BAB III

advertisement
20
BAB III
TINJAUAN UMUM PADA 48 MUSIK STUDIO
3.1
Sekilas Tentang 48 MUSIK STUDIO
Musik saat ini merupakan bagian dari gaya hidup. Berdasarkan keinginan
masyarakat akan dunia hiburan, maka 48 MUSIK STUDIO memberikan fasilitas
untuk mewujudkannya dengan cara menyewakan alat musik dan sound system
kepada pihak yang ingin menyelenggarakan panggung hiburan, pentas musik dan
kesenian, bahkan acara formal. 48 MUSIK STUDIO didirikan di Ciledug oleh
Bapak Nurdin Sutiadin pada tahun 1998. Tujuannya adalah untuk mempermudah
pihak penyelenggara acara hiburan dalam memperoleh alat music dan sound system
tanpa harus membelinya tetapi hanya cukup menyewa saja. 48 MUSIK STUDIO
berlokasi di Jln. Masjid Rt.001/08 Sudimara Timur CILEDUG. Cara pemasaran atau
memperkenalkannya adalah dari orang ke orang. Penyewaan melayani para
penyewanya mulai dari perorangan sampai dengan perusahaan atau kantor.
48 MUSIK STUDIO juga memberikan harga yang dapat dijangkau oleh berbagai
lapisan masyarakat.
3.2
Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi
Organisasi adalah bagian tata kerja atau tugas dan wewenang guna
mengatur dari berbagai jenis pekerja untuk mencapai suatu tujuan dengan jalan
mengarahkan orang-orang unuk melakukan tugas yang telah dibebankan dalam suatu
organisasi.
Kegiatan operasional 48 MUSIK STUDIO mempunyai struktur
organisasi sebagai berikut :
21
Pimpinan
Bag. Administrasi
Bag. Operasional
Gambar 3.1 Struktur Organisasi 48 MUSIK STUDIO
Dimana tugas dan tanggung jawab tersebut sebagai berikut :
1. Pimpinan
Mempunyai tugas dan tanggung jawab atas kemajuan dan perkembangan dari
48 MUSIK STUDIO. Dalam menyelenggarakan tugas tersebut maka pimpinan
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Pengawas terhadap jalannya kegiatan studio, baik terhadap kegiatan dan
aktifitas studio maupun terhadap personilnya.
b. Peneliti dalam melakukan penyewaan alat-alat musik.
c. Menentukan strategi menghadapi pesaing dengan cara menambah kualitas
alat musik yang ada pada 48 MUSIK STUDIO.
2. Bagian Administrasi
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Melayani penyewa yang datang.
b. Mengurus surat-surat penyewaan di dalam maupun di luar 48 MUSIK
STUDIO.
22
• Di dalam 48 MUSIK STUDIO, contoh :
Membuat dan menyimpan berkas dan surat ( kwitansi ) penyewaan.
• Di luar 48 MUSIK STUDIO, contoh :
Pengecekan alat musik yang disewa atau yang tidak dikembalikan.
3. Bagian Operasional
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Mengecek dan mengatur alat-alat musik sampai pada tempat tujuan.
b. Mempersiapkan alat-alat musik yang ingin digunakan.
c. Mengawasi alat-alat musik yang sedang digunakan.
d. Membawa alat-alat musik yang telah disewa kembali ke 48 MUSIK
STUDIO.
3.3
Klasifikasi Alat Musik yang Disewakan
Adapun klasifikasi alat musik yang disewakan sebagai berikut :
Tabel 3.1 Sound system
NO
URAIAN
1
2
3
MIXER
MIXER VP
POWER
4
5
EQUALIZER
EFFECT
JENIS
MERK
JUMLAH
32 chanel
16 Chanel
3000 watt
2 x 800 watt
stereo
semi digital
BOUND CHRAF
VP
VP
CROWN
TECHNIQUE
PHOENIX
4
4
6
8
4
4
HARGA
( Rp/satuan )
200000
100000
900000
400000
100000
100000
23
Tabel 3.2 Alat Musik
NO
URAIAN
1
2
3
ORGAN
DRUM
GITAR
4
GENDANG
3.4
JENIS
MERK
JUMLAH
KRL-14
MELODI
BASS
-
TECHNIQUE
SANTA V
YAMAHA
MARINA
-
3
3 SET
7
6
3 SET
HARGA
( Rp/satuan )
150000
250000
100000
100000
200000
Prosedur Administrasi Penyewaan
48 MUSIK STUDIO mempunyai prosedur administrasi penyewaan yang telah
ditentukan, yaitu :
1. Pelayanan Penyewa
Bila seorang pegawai kedatangan penyewa maka pegawai tersebut mengucapkan
salam terlebih dahulu, mencatat data-data penyewa, nama alat musik yang ingin
disewa, jumlah alat musik, waktu dan tempat, lalu bagian administrasi menulis
kwitansi secara manual.
