini merupakan hutang kepada perusahaan efek lain sehubungan dengan transaksi perdagangan efek yang dilakukan oleh PT. Universal
Broker Indonesia (Entitas Anak).
a. Berdasarkan hubungan
2015
2014
Pihak berelasi
-
-
Jumlah
-
-
15.466.700
1.350.000
-
15.466.700
1.350.000
-
-
-
-
Pihak ketiga
PT. Asjaya Indosurya Securities
PT. Daewoo Securities Indonesia
Jumlah
b. Berdasarkan kegiatan
Transaksi Beli Efek
Jumlah
25. UTANG LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari :
2015
Uang muka penjualan
Utang pembelian aset tetap
Lain-lain - pihak ketiga
JUMLAH
2014
354.545.455
828.326.341
4.263.217.872
100.000.000
951.444.686
5.446.089.667
1.051.444.686
Uang muka penjualan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 merupakan uang muka penjualan tanah dan bangunan pada PT. Binong
Nuansa Permai (Entitas Anak). Transaksi tersebut belum diklasifikasikan ke dalam akun penjualan dikarenakan ketentuan atas pengakuan
penjualan belum terpenuhi.
33
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
26. MODAL SAHAM
31 Desember 2015
(Nilai nominal Rp. 100 dan Rp. 1.000)
Pemegang saham
Jumlah saham
Seri A
Kore Goup Ltd
Credit Suisse Securities (Europe)
Masyarakat - dengan kepemilikan
kurang dari 5%
JUMLAH
Jumlah saham
Seri B
Prosentase
Jumlah
-
60.503.000
144.000.000
5,11%
12,16%
6.050.300.000
14.400.000.000
25.000.000
954.697.000
82,73%
120.469.700.000
25.000.000
1.159.200.000
100,00%
140.920.000.000
31 Desember 2014
(Nilai nominal Rp. 100 dan Rp. 1.000)
Pemegang saham
Jumlah saham
Seri A
Jumlah saham
Seri B
Prosentase
Jumlah
Kore Goup Ltd
Credit Suisse Securities (Europe)
Nomura PB Nomines Ltd
Credit Suisse Securities (USA)
Masyarakat - dengan kepemilikan
kurang dari 5%
-
147.164.500
85.189.100
80.000.000
75.000.000
12,43%
7,19%
6,76%
6,33%
14.716.450.000
8.518.910.000
8.000.000.000
7.500.000.000
25.000.000
771.846.400
67,29%
102.184.640.000
JUMLAH
25.000.000
1.159.200.000
100,00%
140.920.000.000
27. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Rincian akun tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
Agio saham
Biaya emisi saham
Penawaran umum perdana
Penawaran Umum Hak I HMETD
Penawaran Umum Hak II HMETD
10.000.000.000
(2.189.531.833)
(1.350.000.000)
(1.104.859.884)
Jumlah
5.355.608.283
28. CADANGAN UMUM
Pada Rapat Umum Pemegang Saham tahunan sebagai mana tercantum dalam Akta Notaris No. 71 tanggal 16 Juni 2014 dari Yulia, SH.
Notaris di Jakarta, Pemegang saham menyetujui antara lain cadangan umum sebesar Rp. 1.000.000.000 dari laba bersih tahun 2013.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham tahunan sebagai mana tercantum dalam Akta Notaris No. 98 tanggal 28 Mei 2015 oleh Yulia, SH.
Notaris di Jakarta, Pemegang saham menyetujui antara lain cadangan umum sebesar Rp. 300.000.000 dari laba bersih tahun 2014.
34
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
29. PENDAPATAN
2015
2014
Pendapatan atas usaha sekuritas
Pendapatan Perantara Pedagang Efek
Pendapatan Kegiatan Penjaminan Emisi Efek
Pendapatan Kegiatan Manajer Investasi
10.171.765.463
12.109.845.006
15.227.864.270
534.450
9.170.051.887
Sub Jumlah
22.281.610.469
24.398.450.607
1.227.272.727
-
2.090.909.091
2.577.128.182
1.227.272.727
4.668.037.273
23.508.883.197
29.066.487.879
Pendapatan atas usaha property
Penjualan tanah dan rumah
Berdasarkan tipe rumah
- New Smart
- Smart
- Classic
Sub Jumlah
JUMLAH
30. BEBAN POKOK PENJUALAN
Akun ini terdiri dari :
2015
2014
Beban pokok penjualan atas usaha property
Beban pokok bangunan
Beban pokok tanah
JUMLAH
388.703.535
-
1.708.163.968
-
388.703.535
1.708.163.968
31. BEBAN PENJUALAN
Akun ini terdiri dari :
2015
Beban promosi dan iklan
Beban komisi
Beban lain-lain
JUMLAH
35
2014
7.187.220
24.545.455
48.022.007
93.371.500
69.212.727
47.213.339
79.754.682
209.797.566
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
32. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Akun ini terdiri dari :
2015
Beban gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
Beban komisi
Beban sewa
Beban jasa profesional
Beban pajak, denda dan iuran
Beban perjalanan dinas dan transportasi
Beban uang jasa dan pesangon karyawan (Lihat Catatan No. 37)
Beban pos dan telekomunikasi
Beban penyusutan aset tetap (Lihat catatan No. 15)
Beban pemeliharaan
Beban perlengkapan kantor
Beban sumbangan dan jamuan
Beban legal dan perijinan
Beban listrik
Beban asuransi
Beban pendidikan
Beban transaksi
Beban lain-lain
JUMLAH
2014
8.903.365.496
2.655.815.806
2.691.649.319
6.565.113.951
831.667.452
284.141.399
933.576.185
1.039.131.634
383.605.300
650.762.206
905.811.679
126.330.902
543.300.401
186.739.983
226.219.777
168.949.060
43.623.888
24.386.920
8.625.962.784
4.962.928.399
2.561.782.322
2.417.096.134
1.199.998.370
950.949.634
892.903.043
707.802.218
631.830.961
560.292.182
334.704.874
300.477.133
258.790.919
242.800.504
88.753.624
15.005.540
5.175.000
29.914.325
27.164.191.357
24.787.167.965
33. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
Akun ini terdiri dari :
2015
Pendapatan bunga deposito dan jasa giro
Selisih kurs
Pendapatan investasi reksadana - bersih
Pendapatan lain-lain
JUMLAH
2014
65.458.006
(4.707.437)
1.816.420.256
1.608.434.743
741.194.015
219.243.407
10.977.896.935
1.101.835.887
3.485.605.569
13.040.170.245
34. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
Akun ini terdiri dari :
2015
Beban administrasi bank
Beban bunga bank dan provisi
JUMLAH
2014
665.664.492
8.446.249.848
271.710.745
9.062.803.745
9.111.914.339
9.334.514.490
35. ASET DALAM MATA UANG ASING
2015
USD
Rp
Aset
Bank
Investasi reksadana - TFI Xtra Ordinary I
1.028,09
969.481,49
14.182.502
13.373.997.153
JUMLAH
970.509,58
13.388.179.655
36
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
35. ASET DALAM MATA UANG ASING - LANJUTAN
2014
USD
Rp
Aset
Bank
Investasi reksadana - TFI Xtra Ordinary I
44.406,85
1.026.866,34
552.421.188
12.774.217.240
JUMLAH
1.071.273,19
13.326.638.428
36. PENYERTAAN
Akun ini terdiri dari:
2015
2014
Rincian penyertaan adalah sebagai berikut :
Nama penyertaan
PT. Bursa Efek Indonesia
PT. HD Art Vision
135.000.000
-
135.000.000
2.532.347.400
JUMLAH
135.000.000
2.667.347.400
Sesuai dengan Akta No. 5 tanggal 4 Februari 2015 yang dibuat dihadapan Benediktus Andy Widyanto SH., Notaris di Tangerang selatan
Entitas Anak (PT. Universal Broker Indonesia) telah menjual kepemilikan sahamnya di PT. HD Art Division dengan nilai transaksi sebesar
Rp. 2.500.000.000.