2. Pencatatan Kwitansi
Setelah diperiksa dan dihitung jumlah alat music yang disewa dihadapan
penyewa, maka bagian administrasi membuat kwitansi ( tanda terima ) 2 rangkap
dimana 1 lembarnya untuk bagian administrasi dan 1 lembar lagi untuk penyewa.
24
3. Pembuatan Laporan
Pembuat laporan ini dibuat oleh bagian administrasi secara manual dengan cara
menulis ulang semua transaksi satu per satu ke dalam buku laporan . Setelah itu
baru dibuat laporannya yang berdasarkan alat-alat musik yang disewa dan
diberikan pada pimpinan. Pimpinan akan memeriksa laporan tersebut dan apabila
tidak terjadi kegagalan akan ditanda tangani laporan penyewaan dan keuangan
tersebut.
3.5
Persyaratan Administrasi Penyewa
Sebelum menyewa alat-alat musik yang ada di 48 MUSIK STUDIO penyewa
harus melengkapi beberapa persyaratan, yaitu :
1. Menunjukkan Kartu Identitas
Setiap penyewa yang datang ke 48 MUSIK STUDIO harus menunjukkan kartu
identitas. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data tentang penyewa yang
sebenar-benarnya dan untuk mencegah terjadinya penipuan.
2. Membayar Uang Muka
Setelah yang harus dibayar, maka penyewa harus membayar uang muka minimal
sebesar 50 % dari sejumlah harga alat musik yang disewa.
3. Membayar Denda
Apabila seorang penyewa mengembalikan alat musik yang disewa tidak tepat
pada waktunya ( maksimum 5 hari ), maka penyewa harus membayar denda
sebesar 10 % dari harga alat musik yang disewa.
25
Contoh :
Tgl. 12 Januari 2009 Penyewa A menyewa alat musik sebagai berikut :
1. Gitar Melodi 3 buah @ Rp. 100000 = Rp. 300000
2. Organ 1 buah
Total
= Rp. 150000
= Rp. 450000
Dengan jatuh tempo pengembalian tanggal 17 Januari 2009. Namun, Penyewa A
mengembalikan alat musik tersebut tanggal 18 Januari 2009 berarti Penyewa A sudah
melebihi jatuh tempo pengembalian. Maka Penyewa A dikenakan denda 10% dari
Rp. 450000. Adapun perhitungan sebagai berikut :
Rp. 450000 * 10 % = Rp. 45000
Maka denda yang harus dibayar adalah Rp. 45000
3.6
Kendala yang dihadapi
Setelah melihat dan mempelajari sistem saat ini 48 MUSIK STUDIO,
maka penulis mencoba memberikan analisa terhadap sistem administrasi tersebut.
Analisa tersebut menyimpulkan bahwa semua kegiatan yang dilakukan pada bagian
administrasi masih dilakukan secara manual dan belum menggunakan alat bantu
berupa komputeryang dapat mempermudah pekerjaan administrasi.
Selain itu, apabila dalam pembuatan laporan terjadi kesalahan, maka
penulisan akan dilakukan secara ulang karena pembuatan laporan dibuat satu per satu
berdasarkan transaksi yang ada. Maka hal ini akan menambah pekerjaan dan
membutuhkan waktu yang lebih lama. Hal ini mungkin juga terjadi apabila pimpinan
26
meminta informasi melalui jumlah data penyewa secara mendadak, maka informasi
tersebut akan terlambat karena laporan belum dibuat.
Adapun alur dokumen sistem berjalan dapat digambarkan sebagai berikut :
Penyewa
Bagian Administrasi
Pimpinan
Form
penyewaan
Isi Formulir
penyewaan
Formulir yang
sudah diisi
Buat
kwitansi
kwitansi
Formulir yang
sudah diisi
kwitansi
Buat
laporan
Laporan
kwitansi
Laporan
periksa
Laporan
Gambar 3.1 Flow of Document analisa sistem yang berjalan
Download