37. LABA PER SAHAM DASAR
Berikut adalah rekonsiliasi perhitungan laba bersih per saham dasar untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 :
2015
Laba yang diatribusikan kepada pemegang saham Perusahaan
Jumlah rata-rata tertimbang saham
2014
(10.524.935.185)
1.882.146.049
1.184.200.000
1.184.200.000
Laba persaham dasar
(8,89)
1,59
Pada setiap periode pelaporan, tidak terdapat efek berpotensi saham yang dapat menimbulkan pengaruh dilusi pada laba bersih per saham
Perusahaan.
38. SEGMENTASI USAHA
2015
2014
PT. Universal Broker Indonesia
Pendapatan Perantara Pedagang Efek
Pendapatan Kegiatan Penjaminan Emisi Efek
Pendapatan Kegiatan Manajer Investasi
10.171.765.463
12.109.845.006
15.227.864.270
534.450
9.170.051.887
Jumlah
22.281.610.469
24.398.450.607
PT. Binong Nuansa Permai
Tipe rumah hunian
- New Smart
- Smart
- Classic
1.227.272.727
-
2.090.909.091
2.577.128.182
Jumlah
1.227.272.727
4.668.037.273
23.508.883.197
29.066.487.879
JUMLAH PENJUALAN
37
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
39. LIABILITAS IMBALAN KERJA
Entitas Anak
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Entitas Anak masing-masing PT. Universal Broker Indonesia dan PT. Binong Nuansa
Permai serta PT.Treasure Fund Investama (Entitas Anak dari PT. Universal Broker Indonesia) mencatat akrual manfaat kesejahteraan
karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT. Dian Artha Tama dengan menggunakan metode “Projected
Credit Unit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Perhitungan beban imbalan pasca kerja Perusahaan adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
31 Desember 2014
Biaya jasa kini
Biaya bunga
(Keuntungan) dan kerugian aktuarial bersih
614.044.985
319.531.200
-
637.168.041
255.735.002
-
Jumlah
933.576.185
892.903.043
31 Desember 2015
Mutasi saldo eliminasi liabilitas imbalan kerja neto
Liabilitas imbalan pasca-kerja, awal periode/tahun
Beban (pemulihan) imbalan pasca-kerja
pada periode/tahun berjalan
Pembayaran imbalan pasca-kerja selama
periode/tahun berjalan
(Keuntungan) kerugian aktuarial yang diakui
sebagai pendapatan komprehensif lain
3.994.140.005
933.576.185
(557.064.676)
Liabilitas imbalan pasca-kerja akhir
periode/tahun
4.370.651.514
31 Desember 2015
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja:
Saldo awal
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Imbalan yang dibayar
Beban (manfaat) jasa lalu
(Laba) rugi neto aktuaria
3.994.140.005
614.044.985
319.531.200
(557.064.676)
Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja
4.370.651.514
31 Desember 2015
31 Desember 2014
(Disajikan kembali)
3.008.647.084
892.903.043
92.589.878
3.994.140.005
31 Desember 2014
(Disajikan kembali)
3.008.647.084
637.168.041
255.735.002
92.589.878
3.994.140.005
31 Desember 2014
(Disajikan kembali)
1 Januari 2014/
31 Desember 2013
(Disajikan kembali)
2.758.596.619
726.433.969
(476.383.504)
3.008.647.084
1 Januari 2014/
31 Desember 2013
(Disajikan kembali)
2.758.596.619
343.999.050
382.434.919
(476.383.504)
3.008.647.084
1 Januari 2014/
31 Desember 2013
(Disajikan kembali)
Mutasi kerugian (keuntungan aktuarial) yang diakui sebagai pendapatan komprehensif lain:
Saldo awal
(Keuntungan) kerugian aktuarial
yang diakui sebagai pendapatan
komprehensif lain
(137.357.254)
(229.947.132)
246.436.372
(557.064.676)
92.589.878
(476.383.504)
Saldo akhir
(694.421.930)
(137.357.254)
(229.947.132)
38
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
39. LIABILITAS IMBALAN KERJA - LANJUTAN
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan
penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
31 Desember 2014
1 Januari 2014/
(Disajikan kembali)
31 Desember 2013
(Disajikan kembali)
Tingkat diskonto
Tingkat Cacat
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat kematian
9%
0,02%
5%
Indonesia III (2011)
Tingkat pengunduran diri
usia 18-30
usia 30-40
usia 41-44
usia 45-42
usia 43-54
Usia pensiun normal
5%
4%
3%
1%
0%
55 tahun
8,0%
8,0%
0%
0%
5%
5%
Commissioners
Commissioners
Standard
Ordinary Standard
Ordinary
(CSO) – 1980
(CSO) – 1980
5%
5%
5%
0%
0%
55 tahun
5%
0%
0%
0%
0%
55 tahun
40. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
a. Klasifikasi Instrumen Keuangan
Perusahaan memiliki berbagai macam aset keuangan, diantaranya kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang lembaga kliring dan
penjaminan (termasuk jaminan), piutang nasabah, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang reverse repo, biaya dibayar di muka dan uang
muka (uang muka pembelian lahan) dan aset lain-lain yang timbul dari kegiatan operasi perusahaan. Sedangkan liabilitas keuangan
diantaranya utang nasabah, utang bank jangka pendek, utang pihak ketiga lain, utang lembaga kliring dan penjaminan, utang usaha, utang
perusahaan efek, biaya yang masih harus dibayar, utang lain-lain dan utang bank jangka panjang.
Rincian kebijakan akuntansi penting dan metode yang diterapkan (termasuk kriteria untuk pengakuan, dasar pengukuran, dan dasar
pengakuan pendapatan dan beban) untuk setiap klasifikasi aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas diungkapkan dalam
Catatan 3.
Tabel berikut menyajikan aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
2015
Aset keuangan
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas
Deposito berjangka
Piutang lembaga kliring dan penjaminan
Piutang nasabah
Piutang usaha
Piutang perusahaan efek
Piutang lain-lain
Piutang reverse repo
Aset lain-lain
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
Portofolio efek
Tidak memiliki kuotasi harga dipasar aktif dan nilai wajarnya
tidak dapat diukur dengan andal
Penyertaan saham
Jumlah
39
2014
4.181.223.478
2.019.050.259
11.960.435.677
11.770.547.113
8.400.000
33.082.755.054
36.678.750.000
1.155.609.682
6.683.275.232
5.475.194.584
20.949.089.904
10.421.421.786
624.374.500
35.749.600.237
42.236.555.556
1.105.845.682
44.964.904.512
43.237.607.433
135.000.000
2.667.347.400
145.956.675.775
169.150.312.314
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
40. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN - LANJUTAN
2015
Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan lainnya
Utang nasabah
Utang bank jangka pendek
Utang lembaga kliring dan penjaminan
Utang usaha
Utang pihak ketiga lain
Utang perusahaan efek
Utang lain-lain
Beban yang masih harus dibayar
Jumlah
2014
4.859.394.936
50.000.000.000
5.712.949.100
413.802.248
35.000.000.000
15.466.700
5.446.089.667
8.491.559.604
23.172.409.262
50.000.000.000
8.451.862.000
350.990.854
35.000.000.000
1.350.000
1.051.444.686
3.494.561.804
109.939.262.255
121.522.618.606
Tabel berikut menunjukkan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan, yang dicatat dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian tahun 2015 dan 2014:
2015
Nila Tercatat
Aset keuangan
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas
Piutang lembaga kliring dan penjaminan
Piutang nasabah
Piutang usaha
Piutang perusahaan efek
Piutang lain-lain
Piutang reverse repo
Aset lain-lain
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
Portofolio efek
Tidak memiliki kuotasi harga dipasar aktif dan nilai wajarnya
tidak dapat diukur dengan andal
Penyertaan saham
Jumlah
Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan lainnya
Utang nasabah
Utang bank jangka pendek
Utang lembaga kliring dan penjaminan
Utang usaha
Utang pihak ketiga lain
Utang perusahaan efek
Utang lain-lain
Beban yang masih harus dibayar
Jumlah
40
Nilai Wajar
4.181.223.479
2.019.050.259
11.960.435.677
11.770.547.113
8.400.000
33.082.755.054
36.678.750.000
1.155.609.682
4.181.223.479
2.019.050.259
11.960.435.677
11.770.547.113
8.400.000
33.082.755.054
36.678.750.000
1.155.609.682
43.391.907.646
44.964.904.512
135.000.000
135.000.000
144.383.678.910
145.956.675.776
4.859.394.936
50.000.000.000
5.712.949.100
413.802.248
35.000.000.000
15.466.700
5.446.089.667
8.491.559.604
4.859.394.936
50.000.000.000
5.712.949.100
413.802.248
35.000.000.000
15.466.700
5.446.089.667
8.491.559.604
109.939.262.255
109.939.262.255
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
40. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN - LANJUTAN
2014
Nila Tercatat
Aset keuangan
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas
Deposito berjangka
Piutang lembaga kliring dan penjaminan
Piutang nasabah
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Piutang reverse repo
Aset lain-lain
Piutang perusahaan efek
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
Portofolio efek
Tidak memiliki kuotasi harga dipasar aktif dan nilai wajarnya
tidak dapat diukur dengan andal
Penyertaan saham
Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan lainnya
Utang nasabah
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Utang perusahaan efek
Utang lain-lain
Beban yang masih harus dibayar
Utang pihak ketiga lain
Jumlah
Nilai Wajar
6.683.275.232
5.475.194.584
20.949.089.904
10.421.421.786
35.749.600.237
42.236.555.556
1.105.845.682
624.374.500
6.683.275.232
5.475.194.584
20.949.089.904
10.421.421.786
35.749.600.237
42.236.555.556
1.105.845.682
624.374.500
31.987.032.825
43.237.607.433
2.667.347.400
2.667.347.400
157.899.737.706
169.150.312.314
23.172.409.262
50.000.000.000
350.990.854
1.350.000
1.051.444.686
3.494.561.804
35.000.000.000
23.172.409.262
50.000.000.000
350.990.854
1.350.000
1.051.444.686
3.494.561.804
35.000.000.000
113.070.756.606
113.070.756.606
b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Nilai wajar aset keuangan pada saat pengakuan awal adalah sama dengan harga transaksinya. Nilai wajar Efek yang diperdagangkan di
Bursa, adalah harga penutupan (closing price) pada tanggal perdagangan.
Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif dan LPHE tidak menerbitkan harga pasar wajar untuk instrumen keuangan
tersebut, Perusahaan menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan
ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian dan asumsi sebagai berikut:
*
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan
dengan mengacu pada harga kuotasi pasar, yaitu harga penutupan (closing price).
*
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum
berdasarkan analisis arus kas yang didiskontokan dengan menggunakan harga transaksi pasar kini yang diobservasi dan kuotasi
dealer untuk instrumen serupa.
*
Jika harga tersebut diatas tidak tersedia, analisis arus kas yang didiskontokan bisa dilakukan dengan menggunakan tingkat bunga
pengembalian sesuai dengan durasi instrumen keuangan.
41
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
41. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
a. MANAJEMEN MODAL
Tujuan utama pengelolaan modal adalah untuk memaastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat guna mendukung usaha Perusahaan dan
Entitas Anak dan memaksimalkan keuntungan bagi pemegang saham.
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk
memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang
saham, imbalan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru.
Perusahaan mengelola permodalan dengan menggunakan rasio pengungkit, yang dihitung melalui pembagian antara utang bersih
dengan jumlah modal. Kebijakan Perusahaan adalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran yang umum dalam industri sejenis dengan
tujuan untuk mengamankan pendanaan terhadap biaya yang rasional.
Utang bersih meliputi seluruh pinjaman (utang bank jangka pendek, utang bank jangka panjang dan utang pihak ketiga lain) ditambah
utang usaha - pihak ketiga, utang nasabah, utang lembaga kliring dan penjaminan, utang perusahaan efek dan utang lain- lain serta beban
masih harus dibayar dikurangi kas dan setara kas. Jumlah modal mencakup seluruh ekuitas sebagaimana yang disajikan dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian.
Perhitungan rasio pengungkit adalah sebagai berikut:
2015
Utang nasabah
Utang bank jangka pendek
Utang lembaga kliring dan penjaminan
Utang usaha
Utang pihak ketiga lain
Utang perusahaan efek
Utang lain-lain
Beban yang masih harus dibayar
2014
4.859.394.936
50.000.000.000
5.712.949.100
413.802.248
35.000.000.000
15.466.700
5.446.089.667
8.491.559.604
23.172.409.262
50.000.000.000
8.451.862.000
350.990.854
35.000.000.000
1.350.000
1.051.444.686
3.494.561.804
109.939.262.255
121.522.618.606
4.181.223.478
6.683.275.232
Utang bersih
105.758.038.777
114.839.343.374
Jumlah ekuitas
226.420.744.831
235.954.532.351
0,47
0,49
Jumlah
Dikurangi: Kas dan setara kas
Rasio Pengungkit
b. MANAJEMEN RISIKO
Perusahaan dan Entitas Anak telah mendokumentasikan kebijakan manajemen risiko keuangannya. Kebijakan yang ditetapkan merupakan
strategi bisnis secara menyeluruh dan filosofi manajemen risiko. Keseluruhan strategi manajemen risiko Perusahaan dan Entitas Anak
ditujukan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian yang dihadapi dalam pasar terhadap kinerja keuangan Perusahaan dan Entitas
Anak. Dewan Direksi menentukan kebijakan tertulis manajemen risiko keuangan secara keseluruhan melalui masukan laporan komitekomite risiko yang dibentuk dalam divisi-divisi terkait.
Perusahaan dan Entitas Anak beroperasi di dalam negeri dan menghadapi berbagai risiko keuangan, termasuk likuiditas, harga pasar,
kredit, dan suku bunga. Dana Perusahaan dan Entitas Anak dan eksposur suku bunga dikelola oleh fungsi keuangan Perusahaan dan
Entitas Anak sesuai dengan kerangka kebijakan yang disetujui oleh komite. Kerangka tersebut memaparkan risiko pada Perusahaan dan
Entitas Anak dan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengelola risiko. Komite risiko Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan dan
memantau kebijakan ini.
Risiko Harga Pasar
Eksposur Perusahaan dan Entitas Anak terhadap risiko harga pasar terutama muncul dari counterparty yang gagal memenuhi liabilitasnya
atau melalui kesalahan perdagangan dan kesalahan lainnya. Dalam transaksi perdagangan di bursa, Perusahaan dan Entitas Anak bertindak
sebagai prinsipal dan kemudian menovasi kontrak tersebut ke nasabah. Kegagalan nasabah menerima perdagangan akan menyebabkan
Perusahaan dan Entitas Anak terkena risiko harga pasar.
42
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
41. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN - LANJUTAN
b. MANAJEMEN RISIKO - LANJUTAN
Perusahaan dan Entitas Anak juga menghadapi risiko harga pasar terkait investasi tersedia untuk dijual. Untuk mengelola risiko harga yang
timbul dari investasi ini, Perusahaan dan Entitas Anak mendiversifikasi portofolionya. Diversifikasi portofolio dilakukan berdasarkan
batasan yang ditentukan komite.
Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga arus kas adalah risiko arus kas di masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga
pasar. Nilai wajar risiko suku bunga adalah risiko nilai wajar instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.
Perusahaan dan Entitas Anak dihadapkan pada berbagai risiko terkait dengan fluktuasi suku bunga pasar.
Aset dan liabilitas keuangan yang berpotensi terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari deposito berjangka, piutang dan utang
marjin, perdagangan utang jatuh tempo, dan pinjaman dari lembaga keuangan dan non keuangan. Perusahaan dan Entitas Anak memonitor
perubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Perusahaan dan Entitas Anak sesuai dengan pasar.
Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko kerugian yang akan dialami perusahaan, apabila nasabah atau pihak lawan, gagal untuk memenuhi liabilitas
kontraktual. Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki risiko konsentrasi kredit yang signifikan. Perusahaan dan Entitas Anak
mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang akan diterima, tingkat jaminannya, serta
dengan memonitor eksposur yang berhubungan dengan batasan-batasan tersebut.
Eksposur risiko kredit Perusahaan dan Entitas Anak berkaitan dengan kegiatan broker saham terasosiasi pada posisi kontraktual nasabah
yang muncul pada saat perdagangan. Dengan demikian, Perusahaan dan Entitas Anak memerlukan jaminan untuk mengurangi risiko
tersebut. Jenis instrumen diterima Perusahaan dan Entitas Anak atas jaminan tersebut dapat berupa kas dan efek yang tercatat di bursa.
Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai eksposur terhadap pelanggan yang memiliki piutang yang telah jatuh tempo dan Perusahaan dan
Entitas Anak telah menurunkan nilainya ke estimasi jumlah terpulihkan. Atas piutang tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak telah
menerima jaminan yang memadai.
Risiko Likuiditas
Manajemen telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas untuk pengelolaan dana jangka pendek, menengah dan jangka
panjang dan persyaratan manajemen likuiditas. Perusahaan dan Entitas Anak mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan
cadangan yang memadai, fasilitas perbankan dan fasilitas pinjaman, dengan terus memantau rencana dan realisasi arus kas dengan cara
pencocokkan profil jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan.
42. SIFAT TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
Sifat Pihak Berelasi
Tn. Alexander Gee yang menjabat sebagai Direktur Utama pada PT. Soegee Commodity dan sebagai pemegang saham di PT. G-Com
Teknologi memiliki hubungan keluarga dengan Ny. Lindawati Puspalita Halim yang menjabat sebagai Direktur Utama di Perusahaan.
Transaksi dan Saldo Pihak Berelasi
Perusahaan dan Entitas Anak, dalam kegiatan usaha normalnya, melakukan beberapa transaksi dengan pihak berelasi dimana transaksi
tersebut dilakukan dengan harga dan syarat, yang sama dengan pihak ketiga. Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa tidak terdapat
benturan kepentingan atas transaksi-transaksi dengan pihak berelasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.I
tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini diselesaikan.
43
PT. POLARIS INVESTAMA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah)
43. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014 dan 2013
Laporan keuangan untuk dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta laporan posisi keuangan tanggal 1 Januari 2014/31
Desember 2013, telah disajikan kembali dari saldo yang sebelumnya telah disajikan sehubungan dengan penerapan PSAK No. 24 (Revisi
2013) "Imbalan Kerja" (Catatan 3r dan 39).
Rincian penyajian kembali akun-akun tersebut adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014
Sebelum
Penyajian Kembali
Setelah
Penyajian Kembali
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset pajak tangguhan
JUMLAH ASET
LIABILITAS
Liabilitas imbalan pasca kerja
JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS
Saldo laba
Belum ditentukan penggunaanya
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Kepentingan non pengendali
Jumlah ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
1.515.943.844
363.025.826.086
1.482.171.833
362.992.054.075
4.129.228.049
127.172.609.768
3.994.140.005
127.037.521.724
55.283.788.607
207.609.396.890
28.243.819.428
235.853.216.318
363.025.826.086
54.922.848.481
207.248.456.764
28.706.075.587
235.954.532.351
362.992.054.075
31 Desember 2013
Sebelum
Penyajian Kembali
ASET
Aset pajak tangguhan
JUMLAH ASET
LIABILITAS
Liabilitas imbalan pasca kerja
JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS
Saldo laba
Belum ditentukan penggunaanya
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Kepentingan non pengendali
Jumlah ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Setelah
Penyajian Kembali
1.265.862.651
348.299.216.963
1.206.967.741
348.240.322.052
3.244.226.728
118.392.475.702
3.008.647.084
118.156.896.058
54.165.463.728
205.491.072.011
24.415.669.250
229.906.741.261
348.299.216.963
54.081.498.499
205.407.106.782
24.676.319.213
230.083.425.994
348.240.322.052
44. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 23 Maret 2016.
44
Download